WAINGAPU
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
ALAT PERLENGKAPAN CABANG
1. Konperensi Cabang
a. Konpercab berlangsung atas panggilan BPC GMKI Waingapu dan/atau atas permintaan
sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota biasa yang disalurkan dan disetujui oleh
PK BPC GMKI Waingapu yang masih sah kepengurusannya.
b. Konpercab berlangsung sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah ditambah
satu jumlah anggota sah yang telah mendaftarkan dirinya kepada panitia kompercab
untuk mengikuti komperensi cabang. .
c. Anggota sudah mendaftarkan diri untuk menghadiri Konpercab selambat-lambatnya
sepuluh hari sebelum Konpercab.
d. Utusan-utusan komisariat yang menghadiri Konpercab harus membawa mandat tertulis
dari PK BPC GMKI Waingapu.
e. PK BPC GMKI Waingapu yang masa bakti telah melewati kalender konstitusi atau yang
dinonaktifkan oleh BPC GMKI Waingapu, maka peserta Konpercab dari komisariat yang
bersangkutan untuk menghadiri Konpercab akan ditentukan oleh BPC GMKI Waingapu.
f. Jumlah utusan atau kuota komisariat yang menghadiri Konpercab ditetapkan sebagai
berikut:
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
10 - 49 orang anggota diwakili oleh 3 orang utusan.
50 - 89 orang anggota diwakili oleh 6 orang utusan.
90 - 129 orang anggota diwakili oleh 9 orang utusan.
130 - 169 orang anggota diwakili oleh 12 orang utusan.
170 - 209 orang anggota diwakili oleh 15 orang utusan.
210 - 239 orang anggota diwakili oleh 18 orang utusan.
240 - 279 orang anggota diwakili oleh 21 orang utusan.
280 - 319 orang anggota diwakili oleh 24 orang utusan.
320 - dst orang anggota diwakili oleh 27 orang utusan.
g. Anggota biasa yang belum memiliki komisariat atau yang tidak termasuk dalam utusan
komisariat, maka statusnya dalam Konpercab akan ditentukan oleh BPC GMKI
Waingapu.
h. Khusus untuk Konpercab yang berlangsung atas permintaan sekurang-kurangnya dua per
tiga jumlah anggota biasa yang disalurkan dan disetujui PK GMKI Waingapu
sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini, maka harus melampirkan bukti sah (kartu
anggota) dari anggota biasa yang bersangkutan dan atas persetujuan PP.
i. Bagi Konpercab berlangsung atas atas permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga
jumlah anggota biasa yang disalurkan dan disetujui PK GMKI Waingapu yang masih sah
kepengurusannya selain karena BPC dalam menjalankan usaha organisasi telah
menyimpang, asas, visi, misi organisasi, keputusan Kongres, keputusan PP, dan
keputusan Konpercab, juga karena masa kepengurusan telah melewati enam bulan dari
masa bakti berdasarkan kalender konstitusi.
j. Hak suara utusan komisariat, BPC GMKI Waingapu, dan BPK BPC GMKI Waingapu
dalam Konpercab adalah satu orang satu suara (one man one vote).
k. Sahnya hak suara anggota dalam Konpercab apabila yang bersangkutan hadir pada saat
pengesahan persidangan Konpercab sebagai wujud dedikasi dan loyalitas bagi organisasi.
l. Persidangan Konpercab dipimpin oleh Majelis Ketua yang berjumlah lima orang yang
terdiri dari dua orang dari unsur BPC GMKI Waingapu yang ditunjuk oleh BPC GMKI
Waingapu dan tiga orang dari unsur utusan komisariat yang dilakukan melalui pemilihan.
m. Untuk Majelis Ketua yang memimpin Konpercab sedapat mungkin pernah satu kali
menjadi Majelis Ketua pada forum Muskom BPC GMKI Waingapu.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
n. Pengaturan lebih teknis menyangkut hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut dalam pasal
ini, akan ditetapkan oleh BPC GMKI Waingapu.
2. Badan Pengurus Cabang
a. BPC GMKI Waingapu mempersiapkan Konpercab dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membentuk dan melantik Panitia Konpercab selambat-lambatnya empat bulan
sebelum Konpercab.
2) Menyampaikan rencana waktu pelaksanaan dan materi Konpercab kepada komisariat-
komisariat untuk didiskusikan secara serius yang difasilitasi oleh BPC GMKI
Waingapu, selambat-lambatnya tiga bulan sebelum Konpercab.
3) Menetapkan jumlah utusan komisariat yang menghadiri Konpercab berdasarkan
jumlah anggota biasa dari komisariat yang bersangkutan dan sudah disampaikan
kepada komisariat selambat-lambatnya dua bulan sebelum Konpercab.
4) Memanggil komisariat-komisariat untuk menghadiri Konpercab selambat-lambatnya
satu bulan sebelum Konpercab.
5) Mempersiapkan rancangan-rancangan yang diperlukan untuk pelaksanaan Konpercab
(tata tertib, acara, garus-garis besar program dan kebijakan cabang (GBPKC),
anggaran pendapatan dan belanja cabang, struktur dan uraian tugas BPC BPC GMKI
Waingapu, pokok-pokok pikiran Konpercab, dan kriteria dan tata cara pemilihan BPC
BPC GMKI Waingapu dan BPK BPC GMKI Waingapu).
6) Mempersiapkan LPJ BPC GMKI Waingapu dimana laporan dimaksud haruslah
merupakan laporan kepada Konpercab dan PP.
7) Membuka persidangan Konpercab sebagai pimpinan sidang sementara.
8) Memimpin pemilihan Majelis Ketua persidangan Konpercab berdasarkan tata cara
pemilihan Majelis Ketua yang ditetapkan Konpercab sebelumnya.
9) Menyampaikan hasil Konpercab kepada PP selambat-lambatnya satu bulan setelah
Konpercab berakhir.
b. Persyaratan fungsionaris BPC GMKI Waingapu:
1) Warga negara Indonesia dan beragama kristen protestan.
2) Memiliki status keanggotaan gereja yang jelas.
3) Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.
4) Sekurang-kurangnya telah satu tahun menjadi anggota.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
5) Pernah mengikuti Konpercab.
6) Pernah menjadi PIK.
7) Telah mengkuti jenjang pendidikan kader formal di tingkat cabang.
8) Tidak boleh rangkap jabatan.
9) Khusus untuk Penanggung jawab Cabang harus pernah menjadi BPC.
c. Masa jabatan fungsionaris BPC GMKI Waingapu dapat berakhir sebelum waktunya
apabila:
1) Meninggal dunia atau berhalangan tetap.
2) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada BPC GMKI
Waingapu.
3) Dikenakan sanksi organisasi oleh BPC GMKI Waingapu karena kurang aktif atau
melanggara aturan organisasi.
4) Rangkap jabatan.
5) Pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan oleh BPC GMKI Waingapu.
d. BPC GMKI Waingapu berkewajiban untuk menyusun daftar anggota sekali dalam
setahun yang sekurang-kurangnya menjelaskan tentang nama anggota, status
kemahasiswaan (asal perguruan tinggi, fakultas, jurusan/departemen, dan program studi),
dan tahun penerimaan sebagai anggota GMKI untuk dilaporkan ke PP dan
Konpercab.
e. Pembentukan badan pembantu BPC GMKI Waingapu diatur sebagai berikut:
1) BPC GMKI Waingapu dapat membentuk dan membubarkan badan pembantu berupa
komisi, tim kerja, panitia khusus, dan badan-badan lainnya bagi kelancaran
pelaksanaan tugasnya.
2) BPC GMKI Waingapu dapat mengangkat dan membebaskan anggota dan staf yang
ditempatkan dalam badan pembantu sebagaimana dimaksud pada poin 1) butir d. ayat
2 pasal ini.
3) Masa kerja badan pembantu sebagaimana dimaksud pada poin 1) butir d. ayat 2 pasal
ini selama-lamanya sama dengan masa kerja BPC GMKI Waingapu yang
membentuknya.
Pasal 3
KOMISARIAT
Pasal 4
PERSIDANGAN-PERSIDANGAN CABANG
1. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dalam setiap persidangan BPC GMKI
Waingapu, BPK BPC GMKI Waingapu, dan PK BPC GMKI Waingapu menganut prinsip
satu orang satu suara (one man one vote).
2. Jenis, tugas, dan kewenangan persidangan BPC GMKI Waingapu terdiri dari:
a. Sidang Pleno BPC GMKI Waingapu:
1) Dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga kali selama satu masa bakti kepengurusan
dengan rincian:
a) Sidang Pleno I (SP I) dilaksanakan selambat-lambatnya tiga bulan setelah
pelantikan dengan tugas dan wewenang utama untuk mereview secara umum
terhadap keseluruhan keputusan-keputusan Konpercab, menyusun program kerja
dan mekanisme kerja BPC GMKI Waingapu, menetapkan kebijakan anggaran dan
pendapatan cabang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
b) Sidang Pleno II (SP II) dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah SP I
dengan tugas dan wewenang untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan
mekanisme kerja BPC GMKI Waingapu, kebijakan anggaran dan pendapatan
cabang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
c) Sidang Pleno III (SP III) dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah SP II
dengan tugas dan wewenang utama untuk mengevaluasi pelaksanaan program
kerja dan mekanisme kerja BPC GMKI Waingapu, kebijakan anggaran dan
pendapatan cabang produk, membahas draf materi Konpercab, menyusun draf
LPJ BPC GMKI Waingapu, melakukan steem motiveering (penyatuan komitmen
dan motivasi) bagi kelanjutan kepengurusan BPC GMKI Waingapu di masa yang
akan datang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
2) Pengecualian terhadap ketentuan di atas dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Pasal 5
PERBENDAHARAAN CABANG
Pasal 6
PERUBAHAN STATUTA CABANG WAINGAPU
1. Perubahan Statuta cabang waingapu ini berlaku berdasarkan keputusan Konpercab dengan
persetujuan sekurang-kurangya tiga per empat jumlah komisariat dan tiga per empat jumlah
utusan yang hadir.
2. Usul perubahan Statuta cabang Waingapu diatur sebagai berikut:
a. Usul perubahan dari komisariat sudah disampaikan kepada BPC GMKI Waingapu
selambat-lambatnya empat bulan sebelum Konpercab.
b. BPC GMKI Waingapu membentuk tim khusus untuk revisi atau penyempurnaan Statuta
Cabang Waingapu yang anggota-anggotanya berasal dari unsur BPC GMKI Waingapu,
unsur ”senior/fiends member”, dan pihak lain yang dipandang perlu.
c. BPC GMKI Waingapu sudah menyampaikan usul tersebut kepada komisariat selambat-
lambatnya tiga bulan sebelum Konpercab.
Pasal 7
TINGKAT KEPUTUSAN CABANG
1. Cabang GMKI Waingapu mempunyai tingkat keputusan dengan urutan-urutan dari yang
tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:
a. Keputusan Konpercab
b. Statuta cabang Waingapu
c. Keputusan BPC GMKI Waingapu
d. Keputusan Muskom.
e. Keputusan PK BPC GMKI Waingapu
Pasal 8
PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta cabang Waingapu ini akan diatur lebih lanjut dalam
Keputusan Konpercab, Keputusan BPC GMKI Waingapu, Keputusan Muskom, dan Keputusan
PK BPC GMKI Waingapu. Statuta ini ditetapkan oleh konpercab Lambanapu ke VII GMKI
Waingapu tanggal 24 februari 2018 di Kelurahan Malumbi – Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur.