Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… i
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2. Identifikasi Masalah………………………………………………... 2
1.3. Tujuan……………………………………………………................ 2
1.4. Luaran ……………………………………………........................... 2
1.5. Manfaat Kegiatan…………………………………………………... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….. 3
2.1. Kondisi Lingkungan Mitra….……………………………………… 3
2.2. Potensi Sotong di Perairan Sitiris-Tiris…………………………….. 4
2.3. Daun Senduduk dan Daun Paku Laut……………………………... 5
2.4. Rumah Sotong Cerdas……...……………………………………..... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN…………………………………………. 6
3.1. Pelaksanaan Kegiatan……………………………………................ 6
3.2. Tahap Pelaksanaan………………………………………................. 6
3.3. Indikator Pencapaian Tujuan……………………………………..... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN………………………………... 9
4.1. Anggaran Biaya…………………………………………………….. 9
4.2. Jadwal Kegiatan……………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Lampiran 6. Gambaran Iptek Yang Akan Diterapkan
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sitiris-Tiris merupakan salah satu pantai iconic yang terletak di desa
Sitiris-Tiris, kecamatan Andam Dewi, kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi
Sumatera Utara. Pantai sitiris-tiris memiliki potensi sotong yang melimpah.
Melimpahnya sotong di pantai Sitiris-tiris tidak diikuti meningkatnya hasil
tangkapan nelayan, seperti yang dialami oleh kelompok nelayan yang diketuai
bapak Agus Salim Samosir selaku mitra tim PKM-PI.
Hasil wawancara Tim PKM-PI bersama Bapak Agus Salim Samosir
bahwa hasil tangkapan sotong perhari sebanyak 2 kg dan pada saat musim panen
sekitar bulan desember sampai juni mencapai 5 kg per hari (Gambar 1.1).
Sedangkan menurut data BPS kabupaten Tapanuli Tengah jumlah produksi sotong
sebanyak 1.135,6 ton (BPS Kabapaten Tapanuli Tengah, 2017). Data BPS
kabupaten Tapanuli Tengah menunjukan bahwa proses penangkapan yang
dilakukan oleh nelayan setempat belum optimal.

Gambar 1.1.Wawancara Tim PKM-PI bersama mitra.


(Dokumentasi Pribadi, 2021)
Mitra kelompok nelayan Pamangsih mengatakan bahwa proses
penangkapan sotong masih menggunakan teknik yang umum digunakan oleh
nelayan untuk menangkap sotong, yaitu dengan menggunakan daun senduduk dan
paku laut. Daun tanaman senduduk dan paku laut di rakit sedemikian rupa
sehingga menjadi tempat bertelur bagi sotong. Rakitan daun senduduk dan paku
laut sering disebut oleh nelayan dengan istilah rabo. Rabo yang telah dirakit
kemudian di masukkan ke dasar laut yang dilengkapi pemberat untuk menahan
rabo agar tidak hanyut dibawa arus. Rabo digunakan untuk sarang sotong dan
dibiarkan selama dua minggu hingga telur-telur sotong menempel didaun
senduduk dan paku laut.
Kegiatan penangkapan sotong menggunakan beberapa jenis alat tangkap
dimana masih dipengaruhi oleh faktor musim, dan teknik penangkapan (Firdaus
and Triyanti, 2017). Pengoperasian selalu didukung dengan adanya alat bantu
penangkapan yang berupa pancing. Jumlah hasil yang ditangkap masih
dipengaruhi oleh musim, karena sotong akan mati ketika selesai bertelur.
Sehingga membuat sotong tidak selalu berlimpah. Sotong ditangkap dengan
teknik khusus oleh kelompok nelayan Pamangsih.
2

Rabo yang digunakan oleh kelompok nelayan sotong tidak sepenuhnya


berhasil karena tidak adanya usaha untuk melindungi telur dari ikan predator dan
pelaku pukatrol yang secara bebas lewat di perairan tempat keberadaan rabo
ditempatkan. Terkadang rabo belum sampai dua minggu sudah dirusak oleh
pukatrol sehingga harus terus dilakukan rakitan kembali untuk penangkapan
sotong. Penangkapan sotong dengan metode ini masih sangat tradisional dan
konvensional sehingga hasil tangkapan kurang maksimal.
Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan mitra, TIM PKM-PI membantu
mitra dengan membuat teknologi keramba jaring apung rabo yang memudahkan
mitra dalam proses penangkapan sotong serta dapat dijadikan sebagai media
budidaya sotong yang dilengkapi kamera citra berbasis IoT (Internet of Things)
yang terhubung ke smartphone untuk memudahkan monitoring sehingga mitra
memperoleh hasil tangkapan yang melimpah dan berkelanjutan. Adanya teknologi
keramba jaring apung rabo yang dilengkapi media kamera citra berbasis IoT
diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil tangkapan sotong,
sehingga dapat meningkatkan profit mitra nelayan Sitiris-tiris. Melimpahnya
produksi sotong hasil budidaya mitra di Sitirs-tiris Tapanuli Tengah tidak hanya
menjadi kekayaan mitra tersendiri, namun juga memiliki potensi besar untuk
meningkatkan nilai ekspor perikanan di wilayah Tapanuli Tengah.
1.2. Identifikasi Masalah
Permasalahan berasal dari latar belakang dirumuskan oleh Tim PKM-PI
yaitu:
a. Bagaimana menerapkan rumah sotong cerdas dalam proses budidaya sotong
pada mitra kelompok nelayan Pamangsih di desa Sitiris-Tiris?
b. Bagaimana pengetahuan mitra kelompok nelayan Pamangsih dalam
membudidayakan sotong dengan menggunakan rumah sotong cerdas di desa
Sitiris-Tiris?
c. Bagaimana cara meningkatkan omzet kelompok mitra kelompok nelayan
Pamangsih di desa Sitiris-Tiris?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang dicapai dari program PKM-PI adalah:
a. Mitra kelompok nelayan Pamangsih di desa Sitiris-Tiris mampu
menerapkan rumah sotong cerdas dalam proses budidaya sotong secara
berkelanjutan.
b. Mitra kelompok nelayan Pamangsih di desa Sitiris-Tiris memiliki
pengetahuan dalam membudidayakan sotong dengan menggunakan rumah
sotong cerdas.
c. Mitra kelompok nelayan Pamangsih dapat meningkatkan omzet kelompok
nelayan Pamangsih melalui produk sotong di desa Sitiris-Tiris.
1.4. Luaran
Proses pembudidayaan sotong dengan menggunakan rumah sotong cerdas
akan menghasilkan luaran sebagai berikut :
3

a. Laporan kemajuan
b. Laporan akhir
c. Rumah sotong cerdas berbasis teknologi IoT.
d. Buku panduan rumah sotong cerdas.
e. Artikel Ilmiah
1.5.Manfaat Kegiatan
Rumah sotong cerdas bermanfaat baik bagi mitra kelompok nelayan
pamangsih di Desa Sitiris-Tiris Kabupaten Tapanuli Tengah, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi diantaranya :
a. Penerapan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan produksi mitra nelayan
Pamangsih sotong di Desa Sitiris-Tiris.
b. Budidaya sotong meningkatkan omzet mitra kelompok nelayan Pamangsih
di Desa Sitiris-Tiris.
c. Cikal bakal budidaya sotong mampu menembus pasar eksport dan
meningkatkan pendapatan daerah Tapanuli Tengah.
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kondisi Lingkungan Mitra
Mitra PKM-PI rumah sotong cerdas merupakan kelompok nelayan
pamangsih yang diketuai bapak Agus Salim Samosir. Kelompok nelayan
pamangsih berada di desa Sitiris-Tiris, Kecamatan Andam Dewi, Kabupatan
Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Desa Sitiris-Tiris memiliki luas wilayah ±
13,23 km2 dan berjarak 299 km dari Universitas Negeri Medan (Tanjung, 2016).
Desa Sitiris-tiris memiliki jumlah penduduk ±1.516 jiwa. Potensi yang paling
menonjol di desa Sitiris-Tiris berupa perikanan dan umumnya masyarakat bekerja
sebagai nelayan.
Kelompok nelayan Pamangsih berlokasi di pinggiran pantai Sitiris-Tiris.
Pantai Sitiris-Tiris mempunyai garis pantai sepanjang ±5 km dengan hamparan
pantai berpasir putih dan deretan pohon kelapa di sepanjang pantai yang
berhadapan langsung dengan samudera Hindia. Pantai Sitiris-Tiris sering
dijadikan objek wisata oleh turis maupun masyarakat daerah Tapanuli Tengah
karena keindahan pantai terumbu karang serta perikanan termasuk sotong yang
melimpah.
Kelompok nelayan Pamangsih melestarikan sotong dengan menggunakan
rakitan daun senduduk dan paku laut yang disebut rabo sebagai media pemikat
sotong (Gambar 2.1). Daun tanaman senduduk dan paku laut di rakit sedemikian
rupa sehingga menjadi tempat bertelur bagi sotong. Rabo di masukkan ke dasar
laut yang dilengkapi pemberat untuk menahan rabo agar tidak hanyut dibawa
arus. Rabo digunakan untuk sarang sotong dan dibiarkan selama dua minggu
hingga telur-telur sotong menempel didaun senduduk dan paku laut.
Rabo yang digunakan nelayan terkadang belum sampai jangka waktu 2
minggu sudah dirusak oleh pukatrol sehingga untuk penangkapan sotong nelayan
harus terus melakukan rakitan kembali. Hasil wawancara Tim PKM-PI dengan
4

pak Agus selaku mitra ditemukan beberapa permasalahan dalam proses


penangkapan sotong dengan menggunakan rabo, dimana telur-telur sotong akan
dengan mudah dimakan oleh ikan predator dan pelaku pukatrol yang secara bebas
lewat di perairan tempat keberadaan rabo ditempatkan sehingga rabo akan rusak.
Penangkapan sotong dengan rabo yang dirakit mitra masih kurang maksimal
terlihat dari hasil tangkapan nelayan yang cenderung tidak stabil selain peluang
besar rabo yang mudah rusak akibat pukatrol, sehingga mitra nelayan Pamangsih
membutuhkan alternatif penangkapan sotong yang lebih baik.

Gambar 2.1. Rabo milik mitra nelayan Pamangsih. (Dokumentasi Pribadi,2021)


2.2. Potensi Sotong di Perairan Sitiris-Tiris
Sotong (Sepiida) merupakan moluska yang termasuk kelas Cephalopoda
(kaki hewan terletak di kepala) yang terdiri dari cangkang internal yang terletak di
dalam mantel, berwarna putih, berbentuk oval dan tebal, serta terbuat dari kapur.
Tubuh relatif pendek menyerupai kantung. Mantelnya berwarna merah jambu
kehitaman dan diselubungi selaput tipis dan pada kedua sisinya terdapat sirip
lateral yang memanjang dari ujung dorsal sampai ventral (Gustomi and Putri,
2019).
Sotong hidup di dasar berbatu, berpasir dan berlumpur hingga daerah
lamun, rumput laut, maupun terumbu karang. Kebanyakan spesies sotong
bermigrasi musiman dalam menanggapi perubahan iklim. Perbedaan jenis alat
tangkap dan metode yang digunakan pada saat menagkap sotong sangat
bergantung pada karaketristik kawasan penangkapan sotong. Sotong berenang
dengan gaya dorong (jet propulsion) untuk memburu mangsa. Tenaga dorong
sotong berasal dari air yang disemburkan dari rongga mantel yang keluar melalui
sifon. Kecepatan berenang mundur lebih cepat dari pada berenang maju. Sotong
mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Darah sotong mengandung
hemocyanin. Alat ekskresi sotong ialah sepasang nephridia, sedangkan alat
pernapasannya ialah sepasang insang (Suwignyo S, 2005).
Hasil tangkapan sotong perhari sebanyak 2 kg dan pada saat musim panen
sekitar bulan desember sampai juni mencapai 5 kg per hari. Sedangkan menurut
data BPS kabupaten Tapanuli Tengah jumlah produksi sotong sebanyak 1.135,6
ton (BPS Kabapaten Tapanuli Tengah, 2017). Data BPS kabupaten Tapanuli
Tengah menunjukan bahwa proses penangkapan yang dilakukan oleh nelayan
setempat belum optimal.
5

2.3. Daun Senduduk dan Daun Paku Laut


Tumbuhan senduduk merupakan suku melastomataceae yang umumnya
berupa semak, perdu atau pohon (Gambar 2.2.a). Ciri-ciri dari tumbuhan
senduduk yang paling umum dan membedakannya dengan tanaman perdu lainnya
adalah bentuk daun yang bulat telur dengan ujung lancip, permukaan yang kasar
(Tjitrosoepomo, 2005). Tumbuhan senduduk memiliki beberapa senyawa fenolik.
Senyawa fenolik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai
respons terhadap stres lingkungan (Hanin and Pratiwi, 2017). Kelompok terbesar
dari senyawa fenolik adalah flavonoid (Anwar and Triyasmono, 2016). Ekstrak
daun senduduk memiliki beberapa kandungan senyawa kimia flavonoid, tanin,
saponin, glikosida dan steroid/triterpenoid (Dewi, 2019). Flavonoid merupakan
metabolit sekunder dari polifenol, dimana pada umumnya, flavonoid
ditemukan secara luas pada tanaman serta makanan dan memiliki berbagai
efek bioaktif termasuk anti virus, anti-inflamasi. Menurut (Sirait, 2007)
Flavonoid pada tumbuhan berfungsi untuk menarik perhatian atau mengundang
hewan tertentu seperti sotong untuk berkembang biak dengan cara menempelkan
telur-telur sotong di daun senduduk.
Paku Laut (Acrostichum aureum L.) (Gambar 2.2.b) merupakan tumbuhan
paku dengan genus yang tumbuh di kawasan hutan mangrove merupakan
tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa flavonoid yang tinggi dan sangat
berperan untuk mengundang perhatian hewan-hewan tertentu.

(a) (b)
Gambar 2.2. a. Daun Senduduk dan b. Daun Paku Laut. (Dokumentasi
Pribadi,2021)
2.4.Rumah Sotong Cerdas
Tim PKM-PI menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
mitra mengenai penangkapan sotong yang kurang efektif. Tim PKM-PI
memperkenalkan teknologi tepat guna berupa alat pembudidayaan sotong dengan
rabo dan rumah sotong cerdas yang dilakukan secara estafet sesuai dengan
pertumbuhan sotong dengan kamera citra berbasis IoT untuk memudahkan
monitoring, sehingga mitra memperoleh hasil tangkapan yang homogen dan
berlimpah serta berkelanjutan (Gambar 2.3). Keberadaan rumah sotong yang
dilengkapi kamera kontrol memudahkan nelayan untuk memantau perkembangan
hingga panen tiba tanpa harus menyelam kedasar laut. Kamera kontrol yang
dirancang diharapkan membuat mitra nelayan Pamangsih lebih muda memantau
6

dan tidak takut telur-telur sotong dimakan oleh predator atau dirusak oleh
pukatrol. Rumah sotong cerdas dirancang agar pada saat panen mitra tidak perlu
menggunakan alat pancing untuk menangkap sotong. Mitra hanya perlu menarik
rumah sotong menggunakan mikrokontroler yang terhubung pada smartphone.
Rumah sotong cerdas diharapkan dapat menghasilkan hasil panen sotong yang
maksimal dan bermutu. Peningkatan mutu penangkapan sotong dengan rumah
sotong cerdas diharapkan mampu meningkatkan omset mitra sehingga dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi. Rancangan rumah sotong cerdas dapat dilihat
pada (Gambar 2.3).

(a) (b)
Gambar 2.3. a. Rumah Sotong Cerdas Tampak Seluruhnya dan b. Tampak
Samping
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKM-PI pada pembudidayaan rumah sotong cerdas
(Sepiida) di Desa Sitiris-Tiris dilaksanakan selama 4 bulan secara luring dan
daring. Secara terperinci teramati dalam (Gambar 3.1).

Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Program Kegiatan


3.2. Tahapan Pelaksanaan
3.2.1. Tahap Wawancara
Tahapan wawancara Tim PKM-PI dengan kelompok nelayan bertujuan
untuk mengetahui data awal mengenai permasalahan yang di hadapi mengenai
7

penangkapan sotong. Mitra menyampaikan permasalahan yang di hadapi berupa


proses penangkapan sotong yang masih kurang efektif karena menggunakan alat
tradisional yaitu rakitan daun senduduk dan paku laut sehingga menyebabkan
hasil tangkapan nelayan kurang maksimal. Tim PKM-PI mencari penyebab dan
menyelesaikan permasalahan yang di hadapi mitra. Tim PKM-PI menyelesaikan
masalah yang di hadapi mitra dengan membuat rabo dan keramba jaring apung
untuk mempermudah mitra melakukan proses penangkapan sotong sekaligus
dapat membudidayakan sotong dengan keramba jaring apung.
3.2.2. Tahap Persiapan
Tahapan persiapan ,dengan kegiatan sebagai berikut :
a) Persiapan (Koordinasi tim pelaksana dengan Mitra PKM-PI)
b) Pengurusan perijinan
c) Penyusunan rencana dan jadwal kegiatan
d) Pembagian tugas kerja tim PKM-PI
3.2.3 Pembuatan Rumah Sotong Cerdas
Pembuatan rumah sotong cerdas dimulai dari pengumpulan alat dan bahan,
manufaktur elemen kayu, perakitan elemen kayu dan elektrikal, finishing, diakhiri
dengan penempatan rumah sotong cerdas. Proses teramati pada (Gambar 3.2).

Perakitan
Elemen
Mulai Kayu dan Finishing
Sistem
Elektrikal

Penempatan
Pengumpulan Manufaktur
alat dan Elemen
Rumah
bahan Kayu Sotong
Cerdas

Gambar. 3.2. Metode Pelaksanaan Pembuatan Rumah Sotong Cerdas


3.2.4 Pelatihan dan Pendampingan
Tim PKM-PI melaksanakan pelatihan selama dua pertemuan secara daring
dan luring. Pelatihan yang akan dilaksanakan berisi cara pengoperasianya dan
perawatan rumah sotong cerdas kepada mitra PKM-PI. Materi pelatihan di desain
sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari training teori dan praktek cara
mengoperasikan, merawat dan mengatasi masalah teknis selama pemakaian
keramba jaring apung. Rumah sotong diserahkan kepada mitra PKM-PI dan
dilanjutkan dengan pendampingan.
Pendampingan dilakukan dengan kegiatan meliputi: mendampingi mitra
PKM-PI dalam proses penangkapan sotong dengan menggunakan rabo dan
8

keramba jaring apung hasil PKM-PI, agar proses penangkapan sotong dapat
mencapai hasil yang maksimal dan optimal serta proses pembudidayaan sotong
dapat berjalan dalam kondisi yang lancar dan baik.
3.2.5 Monitoring dan Evaluasi
Tahapan monitoring dan evaluasi TIM PKM-PI dilaksanakan untuk :
a) Monitoring hasil kerja rumah sotong cerdas yang dilakukan mitra secara
daring dan luring.
b) Mengevaluasi keadaan yang terjadi dan memberi solusi.
3.2.6 Keberlanjutan Program
Kegiatan PKM-PI Rumah Sotong Cerdas (Sepiida) di Desa Sitiris-Tiris
dirancang akan tetap berlanjut sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi
dengan cara memberi solusi atau umpan balik atas permasalahan yang di hadapi
mitra nelayan pamangsih. Rancangan keberlanjutan program PKM-PI Rumah
Sotong Cerdas (Sepiida) di Desa Sitiris-Tiris tertera pada (Gambar 3.3).

Pasar Ekspor
Menjalin Hasil
Memperluas kerjasama Budidaya
Evaluasi sektor Pemerintah Sotong
alat dan pemasaran Tapanuli
Pelatihan dan Income Tengah
perawatan rumah Mitra
sotong cerdas

Gambar 3.3 Rancangan keberlanjutan program PKM-PI Rumah Sotong


Cerdas (Sepiida) di Desa Sitiris-Tiris
3.3. Indikator Pencapaian Tujuan
Pencapaian tujuan kegiatan PKM-PI Rumah Sotong Cerdas (Sepiida) di
Desa Sitiris-Tiris yang diharapkan adalah berhasilnya mitra membuat secara
mandiri sehingga dapat menambah income mitra. Indikator capaian Rumah
Sotong Cerdas (Sepiida) di Desa Sitiris-Tiris dipaparkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.Indikator Capaian Rumah Sotong Cerdas (Sepiida) di Desa Sitiris-Tiris
No Aplikasi Kegiatan Metode Target Luaran Partisipasi
Pelaksanaan Mitra
1 Memberikan Wawancara Mengetahui Hadir di
pengetahuan kepada dan diskusi teknologi rumah wawancarai
mitra mengenai (secara daring sotong cerdas
rumah sotong cerdas dan luring) berbasis IoT
2 Memberikan Pendampingan Mengetahui cara Hadir di
pendampingan penggunaan penggunaan alat pendampingan
penggunaan rumah dilakukan penggunaan
9

No Aplikasi Kegiatan Metode Target Luaran Partisipasi


Pelaksanaan Mitra
sotong cerdas secara luring alat
kepada mitra
3 Memberikan Pendampingan Mitra mampu Hadir pada
pengetahuan perawatan merawat rumah pelatihan
perawatan rumah rumah sotong sotong cerdas perawatan
sotong cerdas cerdas

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PI
No. Jenis Pengeluaran Jumlah
1. Sewa dan Jasa Rp. 300.000
2. Bahan habis pakai Rp. 8.925.000
3. Transport Lokal Rp. 60.000
4. Lain-lain : Akses Publikasi, dll Rp. 715.000
Jumlah Total ( 1 + 2 + 3 + 4 ) Rp. 10.000.000
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
Bulan Person
No Jenis Kegiatan Penanggung
1 2 3 4
Jawab
Bimbingan
1. rancangan dan
rencana kegiatan Rio Andika
dengan tim kerja Putra
Dosen
Pendamping
2. Wawancara Dedi Rizki
dengan Mitra Simanullang
3. Persiapan Alek Candra
Kegiatan Sinaga
4. Pembuatan Rumah
Tim PKM-PI
Sotong Cerdas
5. Pelatihan dan Gilang Ma’arif
Pendampingan Priatama
6. Monitoring dan
Aqil Syujais
Evaluasi
7. Pembuatan
Tim PKM-PI
Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, K. and Triyasmono, L. (2016) ‘Kandungan Total Fenolik, Total


Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.)’, Jurnal Pharmascience, 3(1), pp. 83–92.

BPS Kabapaten Tapanuli Tengah (2017) Produksi Perikanan Laut dan Harga
Ikan Menurut Jenisnya di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Dewi, A. P. (2019) ‘Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Senduduk


(Melastoma Affine D.Don) Terhadap Staphylococcus Aureus’, Journal
Of Pharmacy and Science, 3(1), pp. 10–14.

Firdaus, M. and Triyanti, R. (2017) ‘Characteristics Of North Java Fisherman


With Vessel 5 Gt In The Indramayu Regency’, Economic and Social of
Fisheries and Marine Journal, 4(2), pp. 113–125.

Gustomi, A. and Putri, S. (2019) ‘Studi Morfometrik Dan Meristik Ikan Kurisi
(Nemipterus Sp) Yang di Daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Sungai Liat Kabupaten Bangka’, Journal of Tropical Marine
Science, 2(1), pp. 37–42.

Hanin, N. N. fadia and Pratiwi, R. (2017) ‘Kandungan Fenolik, Flavonoid dan


Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Paku Laut (Acrostichum aureum
L.) Fertil dan Steril di Kawasan Mangrove Kulon Progo, Yogyakarta’,
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 2, pp. 51–56. doi:
10.22146/jtbb.29819.

Sirait, M. (2007) Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: Institut


Teknologi Bandung.

Suwignyo S, D. (2005) Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta: Swadaya.

Tanjung, S. R. (2016) Ketersediaan Irigasi Padi Sawah di Desa Sitiris-Tiris


Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah. Universitas
Negeri Medan. Available at: http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/17129.

Tjitrosoepomo, G. (2005) Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:


UGM-Press.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rio Andika Putra
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Fisika
4 NIM 4183240004
5 Tempat Tanggal Lahir Sei Rejo 23 Juli 1998
6 Almat E-mail rioandika2307@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082283515824
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. MAPERCA Himpunan Peserta 11 September 2018
Mahasiswa Islam (HMI) Di Universitas
Komisariat Fmipa Unimed Negeri Medan
2. Training Kaderisasi I Unit Peserta 29 September 2018
Kegiatan Mahasiswa Di Universitas
Muslim (UKMI) Ar- Negeri Medan
Rahman Unimed
3. Training Akademik 1 Peserta 20 Oktober 2018
LP2IM Unimed Di Aula
Universitas Medan
Area
4. Pelatihan ESQ (Emotional 04 september 2018
Spiritual Quetion) Peserta di UPBK Unimed

5. Seminar Pendidikan Peserta 1 Desember 2018


Nasional Di Universitas
Negeri Medan
6. MNC-FILM (Medan Panitia 23 Maret 2019 Di
National Conference- Universitas Negeri
Festival Ilmiah Medan
Mahasiswa& Youth
Summit) 2019 LP2IM
Unimed

7. Training Akademik 2 Ketua Panitia Universitas Negeri


LP2IM UNIMED Medan 2020
12
13
14

3. Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Alek Candra Sinaga
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Matematika
4 NIM 4193311065
5 Tempat Tanggal Lahir Sibintang, 18 Oktober 2000
6 Alamat E-mail aleksinaga20000@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082168185225
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1. Darul arqam Dasar (DAD) Peserta 13 November 2020
Ikatan Mahasiswa Di PMW Medan
Muhammadiyah (IMM)
Komisariat Prof.Dr. Hamka
Unimed

2. Follow Up I Moderator 26 November2020


Darul arqam Dasar (DAD) Di Universitas
Ikatan Mahasiswa Negeri Medan
Muhammadiyah (IMM)
Komisariat Prof.Dr. Hamka
Unimed
3. Follow Up II Bidang Acara 6 Desember 2020
Darul arqam Dasar (DAD) Di Universitas
Ikatan Mahasiswa Negeri Medan
Muhammadiyah (IMM)
Komisariat Prof.Dr. Hamka
Unimed
4. Follow Up III Bidang Acara 2 Januari 2021 Di
Darul arqam Dasar (DAD) Sanggar
Ikatan Mahasiswa Silaturahim Medan
Muhammadiyah (IMM)
Komisariat Prof.Dr. Hamka
Unimed
5. Training Akademik 1 Peserta 28 November 2020
LP2IM Unimed Di Aula
Universitas Medan
Area
6. Seminar Nasional “Explore Peserta 17 November 2019
Your Potency” HIPMI PT di Aula Universitas
Unimed Sumatera Utara
15
16
17
18

6. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Rita Juliani, M.Si
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Fisika
4. NIP/NIDN 19690715 199702 2 001/0015076905
5. Tempat, Tanggal Lahir Medan,15 Juli 1969
6. Alamat E-mail julianiunimed@gmail.com
5. Nomor Telepon/ HP 081396014353

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S-2/Magister S-3/Doktor
Nama Institusi USU UGM USU
Jurusan/Prodi Fisika Fisika Fisika
Tahun Masuk-Lulus 1989-1995 1999-2002 2011-2015

C. Rekam Jejak Tri Darma PT


C.1. Pendidikan/ Pengajaran
No Nama Matakuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Pengukuran dan Alat Ukur Wajib 3


Fisika
2 Rangkaian Listrik Wajib 3
3 Fisika Umum Wajib 3
4 Pengelolaan Laboratorium Wajib 2
5 Komputasi Fisika Wajib 2
6 Geologi Fisik Pilihan 2
7 Fisika Batuan Pilihan 2
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pola Penentuan Parameter Reseach Grant, Lemlit 2011
Kerusakan Terumbu Karang di Unimed
Daerah Sibolga
2 Rancang Bangun Akuarium Reseach Grant, Lemlit 2012
Terumbu Karang Berbasis Multi Unimed
Sensor
3 Analisa Sifat Fisis Batu Gamping Hibah Disertasi Doktor 2015
di Desa Sulkam Kabupaten
langkat
19

No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


4 Pola Pencemaran Logam Berat Hibah Bersaing 2016-2017
Pada Kerang Di Pesisir Pantai
Tapanuli Tengah Dengan Model
Hidrodinamika.
5 Analisis Area Bawah Permukaan Hibah KDBK 2018
Situs Purbakala Kota Cina
Hamparan Perak
6 Mengungkap Misteri Situs Bukit Hibah KDBK 2019
Kerang Aceh Tamiang Berbasis
Geolistrik
7 Pemetaan Terumbu Karang Dana PNBP 2020
Dipesisir Pantai Sitiris Tiris Universitas Negeri
Tapanuli Tengah Menuju Desa Medan
Edukasi Bahari
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 IbM Pengolahan Sampah Hibah Dikti LPM 2012
Organik Rumah Tangga
2 IbM Ikan Hias Untuk Desa Sekip Hibah Dikti LPM 2014
3 Pemanfaatan Sampah Organik DIPA BOPTN Unimed 2017
Sebagai Optimalisasi Daya
Kreativitas Menuju Wirausaha
Madani pada Kelompok Program
Keluarga Harapan (PKH) di
Kecamatan Deli Tua.
4 Dosen Pembimbing Pekan Ilmiah
Nasional (PIMNAS) ke, XXIX
2016-IPB dengan Judul
“Training Eceng Gondok Tidak
Membuat Gondok Danau Toba RISTEKDIKTI 2016
Di Desa Naburahan Limbong,
Kecamatan Sianjur Mula – Mula,
Kabupaten Samosir, Provinsi
Sumatera Utara “
5 Pemberdayaan Masyarakat Desa
Sinabulan Mengolah Anyaman
Bambu Untuk Meningkatkan DIPA BOPTN Unimed 2018
Pendapatan Masyarakat Sebagai
Tujuan Wisata
20
21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga
1. Sewa dan Jasa Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Manufakturing Elemen Kayu 4 buah 35.000 140.000
- Perahu Nelayan 2 buah 80.000 160.000
SUB TOTAL (Rp) 300.000
Harga
2. Bahan Habis Pakai Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
- Pohon Paku Laut 25 Batang 1.000 25.000
- Pohon Senduduk 25 Batang 1.000 25.000
- Tali Strapping Band 1 Bal 75.000 75.000
- Tali Tambang Ukuran 1- 5 mm 2 Bal 75.000 150.000
- Tali Tambang Ukuran 10 mm 1 Bal 625.000 625.000
- Jaring Waring Hitam 1/2 Bal 400.000 200.000
- Drum Plastik Biru 6 Unit 225.000 1.350.000
- Papan 4 Lembar 90.000 360.000
- Paku Kayu 5 cm 2 Kg 20.000 40.000
- Kayu Reng 4 m 8 Batang 150.000 1.200.000
- Semen 2 Sak 70.000 140.000
- Rotan 12 meter 25.000 300.000
- Besi 2 Batang 45.000 90.000
- Kuota Internet 1 Voucher 155.000 155.000
- Kamera monitor bawah laut 1 Unit 2.000.000 2.000.000
- Katrol 1 Unit 90.000 90.000
- Motor Penggerak katrol 1 Unit 300.000 300.000
- Lampu Kapal 2 Unit 200.000 200.000
- Mikro Kontroler Arduino Uno 1 Unit 100.000 100.000
- Sakelar 1 Unit 70.000 70.000
- Sensor Gerak 4 Unit 100.000 400.000
- Kabel 10 meter 24.000 240.000
- Sirine 1 Unit 50.000 50.000
- Baterai Kering Mobil 1 Unit 750.000 750.000
SUB TOTAL (Rp) 8.925.000
Harga
3. Transport Lokal Volume Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
4x pulang
- Keperluan membeli bahan 15.000 60.000
pergi
SUB TOTAL (Rp) 60.000
22

Harga
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
- Materai 10000 1 buah 10.000 10.000
- Publikasi Artikel 1 kali 350.000 350.000
- Spanduk 1 Set 300.000 300.000
- Alat Tulis Kantor (ATK) 1 Set 55.000 55.000
SUB TOTAL (Rp) 715.000
TOTAL ( 1 + 2 + 3 + 4 ) (Rp) 10.000.000
(Terbilang : Sepuluh Juta Rupiah)
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Waktu
No Nama_NIM Bidang Ilmu Uraian tugas
Studi (Jam/
Minggu)
Koordinator
kelompok,
Rio Andika Fisika
pendesainan alat,
1. Putra_41832 Fisika Murni/Tera 20
survei alat dan
40004 pan
bahan, pengujian
alat dan evaluasi
2. Dedi Rizki Pendidikan Bimbingan 16 Survei Lokasi
Simanullang Bimbingan dan dan
_114115100 dan Konseling Koordinator
7 Konseling arsip,
dokumentasi,
studi pustaka
3. Alek Candra Pendidikan Matematika 16 Koordinator
Sinaga_41933 Matematika arsip,
11065 dokumentasi,
studi pustaka dan
monitoring
pertumbuhan
bibit sotong
4. Aqil Teknik Teknik 14 Koordinator
Syujais_5181 Elektro Elektro perakitan
230002 alat,survei alat
dan bahan
,pengujian alat
dan evaluasi
5. Gilang Manajemen Manajem 14 Koordinator
Ma’arif en pembuatan laporan
Priatama_71 dan pemijahan
93510028
telur dan bibit
24

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


25

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesedian dari Mitra


26

Lampiran 6. Gambaran Iptek Yang Akan Diterapkan

Tampak Seluruhnya Tampak Samping

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Atas Tampak Bawah


27

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai