Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KRISIS

DAERAH YANG RENTAN TERJADI


DAMPAK BENCANA PADA IBU
HAMIL, BALITA, REMAJA DAN
LANSIA

DOSEN PENGAMPU : SITI HADIJAH BATJO, S.SiT.,MPH

Kelompok :

Iis susanti (PO7124322001)


Nurafni H. Mokodompit (PO7124322009)
Dalam situasi darurat bencana di semua wilayah Indonesia salah satunya di jawa barat yang masih
kerap terjadi setiap tahunnya mulai dari bencana alam maupun non alam. Bencana alam seperti banjir
yang menimpa masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Dampaknya yang ditimbulkan akan
meningkatkan angka kesakitan dan kematian terutama pada kelompok yang rentan yaitu ibu hami,
anak, remaja dan lansia, karena keterbatasan kemampuan secara fisik dan psikologis.
KELOMPOK RENTAN

1. IBU HAMIL
Kelompok rentan seperti ibu hamil yang mengalami trauma atau stress
pasca bencana banjir merupakan kelompok yang beresiko terjadi
masalah kesehatan. Kondisi fisik yang lemah akibat dampak bencana
serta kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan kontraksi yang dapat
menimbulkan keguguran, lahir prematur dan persalinan yang lebih
cepat dari yang seharusnya.
 
Upaya : tenaga kesehatan memfasilitasi pelayanan kesehatan di
pungungsian dengan peralatan emergency dan menjamin ketersediaan
tenaga kesehatan khusus ginekologi. Selain itu menjamin pemenuhan
ASI terhadap anak selama bencana dengan pojok ASI. dan penting
adanya pengembalian kesehatan mental akibat trauma bencana
dengan trauma healing ibu bisa menceritkan apa yang ia rasakan dan
memberikan support pada ibu. Memberikan makanan tambahan dan
obat-obatan seperti tablet fe (Kamsatun, dkk.2019)
2. ANAK

Pada kondisi bencana anak-anak dengan karakterikstik menjadi rentan


terhadap dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Anak seringkali menjadi
korban terbesar dalam setiap kejadian bencana karena ketidakmampuan nya
melindungi diri dan berada diluar jangkauan pengawasan orangtuanya.
 
Upaya : salah satu bentuk upaya psikologis yang dapat diberikan untuk
korban bencana banjir terkhususnya anak-anak ialah trauma healing.
Meningingat anak-anak yang menjadi korban bencana alam sangat rentan
terhadap perkembangan psioklogis. Pada kondisi tersebut anak
membutuhkan perhatian agar dapat mengekpresikaan perasaannya.
Menceritkan yang ia alami,Terapi bermain menjadi salah satu teknik yang
dapat dilakukan dalam situasi bencana serta dapat memulihkan trauma yang
berkepanjangan. Mengingat bermain merupakan hal yang sangat dibutuhkan
dalam tumbuh kembang anak maka teknik terapi bermain sangat layak untuk
diterapkan.
(darmiany, dkk. 2019)
3. REMAJA

Korban bencana pada kelompok khususnya pada


remaja Trauma yang dialami remaja terkait dengan
pengalaman langsung pada situasi bencana perlu
dilakukan mencakup pemenuhan kebutuhan spesifik
dan layanan khusus (Marianty, 2018).
 
Upaya :

Memberikan dukungan emosional dan support,


memberikan kesempatan untuk bercerita tentang apa
yang ia rasakan Banyak dari masyarakat perempuan
korban bencana membutuhkan bantuan personal
hygiene seperti pembalut untuk perempuan remaja
dan dewasa dan menyediakan dapur umum di
pengungsian
4. LANSIA
Pada kondisi bencana lansia seringkali tinggal sendiri
sehingga semakin memperbesar resiko lansia terdampak
bencana, karena keterbatasan fisiknya dan tidak adanya
bantuan dari anggota keluarga. Pada saat bencana yang
mengharuskan lansia mengsungsi akan menimbulkan
perasaan tidak nyaman karna merasa kehilangan tempat
tinggalnya (Yostui et al, 2015)
 
Upaya : memberikan dukungan psikologis pada lansia untuk
mengurangi kecemasan dan trauma yang dirasakan,
memberikan support agar lansia tetap merasa aman dan
terjaga, dan memberikan makanan dan obat-obatan sesuai
dengan yang butuhkan
Referensi

Izzatul J, dkk (2020) Analisis Kesiapsiagaan Lansia Menghadapi Bencana


Banjir Di Desa Kabelen Jambi, Kesehatan dan Kebidanan Stikes
Mitra RIA Husada.

Juli sapititri S, dkk (2019) Upaya Pengurangan Risiko Bencana Pada Kelompok Rentan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universits Indonesia.

Kamsatun, dkk (2019) pengaruh model pemberdayaan ibu hamil tanggap bencana
Terhadap kemampuan ibu hamil dalam pengurangan dampak bencana.
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi Poltekkes Bandung.

Anda mungkin juga menyukai