Anda di halaman 1dari 9

8. KMHDI itu ngapain aja sih ?

SAMBUTAN PRESIDIUM KMHDI


Tugas utama KMHDI adalah mendidik anggotanya dlm arti
luas, terutama dlm hal memimpin & dipimpin. Tujuan pendidikan Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadapan Hyang Widhi
ini adalah peningkatan kecerdasan anggota, shg tercapai kondisi Wasa, karena berkat perkenan beliau, maka pengurus pusat KMHDI
kesadaran diri. Pendidikan yg ditempuh adalah kaderisasi melalui dalam hal ini Departemen Litbang kembali menghasilkan buku Saku
Sistem Kaderisasi KMHDI. KMHDI dalam usaha-nya pengembangkan organisasi.
9. Gue udah jalan di organisasi lain, apa gue bisa bareng di KMHDI ? Kita sadari bersama bahwa Tuhan telah memberikan anugrah-
Apabila org. yg diikuti adalah org. non politik dgn Tujuan & Nya yang terbesar dan terindah berupa kecerdasan spiritual dan
Azas yg tdk bertentangan dgn KMHDI, diperbolehkan, namun bila kekuatan pikiran. Dengan keleihannya itu, diharapkan manusia dapat
yg dikuti adalah org. politik atau org. non politik yg memiliki memanfaatkannya untuk merubah keadaan menjadi lebih baik.
Tujuan & Azas bertentangan dgn KMHDI, tidak diperkenankan. Adalah tulisan merupakan salah satu hasil buah pikiran manusia.
10. Sampe seberapa tua dan seberapa lama gue boleh di KMHDI ? Karena sifatnya yang permanen atau bisa bertahan dalam waktu yang
Menurut AD/ART KMHDI, keanggotaan KMHDI hilang stlh relatife lama dibandingkan ucapan/kata-kata , maka seyogyanya hal-hal
umur anggota 30 thn (bila masih berkuliah) atau dibawah 30 thn seperti ini patut kita dukung bersama.
setelah tiga thn menyelesaikan kuliahnya. Buku ini dipersembahkan kepada segenap kader KMHDI dan
11. Gue tau ada organisasi yg make anggotanya utk kepentingan khalayak umum yang ingin mengetahui sekilas tentang KMHDI dengan
pengurus, apa KMHDI menjamin gue nggak akan dipergunakan ? harapan mampu memberikan pemahaman awal tentang KMHDI.
KMHDI menganut model otonomi luas, KMHDI adalah dari, Disamping merupakan bagian dari program manajemen organisasi,
oleh & untuk anggota KMHDI. Pengurus berperan sbg koordinator. pemberian informasi berupa buku dapat dilihat sebagai kewajiban warga
Terdapat mekanisme organisasi bagi penggantian pengurus apabila KMHDI dalam memberikan informasi yang benar tentang KMHDI.
anggota merasa dipergunakan oleh pengurus.. Persembahan ini lebih merupakan ringkasan dari buku-buku
12. Ane kagak ngerti “Hutang Waktu Produktif ”, ada contoh riilnya ? KMHDI yang pernah terbit selama ini. Isi buku dalam bentuk Buku
Andaikan seorang anak berumur 12 thn (baru menyelesaikan Pedoman akan terlihat banyak dan lengkap, sedangkan dalam edisi
SD) memutuskan utk bekerja & tdk melanjutkan sekolah. Apabila “Buku Saku” ini menjadi ringkas. Namun demikian, pengadaan buku
si anak menjadi penangkap ikan, maka ia berkontribusi ke saku ini tidak akan menghilangkan esensi atau substansinya. Yang
masyarakat dlm bentuk ikan, namun bila ia melanjutkan muncul adalah intisari dari apa yang wajib diketahui oleh kader-kader
pendidikannya ke perguruan tinggi, selama ia belajar, ia tidak KMHDI.
menghasilkan apapun bagi masyarakat & menghabiskan sumber Akhirnya pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
daya masyarakat. dan selamat kepada Dept. Litbang yang telah melakukan revisi pada
13. Banyak omong juga elu, dari tadi kehebatan KMHDI aja yg ente buku saku edisi sebelumnya, hal ini tidak terlepas adanya beberapa
omongin, apa kelemahan KMHDI ? perubahan pada buku pedoman mengacu pada perubahan AD/ART.
Sbg org. yg masih muda, KMHDI lemah dlm pendanaan & Untuk itu, wajib bagi kita bersama warga KMHDI pada khususnya
SDM yg berkualitas. Tapi KMHDI punya tekad yg kuat utk untuk menghargainya karena sebuah buku walau sesederhana apa pun
memperbaiki diri. KMHDI optimis akan masa depan yg lebih baik. dia, akan bermakna jika dibaca dan dipahami. Selamat membaca dan
14. Siapa sich yang bikin Buku Saku KMHDI yang hebat ini ? semoga bermanfaat!
…Capek deh…Pertanyaan nggak berkualitas, kacian deh lu…,
sekarang gantian elu yang banyak bacot,… gue bosen ama Jakarta, November 2016
pertanyaan elu. Udah dulu ya, …Good bye, …da, dah… PIMPINAN PUSAT KMHDI
sayonara….poko’e Satyam Eva Jayate..!!!
PUTU WIRATNAYA
30 Presidium

Program yang belum terlaksana (Program untuk PP 03-06) UNTUK APA BUKU SAKU KMHDI ?
(1) Membangun akses keluar organisasi (2) Data Base KMHDI (3)
Pembuatan sebagian Seri Buku Infrastruktur KMHDI (3) Kaderisasi Satyam Eva Jayate,
Tahap I sebagai kewajiban di PC (4) Menciptakan sumber pendanaan Kawan-kawan anggota KMHDI, penyakit utama yang perlu
tetap dari iuran anggota & usaha yg menghasilkan profit (5) Kerjasama diobati di tubuh KMHDI adalah kronisnya penyakit “Malas Membaca”
permanen dgn lembaga pemerintah/non pemerintah di kalangan anggota. “Malas Membaca” ini bukan hanya terhadap bahan
bacaan umum di luar KMHDI, namun juga terjadi pada bacaan-bacaan
Suka Duka PP KMHDI 99-02 wajib KMHDI, yang seharusnya dikuasai oleh oleh seluruh anggota.
Di KMHDI kami memperoleh wawasan ttg organisasi, karakter Ijinkan Dept. Litbang PP KMHDI menanyakan 1 (satu) hal,
manusia, kebudayaan, dsb, yg utama, KMHDI telah mendewasakan “Hendak dibawa kemanakah KMHDI di masa depan, apabila anggota-
kami krn memberi tempat berproses utk melatih kesabaran, komitmen & anggotanya terdiri dari manusia-manusia yang buta tentang
tanggung jawab. Moment yg disukai adalah saat dukungan mengalir dari organisasinya sendiri ?”..
kawan-kawan saat kami down, terimakasih banyak kawan-kawan. Organisasi sebenarnya telah memiliki buku-buku infrastruktur
Yg paling menyakitkan jika ada kawan mencemooh hal-hal yang yang lengkap, merupakan proses pemikiran para pendahulu, kini dengan
sudah susah payah dilakukan. Kesukaran lainnya adalah bila saat adanya beberapa perubahan dalam AD/ART, penyusunan buku saku
memiliki tenaga-waktu tidak ada, jika ada waktu-dana tidak ada, jika edisi revisi menjadi mutlak dilakukan agar tidak membingungkan kader
ada dana-tenaga tidak ada, yang paling menyulitkan bila fans datang di masa datang
bersamaan & pergi bersamaan. he..he..he Untuk itulah, Buku Saku KMHDI ini diterbitkan. Namun harus
diingat bahwa Buku Saku ini hanyalah sebuah buku kecil yang
Harapan dari PP KMHDI 99-02 terhadap seluruh anggota KMHDI menerangkan tentang garis besar KMHDI dan karena kebutuhan editing,
Kawan-kawan, perjuangan KMHDI utk mewujudkan cita-cita terdapat banyak naskah yang harus dimampatkan dari naskah aslinya,
menuju masa depan umat Hindu yg lebih baik, tdk akan tuntas dlm satu untuk lebih lengkap dan rincinya, setiap anggota harus membaca
kurun generasi, masih panjang waktu yg dibutuhkan, utk itu setiap berbagai Buku Pedoman yang telah diterbitkan sebelumnya.
anggota KMHDI hrs memiliki kekuatan mental yg tangguh. Idealisme Kawan-kawan anggota KMHDI yang tercinta, Dept Litbang PP
KMHDI hrs ditanamkan di setiap diri anggota KMHDI yg mengemban KMHDI, memohon maaf jika masih banyak kekurangan disana-sini,
tanggungjawab sbg orang-orang terdidik di kalangan umat Hindu. saran dan kritikan yang membangun kami harapkan demi perbaikan
Harus diketahui, dipahami & dipraktekkan oleh setiap anggota KMHDI di masa depan.
KMHDI bahwa memperjuangkan kebenaran, selain dgn strategi, juga Satyam Eva Jayate
harus dilandasi kebersihan nurani & kejernihan berfikir, dgn landasan
seperti ini, kami percaya bahwa setiap kader KMHDI akan dibantu
energi alam utk tabah dlm perjuangan berjangka amat panjang ini.
Selamat berjuang kawan-kawan, kami titip masa depan KMHDI Departemen Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat
kpd kawan semua, ijinkan kami mengambil nafas sejenak & berada Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia 2006-2008
diluar KMHDI agar proses kaderisasi berjalan dgn baik, kami pasti
kembali, mungkin tdk di KMHDI, tapi pasti utk sebuah cita-cita Ketua Anggota
mewujudkan masa depan umat Hindu yg lebih baik. Sbg inspirasi bagi
perjuangan kita, ijinkan kami mengutip sebuah kata bijak dari Rendra i
“Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata”. N. K. Hanny Dewiyana, S.H. A. Anom Gautama AP, S.T.

28 1
PERTANYAAN-PERTANYAAN TENTANG KMHDI
DAFTAR ISI (Tanya-jawab berikut adalah pemampatan informasi, informasi yg lebih
lengkap ttg KMHDI, harap baca Buku Pedoman yg lain.)
SAMBUTAN PRESIDIUM PP KMHDI ......................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii 1. Apa sich keuntungannya ikut KMHDI ?
UNTUK APA BUKU SAKU KMHDI ? .......................................... 1 Anggota KMHDI mendapat ilmu & praktek berorganisasi,
memimpin & dipimpin, dalam skala nasional. KMHDI memiliki
BENTUK ORGANISASI KMHDI ................................................. 2 jaringan komunikasi antar mahasiswa Hindu, sbg tempat berdiskusi
TUJUAN PEMBENTUKAN KMHDI ............................................ 2 yg mencerdaskan. Model otonomi luas KMHDI, memberikan
LAMBANG KMHDI ....................................................................... 2 kesempatan anggota utk mengaktualisasikan dirinya secara bebas.
ASTA PRASETYA BRAHMACARYA.......................................... 3 2. KMHDI itu organisasi agama, politik, mahasiswa atau apaan ?
MARS KMHDI ................................................................................ 4 KMHDI adalah organisasi mahasiswa yg bernuansa agama
SEMBOYAN KMHDI ..................................................................... 4 Hindu, KMHDI tidak melakukan politik praktis, walaupun tidak
menafikan tindakan politik utk memperbaiki keadaan umat.
PURWAKA AD KMHDI ................................................................ 5 3. Apa gunanya KMHDI bagi umat Hindu ?
BAGAN PURWAKA KMHDI ........................................................ 6 Sblm thn 93, umat Hindu tdk memiliki org. formal berskala
NILAI-NILAI FUNDAMENTAL INDIVIDU KMHDI .................. 7 nasional khusus mahasiswa. Utk itulah KMHDI didirikan. KMHDI
POKOK-POKOK PIKIRAN KENEGARAAN KMHDI ................. 9 didirikan & dijalankan oleh mhs Hindu. KMHDI bertugas melatih
JATI DIRI ANGGOTA KMHDI ..................................................... 11 calon pemimpin Hindu di masa depan.
VISI KMHDI ................................................................................... 13 4. Kayak apa hubungan KMHDI ama PHDI
MISI KMHDI ................................................................................... 14 Secara formal tidak ada hubungan antara KMHDI dgn PHDI.
Secara hukum, KMHDI sejajar dgn semua org. lainnya, namun
KADERISASI KMHDI.................................................................... 15 secara moral, KMHDI mengakui PHDI sbg org. payung bagi
SISTEM KADERISASI KMHDI..................................................... 16 seluruh org. Hindu. KMHDI menghormati PHDI sbg org. pembuat
SERI BUKU INFRASTRUKTUR KMHDI ..................................... 17 Bhisama bagi umat Hindu Indonesia
KADERISASI KMHDI ADALAH SEBUAH PROSES .................. 18 5. Apa beda KMHDI dengan organisasi mhs yang lain ?
Dibandingkan dgn org. mhs Hindu internal kampus, KMHDI
ADMINISTRASI KEANGGOTAAN KMHDI ............................... 19 berskala nasional, yg berarti menyediakan ruang pelatihan
BAGAN HIRARKI ORGANISASI KMHDI ................................... 21 pemecahan masalah dgn skala yg lebih luas. Dibandingkan dgn
KEPENGURUSAN KMHDI ........................................................... 23 org. mhs nasional lain, KMHDI adalah org. mhs bernuansa Hindu.
PERMUSYAWARATAN KMHDI ................................................. 25 6. Dalam bahasa gaul, kayak apa sih anggota KMHDI yg ideal ?
HUBUNGAN KELEMBAGAAN .................................................. 26 Cerdas (3X), sedikit nakal, bebas dan merdeka, sadar hak &
kewajiban, agak kurang ajar, tdk cengeng atau manja, berani
PERTANYAAN-PERTANYAAN TENTANG KMHDI................. 29 (cenderung nekat), sportif & siap memperbaiki diri.
7. Jangan munafik ya… darimana KMHDI dapet duit ?
KMHDI mendapatkan dana dari iuran anggota & sumbangan
pihak ketiga yg tidak mengikat. KMHDI menolak bantuan dana yg
mempengaruhi kemandirian KMHDI.
ii
29

BENTUK ORGANISASI Refleksi kritis atas KMHDI 1999-2002


Oleh : I Gede Udiantara, Made Surya Putra, Yudistira Adnyana, AA
Organisasi ini bernama Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Gde Putra Partanta
Indonesia, yang mengandung pengertian :
KESATUAN : Keanekaragaman yang menjadi satu dan utuh Kelemahan dan Kekuatan PP KMHDI 99-02
MAHASISWA : Pelaku kegiatan intelektual Secara Sistem, model Presidium masih baru, mengakibatkan
HINDU DHARMA : Landasan Spiritual tumpang tindih pekerjaan & membingungkan administrasi. Minimnya
INDONESIA : Ruang lingkup Nasional dan Kebangsaan pendanaan membuat pengurus PP mengeluarkan dana sendiri utk
operasional PP. Karena semua urusan internal dibawah Sekjen dan
TUJUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI mekanisme kerja blm sempurna, koordinasi sangat sulit. Sistem
KMHDI memiliki tujuan awal untuk menyatukan aspirasi perekrutan pengurus PP dengan model perwakilan daerah tanpa
serta kekuatan mahasiswa Hindu Indonesia dalam wadah bersama keseimbangan ide & kemampuan juga menyulitkan utk bergerak.
secara formal. Dalam perkembangan berikutnya nilai-nilai dasar Secara Individual, personil tdk dpt mengoptimalkan kewajiban &
perjuangan ini dipertegas dengan eksplorasi ide menuju organisasi yang tanggung jawabnya krn kesibukan kantor atau dlm masa peralihan, spt
modern, sehingga terumus kemudian bahwa tujuan KMHDI adalah pernikahan, mencari kerja, dsb. Posisi geografis yg berjauhan juga
“Memberi dasar bagi masa depan umat Hindu yang lebih baik”. menghambat kerja PP. Dalam kasus khusus, beberapa pengurus memilih
fokus di PD/PC .
LAMBANG KMHDI Kekuatan model Presidium adalah lebih banyak orang yg
bertanggung jawab sehingga antara 99-02. secara lembaga KMHDI
diakui perannya dikalangan Hindu. Secara Individual, sebagian
pengurus memiliki daya tahan, motivasi & komitmen yg terjaga, selain
itu, beberapa pengurus PP adalah SDM yg kaya pengalaman
berorganisasi sehingga PP dpt membuat terobosan-terobosan penting.

Kelemahan KMHDI Secara Umum (PP/PD/PC) 99-02


KMHDI terbuai romantisme “kesatuan” shg lupa melaksanakan
pendidikan anggota. Pengurus di berbagai tingkatan selalu berfokus pd
menambah jumlah anggota dan bukan meningkatkan kualitas anggota,
Keterangan :
jika terus seperti ini, maka kuantitas yg besar, justru membebani
organisasi. dua hal yg menyebabkan ini terjadi yaitu (1) Lemahnya
LINGKARAN pemahaman ttg organisasi & lemahnya implementasi aturan organisasi
Satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. (2) Pengurus serta anggota yg kurang memiliki kesadaran utk belajar.
ASTA DALA Dua diatas adalah masalah utama, masalah lain di KMHDI adalah
Delapan kemahakuasaan Tuhan, kader KMHDI mampu berfikir (1) Lemah dalam Pendanaan. (2) Lemah dlm perencanaan, pelaksanaan,
multidimensional yang mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan. pengawasan & evaluasi (lemah dlm proses krn lebih mengacu pd hasil)
TRI DATU (3) Sebagian anggota KMHDI Lemah Mental (spt: tdk punya daya
Merah, putih, hitam. tiga manifestasi Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, dan
pelebur. Kader KMHDI memiliki daya pikir yang inovatif, berani menegakkan
tahan, kurang inisiatif, hangat-hangat tai ayam, senang mengundang
nilai-nilai Dharma pejabat, gandrung seremoni – ini semua mental budak kawan !!!).
2
27
HUBUNGAN KELEMBAGAAN SEGI LIMA
Konsep Panca Sradha, lima dasar kepercayaan Agama Hindu.
Sesuai ART KMHDI, hub kelembagaan mengikuti aturan berikut : BUKU TERBUKA & KOSONG
Pasal 28 Buku Terbuka = Ilmu pengetahuan bersifat universal. Kosong =
(1) KMHDI dapat menjalin hubungan dengan lembaga pemerintah Kemurnian pengabdian KMHDI.
dan non pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri. NYALA OBOR
(2) Hubungan kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam ayat satu Semangat perjuangan dalam mewujudkan tujuan KMHDI.
pasal ini dapat dilakukan oleh setiap tingkatan organisasi KMHDI KEPULAUAN INDONESIA
baik secara individu maupun secara lembaga. KMHDI berwawasan Nasional dan menghargai Bhineka Tunggal Ika
Pasal 29 SWASTIKA
Hubungan dengan lembaga/organisasi kemasyarakatan dilakukan Lambang Agama Hindu, Sumber keselamatan dunia. Menegaskan
dengan memperhatikan: KMHDI adalah organisasi berdasarkan Hindu.
1) Lembaga/organisasi bersangkutan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, GBHO, ketetapan-
ketetapan dan peraturan-peraturan organisasi KMHDI. ASTA PRASETYA BRAHMA CARYA (IKRAR KMHDI)
2) Independensi KMHDI, kesetaraan derajat, kebersamaan dan saling Adalah komitmen KMHDI terhadap aspek-aspek Dharma
menghargai Agama dan Dharma Negara dalam bentuk janji atau ikrar.
1. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, berjanji
Dlm konteks kebebasan berserikat & berkumpul seperti yg diatur senantiasa setia dan menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945.
UUD 1945, maka KMHDI sejajar dgn semua organisasi termasuk dgn 2. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
PHDI, namun secara moral, KMHDI mengakui PHDI sbg majelis berpegang teguh pada hukum agama dan hukum negara.
tertinggi umat Hindu di Indonesia. KMHDI memiliki hub baik dgn 3. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
organisasi Hindu, yg didasarkan pada persamaan tujuan. Hub tersebut, mengobarkan semangat cita-cita perjuangan bangsa.
antara lain dgn PHDI, PERADAH, PRAJANITI, PH dan sebagainya. 4. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
KMHDI juga membina hub dgn Asrama Mahasiswa Bali serta dgn mengabdi dan berbakti kepada bangsa, negara, dan tanah air
UKKM Hindu di berbagai Universitas, KMHDI memandang seluruh Indonesia.
organisasi Hindu sbg partner dlm pengabdian pd umat Hindu. 5. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
Sedangkan utk memperjuangkan aspirasi kebangsaan, KMHDI menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
membangun hub dgn organisasi diluar organisasi Hindu, yaitu dgn 6. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
PMII, GMNI, HMI, PMKRI, HIKMABUDI, Pemuda Demokrat, mendukung program pembangunan yang berkeadilan sosial.
IPPNU, IPNU, GMKI dan beberapa ormas pemuda lainnya. Hub ini 7. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
dilatarbelakangi oleh keinginan yg sama utk menciptakan Keadilan, menjaga. menegakkan, melestarikan dan mengembangkan budaya
Kebebasan, dan Solidaritas di dalam kehidupan plural kebangsaan. bangsa.
KMHDI dpt berhubungan dgn lembaga apa saja, pemerintah 8. Kami Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, senantiasa
maupun non pemerintah. Khusus dalam kaitannya dgn pemerintah, menjadi pelopor pengamalan nilai-nilai ajaran Dharma dalam
maka KMHDI terdaftar di Departemen Dalam Negeri shg pada kehidupan bermasyarakat.
tingkatan Daerah & cabang, KMHDI mendaftarkan keberadaannya ke
Dinas Kesbanglimas (dulu: Sospol)..

3
26

2. Pengurus inti PD KMHDI terdiri dari : PURWAKA


a. Ketua PD KMHDI : Memiliki kewenangan dan tanggung
jawab atas seluruh kegiatan Organisasi . ANGGARAN DASAR
b. Sekretaris PD KMHDI : Mewakili ketua, bila ketua KESATUAN MAHASISWA HINDU DHARMA INDONESIA
berhalangan dan kewenangan & tanggungjawab Administrasi
c. Bendahara PD KMHDI : Memiliki kewenangan dan tanggung
jawab keuangan Atas Asung Kerta Wara Nugraha Hyang Widhi Wasa,
Pembentukan Biro-biro kami menyadari tugas mahasiswa Hindu Indonesia untuk
Selaras dengan PP KMHDI mengabdi bagi agama dan negara. Dengan mendasarkan diri
pada nilai-nilai Veda, mahasiswa Hindu Indonesia berusaha
KEPENGURUSAN PIMPINAN CABANG KMHDI mewujudkan intelektual Hindu yang Moksartham Jagadhita Ya
Yang dapat menjadi Pengurus PC adalah anggota yang telah Caiti Dharma.
mencapai usia keanggotaan satu tahun, aktif berkegiatan di tingkat
cabang, telah mengikuti Diklat Manajemen Organisasi Tingkat Cabang Sebagai bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia,
dan berprestasi. mahasiswa Hindu Indonesia berusaha mencapai tujuan Indonesia
1. Masa jabatan Pengurus PC KMHDI adalah 2 tahun, terhitung sejak Merdeka yang berlandaskan Pancasila. Mahasiswa Hindu
pelantikan Indonesia berkeyakinan bahwa hukum dan demokrasi harus
2. Pengurus inti PC KMHDI sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, menjadi dasar praktek kenegaraan, sehingga nilai-nilai
Sekretaris, dan Bendahara dengan wewenang dan tanggung jawab
kebebasan, keadilan dan solidaritas yang dianut oleh rakyat
yang selaras dengan PD KMHDI
Pembentukan Bidang-bidang
Indonesia dapat dipertahankan dan dikembangkan.
Menyesuaikan kondisi di daerah masing-masing Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, kami,
KEPENGURUSAN PIMPINAN KOMISARIAT KMHDI mahasiswa Hindu Indonesia membentuk organisasi
Yang dapat menjadi Pengurus Komisariat adalah anggota KESATUAN MAHASISWA HINDU DHARMA INDONESIA
yang telah mengikuti MPAB dan berprestasi. sebagai wadah pemersatu dan alat pendidikan kader yang
1. Masa jabatan Pengurus Komisariat KMHDI adalah 1 tahun, bertujuan untuk memperbesar jumlah kader mahasiswa Hindu
terhitung sejak pelantikan yang berkualitas. KESATUAN MAHASISWA HINDU
2. Pengurus Komisariat terdiri dari : DHARMA INDONESIA meletakkan tanggung jawab di
a. 1 orang Koordinator, berwenang & bertanggungjawab atas
pundaknya untuk membentuk kader mahasiswa Hindu Indonesia
seluruh kegiatan komisariat dan membantu PC mengkoordinir
calon / anggota KMHDI di Komisariat
yang religius, humanis, nasionalis serta berpikiran progresif.
b. Minimal 1 orang Wakil Koordinator, memiliki kewenangan Untuk itu disusunlah ANGGARAN DASAR
dan tanggung jawab Administrasi, manajemen keuangan dan KESATUAN MAHASISWA HINDU DHARMA INDONESIA,
mewakili Koordinator Komisariat yang berhalangan tidak
sebagai berikut :
tetap

24 5
MARS KMHDI PERMUSYAWARATAN KMHDI

Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Mahasabha, yang di tingkat Daerah disebut Lokasabha, ditingkat
Pengemban Dharma agama dan Dharma negara Cabang disebut Sabha
Moksartham Jagathita Ya Ca Iti Dharma 1. Adalah forum pengambilan keputusan tertinggi secara nasional.
Tepati janji Brahmacarya 2. Dihadiri oleh anggota KMHDI dan peninjau.
Reff : 3. Berwenang untuk melakukan Perencanaan umum Organisasi
Galang persaudaraan, emban tugas mulia (planning), Pengorganisasian (organizing), Penyusunan personalia
Sadar sang diri kewajiban bersama kepengurusan (staffing), dan Evaluasi (evaluating).
Pengabdian masyarakat yang utama
Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Rapat Kerja Nasional (Rakernas), yang di tingkat Daerah disebut
Berlandaskan Pancasila sebagai dasar negara Rakerda, di tingkat Cabang disebut Rakercab
Wujudkan kader muda bakti pada nusa 1. Tujuan utama adalah merinci, koordinasi dan menerjemahkan
Sukseskan pembangunan bangsa hasil-hasil Mahasabha ke dalam Program Kerja Pimpinan Pusat.
Reff : 2. Dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Pusat dan peninjau.
Galang persaudaraan, emban tugas mulia 3. Berwenang untuk perencanaan kerja Pimpinan Pusat, dan
Sadar sang diri kewajiban bersama pengorganisasian kerja.
Pengabdian masyarakat yang utama
Bridge : Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), yang di tingkat Daerah disebut
Kejarlah prestasi di segala bidang Rakorda, di tingkat Cabang disebut Rakorcab
Abdikan kreasi `tuk Ibu Pertiwi 1. Tujuan utama adalah mengkoordinasikan program kerja dan
Hyang Widhi merestui Karma Yoga ini kebijakan-kebijakan di tingkat pusat khususnya dan di daerah
Damai di hati, dunia, s`lamanya (2X) cabang pada umumnya.
2. Dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah,
SEMBOYAN KMHDI Pimpinan Cabang, dan peninjau.
“Satyam Eva Jayate” 3. Berwenang untuk melakukan Perencanaan umum Organisasi
Artinya: hanya kebenaranlah yang akan menang (planning), Pengorganisasian (organizing), dan Evaluasi
(evaluating tergantung dari kebutuhan saat pelaksanaan.
Berasal dari :
“Satyam eva jayate nanrtam” (Mundaka Upanisad III.1.6) Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), yang di tingkat Daerah disebut
Yang artinya: hanya kebenaranlah yang akan menang bukan Rapimda, di tingkat Cabang disebut Rapimcab
ketidakadilan 1. Tujuan utama adalah membicarakan kebijakan taktis dan strategis
organisasi.
2. Dihadiri oleh Kepengurusan Pimpinan Pusat dan peninjau.
3. Berwenang untuk Perencanaan umum Organisasi (planning),
Pengorganisasian (organizing) Penyusunan personalia
4 kepengurusan (staffing) yaitu misal reshuffle pengurus), dan
Evaluasi (evaluating). tergantung dari kebutuhan pada saat
pelaksanaan.

25

Bagan Purwaka KMHDI KEPENGURUSAN KMHDI


Kepengurusan KMHDI adalah perangkat personalia organisasi
yang bertugas menjalankan program kerja yang telah ditetapkan.
Jati diri Anggota KMHDI Pengurus memiliki kewenangan yang sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
Humanisme Religiusitas
KEPENGURUSAN PIMPINAN PUSAT KMHDI
Nasionalisme Progresifitas 1) Syarat Pengurus PP KMHDI adalah pernah menjadi Pengurus
PD/PC, telah mengikuti Diklat Manajemen Organisasi Tingkat
Nasional serta berprestasi.
2) Masa jabatan Pengurus PP KMHDI adalah 2 tahun, terhitung sejak
pelantikan
Nilai-nilai Fundamental Individu In a. Pengurus Inti, yaitu:
di Presidium PP KMHDI berjumlah 3 (tiga) orang.
Keadilan Solidaritas vi Sekretaris PP KMHDI berjumlah 1 (satu) orang.
du Bendahara PP KMHDI berjumlah 1 (satu) orang.
Kebebasan b. Pengurus non inti, yaitu:
Wakil Sekretaris PP KMHDI.
Wakil Bendahara PP KMHDI.
Ketua Departemen dan Anggota Departemen PP KMHDI.
Pembentukan Departemen-departemen
Demokrasi Ma Berdasarkan ART KMHDI maka perlu dibentuk departemen yang
sy menjalankan program kerja. Pembentukan departemen disesuaikan
Hukum Negara ar dengan kebutuhan organisasi. Departemen yang harus ada adalah :
ak 1. Departemen Organisasi : Melakukan pembinaan organisasi.
Pokok Pikiran Kenegaraan KMHDI at 2. Departemen Kaderisasi : Melakukan pembinaan kader melalui
sistem kaderisasi KMHDI.
3. Departemen Penelitian dan Pengembangan: Melakukan kajian
terhadap permasalahan dan terobosan untuk pengembangan
organisasi.
Visi KMHDI 4. Departemen Data dan Informasi : Melakukan pendataan anggota
Wadah pemersatu & alat pendidikan kader mhs. Hindu dan alumni secara berkala dan menjadi pusat informasi organisasi.

KEPENGURUSAN PIMPINAN DAERAH KMHDI


Misi KMHDI Syarat Pengurus PD adalah pernah menjadi Pengurus PC, telah
Memperbesar jumlah kader mhs. Hindu yang berkualitas mengikuti Kaderisasi Tahap I dan Diklat Manajemen Organisasi
Tingkat Daerah serta berprestasi
1. Masa jabatan Pengurus PD KMHDI adalah 2 tahun, terhitung sejak
pelantikan.
6
Deskripsi Bagan Hirarki Organisasi
1. Antara Pimpinan Pusat dengan Pimpinan Daerah PENJELASAN ATAS PURWAKA AD KMHDI
a. Hubungan yang dilakukan menggunakan Garis Instruksi, sehingga hubungan
yang terjadi adalah hubungan yang bersifat instruktif dari Pimpinan Pusat Kenapa KMHDI harus bertanggungjawab atas perkembangan
kepada Pimpinan Daerah. masyarakat ?”. Ada dua alasan utama yang melatarbelakangi :
b. Hubungan dalam hal Garis Intruksi adalah khusus untuk kebijakan kebijakan 1. Alasan pertama adalah alasan normatif, “Manusia yang
Organisasi yang bersifat Internal Keorganisasian bermartabat, adalah manusia yang bertanggungjawab”. Setiap
c. Hubungan koordinasi secara formal keorganisasian antara Pengurus kader KMHDI sebagai manusia yang bermartabat harus bersedia
Pimpinan Pusat dengan Pimpinan Daerah dapat terlaksana apabila diwakili mengambil tanggungjawab atas segala perubahan yang mungkin
atau diketahui oleh Presidium Pimpinan Pusat dan Ketua Pimpinan Daerah.
terjadi atas dirinya dan lingkungannya.
2. Alasan kedua adalah alasan pragmatis yang dikenal dengan
2. Antara Pimpinan Pusat dengan Pimpinan Cabang “Hutang Waktu Produktif Pada Masyarakat”. Setiap pelajar, dari
a. Hubungan yang dilakukan menggunakan Garis Instruksi, sehingga hubungan SD hingga perguruan tinggi berhutang kepada masyarakat. Kenapa
yang terjadi adalah hubungan yang bersifat instruktif dari Pimpinan Pusat
?. Karena selama menerima pendidikan, masyarakat telah
kepada Pimpinan Cabang.
b. Hubungan dalam hal Garis Intruksi adalah khusus untuk kebijakan kebijakan mengijinkan si pelajar untuk tidak melakukan kegiatan produktif
Organisasi yang bersifat Internal Keorganisasian yang dapat menghasilkan bagi masyarakat.
c. Hubungan koordinasi secara formal keorganisasian antara Pengurus Setiap anggota KMHDI adalah mahasiswa, yang sejak
Pimpinan Pusat dengan Pimpinan Cabang dapat terlaksana apabila diwakili kelahirannya hingga lulus sarjana menghabiskan waktu sekitar 21-
atau diketahui oleh Presidium Pimpinan Pusat dan Ketua Pimpinan Cabang. 24 tahun membebani masyarakat. Hutang inilah yang harus dibayar
kepada masyarakat dalam bentuk ilmu yang teraplikasikan.
3. Antara Pimpinan Pusat dengan Pimpinan Komisariat
Hubungan yang dilaksanakan adalah hubungan koordinasi secara tidak
Atas dasar dua pemikiran tersebut, KMHDI menyusun Purwaka
langsung melalui Pimpinan Cabang.
(Pembukaan) AD KMHDI. Purwaka KMHDI, membahas tentang hal-
hal yang paling fundamental dari Organisasi KMHDI.
4. Antara Pimpinan Daerah dengan Pimpinan Cabang Tentang Individu, KMHDI merumuskan tiga nilai fundamental
a. Hubungan yang dilakukan menggunakan Garis Instruksi di Internal dan garis
individu yaitu kebebasan, keadilan dan solidaritas. Tentang Negara,
Koordinasi di eksternal organisasi.
b. Hubungan yang dilakukan menggunakan instruksi internal kecuali KMHDI merumuskan tiga pokok pikiran kenegaraan, yaitu negara,
penerbitan SK Sabha hukum dan demokrasi. Seluruh konsep diatas kemudian diwadahi dalam
c. Hubungan antara PD dan PC di eksternal adalah bersifat koordinatif. konsep jati diri Anggota KMHDI. Sebagai penjelas tindakan strategis
5. Antara Pimpinan Daerah dengan Pimpinan Komisariat KMHDI, maka Visi dan Misi KMHDI merangkum seluruh pemikiran
Hubungan yang dilaksanakan adalah hubungan koordinasi secara tidak langsung tersebut dalam suatu konsepsi yang siap diaplikasikan.
melalui Pimpinan Cabang.
I. NILAI-NILAI FUNDAMENTAL INDIVIDU KMHDI
Secara teoritis, pada awalnya tidak ada negara ataupun
6. Antara Pimpinan Cabang dengan Komisariat
a. Hubungan yang dilakukan menggunakan Garis Instruksi, sehingga hubungan masyarakat. Yang ada adalah individu-individu yang sejak lahirnya
yang terjadi adalah hubungan yang bersifat instrukstif dari Pimpinan Cabang telah memiliki rasa kebebasan, keadilan dan solidaritas didalam dirinya
kepada Komisariat, dimana Komisariat sebagai perpanjangan tangan Pimpinan dan tidak dapat dihilangkan dari diri seorang manusia dengan cara
Cabang secara langsung maupun tidak langsung melaksanakan program- apapun. Nilai-nilai kebebasan, keadilan dan solidaritas saling
program kerja cabang. Garis kerja yang digunakan adalah garis instruksi. bergantung satu dengan yang lainnya dan sama penting.
b. Hubungan instruksi secara formal keorganisasian antara Pimpinan Cabang
dengan Komisariat dapat terlaksana apabila dilaksanakan atau diketahui oleh 7
Ketua Pimpinan Cabang dan Koordinator Komisariat.

22

Angka Pertama 3. Solidaritas (Perasaan Senasib Sepenanggungan)


Presidium =1 Solidaritas memberikan makna yang moderat bagi kebebasan,
Pimpinan Daerah = 2 sikap solider ini memberi makna ganda. Menurut tradisi masyarakat
Pimpinan Cabang = 3 Indonesia, solidaritas merupakan pengejawantahan bagi kepaduan
dan kegotong-royongan dari mereka yang secara bersama-sama
Angka Kedua dan Ketiga merperjuangkan hak-hak yang sama. Atas dasar solidaritas inilah,
warga masyarakat yang lemah akan memperoleh kembali
kebebasannya. Solidaritas juga bermakna umum, sebagai sebuah
ungkapan ke-saling tergantungan rakyat, solidaritas merupakan
peringatan bagi mereka untuk saling membantu dan memperlihatkan
tanggung jawab terhadap satu sama lainnya. Solidaritas hanya dapat
terwujud dengan dasar sukarela. Dengan terwujudnya suatu
masyarakat yang adil, dengan suatu syarat mutlak, dimana individu-
individu memperlakukan individu yang lain sebagai orang yang bebas
dan sederajat, maka perasaan solidaritas yang timbul akan semakin
besar.

II. POKOK-POKOK PIKIRAN KENEGARAAN KMHDI


Nilai-nilai fundamental individu yang bersifat sangat pribadi,
akan berubah menjadi nilai yang berbeda ketika suatu masyarakat telah
terbentuk. Ketika individu memasuki situasi bermasyarakat, maka nilai-
nilai yang dianutnya harus berkompromi dengan nilai yang dimiliki oleh
individu lainnya dalam bentuk “kesepakatan nilai-nilai”.
Angka Keempat dan Kelima adalah angka tahun yang diambil dua digit Di masyarakat, nilai kebebasan individu akan berubah menjadi
terakhir angka tahun tersebut. kebebasan kolektif, keadilan menjadi keadilan kolektif sedangkan nilai
Tahun 1993 diambil angka 93 solidaritas yang telah bermakna kolektif, meluas dari solidaritas derajat
Tahun 2001 diambil angka 01 sempit, ke derajat yang lebih luas.
Angka Keenam sampai Kedelapan Semua nilai ini hanya dapat diterapkan apabila setiap
Pada urutan keenam sampai kedelapan adalah penomoran individunya menyadari bahwa dirinya berada pada posisi sederajat, di-
dengan alokasi sejumlah 3 (tiga) digit, yang mengindentifikasikan syaratkan suatu masyarakat dengan tidak ada hak-hak khusus yang
tentang nomor si anggota di tempat dia dilantik. menempatkan individu atau sekelompok masyarakat berada diatas
PENDAFTARAN ULANG individu atau kelompok masyarakat yang lain.
Setiap 2 (dua) tahun sekali diadakan pendaftaran ulang Ketika masyarakat menjadi negara, maka kebebasan kolektif
(heregristrasi) anggota yaitu dengan penggantian Kartu Anggota lama. disebut demokrasi, nilai keadilan kolektif dirumuskan dalam bentuk
Nomor anggota tetap, cukup diberi kode heregristrasi. Heregistrasi hukum yang mengikat seluruh warga negara. Sedangkan nilai
dilaksanakan dengan mengisi permohonan kepada Pimpinan Cabang solidaritas, menjadi pengikat kesatuan negara. Berikut adalah pokok-
atau Pimpinan Daerah yang belum memiliki Pimpinan Cabang. pokok pikiran KMHDI tentang kenegaraan.

20 9
1. Kebebasan BAGAN HIRARKI ORGANISASI KMHDI *
Kebebasan berarti hak setiap individu untuk mengembangkan
kepribadiannya di dalam batas yang ditetapkan oleh keadilan dan
solidaritas. Kebebasan berarti pula bebas dari ketergantungan yang
merendahkan martabat dari pihak lain. Aspek hukum formal dari
konsep kebebasan terdiri dari perlindungan terhadap pelanggaran atas
hak seseorang oleh orang yang lainnya. Situasi ini harus didukung
dengan aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya. Ini berarti negara
harus mampu memberikan jaminan secara aktual bagi para individu
warga negaranya agara selalu berada dalam suatu kondisi fisik dan
psikis yang membuatnya mampu menjalaninya kehidupannya atas
tanggung jawabnya sendiri.
Jaminan sosial dari negara, bukan timbal balik dari hal-hal
tertentu yang dilakukan oleh warga negara, namun menjadi kewajiban
negara dengan pemerintahan yang mengelola, bahwa kesejahteraan
sosial dari rakyatnya adalah sebuah syarat mutlak bagi terjaminnya
kebutuhan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan membuatnya
mampu menjalaninya kehidupan atas tanggung jawabnya sendiri.

2. Keadilan
Keadilan mengandung makna kebebasan yang sama bagi
semuanya, dengan hak-hak dasar yang sejajar bagi individu dengan
jaminan perlindungan dari negara melalui pranata hukum positif yang
dijalankan oleh pemerintah. Mengingat keadilan bagi suatu
masyarakat baru akan terwujud apabila kebutuhan materi dan sosial
telah terpenuhi bagi individu-individu didalamnya, maka adalah wajar
apabila semua anggota masyarakat yang berkepentingan, ikut
memberikan kontribusi maksimal dengan menggunakan hak politik
yang dimilikinya selaku warga negara, bagi terbentuknya suatu sistem
pemerintahan yang berkeadilan yang akan menjamin pelaksanaan
hak-hak dasar individu. Kondisi sebagaimana yang diinginkan, baru
akan terwujud jika seluruh anggota masyarakat memiliki kesempatan
yang sama dan sejati bagi pengembangan dan pengamalan jati dirinya
diinginkan, baru akan terwujud jika seluruh anggota masyarakat
memiliki kesempatan yang sama dan sejati bagi pengembangan dan Ket : *) Hasil Mahasabha X KMHDI di Sulawesi Tenggara
pengamalan jati dirinya Garis instruksi
Garis koordinasi
8
21

1. Negara ADMINISTRASI KEANGGOTAAN


Konsep KMHDI tentang negara adalah suatu negara bangsa
yang mampu memberikan ruang yang luas bagi partisipasi rakyat KMHDI sebagai organisasi kader, menerima anggota baru
dalam pengambilan keputusan. Negara bangsa ini, juga harus mampu melalui proses pengkaderan sampai akhirnya melepaskan diri dari
mengakomodasi pluralitas. Satu hal yang menjadi perekat bagi KMHDI dan terdaftar sebagai alumni KMHDI. Proses
kesatuan bangsa Indonesia, adalah perasaan senasib sepenanggungan pengadministrasian anggota dimulai dari aktivitas penerimaan anggota
(solidaritas) sebagai sebuah bangsa. Perasaan ini timbul secara KMHDI yaitu Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
alamiah dari suku-suku tradisional yang berada dalam naungan ibu
pertiwi. MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MPAB)
Pada sisi praksis, KMHDI harus melibatkan diri pada usaha MPAB dilakukan oleh Pimpinan Cabang atau Pimpinan Daerah
pemberdayaan rakyat yang ditujukan untuk memandirikan rakyat, yang belum memiliki Pimpinan Cabang. Prosedur administrasinya :
yang pada akhirnya akan meningkatkan partisipasi rakyat terhadap 1. Mahasiswa Hindu mendaftarkan diri ke KMHDI setempat untuk
proses bernegara dan berbangsa. KMHDI harus mendorong negara mengisi Formulir Pendaftaran (A).
untuk membentuk suatu bangunan sosial yang cocok bagi hak-hak 2. Formulir pendaftaran KMHDI diserahkan ke Panitia MPAB, untuk
dasar dan martabat setiap warga negaranya. Bangunan sosial ini harus selanjutnya disebut dengan Calon Anggota.
memungkinkan individu mewujudkan potensinya dalam penentuan 3. Calon Anggota mengikuti MPAB dan bagi yang diterima sebagai
nasib sendiri yang bebas. Anggota, diberikan Kartu Anggota KMHDI.
Konsep Kemerdekaan Negatif dari Isiah Berlin menjadi landasan 4. Anggota KMHDI tersebut akan didata dalam buku Dokumen
KMHDI dalam memandang hubungannya dengan negara. Dimana, Organisasi Keanggotaan secara periodik.
pemerintah dipandang sebagai agen yang paling mungkin untuk
membatasi kemerdekaan individu. Untuk itu, perlu dirancang suatu Bagi yang belum mengikuti MPAB dan tidak terdaftar di buku
mekanisme pengawasan yang memungkinkan dilakukannya Dokumen Organisasi Keanggotaan, namun secara defacto sudah aktif di
pengawasan antar lembaga pemerintah, sehingga akan menjamin KMHDI serta masih memenuhi syarat keanggotaan maka
kebebasan individu. Untuk itu KMHDI memandang konsep Trias penerimaannya dilakukan melalui Formulir Keluarga Besar (B).
Politika sebagai cara yang paling tepat untuk menghindari terjadinya Sedangkan bagi yang pernah aktif di KMHDI namun tidak lagi
pemusatan kekuasaan pada satu pihak. memenuhi syarat keanggotaan, maka pendataannya dilakukan dalam
buku Dokumen Organisasi Alumni.
2. Hukum
KMHDI berpendapat bahwa penguatan daya dan kepastian PENOMORAN KEANGGOTAAN
hukum sangat diperlukan dalam proses menuju bangsa yang beradab Setelah MPAB, dilakukan penomoran keanggotaan yang terdiri
dan memiliki norma-norma dalam kehidupan sosial. Hukum harus dari 8 (delapan) digit. Masing-masing angka dalam nomor anggota
menjadi panglima dalam pencarian keadilan bagi setiap warga negara. tersebut adalah indentifikasi posisi dimana anggota tersebut dilantik.
Proses dalam pembentukan dan pelaksanaan hukum positif, harus Contoh :
selalu memihak pada keadilan. Proses ini harus dapat dikontrol oleh Gede Tukul Arwana adalah anggota KMHDI yang direkrut oleh
rakyat secara aktif dalam bentuk partisipasi politik mereka Martabat PD. KMHDI DKI Jakarta pada tahun 2007 dengan nomor urut
manusia tidak boleh dilanggar oleh siapapun termasuk oleh negara, anggota 13, maka Nomor Tanda Anggotanya adalah 20407013.
Adapun rincian arti nomor anggota adalah sebagai berikut :

10 19
KADERISASI KMHDI ADALAH SEBUAH PROSES kepastian ini harus diatur dalam perundang-undangan yang
BERKESINAMBUNGAN pembuatannya melibatkan partisipasi rakyat. Kemerdekaan
pengadilan dan hakim dari intervensi siapapun atau apapun
Visi organisasi ini adalah sebagai alat pendidikan kader bagi merupakan syarat mutlak suatu negara yang berdasarkan hukum. Dan
mahasiswa Hindu. Tetapi bagaimana memahami pendidikan bagi partisipasi rakyat dalam pembuatan perundang-undangan yang akan
anggota, masih menyisakan banyak pertanyaan. Selama ini dikenal dijalankan oleh pengadilan adalah mutlak sebagai pengejawantahan
istilah MPAB, dan beranggapan inilah satu-satunya model kaderisasi dari hak menentukan nasib sendiri.
bagi anggota. Pemikiran ini timbul di kalangan anggota dan pengurus,
karena cara melihat Kaderisasi KMHDI secara terpisah satu dengan
3. Demokrasi
yang lain. Antara praktek dan teori, antara formal dan informal. Cara Tanpa demokrasi tidak akan mungkin ada keadilan,. manakala
berpikir semacam ini akan menimbulkan pertanyaan tentang : demokrasi dihancurkan, maka kebebasan dan keadilan akan terbang
Pendidikan apa setelah MPAB ? ke awang-awang dan kepentingan rakyat tidak lagi dapat dilindungi
Bagaimana menerapkannya dalam keseharian berorganisasi ? dengan efektif. Demokrasi tidak dapat diwujudkan sebagai suatu
Penerapan Kaderisasi KMHDI, harus dimulai dengan realitas hanya dengan melalui pemilihan umum periodik. Demokrasi
pemahaman atas definisi kaderisasi secara umum, bahwa kaderisasi memerlukan peran serta aktif dan berkelanjutan dari warga negara di
adalah sebuah proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan dalam proses politik.
pengetahuan-pengetahuan dan nilai-nilai tertentu kepada seorang Kader. Dalam aplikasinya, negara harus menjamin kebebasan berbicara,
Dalam kaderisasi di KMHDI, harus disadari beberapa karakter umum berkumpul dan berserikat bagi warga negara dengan fokus pertama
Kaderisasi KMHDI : adalah pemberian kebebasan yang sebesar-besarnya bagi pers.
1. Proses pendidikan berlangsung dengan pemikiran bahwa segala hal Pengawasan terhadap pers dilakukan oleh masyarakat sendiri,
membawa dampak dan melihat hasil sebagai bagian dari proses melalui lembaga yudikatif yang melaksanakan amanat rakyat dengan
pembelajaran. seadil-adilnya melalui hukum-hukum positif yang ada.
2. Kaderisasi Formal ialah kaderisasi yang dilakukan dengan aturan- Negara demokratis hanyalah memberi bentuk-bentuk yang
aturan khusus sesuai peraturan Organisasi. diinginkan oleh masyarakat, bukan oleh kepentingan perhimpunan
3. Kaderisasi Informal ialah kaderisasi dalam suasana yang cair atau yang berpengaruh atau oleh kekuatan ekonomi dominan. Setiap
santai untuk menghindari bentuk-bentuk formalitas. kelompok memiliki hak untuk berperan serta dalam pembentukan
4. Dalam pendidikan KMHDI, tidak ada tempat khusus, guru khusus, kebijakan politik namun pada akhirnya, rakyat secara keseluruhan
karena setiap tempat adalah ruang belajar dan setiap orang adalah yang harus menegaskan sendiri keinginan mereka.
guru sekaligus siswa. Pendidikan KMHDI mengedepankan proses
dialogis.
III. JATI DIRI ANGGOTA KMHDI
KMHDI didirikan untuk mewadahi mahasiswa Indonesia yang
TUJUAN KADERISASI KMHDI beragama Hindu dalam melaksanakan dharmanya bagi agama dan
1. Menjamin eksistensi/keberlangsungan Organisasi KMHDI. negara. Konsep jati diri disusun sebagai penunjuk arah dalam
2. Kader memahami dan melaksanakan pengetahuan berorganisasi. mewujudkan cita-cita tersebut. Standar kualitas yang harus diwujudkan
3. Kader memahami dan dapat menginternalisasi diri dengan nilai- dari pendidikan yang dilaksanakan oleh KMHDI adalah sebagaimana
nilai ideologi KMHDI. yang tercantum dalam Konsep Jati Diri Anggota KMHDI, yaitu
memiliki kualitas religius, humanis, nasionalis dan progresif.

18 11

melibatkan tiga unsur yaitu (1) Pengajar, (2) Pelajar atau anak didik dan 4. Progresifitas
(3) Realitas Dunia. Hubungan yang diharapkan adalah hubungan Anggota harus mengambil posisi sebagai manusia yang
subyek-subyek. Obyek yang dibahas adalah realitas progresif, siap akan perubahan, menjadi pionir perubahan dan bukan
Fokus Pendidikan Partisipatif adalah menjadikan pendidikan hanya menunggu suatu perubahan terjadi. Anggota harus selalu
sebagai kekuatan penyadar dan pembebas bagi umat manusia. Sehingga berada pada garda terdepan dalam suatu proses perubahan yang
memungkinkan anak didik menjadi dirinya sendiri yang tersadarkan. diyakini mampu memperbaiki situasi. Dalam terminologi KMHDI,
Pendidikan harus ditujukan bagi pembebasan dan bukan penguasaan. progresifitas berarti bahwa anggota harus menjadi orang-orang yang
Untuk itu pendidikan harus menumbuhkan kesadaran akan realitas dan menelurkan ide, melaksanakan ide tersebut dan siap akan proses
hasrat untuk merubah kenyataan yang menindas. Dalam pengertian dialektika dari ide tersebut.
KMHDI, pendidikan adalah proses daurulang bertindak dan berpikir
yang berlangsung secara terus-menerus sepanjang hidup seseorang IV. VISI KMHDI
Sebagaimana dirumuskan dalam Purwaka (Pembukaan
SISTEM KADERISASI KMHDI AD/ART) KMHDI, maka Visi KMHDI adalah sebagai Wadah
KMHDI memiliki suatu sistem kaderisasi berjenjang, yaitu Pemersatu dan Alat Pendidikan Kader Mahasiswa Hindu.
“Sistem Kaderisasi KMHDI”. Sistem kaderisasi ini dirancang agar
menjadi semacam “sekolah” bagi setiap anggota dan pada setiap jenjang 1. Wadah Pemersatu Mahasiswa Hindu Indonesia
pelatihan, anggota akan menerima materi-materi dan pelajaran yang Usaha KMHDI untuk mempersatukan Mahasiswa Hindu
tidak didapatkan di sekolah formal. Secara ideal, setiap anggota Indonesia adalah untuk memperkuat generasi muda Hindu dalam
diharapkan melalui seluruh tahapan dari sistem kaderisasi ini. menjawab tantangan jaman. Sejarah telah membuktikan bahwa hanya
dengan persatuan dalam konsep yang diwujudkan dalam organisasi
Jenis Sifat modern yang sistematis, terstruktur dan berskala nasional, komponen-
Nama Kaderisasi
Kaderisasi Kaderisasi komponen kecil akan memiliki kekuatan menuju masa depan.
a. Masa Penerimaan Anggota Baru Wajib Konsep KMHDI sebagai wadah pemersatu memberi arti bahwa
(MPAB) KMHDI harus mempersatukan gerakan Mahasiswa Hindu Indonesia.
Kaderisasi
b. Kaderisasi Tahap 1 Wajib Ini tidak berarti peleburan semua organisasi mahasiswa Hindu
Umum
c. Kaderisasi Tahap 2 Wajib Indonesia ke dalam KMHDI. Persatuan yang diidamkan adalah
d. Kaderisasi Tahap 3 Wajib persatuan dalam tataran ide, dengan ide dasar “Membangun generasi
a. Diklat Manajemen Organisasi Wajib muda Hindu demi masa depan Hindu yang lebih baik”.
Kaderisasi b. Diklat Kewirausahaan Pilihan KMHDI tidak menafikan eksistensi organisasi-organisasi Hindu
Khusus c. Diklat Jurnalistik Pilihan lain, KMHDI tidak akan pernah melakukan klaim bahwa hanya
d. Diklat Kader Politik Pilihan KMHDI yang berhak melakukan pengkaderan atas calon pemimpin
Adalah suatu kaderisasi yang dibiarkan berjalan Hindu di masa depan. KMHDI bersedia melakukan kerjasama dengan
Kaderisasi dengan alamiah, yang berfokus pada tercapainya berbagai organisasi lain yang memiliki ide dasar yang sama dengan
Informal kondisi “peningkatan kecerdasan” dari interaksi antar KMHDI.
anggota yang terjadi saat proses kaderisasi.

16 13
1. Religiusitas Sebagai software pendukung Sistem Kaderisasi KMHDI, maka
Adalah perwujudan Dharma agama dari anggota KMHDI. Nilai- Dept Litbang PP KMHDI 99-02, telah merancang suatu seri buku
nilai religiusitas harus diterapkan dalam kehidupan sosial sebagai materi setiap pelatihan. Serial buku ini dinamakan “Seri Buku
kemasyarakatan. Ini tidak berarti KMHDI menginginkan masyarakat Infrastruktur KMHDI”. Buku-buku tersebut adalah :
yang berlandaskan satu agama. Nilai religiusitas diwujudkan dengan
menerapkan nilai-nilai ke-agama-an yang universal, ketika anggota SERI BUKU INFRASTRUKTUR KMHDI
melaksanakan hak dan kewajiban sosialnya.
Nilai religiusitas juga dimaknai sebagai keperdulian pada agama Judul Buku Digunakan untuk : Penyelesian
Hindu, yang artinya setiap anggota harus menguasai pengetahuan Seluruh kaderisasi harus Selesai
agama, yang disertai dengan keinginan untuk melakukan pengkajian Buku Pedoman menggunakan buku ini
ulang yang kritis pada nilai-nilai dasar dan praktek-praktek Kaderisasi Jilid 1 sebagai dasar filosofi dan
keagamaan yang berkembang di masyarakat Hindu. metodologi pelatihan
BP Kaderisasi Jilid 2 MPAB Selesai
2. Humanisme BP Kaderisasi Jilid 3 Kaderisasi Tahap 1 Selesai
Kesadaran bahwa setiap manusia adalah percikan dari Tuhan dan BP Kaderisasi Jilid 4 Kaderisasi Tahap 2 Pointer
pada inti terdalamnya setiap manusia memiliki sifat-sifat ke-Tuhan-an BP Kaderisasi Jilid 5 Kaderisasi Tahap 3 Pointer
yang sama, termaktub dalam konsep Atman, adalah dasar dari nilai BP Kaderisasi Jilid 6 Kaderisasi Informal Pointer
humanisme Hindu. Anggota harus mampu memandang manusia lain BP Organisasi Jilid 1 Diklat Manj Organisasi (1) Selesai
sebagai cerminan dirinya sesuai dengan konsep Tat Twam Asi. BP Organisasi Jilid 2 Diklat Manj Organisasi (2) Selesai
Humanisme KMHDI, mendorong untuk membantu umat manusia BP Administrasi dan Mengatur administrasi dan Selesai
yang lain, dan bukan hanya tidak mengganggu manusia yang lain. Keuangan keuangan organisasi KMHDI
Sebagai perwujudan nilai humanisme universal, anggota harus BPD Kewirausahaan Diklat Kewirausahaan Pointer
memiliki keperdulian dalam menyikapi setiap masalah-masalah BPDiklat Jurnalistik Diklat Jurnalistik Pointer
kemanusiaan. BP Diklat Politik Diklat Politik Selesai
BPD Advokasi Diklat Advokasi Pointer
3. Nasionalisme
Adalah sebuah penerjemahan dari keinginan anggota untuk Dari 12 buku yang direncanakan oleh Dept Litbang PP KMHDI
melakukan Dharma negara. Nasionalisme yang dianut adalah 99-02, baru 6 buku yang berhasil diselesaikan. Sedangkan buku-buku
nasionalisme yang tumbuh dari perasaan senasib dengan saudara lain masih berupa pointer-pointer. Penyelesaian buku-buku yang lain,
sebangsa (solidaritas) dan perasaan saling menghormati dengan menjadi tanggung jawab kepengurusan PP KMHDI yang akan datang,
saudara lain bangsa. Nasionalisme diartikan sebagai sebuah rasa ikut dengan didukung oleh segenap anggota KMHDI.
memiliki bangsa dan karenanya ikut bertanggung jawab atas Dalam melakukan Pelatihan, Kenapa KMHDI tidak
kelangsungan hidup dari bangsa itu sendiri. Anggota memposisikan menggunakan pelatih dari luar KMHDI ?. Sesuai dengan filosofi
diri sebagai warga negara yang menentang bentuk-bentuk masyarakat pelatihan partisipatif yang dianut KMHDI, setiap anggota harus
yang eksklusif dalam wujud primordialitas atau sektarianisme. mengalami proses “pencerdasan”, yang berarti selain pernah menjadi
Anggota secara aktif berpartisipasi dalam pembentukan sebuah anak didik, setiap anggota seyogyanya juga menjadi pendidik, atau
negara bangsa. setiap anggota adalah guru sekaligus murid.
12 17

2. Alat Pendidikan Kader Mahasiswa Hindu Indonesia. KADERISASI KMHDI


Pendidikan yang dipilih KMHDI adalah suatu pendidikan yang Dalam mewujudkan bakti bagi agama dan negara, KMHDI
sistematis dan terstruktur sebagaimana yang termaktub dalam sistem memilih untuk menggunakan cara pendidikan melalui gerakan
kaderisasi KMHDI. Selain pendidikan pada tataran wacana, KMHDI kaderisasi yang rasional, sistematis dan terstandarisasi. Kaderisasi
mendidik kemampuan memimpin dalam tataran praxis. KMHDI KMHDI diarahkan pada pembentukan kader yang “sadar”. Untuk itu,
diperuntukan bagi mahasiswa Hindu Indonesia yang ingin melatih anggota harus mengatasi tiga hambatan utama dalam usaha mewujudkan
kemampuannya dalam melakukan mobilitas horisontal ataupun dunia kesadaran, yaitu pengkondisian, hegemoni dan ilusi.
mobilitas vertikal. Langkah kaderisasi ini ditempuh agar anggota mampu berperan
Dalam terminologi KMHDI, yang dimaksud dengan mobilitas dalam suatu proses besar yang telah, sedang dan akan terus berjalan
horisontal adalah pergerakan kepemimpinan atau ide yang melewati dalam dunia yang kecil ini, yaitu suatu proses yang oleh Francis
atau meliputi struktur-struktur yang lebih luas dari batasan-batasan Cornford disebut dengan “From religion to Philosophy”. Ini adalah
wilayah tradisionalnya. Dengan pergerakan Horisontal, seorang proses perubahan tradisi beragama dari sikap yang aktif dan emosional,
anggota mampu mengenal dan berkomunikasi dengan anggota yang menuju kepada sikap yang intelektual dan spekulatif.
berada di lain daerah. Yang ditekankan dari mobilitas horisontal ini KMHDI sebagai organisasi kader, mengutamakan pendidikan
adalah kemampuan kepemimpinan untuk mengatasi variasi masalah. yang bertujuan menimbulkan kesadaran pada diri kader akan hak,
Mobilitas vertikal adalah gerakan ke atas. Makin keatas, kewajiban dan harga dirinya. KMHDI percaya bahwa hanya anggota
akumulasi masalah makin besar. Anggota yang memasuki wilayah yang sadar dengan apa yang dilakukan, yang melakukan langkah-
mobilitas vertikal akan terlatih melakukan penyelesaian masalah dari langkah atas pertimbangan dan perbuatan sendiri dan bukan atas
masalah yang ringan dengan skala sempit hingga masalah berat perintah dari luar, yang mampu merubah keadaan.
dengan skala lebar dengan tuntutan waktu yang makin pendek. Yang
ditekankan dari mobilitas vertikal ini adalah, kemampuan FILOSOFI KADERISASI KMHDI
kepemimpinan untuk mengatasi kedalaman masalah. Dalam melaksanakan kaderisasi, KMHDI memutuskan untuk
mendasarkan diri pada model filosofi pendidikan partisipatif yang
V. MISI KMHDI dikemukakan oleh Paulo Freire.
Misi KMHDI adalah “Memperbesar Jumlah Kader Mahasiswa Menurut Freire, Manusia memiliki naluri yang bersanding
Hindu Yang Berkualitas”. Kalimat ini harus dibaca sebagai sebuah dengan kesadaran. Seorang manusia yang bereksistensi selalu
kesatuan, artinya, fokus dalam misi KMHDI adalah sekaligus berkepribadian. Tanpa kesadaran, seorang manusia menjadi tidak
mengembangkan kuantitas kader dan kualitas kader. Pertanyaan berikut manusiawi. Seseorang yang manusiawi harus menjadi pencipta
“Kualitas seperti apa yang diinginkan oleh KMHDI ? sejarahnya sendiri. Karena seseorang hidup di dunia dengan orang lain,
maka kenyataan “ada bersama” (being together) harus dijalani dalam
Dalam terminologi KMHDI, Mahasiswa Hindu Indonesia proses “menjadi” (becoming) yang tidak pernah selesai. Kondisi ini
yang berkualitas adalah anggota KMHDI yang religius, bukan hanya adaptasi, tapi integrasi untuk menjadi manusia seutuhnya.
humanis, nasionalis dan progresif yang bersedia berjuang di Pendidikan di KMHDI berorientasi kepada pengenalan realitas
jalan Hindu untuk mewujudkan kebebasan, keadilan dan lingkungan dan dirinya sendiri. Pengenalan yang dilakukan mencakup
solidaritas bagi semua individu yang berada dalam suatu kesadaran subyektif dan kemampuan obyektif sebagai sebuah fungsi
negara yang berasaskan demokrasi dan hukum dialektis. Hubungan dialektis tersebut tidak berarti mempersoalkan
mana yang benar dan yang salah. Oleh karena itu, pendidikan harus
14 15

Anda mungkin juga menyukai