Anda di halaman 1dari 83

BUKU ATURAN ORGANISASI

BIDANG ORGANISASI
BADAN PENGURUS CABANG – GMKI AMBON
Masa Bakti 2020 – 2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

ANGGARAN DASAR

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PEMBUKAAN

Sesungguhnya Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat, ialah Tuhan manusia dan alam
semesta. Kehadiran-Nya dalam sejarah ialah perbuatan Allah untuk menebus dan menyelamatkan
manusia melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang menjadikan semuanya baru dan sempurna.
Anugerah-Nya yang dinyatakan dalam karya-Nya memanggil manusia untuk percaya dan
mengucap syukur dalam penatalayanan alam semesta, mewujudkan iman, pengharapan dan cinta
kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Roh Kudus menghidupkan persekutuan orang beriman selaku Gereja yang esa, am dan rasuli,
yang diutus untuk menyampaikan kabar keselamatan dan pembebasan bagi pembaruan manusia
dan alam semesta.
Maka menjadi panggilan dan pengutusan setiap warga gereja yang ditempatkan Tuhan di
dalam perjalanan sejarah bangsa dan negara Indonesia, untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam
pemberitaan-Nya dan kehidupan yang bertanggungjawab bersumber pada Alkitab yang
menyaksikan Yesus Kristus ialah Tuhan dan Juruselamat di dalam keesaan Allah Bapa, Anak dan
Roh Kudus yang mengerjakan keselamatan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan,
perdamaian, keadilan dan kebenaran di tengah-tengah Masyarakat, Bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkan panggilan dan pengutusan dalam kehidupan dan perkembangan
perguruan tinggi dan mahasiswa, maka pada tanggal 9 Februari 1950 Mahasiswa Kristen
Indonesia yang melanjutkan usaha Christelijke Studenteen Vereeniging op Java, yang berdiri pada
tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang untuk mengikutsertakan Gereja dalam pergerakan
oikoumene dan perjuangan Bangsa yang dalam revolusi kemerdekaan Indonesia menjelma
menjadi Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia bersama-sama dengan Christelijke
Studenteen Vereeniging pada waktu itu timbul sebagai persekutuan yang baru bersama-sama
berjuang menegakkan dan mempertahankan Republik Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus
1945, kemudian meleburkan diri dan berhimpun dalam satu bentuk persekutuan dengan nama
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia yang bergabung dalam World Student Christian
Federation.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 1
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU

1. Organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, disingkat GMKI.


2. Organisasi ini berkedudukan di tempat Pengurus Pusat.
3. Organisasi ini berdiri untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 2
ASAS

“Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, organisasi ini berasaskan


Pancasila sebagai satu-satunya ASAS”

Pasal 3

VISI DAN MISI

1. Visi Organisasi ini adalah terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan, kebenaran,


keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih.
2. Misi organisasi ini adalah:
a. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya kepada pengenalan akan
Yesus Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan
dan pekerjaan sehari-hari.
b. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-tengah mahasiswa dan
perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja.
c. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dengan
menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan tinggi
dan mahasiswa, dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian,
keadilan, kebenaran dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan alam semesta.

Pasal 4
USAHA

Organisasi ini berusaha mencapai visi dan misinya sejalan dengan asas organisasi

Pasal 5
STATUS DAN BENTUK ORGANISASI
1. Status : Organisasi ini adalah organisasi yang bersifat gerejawi dan tidak merupakan bagian
dari organisasi politik.
2. Bentuk : Organisasi ini berbentuk kesatuan yang mempunyai cabang-cabang di kota-kota
perguruan tinggi di Indonesia

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 6
KEANGGOTAAN
1. Yang diterima menjadi anggota ialah mereka yang menerima visi dan misi serta bersedia
menjalankan usaha organisasi
2. Anggota terdiri dari :
a. Anggota biasa
b. Anggota luar biasa
c. Anggota kehormatan
d. Anggota penyokong
3. Hak Anggota :
a. Anggota biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih.
b. Anggota luar biasa mempunyai hak dipilih dan hak usul.
c. Anggota kehormatan dan anggota penyokong mempunyai hak usul.
4. Kewajiban Anggota :
a. Bertanggung jawab mewujudkan visi, misi dan usaha berdasarkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
b. Bertanggung jawab mewujudkan dan membina persekutuan dalam kehidupan
organisasi.

Pasal 7
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

1. Organisasi ini mempunyai alat perlengkapan yang terdiri :


a. Kongres.
b. Pengurus Pusat
c. Konperensi Cabang
d. Badan Pengurus Cabang
2. Kongres :
a. Kongres adalah badan tertinggi dalam organisasi.
b. Kongres berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun.
3. Pengurus Pusat (PP) :
a. Organisasi ini dipimpin oleh Pengurus Pusat.
b. Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres untuk masa kerja dua tahun
4. Konperensi Cabang (Konpercab) :
a. Konperensi Cabang adalah badan yang tertinggi dalam cabang.
b. Konperensi Cabang berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun.
c. Konperensi Cabang berlangsung atas panggilan Badan Pengurus Cabang atau
atas permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota biasa.
5. Badan Pengurus Cabang (BPC) :
a. Cabang dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang
b. Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konperensi Cabang untuk masa kerja satu atau
dua tahun.

Pasal 8
KEPUTUSAN PERSIDANGAN

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

1. Keputusan persidangan organisasi ini diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat


dengan hikmah kebijaksanaan, dan jika diperlukan diambil berdasarkan pemungutan suara
terbanyak.
2. Pemungutan suara terbanyak dalam Kongres dilakukan dengan satu cabang satu suara.

Pasal 9
PERBENDAHARAAN

Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari iuran anggota, sumbangan danpendapatan lain yang
sesuai dengan asas, visi dan misi organisasi.

Pasal 10
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

1. Perubahan Anggaran Dasar organisasi ini berlaku berdasarkan keputusan Kongres dengan
persetujuan sekurang-kurangnya tiga per empat jumlah suara utusan yang hadir.
a. Usul Perubahan Anggaran Dasar dari Cabang sudah disampaikan kepada
Pengurus Pusat selambat-lambatnya empat bulan sebelum Kongres.
b. Selanjutnya Pengurus Pusat sudah menyampaikan kepada
cabang- cabang selambat-lambatnya dua bulan sebelum Kongres.

Pasal 11
PEMBUBARAN

1. Organisasi ini dibubarkan berdasarkan keputusan Kongres yang khusus berlangsung untuk
maksud tersebut yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya tiga per empat jumlah cabang, serta
memperoleh persetujuan sekurang-kurangnya tiga per empat dari jumlah utusan yang hadir.
2.
a. Pengurus Pusat memberitahukan kepada cabang-cabang selambat- lambatnya dua bulan
sebelum Kongres Khusus tersebut.
b. Kongres Khusus memutuskan mengenai hak milik organisasi.

Pasal 12
ATURAN TAMBAHAN

Hal-hal yang belum tercakup dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PENJELASAN ANGGARAN DASAR

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PEMBUKAAN

Pembukaan mengandung lima alinea. Alinea pertama sampai ketiga merupakan landasan
kepercayaan GMKI. Kepercayaan yang dianut tersebut terpusat kepada Yesus Kristus
(Christocentris) karena hanya melalui Yesus Kristus sajalah manusia dapat mengenal Allah yang
benar.
Alinea keempat menunjukkan kesadaran GMKI terhadap apa yang dipercaya dan
sekaligus melihat arti panggilannya konteks kepercayaannya terhadap lingkungan di mana ia
hidup, yakni “sejarah bangsa dan negara Indonesia”. Dalam alinea ini pula ditekankan tentang
ketritunggalan Allah yang merupakan bagian dari kepercayaan Kristen yang Am. Hal ini
dimaksudkan agar GMKI dapat terhindar dari ajaran-ajaran sektaris yang tidak mengakui
kepercayaan tersebut.
Alinea kelima menggambarkan tentang aspek kesejarahan dari kehidupan GMKI. GMKI
berawal di saat dimulainya Perguruan Tinggi di Indonesia. Pergerakan Mahsiswa Kristen
mengikuti irama kehidupan Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Mahasiswa Kristen Indonesia yang
tergabung dalam PMKI bersama-sama dengan CSV yang pada waktu itu timbul sebagai
persekutuan yang baru, ikut pula berada di arena perjuangan bangsa untuk mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus 1945 yang pada waktu itu
berada dalam ancaman.

Pasal 1
NAMA, TEMPAT DAN WAKTU

1. Telah jelas.
2. Bahwa Pengurus Pusat sebagai pengelola organisasi berkedudukan di tempat di mana PP
sedang dalam melaksanakan tugasnya secara keseluruhan.
3. “berdiri” – juncto Pembukaan AD alinea 5 “waktu yang ditentukan” – juncto AD pasal 11 ayat
1.

Pasal 2
ASAS

Organisasi ini menempatkan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah menegaskan keyakinan dan penerimaan yang
tulus serta tekad untuk mempertahankan, mengamalkan dan melestarikan Pancasila sebagai
pandangan hidup dan kepribadian bangsa.

Pasal 3
VISI DAN MISI

1. Telah jelas
2. Rumusan misi GMKI mengandung tiga hal yang penting, yakni:
a. Aspek marturia yakni kesaksian atau mission dari GMKI dan untuk mempertahankan
masalah spiritual dalam pelayanannya.
b. Aspek koinonia yakni persekutuan di mana GMKI akan melaksanakan kegiatan yang
mempersatukan dan membaharui kehidupan Gereja, masyarakat dan manusia.
c. Aspek diakonia yakni pelayanan. Di sini GMKI menempatkan diri selaku organisasi
BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

kader yang mempersiapkan pemimpin masa datang. Selain itu pula GMKI
menempatkan dirinya selaku sarana perjuangan untuk menciptakan kesejahteraan,
perdamaian, keadilan, kebenaran dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan alam
semesta.
Rumusan visi dan misi GMKI merupakan bagian dari perjuangan GMKI dalam mencapai tujuan
nasional sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia

Pasal 4
USAHA

Juncto ART Pasal 1

Pasal 5
STATUS DAN BENTUK ORGANISASI

1. Status GMKI menurut ayat ini berarti bahwa GMKI adalah organisasi mahasiswa yang bersifat
gerejani. Ia berafiliasi dan seaspirasi dengan Gereja karena dari sana ia lahir. GMKI adalah
bagian dari gereja itu sendiri yang berada di tengah-tengah Perguruan Tinggi untuk
melaksanakan tugas-tugas gereja.
2. Bentuk organisasi ini adalah kesatuan. Ini berarti bukan bentuk federasi. Sebagai akibat dari
benruk kesatuan tersebut maka harus ada pimpinan tertinggi dan dalam hal ini adalah
Pengurus Pusat (juncto AD pasal 7 ayat 3 dan pasal 1 ayat 2). Karena itu Pengurus Pusat
selaku pimpinan organisasi adalah pelaksana kebijakan organisasi setelah Kongres. Cabang-
cabang adalah pelaksana kebijakan organisasi yang telah ditentukan Pengurus Pusat. Oleh
karena itu susunan Badan Pengurus Cabang dilantik dan disahkan oleh Pengurus Pusat
(juncto ART pasal 6 ayat 3.b.) dan Badan Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada
Pengurus Pusat (juncto ART pasal 6 ayat 4.a.). Wewenang pimpinan organisasi ini juga
tampak dalam pembentukan dan pembubaran cabang (juncto ART pasal 8).

Pasal 6
KEANGGOTAAN

1. Menerima visi dan misi tidak berarti telah menjadi Kristen, artinya yang diterima menjadi
anggota GMKI bukan hanya mahasiswa Kristen, dan bersedia menjalankan usaha organisasi
yang bersumber pada Alkitab. Dengan demikian GMKI membuka/memberi kesempatan
kepada mahasiswa lainnya di luar Iman Kristen untuk menjadi anggota GMKI (juncto AD pasal
3 ayat 1).
2. Juncto ART pasal 2ayat 1.
3. Telah jelas.
4. Telah jelas.

Pasal 7
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

1. Telah jelas
BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

2. a. “Tertinggi” – juncto ART pasal 11.


b. “Dua Tahun” – dua tahun kalender yang disesuaikan dengan pelaksanaan Kongres.

c.“Permintaan” – permintaan tertulis oleh Badan Pengurus Cabang, disampaikan kepada


Pengurus Pusat.
3. a.Juncto AD pasal 2 dan pasal 5 ayat2.
b. “Dua tahun” – dua tahun kalender disesuaikan dengan pelaksanaan Kongres.
4. a.Juncto ART pasal 11 ayat 1 dan pasal 5 ayat 2.
b. “Dua tahun” – dua tahun kalender yang disesuaikan dengan pelaksanaan Konperensi
Cabang.
c.“Permintaan” – permintaan tertulis dari anggota, disampaikan kepada Badan Pengurus
Cabang.
5. a.Juncto AD pasal 1 ayat 2 dan ART pasal 11.
b. “Satu atau dua tahun” – tahun kalender disesuaikan dengan pelaksanaan Konperensi
Cabang.

Pasal 8
KEPUTUSAN PERSIDANGAN

1. Keputusan persidangan ini berlaku untuk semua persidangan dalam organisasi kecuali
persidangan yang menyangkut perubahan AD (AD pasal 10 ayat 1 ) dan pembubaran
organisasi (AD pasal 11 ayat 1 ).
2. Juncto AD pasal 8 ayat 1.

Pasal 9
PERBENDAHARAAN

Telah Jelas
Pasal 10

1. Juncto AD pasal 8.
2. Telah jelas.

Pasal 11
1. Juncto AD pasal 8.
2. Telah jelas.

Pasal 12
Telah Jelas

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 1
USAHA

1. Mempertumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman dengan doa, penelaan Alkitab,


Ibadah, Pembinaan persekutuan dan tanggung jawab bagi perkembangan, pembaharuan
bagi keesaan gereja yang am.
2. Membina Kemajuan studi dan riset untuk mengikuti dan menguasai ilmu pengetahuan,
mewujudkan panggilan perguruan tinggi mahasiswa dalam mempersiapkan sarjana dan
pemimpin yang ahli dan bertanggungjawab bagi pembangunan dan pemabruan untuk
mencapai kesejahteraan materil dan spiritual.
3. Membina pemimpindan penggerak yang bekerja secara bertanggung jawabterhadap Allah dan
manusia di dalam masyarakat, negara, gereja perguruan tinggi dan mahasiswa bagi
terwujudnya perdamian, keadilan, kesejahteraan, kebenaran dan cinta kasih ditengah- tengah
manusia dan alam semesta.

Pasal 2
KEANGGOTAAN

1. Anggota terdiri dari :


a. Anggota biasa, yaitu mahasiswa warga negara Indonesia, yang sedang mengikuti
kuliah pada perguruan tinggi di Indonesia sampai dua tahun sesudah tidak menjadi
mahasiswa lagi.
b. Anggota luar biasa, yaitu :
• Bekas anggota biasa
• Bekas mahasiswa dan mahasiswa yang tidak termasuk dalam titik a.
c. Anggota Kehormatan, yaitu mereka yang berjasa kepada organisasi.
d. Anggota penyokong, yaitu mereka yang bersedia membantu organisasi secara
berkala dengan jumlah yang ditentukan oleh Badan Pengurus Cabang.
2. Penerimaan Anggota :
a. Anggota biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang setelah memenuhi syarat
penerimaan anggota.
b. Anggota luar biasa diterima oleh Badan Penngurus Cabang setelah memenuhi
syaraat penerimaan anggota
c. Anggota kehormatan diangkat oleh Pengurus Pusat atas usul Badan Pengurus
Cabang
d. Anggota Penykong diangkat oleh Badan Pengurus Cabang
3. Pembebasan keanggotan berlaku karena :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaanya sendiri secara tertulis kepada Badan Pengurus Cabang
c. Dibebaskan sementara oleh Badan Pengurus Cabang, dan yang bersangkutan
berhak membela diri dalam Konferensi Cabang
d. Dipecat dengan Keputusan Konferensi Cabang dan yang bersangkutan berhak
membela diri dalam Kongres.
4. Daftar Anggota :
Badan Pengurus Cabang sudah menyerahkan daftar anggota kepada Pengurus Pusat
sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun, yang diserahkan selambat-lambatnya tiga

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

bulan sebelum kongres.


Pasal 3
KONGRES
1. Kongres berlangsung dengan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu jumlah Cabang dan sekurang-kurangnya setengah ditambah satu jumlah
seluruh utusan yang ditentukan.
2. Utusan – Utusan yang menghadiri Kongres mewakili Cabangnya sudah dilantik dan disahkan
oleh Pengurus Pusat
3. Jumlah utusan Cabang yang menghadiri Kongres diutus sebagai berikut :
 25-100 orang anggota diwakili oleh 2 Orang Utusan
 101-200 orang anggota diwakili oleh 3 Orang utusan
 201-300 orang anggota diwakili oleh 4 orang utusan
 301-500 orang anggota diwakili oleh 5 orang utusan
 501-700 orang anggota diwakili oleh 6 orang utusan
 701-950 orang anggota diwakili oleh 7 orang utusan
 951-1250 orang anggota diwakili oleh 8 orang utusan
 1250-1750 orang anggota diwakili oleh 9 orang utusan
 1751-dst orang anggota diwakili oleh 10 orang utusan
4. Kongres dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari utusan-utusan dan unsur Pengurus Pusat
yang dipilih oleh Kongres.
5. Kongres Bertugas :
a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi
b. Menilai laporan umum Pengurus Pusat
c. Menetapkan garis besar program dan garis besar organisasi, kebijaksanan umum
dan anggaran pendapatan dan belanja organisasi
d. Memiloh Pengurus Pusat

Pasal 4
PENGURUS PUSAT

1. Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari lima orang, yaitu Ketua Umum,
Sekretaris Umum dan Bendahra Umum, dan dua orang anggota.
2. Anggota Pengurus Pusat adalah warga negara Indonesia dan beragama Kristen.
3. A. Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres dan sistem pemiliham langsung dan/atau
pemilihan Pemiliahan Formatur.
B. Susunan Pengurus pusat yang dibentuk oleh formatur harus sudah dikirimkan kepada
Cabang-cabang selambat-lambatnya dua bulan sesudah Kongres.
C. Selama Pengurus Pusat yang baru belum terbentuk, maka Pengurus Pusat yang lama
tetap Bertanggung jawab.
4. A. Pengurus Pusat bertanggungjawab kepada Kongres.
B. Pengurus Pusat mempersiapkan Kongres.
5. Ketua Umum dan Sekretarus Umum Pengurus Pusat mewakili organisasi kedalam dan
keluar.
6. A. Pengurus Pusat dapat membentuk dan membubarkan badan pembantu yang berupa
komisi, panitia khusus bagi kelancaran pekerjaannya.
BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

B. Pengurus Pusat dapat mengangkat dan membebaskan anggota dan staf yang
ditempatkan dalam badan pembantu tersebut.
7. Pengurus Pusat bersidang seekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
8. Pergantian Pengurus Pusat harus disertai dengan Serah Terima yang selengkap-
lengkapnya

Pasal 5
KONFERENSI CABANG

1. Konferensi Cabang dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari anggota-anggota yang dipilih
oleh Konferensi Cabang.
2. Konferensi Cabang Bertugas :
a. Menilai laporan Badan Pengurus Cabang dalam melaksanakan Keputusan Kongres,
Keputusan Pengurus Pusat dan Keputusan Konferensi Cabang.
b. Menyusun Program Kerja. Menetapkan struktur, kebijaksanaan dan anggran pendaptan
dan belanja cabang.
c. Menetapkan masa kerja kepengurusan dan memilih Badan Pengurus Cabang.
3. Konferenai Cabang bertanggungjawab kepada Pengurus Pusat, melalui Badan Pengurus
Cabang.

Pasal 6
BADAN PENGURUS CABANG

1. Badan Pengurus Cabang, sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang yaitu Ketua, Sekretaris
dan Bendahara.
2. Anggota Badan Pengurus Cabang adalah warga negara Indonesia dan beragama Kristen
3. A. Badan Pengurus Cabang dipilh oleh Konferesni Cabang dengan sitem Pemilihan langsung
dan/atau formatur.
B. Susunan Badan Pengurus Cabang yang telah terbentuk dilantik dan disahkan oleh
Pengurus Pusat dan harus dikirimkan kepada anggota-anggota selambat-lambatnya dua
bulan setelah pemilihan berlangsung.
4. A. Badan Pengurus Cabang bertanggungjawab kepada Konferensi Cabang dan Pengurus
Pusat.
B. Badan Pengurus Cabang mempersiapkan Konferensi Cabang.
5. Badan Pengurus Cabang bersidang sekurang-kurangnya satu kali dalam dua bulan
6. Penggantian Badan Pengurus Cabang harus disertai dengan serah terima selengkap-
lengkapnya.

Pasal 7
SAHNYA PERSIDANGAN

Persidangan sah untuk mengambil keputusan apabila jumlah yang hadir sekurang-kuragnya
setengah ditambah satu orang dari seluruh anggota persidangan.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 8
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG

1. Pembentukan dan Pembubaran Cabang dilakukan oleh Pengurus pusat, diberitahukan


kepada cabang-cabang dan dilaporkan kepada Kongres.
2. Pembentukan cabang dilakukan memalui persyaratan :
a. Dikota yang terdapat perguruan tinggi.
b. Sekurang-kuragnya terdapat kesediaan dua pulih lima orang mahasiswa untuk menjadi
anggota dan masing-masing mengajukan permohonan kepad Pengurus Pusat.
c. Sudah mendapat bimbingan sekurang-kuragna enam bulan dari cabang yang
berdekatan.
3. Pembubaran cabang dilakukan melalui persyaratan :
a. Apabila dikota tersebut tidak trdapat lagi perguruan tinggi.
b. Apabila jumlah anggota kurang dari 2 orang.
a. Titik a dan b yang termaktub diatas adalah atas sepengetahuan dua cabang yang
berdekatan.
4. Semua akibat pembubaran cabang menjadi tanggung jawab Pengurus Pusat besama-sama
dengan dua cabang yang berdekatan.

Pasal 9
PERBENDAHARAAN

1. Anggota diwajibkan membayar iuran atau donasi menurut jumlah yang ditetapkan Kongres.
2. Cabang diwajibkan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat bulam menyerahkan sebagian
dari iuran atau donasi dan pendapatan lainnya kepada Pengurus Pusat menurut jumlah yang
ditetapkan oleh Kongres.
3. A. Kongres membentuk Badan Pemeriksa Keuangan yang anggotanya terdiri dari wakil
cabang-cabang untuk memeriksa keuangan Pengurus Pusat dan hasil emeriksaan tersebut
dilaporkan kepada Kongres.
B. Badan Pemeriksa Keuangan bekerja secara berkala selama masa kerja Pengurus Pusat
Diantar dua kongres.
C. Kongres menetapkan edoman kerja Badan Pemerika Keuangan.

Pasal 10
LAMBANG DAN MARS
1. Organisasi ini mempunyai lambang dan mars.
2. Lambang organisasi terdiri dari :
a. Bendera
b. Panji
c. Topi
d. Lencana
e. Pita Kepengurusan.
3. Benderan Organisasi.
a. Dibuat dari kain berwarna biru laut.
b.
(1) Berbentuk empat persegi panjang dengan perbandingan tiga berbanding dua.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

(2) Di tengah-tengah terdapat gambar GMKI berwarna putih yang terlihat jelas pada kedua
sisinya (dengan tulisan terbalik pada satu sisi.
(3) Perbandingan tinggi lambang dan lebar bendera adalah satu banding dua.
c. Dipergunakan dalam upacara resmi baik yang bersifat umum, maupun yang bersifat
khusus organisasi bersama-sama dengan bendera Merah Putih.
(1) Dalam upacata tingkat nasional atau daerah (regional) dipergunakan bendera umum
Organisasi (bendera GMKI) yang berukuran 270 x 180 cm.
(2) Dalam upacara tingkat lokal (Cabang) dipergunakan bendera cabang yang berukuran
135 x 90 cm.
(3) Bendera Merah Putih yang dipergunakan bersama-sama dengan Bendera organisasi
harus mempunyai ukuran yang sama.
4. Panji Organisasi
a. Dibuat dari kain dengan warna dasar abu-abu dan biru tua kehitam-hitaman.
b. Tali pinggir (tepi) panji dibuat dari kain berwarna putih.
c. Rumbai-rumbai bawah berwarna putih.
d. Lebar panji 50cm dengan perincian 15cm abu-abu, 20cm biru tua dan 15cm abu-abu.
e. Tinggi panji dari puncak sampai keujung sudut ditengah 80cm, tinggi kedua tepi 60cm.
f. Tanda salib dan tulisan dibuat dengan warna putih.
(1) Panji umum bertuliskan GMKI berwarna putih dibawah tanda salib.
(2) Panji cabang bertukiskan huruf GMKI diatas salib dan nama cabang dibawah
tanda salib.
5. Topi Organisasi
a. Berbentuk bundar (baret) dengan warna dasar biru tua kehitam-hitaman
b. Memanjang dari muka ke belakang, di tengah-tengah topi diletakkan kain warna abu-abu
dengan lebar bagian muka 8 cm dan lebar bagian belakang 6 cm.
c. Pada topi organisasi hanya dapat dikenakan lencana organisasi yang berbentuk
lambang GMKI yang berwarna putih logam, biru tua dan abu-abu, berukuran (tinggi) 4
cm, pada bagian muka yang berwarna abu-abu.
d. Dipergunakan dalam setiap kegiatan organisasi baik yang bersifat umum, maupun yang
bersifat khusus organisasi.
6. Lencana Organisasi
a. Berbentuk perisai (segi lima) dan dibuat dari logam
b. Di tengah-tengah terletak tanda salib berwarna putih logam di atas dasar cat biru tua.
c. Tepinya berwarna abu-abu dengan :
(1) Tulisan GMKI pada bagian atasnya;
(2) Tiga buah garis-garis vertikal pada setiap sayap, dikanan dan kiri, dan garis
yang terletak di tengah adalah yang terpanjang;
(3) Tulisan “ Ut Omnes Unum Sint” melingkar dari kiri ke kanan, yang masing-
masing berwarna putih logam.
d. Terdiri dari tiga jenis, yaitu :
(1) Lencana dada, dengan tinggi 2,5 cm
(2) Lencana topi, dengan tinggi 4 cm
(3) Lencana pita kepengurusan, dengan tinggi 8 cm.
e. Dipergunakan dengan ketentuan sebagai berikut ;
(1) Lencana dada dikenakan pada dada sebelah kiri.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

(2) Lencana Topi dikenakan pada baret (topi).


(3) Lencana pita kepengurusan (Kordon) dikenakan pada pita kepengurusan.
(4) Penggunaan diluar ketentuan ini tidak diperkenankan.
7. Pita Kepengurusan
a. Dibuat dari kain berwarna biru tua dan abu-abu.
b. Lebar pita (kordon) untuk Pengurus Pusat 7 cm, dengan perincian; 3,5 cm biru tua dan
3,5 cm abu-abu.
c. Lebar pita kepengurusan (kordon) untuk Badan Pengurus Cabang: 4,5 cm dengan
perincian 1,5 cm abu-abu, 1,5 cm biru tua, dan 1,5 cm abu-abu.
d.
(1) Dipergunakan melingkari leher dan pada kedua ujungnya diletakkan lencana pita
kepengurusan (Kordon), berukuran 8 cm pada bagian muka.
(2) Bagi Pegurus Pusat warna biru tua terletak disebelah dalam.
e. Panjang Pita (Kordon) 120 cm.
f. Dipergunakan Pengurus pusat dan Badan Pengurus Cabang dalam :
(1) Upacara resmi organisasi atau lembaga lain selaku wakil organisasi
(2) Upacara resmi organisasi tingkat lokal (cabang), daerah (regional), dan nasional.
8. Mars GMKI adalah lagu “MARS GMKI” yang disahkan dalam Kongres X GMKI tahun1965 di
Manado.

Pasal 11
TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI
1. Organisasi ini mempunyai tingkat keputusan dengan urut-urutan dari yang tertinggi samapi
terendah sebagai berikut :
a. Anggaran Dasar
b. Anggaran RumahTangga
c. Keputusan Kongres
d. Keputusan Pengurus Pusat
e. Keputusan Konperensi cabang
f. Keputusan Badan Pengurus Cabang
2. Keputusan yang lebih rendah tunduk kepada keputusan yang lebih tinggi sesuai dengan
tingkatan keputusan organisasi.

Pasal 12
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur oleh Keputusan Kongres,
Keputusan Pengurus Pusat, Keputusan Konperensi Cabang, Keputusan Badan Pengurus
Cabang. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI ini tetapkan oleh Kongres nasional
XXIX GMKI pada tanggal 14 Desember 2004 di Pematang Siantar, Sumatera Utara.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PENJELASAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 1
USAHA

Usaha organisasi adalah bentuk umum program GMKI yang senantiasa harus diperhatikan oleh
aparat Organisasi. Usaha Organiasi adalah penjabran dari Pembukaan/Sumber, Visi dan Misi.
Dengan melaksanakan usaha ini dicanangkan organisasi akan mencapai visi dan misinya atau
setidak- tidaknya mendekatkan dirinya kepada Visi dan Misi

Pasal 2
KEANGGOTAAN

1.
a. “Sesudah tidak menjadi mahasiswa lagi” berarti bai yang telah menyelesaikan studinya
atau yang meninggalkan bangku kuliahnya belum menyelesaikan studinya baik semasa
CSV op Java, PMKI dan CVV yang baru hingga sekarang.
b.
(1) Ini acap disebut sebagai “senior member”.
(2) “Bekas mahasiswa” berarti mahasiswa seperti tersebut dalam titik A tetapi tidak
Pernah mendaftarkan diri sebagai anggota “mahasisa yang tidak termasuk dalam
Titik A berarti mahasiswa yang bukan warga negara Indonesia tetapi kuliah di
Indonesia dan/atau mahasiswa berwarga negara Indonesia yang tidak mengikuti
Kuliah di Indonesia dan ia berdomisili di Indonesia, Mereka ini acap disebut “Senior
Friends”, juga mereka yang tergolong dalam titik d.
c. Juncto titik B ; perlu peraturan organisasi
d. Juncto titik B ; perlu peraturan organisasi
2. Telas jelas
B. Telah Jelas
C. Telah Jelas
D. Telah Jelas.
3. Telah Jelas
4. Telah Jelas

Pasal 3
KONGRES
1. Ini menunjukan kongres sah berlangsung bila dua syarat dipenuhi sekaligus. “Jumlah
Cabang” – seluruh cabang yang sah menurut ketentuan terakhir Pengurus Pusat. “Jumlah
seluruh utusan” – Juncto ART pasal 2 ayat 2.
2. Telah Jelas
3. Perhitungan di mulai dari 25 ke atas karena jumlah mahasiswa yang merupakan syarat
minimal dapat dibentuknya cabang adalah 25 orang (juncto ART pasal 8 ayat 2.b.).
4. Telah Jelas
5. Terdapat 4 pokok yang harus dilaksanakan Kongres. Sebelum kongres berlangsung,
Pengurus Pusat menyampaikan kepada cabang- cabang, tugas mana saja yang akan
dilaksanakan Kongres untuk dipertimbangkan Kongres. Tugas Kongres dalam menilai
laporan Pengurus Pusat adalah memberikan penilaian kualitatif untuk dijadikan dokumentasi
bagi kehidupan organisasi dan/atau menjadi bahan di dalam Kongres itu sendiri.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 4
PENGURUS PUSAT
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. A. Berarti terdapat tiga cara yakni (pertama), memilih keseluruhan fungsionaris ; (kedua)
Memilih beberapa orang fungsionaris dan ditambah beberapa orang anggota menjadi
Formatur; dan (ketiga) memilih beberapa orang menjadi formatur tanpa memilih terlebih
Dahulu fungsionaris. Formatur adalah mandataris Kongres untuk melaksanakan tugas
Tersebut.
B. Bilamana pemilihan Pengurus Pusat memakai sistem pemilihan langsung maka butir
b ini Tidak berlaku.
C. Bilamana pemilohan Pengurus Pusat memakai sistem pemilihan langsung maka butir
c ini Tidak berlaku.
4. A. Juncto ART pasal 3 ayat 5 b
B. Juncto ART pasal 3 ayat 5
5. Pada dasarnya kepemimpinan organisasi adalah kolektif dimana pengaturannya diatur
dalam P.O (Job Discriptio) ; namun dalam hal-hal terntentu membutuhkan penampilan
organisasi yang bersangkut paut dengan hukum atau yang berkaitan dengan hukum
maka yang mewakili organisasi adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
6. A. Masa kerja dari Badan Pembantu atau Komisi selama-lamnya sama dengan masa
kerja Pengurus Pusat yang membentuknya.
B. Juncto ART Pasal 4 ayat 6 a.
7. Telah jelas
8. Telah jelas.
9. Telah Jelas
10. Telah Jelas
11. A. Berarti terdapat tiga cara yakni (pertama), memilih keseluruhan fungsionaris ; (kedua)
Memilih beberapa orang fungsionaris dan ditambah beberapa orang anggota menjadi
Formatur; dan (ketiga) memilih beberapa orang menjadi formatur tanpa memilih terlebih
Dahulu fungsionaris. Formatur adalah mandataris Kongres untuk melaksanakan tugas
Tersebut.
B. Bilamana pemilihan Pengurus Pusat memakai sistem pemilihan langsung maka butir
b ini Tidak berlaku.
C. Bilamana pemilohan Pengurus Pusat memakai sistem pemilihan langsung maka butir
c ini Tidak berlaku.
12. Juncto ART pasal 3 ayat 5 b
13. B. Juncto ART pasal 3 ayat 5
14. Pada dasarnya kepemimpinan organisasi adalah kolektif dimana pengaturannya diatur
dalam P.O (Job Discriptio) ; namun dalam hal-hal terntentu membutuhkan penampilan
organisasi yang bersangkut paut dengan hukum atau yang berkaitan dengan hukum
maka yang mewakili organisasi adalah Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
15. A. Masa kerja dari Badan Pembantu atau Komisi selama-lamnya sama dengan masa
kerja Pengurus Pusat yang membentuknya.
B. Juncto ART Pasal 4 ayat 6 a.
16. Telah jelas
17. Telah jelas.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 5
KONFERENSI CABANG

1. Telah jelas.
2. Terdapat tiga tugas yang harus dilaksanakan Konperensi Cabang. Sebelum Konperensi
Cabang dimulai, BPC harus menyampaikan kepada para anggota tugas mana saja yang
akan dilaksanakan. Konperensi Cabang dalam “menilai laporan” adalah memberikan
penilaian kualitatif untuk dijadikan dokumentasi bagi kehidupan organisasi (cabang)
dan/atau menjadi bahan di dalam Konperensi Cabang itu sendiri. Dalam menetapkan
masa kerja kepengurusan, Konperensi Cabang wajib terlebih dahulu melakukan studi
yang mendalam dengan mempertimbangkan kondisi obyektif cabang.
3. Konperensi Cabang bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat melalui Badan
Pengurus Cabang karena konperensi Cabang temporer sifatnya dan ini badan
konsultatif, sedang pelaksana Konperensi Cabang adalah Badan Pengurus Cabang.
Yang mempertanggungjawabkan kepada Pengurus Pusat mengenai hasil-hasil
Konperensi Cabang adalah Badan Pengurus Cabang yang mempersiapkan Konperensi
Cabang tersebut.

Pasal 6
BADAN PENGURUS CABANG

1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. A. Juncto ART pasal 4 ayat 3 a. Formatur adalah mandataris Konferensi Cabang dalam
Melaksanakan tugas tersebut.
B. Telah jelas.
4. A. Dalam rangka melaksanakan pertanggungjawaban Badan Pengurus Cabang
khususnya di Dalam Konferensu Cabang maka Pertama ; Laporan BPC haruslah
merupakan laporan Kepada Konferensi Cabang dan Pengurus Pusat, Kedua ; bilamana
Konferensi Cabang Tersebut dihadiri oleh Pengurus Pusat maka PP berkewajiban
menilai laporan tersebut.
B. Juncto ART asal 5 ayat 2
5. Telah jelas
6. Telah Jelas
Pasal 7
SAHNYA PERSIDANGAN

Maksudnya adalah sekurang-kurangnya lebih darisetengah dalam artian yang minimal.

Pasal 8
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG

Yang disebut dengan “Perguruan Tinggi” adalah pendidikan sesudah Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas yang dikategorikan sederajat dengan Perguruan Tinggi. Ini berarti pula bila
di satu kota terdapat satu cabang dari Perguruan Tinggi yang melaksanakan fungsi
pendidikan tinggi. Yang disebut dengan “dua cabang yang berdekatan” adalah cabang yang
dapat melaksanakan tugas lebih efektif dalam menjalankan fungsi ini baik dari segi geografi
maupun komunikasi.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 9
PERBENDAHARAAN

1. Telah Jelas
2. Kongres menetapkan sejumlah uang yang harus diserahkan oleh cabang kepada
Pengurus Pusat jumlah mana diambil dari pendapatan Badan Pengurus Cabang yaitu
iuran, donasi dan pendapatan lainnya di cabang tersebut.
3. Telah jelas.

Pasal 10
LAMBANG DAN MARS
Penjelasan tentang warna dan bentuk lambang lihat pada bagian terlampir.

Pasal 11
TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Telah Jelas

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PERATURAN ORGANISASI

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

1. Pengertian tentang Peraturan Organisasi GMKI adalah suatu peraturan yang mengatur
serta mengikat semua anggota dan alat perlengkapan organisasi termasuk mekanisme
kerjanya yang belum diatur dalam Anggaran Dasar/ AnggaranRumah Tangga GMKI dan
Keputusan Kongres.
2. Fungsi Peraturan Organisasi GMKI adalah untuk memberikan keseragaman interpretasi
terhadap konstitusi organisasi. Sehingga terwujud pemerataan tindak kerja seluruh
aparat organisasi. Sesuai dengan aturan-aturan dalam konstitusi organisasi.
3. Peraturan Organisasi ini adalah keputusan Pengurus Pusat.

Pasal 2
KEANGGOTAAN

1. Anggota Biasa :
a. Anggota Biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang melalui Masa Perkenanalan
b. Anggota Biasa yang diterima ialah mereka yang mengikuti acara MasaPerkenalan
yang kriterianya diatur oleh Badan Pengurus Cabang.
c. Anggota Biasa yang diterima diwajibkan menandatangani formulir kesediaan
menjadi anggota GMKI dengan menerima Visi dan Misi serta bersedia
menjalankan Usaha Organisasi.
d. Pengurus Pusat menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan Masa Perkenalan sebagai
edoman penerimaan anggota biasa
e. Pada kondisi cabang yang tidak memungknkan melaksanakan MasaPerkenalan,
Pengurus Pusat dapat mengambil peran dalam proses penerimaan anggota biasa.
f. Anggota biasa dapat pindah dan diterima di Cabang GMKI lain denganmenunjukan
surat keterangan pindah dari cabang asal.
2. Anggota Luar Biasa :
a. Bekas Anggota biasa otomatis menjadi anggota luar biasa.
b. Bekas mahasiswa dan mahasiwa yang tidak memenuhi syarat anggota biasadapat
mengajukan permohonan tertulis untuk menjadi anggota Luar Biasa GMKI kepada
Badan Pengurus Cabang, dan penerimaannya diputuskan olehBadan Pengurus
Cabang.
c. Anggota luar biasa yang pindah dapat menghubungi atau memberitahukankepada
Badan Pengurus Cabang terdekat.
3. Anggota Kehormatan :
a. Ketentuan untuk menjadi Anggota Kehormatan GMKI adalah Warga Negara
Indonesia. Tokoh Nasional dan/atau tokoh Gerejawi serta mempunyai andil yang
besar dalam perjuangan untuk menegakkan Visi, Misi dan Eksistensi GMKI.
b. Pengusulan Anggota Kehormatan diusulkan oleh Badan Pengurus Cabang secara
tertulis kepada Pengurus Pusat untuk dipelajari dan dibahas dalam persidangan
Pengurus Pusat dan kemudian dilaporkan kepada Kongres.
4. Anggota Penyokong :
a. Anggota Penyokong GMKI tidak pernah menjadi anggota biasa GMKI.
b. Anggota Penyokong dalam memberikan bantuan sifatnya tidak mengikat organisasi.
c. Apabila dalam tiga kali jadwal yang sudah ditentukan. Anggota Penyokong tidak

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

memberikan bantuannya kepada organisasi tanpa alasan yang jelas maka Badan
Pengurus Cabang dapat membebaskan status keanggotaannya.
5. Daftar Anggota :
a. Daftar Anggota yang wajib diserahkan Badan Pengurus Cabang kepada Pengurus
Pusat adalah Daftar Anggota, yang sekurang-kurangnya menjelaskan tentang nama
anggota, status kemahasiswaan (asal perguruan tinggi, jurusan/ departemen dan
fakultas) dan tahun penerimaannya sebagai anggota GMKI.
b. Apabila dalam waktu tiga bulan sebelum Kongres, Badan Pengurus Cabang tidak
menyerahkan daftar anggotanya, maka Pengurus Pusat dapat memutuskan jumlah
utusan Cabang untuk menghadiri Kongres.

Pasal 3
PENGURUS PUSAT

1. Pengurus Pusat Bertugas mempersiapkan Kongres dengan tahapan sebagai berikut :


a. Membentuk dan Melantik Panitia Nasional Kongres GMKI.
b. Menyampaikan waktu pelaksanaan Kongres dan batas waktu penyampaian daftar
anggota kepada Cabang – Cabang selambat-lambatnya empat bulan sebelum
Kongres.
c. Menetapkan jumlah utusan Cabang yang akan menghadiri Kongres.
d. Memanggil Cabang untuk menghadiri Kongres. Selambat-lambatnya dua bulan
sebelum Kongres.
e. Mempersiapkan rancangan-rancangan yang diperlukan untuk pelaksanaanKongres.
f. Mempersiapkan Laporan Umum Pengurus Pusat.
g. Membuka dan memimpin persidangan kongres sampai pemilihan MajelisKetua.
h. Memimpin Pemilihan Majelis Ketua berdasarkan Tata Cara Pemilihan MajelisKetua
yang ditetapkan di forum Kongres.
2. Anggota GMKI yang menghadiri Kongres tapi bukan utusan cabang dapat ditetapkan
oleh Pengurus Pusat sebagai undangan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
Pengurus Pusat.
3. Serah Terima Pengurus Pusat dilaksanakan selengkap-lengkapnya termasukinventarisasi
kekayaan organisasi.

Pasal 4
KONFERENSI CABANG

1. Konperensi Cabang berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam duatahun.


2. Pelaksanaan Konperensi Cabang :
a. Badan Pengurus Cabang mengundang anggota untuk mendaftarkan diri sebagai peserta
Konperensi Cabang selambat-lambatnya satu bulan sebelum Konperensi Cabang.
b. Konperensi Cabang sah berlangsung jika dihadiri sekurang-kurangnya 25 (dua puluh
lima) orang dari yang mendaftarkan diri pada Badan Pengurus Cabang dan yang
hadir mengikuti seluruh agenda persidangan adalah sekurang-kurangnya 25 orang dari
yang telah ditetapkan sebagai peserta persidangan Konperensi Cabang.
c. Pendaftaran ditutup selambat-lambatnya sebelum pengesahan Konperensi Cabang.
3. Pelaksanaan Konperensi Cabang yang memiliki Komisariat adalah sebagai berikut :
a. Konperensi Cabang berlangsung atas panggilan Badan Pengurus Cabang atau atas
permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggotabiasa yang disalurkan

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

dan disetujui Pengurus Komisariat.


b. Konperensi Cabang sah berlangsung jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 25 (dua
puluh lima) orang dari utusan komisariat yang mendaftarkan diri pada Badan
Pengurus Cabang dan yang hadir mengikuti seluruh agenda persidangan adalah
sekurang-kurangnya 25 orang dari yang telah ditetapkan sebagai peserta
persidangan Konperensi Cabang.
c. Badan Pengurus Cabang mengundang Komisariat untuk mendaftarkan diri sebagai
peserta Konperensi Cabang.
d. Konperensi Cabang berlangsung Sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu jumlah komisariat. Dan sekurang-kurangnya setengahditambah satu
jumlah utusan komisariat.
e. Ketentuan tentang kehadiran anggota sebagai perwakilan tiap komisariat atau
utusan komisariat dalam Konperensi Cabang diatur oleh Cabang yangbersangkutan.
f. Pendaftaran bagi komisariat ditutup selambat-lambatnya sebelum pengesahan
konperensi Cabang.
4. Perubahan masa kerja kepengurusan:
a. Perubahan masa kerja kepengurusan harus melalui proses pengkajian yang
mendalam terhadap kondisi obyektif cabang oleh Badan Pengurus Cabang dan
usulan perubahan disampaikan kepada anggota atau komisariat dan Pengurus
Pusat selambat-lambatnya satu bulan sebelumKonperensi Cabang.
b. Keputusan pengesahan perubahan masa kerja kepengurusan harus disepakati 2/3
jumlah peserta Konperensi Cabang.
5. Persidangan Konperensi Cabang :
a. Badan Pengurus Cabang membuka Persidangan Konperensi Cabang danmemimpin
pemilihan Majelis Ketua.
b. Konperensi Cabang dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari unsur Badan
Pengurus Cabang dan peserta yang dipilih oleh Konperensi Cabang.
c. Unsur Badan Pengurus Cabang ditunjuk oleh Badan Pengurus Cabang dan
ditetapkan oleh Konperensi Cabang.
6. Konperensi Cabang berlangsung atas permintaan anggota/komisariat apabila :
a. Badan Pengurus Cabang dalam menjalankan usaha-usaha organisasi telah
menyimpang dari asas, visi dan misi organisasi.
b. Badan Pengurus Cabang telah menyimpang dari keputusan Kongres, Keputusan
Pengurus Pusat dan Keputusan Konperensi Cabang.
7. Konperensi Cabang atas permintaan anggota/komisariat ditentukan oleh Pengurus
Pusat.
8. Konferensi Cabang harus dihadiri Pengurus Pusat atau yang telah diberi mandat oleh
Pengurus Pusat.

Pasal 5
BADAN PENGURUS CABANG

1. Badan Pengurus Cabang mempersiapkan tugas-tugas Konperensi Cabang dan


menetapkan waktu pelaksanaan Konperensi Cabang.
2. Pelantikan dan serah terima Badan Pengurus Cabang :
a. Badan Pengurus Cabang dilantik oleh Pengurus Pusat, atau mandataris yang
ditunjuk oleh Pengurus Pusat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

b. Naskah serah terima ditulis diatas kertas bermeterai dan ditandatangani olehBadan
Pengurus Cabang Demisioner. Badan Pengurus Cabang terpilih,dan Pengurus Pusat
sebagai saksi
c. Badan Pengurus Demisioner tetap bertanggung jawab sampai dilakukan serah
terima.
3. Pergantian antar waktu Fungsionaris Badang Pengurus Cabang :
a. Pergantian antar waktu fungsionaris Badan Pengurus Cabang termasuk penanggung
jawab Badan Pengurus Cabang dapat dilakukan apabila yang bersangkutan
meninggal dunia atau berhalangan tetap, mengundurkan diri, kurang aktif atau
melanggar aturan organisasi dan disampaikan kepada Pengurus Pusat.
b. Pergantian antar waktu Fungsionaris Badan Pengurus Cabang harus atas
persetujuan Pengurus Pusat.
c. Calon pengganti fungsionaris Badan Pengurus Cabang diusulkan oleh Badan
Pengurus Cabang kepada Pengurus Pusat untuk dipelajari, dipertimbangkan dan
diputuskan.
d. Usulan pergantian antar waktu harus disertai dengan data-data/kronologis yang
terjadi sehingga Badan Pengurus Cabang perlu untuk mengusulkan pergantian antar
waktu.
e. Apabila Pengurus Pusat memutuskan untuk tidak menerima pergantian
fungsionaris Badan Pengurus Cabang tersebut, maka fungsionaris tersebut masih
sah sebagai Badan Pengurus Cabang.
4. Rangkap Jabatan :
a. Seluruh Fungsionaris Badan Pengurus Cabang tidak diperkenankan rangkap jabatan
didalam organisasi.
b. Penanggung jawab Cabang tidak diperkenankan rangkap jabatan diluar organisasi.
5. Masa Kerja Badan Pengurus Cabang terhitung mulai tanggal berakhirnya pelaksanaan
Konferensi Cabang.
6. Pengurus Pusat dapat menunjuk “CareTaker” Badan Pengurus Cabang apabila :
a. Kalender Konstitusi telah berakhir sedang Konferensi Cabang belu dilaksanakan
b. Badan Pengurus Cabang menyimpang dari asas, visi dan misi organisasi, dari
Keputusan Kongres, Keputusan Pengurus Pusat, dan Keputusan Konferensi Cabang.
7. Badan Pengurus Cabang hanya diperkenankan mengeluarkan sikap dan pernyataan
keluar meliputi ruang lingkup lokal Medan Pelayanannya yang tidak bertetantangan
dengan kebijakan organisasi dan harus dilaporkan kepada Pengurus Pusat.
8. Sistematika Laporan Umum Pertanggungjawaban Badan Pengurus Cabang harus
mengikuti Mekanisme Kerja Internal yang ditetapkan oeh Pengurus Pusat GMKI.
Laporan Hasil Konferensi Cabang dan Keputusan tentang Personalia Badan Pengurus
Cabang berdasarkan hasil Konferensi Cabang/Formatur harus dikirimkan kepada
Pengurus Pusat GMKI selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal
berakhirnya Konferensi Cabang.

Pasal 6
PEMBENTUKAN, PENAMAAN DAN PEMBUBARAN

1. Pembentukan Cabang harus mempertimbangkan keberadaan Perguruan Tinggi dan


kondisi masyarakat disekitarnya yang mendukung eksisitensi cabang.
2. Apabila ada kesediaan mahasiswa disuatu kota perguruan tinggi untuk menjadi anggota

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

GMKI tetapi sulit didirikan cabang GMKI, maka mahasiswa tersebut dapat diterima
menjadi anggota GMKI dari Cabang terdekat dan menjadi bagian dari Cabang yang
menerimanya.
3. Pembentukan dan Pembubaran Cabang diberitahukan kepada pihak Gereja dan
Pemerintah daerah setempat.
4. Penamaan cabang dapat berdasarkan; pertama, nama kota; kedua, nama kabupaten;
ketiga, nama ibu kota kabupaten; keempat, nama strktur administrasi pemerintahan
lainnya; atau kelima. Kombinasi dari dua nama diatas; dan ditetapkan melalui Keputusan
Pengurus Pusat.

Pasal 7
KOMISARIAT

1. Dalam rangka memudahkan koordinasi terhadap anggota, Badan Pengurus Cabangdapat


membentuk Komisariat sebagai alat pembinaan dan pelayanan yang membentu Badan
Pengurus Cabang.
2. Pembentukan Komisarait dapat berdasarkan pengelompokan tempat kuliah dan/atau
berdasarkan pengelompokan wilayah serta tempat tinggal.
3. Pemberian nama Komisariat ditentukan sendiri oleh komisariat yang bersangkutaanatau
bersama-sama dengan Badan Pengurus Cabang.
4. Pengurus Komisariat dilantik dan disahkan oleh Badan Pengurus Cabang.
5. Pengurus Komisariat tidak dapat mewakili organisasi keluar.
6. Pengurus Komisariat tidak diperkenankan menerima anggota.
7. Pengurus komisariat menggunakan atribut organisasi
8. Persyaratan lain tentang pembentukan, pembubaran dan mekanisme kerja Pengurus
Komisariat diatur oleh Cabang yang bersangkutan

Pasal 8
LAMBANG DAN MARS

1. Lambang yang dapat digunakan sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal10
baik dalam jenis, bentuk, ukuran, gambar, bahan dan warna.
2. Lambang organisasi digunakan dalam upacara resmi yang bersifat umum, terdiri dari:
a. Upacara resmi bersifat umum intern organisasi, yaitu upacara peringatan hari
Proklamasi dan hari-hari nasional lainnya.
b. Upacara resmi bersifat umum ekstern organisasi, yaitu upacara diluar organisasi
yang dihadiri oleh GMKI
3. Lambang Organisasi digunakan dalam upacara resmi yang bersifat khusus organisasi,
yaiut :
a. Upacara Dies Natalis
b. Upacara Pembukan dan/atau Penutupan Program GMKI.
c. Upacara Pelantikan atau Serah Terima
4. Kedudukan lambang organisasi GMKI dalam upacara resmi bersifat umum ekstern
organisasi harus setara dengan kedudukan lambang organisasi lain yang sederajat.
5. Bendera Organisasi ditempatkan disebelah kiri bendera nasional
6. Panji organisasi ditempatkan didepan mimbar diantara bendera GMKI dan bendera
nasional

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

7. Pita Kepengurusan (kordon) organisasi


a. Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Cabang dapat menggunakan pita (kordon)
Dalam kegiatan eksternal organisasi.
b. Pengurus Komisariat menggunakan pita (kordon)
1) Dibuat dari kain berwarna biru tua dan abu-abu
2) Lebar pita kepengurusan (kordon) untuk oengurus komisariat 4cm dengan
Perincian 1cm biru tua, 1cm abu-abu, 1cm biru tua, 1cm abu-abu
3) Dipergunakan melingkar leher dan pada kedua ujungnya diletakan lencanapita
(kordong) berukuran 8cm pada bagian muka.
4) Warna biru tua terletak disebelah dalam.
5) Panjang pita (korodn) 100cm.
6) Dipergunakan hanya dalam kegiatan internal organisasi, ditingkat komisarait,
cabang, wilayah, maupun nasional.
8. Pada waktu menyanyikan Mars GMKI semua hadirin diwajibkan untuk berdiri dalam
sikap sempurna.

Pasal 9
MEKANISME PROTEKOLER

1. Mekanisme Protokoler digunakan dalam upacara-upacara resmi.


2. Tata urutan upacara resmi yang bersifat uum intern organisasi adalah sebagaiberikut:
a. Prosesi (diiringi Hymne GMKI atau music/lagu gerejawi).
b. Kebaktian
c. Upacara Nasional yang terdiri dari menyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
Mengheningkan cipta (berdiri).
d. Upacara Organisasi yang terdiri dari :
- Menyanyikan Lagu Mars GMKI (Berdiri)
- Pembacaan Pembukaan Anggaran Dasar GMKI (duduk)
e. Sambutan-sambutan
f. Penutup
3. Tata urutan resmi yang bersifat khusus organisasi adalah sebagai berikut :
a. Proses (diiringi Hymne GMKI atau music/lagu gerejawi).
b. Kebaktian
c. Upacara Nasional yang terdiri dari menyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
Mengheningkan cipta (berdiri).
d. Upacara Organisasi yang terdiri dari :
- Menyanyikan Lagu Mars GMKI (Berdiri)
- Pembacaan Pembukaan Anggaran Dasar GMKI (duduk)
e. Acara Khusus Organisasi
f. Pidato
g. Sambutan-sabutan
h. Penutup

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 10
HAL MEWAKILI ORGANISASI

1. Pengurus Pusat mewakili organisasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh


organisasi/ lembaga/ instansi lain ditingkat Nasional dan Internasional yang
mengundang GMKI.
2. Mewakili organisasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi/
lembaga/ instansi lain setinggi-tingginya setaraf daerah provinsi yang mengundang
GMKI, adalah Koordinator Wilayah dan atau Badan Pengurus Cabang dibawah
koordinasi unsur Pengurus Pusat diwilayah.
3. Bila dalam suatu daerah provinsi atau daerah kabupaten/ kota terdapat lebihdari
satu cabang GMKI maka semua cabang di daerah tersebut mempunyai status dan hak
yang sama untuk mewakili organisasi di bawah kordinasi unsur Pengurus Pusat di
wilayah.

Pasal 11
PENUTUP

Hal – Hal yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini, akan diatur dalam keputusan-
keputusan Pengurus Pusat yang lain, Keputusan Konperensi Cabang dan Keputusan Badan
Pengurus Cabang, yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Dan Peraturan Organisasi

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PENJELASAN PERATURAN ORGANISASI

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

I. UMUM
Bahwa Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga GMKI sebagai ketentuan
hukum dan tingkat keputusan organisasi tertinggi mendasari seluruh cara kerja anggota
maupun alat-alat perlengkapan organisasi dan seluruh tingkat keputusan organsiasi dari
keputusan kongres, keputusan Pengurus Pusat, keputusan Konperensi Cabang sampai
pada keputusan Badan Pengurus Cabang.
Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga GMKI mengatur hal-hal pokok dan
mendasar dalam kehidupan organisasi, baik itu tentang Kelembagaan organisasi dan
Keanggotaan maupun hubungan antara kelembagaan dengan anggota. Namun dalam
praktek kegiatan organisasi sering terjadi berbagai masalah yang tidak semua
pemecahannya dapat diselesaikan hanya berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga GMKI saja. Kondisi yang demikian dapat mengakibatkan kesenjangan pemahaman
pelaksanaan program dalam rangka usaha-usaha organisasi untuk mencapai visi dan
misinya.
Pada dasarnya kemungkinan terjadinya masalah-masalah tersebut sudah
diantisipasi oleh Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga GMKI yang membuka peluang
bagi penyusunan peraturan yang lebih terperinci. Bagian akhir Anggaran Rumah Tangga
GMKI (Pasal 12) memberikan kemungkinan bagi tingkat krputusan yang lebih rendah (Pasar
11) untuk mengatur hal-hal yang belum tercantum dalam konstitusi tersebut. Selanjutnya
beberapa bagian penjelasan Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga GMKI
menghendaki adanya suatu Peraturan Organisasi yang mengatur hal-hal yang belum jelas
tercantum dalam AD/ART GMKI
Peraturan Organisasi (PO) GMKI ini mengatur berbagai hal yang belum diatur
dalam AD/ART GMKI tetapi sering terjadi dalam praktek kehidupan organisasi. Berdasarkan
amandemen AD/ART GMKI pada Kongres XXIX di Pematang Siantar, sehingga perlu
dilakukan beberapa perubahan terhadap Peraturan Organisasi.

Penetapan Peratuan Organisasi ini mewakili landasan yuridis :


1. Pasal 11 Anggaran Rumah Tangga GMKI
2. Pasal 12 Anggaran Rumah Tangga GMKI
3. Penjelasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga GMKI
4. Keputusan Kongres XXIX Nomor : 009/K-XXIX/GMKI/XII/2004 Tentang Garis-garis
Besar Program Organisasi dan Kebijakan Umum Organisasi 2004-2006.

Sistematika Peraturan Organisasi terdiri dari pasal-pasal yang terdiri dari penjelasan
umum dan penjelasan pasal demi pasal. Penjelasan ini adalah bagian integral dari Peraturan
Organisasi. Judul pasal-pasal dalam Peraturan Organsiasi ini diambil dari beberapa judul
pasal yang terdapat dalam AD/ART GMKI yang memerlukan pengaturan lebih lanjut dan
ditambah dengan beberapa pasal lain yang perlu. Yaitu :
1. Ketentuan Umum (Pasal 1)
2. Komisariat (Pasal 7)
3. Mekanisme Protokoler (Pasal 9)
4. Hal Mewakili Organisasi (Pasal 10)
Fungsi dan tujuan Peraturan Organisasi adalah mewujudkan keseragaman
pemahaman terhadap konstitusi dan mewujudkan pemerataan tindak kerja seluruh aparat
organisasi. Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut perlu adanya partisipasi dan usaha
dari seluruh aparat organisasi. Sejalan dengan itu perlu suatu kemauan dan tekad seluruh

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

fungsionaris dan anggota untuk memahami dan melaksanakan konstitusi dengan sebaik-
baiknya guna mempertahankan eksistensi GMKI dalam rangka menegakkan missi yang
diemban organisasi ditengah-tengah medan pelayanan Gereja, Perguruan Tinggi dan
Masyarakat.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
UMUM

1. “Anggota”- Juncto AD Pasal 6 dan ART Pasal 2.


“Alat Perlengkapan Organisasi”-Juncto AD Pasal 7. Peraturan Organisasi ini adalah
Produk Pengurus Pusat melalui salah keputusannya. Telah Jelas.
2. “Konstitusi Organisasi” yaitu AD/ART GMKI
“Aparat Organisasi” dimaksud adalah seualluruh pengurus (fungsionaris) dan anggota.
3. Telah Jelas

Pasal 2
KEANGGOTAAN

1.
a. Juncto ART Pasal 2 ayat 2.a
b. “Kriteria” ditentukan oleh Badan Pengurus Cabang.
c. Kalimat “menerima visi dan misi serta bersedia menjalankan usaha
organisasi”(juncto AD Pasal 6 ayat 1) harus tercantum jelas dalam formulir kesediaan
menjadi anggota biasa GMKI.
d. Untuk menyeragamkan Masa Perkenalan disemua cabang maka Pengurus Pusat
menerbitkan petunjuk pelaksanaan Masa Perkenalan.
e. Ada dua jenis kondisi yang dimaksud yaitu : Pertama pada saat pembentukan
Cabang baru. Kedua pada sat pengaktifan Cabang yang sudah non aktif tanpa
kepengurusan yang jelas. Teknis penerimaan anggota oleh Pengurus Pusat diatur
melalui surat Keputusan Pengurus Pusat dengan membentuk pantia penerimaan
anggota biasa dan atau memberikan tugas dan mandat untuk menerima anggota
biasa kepada cabang terdekat.
f. Jika syarat ini dipenuhi baru anggota GMKI yang pindah tersebut tidak perlu lagi
mengikuti masa perkenalan.
2.
a. Juncto ART Pasal 2 Ayat 1.b (1) kecuali diberlakukan ART Pasal 2 ayat 3. Otomatis
berarti tanpa melalui peromohonan atau prosedur apapun.
b. Juncto ART Pasal 2 ayat 1.b (2) dan ayat 2.b yang dimaksud syarat anggota Biasa “-
dalam ART Pasal 2 ayat 1.a
c. Telah jelas.
3.
a. Latar belakang yang dikehendaki untuk menjadi anggota kehormatan adalah Warga
negara Indonesia yang dikenal sebagai tokoh nasional (sebagai pejabat Negara,
politisi, cendikiawan dll) ada/tokoh Gereja. Kalau sebagai tokoh Gereja, minimal
punya peran dalam pergerakan oikumenis Gereja-Gereja di Indonesia atau bahkan

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Internasional. Dipilih orang yang tidak pernah menjadi anggota biasa GMKI. Karena
disitulah justru penilaian terhadap organisasi (juncto ART Pasal 2 ayat 1.c). Sebab
bagi mereka yang pernah menjadi anggota GMKI adalah wajar dan seharusnya
menyatakan loyalitas dan dedikasi (memberikan jasanya) terhadap perjuangan
gerakan ini agar visi dan misi yang diembannya dan eksistensi GMKI tetap tegak
ditengah-tengah medan pelayanannya.
b. Pengusulan secara tertulis dimaksudkan untuk memberikan alasan-alasan
pengajuan pengangkatan. Usulan dari Badan Pengurus Cabang akan dipelajari oleh
Pengurus Pusat dengan kriteria yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat. Laporan
tentang hal ini merupakan laporan Pengurus Pusat ke Kongres.
4.
a. Juncto ART Pasal 2 Ayat 1.d dan ayat 2.d
b. Bantuan dari Angota Penyokong dapat berupa dan atau materi lain yang Diperlukan
organisasi.
c. Jadwal pemberian bantuan ditentukan dan diatur atas kesepakatan bersama Antara
Badan Pengurus Cabang dengan Anggota Penyokong tersebut.
5.
a. Juncto ART Pasal 2 ayat 4
b. Juncto ART Pasal 3 ayat 3

Pasal 3
PENGURUS PUSAT

1.
a. Cabang yang telah dipilih menjadi tempat pelaksanaan Kongres melalui Badan
Pengurus Cabangnya mengusulkan komposisi Panitia Nasional yang terdiri dari
Unsur anggota biasa, anggota luar biasa (senior members/friends), perguruan
Tinggi, dan Gereja. Usulan terebut menajdi salah satu pertimbangan Pengurus Pusat
dalam menetapkan komposisi Panitia Nasional untuk kemudian dilantik Dan
disahkan melalui Surat Keputusannya.
b. Rencana waktu pelaksanaan Kongres harus mempertimbangkan waktu Selambat-
lambatnya (juncto AD GMKI Pasal 7 ayat 2.b).
c. Juncto ART GMKI Pasal 3 ayat 3
d. Memanggil sekaligus menentukan jumlah utusan Cabang yang diundang untuk
Menghadiri Kongres berdasarkan jumlah anggota diCabang. Waktu dua bulan
Berarti sudah melewati batas waktu penyerahan daftar angota dan Pengurus Pusat
sudah menentukan utusan tiap cabang.
e. Telah Jelas.
f. Telah Jelas
g. Telah Jelas.
h. Juncto ART GMKI Pasal 3 ayat 4 dan Keputusan Kongres XXIX GMKI Nomor : 009/
K-XXIX/GMKI/XII/2004 tentang Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga GMKI.
2. Telah Jelas.
3. Juncto ART GMKI Pasal 4 ayat 8.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 4
KONFERENSI CABANG

1. Waktu Pelaksanaan Konfererensi Cabang harus mempertimbangkan batas waktu


Selambat-lambatnya dua tahun (Juncto AD GMKI Pasal 7 ayat 4.b), sejak berakhirnya
Konferensi Cabang sebelumnya (dijelaskan lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan
Konferensi Cabang).
2.
a. Badan Pengurus Cabang Wajib mengundang seluruh anggota biasa.
b. Sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) orang yang mendaftarkan diri adalah
Syarat pengesahan persidangan Konferensi Cabang dan setiap mengabsen
Peserta (rollcall). Persidangn Konferensi Cabang sah untuk mengambil Keputusan
apabila jumlah peserta sidang yang hadir sekurang-kurangnya 25 Orang adalah
peserta sidang yang hadir secara fisik dalam mengikuti seluruh Agenda
Persidangan mulai dari pengesahan persidangan sampaipenutupan Persidangan
Konferensi Cabang. Apabila peserta sidang kurang 25 orang maka Sidang
dinyatakan tidak kuorum dan tidak dapat dilanjutkan. Sidang dinyatakan Kuorum
dan dapat dilanjutkan kembali jika sekurang-kurangnya 25 orang Peserta sidang
hadir secara fisik didalam forum. (juncto ART GMKI pasal 8 ayat 3 Butir b).
c. Pendaftaran yang diterima adalah kesediaan untuk mengikuti Konferensi Cabang
Yang ditandatangani langsung oleh Anggota yang mendaftarkan diri.
3.
a. Utusan Komisariat harus menunjukan mandat dari Komisariat yang Bersangkutan.
b. Jumlah utusan dari semua Komisariat harus sekurang-kurangnya 25 (dua puluh
Lima) orang.
c. Telah jelas.
d. Telas jelas.
e. Telah jelas.
f. Telah jelas.
4.
a. Telah Jelas
b. Dalam menetapkan masa kerja pengurus, perlu dibentuk satu komisi di Konferensi
Cabang untuk mengkaji secara obyektif kondisi dan sumber daya Cabang.
Rancangan Materinya dipersiapkan oleh Badan Pengurus Cabang.
5.
a. Telah Jelas
b. Telah jelas
c. Telah jelas
6. Juncto AD GMKI Pasal 7 ayat 4.c
a. Telah Jelas
b. Telah Jelas
c. Telah Jelas
7. Telah Jelas
8. Jika Pengurus Pusat tidak dapat hadir, maka Pengurus Pusat dapat memberikanmandat
kepada salah seorang Anggota Luar Biasa/Senior members tersebut Berdasarkan surat
tugas/mandat yang sudah dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 5
BADAN PENGURUS CABANG

1. “Tugas-tugas Konferensi Cabang” (juncto ART GMKI Pasal 5 ayat 2 dan Pasal 6 ayat
4.b), artinya rancangan materi yang akan dibahas dalam Konferensi Cabang yang harus
dipersiapkan oleh Badan Pengurus Cabang. Atas dasar Garis Besar Kebijakan
Organisasi secara Nasional dengan memperhatikan keberadaan Cabang yang
bersangkutan.
2. Juncto ART GMKI Pasal 6 ayat 3.b
a. Jika Pengurus Pusat tidak dapat hadir, maka pengurus Pusat dapat memberikan
mandat kepada salah seorang Senior Members/Friend atau Pimpinan Gereja/
Pendeta untuk melantik Badan Pengurus Cabang tersebut berdasarkan Surat
Keputusan Pelantikan yang sudah dieluarkan oleh Pengurus Pusat beserta dengan
surat penunjuk mandatnya.
b. Apabila Pengurusn Pusat tidak hadir, maka saksi dapat diambil dari Senior
members/friends. Pimpinan Gereja/Pendeta atau Pemerintah Daerah setempat.
Mandataris Pengurus Pusat yang melantik dapat merangkap saksi. Jika ada
Fungsionaris Badan Pengurus Cabang yang menandatangi unsur demisioner dan
terpilih sekaligus, maka fungsionaris tersebut hanya diprioritaskan menandatangani
unsur pilihan. Sedangkan bagiannya untuk unsur demisioner diwakii oleh
fungsionaris lain sesuai dengan pembagian tugasnya. Misalnya Sekretaris
demisioner juga adalah ketua terpilih, maka ia hanya menandatangi bagian untuk
Ketua terpilih. Sedangkan bagian Sekretaris demisoner diwakiliki fungsionaris lain
yang ditunjuk.
c. “Serah terima” dilakukan dengan naskah tertulis yang menjelaskan panggilan
Kewenagan perdata dan kekayaan oganisasi.
3.
a. Telah jelas B Telah jelas
b. Telah jelas
c. “Data-data” mencakup alasan-alasan pengunduran diri, pendekatan –
pendekatan/surat peringatan yang diberikan Badan Pengurus Cabang kepada
Fungsionaris yang dianggap kurang aktif atau melakukan pelanggaran terhadap
Aturaran-aturan organisasi.
d. Telah Jelas
4.
a. Yang dimaksud jabatan “didalam organisasi” adalah jabatan dalam organisasi
Kecuali badan pembantu yang dibentuk Badan Pengurus Cabang atau Pengurus
Pusat dan karena jabatannya sebagai Ex Offico.
b. Yang dimaksud “diluar organisasi” adalah seluruh organisasi kecuali jabatan
Fungsional gerejawi dan jabatan yang sama di organisasi intra universiter.
5. Masa kerja ini tetap berlaku walaupun terjadi pergantian antar waktu penaggung Jawab
Badan Pengurus Cabang (Juncto AD GMKI Pasal 7 ayat 5.b dan PO Pasal 5 ayat 3.a)
6. Disebut Care Taker Badan Pengurus Cabang karena bukan dipilih Konferensi Cabang,
tetapi ditunjuk oleh Pengurus Pusat untuk melaksanakan dan memegang fungsi Badan
Pengurus Cabang penunjukan Care Taker bertujuan untuk meluruskan fungsi Badan
Pengurus Cabang yang sebenarnya. Dalam surat Keputusan Penunjukan Care Taker

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pengurus Pusat menentukan masa kerja (batas waktu tugas) dan tugas-tugas Badan
Pengurus Cabang.
a.
(1) Satu bulan sebelum berakhirnya masa kerja Bandan Pengurus Cabang,
Pengurus Pusat memberikan surat peringatan kepada Badan Pengurus
Cabang agar Konferensi Cabang segera dilaksanakan.
(2) Apabila satuminggu setelah habisnya masa kerja Badan Pengurus Cabang,
Dan tidak mengajukan permohonan perpanjangan masa kerja untuk bertujuan
mepersiapkan Konferensi Cabang, maka Pengurus Pusat mengeluarkan
Surat Penggembalaan.
(3) Apabila satu minggu setelah keluarnya surat penggembalaan oleh Pengurus
Pusat, Badan Pengurus Cabang tidak memberikan tanggapan, maka
Pengurus Pusat memberikan surat penggembalaan kedua.
(4) Apabila satu minggu setelah Surat Penggembalaan kedua oleh Pengurus
Pusat, Badan Pengurus Cabang tidak juga memberikan tanggapan, maka
Badan Pengurus Cabang dapat di care-taker oleh Pengurus Pusat. Selama
belum terbentuknya caretaker Badan Pengurus Cabang, seluruh tugas dan
fungsi Badan Pengurus Cabang diambil alih oleh Pengurus Pusat.
(5) Perpanjangan masa kerja Badan Pengurus Cabang harus disertai dengan
alasan dan bukti-bukti yang kuat, harus ada kronolgis mengenai alasan
penundaan Konferensi Cabang. Jika tidak ada alasan kronologis serta bukti-
bukti yang mendukung maka pengurus pusat tidak memberikan perpanjangan
masa kerja Badan Pengurus Cabang.
(6) Perpanjangan masa kerja Badan Pengurus Cabang paling lama 45 hari untuk
melaksanakan Konferensi cabang, jika selama 45 haru Badan Pengurus
Cabang tidak melaksanakan Konferensi Cabang maka Badan Pengurus
Cabang dan dicaretaker.
(7) Caretaker Badan Pengurus Cabang dapat dilakukan oleh fungsionaris
Pengurus Pusat sebagai ex-officio
b. Telah Jelas
7. Laporan Kepada Pengurus Pusat harus lengkap termasuk mengenai isi siap/ernyataan
dan kepada siapa disampaikan. Runag lingkup pelayanan tidak boleh lebih dari daerah
propinsi (jncto PO Pasal 10). Karena GMKI adalah organisasi kesatuan maka sikap
Badan Pengurus Cabang harus dilaporkan kepada Pengurus Pusat sebelum sikap
tersebut dikeluarkan kepada khayalak ramai, untuk dioreksi agar sikap tersebut sejalan
dengan prinsip, kebijakan, dan konstitusi organisasi. Apabila sikap Badan Pengurus
Cabang bertentangan dengan konstitusi dan kebijakan/eputusan organisasi dan/atau
tidak dilaporkan kepada Pengurus Pusat sebelum sikap Badan Pengurus Cabang
tersebut dikeluarkan, maka Badan Pengurus Cabang tersebut dapat diberikan surat
penggembalaan.
8. Pelantikan Badan Pengurus Cabang dapat dilaksanakan setelah Pengurus Pusat
menerima Laporan Hasil Konferensi Cabang dan Susunan Personalia Badan Pengurus
Cabang.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 6
PEMBENTUKAN, PENAMAAN DAN PEMBUBARAN

1. Dasar pertimbangan ini adalah untuk melengkapi persyaratan pembentukan Cabang


(juncto ART GMKI Pasal 8 ayat 2) demi eksistensi Cabang yang bersangkutan.
Keberadaan suatu Perguruan Tinggi biasanya dilihat dari kemampuan status Perguruan
Tinggi terpecah dalam lebih dari satu kota, maka dapat dibentuk pula lebih dari satu
Cabang sesuai dengan kondisi lokasi Perguruan Tinggi tersebut. Karena itu tidak berarti
bahwa kelompok anggota dalan suatu Perguruan Tinggi harus dihimpun dalam satu
Cabang. Untuk melihat kondisi masyarakat dan dukungan gereja setempat maka dalam
pembentukan suatu Cabang GMKI diperlukan “studi kelayakan pembentukan Cabang”
berdasarkan laporan Cabang terdekat dan/atau mereka yang ditugaskan oleh Pengurus
Pusat. Penjelasan lebih lanjut diatur dalam Petunjuk Teknis Pembentukan Cabang
2. “Sulit” maksudnya kurang memenuhi syarat/ketentuan pembentukan Cabang. “Cabang
yang terdekat” adalah Cabang yang dapat berhubungan lebih efektif dalam menerima
anggota di Perguruan Tinggi yang bersangkutan baik dari segi komunikasi maupun
georafi suatu Cabang GMKI dapat juga gabungan dari satu kota dengan daerah
sekitarnya.
3. Telah Jelas
4. Pengajuan penamaan atau perubahan nama cabang harus berdasarkan kajian yang
komprehensif dan diputuskan di Konperensi Cabang. Pengesahan penamaan atau
perubahan nama cabang harus melalui pertimbangan Pengurus Pusat dan ditetapkan
melalui Surat Keputusan Pengurus Pusat. Apabila Pengurus Pusat memutuskan untuk
tidak menerima pengajuan penamaan atau perubahan nama cabang, maka nama
cabang ditentukan oleh Pengurus Pusat atau tetap berdasarkan nama cabang
sebelumnya.

Pasal 7
KOMISARIAT

1. Dalam AD/ART GMKI alat perlengkapan organisasi yang paling rendah adalah Badan
Pengurus Cabang. Tetapi apabila kondisi penyebaran tempat kuliah anggotanya sulit
dilakukan oleh Badan Pengurus Cabang, maka cabang dapat mengambil kebijaksanaan
untuk membentuk Komisariat.
2. Cabang yang membentuk komisariat bisa mengelompokkan komisariat dengan empat
cara. Pertama Komisariat berdasarkan “tempat kuliah”. Kedua Komisariat berdasarkan
“Wilayah” dimana terdapat satu atau lebih tempat kuliah. Ketiga Komisariat yang
merupakan kombinasi antara keduanya. Keempat berdasarkan tempat tinggal anggota
(juncto ART GMKI Pasal 8 ayat 2.a)
3. Telah Jelas
4. Pemilihan Pengurus Komisariat dapat dilaksanakan dengan cara musyawarah anggota
komisariat atau penunjukan oleh Badan Pengurus Cabang.
5. Telah jelas.
6. Komisariat dapat menjadi pelaksana Masa Perkenalan tetapi yang bertanggung jawab
terhadap proses penerimaan anggota tetap Badan Pengurus Cabang (juncto ART GMKI
Pasal 2 ayat 1).
7. Telah jelas.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

8. Telah Jelas.

Pasal 8
LAMBANG DAN MARS

1. Telah Jelas
2.
a. Telah Jelas.
b. Lambang digunakan dengan atau tanpa bendera
3.
a. Telah jelas
b. Telah jelas.
c. Berupa pelantikan anggota. Serah terima pengurus usat. Pelantikan dan serah
terima Badan Pengurus Cabang, Pengurus Komisariat. Pelantikan Kepanitiaan dan
komisi-komisi atau Badan Pembantu lainnya.
4. “setara” artinya dalam kedudukan yang sama. “organisasi lain yang sederajat”,
maksudnya Pengurus Pusat GMKI dengan organisasi lain yang bersifat/setingkat
Nasional dan Badan Pengurus Cabang Dengan Orgaisasi lain yang bersifat dan
setingkat daerah.
5. Dilihat dari pimpinan Upacara
6. Telah jelas
7. Telah Jelas
8. Telah Jelas

Pasal 9
MEKANISME PROTEKOLER

1. “Resmi” Juncto PO Pasal 8 ayat 3. Pengurus Pusat menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan


Pelantikan untuk menyeragamkan proses pelantikan di cabang-cabang.
2.
a. Musik/lagu gerejawi bertempo sedang atau lambat. Prosesi diikuti oleh :
(1) Upacara tingkat nasional/wilayah di pimpin oleh Pengurus Pusat dan bila hadir
dapat diikuti oleh Pendeta dan/atau pejabt Pemerintah.
(2) Upacara tingkat lokal, dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang dan bila hadir
dapat diikuti oleh Pendeta dan/atau pejabat Pemerintah Daerah Pengurus
Pusat memimpin acara prosesi bila hadir.
b. Telah jelas
c. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang dimaksud adalah 3 (tiga) stanza sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya.
d. Telah jelas
e. Telah jelas
f. Telah jelas
3.
a. Musik/lagu gerejawi bertempo sedang atau lambat. Prosesi diikuti oleh :

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

(1) Upacara tingkat Nasional/wilayah dipimpin oleh Pengurus Pusat dan bila hadir
dapat diikuti oleh Pendeta dan/atau Pejabat pemerintah.
(2) Upacara tingkat lokal, dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang dan bila hadir
dapat diikuti oleh Pendeta dan/atau pejabat Pemerintah Daerah Pengurus
Pusat memimpin acara roses bila hadir.
b. Telah Jelas
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dimaksud adalah 3 (tiga) stanza sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya
d. Telah Jelas
e. Juncto PO Pasal 8 ayat 3
f. “Pidato” dalam upacara resmi bersifat khusus organisasi (juncto PO Pasal 8 ayat 3)
hanya disampaikan oleh Ketua Umu di tingkat Pengurus Pusat dan Ketua Cabang
ditingkat Badan Pengurus Cabang untuk acara pembukaan Kongres/Konfercab.
Acara serah terima kepengurusan dan acara Dies Natalis. Untuk acara lainnya dapat
bersifat “Sambutan” yang disampaikan oeh Pengurus Pusat/Badan Pengurus
Cabang atau yang mewakilinya.
g. Telah Jelas
h. Telah Jelas
3. Prosesi diikuti oleh :
a. Upacara tingkat Nasional/wilayah dipimpin oleh Pengurus Pusat dan bila hadir dapat
diikutioeh Pendetadan/atau Pejabat Pemerintah.
b. Upacara tingkat lokal, dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang dan bila hadir dapat
diiuti oleh Pendeta dan/atau Pejabat Pemerintah Daerah Pengurus Pusat memimpin
acara proses bila hadir.

Pasal 10
HAL MEWAKILI ORGANISASI

1. Telah Jelas
2. Harus dibawah koordinasi Kordinator Wilayah karena wilayah pelayanan Badan
Pengurus Cabang terbatas pada kota perguuran tinggi (bukan setingkat provinsi)
3. Telah Jelas

Pasal 11
PENUTUP

Telah jelas

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

STATUTA CABANG

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

STATUTA
GMKI CABANG AMBON

PENDAHULUAN

Menyadari akan panggilan tugas dan panggilan GMKI dalam dimensi pelayanan Gereja, Perguruan
Tinggi dan Masyarakat untuk menumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman, membina
pemimpin dan penggerak yang bergerak secar bertangung jawab yang meluas kepada seluruh civitas
gerakan.

Dalam kesadaran panggilan tugas dan terkristalisasi dalam Panca kegiatan dan tearah pada tujuan
organisasi, maka suatu mekanisme kerja yang terpala secara baik sangatlah esensial demi menjawab
keharmonisan system dalam setiap aras organisasi. Sejauh pengamatan dan pengalaman yang
berlansung, maka dituntut suatu pola kerja sistem pada aras cabang demi menjaga keberlangsungan
aktivitas yang harmonis, etis dan sistematis. Sebagai suatu keharusan sesuai amanat koperensi
Cabang XIII GMKI Ambon Hatiwe Besar, maka pola dimaksud adalah Statuta Cabang yang berimplikasi
pada mekanisme kerja organisasi yang lebih serasi.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Statuta Cabang adalah merupakan pedoman umum aktivitas organisasi ditingkat cabang dalam
Rangka menjaga langgam kerja organisasi pada atau antar aras cabang dan komisariat demi
terciptanya suatu mekanisme kerja interen yang serasi.
2. Organisasi yang dimaksud adalah GMKI.
3. Cabang yang dimaksud adalah Badan Pengurus Cabang (Ambon) sebagimana tercantum dalam
anggaran dasar pasal 7 Jo. Anggaran rumah tangga pasal 6, meliputi seluruh aparatpengurus
cabang.
4. Komisariat yang dimaksud adalah komisariat dalam wilayah kerja GMKI Cabang Ambon yang
Dibentuk sesuai dengan peraturan organisasi pasal 7 ayat 1, meliputi seluruh aparat pengurus
komisariat dan anggota GMKI Cabang Ambon yang terakomodir dalam suatu komisariat.

BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 2

Sebagai Dasar maka Statuta Cabang dibuat mengacu dari:

1. Anggaran Rumah Tangga pasal 12 tentang hal yang belum diatur dalam konstitusi organisasi
akan diatur oleh keputusan kongres, keputusan pengurus pusat, keputusan Konperensi Cabang
dan keputusan Badan Pengurus Cabang.
2. Keputusan Konperensi Cabang XIII GMKI Ambon Nomor. 08/K-XIII/GMKI-AMB/1992 Tentang
Garis-garis Besar Program dan kebijakan Umum GMKI Cabang Ambon Masa Bakti 1992- 1994.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 3
1. Tujuan Pembuatan Statuta Cabang adalah mengatur kedudukan, fungsi dan mekanisme dalam
dalam tingkat cabang.
2. Menjaga keharmonisan mekanisme berorganisasi kearah optimalisasi pencapaian tujuan
organisasi.
3. Mengikat semua potensi organisasi dalam beraktifitas sesuai dalam frame konstitusional secara
disiplin demi efisiansi dan efektivitas operasional organisasi.

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 4

1. Anggota GMKI Cabang Ambon adalah seluruh anggota yang telah diterima dan di sahkan Oleh
BPC GMKI Ambon dalam masa perkenalan Anggota yang direkomendir oleh komisariat
2. Mekanisme Penerimaan Anggota:
a. Badan pengurus Cabang mmpersiapkan acara masa Perkenalan
b. Badan Pengurus Cabang secara selektif menerima anggota sesuai criteria yang ditetapkan,
setelah terlebih dahulu dipertimbangkan oleh majelis pertimbangan penerimaan anggota
(MPPA)
c. Majelis Pertimbangan Penerimaan Anggota terdiri dari 3 (tiga) orang unsur BPC dan Ketua-
Ketua Komisariat.
d. Anggota baru yang diterima dalam masa perkenalan diwajibkan membuat surat pernyataan
di hadapan BPC.
3. Seorang yang telah menjadi anggota GMKI cabang Ambon berhak mengikuti seluruh aktivitas
ditingkat Cabang, sesuai dengan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam organisasi.
4. Seorang yang telah menjadi anggota tunduk pada semua ketentuan yang berlaku.

BAB IV
ALAT KELENGKAPAN CABANG

Pasal 5
KOFERENSI CABANG

1. Utusan-utusan yang menghadiri konferensi cabang mewakili Komisariat yang Pengurusnya


Sudah dilantik dan disahkan oleh Badan Pengurus Cabang.
2. Daftar Keanggotaan:
a. Daftar anggota yang wajib diserahkan Pengurus Komisariat kepada Badan Pengurus Cabang
adalah daftar anggota GMKI yang ada di Komisariat yang bersangkutan, sekurang-kurangnya
menjelaskan tentang nama anggota, tahun penerimaan dan status kemahasiswaannya.
b. Jumlah utusan komisariat yang menghadiri konperensi Cabang ditentukan oleh Badan
Pengurus Cabang GMKI Ambon minimal 5 (lima) orang.
3. Peserta yang hadir memenuhi kuota konferensi Cabang berhak berbicara dan memiliki 1(satu)
suara dalam pengambilan keputusan.
4. Konferensi Cabang di pimpin oleh Mejelis Ketua sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1(satu)

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

unsure badan Pengurus dan 2 (dua) unsur Peserta yang dipilih dalam Konferensi Cabang.

Pasal 6
BADAN PENGURUS CABANG

1. Badan Pengurus Cabang adalah pimpinan tertinggi di tingkat Cabang.


2. Badan Pengurus Cabang berhak mengundang Peserta Konperensi Cabang dengan klasifikasiyang
ditentukan.
3. Badan Pengurus Cabang membuka dan mensahkan Musyawara Komisariat.

Pasal 7
MUSYAWARAH KOMISARIAT

1. Musyawarah Komisariat adalah lembaga tertinggi di tingkat komisariat.


a. Musyawarah komisariat berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
b. Musyawarah komisariat yang berlangsung lebih dari 1 (satu) kali atau sebelum 2 (dua) tahun
harus atas persetujuan Badan Pengurus Cabang.
2. Musyawarah komisariat berlangsung atas panggilan Pengurus Komisariat atau atas permintaan
2/3 anggota yang terakomodir dalam komisariat.
3. Musyawarah komisariat dipimpin oleh 3 (tiga) orang majelis ketua yang terdiri dari 2 (dua) orang
unsur anggota GMKI Cabang Ambon yang terakomodir dalam komisariatdan dipilih oleh
musyawarah komisariat dan 1 (satu) orang unsur Pengurus Komisariat yang ditunjuk oleh
Pengurus Komisariat
4. Pengurus Komisariat memimpin pemilihan Majelis Ketua.
5. Musyawarah Komisariat bertugas:
a. Menilai laporan pertanggungjawaban Pengurus Komisariat.
b. Menetapkan garis-garis Besar Program Komisariat.
c. Memilih Pengurus Komisariat.
6. Musyawarah Komisariat bertanggung jawab kepada Badan Pengurus Cabang melalui Pengurus
Komisariat.

Pasal 8
PENGURUS KOMISARIAT

1. Pengurus Komisariat adalah Pimpinan tertinggi di tingkat komisariat.


2. Pengurus komiariat sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu Ketua, Sekretaris dan
Bendahara.
3. Anggota Pengurus Komisariat adalah warga Negara Indonesia dan beragama kristen sertapernah
mengikuti Masa Perkenalan.
4.
a.
Pengurus Komisariat di pilih dalam Musyawarah Komisariat dengan system pemilihan
langsung dan atau formatur.
b. Susunan Pengurus Komisariat yang telah terbentuk dilantik dan disahkan oleh BPC.
c. Masa Kerja Pengurus Komisariat terhitung mulai tanggal dikeluarkannya surat keputusan
pelantikan.
5. Pengurus Komisariat betanggungjawab kepada Badan Pengurus Cabang dan Musyawarah
Komisariat.
6. Pengurus Komisariat mempersiapkan Musyawarah komisariat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

7.

a. Pergantian Pengurus Komisariat harus disertai dengan serah terima yang selengkap-
lengkapnya dan disaksikan oleh BPC.
b. Naska serah terima ditulis diatas kertas bermeterai dan ditanda tangani oleh Pengurus
Komisariat Domisioner, Pengurus Komisariat terpilih dan oleh Badan Pengurus Cabangserta
seorang senior Members sebagai saksi.
8. Pergantian antar waktu fungsionaris Pengurus Komisariat:
a. Terjadi bila yang bersangkutan berhalangan tetap atau mengundurkan diri disertai dengan
surat permohonan atau atas resufle Pengurus Komisariat terhadap ketidak aktifan
fungsionaris.
b. Pergantian antar waktu fungsionaris pengurus Komisariat harus atas persetujuan Badan
Pengurus Cabang.
c. Calon pengganti fungsionaris pengurus Komisariat diusulkan oleh Pengurus Komisariat
kepada Badan Pengurus Cabang untuk dipelajari, ipertimbangkan dan diputuskan.
d. Apabila Badan Pengurus Cabang memutuskan untuk tidak menerima pergantian anatar
waktu fungsionaris pengurus komisariat, maka fungsionaris tersebut masih sah sebagai
pengurus komisariat.
e. Fungsionaris penanggung jawabpengurus komisariat yang karena sesuatu dan lain-lainhal
tidak dapat melaksanakan tugas kepengurusan dapat diganti oleh fungsionaris lain atas
persetujuan Badan Pengurus Cabang, apabila yang bersangkutan belum memungkinkan
untuk segera melaksanakan Musyawara Komisariat.
9. Badan Pegurus Cabang dapat menunjuk Care Taker Pengurus komisariat apabila:
a. Waktu kepengurusan telah berakhir sedang Musyawara Komisariat belum dilaksanakan.
b. Pengurus Komisariat menyimpang dari azas dan tujuan organisasi, keputusan konggres,
keputusan Pengurus Pusat, keputusan Konperensi Cabang, dan keputusan Badan Pengurus
Cabang.
10. Pengurus Komisariat tidak diperkenankan mengeluarkan sikap dan pernyataan keluar
Organisasi.
11. Pengurus Komisariat dalam melaksanakan penggalangan dana harus atas sepengetahuanBadan
Pengurus Cabang.

BAB V
PLENO-PLENO

Pasal 9
PLENO BADAN PENGURUS CABANG

1. Pleno Badan Pengurus Cabang di pimpin oleh Ketua dan staf Ketua Cabang.
2. Pleno Badan Pengurus Cabang bertugas menetapkan kebijakan dan program kerja Cabang.
3. Pleno Badan Pengurus Cabang berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
tahun.
4. Pleno Badan Pengurus Cabang dihadiri oleh:
a. Badan Pengurus Cabang sebagai peserta

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

b. Pengurus Komisariat sebagai peninjau

Pasal 10
PLENO PENGURUS KOMISARIAT

1. Pleno Pengurus Komisariat di pimpin oleh Ketua dan staf Ketua Komisariat
2. Pleno Pengurus Komisariat bertugas menetapkan kebijakan dan program kerja sebatas
kewenangan komisariat.
3. Pleno pengurus komisariat dihadiri oleh:
a. Badan Pengurus Cabang sebagi konsultan
b. Pengurus Komisariat sebagai peserta
c. Anggota sebagai peninjau

BAB VI
RAPAT-RAPAT

Pasal 11
RAPAT BADAN PENGURUS CABANG

1. Rapat Badan Pengurus Cabang adalah dalam rangka koordinasi bidang, mempersiapkan
rancangan pengimplementasian program kerja serta membuat keputusan-keputusan lain.
2. Rapat Badan Pengurus Cabang di pimpin oleh Ketua dan atau staf ketua secara kolektif Serta
sekretaris cabang.
3. Rapat Badan Pengurus Cabang dihadiri oleh seluruh fungsionaris pengurus Cabang.
4. Rapat Badan Pengurus Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua)Bulan.

Pasal 12
RAPAT PENGURUS HARIAN CABANG

1. Rapat pengurusharian cabang adalah dalam rangka mempersiapkan kerangka dasar untuk
dibahas dalam Rapat Badan Pengurus Cabang.
2. Rapat pengurus harian dipimpin oleh ketua dan sekretaris cabang
3. Rapat pengurus harian dihadiri oleh unsur pengurus harian cabang
4. Rapat pengurus harian cabang berlangsung sekurang-kurangnya 1 ( satu) kali dalam 2 (dua)
Bulan.

Pasal 13
RAPAT KOORDINASI

1. Rapat koordinasi bertugas:


a. Mempersiapkan dan mengkoordinasikan dalam upaya pengimplementasian program
bidangserta membuat hal-hal insidentil antara cabang dan komisariat.
b. Konsolidasi dalam bidang baik didalam cabang maupun antara cabang dan komisariat.
2. Rapat koordinasi dipimpin oleh ketua dan atau staf ketua cabang dan sekretaris cabang.
3. Rapat koordinasi dihadiri oleh unsur-unsur terkait dalam garis koordinasi dalam struktur
kepengurusan.
4. Rapat koordinasi berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 14
RAPAT PENGURUS KOMISARIAT

1. Rapat Pengurus Komisariat adalah untuk menetapkan kegiatan komisariat, membuat kebijakan
Dalam rangka kegiatan ditingkat komisariat dan konsolidasi dalam tubuh komisariat.
2. Rapat pengurus komisariat dipimpin oleh Ketua dan atau staf ketua komisariat serta sekretaris
komisariat.
3. Rapat pengurus komisariat dihadiri oleh unsur pengurus komisariat.
4. Rapat pengurus komisariat diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dlam 2 (dua) bulan.

BAB VII
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN KOMISARIAT
Pasal 15

1. Pembentukan komisariat sebagaimana Peraturan Organisasi pasal 7, dilakukan oleh Badan


Pengurus Cabang dengan mempertimbangkan kemungkinan dan minimal diinisiatif oleh 25
orang yang bersedia jadi anggota.
2. Badan Pengurus Cabang menunjuk seorang fungsionaris untuk menjajaki dan mempersiapkan
calon komisariat.
3. Calon komisariat disahkan menjadi komisariat oleh Badan Pengurus Cabang dalam suatu
keputusan pembentukan dan dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh minimal 25
inisiato.
4. Keputusan pembentukan komisariat dilampiri surat pernyataan kepada Pengurus Pusat,
Pengurus-pengurus komisariat lain dan instansi-instansi terkait lain.
5. Pembubaran komisariat apabila:
a. Dalam pandangam Badan Pengurus Cabang bahwa suatu komisariat tidak lagi fungsional.
b. Institusi pendidikan dalam pada mana pengelompokan komisariat dilakukan, dibubarkan
atau telah berhenti beraktifitas.
c. suatu komisariat melangkahi hal prinsipil organisasi dan menjadi keputusan dalam
konperensi cabang.
6. Pembubaran atas komisariat disampaikan kepada pengurus pusat, Pengurus-Pengurus
Komisariat lain dan ke instansi-instansi terkait.
7. Demi menjaga langgam kerja, maka anggota yang melakukan pelanggaran atau tidak taat atas
semua ketentuan dalam peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi baik disengaja
ataupun tidak disengaja dikenakan sanksi secara berjenjang sebagai berikut:
a. Untuk pelanggaran yang terjadi secara pribadi maupun kelompok untuk pertama kali di buat
surat teguran oleh Badan Pengurus Cabang.
b. Untuk pelanggarn berikut yang terjadi baik terhadap subtansi personal yang sama maupun
yang baru, diberikan surat teguran kepada pribadi atau kelompok pelanggaran dan
selanjutnya dibuat pernyataan bahwa tidak akan membuat pelanggaran yang sama.
c. Untuk pelanggaran ketiga yang terjadi, maka Badan Pengurus Cabang menggunakan haknya
untuk membebaskan sementara status keanggotaan dan yang bersangkutan berhak
membela diripada konperensi cabang dan atau dipecat dengan keputusan konperensi
cabangdan yang bersangkutan berhak membela diri dalam Kongres.
8.
a. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat berat akan dikenakan dibebaskan

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Sementara status keanggotaan dan yang bersangkutan berhak membela diri dalam
konperensi cabang dan atau dipecat dengan konperensi cabang dan yang bersangkutan
berhak membela diri dalam kongres.
b. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat menengah akan dikenakansanksi
dengan diberikan surat teguran.
Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat ringan akan dikenakan sanksi sesuai
dengan pasal 16 ayat
BAB VIII
Pasal 16
SANKSI-SANKSI

1. Demi menjaga langgam kerja, maka anggota yang melakukan pelanggaran atau tidak taat atas
semua ketentuan dalam peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi baik disengaja
ataupun tidak disengaja dikenakan sanksi secara berjenjang sebagai berikut:
a. Untuk pelanggaran yang terjadi secara pribadi maupun kelompok untuk pertama kali di
buatsurat teguran oleh Badan Pengurus Cabang.
b. Untuk pelanggarn berikut yang terjadi baik terhadap subtansi personal yang sama maupun
yang baru, diberikan surat teguran kepada pribadi atau kelompok pelanggaran dan
selanjutnya dibuat pernyataan bahwa tidak akan membuat pelanggaran yang sama.
c. Untuk pelanggaran ketiga yang terjadi, maka Badan Pengurus Cabang menggunakan
haknya untuk membebaskan sementara status keanggotaan dan yang bersangkutan berhak
membela diripada konperensi cabang dan atau dipecat dengan keputusan konperensi
cabangdan yang bersangkutan berhak membela diri dalam Kongres.
2.
a. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat berat akan dikenakan
dibebaskan Sementara status keanggotaan dan yang bersangkutan berhak membela diri
dalam konperensi cabang dan atau dipecat dengan konperensi cabang dan yang
bersangkutan berhak membela diri dalam kongres.
b. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat menengah akan dikenakansanksi
dengan diberikan surat teguran.
c. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat ringan akan dikenakan sanksi
sesuai dengan pasal 16 ayat

BAB IX
PERUBAHAN STATUTA
Pasal 17

Perubahan Statuta Cabang ini berlaku berdasarkan keputusan Konperensi Cabang dengan
persetujuan sekurang-kurangnya ½ + 1 (setengah ditambah satu) jumlah suara utusan yang hadir.
a. Usulan perubahan statuta cabang dapat disampaikan oleh Badan Pengurus Cabang dan
ataupengurus Komisariat
b. Usulan statuta cabang oleh Badan Pengurus Cabang sudah harus disampaikan kepada
komisariat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum Konperensi Cabang.
c. Usulan perubahan Statuta Cabang oleh Komisariat sudah harus disampaikan kepada Badan
Pengurus Cabang selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum konperensi Cabang dab

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Badan Pengurus Cabang sudah harus menyampaikan usulan tersebut kepada Komisariat-
Komisariatselambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum Konperensi Cabang.

BAB X
PENUTUP
Pasal 18

Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini akan diatur dengan Surat Keputusan Badan
PengurusCabang berupa Petunjuk Pelaksanaan dan atau petunjuk Teknis.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PENJELASAN STATUTA CABANG

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

I. UMUM
Bahwa Angaran Dasar/Angaran Rumah Tangga GMKI sebnagai ketentuan hukum
dan tingkat keputusan tingkat keputusan tertinggi telah mendasari seluruh tingkatan
keputusan organisasi dan kepitusan koggres, keputusan Badan Pengurus Pusat, Keputusan
Konfensi Cabang hingga keputusan Badan Pengursu Cabang untuk mengefektifkan dan
mengefesiensi pengaturan organisasi dengan didasarkan pada ART Pasal 12 yang
memberikan kemungkinan bagi tingkatan keputusan yang lebih rendah bagi keputusan yang
belum diatur/tercantum dalam konstitusi tersebut, maka dihardirkan Peraturan Organisasi
GMKI yang merupan Keputusan Pengusrus Pusat.
Peraturan Organisasi mengatur hal-hal yang penting guna mewujudkan
keseragaman dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi namun dalam praktek organisasi
yang terjadi bahwa aturan yang ada terutama dalam menyelesaikan teknis organisasi.
Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka konfensi Cabang XVII GMKI Ambon telah
menyususn dan merevisi Statuta GMKI Cabang Ambon yang akan mengatur beberapa hal
yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi GMKI. Penetapan Satuta GMKI Cabang
Ambon ini memeliki beberapa landasan Yuridis :
1. Pasal 11 ART GMKI
2. Pasal 12 ART GMKI
3. Pasal 11 PO GMKI
Sistematika Statuta GMKI Cabang Ambon terdiri dari pasal-pasal yaitu penjelasan
umum dan penjelasan pasal demi pasal dimana penjelasan ini adalah bagian dari Statuta
GMKI Cabang Ambon. Judul pasal-pasal dalam Statuta ini diambil dari beberapa judul
yang terdapat dalam Peraturan Organisasi yang memrlukan peraturan yang lebih lanjut
dan ditambah dengan beberapa pasal lain yang perlu yaitu :

1. Pendahuluan 2 alinea
2. Ketntuan Umum (pasal 1-3)
3. Musyawara Komisariat (pasal 7)
4. Pengurus Komisariat (pasal 8)
5. Pertemuan-perteuan organisasi (pasal 9-14)
6. Pembentukan dan Pembubaran Komisariat (pasal 15)
7. Sanksi (pasal 16)

II. PENJELASAN PASAL PER PASAL

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Telah jelas.
2. Telah jelas
3. Telah jelas

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 2

1. Telah jelas
2. Telah jelas

Pasal 3
1. Telah jelas
2. Telah jelas

BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 4

1. “yang direkomedir oleh komisariat” dalam mengikutsertakan calon anggota :


2.
a) Juncto Pengaturan Oragnisasi GMKI pasal 2 ayat 1.a Pengurus masa
perkenalan dengan berkoordinasi bersama Badan Pengurus Cabang.
b) Junco Peraturan Organisasi GMKI Pasal 2 ayat 1.b. ada dua criteria yang harus
dilakukan yaitu criteria kehadiran dan criteria pemahaman materi.
c) Majelis Pertimbangan Penerimaan Anggota dibentuk oleh Badan Pengurus
Cabang pada saat acara perkenalan dimulai.
d) Juncto AD GMKI pasal 6 ayat 1 dan Peraturan Organisasi GMKI pasal 2 ayat 1.c.
3. Telah jelas
4. Telah jelas

BAB IV
ALAT KELENGKAPAN CABANG

Pasal 5
KOFERENSI CABANG

1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas

Pasal 6
BADAN PENGURUS CABANG

1. “tertinggi”- Juncto AD GMKI pasal 7 ayat 5.a


2. “Klasfikasi”- utusan komisariat diklasifikasikan sebagai peserta sesuai quota komisarit,
peninjau dan undangan
3. Telah Jelas

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Pasal 7
MUSYAWARAH KOMISARIAT

1. “Tertinggi” – juncto pasal 5 ayat 1


a. “Dua tahun” – duatun kalender disesuaikan dengan pelaksanaan komisariat.
b. Telah Jelas
2. “Permintaan” – permintaan tertulis oleh anggota yang terakomodir dalam komisarita dan
diasmpaikan kepada pengurus komisariat.
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Junco ART GMKI pasal 3 ayat 5 dan pasal 5 ayat 2 – disesuaikan dengan kebutuhan.
6. Musyawara Komisariat bertanggung jawab kepada Pengurus Komisariat, karena
musyawarah komsariat temporer sifatnya dan merupakan badan konsultatif, sedangkan
pelaksana Musyawara Komisariat adalah pengurus komisariat. Dengan demikian
mempertanggung- jawabkan kepada Badan Pengurus Cabang mengenai hasil-hasil
Musyawarah Komisariat adalah Pengurus Komisariat yang mempersiapkan Musyawara
tersebut.

Pasal 8
PENGURUS KOMISARIAT

1. “Tertinggi”-juncto pasal 6 ayat 1


2. Telah Jelas
3. Juncto pasal 4 ayat 1
4.
a. Juncto ART pasal 4 ayat 3.a dan Pasal 6 ayat 3.a – formatur adalah mandataris
Musyawarah Komisariat dalam melaksanakan tugas tersebut.
b. Telah jelas
c. Junto Peraturan organisasi pasal 5 ayat 5 – masa kerja ini tetap berlaku walaupun
terjadi pergantian antar waktu penanggung-jawab pengurus Komisariat.
5. Musyawarah Komisariat sebagai lembaga legislatif tertinggi di tingkat komisariat.
6. Telah Jelas
7.
a. Telah Jelas
b. Telah Jelas
8.
a. Telah jelas
b. Telah jelas
c. Telah jelas d
d. Telah Jelas
e. Pergantian tersebut diputuskan dalam rapat Pengurus Komisariat dan digantikan
oleh salah seorang diantara fungsionaris lainnya, yang kemudian diusulkan kepada
Badan Pengurus Cabang untuk dipelajari, dipertimbangkan dan disahkan.
Penanggungjawab dimaksud adalah ketua dan sekretaris. Kondisi yang belum
memungkinkan, apabila dirasakan belum terlalu mendesak untuk melaksanakan
Musyawarah Komisariat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

9. Disebut “Caretaker” Pengurus Komisariat karena bukan dipilih oleh Musyawarah


Komisariat, tetapi ditunjuk oleh Badan Pengurus Cabang untuk melaksanakan dan
memegang fungsi Pengurus Komisariat. Penunjukan caretaker bertujuan untuk
menghindari kekosongan aktivitas dan eksistensi komisariat atau untuk meluruskan
fungsi Pengurus Komisariat yang sebenarnya. Dalam surat keputusan penunjukan
‘Caretaker’, Badan Pengurus Cabang menentukan masa kerja (batas waktu bertugas)
dan tugas-tugas Pengurus Komisariat.
10. Telah Jelas
11. “Sepengetahuan” – merupakan fungsi kontrol Badan Pengurus Cabang terhadap usaha-
usaha pendanaan yang dilakukan oleh Pengurus Komisariat.

BAB V
PLENO-PLENO

Pasal 9
PLENO BADAN PENGURUS CABANG

1. Pleno Badan Pengurus Cabang di pimpin oleh Ketua dan staf Ketua Cabang.
2. Pleno Badan Pengurus Cabang bertugas menetapkan kebijakan dan program kerja
Cabang.
3. Pleno Badan Pengurus Cabang berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2
(dua) tahun.
4. Pleno Badan Pengurus Cabang dihadiri oleh:
a. Badan Pengurus Cabang sebagai peserta
b. Pengurus Komisariat sebagai peninjau

Pasal 10
PLENO PENGURUS KOMISARIAT

1. Pleno Pengurus Komisariat di pimpin oleh Ketua dan staf Ketua Komisariat
2. Pleno Pengurus Komisariat bertugas menetapkan kebijakan dan program kerja sebatas
kewenangan komisariat.
3. Pleno pengurus komisariat dihadiri oleh:
a. Badan Pengurus Cabang sebagi konsultan
b. Pengurus Komisariat sebagai peserta
c. Anggota sebagai peninjau

BAB VI
RAPAT-RAPAT

Pasal 11
RAPAT BADAN PENGURUS CABANG

1. Rapat Badan Pengurus Cabang adalah dalam rangka koordinasi bidang,


mempersiapkan rancangan pengimplementasian program kerja serta membuat
keputusan-keputusan lain.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

2. Rapat Badan Pengurus Cabang di pimpin oleh Ketua dan atau staf ketua secara kolektif
Serta sekretaris cabang.
3. Rapat Badan Pengurus Cabang dihadiri oleh seluruh fungsionaris pengurus Cabang.
4. Rapat Badan Pengurus Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2
(dua) Bulan.

Pasal 12
RAPAT PENGURUS HARIAN CABANG

1. Rapat pengurusharian cabang adalah dalam rangka mempersiapkan kerangka dasar


untuk dibahas dalam Rapat Badan Pengurus Cabang.
2. Rapat pengurus harian dipimpin oleh ketua dan sekretaris cabang
3. Rapat pengurus harian dihadiri oleh unsur pengurus harian cabang
4. Rapat pengurus harian cabang berlangsung sekurang-kurangnya 1 ( satu) kali dalam 2
(dua) Bulan.

Pasal 13
RAPAT KOORDINASI

1. Rapat koordinasi bertugas:


a. Mempersiapkan dan mengkoordinasikan dalam upaya pengimplementasian
program bidang serta membuat hal-hal insidentil antara cabang dan komisariat.
b. Konsolidasi dalam bidang baik didalam cabang maupun antara cabang dan
komisariat.
2. Rapat koordinasi dipimpin oleh ketua dan atau staf ketua cabang dan sekretaris cabang.
3. Rapat koordinasi dihadiri oleh unsur-unsur terkait dalam garis koordinasi dalam struktur
kepengurusan.
4. Rapat koordinasi berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Pasal 14
RAPAT PENGURUS KOMISARIAT

1. Rapat Pengurus Komisariat adalah untuk menetapkan kegiatan komisariat, membuat


kebijakan Dalam rangka kegiatan ditingkat komisariat dan konsolidasi dalam tubuh
komisariat.
2. Rapat pengurus komisariat dipimpin oleh Ketua dan atau staf ketua komisariat serta
sekretaris komisariat.
3. Rapat pengurus komisariat dihadiri oleh unsur pengurus komisariat.
4. Rapat pengurus komisariat diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dlam 2 (dua)
bulan.

BAB VII
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN KOMISARIAT
Pasal 15

1. Pembentukan komisariat sebagaimana Peraturan Organisasi pasal 7, dilakukan oleh


Badan Pengurus Cabang dengan mempertimbangkan kemungkinan dan minimal

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

diinisiatif oleh 25 orang yang bersedia jadi anggota.


2. Badan Pengurus Cabang menunjuk seorang fungsionaris untuk menjajaki dan
mempersiapkan calon komisariat.
3. Calon komisariat disahkan menjadi komisariat oleh Badan Pengurus Cabang dalam
suatu keputusan pembentukan dan dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh
minimal 25 inisiator.
4. Keputusan pembentukan komisariat dilampiri surat pernyataan kepada Pengurus Pusat,
Pengurus-pengurus komisariat lain dan instansi-instansi terkait lain.
5. Pembubaran komisariat apabila:
a. Dalam pandangam Badan Pengurus Cabang bahwa suatu komisariat tidak lagi
fungsional.
b. Institusi pendidikan dalam pada mana pengelompokan komisariat dilakukan,
dibubarkan atau telah berhenti beraktifitas.
c. suatu komisariat melangkahi hal prinsipil organisasi dan menjadi keputusan dalam
konperensi cabang.
6. Pembubaran atas komisariat disampaikan kepada pengurus pusat, Pengurus-Pengurus
Komisariat lain dank e instansi-instansi terkait.

BAB VIII
Pasal 16
SANKSI-SANKSI

1. Demi menjaga langgam kerja, maka anggota yang melakukan pelanggaran atau tidak
taat atas semua ketentuan dalam peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi
baik disengaja ataupun tidak disengaja dikenakan sanksi secara berjenjang sebagai
berikut:
a. Untuk pelanggaran yang terjadi secara pribadi maupun kelompok untuk pertama kali
di buat surat teguran oleh Badan Pengurus Cabang.
b. Untuk pelanggarn berikut yang terjadi baik terhadap subtansi personal yang sama
maupun yang baru, diberikan surat teguran kepada pribadi atau kelompok
pelanggaran dan selanjutnya dibuat pernyataan bahwa tidak akan membuat
pelanggaran yang sama.
c. Untuk pelanggaran ketiga yang terjadi, maka Badan Pengurus Cabang
menggunakan haknya untuk membebaskan sementara status keanggotaan dan
yang bersangkutan berhak membela diripada konperensi cabang dan atau dipecat
dengan keputusan konperensi cabang dan yang bersangkutan berhak membela diri
dalam Kongres.
2.
a. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat berat akan dikenakan
dibebaskan Sementara status keanggotaan dan yang bersangkutan berhak
membela diri dalam konperensi cabang dan atau dipecat dengan konperensi
cabang dan yang bersangkutan berhak membela diri dalam kongres.
b. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat menengah akan
dikenakan sanksi dengan diberikan surat teguran.
c. Bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang bersifat ringan akan dikenakan
sanksi sesuai dengan pasal 16 ayat

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

BAB IX
PERUBAHAN STATUTA
Pasal 17

a. Telah jelas
b. Telah jelas
c. Telah jelas
BAB X
PENUTUP
Pasal 18

Telah Jelas

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMISARIAT

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

I. Pendahuluan

Dalam kesadaran selaku organisasi kader maka GMKI dengan format pelayanannya
yang terfokus kepada pembinaan kader mesti dilangsungkan seefektif dan semaksimal
mungkin dengan tetap dilandasi pada prinsip-prinsip organisasi yang berlaku. Sungguh
sangat disadari dalam realitas pengoperasiannya seringkali dihadapkan pada kurangnya
pemahaman organisasi serta kendala struktural dan fungsional sehingga penataan ruang
gerak organisasi melalui perangkat sistem harus benar-bernar di dorong untuk mampu
memfasilitasi potensi kader sebagai bagian dari pembinaan kader itu sendiri yang
proporsional dengan mempertimbangkan karakteristik dan kompetensi serta eksistensi
komisariat sebagai alat pembinaan, pelayanan, konsolidasi dan koordinasi yang turut
membantu Badan Pengurus Cabang GMKI (PO Pasal 7 ayat 1). Sejalan dengan apa yang
dikemukakan diatas, maka BPC GMKI Ambon memandang perlu untuk menyusun Petunjuk
Pelaksanaan Aktifitas Tingkat Komisariat dalam lingup GMKI Cabang Ambon guna membantu
pengurus komisariat dalam mengatur gerak organisasi, yang berdasarkan pada AD/ART
GMKI, Peraturan Organisasi dan Statuta GMKI Cabang Ambon.
Adapun petunjuk pelaksanaan ini secara etis strategis disusun dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Bahwa sebagai kader, kesadaran tentang seluruh muatan program ditingkat
komisariat sehingga tetap eksis dibawah koordinasi Badan Pengurus Cabang sebagai
penanggung jawab seluruh aktifitas GMKI di tingkat Komisariat ke dalam maupun
keluar organisasi.
2. Menyadari eksistensi komisariat (PO Pasal 7 ayat 1), maka seluruh kegiatan
komisariat perlu mendukung program Pengurus Cabang GMKI Ambon dengan
kegiatannya yang diarahkan pada pola pembinaan mental, moral dan spiritual, serta
kepemimpinan juga diarahkan pada kompetensi keilmuan kader yang dilandasai
dengan iman yang sungguh kepada Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan.
3. Bahwa petunjuk pelaksanaan aktifitas organisasi yang sebelumnya berlaku sebagai
dasar pelaksanaan aktifitas organisasi di tingkat komisariat sudah tidak mampu
menjawab kebutuhan komisariat maka kami sebagai Badan Pengurus Cabang GMKI
Ambon harus mampu mewadahi segala kebutuhan komisariat dalam suatu petunjuk
pelaksanaan aktifitas Organisasi yang baru.
4. Bahwa sebagai organisasi yang dinamis dan terus bergerak, tentunya dianggap perlu
bagi GMKI Cabang Ambon untuk dapat membuat suatu Penyesuaian bagi
pelaksanaan aktifitas komisariat di abang Ambon agar dapat sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan organisasi saat ini.
II. HIRARKI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI TINGKAT KOMISARIAT.
A. MUSYAWARAH KOMISARIAT
1. Musyawarah komisariat berlangsung sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam
dua (2) tahun dan apabila ada hal-hal yang sangat mendesak, musyawarah
komisariat dapat dilangsungkan lebih dari satu (1) kali dengan persetujuan
BPC.
2. Musyawarah komisariat bertanggung jawab kepada BPC GMKI Ambon Melalui
Pengurus Komisariat
3. Musyawarah Komisariat bertugas untuk :
a. Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus komisariat
b. Menetapkan garis-garis program komisariat
c. Memilih pimpinan komisariat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

4. Musyarawah komisariat dihadiri oleh :


a. Badan Pengurus Cabang GMKI Ambon sebagai Konsultan
b. Pengurus Komisariat Lingkup GMKI Cabang Ambon dan Anggota Luar
Biasa GMKI Cabang Ambon yang berada pada Komisariat sebagai
Peninjau.
c. Seluruh anggota biasa GMKI yang berada pada komisariat sebagai peserta
biasa.
5. Pimpinan Musyawarah komisariat terdiri dari:
a. Pimpinan sidang sementara dalam hal ini pengurus komisariat.
b. Majelis ketua yang terdiri dari satu (1) orang pengurus komisariat yang
telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan sidang sementara, serta dua
(2) orang unsur peserta biasa yang dipilih oleh forum musyawarah
komisariat.
6. Agenda Musyawarah Komisariat
7. Kriteria pemilihan pengurus komisariat :
a. Warga Negara Indonesia dan beragama Kristen (Anggaran Rumah Tangga
GMKI Pasal 4 ayat 2).
b. Memiliki status keanggotaan yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar
GMKI Pasal 6 ayat 3 (a) dan (b).
c. Memiliki status keanggotaan Jemaat yang jelas dari suatu Gereja.
d. Bertempat tinggal dikota Ambon serta tidak meninggalkan Ambon dalam
kurun waktu selama masa bakti kepengurusan.
e. Khusus untuk ketua, Sekretaris dan Bendahara Komisariat :
1. Telah menjadi anggota GMKI minimal satu atau dua tahun dan atau
pernah menjadi pengurus komisariat
2. Selama masa jabatan tidak boleh rangkap jabatan pada organisasi
kemasyarakatan lainnya kecuali lembaga intra universitas dan jabatan
fungsional Gereja.
3. Tidak menduduki jabatan yang sama selama dua periode.
f. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan
g. Mempunyai dedikasi dan loyalitas serta integritas yang tinggi terhadap
gerakan.
8. Tata Cara Pemilihan :
a. Tata cara pemilihan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Komisariat.
1. Sifat pemilihan adalah langsung, umum, bebas dan rahasia.
2. Prosedur pencalonan :
 Majelis Ketua mempersilakan setiap anggota yang ingin
bertarung sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara Komsariat
mengambil bagian sebagai bakal calon.
 Ketua, Sekretaris dan bendahara secara terpisah pada kertas
yang telah disediakan oleh majelis ketua. (Khusus untuk
Bendahara Komisariat dapat dipilih melalui formatur)
 Bakal calon minimal didukung oleh lima (5) sesuai dengan
kebutuhan komisariat umtuk kemudian dijadikan bakal calon.
 Setiap bakal calon, dimintai kesediaan secara sungguh-
sungguh untuk menjadi calon.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

 Bakal calon yang menyatakan kesediaanya diteliti berdasarkan


kriteria yang ditetapkan selanjutnya, bakal calon yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan selanjutnya, bakal calon
yang memenuhi kriteria dinyatakan sah sebagai calon untuk
dipilih.
3. Prosedur pemilihan :
 Ketua, Sekretaris dan Bendahara dipilih secara terpisah dengan
cara menulis nama calon pada kertas yang telah disediakan.
 Perhitungan suara disesuaikan dengan jumlah anggota yang
hadir dengan disaksikan oleh seseorang undangan ditambah
dengan seorang pengurus komisariat demisioner.
 Calon ketua, sekretaris dan bendahara yang mendapat suara
terbanyak dinyatakan sah sebagai ketua, sekretaris, dan
bendahara terpilih.
 Apabila terdapat suara terbanyak yang sama, maka pemilihan
diulangi khusus untuk calon-calon yang mendapat suara
terbanyak tersebut.
 Jika terdapat calon tunggal baik untuk ketua, sekretaris dan
bendahara maka musyawarah melalui majelis ketua
menyatakan calon terpilih secara aklamasi.
 Ketua dan sekretaris terpilih sekaligus bertindak sebagai ketua
dan sekretaris formatur.
b. Tata Cara Pemilihan Formatur
1. Untuk melengkapi kepenguusan komisariat maka musyawarah
membentuk formatur yang terdiri dari dari ketua dan sekretaris terpilih
sebagai ketua dan sekretaris formatur ditambah satu (1) orang peserta
biasa yang dipilih oleh forum MUSKOM dan dua (2) orang unsur
pengurus komisariat demisioner.
2. Setiap peserta mencalonkan sekaligus satu orang bakal calon formatur
secara langsung umum, bebas dan rahasia pada kertas yang telah
disediakan.
3. Calon formatur yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sah
sebagai formatur.
4. Apabila dalam pemilihan terdapat suara terbanyak yang sama, maka
pemilihan diulangi khusus untuk calon-calon yang mendapat suara
terbanyak.
c. Sifat kerja formatur
1. Formatur kerja bekerja secata bebas sesuai kriteria pengurus
komisariat dan keputusannya adalah final.
2. Formatur menyelesaikan tugasnya selambat-lambatnya dua minggu
setelah musyawarah komisariat.
3. Hasil kerja formatur disampaikan kepada Badan Pengurus Cabang
melalui pengurus komisariat demisioner.
d. Tim perumus hasil musyawarah komisariat adalah oleh ketua, sekretaris
dan bendahara terpilih, Pengurus Komisariat demisioner serta majelis
ketua.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

9. Khusus untuk kriteria, prosedur, serta tata cara pemilihan di dalam MUSKOM
dapat ditambah dengan mempertimbangkan usul dan saran dari peserta
MUSKOM berdasarkan kebutuhan.

B. SIDANG PLENO

Pleno pengurus komisariat dilaksanakan berdasarkan Statuta GMKI Cabang Ambon


pasal 10 tentang pleno pengurus komisariat yang dilakukan dalam rangka menetapkan
program dan kebijakan organisasi yang disesuaikan dengan batas kewenangan komisariat.

C. RAPAT PENGURUS KOMISARIAT

Rapat pengurus komisariat dilaksanakan berdasarkan Statuta GMKI Cabang Ambon pasal 10
tentang pleno pengurus komisariat
1. RAPAT INTERNAL PENGURUS KOMISARIAT
a. Rapat Internal Pengurus Komisariat adalah dalam rangka koordinasi bidang,
mempersiapkan rancangan pengimplementasian program kerja serta membuat
keputusan-keputusan lain.
b. Rapat Internal Pengurus Komisariat dipimpin oleh Ketua dan/atau staf ketua
secara kolektif serta sekretaris Komisariat.
 Jika tepat waktunya untuk Rapat Internal PK dimulai, namun Ketua
Komisariat belum hadir maka dapat dipimpin sementara oleh ketua bidang
berdasarkan kesepakatan yang telah hadir.
 Jika tepat waktunya untuk Rapat Internal PK dimulai, namun Sekretaris
Komisariat belum hadir maka dapat dipimpin sementara oleh wakil
sekretaris atau sekretaris fungsi berdasarkan mandat atau kesepakatan
yang telah hadir.
c. Rapat Internal Pengurus Komisariat dihadiri oleh seluruh fungsionaris pengurus
Komisariat.
d. Rapat Internal Pengurus Komisariat berlangsung sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan.
e. Rapat Internal PK jika belum memenuhi Quorum (1/2 ditambah 1) maka akan
ditunda selama 2 kali 15 menit. Jika sesudah waktu itu belum juga memenuhi
quorum maka Rapat Internal PK dapat dilanjutkan untuk mengambil keputusan.
f. Undangan beserta agenda Rapat Internal Pk sudah harus disampaikan kepada
fungsionaris PK minimal 3 hari sebelum pelaksanaannya.
g. Jika sesuatu hal yang dianggap penting dan mendesak, Rapat Internal PK dapat
dilakukan berdasarkan panggilan penanggung jawab organisasi secara lisan
ataupun lewat tulisan paling lambat 3 jam sebelum rapat berlangsung.
h. Setiap Rapat Internal PK mempunyai daftar hadir yang ditandatangi oleh mereka
yang mengikutinya.
i. Setiap Rapat Internal PK mempunyai Resume (hasil) rapat yang harus
disampaikan kepada seluruh fungsionaris PK paling lambat 3 hari sesudah
pelaksanaannya.
2. RAPAT PENGURUS HARIAN KOMISARIAT
a. Rapat Pengurus Harian Komisariat adalah dalam rangka mempersiapkan
kerangka dasar untuk dibahas dalam Rapat Internal Pengurus Komisariat.
b. Rapat Pengurus Harian dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris Komisariat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

c. Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh unsur pengurus harian Komisariat yakni
Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-Ketua Bidang.

III. STRUKTUR DAN URAIAN TUGAS PENGURUS KOMISARIAT


A. STRUKTUR PENGURUS KOMISARIAT

Struktur organisasi adalah alat perjuangan yang mencerminkan usaha-usaha yang


akan dikerjakan sebagai langkah organisasi untuk mencapai tujuannya secara berkala dan
berkesinambungan. Bagi GMKI Komisariat Ambon dengan komisariat-komisariatnya, struktur
kepengurusan dipandang sebagai alat pelayanan sekaligus pembelajaran bagi
pengembangan potensi kader sehingga mampu bertanggung jawab menggumuli
panggilannya dalam tri matra pelayanan orgnisasi. Sebab itu penyusunan struktur
kepengurusan Komisariat dalam lingkup GMKI Cabang Ambon harus mempertimbangkan
aspek-aspek yang berkaitan dengan :
1. Kebutuhan pelayanan Sebagai organisasi yang diutus untuk menyatakan tanda
keselamatan Allah diketiga medan pelayanannya Gereja, Perguruan Tinggi dan
Masyarakat harus dikondisikan untuk mendapat menjangkau dan mewujudkan
makna kehadiran GMKI ditengah – tengah matra pelayanannya.
2. Efisiensi dan Efektifitas Struktur yang dibentuk harus menjamin efisiensi dan
efektifitas pelayanan bagi organisasi dan lingkungannya.
3. Fleksibilitas Hal ini dimaksudkan agar struktur harus dinamis dalam menentukan
langkah-langkah pelayanan yang juga tidak birokratis.
4. Pengembangan Materi Struktur harus mampu mendidik dengan mengembankan
potensi anggota dalam mempersiapkan kader yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman.

Untuk merealisasikan perjalanan pengurus komisariat, dalam rangka itu maka BPC
GMKI Ambon, menyusun Struktur pengurus komisariat dengan jumlah sebanyak 17 orang
yang terdiri dari :
1. Satu (1) orang ketua komisariat
2. Enam (6) orang ketua bidang
 Ketua Bidang Organisasi
 Ketua Bidang Aksi Dan Pelayanan
 Ketua Bidang Pendidikan Kader
 Ketua Bidang Pengkajian dan Penalaran
 Ketua Bidang Kerohanian dan Diakonal
 Ketua Bidang Media Dan Komunikasi
 Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan (Fleksibel)
 Ketua Bidang Ekonomi Kreatif (Fleksibel)
3. Satu (1) orang Sekretaris Komisariat
4. Satu (1) orang Wakil Sekretaris
5. Enam (6) orang sekretaris fungsi bidang
 Sekretaris Fungsi Bidang Organisasi
 Sekretaris Fungsi Bidang Aksi Dan Pelyanan
 Sekretaris Fungsi Bidang Pendidikan Kader
 Sekretaris Fungsi Bidang Pengkajian dan Penalaran
 Sekretaris Fungsi Bidang Kerohanian dan Diakonal

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

 Sekretaris Fungsi Bidang Media dan Komunikasi


 Sekretaris Fungsi Bidang Pemberdayaan Perempuan (Fleksibel)
 Sekretaris Fungsi Bidang Ekonomi Kreatif (Fleksibel)
6. Satu (1) orang Bendahara Komisariat
7. Satu (1) orang Wakil Bendahara

B. URAIAN TUGAS FUNGSIONARIS KOMISARIAT

1. Ketua dan Sekretaris Komisariat


a. Bersama-sama bertanggung jawab terhadap organisasi secara internal.
b. Dalam tugas pengambilan keputusan organisasi didasarkan atas keputusan
rapat pengurus harian atau sidang pleno pengurus komisariat, kecuali dalam
keadaan terpaksa oleh situasi dan kondisi, dapat mengeluarkan keputusan
organisasi diluar instansi persidangan pengurus komisariat dan keputusan
rapat harian Pengurus Komisariat.
2. Ketua Komisariat
a. Sebagai salah seorang pucuk pimpinan organisasi maka ia berfungsi untuk
mengarahkan dan mengawasi keserasian hubungan kerja pengurus
komisariat, mengejewantahkan pokok-pokok program dan pelaksanaanya
sesuai Keputusan Muskom, Keputusan Sidang Pleno pengurus komisariat dan
keputusan rapat harian pengurus komisariat.
b. Mempersiapkan gagasan atau konsep yang merupakan kebijakan dalam
menentukan prioritas program yang berhubungan dengan penampakan
program GMKI ditengah-tengah pelayanan Gereja, pengembangan Perguruan
Tinggi, pembinaan generasi muda dan pengembangan masyarakat.
c. Bersama-sama dengan sekretaris Komisariat dan bendahara Komisariat
mengusahakan sumber-sumber keuangan secara kontinyu bagi GMKI serta
menentukan prioritas pengalokasian keuangan pengurus komisariat
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat.
3. Ketua Bidang Organisasi
a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang
organisasi.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat
4. Ketua Bidang Pendidikan Kader
a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang
Pendidikan Kader.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat.
5. Ketua Bidang Kerohanian dan Pelayanan Diakonial

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka


penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang
Kerohanian dan pelayanan Diakonial.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat.
6. Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan
a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang Aksi dan
Pelayanan.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat.
7. Ketua Bidang Pengkajian dan Penalaran
a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang
Pengkajian dan Penalaran.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat.
8. Ketua Bidang Media dan Komunikasi
a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang Media dan
Komunikasi.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat.

9. Ketua Bidang, Pemberdayaan Perempuan


a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang
Pemberdayaan Perempuan.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.
c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus
komisariat.
10. Ketua Bidang Ekonomi Kreatif
a. Mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam rangka
penyusunan dan pengarahan kebijakan masalah-masalah di bidang Ekonomi
Kreatif.
b. Menggantikan tugas ketua Komisariat dan tugas ketua bidang lainnya apabila
yang bersangkutan berhalangan dan ata berdasarkan mandat yang diterima.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

c. Bersama-sama dengan ketua Komisariat memimpin persidangan pengurus


komisariat.
11. Sekretaris Komisariat
a. Sebagai salah seorang pucuk pimpinan organisasi maka ia berfungsi untuk
mengarahkan dan mengawasi keserasian hubungan kerja pengurus
komisariat, mengejewantahkan GBP dan pelaksanaanya sesuai Keputusan
Konpercab, Keputusan Sidang Pleno pengurus komisariat dan keputusan
rapat harian pengurus komisariat.
b. Bertugas untuk mengkoordinasikan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
intern GMKI.
c. Bersama-sama ketua Komisariat mempersiapkan pokok-pokok pikiran dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi.
d. Bersama-sama dengan sekretaris Komisariat dan bendahara Komisariat
mengusahakan sumber-sumber keuangan secara kontinyu bagi bagi GMKI
serta menentukan prioritas pengalokasian keuangan pengurus komisariat.
e. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
12. Wakil Sekretaris Komisariat
a. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat apabila yang bersangkutan
berhalangan dan atau dasar mandat yang diberikan.
b. Membantu sekretaris Komisariat, dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program
c. Membantu sekretaris Komisariat mengkoordinasikan dan mengarahkan
kegiatan sekretaris-sekretaris fungsional bidang.
d. Mempersiapkan agenda pengurus komisariat, menyusun notulen persidangan
pengurus komisariat dan mengirimkannya pada seluruh fungsionaris pengurus
komisariat.
e. Menjalankan tugas pengelolaan kesekretariatan dan rumah tangga kantor
pengurus komisariat.
f. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
13. Sekretaris Fungsi Bidang Organisasi
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang organisasi.
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
14. Sekretaris Fungsi Bidang Pendidikan Kader
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Pendidikan Kader.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya


apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
15. Sekretaris Fungsi Bidang Aksi dan Pelayanan
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Aksi dan Pelayanan.
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat.
16. Sekretaris Fungsi Bidang Pengkajian dan Penalaran
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Pengkajian dan
Penalaran.
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
17. Sekretaris Fungsi Bidang Kerohanian dan Pelayanan Diakonial
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Kerohanian dan
Pelayanan Diakonial.
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat.
18. Sekretaris Fungsi Bidang Media dan Komunikasi
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Media dan
Komunikasi.
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

19. Sekretaris Fungsi Bidang Pemberdayaan Perempuan


a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Pemberdayaan
Perempuan.
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
20. Sekretaris Fungsi Bidang Ekonomi Kreatif
a. Bertugas untuk merancangkan program, menganalisa dan mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan dan lebih berorientasi kedalam
internal bidang.
b. Membantu sekretaris Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengarahkan
dan mengevaluasi pelaksanaan program bidang di bidang Ekonomi Kreatif
c. Menggantikan tugas sekretaris Komisariat dan tugas sekretaris bidang lainnya
apabila yang bersangkutan berhalangan dan atau berdasarkan mandat yang
diterima.
d. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat
21. Bendahara
a. mempersiapkan dan melaksanakan rekomendasi pemikiran dalam
penyusunan kebijakan dan prioritas keuangan.
b. Menyampaikan posisi keuangan kepada setiap persidangan pengurus
komisariat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
c. Bersama dengan sekretaris Komisariat dan ketua Komisariat mengusahakan
sumber-sumber keuangan secara kontinyu bagi pengurus komisariat.
d. Bertugas mengatur dan mempertanggung jawabkan pemakaian anggaran rutin
Pengurus komisariat.
e. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat.
22. Wakil Bendahara
a. Menggantikan bendahara Komisariat apabila yang bersangkutan berhalangan
dan atas dasar mandat yang diberikan.
b. Membantu bendahara Komisariat dalam melaksanakan tugas, mengusahakan
sumber-sumber keuangan secara kontinyu bagi pengurus komisariat.
c. Bertugas mengatur dan mempertanggung jawabkan pemakaian anggaran rutin
pengurus komisariat.
d. Melaksanakan administrasi keuangan Pengurus komisariat.
e. Bertanggung jawab menata sistem pencatatan infentaris komisariat sebagai
kekayaan fisik pengurus komisariat.
f. Mengikuti setiap persidangan pengurus komisariat.

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

IV. PENUTUP

Demikian petunjuk pelaksanaan ini dibuat sebagai bentuk upaya penyeragaman


dalam menata dinamika organisasi di GMKI Cabang Ambon. Harapan besar tentunya agar
perjalanan komisariat dapat berkembang secara efektif dan efisiensi dalam menumbuhkan
tugas tanggung jawab di medan gumul GMKI. Semuanya itu dapat berjalan kiranya dengan
kesadaran dan keterpanggilan kita sebagai Mahasiswa yang beriman, berilmu,
berpengabdian. Semoga Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan Menyertai Kita selalu.
“ÚT OMNES UNUM SINT”

BIDANG ORGANISASI BPC GMKI – AMBON


MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2018-2020

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2018-2020
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

PETUNJUK TEKNIS KERJA KOMISARIAT


GMKI CABANG AMBON
I. PENGANTAR
Pola dan Sistem Pemahaman Organisasi yang semakin hari semakin berkembang
dengan konteks zaman dan teknologi membuat pergerakan organisasi harus senantiasa
memperhatikan efisiensi dan efektifitas kerja dalam rangka pembinaan kualitas kader
serta pemenuhan tujuan pelayanan. Untuk itu dibutuhkan pola dan mekanisme
organisasi yang dapat merumuskan pola teknis dan sistem kerja pelayanan yang
mengutamakan kualitas manajemen.
Petunjuk Teknis Komisariat GMKI Cabang Ambon sebagai suatu bagian dari sistem
kerja GMKI, dibuat untuk mengatur serta membuat pola dan sistem kerja seluruh
elemen yang terdapat dalam Pengurus Komisariat, agar hubungan antara unit yang satu
dengan unit yang lainnya dapat berjalan secara berdaya guna, berkesinambungan dan
berdaya cipta sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

II. DASAR PELAKSANAAN


1. AnggaranDasarPasal 3 TentangVisidanMisi
2. AnggaranRumahTanggaPasal 1 Tentang Usaha
3. PeraturanOrganisasiPasal 7 TentangKomisariat
4. Statuta GMKI Cabang Ambon Pasal 8 TentangPengurusKomisariat

III. TUJUAN
1. Mengatur sistem dan pola kerja aktifitas komisariat dalam Lingkup GMKI Cabang
Ambon
2. Memberikan pemahaman mekanisme kerja yang efisien dan efektif demi terciptanya
tujuan organisasi
3. Membangun penyeragaman sistem kerja dalam aktifitas komisariat dalam Lingkup
GMKI Cabang Ambon
4. Membina kualitas manajemen organisasi dalam pencapaian kualitas kader

IV. MEKANISME KERJA INTERNAL


Mekanisme Kerja Internal dibagi menjadi 7 (tujuh) bagian, yaitu:
1. Pengorganisasian program
2. Mekanisme surat menyurat
3. Mekanisme pendelegasian tugas dan wewenang
4. Mekanisme pergantian antar waktu (PAW), fungsionaris Komisariat
5. Penggunaan dan Pertanggung-jawaban Keuangan
6. Monitoring dan Evaluasi
7. Laporan Pertanggungjawaban

1. Pengorganisasian Program
Pengorganisasian pelaksanaan program Pengurus Komisariat dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut:

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

a. Program Pengurus Komisariat Masa Bakti 2014-2016 ditempatkan dalam Sidang


Pleno Pengurus Komisariat berdasarkan keputusan-keputusan Muskom;
b. Penanggungjawab program secara keseluruhan adalah Sekretaris Komisariat;
c. Pelaksanaan program dilakukan oleh sekertaris fungsi dalam bidang-bidang yang
selalu berkoordinasi dengan Sekertaris Komisariat;
d. Untuk melaksanakan tiap bentuk program, setiap fungsionaris yang
bertanggungjawab terhadap bidang dan pokok program tersebut (sesuai uraian
tugas) harus mengajukan usulan pelaksanaan program (TOR) kepada Pengurus
Harian Cq. Sekretaris Komisariat untuk diputuskan di Rapat Internal Pengurus
Komisariat;
e. Usulan pelaksanaan program dibuat dalam kerangka acuan dan desain
operasional disertai biaya pelaksanaan program. Penyusunan Kerangka Acuan
Program (ToR), dalam menetapkan sasaran dan orientasi program didasarkan
kepada Keputusan Sidang Pleno Pengurus Komisariat;
f. Untuk memudahkan pelaksanaan program maka ketua bidang yang membawahi
sekretaris fungsional dimana program tersebut dijalankan dapat melakukan rapat
koordinasi untuk menentukan langkah operasional dan langkah kerja dan
disampaikan kepada sekretaris Komisariat selaku penaggung jawab program;
g. Sekretaris fungsional yang melaksanakan program tersebut dapat menjadi
panitia pengarah bersama kabid, dan fungsionaris lain (bila di perlukan) dari
kepanitiaan yang dibentuk pada tingkatan Komisariat dan bertanggungjawab
bersama dengan panitia pelaksana yang diberi mandat oleh Pengurus Komisariat
melalui Surat Keputusan;
h. Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan program, dilaporkan secara secara
tertulis oleh panitia pelaksana program selambat-lambatnya satu (1) bulan
setelah selesainya pelaksanaan;
i. Jika laporan pertanggung-jawaban tidak disampaikan kepada Pengurus
Komisariat sampai mandatnya berakhir maka panitia pelaksana kegiatan akan
dimintai pertanggung-jawabannya oleh Pengurus Komisariat
j. Penanggungjawab teknis adalah setiap fungsionaris Pengurus Komisariat
ataupun lembaga-lembaga yang dibentuk oleh Pengurus Komisariat untuk
melaksanakan program, kemudian memberikan pertanggungjawaban tertulis
kepada Sekretaris Komisariat.
k. Rancangan anggaran setiap program ditentukan oleh Panitia Anggaran Pengurus
Komisariat GMKI Ambon,sedangkan pembiayaan program dengan bukti-bukti
pengeluaran dan pemasukan yang sah.
l. Pelaksanaan program (setiap fungsionaris) mempertanggungjawabkan seluruh
pembiayaan program dengan bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan yang sah.
m. Semua pelaksanaan program, tunduk kepada Garis Kebijakan Organisasi yang
telah ditentukan oleh Muskom dan Sidang Pleno Pengurus Komisariat.
n. Hal-hal pokok yang menyangkut pengorganisasian telah tertampung pada uraian
tugas Pengurus Komisariat GMKI Ambon.

2. Mekanisme Surat Menyurat


Pada prinsipnya Pengurus Komisariat menggunakan mekanisme surat menyurat yang
tersentralisir. Dengan demikian, semua surat yang keluar dari Pengurus Komisariat

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

harus melalui Sekretaris Komisariat. Sekretaris Fungsional Bidang, dapat membuat


dan menandatangani surat- surat keluar internal dari Pengurus Komisariat sepanjang
masih dalam batas-batas tugasnya, dan surat tersebut diketahui dan atas nama
Sekretaris Komisariat.
Untuk memudahkannya dapat disusun sebagai berikut :
a. Surat keluar – masuk Badan Pengurus Komisariat semuanya melalui Sekretaris
Komisariat.
b. Surat-surat keluar Sekretaris Fungsional Bidang ditandatangani oleh Sekretaris
Fungsional Bidang yang bersangkutan dan hanya secara internal organisasi serta
atas sepengetahuan dan atas nama Sekretaris Komisariat.
c. Surat menyurat yang menyangkut keputusan organisasi dan sikap organisasi
harus ditandatangani oleh Ketua Komisariat dan Sekretaris Komisariat.
d. Surat-surat yang sifatnya informatif tentang berbagai keputusan dan kebijakan
organisasi, yang sifatnya internal cukup ditandatangani oleh Sekretaris
Komisariat atau Wakil Sekretaris Komisariat.
e. Dalam rangka efisiensi dan efektifitas distribusi surat menyurat, dipandang perlu
untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat teknologi yang ada.

2.1. Model atau Bentuk Penulisan Surat

Model atau bentuk penulisan Surat seperti berikut :


A. Surat Biasa

Nomor :…………….. (1 Ambon,…………..


Lampiran : 2 exp (2
Perihal : Informasi(3

Kepada Yth
……. *
Di
………. **

Salam Sejahtera,***
****
“UT OMNES UNUM SINT” *****

GMKI ******
CABANG AMBON
PK
ttd t t d*******

********

Keterangan :

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Ambon : Menunjuk Kota Dimana surat dibuat


: Menunjuk tanggal, bulan dan tahun
: Di tulis diatas nomor surat
Nomor : nomor surat disini sesuai dengan urutan nomor surat.
Lampiran : berkas surat yang menjadi bagian dari surat.
2 : Bilangan untuk banyaknya berkas lampiran surat yang disertakan
dengan tulisan
dengan angka biasa dalam hal ini 2.
Exp : Akronim dari exemplar maksudnya adalah berkas surat yang
dilampirkan
Perihal : Perihal surat, berupa informasi, undangan, permohonan dll (isinya
ditulis Bold)
* : Nama orang/lembaga tujuan Surat (ditulis sejajar)
** : Alamat Surat (ditulis sejajar)
*** : Salam pembuka (ditulis Italic)
**** : Isi surat (ditulis sejajar)
***** : Salam penutup (ditulis Italic)
****** : Lembaga Pembuat Surat (ditulis Bold)
******* : Tanda Tangan ( ditulis sejajar)
******** : Penjelas terhadap pengarsipan surat, bisa berupa adanya
tembusan surat atau jika
tidak ada, maka cukup hanya ditulis Cf. Pertinggal (surat
internal/eksternal)

Khusus cf.surint atau surext ditulis Italic

B. Surat Keputusan
S U R A T K E P U T U S A N (1
Nomor: 100002/SK/INT/K/I/2015(2
T E N T A N G: (3

GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA


CABANG AMBON
KOMISARIAT............... (3

M E N I M B A N G : (4
**
M E N G I N G A T : (5
***

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022
M E M P E R H A T I K A N : (6
****
M E M U T U S K A N (7
M E N E T A P K A N :(8
*****
GMKI (9 ******
CABANG AMBON
PK
ttd t t d*******

******** (hal Lampiran)

Keterangan :
* : Menunjuk Pada Keputusan
** : Menunjuk Pada Pertimbangan SK
*** : Menunjuk pada aturan organisasi
**** : Menunjuk pada hal-hal yang mendukung pengeluaran SK
***** : Isi Keputusan
****** : Lembaga Pembuat SK
******* : Tanda Tangan
******** : Lampiran SK memuat Struktur dan Fungsionaris
(1,(2,(3,(4,(5,(6,(7,(8,(9,* : Ditulis Bold

C. Surat Mandat/Tugas

S U R A T M A N D A T (1
Nomor: (2
Pengurus Komisariat Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang
Ambon dengan ini memberikan
mandat kepada:
Nama : *
Jabatan : **
Alamat : ***

Untuk: ****

”Ut Omnes Unum Sint”*****

Ambon, ******
GMKI
Cabang Ambon
PK*******

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

Ttd ********

*********
**********

Keterangan :
* : Nama penerima mandat/tugas
** : Jabatan penerima mandat/tugas
*** : Alamat pnerima mandat/tugas
**** : Isi
***** : Salam penutup
****** : tanggal, bulan dan tahun
******* : Lembaga pembuat surat
******** : Tanda Tangan
********* : Menunjuk kepada siapa surat disampaikan
********** : tembusan

*****,*******,******** : Ditulis Bold


(1,(2 dan BPC GMKI : Ditulis Bold

2.2. Kode Penomoran Surat


Surat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
Surat Dalam lingkup GMKI (Intern)
Surat diluar lingkup GMKI (Extern)

2.3 Akronim nama-nama Komisariat/Lembaga Bentukan


Akronim dari nama-nama komisariat/lembaga bentukan ditulis dengan huruf
kapital sekurang-kurangnya 3 huruf dan sebanyak-banyaknya 7 huruf sebagai
berikut :
HKM-UPT Hukum Unpatti
ISP-UPT Ilmu Sosial dan Politik Unpatti
KIP-UPT Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti
EKO-UPT Ekonomi Unpatti
EXC 1-UPT Exacta 1 Unpatti (Pertanian)
EXC 2-UPT Exacta 2 Unpatti (Teknik & Perikanan)
TEO-UKM Teologi Ukim
EKO-UKM Ekonomi Ukim
ISP-UKM Ilmu Sosial dan Politik Ukim
CVG-UKM Civil Enginering Ukim
POLTEK Politeknik Negeri Ambon
STIEM STIEM Rutu nusa Ambon
IAKN IAKN Ambon

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

MPA-UPT Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Unpatti


STIKES STIKES Pasapua
KES-UKM Kesehatan Ukim

2.4. Pengurus Komisariat

Untuk Komisariat dan Lembaga bentukan Lain dalam rangka keseragaman, Kode
Penomoran Surat juga relatif sam.

Contoh : 10001/SK/INT/B/HKM/I/2015 untuk INTERN; dan


10001/SK/EXT/B/HKM/I/2015 untuk EXTERN

Keterangan :
Angka 10 : Menunjukkan Muskom Ke 10
SK : Menunjukkan kode Sekretaris Komisariat
INT : Menunjukkan jenis surat Intern
EXT : Menunjukkan jenis surat Extern
B : Menunjukkan sifat surat Biasa
Bilamana Surat Keputusan digunakan Kode K
Bilamana Surat Tugas digunakan Kode T
HKM : Menunjukkan Akronim dari Komisariat/lembaga dengan
penulisan huruf
kapital dalam hal ini misalnya Komisariat Hukum
I : Menunjukkan bulan pembuatan surat
2015 : Menunjukkan tahun pembuatan surat
(Nomor urut surat ditunjukkan pada tiga digit setelah angka
10)

2.5. Jenis Surat


Jenis surat dimaksud terdiri dari :

a. B…….Surat Biasa
Surat jenis ini antara lain berupa surat keterangan, surat rekomendasi,
surat mandat dan lain-lainnya.

b. T…….Surat Tugas
Surat jenis ini adalah surat yang berupa penugasan organisasi atau
lembaga.
c. K…….Surat Keputusan
Surat ini berupa surat keputusan organisasi atau lembaga.

2.6. Penulisan Atau Pembuatan Surat


Penulisan atau pembuatan surat
a. Pada kertas kepala surat yang asli bukan foto copy

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

b. Surat yang berupa tembusan atau pertinggal dibuat sebagaimana surat


tersebut tidak boleh merupakan foto copy surat.

2.7. Kertas Kepala Surat dan Amplop


1. Kertas Kepala Surat
a. Warna tinta pada kepala kertas kepala surat adalah “warna biru organisasi”
b. Ukuran huruf-huruf diatur dengan memperhatikan unsur-unsur keindahan,
kerapian, perbandingan ukuran kertas dan lain-lainnya.
c. Khusus untuk ukuran kertas kepala surat yang dipergunakan adalah yang
dapat ditentukan sebagaimana mestinya.
d. Jenis kertas untuk kepala surat dapat dipilih berdasarkan kebutuhan
termasuk dalam hal ini adalah sama atau tidaknya jenis kertas untuk surat
tembusan atau pertinggal, demikian pula adanya dengan lembaga interen
yang dibentuk.
e. Format tulisan kertas kepala surat:
- Bagian Atas
i. Logo GMKI sebelah kiri
ii. Tulisan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
iii. Cabang Ambon
iv. Nama lembaga
v. Alamat sekretariat jika ada dan nomor telepon jika memiliki telepon.
ii, iii, iv dan v terletak disebelah kanan i atau dibagian tengah kertas
- Bagian bawah
i. hanya diisi dengan tulisan tema dan sub tema GMKI yang berlaku.
2. Amplop
a. Warna tinta pada amplop sama dengan kertas kepala surat
b. Ukuran amplop yang dipergunakan adalah berbentuk panjang putih, dan
jika dibutuhkan maka dapat disesuaikan
c. Format tulisan bagian luar sama dengan format pada kertas kepala surat
bagian atas

2.8. Mekanisme Pengarsipan

Surat Keluar :
1. Surat yang merupakan pertinggal merupakan surat sebagaimana surat yang
ditandatangani.
2. Surat pertinggal dibuat 2 rangkap:
2.1 Surat berwarna putih merupakan surat pertinggal sebagaimana surat
dibuat yang diarsipkan oleh Sekretaris Komisariat atau wakil sekretaris
Komisariat.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

2.2 Surat berwarna kuning merupakan surat pertinggal yang yang diarsipkan
terpisah dari surat berwarna putih oleh sekretaris Komisariat atau wakil
sekretaris Komisariat untuk kegunaan organsiasi.

3. Surat pertinggal merupakan dokumentasi organisasi yang tidak dapat


diberikan kepada
pihak lain.
Surat Masuk :
1. Surat masuk terbagi atas :
1.1 Surat masuk intern
1.2 Surat masuk extern
2. Setiap surat masuk intern dilakukan pencatatan oleh sekretaris Komisariat
atau wakil sekretaris Komisariat yang kemudian didistribusikan kebidang-
bidang untuk segera ditindaklajuti.
3. Surat masuk intern yang telah ditindaklajuti dikembalikan kepada
sekretaris Komisariat atau wakil sekretaris Komisariat untuk segera
diarsipkan.
4. Setiap surat masuk extern dilakukan pencatatan oleh sekretaris
Komisariat atau wakil sekretaris Komisariat yang kemudian
didistribusikan ke bidang-bidang atau fungsionris untuk segera
ditindaklajuti,
5. Surat masuk extern yang telah ditindaklajuti dikembalikan kepada
sekretaris Komisariat atau wakil sekretaris Komisariat untuk segera
diarsipkan.
6. Terhadap surat masuk intern atau extern yang telah diarsipkan, pada
akhir kepengurusan dapat musnahkan berdasarkan kepentingan
organisasi.
Perlu dilakukan pengarsipan digital terhadap surat masuk dan keluar.

3. Mekanisme Pendelegasian Tugas Dan Wewenang


a. Pendelegasian wewenang fungsionaris Pengurus Komisariat dilakukan sebagai
berikut:
 Bilamana Ketua Komisariat berhalangan, maka Ketua Komisariat
memandatkan secara tertulis fungsi kewenangannya selaku Pejabat
sementara (Pjs) Ketua Komisariat kepada Ketua Bidang tanpa disertai hak
substitusi.
 Bilamana Sekretaris Komisariat berhalangan, maka mandat untuk
menjalankan fungsi Pejabat sementara (Pjs) Sekretaris Komisariat dijalankan
oleh Wakil Sekretaris Komisariat. Bilamana Wakil Sekretaris Komisariat
berhalangan, maka fungsi Pjs. Sekretaris Komisariat dimandatkan kepada
salah satu Sekretaris Fungsi Bidang tanpa disertai hak substitusi.
 Pendelegasian wewenang oleh masing-masing fungsionaris melalui Ketua
Komisariat dan Sekretaris Komisariat selaku penanggung-jawab organisasi.
b. Pendelegasian wewenang oleh fungsionaris Pengurus Komisariat dilakukan
berdasarkan alasan yang jelas dan ditentukan menurut batasan waktu yang jelas
sebagaimana kebutuhan tugas-tugas organisasi.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

c. Untuk alasan diluar kepentingan organisasi maka pendelegasian dilakukan paling


lambat 2 (dua) minggu disertai alasan yang jelas.
d. Penugasan fungsionaris Pengurus Komisariat dilengkapi dengan surat tugas yang
disampaikan oleh Sekretaris Komisariat.
e. Khusus tentang pengutusan fungsionaris Pengurus Komisariat diatur dengan tata
cara sebagai berikut :
 Pengurus Komisariat akan mendistribusikan informasi secara merata kepada
seluruh fungsionaris dan atau anggota (berdasarkan syarat-syarat peserta
kegiatan) dengan harapan mendapat respon balik dari seluruh fungsionaris
dan atau anggota.
 Pengurus Komisariat menampung seluruh usulan nama-nama calon utusan
dan melakukan penggodokan dan penilaian calon perutusan tersebut pada
Rapat Internal Pengurus Komisariat.
 Dalam melakukan penggodokan dan penilaian usulan nama-nama dimaksud,
akan memperhatikan keseimbangan kesempatan terhadap seluruh
fungsionaris dan atau anggota untuk menghadiri kegiatan dimaksud.
 Apabila Pengurus Komisariat belum menerima usulan nama-nama calon
utusan sampai batas waktu yang telah ditentukan, maka Pengurus
Komisariat mengambil kebijakan untuk memutuskan utusan/delegasi
tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ada .
f. Fungsionaris Pengurus Komisariat yang ditugaskan berkewajiban menyampaikan
laporan kepada SeketarisKomisariat dan Bendahara Komisariat.
g. Penugasan fungsionaris Pengurus Komisariat sedapat-dapatnya
mempertimbangkan efektifitas dan urgenisitas permasalahan.

4. Mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) Fungsionaris Pengurus Komisariat


a. PAW fungsionaris Pengurus Komisariat dilakukan karena:
 Berhalangan tetap (meninggal dunia)
 Mengundurkan diri
 Melanggar konstitusi organisasi
b. PAW fungsionaris Pengurus Komisariat yang disebabkan oleh karena berhalangan
tetap atau meninggal dunia dan mengundurkan diri, dilakukan dengan
menggunakan mekanisme sebagai berikut :
 Pengurus Komisariat mengeluarkan pernyataan sekaligus menginformasikan
bahwa jabatan fungsional tersebut kosong, disampaikan kepada BPC GMKI
Ambon dan anggota selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak yang
bersangkutan dinyatakan berhalangan tetap dan/atau mengundurkan diri.
 Berdasarkan pernyataan Pengurus Komisariat sebagaimana tercatat dalam
point b.1. makaanggota dapat menyampaikan rekomendasi nama-nama
(kader) sesuai aturan kriteria organisasi tentang Pengurus Komisariat yang
telah ditetapkan oleh Muskom.
 Selanjutnya sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Organisasi
GMKI Pasal 5 ayat 3.
 Keputusan PAW yang ditetapkan oleh BPC GMKI Ambon, disampaikan kepada
anggota selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah diputuskan.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

c. PAW Fungsionaris Pengurus Komisariat yang disebabkan oleh tindakan


organisatoris dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :
 Fungsionaris Pengurus Komisariat yang tidak menjalankan tugas-tugas
fungsional selama 1 (satu) bulan, atau berhalangan selama 1 (satu) bulan
tanpa ada berita, maka Pengurus Komisariat menyampaikan surat
penggembalaan pertama kepada yang bersangkutan.
 1 (satu) minggu setelah surat penggembalaan pertama disampaikan tetap
tidak ada respons, atau dengan kata lain yang bersangkutan tetap tidak lagi
menjalankan tugas-tugasfungsionalnya, maka diajukan surat penggembalaan
kedua. Surat penggembalaan diajukan berdasarkan pertimbangan efektifitas
maupun intensitas kerja yang dilakukan oleh yang bersangkutan.
 Apabila yang bersangkutan berhalangan tetap tidak menjalankan tugas-tugas
fungsionalnya dalam kurun waktu 2 (dua) minggu setelah disampaikan surat
penggembalaan kedua, maka Pengurus Komisariat dapat mengusulkan PAW
kepada BPC GMKI Ambon terhadap fungsionaris tersebut dengan
menginformasikan kepada seluruh fungsionaris Pengurus Komisariat untuk
meminta masukan-masukan dan selanjutnya akan diputuskan pada Rapat
Internal Pengurus Komisariat.
 Selanjutnya sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan
Organisasi GMKI Pasal 5 ayat 3.
 Keputusan PAW yang ditetapkan oleh BPC GMKI Ambon, disampaikan kepada
Komisariat-komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah diputuskan.
d. Bahwa untuk menjaga independensi organisasi, maka seluruh fungsionaris
Pengurus Komisariat GMKI Ambon dilarang terlibat dalam kepengurusan partai
politik beserta ormas underbow parpol. Proses PAW bagi fungsionaris Pengurus
Komisariat yang terlibat dalam kepengurusan Parpol, ormas underbow partai
diatur sebagai berikut :
 Pengurus Komisariat memberikan surat teguran kepada fungsionaris yang
bersangkutan untuk mempertanyakan apakah memilih sebagai fungsionaris
Pengurus Komisariat atau Pengurus Partai Politik/ormas underbow dari atau
Partai Politik.
 Surat pengunduran diri fungsionaris Pengurus Komisariat dari Pengurus Partai
Politik/ormas underbow dari Partai Politik harus dialamatkan kepada Partai
Politik/ormas underbouw dimaksud dengan menembuskannya kepada BPC
GMKI Ambon.
 2 (dua) minggu setelah surat teguran disampaikan tetap tidak ada respons
(pilihan) dari fungsionaris tersebut atau memilih sebagai Pengurus Partai
Politik/ormas underbow maka Pengurus Komisariat dapat mengusulkan kepada
BPC untuk melakukan PAW terhadap fungsionaris tersebut dengan
menginformasikan kepada seluruh fungsionaris Pengurus Komisariat untuk
meminta masukan-masukan dan selanjutnya akan diputuskan pada Rapat
Internal Pengurus Komisariat GMKI Ambon.
 Selanjutnya sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Organisasi
GMKI Pasal 5 Ayat 3.
 Keputusan PAW yang ditetapkan oleh BPC GMKI Ambon, disampaikan kepada
komisariat-komisariat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah diputuskan.

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

5. Penggunaan dan Pertanggung-jawaban Keuangan


a. Setiap penggunaan keuangan harus sepengetahuan ketua, sekretaris dan
bendahara Komisariat.
b. Pencairan dana bagi operasional kegiatan maupun realisasi program hanya
diperuntukan bagi kegiatan yang telah dibahas dan disetujui dalam rapat
internal Pengurus Komisariat.
c. Kebijakan penggunaan dana diluar pos yang telah dianggarkan dan ditetapkan di
pleno Pengurus Komisariat hanya terjadi jika telah disetujui oleh ketua,
sekretaris dan bendahara Komisariat.
d. Dalam setiap rapat Pengurus Komisariat, Bendahara Komisariat harus
menyampaikan informasi pendapatan dan belanja dan saldo akhir posisi
keuangan Komisariat.
e. Bendahara Komisariat harus membuat informasi perkembangan dan posisi
keuangan Komisariat secara naratif per setiap bulan.

6. Monitoring Dan Evaluasi


a. Monitoring wajib dilakukan berjenjang secara struktural maupun fungsional,
setiap waktu dan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
b. Setiap bagian (Penanggung-jawab organisasi, bendahara dan bidang-bidang)
harus membuat laporan perkembangan aktifitas (proggress report) per setiap
bulan, yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.

7. Laporan Pertanggungjawaban
I PENDAHULUAN
II GAMBARAN UMUM PERJALANAN ORGANISASI (Menjelasakan Secara umum
Implementasi Arah dan Strategi Kebijakan Umum Komisariat)
III LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA Komisariat
1. Bidang Organisasi
a. dasar pemikiran
b. tujuan
c. jenis kegiatan
d. pelaksanaan : realisasi/tidak terrealisasi
e. waktu pelaksanaan
f. indicator keberhasilan
g. pembiayaan
i. evaluasi pelaksanaan
2. Bidang lain dst
IV LAPORAN KEUANGAN Komisariat
V PENUTUP

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022
ATURAN ORGANISASI GMKI
DIBUAT OLEH BPC GMKI AMBON
MASA BAKTI 2020-2022

III. PENUTUP

Petunjuk Teknis Kerja Internal Pengurus Komisariat seyogyanya haruslah menjadi


kebutuhan dasar dalam setiap pelaksanaan organisasi di tingkat komisariat. Dalam
rangka efisiensi dan efektifitas kinerja organisasi tentunya harus ada dalam koridor
kewajaran dan terukur. Perlu juga dipahami, bahwa banyak mekanisme yang dapat
berlangsung secara otomatis akibat dari kesatuan organisasi dari unit-unit dalam sistem
organisasi ini.
Petunjuk Teknis Kerja Internal Komisariat kemudian menggunakan mekanisme
yang tetap memelihara pola yang sudah ditetapkan, sebagaimana mengacu pada uraian
tugas Pengurus Komisariat, namun tetap terbuka pada kreatifitas yang memungkinkan
organisasi berkembang secara adaptif sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi
yang berlangsung begitu cepat.
Pada prinsipnya segala sesuatu yang telah dirumuskan, merupakan suatu konsep
ideal yang mesti dijalankan dalam rangka pencapaian tugas dan tujuan organisasi.
Tetapi perlu disadari bahwa tanpa kesadaran dari setiap fungsionaris dalam
melaksanakan keterpanggilan pelayanannya lewat Pengurus Komisariat, serta unit
satuan lainnya dari wadah yang kita cintai ini, justru akan membawa organisasi semakin
jauh dari apa yang dicita-citakan.
Kiranya Tuhan Yesus Sang Kepala Gerakan akan tetap menjaga dan menuntun kita
semua sebagai pekerja-pekerja yang baik di kebun anggur-Nya.
“Ut Omnes Unum Sint”

BIDANG ORGANISASI
BPC GMKI – AMBON MASA BAKTI 2020-2022

Anda mungkin juga menyukai