Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.

PENERAPAN PROGRAM LINIER


UNTUK PEMANFAATAN LAHAN
DI KAWASAN PESISIR KOTA CIREBON
1
NENG IKEU, 2 YULIA ASYIAWATI
1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung, 40116
2
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 1 Bandung, 40116

ABSTRAK
Pesisir Kota Cirebon secara fisik memiliki sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan
kedepannya. Permasalahan yang terjadi saat ini, bahwa dari pemanfaatan lahan yang ada di
kawasan pesisir tersebut belum dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Hal tersebut
tercermin dari jumlah keluarga miskin mencapai 41%, pendapatan yang diperoleh masyarakat masih
dalam kategori rendah, 47% masyarakat bekerja sebagai buruh, indeks daya beli didua kecamatan
pada kawasan studi juga paling rendah diantara kecamatan lainnya di Kota Cirebon dan masih
banyaknya jumlah pencari kerja. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis data kualitatif dan metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan alat analisa
Linear Programming. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka rekomendasi yang dapat
diberikan adalah memaksimalkan pemanfaatan lahan pelabuhan dan perdagangan jasa sebagai
alternatif kombinasi pemanfaatan lahan yang mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian
dikawasan pesisir Kota Cirebon.

Kata kunci : Program Linier Pesisir Cirebon

Pendahuluan Berdasarkan rencana tata ruang (RTRW)


Pesisir Kota Cirebon secara fisik memiliki Kota Cirebon tahun 2011 kawasan studi
sumberdaya yang potensial untuk merupakan kawasan pengembangan
dikembangkan kedepannya. Pesisir ini pemanfaatan pesisir pantai, konservasi
merupakan bagian dari Kota Cirebon yang mangrove, industri pergudangan, simpul
strategis dengan basis kegiatan ekonomi pada transportasi laut, perumahan kepadatan tinggi,
pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa - jasa pelabuhan penangkapan ikan (PPN) serta
lingkungan (environmental services) kelautan, ruang terbuka hijau. Kawasan studi juga
tentunya dengan memperhatikan aspek merupakan kawasan strategis pertumbuhan
kelestariannya. Terdapat pemanfaatan lahan ekonomi, kawasan strategis kejawanan dan
yang beragam dan dapat menghasilkan kawasan strategis kepentingan lingkungan.
kontribusi perekonomian diantaranya adalah Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi
pemanfaatan lahan kawasan perdagangan jasa, adalah kawasan yang penting sebagai akses
kawasan pelabuhan baik pelabuhan bongkar barang dan penumpang dengan skala
muat barang maupun pelabuhan perikanan pelayanan nasional. Kawasan ini terdapat di
(PPN) Kejawanan, industri (makanan, Kelurahan Panjunan Kecamatan
minuman, tembakau, tekstil, barang logam dan Lemahwungkuk diprioritaskan menjadi
pergudangan), kawasan perikanan tambak kawasan yang dapat mendorong perekonomian
serta pariwisata. wilayah Ciayumajakuning, Kawasan strategis
kejawanan merupakan pelabuhan perikanan

Page | 1
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

terpadu yang memiliki peran sebagai kawasan yang terdaftar mencari pekerjaan. Berdasarkan
nelayan, perdagangan/pelelangan ikan dan data statistik kecamatan dalam
wisata bahari terletak di Kelurahan Lemahwungkuk dan Kejaksan dalam angka
Pegambiran Kecamatan Lemahwungkuk, dan tahun 2012, jumlah pencari kerja yang
terakhir adalah kawasan pesisir merupakan terdafatar mencapai 5.361 jiwa dengan tingkat
kawasan strategis kepentingan lingkungan pendidikan SMU sederajat.
yang direncanakan untuk daerah hijau (green Menyikapi fenomena permasalahan yang
belt) sebagai penahan abrasi pantai terletak di ada, maka salah satu alternatif
Kelurahan Kesenden, Kebon Baru, di penyelesaiannya adalah melakukan penelitian
Kecamatan Kejaksan serta Kelurahan dengan mengaplikasikan suatu teori atau
Panjunan di Kecamatan Lemahwungkuk. metode menggunakan program linier pada
Berdasarkan kondisi faktual dan isu yang pemanfaatan lahan berdasarkan kondisi
berkembang, permasalahan yang terjadi saat eksisting sehingga diketahui pemanfaatan
ini adalah bahwa dari pemanfaatan lahan yang lahan yang memberikan kontribusi
ada di kawasan pesisir tersebut umumnya pertumbuhan perekonomian paling besar dan
belum diketahui pemanfaatan lahan yang dapat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
menghasilkan sektor ekonomi yang progresif Kinerja perkembangan ekonomi disuatu
dan diprediksi akan menjadi sektor unggulan wilayah dapat diamati melalui pertumbuhan
yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi makro, struktur perekonomian,
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. pendapatan perkapita dan indikator ekonomi
Hal tersebut tercermin dari jumlah keluarga lainnya. Disamping itu, data statistik dan
miskin dikawasan studi, berdasarkan data dari indikator ekonomi dapat digunakan untuk
kecamatan dalam angka dan kondisi faktual menganalisis dan menentukan arah
dilapangan Keluarga miskin mencapai 41% kebijaksanaan serta mengevaluasi hasil
dari jumlah keluarga yang ada, hal ini pembangunan. Untuk mengukur sejauh mana
menunjukan tingkat kemiskinan di kawasan keberhasilan kinerja perekonomian di kawasan
studi tergolong tinggi. Keluarga miskin pesisir Kota Cirebon, maka indikator makro
diKecamatan Lemahwungkuk mencapai 4581 yang akan digunakan sebagai penilaian kinerja
jiwa sedangkan untuk Kecamatan Panjunan perekonomian dikawasan pesisir Kota Cirebon
2383 Jiwa. Banyaknya jumlah keluarga miskin adalah produk domestik regional bruto
dikawasan pesisir terlihat dari rendahnya (PDRB). PDRB ini dapat menggambarkan
pendapatan masyarakat 47%, penduduk pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu
dikawasan studi mayoritas bekerja pada sektor tertentu, menggambarkan struktur ekonomi
perdagangan, buruh dan nelayan, rata - rata dan hasil analisisnya menggambarkan kinerja
berpendapatan 568.750 perbulan. Lemahnya sektor perekonomian.
perekonomian masyarakat pesisir juga terlihat Didalam penelitian ini metode yang
dari indeks daya beli di dua kecamatan pada digunakan adalah metode kualitatif dan
kawasan studi paling rendah diantara metode kuantitatif. Data kuantitatif diolah
kecamatan lainnya di Kota Cirebon. Indeks berdasarkan penerapan pada program linier.
daya beli di Kecamatan Lemahwungkuk 62.1 Sebagaimana disebutkan oleh Taha (1996)
dan Kecamatan Kejaksan 62.11 Dibawah ini bahwa program linier merupakan alat riset
gambar 1.2 menjelaskan visualisasi keluarga operasi yang paling efektif dalam
miskin. Sementara gambar 1.3 yang memecahkan persoalan optimasi. Berdasarkan
menunjukan indeks pembangunan manusia pemaparan diatas maka penulis mengangkat
menurut indeks daya beli perkecamatan tahun sebuah judul “penerapan program linier untuk
2012 pemanfaatan lahan dikawasan pesisir kota
Selain indikator daya beli yang masih cirebon” diharapkan hasil dari penelitian
menunjukan nilai paling terkecil diantara penerapan program linier untuk pemanfaatan
kecamatan lainnya di Kota Cirebon, di lahan di kawasan pesisir Kota Cirebon dapat
Kawasan studi terdapat 22,09% penduduk memberikan masukan berupa rekomendasi

Page | 2
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

informasi pemanfaatan lahan spesifik dan analisis data kuantitatif merupakan penelitian
alokasi sumberdaya yang dapat menghasilkan yang didasarkan atas perhitungan persentase,
sektor ekonomi progresif dan diprediksi akan rata - rata, chi kuadrat, dan perhitungan
menjadi sektor unggulan yang diharapkan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian
mampu meningkatkan perekonomian dan kuantitatif melibatkan diri pada “perhitungan”
kesejahteraan masyarakat. atau “angka” atau “kuantitas“ (Dr. Lexy J.
Moleong,MA, 1899:2).
Metodologi Secara umum metode analisis data yang
Kerangka Pemikiran Studi dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
analisis data pada aspek kebijakan, fisik dasar,
Berikut ini akan dijelaskan kerangka sosial ekonomi serta analisis program linier
berfikir dari kegiatan ini ; yang dilakukan untuk mengetahui secara
spesifik pemanfaatan lahan terpilih yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat. Tahapan analisis
yang akan dilakukan meliputi:
Pertama, Berdasarkan tujuan yang akan
dicapai yaitu mengidentifikasi pemanfaatan
lahan yang akan dijadikan variabel keputusan
berdasarkan pertimbangan keterkaitan dari
sektor perekonomian dikawasan pesisir Kota
Cirebon, maka analisis yang dilakukan adalah
analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif dilakukan terhadap aspek kebijakan
yang berpengaruh terhadap struktur ruang
maupun pola ruang kawasan studi, sedangkan
analisis pola landuse sosial serta ekonomi
dilakukan dengan menggunakan analisis
kuantitatif.
Kedua, Menganalisis dari hasil identifikasi
pada aspek pola land use, sosial dan ekonomi,
ketiga aspek tersebut menjadi input pada
variabel keputusan, batasan kendala dan fungsi
tujuan. Pemanfaatan lahan (land use) yang
terdapat pada kawasan pesisir dijadikan
Gambar 1 Kerangka Berfikir Penerapan variabel keputusan adalah hasil dari analisis
Program Linier Untuk Pemanfaatan Lahan yang telah dilakukan yaitu analisis keterkaitan
diKawasan Pesisir Kota Cirebon pemanfaatan
Ketiga, lahan, sementara untuk penggunaan
sumberdaya lahan dan tenaga kerja dijadikan
Metode Analisis Data sebagai batasan kendala, untuk variabel fungsi
Metode analisis data yang digunakan tujuan, karena output dari penelitian ini adalah
dalam penelitian ini terdiri dari dua macam untuk mengetahui pemanfaatan lahan yang
yaitu metode analisis data kualitatif dan akan menjadi sektor progresifdan unggulan
metode analisis data kuantitatif. Metode dikembangkan maka fungsi tujuan dari
analisis data kualitatif adalah suatu prosedur penelitian ini adalah kontribusi pendapatan
penelitian yang menghasilkan data deskriptif domestik regional bruto (PDRB). Analisis ini
berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang dilakukan untuk menjawab tujuan pada point
dan perilaku yang dapat diamati (Dr Lexy J dua analisis program linier dilakukan untuk
Moleong, MA, 1988:3). Sedangkan metode mengetahui secara spesifik pemanfaatan lahan

Page | 3
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

terpilih yang dapat dikembangkan secara ketenaga kerjaan. Namun untuk meningkatkan
maksimal atau pemanfaatan lahan yang penyerapan tenaga kerja sebanyak mungkin
menunjukan tingkat kontribusi PDRB yang dengan upah yang layak dibutuhkan tingkat
maksimal beserta penggunaan lahan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Menurut
penyerapan tenaga kerja yang digunakan UNDP, bahwa pertumbuhan ekonomi sebagai
dengan penerapan program linier. sarana utama bagi pembangunan manusia agar
Keempat, Output hasil analisis program dapat berlangsung secara berkesinambungan.
linier dilakukan analisis kembali untuk Dalam meningkatkan kemampuan daya beli
mengetahui berapa nilai optimasinya, berapa salah satu usaha yang harus dilakukan adalah
(Z maks) yang didapatkan setelah dianalisis, dengan membuka lapangan kerja seluas
berapa kepekaan terhadap pemanfaatan lahan mungkin dan perlu di beri kemudahan dalam
dan sumberdaya dan berapa alokasi melakukan usahannya. Untuk itu penelitian
sumberdaya yang digunakan hal tersebut menjadikan lima pemanfaatan lahan tersebut
dijabarkan berdasarkan analisis optimasi, sebagai variabel keputusan. Setelah melalui
analisis dual, analisis sumberdaya dan tahap identifikasi keterkaitan pemanfaatan
sensitivitas. lahan maka kelima pemanfaatan lahan tersebut
Kelima, melakukan analisis kualitatif pada dijadikan sebagai variabel keputusan hal
aspek kebijakan dan hasil analisis program tersebut karena keterkaitannya dengan sektor
linier (pemanfaatan lahan yang terpilih), kontribusi perekonomian yang ada. Jika dari
kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan kelima pemanfaatan lahan tersebut telah
perencanaan tata ruang wilayah Kota Cirebon diketahu pemanfaatan lahan yang akan
(RTRW) Kota Cirebon Tahun 2011. menjadi sektor unggulan dan progresif
memberikan pertumbuhan ekonomi, maka
Pembahasan pemerintah akan lebih mempriorotaskan
Keterkaitan Pemanfaatan Lahan pengembangan pemanfaatan lahan dan
aktifitasnya terhadap sektor unggulan dan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk progresif tersebut. Pemanfaatan lahan
mengetahui secara spesifik pemanfaatan lahan termasuk didalamnya aktifitasnya yang unggul
yang menghasilkan sektor ekonomi progresif dan progresof akan dapat meningkatkan
dan diprediksi akan menjadi sektor unggulan perekonomian, disaat perekonomian akan
dan diharapkan dapat meningkatkan membaik maka IPM pembangunan masyarakat
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, akan terjadi seperti angka kesehatan akan terus
berdasarkan kontribusi perekonomian bahwa membaik, begitu pula dengan angka
sektor yang berpengaruh adalah sektor pendidikan dan daya beli masyarakat, karena
perdagangan jasa dan industri. Namun kedua masyarakat dikawasan studi sudah mempunyai
sektor tersebut belum dapat dikatakan sebagai pekerjaan yang layak dan pendapatan yang
sektor yang progresif dan akan menjadi sektor memadai.
unggulan sebelum dilakukan analisis
keterkaitannya dengan sumberdaya yang Analisis Penerapan Program Linier Pada
tersedia dalam hal ini adalah lahan dan tenaga Pemanfaatan Lahan
kerja. Keterkaitan tenaga kerja sebagai sumber
daya manusia adalah untuk mengetahui jumlah Hasil dari analisis programing linier
tenaga kerja yang diserap jika pemanfaatan menghasilkan 4 output penyelesaian software
lahan unggulan dan cenderung progresif dapat Quantity methods for windows, output
dikembangkan. Karena berdasarkan indeks program linier menjelaskan proses input
pembangunan (IPM) daya beli masyarakat di interpretasi linier programing pada penelitian
dua kecamatan pada kawasan studi paling penerapan program linier untuk pemanfaatan
rendah dibandingkan kecamatan lainnya. lahan dikawasan pesisir Kota Cirebon yang
Salah satu upaya meningkatkan indeks dilakukan dan gambar 2. menjelaskan output
dibidang daya beli diantaranya melalui jalur hasil pada analisis programing linier dari

Page | 4
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

proses software Quantity Methods for Pengembangan terhadap pemanfaatan


windows2 Program. lahan terpilih dilakukan berdasarkan simulasi
terhadap kondisi ekonomi, sosial, fisik dan
Tabel 1 kebijakan yang berlaku terhadap pemanfaatan
Proses Input Data Pada Software Quantity lahan dikawasan pesisir tersebut. Upaya ini
Methods For Windows2 Program dilakukan untuk mengetahui alternatif -
Hasil Output " Solution" interpretasi linier programing alternatif rekomendasi pengembangan
pada pemanfaatan lahan dikawasan pesisir Kota Cirebon
Skenario 1 Solution
pemanfaatan lahan terpilih yang berdasarkan
N Ma X1 X2 X3 X4 X5 R Du program linier dapat meningkatkan
o xim Ind Pela Perd Pari Ta H al kesejahteraan dilihat dari terpilihnya 2
ize ust buh agan wisa mb S
ri an gan ta ak
pemanfaatan lahan yang dapat dikembangkan
1 Lua 3,6 47,3 55,3 2,67 83, ≤ ≤ 709 untuk menjadi sektor progresif dan unggulan.
s 3 9 19 19 ,16 Simulasi tersebut mempertimbangkan
Lah 2, 91
an 18
beberapa aspek terkait diantaranya adalah :
2 Ten 3.9 685 15.45 490 1.2 ≤ ≤ 38, Pertama, Aspek kebijakan dalam hal ini
aga 08 0 00 30 311 terkait dengan arahan kebijakan struktur dan
Kerj .0 1
a 49
pola ruang ruang kawasan pesisir dan
pertimbangan terhadap kawasan strategis dan
isu strategis yang berkaitan dengan
pemanfaatan lahan dikawasan pesisir .
Kedua, Hasil analisis berdasarkan program
linier yang dilakukan dengan pertimbangan
aspek sosial dan ekonomi, dibawah ini
penjelasannya: a) Kondisi sosial penduduk
terkait dengan peningkatan tenaga kerja yang
terjadi setelah dilakukannya pengembangan
terhadap kedua pemanfaatan lahan yang
terpilih berdasarkan hasil analisis programing
linier, bagaimana kondisi pertumbuhan
perekonomian dapat mempengaruhi kondisi
sosial yang dalam hal ini lebih ditekankan
kepada peningkatan IPM dan pengurangan
pengangguran kawasan pesisir. Penjelasan
kondisi sosial ini dihasilkan dari hasil analisis
program linier pada pemanfaatan lahan
Gambar 2 Tahapan Analisis Beserta perdagangan dan jasa dan pelabuhan yang
Output Pada Programing Linier berdasarkan hasil analisis menghasilkan
Sumber : Analisis Input data pada software quantity koefisien maksimum; b) Kondisi Ekonomi,
methods for windows2 program
Kondisi perekonomian dalam hal ini terkait
dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi
Proses output hasil dari analisis linier setelah dilakukan upaya alternatif
programing pada penelitian pemanfaatan pengembangan pada pemanfaatan lahan yang
lahan kawasan pesisir akan dijelaskan dalam berdasarkan program linier dapat menjadi
tiga tahapan yang pertama adalah analisis sektor prioritas dan unggulan dikembangkan
optimasi, analisis dual (nilai bayangan), yaitu kawasan pelabuhan dan perdagangan
alokasi sumberdaya, dan yang terakhir adalah jasa di kawasan pesisir Kota Cirebon; c)
analisis sensitivitas. Kondisi eksisiting, Pertimbangan kondisi
eksisiting pada simulasi ini adalah bagaimana
Simulasi Pengembangan Terhadap proses pemanfaatan lahan pelabuhan dan
Pemanfaatan Lahan terpilih industri terhadap aspek sosial dan ekonomi

Page | 5
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

yang berlangsung dan pertimbangan isu terkait


kedua pemanfaatan lahan tersebut.
Dibawah ini akan dipaparkan simulasi
terhadap kedua pemanfaatan lahan tersebut
berdasarkan pertimbangan dari beberapa aspek
dalam hal ini aspek kebijakan, hasil analisis
programing linier dan kondisi eksisitng.
Untuk lebih jelasnya mengenai simulasi
pengembangan terhadap pemanfaatan lahan
terpilih dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4 Simulasi Alternatif


Pengembangan Perdagangan Jasa

Gambar 3 Simulasi Alternatif


Pengembangan Pada Pelabuhan

Gambar 5 Simulasi Alternatif


Pengembangan Pada PPN Kejawaan

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan
program linier untuk pemanfaatan lahan
dikawasan pesisir Kota Cirebon, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Dalam upaya meningkatkan
pemanfaatan lahan pelabuhan dan
perdagangan jasa maka dilakukan upaya

Page | 6
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

pengembangan pemanfaatan lahan pelabuhan menunjukan bahwa dari 5 aktivitas


dan perdagangan jasa yang berdasarkan hasil pemanfaatan lahan dikawasan pesisir yang
analisis kedua pemanfaatan lahan ini dapat dimasukkan kedalam model persamaan linier
menjadi salah satu sektor yang progresif dan metode simplek, terpilih 2 aktivitas yang
dapat menjadi sektor unggulan. Upaya untuk menunjukan “Nilai koefisein maksimal” dan
pengembangan kedua pemanfaatan lahan dianggap dapat memberikan kontribusi
tersebut dilakukan untuk meningkatkan indeks perekonomian yang maksimal. Pemanfaatan
daya beli (IPM) kawasan studi masih rendah lahan yang terpilih adalah pemanfaatan lahan
dibandingkan dengan indeks lainnya. Salah kawasan pelabuhan dan pemanfaatan lahan
satu upaya untuk meningkatkan indeks daya kawasan perdagangan dan jasa.
beli adalah dengan meningkatkan Ketiga, Nilai maksimal atau nilai value
pertumbuhan perekonomian. pada masing - masing pemanfaatan lahan
Untuk meningkatkan pertumbuhan terpilih adalah 1,8832 untuk kawasan
perekonomian maka perlunya membuka pelabuhan dan 1.8614. untuk kawasan
peluang usaha baru agar terjadi peningkatan perdagangan jasa. Pendapatan optimum yang
penyerapan tenaga kerja sehingga diperoleh dari masing - masing pemanfaatan
pengangguran dapat teratasi. Pengembangan lahan pelabuhan Rp 112.710.774.100 dan
pemanfaatan lahan pelabuhan dan kawasan perdagangan jasa Rp. Rp
perdagangan jasa yang dimaksud adalah 1.174.774.176.000. Pemanfaatan lahan
dengan membuka lapangan pekerjaan pada pelabuhan memberikan kontribusi PDRB
kedua pemanfaatan lahan terpilih sesuai sebesar Rp 52.860.124.100. dan kawasan
dengan arahan pada rencana tata ruang kota perdagangan dan jasa memberikan kontribusi
Cirebon tahun 2011 yaitu menjadikan kawasan sebesar Rp 543.650.196.000.
pelabuhan bukan hanya sebagai pelabuhan Keempat, Penggunaan sumberdaya yang
bongkar muat batu bara melainkan sebagai dipakai untuk mencapai hasil maksimal pada
pelabuhan penumpang dan ekspor impor serta masing - masing pemanfaatan lahan adalah
melakukan pengembangan terhadap pelabuhan sebagai berikut : pada pemanfaatan lahan
kejawanan yang pengembangannya bukan pelabuhan sumberdaya yang terpakai 89,24 ha
hanya sebagai pelabuhan perikanan terpadu lahan, dan pemanfaatan lahan perdagangan
melainkan sebagai kawasan nelayan, jasa mecapai 104,14 ha lahan dan kedua sektor
perdagangan atau pelelangan ikan dan wisata pemanfaatan lahan tersebut mampu menyerap
bahari. Untuk pemanfaatan lahan perdagangan tenaga kerja karena sektor tersebut merupakan
dan jasa dilakukan upaya pengembangan sektor yang unggulan dan juga sektor progresif,
terhadap perdagangan besar dan eceran, rumah tenaga kerja yang diprediksi akan diserap jika
makan (restoran) dan perhotelan sesuai dengan upaya pengembangan pemanfaatan lahan
arahan kebijakan RTRW Kota Cirebon tahun pelabuhan dan perdagangan jasa dapat terjadi
2011. adalah sebesar 1276 jiwa tenaga kerja untuk
kedua, Pengaruh sektor perdagangan jasa sektor pelabuhan, sedangkan untuk kawasan
dan pelabuhan mempunyai pengaruh yang perdagangan jasa 28.750 jiwa tenaga kerja.
signifikan dan berpengaruh besar terhadap
PDRB kawasan pesisir yaitu Kecamatan Rekomendasi
lemahwungkuk dan Kejaksan. Hal ini Perkembangan pemanfaatan lahan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab satu kawasan pesisir harus diarahkan sesuai dengan
sampai dengan bab empat, terdapat165 alternatif kebijakan dan pengembangan pemanfaatan
solusi maksimalisasi pemanfaatan lahan di yang potensial untuk meningkatkan
kawasan studi. Alternatif solusi maksimalisasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
pemanfaatan lahan didapat dari hasil analisis masyarakat. Adapun rekomendasi yang dapat
program linier yang telah dilakukan dengan diberikan berkaitan dengan penelitian
menggunakan software Quantity methods for penerapan program linier untuk pemanfaatan
windows2 Program. Hasil tersebut

Page | 7
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

lahan dikawasan pesisir Kota Cirebon adalah pemanfaatan lahan terkait dengan upaya
sebagai berikut: peningkatan perekonomian masyarakat
Pertama, Berdasarkan hasil analisis dari kawasan pesisir. Melalui suatu mekanisme
penerapan program linier yang telah dilakukan, yang diselenggarakan secara operasional dan
bahwa pemanfaatan lahan pelabuhan dan sistematis oleh pemerintah dan masyarakat
pemanfaatan lahan perdagangan dan jasa, secara keseluruhan.
terpilih sebagai pemanfaatan yang paling Keempat, Pemerintah Kota Cirebon dapat
optimal dikembangkan terhadap kawasan studi. memprioritas pembangunan yang diarahkan
Terkait dengan kawasan strategis ekonomi kepada pengembangan sektor perdagangan
maka pelabuhan Cirebon bukan hanya jasa dan pelabuhan Hal ini akan sangat
dikembangkan sebagai pelabuhan bongkar berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
muat (biji batu bara) melainkan sebagai perekonomian kawasan pesisir dan Kota
pelabuhan penumpang dan pelabuhan ekspor Cirebon
impor dengan skala pelayanan nasional, Kelima, Diperlukan penelitian lebih lanjut
kawasan pelabuhan cirebon ini diharapkan mengenai pemanfaatan lahan dengan
mampu membangkitkan perekonomian penerapan program linier namun lebih
masyrakat kawasan pesisir serta dapat didetailkan pemilihan variabel keputusannya,
menyerap tenaga kerja dan dapat mendorong kendala dan fungsi tujuan terkait dengan hasil
perekonomian wilayah Ciayumajakuning dan analisis yang telah dilakukan yaitu
Jawa Barat. pemanfaatan lahan pelabuhan dan
Kedua, Sementara upaya untuk pemanfaatan lahan perdagangan dan jasa.
mengembangkan PPN kejawanan adalah
dengan mengembalikan fungsi PPN
Kejawanan sebagai pelabuhan perikanan Daftar Pustaka
terpadu yang memiliki peran sebagai kawasan Buku
nelayan, perdagangan/ pelelangan ikan dan
wisata bahari, dengan melakukan peremajaan Badan Pusat Statistik. 2012. Kecamatan
terhadap insprastruktur penunjang wisata Dalam Angka Kejaksan dan
bahari. Pengembangan pariwisata di kawasan Lemahwungkuk 2009. BPS Kota
pesisir akan menyerap tenaga kerja karena Cirebon, Cirebon.
akan muncul usaha - usaha pariwisata, seperti Badan Pusat Statistik. 2012. PDRB Kecamatan
Jasa transportasi wisata, jasa perdagangan, Lemahwungkuk 2012. BPS Kota
penyediaan akomodasi, Jasa Cirebon, Cirebon.
penyewaan.Untuk perdagangan dan jasa agar
Bengen, D.G. 2002. Pengembangan Konsep
menambah minat jual beli maka rencana
daya dukung dalam pengelolaan
pengembangan pasar tersebut harus sesuai
lingkungan pulau - pulau kecil.
dengan ketentuan dalam hal ini permen no 20
Kerjasama Kantor Mentri Negara
tahun 2012 tentang pengelolaan dan
Lingkungan Hidup dan Fakultas
pemberdayaan pasar tradisional. Upaya
perikanan dan ilmu kelautan, Institut
pengembangan pasar tradisional harus
Pertanian Bogor.
ditunjang dengan pemberdayaan pasar
tradisional oleh pemerintah seperti Budiharsono, S.,2005. Teknik Analisis
meningkatkan profesionalisme pengelola dan Pembangunan Wilayah Pesisir dan
meningkatkan kualitas dan pembenahan sarana Lautan. PT. Pradya Paramita. Jakarta.
fisik. Campbell JC, Radke J, Gless JT, Wirtshafter
Ketiga, Dengan terpilihnya pemanfaatan RM. 1992. An Application of linier
lahan pelabuhan dan perdagangan jasa programming and geographic
berdasarkan hasil dari analisis penerapan Information Systems : Cropland
program linier yang telah dilakukan, maka Allocation in antiqua. Environment and
diperlukan pengembangan atau pembangunan planning A, 24; 535 - 549.

Page | 8
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

Dahuri, R, J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu, Geographical Information systems, 7 :
1996. Pengelolaan sumberdaya pesisir 71 – 83.
dan lautan secara terpadu . PT. Pradya Damaledo, Andrey Y. 2003. Studi Arahan
Paramita. Jakarta. Penataan Kawasan Sempadan Pantai
Dahuri, Rokmin dan Iwan Nugroho, 2004. teluk Kupang di Kota Kupang – NTT.
Pembangunan Wilayah. Perspektif Jurnal ASPI volume 3.
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Departemen Agama RI. Alquran dan
Jakarta : Penerbit Pustaka LP3ES. Terjemahannya ( Q.S Al-Hasyr ayat 18)
Jayadinata, Johara T., 1999, Tata Guna Tanah dan (Q.S. Faathir : 12).
Dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan Departemen Kelautan dan perikanan (DKP),
dan Wilayah, Bandung : ITB Bandung. 2002. Pedoman Umum penataan Ruang
Moleong, Laxy. J.1993. Metode Penelitian peisisr dan Pulau - Pulau Kecil . Jakarta.
Kualitatif, Telaah Positivistik, Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research
Rasionalistik, Phnemonologi, Realisme Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Metafisik, Yogyakarta : Rekha Sarasin.
Hardjowigeno, S., dan Widiatmaka, 2007.
Mulyadi. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta : Evaluasi Kesesuaian Lahan dan
PT Raja Grafindo Persada.
Perencanaan Tata Guna . Gadjah Mada
Nazir, Mohamad. 1999. Metode Penelitian. University Press. Yogyakarta. Indonesia.
Jakarta : Ghalia Indonesia. 352 hal.
Rais, Jabub. 2004. Menata Ruang Laut Kay, Robert and Jacqueline Alder. 1999.
Terpadu. Jakarta : Penerbit PT Pradnya Coastal Planing and Management.
Paramita. London : Penerbit E & FN Spon Press.
Sugandhy . A. 1999. Penataan Ruang dalam Kombataitan, B, 1995. “ Perijinan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. PT. Pembangunan Kawasan Dalam
Gramedia Pustakan Umum. Jakarta Penataan Ruang”. Jurnal PWK No. 17
Febuari 1995. Bandung :P3WK ITB.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Onrizal, 2002. Evaluasi Kerusakan Kawasan
_____ . 2012. Kecamatan Dalam Angka Mangrove dan Alternatif
Rehabilitasinya di Jawa Barat dan
Kejaksan dan Lemahwungkuk 2010.
Banten . Jurnal Program Ilmu Kehutanan
BPS Kota Cirebon, Cirebon.
(Universitas Sumatera Utara). Sumatera
_____ . 2012. Kecamatan Dalam Angka Utara. Hal 12-17.
Kejaksan dan Lemahwungkuk 2011.
BPS Kota Cirebon, Cirebon. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Cirebon Tahun 2011.
_____ . 2012. Kecamatan Dalam Angka
Kejaksan dan Lemahwungkuk 2012.
BPS Kota Cirebon, Cirebon. Disertasi, Tesis, Tugas Akhir
_____ .2012.PDRB Kecamatan Kejaksan Rahayu, E, 2002. Kajian Pemanfaatan Ruang
2012. BPS Kota Cirebon, Cirebon. Secara Optimal di Tinjau dari Dampak
Erosi dan Produktivitas Lahan Di
Kawasan Pesisr Selatan Kabupaten
Laporan yang Dipublikasikan Bantul - Yogyakarta. Tesis. Program
Chuvieco, E, 1993, Integration of liniar Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,
programming and Gis for Land - use Bogor Indonesia.
Modelling International Journal of

Page | 9
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.13 No.1

Undang – undang, Peraturan Pemerintah,


Keputusan Presiden
Menteri negara lingkungan hidup nomor : 201
tahun 2004 tentang kriteria baku dan
pedoman penentuan kerusakan
mangrove.
Perda No 8 tahun 2012 mengenai rencana tata
ruang wilayah dan Kota.
Peraturan pemerintah republik indonesia
nomor 38 tahun 2011 tentang sungai.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Dan
Pemberdayaan Pasar Tradisional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
Undang - undang Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2007, Tentang : Penataan
Ruang .
Undang - undang Republik Indonesia Nomor
27. Tentang : Pengelolaan Pesisir dan
Pulau - Pulau Kecil .
Internet
Suprijanto, Iwan. Studi Dampak Timbal Balik
Antar Pembangunan dan Perumahan di
Indonesia dan Lingkungan Global.
Proceeding Karakteristik Spesifik,
Permasalahan Dan Potensi
Pengembangan Kawasan Kota Tepi
Laut/Pantai (Coastal City) Di Indonesia.
Diakses tanggal 16 Juni 2012.

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai