Tentang:
PENGESAHAN KONGRES XXXVII GMKI
Memperhatikan : Kehadiran 238 dari 302 utusan dan 97 Cabang dari 104 Cabang
GMKI di seluruh tanah air.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Manokwari
Hari : Kamis
Tanggal : 26 November 2020
Jam : 16.26 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
1
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor: 002/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
TATA TERTIB KONGRES XXXVII GMKI
Mengingat : 1. Anggaran Dasar GMKI Pasal 7 ayat 1a dan ayat 2a tentang Alat
Perlengkapan Organisasi.
2. Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 3 tentang Kongres.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Manokwari
Hari : Kamis
Tanggal : 26 November 2020
Jam : 16.30 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
I. PIMPINAN SIDANG
1. Kongres XXXVII GMKI, dipimpin oleh Majelis Ketua berdasarkan ART GMKI psl.
3 ayat 4 (Teknis Pemilihan Majelis Ketua terlampir).
2. Komisi, Panitia Kerja dan Panitia Khusus dipimpin oleh Pimpinan Komisi, Panitia
Kerja dan Panitia Khusus yang ditetapkan oleh Sidang Pleno Kongres.
II. PESERTA
1. Utusan Cabang adalah utusan yang telah mendapat mandat resmi dari BPC GMKI yang
telah dilantik dan/atau Caretaker sesuai dengan quota yang ditetapkan PP GMKI (ART
GMKI pasal 3 ayat 2 jo ART pasal 6)
2. Satu orang dari setiap utusan cabang menempati ruangan utama persidangan karena
situasi covid-19 yang terjadi, sementara utusan lainnya menempati ruangan lainnya
yang telah dipersiapkan dan virtual.
3. Pengurus Pusat GMKI dan Badan Pemeriksa Keuangan
4. Peninjau
a. Anggota GMKI yang telah mendapat mandat resmi dari BPC GMKI yang telah
dilantik sesuai dengan jumlah yang ditetapkan PP GMKI melalui virtual atau
ruangan lainnya yang disediakan.
b. Bakal Calon Cabang dan Calon Cabang GMKI.
5. Undangan
a. Senior Members/Friends GMKI
b. Lembaga-Lembaga kerja sama.
c. Undangan resmi PP GMKI dan utusan cabang yang melebihi kuota.
V. KEWAJIBAN PESERTA
1. Utusan Cabang, PP GMKI, BPK dan Peninjau diwajibkan mengikuti seluruh acara
yang telah ditetapkan.
2. Bila akan meninggalkan persidangan harus izin Majelis Ketua.
3. Peserta wajib menggunakan atribut dalam persidangan.
4. Peserta wajib menerapkan protokol kesehatan.
5. Peserta wajib menjaga efektivitas dan efisiensi dari persidangan
VI. SANKSI
1. Bagi peserta yang melanggar tata tertib atau membuat forum Kongres gaduh, maka
akan diberi peringatan oleh Majelis Ketua
2. Apabila setelah 3 (tiga) kali telah diberikan peringatan, maka Majelis Ketua
memiliki kewenangan untuk menertibkan peserta tersebut.
VIII. SIDANG-SIDANG
1. Sidang Pleno
Sidang Pleno bertugas untuk:
a. Mengesahkan Persidangan;
b. Membahas dan menetapkan Tata Tertib Persidangan;
c. Membahas dan menetapkan agenda persidangan;
d. Memilih dan menetapkan Majelis Ketua;
e. Mendengarkan pembacaan Laporan Umum PP GMKI Masa Bakti 2018-2020,dan
hasil audit BPK Masa Bakti 2018-2020, serta pandangan umum cabang terhadap
LPJ PP GMKI dan hasil audit BPK GMKI;
f. Menetapkan Komisi, panitia kerja, dan panitia khusus kongres serta membahas dan
menetapkan hasil-hasil komisi, panitia kerja dan panitia khusus menjadi keputusan
kongres;
g. Menetapkan Ketua dan Sekretaris Komisi, Panitia Kerja dan Panitia Khusus;
h. Memilih dan menetapkan PP GMKI Masa Bakti 2020-2022.
i. Memilih dan menetapkan formatur Kongres GMKI Ke-XXXVII;
j. Memilih badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PP GMKI Masa Bakti 2020-2022;
k. Memilih dan menetapkan tempat Kongres XXXVIII Tahun 2022;
l. Menutup persidangan.
2. Sidang Komisi
a. Komisi Pembahasan Laporan Umum
Komisi Pembahasan Laporan Umum PP GMKI dan BPK PP GMKI Masa Bakti
2018-2020.
1) Komisi yang membahas Laporan Umum PP GMKI Masa Bakti 2018-2020;
2) Komisi yang membahas Laporan Keuangan PP GMKI dan BPK PP GMKI
Masa Bakti 2018-2020.
b. Komisi Kongres
1) Membahas dan merumuskan Garis-Garis Besar Program dan Kebijakan Umum
Organisasi Masa Bakti 2020-2022;
2) Membahas dan merumuskan Kebijakan Umum Keuangan dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Organisasi Masa Bakti 2020-2022;
3) Membahas dan merumuskan Struktur dan Uraian Tugas PP GMKI Masa Bakti
2020-2022.
4) Komisi-komisi lain yang diperlukan.
c. Sidang Panitia Kerja
1) Panitia Kerja Kriteria dan Tata Cara Pemilihan
Membahas dan merumuskan Kriteria dan Tata Cara Pemilihan PP
GMKI Masa Bakti 2020-2022.
Membahas dan merumuskan Kriteria dan Tata Cara Pemilihan BPK
PP GMKI Masa Bakti 2020-2022.
Membahas dan merumuskan Kriteria dan Tata Cara Pemilihan
Tempat Kongres XXXVIII GMKI.
Membahas dan merumuskan kriteria dan tatacara pemilihan
Formatur Kongres GMKI ke XXXVII.
2) Panitia Kerja Pokok-Pokok Pikiran
Membahas dan merumuskan Pokok-Pokok Pikiran Kongres XXXVII GMKI.
3) Panitia Kerja Tema dan Sub Tema Kongres XXXVII GMKI
Membahas dan merumuskan Tema dan Sub Tema Kongres GMKI 2020-2022.
4) Panitia Kerja Lembaga-Lembaga Bentukan PP GMKI
Membahas dan merumuskan keberadaan BKS PGI-GMKI, Yayasan Bina Darma,
dan Perkumpulan Senior GMKI.
3. Panitia Khusus
Panitia Khusus dibentuk apabila diperlukan.
IX. LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian oleh Majelis
Ketua setelah mendengar usul-usul dan disetujui oleh peserta Kongres.
3. Tata Cara Pemilihan Pimpinan Komisi, Panitia Kerja dan Panitia Khusus:
Dipilih oleh anggota-anggota Komisi, Panitia Kerja dan Panitia Khusus.
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor: 003/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
JADWAL ACARA KONGRES XXXVII GMKI
MEMUTUSKAN
ManokwariDitetapkan
Kamis di :
Hari2020
26 November :
Tanggal : 16.31
Jam :
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
MAJELIS KETUA KONGRES XXXVII GMKI
Menimbang : Bahwa perlu adanya Majelis Ketua yang akan memimpin dan
mengarahkan persidangan-persidangan Kongres untuk mencapai
hasil yang berkualitas dan teratur.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan
MANOKWARI KAMISdi :
Hari 2020
26 NOVEMBER :
Tanggal : 16.32 WIT
Jam :
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
KETUA DAN SEKRETARIS KOMISI PEMBAHASAN LAPORAN UMUM DAN
LAPORAN KEUANGAN PP GMKI MASA BAKTI 2018-2020
MEMUTUSKAN
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
LAPORAN UMUM DAN LAPORAN KEUANGAN PENGURUS PUSAT GMKI MASA
BAKTI 2018-2020
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di MANOKWARI
Hari Sabtu
Tanggal 28 NOVEMBER 2020
Jam 22.55 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
1.1. Pengantar
Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia masa bakti 2018-2020 dilantik pada
tanggal 31 Oktober 2018 di Gereja HKBP Kernolong, Jakarta. Perjalanan organisasi berlanjut
dengan dilaksanakannya Pleno pengurus pusat GMKI untuk menentukan program kerja
kepengurusan selama dua tahun ke depan. Pergumulan organisasi untuk dapat menciptakan
kader yang akan menjadi pemimpin di dalam berbagai medan pelayanan.
Kepengurusan PP GMKI 2018-2020 berjalan dengan berbagai dinamika yang menarik
sebagai bagian dari proses pembentukan kader menjadi kader yang semakin mumpuni dalam
bidang kepemimpinan. Proses ini terus digumuli sebagai bagian dari penatalayanan organisasi
yang harus terus menerus dibangun agar dapat menciptakan pemimpin yang bertanggungjawab.
Satu tahun kepengurusan berlangsung dengan memulai membangun internal organisasi
dengan pembinaan terhadap organisasi dan pendidikan kader. Pelayanan yang sejatinya menjadi
bagian dari pusat perwujudan nilai-nilai kristiani kembali harus ditanamkan kepada seluruh
kader. Melalui hal tersebut maka kepengurusan mengambil bagian untuk pembinaan tersebut.
Satu tahun penatalayanan berjalan dengan terus mengisi ruang pembinaan terhadap isu-isu
nasional yang terus disuarakan GMKI. Menjadi bagian dari penatalayanan itu, segala
pelaksanaan organisasi bergerak dalam membina kader GMKI menjadi kader yang
bertanggungjawab. Menjaga semangat perjuangan agar terus menjadi perhatian kader GMKI.
Satu tahun kepengurusan GMKI berjalan sampai pada awal tahun 2020 saat dilanda
munculnya covid-19 yang tidak diperkirakan mengakibatkan hampir semua aktivitas organisasi
mengalami goncangan. Tidak hanya organisasi, negara bahkan dunia mengalami hal yang sama
sehingga aktivitas normal dihentikan sementara sampai pada keadaan membaik.
Keadaan ini memakan hampir satu tahun aktivitas organisasi ditengah pandemi. Tidak
hanya pengurus pusat, badan pengurus cabang maupun kader-kader mengalami kendala yang
sama sehingga aktivitas-aktivitas organisasi berjalan dengan tidak normal. Sampai pada
pembatalan dari program yang sementara sedang akan dilaksanakan. Hingga pada saat
berakhirnya kepengurusan pelayanan, masih ditengah pandemi, maka dilaksanakan Kongres
XXXVII GMKI untuk memilih pemimpin dan pengurus yang baru untuk melayani organisasi.
Laporan pertanggungjawaban ini menjadi catatan penanda bahwa Kongres XXXVII dalam
catatan perjalanan sejarah merupakan Kongres dalam keadaan tidak normal. Untuk itu, harapan-
harapan maksimal dari pelaksanaan kegiatan agar organisasi terus berjalan sebagaimana amanat
dari kongres terus diupayakan. Hingga tiba di Manokwari, Papua Barat untuk melakasanakan
Kongres XXXVII GMKI pada 24-28 November 2020.
Sebagai bentuk dari rasa syukur terhadap dinamika perjalanan organisasi, Pengurus Pusat
GMKI Masa Bakti 2018-2020 mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak, baik yang telah
mendukung kepengurusan atau yang menjadi mitra kritis selama ini sehingga perjalanan
organisasi dalam satu masa bakti ini bisa merasakan pengalaman iman yang beraneka-ragam.
Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada Badan Pengurus Cabang GMKI se-tanah air,
seluruh kader GMKI se-tanah air, mitra Gereja, mitra Kampus, mitra World Student Christian
Federation bersama SCM-SCM seluruh dunia, mitra Kelompok Cipayung, serta mitra aliansi,
komunitas, institusi, lembaga dan sebagainya yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu. Estafet
kepengurusan yang sebentar lagi akan diserahkan kepada generasi berikutnya, kiranya tidak
menjadi halangan untuk membangun kerjasama konstruktif di masa-masa yang akan datang.
Demikian yang kami sampaikan, semoga Tuhan menyertai setiap gerak perjalanan kita!
15
Keadaan yang terjadi terutama dengan munculnya pandemi covid19 yang
mengakibatkan seluruh dunia terkena dampaknya termasuk di Indonesia. Hal tersebut
juga tidak dapat di hindari dari aktivitas organisasi yang tersendat dan berjalan harus
dalam keadaan tidak normal. Penatalayanan menemukan permasalahan yang baru
untuk menggunakan teknologi daring dalam menjaga penularan virus covid19 yang
sedang menyebarluas.
Berbagai dinamika baik penataan organisasi, penambahan cabang,
pelaksanaan implementasi pdspk, penggunaan media yang lebih massif maupun aksi
dan partisipasi organisasi terjadi selama satu masa bakti. Hal ini akan tercatat dalam
laporan program yang akan disampaikan sebagai bagian dari bab berikutnya.
2.3. Arah Strategis Kebijakan Umum Organisasi 2018-2020 adalah sebagaimana yang terurai
dalam poin-poin berikut ini:
Setelah melakukan pemetaan kecenderungan kondisi internal dan eksternal organisasi
dengan nuansa teologis tema dan sub tema, maka seluruh langgam kerja organisasi masa
bakti 2018-2020 diarahkan pada:
a. Optimalisasi peran dan fungsi alat perlengkapan dan aparatur organisasi dalam
rangka memperkuat posisi bargaining organisasi
b. Membangun dan mengembangkan kecerdasan spiritualitas anggota dan
implementasi PDSPK 2006 yang konprehensif
c. Aksi pelayanan yang berbasis isu dan masalah dalam matra layan Gereja, Perguruan
Tinggi Dan Masyarakat
d. Memperkuat komunikasi dan kerja sama internasional dengan berbagai stakeholders
sebagai upaya konsolidasi dan mendukung perdamian dunia
e. Membangun jurnalisme online dan menerapkan sistem digitalisasi layanan
organisasi.
f. Melatih, membina, dan mempersiapkan anggota dan kader perempuan yang mandiri
serta terlibat aktif mengadvokasi masalah-masalah perempuan.
g. Melakukan pendidikan dan pelatihan wirausaha dari hulu ke hilir guna
mempersiapakan anggota yang mandiri dalam bidang ekonomi.
BAB III
LAPORAN UMUM IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA
I. BIDANG ORGANISASI
1. Pendahuluan
Syalom !
GMKI hari-hari ini seperti terjebak dalam bayang-bayang kebesaran masa lalu,
hingga lupa tantangan zaman hari ini dan ke depannya. Semangat Ekumenisme dan
Nasionalisme yang menjadi panduan gerakan seperti tenggelam dalam keterjebakan
tersebut.
Iman dan akal budi jadi sangat dilematis. Gerakan Ekumenisme adalah fundamen
penjelmaan iman Kristiani. Sedangkan Nasionalisme adalah gerakan intelektual yang
menjiwai jalan perjuangan bagi bangsa dan negara. Maksudnya, periode perjalanan
kemajuan zaman ikut mewarnai dinamika GMKI yang selalu bertutur dan bercerita
secara kontekstual.
Bahwa GMKI Tidak hanya sebuah organisasi, melainkan road map untuk terus
mencari, bahkan menemukan makna setiap jejak kemajuan. Sebab GMKI sudah menjadi
miniatur inspiratif yang bernarasi tentang identitas sekaligus historisitas dari suatu
entitas, lembaga atau institusi.
Bahwa kita tidak pernah menutup mata terhadap kepentingan tersembunyi dalam
setiap perjuangan GMKI. Ini terjadi, jika ada ideologi yang hendak ditonjolkan, yang
berekses pada penenggelaman perspektif, makna dan tujuan pendiriannya. Bahwa
organisasi pergerakan seperti GMKI tidak bebas nilai dan kepentingan. Namun, ancaman
ini dapat dinetralisasi dengan penegasan Visi-Misi, refleksi berjenjang, adaptasi terhadap
ide dan gagasan baru yang sesuai dengan gelagat zaman, penjelasan yang memadai,
termasuk sisi-sisi pro dan kontranya dalam menanggapi beberapa isu-isu kebangsaan
akhir-akhir ini. Dengan demikian, tata kelola Sumber Daya Manusia yang mumpuni dan
berdaya dirumuskan dalam pola pendidikan berjenjang yang terintegrasi dan sistematis
seperti dalam dokumen Renstra dan RJP GMKI menuju 2045.
Tahun 2020 adalah era baru new dekade dengan segala kompleksitasnya. Manusia
merupakan komunitas global yang terintegrasi. Dalam era teknologi digital ini, materi
yang bisa disentuh dan dicium, bukannya tidak penting, tetapi mungkin perlu dijajaki
kemungkinan merumuskan sistem pendidikan digital atau digital learning space. Model
pendekatan pendidikan dan pengkaderan seperti ini selain lebih ringkas, juga lebih ramah
menyapa generasi muda sekarang dan yang akan datang.
Perkembangan teknologi komunikasi dan internet mengubah tatanan dunia,
khususnya dalam hal memproduksi serta mendapatkan informasi. Teknologi digital
membuat produk budaya populer seperti film, musik, buku, dan informasi berita dapat
diakses dengan cara yang mudah. Internet melakoni peran sebagai kanal distribusi konten
atau loper digital menembus ruang dan waktu. Immediacy atau kesegeraan merupakan
sifat natural berkirim pesan atau konten dalam iklim digital. Perubahan yang dibawa oleh
teknologi digital sangat signifikan, sampai-sampai muncul istilah “disrupsi” untuk
menyebut perubahan yang berlangsung secara tak terbendung ini.
Dari konteks itu, menurut hemat saya ada dua faktor besar yang akan menjadi refleksi
bersama yakni internal dan eksternal. Pada asoek internal terkait dengan masalah
integritas kepemimpinan organisasi, komitmen intelektual dan manajemen organisasi.
Sedangkan pada sisi eksternal tantangan kita adalah kemajuan ekosistem digital,
globalisasi dan bagaimana sikap politik GMKI sebagai organisasi pendidikan kader.
GMKI sebagai komunitas intelektual yang menjadi wadah pendidikan generasi muda
khususnya kaum muda Kristen harus mampu menegaskan posisinya dalam memainkan
peran sebagai jembatan perubahan dengan membingkai tiga isu utama di atas. Bahwa era
kompetisi sekarang dan kedepan terletak pada siapa yang lihai beradaptasi dengan
perubahan. Bukan lagi soal siapa yang besar dan kecil. Artinya sistem pendidikan untuk
menciptakan Sumber Daya Manusia unggul harus dipersiapkan secara matang dan
terintegrasi.
Seperti Visi-Misi GMKI yang masuk dalam rumusan Rencana Strategis dan Rencana
Jangka Panjang menuju 2045, ‘’Kajian Menjangkau Masa Depan”. Artinya,
''Membangun Sumber Daya Manusia'' jadi simpul dan fokus menata organisasi minimal
dalam satu dekade kedepan. Visi-Misi ini bukan tanpa alasan, tapi esensi subtansial:
bahwa kemajuan apapun itu adalah milik organisasi dengan manusia berkualitas. Bahwa
sehat dan cerdas saja tidak cukup, harus berkarakter dan produktif. Yang cepat
beradaptasilah yang menentukan. Teknologi ikut menentukan siapa kita.
Manusia abad ke-21 berpartisipasi dalam realitas perubahan untuk menggunakan
karya-karya original berbasis talenta dan melalui penciptaan nilai. Artinya konteks
organisasi yang mengerti perubahan, lalu beradaptasi, dan ikut berkontribusi melalui
instrumen perubahan tersebut. Kata kunci menuju SDM Unggul adalah komitmen
berkolaborasi.
Tujuan
1. Cabang-cabang GMKI se-Indonesia memiliki pemahaman tentang Renstra dan RJP
2045 GMKI;
2. Cabang-cabang GMKI dapat menerapkan tujuan GMKI berdasarkan Renstra dan RJP
2045 GMKI dalam setiap bidang dan program kerja.
Jenis Kegiatan :
1. Sosialisasi Renstra dan RJP 2045 GMKI
Waktu Pelaksanaan
Selama periodesasi kepengurusan
Target/ Partisipan
Badan Pengurus Cabang/Anggota
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Penelitian dan Pengembangan
Indikator Ketercapaian
3. Adanya gambaran bagi setiap pengurus cabang se-tanah air terkait Renstra dan
RJP 2045 GMKI;
4. Terciptanya pemahaman terkait Renstra dan RJP 2045 GMKI.
Pelaksanaan : terlaksana
Dalam menjalankan program ini, bidang penelitian dan pengembangan
berkoordinasi dengan bidang lainnya. Penyampaian sosialisasi dapat terlaksana
atas komunikasi yang baik dengan kerjasama antar bidang. Kegiatan sosialisasi
dilakukan pada momen acara skala wilayah yaitu konsultasi wilayah (konswil) dan
skala nasional yaitu selebrasi ekonomi kreatif di siantar dan denpasar serta
pertemuan perempuan GMKI di yogyakarta.
Evaluasi Pelaksanaan
Renstra dan RJP 2045 GMKI yang disusun bersama-sama memiliki konsekuensi
akan adanya perbedaan fokus penyampaian antar pemateri. Sehingga perlu
dilakukan pemantapan dan persamaan persepsi diantara pembuat dan pemateri
yang akan mensosialisasikan Renstra dan RJP GMKI 2045.
Rekomendasi :
Program seperti ini harus terus dilakukan sebagai bagian dari transfer pengetahuan
didalam GMKI maupun keluar organisasi untuk menjaga kesamaan pola pikir dan
menyatukan langkah gerak serta focus pengembangan organisasi menuju Indonesia
emas 2045. Partisipasi cabang penting dalam mengikuti kegiatan ini agar dapat
menjaga eksistensi dan ciri GMKI sebagai gerakan pemikiran.
Tujuan
Menghasilkan riset dan penelitian mengenai bonus demografi dan/atau revolusi industri
4.0
Jenis Kegiatan
Melakukan Penelitian dan Pengumpulan Data
Waktu Pelaksanaan
Selama periodesasi kepengurusan
Target/ Partisipan
Stakeholder GMKI
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Penelitian dan Pengembangan
Indikator Ketercapaian
Dihasilkannya buku panduan organisasi menghadapi bonus demografi dan/atau
revolusi industri 4.0
Pelaksanaan : tidak terlaksana dengan maksimal
Perkembangan program ini sudah sampai pada pembuatan konsep dan mekanisme
penulisan dan sudah ada rancangan besar terkait bonus demografi dan revolusi
industri 4.0. Namun masih butuh penggalian lebih dalam secara komprehensif dan
melibatkan banyak pihak.
Evaluasi Pelaksanaan
Program Penelitian dan Pengembangan kader dan organisasi perkembangannya
tidak signifikan dikarenakan kurangnya koordinasi antar jaringan dan stakeholder
organisasi. Pandemi Covid-19 semakin membuat koordinasi dan konsolidasi dalam
pelaksanaan program ini semakin tidak terlaksana.
Rekomendasi :
Program ini baik untuk dilakukan kedepannya dengan melihat konsolidasi internal
organisasi yang kuat dan sebagai wadah menuangkan karya pemikiran bagi kader
GMKI dalam melihat tantangan jaman.
Non-Program
1. Kajian dan rekomendasi pelaksanaan Agenda Organisasi di tengah Pandemi.
2. Serial Diskusi
Bertujuan dalam rangka memahami dinamika bangsa saat ini dan sebagai
bahan untuk memperkaya pengetahuan dan kajian internal GMKI. Terlaksana
sebanyak dua (2) kali yaitu:
- Diskusi dengan tema “Pendidikan Konstitusi dan Demokrasi Indonesia
Pasca Pemilu 2019” di LAI pada Sabtu, 18 Mei 2019.
- Diskusi dengan tema “Reformasi Dunia Pendidikan Menuju Indonesia
Maju” di SC PP GMKI pada Kamis, 14 November 2019.
3. Webinar Nasional
- Diskusi dengan tema “Menafsirkan Kembali Demokrasi Pasca Covid-
19 dalam Konteks Penundaan Pilkada”, melalui aplikasi zoom
meeting pada Kamis, 16 April 2020.
- Diskusi dengan tema “Pengaruh Rich Interactive Application (RIA)
terhadap Tatanan Baru Pasca Pandemi”, melalui aplikasi zoom
meeting pada Jumat, 1 Mei 2020.
- Diskusi dengan tema “Tantangan dan Peluang Keberlanjutan
Organisasi di Masa Pandemi”, melalui aplikasi zoom meeting pada
Sabtu, 30 Mei 2020.
- Diskusi dengan tema “Gotong Royong sebagai Jalan Satu-Satunya
Menghadapi Pandemi”, melalui aplikasi zoom meeting pada Selasa, 2
Juni 2020.
- Diskusi dengan tema “Mengurai Permasalahan Kesehatan:
Keniscayaan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas”, melalui aplikasi
zoom meeting pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
Lampiran: (Dokemntasi/Flier/Berita)
-
4. Penutup
Visi membangun GMKI dengan tema besar transformasi di era digital adalah sebuah
keharusan. Langgam dasar demikian tergantung pada kemampuan adaptasi pada
tantangan dan peluang untuk mengalami perubahan. Dalam semangat mengaungkan
transformasi, GMKI bisa menjadi lorong waktu untuk memproyeksikan masa depan
yang lebih baik.
Bahwa cita-cita akan terciptanya GMKI yang hidup dengan zaman yang semakin
kompleks menuntut era baru kerjasama yang lebih intens. Sumber Daya Manusia harus
menjadi standing point untuk menegaskan komitmen dalam bertransformasi. Dengan
dunia yang diwarnai oleh kecanggihan teknologi, transformasi organisasi membuka
cakrawala baru bagi kita untuk melihat, menilai, merumuskan kembali, lalu
mengimplementasikan dengan pola pendekatan baru. Keberanian untuk melakukan
terobosan kreatif dan inovatif jadi syarat survival dalam menunaikan tugasa dan
tanggung jawab bagi GMKI dengan kualitas SDM yang relevan dan signifikan.
Dalam konteks itu, Yesaya 41:10 dengan sangat dalam menegaskan, ''Janganlah
takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku
akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan
tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.'' Melalui semangat Ekumenisme kita
pererat persaudaraan kristiani untuk bangkit dan bergerak, sedangkan melalui
semangat Nasionalisme bersama kita rajut komitmen untuk kolaborasi berkelanjutan.
Ut Omnes Unum Sint !!!
Ut Omnes Unum Sint !!!
1. Pendahuluan
Shaloom…
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yesus sang kepala gerakan atas berkat
dan rahmatnya sehingga pelayanan selama dua tahun kepengurusan PP GMKI MB
2018-2020 telah tiba dipenghujung kepengurusan dan tidak kekurangan apapun.
Pelayanan ini berjalan dibawah tema Pergunakanlah waktu dan tetap
berpengharapan (bdk.Pengkhotbah 3:1-15 dan Efesus 5:16) dengan sub tema
Meneguhkan Iman, Harapan dan Kasih Persaudaraan Serta Mendayagunakan
Potensi dalam Mempersiapkan Masa Depan yang Beradab dan Mandiri Menjelang
Bonus Demografi
Kaderisasi merupakan hal penting dan harus dilakukan oleh sebuah organisasi,
karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi yang akan datang.
Tanpa kaderisasi, rasanya sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi GMKI dapat
bergerak dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis.
Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan mutlak membangun stuktur kerja yang
mandiri dan berkelanjutan. Kader suatu organisasi adalah kader yang telah dilatih
dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga dia
memiliki kemampuan yang diatas rata-rata orang umum. Penguatan kapasitas
anggota, baik aspek spiritualitas, integritas, dan profesionalitas, serta kecakapan
organisasi dibutuhkan bagi upaya penguatan institusi. Dengan demikian,
implementasi PDSPK GMKI Tahun 2006 harus dilakukan oleh cabang-cabang
namun pengurus pusat sebaiknya menetapkan materi yang dibutuhkan semua
cabang menjadi materi wajib. Pendidikan kader sebaiknya kewenangannya
digunakan dengan pendekatan dekonsentrasi sebagai organisasi kesatuan dimana
ada hal yang harus dikontrol langsung oleh pengurus pusat yang ditugaskan
kapada cabang untuk dilaksanakan, tetapi tetap memberi perhatian kepada
kecenderungan lokal yang merupakan keunggulan komparatif organisasi yang
juga pendidikan kader bisa didesain dengan pendekatan pendidikan vokasi oleh
cabang.
Kerohanian menjadi basis dasar spiritual dalam upaya penataan dan
pengembangan organisasi sekaligus memberikan tuntutan atau pedoman arah
dalam perjuangan GMKI untuk ikut serta dalam proses pembangunan kehidupan
gereja, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu GMKI harus peka
terhadap isu terkini sekaligus menawarkan solusi bagi persoalan yang dihadapi.
Untuk itu spritualitas merupakan fondasi yang harus diperkuat supaya tidak ikut
dalam arus zaman.
Perjalanan dua tahun ini, sebagai pengurus pusat yang mengerjakan keputusan
kongres ke XXXVI tentunya punya pendekatan dalam mengimplementasikan
garis- garis besar program dan kebijakan umum organisasi dengan
memperhatikan potensi organisasi dengan mengelola dinamika yang harus
dipecahkan secara bersama sama.
Dasar Pemikiran :
Untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang PDSPK sehingga
kebingungan/kegamangan intepretasi yang tidak sama di hampir seluruh Cabang bisa
di atasi sehingga ada satu titik temu dalam rangkah memperbaiki sistem Kaderisasi
yang esensial sesuai dengan Visi misi GMKI Pasal 3. Rekomendasi PP GMKI
sebelumnya, yang belum di laksanakan terkait pendistribusian materi PDSPK 1981-
1991, PDSPK 1992-1992, PDSPK 2006.
Tujuan :
Menjawab Kebutuhan Cabang yang sulit dalam mencari materi
Kaderisasi.
Memberikan pemahaman yang utuh dan holistic kepada Cabang
mengenai PDSPK GMKI.
Jenis Kegiatan :
Mendigitalisasi kurikulum PDSPK 1981-1991, PDSPK/MODUL
Materi 1992-2002.
Mendistribusikan ke Cabang PDSPK 1981-1991, PDSPK 1992-2002,
PDSPK 2006
Membuat web.Leerschool sebagai media informasi Pengkaderan
GMKI.
Waktu pelaksanaan : Awal periode sampai akhir periodesasi PP GMKI
2018-2020
Target/partisipan : Cabang
Pengorganisasian : Pengurus Pusat 2018-2020/Sekretaris Fungsi Pendidikan Kader
Indikator Ketercapaian : Materi sudah di kirimkan ke Cabang.
Pelaksanaan : terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan :
Dalam pengadaan materi membutuhkan waktu yang lama karena sukarnya mencari
PDSPK Awal 1981-1991 dan PDSPK 1992-2002., yang masih di cetak manual.
Rekomendasi
1. YBD sebagai supporting sistem Pengkaderan fungsinya harus di bicarakan
kembali dengan agar dapat sejalan dengan PP GMKI.
2. Harus ada materi formal yang diturunkan PP sehingga dalam sertifikasi yang di
lakukan PP lebih bersesuaian.
3. Perlu elaborasi PDSPK GMKI agar tidak semakin tergerus dari esensi
Pengkaderan yang di lakukan di Cabang
4. Perlu pematangan sistem Pengkaderan yang di ikat dalam regulasi (AD/ART),
sehingga sistem berjalan.
4. Membentuk pokja/Tim akselerasi PDSPK
Dasar Pemikiran :
Untuk melakukan pengkaderan yang terukur dan terorganisir dengan berkembangnya
Cabang setiap periode maka untuk dapat mecari solusi kebuntuhan Kaderisasi dengan
PDSPK 2006, dan mengejewantahkan GBPKUO dan Pokok-pokok pemikiran Ketum
tentang ASKUO GMKI mengenai Akselerasi Pengkaderan, maka perlu dilakukan
akselerasi Pengkaderan PDSPK sebagai syarat formal menjadi Kader yang nantinya
menjadi syarat menjadi BPC/PP GMKI.
Untuk mengembalikan nilai-nilai Kekaderan yang esensial sesuai visi misi GMKI.
Tujuan :
Membantu PP GMKI dalam proses pengkaderan sehingga berjalan
secara efektif dan berkesinambungan
Menyusun pedoman pengorganisasian PDSPK
Memastikan pendidikan kader GMKI pada jalur yang benar
Memperbaiki sistem penerimaan anggota/Maper.
Merevisi ataupun membuat PDSPK baru apabila di kehendaki Kongres
untuk menjawab masalah internal terkait profile Kader sesuai dengan
nilai-nilai GMKI dan peradaban yang dihadapi generasi hari ini, juga
perubahan yang kontekstual.
Jenis Kegiatan :
Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap persoalan pengkaderan
Merumuskan solusi sesuai dengan kondisi real Cabang
Melakukan pendampingan PDSPK sampai batas waktu yang belum di
tentukan, sampai di temukan pola yang lebih efektif dan dapat
dioperasionalkan.
Waktu pelaksanaan :
Bulan 7 tahun 2020 sampai batas waktu yang belum di tentukan yang
akan di putuskan bersama di
kongres XXXVII GMKI Monokwari Papua Barat.
Target/partisipan : Cabang
Pengorganisasian : Pengurus Pusat 2018-2020/Sekretaris Fungsi Pendidikan Kader
Indikator Ketercapaian : Hasil Evaluasi Pokja/Tim, akan dipresentasikan di Kongres
Pelaksanaan : terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan :
Perlu ada Pemahaman yang baik ketika Maper terkait Organisasi, GMKI sebagai
Organisasi Pelayanan dan Kader, penanaman nilai-nilai Oikumenisme dan
Nasionalisme yang baik yang termaktub dalam Pembukaan AD/ART GMKI.
Materi Pengkaderan yang Formal harus sama ke seluruh Cabang di turunkan oleh PP
melalui Pokja/Tim Aselerasi PDSPK yang sifatnya top down. Dan mengarahkan PA
serta program Cabang yang sifatnya Vocatioanal/skill, merupakan program Cabang.
Melanjutkan sistem yg sudah baik dalam pembuatan Silabus/RPP, dan fleksibilitas
Cabang terkait persoalan Cabang/Wilayah sesuai Ansos dan pergumulan Cabang serta
Kearifan Lokal. Tahap selanjutnya adalah mendistribusikan Kader.
LAMPIRAN KEGIATAN
..
Berikut Laporan pelaksanaan Program terstruktur yang telah diputuskan di sidang Pleno PP
GMKI :
1. Penguatan Spritualitas Kader GMKI
Dasar Pemikiran:
Penerbitan buku panduan Penalaahan Alkitab (PA) yang kreatif, inovatif dan
berkelanjutan sehingga menjadi acuan pelaksanaan PA cabang-cabang GMKI dan
bermitra dengan Universitas Kristen dan Sinode Gereja, sekaligus membantu
ketersediaan Pendeta Mahasiswa.
Jenis Kegiatan:
a. Materi PA tematis yang kontekstual
Tujuan
Menguatkan nilai spritualitas kader
Waktu Pelaksanaan
Februari 2019 dan 2020
Sasaran
Cabang
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Kerohanian
Indikator Pencapaian
Terbitnya buku PA tematis dan konseptual pada bulan Februari
Pelaksanaan
Terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan
Dalam periode ini e-book yang berjudul Spiritualitas telah disusun
bidang PKK bersama dengan para Teolog (senior members dan
Friends) yang menulis bahan PA untuk digunakan disetiap cabang.
Bahan PA ini ditulis dengan sebuah konsep yang sejalan dengan Tema
GMKI dengan melihat kalender dunia internasional dan nasional
sehingga isu-isu dunia global dan nasional menjadi refleksi disetiap
cabang. Topik-topik PA dalam buku spiritualitas tersebut di terjemahkan
dari tema dan sub tema GMKI. Bahan PA telah disebarkan ke cabang
dalam bentuk e-book.
Rekomendasi
Agar program ini dapat dilanjutkan dengan pemetaan topik-topik PA
yang kontekstual dan tematik.
Agar periode berikutnya dapat mencetak dan mendistribusikan
Bahan PA tematik dan kontekstual.
b. Pendeta Mahasiswa
Tujuan
Pembinaan spritualitas kader
Waktu Pelaksanaan
Selama Periodesasi
Sasaran
Cabang
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Kerohanian
Indikator Pencapaian
Hadirnya pendeta mahasiswa disetiap cabang
Pelaksanaan
Tidak terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan
Menempatkan program ini sebagai rancangan program bidang dirasakan
kurang maksimal dikarenakan pengadaan pendeta mahasiswa berada
dalam domain koordinasi dan kerjasama PP GMKI dengan lembaga
terkait. Kondisi BKS-PGI Pusat yang tidak baik, menghambat proses
koordinasi dan kerjasama.
Rekomendasi
Mendorong peran serta BKS-PGI pusat untuk berkoordinasi dengan
PP GMKI berserta beberapa synode gerejaterkait pengadaan pendeta
mahasiswa.
c. PA Rutin Pengurus
Tujuan
Menguatkan nilai spritualitas fungsionaris PP GMKI
Waktu Pelaksanaan
Selama periodesasi
Sasaran
Fungsionaris PP GMKI
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Kerohanian
Indikator Pencapaian
Meningkatkan kadar spritualitas PP GMKI
PA Mingguan PP GMKI sebanyak 48 kali selama masa bakti
Pelaksanaan
Terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan
Program ini terlaksana dengan ketidakkonsistenan, kegiatatan PA
pengurus hanya terlaksana diawal-awal periode dengan melibatkan
setiap fungsionaris sebagai pemimpin ibadah. Ketidakkonsistenan
program ini diakibatkan fungsionari PP GMKI yang silih berganti ke
daerah untuk melaksanakan agenda-agenda organisasi.
Rekomendasi
Perlu perhatian khusus dan komitmen bersama untuk melaksanakan
program ini.
d. Pendeta Mahasiswa
Tujuan
Pembinaan spritualitas kader
Waktu Pelaksanaan
Selama Periodesasi
Sasaran
Cabang
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Kerohanian
Indikator Pencapaian
Hadirnya pendeta mahasiswa disetiap cabang
Pelaksanaan
Tidak terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan
Menempatkan program ini sebagai rancangan program bidang dirasakan
kurang maksimal dikarenakan pengadaan pendeta mahasiswa berada
dalam domain koordinasi dan kerjasama PP GMKI dengan lembaga
terkait. Kondisi BKS-PGI Pusat yang tidak baik, menghambat proses
koordinasi dan kerjasama.
Rekomendasi
Mendorong peran serta BKS-PGI pusat untuk berkoordinasi dengan
PP GMKI berserta beberapa synode gerejaterkait pengadaan pendeta
mahasiswa.
Jenis Kegiatan:
a. Workshop Kepemimpinan Kristen
Tujuan
Penguatan spritualitas kader
Waktu Pelaksanaan
Selama Periodesasi
Sasaran
Cabang
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Kerohanian
Indikator Pencapaian
Terciptanya kader yang memiliki nilai-nilai spritualitas kekristenan yang
tinggi.
Pelaksanaan
Tidak terlaksana
Evaluasi Pelaksanaan
PP GMKI melalui bidang PKK telah melakukan penjejakan dengan
PGLII melalui lembaga bentukan PGLII untuk merancang pelatihan-
pelatihan guna peningkatan kualitas rohani kader-kader GMKI. Namun
hal ini tidak mampu difollow secara maksimal karena terputusnya
komunikasi dengan pengurus lembaga bentukan PGLII.
Rekomendasi
Perlu dilakukan peracangan workshop atau pelatihan yang lebih matang
baik itu yang dilakukan secara mandiri maupun bekerjasama dengan
lembag-lembaga strategis lainnya.
b. Bincang GMKI
Tujuan
Menambah wawasan berfikir tentang kekristenan
Waktu Pelaksanaan
Selama Periodesasi
Sasaran
Cabang
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Kerohanian
Indikator Pencapaian
Adanya materi tentang nilai-nilai kekristenan dari tokoh-tokoh Kristen
setiap 1 (satu) bulan sekali
Pelaksanaan
Terlaksana tapi tidak maksimal
Evaluasi Pelaksanaan
Bidang PKK telah mendata tokoh-tokoh Kristen Indonesia dari berbagai
latar belakang dan profesi yang berbeda-beda dan sudah mengambil
video yang berisikan wawancara terhadap narasumber terkait nilai-nilai
kekristenan yang dipahami oleh narasumber. Namun video mentah
tersebut tidak bisa kita olah dan berdampak pada tidak ada video yang
dipublikasi oleh bidang PKK.
Rekomendasi
Perlu dibentuk sebuah team khusus peliputan sehingga konten-konten
video tentang nilai-nilai kekristenan dapat terpublikasi dengan baik
Penutup
Demikianlah laporan ini kami disampaikan pada forum yang mulia ini. Kiranya catatan-
catatan dan rekomendasi kami, menjadi dokumen organisasi yang dapat digunakan untuk
memberi solusi pada masa bakti selanjutnya. Kiranya Tuhan Yesus Kristus sang kepala
gerakan menyertai kita semua. Ut Omnes Unum Sint.
A. Pendahuluan
Syalom !
Puji syukur patutlah kita haturkan kepada Tuahan yang maha kuasa yang memberikan
makan bagi yang lapar, memberikan pakian bagi yang telanjang dan memberikan
penghiburan dan penp guatan bagi orang yang letih lesu dan berbeban berat, dimana
dengan segala rintangan dan keterbatasan kita masih tetap setia mengemban tugas dan
pelayanan di PP GMKI selama kepengurusan masa bakti 2018-2020. Banyak cerita yang
termatrai didalam memory ingatan baik cerita suka maupun duka, semua itu menjadi
sebuah potret dalam lembaran sejarah hidup kita masing-masing. Dua tahun
kepengurusan sangat berperan besar membentuk jati diri, karakter dan pilihan-pilihan
hidup di masa yang akan datang.
Saudaraku yang ku kasihi fungsionaris Pengurus Pusat GMKI masa bakti 2018-2020 dan
seluruh peserta Kongres ke 37 di Kota Injil. Ijinkanlah pada kesempatan ini kami bidang
aksi dan pelayanan melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala kinerja selama dua
tahun kepengurusan. Sesuai mandat kongres ke 37 bidang Aksi dan pelayanan memiliki
dua sekretaris fungsi yaitu Sekfung masyarakat dan sekfung Gereja dan Perguruan
Tinggi. Sesuai keputusan pleno satu PP GMKI, bidang Aksi dan pelayanan telah
merencanakan berbagai program-program strategis baik itu diskusi dalam merespon isu-
isu nasional, advokasi konflik, dan gerakan-gerakan sosial. Semua program yang telah
disusun tentu harapannya akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa banyak kendala-kendala baik secara internal maupun eksternal
yang kemudian menyebabkan program tidak berjalan dengan mulus. Satu tahun
kepengurusan berlalu, kemudian Sidang pleno dua PP GMKI yang dilaksanakan pada
bulan Desember yang juga kembali melakukan evaluasi kinerja bidang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas program di bidang aksi dan pelayanan. Disidang pleno dua
program Sekretaris fungsi Gereja dan Perguruan Tinggi merencanakan program-program
yang bertujuan membentuk simpul-simpul disiplin ilmu kader dengan melakukan
pertemuan-pertemuan nasioal. Segala program tersebut telah direncanakan dengan cukup
matang untuk dapat direalisasikan, tetapi kenyataannya Wabah Covid 19 yang melanda
Indonesia pada awal tahun 2020 cukup membuat aktivitas organisasi lumpuh termasuk
program-program di bidang aksi dan pelyanan. Oleh karena itu dengan segala kekurangan
dan kelemahan bidang aksi dan pelayanan akan tetap bertangungjawab secara penuh
terhadap kinerja selama kepengurusan di dalam forum kongres ke 37 terlebih kepada
Yesus Kristus Sang empunya Gerakan ini. Semoga peserta Kongres ke 37 dapat menilai
dan mengevaluasi program kerja bidang aksi dan pelayanan secara objektif dan
senantiasa diberik hikmat dan kebijaksanaan.
B. Keadaan Internal Organisasi pada bidang Aksi dan Pelayanan
Kurang terorganisiranya implementasi pelaksanaan program kerja.
Masih terjebak pada isu-isu momentum
Kawalan isu dari cabang maupun dari pengurus pusat belum dapat terangkai
dengan baik menjadi sebuah isu bersama.
Masih terfokusnya pola aksi dan pelayanan turun jalan dan banyak
meninggalkan pola-pola pendampingan maupun pengabdian sesuai permasalahan
yang di hadapi masyarakat.
Tingkat partisipasi cabang belum maksimal dalan merespon himbauan maupun
seruan dari Pengurus Pusat
Adanya ketidak aktifan dari salah satu sekretaris fungsi dibidang aksi dan
pelayanan.
C. Rekomendasi dan Harapan selanjutnya pada bidang Aksi dan Pelayanan
Selama kepengurusan baiknya memiliki fokus isu yang di kawal secara tuntas.
Bangun kedekatan GMKI antara gereja dan perguruan tinggi berbasis program
berkelanjutan sehingga dapat lebih mengikat hubungan tersebut.
Lakukan aksi dan pelayanan berbasis disiplin ilmu sehingga ruang pelayanan
GMKI beragam sekaligus membentuk profesionalitas kader .
Menjadikan seni sebagai alat perjuangan dan media sosial sebagai alat
propaganda dalam mengawal isu-isu strategis.
Lakukan pemetaan dan analisis dalam setiap program kerja dan sikap-sikap
eksternal organisasi.
48
1. Untuk Medoakan dan Mengenang 7 Pejuang Aktivis GMKI yang mati pada
Misi Kemanusian.
2. Membangkitkan Semangat Kerelawanan Selurus Kader GMKI Se-Tanah Air
dalam yang gugur pada Misi Kemanusiaan Melalui Film Dokumenter
3. Dalam Rangaka pembangunan Tugu Relawan GMKI Kirannya harus ada cara
yang efisien dan kebersamaan dalam rangka menghipun dana pembangunan
tugu
3. Jenis Kegiatan
1. Ibadah dan Refleksi Hari Relawan GMKI
2. Pembuatan Film Dukumenter Relawan GMKI
3. Menghimpun dana Pembangunan Tugu Relawan
4. Waktu Pelaksanaan
Februari 2019
5. Target dan partisipasi
PP GMKI dan Civitas GMKI
6. Pengorganisasian
Sekertaris Umum Cq Sekertaris Fungsi Akspel Mayarakat
7. Indikator Ketercapaian
Pelaksanaan :
1. Ibadah dan Refleksi Hari Relawan : Terlaksana
2. Pembuatan Filem Dokumenter Relawan Terlaksana
3. Penghimpunan dana Tugu Relawan : Tidak Terlaksana
8. Evaluasi Pelaksanaan
1. Refleksi Hari Relawan dalam pelaksanaannya masih belum merata seharunnya
reflesi tersebut harus selalu direfleksikan bagi seluruh kader gmki setanah air
guna memberi makna bahwa kawan kawan sodara kita yang telah gugur dalam
misi kemanusiaan harus menjadi spirit kita dalam melakukan pengabdian
masyarakat di masadepan
2. Dalam teknis pembuatan video terdapat kendala seperti dana pembuatan video
dan juga narasumber. sehingga video terlambat untuk diputar di bulan februari
2020.
3. (Tidak terlaksana)
9. Rekomendasi :
1. Ibadah dan refleksi kirannya selalu di lakukan dan diprogramkan
2. Pembuatan video relawan telah selesai , dan bisa di nonton disetiap momentum
hari relawan dibulan februari.
3. (tidak terlaksana)
C. Nama Program: GMKI Mengawal Visi Misi Calon Presiden dan Wakil Presiden
1. Dasar Pemikiran
Mampu Memahami Visi dan Misi kedua Pasangan calon Presiden dan wakil
Presiden di berbagai tema debat seghinnga hasil diskusi bisa di terjemahkan untuk
mengawal kebijakan presiden terpilih kedepannya.
Mampu Memahami Visi dan Misi kedua Pasangan calon Presiden dan wakil
Presiden di berbagai tema debat seghinnga hasil diskusi bisa di terjemahkan untuk
mengawal kebijakan presiden terpilih kedepannya.
3. Jenis Kegiatan
After Debate Discussion
4. Waktu Pelaksanaan
Januari - Maret
5. Target dan partisipasi
OKP Cipayung , Civitas GMKI dan PP GMKI.
6. Pengorganisasian
Sekertaris Umum Cq. Sekertaris Fungsi Akspel Masyarakat
7. Indikator Ketercapaian
Menambah Wawasan mengenai visi dan misi calon presiden dan calon wakil
presiden untuk Lima tahun kedepan, terbentuknya sebuah Buku GMKI dari hasil 6
diskusi dengan isue yang di angkat di debate oleh KPU.
8. Pelaksanaan
After Debate Disscusion
9. Evaluasi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program ini seharusnya hasil hasil diskusi dijadikan dalam
Buku GMKI namun hasil diskusi-diskusi tersebut belum diterbitkan dalam bentuk
buku GMKI.
50
Sekertaris Umum Cq. Sekertaris Fungsi Akspel Masyarakat
7. Indikator Ketercapaian
1. Hadirnnya GMKI Melalui Cabang cabang untuk melakukan Pengabdian
masyarakat melalui lomba Pembinaan Desa.
2. Pelatihan Kepemimpinan Kepala Desa Muda & Seruan Konsolidasi
Pemenangan Kepala Desa Muda bagi Badan Pengurus Cabang.
8. Pelaksanaan
Tidak terlaksana akibat covid-19
9. Evaluasi Pelaksanaan
Tidak terlaksana akibat covid-19
B. Nama Program: Advokasi Isu dan Masalah Gereja dan Perguruan Tinggi
1. Dasar Pikir
Melihat kondisi gereja dan perguruan tinggi yang belakangan ini terjadi masalah
yang sangat kompleks diberbagai daerah. Seperti pelarangan beribadah, pelarangan
membangun gedung gereja pemalangan, tetapi juga mengidentifikasi Gereja yang
belum memiliki IMB, dan lain sebagainya, sehingga diperlukan advokasi untuk
memberikan kepastian bagi warga gereja Dan mahasiswa dalam setiap
aktivitasnya. Oleh karenanya GMKI selaku anak kandung Gereja hendaknya
merespons persoalan yang dihadapi oleh Gereja, dengan melakukan advokasi.
2. Tujuan
Sebagai upaya membangun komunikasi, pendekatan dengan pihak-pihak terkait
dalam mecari solusi penyelesaian persoalan Gereja.
3. Jenis Kegiatan
Advokasi Gereja
4. Waktu Pelaksanaan
Selama Periodesasi
5. Target dan partisipasi
Gereja-gereja yang sedang dalam masalah
6. Pengorganisasian
Sekertaris Umum Cq. Sekertaris Fungsi Gereja dan Perguruan Tinggi
7. Indikator Ketercapaian
Adanya penyelesaian persoalan gereja di tanah air
8. Pelaksanaan
Tidak Terlaksana
9. Evaluasi Pelaksanaan
-
10. Rekomendasi : -
Penutup
Demikian laporan pertanggungjawaban bidang Aksi dan Pelayanan selama kepengurusan PP
GMKI MB 2018-2020 kepada forum Kongres ke 37. Semoga dapat menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari gambaran perjalanan organisasi selama dua tahun kepengurusan, sekaligus
sebagai dokumentasi dan refrensi bagi kepengurusana PP GMKI berikutnya. Kami juga
dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasi kepada berbagai pihak yang telah
berkintribusi selama kepengurysan ini. Apa yang telah kita muali baiklah kita
bertanggungjawab mengakhirinya, Tuhan sertai Gerakan kita agar benarlah kader GMKI
Tinggi Iman, Ilmu dan setia dalan Pengabdiannya...
Syalomm...
Ut Omnes Unum Sint !!!
Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan
Ef Pranoto
1. Pendahuluan
Syalom.
Pertama marilah kita panjatkan syukur kepada Sang Kepala Pergerakan karena atas
karuniaNya kami dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab pada Bidang
Ekonomi Kreatif Masa Bakti 2018-2020.
Akhir kata terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami selaku
penanggungjawab pada bidang Ekonomi Kreatif Masa Bakti 2018-2020 kiranya
melalui bidang ataupun medan pelayanan lainnya Sang Kepala Pergerakan terus
memberkati kita semua agar dapat saling membesarkan, dapat berkaloborasi
dikemudian hari demi tercapainya kesejahteraan itu sendiri.
Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan ini ditujukan kepada kader-kader untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship
serta mematangkan rencana-rencana pengembangan usaha para anggota, secara
keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik serta peserta dirasakan mampu menyerap
ilmu dan semangat berwirausaha dari narasumber yang disediakan. Hanya saja follow
up terhadap rencana-rencana usaha dan pengembangan usaha yang seharusnya dapat
dimentoring oleh para narasumber tidak berjalan secara optimal. Kendalanya tidak
ada komunikasi lanjut antara peserta dan narasumber selaku coach ataupun mentor
dalam berwirausaha.
Rekomendasi :
Diperlukannya upaya untuk pendampingan secara berkelanjutan bagi setiap
peserta pelatihan agar benar-benar mampu memulai usaha ekonomi kreatif.
3. Nama Program:
Dasar Pemikiran : Ingkubator Ekonomi Kreatif
Menjadi hal yang sangat penting bagi Pengurus Pusat GMKI menagkap jiwa-jiwa
wirausaha yang telah ada di GMKI Baik by design GMKI ataupun tidak untuk
kemudian menjadi supporting system bagi unit-unit usaha Ekonomi Kreatif yang
telah ada tersebut menjadi jembatan kendala terhadap permasalahan-permasalahan
angota dalam menjalankan usaha tersebut terutama mereka-mereka yang baru saja
memulai atau belum terlalu memberi perhatian serius akan unit usaha yang ada
tersebut, Agar kemudian menjadi pelaku Unit Usaha Ekonomi Keratif yang mapan
dalam usahanya.
Waktu Pelaksanaan
Selama Kepengurusan
Sasaran
Badan Pengurus Cabang dan Anggota
Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Ekonomi Kreatif
Indikator Ketercapaian
Terciptanya Unit-unit Usaha Ekonomi kreatif angota yang berkembang dan
terorganisir dengan baik.
Pelaksanaan : Tidak
Terlaksana Launcing Class
Inkubator Bisnis :
Direncanakan pada bulan Maret 2020 di Colve Garden Hotel Dago, Bandung.
Tujuan:
Class ini di upayakan menjadi ruang sharing dan mentoring para kader yang telah
mulai berwirausaha untuk mengembangkan usahanya, rencananya akan di isi oleh
pengusaha-pengusaha yang juga akan menjadi pelatih sekaligus mentor wirausaha
bagi kader.
Peserta:
Anggota yang telah memulai usaha (berdasarkan pengisian formulir pendataan)
Evaluasi
Program ini tidak dapat dilaksanakan seiring dengan wabah pandemik COVID-19
mulai merambat ke Indonesia, sehingga menghambat kegiatan untuk dapat
dilaksanakan.
Rekomendasi :
Proses ingkubator Ekonomi kreatif sangat di butuhkan untuk mendukung angota
yang telah mekakukan usaha atau kegiatan ekonomi kreatif agar dapat
mengembngkan usahanya lebih baik lagi. Sehingga incubator ini merupakan hal
yang sangat penting dilakukan dalam pengembangan usaha kader.
Penutup
Demikian kami sampikan hasil kerja kami selama satu periode sasi kiranya laporan ini dapat
menjadi pedoman bagi kita semua dalam mengugpayakan kemandirian dana melalui kegiatan
ekonomi kreatif.
Demikian laporan dari kami kitanya Tuhan Sang kepala Gerakan menyertai kita semua,
Amin.
Ut Omnes Unum Sint !!!
1. Pendahuluan
Syalom !
Puji Syukur kepada Sang Kepala Gerakan karena atas perkenaan-Nya kita masih
dimampukan dalam mengemban tugas, tanggung jawab pelayanan dan
menghadirkan Shalom Allah. Dengan visi mewujudkan kesejahteraan, keadilan,
kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih,
sesungguhnya merupakan sebuah panggilan untuk “Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia” (GMKI) dalam eksistensinya.
Eksistensi ini lahir sebagai bentuk tanggungjawab GMKI yang terdorong oleh
kesadarannya terhadap lingkungannya serta panggilan Tuhan terhadapnya.
Perjalanan dua tahun kepengurusan PP GMKI Masa Bakti 2018-2020 tidak terasa
sudah kita lewati bersama. Dinamika yang terjadi dalam kepengurusan membuat kita
semakin sadar bahwa masih ada kelemahan dan kelebihan dalam mengemban
pelayanan dan tanggung jawab sebagai PP GMKI. Program Bidang Media, Komunikasi
dan Informasi yang telah disusun dalam Sidang Pleno I dan II adalah sesuai dengan
keputusan dalam Kongres XXXV di Bogor. Bidang Media, Komunikasi dan Informasi
selalu berusaha untuk melakukan pembenahan sistem manjamen informasi dan
komunikasi yang berbasis teknologi, sehingga GMKI dalam menyampaikan ide dan
gagasan dapat dirasakan oleh internal organisasi dan tiga medan layan GMKI yaitu
Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.
Pengelolaan data dan informasi sebagai organisasi yang modern dan
berdasarkan kebutuhan serta sistem database keanggotaan digital berbasis server
dan online yang terpusat. Sehingga kita dapat memantapkan pola kordinasi dan
distribusi informasi serta dukumentasi organisasi yang mampu mengindentifikasi
potensi-potensi dan kekayaan SDM organisasi melalui media teknologi informasi
seperti website, facebook, instagram, twitter, youtube, email dan lainnya.
1. Dasar Pemikiran
Peran Jurnalisme sangat besar pengaruhnya dalam realitas kehidupan organisasi
GMKI, diantaranya adalah memberikan informasi sampai kepada gereja, perguruan
tinggi dan masyarakat. Pengetahuan terkait ke-jurnalisme-an bagi seorang kader
GMKI tidak bisa datang begitu saja tapi perlu dibangun melalui kebiasaan-kebiasaan
yang mampu merangsang kecerdasan seseorang kader, salah satunya adalah
jurnalisme dan pers itu sendiri, yang dalam hal ini bisa dibangun melalui pelatihan
jurnalistik. Dengan adanya pelatihan jurnalistik akan sangat membantu kader GMKI
dalam mengasah kreatifitas dan bakatnya, khususnya dalam bidang tulis menulis.
Dengan jurnalistik juga mampu membangun daya kritis nalar pelajar dan mahasiswa
dalam membaca realitas kehidupan.
2. Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Media Komunikasi PP GMKI
3. Jenis Kegiatan :
3.1 Pelatihan Jurnalistik Nasional di Sibolga 2020
3.1.1 Pelaksanaan
Terealisasi
3.1.2 Tujuan
Peserta mendapatkan pengetahuan terkait materi managemen Media
Sosial, Pengelolaan Website, Desain Grafis, Menulis Berita Fetaure dan
Siaran Pers, Cyber Journalism dan Critical Thinking
Mampu mengelola website organisasi dan akun official GMKI Cabang
dengan baik,serta bijak dalam menggunakannya bagi kepentingan
organisasi,masyarakat,kampus dan gereja.
Kader GMKI mampu menyusun siaran pers kegiatan GMKI yang akan
dikirim ke Media Nasional dan lokal dengan menjalankan pemahaman
jurnalisme.
Memahami konseptualisasi fotografi jurnalistik dan mampu memenuhi
kebutuhan penyampaian pesan / informasi melalui foto dan video
Menguasai teknik-teknik dasar fotografi dan video,komposisi foto,dan
teknik peliputan sehingga betul-betul mampu menghasilkan karya foto
dan video jurnalistik
Meningkatkan pengetahuan,keterampilan,dan sikap kader GMKI
menggunakan Software Corel DRAW dan adobe photoshop, dan
desainmultimedia(seperti penggunaan kamera digital, video, camera,
software multimedia dan lain-lain ) guna menunjang pelaksanan tugas
dan fungsi organisasi
Mampu membedakan bagaimana berpikir kritis dalam jurnalisme
online serta mampu mengumpulkan data melalui internet,verifikasi
informasi,analisis informasi,dan penulisan yang berdasarkan informasi
yang diperkuat oleh data dan fakta.
Peserta yang ikut dalam pelatihan mampu menjadi pendorong dan
pelopor budaya menulis serta mempraktekkan dalam kehidupan
organisasi GMKI.
3.1.3 Waktu Pelaksanaan
Sabtu, 1 – 2 Februari 2020, Kota Sibolga Sumatera Utara
1. Dasar Pemikiran
Teknologi informasi dan komunikasi dan pengeloaan media sosial dan pengelolaan
informasi menjadi instrumen penting bagi media-media sosial GMKI serta perlunya
pengoptimalan Penataan Organisasi melalui pemetaan dan pemberdayaan seluruh
potensi organisasi yang memanfaatkan teknologi dan komunikasi.
2. Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Media Komunikasi PP GMKI
3. Tujuan
Meningkatkan hubungan antara Pengurus Pusat dengan Pengurus Cabang
melalui komunikasi interaktif dan partisipatif melalui media sosial.
Meningkatkan brand awareness dan user engagement Pengurus Pusat GMKI
dalam satu wadah tertentu guna melakukan promosi atau sekedar untuk
berinteraksi dengan masyarakat luar.
Mengoptimalkan program program Pengurus Pusat, terutama dalam menangkal
isu hoax
Menjalin komunikasi yang efektif dan dapat mempublikasikan kreativitas cabang
cabang di GMKI.
Meningkatkan sistem manajemen informasi dan komunikasi organisasi dalam
pemanfaatan teknologi informasi.
4. Jenis Kegiatan :
4.1. Pengelolaan Akun Resmi Instagram @PPGMKI
4.1.1 Pelaksanaan
Terealisasi
4.1.2 Waktu Pelaksanaan
Kondisional sepanjang periodisasi
4.1.3 Gambaran dan Evaluasi Kegiatan
Terbitnya 228 Postingan dalam satu periodisasi, bertambahnya jumlah
like dan followers kurang lebih 4000 pengikut, dan masifnya
penyebaran konten IG dengan repost ke cabang-cabang
Masifnya akun resmi cabang dalam menandai kegiatan-kegiatan cabang
melalui dan dengan akun ppgmki
Pembaharuan informasi dan kreativitas postingan IG di Media Sosial
secara berkesinambungan
5. Pembiayaan
-
6. Rekomendasi
Perlunya pemaksimalam tim kerja pada media digital GMKI, serta membentuk tim
professional untuk melakukan SEO dan Pengelolaan Konten pada media resmi PP
GMKI..
Perlunya anggaran bagi media komunikasi untuk mengembangkan web
managemen agar daya hosting web dan SEO media resmi PP GMKI menjadi
pencarian utama dalam media pencarian umum seperti google, facebook,
instagram dan lain sebagainya.
Perlunya system keamanan website database karena memiliki kelemahan yaitu
sistem keamanannya yang belum terjamin sehingga data base terjaga.
Perlunya diperbaruhi website kembali dengan mengandeng pembuat website dari
unsur profesional untuk membuat website GMKI. Saat ini alamat link website
GMKI yaitu www.gmki.or.id.
1. Dasar Pemikiran
Perlunya dibentukanya satu lembaga dalam PP GMKI yang bergerak di dunia Pers
dan jurnalistik guna menjawab gerakan-gerakan Oikoumene dan nasionalisme
ditengah maraknya media mainstream, serta terbentuknya lembaga Pers GMKI
dikarenakan menjawab rekomendasi Kongres Bogor pada saat itu bahwa perlu ada
wadah pers GMKI sebelumnya hanya bersifat kelompok kerja Pers.
2. Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Media Komunikasi PP GMKI
3. Pelaksanaan
Tidak terealisasi
4. Waktu Pelaksanaan
14 Desember 2019
5. Indikator Pencapaian
-
6. Tujuan
Meningkatkan sistem manajemen informasi dan komunikasi organisasi GMKI
dalam pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakan video melalui akun
youtube GMKI Channel
Mendorong struktur orgnaisasi mencipatakan citra postif sebagal organisasi
kemahasiswan di masyarakat dalam melaksanakan informasi dan komunikasi
dalam konteks kekikinian.
7. Pembiayaan
-
8. Evaluasi Pelaksanaan
Video yang terbit dan posting hanya berjumalh 10 video dalam satu periodisasi
sehingga perlu pembentukkan yang matang serta yang solid tim konten Kreator
dalam membuat video singkat yang focus isu nasionalisme dan oikumenisme pada
akun youtbe GMKI channel
9. Rekomendasi
Perlu dilakukannya pembentukkan yang matang serta yang solid tim konten Kreator
dalam membuat video singkat yang focus isu nasionalisme dan oikumenisme pada
akun youtbe GMKI channel sehingga dalam proses kerja-kerja orgnaisasi berjalan
sesuai dengan konteks saat ini
1. Dasar Pemikiran
Perlunya dibentukanya satu lembaga dalam PP GMKI yang bergerak di dunia Pers
dan jurnalistik guna menjawab gerakan-gerakan Oikoumene dan nasionalisme
ditengah maraknya media mainstream, serta terbentuknya lembaga Pers GMKI
dikarenakan menjawab rekomendasi Kongres Bogor pada saat itu bahwa perlu ada
wadah pers GMKI sebelumnya hanya bersifat kelompok kerja Pers.
2. Pengorganisasian
Sekretaris Umum cq. Sekretaris Fungsi Media Komunikasi PP GMKI
3. Pelaksanaan
Terealisasi, namun belum maksimal
4. Waktu Pelaksanaan
14 Desember 2019
5. Tujuan
Meningkatkan sistem manajemen informasi dan komunikasi organisasi GMKI
dalam pemanfaatan teknologi informasi dengan menggunakan pendekatan Pers.
Mendorong struktur orgnaisasi mencipatakan citra postif sebagal organisasi
kemahasiswan di masyarakat dalam melaksanakan fungsi Pers.
Mendorong struktur organisasi dalam membangun agitasi dan propaganda
tentang isu-isu yang sedang di kaji melalui lembaga pers.
6. Pembiayaan
Terlampir
7. Evaluasi Pelaksanaan
Pembentukan Lembaga Pers telah dibentuk setelah melakukan proses pencarian
sumber daya anggota lembaga yang cukup panjang.
Dinamkia Lembaga Pers GMKI mengalami stagnansi dimana tim sangat sulit
untuk berkumpul mengkonsolidasi yang berakibat kerjasama belum bisa
dilakukan.
8. Rekomendasi
Perlu dilakukannya pembentukkan yang matang serta yang solid sehingga dalam
proses kerja-kerja lembaga pers berjalan sesuai dengan harapan.
Perlu melakukan kualifikasi yang matang terhadap perekrutan pengurus lembaga
Pers
1. Dasar Pemikiran
Keberadaan generasi millenial sebagai bonus demografi penduduk Indonesia
menjadi peluang untuk meningkatkan produktivitas bangsa dalam memenangkan
persaingan global. Dasar kegiatan adalah bersifat non program dan menjadi salah
satu upaya solutif yang mulai tumbuh di kalangan kader GMKI untuk menjadikan
bangsa menjadi lebih produktif. Pemuda saat ini merupakan generasi milenial, yang
memiliki potensi besar dalam mengontrol berbagai perubahan dan informasi yang
ada melalui fungsinya sebagai agen perubahan (agent of change). Maka dari itu,
GMKI harus terus membumikan nilai-nilai kebangsaan, membumikan perdamaian
dan saling memahami. Hal ini akan memperkuat kemajemukan yang ada di bangsa
ini tanpa provokasi.
2. Pengorganisasian
Bidang Medkominfo, Kordinator Wilayah III Jakarta – Jawa barat
3. Pelaksanaan
Terealisasi, namun belum maksimal
4. Waktu Pelaksanaan
4-7 Oktober 2019
5. Indikator Pencapaian
Terlaksananya dialog dengan mengunjungi cabang-cabang yang berada di wilayah
III lalu melakukan kegiatan diskusi.
Terlaksananya aktivitas dialektis antara cabang dan bidang medkominfo beserta
kordinator wilayah III yang memiliki tujuan untuk belajar mengenai proses suatu
hal secara langsung.
6. Tujuan
Meningkatkan daya produktif cabang di wilayah III dalam mengelola organisasi
terutama dalam konteks kemajuan teknologi
Mendorong struktur orgnaisasi cabang agar memhami kendala dan dinamika
cabang dalam konteks era milenial
Mendorong struktur organisasi dalam membangun pengelolaan media yang baik
dalam mengembangkan sebuah organisasi
7. Pembiayaan
-
8. Evaluasi Pelaksanaan
Creative Milenial Talks dengan konsep mengunjungi cabang-cabang adalah
mengumpulkan kendala-kendala dalam mengelola organisasi khusunya media dan
teknolgi, namun seriring waktu berjalan pertemuan tidak bisa dilaksanakan kembali
lagi karena pandemic covid yang membtasi ruang gerak.
9. Rekomendasi
Perlu diadakan secara sistematis dan terencana agar pola kegiatan yang sifatnya
menjemput bola seperti ini tetap efisien dalam melakukan tugas organisasi
1. Dasar Pemikiran
GMKI harus mampu mengembangkan dan membudayakan menulis yang berbasis
fakta. Hal ini akan menunjukkan kemampuan anggota dalam menuangkan pola dan
pokok pikir.
2. Pengorganisasian
Bidang Fungsi Media Komunikasi PP GMKI
3. Pelaksanaan
Terealisasi, namun belum maksimal
4. Waktu Pelaksanaan
14 Desember 2019 di GMKI Karawang
5. Tujuan
Mendorong struktur organisasi membangun budaya menulis di setiap kader GMKI
serta mencipakan kader GMKI yang mempu mencari data-data
Peserta mampu mendesain sebuah konten media sosial yang bertujuan untuk
membranding organisasi cabang
Perserta mampu mempraktekken dan mengetahui jurnalisme sehingga mampu
secara mandiri mengoptimalkan kerja-kerja media organisasi.
1. Dasar Pemikiran
Dalam rangka Diesnatalis GMKI ke 69 serta juga dalam rangka meningkatkan minat
menulis dan menyampaikan gagasan maka GMKI perlu menggali potensi-potensi
baru dari, serta diharpakna mampu menciptakan kader baru dari generasi muda
yang mampu memepertahankan nilai nilai kebangsaan dalam konteks nasionalisme
dan oikumenisme sehingga tidak punah seiring dengan pergantian zaman.
2. Pengorganisasian
Bidang Fungsi Media Komunikasi PP GMKI
3. Pelaksanaan
Terealisasi
4. Waktu Pelaksanaan
6 Februari 2019
5. Tujuan
Meningkatkan minat untuk menulis, dari hasil evaluasi diri dari kegiatan yang
terselenggara
Dapat meningkatkan pengetahuan dalam bidang jurusan masing-masing kader
sehingga dapat menciptakan ide-ide atau gagasan baru untuk mengatasi masalah
yang terjadi dengan upaya pencegahan, khususnya masalah kebangsaan dan
kekristenan.
6. Pembiayaan
-
7. Gambaran dan Evaluasi Pelaksanaan
Lomba menulis yang bertemakan “GMKI Milenial’ ini dilaksanakan atas dasar
penyelanggaran dan perayaan Diesnatalis GMKI yang ke 69 di Jambi. Kegiatan
dilakukan agar melihat bagaimana pandangan kader GMKI terhadap suatu
masalah yang terjadi saat ini lalu kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan.
Pemenang Lomba Juara 1 adalah Elyan Kowi dari GMKI Salatiga dengan judul
Kritis membangun komunikasi virtual ala Scharman, Juara 2 adalah Lintang Rutri
dari GMKI Purwokerto dengan judul Membangun integritas sebagai cermin
pribadi kristus dalam menghadapi tantangan era milenial, Juara 3 adalah Habibie
Hendra dari GMKI Jakarta Barat dengan judul Peran Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia dalam Menghadapi intoleransi di Era Milenial.
3. Penutup
Demikianlah laporan ini kami sampaikan pada forum Sidang Pleno III PP GMKI Masa
Bakti 2018- 2020. Kiranya menjadi dasar dalam megeluarkan ide dan gagasan yang
akan dituang dalam Kongres XXXVII. Tuhan Yesus Kristus sang kepala gerakan
menyertai kita semua. Ut Omnes Unum Sint.
Ut Omnes Unum Sint !!!
I. Pendahuluan
Syalom !
Puji syukur dan terima kasih kita panjatkan kehadirat Tuhan kita, Yesus Kristus, Sang
Kepala Gerakan dan Sang Kepala Gereja Yang Esa, Am dan Oikumenis atas penyertaan dan
perlindunganNya kepada kita seluruh civitas Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
dalam menjalankan, menata dan mengelola roda organisasi kita ini. Dia yang telah memulai
terbentuknya gerakan ini, menyertai dan memimpin jalannya organisasi sehingga samapai
saat ini. Dengan senantiasa mengandalkan Tuhan Yesus Kristus, akhirnya berbagai rintangan,
hambatan kesulitan, tantangan serta pergumulan dalam pelayanan ini dapat kita lalui
bersama.
Dalam perjalanan Pengurusan 2 tahun PP GMKI, bidang Pemberdayaan Perempuan
sudah berusaha melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai hasil pleno 1. Program-program
bidang pemberdayaan hampir terealisasi semua sesuai hasil pleno 1. Akan tetapi tidak bisa
dipungkiri dalam melaksanakan program-program bidang Pemberdayaan Perempuan GMKI
masih banyak mengalami kendala baik dari internal maupun eksternal. Secara garis besar
program bidang Pemberdayaan Perempuan sudah disusun secara sitematis, namun dalam
pelaksanannya ada beberapa program yang belum dikerjakan maksimal terkhususnya dalam
penyusunan format pemberdayaan perempuan GMKI yang berbasis kearifan lokal. Bidang
Pemberdayaan Perempuan sudah berusaha menyusun format tersebut yang nantinya akan
dibagikan ke cabang-cabang setanah air untuk mendukung program perempuan di cabang-
cabang. Kendala yang di alami bidang Pemberdayaan Perempuan awalnya dimana tidak ada
kajian yang dalam dari tahun sebelumnya terkait pembentukan bidang ini menjadi satu
bidang, dimana sebelumnya sekfung perempuan masuk dalam bidang aksi dan pelayanan.
Dalam GBPKUO tidak dijelaskan secara sistematis dalam penjentawahan program tersebut.
V. Penutup
Demikian Laporan Pertanggungjawaban bidang Pemberdayaan Perempuan ini dapat kami
sampaikan kiranya seluruh hasil evaluasi dan rekomendasi dapat menjadi masukan dalam
menentukan arah gerakan langkah organisasi secara nasional kedepannya demi terwujudnya
perdamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan, dan demokrasi di
Indonesia berlandaskan Kasih. Terima kasih, semoga Yesus Kristus Kepala gerakan
senantiasa menyertai pelayanan kita dimanapun kita ditempatkan.
Tinggi
Iman
Tinggi Ilmu
Tinggi Pengabdian.
87
Persiapan Panitia untuk Konsultasi Nasional
Perempuan
Aksi Pengiriman Karangan Bunga untuk Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual ke DPR RI
88
Publikasi/ Flyer Kegiatan
VII. BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. Pendahuluan
Syalom !
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala
Gerakan, karena oleh kasih dan karuniaNya lah kita dapat berkumpul bersama -
sama dalam forum Kongres saat ini. Forum Kongres ini tentunya sangat penting bagi
Organisasi yang kita cintai ini untuk mengevaluasi jalannya organisasi dan
menentukan kelancaran organisasi kita kedepan. Semoga apa yang kita hasilkan di
Forum Kongres ini dapat mendorong Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
semakin maju kedepannya dan dapat menjawab tantangan - tantangan masa kini.
GMKI sampai saat ini masih menjadi salah satu, jika bukan Student Christian
Movement (Gerakan Mahasiswa Kristen) terbesar dan teraktif yang menjadi anggota
WSCF (World Student Christian Federation). Eksistensi GMKI di kanca Internasional
tidak perlu dipertanyakan lagi dan selalu menjadi bargaining power yang besar bagi
organisasi ini. Namun konektivitas, informasi, dan komunikasi masih terasa menjadi
barrier (penghalang) GMKI menjadi pemain utama di kanca Internasional
terkhususnya dalam WSCF, organisasi internasional yang menjadi naungan GMKI.
Dasar – dasar pikiran inilah yang mendorong bidang hubungan internasional dalam
merumuskan pokok – pokok pikiran serta program – program yang kami
rencanakan sejak Pleno I Pengurus Pusat GMKI.
Harapan dan ikthiar bidang hubungan internasional adalah untuk mencapai
eksitensi GMKI sebagai pemain utama dan penentu di kanca Internasional. Dengan
kondisi organisasi kita yang sangat dinamis dan anggota kita tidak kalah secara
kuantitas dan kualitasnya, sudah waktunya GMKI memegang peranan penting di
level Internasional. Fokus awal yang kami rumuskan adalah untuk membangun
komunitas pemuda Kristen dunia dimana seluruh anggota dan kader dapat
berinteraksi, tidak kurang informasi, dan berjejaring agar kader kita dapat
membuka wawasannya terhadap isu – isu global serta berinteraksi bersama dengan
kader – kader dari SCM (Student Christian Movement) lainnya. Dunia tanpa batas
telah lama kita rasakan dengan hadirnya platform – platform media sosial kekinian.
GMKI harus menjadi pendorong terciptanya komunitas Pemuda Kristen tanpa batas
dimana seluruh pemuda Kristen dunia dapat bertemu, berbagi, dan berinteraksi
dengan nilai – nilai Kristen.
Tujuan kedua kami adalah untuk menyebarkan nilai – nilai fundamental GMKI
yaitu tinggi iman, tinggi ilmu, dan tinggi pengabdian dan nilai – nilai historis GMKI
ke level yang lebih luas lagi yaitu komunitas Internasional. Dengan adanya interaksi
yang bisa dirasakan oleh kader dengan dunia Internasional, maka menjadi agen
perubahan nilai – nilai individu sangat diperlukan demi eksintensi GMKI.
Apa yang menjadi tujuan dan semangat kami bukan berarti tanpa adanya
tantangan dan halangan. Bahkan bidang Hubungan Internasional menghadapi
sesuatu yang belum pernah dihadapi oleh kita semua yaitu dengan menyebarnya
virus COVID-19 di seluruh dunia. Dimana komunitas internasional harus menutup
diri dari banyak kegiatan, tujuan dan semangat yang sudah kami rencanakan dan
kami laksanakan.
98
99
SURAT MENYURAT DAN INVENTARIS ORGANISASI
A. Surat Menyurat
PP-GMKI masa bakti 2018-2020 telah menerbitkan 723 pucuk surat eksternal, dan
705 pucuk surat internal yang terdiri dari 220 pucuk Surat Keputusan, 81 pucuk Surat
Tugas dan 404 Surat Biasa. Surat Masuk Internal sebanyak 267 rangkap dan Surat
Masuk Eksternal 239 rangkap, semuanya terdokumentasi dengan baik, manual
maupun digital.
B. Inventaris Organisasi
Terhitung per tanggal 22 November 2020, inventaris Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia
adalah sebagai berikut:
I. Pendahuluan
Puji dan syukur patut kita haturkan ke hadirat Sang Kepala gerakan, karena berkat dan
rahmat Sang Empunya kehidupan maka kita bisa berkumpul bersama dalam agenda sidang
pleno III PP GMKI Mb.2018-2020 yang dilaksanakan di Jakarta. Maka akan perlu
dirumuskan nantinya sebuah rancangan atau pokok pikiran sebagai bentuk keberlanjutan
untuk Pengurus Pusat masa bakti selanjutnya.
Dalam kehidupan berorganisasi, tema dan subtema telah menjadi pemberi energi bagi
seluruh aktifitas organisasi, karena tema dan subtema menjadi basis teologis dan spiritual
dalam upaya-upaya penataan dan pengembangan organisasi sekaligus memberikan tuntunan
atau pedoman arah dalam perjuangan GMKI untuk ikut serta dalam proses membangun
kehidupan bergereja, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demikianlah posisi tema dan
subtema ibarat pelita penuntun langkah organisasi memahami keadaan internal organisasi
sekaligus menghadapi konteks sekitar yang terus berubah. Itu berarti bahwa dengan tema dan
subtema, maka seluruh curahan pergumulan organisasi mesti digeluti dengan persepektif
yang tentunya tidak keluar dari semangat teologis dan spiritual tema dan subtema sebagai
kompas sekaligus cerminan identitas organisasi. Tentunya tema dan subtema yang
merupakan tuntunan perjalanan organisasi juga hadir dalam sebuah proses atau kajian dengan
beragam pendekatan. Karena itu mesti dijiwai oleh seluruh elemen organisasi semacam
weltanschauung/worldview organisasi selama periode berjalan sebagai wujud iman dalam
perayaan ibadah kehidupan.
Secara structural organisasi yang juga dikuatkan oleh keputusan Kongres terkait
bagan PP GMKI, PP GMKI terbgi atas dua fungsi besar yakni Pengrus Pusat harian dan
koordinator wilayah, dan secara fungsi, tanggung jawab serta garis koordinasi maupun garis
komando yang berbeda di masing fungsionaris nya, termasuk Koordinator Wil. I yang
memiliki territorial kerja di dua provinsi yakni provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan
Sumatera Utara.
I. Potensi Wilayah
1. Konsolidasi Organisasi
Konsolidasi organisasi akan selalu dilakukan seiring periode dan perjalanan
kepengurusan. Koordinator wilayah akan merancang kegiatan – kegiatan yang bertujuan
memperkuat tubuh organisasi cabang-cabang yang ada di wilayah sumatera utara dan NAD.
Adapun yang akan menjadi target atau fokus konsolidasi yakni membentuk cabang devenitf
GMKI kisaran. Konsolidasi yang lain adalah mendesak BPC-BPC untuk membentuk
komisariat-kamisariat di masing-masing perguruan tinggi.
a. Rencana Calon cabang
Balige Potensi perguruan
tunggi
-Institute teknologi DEL
-Akademi farmasi yayasan tenaga pembangunan arjuna laguboti
-Akademi keperawatan HKBP Balige
-Sekolah tinggi diakones balige
-Sekolah tiggi biblevrow laguboti
b. Rencana Calon cabang
Kisaran Potensi perguruan
tunggi
-Universitas Asahan
-STMIK/AMIK INTELCOM
-AKPER YAGMA
-AKBID
2. Menjalin kemitraan bersama Gereja, lembaga masyarakat dan lembaga pemerintahan
I. Rekomendasi
Terhadap Masalah Konsolidasi Organisasi pada tingkat Cabang.
1. ............
2. ............
3. ............
Terhadap Masalah Implementasi PDSPK 2006
1. Harus dilakukan pengimplementasian PDSPK lebih baik agar cabang mandiri dalam
mengembngkan potensi cabang
2. Adanya pendampingan PDSPK bagi Wilayah
3. TOT harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Instruktur pelaksanaan PDSPK
Terhadap Masalah Aksi / Partisipatif
1. Pengembangan wacana di cabang cabang harus diperkuat
2. Kordinatif dalam pengambilan sikap organisasi harus
jelas 3. ............
Terhadap Masalah Pemberdayaan Perempuan
1. Penguatan wacana tentang Pemberdayaan peremuan
2. Memperbanyak kegiatan tentang Pemberdayaan
peremuan 3. ............
Terhadap Masalah Ekonomi Kreatif
1. Penguatan wacana tentang ekonomi kreatif
2. Memperbanyak kegiatan tentang ekonomi kreatif
3. Melakukan Pelatihan
4. ............
Terhadap Masalah Media dan Komunikasi
1. .....................
2. .....................
3. .....................
PEMAPARAN KONDISI CABANG
KONSOLIDASI WILAYAH 1 SUMUT –
NAD MEDAN, 27-29 OKT 2020
2. TELUK DALAM
- Sedang maper dan beberapa kegiatan lainnya sedang berlangsung
- Konsolidasi internal berkembang cukup signifikan
- pada tahun pelayanan ini hanya pada bagaimana implementasi PSDPK GMKI
2006 dan tidak bisa di jalankan di cabang Telukdalam yang beberapa kali selalu
mengalami hambatan.
- implementasi PDSPK GMKI di cabang Telukdalam baik kesiapan financial
maupun hal-hal teknis lainnya yang akan mendukung proses berjalannya
implementasi PDSPK GMKI di cabang Telukdalam tidak pernah berhasil.
- semangat pemuda Kristen mengalami penurunan dan tantangan yang berat
- Sulit memahami PDSPK
- Kuantitas peserta maper rendah
3. PADANG SIDEMPUAN
- Sulit melaksanakan maper
- Minimnya pengkaderan
- Kurangnya adaptasi pengurus terhadap kondisi pandemi
- Kurangnya pemahaman terhadap problem solving
Rekomendasi :
- Upaya
- Perbaikan sistem maper
- Perbaikan sistem dan alur yang tepat untuk menjalankan program
4. TARUTUNG
- Kurangnya implementasi PDSPK
- Kurangnya pemahaman organisasi BPC
- Membutuhkan pendampingan PDSPK
- Sumber pendanaan organisasi
- Agenda mengawal kasus TPL
- Mendukung peningkatan KM menjadi UKM
5. MEDAN
- Implementasi pendidikan kader berubah ke metode daring
- Melaksanakan kunjungan kegereja-gereja
- Isu organisasi : 1) Gerakan oikumene gereja, tertuju pada penyatuan,
penyeragaman doktrin. 2) Badan otoritas pariwisata 3) Food Estate
- Isu startegis : Pendidikan di tengah pandemi.
6. SIBOLGA
- Isu strategis: Penyakit di masyarakat
- Perlindungan ibu dan anak
- Ilegal fishing
7. KUTA CANE
- Mayoritas non-kristen
- Minimnya sumber daya cabang
- Belum ada pendampingan PDSPK
- Mengalami intoleransi, permasalahan internal kampus
8. GUNUNG SITOLI
- 3 Komisariat, 2 Aktif, 1 nonaktif
- Kurangnya Pemahaman organisasi
- Implementasi PDSPK kurang maksimal
- Kurangnya pengembangan diri dan bakat
- Esensi GMKI kurang, mahasiswa kurang paham kehadiran GMKI
- Kampus kurang mendukung organisasi esternal
- Pembangunan yang kurang merata
- Ekspolitasi pulau kecil di Nias oleh orang asing, sehingga tidak dapat dinikmati
oleh masyarakat Nias asli.
9. RANTAU PRAPAT
- Sulitnya menjangkau dan mencari calon anggota baru untuk maper
- Anggota kurang aktif
- Anggota kurang minat mengikuti kegiatan PA (PKK), dan kegiatan
kerohanian lainnya
- Stigma mahasiswa terkait organisasi eksternal hanya terkait demonstrasi
- Intelorenasi kebebasan beragama, kegiatan ibadah dibatasi, maka perlu
pendampingan
- Adanya intimidasi di masyarakat umum
10. SIBOLANGIT
- Beberapa kali melaksanakan kegiatan daring (webinar)
- Anak-anak diwajibkan bekerja oleh orang tua, pendidikan bukan prioritas utama
bagi anak.
- Orang tua tidak melihat pengaruh jangka panjang pendidikan pada anak
- Terdapat tempat-tempat prostitusi di Sibolangit
PEMAPARAN KOMISI REKOMENDASI
KONSOLIDASI WILAYAH 1 SUMUT-
NAD
Medan, 27-29 Oktober 2020
A. KOMISI 1 REKOMENDASI
- Pelembagaan Korwil
Kajian pelembagaan korwil secara struktural harus jelas
Keberadaan korwil diperjelas kehadirannya
- Dewan Pimpinan Daerah
- Kejelasan Fungsi BKS-PGI
- Pembentukan wilayah XVI (Wilayah 1 dipecah menjadi 2 wilayah)
- Tuan rumah konswil ditentukan oleh cabang-cabang
- Perlunya Universitas Kristen di bentuk di Sumatera Utara
- Penghapusan bidang Penguatan Kapasitas Perempuan
Ini tetap harus diperjuangkan, karna ada banyak permasalahan perempuan
yang harus diselesaikan oleh GMKI
B. KOMISI II ORGANISASI
- PO Pasal 7 Ayat 2
Tanpa penjelasan, tidak detail, membingungkan.
- Muatan di konstitusi tidak diakomodir
- Semua cabang mengalami kendala dalam menjalankan program di masa
pandemi, dan PP tidak menunjukkan keberadaannya dalam kondisi ini. Tidak
menerbitkan juklak juknis pelaksanaan program di masa pandemi.
- PNPS GMKI
III. Potensi Tiga Medan Layan (gereja, perguruan tinggi, dan masyarakat)
Gereja:
GMKI wilayah 1 merupakan daerah yang memiliki gereja lintas denominasi yang
cukup lengkap dibandingkan daerah /kota lain yang ada di Indonesia . GMKI kononnya
merupakan gereja incognito yang dalam pengertiannya gereja yang tidak kelihatan, bukan
gereja secara fisik dan memiliki jemaat. Pada sisi lain Gejera sebagai mitra GMKI dan harus
memiliki senerjisitas untuk memperkenalkan Kristus ditengah-tengah masyarakat sebagai
upaya untuk menghadirkan shalom Allah. GMKI menyiapkan kader-kadernya untuk mampu
memperbaharui masyarakat seperti yang diingkan Kristus. Peran GMKI sebagai gereja,
seperti Kristus yang terus berjalan untuk mengumpulkan para murid-muridnya dan
menyelamatkan berbagai bangsa. GMKI secara terus-menerus untuk melakukan transformasi
sehingga kita atau masyarakat mengenal sifat-sifat dari Kristus yang berdiri di atas
kebenaran, keadilan dan memperjuangkan kesejahtera bagi seluruh manusia di muka bumi.
Dengan demikian GMKI harus terus berkarya di dalam medan layanan gereja yang walapun
tidak menjadi bagian secara struktural dengan gereja. Dalam melakukan aktivitasnya
organisasi ini, maka tiga panggilan tugas gereja yakni berssaksi, bersekutu dan melayani
harus kita daratkan dalam tugas dan amanat kepercayaan yang telah diberikan kepada kita.
Melalui kader-kader GMKI lah gereja yang incognito akan terus bergerakan dan
memperbaharui masyarakat. Ingat bahwa karya kita adalah cermin diri kita. Apa yang kita
lakukan adalah wujud diri kita.
Perguruan Tinggi:
Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari GMKI, karena secara
organisatoris basis GMKI ada di perguruan tinggi atau dapat dikategorikan sebagai basis
masyarakat intelektual. Dalam misi GMKI tampak jelas bahwa sebagai kader GMKI kita
harus mampu menjadi alat kesaksian bagi masyarakat perguruan tinggi. Kader-kader GMKI
bukan saja hanya memiliki tinggi iman, tinggi pengabdian, tapi juga harus memiliki tinggi
ilmu. Perguruan tinggi yang sudah pasti akan menghasilkan sumber daya manusia unggul
sebagai hasil olah (produk) yang baik, bukan menghasilkan produk yang prematur.
GMKI secara organisatoris kira dapat menyiapkan generasi unggul untuk
berkompetisi dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara bahkan juga di daerah
kita masing-masing. Persoalan utama ketertinggalan sumber daya manusia Provinsi Sumatera
Utara- NAD adalah pendidikan beserta infrastruktur pendukungnya yang minim disertai
regulasi dalam scenario pembangunan yang faktanya belum berpihak pada tanggungjawab
peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu, perguruan tinggi merupak basis
GMKI atau sebagai dapur terakhir penyiapan sumber daya manusia bagi keberhasilan suatu
proses pembangunan memiliki tanggungjawab besar untuk menghasilkan generasi
pembangunan baru yang unggul. Generasi unggul yang akan berkontribusi bagi
pembangunan dan sekaligus mengakselerasi setiap proses dan tahapan pembangunan.
Kehadiran GMKI seyogianya untuk menciptakan pemimpin dalam kalangan mahasiswa yang
memiliki tanggungjawab kepada Yesus Kristus, sehingga nantinya output dari perguruan
tinggi bukan hanya seorang sarjana , namun juga seorang pemimpin yang membawa
perubahan untuk masa kini demi masa depan.
Masyarakat:
Orientasi pergerakan kita jelas untuk ada bersama masyarakat. Kehadiran GMKI
untuk melakukan pelayanan atau pengabdian dan yang pasti sangat bervariatif. Hal sangat
tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak perubahan yang terjadi di masyarakat merupakan
akibat dari sebuah gerekan mahasiswa. Karena sikap kita jelas bahwa bersama masyarakat
kika kuat untuk melakukan perubahan di republik ini. Maka wajib hukumnya kader-kader
GMKI sebagai itelektual dalam masyarakat, sudah seharusnya menjadi penggerak perubahan
dalam masyarakat. Kita juga harus menjadi pelopor perubahan, tokoh intektual dalam
masyarakat dan pro pada rakyat. Potret bangsa nampaknya bahwa kondisi masyarakat saat ini
yang penuh dengan ketidakpastian bahkan masyarakat kita dijadikan bulan-bulanan atau
janji-janji atau sorga telinga oleh para pemerintah kita hanya utopia belaka, maka hal ini
manjadi tanggungjawab dan peran kita sebagai GMKI. Potret para pemimpin kita yang
berkarakter ‘sebagai seorang pencuri’ dan sangat tidak popilis untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan rakyat, bahkan masi banyak lagi problem sosial yang dipertontonkan
kepada kita.
II. PENDAHULUAN
SHALOM,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan
Yang selalu menyertai kita. Yang saya hormati Pimpinan Pusat GMKI beserta jajaran
dan Yang saya hormati pimpinan cabang GMKI se Wilayah II.
Saya Reinal Sibarani selaku Korwil II GMKI yang menaungi 5 cabang se Sumbagsel
yaitu Cabang Palembang, Jambi, Bandar Lampung, Bengkulu, dan Pangkal Pinang.
Dalam perjalanan Koordinator Wilayah II selama 2 tahun sebagai fungsi koordinasi
antara cabang dan Pengurus Pusat Harian serta melaksanakan kegiatan taktis di
wilayah II.
Dalam perjalanan tugas di wilayah II pada tahun 2018 yang awalnya hanya 4
cabang dan membentuk serta mendefenitifkan cabang pangkal pinang pada tahun
2018 di bulan November dan wilyah 2 manjadi 5 cabang di 5 provinsi.
menyampaikan laporan pertanggungjawaban ini dengan sistematika sebagai berikut :
Pendahuluan.
Laporan Konsolidasi Wilayah.
Perkembangan Cabang
Solusi Pemecahan Masalah.
Penutup.
Bidang Organisasi
Bidang organisasi merupakan bidang yang mengejawantahkan
program masa perkenalan GMKI, Pengkajian Konstitusi, Pembinaan
Anggota, Pembinaan Komisaritat serta penataaan, Penelitian dan
Pengembangan Organisasi. Setiap tahunnya setiap cabang mengadakan Masa
Perkenalan sebagai bentuk misi organisasi GMKI. Bertambahnya jumlah
anggota GMKI melalui Masa perkenalan akan dilakukan pembinaan terhadap
anggota yang dinyatakan lulus. Keberadaan anggota dan senior juga dapat
disimpulkan melalui database untuk menjadi arsip dan mengetahui jumlah
kader dan senior.
VI. Penutup
Demikianlah laporan dari saya sebagai coordinator wilayah II GMKI se
SUMBAGSEL. Segala perjalanan saya sebagai KORWIL yang berfungsi sebagai
koordinasi antara badan pengurus cabang kepada pengurus pusat harian. Untuk itu
saya menyampaikan permohonan maaf kepada rekan rekan Pngurus Cabang GMKI
se Wilayah II atas segala kekurangan saya dalam mengemban tugas sebagai
KORWIL II GMKI. Harapan kedepan kita bisa lagi bekerjasama dalam hal tugas
yang lain. Segala aktifitas dan kagiatan KORWIL II GMKI bisa d lanjutkan kepada
KORWIL erikutnya dengan sempurna. Sebagai Korwil yang hanya melaksanakan
kegiatan taktis terkususnya penyerapan isu isu nasional dan daerah. Tetapi kususnya
di wilayah II secara geografis tidaklah mudah menjangkau kegiatan di setiap daerah
yang menaungi 5 cabang kota di 5 provinsi. Harapannya di forum kongres yang
terhormat ini kita bisa mengkasi ulang tugas dari korwil serta memperkuat posisi
korwil di GMKI supaya bisa singkron terhadap BPC dan tidak hanya malaksanakan
kegiatan taktis saja. Sekian dan terimakasih untuk laporan Korwil II GMKI.
Tinggi
Iman,
Tinggi Ilmu,
Tinggi Pengabdian,,,
I. Pendahuluan
Puji dan syukur kepada Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan, atas tuntunan dan
penyertaannya saya masih diberikan kesempatan untuk menyampaikan Laporan Pertanggung
Jawaban Kordinator Wilayah III (DKI Jakarta, Jawabarat dan Banten) Pengurus Pusat
Gerakan Mahasiswa Krsiten Indonesia masa bakti 2018-2020.
Secara sadar, saya juga menyampaikan terimakasih secara mendalam kepada segenap rekan-
rekan sepelayanan Pengurus Pusat Masa Bakti 2018-2020 karena telah secara kolektif
bersama-sama dalam menyelesaikan tanggung jawab pelayanan selama dua tahun
kepengurusan. Terlebih khusus kepada Korneles Galanjinjinay dan David Sitorus yang
diamanatkan sebagai Ketua dan Sekretaris Umum berdasarkan keputusan Kongres GMKI ke
XXXVI yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk bersama-sama menjalankan
tugas dan tanggung jawab sebagai Koordinator Wilayah III (DKI Jakarta, Jawabarat dan
Banten) Pengurus Pusat GMKI Masa bakti 2018-2020.
Proses pelayanan menjadi salah satu aparatur organisasi di GMKI, harus dimaknai sebagai
perjalanan iman untuk memikul salib hingga batas akhir masa bakti kepengurusan. Tentunya
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan bukanlan suatu hal yang mudah.
Mengingat Gerakan ini memiliki nilai yang menjadi landasan tingkah dan laku setiap
kadernya untuk berpegangan pada nilai spritualitas, integritas dan profesionlitas. Tantangan
dan dinamika menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam setiap proses perjalanan
organisasi. Tantangan dan dinamika tersebut perlu disikapi menjadi proses pembelajaran dan
pendewasaan diri untuk lebih menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
Jika sampai hari ini, kita diberikan kesempatan untuk mampu tetap berdiri tegak dalam
menyampaikan Laporan pertanggungjawaban yang sudah kita lakukan selama 2 tahun
kepengurusan dalam forum Kongres GMKI ke XXXVII nantinya, menjadi bukti rasa
kecintaan, bersekutu dalam kasih untuk mengevaluasi dan memperbaiki pola gerakan yang
lebih dinamis, adaptif serta mampu menjawab setiap persoalan dan tantang jaman.
Oleh karenanya, saya menyadari bahwa selama 2 tahun kepengurusan masih banyak
kekurangan sehingga Laporan Pertanggung Jawaban ini saya menyampaikan permohonana
maaf yang sebesar-besarnya apabila selama proses kepengurusan masiih kurang maksimal.
II. Laporan Konsolidasi Wilayah
Secara teritorial Wilayah III GMKI merupakan wiilayah strategis meliputi DKI Jakarta, Jawa
Barat dan Banten. Dki Jakarta merupakan pusat pemerintahan yang menjadi sentrum
kepentingan politik, bisnis dan kebudayaan. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi paling pesat karena terdiri dari berbagai sektor perekonomian baik
indsutri, keuangan, perdagangan dan jasa. Selain itu sistem transportasi yang terbilang cukup
maju menjadikan provinsi ini terbilang cukup rawan terhadap kemacetan. DKI Jakarta juga
terdapat berbagai kampus dan perguruan tinggi yang terbilang cikup baik. Sejauh ini jumlah
cabang di wilayah DKI Jakarta terdiri atas 2 cabang yakni Cabang Jakarta dan Cabang
Jakarta Barat. DKI Jakarta terdiri dari 5 kota administratif merupakan wilayah strategis dalam
menciptakan pertumbuhan cabang baru di Wilayah DKI Jakarta. Jawa Barat merupakan
provinsi padat penduduk yang terdiri dari 27 kota/ kabupaten. Sebagai kota padat penduduk
Jabar memiliki segudang persoalan sosial, agama dan ekonomi. Sebagai provinsi padat
penduduk, angka kemiskinan di Jabar masih terbilang tinggi dinilai dari angka pengangguran
yang cukup besar. Jawabarat dengan mayoritas memeluk agama Islam, memiliki gambaran
yang buruk sebagai Provinsi yang intoleran dan tidak ramah terhadap perbedaan. Setara
Institute mencatat sejak tahun 2014-2019 tercatat 162 angka kasus pelanggaran kebebasan
beragama atau berkeyakinan (KBB). Disamping itu, Jawabarat menjadi tujuan berbagai
pelajar untuk melanjutkan studi. Mengingat Jawabarat memiliki 465 perguruan tinggi yang
terdiri dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. GMKI di wilayah Jawabarat terus
berkembang dan telah memiliki 6 cabang yang terdiri dari cabang Bogor, Cabang Bandung,
Cabang Depok, Cabang Sumedang, Cabang Karawang dan Cabang Bekasi. Banten sebagai
provinsi paling barat di pulau jawa, menjadi gerbang pintu masuk akses barang, sehingga tak
jarang Banten disebut sebagai daerah penyangga jantung perekonomian ibukota. Selain itu
beberapa wilayah di Banten juga di proyeksikan menjadi area industrialisasi. Banten yang
dulunya masuk dalam wilayah Jawabarat memiliki kultur dan kebudayaan yang hampir sama.
Sehingga persoalan sosial, ekonomi, budaya serta konteks kehidupan beragama juga hampir
serupa. Sejauh ini jumlah cabang yang terbentuk di Wilayah Banten memiliki satu cabang
yaitu GMKI Cabang Serang. Banten terdiri dari 8 kota/kabupaten merupakan wilayah
strategis dalam menciptakan pertumbuhan cabang baru di Wilayah Banten.
III. Kegiatan Koordinator Wilayah III GMKI DKI Jakarta, Jawa Barat dan
Banten
1. Penyaluran Bantuan Bencana Erupsi Gunung Krakatau Serang Banten
Bersama Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan PP GMKI dalam menyalurkan bantuan
secara langsung kepada masyarakat yang terdampak dalam bencana tsunami akibat erupsi
gunung merapi anak krakatau. Bantuan yang terkumpul berasal dari hasil kolektif aksi
penggalangan dana yang didistribuskan ke Posko tanggap bencana yang didirkan GMKI
Cabang Serang pada Sabtu, 22 Desember 2018
2. West Java Youth Camp
West Java Youth Camp merupakan kegiatan yang diinisiasikan oleh kelompok Cipayung
Plus Jawabarat yang terdiri dari GMKI, GMNI, PMII, IMM PMKRI, HIKMA BUDHI,
KMHDI) dengan tujuan untuk mencetak mahasiswa yang berintelektual, berintegritas dan
inovasi terhadap pembangunan Nasional di Jawa barat. Kegiatan dilakukan di Cikole
Lembang 25-27 Januari 2019 dengan jumlah peserta mencapai 385 orang.
3. Natal Nasional Mahasiswa dan Pemuda Kristen
Natal Nasional merupakan agenda nasional Pengurus Pusat GMKI dibawah bidang
Pendidikan Kaderisasi dan Kerohanian. Adapun kegiatan ini dilaksanakan di Bandung.
Dalam hal ini Kordinator Wilayah III melakukan kordinasi dengan GMKI Cabang
Bandung dalam hal pembentukan kepanitian hingga terlaksananya acara seminar
kebangsaan dengan tema “Jawabarat Rumah Pancasila” yang dilanjutkan dengan agenda
Perayaan Natal Nasional Pemuda dan Mahasiswa Kristen yang diadakan pada tanggal 30
januari 2019 di Aula Universitas Kristen Maranatha.
4. Kordinasi Lembaga Pemantau Pemilu Jabar
Kordinasi lembaga Pemantauan Pemilu (PanTau Pemilu GMKI) dengan Bawaslu
Jawabarat sebagai mitra dalam melakukan proses Pemilu serentak 2019 agar terwujudnya
pemilu yang jujur, adil bebas dan rahasia di ruang lingkup wilayah Jawabarat.
5. Seminar/Diskusi
Kegiatan ini bertujuan untuk menyikapi isu yang sedang berkembang baik dalam ruang
lingkup daerah maupun nasional. Beberapa kegiatan seminar/diskusi yang pernah
dilakukan yaitu :
o Diskusi “Manipulator Agama dan Sekretarianisme Sebagai Tantangan
Kebangsaan Indonesia”. Sabtu, 9 November 2019.
o Diskusi “ Meilihat Konstruksi Wajah Perekonomian Indonesia Pasca Penerapan
New Normal di Masyarakat”.
o Diskusi “Aksi Protes Rasialisme Mahasiswa Papua Berujung Sidang Makar”.
Kamis 25 Juni 2020.
o Diskusi “ Rekonstruksi Problem Kebijakan Kampus Dimasa Pandemi”. Senin 6,
Juli 2020.
o Diskusi Bersama Cipayung Plus Banten “Merajut Kebhinekaan dalam Menjaga
Persatuan Nasional”. Rabu- Kamis, 20-21 Maret 2019.
6. Konsolidasi Internasilasi Organisasi
Dalam rangka penguatan internalisasi organisasi di Wilayah III.
o Pembekalan BPC Cabang Sumedang. Rabu, 19 Desember 2018 Oleh
Kordinator Wilayah III
o Pembekalan BPC GMKI Bandung. Kamis, 20 Desember 2018 oleh Bang
Marim Purba
o Pembekalan BPC GMKI Karawang, Kamis, 17 Desember 2019
o Roadshow Wilayah III dengan tema “Millenial Creative talks” 4-7 Oktober
2019 Oleh Bidang Medko PP GMKI.
o Silaturahmi dan Konsolidasi Organisasi GMKI Se-Wilayah III, Senin 15 Juni
2020
IV. Perkembangan Cabang Wilayah III
Berikut perkembangan cabang Wilayah III GMKI DKI Jakarta, Jawabarat dan Banten
1. GMKI Cabang Jakarta
Secara historis, GMKI Jakarta merupakan salah satu cabang mula-mula yang ikut dalam
merumsukan dan meletakkan dasar pembinaan Kristen di Indonesia sejak jaman CSV op
JAVA. Sehingga GMKI Jakarta termasuk dalam salah satu cabang tertua yang ada di
Indonesia. Proses dan dinamika yang begitu alot mewarnai konferensi Cabang GMKI
Jakarta ke-36 dan tidak menemukan kesepakatan sehingga Pengurus Pusat GMKI Masa
bakti 2018-2020 mengambil langkah-langkah organisasi dengan melakukan mekanisme
caretaker. Dengan proses diskusi dan konsolidasi yang panjang Konferensi Cabang ke 36
terlaksana sampai ke tahap prosesi serah terima jabatan dari Pengurus Caretaker kepada
Ketua dan Sekretaris cabang terpilih masa bakti 2020-2022. Ditengah-tengah pandemi
Covid-19 GMKI cabang Jakarta aktif dalam melakukan aksi sosial seperti mengawal isu-
isu yang sedang berkembang baik dalam skala lokal maupun isu nasional lainnya. GMKI
Cabang Jakarta telah memiliki dua komisariat sebagai perpanjangan tangan BPC yaitu
Komisariat UKI dan Komisariat Unkris. GMKI Jakarta juga aktif dalam melakukan
kegiatan diskusi dan Pendalaman alkitab sebagai proses kaderisasi informal dan
nonformal. Selain itu implementasi sistem pendidikan Formal juga telah dilakukan
mengacu pada sistem PDSPK 2006 dengan melakukan kegiatan pelatihan organisasi,
kaderisasi dan Aksi.
2. GMKI Cabang Jakarta Barat
GMKI Cabang Jakarta Barat berdiri tanggal 13 September 2012. Sebagai salah satu
cabang yang terbilang baru terbentuk Cabang Jakarta Barat masih perlunya sinergitas
antara kalender konstitusi berjalan dengan baik dengan dilaksanakannya konferensi
Cabang ke III dan VI dalam dua tahun terakhir. GMKI Cabang Jakarta barat sejauh ini
belum mempunyai sekretariat sebagai tempat berhimpunnya anggota dalam melakukan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya internal. Kegiatan diskusi dan PA sudah dilakukan,
namun belum menjalankan sistem pendidikan kader yang mengacu pada PDSPK 2006.
Disamping itu GMKI Cabang Jakarta Barat cukup aktif melakukan kegiatan aksi bersama
kelompok Cipayung di wilayah Jakarta Barat,
3. GMKI Cabang Bandung
GMKI Cabang Bandung merupakan salah satuh cabang tertua di Wilayah Jabawarat dan
terbentuk sejak tahun 1950. Sebagai perpanjangan tangan BPC GMKI Cabang Bandung
telah memiliki 5 komisariat aktif dan 3 komisariat caretaker. Proses organisasi berjalan
dengan normal dengan melakukan program kerja cabang dan masa perkenalan baik
secara offline dan online pada masa pandemi Covid-19. Proses kaderisasi dilakukan
secara informal dan nonformal berjalan dengan lancar melalui kegiatan diskusi dan
Pendalaman Alkitab yang dilakukan secara berkala. Proses kaderisasi formal yaitu
implementasi PDSPK 2006 telah berjalan dengan melaksanakan latihan organisasi,
latihan kaderisasi level I, dan latihan kaderisasi level II.
Kalender konstitusi berjalan dengan baik dengan diadakannya konperensi cabang
GMKI Bandung XLIV. Adanya student center sebagai wadah kaderisasi sangat
membantu menjalankan kegiatan cabang. Selain itu cabang Bandung cukup aktif dalam
kegiatan aksi partisipasi masalah dan isu di kota Bandung .
Demikian laporan Kordinator Wilayah III ini kami sampaikan, agar dapat menjadi bahan
referensi dan evaluasi. Kiranya GMKI Wilayah III lebih baik kedepan dalam melakukan
pelayanan-pelayanan khususnya di Wilayagh III. Terimakasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang berpartisipasi dalam penatalayanan GMKI di Wilayah III, terkhusus
rekan-rekan PP GMKI masa bakti 2018-2020, BPC dan seluruh civiats GMKI se-Wilayah
III. Serta para senior members/friend, pemimpin gereja, pemerintah daerah dan pihak-
pihak terkait yang telah membantu Kordinator Wilayah III PP GMKI. Kiranya Tuhan
memberkati dan menyertai kita semua dalam tugas dan penatalayanan kita masing-
masing.
Teriring Salam dan
Doa Ut Omnes Unum
Sint
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KOORDINATOR WILAYAH V
(PROVINSI JAWA TIMUR-BALI-NTB)
PENGURUS PUSAT GMKI
MASA BAKTI 2018 - 2020
I. PENDAHULUAN
Puji dan syukur pada Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan yang telah menyertai
dan mengiringi gerak dan pelayanan kepada kita selama satu masa bakti di
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia.
GMKI secara Nasional mengusung tema “Pergunakanlah waktu dan tetaplah
berpengharapan” (Pengkhotbah 3:1-15 dan efesus 5:16) dengan sub tema “
Meneguhkan iman, Harapan dan Kasih Persaudaraan serta
mendayahgunakan potensi dalam mempersiapkan masa depan yang mandiri
menjelang bonus demografi” yang secara implisit sesuai dengan kondisi yang
dialami ditengah kehidupan berbangsan dan bernegara.
Gmki Wilayah V (JATIM-BALI-NTB) memiliki letak georgrafis yang sangat luas
dan kultur yang sangat berbeda, akan tetapi untuk akses untuk berangkat ke setiap
Provinsi masih sangat mudah di akses dan dapat dilalui menggunakan mode
transportasi darat, laut, maupun udara dengan biaya yang terjangkau.
Secara struktural organisasi yang juga dikuatkan oleh keputusan Kongres terkait
bagan PP GMKI, PP GMKI terbgi atas dua fungsi besar yakni Pengrus Pusat
harian dan koordinator wilayah, dan secara fungsi, tanggung jawab serta garis
koordinasi maupun garis komando yang berbeda di masing fungsionaris nya,
GMKI Wilayah V yang terdiri dari 3 (tiga) provinsi dan 5 (lima) cabang yaitu di
Jawa Timur (Malang dan surabaya), Bali (Denpasar dan Badung) dan NTB
(mataram) dalam perjalanan organisasi tentunya memiliki banyak dinamika dan
persoalan yang terjadi di medan pelayanannya. Akan tetapi dengan koordinasi
yang baik dan terbuka serta transparan, semua dinamika yang terjadi dapat
diselesaikan dengan baik.
Tinggi
Iman,
Tinggi Ilmu,
Tinggi Pengabdian,,,
UT OMNES UNUM SINT
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Masa Bakti 2018 - 2020
Ridwan Tapatfeto.
Koordinator Wilayah V PP GMKI
(Jawa Timur-Bali-NTB)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KOORDINATOR WILAYAH VI
(PROVINSI KALTIM, KALTENG, KALTARA, KALSEL)
PENGURUS PUSAT GMKI MASA BAKTI 2018 - 2020
I. PENDAHULUAN
Syalom…!!!
Salam Hormat,
Pertama-tama saya memanjatkan puji dan Syukur kehadirat Sang Kepala Gerakan
kita Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya kepada saya sehingga Analisis Wilayah ini
dapat saya sampaikan kepada Teman-teman Pengurus Pusat didalam acara Pleno III.
Analisis Wilayah ini merupakan gambaran kondisi diwilayah khususnya di masa periode
kepengurusan koordinator wilayah Masa Bakti 2018-2020 yang akan saya sampaikan
terkait apa yang sudah dilaksakan serta yang belum bisa dilaksanakan sebagai koordinator
wilayah VI. yang meliputi Cabang Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan,
Tarakan serta Calon Cabang Kapuas dan beberapa potensi Bakal Calon Cabang.
Dalam hal ini perlu sekali saya sampaikan perkembangan organisasi secara garis
besar yang sangat menguji kesabaran serta tantangan baru bagi kita semua di wilayah VI
maupun seluruh dunia ini terkait PANDEMI Covid-19. Tentu ini menjadi hambatan baru
bagi civiatas gerakan termasuk saya sebagai Koordinator Wilayah sehingga banyak
program yang ingin dicapai tertunda dalam beberapa bulan masa waktu selesainya
periode masa bakti, dalam masa yang sulit ini tentu ada beberapa yang harus dilakukan
tentunya mencoba beradaptasi dengan situasi sehingga ada beberapa alternatif yang akan
bisa dilaksanakan bahkan ada beberapa hal yang sulit dilaksana walaupun dengan cara
selalu taat kepada protokol kesehatan yang di atur oleh pemerintah.
Pada kesempatan berbahagia ini izinkan saya menyampaikan salam hangat dari
segenap hati saya yang terdalam bagi kawan-kawan semua, semga kita senantiasa serta
sehat selalu tetap bijaksana melalui proses-proses rapat Pleno III yang dlaksanakan
bersama Tuhan Yesus Sang Kepala Gerakan selalu mampukan kita semua dalam
Pelayanan.
- Pasca saat maper bagaimana pola strateginya, agar saat selesai maper anggota tidak
menghilang.
- Kendala dalam saat maper anggota sulit untuk bertahan dan hanya ada pada saat maper
- Hanya beberapa anggota maper yang menulis karya ilmiah yang di tugaskan.
- Kesulitan dalam pola pengkaderan.
- Kesulitan anggota mengikuti kegiatan cabang.
- Pertimbangan calon anggota dalam tugas dari kuliah yang memberatkan untuk ikut
GMKI.
- Manajemen waktu yang kurang salah satu alasan maper untuk ber-GMKI
- Kurangnya bimbingan dari senior yang membuat kader acuh
- Banyak yang mengikuti, tapi sedikit untuk aktif dalam kegiatan maupun pengurus
Rekomendasi :
- Doktrinasi di maper yang harus di maksimalkan dengan pemateri dan narasumber yang
berkompeten
- Perlunya metode baru dalam pelaksanaan maper dan pasca maper di tambah dengan cara
mengadakan kegiatan yang terstruktur dari bidang-bidang.
PKK (PDSPK)
Permasalahan :
- Kurikulum yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan tidak seimbangnya pemahaman
atau kapasitas antara cabang-cabang.
- Belum maksimalnya beberapa cabang dalam membentuk metode yang tepat dalam
pelaksanaan pdspk.
Rekomendasi :
- Kurikulum pdspk yang harus disamakan untuk semua cabang, adapun tambahan materi
itu tergantung kebutuhan cabang.
- Pengurus pusat melalui koordinator wilayah perlu membentuk badan bentukan, yang
bertugas untuk merencanakan, membimbing, dan mengawal pelaksanaan
impelementasi pdspk di setiap wilayah.
- BPC Perlu membentukan kelompok2 untuk mengkoordinir minat dan bakat anggota
yang telah mengikuti PDSPK
KOMISI III - EKSTERNAL
Kondisi Cabang-Cabang
Jika dilihat dari kondisi cabang saat ini sudah sudah menyelesaikan proses seluruh
seluruh jadwal kalender organisasi/masa periode baik konferensi cabang dan pelantikan
adapun cabang-cabang yang sudah melaksanakan di peiode Pengurus Pusat 2018-2020
Korwil VI cabang Palangkaraya, Cabang Samarinda, Cabang Balikpapan, Cabang
Banjarmasin dan walaupun ada cabang yang sempat tertunda melaksanakan pelantikan.
Cabang yang baru saja melaksanakan konferensi cabang antara lain. Cabang Banjarmsin
.
Adapun beberapa cabang yang sempat mengajukan proses Pergantian Antar
Waktu(PAW) yaitu :
1. Banjarmasin(sebelum konfercab)
2. Cabang Palangkaraya
3. Cabang Samarinda
Analisis Cabang-Cabang
PERMASALAHAN PENYEBAB SOLUSI
1.Menurunny 1. BPC. Mengalami 1. BPC perlu aktif
a Aktivitas komplik melaksanakan diskusi
Cabang. berkepanjangan serta konsolidasi baik
2.Kurang Minat dalam Periode BPC dan anggota
Mahasiswa kepengurusan agar terjadinya
BerGMKI. sehinnga ada kesolidan cabang
3.Kurang beberapa BPC tentu akan
Pahamnya memilih tidak aktif. memperkuat semagat
Anggota 2. Kurang pemahaman dan patriotisme
terhadap dan terhadap gerakan
GMKI doktrin(diskusi/konso GMKI dan Pelayanan
4.Kurang lidasi Kaderisasi. 2. BPC perlu melakukan
Militannya 3. Kurang adanya konsolidasi lintas
Kader koordinasi lintas organisasi terkait
5.Agak sulit cabang. wawansan
melaksanakan 4. Tidak ada folowup dari kebangsaan
implementasi senior-senior. 3. Perlu setiap Cabang
Kaderisasi 5. Ada beberapa Perlu memfasilitasi
secara pandangan bahwa membentuk
seragam GMKI Adalah Perkumpulan Senior
Organisasi sering dicabang masing.
demo sehingga Agar lebih dekat
mahasiswa Kristen dengan senior serta
agak kurang adanya kepedulian
berminat. terhadap kondisi
6. Persaingan Organisasi cabang.
kader agak sulit, 4. Adanya Inventarisir
7. Alasan banyak Senior di wilayah
kesibukan masing- Cabang.
masing ga ada waktu 5. GMKI Khususnya di
untuk berorganisasi. cabang melakukan
8. Kurangnya publikasi keterlibatan dengan
tentang GMKI di sinode-sinode gereja,
media sosial dan bisa melakukan
media cetak kerjasama kegiatan
9. Awal mahasiswa kerohanian, agar tidak
tertarik namun just sebagai
banyak yang organisasi politik dan
meninggalkan GMKI. demo saja.
10. Banyak Cabang Bisa 6. Setiap cabang
melaksanakan Maper melaksanakan
Anggota tapi tidak Implementasi
bisa menjadikan PDSPK/LTC.di
Keder yang siap utus. tingkat cabang
11. Tidak adanya 7. Setiap cabang harus
keseragaman dasar merawat anggota
kaderisasi shingga serta membuat
berbeda-beda kegiatan yang tidak
pemahaman terkait kaku /selalu formal
gmki. bisa di rangkai
kemping, rekreasi.
sehingga ada
keakraban dengan
anggota.
8. Perlu adanya sebuah
doktrin yang militan
dari seluruh element
GMKI agar
mendokrak semangat
anggota bergmki,
9. perlu adanya
pendekatan GMKI
dicabang kepada
pimpinan universitas
atau perguruan tinggi
agar ada dispensasi
dari kampus kepada
Anggota yang aktif di
GMKI.
10. Perlu adanya
pembelajaran
Manajemen waktu
oleh BPC dan
anggota agar bisa
membagi waktu
antara kuliah,
kesibukan diluar.
11. Perlu adanya
pemahaman dan
doktrin yang dapat
membuat anggota
tetap bertahan di
GMKI, perlu ada
Metode pola
kaderisasi dasar di
tetapkan oleh
keputusan tertinggi
GMKI sehingga
keseragaman
Pemahaman GMKI
kedepa
I. Potensi Wilayah
1. Konsolidasi Organisasi (Potensi cabang-cabang
baru) Calon Cabang dan Potensi Bakal Calon Cabang
Cabang Samarinda
No Kabupaten/Kota Status Analisis/Keterangan
1 Kabupaten Kutai Kartanegara Penjajakan/ Bakal Sudah Pernah ada Komisariat
Calon Cabang dan ada senior dan perguruan
tinggi, UniversitasKutai
Kartanegara, Sekolah Tinggi
Thelogia Tenggarong,
Sekolah Tinggi Ekonomi,
Sekolatinggi Kesenian Kutai
Kartanegara. Akademi
Kebinan.- (sudah mengirim
data ke Pengurus Pusat
Harian agar di terbitnya
surat Calon Cabang.)
2 Kabupaten Kutai Barat Potensi Bakal Baru penjajakan dengan
Calon Cabang BPC. Cabang Samarinda, ada
beberapa senior mantan
Ketua Cabang Samarinda.
Dari jumlah penduduk
mayoritas Kristen(dayak).
Peruguruan Tinggi:
Universitas Sendawar,
Politeknik, Universitas
Terbuka
Cabang Tarakan
No Kabupaten/Kota Status Analisis/Keterangan
1 Kabupaten Tanjung Selor Bakal Calon Cabang Sudah memiliki Komisariat
dari Cabang Tarakan. Letak
wilayahnya sebagai ibukota
provinsi, ada beberapa senior
yang berdomisili di provinsi
tersebut, ada universitas
Kaltara, Sekolah Tinggi
Ekonomi, Ada Universitas
Terbuka.
2 Kabupaten Nunukan Bakal Calon Cabang Sudah memiliki Komisariat
dari Cabang Tarakan,
Lembaga Keumatan dan ada
beberapa Gereja yang
mendukung Gerakan,
Perguruan Tinggi: Politeknik,
Sekolah Tinggi
Thelogia(STT)
Juga sudah ada beberapa
senior yang bisa membantu
pengurus komisariat
Nunukan
3 Kabupaten Malinau Dalam tahap penjajakan oleh
BPC. Tarakan dan sangat
berpotensi dikarenakan ada
beberapa mahasiswa
meminta BPC.tarakan
melaksanakan Maper disana.
Malinau mayoritas beragama
Kristen, tentu lembaga
keumatan dan Gereja sangat
mendukung hadirnya GMKI,
Senior yang disana Bupati
menjabat saat ini. Perguruan
tinggi ada Politeknik, dan
Universitas Terbuka
Cabang Palangkaraya
Cabang Banjarmasin
No Kabupaten/Kota Status Analisis/Keterangan
1 Banjar Baru Cabang Cartaker Belum ada pendampingan
karena sulit menemukan
mahasiswa yang Kristen yang
mau berkomitmen
menghidupkan kembali
cabang banjar baru, juga
terhambat dikarenakan cabang
pendamping Banjarmasin juga
dalam keadaan menurun
dalam dunia pergerakan
sehingga kegiatan
pendampingan ke banjar baru
kurang aktif
2. Implementasi PDSPK (target)
- Yang sudah melaksanakan periode lalu hanya beberapa cabang.antara lain Cabang
Balikpapan, Cabang Tarakan, Samarinda, Balikpapan
3. Potensi Tiga Medan Layan (gereja, perguruan tinggi, dan
masyarakat) Gereja:
Banyaknya muncul sinode gereja-gereja sehingga banyak komplik antara gereja dan juga
umat lain, misalnya ada beberapa pembangunan gereja sempat di tolak disamarinda, namun
semua terselesaikan oleh tokoh lintas agama, beberapa tahun silam, secara eksternal Di
kalimantan mengalami kerawanan komplik Agama dan suku. Karena banyaknya paham
radikal masuk baik dimasyarakat maupun pemerintahan. Adapun juga organisasi masyarakat
dan kesukuan selalu menolak keberadaan kelompok radikal, namun dikomplikkan dengan
agama.
Perguruan Tinggi:
Dikampus-kampus banyaknya organisasi kemahasiswaan terkhusus kekeristenan yang sangat
berpotensi menolak keberadaan GMKI dikarenakan GMKI sangat berbeda sering demontrasi
dan sering mengkritik pemerintah, ada beberapa daerah UKM Kampus Misalnya Keluarga
Besar Mahasiswa Kristen(KBMK), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) mereka menolak
GMKI untuk masuk dikampus. Menurunnya tingkat partisifasi mahasiswa disebabkan
kesibukan mengikutikegiatan kampus mengerjakan tugas oleh dosen sehingga tidak berminat
untuk berorganisasi.
Masyarakat:
GMKI dicabang-cabang masih belum berpengaruh dan mamfaat secara langsung
dimasyarakat. Masih banyak masyarakat awam tidak mengenal GMKI karena hampir semua
cabang dikalimantan tidak pernah membuat kegiatan yang berefek secara langsung
dimasyarakat bawah misalnya kegiatan dikampung-kampung sangat kurang dilakukan.
Kalimanatan terdapat wilayah yang sangat luas yang memiliki sumberdaya alam yang sangat
berlimpah sehingga menjadi daya tarik perantau dari pulau manapun untuk bekerja dan
berdomisili di walah ini, sehingga banyak sekali pendatang melakukan penguasaan tanah
penguasaan pemerintahan sehingga penduduk asli justru merasa tertindas dan tidak memiliki
apa-apa, kalah bersaing terdapat menjadi indikasi komplik,
Di tambah kalimantan ini mengalami darurat agraria dimana tanah masyarakat adat dirampas
oleh investor perkebunan dan usaha pertambangan serta dibecking oleh pemerintah dan
aparat sehingga efekntya masyarakat adat dikriminalisasi dipenjara akibat mempertahankan
tanah adat dan sumber kehidupannya. Ada beberapa tempat misalnya kalimantan timur saat
ini mengalami darurat lubang bekas tambang sampai saat ini sejak 2011 terhitung sudah 31
anak meninggal dilubang bekas tamabang, beberapa hal tersebut menjadi marak menjadi isu
derah yang sangat penting diperhatikan.
4. Potensi Senior Member & sumber daya internal-eksternal.
Secara Umum di kalimantan masih terdapat kurangnya kedekatan senior hanya sebatas
pertemuan ketika senior atau BPC memiliki kepentingan saja. Masih kurang intens antara
senior dan BPC maupun anggota, dikarenakan memang selama ini senior/member tidak
memiliki ruang atau wadah lembaga. Adapun seluruh cabang belum terbentuk forum
perkumpulan Senior. Secara sumberdaya BPC. Mau
II. Penutup
Demikian analisis singkat yang sangat sederhana ini saya sampaikan sebagai bahan informasi
dan masukan bagi kita dalam memasuki Sidang Pleno III Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti
2018-2020. pada akhirnya izinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
rekan-rekan Pengurus Pusat Harian yang selama ini mendukung kegiatan di Wilayah VI. Puji
Tuhan dengan segala keterbatasan sumberdaya saya sebagai coordinator wilayah bisa dan
mampu menyelesaikan tugas dan mandate yang di percayakan kepada saya selama 2 tahun.
Kiranya Tuhan Sang Kepala Gerakan menyertai jerih payah kita semua mengemban tugas
dan tanggungjawab ini.
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MASA BAKTI 2018-2020
SAIDUANI
Koordinator Wilayah VI (KALTIM, KALTENG, KALSEL,KALTARA)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KOORDINATOR WILAYAH VII (PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR)
PENGURUS PUSAT GMKI MASA BAKTI 2018 – 2020
I. PENDAHULUAN
Kerjakanlah Tanggung Jawabmu dengan hatimu, dengan ketulusanmu dan biarkan
Tuhan yang mengatur setiap persoalan yang datang kepadamu. Tak terasa sedikit lagi
kita akan menyelesaikan masa kepengurusan kita di bwah terang thema:
“Pergunakanlah Waktu dan tetap berpengharapan”(Pengkhotbah 3:1-15 dan
Efesus 5:16)
Untuk itu ijinkan saya selaku Koordinator wilayah VII GMKI Masa Bakti 2018-2020
menyampaiakan laporan Koordinator WIlayah VII dengan keterbatasan saya namun,
saya percaya bahwa setiap apa yang saya lakukan adalah atas kehendak Sang Kepala
Gerakan kita.
II. LAPORAN KONSOLIDASI WILAYAH
Dalam wilayah VII GMKI yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang
pada masa bhakti ini mempunyai dinamika yang cukup baik sehingga lahirlah satu
cabang baru menjadi cabang definitif sehingga sudah memiliki 8 Cabang Definitif dan
terkonsolidasi dengan sangat baik dan Puji Tuhan pada wilayah VII ada penambahan
1 cabang baru pada wilayah VII GMKI yaitu cabang SoE dengan penantian yang
cukup panjang akhirnya cabang ini bias menjadi cabang definitif dinamika pada
wilayah VII berjalan dengan baik bahkan sudah 2 cabang yang pada masa bakti 2018-
2020 telah membentuk komisariat sebagai alat bantu pelayanan cabang
PERKEMBANGAN CABANG-CABANG
1. Cabang Kalabahi
Dinamika Anggota
Cabang kalabahi sudah memiliki dinamika anggota yang sangat baik hal
ini di tandai dengan aktifnya para anggota dalam mendinamikai Gerakan
ini contohnya keterlibatan aktif anggota ketika cabang ini menjadi Tuan
rumah Konsultasi studi Wilayah VII tahun 2020 yang dengan penuh
antusias dan semangat mereka saling membantu untuk menyukseskan
kegiatan tersebut dan juga pada masa bakti 2018-2020 cabang kalabahi
sudah memiliki 4 Komisariat aktif yaitu Komisariat yusuf, Komisariat
Sinagoge, Komisariat Firdaus dan Komisariat Hukum. Dengan proses
Maper (Masa Perkenalan) terus berjalan meskipun di tengah wadah
Pandemi Covid-19.
Dinamika Program
Bidang Internal
Bidang Internal meskipun dalam keadaan tertatih dan dengam keterbatasan
namun dengan tuntunan Sang Kepala Gerakan program pada bidang
Internal organisasi dapat di laksanakan dengan penuh sukacita dan semua
dapt berjalan dengan baik pada masing-masing bidang namun ada
beberapa bidang yang belum sempat di jalankan yaitu bidang Litbang dan
Kewirausahaan. Pendalaman Alkitab di lakukan satu Setiap minggu dan
juga diskusi-diskusi di Sekretariat Cabang tentang konstitusi dan
pendidikan kader.
Bidang Eksternal
Eksistensi GMKI di cabang Kalabahi sangat di perhitungkan hal ini di
tandai dengan aksi-aksi yang di lakukan oleh cabang kalabahi sendiri
dalam mendinamikai kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dan juga aksi
bersama cipayung dalam menolak UU Omnibuslaw.
Dinamika PDSPK
Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader (PDSPK) berjalan dengan sistem
berkelanjutan dan pada Masa Bakti 2018-2020 dengan pertemuan yang di
lakukan sebanyak 3 kali pertemuan dan sebenarnya masih terus berjalan
namun karena selalu bertabrakan dengan jadwal kuliah sehingga PDSPK
tidak berjalan sesuai dengan target.
Penutup dan Rekomendasi
Perlu adanya pendampingan tentang nilai-nilai organisasi dan juga perlu
adanya Tim dalam mendampingi pelaksanaan PDSPK.
2. Cabang Baa
Dinamika Anggota
Dinamika anggota di cabang Baa sedikit mengalami kendala hal ini di
karenakan dinamika kampus yang tidak mendukung (sedikit mahasiswa
yang mendaftar di kampus ini sehingga untuk mengajak mahasiswa
berorganisasi teman-teman BPC harus bekerja ekstra) tetapi meskipun
tertatih-tati namun dapat di maperkan beberapa anggota baru.
Dinamika Program
Bidang Internal
Program bidang internal masih berjalan meskipun dengan banyak kendala
dikarenakan dinamika anggota yang kurang mendukung namun program
rutin tetap di laksanakan dan berjalan.
Bidang Eksternal
Pada bidang eksternal BPC GMKI Baa pada saat pandemi covid-19
bekerjasama dengan pemerintah daerah melakukan berbagai kegiatan
dalam mencegah penyebaran covid-19 dan juga memberikan usul saran
terkait kebijakan-kebijakan yang dia ambil oleh pemerintah daerah
setempat.
Dinamika PDSPK
PDSPK di cabang ini belum di laksanakan seperti beberapa cabang lain
karena BPC juga belum memahami dengan baik tentang PDSPK dan juga
tidak adanya Mentor untuk menjelaskan dan membimbing pelaksanaan
PDSPK
Penutup dan Rekomendasi
Demikian laporan untuk cabang baa dan menjadi rekomendasi adalah
perlu pendampingan lebih intens dan juga harus adanya Tim TOT PDSPK
3. Cabang Waingapu
Dinamika Anggota
Anggota cabang Waingapu sendiri memiliki Semangat dan antusias untuk
belajar yang sangat tinggi dan partisipasi dalam mendinamikai gerakan ini
dan juga Pendalaman Alkitab (PA) sebagai napas hidup terus di lakukan
dalam satu kali seminggu, diskusi konstitusi dan juga pemahaman tentang
nilai-nilai organisasi yang terus di diskusikan di Sekretariat Cabang.
Cabang waingapu memiliki 3 komisariat yang tersebar di dua kampus
yaitu Unkris Wina dan STT Lewa (nama-nama Komisariat Njara Bara,
Kris wina dan Pendekar Firman)
Dinamika Program
Bidang Internal
Bidang internal sendiri untuk cabang waingapu melakukan diskusi
konstitusi, pelatihan kader, dan penguatan kapasitas kader yang terus di
lakukan.
Bidang Eksternal
Cabang waingapu bekerja sama dengan Bawaslu dalam mengikuti
pelatihan tentang pemilu serta ikut terlibat menjadi panwaslu di kecamatan
juga melakukan aksi turun jalan dalam mendinamikai kebijakan-kebijakan
pemerintah di lingkup nasional maupun daerah dan juga cabang waingapu
menghimbau untuk tetap menjaga pilkada serentak dengan damai dan juga
keterlibatan cabang dalam Sidang Raya PGI pada tahun 2019.
Dinamika PDSPK
PDSPK di cabang ini sempat berjalan namun dikarenakan dengan mentor
yang cukup jauh sehingga belum berjalan secara maksimal
Penutup dan Rekomendasi
Perlu adanya suatu juklak tentang PDSPK agar ada pemerataan di setiap
cabang sehingga tidak terkesan cabang-cabang yang sudah mampu dan
yang lainnya belum
4. Cabang Tambolaka
Dinamika Anggota
Cabang Tambolaka sejauh ini sudah memiliki kurang lebih 250 anggota
dengan keaktifan dan partisipasi terhadap arak arakan cabang sangat baik
Dinamika Program
Bidang Internal
Sejauh ini cabang tambolaka sudah lima kali mapper dari tahun 2017
dengan jumlah rata-rata anggota yang ikut 50 orang dan cabang selalu
aktif melakukan Pendalaman Alkitab (PA) setiap minggu, melakukan
diskusi-diskusi tentang pemahaman organisasi di Sekretariat Cabang dan
juga ikut berpartispasi dalam Konsultasi Studi Wilayah yang di laksanakan
di Kalabahi pada bulan September 2020.
Bidang Eksternal
Aksi-aksi yang di lakukan oleh Cabang dan juga bersama cipayung dalam
menyuarakan kekerasan terhadap perempuan dan juga kekerasan yang di
lakukan oleh apparat terhadap masyarakat
Dinamika PDSPK
PDSPK di cabang tambolaka belum di jalankan karena terkendala pada
fasilitator
Penutup dan Rekomendasi
Perlu adanya fasilitator PDSPK di setiap cabang.
5. Cabang Ende
Dinamika Anggota
Cabang Ende salah satu cabang yang berada di wilayah VII dengan
dinamika anggota yang sangat minim karena berada di daerah minoritas
dan tekanan-tekanan yang di terima sehingga banyak anggota yang merasa
lebih baik berada di luar organisasi.
Dinamika Program
Bidang Internal
Tidak terlaksana
Bidang Eksternal
Tidak ada partisipasi
Penutup dan Rekomendasi
6. Cabang Kupang
Dinamika Anggota
Cabang kupang merupakan cabang tertua yang berada di wilayah VII dan
sudah memiliki jumlah anggota biasa dan anggota luar biasa sudah ribuan.
Dinamika Program
Bidang Internal
Cabang kupang melakukan mapper pada tahun kemarin mencapai 500
anggota yang di maperkan, Pendalaman Alkitab (PA), diskusi konstitusi
dan musyawarah komisariat setiap awal tahun, pelatihan kader terus di
laksanakan.
Bidang Eksternal
Cabang kupang melakukan pendampingan dan advokasi masalah tentang
tanah ulayat di Pubabu, Aksi-aksi bersama Cipayung tentang situasi
nasional maupun daerah.
Dinamika PDSPK
PDSPK pada cabang selalu berjalan dengan system berjenjang
Penutup dan Rekomendasi
Perlu adanya suatu kerangka yang mengatur tentang PDSPK agar ada
pemerataan pelaksanaan pada setiap cabang
7. Cabang SoE
Dinamika Anggota
Cabang SoE merupakan cabang baru dan untuk dinamika anggota sendiri
masih dalam proses pendampingan oleh BPC.
Dinamika Program
Bidang Internal
Pada cabang SoE sudah melakukan Maper pada Stakas SoE dan akan
melanjutkan SP I pada saat selesai kongres. Pendalaman Alkitab selalu di
jalankan setiap minggu.
Bidang Eksternal
Belum berjalan
Dinamika PDSPK
Belum Berjalan
8. Cabang
Kefamenanu
Dinamika Anggota
Cabang kefamenanu memiliki persaingan antar anggota yang sangat baik
dan selalu berlomba-lomba untuk melakukan yang terbaik dan memiliki
antusias yang luar biasa.
Dinamika Program
Bidang Internal
Pendalaman Alkitab sebagai napas hidup organisasi di laksanakan setiap
minggu, diskusi konstitusi setiap bulan di lakukan, pemahaman tentang
organsisasi yang terus di berikan kepada anggota baru maupun anggota
biasa.
Bidang Eksternal
Cabang kefamenanu selalu berdikusi dengan cipayung soal perkembangan
daerah maupun memberikan usul dan saran kepada pemerintah terkait
kebijakan pembangunan daerah dan nasional
Dinamika PDSPK
Belum sempat terlaksana
III. Rekomendasi
1. Untuk Koordinator berikut di harapkan agar melakukan pendekatan dan
pendampingan pada kota perguruan tinggi yaitu Maumere, Lewa dan
atambua.
2. Untuk persoalan PDSPK di wilayah VII perlu adanya 1 Fasilitator yang
menangi 2 cabang untuk menuntun dan mengawal pelaksanaan PDSPK
pada cabang tersebut
3. Perlu adanya Suatu Juklak yang baku dari pengurus pusat tentang
pelaksanaan PDSPK sehingga ada pemerataan pelaksanaan di seluruh
cabang Setanah Air
IV. Penutup
Demikian Laporan dari Korwil VII kiranya Sang Empunya Gerakan ini selalu
menyertai kita dalam tugas dan pelayanan. Kita mengawali semua ini dengan penuh
sukacita untuk mari kita mengakhiri atau mari kita menuju pelabuhan terakhir dengan
sorak sorai.
KOORDINATOR WILAYAH VII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MASA BAKTI 2018-2020
MELKIANUS SUNI, S.Pt.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KOORDINATOR WILAYAH VIII
( Sulawesi Selatan, Sulawessi Barat dan Sulawesi Tenggara )
MASA BAKTI 2018 – 2020
V. PENDAHULUAN
Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimudeperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusi. Kerjakanlah
tanggung jawabmu dengan hatimu, dengan ketulusanmu dan
biarkan Tuhan yang mengatur setiap persoalan yang datang
kepadamu. Tak terasa waktu terus berjalan hingga mengantar kita
pada masa akhir untuk menyelesaikan masa kepengurusan dibawah
arak-arakn dengan tema “Pergunakanlah Waktu dan tetap berpengharapan”
(Pengkhotbah 3:1-15 dan Efesus 5:16). Untuk itu
ijinkan saya selaku Koordinator wilayah VIII GMKI Masa Bakti 2018-2020
menyampaikan laporan pertanggung jawaban dengan segalah
keterbatasan, namun kita tetap percaya bahwa setiap apa yang
telah kita lakukan adalah janggunga jawab nyata yang telah kita
kerjakan atas kehendak Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan sebagai
tanggung jawab iman kita masing-masing dalam meyatakan syalom
Allah di tengah-tengah tiga medan layan GMKI.
PERKEMBANGAN CABANG-CABANG
1. Makassar
Dinamika Anggota
Cabang Makassar memiliki dinamika keanggotaan yang baik,
hal ini ditandai dengan setiap pelaksanaan masa perkenalan tetap
menjadi minat mahasiswa kristen yang ada dan keaaktifan para
anggota dalam melibatkan diri dalam setiap kegiatan-kegiatan
cabang contohnya keterlibatan aktif anggota ketika cabang ini
menjadi tuan rumah Konsultasi Wilayah VIII tahun 2020 yang
dengan penuh antusias dan semangat saling membantu untuk
menyukseskan kegiatan tersebut. Pelaksanaan masa perkenalan
juga tetap berjalan meskipun di tengah wadah pandemi Covid-19.
Dinamika Program
Bidang Internal
Cabang Makassar memiliki dinamika keanggotaan sangat baik, hal
ini di tandai dengan setiap pelaksanaan masa perkenalan tetap
menjadi minat mahasiswa Kristen yang ada dan aktifnya para
anggota dalam melibatkan diri dalam setiap kegiatan-kegiatan
cabang contohnya keterlibatan aktif anggota ketika cabang ini
menjadi Tuan rumah Konsultasi studi Wilayah VIII tahun 2020 yang
dengan penuh antusias dan semangat mereka saling membantu
untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Pelaksanaan Masa
Perkenalan tetap berjalan meskipun di tengah wadah Pandemi
Covid-19.
Keberadaan pengurus forum senior sebagai supporting cabang
dalam masa bakti ini telah terbentuk kepengurusan yang baru.
Bidang Eksternal
Eksistensi GMKI cabang Makassar tetap berjalan dengan baik
dalam hal ini dengan melakukan aksi-aksi cabang bersama
dengan kelompok-kelompok Cipayung Kota Makassar dalam
merespon kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun tingkat
pusat. Pada awal pandemi Covid-19 mewaba, GMKI cabang
Makassar bergerak bersma kelompok Cipayung bekerjasama
dengan pemerintah Provinsi melakukan berbagai kegiatan dalam
mencegah penyebaran Covid-19 dan juga memberikan usul saran
terkait kebijakan-kebijakan yang dia ambil oleh pemerintah daerah
setempat. Menjalin hubungan kerja sama dengan organisasi intra
gerejawi juga tetap berjalan baik dengan melaksanakan ibadah
bersama.
Dinamika PDSPK
Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader (PDSPK) tetap berjalan dengan
baik dan pada masa bakti 2018-2020 terlaksana dua kali.
Rekomendasi
Perlu adanya pendampingan secara proaktif mendampingi
pelaksanaan PDSPK dan sertifikat alumni implementasi PDSPK selalu
menjadi sala satu kendala karena lambatnya dihadirkan oleh
pengurus pusat.
1. Toraja
Dinamika Anggota
Cabang Toraja memiliki dinamika keanggotaan yang baik
dengan setiap pelaksanaan masa perkenalan sebagai tahap untuk
mengajak mahasiswa kristen menjadi bagian dari gerakan ini masih
tetap menjadi minat mahasiswa kristen yang ada di dua
kabupaten yaitu Tana Toraja dan Toraja Utara. Keaktifan para
anggota dalam melibatkan diri dalam setiap kegiatan-kegiatan
cabang juga tetap maksimal. Pelaksanaan masa perkenalan tetap
berjalan meskipun di tengah wadah pandemi Covid-19.
Dinamika Program
Bidang Internal
Dinamika realisasi program berjalan baik dengan melihat
persentase implementasi program dari setiap bidang yang ada
dan juga atas kesetian dari setiap pengurus mengawal setiap
program masing-masing bidang yang terkait berjalan dengan baik.
Pelaksanaan masa perkenalan tetap berjalan meskipun di tengah
wadah pandemi Covid-19. Pengurus forum senior pada masa bakti
ini telah terbentuk yang senantiasa diharapkan sebagai sala satu
supporting bagi badan pengurus cabang dalam melaksanakan
tugas pelayanan di tiga medan layan.
Bidang Eksternal
Pada bidang eksternal BPC GMKI Toraja pada saat pandemi Covid-
19 bekerjasama dengan pemerintah kabupaten melakukan
berbagai kegiatan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan
juga memberikan usul saran terkait kebijakan-kebijakan yang dia
ambil oleh pemerintah daerah setempat. Kegiatan-kegiatan bakti
social sebagai wujud panggilan pelayanan di medan layan tetap
berjalan.
Dinamika PDSPK
Implementasi PDSPK di cabang ini belum di laksanakan seperti
beberapa cabang lainnya karena BPC belum memahami dengan
baik tentang PDSPK dan juga tidak adanya Mentor untuk
menjelaskan dan membimbing pelaksanaan PDSPK.
Rekomendasi
Perlu adanya pendampingan lebih intens dan juga harus adanya
Tim ToT PDSPK.
2. Palopo
Dinamika Anggota
Cabang Palopo memiliki dinamika keanggotaan yang baik,
pelaksanaan masa perkenalan dalam periodesasi ini tetap berjalan
dengan baik dan menjadi minat mahasiswa Kristen yang ada dan
keaktifannya para anggota dalam melibatkan diri dalam setiap
kegiatan-kegiatan cabang. Pelaksanaan masa perkenalan tetap
berjalan meskipun di tengah wadah Pandemi Covid-19. Pengurus
forum senior pada masa bakti ini telah terbentuk sebagai sala satu
supporting keberadaan cabang.
Dinamika Program
Bidang Internal
Dinamika realisasi program berjalan baik dengan melihat
persentase implementasi program dari setiap bidang yang ada
dan juga kesetian dari setiap pengurus mengawal setiap program
masing-masing bidang yang terkait berjalan dengan baik.
Pelaksanaan masa perkenalan tetap menjadi minat mahasiswa
kristen yang ada dan aktifnya para anggota dalam melibatkan diri
dalam setiap kegiatan-kegiatan cabang. Keberadaan pengurus
forum senior sebagai supporting cabang dalam masa bakti ini telah
terbentuk kepengurusan.
Bidang Eksternal
Cabang Palopo pada bidang Eksistensi GMKI cabang Palopo tetap
berjalan dengan baik dalam hal ini ditandai dengan aksi-aksi yang
dilakukan oleh cabang bersama dengan kelompok-kelompok
Cipayung Kota Palopo dalam merespon kebijakan-kebijakan
pemerintah daerah maupun tingkat pusat. Pada saat pandemi
Covid-19 bekerjasama dengan pemerintah melakukan berbagai
kegiatan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan juga
memberikan usul saran terkait kebijakan-kebijakan yang diambil
oleh pemerintah daerah setempat. Saat bencana banjir bandang
di Masamba Luwu Utara pada bulan juli 2020, GMKI cabang Palopo
menjadi cabang pusat kordinasi di lapangan secara nasional yang
membentuk posko “GMKI Peduli Masamba” dengan melibatkan
beberapa cabang di wilayah VIII dan juga cabang lain yang
sempat terjun langsung ke lokasi banjir dalam arahan Pengurus
Pusat sebagai penanggung jawab organisasi secara nasional.
Dinamika PDSPK
Implementasi PDSPK berjalan dan format pelaksaan tetap dalam
tahap efaluasi untuk menjadi refleksi agar tetap menjawab
kebutuhan cabang.
Rekomendasi
Perlu adanya suatu juklak tentang PDSPK agar ada pemerataan di
setiap cabang sehingga tidak terkesan cabang-cabang yang
sudah mampu dan yang lainnya belum.
3. Kendari
Dinamika Anggota
Cabang Kendari memiliki dinamika keanggotaan baik hingga
sampai tahap membentuk komisariat sebagai perpanjangan
cabang untuk menjangkau semua anggota yang ada. Setiap
pelaksanaan masa perkenalan juga tetap menjadi minat
mahasiswa Kristen yang ada dan aktifnya para anggota dalam
melibatkan diri dalam setiap kegiatan-kegiatan cabang contohnya
keterlibatan aktif. Pelaksanaan masa perkenalan tetap berjalan
meskipun di tengah wadah Pandemi Covid-19.
Dinamika Program
Bidang Internal
Program bidang internal memiliki dinamika keanggotaan sangat
baik, hal ini di tandai dengan setiap pelaksanaan masa perkenalan
tetap menjadi minat mahasiswa Kristen yang ada dan aktifnya
para anggota dalam melibatkan diri dalam setiap kegiatan-
kegiatan cabang. Pelaksanaan Masa Perkenalan tetap berjalan
meskipun di tengah wadah Pandemi Covid-19.
Bidang Eksternal
Aksi-aksi yang dilakukan oleh Cabang dan juga bersama cipayung
dalam menyuarakan kekerasan terhadap perempuan dan juga
kekerasan yang di lakukan oleh apparat terhadap masyarakat.
Pada saat pandemi Covid-19 bekerjasama dengan pemerintah
melakukan berbagai kegiatan dalam mencegah penyebaran
Covid-19 dan juga memberikan usul saran terkait kebijakan-
kebijakan yang dia ambil oleh pemerintah daerah setempat.
Dinamika PDSPK
Implementasi PDSPK di cabang Kendari tetap berjalan yang dalam
pelaksanaannya melibatkan cabang terdekat yaitu cabang
Kolaka dan cabang Unaaha.
Rekomendasi
Perlu adanya fasilitator PDSPK di setiap cabang.
4. Kolaka
Dinamika Anggota
Cabang Kolaka salah satu cabang baru di wilayah VIII dengan
dinamika keanggotaan baik. Pelaksanaan masa perkenalan juga
tetap menjadi minat mahasiswa Kristen yang ada dan aktifnya
para anggota dalam melibatkan diri dalam setiap kegiatan-
kegiatan cabang contohnya keterlibatan aktif. Pelaksanaan masa
perkenalan tetap berjalan meskipun di tengah wadah Pandemi
Covid-19.
Dinamika Program
Bidang Internal
Program bidang internal memiliki dinamika keanggotaan sangat
baik. Lewat pelaksanaan masa perkenalan tetap menjadi minat
mahasiswa Kristen yang ada dan aktifnya para anggota dalam
melibatkan diri dalam setiap kegiatan-kegiatan cabang.
Pelaksanaan Masa Perkenalan tetap berjalan meskipun di tengah
wadah Pandemi Covid-19.
Bidang Eksternal
Pada bagian eksternal organisasi aksi-aksi social yang dilakukan
oleh Cabang dan juga bersama cipayung dalam merespon isu-isu
social tetap berjalan. Pada saat pandemi Covid-19 bekerjasama
dengan pemerintah melakukan berbagai kegiatan dalam
mencegah penyebaran Covid-19 dan juga memberikan usul saran
terkait kebijakan-kebijakan yang dia ambil oleh pemerintah daerah
setempat.
Rekomendasi
Sebagai sala satu cabang baru, pendampingan secara langsung
dari pengurus pusat adalah hal yang senantiasa tetap
diperhatikan.
5. Unaaha
Dinamika Anggota
Cabang Unaaha merupakan sala satu cabang baru defenitif
yang berada di wilayah VIII. Namun pada masa periodesasi
pertama hingga sampai saat ini belum bisa melaksanakan masa
perkenalan secara maksimal sehingga berdampak pada kelender
masa bakti kepengurusan badan pengurus cabang yang tidak
berjalan sesuai dengan kelender kepengurusan organisasi.
Dinamika Program
Bidang Internal
Program yang menyangkut bidang internal tidak berjalan dengan
baik. Konsolidasi organisasi untuk melibatkan potensi yang dimiliki
oleh cabang sangat perlu digalakkan untuk keberlanjutan cabang.
Konsolidasi dalam hal mengajak mahasiswa Kristen yang ada perlu
menjadi semangat bersama hingga sampai pada tataran senior
yang ada di cabang. Potensi keberadaan senior-senior yang ada
di perguruan tinggi dan gereja harus direspon sebagai sala satu
kekuatan untuk masa keberlanjutan cabang kedepannya.
Bidang Eksternal
Pada bidang eksternal tetap berjalan yang lebih dititkberatkan
lewat aksi-aksi sosial yang dilakukan oleh Cabang bersama
kelompok cipayung dan juga dengan organisasi lainnya.
Dinamika PDSPK
Tidak berjalan.
Rekomendasi
Sebagai sala satu cabang yang baru, perhatian dan
pendampingan secara aktif baik dari pengurus pusat, senior-senior
dan juga cabang terdekat perlu jadi focus bersma agar
keberadaan dan keberlanjutan cabang tetap aktif.
Dinamika Program
Bidang Internal
Program bidang internal memiliki dinamika yang baik sala satunya
dengan fokus dalam penataan internal organisasi setelah
mengalami kefakuman cukup lama. Kekuatan internal organisasi
tetap disambut dengan baik sebagai peluang organisasi dengan
melibatkan senior-senior yang ada. Potensi keberadaan senior
members dan friends tetap disambut positif termasuk dalam hal
inisiatif untuk mengupayakan memilki aset tana cabang untuk
pengadaan secretariat permanen.
Bidang Eksternal
Pada bidang eksternal tetap berjalan aktif baik lewat Aksi-aksi yang
di lakukan oleh cabang bersama cipayung baik dengan organisasi
lainnya dalam bentuk aksi-aksi sosial.
Dinamika PDSPK
Belum berjalan mengingat fasilitator yang ada di cabang belum
ada dan pemahaman akan implementasi PDSPK ini di internal BPC
belum memahami secara menyeluruh.
Dinamika Program
Bidang Internal
Program bidang internal memiliki dinamika yang baik, hal ini di
tandai dengan setiap pelaksanaan masa perkenalan tetap
menjadi minat mahasiswa Kristen yang ada dan aktifnya para
anggota dalam melibatkan diri dalam setiap kegiatan-kegiatan
cabang. Pelaksanaan Masa Perkenalan tetap berjalan meskipun di
tengah wadah Pandemi Covid-19. Diskusi konstitusi setiap bulan di
lakukan, pemahaman tentang organsisasi yang terus di berikan
kepada anggota baru maupun anggota biasa.
Bidang Eksternal
Cabang Mamasa aktif berdikusi dengan cipayung soal
perkembangan daerah maupun memberikan usul dan saran
kepada pemerintah terkait kebijakan pembangunan daerah dan
nasional. Pada saat pandemi Covid-19 bekerjasama dengan
pemerintah melakukan berbagai kegiatan dalam mencegah
penyebaran Covid-19 dan juga memberikan usul saran terkait
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah
setempat.
Dinamika PDSPK
Implementasi PDSPK telah terlaksana satu kali dalam masa bakti kali
ini dengan pelaksanaan secara langsung.
Dinamika Program
Bidang Internal
Dinamika program berjalan cukup baik dengan melihat persentase
implementasi program dari setiap bidang yang ada dan kesetian
dari setiap pengurus mengawal setiap program masing-masing
bidang yang terkait berjalan dengan baik. Pendalaman Alkitab
sebagai napas hidup organisasi tetap berjalan, diskusi konstitusi
setiap berjalan di student center, pemahaman tentang organsisasi
yang terus di berikan kepada anggota baru maupun anggota
biasa.
Bidang Eksternal
Cabang Polewali Mandar aktif berkordinasi dengan kelompok
cipayung soal perkembangan daerah maupun memberikan usul
dan saran kepada pemerintah terkait kebijakan pembangunan
daerah dan nasional. Demikian juga peran partisipsi anggota di
dunia kampus tetap berperan aktif.
Dinamika PDSPK
Implementasi PDSPK dalam masa bakti 2018-2020 telah terlaksana
dalam bentuk sistem online.
Rekomendasi
Dalam rangka mendorong semangat implementasi PDSPK, perluh
adanya pendampingan lebih intens dan juga adanya Tim ToT
PDSPK di tingkat cabang atau wilayah.
VII. Rekomendasi
1. Dalam hal konsolidasi organisasi dalam bentuk penyebarluasan
wilayah pelayanan agar tetap menjadi sala satu fokus Bidang
Organisasi. Pada masa bakti ini, persiapan calon cabang Majene
yang telah ada suda hampir empat tahun, pada masa bakti ini
baru sampai pada tahap pembentukan Tim Study yang telah di
SKkan dari Pengurus Pusat.
2. Persiapan Calon Cabang Pinrang sejak Maper pertama pada
bulan November 2019 saat ini begitu aktif beraktifitas dengan
jumlah anggota 47 orang agar kedepannya tetap menjadi fokus
pendapingan.
3. Persiapan calon cabang Mamuju Tengah setelah melaksanakan
Maper pertama pada Desember 2020 memiliki anggota sekitar 37
dengan pendampingan dari Cabang Mamuju begitu aktif
melaksanakan kegiatan orgnisasi agar tetap menjadi fokus
pendampingan kedepannya.
4. Dalam masa bakti 2018-2020, lewat Forum Konpercab GMKI Toraja
2020, Kabupaten Tana Toraja agar kedepannya ditindaklanjuti
untuk menghadirkan calon cabang yang saat ini telah diterima
kordinator wilayah surat permohonan pembentukan persiapan
calon cabang ari BPC GMKI Cabang Toraja.
5. Untuk Koordinator Wilayah berikutnya agar tetap aktif focus
mendampingi cabang dengan kunjungan langsung ke cabang-
cabang di wilayah dan melakukan pendekatan dan
pendampingan pada kota perguruan tinggi yang memiliki potensi
hadirnya cabang-cabang baru.
6. Persoalan Implementasi PDSPK di wilayah VIII, Pengurus Pusat Harian
berasma Kordinator Wilayah perlu memfasilitasi pelaksanaan PDSPK
terkhusus bagi cabang yang belum perna sama sekali
melaksanakan ismplementasi PDSPK.
VIII. Penutup
Demikian laporan wilayah ini disampaikan untuk menjadi bahan
refleksi dan referensi dalam memaknai gerak maju organisasi di
wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengga.
Terima kasih buat rekan-rekan pengurus pusat GMKI Masa Bakti 2018-
2020, BPC GMKI se-wilayah VIII, Para senior members/friend dan semua
yang telah terlibat membantu dalam dalam mengemban tanggung
jawab pelayanan ini saya mengucabkan terima kasih.
Pasa Maraya
LAPORAN PERTANGGUNG
JAWABAN KOORDINATOR GMKI
WILAYAH IX MASA BAKTI 2018-2020
Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara
besar Dan barang siapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga
didalam perkara-pekara besar
( Lukas 16;10 )
BAB I
PENDAHULUA
N
Puji sukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan oleh
karna rahmat dan penyertaannya sehingga kita dapat menjalankan tugas kita masing-masing,
dalam kurung waktu kurang lebih dua tahun, berlandaskan tekat dan kemauan dengan
semangat konsolidasi organisasi untuk memperkuat aksi pelayanan GMKI MB 2018-2020.
sehingga pada saat ini kita dapat berjumpa kembali di forum yang berbahagia ini dalam
rangka mempertanggung jawabkan semua yang telah di kerjakan selama dua tahun
kepengurusan, merancang dan melaksanakan pelayanan yang tentunya akan menjadi catatan
sejarah dalam gerakan dan hidup kita maing masing
Secara filosofis akar kehadiran organisasi ini adalah kesadaran untuk memberi
jawaban terhadap pergumulan masyarakat bangsa dan gereja yang semakin akseleratif dengan
berbagai perubahan yang kontemporer sebagai sifat dasar perubahan itu sendiri. Motivasi
pokok itu adalah ‘kesadaran terhadap lingkungannya dan panggilan Tuhannya.’ Motivasi
pokok tersebut, menampakkan tiga hal yang senantiasa harus diperhatikan sebagai ciri
GMKI, yakni sifat ke-Mahasiswaan-nya, sifat ke-Kristenan-nya, dan sifat ke-Indonesiaan-
nya. Ketiga sifat ini memberikan pemahaman bahwa dalam pencapaian Visi organisasi, yaitu
terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran, keutuhan ciptaan, dan
demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih, maka GMKI senantiasa harus menempatkan
dirinya sebagai bagian dari gerakan oikumenisme dan gerakan kebangsaan. Dengan
demikian, maka dalam perwujudan Misi organisasi, GMKI harus mengembangkan fungsi dan
perannya yang berbasis pada kemampuan kepemimpinan yang memiliki spiritualitas,
integritas, dan intelektualitas sebagai warga perguruan tinggi. Dalam fakta historis organisasi,
pelayanan dan perjuangan pergerakan GMKI senantiasa menampakkan posisinya sebagai
warga gereja dan warga bangsa, hal mana ingin menegaskan kehadiran GMKI dalam
perjuangannya di Indonesia yang secara aktif telah menempatkan posisi dan peran
kekristenan secara utuh sebagai bagian warga bangsa.
Didalam perjalanan mengemban tugas dan pelayana organisasi sebagai koordonator
GMKI Wilayah IX untuk mengejewantahkan Visi dan Misi organisasi, menjalankan
keputusan Kongres dan keputusan sidang Pleno I Pengurus Pusat GMKI Masa bakti 2018-
2020 tentunya mengalami banyak tantangan baik itu secara internal maupun external,
mewabahnya Virus Corona Covid-19 yang mengguncang dunia termasuk Indonesia telah
berdampak dan berpengaruh terhadap kerja dan aktivitas organisasi, namun oleh karna
Tuntunan dan penyetaan sang kepala gerakan semuanya dapat di selesaikan dengan baik
sehingga di penghujung masa bakti ini atas nama Koordinator GMKI Wilayah IX Masa Bakti
2018-2020 melaporkan pelayanan di tiga medan layan GMKI di wilayah Sulawesi Tengah
yakni PALU,POSO,TENTENA dan LUWUK.
BAB II
LAPORAN KONSOLIDASI WILAYAH
BAB III
PERKEMBANGAN CABANG-CABANG
Dari semua masalah dan kegiatan yang belum dilaksanakan pada GMKI wilayah IX
bukanlah hal yang di sengaja melainkan karna keterbatasan potensi untuk mengelola dan
melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga kedepanya dibutukan untuk melakan
peningkatan dan penguatan kapasitas kader melalui pendidikan kader (PDSPK)
BAB V
REKOMENDAS
I
Dari semua kendala yang didapatkan yang perlu di perbaiki penguru pusut
selajudnya adalah :
Merubah kembali MODUL PDSPK 2006 GMKI Karna Modul tersebut tidak
lagi sesuai dengan perkembangan hiri ini.
Membangun kembali system pengkaderan dengan inovisi baru berdasarkan situasi
saat ini tanpa menghilangkan nilai dasar perjuangan GMKI
BAB VII
PENUTU
P
Demikian laporan wilayah ini di sampaikan untuk menjadi referensi dalam memaknai
gerak maju organisasi terimaksih buat rekan-rekan pengurus pusat GMKI MB 2018-2020,
BPC GMKI se-wilayah IX, Para senior Menbers/friend dan semua semua yang telah
membantu saya mengucabkan terimakasih.
Saat ini juga saya secara pribadi memohon maaf kepada teman-teman sekalian
khususnya untuk seluruh Teman-teman GMKI wilayah IX atas kesalahan dan kekeliruan
serta tidak mampu mengikuti semua kegiatan di tingkat cabang sekali lagi saya mohon maaf.
Semoga Tuhan selalu memberkati kita untuk menegakan panji GMKI ditanah pengapdian
masing-masing, kiranya rasa persatuan kita tetap hidup dihati kita. Ut Omnes Unum Sint
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KOORDINATOR WILAYAH X (PROVINSI SULAWESI UTARA &
GORONTALO) PENGURUS PUSAT GMKI MASA BAKTI 2018 - 2020
I. PENDAHULUAN
Harus disadari bersama bahwa kondisi Bangsa ini semakin terpuruk. Dimana ancaman
krisis Global sedang menghantui bahkan fakta dilapangan sangat nampak bahwa pemimpin
demi pemimpin di Bangsa ini belum mampu menunjukan bahwa bangsa ini akan mengalami
kemajuan khususnya dalam mencapai Visi Bangsa seperti yang tertuang dalam Pancasila Sila
Ke lima (Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia). Bagi GMKI hal tersebut diatas menjadi
perhatian khusus dimana memang sudah saatnya kita melakukan refomasi namun langka
awal yang harus dilakukan yaitu adanya kesamaan paradigma baik diaras elit kekuasaan, dan
terlebih masyarakat. Tuntutan reformasi tidak boleh tidak harus dilakukan sebagai tuntunan
global. Krisis ekonomi, korupsi yang merajalela, pelanggaran Hak Asasi Manusia serta
pelanggaran-pelanggaran Hukum yang sering terjadi di Indonesia yang tidak terbayangkan
sebelumnya telah membuat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah baik dari segi politik,
ekonomi dan hukum semakin merosot. Dari perspektif ini kita dapat melihat beberapa hal
yaitu :
1. Pertama, pengaruh arah globalisasi yang kuat dalam ekonomi, sosial budaya, politik dan
ilmu teknologi. Ini cenderuang menguatkan kelompok-kelompok masyarakat pada
identitas primordialnya. Dan karena ini masyarakat mudah terjebak pada ekstremitas
identitas primodial sebagai usaha mencari ‘rasa aman’ terhadap tekanan dan tarikan dari
ekonomi, sosial politik dan global.
2. Kedua, birokrasi pemerintah tidak mampu melakukan pemerataan pembangunan sosial
dan ekonomi terkonsentrasi di Jawa. Gejala hidup materialistis dan konsumeristis yang
kadang berinterfensi dengan merosotnya moralitas dan etika. Semua itu merupakan isu-
isu yang hadir di tengah masyarakat kita. Disamping itu, perlu diantisipasi bangkitnya
kawasan lingkar pasifik.. Hal ini akan mewujukan suatu abad baru yaitu abad pasifik
(pacific century). Informasi menjadi komoditi tersendiri. Bahkan informasi juga menjadi
kekuatan dalam proses interaksi antara masyarakat maupun Negara.
3. Perubahan iklim global yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. GMKI harus
meresponi hal tersebut dalam pergumulannya untuk mencapai keutuhan ciptaan
4. Belum terwujudnya nilai toleransi dalam kehidupan umat beragama menjadi perhatian
serius GMKI secara umum dan khususnya GMKI Wilayah X untuk memberikan tekanan-
tekanan yang positif terhadap Negara guna memberikan rasa aman terhadap pemeluk
agama dalam menjalankan keyakinannya secara bebas dan tanpa intervensi dari pihak
manapun
5. Nasionalisme tetap menjadi problema krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masih sangat terlihat bahwa bangsa ini masih masih rawan terhadap peraturan-peraturan
kepentingan yang ideologis. Nasionalisme dan semangat proklamasi 17 Agustus 1945,
semakin memudar bahkan diambang kehancuran.
6. Modal besar kedirian gereja-gereja di Indonesia yakni oikumene semakin mengalami
degradasi dan kehilangan vitalitasnya. “Mimpi 1950” dari gereja-gereja di Indonesia dari
Gereja Kristen Yang Esa tidak pernah menjadi nyata, justru semakin utopia. Modal besar
ini telah treduksi oleh nilai-nilai baru yang “populer” yakni, materialisme, hedonisme,
dan individalisme, sehingga membuat gereja semakin tidak solider dan tidak
transformatif.
7. Adanya pandemi Covid-19 yang melanda secara global termasuk di Indonesia membuat
kondisi bangsa dan negara Indonesia mengalami pergeseran berbagai hal. GMKI harus
mampu mengimbangi serta berkontribusi setelah pasca melewati pandemi covid-19 ini.
2. PERMASALAHAN ORGANISASI
a. Permasalahan Internal Organisasi
Sejak dikeluarkannya PDSK 2006 sampai sekarang ini belum ada format yang jelas
tentang sistem pendidikan kader yang baik. Penerapan pendidikan setiap kader rata-rata
untuk setiap Cabang tergantung pada dinamika dan situasi Cabang. Namun dari materi
Sistem Pendidikan Kader secara Nasional untuk keberadaan anggota GMKI
menggambarkan adanya penurunan kualitas maupun kuantitas kader. Oleh karena itu
bahwa permasalahan pokok intern organisasi kita pada intinya adalah “rendahnya mutu
atau kualitas GMKI”. Hal ini terasa juga dalam tubuh cabang-cabang GMKI yang ada di
Wilayah X (Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo). Persoalan ini bukan juga semata-
mata karena kesalahan pendidikan kader GMKI tetapi banyak faktor yang ikut
mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal organisasi.
Indikator permasalahannya adalah.
1. Merenggangnya aspek-asperk persekuatuan dikalangan anggota, sementara
disisi lain penghayatan anggota terhadap panca kegiatan GMKI semakin
menurun.
2. Kurangnya pemahaman konsitusi organisasi, motivasi, militansi, dan
memudarnya semangat juang dalam mengembangkan dinamika kritis,
menurunnya idealisme dan rasa pengabdian dari anggota.
3. Menurunnya sikap kritis anggota baik secara individu maupun kelompok
4. Menurunnya keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan organisasi disatu pihak
dan dipihak lain menepisnya jumlah anggota yang mampu menangani kegiatan
organisasi secara baik dan bertanggung jawab.
5. Menurunnya daya kritis, inovatif dan kreatif atas kepincangan sosial dalam
kehidupan individu/kelompok
6. Sistem adminstrasi belum berjalan secara optimal baik ditingkat komisariat
maupun ditingkat cabang.
7. Rendahnya kemampuan anggota dalam mensosialisasikan dan
mengokomunisasikan nilai-nilai GMKI dan usahanya ditiga medan pelayanan.
8. Adanya kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
pangyahatan iman dari sebagian anggota.
9. Minimnya perangkat pendukung yang dimiliki organisasi guna menunjang
peran-peran organisasi baik dalam bentuk dana, data informasi dan jaringan
komunikasi.
10. Kurang terkoordinasinya senior members/friends.
b. Permasalahan Eksternal Organisasi
1. Perguruan Tinggi
- Kecenderuangan Pengembangan Perguruan Tinggi (PT) yang masih berorganisasi
pada “teaching university” sehingga dirasa kurang kuat menghadapi era industrialisasi
dan informasi. Oleh karena itu pengembangang PT menuju “reserch university”
khususnya dalam konteks kemandirian pengembangan ilmu teknologi sebagai
kebutuhan yang mendesak.
- Kecenderungan memudarnya fungsi PT sebagai pusat pembaharuan dan modernisasi
disamping pusat kebudayaan dan benteng demokrasi serta pemacu pembangunan.
- Adanya kecenderungan PT terpengaruh dengan suasana kehidupan politik yang
mengutamakan kekuasaan daripada idealisme dan hakekat dunia keilmuan.
- Adanya kecenderuangan bahwa sebagian besar mahasiswa terjerumus tenggelam
dalam sikap elitis, erosi idealisme, dicap skeptis dan acuh terhadap alam dan
lingkungan sosialnya.
- Kurangnya pendidikan politik bagi mahasiswa sehingga pemahaman mahasiswa
terhadap politik makin rendah. Mahasiswa dipaksa untuk secepatnya mungkin
menyelesaikan SKS, pada akhirnya menkerdilkan kekritisan, inovatif, dan kreativiatas
mahasiswa.
- Belum dimanfaatkannya potensi senior members/friends secara optimal di PT untuk
membantu para anggota berperan secara fungsional dalam setiap aktivitas
2. Gereja
- Masih belum menjemaatnya nilai-nilai oikumene diberbagai gereja. Kurangnya
pemahaman konsep oikumene oleh jemaat-jemaat (hanya terbatas)
- Pola pelayanan gereja yang kurang relevan dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat.
- Gereja-geraja masih terjebak dalam realitas primordialnya sehingga terkotak-kotak
dan terperangkap dalam sikap ekslusifnya.
- Pola pelayanan gereja yang belum serta relevan terhadap panggilannya dalam
perkembangan dan pergumulan masyarakat, bangsa dan negara.
- Adanya masalah perselisihan dan perpecahan dalam internal kepemimpinan gereja
- Misiologi gereja belum ditetapkan dalam membangun kualitas manusia tetapi masih
berada dalam upaya mempertinggi kuantitas serta membangun kelompok sendiri
yang yang justru mempertajam perbedaan antar kelompok.
- Pendidikan teologi belum mempersiapkan calon pemimpin gereja yang siap
menghadapi tantangan masa depan, karena masih dilakukan dan dipahami secara
tradisional, monodisipliner dan dalam sekat-sekat sempit (primordial).
- Gereja kurang terlibat dalam memberikan kontribusi pemikiran terhadap pemecahan
masalah dalam kehidupan sosial kemasyarkatan
- Tehambatnya upaya penjemaatan dan perluasan jaringan keesaan gereja dan adalanya
kendala-kendala kesukuan, denominasi dan kekuasaan dalam gereja dan masyarakat.
- Belum menjemaatnya pemahaman gereja-gereja yang ada terhadap GMKI sebagai
lembaga pembina pemuda (lembaga keumatan)
- Paradigma sektariatan masih membudaya dan mempengaruhi pola pikir dan tingkah
laku warga gereja.
3. Masyarakat / Generasi Muda
- Usaha menghidupkan seluruh pranata sosial dalam masyarakat belum diimbangi
dengan kemauan dan keterbukaan yang substansial.
- Pembangunan yang belum merata dan menjangkau kebutuhan pokok masyarakat
secara komperhensif
- semakin kuatnya kesenjangan kehidupan sosial masyarakat kaya dan miskin
- Cenderung meningkatkan dampak negatif dari proses modernisasi yang menimbulkan
pergeseran nilai-nilai dalam masyarakat.
- Kurangnya kesempatan dan lapangan kerja sehingga menimbulkan kerawanan sosial
dan penyakit sosial
- Belum optimalnya organisasi kemasyarakatan khusunya OKP mengartikulasi
kepentingan anggota dan melaksanakan pendidikan kaderisasi/politik bagi
anggotanya.
- Semakin Meningkatnya ancaman terhadap nilai - nilai nasionalisme, dan menguatnya
nilai primodialisme
IX. Laporan Konsolidasi Wilayah
Dalam kepengurusan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2018 – 2020, GMKI
Wilayah X ketambahan 2 Cabang yang baru yaitu GMKI Cabang Tahuna yang
merupakan Cabang yang terletak di Kepulauan paling utaranya Indonesia serta GMKI
Cabang Gorontalo sehingga melengkapi kehadiran GMKI di 34 Provinsi yang ada di
Indonesia. Ketambahan 2 cabang yang baru di Wilayah X membuat GMKI Wilayah
X memiliki 8 cabang yang terdiri dari Cabang Manado, Cabang Tondano, Cabang
Tomohon, Cabang Bitung, Cabang Airmadidi, Cabang Kotamobagu, Cabang Tahuna,
Cabang Gorontalo.
X. Perkembangan Cabang-cabang
Adanya kondisi pandemi Covid-19 yang melanda secara global termasuk
Indonesia sangat mempengaruhi berbagai aspek bangsa dan negara Indonesia.
Pandemi Covid-19 ini turut mempengaruhi semua aktifitas cabang-cabang yang ada di
Wilayah X. Berbagai agenda dan program yang telah disusun untuk tahun 2020 tidak
dapat dilaksanakan secara maksimal oleh karena kondisi Negara yang tidak
memungkinkan dan tidak mengijinkan untuk beraktifitas secara leluasa.
Dinamika Anggota
Kurangnya minat dan keinginan mahasiswa dalam mengikuti organisasi
kemahasiswaan
Merenggangnya aspek-aspek persekutuan dikalangan anggota, sementara
disisi lain penghayatan anggota terhadap panca kegiatan GMKI semakin
menurun.
Kurangnya pemahaman konsitusi organisasi, motivasi, militansi, dan
memudarnya semangat juang dalam mengembangkan dinamika kritis,
menurunnya idealisme dan rasa pengabdian dari anggota.
Menurunnya sikap kritis anggota baik secara individu maupun kelompok
Dalam masa pandemi covid-19, mahasiswa tidak lagi datang ke kampus dan
sebagian besar pulang kampung karena mengikuti perkuliahan daring dari
rumah sehingga menyulitkan cabang dalam pelaksanaan masa perkenalan
serta sulit dalam mensosialisasikan GMKI terhadap mahasiswa
GMKI Cabang Manado dan GMKI Cabang Tomohon melakukan
pelaksanaan Masa perkenalan secara daring kepada mahasiswa calon
anggota GMKI.
Dinamika Program
o Menurunnya keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan organisasi disatu
pihak dan dipihak lain
o Kurang aktifnya anggota setelah mengikuti masa perkenalan
o Dalam masa pandemi Covid-19 membatasi pelaksanaan agenda dan program
dari setiap cabang. Selain itu sebagian besar anggota cabang telah pulang
kampung karena mengikuti perkuliahan dari rumah
Bidang Organisasi
o Keterbatan koordinasi sesama BPC oleh karena kondisi pandemi covid-19
o Pelaksanaan konsolidasi anggota dan komisariat mulai dilakukan setelah new
normal mulai diberlakukan namun masih terkendala karena mahasiswa
belum di ijinkan untuk masuk didalam kampus.
Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian
o Sebelum pandemi covid-19, pertengahan tahun 2019 Wilayah X
melaksanakan implementasi PDSPK 2006 secara bersama-sama cabang-
cabang yang ada di Wilayah X.
o Tahun 2020 pelaksanaan pendidikan kader tidak dapat dilaksanakan oleh
karena situasi pandemi covid-19
o Pelaksanaan PA dan ibadah cabang rutin dilakukan oleh setiap cabang.
Dalam masa pandemi, pelaksanaan PA dan ibadah cabang dilakukan secara
daring
Bidang Aksi dan Pelayanan
o Cabang-cabang turut aktif terlibat dalam berbagai kajian-kajian serta turun
aksi terkait permasalahan daerah maupun isu-isu nasional
o Cabang-cabang turut berpartisipasi sebagai pemantau pemilu dalam agenda
pilkada maupun pemilu
o Adanya problem dibeberapa cabang karena menurunnya daya kritis
mahasiswa, inovatif dan kreatif atas kepincangan sosial dalam kehidupan
individu/kelompok
o Situasi pandemi covid-19 membatasi pelaksanaan bidang aksi dan pelayanan
di cabang
Bidang informasi dan komunikasi
o Cabang-cabang di Wilayah X sudah menggunakan media komunikasi (grup
WA, FB, instagram, youtube) sebagai media komunikasi antar anggota di
cabang serta dengan senior members.
o Kemampuan menulis yang masih kurang sehingga press release dari setiap
kegiatan sulit untuk dilakukan
o Blow up di media terkait kegiatan-kegiatan cabang masih kurang
o Kemampuan campaign di media sosial masih kurang
Bidang Ekonomi Kreatif
o Sebagian besar cabang-cabang di wilayah X belum memiliki bidang ekonomi
kreatif dalam struktur BPC sehingga program ekonomi kreatif belum
terfokus
o Belum adanya kegiatan / pelatihan tentang ekonomi kreatif di cabang-cabang
o Butuh ransangan ekonomi kreatif disetiap cabang – cabang
Bidang Pemberdayaan Perempuan
o Pemberdayaan perempuan mulai dijalankan oleh cabang-cabang wilayah X.
o Kepengurusan minimal 30% dari perempuan mulai dilakukan oleh cabang-
cabang dan komisariat
o Adanya pelatihan-pelatihan / kegiatan yang dilakukan khusus perempuan
XI. Rekomendasi
Program Bidang Organisasi
Secara garis besar bidang organisasi akan diarkan untuk penataan mekanisme organisasi.
Dalam kerangka itu, maka program yang menjadi forkus yakni:
“Program pengembangan manajemen kualitas dan birokrasi yang bermanfaat, dimana
prasyaratan untuk mencapai itu adalah melakukan penertiban kelembagaan dan proses
intitusionalsasi yang rapi, sehingga penegasan pelaksanaan desentralisasi cabang,
akanmenjadi dasar dan motif dari penyesuaian peraturan organisasi dan dalam setiap
pengambilan keputusan organisasi.
Menyusun Struktur dan mekanisme kerja yang mengoptimalkan kerja Perangkat Organisasi,
serta menerapkan sistem promosi kader yang lebih terstruktur.
Tinggi
Iman,
Tinggi Ilmu,
Tinggi Pengabdian,,,
XII. PENDAHULUAN
Puji dan syukur hendak dinaikan kepada Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan,
karena atas tuntunan penyertaannya-lah sehingga Saya masih dapat diberi kesempatan
untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Koordinator Wilayah XI (Maluku)
Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2018 – 2020 pada saat ini.
Secara sadar maka menjadi patut bagi Saya untuk menyampaikan rasa terima kasih
yang dalam kepada rekan-rekan se-pelayanan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2018–
2020 karena telah bersama-sama dalam semangat tali persaudaraan mengabdikan diri
dalam ladang Pelayanan yang punya Tuhan ini. Terlebih khusus juga kepada Saudaraku
Korneles Galanjinjinay dan David V.H Sitorus selaku Pimpinan Organisasi ini yang pada
tahun 2018 bertindak sebagai Ketua dan Sektretaris Tim Formatur Pengurus Pusat GMKI
Masa bakti 2018–2020 melalui Keputusan Kongres Ke – XXXVII, telah mempercayakan
Saya untuk mengabdikan diri sebagai Koordinator Wilayah XI (Maluku) Pengurus Pusat
GMKI Masa bakti 2018 – 2020.
Sesungguhnya proses pelayanan ini harus dimaknai sebagai suatu perjalanan iman
yang waktunya ditentukan oleh Konstitusi Organisasi yaitu selama 2 Tahun, sejak
dilangsungkannya proses serah terima jabatan dari Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti
2016–2018 kepada Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2018–2020, maka secara langsung
Salib tanggungjawab pelayanan telah diembankan kepada kita dan menjadi kewajiban
bagi kita untuk memikul Salib tersebut sampai dengan tapal batas masa bakti
kepengurusan.
Tentunya Bukanlah menjadi hal yang mudah bagi kita untuk menjalankan
tanggungjawab pelayanan ini, yang dimana kita dituntut untuk menjadi contoh teladan
dalam bersekutu (koinonia), melayani (diakonia) dan bersaksi (Merturia), tantangan dan
hambatan pelayanan selaku saja datang menerjang dan tidak dapat kita hindari, memilih
untuk berhadap-hadapan dengan tantangan dan hambatan dan menjadi jalan keluar itu
merupakan pilihan yang tidak dapat ditawar lagi, akan tetapi hal tersebut adalah proses
yang tanpa disadari kita telah memberikan pembelajaran yang dapat meningkatkan
ketahanan Iman kita, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kita untuk menjadi
pemimpin dan penggerak yang handal bagi Bangsa dan Negara ini.
Jika sampai dengan hari ini kita masih ada disini untuk mempertanggungjawabkan
pelayanan yang sudah kita lakukan selama 2 Tahun Pelayanan maka hal ini adalah bukti
bahwa Rasa Cinta, Persekutuan bersama dan Tanggungjawab masih tetap kita junjung
dan utamakan.
Disadari secara sungguh bahwa tidak ada manusia yang sempurna dalam
kehidupan ini, kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yesus Sang Kepala Gerakan, oleh
karenanya melalui Laporan Pertanggungjawaban ini juga Saya menyampaikan
Permohonan Maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam proses pelayanan ada banyak
hal yang dilakukan menyinggung dan tidak maksimal dihati Rekan-rekan sepelayanan
Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2018–2020, bagi Saya kita semua adalah Saudara
meski tidak serahim. Maka perkenankanlah Saya untuk menyampaikan laporan
pertanggungjawaban ini dengan sistematika sebagai berikut :
Pendahuluan.
Laporan Konsolidasi Wilayah.
Perkembangan Cabang-cabang.
Solusi Pemecahan Masalah.
Rekomendasi.
Penutup.
Bidang Organisasi
Secara Umum pada Bidang Organisasi BPC GMKI Ambon Masa Bakti
2018-2020 telah maksimal dalam melakukan Konsolidasi dan penataan
internal organisasi secara baik. Hal ini ditunjukan dengan proses
penerimaan anggota GMKI Cabang Ambon yang terus meningkat secara
signifikan termasuk memperkuat eksistensi GMKI dengan dibentuknya
Komisariat Baru yakni Komisariat Poltekes Negeri Ambon maupun
Komisariat Teknik Unpatti. Selain itu pula untuk membentuk pola
pemahaman kader terhadap mekanisme organisasi telah juga dilaksanakan
Sosialisasi AD/ART GMKI dan PO GMKI bagi seluruh kader di komisariat-
komisariat dalam berbagai bentuk misalnya pelatihan, diskusi dll yang
kemudian outputnya telah didistribusi ke seluruh komisariat dalam bentuk
buku saku.
Dinamika PDSPK
Pelaksanaan PDSPK 2006 di tingkat Cabang Ambon sejauh ini telah
dilaksanakan kurang lebih 3 kali dalam 3 periodesasi BPC GMKI Ambon.
Pada periodesasi 2018-2020, lewat Lembaga Pengelola PDSPK sejauh ini
belum melakukan implementasi PDSPK 2006 akibat Pandemi Covid-19.
Secara umum yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi
PDSPK di Cabang Ambon sebagai berikut:
1) Kondisi organisasi dengan banyak kader sehingga lembaga kesulitan
dalam merekrut peserta PDSPK.
2) Masih minimnya kesadaran sebagian aparatur dan anggota
organisasi dalam mengimplementasikan PDSPK.
3) Keterbatasan biaya
4) Keterbatasan waktu peserta karena bertabrakan dengan aktifitas kuliah
yang padat.
5) Padatnya aktifitas organisasi ditingkat komisariat bahkan cabang karena
terlalu banyak program yang harus dijalankan.
6) Keterbatasan fasilitator karena tingkat kesibukan fasilitator dengan
pekerjaan yang menyebabkan terbatasnya waktu dalam implementasi
PDSPK.
7) Pandemi Covid-19
Kajian Evaluasi Fasilitator dalam Implementasi PDSPK 2006 dan
Fasilitas Penunjang untuk Implementasi.
- Fasilitator.
1) Fasilitator yang dipakai dalam implementasi PDSPK 2006 yakni Senior
member/friend’s GMKI sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh
Lembaga Pengelola PDSPK 2006 GMKI Cabang Ambon.
2) Memahami dan mampu menerapkan kurikulum PDSPK pada masing-
masing level.
3) Menguasai materi yang dimaksudkan dalam PDSPK 2006.
4) Menguasai materi aktual yang dikembangkan sesuai dengan
keunggulan dan kebutuhan cabang.
5) Mampu mengembangkan media dan metode yang relevan dengan
materi dan tuntutan kurikulum maupun materi yang dikembangkan
sesuai dengan keunggulan dan kebutuhan cabang.
6) Memiliki komitmen terhadap pengembangan GMKI, namun Tingkat
kesibukan fasilitator dengan pekerjaan yang menyebabkan
terbatasnya waktu dalam implementasi PDSPK.
- Fasilitas Penunjang untuk Implementasi PDSPK 2006
1. Tidak adanya sarana-prasarana pelaksanaan kegiatan Pendidikan
Kader yang permanen.
2. Minimnya sumber daya.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Tual Dewasa ini Telah Memiliki lima Komisariat definitif
yang terdapat di kampus/perguruan tinggi yang berada di Kota Tual dan
Kabupaten Maluku Tenggara yakni, Komisariat Administrasi Langgur yang
bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Langgur, Komisariat
Mutiara yang bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Mutiara Tual,
Komisariat Eklesia Ekonomi yang bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Umel Tual, Komisariat Politeknik Perikanan yang
Berkedudukan di Kampus Politeknik Perikanan Negri Tual dan
Komisariat Hukum yang bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tual.
BPC GMKI Tual Masa Bakti 2019-2021 dalam proses penatalayanan masih
perlu melakukan konsolidasi yang intens dalam menanamkan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip pergerakan pada tingkatan komisariat. Kurangnya
pemahaman yang baik terhadap management organisasi serta hal-hal
prinsipil seperti Konstitusi dan budaya organisasi ini juga menjadi gumulan
di masing- masing komisariat. Sehingga dalam setiap proses-proses
penatalayanan di tingkatan komisariat.
BPC GMKI Tual lebih Intens melakukan proses pendampingan secara rutin
yang dimana dapat menstimulan Pengurus Komisariat maupun anggota biasa
pada komisariat dapat mempunyai pemahaman yang merata mengenai
aturan maupun nilai-nilai berGMKI. BPC GMKI Tual Masa Bakti 2019-
2021 yang telah proaktif menjalan tugas kurang lebih 1 tahun 4 bulan ini,
telah menerima anggota biasa GMKI yang dilaksanakan lewat beberapa
masa perkenalan.
Terbentuknya Perkumpulan Senior GMKI Cabang Tual yang diketuai
sekaligus oleh Wakil Bupati Maluku Tenggara Ir.Petrus Beruatwarin juga
sangat membantu BPC GMKI Tual dalam hal penatalayanan organisasi,
selain sebabagi supporting system, kehadiran PS GMKI Cabang Tual juga
turut memberikan dukungan dan spirit bagi eksistensi GMKI di Cabang
Tual. Saat ini Perkumpulan Senior GMKI baik Kota maupun Kabupaten
sedang menunggu Pelantikan Pengurus Nasional PS GMKI untuk
selajutnya melaksanakan pelantikan PS GMKI.
Dinamika Program
Bidang Organisasi
Secara umum konsolidasi organisasi di Cabang Tual mengalami progress dan
perkembangan yang cukup signifikan, baik dilihat dari sisi kualitas maupun
juga kuantitasnya. Sejak lahir di Akademi Perikanan Larvul Ngabal
(Sekarang Politeknik Perikanan Negeri Tual), GMKI menjadi organisasi
ekstra kampus pertama yang hadir di Tanah Kei. Dalam masa-masa awal
pembentukannya, GMKI Cabang Tual tentu saja banyak mengalami
persoalan dan dinamika organisasi yang menjangkiti seluruh potensi dan
anggotanya. Namun dengan semangat yang kuat serta komitmen melayani
yang tinggi, sampai saat ini GMKI Cabang Tual masih terus hadir untuk
menyuarakan suara-suara kenabian melalui 5 (lima) komisariat yang
menjadi basis pembinaannya di tiap-tiap kampus dan perguruan tinggi.
BPC GMKI Tual Masa Bakti 2019-2021 sebagai pemegang mandat
Konpercab VIII GMKI Tual terus mengupayakan lahirnya system kerja
organisasi yang lebih solid dengan memprioritaskan sisi internal organisasi,
sebelum akhirnya semua kekuatan diarahkan untuk mampu bergerak
keluar. Untuk terus mendorong laju perkembangan organisasi, maka
konsolidasi pada aras komisariat terus di maksimalkan untuk mendapat
hasil yang lebih optimal. Saat ini GMKI Cabang Tual telah memiliki 5
(lima) komisariat defenitif dengan struktur dan pengrusnya masing-masing,
yakni Komisariat Administrasi Langgur yang berkedudukan di STIA
Langgur, Komisariat Mutiara Tual yang berkedudukan di STIS Mutiara Tual,
Komisariat Eklesia Ekonomi yang berkedudukan di STIE Umel Tual,
Komisariat Politeknik Perikanan yang Berkedudukan di Kampus
Politeknik Perikanan Negri Tual dan Komisariat Hukum yang bertempat di
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tual.
Melalui lima komisariat ini, BPC GMKI Tual senantiasa bersinergi dalam
membangun hubungan kerja sama yang baik antar cabang dan komisariat.
Dalam semangat untuk mempertahankan eksistensi organisasi, maka BPC
GMKI Tual senantiasa melakukan fungsi koordinasi dengan Pengurus
Komisariat untuk mendorong dan melaksanakan bersama berbagai
program kerja yang ada di tiap-tiap komisariat. Ibadah-ibadah dan PA
masih menjadi aktifitas rutin yang dijalankan setiap minggu di tingkat
komisriat.
Selain kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperkuat konsolidasi
organisasi, bidang organisasi juga merasa perlu untuk meningkatkan
kapasitas dan peran sumber daya manusia sebagai aparatur organisasi.
Tantangan yang dihadapi oleh fungsionaris pengurus GMKI di cabang tual
baik tingkatan cabang maupun komisariat dianggap belum memiliki
kompetensi yang mumpuni serta jenjang pengkaderan yang masih minim,
sehingga hasil yang terbaik bagi kematangan seorang kader dalam
berorganisasi masih jauh diluar harapan. Menyadari akan hal ini maka
pelaksanaan studi struktur dan upgrading penanggung program yang
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali seyogyanya dapat memberikan solusi
bagi persoalan yang dihadapi saat ini.
Dinamika PDSPK
GMKI Cabang Tual hingga saat ini belum dapat melakukan implementasi
PDSPK 2006 dikarenaka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
yakni :
Kekurangan
- Kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap PDSPK 2006 juga
mejadi kendala dalam proses implementasi.
- Dibutuhkan format pengkaderan yang berkelanjutan
- Fasilitator PDSPK 2006 yang kurang memadai.
- Kesibukan Senior-senior yang terakomodir di Lembaga penggerak.
- Dibutuhkan pemahaman yang memadai terhadap penyusunan
perangkat-perangkat pembelajaran.
Kelebihan
- Adanya Lembaga Penggerak PDSPK GMKI 2006
- Iklim organisasi yang cukup kondusif
- Adanya disiplin ilmu yang berbeda-beda
- Berada di dua wilayah pemerintahan yaitu Kota Tual dan Kabupaten
Maluku Tenggara
- Cukup besar keinginan mahasiswa untuk berGMKI
Tantangan
- Kurangnya disiplin dalam berorganisasi
- Teknologi yang berkembang begitu pesat
- Kampus/Perguruan Tinggi yang mulai menutup diri dengan organisasi di
luar kampus.
Peluang
- Terdapatnya beberapa senior yang merupakan dosen/akademisi
- Semangat entrepreneurship di kalangan anggota yang begitu baik
3. Cabang Masohi
Cabang Masohi berkedudukan di Ibukota Kabupaten Maluku Tengah, yakni
Masohi. GMKI Cabang Masohi memiliki 4 komisariat yaitu: komisariat STISIP
kebangsaan, STIKIP gotong royong, AKPER, dan komisariat STIA Said
Perintah.
Dinamika Anggota
Konsolidasi Cabang secara internal mengalami berbagai dinamika, Tantangan
dalam berdinamika cukup dirasakan oleh seluruh aparatur fungsionaris Baik
Badan Pengurus Cabang GMKI Masohi maupun Pengurus Komisariat Masa
Bakti 2018-2020, terutama konsolidasi perekrutan anggota dan optimalisasi
kapasitas kader GMKI Cabang Masohi dari setiap perguruan tinggi yang ada
dalam wilayah administratif pelayanan. Komisariat yang ada di GMKI Masohi
sampai saat ini ada 4 komisariat antara lain : Komisariat STISIP Kebangsaan,
Komisariat STIKIP Gotong Royong, Komisariat STIA Said Perintah dan
Komisariat Akper Masohi. BPC GMKI Masohi semntara berusaha untuk
membentuk satu komisariat baru yaitu Komisariat Politeknik Negeri Masohi.
Perjalanan pergerakan GMKI Masohi sampai saat ini juga tidak terlepas pisahkan
dari peranan senior-senior gmki. Mereka selalu membantu dalam hal materi
maupun saran dan kritikan, tetapi kemudian masih dirasakan bahwa peranan itu
belum sepenuhnya memberikan dampak yang luar biasa.
Dinamika Program
Tentang program kerja, selaku fungsionaris BPC GMKI Masohi masih tetap
berkomitmen melaksanakan tanggung jawab organiasi yaitu pelaksanaan program
kerja GMKI Masohi sampai akhir masa jabatan, bahkan sampai saat ini program
yang diputuskan melalui Pleno kemarin telah dilaksanakan 70% program yang
dilaksanakan dengan bantuan senior members/Friends sebagai panitia walapun
masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan.
Bidang Organisasi
Secara Umum pada Bidang Organisasi BPC GMKI Masohi Masa Bakti 2018-
2020 telah maksimal dalam melakukan Konsolidasi dan penataan internal
organisasi secara baik, Namun GMKI Cabang Masohi harus berduka setelah
telah dipanggi pulang kepada Bapa di Surga Ketua Bidang Organisasi BPC
GMKI Masohi Alm.Tesia Pattiasina yang akhirnya membuat beberapa hal
menjadi tidak dapat terlaksana termasuk pula karena Pandemi Covid-19. Namun
proses penerimaan anggota GMKI Cabang Masohi terus dilakukan termasuk
memperkuat eksistensi GMKI.
Dinamika PDSPK
Dalam pelaksanaanya di Cabang Masohi selaku penanggung jawab organisasi
merasa perlu dan harus melakukan program ini sebagai awal untuk membuka
jalan di cabang masohi tentang PDSPK ini karena dari pembentukan cabang
Masohi sampai saat ini, belum pernah dilaksanakan PDSPK di cabang ini.
Sesuai hasil pleno, PDSPK ini akan dilaksanakan, tetapi kemudian ada beberapa
kali penundaan karena memang dari segi sumber daya dan persiapan yang belum
maksimal. Hal ini apalagi menghadapi Pandemi Covid-19 yang sangat menutup
ruang gerak organisasi dalam waktu lama. GMKI Cabang Masohi juga hingga
saat ini belum dapat melakukan implementasi PDSPK 2006 dikarenaka terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan Kurangnya pemahaman yang mendalam
terhadap PDSPK 2006 juga mejadi kendala dalam proses implementasi,
Fasilitator PDSPK 2006 yang kurang memadai termasuk pemahaman yang
kurang memadai terhadap penyusunan perangkat-perangkat pembelajaran.
4. Cabang Saumlaki
GMKI Cabang Saumlaki berkedudukan di Ibukota Kabupaten Kepulauan
Tanimbar – Provinsi Maluku yakni Saumlaki, Anggota GMKI Cabang Saumlaki
tersebar pada 3 perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
yaitu Kampus Yayasan Perguruan Tinggi Rumpun Lelemuku-Saumlaki, Kampus
Pogram Studi Kebidanan – Saumlaki, Kampus STTIMA-Saumlaki.
Dinamika Anggota
Konsolidasi Cabang secara internal mengalami berbagai dinamika, Tantangan
dalam berdinamika cukup dirasakan oleh seluruh aparatur fungsionaris Baik
Badan Pengurus Cabang GMKI Saumlaki terutama konsolidasi perekrutan
anggota dan optimalisasi kapasitas kader GMKI dari setiap perguruan tinggi
yang ada dalam wilayah administratif pelayanan. Tantangan yang
dihadapi meliputi :
1. Pola konsolidasi Anggota GMKI di Cabang Saumlaki belum tertata
dengan baik, kondisi ini mengakibatkan GMKI kehilangan arah dan jauh
dari tatanan pelayanan GMKI yang sesungguhnya. Berbagai ketimpangan
yang dialami oleh GMKI di Saumlaki saat ini, jujur harus dikatakan
bahwa kita harus kembali menata pelayanan yang berkaitan dengan
konsolidasi keanggotaan yang lebih diorientasikan kepada bagaimana
menanamkan nilai-nilai ber-GMKI dan membuat format sistem konsolidasi
anggota yang terukur.
2. Tantangan kurangnya partisipasi dan kesadaran dari mahasiswa untuk
berorganisasi di lingkungan kampus menjadi pergumulan serius oleh
GMKI, untuk itu diperlukan untuk membentuk sistem / jaringan GMKI
yang masif pada tingkatan senior (Dosen pada masing-masing kampus) dan
juga pimpinan mahasiswa di lingkungan organisasi kampus.
Dinamika Program
Tentang program kerja, selaku fungsionaris BPC GMKI Saumlaki masih tetap
berkomitmen melaksanakan tanggung jawab organiasi yaitu pelaksanaan program
kerja GMKI Saumlaki sampai akhir masa jabatan, bahkan sampai saat ini
program yang diputuskan melalui Pleno kemarin telah dilaksanakan 60%
program yang dilaksanakan dengan bantuan senior members/Friends sebagai
panitia walapun masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan.
Bidang Organisasi
Secara Umum pada Bidang Organisasi BPC GMKI Saumlaki Masa Bakti 2018-
2020 telah maksimal dalam melakukan Konsolidasi dan penataan internal
organisasi secara baik, Namun beberapa hal menjadi tidak dapat terlaksana
termasuk pula karena Pandemi Covid-19. Namun proses penerimaan anggota
GMKI Cabang Saumlaki terus dilakukan termasuk memperkuat eksistensi
GMKI.
Dinamika PDSPK
Semua cabang di Wilayah XI GMKI telah memiliki instrumen imlementasi
PDSPK 2006, namun sampai saat ini belum sempat terlaksana di karenakan
bebeapa faktor, sehingga BPC GMKI Saumlaki sementara merumuskan
pembentukan lembaga PDSPK guna mendorong rencana implementasi yang
efisien dan efektif.
Penutup dan Rekomendasi
- Adanya satu lembaga khusus di tingkatan Wilayah yang dapat
menjembatani dan membantu BPC dalam mengimplementasi PDSPK 2006.
- Adanya fasilitator yang siap membantu BPC dan Lembaga dalam
mengimplementasi PDSPK GMKI 2006
5. Cabang Dobo
GMKI Cabang Dobo GMKI Cabang Dobo berkedudukan di Ibukota Kabupaten
Kepulauan Aru yakni Dobo dan merupakan cabang baru yang dibentuk sejak
tahun 2018 namun semangat pelayanan tetap menjadi komitmen untuk
membawa organisasi ini dalam mewujudkan Visi dan Misi-nya. Komitmen
Pelayanan itu ditunjukan dengan BPC yang sangat menunjang dan progresif
dalam melaksanakan seluruh amanat organisasi termasuk menggumuli tiga
medan gumul GMKI.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Dobo dalam upaya konsolidasi organisasi yang telah dibentuk
sejak tahun 2018 telah melakukan Masa Perkenalan sebanyak 1 (satu) kali
sehingga jika dijumlahkan Jumlah Anggota Biasa GMKI saat ini di Dobo adalah
136 orang yang turut pula didukung dengan Jumalh Anggota Luar Biasa (senior)
yang juga dalam jumlah besar dan turut berpengaruh dalam kebijakan organisasi.
Untuk sementara GMKI Cabang Dobo belum membentuk Komisariat sehingga
rencana pembentukan Komisariat masih tahap penjajakan oleh BPC GMKI
DOBO
Dinamika Program
Mengingat BPC GMKI Dobo baru saja melakukan Konfercab II yang hingga
saat ini menemui kendala penundaan akibat deadlock yang panjang, untuk itu
dapa disampaikan program kerja selama masa bakti 2018 – 2020 telah
dilaksanakan.
Bidang Organisasi
Secara Umum pada Bidang Organisasi BPC GMKI Dobo Masa Bakti 2018-2020
telah maksimal dalam melakukan Konsolidasi dan penataan internal organisasi
secara baik, Namun karena Pandemi Covid-19 terdapat beberapa kendala yang
dialami. Tetapi proses penerimaan anggota GMKI Cabang Dobo terus dilakukan
termasuk memperkuat eksistensi GMKI.
Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian
Cabang Dobo dalam eksistensinya masih belum secara maksimal dalam
menetapkan instrument PDSPK sebagai bentu Pola Sitem Pendidikan Kader.
Namun kemudian dalam periodesasinya GMKI Cabang Dobo masih tetap
dengan pola Latihan Dasar Kepemimpinan yang bersifat konvensional dalam
kepentingan menyiapkan Kader. Khusus berkaitan dengan Bidang Kerohanian,
GMKI Cabang Dobo masih tetap ada dalam penguatan spiritualitas yang
tercermin dalam berbagai bentuk ibadah, disukusi dan PA bersama dengan
seluruh kader dan anggota termasuk para senior sebagai jalinan kebersamaan.
Bidang Aksi dan Pelayanan
Melalui bidang akspel, BPC GMKI Dobo telah berupaya untuk kembali
membangun sinergitas antara gereja, pemerintah dan masyarakat untuk
kepentingan GMKI dalam mewujudkan komitmen terhadap pelayanan bagi
umatnya. Dalam konteks inilah, BPC GMKI Dobo dalam hal melakukan
berbagai kegiatan social sebagai program kerja bidang akspel. Berbagai aksi
sosial telah dilakukan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat di
desa-desa. Termasuk pula berbagai kegiatan aksi unjuk rasa, demonstrasi dan
diskusi partisipatif yang terbangun bersama OKP Cipayung.
Bidang Informasi dan Komunikasi
Untuk Bidang Informasi dan Komunikasi telah secara maksimal melakukan
berbagai kegiatan yang menunjang kapasitas Kader dalam memahami
perkembangan Teknologi termasuk mengoptimalisasi penggunaan social media
secara baik oleh Para Kader
Bidang Ekonomi Kreatif
Untuk Bidang ini tidak dirumuskan dalam Bidang tugas BPC GMKI Dobo yang
dalam aksinya memang tidak maksimal namun terdapat kegiatan efektif yang
dilaksanakan yakni beberapa upaya penggalangan dana demi menunjang aktifitas
organisasi.
Bidang Pemberdayaan Perempuan
Bidang ini dalam Aksinya sangatlah menunjukan progress. Hal ini ditunjukan
dengan berbagai kegiatan diantaranya Diskusi-diskusi tematik mengenai
perempuan yang dikordinasi oleh BPC GMKI Dobo
Dinamika PDSPK
Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Dobo sampai
sekarang belum melakukan atau mengimplementasikan PDSPK 2006 pada
kadernya dikarenakan sebagian besar Badan Pengurus Cabang adalah Mahasiswa
yang baru mengikuti masa perkenalan pada tahun 2017 kemarin dengan
demikian untuk mengenali serta mengimplementasikan PDSPK 2006 belum
dilakukan karena kurangnya fasilitator serta kesiapan internal cabang belum
mapan secara struktural.
6. Cabang Tiakur
GMKI Cabang Tiakur merupakan cabang yang terbungsu dari keseluruhan
cabang se-Indonesia, khususnya dalam wilayah XI (Maluku) yang didefinitifkan
pada tanggal 5 Oktober 2019, kemudian diadakan Konferensi Cabang pertama
pada tanggal 10 November 2019 dan proses pelantikan BPC GMKI Tiakur Masa
Bakti 2019 – 2021 yaitu pada tanggal 19 Desember 2019, meskipun merupakan
Cabang yang bungsu namun semangat pelayanan tetap menjadi komitmen
untuk membawa organisasi ini dalam mewujudkan Visi dan Misi-nya. GMKI
Cabang Tiakur berkedudukan di Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya yakni
Kota Tiakur dengan Basis Keanggotaan pada 1 Perguruan Tinggi yakni
Program Studi diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pattimura.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Dobo telah melakukan dua kali masa perkenalan yang pertama
diadakan di Desa Werwaru yang saat itu masih berstatus Calon Cabang Juli
2019, kemudian Maper ke 2 yang dilaksanakan bersamaan dengan Pelaksanaan
Konfercab I Cabang Tiakur tanggal 10-15 November 2019 setelah didefinitfkan
3 Oktober 2019 dan semuanya resmi diterima oleh pengurus calon cabang dan
Cabang pendamping BPC GMKI Ambon.
XVI. Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat di sampaikan ialah :
Konsolidasi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi kepada Badan Pengurus Cabang bukan hanya saja
menjadi tanggungjawab dari Pengurus Pusat GMKI, akan tetapi menjadi
tanggungjawab juga oleh Senior Member GMKI yang berdomisili pada Cabang
tersebut, untuk itu menjadi penting untuk dikonsolidasikan Senior Members
GMKI dalam kepentingan untuk memberikan pendampingan secara continue
kepada Badan Pengurus Cabang.
Bahwa mesti menjadi suatu agenda yang wajib bagi BPC untuk melakukan
Kegiatan Penguatan Nilai beserta Aturan Organisasi setelah BPC GMKI di lantik.
Menjadi perlu bagi Pengurus Pusat GMKI selanjutnya dengan BPC GMKI untuk
merumuskan format pelaksanaan Masa Perkenalan yang benar-benar dapat
membuat Calon Anggota GMKI memahami Nilai dasar organisasi.
Tinggi
Iman,
Tinggi Ilmu,
Tinggi Pengabdian,,,
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MASA BAKTI 2018 – 2020
Biaya kebutuhan lainnya ditanggung oleh Kebutuhan Akomodasi, Transportasi dan Tidak ada uang yang diberikan hanya Kode Keterangan
Panitia Konfercab GMKI Ambon. Konsumsi selama berada di Saumlaki Boking Tiket Pesawat Lion Air.
ditanggung oleh Carateker BPC GMKI
Saumlaki.
- - - Nota
19
3
7. 6. 5. 4.
(19-20 Juli 2019) (23 Desember 2018) (21 Desember 2018) (12-13 Desember 2018) Menghadiri Konfercab
Menghadiri Kegiatan Masa Perkenalan I GMKI Menghadiri Pelantikan BPC GMKI Masohi Menghadiri Pelantikan BPC GMKI Ambon VII GMKI Masohi bersama Ketua Bidang
Calon Cabang Tiakur 2018-2020. 2018-2020 bersama Sekretaris Umum PP GMKI Pendidikan Kader dan Kerohanian PP GMKI
. Biaya Pribadi Korwil Biaya Pribadi Korwil Senior Petrus Tipawael Biaya Pribadi Korwil
(Biaya Penginapan Sekum PP GMKI)
. Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th
Noach (Kode Booking Tiket Pesawat Biaya Pribadi Korwil
Trigana Air, Rute : Tiakur- Ambon).
Biaya Tiket . Rp. 200.000,- Biaya Bensin Motor Ambon – - Transportasi menuju Pelabuhan dari Ambon -
Trigana Air Masohi PP Tulehu & Biaya Tiket Kapal Cepat Tulehu ke
(Ambon-Tiakur) . Rp. 210.000,- Biaya Penginapan 1 malam Masohi
. Rp. 200.000
Biaya Tiket pulang pergi Kapal Fery Ambon Biaya Makan & Transportasi
– Waipirit
Biaya Akomodasi, konsumsi dan lain-lain Kebutuhan lain ditanggung oleh BPC GMKI - Kebutuhan Akomodasi/Penginapan/Konsumsi
ditanggung Pengurus Calon Cabang Tiakur Masohi. dll ditanggung oleh BPC GMKI Masohi Masa
Bakti 2016 – 2018.
- - -
19
4
10. 9. 8. 8.
(19 – 21 Desember 2019) (10 – 15 November 2019) (15 Oktober 2019) (2-4 Agustus 2019)
Menghadiri Pelantikan BPC GMKI Tiakur Menghadiri Kegiatan Masa Perkenalan II dan Menghadiri Pelantikan BPC GMKI Tual 2019- Menghadiri Konfercab ke VIII GMKI Cabang
Konfercab GMKI Tiakur 2021. Tual
Panitia Konfercab GMKI Tiakur (Sumbangan Panitia Konfercab GMKI Tiakur (Sumbangan 1. BPC GMKI Tual 2017-2019 1. Senior Frets Mouw
Biaya Tiket PP Pesawat Ambon-Tiakur). Biaya Tiket Kapal Ambon-Tiakur). (Kode booking tiket Wings Air untuk Korwil, (Kode Booking Tiket Wings Air Pulang Pergi,
rute Ambon-Langgur) Ambon-Langgur, Langgur-Ambon)
Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th 2. Senior Brian Ubra (Penginapan 2. Senior Brian Ubra
Noach (Kode Booking Tiket Trigana Air, Rute : selama berada di Tual) (Biaya Penginapan selama di Tual)
Tiakur- Ambon). 3. Senior Adhika Belnard (Kode booking tiket
Wings Air untuk Korwil, rute Langgur-
Ambon)
Kebutuhan lainnya seperti Akomodasi / Kebutuhan lainnya seperti Akomodasi / Biaya Tranportasi, Akomodasi dan Konsumsi Biaya Akomodasi dan Konsumsi lainnya
Transportasi / Konsumsi selama berada di Transportasi / Konsumsi selama berada di lainnya ditanggung BPC GMKI Tual ditanggung oleh Panitia Konferccab GMKI Tual
Tiakur ditanggung oleh Panitia Tiakur ditanggung oleh Panitia Konfercab
Konfercab/Senior GMKI Tiakur. GMKI Tiakur.
- - -
19
5
11.
Anggaran Pendapatan
PENGURUS PUSAT
8.030.000,- Rp.1.410.000,-
196
MASA BAKTI 2018 - 2020
VEMBRIANO LESNUSSA
KOORDINATOR WILAYAH XI (MALUKU)
Semoga gagasan-gagasan kesempatan yang kita kembangkan selama 2 (dua) tahun ini menjadi catatan sejarah dalam
gerakan untuk mencapai keinginan hidup sempurna setia kita-kita. Dengan semangat konsulidasi organisasi untuk
memperkuat aksi pelayanan GMKI masa bhakti 2018-2020 kita coba lebih menginternalisasi dengan tema: Tema :
“Pergunakanlah Waktu, dan Tetap Berpengharapan!”, (Peng. 3:1- 15, Efesus 5:16), Sub Tema : “Meneguhkan Iman,
dan Kasih Persaudaraan serta mendayagunakan potensi dalam Mempersiapkan masa depa yang beradap dan mandiri
menjelang bonus demografi”.
Ada banyak dinamika yang terjadi dan tidak mudah kita lalui namun semuannya dapat kita selesaikan dengan baik
sehingga menjelang akhir masa bhakti ini kami wilayah XII GMKI Tanah Papua dapat melaporkan proses pelayanan
pada tiga medan layan selama 2 tahun waktu berjalan yaitu pelayanan ke 12 (dua belas) cabang dan 1 (satu) calon
cabang.
Mekanisme Kerja Internal dilaporkan oleh saya sebagai Koordinator Wilayah XII PP GMKI Papua-Papua Barat
dengan sitstematika sebagai berikut :
Pendahuluan Konsolidasi Wilayah
Laporan Perkembangan Cabang-cabang Solusi
Pemecahan Masalah Rekomendai
Penutup
Penjelasan secara parsial sesuai sistematika penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan masing-masing cabang dan
perkembangan cabang GMKI Wilayah XII Papua-Papua Barat dimana berjumlah 12 cabang definitive dan 1 Calon
Cabang serta 1 Bakal Calon Cabang sebagai berikut :
Secara fakta bahwasanya GMKI Wilayah XII berada pada 2 (dua) Provinsi yaitu Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat yang merupakan daerah penyebaran cabang-cabang. Di
197
Provinsi Papua memiliki 28 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah pemerintahan 29 kemudian provinsi
Papua Barat ada 12 kabupaten 1 kota berjumlah 13 pemerintahan. Gabungan kabupaten kota kedua
provinsi tersebut menjadi 40 kabupaten dan 2 kota sehingga total kabupaten kota 42 pemerintahan
maksudnya 40 Bupati dan 2 Walikota. Untuk mengetahui nama-nama kabupaten dan kota Provinsi Papua
dan Papua Barat bisa di lihat melalui media social seperti google atau telaht terdata dalam manajemen
birokrasi Mentri Dalam Negeri. Proses konsolidasi Wilayah XII GMKI Tanah Papua memang ada yang
berkembang kemudian ada juga yang tidak berjalan karena yang disoalkan adalah jaringan komnikasi,
transportasi, Bandara, dan Pelabuhan.
Tbl. 1. Tempat letak cabang GMKI Provinsi Papua
Secara Fariabel GMKI Wilayah XII di Propinsi Papua terdapat 8 Cabang dan ada 1 bakal calon cabang.
Percakapan pimpinan masing-masing cabang dengan Pengurus Pusat melaui Korwil XII selalu berjalan
dengan baik dimana ketika sedang terlaksannya salah satu program cabang maka mereka berkoordinasi
terkait Mekanisme Kerja Internal (MKI) walaupun sering tidak sesuai progres gerakan namun tentu tidak
terlepas dari konstitusi organisasi GMKI.
Salah satu diantaranya bakal calon cabang GMKI Timika yang sudah dilaksanakan kajian ilmiah
berdasarkan fakta konstitusi gerakan sehingga selanjutnya telah dilaksankan mapper sekaligus pelantikan
komisariat oleh Ketua Cabang GMKI Jayapura Masa Bhakti 2018-2020 Vicktor Tibul dengan jumlah 34
peserta mapper. Upaya pembentukan GMKI Timika dari bakal calon cabang menjadi calon cabang serta
seterusnya akan menjadi cabang sudah sangatlah memenuhi persyaratan. Oleh karenya telah diputuskan
diforum konfercab XXII GMKI Jayapura untuk dijadikan sebagai Komisarat Timika dan Komisariat
GMKI timika masih berada dibawah GMKI
Cabang Jayapura dan harapan ribuan mahasiswa kristen wilayah XII agar ketika pelaksanan konges
XXXVII di manokwari nantinya akan diperjuangkan untuk ditetapkan sebagai Calon Cabang GMKI
Friport Timika kemudian selanjutnya dilaksanakan Konfercab I GMKI Friport Timika pada tahun 2021.
Tbl. 2. Tempat Letak Cabang GMKI Provinsi Papua Barat
Dari ke 4 cabang definitive dan 1 calon cabang yang tertera pada table 2 diatas seperti yang telah kita
ketahui bahwa GMKI Cabang Manokwari terpilih pada Kongres XXXVI Jakarta di Bogor sebagai Tuan
Rumah Kongres XXXVII GMKI dengan 64 Suara. Kemudian cabang lain sebagai penguatan kaspasitas
pendukung terlaksananya kegiatan akhir masa bhakti 2018-2020. Konsolidasi GMKI wilayah XII selama
masa bhakti 2018- 2020 ini tentu cukup efektif berjalan dengan baik walaupun terkadang tidak harmonis
kepengurusasn setiap cabang sesuai harapan secara hirarki organisasi dimana adanya kerja sama antara
pengurus cabang dengan pengurus cabang, pengurus cabang dengan pengurus komisariat, dan pengurus
cabang dengan Pengurus Pusat kemudian kerjasama dengan pemerintah sebagai pengayom wilayah
operasionalisasi program kerja GMKI.
Perkembangan kondisi cabang dan dinamika yang sedang terjadi di masing-masing cabang khusunya
wilayah XII, maka saya sebagai Koordinator menjelaskan kondisi masing-masing cabang sesuai realita dan
kondisi yang di amati oleh masa bhakti kepengurusan pusat tahun 2018-2020 oleh kami sebagai Korwil
perpanjangan tangan Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
Situasi topografi pulau papua cenderung menjadi problematika tersendiri tentang keadaan ekonomi social
dan politik daerah maupun kebangsaan yang mana sering menjadi tantangan bagi konsolidasi wilyah XII
sesuai alur terutama transportasi. Letak cabang sebagai tempat realisasi kegiatan. Sering terjadi panutan
pemerintah terhadap komunitas gerakan ketika diimplmentasi program kerja cabang tetapi terkadang tidak
lama aktif saling berkeluarga dalam saling memperhatikan karena akibat dari sebagian para kader GMKI
mengkritisi para politoisi terutama pemerintahan birokrasi. Dan juga para kader menggunakan diplomasi
acak acakan dengan cara dengar sana lapor sini dengar sini lapor sana sehingga lahirlah ketidak tidak
memperhatikan akibat mempengaruhi setiap pengurus cabang akhirnya tidak saling menghargai dan
bekerja sama antara pengurus dana mitra kerja.
4. Cabang Wamena
GMKI cabang wamena adalah salah satu cabang yang memiliki dinamika keanggotaan yang dinamis
dan berkembang pesat. Cabang wamena sudah memiliki 3 Komisariat hingga saat ini dan memiliki 343
orang. Pada masa bhakti yang sebelumnya, dinamika internal cabang yang cukup mengalamai beberpa
perbedaan pandangan dalam kondisi maupun internal organisasi namun kepengurusan masa kini tidak
menyurutkan Semngat berpelayanan cabang wamena. Pada tahun 2019 cabang wamena melakukan
Konferensi cabang Masa Bhakti 2019-2021, dengan quota peserta masing-masing komisariat yang
berjumlah 7 calon komisariat diantaranya :
1. Kampus STIH Yapis Wamena
2. Kampus STIKIP ABDI WACAN
3. POLTEKES WAMENA
4. Kampus STAK DIASPORA POTIKELEK
5. STKIP KRISTEN WAMENA
6. STKP AGAMULA PIKHE Wamena
7. Kampus STTR REFORMASI Wamena
Pada saat pelaksanaan Konfernsi Studi Lokal & Konferensi Cabang ke IV GMKI Wamena sering
dibahas dan diputuskan berbagai program yang dibahas terutama menyangkut metode implementasi
program tentu disesuaikan dengan Mekanisme Kerja Internal (MKI). Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
yang menjadi dasar didirikan GMKI Cabang wamena sementara semuanya masih belum dibentuk
komisariat tetapi sudah dilakukan Mapper. Anggota GMKI Wamena dari masa bhakti sebelumnya
hingga sekarang berjumlah 230-300 orang. Percaturan permainan pola berfikir setiap angota pengurus
cabang GMKI Wamena menunjukan bahwa dinamikanya membangkitkan semangat berorganisasi
sering saling mengkritik sesama mitra kerja. GMKI Cabang Wamena juga merupakan Cabang termuda
di Wilayah XII.
Pengolahan akal sehat kepengurusan masa bhakti 2020-2022 sekarang yang sudah mulai menunjukan
perubahan dinamika yang begitu cukup baik. Tingkat Partisipasi anggota mulai meningkat. Tapi tidak
dipungkiri bahwa pengurus cabang harus berupaya menemukan waktu yang tepat untuk ditentukan
pelaksaan kegiatan. Dan juga bukan soal minimnya anggota, melainkan prioritas terhadap pendidikan
sangatlah tinggi. Kelihatan sepertinya pada masa bhakti ini pula cabang biak akan menjadi tuan rumah
Konsultasi Studi Wilayah berikut. Dan untuk implementasi PDSPK masih
dilaksanakan dalam bentuk kewilayahan dimana telah dilaksanakan bersama PPH di Kota Sorong
waktu itu.
9. Cabang Manokwari
GMKI Cabang Manokwari adalah cabang yang sudah lama ada dan cabang manokwari urutan ke 2
yang cukup memiliki banyak kampus. GMKI Manokwari Memiliki 6 Komisariat defnitif dan 400-an
orang anggota. GMKI Manokwari menciptakan sejarah sepanjang masa bahwa waktu itu maju sebagai
kandidat Tuan Rumah Kongres XXXVII Di Kongres XXXVI Jakarta di Bogor. Dan sekarang lagi lihat
berjalannya pelaksanaan kgiatan Nasional ini.
Dinamika anggota yang sangat tinggi dan variable, juga merupakan cabang yang terlatak di ibu kota
Propinsi Papua Barat yang membawah 12 Kabupaten dan 1 Kota. Dan GMKI Cabang Manokwari juga
sangat ditopang oleh kelompok-kelompok para elit politik dan elit birokrasi legislative walau generasi
papua yang tesusun dalam strukturnya tidak pernah mengkritisi elit borokrasi maupun politik.
10. GMKI Cabang Sorong
Penjelasan ini sedikit memberikan gambaran perkembangan tentang keberadaan kekinian. GMKI
cabang Sorong berada di ujung pulau papua sebagai pintu masuk keluarnya penduduk dari berbagai
daerah. Dan juga GMKI Cabang Sorong berada pada kota kemajemukan suku Indonesia. GMKI cabang
sorong secara aktif melaksanakan masa perkenalan dalam rangka penguatan kapasitas organisasi secara
internal dan eksternal teratur dan sering tidak teratur.
Saat ini proses pembabakan kepengurusan GMKI cabang sorong cukup indah berjalan lancar tetapi
sering tidak sama pola berpikir saat melaksanakan salah satu kegiatan. Out put kader GMKI Sorong
cukup banyak yang mengispirasi semangat mahasiswa kristen seperti cabang lain di wilayah XII ini.
Berbeda pola pikir dalam proses implementasi program tetapi mengutamakan kebersamaan demi
kelancaran gerakan tercinta ini.
VII. Rekomendasi
1. Bagi Koordinstor yang akan datangg diharapkan agar dapat melaksanakan tugasnya
untuk kembangkan GMKI wilayah XII lebih baik lagi dari sekarang.
2. Pengurus Pusat yang sekarang agar tentukan nama komisarit timika menjadi calon
cabang GMKI Friport Timika dan Pengurus Pusat yang baru megawal
dilaksanakannya Konfercab I.
3. Diharapkan kepada PP berikut agar perhatiakn GMKI Cabang Sarmi dan jangan
dibekuakn karena sekarang belum ada kampus dan Kabupaten Sarmi pun belum
dibekukan atau dibuabarkan.
VII. Pentup
Demikian Laporan Korwil XII PP GMKI Tanah Papua Masa Bhakti 2018-2020 sebagai bahan acuan dalam
memaknai pergerakan agar terus berkembang ceria. Terima kasih kepada kawan-kawan PP GMKI masa
Bhakti 2018-2020, BPC dan Anggota GMKI sewilayah XII, para senior members/friends, Pimpinan
Gereja, Pemerintah daerah dan pihak-pihak yang selama ini perhatikan pergerakan dan membantu
terlaksananya tugas- tugas koordinasi.
Terlepas beberapa kelebihan dan kekurangan, biarlah itu semua manjadi persembahan bagi kemulian
nama Tuhan Yesus Kristus Kepala Gerakan dan bagi kemajuan GMKI dihari-hari yang akan datang.
PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA MASA
BHAKTI 2018-2020
I. PENDAHULUAN
Segala Puji dan syukur patutlah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus
Sang Kepala gerakan, karena kebaikkan dan kasih karunianya kita masih diberikan
kesehatan dan kesempatan untuk melakukan tugas dan tanggungjawab menjelang
akhir pelayanan dimasa bakti 2018-2020.dipercaya menjalankan tugas dan
tanggungjawab pelayanan Adalah sebuah kebanggaan tersendiri dapat menjadi
bagian dari Pengurus Pusat GMKI. oleh karena itu, dalam pelayanan yang dikerjakan
terdapat kewajiban yang sudah sepatutnya dilakukan dengan sukacita dan hati yang
gembira. Perjalanan kepengurusan saat ini telah melakukan berbagai hal untuk
kebaikan organisasi yang tentunya disertai dengan catatan-catatan kritis reflektif
terhadap dinamika kepelayanan yang belum dapat dikerjakan dengan maksimal. Maka
nantinya perlu dirumuskan pokok-pokok pikiran sebagai bentuk gambaran kondisi
saat ini untuk keberlanjutan kepengurusan Pengurus Pusat GMKI di masa bakti yang
akan datang.
Koordintaor Wilayah sebagai bagian intergral dari Pengurus Pusat GMKI
dalam Keputusan Kongres memiliki tugas dan fungsi melakukan koordinasi dan
mengkomunikasikan program kerja pengurus pusat dengan cabang-cabang yang ada
di wilayah. . Pola dan karekter cabang yang ada di wilayah Xlll memiliki kekompakan
yang unik dan menarik mewakili keragaman sebagai salah satu ciri khas yang ada di
Kepri, Riau dan sumbar.
Wilayah Xlll memiliki 5 (lima) cabang aktif yang terdiri GMKI Cabang
Tanjung pinang-Bintan, GMKI Cabang Batam, GMKI Cabang Dumai, GMKI Cabang
pekanbaru dan GMKI Cabang Padang . Dengan demikian, ijinkanlah kami
menyampaikan laporan pertanggungjawaban ini dengan sistematika sebagai berikut :
Pendahuluan.
Laporan Konsolidasi Wilayah.
Perkembangan Cabang-cabang.
Solusi Pemecahan Masalah.
Rekomendasi.
Penutup.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Tanjungpinangbintan saat ini telah memiliki anggota
aktif yang masih berada di lingkup kampus antara lain Komisariat dompak
Kurang Lebih 67orang, kemudian Komisariat Umrah senggarang kurang lebih
73 orang dan Komisariat maranata kurang lebih 47 orang.
Dinamika Program
Badan Pengurus Cabang GMKI Tanjungpinang-bintan dan Seluruh
Pengurus Komisariat yang ada di Lingkup GMKI Tanjungpinang bintan terus
berupaya melakukan terobosan-terobosan baru dalam melakukan Konsolidasi
Organisasi mulai dengan perekrutan Anggota baru dengan metode maper di
komisariat masing-masing dan dikukuhkan oleh Badan Pengurus Cabang,
melakukan pelatihan design grafis,rumah pintar untuk mengajarkan anak-
anak yang kurang mampu secara ekonomi dan hal-hal yang berkaitan dengan
Teknologi Informasi di era 4.0, diskusi mingguan dan dua mingguan
Keperempuanan serta dialog-dialog dan kelas filsafat dan logika serta intens
dengan PA didalam Persekutuan Mingguan,
Implementasi program yang relevan dengan kondisi saat ini dengan
menitikberatkan pada kebutuhan Cabang yang diserap melalui aspirasi
Anggota kemudian di terjemahkan Bersama dengan Visi-misi Ketua Cabang
yang mengacu pada kreaifitas dan inovasi dan di terjemahkan dalam Sidang
Pleno I dan Sidang Pleno II sehingga di laksanakan sesuai kebutuhan
kaderisasi keanggotaan yang ada di Komisariat dan di Cabang. Walapun
dalam kondisi pendemi dan disibukkan kuliah during dengan banyak tugas
kampus pelaksanaan Program di setiap Bidang di Cabang maupun
Departemen di Komisariat dan Pengurus Komisariat tetap berupaya
semaksimal mungkin dalam pelaksanaan Program-programnya.
Dinamika PDSPK
Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader di GMKI Tanjungpinang-bintan pada
awal masa bakti 2019-2020 telah di laksanakan Implementasi 1 kali PDSPK
2006 Level I secara berkelanjutan dengan melibatkan Akademisi dari
Ekternal dan senior GMKI Sebagai narasumber. Adapun kendala-kendala
dalam pelaksanaan PDSPK Level I yaitu Waktu Perkuliahan sehingga harus
dilaksanakan dalam waktu 2-3 hari diwaktu malam, akan tetapi BPC tetap
berupaya dan berusahan semaksimal mungkin. Sedangkan untuk Level II
akan di rencakan pelaksanaanya waktu mendatang mengingat Pandemik
COVID-19.
Penutup dan Rekomendasi
Melihat dinamika di Tiga medan layan GMKI, kami merekomendasikan agar GMKI
pada tingkat pusat agar :
1. Mendorong pemerintah pusat mempercepat pengesahan UU kepuluan sehingga
ada bagi pemaksimalan potensi maritim kepada seluruh masyarakat secara umum
di Indonesia dan terkhususnya di Kepri.
2. mencermati dinamika pembelajaran dengan metode DARING dan LURING
menindak lanjuti Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020
Tentang Pedoman Penyelenggaraan BDR dalam masa Darurat Penyebaran
COVID-19 yang diberlakukan di Sekolah-sekolah maupun kampus yang berada
di Kepri, agar di dilakukan Kembali seperti normal dengan memperhatikan
protocol Kesehatan.
3. Meminta kepada Pemerintah Pusat dan Daerah segera memperhatikan
ketimpangan pembangunan dan infrastruktur di pulau terluar dan perbatasan.
Dinamika Program
Program kerja yang telah ditetapkan pada Pleno I merujuk pada
keputusan Konpercab dan Keputusan Kongres XXXVI Bogor, namun dalam
implementasinya, ada beberapa program yang tidak dapat dijalankan karena
para BPC kota batam sebagian besar kuliah dan bekerja sehingga
terbengkaleh oleh kesibukan kerja dan waktu.
Dinamika PDSPK
Untuk penerapan kurikulum PDSPK tahun 2006, masih sulit dilakukan
disebabkan oleh karakter/budaya lokal, waktu yang disibukkan dunia kerja
serta kurangnya referensi dari materi-materi PDSPK.
Penutup dan Rekomendasi
Gereja, adanya peningkatan kerjasama yang lebih lagi antara Dedominasi
gereja yang ada dengan GMKI yang lebih bersifat simbiosis mutualisme antara
GMKI batam dan gereja harus tetap dijaga terutama menghadapi dan menjawab
pergumulan penatalayanan yang ada. Perguruan tinggi, sekiranya GMKI dan
perguruan tinggi yang ada khususnya pulua batam dapat selalu bekerjasama untuk
memberikan solusi-solusi dalam kehidupan kemahasiswaan. Masyarakat, kiranya
pergerakan GMKI dan mayarakat terus terbangun dan terjalin baik dengan bersama
aliansi kemasyarakatan buruh dan pelaku penggerak ekonomi UMKM yang ada
dipulau batam.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang pekannaru semasa pelayanan ditahun 2019 hingga 2020
Berjalan dengan baik secara dinamika keanggotaan, yang serta
melaksanakan tugas—tugas pokok dan PA dilakukan walaupun kurang
maksimal. Satu tahun berjalan maper dilaksanakan. Walapun BPC sebagain
yang harus meninggalkan cabang dengan persoalan wabah covid-19,
Bahkan yang lain ya juga harus berkerja diluar kota atau tempat pelayaan
cabang itu sendiri, Namun ada program yg dijalankan walaupun kurang
maksimal.
Dinamika Program
Setahun pelayanan GMKI Cabang Pekanbaru, merupakan suatu anuhgerah
yang patut syukuri, walapun kami tertati-tatih dalam berjuang soal
menjalankan program demi dan untuk gerakan ini lebih baik walapun
berbagai dinamika BPC yang melahirkan program-program lewat sidang
Pleno. namum semua hal tersebut tidak dapat dijalankan 100% dikarenakan
dengan persolan anggaran serta pendemi disebabkan virus covid-19, dan
ada PAW BPC namun semangat pelayanan tetap dilakukan.
Dinamika PDSPK
Setahun berjalan PDSPK adalah bagian dari pergumulan untuk dilakukan di
cabang pekanbaru, dengar berbagai diskusi bahkan usul dan saran menjadi
catatan-catatan penting, sehingga kami PDSPK, ditahun 2021 akan
dilaksanakan. guna dan untuk bertanggungjawab penuh dalam
melaksanakan kordinasi-kordinasi yang berhubungan dengan PDSPK itu
sendiri,.Dengan berbagai Halangan dan dinamika cabang pekanbaru akan
berusaha untuk melaksanakan pada tahun 2021, berjalannya tahun kita
diperhadapkan dengan virus covid-19 yang menjadi tantangang global yang
tak dapat dipungkiri bahkan dihindari dari kenyataan itu sendiri yang
mewabah. Sehingga ini menjadi catatan penting bagi GMKI cabang
pekanbaru untuk konsisten melakukan PDSPK.
4. GMKI Dumai
Dumai adalah Kota madya dan merupakan kota indusri yang cukup unik dalam
pelayanannya karena BPC dan anggota sebagian besar kuliah sambil kerja
sehingga dibutuhkan perhatian yang estra. Karena tuntutan kerja maka dumai
kurang maksimal dalam menjalankan program. walapun demikian semangat
berpelayan tetap ada dan hidup.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Dumai saat ini memliki jumlah anggota kurang lebih sebanyak
82 orang yang terdiri 2 komisariat yaitu komisarit batren dan komisariat kota .
oleh karena itu, konsolidasi internal menjadi suatu keharusan bagi BPC dan
anggota agar dapat bertahan ditengah industri dan persaingan dengan OKP
lain. Apalag GMKIi dumai hanya memiliki beberapa kampus saja dengan
berbagai macam OKP yang tumbuh dan berkembang didalamnya.
Dinamika Program
Program kerja yang telah ditetapkan pada Pleno I merujuk pada
keputusan Konpercab dan Keputusan Kongres XXXVI Bogor, namun dalam
implementasinya, ada beberapa program yang tidak dapat dijalankan karena
para BPC kota dumai sebagian besar kuliah dan bekerja sehingga
terbengkaleh oleh kesibukan kerja dan waktu. tapi, semangat pelayan hidup
dibuktikan melaksanakan PDSPK pada awal bulan november walaupun
dilakukan secara during tetapi tetap terlaksana.
Dinamika Anggota
Saat ini jumlah anggota GMKI yang aktif adalah sebanyak kurang
lebih 61 anggota dan minimnya melakukan kegiatan -kegiatan cabang,
diantaranya Pendalaman Alkitab, Diskusi Internal, Dialog Publik, dan
Pemahaman Konstitusi.
Program kerja yang telah ditetapkan pada Pleno I merujuk pada
keputusan Konpercab dan Keputusan Kongres XXXVI Bogor, namun dalam
implementasinya, ada beberapa program yang tidak dapat dijalankan karena
kurang sumber daya manusia dan kader-kader GMKI.
Penutup dan Rekomendasi
GMKI Cabang Padang yang memiliki tantangan keragaman dan toleransi Oleh
karena itu, Konsolidasi Orgnasisa secara internal menjadi perhatian utama dalam
mengambangkan cabang kedepannya. Selain itu, Gereja dan Senior Members
sebagai sumber daya perlu untuk dimaksimalkan agar dapat menopang jalannya
aktivitas organisasi.
Tinggi
Iman,
Tinggi Ilmu,
Tinggi Pengabdian,,,
Rimbun Purba
Koordinator Wilayah Xlll (Kepri, Riau dan Sumbar)
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KORDINATOR WILAYAH XIV (KALIMANTAN BARAT)
PENGURUS PUSAT GMKI MASA BAKTI 2018-2020
I. Pendahuluan
GMKI wilayah XIV memiliki 3 cabang, yaitu Cabang Pontianak, Cabang Sintang dan
Cabang Bengkayang. Dalam proses pelaksanaan tugas dan pelayanan organisasi, GMKI
Wilayah XIV memiliki tantangan dan dinamika yang cukup beragam, mulai dari letak
geografis yang saling bejauhan antara satu cabang ke cabang lain, maupun dinamika anggota
di setiap cabang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, melaui laporan ini, saya selaku
kordinatir wilayah mencoba untuk merangkum hal-hal yang menjadi catatan dalam
penatalayanan di GMKI Wilayah XIV.
3. Cabang Bengkayang
a. Kondisi Cabang Bengkayang
1) Sempat vakum selama 6 tahun, 2 tahun nya sempat ada BPC tetapi
tidak ada kegiatan dan laporan
2) Tekah terlaksana perekrutan anggota (Maper)
3) Dan telah terlaksana Konpercab ke-VII dilaksanakan pada : Tanggal 4-
11-2020
b. Kendala Cabang Bengkayang
1) Belum ada Student Centre Permanen
2) Kevakuman GMKI selama 6 tahun terakhir membuat dinamika dan
kerja-kerja organisasi tidak maksimal, sehingga BPC yang ada sekarang
perlu bimbingan dan pendampingan agar bisa maksimal dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawab pelayanan di GMKI Bengkayang.
B. Eksternal :
1. Mendorng pengesahan UU Perlindungan Perempuan
2. Melestarikan kawasan Konservasi (Mempercepat penetapan SK / Status
Kawasan hutan)
3. Menyuarakan Pemerataan pembangunan insfrastruktur di Kalimantan
Barat, supaya akses menuju daerah-daerah pedalaman bisa terbuka.
4. Pembangunan akses internet sampai ke desa, hal ini untuk menunjang
keterbukaan informasi dan komunikasi serta mempermudah proses belajar
mengajar di masa pandemi .
V. Penutup 5. Mendorong pembuatan kurikulum pembelajaran daring (Pembelajaran
dimasa pandemi.
Demikian laporan kordinatir ini dibuat agar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi
GMKI yang ada diwilayah XIV. Saya selaku kordinator wilayah menyadari dalam pembuatan
laporan ini masih belum bisa maksimal, dan masih banyak kekurangan, sehingga saya
menerima dengan terbuka setiap kritikan dan masukan bagi penyempurnaan laporan ini.
Tinggilah Iman Kita, Tinggilah Ilmu Kita, Tinggilah Pengabdian Kita. Ut Omnes Unum
Sint !!!.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KOORDINATOR WILAYAH XV (PROVINSI MALUKU UTARA)
PENGURUS PUSAT GMKI MASA BAKTI 2018 - 2020
I. PENDAHULUAN
Puji dan syukur patutlah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus Sang
Kepala gerakan, karena kasih dan karuniaNYA kita masih diberikan kesempatan
untuk melakukan tugas dan tanggungjawab menjelang akhir pelayanan dimasa bakti
2018-2020. Tugas dan tanggungjawab pelayanan menggantikan Koordniator Wialyah
XV sebelumnya yaitu Bung Yareth Coling, Sip yang telah menjadi abdi negara
sebagai Anggota KPUD Kabupaten Halmahera Selatan kami terima pada Juli 2019
lalu. Adalah sebuah kebanggaan terseindiri dapat menjadi bagian dari Pengurus Pusat
GMKI. oleh karena itu, dalam pelayanan yang dikerjakan terdapat kewajiban yang
sudah sepatutnya dilakukan dengan hati yang gembira. Perjalanan kepengurusan saat
ini telah melakukan berbagai hal untuk kebaikan organisasi yang tentunya disertai
dengan catatan-catatan kritis reflektif terhadap dinamika kepelayanan yang belum
dapat dikerjakan dengan maksimal. Maka nantinya perlu dirumuskan pokok-pokok
pikiran sebagai bentuk gambaran kondisi saat ini untuk keberlanjutan kepengurusan
Pengurus Pusat GMKI di masa bakti yang akan datang.
Koordintaor Wilayah sebagai bagaian intergral dari Pengurus Pusat GMKI
dalam Keputusan Kongres memiliki tugas dan fungsi melakukan koordinasi dan
mengkomunikasikan program kerja pengurus pusat dengan cabang-cabang yang ada
di wilayah. Maluku Utara adalah provinsi terakhir dalam pemetaan wilayah pelayanan
di GMKI dengan kode XV. Pola sebaran cabang yang ada di wilayah XV memiliki
kenampakan yang unik dan menarik mewakili keragaman sebagai salah satu ciri khas
yang ada di Maluku Utara.
Wilayah XV Maluku Utara memiliki dari 6 (enam) cabang aktif yang terdiri
GMKI Cabang Ternate, GMKI Cabang Tobelo, GMKI Cabang Jailolo, GMKI
Cabang Bacan, GMKI Cabang Sofifi dan GMKI Cabang Morotai. Sofifi dan Morotai
merupakan cabang yang baru saja didefenitifkan pada tahun 2020. Dengan demikian,
ijinkanlah kami menyampaikan laporan pertanggungjawaban ini dengan sistematika
sebagai berikut :
Pendahuluan.
Laporan Konsolidasi Wilayah.
Perkembangan Cabang-cabang.
Solusi Pemecahan Masalah.
Rekomendasi.
Penutup.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Ternate saat ini telah memiliki anggota aktiv yang
masih berada di lingkup kampus antara lain Komisariat Unkhair II Kurang
Lebih 65 orang, kemudian untuk Komisariat Unkhair I 50 orang, Komisariat
UMMU 98 orang dan Komisariat STKIP data tahun 2019 38 anggota aktiv
dan Komisariat Kota 26 orang.
Dinamika Program
Badan Pengurus Cabang GMKI Ternate dan Seluruh Pengurus
Komisariat yang ada di Lingkup GMKI Ternate terus berupaya melakukan
terobosan-terobosan baru dalam melakukan Konsolidasi Organisasi mulai
dengan perekrutan Anggota baru dengan metode maper di komisariat
masing-masing dan dikukuhkan oleh Badan Pengurus Cabang, melakukan
pelatihan Jurnalistik dan hal-hal yang berkaitan dengan Teknologi Informasi
di era 4.0, diskusi mingguan dan dua mingguan Keperempuanan serta dialog-
dialog dan kelas filsafat dan logika serta intens dengan PA didalam
Persekutuan Mingguan,
Implementasi program yang relevan dengan kondisi saat ini dengan
menitikberatkan pada kebutuhan Cabang yang diserap melalui aspirasi
Anggota kemudian di terjemahkan Bersama dengan Visi-misi Ketua Cabang
yang mengacu pada kreaifitas dan inovasi dan di terjemahkan dalam Sidang
Pleno I dan Sidang Pleno II sehingga di laksanakan sesuai kebutuhan
kaderisasi keanggotaan yang ada di Komisariat dan di Cabang. Walaupun
belum efektif dalam pelaksanaan Program di setiap Bidang di Cabang
maupun Departemen di Komkisariat dengan kendala yang bertabrakan
dengan aktifitas Akademik di kampus maupun kondisi Pandemik COVID-19
serta Kurang Aktifnya BPC dan Pengurus Komisaruiat, namun BPC dan
Pengurus Komisariat tetap berupaya semaksimal mungkin dalam
pelaksanaan Program.
Dinamika PDSPK
Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader di GMKI Ternate pada awal masa bakti
2019-2021 telah di laksanakan Implementasi PDSPK 2006 Level I yang
dimulai dari 27 Februari 2020 secara berkelanjutan dengan melibatkan
Akademisi dari Ekternal dan senior GMKI Sebagai narasumber. Adapun
kendala-kendala dalam pelaksanaan PDSPK Level I yaitu Waktu Perkuliahan
sehingga harus dilaksanakan dalam waktu 3-4 hari diwaktu malam, akan
tetapi BPC tetap berupaya dan berusahan semaksimal mungkin. Sedangkan
untuk Level II akan di rencakan pelaksanaanya waktu mendatang mengingat
Pandemik COVID-19.
Penutup dan Rekomendasi
Melihat dinamika di Tiga medan layan GMKI, kami merekomendasikan agar GMKI
pada tingkat pusat agar :
1. Mendorong pemerintah pusat mempercepat pengesahan UU PKS sehingga ada
efek jera bagi pelaku dan juga kepada seluruh masyarakat secara umum di
Indonesia dan terkhususnya di Maluku Utara – Kota Ternate.
2. mencermati dinamika pembelajaran dengan metode DARING dan LURING
menindak lanjuti Surat Edaran Sekjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020
Tentang Pedoman Penyelenggaraan BDR dalam masa Darurat Penyebaran
COVID-19 yang diberlakukan di Sekolah-sekolah maupun kampus yang berada
di Kota Ternate, agar di dilakukan Kembali seperti normal dengan
memperhatikan protocol Kesehatan.
3. Meminta kepada Pemerintah Pusat dan Daerah segera memperhatikan
ketimpangan pembangunan dan infrastruktur di pulau terluar di kota ternate
Dinamika Program
Pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indoensia turut
serta mempengaruhi pergerakan dalam satu tahun terakhir. Program kerja
yang dilaksanakan di tahun pertama pelayanan berjalan dengan baik baik dari
aspek konsolidasi organisasi, pendidikan kader dan aksi partisipasi. Namun
di tahun kedua pelayanan, terjadi perubahan bahkan beberapa bulan awal
covid-19 cabang tobelo tidak banyak melakukan aktivitas.
Dinamika PDSPK
Implementasi Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader di GMKI Cabang Tobelo
ddilaksanakan di tahun pertama kepengurusan. Proses pelaksanaan
implementasi PDSPK di cabang tobelo dapat dikatakan sangat berhasil
karena dimulai dengan assesment kebutuhan, kerangka pelatihan yang jelas
dan terukur, narasumber yang mempuni karena semuanya dari kalangan
akademisi, serta sistem adminidstrasi yang baik sampai dengan penerbitan
sertifikasi dari PP GMKI. di tahun kedua tidak dilaksanaksan karena kondisi
covid-19 yang berdampak pada seluruh aktivitas organisasi.
Penutup dan Rekomendasi
Sebagai penutup, ada beberapa hal yang sekiranya dapat dijadikan pokok pikiran
yang nantinya dibahas di forum-forum stratgis GMKI, diantaranya :
1. Dinamika perkembangan organisasi mengalami perubahan yang setidaknya
harus sejalan dengan perkembangan zaman, apalagi ditengah pandemi covid-19
yang membuat pembaharuan terjadi dimana-mana. oleh karena itu, pola dan
pendekatan yang digunakan juga harus benar-benar menjawab kebutuhan
perkembangan zaman.
2. Persoalan pertambangan yang berdampak terhadap lingkungan hidup menjadi
tantangan yang terjadi di halmahera Utara harusnya mendapat perhatian tidak
secara regional tetapoi juga nasional. Oleh karena itu, advokasi kelembagaan
penting untuk di dorong dan digerakan secara bersama.
5. GMKI Cabang Jailolo
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), sudah pasti memiliki
program kerja yang memiliki progres ke depan yang terarah demi sebuah
kemajuan organisasi yang lebih baik. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI) bukanlah suatu entitas yang terasing dari dunia. Organisasi ini hadir,
berpijak, serta terikat pada suatu konteks dan lokus tertentu. Eksistensi GMKI
tidak bisa dilepaspisahkan dari keberadaan medan gumul dan layanannya, gereja,
perguruan tinggi dan masyarakat. Dinamika dan perubahan yang terjadi pada tri-
matra layanannya merupakan pergumulan yang perlu diseriusi oleh GMKI secara
kontinu agar eksitensi diri dan geraknya selalu relevan dengan kebutuhan zaman.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) merupakan salah satu wadah atau
organisasi mahasiswa Kristen yang merupakan bentuk sekolah latihan dari
semangat kaum intelektual Kristiani untuk mencapai suatu tujuan bersama
sebagaimana telah termaktub dalam Angaran Dasar (AD) & (ART).
Esensi kehadiran GMKI Cabang jailolo adalah untuk memjawab
seluruh pergumulan serta tantangan pelayanan kehidupan berbangsa dan
bernegara ketika itu (28 0ktober 2002 hadirnya GMKI Jailolo). Hadir dari
persoalan, tantangan, perggumulan daerah yang sangat dilematis saat penghujung
konflik horizontal Maluku Utara dan pemindahan daerah otonom dari kabupaten
Maluku utara menjadi Kabupaten Halmahera Barat. Sebuah paksaan
penyelamatan yang menjadi semangat para senior – senior GMKI menghantarkan
kehadiran GMKI Cabang Jailolo, waktu yang bersamaan pula konfercab GMKI
Cabang Ternate yang dilakukan di jailolo. Desa Gamyial kecamatan Sahu Timur
tepatnya di Gedung Gereja GMIH Gamyial hadirlah kepengurusan GMKI
Cabang Jailolo.
Dalam peñatalayanan GMKI di tiga medan gumul, sangat disadari
bahwa masih banyak yang tidak dapat berjalan maksimal, hal ini disebabkan oleh
kurang mampuhnya sebagian fungsionaris organisasi dalam menerjemahkan
makna dari pelayanan itu sendiri. Pelayanan diartikan hanya sebatas pada
tingkatan berdoa, yang berdampak pada terabaikannya Tri Matra GMKI.
Dinamika Anggota
Dalam Merekrut Anggota Baru yang dilakukan melalui MAPER,
GMKI Jailolo Masa Bakti 2019-2021 telah melaksanakan beberapa kali
MAPER yang menghasilkan kurang lebih 80 (Puluh) orang anggota. Dan
dalam perkembangannya, hanya sebagian dari anggota yang selalu
berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan cabang. Kemudian GMKI Jailolo
mendata kembali jumlah senior Member/Friends kurang lebih 100 orang
Senior. Dengan demikian GMKI Jailolo terus berupaya melakukan
konsolidasi internal untuk merekrut kembali anggota yang kurang aktif
Dinamika Program
Program kerja yang telah ditetapkan pada Pleno I merujuk pada
keputusan Konpercab VIII di Tuguaer Kec. Ibu Selatan dan Keputusan
Kongres XXXVI Batu Tulis Bogor, namun dalam implementasinya, ada
beberapa program yang tidak dapat dijalankan. Hal ini disebabkan oleh
karena setelah pelantikan BPC, ada sebagian BPC yang tidak aktif serta ada
yang mengundurkan diri dan sudah berhenti kuliah. Setelah Pleno I BPC
GMKI Jailolo telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah
Halmahera Barat, salah satu bentuk kerjasama yaitu dengan Dinas P3A, Kab.
Halmahera Barat dalam rangka Penanganan Khasus Kekerasan Perempuan
dan Anak, Kominfo, Polres Halmahera Barat tentang Etika dalam
Menunakan Media Sosial di Era Industri 4.0, Dispora, Kesbangpol, FKUB,
FKPPI tentang Merawat Kebinekaan Disamping itu, GMKI juga bekerjasama
dengan berbagai lembaga kepemudaan, baik lembaga yang berskala nasional
seperti KNPI, GAMKI, Komunitas maupun organisasi paguyuban lain yang
ada di Halmahera Barat. Hal ini diwujudkan dengan pelaksanaan Bakti Sosial
di Desa Taraudu Kec. Sahu pada bulan Februari. Disisi lain GMKI Jailolo
juga menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga keumatan seperti GMIH,
GKPMI dalam hal pembinaan iman umat.
Dinamika PDSPK
Untuk penerapan kurikulum PDSPK tahun 2006, masih sulit dilakukan
disebabkan oleh karakter/budaya lokal masyarakat serta kurangnya referensi
dari materi-materi tersebut.
Penutup dan Rekomendasi
Gereja, adanya peningkatan kerjasama yang lebih lagi antara Dedominasi
gereja yang ada dengan GMKI yang lebih bersifat simbiosis mutualisme antara
GMKI Jailolo dan gereja harus tetap dijaga terutama menghadapi dan menjawab
pergumulan penatalayanan yang ada. Perguruan tinggi, sekiranya GMKI dan
perguruan tinggi yang ada khususnya d Halmahera Barat dapat selalu bekerjasama
untuk memberikan solusi-solusi dalam kehidupan kemahasiswaan. Masyarakat,
kiranya pergerakan GMKI dan mayarakat terus terbangun dan terjalin baik dengan
bersama aliansi kemasyarakatan yang ada d Halmahera Barat.
6. GMKI Cabang
Bacan
Mengukir Kreativitas dan pelayanan GMKI merupakan perjuangan bagi BPC,
Perjuangan ini merupakanTanggungjawab besar yang harus kami jalankan
bahkan menyelesaikannya sehingga pelayanan ini menghasilkan ukiran yang
indah. hakekat keberadaan GMKI adalah sebagai garam dan terang yang
mempunyai pergumulan di tiga medan pelayanan,tujuan serta kehadiran di
tengah-tengah masyarakat berbangsa dan bernegara.GMKI Cabang Bacan telah
memiliki usia yang 11 Tahun lamanya dengan berbagai dinamika kedaerahan
yang berdampak pada perguruan tingi hingga para basis dan kantong Nasrani
sering bergejolak pada mahasiswa baru sehingga sejauh ini pembentukan
Komisariat belum maksimal terbentuk di dua kampus sebab minimnya Aggota
GMKI, sebagai gambaran konsolidasi GMKI cabang bacan sendiri untuk
mendorong setiap kader harus menjadi peran penting d idalam kampus untuk
berada pada posisi BEM serta kepanitian Orentasi, agar mampu dan memiliki
kapasitas untuk mengsosialisasikan kampus sehingga dapat mengrekrut
Mahasiswa baru yang beragama Kristen sehingga muda GMKI Cabang bacan
Membentuk Komisariat didua kampus
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Bacan,semasa pelayanan ditahun 2019 hingga 2020 Berjalan
dengan baik secara dinamika keanggotaan, yang bertanggungjawab serta
melaksanakan tugas—tugas pokok. Satu tahun berjalan ini cukup kami
memiliki kader yang melitan dan progresif dalam mengawal kepentingan-
kepentingan masyarakat bahkan umat itu sendiri. Walapun sebagain yang
harus meninggalkan cabang dengan persoalan wabah covid-19, Bahkan yang
lain ya juga harus berkerja diluar kota atau tempat pelayaan cabang itu
sendiri, Namun kami BPC Tetap eksis dan bertanggungjawab penuh untuk
membentuk krakter para anggota yang lainya.
Dinamika Program
Setahun lebih pelayanan GMKI Cabang Bacan, merupakan suatu anuhgerah
yang kami syukuri, walapun kami tertati-tatih dalam berjuang soal
menjalankan program demi dan untuk gerakan ini lebih baik walapun
berbagai dinamika BPC yang melahirkan program-program lewat siding
Pleno. namum semua hal tersebut tidak dapat dijalankan 100% dikarenakan
dengan persolan anggaran serta keterlibatan anggota serta kontribusi pikir
oleh senior, sanggat minum untuk menopang program-program cabang
Namun kami tetap percaya bahwa apapun itu adalah membentuk dari proses,
walapun bebeberapa sebagian program juga yang sempat tertunda walapun
sudah final, disebabkan virus covid-19, namun semangat pelayanan tetap
menjadi garis terdepan.
Dinamika PDSPK
Setahun berjalan PDSPK adalah bagian dari pergumulan kami untuk
dilakukan di cabang bacan, dengar berbagai diskusi bahkan usul dan saran
menjadi catatan-catatan penting, sehingga kami membentuk Panitia PDSPK,
ditahun 2019 guna dan untuk bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan
kordinasi-kordinasi yang berhubungan dengan PDSPK itu sendiri, Dengan
berbagai Halangan dan dinamika cabang kami memutuskan untuk
dilaksanakan pada tahun 2020, berjalannya tahun kita diperhadapkan dengan
virus covid-19 yang menjadi tantangang global yang tak dapat dipungkiri
bahkan dihindari dari kenyataan itu sendiri yang mewabah. Sehingga ini
menjadi catatan penting bagi kami GMKI cabang bacan untuk belum lagi
melakukan PDSPK.
Penutup dan Rekomendasi
Dalam Mengoptimalkan pelayanan, GMKI sebagai sebuah sekolah latihan
dengan segenap potensi organisai yang ada didalamnya sudah supatutnya berda
pada sebuah sistem guna Mengubah langkah-langkah yang taktis agar dapat
menerobos dan mendorong pembaharuan dalam kehidupan di tiga medan layan. Ini
menjadi alternatif solusi yang tepat untuk menguatkan posisi orgniasasi sebagai
sosial kontrol yang nyata. Dengan demikian, kami Merekomendasikan kepada
Pengurus Pusat GMKI, agar membangun peluang kerja sama atau mencari mitra
Kerja dalam hal lembaga-lembaga pelatihan khusus sesuai skill serta disiplin Ilmu
para Kader sebagai bekal pasca dari berGMKI untuk menciptakan lapangan
Peekerjaan Serta dapat mengambil bagaian pada jabatan-jabatan strategis baik
POLITIK, EKONOMI, Bahkan BIROKRASI
7. GMKI Cabang Sofifi
Sofifi adalah ibu Kota Provinsi Maluku Utara yang secara administratif dan
geografis merupakan bagian dari salah satu kecamatan yang ada di wilayah Kota
Tidore Kepulauan. Selain itu, Sofifi merupakan daerah yang stategis di wilayah
Maluku Utara, karena menjadi pusat mobilitas antar kabupaten di Maluku Utara.
Dengan dua kondisi ini, Sofifi menjadi daerah yang unik dan startegis di masa
depan. Dengan demikian, kehadiran GMKI di Sofifi menjadi kerinduan seluruh
keluarga besar civitas GMKI di Wilayah XV. Dalam suatu perjalanan panjang
dari tahun 2012 – 2020, pada bulan September GMKI Cabang Sofifi dinyatakan
defenitif oleh Pengurus Pusat GMKI. Sukacita bersama ini disambut dengan
konsolidasi sleuruh potensi organisasi baik anggota maupun senior members
Konferensi cabang I dilaksanakan pada 23-24 September 2020 dan pelantikan
BPC GMKI Sofifi Masa Bakti 2020-2022 pada 10 November 2020.
Dinamika Anggota
GMKI Cabang Sofifi saat ini memliki jumlah anggota sebanyak 78 orang yang
teridiri dari 60 anggota biasa dan 18 anggota luar biasa. Terdapat 27 anggota
biasa yang saat ini mengikuti kegiatan GMKI. oleh karena itu, konsolidasi
internal menjadi suatu keharusan bagi BPC dan anggota agar dapat bertahan
ditengah persaingan dengan OKP lain. Apalagi sofifi hanya memiliki satu
kampus dengan berbagai macam OKP yang tumbuh dan berkembang
didalamnya.
Dinamika Program
Pembentukan cabang sofifi dilakukan dengan cara membentuk
Komisariat dibawah naungan cabang Ternate. Sejak dibentuk pada 2013,
Komisariat ini aktif melakukan berbagai macam aktivitas organisasi baik
secara internal maupun secara eksternal seperti ; Ibadah dan Pendalaman
Alkitab, Masa perkenalan, Latihan Dasar kepemimpinan dan lain sebaginya.
Selain itu kegiatan yang dilakukan secara eksternal adalah bakti sosial, dialog
publik, pelayanan bersama gereja dan lain sebagainya.
Setelah ditetapkan menjadi cabang Defenitif, Konperensi Cabang I
menetapkan Struktur BPC berjumlah 9 orang yang diharapkan kedepannya
dapat menjawab dinamika dan pergumulan di medan layan melalui
Konsolidasi Organisasi yang masih dan terukur dengan menggandeng gereja
sebagai mitra utama untuk merekrut anggota dan melibatkan seluruh
komponen pemuda gereja dalam aktivtas organisasi, melaksanakan
implementasi PDSPK dan Latihan Dasar Kepemimpinan yang komperhensif
agar dapat mempersiapkan aksi partisipasi mempuni dalam pengabdian pada
gereja, masyarakat dan negara.
Penutup dan Rekomendasi
Dengan melihat potensi yang ada, diharapkan di GMKI Cabang Sofifi dapat
bertahan ditengah-tengah dinamika di ibu kota provinsi. Oleh karena itu,Sebagai
cabang yang baru dibentuk, GMKI Sofifi membutuhkan pendampingan serara rutin
baik oleh Koordinator Wilayah dan cabang-cabang yang berdekatan. Selain itu,
mengingat posisi geografisnya yang strategis, kolaborasi dan elaborasi dengan
stakehoulders yang ada merupakan satu dari sekian cara untuk bertahan karena kita
sungguh percaya bahwa sekali GMKI Hadir mengisi ruang publik, tidak akan pernah
mati.
8. GMKI Cabang Morotai
Kabupaten Pulau Morotai yang berada di ujung Utara Provinsi Maluku
Utara merupakan Kabupaten baru yang berkembang dengan pesat. hal ini dapat
dilihat dengan geliat pembangunan infrastrukutr diberbagai macam sector yang
ada, salah satunya Perguruan Tinggi. Kabupaten Pulau Morotai memiliki satu
Perguruan Tinggi yaitu Universitas Pasifik. Dalam perkembangannya,
Universitas ini disuport penuh oleh pemerintah daerah dengan menggratiskan
biaya kuliah. Kebijakan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan
mendorong putra-putri daerah untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan
tinggi. Universitas Pasifik juga tercatat sebagai Universitas dengan jumlah
Mahasiswwa Kristen terbanyak yang ada di Maluku Utara. peluang ini langsung
diafirmasi oleh GMKI cabang Tobelo dengan membentuk Komisariat pada tahun
2017 dan mulai melakuakn pelayanan kepada Mahasiswa Kristen yang ada di
UniPas. Proses ini kemudian diteruskan dengan melaksanakan penjajakan
pembentukan cabang hingga terlaksananya Konferensi Cabang I pada 25-27
September 2020.
Dinamika Anggota
Saat ini jumlah anggota GMKI yang dimaperkan adalah sebanyak 67
anggota dan telah banyak melakukan kegiatan sebagai syarat pembentukan
cabang, diantaranya Pendalaman Alkitab, Diskusi Internal, Dialog Publik,
Pemahaman Konstitusi serta berbagai pendampingan untuk penguatan
pemahaman berorganisasi oleh GMKI Cabang Tobelo dan Koordinator
Wilayah. Selain itu, Senior Members juga terlibat aktif untuk memberikan
penguatan dan pemahaman nilai dan prinsip GMKI bagi Anggota. Sebagai
cabang baru dengan potensi 300an mahasiswa kristen yang melakukan studi
di Universitas Pasifik GMKI Cabang Morotai dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik di waktu yang akan datang.
Penutup dan Rekomendasi
GMKI Cabang Morotai yang yang baru saja didefenitifkan memiliki tantangan yang
beragam. Oleh karena itu, Konsolidasi Orgnasisa secara internal menjadi perhatian
utama dalam mengambangkan cabang kedepannya. Selain itu, Gereja dan Senior
Members sebagai sumber daya perlu untuk dimaksimalkan agar dapat menopang
jalanny aktivitas organisasi.
IV. Solusi Pemecahan Masalah
Dengan melihat realitas perkembangan cabang-cabang yang ada di wilayah XV, maka
dapat dipetakan beberapa alternatif solusi yang kiranya dapat di menjawab berbagai
persoalan yang ada sebagai berikut :
V. Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat di sampaikan ialah :
Konsolidasi Organisasi :
Pembaharuan pola dan pendekatan konsolidasi organiasi dengan mamanfaatkan
teknologi dan informasi yang sudah ada
Pendampingan secara berkala bagi cabang-cabang yang baru terbentuk untuk
percepatan konsolidasi orgnasisai dan pemahaman kerangka pendidikan kader
bagi Badan Pengurus Cabang sehingga dapat diselaraskan dengan cabang-cabang
yang sudah ada.
Digitalisasi data base anggota GMKI se wilayah XV
Implementasi PDSPK 2006
Implementasi PDSPK tingkat Wilayah XV yang melibatkan seluruh cabang yang
ada.
Aksi Partisipatif
Advokasi masalah-masasalah pertambangan dan masalah lingkungan yang ada di
wilayah dengan melibatkan semua cabang yang ada sehingga dapat didorong
menjadi isu regional maupun nasional.
Pemberdayaan Perempuan
Pembentukan Forum Perempuan GMKI di tingkat wilayah
Ekonomi Kreatif
Penjajakan kerja sama dengan stakehoulder orgnasisasi untuk membentuk
UMKM GMKI di cabang-cabang untuk mendorong kemandirian organsiasi.
VI. Penutup
Demikian laporan Koodinator Wialyah XV ini dibuat, agar dapat menjadi
bahan evaluasi tetapi juga refensi bagi proses pengelolaan organisasi kedepannya.
Dengan harapan GMKI Wilayah XV dengan potensi enam cabang yang ada dapat
dimaksimalkan untuk menjawab tantangan dan persoalan yang ada di wilayah XV
baik secara internal maupun eksternal agar dapat berkontribusi bagi gereja, perguruan
tinggi dan masyarakat. terima kasih kepada rekan-rekan Pengurus Pusat GMKI masa
bakti 2018-2020 atas setiap semanhgat dan dorongan sehingga di tahun 2020 ini
GMKI Wialyah XV memiliki 2 cabang baru. Kiranya Tuhan Yesus Kepala Gerakan
memberkati kita semua.
Tinggi
Iman,
Tinggi Ilmu,
Tinggi Pengabdian,,,
I. PENDAHULUAN
SYALOM!
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) merupakan salah satu organisasi
kemahasiswaan non profit yang sampai saat ini tetap mempertahankan eksistensinya yang
diwujudkan melalui pengelolaan internal dan juga panggilan pelayanan terhadap tiga medan
gumul yaitu gereja, perguruaan tinggi dan masyarakat. Untuk mewujudkan visi dan misi
organisasi pada dasarnya dibutuhkan fondasi keuangan yang kuat dan mandiri, sumber
pendanaan dan pembiayaan dalam organisasi seperti GMKI melalui pengelolaan sumber
sumber pendapatan yang tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Dalam upaya merealisasikan dan mengimplementasikan perencanaan program yang
menjadi acuan PP GMKI masa bakti 2018 - 2020 melakukan langkah-langkah pengoptimalan
sumber-sumber pembiayaan meskipun capaiannya belum dapat dihimpun secara maksimal
dan memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan finansial konsolidasi organisasi. Sesuai
dengan landasan konstitusi dan keputusan yang tertuang dalam hasil Pleno I PP GMKI
sumber - sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan bersumber dari iuran, donasi senior
member/friends, bantuan pemerintah dan usaha-usaha keuangan.
B. PELAKSANAAN APBO
Pelaksanaan realisasi APBO dilakukan sesuai dengan perencanaan hasil sidang Pleno
I PP GMKI tetapi juga realistis terhadap ketidakpastian situasi ekonomi atau tantangan dan
kendala yang ditemukan dalam konsolidasi keuangan organisasi.
REKAPITULASI BELANJA
KMA URAIAN DIANGGARKAN REALISASI
2.1 Hutang - -
2.2 Belanja Tetap Rp 22,000,000 Rp 297,590,724
2.3 Belanja Barang Rp 17,000,000 Rp 136,318,500
2.4 Belanja Pemeliharaan Rp 18,500,000 Rp 34,462,108
2.5 Belanja Perjalanan Dinas/Rapat Rp 110,000,000 Rp 259,790,437
2.6 Belanja Bidang Rp 6,986,000,000 Rp 485,009,457
2.7 Belanja Lain-Lain Rp 655,000,000 Rp 333,336,196
TOTAL Rp 7,808,500,000 Rp 1,546,507,422
SALDO KAS
Realisasi Pendapatan Rp 1,598,598,940
Realisasi Pengeluaran Rp 1,546,507,422
Sisa Saldo Rp 52,091,518
Summary Penyerapan Anggaran Per Bidang
244
IV. REKOMENDASI
Berdasarkan evaluasi pengelolaan keuangan GMKI yang merupakan fondasi penting dalam
menunjang aktifitas organisasi, berikut rekomendasi yang dapat dipertimbangkan guna
pengelolaan kemandirian keuangan GMKI secara profesional di masa mendatang yaitu
pembentukan Tim Usaha PP GMKI yang bertujuan agar dapat membantu PP GMKI dalam hal
ini Bendahara Umum dan Wakil Bendarahra Umum untuk mengelola dan mengatur perputaran
uang usaha usaha PP GMKI. Adapun langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain dengan
cara menjaring sumber daya manusia pengelola, menyusun SOP tugas pengelola serta
menyiapkan kebutuhan teknis dan manajemen usaha PP GMKI secara mandiri dan profesional.
V. PENUTUP
Demikian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pengurus Pusat GMKI MB 2018-2020
yang dapat kami sampaikan pada forum tertinggi dalam sejarah perjalanan ber-GMKI masing-
masing kita yang hadir pada saat ini. GMKI senantiasa dapat beradaptasi dengan pola-pola
pencarian sumber-sumber pembiayaan keuangan organisasi serta meningkatkan mekanisme
pengelolaan secara profesional yang tidak bertentangan dengan visi misi GMKI. Teriring salam
dan doa kami, Tuhan Yesus Kepala Gerakan memberkati kita semua. UOUS!
Salam Kasih,
Bendahara Umum
Fransina Natalia Mahudin
Tentang:
PIMPINAN KOMISI, PANITIA KERJA, DAN PANITIA KHUSUS KONGRES XXXVII
GMKI
MEMUTUSKAN
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
TEMA DAN SUB TEMA KONGRES XXXVII GMKI
Menimbang : Bahwa Tema dan Sub Tema adalah dasar teologis yang
mengarahkan perjalanan gerakan untuk dua tahun mendatang, karena
itu perlu adanya pemahaman yang mendasar terhadap Tema dan Sub
Tema.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di MANOKWARI
Hari Minggu
Tanggal 29 NOVEMBER 2020
Jam 21.07 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
A. PENDAHULUAN
Setiap dua tahun sekali, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), melalui forum
Kongres Nasional, menggumuli dan memutuskan tema dan sub temanya. Tentu tema dan sub tema
ini bukan hanya menjadi “elemen” pelengkap belaka, melainkan menjadi suatu dasar teologis-
filosofis bagi pergerakan GMKI selama dua tahun. Di atas terang tema dan sub tema inilah seluruh
aktivitas organisasi selama dua tahun berdiri. Oleh karena itu, tema dan sub tema dapat dipandang
sebagai instrument (periodik) yang digunakan oleh GMKI untuk mencapai tujuannya yang lebih
besar sebagaimana terdapat dalam visi dan misi organisasi. Dalam kerangka berpikir demikian,
maka pada tahun ini (2020) GMKI kembali diharuskan untuk merefleksikan perjalanannya selama
dua tahun (2018-2020) serta menysusun suatu tema dan sub tema yang baru sebagai dasar
perjalanan selama dua tahun kedepan (2020-2022). Setelah mempertimbangkan dan mengkaji
banyak realitas pada internal dan eksternal GMKI selama dua tahun belakangan ini, kami selaku
Tim Perumus Tema sub tema mengusulkan tema dan sub tema GMKI 2020-2022 sebagaimana
disebutkan di atas.
Sejak akhir tahun 2019 Virus Corona muncul untuk pertama kalinya di Kota Wuhan, Cina.
Penyebarannya yang sangat cepat membuat virus ini tidak hanya berkembang di Cina, melainkan
juga ke seluruh dunia. Sebagai contoh, Singapura mengonfirmasi kasus Covid yang pertama pada
tanggal 23 Januari 2020, Malaysia pada 25 Januari 2020, dan Taiwan pada 28 Januari 2020. 1 Di
Indonesia sendiri, kasus Covid pertama kali diketahui pada 2 Maret 2020 yang melibatkan seorang
ibu dan anak.2 Sejak kemunculannya di Wuhan pada akhir tahun 2019, pandemi ini telah menjadi
“sebuah badai” besar yang harus dihadapi oleh dunia. Banyak cara yang telah digunakan untuk
menghadapi pandemi ini, terdapat negara-negara yang berhasil “mengalahkan” covid, namun
terdapat juga negara-negara yang masih “berperang” melawan virus ini.
Penting untuk dicatat bahwa Covid tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan, melainkan
terhadap keseluruhan aspek kehidupan suatu negara, mulai dari ihwal-ihwal politik, ekonomi,
hukum, sosial, kebudayaan, teknologi, hingga ekologi. Dampak ini dapat termanifestasi dalam hal-
hal yang positif, namun juga dalam hal-hal yang negatif.
Dampak yang sama juga dirasakan di Indonesia dan secara lebih khusus di GMKI. Di Indonesia
misalnya, Covid telah menyebabkan terjadinya kemunduran perkembangan sector ekonomi,
1 https://news.detik.com/internasional/d-4871289/singapura-nyatakan-terima-kasus-pertama-virus-
corona ?tag_from= news_mostpop. https://dunia.tempo.co/read/1299515/ malaysia-laporkan-kasus-
pertama-viruscorona/full&view=ok. Diakses 6 November 2020.
2 https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasus-pertama-virus-corona-
3 https://money.kompas.com/read/2020/11/05/111828826/indonesia-resmi-resesi-ekonomi-kuartal-iii-
20
4 -minus-349-persen?page=all#:~:text=Whats%20New,Indonesia%20Resmi%20Resesi%2C%20Ekonomi %
5 Kuartal%20III,2020%20Minus%203%2C49%20Persen&text=JAKARTA%2C%20KOMPAS.com%20%2D%
20Badan,year%20on%20year%2Fyoy).&text=Dibandingkan%20kuartal%20II%2D2020%2C%20realisasi%
20pertumbuhan%20ekonomi%20tersebut%20membaik.
6 https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/20153521/ruu-yang-dibahas-di-tengah-pandemi-
covid19-diprediksi-akan-digugat-ke-mk.https://www.cnbcindonesia.com/news/20200407080400-
4150174/deretan-ruu-ini-siap-diketok-dpr-di-tengah-covid-19. Diakses 6 November 2020.
7 Susanto Dwiraharjo, Konstruksi Teologis Gereja Digital: Sebuah Refleksi Biblis Ibadah Online di Masa
Dalam artikelnya, “Pendidikan Perguruan Tinggi Era 4.0 Dalam Pandemi Covid-19 (Refleksi
Sosiologis)”, Bisyri Abdul Karim secara jelas memperlihatkan bagiamana pandemi memberikan
dampak yang sangat kompleks terhadap keberlanjutan kehidupan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Karim menyebutkan bahwa pada satu sisi pandemic Covid telah mendorong terjadinya
percepatan kerja-kerja Perguruan Tinggi ke dalam dunia virtual sebagaimana persiapan Indonesia
untuk memasuki dunia revolusi 4.0. Covid telah membuka ruang-ruang belajar baru yang selama
ini dipandang “belum waktunya”.10 Akan tetapi, pada saat yang bersamaan peralihan kerja-kerja
perguruan tinggi ke dalam dunia virtual secara cepat juga membawa dampak yang sangat buruk.9
Karim menyebutkan bahwa peralihan ke dalam duni virtual yang sangat cepat ini
menyebabkan semacam “shock” di kalangan civitas perguruan tinggi. Pasalnya, masih terdapat
mahasiswa yang belum terbiasa dengan “dunia virtual”. Di samping itu, terbatasnya sarana dan
pra-sarana komunikasi (jaringan telepon dan akses internet) juga menjadi tantangan yang tidak
bisa diabaikan. Menurut Karim, ketika perubahan digital yang sangat cepat ini bertemu dengan
ketidaksiapan manusia dan sarana pra-sarana, maka terdapat pihak-pihak yang pada akhirnya
menjadi korban. Karim menyebut hal ini sebagai TRAGEDI AKADEMIK. 11
8 https://kompas.id/baca/nusantara/2020/04/20/gereja-protestan-maluku-dampingi-warga-terdampak/.
https://kupang.tribunnews.com/2020/11/10/covid-19-ancam-ekonomi-warga-gmit-klasis-ttu-
gandengppmt-beri-pelatihan. Diakses 6 November 2020.
9 https://sinodegmit.or.id/teologi-bencana-yang-emansipatif/
10 Bisyri Abdul Karim, Pendidikan Perguruan Tinggi Era 4.0 Dalam Pandemi Covid-19 (Refleksi Sosiologis),
Education and Learning Journal. Vol. 1, No. 2, Juli 2020, h. 110. 9 Ibid. h. 108.
11 Ibid. 108-109.
Tragedi akademik yang dimaksud oleh Karim adalah suatu kondisi ketika
mahasiswi/a menjadi korban karena harus menyesuaikan diri dengan proses belajar
daring/online yang tentu asing bagi mereka. Meninggalnya dua mahasiswa di Sulawesi
Selatan karena kecelakan pada saat hendak mencari sinyal internet merupakan bukti nyata
dari tragedi akademik yang dimaksud.12 Selanjutnya, sejumlah penelitian lain juga
menunjukkan bahwa perubahan kehidupan perguruan tinggi ke dalam dunia virtual yang
sangat cepat ini juga sangat berdampak pada kualitas pembelajaran yang disampaikan dan
yang diserap oleh Mahasiswa. Sebagai contoh, dalam artikel mereka, “Persepsi Mahasiswa
Terhadap Kuliah Daring dimasa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19)”, Aswasulasikin
dkk., menunjukkan bahwa 53 persen mahasiswa di lokus penelitian mereka berpandangan
bahwa kuliah dengan sistem online sangatlah tidak efektif.13
Berangkat dari kenyataan di atas, maka GMKI perlu memberikan perhatian yang
besar terhadap perubahan wajah pendidikan tinggi di Indonesia berkaitan pandemic Covid
ini. GMKI haruslah memperingatkan para pengambil kebijakan bahwa percepatan
virtuasasi/digitaliasi dunia pendidikan tinggi hanya dapat berjalan baik apabila ditunjang
dengan berbagai sara dan prasarana yang baik. Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka
tentu kelompok-kelompok yang paling rentanlah yang akan menjadi korban dari kebijakan
ini.
12 Ibid.
https://news.detik.com/berita/d-4970244/mahasiswi-unismuh-makassar-meninggal-saat-
cariinternet- untuk- kuliah-online. Diakses 6 November 2020.
13 Aswasulasikin, Yul Alfian Hadi, Dina Fadilah. Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Daring dimasa Pandemi
Corona Virus Disease (COVID-19). Salam Jurnal Sosial dan Budaya syar-i. Vol. 7. No. 8. h. 7.
14 Putu Agung Nara Indra Prima Satya, Covid 19 dan Potensi Konflik Sosial. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional. 2020.
15 Ibid,h. 5-6.
16 https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/20153521/ruu-yang-dibahas-di-tengah-pandemi-covid-19-diprediksi-
akandigugat-ke-mk. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200407080400-4-150174/deretan-ruu-ini-siap-diketok-dpr-di-
tengahcovid-19. Diakses 6 November 2020.
17 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201102135238-532-564902/jokowi-pastikan-indonesia-resesi-ekonomi. Diakses
6 November 2020.
18 Theresia
Vania Radhitya, Nunung Nurwati, Maulana Irfan. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kekerasan
dalam Rumah Tangga. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. Vol. 2. No. 2. 2020. h. 116-118.
meningkat di tengah-tengah kondisi pandemic ini. Pembagian masker gratis, hand sanitizer
gratis, dan berbagai hal lainnya merupakan manifestasi dari menguantnya solidaritas di
kalangan masyarakat yang sama-sama menjadi korban pandemic. Di samping itu, pandemic
covid juga telah mendorong masyarakat untuk secara mandiri memproduksi pangan
mereka sendiri. Di sana-sini kita melihat bagaimana fenomena “kemandirian pangan” mulai
dilakukan oleh masyarakat dan hal ini merupakan suatu perkembangan yang baik. Jikalau
selama ini rakyat sangat bergantung pada pola/sistem ekonomi pasar yang sangat kental
terdahap dominasi para pemilik modal, maka pada masa pandemic ini, kita melihat dengan
jelas bagaimana rakyat berupaya untuk “makan dan minum” dari kebun mereka sendiri.
Pada akhirnya, kita melihat bahwa pandemic tidak hanya berdampak (entah secara
positif atau negatif) terhadap sector kesehatan, melainkan juga seluruh sector kehidupan
suatu bangsa, baik itu politik, ekonomi, kebudayaan, hukum, teknologi, dll.
19 https://www.mongabay.co.id/2020/03/21/ketika-bumi-istirahat-gegara-corona-langit-biru-terlihat-
ditiongkok-dan-beningnya-air-terpancar-di-venesia/.
https://www.cnbcindonesia.com/news/202005011902 41-4-155748/hikmah-corona-polusi-udara-dki-
jakarta-turun-signifikan. Diakses 6 November 2020.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja: TIDAK ADA.
Pada bagian sebelumnya telah kami perlihatkan bahwa Pandemi telah mengajarkan
kepada kita manusia banyak hal. Pandemi telah mengajarkan kita tentang bagaimana
seharusnya bersolidaritas dengan saudari/a kita yang rentan, Pandemic telah mengajarkan kita
betapa pentingnya memiliki kemandirian pangan,
Dan pada akhirnya pandemic mengajarkan kepada kita bahwa sejatinya kita manusia
hanyalah bagian kecil dari suatu alam semesta yang sangat besar, bahwa betapa pentingnya
menjalani kehidupan selaras alam. Pandemi mengajarkan kita bahwa kita bukanlah mahluk
superior di planet ini,
Pertanyaan yang sekrang muncul adalah: Bagaimanakah hubungan antara konteks dan
teks dalam penysunan tema dan sub tema ini? Seperti apakah hubungan antara pandemic dan
Wahyu? Mengapa harus memilih kita Wahyu? Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut baiklah kita terlebih dahulu melihat gambaran umum kitab wahyu secara sepintas.
20 DavidH. Van Daelan. Pedoman ke dalam Kitab Wahyu. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2004. h. 8-9.
21 WilliamBarclay. Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5. Jakarta: BPK Gunung Mulia (Terj. A. A. Yewangoe). 2006.
h. 17-20.
diprediksikan bahwa Kitab Yohanes ditulis sekitar tahun 90-96 M. Mengenai tempat
penulisan, kita mendapat informasi yang sangat jelas dalam Wahyu 1: 9 “Aku, Yohanes,
saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan
menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan
kesaksian yang diberikan oleh Yesus.”
Konteks
Konteks Penerima. Surat Wayu Yohanes sejatinya dialamatkan kepada ketujuh jemaat di
Asia Kecil,. Penting untuk dicatat bahwa dari segi kuantitas, orang-orang Kristen yang
tersebar di tujuh kota ini adalah kaum minoritas dan dalam banyak hal mereka selalu
mendapatkan perlawanan dari para penganut kepercayaan lain. Di samping mendapat
perlawanan dari masyarakat pada umumnya, orang-orang Kristen yang ada di tujuh jemaat
ini juga ditentang oleh wakil-wakil pemerintah Roma sebab mereka menolak untuk turut
serta dalam praktik pemujaan terhadap kaisar (sesuatu yang lumrah pada waktu itu). 22
Penolakan orang-orang Kristen terhadap berbagai praktik-praktik yang menyimpang
ini membawa mereka ke dalam penderitaan. Baik itu rakyat biasa maupun pemerintah
Romawi seringkali melakukan tindak kekerasan dan menyiksa orang Kristen apabila
mereka tetap berpegang teguh pada iman mereka. Penderitaan menjadi salah satu
persoalan yang terdapat dalam kitab Wahyu. Kendatipun demikian, penderitaan ini justru
semakin menguatkan iman dan pengharapan orangorang Kristen.22
Dalam konteks seperti inilah Kitab Wahyu ditulis. Kitab Wahyu bertujuan untuk
memberikan penguatan dan penghiburan terhadap orang-orang Kristen yang berada di
Asia Kecil. Penulis Kitab Wahyu ingin menunjukkan bahwa meski orang-orang Kristen
disiksa dan dikekang, namun pada akhirnya merekalah yang akan menang. Sekuat apapun
kekaisaran Romawi mencoba menghancurkan persekutuan orangorang kudus, namun pada
akhirnya Kerajaan Allahlah yang akan memenangkan pertempuran. Atas keyakinan
terhadap kemenangan Kerajaan Allah inilah, maka orang-orang Kristen diajak untuk tetap
berpegang teguh pada iman dan pengharapan mereka.23
22 J.
J. de Heer. Wahyu Yohanes. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2008. h. 2-4
22 Ibid.h. 6-7.
23 Van Daelan, Pedoman, h. 11.
255
sebelumnya, hanya saja mengalami perubahan yang sangat radikal. 24 Dalam tafsirannya
terhada teks ini, Ranko Stefanovic menulis demikian:
Kainos denotes something new in form or quality rather than new in time (the
former). The latter is expressed in Greek with neos (cf. Matt. 9:17; 1 Cor. 5:7; Col.
3:10), though the two words sometimes appear to be synonymous. By using the word
kainos rather than neos in Revelation 21: 1, John is probably stressing that the new
creation is a recreation "of existing elements" rather than "a creation ex nihilo" (cf. 2
Pet. 3: 10)25
Mengenai hilangnya laut dari bumi yang baru ini, para penafsir bersepakat bahwa hal ini
tidak dapat dipahami secara harfiah, melainkan haruslah terlebih dahulu memahami
perspektif orang Yahudi mengenai laut dan peran laut itu sendiri dalam kitab Wahyu.
Dalam perspektif Yahudi, laut sering kali digambarkan sebagai suatu wilayah yang jahat
dan penuh dengan ketidakpastian. Kita ingat persis bahwa dalam kejadian pasal 1, laut
digambarkan sebagai suatu situasi yang kacau balau. Secara khusus, dalam kitab Wahyu,
laut digambarkan sebagai tempat asal sang Naga yang melawan Kerajaan Allah. Dengan
demikian, hilangnya laut merupakan pernyataan tegas terhadap menghilangnya kejahatan
dari bumi yang baru.26
Wahyu 21:3-4
Ayat tiga dan empat secara jelas memperlihatkan suasana dan kondisi dari bumi yang baru.
Ayat tiga dan empat secara jelas memperlihatkan suasana dan kondisi dari bumi yang baru.
Di Bumi yang baru ini Allah akan berdiam di tengah-tengah manusia dan karena itu segala
yang jahat dan najis tidak akan ada lagi. Ayat tiga dan empat memperlihatkan suatu situasi
dimana keadilan, kesejahteraan, dan keutuhan ciptaan termanifestasi dalam perilaku hidup
sehari-hari.
Penting untuk dicatat bahwa kata “umat” yang digunakan dalam ayat 3 berasal dari
kata laoi yang memiliki makna jamak. Menurut sejumlah ahli, penulis sengaja menggunakan
kata ini untuk memperlihatkan universalitas akan dunia yang baru ini. Dunia yang baru
tidak hanya menjadi milik sejumlah kelompok saja, melainkan menjadi milik dari seluruh
bangsa di muka bumi.27
Wahyu 21: 5
Ayat ini menjadi penegasan terhadap kemahakuasaan Allah. Tidak peduli seberapa manusia
telah menodai dan merusak bumi yang lama, Allah selalu berkuasa untuk
memperbaharuinya. Akan tetapi, hal ini juga tidak berarti bahwa manusia dapat secara
bebas terus merusak segala sesuatu yang sudah diperbaharui Allah. Sebaliknya, mereka
yang merusak tidak akan pernah diizinkan untuk hidup dalam bumi yang baru.
Pada bagian sebelumnya kita telah melihat bagaimana konteks kehidupan GMKI saat ini.
Selanjutnya, kita juga telah melihat analisis teologis terhadap teks Wahyu yang menjadi dasar
dari penyusunan tema dan sub tema. Pada bagian akhir ini, kita akan berupaya untuk
menjembatani teks dan konteks sehingga pada akhirnya melahirkan tema dan sub tema
GMKI 2020-2022.
Kitab Wahyu menjadi salah satu kitab yang cukup unik, karena memiliki titik fokusnya
ada pada kemahakuasaan Allah yang begitu dinantikan oleh orang banyak di zaman itu.
Mengapa demikian, karena orang-orang di masa itu seakan-akan mulai frustasi akan kondisi
kehidupan yang semakin hari semakin berat. Surat yang ditulis oleh Yohanes kepada para
24 Ranko Stefanovic, Revelation of Jesus Christ: Commentary on the Book of Revelation. Berrien Springs:
Andrew University Press. 2002. h. 574.
25 Ibid.
26 J. J. de Heer. Tafsiran, h. 306.
256
27 Ibid., h. 308.
257
pengikut serta untuk beberapa jemaat di Asia Kecil 28 agar tetap menjaga kehidupan beriman
mereka di masa-masa yang penuh dengan tantangan itu. Kemudian dalam kitab Wahyu pasal
21 ini sendiri menceritakan tentang sebuah konsep kehidupan orang-orang yang mengaku
percaya kepada Kristus perlu untuk menyatakan dirinya bagi orang-orang disekitarnya.
Sehingga ungkapan ; Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru! Menjadi sebuah
uangkapan kekuatan yang sedang ingin ditunjukan bagi orang-orang percaya, dan segala
yang baru itu perlu semakin dibentuk dengan aturan-aturan yang juga baru. 29 Gambaran
akan bumi baru yang disampaikan disini ingin membawa pembaca agar hidup dalam
kehidupan yang telah mengalami pertobatan, tidak lagi hidup dalam dunia masa lalu, serta
siap melanjutkan ke kehidupan di hari esok. 29 Keunikan lain yang dimiliki Kitab Wahyu ada
pada tujuan dari kitab ini, jika kita melihat kitab-kitab maupun Injil memiliki keterkaitan
dengan Perjanjian Lama namun yang terjadi dalam kitab Wahyu ini penulis seakan-akan
memiliki pemikiran pembacanya untuk melihat bahwa masa depan itu ada, janji tentang
kehidupan yang surgawi itu ada, oleh karena itu jangan pernah merasa putus asa untuk
bertahan hidup dalam kemuliaan dan kuasa Allah. 31
Dalam Wahyu 21:5 disebutkan bahwa Kristus memperlihatkan kepada Yohanes bahwa
ia telah menjadikan langit dan bumi yang baru, Langit dan bumi yang penuh dengan
kesejahteraan bagi seluruh ciptaan. Menurut kami, kehidupan di pasca pandemi ini, jika
berangkat dari Teks dalam kitab Wahyu, haruslah dimaknai sebagai kehidupan di bumi yang
baru. Slogan “yang baru” haruslah diresapi dalam setiap aspek kehidupan manusia termasuk
seluruh anggota GMKI. Berefleksi dari realitas ini, kami ingin mengajak seluruh anggota GMKI
untuk melihat bahwa, kondisi pandemi telah mengajarkan kita bahwa alam memiliki
ritmenya sendiri. Sebagai manusia, kita hanyalah bagian kecil dari ekosistem dunia – bahkan
alam semesta – yang sangat luas ini. Oleh karena itu, Covid telah membuat seluruh teknologi
dan kecerdasan manusia yang telah dipelajarinya selama ribuan tahun “menjadi sia-sia”.
Apalagi selama masa lockdown alam telah menunjukkan kepada kita sebagai manusia, bahwa
ia (alam) mampu menyembuhkan dan memulihkan dirinya sendiri. COVID-19 telah
menunjukkan kepada kita, tentang pentingnya hidup dalam harmonisasi dengan alam.
Pandemi ini mengajarkan bahwa kita manusia sejatinya memiliki hubungan yang egaliter
dengan alam.
Perlu kita sadari bahwa di Bumi yang baru sungai tidak lagi dikotori, hewan tidak lagi
dieskploitasi, hutan tidak lagi ditebang secara sembarangan. Di Bumi yang baru Ilmu
(produk-produk perguruan tinggi) seharusnya tidak lagi bersifat antroposentrik, melainkan
untuk kebaikan seluruh alam ciptaan. Di bumi yang baru manusia seharusnya belajar untuk
melihat dirinya sendiri sebagai bagian yang terhubung dengan alam semesta. Di Bumi yang
baru, sejatinya seluruh produk politik, ekonomi, hokum, kebudayaa, dan teknologi
seharusnya membawa kesejahteraan kepada seluruh alam ciptaan.
Berangkat dari konteks dalam kitab Wahyu dan realitas kehidupan masa kini, kami
kemudian melihat dengan medan pelayanan yang akan dihidupi oleh GMKI selama dua tahun
kedepan ini, Pertanyaan besar kita bersama adalah; apakah GMKI masih akan mengharapkan
sebuah situasi yang sama seperti yang pernah dialami sebelum pandemi Covid melanda, atau
kita akan bergerak maju kedepan dengan membawa sebuah harapan baru bahwa hari baru
ini menjadi anugerah Allah yang sedang dititipkan kepada GMKI. Dalam buku Menakar Covid-
19 secara Teologis, dijelaskan tentang sebuah kehidupan New Normal yang tengah kita jalani,
ini bukan hanya sekedar sebuah teori tetapi seharusnya itu mampu merasuki ke dalam cara
pandang kita,30 sehingga sebagai anggota GMKI, kita kemudian tidak sekedar melihat
pandemi sebagai sebuah musibah titik (.) tetapi kemudian dari kondisi ini muncul strategi
apa yang hendak kita rancang agar GMKI dapat tetap hidup dan eksis dalam 3 medan layan.
Satu poin penting yang juga perlu kita pikirkan sebagai kader-kader GMKI, selain
menyadari konsep bumi baru sebagai anugerah Allah yang perlu kita jawab dengan respon
yaikni memberikan dampak positif bagi sesama. Tantangan yang mungkin akan kita alami
28 Jhon Drane. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2005. h. 502-503
29 Alkitab Edisi Studi. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
29 Diane Bergant. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. 2004. h. 513.
31 Alkitab Edisi Studi. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
30 Andreas A. Yewangoe. Menakar Covid-19 Secara Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2020. h. 4-6
adalah ketika Pandemi ini melanda dunia, kehidupan manusia kemudian berubah dari dunia
Offline menuju dunia online atau digital. Seluruh roda kehidupan manusia kemudian secara
serentak beralih dari dunia nyata menuju dunia maya. Pertanyaan bagi kita adalah
bagaimana kita mampu merespon perubahan zaman yang terjadi ini. Kondisi Pandemi Covid-
19 secara perlahan-lahan membuat kita mengalami krisis sosial (Bencana Sosial). yang di
maksud dengan bencana sosial adalah 31 sikap individualisme yang semakin mempengaruhi
kehidupan manusia, mungkinkan itu pun akan mempengaruhi kehidupan kader-kader GMKI
di masa yang akan datang ? karena itu kegelisahan ini semoga mampu menjadi kegelisihan
dan keresahan yang memunculkan ide yang mendorong kader-kader GMKI yang “dipaksa”
hidup dalam dunia virtual tetapi semangat sosialnya terus hidup, relasi antar anggota tetap
terjalin erat tidak hanya dalam dunia maya tetapi juga dalam dunia nyata, harapannya ini
dapat dijawab dalam masa pelayanan yang akan di lalui bersama di tahun yang akan datang.
Oleh sebab itulah Tema dan Sub Tema yang di usulkan untuk perjalanan GMKI selama dua
tahun kedepan adalah sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal.. Harapannya Tema
dan Sub Tema ini mampu menjadi spirit atau nafas bagi perjalanan GMKI untuk masa
kedepan, yaitu menjawab perkembangan zaman akan adanya dunia nyata dan dunia maya
dan GMKI perlu hidup disana tetapi juga relasi sosial itu dapat tetap dipertahankan.
F. PENUTUP
Demikianlah rancangan Tema dan Sub Tema ini kami buat. Tentu saja kami menyadari
bahwa rancangan ini masih membutuhkan penyempurnaan dari para peserta kongres
sekalian. Kami berharap agar forum kongres dapat memberikan kritik dan saran yang
kreatif dan konstruktif kepada rancangan tema dan sub tema ini. Semoga kita menjadi agen-
agen yang selalu berusaha menghadirkan langit dan bumi yang baru dalam kehidupan kita.
Ut Omnes Unum Sint.
Tim Perumus Tema dan Sub Tema GMKI 2020-2022
31 Zakaria J. Ngelow, dkk., Teologi Bencana. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2019. h. XV.
DAFTAR PUSTAKA
Aswasulasikin, Yul Alfian Hadi, Dina Fadilah. Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Daring dimasa
Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Salam Jurnal Sosial dan Budaya syar-i. Vol. 7. No. 8.
Barclay, William. Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5. Jakarta: BPK Gunung Mulia (Terj. A. A. Yewangoe). 2006.
Drane, Jhon. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2005.
Dwiraharjo, Susanto. Konstruksi Teologis Gereja Digital: Sebuah Refleksi Biblis Ibadah Online di Masa Pandemi
Covid-19, Vol.4 No. 1. Mei 2020.
H. Van Daelan, David. Pedoman ke dalam Kitab Wahyu. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2004.
Karim, Bisyri Abdul. Pendidikan Perguruan Tinggi Era 4.0 Dalam Pandemi Covid-19 (Refleksi Sosiologis),
Education and Learning Journal. Vol. 1, No. 2, Juli 2020.
Radhitya, Theresia Vania. Nunung Nurwati, Maulana Irfan. Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. Vol.
2. No. 2. 2020.
Satya, Putu Agung Nara Indra Prima. Covid 19 dan Potensi Konflik Sosial. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional.
2020.
Stefanovic, Ranko. Revelation of Jesus Christ: Commentary on the Book of Revelation. Berrien Springs: Andrew
University Press. 2002.
Yewangoe, Andreas A. Menakar Covid-19 Secara Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2020.
Zakaria J. Ngelow, dkk., Teologi Bencana. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2019.
Website
https://news.detik.com/internasional/d-4871289/singapura-nyatakan-terima-kasuspertama-virus-
corona?tag_from=news_mostpop. Diakses 6 November 2020.
https://dunia.tempo.co/read/1299515/malaysia-laporkan-kasus-pertama-viruscorona/full&view=ok. Diakses 6
November 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasuspertama-virus-corona-di-indonesia?
page=all. Diakses 6 November 2020.
https://money.kompas.com/read/2020/11/05/111828826/indonesia-resmi-resesiekonomi-kuartal-iii-2020-minus-
349ersen?page=all#:~:text=Whats%20New,Indonesia%20Resmi%20Resesi%2C%
20Ekonomi%20Kuartal%20III,2020%20Minus%203%2C49%20Persen&text=JAKA
RTA%2C%20KOMPAS.com%20%2D%20Badan,year%20on%20year%2Fyoy).&text
=Dibandingkan%20kuartal%20II%2D2020%2C%20realisasi%20pertumbuhan%2
0ekonomi%20tersebut%20membaik.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/20153521/ruu-yang-dibahas-di-tengahpandemi-covid-19-diprediksi-
akan-digugat-ke-mk
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200407080400-4-150174/deretan-ruu-inisiap-diketok-dpr-di-tengah-covid-
19. Diakses 6 November 2020.
https://kompas.id/baca/nusantara/2020/04/20/gereja-protestan-maluku-dampingiwarga-terdampak/.
https://kupang.tribunnews.com/2020/11/10/covid-19-ancam-ekonomi-warga-gmitklasis-ttu-gandeng-ppmt-beri-
pelatihan. Diakses 6 November 2020.
https://sinodegmit.or.id/teologi-bencana-yang-emansipatif/
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/13/20153521/ruu-yang-dibahas-di-tengahpandemi-covid-19-diprediksi-
akan-digugat-ke-mk.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200407080400-4-150174/deretan-ruu-inisiap-diketok-dpr-di-tengah-covid-
19. Diakses 6 November 2020.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201102135238-532-564902/jokowipastikan-indonesia-resesi-ekonomi.
Diakses 6 November 2020. https://www.mongabay.co.id/2020/03/21/ketika-bumi-istirahat-gegara-corona-
langitbiru-terlihat-di-tiongkok-dan-beningnya-air-terpancar-di-venesia/.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200501190241-4-155748/hikmah-coronapolusi-udara-dki-jakarta-turun-
signifikan. Diakses 6 November 2020.
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor: 009/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM DAN KEBIJAKAN UMUM ORGANISASI MASA
BAKTI 2020-2022
Mendengar : Hasil kerja komisi Garis-Garis Besar Program dan Kebijakan Umum
Organisasi Masa bakti 2020-2022 dan segala penyempurnaannya yang
dibentuk untuk membahas hal tersebut.
MEMUTUSKAN
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
GMKI sesuai sifatnya adalah organisasi yang dinamis. Gerak merupakan suatu kelengkapan dari
sifat kediriannya berdasarkan penjelasan Anggaran Dasar. Sekalipun sebagai organisasi yang
dinamis, GMKI sepanjang 70 tahun kehadirannya bukanlah suatu organisasi yang asal bergerak
dan menerima begitu saja dampak dari perubahan serta perkembangan zaman. Selain dituntun
oleh visi dan misinya sesuai Anggaran Dasar, organisasi ini bergerak berdasarkan tema-sub tema
dan keputusan-keputusan terkait arah geraknya dari setiap kongres ke kongres. Gambaran ini
hendak menegaskan bahwa dalam setiap rentetan waktu, GMKI selalu berusaha merefleksikan
(impresi) keberadaan konteks dimana ia hadir tetapi juga ia selalu berusaha menjawab (ekspresi)
konteks pergumulan dirinya dalam rangka pengembangan organisasi dan peningkatan kualitas
kadernya secara menyeluruh, bertahap, dan berkelanjutan dengan spirit yang dilandasi oleh
motivasi pokoknya, yaitu kesadaran terhadap lingkungannya dan panggilan Tuhannya.
Garis-garis Besar Program dan Kebijakan Umum Organisasi yang sering disingkat GBPKUO
merupakan salah satu keputusan dan hasil pemikiran yang fundamental dalam setiap perhelatan
Kongres GMKI. GBPKUO mestinya merupakan suatu refleksi yang muncul berdasarkan
pengamatan atas konteks atau fenomena lingkungan, tetapi lebih dari pada itu juga GBPKUO
dirumuskan dan diputuskan dengan harapan bisa menjawab konteks dan pergumulan lingkungan
yang ditemui oleh gerakan ini. Sebagai bentuk penyederhanaan, rancangan GBPKUO ini terdiri
atas tiga bagian utama. Pertama, analisis kondisi eksternal dan internal organisasi. Kedua,
rumusan garis-garis besar program. Ketiga, rumusan kebijakan umum organisasi.
Pada prinsipnya, garis besar program (GBP) memuat arah pemikiran dan focus implementasi
program yang didasarkan pada kondisi obyektif dan pemetaan kecenderungan organisasi.
Kebijakan Umum Organisasi (KUO), secara sistematis akan mendiskripsikan hal-hal yang
berkaitan dengan pendekatan pengelolaan program dan fokus orientasi program. Dengan
demikian, GBPKUO merupakan hasil pergumulan organisasi dua tahun sebelumnya sekaligus
menjadi panduan bagi organisasi dalam merumuskan pelayanan dua tahun ke depan. Dengan
demikian aspek penting yang perlu dan senantiasa harus diperhatikan adalah kontinuitas
organisasi, baik berupa arah pergerakan organisasi, pemikiran, ataupun aspek perencanaan dan
pengelolaan organisasi baik struktur maupun program.
Berpedoman pada AD/ART GMKI dan Tema dan Subtema periodik, maka GBPKUO
dirumuskan secara adaptif terhadap perubahan dan berkesinambungan untuk menjaga kesesuaian
arah dan gerak dinamika organisasi. Dengan demikian GBPKUO memiliki fungsi sebagai acuan
dan pedoman bagi seluruh perangkat organisasi pada semua aras dalam merencanakan,
melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi semua kinerja organisasi yang terwujud dalam
program-program organisasi
B. Maksud
1. Memberikan arahan konseptual untuk mengoperasionalkan Visi dan Misi GMKI dalam
upaya menjawab realitas empirik gumulan organisasi;
2. Menjadi landasan orientasi bagi seluruh perangkat organisasi dalam merencanakan,
mengorganisasikan, serta mengoperasionalkan seluruh aktivitas dan sumber daya
organisasi;
3. Menjadi instrumen dan pedoman organisasi untuk melakukan pengendalian dan evaluasi
terhadap capaian-capaian organisasi.
C. Tujuan
1. Menjadi kerangka umum analisis organisasi untuk memahami dan menerjemahkan visi
dan misi GMKI dalam dinamika praksisnya;
2. Sebagai pedoman strategis bagi organisasi dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan seluruh aktivitas organisasi yang berkaitan dengan penetapan posisi
strategis organisasi, pengorganisasian wacana dan pemikiran strategis, penjabaran
program, pembuatan struktur, dan keseluruhan perilaku serta praksis organisasi.
3. Menciptakan efisiensi dan efektivitas program demi menghindari pemborosan
sumberdaya organisasi, rutinitas, dan duplikasi program yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan pergumulan konteks.
BAB II
LANDASAN IDIL DAN KONSTITUSIONAL
B. Usaha organisasi
Usaha-usaha organisasi yang menunjukkan bentuk-bentuk kegiatan dan Program Umum
GMKI sebagaimana tertera dalam Pasal 1 ART GMKI sebagai berikut:
1. Mempertumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman dengan doa, penelaahan
Alkitab, ibadat, pembinaan persekutuan dan tanggung jawab bagi perkembagan dan
keesaan Gereja yang am.
2. Membina kemajuan studi dan riset untuk mengikuti dan menguasai ilmu pengetahuan,
mewujudkan panggilan perguruan tinggi mahasiswa dalam mempersiapkan sarjana dan
pemimpin yang ahli dan bertanggung jawab bagi pembangunan dan pembaharuan untuk
mencapai kesejahteraan materiil dan spiritual.
3. Membina pemimpin dan penggerak yang bekerja secara bertanggung jawab terhadap
Allah dan manusia di dalam masyarakat, gereja, perguruan tinggi dan mahasiswa bagi
terwujudnya perdamain, keadilan, kesejahteraan, kebenaran dan cinta kasih di tengah
tengah manusia dan alam semesta.
Tema Kongres XXXVII GMKI adalah “Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru
(Bandingkan Wahyu 21:5)”, dan sub-tema yaitu: “Memperbaharui Persaudaraan,
Meningkatkan Kepedulian, dan Merengkuh yang Rapuh untuk Menciptakan Hidup
Baru.” Tema dan subtema tersebut merupakan landasan dalam merumuskan GBPKUO ini.
BAB III
ANALISA KONDISI ORGANISASI
Eksistensi GMKI yang telah mencapai 70 tahun sampai hari ini membuktikan bahwa dirinya
mampu menyesuaikan diri bahkan menjawab perubahan dan perkembangan zaman yang terus
bergerak cepat. Eksistensi GMKI tidak bisa dilepaskan dari keberadaan medan gumul dan
layanannya, yaitu Gereja, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat.Dinamika dan perubahan yang
terjadi pada Tri-Matra layanannya merupakan pergumulan yang perlu diseriusi oleh GMKI
secara kontinu agar eksistensi diri dan geraknya selalu relevan dengan kebutuhan zaman dan
konteks.
1. Matra Gereja
a. Nilai-nilai oikoumenisme masih tetap menjadi permasalahan bagi warga gereja
dikarenakan berganti dengan ekslusifitas kelompok-kelompok gereja.
b. Gereja kurang terlibat dalam memberikan kontribusi pemikiran terhadap pemecahan
masalah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
c. Semangat persekutuan dan persaudaraan diantara sesama warga gereja semakin tergerus
karena ketidakpedulian terhadap saudaranya yang lain.
d. Gereja masih berorientasi pembangunan fisik yang justru hanya menjadi faktor
pendorong dari ketiga tugas gereja, yaitu diakonia, marturia dan koinonia.
e. Pandangan bahwa politik tabu bagi gereja sehingga aktivitas GMKI di bidang politik
membuat GMKI cenderung “dijauhi”.
f. Keberadaan GMKI sebagai anak kandung gereja semestinya menjadi wacana yang
harus tetap terpelihara. Namun nyatanya, hingga kini masih terdapat gereja yang sulit
mengakui keberadaan GMKI sebagai anak kandungnya, padahal dalam tugas dan
panggilan pelayanan GMKI dan gereja memiliki kesamaan misi yakni bersaksi,
bersekutu, dan melayani.
g. Masalah pendirian rumah ibadah masih banyak terjadi karena kurangnya pendampingan
dan keterbukaan gereja dalam mempersiapkan syarat-syarat pendirian rumah ibadah
bagi gereja-gereja yang akan mendirikan rumah ibadah, termasuk warga gereja yang
tidak bergaul dengan lingkungan sekitar.
h. Pemuda gereja juga mampu melakukan penataan peran dan kegiatan-kegiatannya
dengan baik dalam kerangka pengembangan spiritualitas warganya (pemuda dan
mahasiswa), sehingga minat pemuda gereja dan mahasiswa untuk beraktivitas di GMKI
semakin minim.
i. Pandemi covid-19 yang mewabah diseluruh dunia, mengharuskan gereja membentuk
pola pelayanan ibadah yang baru dengan metode daring agar tantangan pelayanan terus
dapat berjalan.
j. Pandemi covid-19 yang melanda seluruh masyarakat Indonesia, membutuhkan peran
penting dari gereja untuk memberikan penguatan spiritual terhadap semua kelompok
masyarakat.
3. Matra Masyarakat
a. Lemahnya aparat penegak hukum (Negara) dalam menyikapi dan
menyelesaikan/menegakkan supremasi hukum. Beberapa kasus penegakan supremasi
hukum telah menjadi bumerang bagi kredibilitas lembaga-lembaga penegakan hukum.
b. Munculnya ancaman ketahanan nasional atas pengaruh radikalisme agama, serta
ancaman perseteruhan Geopolitik Indonesia dalam membangun persahabatan;
c. Struktur sosial kemasyarakatan yang menempatkan agama pada dimensi moral dan etika
direduksi oleh regulasi pemerintah yang menutup mata terhadap realitas kemajemukan.
d. Hadirnya sejumlah aturan yang secara substansial telah menempatkan agama (minoritas?)
sebagai subordinasi Negara untuk mengintervensi kebebasaan dan kemerdekaan
beragama yang pada akhirnya mereduksi substansi semangat dan hakekat
agama/keyakinan itu sendiri.
e. Hilangnya keteladanan dalam bersikap dan bertindak oleh elit-elit kekuasaan baik
eksekutif, legislatif maupun yudikatif menyebabkan lunturnya nilai-nilai demokrasi di
Indonesia;
f. Fenomena regionalisme ditengah globalisasi yang menjadi ancaman sekaligus tantangan
dalam menata kehidupan berbangsa yang sejahtera, bersatu, dan berdaulat. Hal ini dapat
dilihat dari kesiapan Indonesia menghadapi ASEAN Community.
g. Kehidupan yang sejahtera dan kelimpahan materi hanya dinikmati oleh sekelompok kecil
manusia, yang kemudian berakibat pada kesenjangan sosial yang semakin lebar. Disisi
lain, kesenjangan pembangunan akhirnya menghasilkan disparitas distribusi hasil
pembangunan yang luas. Ada daerah-daerah tertentu yang sangat diperhatikan namun
yang lain terabaikan.
h. Merebaknya konflik agraria juga menjadi salah satu bentuk ketidakadilan yang dibiarkan
oleh pemerintah dalam penggunaan lahan. Penggunaan lahan diberikan secara bebas
kepada pengusaha pemilik modal, bahkan sampai mengganggu tanah-tanah adat/ulayat
milik masyakarat lokal.
i. Kedaulatan energi juga masih menjadi perhatian. Disamping eksplorasi kekayaan alam
yang masih didominasi oleh asing, pemerintah juga belum mampu mengembangkan
sumber-sumber energi baru dan terbarukan.
j. Perubahan politik, teknologi, sosial, ekonomi saat ini baik dalam tingkat nasional
maupun global sangat sulit untuk diprediksi
k. Pandemi covid-19 yang menyerang seluruh masyarakat mengakibatkan terganggunya
aktivitas ekonomi sampai terjadinya resesi ekonomi yang harus segera ditemukan
solusinya.
l. Krisis kesehatan dan ekonomi ini berdampak kepada kekhawatiran masyarakat sehingga
dibutuhkan segera solusi untuk mengatasi pandemi covid-19 sehingga bisa diatasi
perlahan-lahan kebutuhan ekonomi.
C. Strategi
Strategi dasar organisasi untuk Masa Bakti 2020-2022 dalam rangka mengoptimalkan program-
program organisasi adalah:
1. Melakukan pembenahan dan penertiban mekanisme kerja organisasi agar organisasi
berjalan secara tertib, sehingga mampu menjadi jawaban atas setiap permasalahan yang
ada.
2. Melakukan pembenahan dan penertiban kalender organisasi agar dapat menata dengan
baik setiap pelaksanaan program kerja Pengurus Pusat GMKI.
3. Melakukan pemetaan potensi – potensi organisasi baik minat dan bakat kader serta posisi
senior-senior yang akan menjadi pendorong bagi pengembangan kader-kader GMKI.
4. Penguatan kapasitas anggota, baik aspek spiritualitas, integritas, dan profesionalitas, serta
kecakapan organisasi dibutuhkan bagi upaya penguatan institusi. Dengan demikian,
implementasi PDSPK GMKI Tahun 2006 harus dilakukan oleh cabang-cabang dengan
tetap memberi perhatian kepada kecenderungan lokal yang merupakan keunggulan
komparatif organisasi.
5. Dibutuhkan pembentukan materi dasar bersama sebagai bahan acuan pembelajaran untuk
mengetahui nilai-nilai dasar organisasi yang mengacu pada pendidikan kader GMKI.
6. Menguatkan posisi tawar organisasi, secara organisatoris-struktural maupun fungsional
dengan membangun kerjasama secara proaktif dan mengoptimalkan peran
jaringan/lembaga mitra, media massa, serta pemanfaatan teknologi dalam pengembangan
media komunikasi organisasi.
7. Mendorong aksi partisipasi dengan pemanfaatan teknologi informasi serta menjadi pabrik
penghasil narasi-narasi perjuangan dalam menjalankan aksi dan partisipasi.
8. Menggunakan pendekatan seni dan budaya untuk mengekspresikan gagasan dan
menanamkan nilai-nilai organisasi.
9. Memaksimalkan potensi organisasi dengan menciptakan unit-unit usaha yang berbasis
pada kearifan lokal.
10. Optimalisasi peran lembaga-lembaga bentukan (BKS PGI-GMKI, Yayasan Bina Darma,
Perkumpulan Senior, Koinos, Cepsa, dan lain-lain).
11. Membangun kemitraaan dan sinergisitas dengan lembaga-lembaga strategis baik swasta
maupun pemerintah dan secara khusus dengan lembaga-lembaga pelayanan Kristen
lainnya (GAMKI, PIKI, PARKINDO, GSKI, dll) dalam rangka mencapai tujuan
program.
BAB V
KEBIJAKAN UMUM ORGANISASI TAHUN 2020-2022
Kebjakan Umum Organisasi dimaksudkan untuk mempertegas pendekatan strategik yang harus
dilakukan dalam kurun waktu dua tahun ke depan, sebagai berikut:
1. Dalam perencanaan program menggunakan instrumen need assesment dan analisis
instruksional.
2. Setiap kegiatan dan program diupayakan terlaksana sesuai dengan konsep Planning
Programming Budgeting System (PPBS) dengan maksud agar semua kebutuhan sumber
daya strategis organisasi dapat diperhitungkan sejak awal serta didayagunakan secara
optimal dan terukur untuk pencapaian output organisasi;
3. Untuk menghindari inefisiensi dan inefektifitas pelaksanaan dan pengelolaan program,
maka perlu diterapkan prinsip manajemen program berdasarkan pendekatan analisis
persoalan yang dihadapi, potensi organisasi, teknologi informasi dan solusi;
4. Dalam mengefektifkan pendekatan desentralisasi prakarsa, maka Pengurus Pusat hanya
akan melaksanakan hal-hal yang bersifat strategis. Artinya, Pengurus Pusat tidak
melaksanakan program yang bersifat teknis kaderisasi. Cabang-cabang GMKI akan
menjadi pusat dari implementasi program kaderisasi dengan mengacu pada PDSPK
GMKI Tahun 2006. Apabila ada program kaderisasi sebagai hasil kerjasama atau
ditawarkan oleh lembaga mitra Pengurus Pusat, akan diserahkan pengelolaannya
termasuk sharing pembiayaan kegiatan kepada cabang;
5. Diharapkan dalam tahun pelayanan 2020-2022, proses kaderisasi di GMKI dapat
diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan pembinaan anggota sesuai dengan
standar kompetensi kader yang dimaksud dalam PDSPK GMKI Tahun 2006.
6. Prinsip efektifitas, efisiensi, kontinuitas, fleksibilitas, dan adaptif serta tingkat kebutuhan
setiap program dalam rangka mencapai sasaran organisasi dijadikan ukuran dalam
penetapan skala prioritas implementasi program.
7. Mendorong fungsi cabang selaku pelaksana kebijakan dan program yang langsung
bersentuhan dengan anggota. Fungsi PP GMKI sebagai perencana, penggerak,
pengkoordinasi, dan pengevaluasi akan dioptimalkan untuk membangun koordinasi
secara nasional.
8. Dalam prinsip desentralisasi prakarsa, maka cabang diharapkan kreatif dan mandiri
dalam mengelola dan menyelesaikan persoalan internal organisasi pada tingkat cabang.
BAB VI
POLA IMPLEMENTASI GBPKUO
Keberhasilan dari perencanaan dan implementasi GBPKUO sangat tergantung pada konsistensi
dan komitmen kuat seluruh perangkat dan aparatur organisasi untuk menjalankannya, sebab
GBPKUO GMKI disusun berdasarakan tantangan dan gumulan pelayanan GMKI dalam kurun
waktu dua tahun sebelumnya untuk menerawang dua tahun yang akan datang pada Masa Bakti
2020-2022 dan menjadi panduan gerak untuk menjaga dan mengarahkan langgam kerja
organisasi. Secara strategis GBPKUO akan digunakan untuk mengarahkan seluruh kinerja
organisasi baik pada tingkat Pengurus Pusat maupun cabang-cabang GMKI agar seirama dalam
mengelola organisasi dengan mendayagunakan seluruh sumber daya organisasi yang dimiliki
oleh organisasi.
Kiranya rumusan ini dapat menjadi semangat, memotivasi dan memberikan panduan bagi
optimalisasi kinerja organisasi untuk kemandirian organisasi dimasa mendatang. Forum Kongres
ini diharapkan memberikan pemikiran strategis dan pembobotan agar rancangan ini mendapat
penyempurnaan sebagai alat perencanaan dan pengendalian organisasi untuk dua tahun
mendatang. “Ut Omnes Unum Sint“
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor : 010/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
Memperhatikan : Laporan Umum dan Laporan Keuangan Pengurus Pusat GMKI Masa
Bakti 2018-2020.
MEMUTUSKAN
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
I. PENDAHULUAN
Keuangan organisasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam menjalankan sebuah
organisasi dengan tujuan program-program yang telah disusun dapat terlaksana berdasarkan
pada kebijakan administrasi keuangan, kebijakan pendapatan dan pengeluaran organisasi.
Namun realita yang dimiliki organisasi sampai dengan saat ini bahwa perkembangan keuangan
atau pendanaan dalam perjalanannya masih belum optimal terpenuhi dalam mendukung
pengimplementasian program-program. Dan juga masih kurangnya upaya-upaya yang strategis
dan taktis yang dilakukan dalam penggalangan dana. Untuk itu organisasi perlu menyusun
kebijakan keuangan, guna mengoptimalkan implementasi program dari sisi pembiayaan.
Kebijakan keuangan dibagi ke dalam 4 (empat) tahapan, yaitu planning (perencanaan),
organizing (perorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling (pengawasan).
Melihat benang merah tersebut maka dapat kita ketahui bahwa pada dasarnya GMKI telah
memiliki ketentuan/pedoman yang dapat dipakai sebagai sarana yang profesional bagi kita dalam
pertanggungjawaban/akuntabilitas saat ini dan ke depan. Meskipun terdapat beberapa catatan hal
tersebut, dimana terdapat beberapa hal yang kurang tepat ketika dikaitkan dengan realita
organisasi ini seperti pola administrasi dan pelaporan keuangan yang lebih cenderung kearah
profit company reporting.
Berkaitan dengan hal di atas, maka perlu TKK melalui Ketua Umum dan Sekretaris Umum
melimpahkan wewenang kepada Korwil-korwil agar dimampukan untuk melakukan
pencarian dana dan berkoordinasi dengan cabang-cabang dalam rangka pelaksanaan dan
informasi lainnya yang dianggap perlu. Hal ini perlu dalam proses dan cara pencarian dana
untuk organisasi sekaligus mengarah ke profesionalisme dalam organisasi ini.
Mekanisme penggalangan dan laporan hasil penggunaan dana oleh koordinator wilayah:
a. PP menyampaikan surat resmi kepada cabang-cabang berkaitan dengan kegiatan yang
dilakukan oleh korwil.
b. Korwil mengusulkan rencana anggaran kegiatan kepada PP dengan tembusan ke
wilayah cabang yang bersangkutan.
c. Korwil menyampaikan laporan hasil penggunaan dana kepada PP dan diketahui oleh BPC.
2. Dalam penyusunan program-program hendaknya bisa menggambarkan program tersebut
secara komprehensif dan terstruktur yakni secara jelas menggambarkan dasar pemikiran,
tujuan, indikator, metode, impact, aktivitas, waktu pelaksanaan, dan informasi lainnya yang
dianggap perlu. Hal ini perlu dalam proses dan cara pencarian dana untuk organisasi
sekaligus mengarah ke profesionalisme dalam organisasi ini.
1. Sumber pendanaan
a. Konsolidasi sekaligus optimalisasi hubungan dengan WSCF dan lembaga-lembaga
internasional lainnya menyangkut bantuan dana.
b. Mengharuskan Cabang-cabang untuk membayar iuran cabang.
c. PP GMKI meminta kesediaan Perkumpulan Senior mengkoordinir penggalangan dana untuk
pembiayaan organisasi sesuai dengan wilayah masing-masing.
2. Laporan Keuangan
Membuat dan mengirimkan laporan keuangan kepada stakeholders GMKI minimal sekali 6
(enam) bulan setelah diaudit oleh BPK (pengiriman dan pelaporan minimal kepada PP atau
pihak lainnya yang langsung berhubungan serta yang dianggap perlu oleh TKK).
Lain-lain
Berdasarkan realita yang terjadi dan ada kecenderungan yang cukup signifikan terhadap
konsistensi surat keputusan terhadap badan-badan bentukan seperti panitia/tim kerja atau lainnya
menyangkut proses pertanggungjawaban atas tugas-tugasnya. Untuk itu, maka perlu dilakukan
pengkajian yang lebih baik menyangkut esensi badan bentukan tersebut dan memastikan proses
pertanggungjawaban tersebut. Dan sebaiknya melalui Sidang Pleno I perlu diatur tahapan-
tahapan dan sanksi atas pertanggungjawaban yang tidak dilakukan.
1.1.5 Lain-lain
Semua sumbangan dan pendapatan lain yang tidak termasuk di atas dapat diterima sejauh
tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan tujuan dan usaha organisasi.
I. PENDAPATAN
A. PENDAPATAN
B. BELANJA
SALDO KAS
A. Realisasi Pendapatan Rp.
B. Realisasi Belanja Rp.
Saldo Rp.
LAPORAN KAS KEUANGAN
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
(SELAMA PERIODE BERJALAN)
Tentang:
STRUKTUR DAN URAIAN TUGAS PENGURUS PUSAT GMKI
MASA BAKTI 2020-2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Struktur dan Uraian Tugas Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti
2020-2022 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya maka akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 01.14 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
I. Pendahuluan
Struktur organisasi adalah alat perjuangan yang mencerminkan usaha dan tujuan sebagai
langkah organisasi untuk mencapai tujuannya secara berkala dan berkesinambungan bagi
GMKI. Struktur di pandang sebagai alat pelayanan dan potensi orgabnisasi di tiga medan
pelayanannya.
Berlandaskan pengalaman berstruktur kepengurusan PP GMKI masa bakti 2018-2020,
maka perlunya dikaji secara lebih mendalam berdasarkan konteks pergumulan kekinian
dan keakanan, ditata dan dilakukan penyesuaian untuk dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan masa bakti 2020-2022. Pemetaan dan penyesuaian struktur PP GMKI
didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :
1. Bahwa struktur dan uraian tugas PP GMKI masa bakti 2020-2022 sebagai
pengejawantaan keputusan kongres dan formatur perlu memperhatikan proses
rekruitmen kader secara selektif, objektif memiliki militansi (Loyalitas dan dedikasi)
dalam struktur PP GMKI, menjawab kebutuhan medan layan.
2. Penataan dan penyesuaian struktur PP GMKI masa bakti 2020-2022 haruslah
didasarkan pada keragaman potensi yang di miliki oleh anggota dan kondisi rill medan
layan GMKI baik dalam prespektif kekinian dan keakanan khusus nya untuk
memperjuangkan kebenaran, keadilan dan kesejahteraan dalam mewujudkan
kemerdekaan Indonesia secara bermartabat.
3. Dengan kompleksitas masalah tersebut maka penataan dan penyesuaian struktur PP
GMKI haruslah dipahami dari dimensi “Fungsionalisasi Peran” setiap aparat organisasi
disamping sebagai “Pelayan” yang sedang mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang
memiliki nilai profesionalitas.
4. Syaratnya pergumulan dari masing-masing fungsionaris yang berimplikasi pada
keaktifan dan militansi berpelayanan membuat perlunya ditata suatu :
a. Uraian tugas yang lebih jelas dan memungkinkan setiap pribadi yang diminta untuk
mengabdi dalam struktur dapat mempersiapkan diri secara baik dalam mengelola
setiap persoalan atau gumulan yang akan atau sedang dihadapi.
b. Mekanisme demokratis PAW bagi fungsionaris PP yang tidak aktif dan yang
karena kesibukan dan pilihan masa depan ataupun kondisi tertentu yang
menyulitkan pribadi pengurus tidak dapat melanjutkan tugas pelayanan dapat
membuat surat pengunduran diri.
5. Penyusunan struktur hendaknya mempertimbangkan aspek yang berkaitan dengan
kebutuhan pelayanan, efisiensi dan efektifitas, fleksibilitas, keragaman potensi,
pengembangan potensi yang ada dan proses kaderisasi di PP GMKI.
Sekretaris Umum
SekretarisUmum sebagai salah satu pucuk pimpinan organisasi memiliki fungsi untuk
mengarahkan dan mengawasi keserasian hubungan kerja PP GMKI dalam
mengejawantahkan Garis-Garis Besar Program dan Kebijakan Umum Organisasi.
Sekretaris Umum harus lebih memfokuskan dan mengutamakan kerja-kerjanya pada
tanggungjawab internal organisasi yakni mengarahkan dan mengawasi keserasian
hubungan kerja PP GMKI, serta mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan.
Sekretaris Umum bersama-sama dengan Ketua Umum dan Bendahara Umum
mengusahakan sumber-sumber keuangan secara berkelanjutan serta menentukan
pengalokasian keuangan PP GMKI.
Mengikuti setiap persidangan Pengurus Pusat GMKI sebagai sekretaris persidangan.
Bendahara Umum
Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam penyusunan
kebijakan dan prioritas program keuangan.
Menyampaikan posisi keuangan kepada persidangan PengurusPusat GMKI sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan.
Bersama-sama dengan Ketua Umum dan Sekretaris Umum mengusahakan sumber-
sumber keuangan, dan mengalokasikan keuangan PengurusPusat GMKI atas
persetujuan Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
Mengikuti setiap persidangan PP GMKI.
MEMUTUSKAN
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Eksternal :
1. Mendorong komitmen pemerintah dalam melaksanakan reforma agraria (perpes 86
tahun 2018) sebagai salah satu upaya mengatasi masalah ketimpangan penguasan tanah
2. Mendorong pemerintah pusat melalui kementerian LHK, pertanian dan pertahanan untuk
memperhatikan aspek lingkungan hidup, hutan adat dan kearifan lokal dalam rencana
pembangunan food estate di :
- Kab. Kapuas & Pulau Pisau, Kalimantan Tengah
- Kab. Saumlaki
- Danau Toba, Sumatera Utara
- Di Seluruh Indonesia
3. Partisipasi aktif dalam mendorong pengesahan RUU penghapusan kekerasan seksual
di DPR RI
4. Pengawalan Perpu dan atau Perpres terkait UU cipta kerja
5. Pemulihan ekonomi nasional dalam masa pandemi covid-19 dengan mendorong
penguatan sektor UMKM
6. Mendorong pemerintah dalam melakukan pembangunan berkelanjutan
(SDGs) berdasarkan HAM dan kesetaraan sebagai komitmen internasional
7. Mendesak pembangunan jaringan listrik dan internet secara merata di seluruh
wilayah Indonsia
8. Melawan pembungkaman terhadap proses demokrasi dan penyampaian aspirasi yang
terjadi di tanah air, termasuk tindakan represif yang dilakukan oleh aparay
kepolisian
9. Mendesak pemerintah dalam mengawal ruang demokrasi dengan tidak menjadikan
UU ITE sebagai alat intimidasi kritik keras terhadap pemerintah
10. Mengawal kebangsaan
- Izin pendirian rumah ibadah
- Potensi konflik pasca pilkada 9 Desember
- Toleransi antar agama
11. Pendampingan buruh perempuan perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia
12. Mendorong pemerintah untuk menjaga pelestarian laut Indonesia dengan menolak segala
bentuk penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau atau ilegal fishing
lainnya
13. Mendorong pemerintah untuk melakukan pendampingan danau toba sebagai aset dunia
14. Mengajak masyarakat untuk menjaga keutuhan lingkungan
15. GMKI memberikan pendampingan kepada masyarakat desa terkait SDA/tempat wisata
agar dapat dikembangkan secara berkelanjutan, baik pemuda, pemudi, desa, dan di
kelola oleh bumdes
16. Mendorong pemerintah untuk membuat undang-undang pengelolaan sampah di lokasi
pariwisata
17. Memberikan pelajaran yang kontekstual baik di desa atau kota di tengah pandemi covid
19, agar pembiayaan diterjemahkan secara realistis yang terbatas infrastruktur dan
fasilitas
18. GMKI mendukung bekerjasama dengan gereja, perguruan tinggi, dan kementerian
terkait untuk mendorong keberadaan pendidikan agama kristen di semua kampus secara
khusus kampus yang memiliki mahasiswa kristen
19. GMKI mendukung penuh dalam peningkatan status perguruan tinggi dan negeri (PTN)
yang di bawah naungan kementerian agama yaitu :
- Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAKN) menjadi Institut Agama Kristen (IAKN)
- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) menjadi Universitas Kristen Negeri
(UKN) guna peningkatan sumber daya manusia (sdm) dalam roda perekonomian
di setiap daerah
20. GMKI mendorong komitmen inpex sesuai dengan yang tertuang di POD dan arahan
pemerintah melalui kementerian ESDM.
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor: 013/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
LEMBAGA –LEMBAGA BENTUKAN PP-GMKI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Minggu
Tanggal : 29 NOVEMBER 2020
Jam : 23.07 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia melalui Pengurus Pusat GMKI telah membentuk
beberapa badan bentukan, baik yang didirikan oleh GMKI sendiri ataupun dengan bermitra
dengan lembaga-lembaga strategis lainnya. Keberadaan dari lembaga-lembaga bentukan
GMKI adalah dalam rangka membantu GMKI dalam melaksanakan aktfitas organisasi
dengan acuan perwuiudan visi organisasi.
Keberadaan dari lembaga bentukan ini telah memberikan sumbangsih bagi organisasi dalam
kerja-kerja organisasi dalam skala nasional. Posisi dari lembaga-lembaga bentukan ini
diarahkan dalam rangka membantu tugas tugas organisasi dalam melakukan penatalayanan
GMKI untuk wilayah kerja yang tidak mampu disentuh oleh GMKI secara nasional.
Memberi bobotan dan peran bagi lembaga-lembaga ini adalah sebuah keharusan dalam
rangka melakukan aktifitas pengembangan organisasi, baik dalam basis penelitian, arah
strategi kebijakan dan membantu dalam tataran taktis dan strategis. Ada beberapa lembaga
bentukan GMKI yang ada, yaitu :
A. BKS PGI-GMKI
Keberadaan BKS PGI-GMKI lahir ketika ditahun 60an GMKI menerima bantuan dana untuk
pengadaan Student Center dari gereja-gereja di luar negeri. Lembaga ini lahir atas kerjasama
PGI dengan GMKI, dengan masa kerja setiap lima tahun. BKS PGI-GMKI memiliki tiga
fungsi :
Pengadaan dan Perawatan Student Center
Pengadaan Pendeta Mahasiswa
Beasiswa bagi Mahasiswa Kristen
Saat ini, keberadaan dari BKS PGI-GMKI mengalami kendala dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, karena keterbatasan sumber dana yang diperlukan dalam mencapai tiga tugas
dari BKS PGI GMK[. Secara nasional, BKS PGI-GMKI telah memiliki struktur. Dibeberapa
cabang, telah terbentuk BKS Lokal : Jakarta, Medan, Manado, Ambon, Surabaya,
Yogyakarta, Makassar dan Jayapura. BKS PGI-GMKI baik secara nasional tidak berjalan.
BKS PGI-GMKI mesti di restrukturisasi dari pusat dan melihat efektivitas di cabang-cabang,
sehingga apa yang diharapkan dari fungsi dari BKS PGI GMKI dapat terlaksana.
Rekomendasi.
Mengoptimalkan kinerja BKS PGI-GMKI pusat dengan perlu dilakukan
restrukturisasi pengurus pusat BKS PGI-GMKI dan pengurus di cabang-cabang
untuk mengoptimalkan kinerja BKS PGI-GMKI
Rekomendasi.
Rekomendasi.
A. KOINOS
KOINOS merupakan lembaga yang dibentuk oleh Pengurus Pusat dalam rangka
mempercepat implementasi pendidikan kader GMKI. Keberadaan KOINOS adalah
membantu cabang-cabang dalam melaksanakan Iplmentasi PDSPK. KOINOS bekerja
bersama-sama Pengurus Pusat dalam melakukan pendampingan pendidikan kader. Pola kerja
yang dibangun adalah dengan melakukan fungsi konsultatif dan melakukan pendampingan ke
cabang-cabang yang akan melaksanakan pendidikan kader. Kendala yang dialami dari
KOINOS juga masih mengenai pembiayaan dalam melakukan proses pendampingan,
terutama ketika harus turun ke cabang. Keberadaan dari KOINOS mesti dimanfaatkan dengan
baik oleh cabang-cabang yang ingin melaksanakan implementasi pendidikan kader. Inisiatif
dari cabang untuk membangun komunikasi dan berkonsultasi dengan lembaga ini, akan
sangat penting dalam memanfaatkan keberadaan dari KOINOS dalam membantu cabang
dalam menimplementasikan pendidikan kader. Lembaga-lembaga sejenis mesti didorong
untuk dibentuk sampai pada tingkatan wilayah dan cabang. Keberadaan lembaga penggerak
pendidikan kader sampai pada tingkatan cabang, akan membantu cabang dalam
melaksanakan implementasi pendidikan Kader. Keberadaan dari KOINOS masih sangat
dibutuhkan oleh GMKI secara nasional, dalam implementasi pendidikan kader
Rekomendasi.
a. Melakukan pendampingan dengan membentuk tim asistensi implementasi PDSPK GMKI
di tingkat wilayah dengan berkoordinasi dengan coordinator wilayah di masing-masing
wilayah
b. PP GMKI menjadi supporting system bagi KOINOS dalam menjalankan tugas dan fungsi
c. Membentuk tim asistensi
d. Restrukturisasi
LPPM merupakan lembaga bentukan PP GMKI melihat potensi Indonesia yang berpeluang
besar menjadi Negara Poros Maritim di dunia. Untuk itu sebagai lembaga yang berfungsi
melakukan kajian dan advokasi mengenai isu-isu maritim maka dibentuk Lembaga Pemantau
Poros Maritim. Diperlukan pengefektifan pengurus di tingkatan pusat agar efektif melakukan
riset dan advokasi. Dengan harapan kedepannya pembentukan struktur lembaga-lembaga
sampai tingkat cabang dimana cabang-cabang tersebut berhubungan dengan hal-hal maritim.
E. Pokja Perempuan
Mensosialisasikan peran dan fungsi pokja perempuan serta melakukan pelatihan di tingkat
cabang-cabang.
Meminta seluruh stage holder dalam hal ini GMKI, GAMKI, dan PIKI untuk segera
mengkonsolidasikan kader-kader di daerah masing-masing
Tentang:
ISU-ISU DI TANAH PAPUA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 00.37 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gerakan atas kehendak dan penyertaanNya , sehingga
Kongres XXXVIII GMKI dapat terlaksana di Kota Manokwari Provinsi Papua Barat di Tanah Papua. Atas
kehendak-Nya juga Presiden Republik Bapak Haji. Ir. Joko Widodo berkenaan telah memberi sambutan dan
membuka secara resmi Kongres ke-XXXVIII di Kota Manokwari. Pelaksanaan Kongres Ke-XXXVII GMKI di
Kota Manokwari dalam masa pandemic covid-2019 merupakan anugerah dan kasih karunia Allah yang besar
bagian tanah
Papua terlebih lagi dilaksanakan di Kota Injil Manokari sebagai pusat awal peradabaan orang Papua, oleh
karena itu dalam kesempatan pelaksanaan Kongres GMKI Ke-XXXVII di Manokwari tanah Papua, maka
melalui Panitia khusus tentang Papua, merumuskan pemikiran – pemikiran dan sejumlah rekomendasi kepada
Pemerintah Pusat lebih khusus kepada Bapak Presiden Republik Indonesia terdiri dari beberapa hal yang
menjadi penting yaitu:
1. Daerah Otonomi Baru (DOB)
2. Otonomis Khusus
3. Lingkungan Hidup
4. Hak Asasi Manusia (HAM)
5. Peran Partispasi Orang Asli Papua Dalam Negara Kesatuan Repbulik Indonesia
Persoalan Papua saat ini mengalami masalah yang kompeksitas yang terjadi saat ini, sehingga memerlukan
perhatian semua pihak untuk bersinergitas dalam penanganan kondisi Papua saat ini. Oleh karena itu melalui
forum Kongres XXXVII GMKI di Manokwari melalui Pansus papua telah mendiskusikan persoalan – persoalan
yang terjadi di Papua untuk menjadi bagian rekomendasi turunan tambahan yang akan dilaksanakan oleh
Pengurus Pusat GMKI Masa Bhakti 2020 – 2022, sejak pelaksanaan otonomi khusus Papua yaitu sebagai
berikut:
1. GMKI segera membetuk lembaga kajian yang berkaitan dengan persoalan Papua;
2. GMKI perlu menyuarakan pelanggaran HAM Papua di WSCF;
3. GMKI mendorong Pembangunan Infrastruktur Sekolah – Sekolah melalui Bea Siswa bagi siswa orang
asli Papua yang berprestasi;
4. GMKI mendorong perubahan Kurikulum pendidikan Bahasa Daerah bagi sekolah – sekolah di Papua;
5. GMKI segera membentuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk menjaring aspirasi GMKI Se- Tanah
Air;
6. GMKI mendorong kesetaraan kehidupan toleransi orang Kristen dalam memimpin doa pada setiap
pelaksanaan HUT 17 Agustus 1945;
7. GMKI mendorong memprakarsai pembentukan sebuah lembaga kajian evaluasi Otonomi Khusus;
8. GMKI mendorong pelaksanaan kebijakan Evaluasi Otonomi Khusus bagi Papua;
9. GMKI segera mendorong penyidikan pembangunan yang berkeadilan;
10. GMKI mendorong pembentukan Media Khusus Papua diadakan oleh Pengurus Pusat GMKI
11. Pengurus Pusat GMKI mendorong kebijakan Beasiswa bagi Anggota GMKI Se- Tanah Air secara khusus
Papua;
12. GMKI meminta kepada pemerintah segera menarik pasukan organic dan non organic dari Tanah Papua;
13. GMKI segera mendorong pemerintah pusat menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM di Tanah Papua;
14. GMKI mendesak Pemerintah pusat menolak pembangunan tambang di gunung Wabu Intan Jaya;
15. GMKI segera mendesak Pemerintah Pusat membuka akses Media Jurnlis Asing di Tanah Papua;
16. GMKI segera mendorong Pemerintah Pusat segera melakukan dialog bersama yang dinisiatif oleh pihak
ketiga PBB;
17. GMKI meminta pemerintah pusat kembalikan hak penentuan nasib orang Papua
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor: 015/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP KAUM PEREMPUAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 01.05 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Demikian hasil pansus III kekerasan Seksual, Semoga Yesus Kristus sang kepala Gerakan
menyertai kita.
KEPUTUSAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Nomor: 016/K-XXXVII/GMKI/XI/2020
Tentang:
PENCABUTAN HAK ANGGOTA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut hak keanggotaan saudara Thomas Nederubun
2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan
ketentuan bila dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 01.09 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
Kriteria dan Tata Cara Pemilihan Pengurus Pusat, Tim Formatur, Badan Pemeriksa
Keuangan GMKI Masa Bakti 2020-2022 dan Tempat Kongres XXXVIII GMKI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Kriteria dan Tata Cara Pemilihan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti
2020-2022 sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
2. Lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 04.50 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
I.2. Tata Cara Pemilihan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020 –
2022 I. 2.a. Tata Cara Umum Pemilihan
1. Pengurus Pusat GMKI dipilih oleh Forum Kongres dengan gabungan sistem
pemilihan langsung dan formatur (Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 4 ayat
3 a).
2. Ketua Umum dan Sekretaris Umum dipilih langsung oleh Forum Kongres.
3. Untuk memilih fungsionaris yang akan melengkapi struktur Pengurus Pusat
GMKI Masa Bakti 2020–2022, Ketua Umum dan Sekretaris Umum terpilih akan
dibantu oleh tim Formatur.
4. Ketua Umum dan Sekretaris Umum terpilih sekaligus bertindak sebagai Ketua
dan Sekretaris Formatur.
I.2.b. Tata Cara Khusus Pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pengurus
Pusat GMKI Masa Bakti 2020–2022
1. Pemilihan bersifat langsung, umum, bebas, dan rahasia.
2. Tata cara pencalonan:
a) Pencalonan Ketua Umum, Sekretaris Umum dilakukan secara terpisah
b) Bakal calon Ketua Umum dan Sekretaris Umum mendaftarkan diri kepada
forum kongres melalui majelis ketua.
c) Setiap Cabang mendukung bakal calon yang telah ditetapkan oleh Majelis
Ketua dengan menuliskan namanya pada kertas suara yang telah
disediakan oleh Panitia.
d) Setiap bakal calon yang telah didukung oleh sekurang-kurangnya 10
Cabang yang mempunyai hak pilih yang menghadiri Kongres XXXVII
GMKI diminta kesediaannya secara sungguh-sungguh untuk menjadi
calon Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
e) Bakal calon yang menyatakan kesediaannya diteliti berdasarkan kriteria
yang ditetapkan.
f) Bakal Calon yang memenuhi kriteria dinyatakan sah sebagai calon untuk
dipilih.
Tentang:
KETUA UMUM PENGURUS PUSAT GERAKAN MAHASISWA KRISTEN
INDONESIA MASA BAKTI 2020-2022
MEMUTUSKAN
332
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 10.14 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
SEKRETARIS UMUM PENGURUS PUSAT GERAKAN MAHASISWA KRISTEN
INDONESIA MASA BAKTI 2020-2022
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 11.02 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
FORMATUR PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MASA BAKTI 2020-2022
MEMUTUSKAN
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PENGURUS PUSAT
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MASA BAKTI 2020-2022
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti
2020-2022 adalah sebagai berikut:
1.1.GMKI Cabang Medan, atas nama Olipia Siburian
1.2.GMKI Cabang Bandar Lampung, atas nama Bram monang
nugroho
1.3.GMKI Cabang Fak-Fak, atas nama Brento Muskita
2. Personalia Badan Pemeriksa Keuangan Pengurus Pusat GMKI
Masa Bakti 2020-2022 langsung bertanggung jawab kepada
Kongres XXXVIII GMKI tahun 2022.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 12.10 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
TEMPAT KONGRES XXXVIII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
TAHUN 2022
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 12.47 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap
Tentang:
PENUTUPAN PERSIDANGAN KONGRES XXXVII
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MANOKWARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 NOVEMBER 2020
Jam : 13.00 WIT
MAJELIS KETUA
Opinus Sogoneap