MENGGUNAKAN HELM Mengangkut penumpang lebih dari satu orang,sebagaimana yang disebutkan dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Pasal 106 ayat 9, bahwa setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tanpa kereta samping dilarang membawa penumpang lebih dari satu orang dengan pidana kurungan 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Jumlah orang yang dibonceng akan mempengaruhi pengendara dalam menjaga keseimbangan. Semakin banyak orang yang dibonceng maka akan meningkat pula tingkat kesulitan pengendara dalam menjaga keseimbangan, sehingga sangat beresiko pada kecelakaan lalu lintas ~ Kurangnya penjagaan oleh pihak yang berwenang, kurangnya kepatuhan Serta kurangnya kesadaran diri dari masyarakat tentang lalu lintas mengakibatkan adanya banyak pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat, Permasalahan inilah yang harus diperbaiki, baik oleh pihak yang berwenang dan oleh masyarakat itu sendiri memperbaikinya secara bersama. ~ Dengan adanya kesadaran diri, maka akan tercipta lalu lintas yang baik. Dengan kesadaran dan pemahaman bersama dalam berkendara, maka secara demikian dapat mengakibatkan persoalan-persoalan yang terjadi di jalan. Dan juga otomatis akan terciptanya ketertiban. Dengan ketertiban inilah akan tercipta keamanan dan kenyamanan yang dirasakan oleh semua pihak. ~ Tidak menggunakan helm saat berkendara, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Pasal 291 UU No. 22, yang berbunyi: Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor tidak mengenakan helm standar nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Kita tidak pernah tau semenit kedepan apa yang terjadi pada diri kita. Saat berkendara sepeda motor kita lebih beresiko mengalasssssssssmi kecelakaan, dan daerah paling fatal dan banyaknya nyawa melayang karna terjadinya benturan di kepala. Helm yang berstandart SNI sudah memenuhi syarat dalam melindungi kepala dari benturan yang cukup keras. Namun tidak berarti kepala Anda akan seutuhnya terlidungi, jadi jagalah diri anda dengan baik dengan mengendarai sepeda motor dengan hati-hati dan gunakanlah helm dengan benar. ~ Kedua bentuk pelanggaran lalu lintas di atas termasuk jenis pelanggaran pada sila ke-2, yaitu: “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, yang artinya Sebuah pengakuan atas suatu harkat dan martabat manusia dengan segala hak serta kewajiban yang dimiliki oleh setiap orang. Dengan contoh penerapan dalam kehidupan sehari harinya bisa dilihat dari cara kita dalam menaati peraturan lalu lintas yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia.