Anda di halaman 1dari 19

STATUTA CABANG

GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA


WAINGAPU

BADAN PENGURUS CABANG


GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
WAINGAPU
MASA BHAKTI 2015-2017

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
STATUTA CABANG

GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

WAINGAPU

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

Dalam Statuta ini, yang dimaksudkan dengan:


1. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia adalah organisasi mahasiswa yang bersifat gerejawi,
berafiliasi dan seaspirasi dengan gereja karena dari sana ia lahir, sebagai bagian dari gereja
itu sendiri yang berada di tengah-tengah perguruan tinggi (gereja yang tersamar atau
incognito) untuk melaksanakan tugas-tugas gereja, tidak merupakan bagian dari organisasi
politik dan berbentuk kesatuan yang mempunyai cabang-cabang di kota-kota perguruan tingi
di Indonesia, yang selanjutnya disingkat GMKI.
2. Anggaran Dasar atau yang lazim disebut konstitusi adalah aturan pokok atau hukum tertinggi
atau hukum dasar yang tertulis dari suatu organisasi yang bersifat mengikat anggota dan
kelembagaan organisasi; mengatur hal-hal pokok mengenai anggota, kelembagaan, dan
hubungan antara kelembagaan dan anggota; dan merupakan sumber rujukan dari semua
hukum dan peraturan organisasi lainnya, yang selanjutnya disingkat AD.
3. Anggaran Rumah Tangga adalah kelengkapan dari AD yang mengatur lebih lanjut mengenai
hal-hal pokok yang telah diatur dalam AD, yang selanjutnya disingkat ART.
4. Kongres adalah lembaga legislatif dan badan tertinggi dalam organisasi yang berlangsung
sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun, dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu jumlah cabang, dan sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah
seluruh utusan yang ditentukan.
5. Peraturan Organisasi adalah suatu peraturan yang mengatur serta mengikat semua anggota
dan alat perlengkapan oragnisasi termasuk mekanisme kerjanya yang belum diatur dalam
AD/ART GMKI dan keputusan Kongres, yang selanjutnya disingkat PO

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
6. Pengurus Pusat adalah badan yang memimpin GMKI dan dipilih oleh Kongres dengan sistem
pemilihan langsung dan/atau pemilihan formatur untuk masa kerja dua tahun, yang
selanjutnya disingkat PP.
7. Statuta Cabang GMKI Waingapu adalah suatu pedoman penyelenggaraan kegiatan yang
menjelaskan, mengatur, dan mengikat kelembagaan dan aparat organisasi (anggota dan
pengurus) serta berfungsi sebagai rujukan pengembangan peraturan dan prosedur operasional
untuk menjawab kebutuhan sesuai kondisi dan pergumulan Cabang GMKI Waingapu, yang
selanjutnya disingkat Statuta cabang Waingapu.
8. Konperensi Cabang adalah lembaga legislatif dan/atau badan tertinggi sekaligus badan
konsultatif dalam cabang yang berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun
dan dapat berlangsung atas panggilan Badan Pengurus Cabang atau atas permintaan
sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota biasa, yang selanjutnya disingkat
Konpercab.
9. Badan Pengurus Cabang GMKI Waingapu adalah badan yang memimpin cabang yang
dipilih oleh Konpercab dengan sistem pemilihan langsung dan/atau pemilihan formatur untuk
masa kerja dua tahun, yang selanjutnya disebut BPC GMKI Waingapu.
11. Penanggung jawab BPC GMKI Waingapu adalah Ketua dan Sekretaris Cabang definitif,
yang selanjutnya disebut Penanggung jawab Cabang.
12. Badan Pemeriksa Keuangan BPC GMKI Waingapu adalah badan yang dibentuk dan dipilih
oleh Konpercab yang anggota-anggotaya terdiri dari wakil-wakil anggota untuk memeriksa
keuangan BPC, yang selanjutnya disebut sebagai BPK BPC GMKI Waingapu.
13. Laporan Pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi lintasan umum perjalanan
cabang/komisariat selama dua tahun, laporan pelaksanaan dan evaluasi program kerja dan
kebijakan anggaran, dan harapan-harapan cabang/komisariat untuk dua tahun ke depan yang
disampaikan secara tertulis di hadapan forum Konpercab, yang selanjutnya disingkat LPJ
BPC/PK BPC GMKI Waingapu.
14. Komisariat adalah alat pembantu pembinaan dan pelayanan BPC GMKI Waingapu.
15. Musyawarah Komisariat adalah badan konsultatif dalam cabang yang berlangsung sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu tahun atas panggilan PK BPC GMKI Waingapu atau atas
permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota biasa atau atas panggilan Badan
Pengurus Cabang jika diperlukan, yang selanjutnya disingkat Muskom.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
16. Pengurus Komisariat adalah badan yang memimpin komisariat yang yang dipilih oleh
Muskom dengan sistem pemilihan langsung dan/atau pemilihan formatur untuk masa kerja
satu tahun, yang selanjutnya disebut PK BPC GMKI Waingapu.
17. Pengurus Inti Komisariat adalah jajaran pengurus komisariat selain jabatan Sekretaris
Pelaksana Bidang (Sekpelbid) dan tingkatan di bawahnya, yang selanjutnya disingkat PIK.
18. Rangkap jabatan adalah memiliki minimal dua jabatan di dalam dan di luar organisasi
kecuali pada badan pembantu yang dibentuk oleh BPC GMKI Waingapu sebagai ex-officio,
jabatan fungsional gerejawi, dan jabatan yang sama di organisasi intrauniversitas.
19. Pergantian antar waktu fungsionaris adalah pergantian pengurus BPC GMKI Waingapu atas
persetujuan PP, BPK BPC GMKI Waingapu atas persetujuan BPC, atau PK BPC GMKI
Waingapu atas persetujuan BPC, yang selanjutnya disingkat PAW.

Pasal 2
ALAT PERLENGKAPAN CABANG

1. Konperensi Cabang
a. Konpercab berlangsung atas panggilan BPC GMKI Waingapu dan/atau atas permintaan
sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah anggota biasa yang disalurkan dan disetujui oleh
PK BPC GMKI Waingapu yang masih sah kepengurusannya.
b. Konpercab berlangsung sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah ditambah
satu jumlah anggota sah yang telah mendaftarkan dirinya kepada panitia kompercab
untuk mengikuti komperensi cabang. .
c. Anggota sudah mendaftarkan diri untuk menghadiri Konpercab selambat-lambatnya
sepuluh hari sebelum Konpercab.
d. Utusan-utusan komisariat yang menghadiri Konpercab harus membawa mandat tertulis
dari PK BPC GMKI Waingapu.
e. PK BPC GMKI Waingapu yang masa bakti telah melewati kalender konstitusi atau yang
dinonaktifkan oleh BPC GMKI Waingapu, maka peserta Konpercab dari komisariat yang
bersangkutan untuk menghadiri Konpercab akan ditentukan oleh BPC GMKI Waingapu.
f. Jumlah utusan atau kuota komisariat yang menghadiri Konpercab ditetapkan sebagai
berikut:
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
10 - 49 orang anggota diwakili oleh 3 orang utusan.
50 - 89 orang anggota diwakili oleh 6 orang utusan.
90 - 129 orang anggota diwakili oleh 9 orang utusan.
130 - 169 orang anggota diwakili oleh 12 orang utusan.
170 - 209 orang anggota diwakili oleh 15 orang utusan.
210 - 239 orang anggota diwakili oleh 18 orang utusan.
240 - 279 orang anggota diwakili oleh 21 orang utusan.
280 - 319 orang anggota diwakili oleh 24 orang utusan.
320 - dst orang anggota diwakili oleh 27 orang utusan.
g. Anggota biasa yang belum memiliki komisariat atau yang tidak termasuk dalam utusan
komisariat, maka statusnya dalam Konpercab akan ditentukan oleh BPC GMKI
Waingapu.
h. Khusus untuk Konpercab yang berlangsung atas permintaan sekurang-kurangnya dua per
tiga jumlah anggota biasa yang disalurkan dan disetujui PK GMKI Waingapu
sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini, maka harus melampirkan bukti sah (kartu
anggota) dari anggota biasa yang bersangkutan dan atas persetujuan PP.
i. Bagi Konpercab berlangsung atas atas permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga
jumlah anggota biasa yang disalurkan dan disetujui PK GMKI Waingapu yang masih sah
kepengurusannya selain karena BPC dalam menjalankan usaha organisasi telah
menyimpang, asas, visi, misi organisasi, keputusan Kongres, keputusan PP, dan
keputusan Konpercab, juga karena masa kepengurusan telah melewati enam bulan dari
masa bakti berdasarkan kalender konstitusi.
j. Hak suara utusan komisariat, BPC GMKI Waingapu, dan BPK BPC GMKI Waingapu
dalam Konpercab adalah satu orang satu suara (one man one vote).
k. Sahnya hak suara anggota dalam Konpercab apabila yang bersangkutan hadir pada saat
pengesahan persidangan Konpercab sebagai wujud dedikasi dan loyalitas bagi organisasi.
l. Persidangan Konpercab dipimpin oleh Majelis Ketua yang berjumlah lima orang yang
terdiri dari dua orang dari unsur BPC GMKI Waingapu yang ditunjuk oleh BPC GMKI
Waingapu dan tiga orang dari unsur utusan komisariat yang dilakukan melalui pemilihan.
m. Untuk Majelis Ketua yang memimpin Konpercab sedapat mungkin pernah satu kali
menjadi Majelis Ketua pada forum Muskom BPC GMKI Waingapu.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
n. Pengaturan lebih teknis menyangkut hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut dalam pasal
ini, akan ditetapkan oleh BPC GMKI Waingapu.
2. Badan Pengurus Cabang
a. BPC GMKI Waingapu mempersiapkan Konpercab dengan tahapan sebagai berikut:
1) Membentuk dan melantik Panitia Konpercab selambat-lambatnya empat bulan
sebelum Konpercab.
2) Menyampaikan rencana waktu pelaksanaan dan materi Konpercab kepada komisariat-
komisariat untuk didiskusikan secara serius yang difasilitasi oleh BPC GMKI
Waingapu, selambat-lambatnya tiga bulan sebelum Konpercab.
3) Menetapkan jumlah utusan komisariat yang menghadiri Konpercab berdasarkan
jumlah anggota biasa dari komisariat yang bersangkutan dan sudah disampaikan
kepada komisariat selambat-lambatnya dua bulan sebelum Konpercab.
4) Memanggil komisariat-komisariat untuk menghadiri Konpercab selambat-lambatnya
satu bulan sebelum Konpercab.
5) Mempersiapkan rancangan-rancangan yang diperlukan untuk pelaksanaan Konpercab
(tata tertib, acara, garus-garis besar program dan kebijakan cabang (GBPKC),
anggaran pendapatan dan belanja cabang, struktur dan uraian tugas BPC BPC GMKI
Waingapu, pokok-pokok pikiran Konpercab, dan kriteria dan tata cara pemilihan BPC
BPC GMKI Waingapu dan BPK BPC GMKI Waingapu).
6) Mempersiapkan LPJ BPC GMKI Waingapu dimana laporan dimaksud haruslah
merupakan laporan kepada Konpercab dan PP.
7) Membuka persidangan Konpercab sebagai pimpinan sidang sementara.
8) Memimpin pemilihan Majelis Ketua persidangan Konpercab berdasarkan tata cara
pemilihan Majelis Ketua yang ditetapkan Konpercab sebelumnya.
9) Menyampaikan hasil Konpercab kepada PP selambat-lambatnya satu bulan setelah
Konpercab berakhir.
b. Persyaratan fungsionaris BPC GMKI Waingapu:
1) Warga negara Indonesia dan beragama kristen protestan.
2) Memiliki status keanggotaan gereja yang jelas.
3) Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.
4) Sekurang-kurangnya telah satu tahun menjadi anggota.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
5) Pernah mengikuti Konpercab.
6) Pernah menjadi PIK.
7) Telah mengkuti jenjang pendidikan kader formal di tingkat cabang.
8) Tidak boleh rangkap jabatan.
9) Khusus untuk Penanggung jawab Cabang harus pernah menjadi BPC.
c. Masa jabatan fungsionaris BPC GMKI Waingapu dapat berakhir sebelum waktunya
apabila:
1) Meninggal dunia atau berhalangan tetap.
2) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada BPC GMKI
Waingapu.
3) Dikenakan sanksi organisasi oleh BPC GMKI Waingapu karena kurang aktif atau
melanggara aturan organisasi.
4) Rangkap jabatan.
5) Pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan oleh BPC GMKI Waingapu.
d. BPC GMKI Waingapu berkewajiban untuk menyusun daftar anggota sekali dalam
setahun yang sekurang-kurangnya menjelaskan tentang nama anggota, status
kemahasiswaan (asal perguruan tinggi, fakultas, jurusan/departemen, dan program studi),
dan tahun penerimaan sebagai anggota GMKI untuk dilaporkan ke PP dan
Konpercab.
e. Pembentukan badan pembantu BPC GMKI Waingapu diatur sebagai berikut:
1) BPC GMKI Waingapu dapat membentuk dan membubarkan badan pembantu berupa
komisi, tim kerja, panitia khusus, dan badan-badan lainnya bagi kelancaran
pelaksanaan tugasnya.
2) BPC GMKI Waingapu dapat mengangkat dan membebaskan anggota dan staf yang
ditempatkan dalam badan pembantu sebagaimana dimaksud pada poin 1) butir d. ayat
2 pasal ini.
3) Masa kerja badan pembantu sebagaimana dimaksud pada poin 1) butir d. ayat 2 pasal
ini selama-lamanya sama dengan masa kerja BPC GMKI Waingapu yang
membentuknya.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
f. Dalam hal-hal khusus dan mendesak, Penanggungjawab Cabang dapat mengambil
keputusan tetapi harus mempertanggungjawabkan pada rapat BPC GMKI Waingapu
terdekat berikutnya.

Pasal 3
KOMISARIAT

1. Tugas, Fungsi, Kedudukan, dan Mekanisme Kerja Komisariat


a. Komisariat bertugas untuk membantu dan memudahkan BPC GMKI Waingapu dalam
rangka koordinasi terhadap pembinaan dan pelayanan anggota.
b. Komisariat berfungsi sebagai alat pembantu pembinaan dan pelayanan dari BPC GMKI
Waingapu.
c. Komisariat berkedudukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari mekanisme kerja
BPC GMKI Waingapu sehingga baik menyangkut program kerja, struktur, kebijakan
keuangan, maupun mekanisme kerja interen komisariat akan diatur melalui keputusan
BPC GMKI Waingapu.
d. Untuk memudahkan BPC GMKI Waingapu, maka pembentukan komisariat di
lingkungan Cabang GMKI Waingapu ditetapkan berdasarkan pengelompokan tempat
kuliah dan atau berdasarkan program study.
e. Komisariat dapat mengusulkan nama komisariat untuk dipelajari, dipertimbangkan, dan
diputuskan kepada BPC GMKI Waingapu, yang selanjutnya akan ditetapkan melalui
keputusan BPC GMKI Waingapu dan dilaporkan kepada Konpercab.
2. Musyawarah Komisariat
a. Muskom berlangsung atas panggilan PK BPC GMKI Waingapu atau atas permintaan
sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah anggota biasa yang sah dan harus atas
persetujuan BPC GMKI Waingapu.
b. Muskom bertugas:
1) Menilai laporan pertanggungjawaban PK BPC GMKI Waingapu dalam melaksanakan
keputusan Kongres, keputusan PP, keputusan Konpercab, dan keputusan BPC GMKI
Waingapu.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
2) Menyusun program kerja, struktur, anggaran pendapatan dan belanja komisariat, dan
kebijakan lainnya yang disesuaikan dengan arah dan kebijakan BPC GMKI
Waingapu pada masa bakti yang sedang berjalan.
3) Memilih PK.
c. Sebelum Muskom berlangsung, PK BPC GMKI Waingapu atas persetujuan BPC GMKI
Waingapu menyampaikan kepada anggota-anggota, tugas mana saja yang akan
dilaksanakan Muskom untuk dipertimbangkan Muskom dan tugas Muskom dalam
menilai laporan PK adalah memberikan penilaian kualitatif untuk dijadikan dokumentasi
bagi kehidupan organisasi dan/atau menjadi bahan di dalam Muskom itu sendiri.
d. Persyaratan mengenai sahnya sebuah Muskom diatur sebagai berikut:
1) Bagi komisariat yang jumlah anggota biasa antara 10-49 orang atau kuota utusan
Konpercab adalah 3 orang, maka Muskom dianggap sah apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya sepuluh orang.
2) Bagi komisariat yang jumlah anggota biasa antara 50-169 atau kuota utusan
Kompercab 6-12 orang, maka Muskom dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua per tiga dari jumlah anggota biasa.
3) Bagi komisariat yang jumlah anggota biasa antara 170-320 atau kuota utusan
Konpercab 15-27 orang, maka Muskom dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya setengah ditambah satu per tiga dari jumlah anggota biasa.
e. Anggota sudah mendaftarkan diri kepada PK BPC GMKI Waingapu untuk menghadiri
Muskom selambat-lambatnya tujuh hari sebelum Muskom.
f. Pendaftaran anggota yang menghadiri Muskom ditutup selambat-lambatnya satu hari
sebelum.
g. Hak suara anggota biasa dalam Muskom adalah satu orang satu suara (one man one vote).
h. Sahnya hak suara anggota dalam Muskom apabila yang bersangkutan hadir pada saat
pengesahan persidangan Muskom sebagai wujud dedikasi dan loyalitas bagi organisasi.
i. Khusus untuk Muskom yang berlangsung atas permintaan sekurang-kurangnya dua per
tiga jumlah anggota biasa yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat a. pasal ini, maka
harus melampirkan bukti sah (kartu anggota) dari anggota biasa yang bersangkutan dan
atas persetujuan BPC GMKI Waingapu.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
j. Persidangan Muskom dipimpin oleh Majelis Ketua yang berjumlah lima orang yang
terdiri dari dua orang dari unsur PK yang ditunjuk oleh PK dan tiga orang dari unsur
anggota yang dilakukan melalui pemilihan.
k. Bilamana Muskom tersebut dihadiri oleh BPC GMKI Waingapu, maka BPC GMKI
Waingapu berkewajiban untuk menilai laporan LPJ PK BPC GMKI Waingapu.
3. PK BPC GMKI Waingapu
a. Komisariat dipimpin oleh PK BPC GMKI Waingapu.
b. PK BPC GMKI Waingapu dipilih oleh Muskom untuk masa kerja satu tahun.
c. PK BPC GMKI Waingapu sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara.
d. Persyaratan fungsionaris PK BPC GMKI Waingapu:
1) Warga negara Indonesia dan beragama kristen protestan.
2) Memiliki status keanggotaan gereja yang jelas.
3) Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.
4) Sekurang-kurangya telah satu tahun menjadi anggota.
5) Pernah menghadiri Muskom.
6) Khusus bagi komisariat yang baru atau sudah tidak aktif lagi, maka akan ditetapkan
oleh BPC GMKI Waingapu.
7) Tidak boleh rangkap jabatan.
8) Khusus untuk Ketua dan Sekretaris PK BPC GMKI Waingapu minimal pernah
menjadi PK BPC GMKI Waingapu.
e. PK BPC GMKI Waingapu dipilih oleh Muskom dengan sistem pemilihan langsung
dan/atau pemilihan formatur dan bertanggungjawab kepada BPC GMKI Waingapu
melalui Muskom.
f. Masa kerja PK BPC GMKI Waingapu terhitung mulai tanggal berakhirnya pelaksanaan
Muskom.
g. PK BPC GMKI Waingapu dilantik oleh BPC GMKI Waingapu atau mandataris yang
ditunjuk oleh BPC GMKI Waingapu. Jika BPC GMKI Waingapu berhalngan hadir, maka
BPC GMKI Waingapu dapat memberikan mandat kepada salah seorang ”senior/friends
member” yang berasal dari komisariat yang bersangkutan untuk melantik PK BPC GMKI

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
Waingapu dimaksud berdasarkan surat keputusan pelantikan yang dikeluarkan oleh BPC
GMKI Waingapu disertai surat mandatnya.
h. Pergantian PK BPC GMKI Waingapu harus disertai dengan serah terima yang selengkap-
lengkapnya termasuk inventarisasi dan pengalihan kewenangan perdata kekayaan
organisasi.
i. Naskah serah terima ditulis di atas kertas bermeterai dan ditandatangani oleh PK BPC
GMKI Waingapu demisioner, PK BPC GMKI Waingapu terpilih, dan BPC GMKI
Waingapu sebagai saksi dan BPC GMKI Waingapu berhalangan hadir, maka saksi dapat
diambil dari ”senior/friends member” atau pimpinan gereja/pendeta .
j. Susunan PK BPC GMKI Waingapu yang telah terbentuk sudah dikirimkan ke anggota-
anggota selambat-lambatnya satu bulan setelah disahkan dan dilantik oleh BPC GMKI
Waingapu.
k. Selama PK BPC GMKI Waingapu yang baru belum terbentuk, maka PK BPC GMKI
Waingapu yang lama tetap bertanggungjawab.
l. PK BPC GMKI Waingapu mempersiapkan Muskom dengan tahapan sebagai berikut:
1. Membentuk dan melantik Panitia Muskom selambat-lambatnya 30 hari sebelum
Muskom.
2. Menyampaikan rencana waktu pelaksanaan dan materi Muskom kepada anggota-
anggota untuk didiskusikan secara serius yang difasilitasi oleh PK BPC GMKI
Waingapu, selambat-lambatnya 20 hari sebelum Muskom.
3. Memanggil anggota-anggota untuk menghadiri Muskom selambat-lambatnya 10 hari
sebelum Muskom.
4. Mempersiapkan rancangan-rancangan yang diperlukan untuk pelaksanaan Muskom
(tata tertib, acara, program kerja prioritas berdasarkan kebutuhan komisariat,
anggaran pendapatan dan belanja komisariat, struktur dan uraian tugas PK, pokok-
pokok pikiran Muskom, dan kriteria dan tata cara pemilihan PK BPC GMKI
Waingapu).
5. Mempersiapkan LPJ PK BPC GMKI Waingapu dimana laporan dimaksud haruslah
merupakan laporan kepada Muskom dan BPC GMKI Waingapu.
6. Membuka persidangan Muskom sebagai pimpinan sidang sementara.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
7. Memimpin pemilihan Majelis Ketua persidangan Muskom berdasarkan tata cara
pemilihan Majelis Ketua yang ditetapkan Muskom sebelumnya.
8. Menyampaikan hasil Muskom kepada BPC GMKI Waingapu selambat-lambatnya
satu bulan setelah Muskom berakhir.
m. PK BPC GMKI Waingapu bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan.
n. Penunjukkan ”care taker” PK BPC GMKI Waingapu oleh BPC GMKI Waingapu diatur
sebagai berikut:
1) Apabila kalender konstitusi sudah melewati tiga bulan sedangkan Muskom belum
dilaksanakan.
2) Apabila PK BPC GMKI Waingapu dalam menjalankan usaha organisasi telah
menyimpang, asas, visi, misi organisasi, keputusan Kongres, keputusan PP,
keputusan Konpercab, keputusan BPC GMKI Waingapu, dan keputusan Muskom.
3) ”Care taker” sebagaimana dimaksud pada poin m. pasal ini ditunjuk untuk
melaksanakan dan memegang tugas dan fungsi PK BPC GMKI Waingapu dengan
tujuan untuk meluruskan fungsi PK BPC GMKI Waingapu yang sebenarnya.
4) Dalam surat penunjukan ”care taker” dimaksud, BPC GMKI Waingapu menentukan
masa kerja (batas waktu tugas) dan tugas-tugas PK BPC GMKI Waingapu lainnya.
o. Pembentukan badan pembantu PK BPC GMKI Waingapu diatur sebagai berikut:
1) PK BPC GMKI Waingapu dapat membentuk dan membubarkan badan pembantu
berupa komisi, tim kerja, panitia khusus, dan badan-badan lainnya bagi kelancaran
pelaksanaan tugasnya.
2) PK BPC GMKI Waingapu dapat mengangkat dan membebaskan anggota dan staf
yang ditempatkan dalam badan pembantu sebagaimana dimaksud pada poin 1) butir
m. ayat 3 pasal ini.
3) Masa kerja badan pembantu sebagaimana dimaksud pada poin 1) butir m. ayat 3 pasal
ini selama-lamanya sama dengan masa kerja PK BPC GMKI Waingapu yang
membentuknya.
p. PK BPC GMKI Waingapu tidak diperkenankan mengeluarkan sikap dan pernyataan ke
luar baik atas nama PK BPC GMKI Waingapu maupun atas nama BPC GMKI
Waingapu.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
q. Dalam hal-hal khusus dan mendesak, Pimpinan PK BPC GMKI Waingapu (Ketua dan
Sekretaris) dapat mengambil keputusan untuk lingkup komisariat yang bersangkutan
tetapi harus mempertanggungjawabkan pada rapat PK terdekat berikutnya.
r. Masa jabatan fungsionaris PK BPC GMKI Waingapu dapat berakhir sebelum waktunya
apabila:
1) Meninggal dunia.
2) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada PK BPC GMKI
Waingapu.
3) Dikenakan sanksi organisasi oleh BPC GMKI Waingapu.
4) Rangkap jabatan.
5) Pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan oleh BPC GMKI Waingapu.
q. Mekanisme PAW PK BPC GMKI Waingapu sebagaimana dimaksud pada ayat n. poin 2)
s/d 4) pasal ini diatur sebagai berikut:
1) Harus atas persetujuan BPC GMKI Waingapu.
2) Calon PAW diusulkan oleh PK BPC GMKI Waingapu kepada BPC GMKI Waingapu
untuk dipelajari, dipertimbangkan, dan diputuskan.
3) Usulan PAW harus disertai dengan data-data kronologis yang terjadi sehingga PK
BPC GMKI Waingapu perlu mengusulkan PAW. Data-data dimaksud berisi alasan-
alasan pengunduran diri, pendekatan-pendekatan atau surat peringatan oleh pengurus
kepada fungsionaris yang kurang aktif atau melakukan pelanggaran terhadap aturan-
aturan organisasi.
4) Apabila BPC GMKI Waingapu tidak menyetujui usulan PAW dimaksud, maka
fungsionaris yang bersangkutan masih sah sebagai PK BPC GMKI Waingapu.
5) Apabila Ketua dan Sekretaris PK BPC GMKI Waingapu karena sesuatu hal sehingga
tidak dapat melaksanakan tugas kepengurusannya, maka dapat diganti oleh
fungsionaris lain atas persetujuan BPC GMKI Waingapu jika keadaan komisariat
yang bersangkutan belum memungkinkan untuk segera melaksanakan Muskom.
6) Selanjutnya, PK BPC GMKI Waingapu sudah memberitahukan keputusan BPC
GMKI Waingapu kepada anggota komisariat selambat-lambatnya satu bulan setelah
keputusan tersebut diterima.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
7) Masa kerja tetap berlaku walaupun terjadi PAW pada Ketua dan Sekretaris PK BPC
GMKI Waingapu.
4. Pembentukan dan Pembubaran Komisariat
a. Pembentukan dan pembubaran komisariat dilakukan oleh BPC GMKI Waingapu dan
dilaporkan kepada Konpercab.
b. Pembentukan Komisariat dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Sekurang-kurangnya terdapat kesediaan 10 orang untuk menjadi anggota dan masing-
masing mengajukan permohonan kepada BPC GMKI Waingapu untuk dipelajari,
dipertmbangkan, dan diputuskan.
2) Setelah mendapat bimbingan dan pengarahan dari BPC GMKI Waingapu sekurang-
kurangnya tiga bulan secara intensif.
c. Apabila ada kesediaan mahasiswa di suatu perguruan tinggi untuk menjadi anggota
GMKI tetapi sulit untuk didirikan komisariat, maka mahasiswa dapat diterima menjadi
anggota GMKI dan pembinaannya berada langsung di bawah BPC GMKI Waingapu.
d. Pembubaran komisariat dilakukan apabila:
1) Perguruan tinggi dan komisariat yang bersangkutan dibubarkan atau dileburkan.
2) Anggota biasa di komisaraiat yang bersangkutan kurang dari 10 orang.
3) Poin 1) dan 2) seperti dimaksud pada ayat c. pasal ini, atas sepengetahuan komisariat-
komisariat dalam satu wilayah koordinasi.
4) Semua akibat pembubaran menjadi tanggungjawab BPC GMKI Waingapu.
5. Lambang Kepengurusan Komisariat
a. Seluruh komisariat di lingkungan Cabang GMKI Waingapu memiliki lambang yang
terdiri datas:
1) Bendera, panji, topi, kordon dan lencana kepengurusan.
2) Baik menyangkut pembuatan, warna, ukuran, dan fungsi sama dengan yang dimiliki
oleh BPC GMKI Waingapu.
b. Ukuran stempel dan kop surat PK BPC GMKI Waingapu sama dengan yang dimiliki oleh
BPC GMKI Waingapu ditambah nama komisariat yang bersangkutan.
6. Perpindahan Anggota Lintas Komisariat
a. Anggota dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk berpindah dari komisariat
yang satu ke komisariat yang lain disertai alasan yang jelas dan rasional.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
b. Perpindahan anggota antarkomisariat dianggap sah apabila telah disetujui oleh BPC
GMKI Waingapu

Pasal 4
PERSIDANGAN-PERSIDANGAN CABANG

1. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dalam setiap persidangan BPC GMKI
Waingapu, BPK BPC GMKI Waingapu, dan PK BPC GMKI Waingapu menganut prinsip
satu orang satu suara (one man one vote).
2. Jenis, tugas, dan kewenangan persidangan BPC GMKI Waingapu terdiri dari:
a. Sidang Pleno BPC GMKI Waingapu:
1) Dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga kali selama satu masa bakti kepengurusan
dengan rincian:
a) Sidang Pleno I (SP I) dilaksanakan selambat-lambatnya tiga bulan setelah
pelantikan dengan tugas dan wewenang utama untuk mereview secara umum
terhadap keseluruhan keputusan-keputusan Konpercab, menyusun program kerja
dan mekanisme kerja BPC GMKI Waingapu, menetapkan kebijakan anggaran dan
pendapatan cabang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
b) Sidang Pleno II (SP II) dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah SP I
dengan tugas dan wewenang untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan
mekanisme kerja BPC GMKI Waingapu, kebijakan anggaran dan pendapatan
cabang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
c) Sidang Pleno III (SP III) dilaksanakan selambat-lambatnya 6 bulan setelah SP II
dengan tugas dan wewenang utama untuk mengevaluasi pelaksanaan program
kerja dan mekanisme kerja BPC GMKI Waingapu, kebijakan anggaran dan
pendapatan cabang produk, membahas draf materi Konpercab, menyusun draf
LPJ BPC GMKI Waingapu, melakukan steem motiveering (penyatuan komitmen
dan motivasi) bagi kelanjutan kepengurusan BPC GMKI Waingapu di masa yang
akan datang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
2) Pengecualian terhadap ketentuan di atas dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
b. Tugas dan wewenang Rapat Staf Ketua, Rapat Kesekretariatan Cabang, Rapat
Antarbidang, Rapat Bidang, Rapat Harian, Rapat Tim Kerja Keuangan, Rapat Khusus,
dan rapat-rapat lainya akan diatur lebih lanjut dalam Struktur dan Uraian Tugas BPC
GMKI Waingapu.

Pasal 5
PERBENDAHARAAN CABANG

1. Perbendaharaan cabang diperoleh dari:


a. Iuran anggota.
b. Donasi dan pendapatan lain yang tidak mengikat.
2. BPC GMKI Waingapu berkewajiban untuk membuat kartu iuran dan dibagikan ke semua
anggota (biasa dan luar biasa) yang akan dilaporkan kepada Konpercab dan menyerahkan
sebagian dari iuran dimaksud sekurang-kurangnya satu kali dalam empat bulan menurut
jumlah yang ditetapkan oleh Kongres.
3. Komisariat diwajibkan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan menyerahkan iuran
dan donasi lainnya kepada BPC GMKI Waingapu sesuai dengan yang ditetapkan Konpercab.
4. Mekanisme dan prosedur pengumpulan iuran anggota akan ditetapkan oleh BPC GMKI
Waingapu dalam bentuk petunjuk pelaksanaan (juklak).
5. Untuk memeriksa keuangan BPC GMKI Waingapu, maka dibentuklah BPK BPC GMKI
Waingapu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. BPK BPC dan BPC mempunyai kedudukan yang setara (mitra) sehingga hasil
pemeriksaan BPK BPC GMKI Waingapu langsung dilaporkan kepada Konpercab.
b. Konpercab menentukan pedoman kerja BPK BPC GMKI Waingapu.
c. Penetapan anggota BPK BPC GMKI Waingapu dapat ditentukan menurut komisariat atau
langsung memilih orang.
d. BPK BPC GMKI Waingapu dilantik oleh BPC GMKI Waingapu sebagai mandataris
Konpercab.
e. BPK BPC GMKI Waingapu bekerja secara berkala selama masa kerja BPC GMKI
Waingapu di antara dua Konpercab.
Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)
Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
f. Jumlah anggota BPK BPC GMKI Waingapu sebanyak tiga orang dengan persyaratan
sebagai berikut:
1) Warga negara Indonesia dan beragama kristen protestan.
2) Memiliki status keanggotaan gereja yang jelas.
3) Memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.
4) Sekurang-kurangya telah dua tahun menjadi anggota.
5) Pernah mengikuti Konpercab.
6) Telah mengkuti jenjang pendidikan kader formal di tingkat cabang.
7) Tidak boleh rangkap jabatan.
8) Memiliki latar belakang pengetahuan ekonomi atau minimal pernah menjadi
bendahara panitia tingkat cabang.
g. Masa jabatan fungsionaris BPK BPC GMKI Waingapu dapat berakhir sebelum waktunya
apabila:
1) Meninggal dunia.
2) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada BPC GMKI
Waingapu.
3) Dikenakan sanksi organisasi oleh BPC GMKI Waingapu.
4) Rangkap jabatan.
h. Mekanisme PAW BPK BPC GMKI Waingapu sebagaimana dimaksud pada ayat g poin
2) s/d 4) pasal ini diatur sebagai berikut:
1) Apabila terjadi kekosongan anggota BPK BPC, maka BPC GMKI Waingapu harus
memberitahukan secara tertulis kepada komisariat asal fungsionaris dimaksud untuk
mengisi kekosongan tersebut yang diajukan secara tertulis selambat-lambatnya satu
bulan setelah jabatan itu lowong.
2) Usul dari PK BPC GMKI Waingapu sebagaimana dimaksud pada poin 1) ayat h.
pasal ini, diajukan selambat-lambatnya satu bulan setelah menerima pemberitahuan
tertulis dari BPC GMKI Waingapu.
3) BPC GMKI Waingapu sudah harus menyampaikan hasil penetapan kepada PK BPC
GMKI Waingapu yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada poin 2) ayat h
pasal selambat-lambatnya dua minggu setelah menerima usulan dimaksud.

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
4) BPC GMKI Waingapu melantik pengurus pengganti sebagaimana dimaksud pada
poin 2) dan 3) ayat h. pasal ini selambat-lambatnya dua minggu setelah penetapan
dengan mngundang anggota BPK BPC GMKI Waingapu lainnya dan seluruh PK
BPC GMKI Waingapu.

Pasal 6
PERUBAHAN STATUTA CABANG WAINGAPU

1. Perubahan Statuta cabang waingapu ini berlaku berdasarkan keputusan Konpercab dengan
persetujuan sekurang-kurangya tiga per empat jumlah komisariat dan tiga per empat jumlah
utusan yang hadir.
2. Usul perubahan Statuta cabang Waingapu diatur sebagai berikut:
a. Usul perubahan dari komisariat sudah disampaikan kepada BPC GMKI Waingapu
selambat-lambatnya empat bulan sebelum Konpercab.
b. BPC GMKI Waingapu membentuk tim khusus untuk revisi atau penyempurnaan Statuta
Cabang Waingapu yang anggota-anggotanya berasal dari unsur BPC GMKI Waingapu,
unsur ”senior/fiends member”, dan pihak lain yang dipandang perlu.
c. BPC GMKI Waingapu sudah menyampaikan usul tersebut kepada komisariat selambat-
lambatnya tiga bulan sebelum Konpercab.

Pasal 7
TINGKAT KEPUTUSAN CABANG

1. Cabang GMKI Waingapu mempunyai tingkat keputusan dengan urutan-urutan dari yang
tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:
a. Keputusan Konpercab
b. Statuta cabang Waingapu
c. Keputusan BPC GMKI Waingapu
d. Keputusan Muskom.
e. Keputusan PK BPC GMKI Waingapu

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila
2. Keputusan yang lebih rendah tunduk kepada keputusan yang lebih tinggi sesuai dengan
tingkat keputusan cabang.

Pasal 8
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta cabang Waingapu ini akan diatur lebih lanjut dalam
Keputusan Konpercab, Keputusan BPC GMKI Waingapu, Keputusan Muskom, dan Keputusan
PK BPC GMKI Waingapu. Statuta ini ditetapkan oleh konpercab Lambanapu ke VII GMKI
Waingapu tanggal 24 februari 2018 di Kelurahan Malumbi – Kecamatan Kambera, Kabupaten
Sumba Timur.

Tim Perumus Statuta Cabang Gmki Waingapu

1. Andrias Karau Eti (Ketua)


2. Alfons Nd Ratukani.SE (Wakil Ketua)
3. Lukas Taramata.SE (Sekretaris)
4. Oktavian Datu Biru (Anggota)
5. Joni Juku Warung Praing (Anggota)
6. Diki Warandoy (Anggota)

Tema : “Berdamailah Dengan Seluruh Ciptaan “ (Band. Kolose 1:15-23)


Sub Tema : “ Membudayakan Hidup Damai Dan Adil Dalam Membangun Relasi Dengan Seluruh
Ciptaan Sebagai Wujud Persaudaraan Di Negara Pancasila

Anda mungkin juga menyukai