Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN AMANDEMEN ANGGARAN DASAR AMGPM

DRAF AD SEMENTARA YANG DIPAKAI AMANDEMEN ANGGARAN DASAR HASIL KONGRES XXVII CATATAN PERBEDAAN

BAB I BAB I Pada Bab I penambahan kata Wilayah dan


NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN NAMA, WAKTU, WILAYAH DAN pada judul Bab,
KEDUDUKAN
Pasal 1 Pasal 1
N A M A Organisasi ini bernama Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku, selanjutnya Pada pasal 1 tidak memakai judul pasal dan
disingkat AMGPM. ditambah kata Organisasi ini bernama
Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku disingkat AMGPM pada awal kalimat
Pasal 2
Pasal 2 AMGPM didirikan pada tanggal 27 Maret 1933 oleh Gereja Protestan Maluku Pada pasal 2 mulai dari kata terbatas ...dst
W A K T U (GPM) untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya, dan tetap berkordinasi dirobah mulai dari kata ditentukan ... dst
AMGPM didirikan pada tanggal 27 Maret 1933 oleh GPM untuk dengan GPM
jangka waktu yang tidak terbatas dan tetap berada dibawah
koordinasinya. Pasal 3
Medan pelayanan AMGPM meliputi seluruh wilayah pelayanan GPM yang Pasal 3 AD yang lama dipecah menjadi dua
Pasal 3 berada di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. pasal pada AD baru disesuaikan dengan
KEDUDUKAN judul Bab I dimana pasal 3 menerangkan
Medan pelayanan AMGPM meliputi seluruh seluruh wilayah Pasal 4 wilayah pelayanan AMGPM dan pada pasal
pelayanan GPM di Provinsi Maluku dan Maluku Utara dan Pusat pimpinan AMGPM berkedudukan di Pusat Pimpinan Gereja Protestan 4 menerangkan kedudukan AMGPM
mempunyai pusat pimpinan berkedudukan di pusat pimpinan Maluku (GPM).
GPM.
BAB II BAB II
T U J U A N T U J U A N Bab II tidak mengalami perobahan judul,
Pasal 4 Pasal 5 hanya terjadi perobahan Pasal 4 AD lama
Tujuan AMGPM ialah membina pemuda gereja sebagai pewaris Tujuan AMGPM ialah membina pemuda gereja sebagai pewaris dan penerus menjadi pasal 5 AD baru
dan penerus nilai-nilai Injili agar memiliki ketahanan iman, nilai-nilai Injili agar memiliki ketahanan iman, Iptek, sosio ekonomi, sosio
Iptek, sosio ekonomi, sosio budaya dan sosio politik, untuk budaya dan sosio politik, untuk mewujudkan tanggung jawabnya dalam
mewujudkan tanggung jawabnya dalam kehidupan bergereja, kehidupan bergereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB III BAB III


Komisi A, 1 of 6
PENGAKUAN PENGAKUAN
Pasal 5 Pasal 6 Pasal 5 menjadi Pasal 6
1. Dalam ketaatana kepada Firman Allah sebagaimana 1. Dalam ketaatan kepada Firman Allah sebagaimana disaksikan dalam Alkitab
disaksikan dalam Alkitab oleh Kuasa Roh Kudus, AMGPM oleh Kuasa Roh Kudus, AMGPM mengaku bahwa : YESUS KRISTUS ADALAH
mengaku bahwa :YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN DAN TUHAN DAN KEPALA GEREJA, TUHAN ATAS SEJARAH BANGSA-BANGSA, DAN
KEPALA GEREJA, TUHAN ATAS SEJARAH BANGSA-BANGSA, ALAM SEMESTA, JURU SELAMAT DUNIA.
DAN ALAM SEMESTA, JURU SELAMAT DUNIA. 2. AMGPM mengungkapkan pengakuan ini di dalam persekutuan,
2. AMGPM mengungkapkan pengakuan ini di dalam pemberitaan Injil dan pelayanan.
persekutuan, pemberitaan Injil dan pelayanan. 3. AMGPM menolak segala sesuatu yang secara dasariah bertentangan dengan
3. AMGPM menolak segala sesuatu yang secara dasariah pengakuan ini.
bertentangan dengan pengakuan ini.

BAB IV BAB IV
AZAS BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA AZAS BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pasal 6 Pasal 7 Pasal 6 menjadi pasal 7


Dalam terang pengakuan sebagaimana disebutkan dalam Bab III Dalam terang pengakuan sebagaimana disebutkan pada Bab III pasal 6, maka
pasal 5, maka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, AMGPM berasaskan
bernegara, AMGPM berasaskan Pancasila. Pancasila.

BAB V BAB V
M O T O M O T O

Pasal 7 Pasal 8 Pasal 7 menjadi pasal 8


Moto AMGPM : KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA Moto AMGPM : KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA (Matius 5, ayat 13
(Matius 5, ayat 13 a dan 14 a) a dan 14 a)

BAB VI BAB VI
AMANAT PELAYANAN AMANAT PELAYANAN
Pasal 8 Pasal 9
Amanat pelayanan adalah seluruh bentuk kegiatan yang Amanat pelayanan adalah seluruh bentuk kegiatan yang dilaksanakan sesuai Pasal 8 menjadi pasal 9
dfilaksanakan sesuai tujuan, pengakuan, asas, dan moto tujuan, pengakuan, asas, dan moto organisasi.
organisasi.

BAB VII BAB VII

Komisi A, 2 of 6
STATUS DAN BENTUK STATUS DAN BENTUK

Pasal 9 Pasal 10 Pasal 9 menjadi pasal 10


S T A T U S S T A T U S

1. Sebagai bagian integral dari Gereja Protestan Maluku, 1. Sebagai bagian integral dari Gereja Protestan Maluku, AMGPM adalah
AMGPM adalah organisasi pemuda gereja yang fungsional organisasi pemuda gereja yang fungsional dan merupakan Organisasi
dan merupakan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang tetap berakar pada Gereja,dan terbuka
yang tetap berakar pada Gereja,dan terbuka kepada dunia. kepada dunia.
2. AMGPM adalah organisasi kader dan wadah tunggal
pembinaan pemuda GPM. 2. AMGPM adalah organisasi kader dan wadah tunggal pembinaan pemuda
GPM.
Pasal 10
B E N T U K Pasal 11 Pasal 10 menjadi pasal 11
B E N T U K
Sesuai bentuk Gereja Protestan Maluku, AMGPM berbentuk
kesatuan. Sesuai bentuk Gereja Protestan Maluku, AMGPM berbentuk kesatuan.

Pasal 11 Pasal 12 Pasal 11 menjadi pasal 12


Pembagian daerah kerja disesuaikan dengan pembagian daerah Pembagian daerah kerja disesuaikan dengan pembagian daerah pelayanan
pelayanan GPM, dengan jenjang sebagai berikut : GPM, dengan jenjang sebagai berikut :
1. Pengurus Besar pada tingkat Sinode 1. Pengurus Besar pada tingkat Sinode
2. Pengurus Daerah pada tingkat Klasis 2. Pengurus Daerah pada tingkat Klasis
3. Pengurus Cabang pada tingkat jemaat 3. Pengurus Cabang pada tingkat jemaat
4. Pengurus Ranting pada tingkat jemaat/sektor 4. Pengurus Ranting pada tingkat jemaat/sektor pelayanan.
pelayanan.

BAB VIII BAB VIII


KEANGGOTAAN KEANGGOTAAN
Pasal 12 Pasal 13
Anggota AMGPM adalah semua anggota GPM yang berusia 17 Anggota AMGPM adalah warga Gereja Protestan Maluku berusia 17 45 tahun. Pasal 12 menjadi pasal 13
45 tahun.

BAB IX BAB IX
ALAT-ALAT KELENGKAPAN ALAT-ALAT KELENGKAPAN

Komisi A, 3 of 6
Pasal 13 Pasal 14 Pasal 13 dan 14 AD lama digabung menjadi
Lembaga Legislatif pasal 14 dengan 3 ayat antara lain :
1. Alat kelengkapan organisasi terdiri dari lembaga legislatif dan lembaga Ayat 1 menerangkan tentang alat
1. Kongres eksekutif. kelengkapan organisasi
2. Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) 2. Yang dimaksud dengan lembaga legislatif, terdiri dari : Ayat 2 menerangkan lembaga legislatif butir
3. Konferensi Daerah (Konferda) a. Kongres a s/d h
4. Musyawarah Pimpinan Paripurna Daerah (MPPD) b. Musyawarah PimpinanParipurna (MPP)
5. Konferensi Cabang (Konfercab) c. Konferensi Daerah (Konferda) Ayat 3 menerangkan tentang lembaga
6. Musyawarah Pimpinan Paripurna Cabang (MPPC) d. Musyawarah Pimpinan Paripurna Daerah (MPPD) eksekutif
7. Rapat Ranting e. Konferensi Cabang (Konfercab)
8. Rapat Kerja Ranting f. Musyawarah Pimpinan Paripurna Cabang (MPPC)
g. Rapat Ranting
Pasal 14 h. Rapat Kerja Ranting
Lembaga Eksekutif 3. Yang dimaksud dengan lembaga eksekutif terdiri dari :
1. Pengurus Besar (PB) a. Pengurus Besar, disingkat PB
2. Pengurus Daerah (PD) b. Pengurus Daerah, disingkat PD
3. Pengurus Cabang (PC) c. Pengurus Cabang, disingkat PC
4. Pengurus Ranting (PR) d. Pengurus Ranting, disingkat PR

BAB X BAB X
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 15 Pasal 15
1. Pengambilan keputusan di dalam AMGPM didasarkan pada prinsip Pasal 15 dan 16 AD lama digabung menjadi
Pengambilan keputusan di dalam AMGPM didasarkan pada musyawarah untuk mufakat. satu pasal dengan dua ayat yang isinya sama
prinsip musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan dgn pasal 15 dan 16 AD lama
Pasal 16 diambil berdasarkan pemungutan suara.
Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka
keputusan diambil dengan pemungutan suara.

BAB XI BAB XI
PERBENDAHARAAN PERBENDAHARAAN Pasal 17 menjadi pasal 16
Pasal 17 Pasal 16
Perbendaharaan AMGPM adalah segala harta milik, sumber- Perbendaharaan AMGPM adalah segala harta milik, sumber-sumber dana yang
sumber dana yang berupa uang, barang yang bergerak dan tidak berupa uang, barang yang bergerak dan tidak bergerak, yang menjadi milik
bergerak, yang menjadi milik organisasi. organisasi

BAB XII BAB XII

Komisi A, 4 of 6
HUBUNGAN DAN KERJASAMA HUBUNGAN DAN KERJA SAMA
Pasal 18 Pasal 17 Pasal 18 dan 19 AD lama digabung menjadi
1. Dalam Upaya mewujudkan keesaan Gereja, maka AMGPM tetap pasal 17 dengan dua ayat dengan isi pasal
Dalam upaya mewujudkan keesaan gereja maka AMGPM tetap berusaha membina hubungan oikumenis dengan organisasi pemuda gereja 18 menjadi ayat 1 dan pasal 19 menjadi ayat
berusaha membina hubungan oikumenis dengan organisasi di seluruh Indonesia, (gereja anggota PGI), Dewan gereja Asia (DGA), Dewan 2
pemuda gereja di seluruh Indonesia (gereja anggota PGI) Dewan Gereja se dunia (DGD), kerjasama juga dapat dilakukan dengan Lembaga
Gereja Asia (DGA), dewan gereja se dunia (DGD) Kerjasama juga keagamaan lainnya.
dapat dilakukan dengan gereja katolik dan lembaga keagamaan
lainnya. 2. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, AMGPM
bekerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, lembaga-lembaga
Pasal 19 pemerintah dan non pemerintah, dengan tetap berpegang teguh pada
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tujuan, pengakuan, asas, amanat pelayanan dan Moto Organisasi.
AMGPM bekerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda, lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah,
dengan tetap berpegang teguh pada tujuan, pengakuan, asas,
amanat pelayanan dan Moto Organisasi.

BAB XIII BAB XIII


PERATURAN PERALIHAN PERATURAN PERALIHAN

Pasal 20 Pasal 18 Pasal 20 menjadi pasal 18


Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku dapat dibubarkan Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku dapat dibubarkan atau membubarkan
atau membubarkan diri, jika mendapat perswetujuan Kongres diri, jika mendapat perswetujuan Kongres dengan jalan musyawarah untuk
dengan jalan musyawarah untuk mufakat dan dengan mufakat dan dengan memperhatikan pertimbangan Sinode GPM, cq BPH
memperhatikan pertimbangan Sinode GPM, cq BPH Sinode Sinode GPM.
GPM.

Pasal 21 Pasal 19 Pasal 21 menjadi pasal 20


Tatacara pembubaran atau dibubarkan, peleburan atau Tatacara pembubaran atau dibubarkan, peleburan atau meleburkan diri, diatur
meleburkan diri, diatur di dalam ART. di dalam ART.

Komisi A, 5 of 6
BAB XIV BAB XIV
PERUBAHAN ATAU PENAMBAHAN PERUBAHAN ATAU PENAMBAHAN

Pasal 22 Pasal 20 Pasal 22 menjadi pasal 20


Perubahan atau penambahan Anggaran Dasar ini dapat Perubahan atau penambahan Anggaran Dasar ini dapat dilakukan atau
dilakukan atau dianggap sah, apabla mendapat persetujuan dianggap sah, apabla mendapat persetujuan Kongres dengan jalan
Kongres dengan jalan musyawarah untuk mufakat dan dengan musyawarah untuk mufakat dan dengan memperhatikan pertimbangan Sinode
memperhatikan pertimbangan Sinode GPM, cq BPH Sinode GPM, cq BPH Sinode GPM.
GPM.
BAB XV BAB XV
KETENTUAN PANUTUP KETENTUAN PANUTUP
Pasal 23 Pasal 21 Pasal 23 menjadi pasal 21
Hal-hal yang belum dimuat dalam Anggaran Dasar ini, akan Hal-hal yang belum dimuat dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain dengan ketentuan tidak
dengan ketentuan tidak bertentangan Anggaran Dasar. bertentangan Anggaran Dasar.

CATATAN : * Pada AD yang lama terdapat 15 BAB 23 pasal sedangkan pada AD Amandemen terdapat 15 Bab, 21 pasal

Komisi A, 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai