Ludwig M. Kelwulan
Konsepsi Dasar
Permasalahan Internal AMGPM :
Sejarah panjang AMGPM butuh perubahan perilaku berorganisasi.
Hingga saat ini belum ada sistem pendidikan kader.
Penataan Organisasi
Luasnya wilayah pelayanan
Perkembangan dan perubahan masyarakat
Proses pengorganisasian GPM
Tingkat pendidikan Pengurus + Anggota
Kegiatan AMGPM monoton
Kurikulum pembinaan SM, Remaja, & Katekisasi = baik
Kompleksitas permasalahan di AMGPM
Konsepsi Dasar
Permasalahan Eksternal AMGPM
Gereja
AMGPM sebagai lini strategis dalam gereja harus menjadi agen
perubahan
Tantangan masyarakat terhadap gereja (5 ketahanan umat)
Pluralisme & pengakuan keberadaan agama-agama
Semangat pembaruan berbasis reformasi
Perjuangan mewujudkan Shaloom Allah
Persoalan Oikumenesasi Gereja
Masalah pemberdayaan ekonomi rakyat
Kesan buruk dari konflik kemanusiaan Maluku
Tuntutan pembaruan manajemen GPM
Konsepsi Dasar
3 Pilar utama:
Firman
Gereja
Konteks
indikasi
indikasi
kurikuler
kurikuler
Pilar Firman
Mengutamakan indikator kurikuler :
Memahami Alkitab secara baik dan benar
Tindakan Allah mengasihi manusia
Memimpin ibadah dan menyusun renungan
Yesus sebagai pusat kehidupan manusia
Pilar Gereja
Indikator Kurikuler yang diutamakan:
Perilaku oikumenis, misioner dan kemandirian gereja
Sejarah dan gumulan gereja-gereja di Indonesia
GPM dalam lintasan sejarah
Tugas dan peran gereja dalam masyarakat
AMGPM sebagai bagian integral dari gereja
Eklesiologi GPM
P i l a r Ko n t e k s
Indikator Kurikuler yang diutamakan:
Kepemimpinan, kemandirian dan prakarsa
Kebangsaan, pluralisme, demokratisasi dan persaudaraan
Kewirausahaan dan pemberdayaan
Problematika pembangunan, kemanusiaan dan
kemasyarakatan
Lingkungan hidup dan kependudukan
Melestarikan budaya dan kearifan lokal
Agama-agama di Indonesia
Penjabaran Program
Prosentase materi
Tingkat Basis
Firman, 20 %
Gereja, 15 % Tingkat Menengah
Konteks, 65 % Firman, 20 % Tingkat Lanjutan
Gereja, 10 % Firman, 15 %
Konteks, 70 % Gereja, 10 %
Konteks, 75 %
Prinsip Pengembangan
Materi
Berorientasi pada pencapaian tujuan
Prinsip integratif : terpadu dan menggunakan
model spiral.
Prinsip sinkronisasi
Prinsip efektivitas : harus mudah diserap
(metode pembelajaran)
Prinsip relevansional : persoalan gereja dan
masyarakat
Kompetensi Yang Diharapkan
Nilai-nilai etik, moral dan spiritual yang baik
Intelektual, psimotorik dan praktikal
Kualitas kepemimpinan, kemandirian dan prakarsa
Nilai-nilai kemanusiaan, rasa empati dan solider
Sikap dan mental kewirausahaan dan pemberdayaan potensi diri
Sikap kebangsaan, demokratisasi dan persaudaraan
Nilai-nilai budaya dan berkomeitmen melestarikan kearifan lokal
Kemampuan berefleksi dan aksi yang transformatif sesuai tuntutan
perubahan
Wawasan oikumenis, misioner dan eklesiologis
SISTEM PELAKSANAAN
KADERISASI
Tingkat Basis
Pada tingkat Cabang dan Ranting
Materinya sesuai Kurikulum Inti Pendidikan Kader AMGPM
Metode variatif
Pengurus Ranting wajib ikut
Waktu : 8 - 10 hari
Terpusat pada tempat yang ditentukan
Penanggung jawab adalah Pengurus Ranting dan Cabang
PB dan PD dapat melakukan pendidikan kader tingkat basis
untuk Pengurus/anggota Ranting
Tingkat Menengah
Pada tingkat Cabang dan Daerah
Penanggung jawab adalah Pengurus Cabang dan Daerah
Materinya sesuai Kurikulum Inti Pendidikan Kader AMGPM
Pengurus Cabang wajib ikut
Waktu : 10 - 12 hari
Terpusat pada tempat yang ditentukan
PB dan PD dapat melakukan pendidikan kader tingkat basis
Menengah
Tingkat Lanjutan
Dilaksanakan oleh PB dan PD
Penanggung jawab adalah PB dan PD
Materinya sesuai Kurikulum Inti Pendidikan Kader
AMGPM
PB dan PD wajib ikut
Waktu : 10 - 12 hari
Terpusat pada tempat yang ditentukan
Komposisi Teori &
Praktek