OLEH
FEBRIN RENATA ELLY
NPM. 12114201160035
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada kerja insulin dan terjadilah hiperglikemi (Susanti & Bistara, 2018).
Estimasi terakhir IDF tahun 2017, di dunia ada 382 juta yang
terkena DM dan menurut perkiraan ada 175 juta yang belum terdiagnosa,
tersebut akan semakin bertambah pada tahun 2035 dengan prevalensi 592
sebanyak 693 kasus, denga kategori 102 pasien DM dengan insulin dan
Ulkus diabetik adalah lesi pada semua lapisan kulit, nekrosis atau gangren
yang terletak pada telapak kaki penderita diabetes melitus. Ulkus diabetes
paling banyak adalah usia 20-79 tahun dengan pravalensi 4,72 milyar.
berujung kematian.
darah tetap normal dan mencegah adanya ulkus diabetik, tergantung pada
et al., 2020).
diberikan keluarga kepada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit.
B. Rumusan Masalah
diabetik?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ulkus diabetik dan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi institusi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
jaringan setempat.
luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan dapat berkembang
menjadi infeksi.
2. Tanda dan Gejala Ulkus Diabetik
(kesemutan gringgingen).
menjadi pendek).
(nekrosis, ulkus).
3. Etiologi
nyeri
e. Pembentukan kalus
serta perfusi yang sudah hilang. Kelas 4 lebih mengacu pada gangrene
tinggi
Grade 1 Ulkus superfisial Kontrol gula darah
yang melibatkan dan pemberian
seluruh bagian antibiotik
lapisan kulit tanpa
menyebar ke bagian
jaringan
Grade 2 Ulkus dalam, Kontrol gula darah,
menyebar sampai debridement dan
ligament, otot, tapi pemberian antibiotik
tidak ada
keterlibatan dengan
tulang serta
pembentukan abses
Grade 3 Ulkus dalam disertai Debridement dan
oleh pembentukan amputasi kecil
abses atau selulitis
sering disertai
dengan
osteomyelitis
Grade 4 Gangren pada satu Debridement serta
lokasi kaki amputasi luas
Grade 5 Gangren melebar Amputasi dibawah
hingga seluruh kaki lutut
Gambar 2.2 Klasifikasi Wagner-Meggit
Sumber: (Fikri dkk, 2019).
a. Neuropati perifer
a. Umur ≥ 60 tahun
Umur ≥ 60 tahun berkaitan dengan terjadinya ulkus diabetika karena
pada usia tua, fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses
b. Lama DM ≥ 10 tahun
atau lebih, apabila kadar glukosa darah tidak terkendali, karena akan
c. Obesitas
kg/m2 (wanita) dan IMT ≥ 25 kg/m2 (pria) atau berat badan relatif
(BBR) lebih dari 120 % akan lebih sering terjadi resistensi insulin.
d. Nouropati
serabut syaraf yang lebih lanjut akan terjadi neuropati. Syaraf yang
e. Hipertensi
vaskuler, selain itu hipertensi yang tekanan darah lebih dari 130/80
Kadar glukosa darah tidak terkontrol ( gula darah puasa (GDP) > 100
kontrol gula darah dengan yang tidak rutin melakukan kontrol gula
g. Kebiasaan Merokok
denyut nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki
i. Diet
(DM) yang rutin melakukan perawatan kaki dengan yang tidak rutin
Pasien diabetes tidak boleh berjalan tanpa alas kaki karena tanpa
mengalami neuropati.
7. Penatalaksanaan
b) Periksa bagian dari kuku jari, lihat ada tidaknya kuku yang
pada kuku
c) Periksa bagian kulit di bagian sela-sela jari (dari ujung
(fisura)
air hangat
(fungi)
2) Perawatan kuku kaki
kali
dalam rumah
tajam
kaki bengkak
hal ini secara bersamaan pada kaki kiri dan kanan dengan
sebanyak 10 kali
bergantian.
10) Debridement
debridement yaitu :
mikroorganisme
11) Dressing
8. Komplikasi
a) Komplikasi makrovaskuler
b) Komplikasi mikrovaskuler
a) Pencegahan Primer
Penyuluhan mengenai terjadinya Ulkus kaki diabetik
b) Pencegahan sekunder
4) Wound Control
Sandika, 2018).
ulkus sehingga harus dihindari sekali. Hal ini sangat perlu dan
c) Pencegahan Tersier
kulit serta juga ada ulkus yang sangat berbau sehingga di curigai
secara klinis sesuai dengan tanda dan gejala inflamasi lokal. Oleh
Hanum, 2017).
prognosis yang jauh lebih parah dari pada ulkus yang baru awal
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
data yang sudah ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan
melibatkan proses telaah kritis dalam penelitian studi. Tujuan dari metode
ini adalah untuk membantu peneliti lebih memahami latar belakang dan
bagaimana hasil dari penelitian tersebut sehingga dapat menjadi acuan bagi
penelitian baru.
beberapa tahapan yang harus dilakukan sehingga hasil dari studi literature
a. (P) Populasi
diabetik.
b. I (Intervensi)
c. C (Comparator)
d. O (Outcome)
ulkus diabetik.
ulkus diabetik.
2. Menyusun Protokol
Screening Screening:
(n=35) a. Rentang waktu 5 tahun
(2015-2020)
b. Tipe (Reserch articels,
Jumlah jurnal yang review articles)
dapat diakses full
text (n =10) Kriteria Inklusi:
a. Jurnal yang berkaitan dengan
hubungan pengetahuan ulkus
diabetik dan dukungan keluarga
dengan upaya pencegahan ulkus
Jurnal akhir yang sesuai dengan diabetik
b. Dapat diakses full text
kriteria inklusi
c. Rentang waktu 5 tahun terakhir
(n= 10) Google scholar (n =10)
Gambar 3.1. Diagram PRISMA: Tahapan systematic review
a. Pencarian Data
b. Skrining Data
sesuai dengan topik atau judul, abstark, dan kata kunci yang diteliti.
4. Ektraksi Data
1. Populasi
oleh peneliti. Adapun yang menjadi populasi dalam study literature ini
2. Sampel
3. Teknik Sampling
eksklusi. Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam
sebuah penelitian yang akan kita review dan kirteria eksklusi adalah
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
diabetik
E. Analisa Data