Boleh diperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun,
untuk kemuliaan nama Tuhan.
2
29 RANCANGAN
KHOTBAH NATAL
3
DAPROMO CD MUTIARA SABDA VOL.84
Shalom.
Kini sudah tersedia kembali CD MUTIARA SABDA VOL.84.
Berisi 10 judul materi khotbah dalam format powerpoint
dengan judul:
831.Gaya Hidup yang Menyenangkan Hati Tuhan
832. Janji Tuhan Pasti Digenapi
833. Kuasa Mengucap Syukur
834. Makna Kemerdekaan Sejati
835. Masa Tua yang Penuh Damai Sejahtera
836. Kembali ke Kasih Mula-mula
837. Pria Yang Kuat
838. Mementomori
839. Mengalami Kemerdekaan Sejati
840. Mengampuni Adalah Perintah Tuhan
4
DAFTAR ISI
1. NATAL MELEPASKAN KITA DARI KETAKUTAN .......................................... 9
2. 3 TIPE MANUSIA MENYAMBUT KELAHIRAN JURU SELAMAT ................. 11
3. BELAJAR DARI ORANG MAJUS ............................................................... 15
4. DATANGLAH YA RAJA DAMAI ................................................................. 17
5. DIA DATANG MENJADIKAN SEGALANYA BARU ...................................... 21
6. DIA DATANG MEWUJUDKAN KASIH-NYA ............................................... 23
7. DIA DATANG PASTI ADA JAWABAN ........................................................ 25
8. KASIH YANG MEMERDEKAKAN .............................................................. 27
9. KASIH YANG MEMPERSATUKAN ............................................................. 35
10. KASIH YANG MENGUBAHKAN ................................................................ 35
11. KASIH YANG MENYATUKAN .................................................................... 37
12. KEAJAIBAN NATAL .................................................................................. 39
13. KRISTUS TUHAN YANG MEMERDEKAKAN .............................................. 42
14. MEMAHAMI MAKNA KEHADIRAN KRISTUS............................................. 44
15. MEMAHAMI MAKNA NATAL ..................................................................... 47
16. SIKAP MENYAMBUT NATAL .................................................................... 51
17. YESUS DATANG MEMBAWA KEDAMAIAN ............................................... 54
18. YESUS DATANG MEMBAWA KEMERDEKAAN ......................................... 58
19. YESUS DATANG MEMBAWA PEMULIHAN ............................................... 59
20. NATAL ADALAH JAMINAN ....................................................................... 61
21. ALAMILAH SUKACITA NATAL .................................................................. 64
22. KAMU ADALAH TERANG DUNIA .............................................................. 67
23. MENELADANI YESUS .............................................................................. 69
24. KEDATANGAN-NYA MEMBAWA KESUKAAN BESAR ................................ 72
25. KELAHIRAN YANG MEMBAWA HARAPAN ................................................ 75
26. MUJIZAT NATAL ...................................................................................... 77
27. AKULAH TERANG DUNIA ........................................................................ 78
28. 3 PESAN NATAL YANG TIDAK PERNAH BERUBAH .................................. 80
29. KASIH YANG SEMPURNA ........................................................................ 82
5
PROMO FLASHDISK PAKET PANDUAN PELAYANAN VERSI 16.1
Shalom...
Kesempatan untuk melayani Tuhan adalah anugerah Allah. Itu sebabnya selama masih ada kesempatan
mari kita melayani Tuhan dengan segenap hati dan kemampuan. Kami menyediakan FLASHDISK
PANDUAN PELAYANAN VERSI 16.1. Flashdisk ini kami persembahkan kepada Anda sekalian,
para pendeta, pelayanan Tuhan, pengkhotbah awam, dan siapa saja yang rindu dipakai Tuhan di ladang
pelayanan. Harapan kami flashdisk ini dapat menjadi sumber inspirasi dan menambah wawasan serta
pengetahuan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan. Adapun isi flashdisk ini adalah:
Harga flashdisk dan ongkos kirim Rp.210.000,00 untuk alamat pengiriman P. Jawa dan Rp.
Rp.220.000,00 untuk alamat pengiriman luar P. Jawa. Khusus wilayah Indonesia Timur
Rp.225.000,00.Silakan transfer kontribusi penggantian flashdisk dan ongkos kirim ke salah satu
rekening kami: BCA 1540241577, Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 010201026017508 a.n Winarsih. Wesel pos ke. KURNIA MEDIA PO.Box 118
TEMANGGUNG 56200.
Setelah transfer dana, beritahukan segera kepada kami melalaui SMS/WA 08973527437. Jangan lupa
tuliskan dengan jelas alamat untuk pengiriman.
Paket dikirim dalam bentuk flashdisk 16 GB via POS KILAT KHUSUS TERCATAT
Terimakasih
Tuhan Yesus Memberkati
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang sudah
memberikan pertolongan sehingga buku ini dapat terselesaikan. Seringkali penulis
mendapatkan permintaanuntuk dibuatkan rancangan-rancangan khotbah natal. Memang
tidak dapat dipungkiri bahwa kesibukan-kesibukan pelayanan dapat membuat kita tidak dapat
secara maksimal mempersiapkan pelayanan kita. Buku sederhana ini kami hadirkan sebagai
salah satu tambahan wawasan bagi Anda yang sedang mencari tamabahan referensi mater-
materi khotbah natal.
Tentu saja kami tidak berharap bahwa Anda akan mempergunakan buku ini persis
seperti yang tertera dalam setiap lembar demi lembar dari buku ini. Buku ini hanyalah
sebagai tambahan referensi. Tetap dibutukan doa dan ketaatan terhadap pimpinan Roh
Kudus, juga kepekaan untuk melihat kebutuhan sesuai kontek audiens yang dilayani.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Banyak kesalahan
dalam tata bahasa dan penulisan, dan juga dapat penyampaian. Untuk itu penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Kami menantikan kritik dan saran demi penyempurnaan buku
ini ke depan.
Rekan sepelayanan
7
8
1. NATAL MELEPASKAN KITA DARI KETAKUTAN
Pendahuluan
Ketakutan adalah permasalahan manusiawi yang pasti akan dialami oleh semua
manusia yang ada di dunia. Selama manusia ada di dalam dunia, maka pasti akan
mengalami masalah ketakutan ini. Apapun tingkat golongannya,kaya-miskin, tua-muda,
besar-kecil, pastilah semuanya akan tetap merasakan yang namanya ketakutan. Kita merasa
takut ketika berhadapan dengan sesuatu yang mengerikan atau hal-hal yang menakutkan.
Ketakutan itu normal, tetapi terus tinggal dalam ketakutan itu yang tidak normal.
Hari-hari ini ada banyak peristiwa yang terjadi di dunia ini yang dapat membuat kita
merasa takut. Peristiwa bencana alam seperti tanah longsong, gempa bumi, kecelakaan
pesawat dapat saja menjadi alasan untuk orang mengalami ketakutan. Belum lagi kondisi
ekonomi yang tidak menentu hari-hari ini. Harga-harga yang terus melambung tinggi, bahkan
kekerasan yang terjadi di sana-sini, membuat banyak orang merasa kehilangan kedamaian.
Mampukah kita merasakan makna natal yang sesungguhnya? Ataukah natal hanya
sekedar perayaan yang nanti nya berlalu begitu saja tanpa makna? Mari kita memperhatikan
makna natal yang sejati yatiu bahwa natal melepaskan kita dari ketakutan.
2. Ketika melihat segala sesuatu sesuai dengan pikiran manusia ( Lukas 1:34).
Allah menciptakan manusia beda dengan yang lainnya karena manusia memiliki otak
dan pikiran. Namun seringkali dengan pikiran membuat kita mengecilkan kuasa Tuhan. Maria
melihat kuasa Tuhan pikirannya ( ayat 34). Memang secara manusia, hal tersebut nyata dan
tidak mungkin terjadi (ayat 18). Pikiran kita sangat mempengaruhi kita untuk mempercayai
kuasa Allah.
9
beban, pergumulan dalam kehidupan manusia. Apakah sukacita kita ditentukan dengan
keadaan di luar diri kita? Atau siapa yang menjadi sumber sukacita kita?
Agnes Monica menyanyikan sebuah lagu “ Dimanakah Letak surge itu.” Ada begitu
banyak orang yang belum paham betul bahkan tidak ada jaminan tentang pengharapan saat
penghakiman. Namun kelahiran Yesus Kristus menggenapkan pengharapan yang kekal dan
abadi.
Jika pengharpan kita di surge, Dia menyatakan melalui Yeus, mengapa kita mesti takut
menghadapi segala hal yang terjadi di dunia ini. Kalau yang kekal saja Dia berikan kenapa
mesti takut untuk masalah-masalah yang tidak kekal?
Yesus Kristus memberikan sukacita yang melampaui segala batas, karena Dialah
sumber sukacita itu. Sukacita kita tidak ditentukan dengan apa yang ada di luar kita
melainkan apa yang ada di dalam kita.
Penutup
Hari ini apa yang menjadi ketakutan kita? Allah melalui kelahiran Yesus Kristus melenyapkan
segala ketakutan kita. Ia memberikan pengharapan yang baru, memungkinkan segala
jawaban doa yang menurut manusia tidak mungkin dan Ia memberikan sukacita penuh
melebihi segalanya. Jangan biarkan natal hanya sebagai perayaan biasa, namun biarlah
natal melepaskan kita dari segala ketakutan.
10
2. 3 TIPE MANUSIA MENYAMBUT KELAHIRAN JURUSELAMAT
Pendahuluan
Kelahiran Yesus adalah sebuah seajrah dunia yang tidak bisa diabaikan oleh
siapapun, khususnya bagi kita orang-orang percaya. Kita sudah sering mendengar, membaca
bahkan menyaksikan kisah natal ini baik melalui pertunjukan drama natal, atau film tentang
kelahiran Yesus Sang Juruselamat. Namun ada beberapa hal yang sering kita lupakan dari
sejarah kelahiran-Nya. Bahkan kita sering hanya terpesona dengan tayangan-tayangan
tersebut tanpa dapat memahami makna dan pelajaran apa dari kisah tersebut.
Kali ini mari kita belajar tentang bagaimana sikap hati dalam menyambut natal,
khususnya melalui para tokoh yang biasanya muncul dalam drama atau pertunjukkan-
pertunjukkan natal. Mari kita akan belajar tentang 3 ( tiga) tipe manusia dalam menyambut
natal khusunya dari tokoh: para gembala, orang majus dari timur dan Herodes. Tokoh-tokoh
ini pasti tidak asing lagi karena kerap kali muncul dan diperankan dalam pertunjukkan-
.pertunjukan natal di gereja-gereja. Tapi bagaimana sikap hati mereka dalam menyambut
bayi Yesus?. Mari kita renungkan satu persatu
Mengapa Tuhan memilih para gembala menjadi orang-orang yang pertama kali
diberikan kesempatan untuk mendengar berita tentang kelahiran Yesus? Jawabnya yaitu
karena pengorbanan. Para gembala ini benar-benar memilki pemahaman yang luar biasa
tentang pengorbanan. Walaupun pengorbanan mereka tidak dalam wujud materi, tetapi
kesediaan untuk mendengar suara Tuhan dan menjumpai bayi Yesus di Bethlehem sungguh
pengorbanan yang luar biasa. Jarak antara Bethlehem dan Yerusalem memang jarak yang
11
dekat, tetapi antara Yerusalem dan Bethlehem dibatasi dengan bukit-bukit dimana para
gembala menggembalakan domba-domba mereka.
Natal adalah kesempatan untuk kita berkorban. Belajar dari para gembala,
kesederhaan bukan halangan untuk kta berkorban bagi Tuhan. Mari kita persembahkan hati
dan hidup kita bagi kemuliaan nama Tuhan
Matius 2:11 dikatakan “ Maka masukklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat
Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat
harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan
dan mur.” Dari ayat ini kita juga dapat belajar tentang pengorbanan. Mereka tidak sayang-
sayang untuk berkorban bagi Yesus dengan mempersembahkn harta milik mereka yang
terbaik. Orang-orang Majus tahu bahwa memberi persembahan adalah bagian dari
penyembahan yang sejati.
Apa makan dari persembahan orang Majus ini yaitu; Emas, Kemenyan dan Mur?
a. Emas
Arti persembahan berupa Emas yaitu pengakuan bahwa YESUS ADALAH RAJA.
Emas pada masa itu, bahkan sampai saat ini adalah barang mulia yang tidak sembarang
orang memilikinya. Pada masa itu para raja biasanya menerima persemabahan berupa emas
dari pajak yang dikumpulkan dari rakyatnya dan disimpan dalam rumah perbendaharaan raja.
Jadi orang-orang Majus itu bukan membawa persembahan hanya untuk “orang yang baik”,
tetapi membawa persembahan untuk keluarga kerajaan. Mereka mengakui bahwa Yesus
adalah Raja, karena memang Dia adalah Raja diatas segala raja, dan Penguasa diatas
segala penguasa di bumi ini.
Bukalah hati kita untuk Yesus masuk dan bertahta dalam hati dan hidup kita.
12
Raja Edward VIII raja dari Kerajaan Inggris adalah raja yang sangat peduli dengan
rakyatnya, terutama mereka yang miskin dan membutuhkan bantuan. Pada suatu hari ia
berkunjung ke sebuah desa nelayan untuk meresmikan sebuah kapal. Ia menggunakan
kesempatan itu untuk mengunjungi salah satu rumah penduduk yang ia tahu membutuhkan
kepeduliannya. Ia memang mengetahui bahwa pemiki rumah itu memiliki reputasi yang
kurang baik. Tapi Raja Edward tidak mempedulikan semuanya itu. Orang itu mendengar pintu
rumahnya di ketuk. Dari dalam rumah, ia berseru dengn suara kasar, “ Siapaa kamu?”. Raja
Edward menjawab, “ Aku adalah rajamu. Bolehkan aku masuk? “. Karena orang itu berpikir,
tidak mungkin raja yang agung itu mau masuk ke rumahnya, jangan-jangan hanya orang
yang bergurau saja.” Maka ia memutuskan untuk tetap tidak membukakan pintu rumahnya.
Raja Edward VIII adalah seorang raja yang sopan yang tidak mau memasuki rumah orang
yang tidak mengijinkan ia masuk. Ia pun segera meninggalkan rumah itu dan berpindah ke
rumah lainnya yang menyambutnya. Akhirnya orang miskin itu kehilangan kesempatan untuk
bertemu dengan rajanya dan mendapatkan hadiah dari rajanya itu.
Yesus yang kita peringati kelahirannya di natal ini memang lahir sebagai bayi. Tapi Dia
adalah Raja segala raja. Ia akan masuk dan menjadi raja dalam setiap hati orang-orang yang
membuka pintu dan memberikan kesempatan kepada-Nya untuk masuk.
b. Kemenyan.
Arti persembahan berupa kemenyan adalah pengakuan bahwa: Yesus adalah Imam
Agung dan Tuhan kita. Kemenyan digunakan sebagai salah satu elemen dalam
penyembahan. Kemenyan itu dibakar sehingga asapnya menyebar di sekeliling mezbah oleh
imam yang memimpin ibadah. Dalam Alkitab, kemenyan melambangkan doa-doa kita dan
harus kita naikkan dalam nama Tuhan Yesus.
Ibrani menyatakan bahwa “ Ia adalah satu-satunya perantara antara kita dengan Bapa.
Dia adalah Imam Agung kita yang memahami penderitaan kita dan Dia juga pernah
mengalami pencobaan seperti kita.
Jangan membiarkan kesibukan seputar natal membuat kita tidak berdoa. Jangan
membiarkan kesibukan itu memutus “hubungan” dengan Bapa melalui doa dalam nama
Yesus.
c. Mur
Arti persembahan dalam bentuk Mur adalah pengakuan bahwa : Kristus Adalah
Korban Kita. Mur adalah cairan untuk pembalseman jenazah pada waktu itu. Betapa anehnya
mur dijadikan persembahan oleh orang-orang Majus untuk Yesus pada waktu itu. Tetapi
rupanya ini adalah persiapan untuk kematian Yesus yang akan datang. Ini juga adalah bentuk
pengakuan bahwa Yesus harus mati untuk menebus dosa manusia.
Persembahan mur itu mendapat konfirmasi melalui pernyataan Hana dan Simeon
pada waktu Yesus berumur 8 hari dan diserahkan di Bait Allah untuk disunat. Lukas 2:35
mencatat tentang hal ini dalam kalimat:”Dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri,
supaya nyata pikiran dan hati banyak orang.”
13
3. Herodes
JIka para gemba dan orang-orang majus siap menyambut kelahiran Yesus dengan
sukacita, maka keadaan yang bertolak belakang justru terjadi dalam kehidupan tokoh yang
ketiga ini yaitu Herodes. Ia tidak siap menyambut kelahiran Yesus. Ia bahkan menyambut
kelahiran Yesus dengan ketakutan. Ia takut tersaingi dengan lahirnya Yesus ini. Ia berpikir
bahwa posisinya sudah terancam. Itu sebab nya ia menyambut Yesus dengan ketakukan dan
bahkan mengeluarkan peraturan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang berumur dua
tahun ke bawah.
Mungkin ada yang berpikir, mengapa Herodes tidak melihat bintang yang dilihat orang
majus itu? Mengapa ia tidak mendengar berita natal dari para malaikat? Seharusnya ia bisa
melihat dan mendengar hal itu, tetapi ia tidak mempunyai mata untuk melihat dan telinga
untuk mendengar.
Herodes adalah gambaran orang-orang yang menyambut natal dengan kesedihan dan
ketakukan. Gambaran orang-orang yang tidak merasakan sukacita natal. Barangkali yang
ada di pikirannya adalah: kalau sudah musim natal, itu artinya sebentar lagi ada banyak
pengeluaran untuk natal. Belumlagi kalau yang pengusaha memikirkan bagaiman ia harus
mengeluarkan dana ekstra untuk THR para karyawan dan relasinya.
Penutup
Dari ketiga sikap hati dalam menyambut natal ini, Mari kita koreksi diri, ada dipihak
mana kita?Apakah seperti para gembala yang menyambut natal dengan sukacita dan
ketaatan untuk memenuhi panggilan Tuhan. Apakah seperti Orang-orang Majus yang dengan
hati tulus datang kepada Tuhan Yesus bahkan memberikan persemabahn yang terbaik
bagiNya. Ataukah justu seperti Herodes yang dengan pesimis, penuh dengan ketakutan
dalam menyambut natal?
Tuhan ingin mengubah semua Herodes menjadi seperti para gembala dan orang
majus.
14
3. BELAJAR DARI ORANG MAJUS
Pendahuluan
Siapa orang-orang majus? Ada penafisiran bahwa orang majus ini adalah: Orang
alim, bijaksana, terpelajar – termasuk ahli dalam ilmu perbintangan, berpengaruh, kaya,
datang dari Timur, tanah/negeri Arab, 1500 KM dari Betlehem.
Pada saat ini kita akan merenungkan kebenaran rohani yang dapat menjadi pelajaran
bagi kehihidupan kita dari kehidupan orang-orang majus ini.
1. Siapa yang mencari Tuhan dengan segenap hati ia akan mendapat sukacita yang
luar biasa, ay. 1-2,10-11
Orang-orang majus mencari Bayi Yesus untuk disembah. Dalam hal itu tidak sedikit
tantangan yang mereka hadapi: tinggalkan keluarga, kampung halaman, siapkan dana untuk
kebutuhan dalam perjalanan, berjalan berhari-hari, berjalan dalam panas terik di padang
gurun, berjalan dalam dinginnya hawa di padang gurun, belum lagi harus melawan pemikiran
– bagaimana kalau bintang yang mereka lihat itu merupakan tanda yang salah, bukankah
mereka melakukan perjalanan dan pencaharian yang sia-sia?
Pencaharian orang-orang majus ini tidak sia-sia. Allah yang Maha baik pada akhirnya
menuntun mereka untuk menemukan bayi Yesus. Dan Alkitab mengatakan, mereka begitu
bersuka cita.
Pemazmur mengatakan supaya kita mencari Tuhan dan kekuatanNya serta wajahNya, dan
kita akan bersukacita akan hal itu, Mz. 105:3,4.
Kemudian Yesus mengatakan supaya kita mencari dahulu kerajaan Allah dan
kebenaranNya dan sebagai akibatnya Tuhan akan menambahkan segala sesuatu kepada
kita, Mat. 6:33
Tetapi perlu diingat, kadang-kadang dalam mencari Tuhan, kerajaanNya mungkin kita akan
menghadapi tantangan seperti orang-orang majus, dan dalam situasi itu teruslah maju maka
pastilah kita akan menemukan dan menerima berkat Tuhan dan hal itu akan membuat kita
bersukacita seperti orang-orang majus.
2. Tetap setia iring dan melayani Tuhan walau orang-orang disekitar kita tidak
mendukung atau menopang, Mat. 2:9a
Orang-orang majus ini pergi sendiri dengan tidak diantar oleh orang-orang Herodes
atau oleh imam-imam ke Betlehem, padahal jaraknya kira-kira hanya 11 KM. Orang majus
sebenarnya tamu dari seluruh orang Yahudi dan seharusnya ditemani oleh orang Yahudi
untuk mengantarkan mereka ke tempat di mana Raja orang Yahudi itu lahir. Tetapi sekali lagi
15
– orang-orang majus pergi sendiri. Walau orang Israel sendiri tidak perduli dengan Sang
Raja yang baru lahir, tetapi hal itu tidak menyurutkan keinginan orang-orang majus untuk
menyembah bayi Yesus.
Demikian juga dengan kita, walau orang di sekitar kita tidak mendukung pengiringan
kita kepada Tuhan, tidak peduli dengan pekerjaan Tuhan – tetapi mari kita teladani orang-
orang majus – kita tetap setia dalam mengiring dan melayani Tuhan.
Orang-orang majus sendiri mengatakan bahwa mereka datang untuk menyembah raja
yang baru lahir. Dan pastilah seorang raja lahir di tempat yang indah, tetapi apa yang mereka
saksikan adalah bahwa Yesus lahir bukan di tempat indah tapi di rumah yang sangat
sederhana. Walau demikian mereka tetap bersuka cita, menyembah dan mempersembahkan
yang terbaik bagi bayi Yesus.
Biarlah kita belajar seperti orang-orang majus ini yang tetap menyembah dan
mempersembahkan yang terbaik walau mungkin harapan berbeda dengan kenyataan.
Kesimpulan:
Kebenaran rohani yang dapat menjadi pelajaran bagi kehidupan kita dari kehidupan orang-
orang majus ini adalah:
1. Siapa yang mencari Tuhan dengan segenap hati ia akan mendapat sukacita yang luar
biasa,
2. Tetaplah setia iring dan melayani Tuhan walau orang-orang disekitar kita tidak
mendukung atau menopang,
3. Tetaplah menyembah dan mempersembahkan korban walau harapan berbeda dengan
kenyataan.
16
4. DATANGLAH YA RAJA DAMAI
Pendahuluan
Yesaya 9:5,“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan
untuk kita; lambang pemerintahan ada diatas bahunya, dan nama-Nya disebutkan orang :
Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai,”
Ayat ini diucapkan oleh Nabi Yesua, 750 tahun sebelum Yesus datang ke dalam dunia
ini. Tidak ada tokoh siapapun di dalam dunia ini yang sebelum kelahirannya ke dalam dunia,
sudah dinubuatkan sebelumnya.kecuali Yesus Kristus. Bahkan sebenarnya bukan saja Nabi
Yesaya yang menubuatkan kelahiran-Nya ke dalam dunia, tetapi juga nabi-nabi yang lain
yang hidup sebelum nabi Yesaya sudah memberitakan tentang kedatangan Yesus. Raja
Daud menceritakan tentang datangnya anak Daud yakni Mesias, 1000 tahun sebelum Tuhan
Yesus lahir ke dalam dunia. Lebih tua lagi, Abraham, 2000 tahun sebelumnya juga sudah
menubuatkan tentang Kristus yang akan datang. Kenyataan ini tentu menjadi hal yang
menarik untuk kita perhatikan bersama-sama.
Yesaya menubuatkan bahwa salah seorang putra telah lahit untuk kita, seorang putra
telah dberikan untuk kita, dan salah satu namanya adalah : Raja Damai.
Hari natal sudah seharusnya kita sambut dengan sukaita, karena yang lahir adalah
Yesus Sang Raja Damai. Kalau Yesus yang adalah raja damai ada di dalam kehidupan kita,
maka tantangan apapun yang ada di hadapan kita, maka kita tetap dapat bersyukur,memuji
Tuhan karena damai sejahtera yang melampaui segala akal, Tuhan berikan kepada kita.
Damai sejahtera mestinya senantiasa ada didalam kehidupan kita walau bagaimanapun
situasi yang kita hadapi. Yesus adalah raja damai. Mungkin ada yang berkata dimana
damainya? Kalau kita lhat sekarang dunia penuh peperangan, penuh dengan teroris. Tetapi
kita harus senantiasa ingat firman Tuhan di dalam Lukas 2:14, ketika malaikat datang dan
berkata kepada para gembala di padang Efrata, apa yang malaikat Tuhan ucapkan? “
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya.” Rupanya damai itu hanya akan dialami kalau kita
hidup berkenan kepada Tuhan, kalau kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Raja
Damai itu.
Ada beberapa kebenaran yang harus kita perhatikan supaya kita mengalami damai
sejahtera yang dari pada Tuhan.
Yang pertama, Kalau kita yakin bahwa Tuhan sudah mengampuni dosa kita.
Orang yang yang hatinya penuh damai adalah orang yang yakin bahwa dosanya sudah
diampuni oleh Tuhan. Lukas 1:31,” Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. “
17
Sementara dalam Matius 1:21, malaikat Tuhan yang sama berkata kepada Yusuf
dengan perkataan ”Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Yesus
artinya Juruselamat. Menyelamtkan kita dari bencana yang paling berbahaya, yaitu dosa.
Karena dosa yang akan menyebabkan kita masuk ke dalam api neraka.
Yang kedua, Kalau kita percaya kalau Tuhan senantiasa menyertai kita.
Matius 1:23,”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel”- yang berarti: Allah
menyertai kita.” Bagaimana kita bisa tenang ditengah segala tantangan yang ada di dunia?
Kalau kita sadar ”Imanuel”, Allah beserta dengan kita. Artinya Allah ada dipihak kita dan
menyertai kita, dimanapun, kapanpun dan dalam konisi apapun. Alkitab berkata, “jika Tuhan
ada dipihak kita, siapa yang bisa melawan kita?”. Yesus berjanji “Aku menyetai engkau
sampai kesudahan alam, sampai akhir jaman”. Dan kalau Tuhan beserta dengan kita, maka
ketenangan pasti akan kita dapatkan, karena Dia mampu menolong kita. Dalam tinggal
tenang dan percaya, terletak kekuatan kita. Seribu bisa rebah di sebelah kiri, sepuluh ribu
rebah di sebelah kanan. Tapi jikaTuhan ada dipihak kita, ada kemenangan yang Dia berikan
di tengah kesulitan. Orang Kristen punya masalah. Orang non Kristen juga punya masalah.
Yang membedakan adalah: orang non Kristen menghadapi masalah dengan kekuatannya
sendiri. Sedangkan orang Kristen sejati menghadai setiap permasalahan dengan kekuatan
dari Tuhan. Segala perkara dapat kita tanggung didalam Yesus yang memberikan kekuatan
kepadaku, dan dengan penyertaan Allah, kita tidak perlu takut tentang apapun juga.
Satu kali, ketika orang Israel berjalan di padang gurun, Tuhan berkata kepada
Musa:”Aku akan mengutus seorang malaikat untuk berjalan di depan dan akan memimpin
orang-orang Israel ini. Tapi apa yang terjadi? Musa berkata,”Jika Tuhan tidak beserta dengan
aku, jangan suruh aku berjalan.” Yang kita butuhkan adalah kerinduan sama seperti Musa,
merindukan Tuhan berjalan di depan kita. Natal artinya Imanuel, Allah beserta kita. Dan
ketika Allah beserta kita, maka kita pasti akan mendapatkan pertolongan dari pada-Nya.
Yang ketiga: Damai sejahtera akan kita dapatkan, Kalau kita mengimani bawa
Tuhan pasti akan menepati firman-Nya.
18
Dalam Mazmur 50:15, Alkitab mencatat: “Berserulah kepada-Ku pada waktu
kesesakan. Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku”. Di tengah
kesulitan sebesar apapun, kalau kita berseru kepada Bapa Sorgawi, maka Dia akan datang
mengulurkan tangan dan memberikan pertolongan yang diluar jangkauan pemikiran akal
manusia. Apapun masalah kita, berdoalah pada hari natal ini kepada Tuhan, mujizat masih
terjadi. Bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil.
Yang keempat: Damai sejahtera akan kita dapatkan, kalau kita menyadari bawa
Tuhan memiliki rancangan yang terbaik.
Yusuf bertunangan dengan Maria, mau menikah dan mendirikan keluarga yang
bahagia. Tetapi rencana mereka bubar. Cita-cita mereka berantakan, karena Tuhan meng-
intervensi dan berkata: “ Anak yang ada dalam kandungan Maria, bukan dari Yusuf, tetapi
dari Roh Kudus, dan Anak ini akan menjadi penyelamat dunia”. Agenda pribadi dari Yusuf
dan Maria bubar, tetapi agenda Tuhan yang lebih baik terlaksana. Mungkin kita punya cita-
cita, rencana dan kerinduan. Kita mungkin sudah berusaha untuk mewujudkan menjadi
sebuah kenyataan. Tetapi seringkali kita gagal. Dan ketika rencana kita gagal, kita stress,
depresi, karena kita berpikir semua yang terbaik akan terjadi kalau rencana kita yang
terlaksana. Tetapi yang terbaik, bukan kalau rencana kita yang jadi, tetapi rencana Tuhan
yang jadi. Jalan kita beda dengan jalan Tuhan. Pikiran kita tidak sama dengan pikiran Tuhan.
Tetapi percayalah, jalan Tuhan adalah jalan yang lebih baik.
Orang yang menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana yang terbaik, akan mengalami
damai sejahtera. Walaupun kelihatanya mengalami kegagalan. Karena gagal bagi manusia,
Tuhan bisa ubahkan menjadi keberhasilan. Tuhan bisa mengubah batu sandungan, menjadi
batu lompatan. Tuhan bisa mengubah ratapan, menjadi tari-tarian. Tuhan bisa mengubah air
mata penderitaan menjadi mata air kehidupan. Tuhan memiki rencana yang terbaik bagi
orang yang mengasihi Dia.
Yang kelima: Damai sejahtera akan kita alami, kalau Tuhan memakai kita sebagai
alat-Nya.
Damai dan kebahagiaan akan kita alami, kalau Tuhan memakai kita menjadi alat-Nya.
Orang yang dipakai Tuhan untuk melayani mendapat kehormatan. Pelayanan itu bukan
beban, tetapi kasih karunia. Dalam masa natal ini, mari kita berkata kepada Tuhan:” Aku mau
melayani Engkau dengan segenap hatiku.
19
Penutup
Maukah kita mengalami damai sejahtera Tuhan? Damai sejahtera tidak bisa kita alami
dengan kekuatan kita sendiri. Mari kita mengundang Yesus masuk di dalam hati kita. Dan
kalau Yesus menjadi Raja Damai, maka kita akan mengalami ketenangan. Kita akan
mengalami damai sejahtera karena kita tahu: Tuhan mengampuni dosa kita. Karena kita tahu,
Tuhan selalu menyertai hidup kita. Karena kita tahu, Tuhan pasti menepati firman-Nya.
Karena kita tahu, Tuhan pasti memiliki rencana yang terbaik di dalam hidup kita. Karena kita
tahu, Tuhan memakai kita menjadi alat kemuliaan-Nya.
20
5. DIA DATANG MENJADIKAN SEGALANYA BARU
Pendahuluan
Tema yang diberikan kepada saya dalam natal ini adalah “DIA MENJADIKAN
SEGALANYA BARU”. Ayat pokoknya terambil dari 2 Korintus 5:17,”Jadi siapa yang ada di
dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang
baru sudah datang.” Memang di dunia ini hanya ada satu pribadi yang sanggup mengubah
segala sesuatu menjadi baru, yaitu Tuhan. Pada waktu kita menyerahkan kehidupan kita
kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengubahkan kita menjadi pribadi yang baru. Wahyu 21:5
menulis,” Ia yang duduk di atas tahta itu berkata:”Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
Janji Allah dalam ayat ini begitu indah. Ketika kita membuka hati untuk Kristus masuk
dalam hati kita, maka hati kita akan diubah menjadi hati yang baru. Allah akan menjauhkan
hati kita yang begitu keras, yang sudah tercemari oleh berbagai macam kejahatan, dan
memberi kita sebuah hati yang bersih, dan taat kepada-Nya. Terpujilah Allah untuk
anugerah-Nya yang begitu ajaib.
Tuhan datang ke dunia untuk memberikan pengharapan akan masa depan yang baru.
Bagaimanapun keadaan kita, mari tetap berharap akan kasih-Nya. Tuhan merencanakan
masa depan yang baru bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Sekalipun untuk
mencapai hal itu, terkadang Tuhan membawa kita dalam masa-masa seolah-olah kita ada di
padang gurun, tetapi percayalah bahwa akhir perjalanan kita adalah Kanaan yang indah.
Jangan menyerah, tetaplah berjalan bersama Dia, sampai segala sesuatunya indah pada
waktunya.
Lebih dari sekedar pengharapan akan masa depan di bumi ini, bagi kita orang-orang
yang percaya kepada-Nya, maka Tuhan sudah sediakan keselamatan kekal. Roma 5:1-2
21
menulis” Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera
dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk
oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah
dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.”
Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, selain Tuhan menjanjikan hati yang baru,
masa depan yang baru, maka Tuhan juga menjanjikan langit dan bumi yang baru. Inilah
tempat yang disediakan Tuhan bagi orang-orang pilihan-Nya. Semua pemeluk agama tentu
meyakini bahwa ada tempat setelah kita tinggalkan dunia ini, atau setelah kita dibangkitkan
dari kematian. Bagi kita orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Tuhan
menjanjikan langit dan bumi yang baru, tempat dimana kita akan tinggal bersama-sama
dengan Yesus Kristus, Raja segala raja.
Penutup.
Mari kita renungkan kembali anugerah Tuhan yang luar biasa ini. Mengapa harus ada
natal? Mengapa Yesus harus datang ke dunia? Hari ini kita belajar, bahwa Dia datang untuk
membuat segalanya baru. Hati yang baru, masa depan yang baru dan tempat yang baru.
22
6. DIA DATANG MEWUJUDKAN KASIH-NYA
Pendahuluan.
Mari kita membaca ayat bacaan kita dalam Yohanes 3:16 ”Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Ayat ini
tentu saja bukan ayat yang asing bagi kita. Hampir di setiap acara natal, ayat ini muncul dan
menjadi ayat tema. Memang ayat ini adalah ayat kunci dari seluruh kitab suci. Ayat ini juga
adalah inti dari Kekristenaan.
Ayat ini mengingatkan akan begitu besarnya cinta Allah kepada kita umat-Nya. Dalam
dunia ini tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih Allah kepada kita. Sebetulnya
sebagai orang—orang yang berdosa, kita tidak layak untuk dikasihi. Tetapi Allah, yang
karena kasih-Nya sudah menjadikan kita orang yang tidak layak untuk dikasihi, menjadi
obyek kasih-Nya. Inilah kasih yang sejati. Kasih adalah salah satu sifat dari Allah. Kasih
menjadi dasar yang membentuk hubungan Allah dengan manusia. Berbagai perbuatan Allah
bagi manusia adalah sebagai bukti perwujudan kasih Allah kepada manusia.
1 Yohanes 4:9 mencatat bahwa bukti kasih Allah kepada manusia adalah Dia " telah
mengutus anak-Nya yang tunggal kedalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Yesus datang
kedunia untuk menggantikan manusia menjalani hukuman atas dosa. Kematian-Nya memberi
hidup kepada manusia yang percaya kepada-Nya. Dan ini bukan karena manusia yang lebih
dahulu mengasihi Allah tetapi karena Allah yang lebih dahulu mengasihi manusia.
Mari kita lihat bagaimana wujud kasih Allah kepada manusia. Hal ini dapat dilihat dari
arti nama-nama dari Allah yang diperkenalkan langsung oleh Allah kepada manusia.
Nama Yesus adalah nama yang menyelamatkan setiap orang-orang yang percaya
kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan arti nama-Nya yaitu penyelamat. Yesus Kristus adalah
satu-satunya juru selamat, jalan yang tepat, untuk kita beroleh rahmat dunia akhirat.
- ISA ALMASIH ; Ia Saja Allah, Allah Maha Kasih. Ia datang membeawa Rahmat. sehingga
Rekonsiliasi Antara Allah dan Manusia terjadi
23
a. Allah secara aktif, bersekutu dengan manusia
b. Allah secara aktif memelihara manusia
c. Allah secara aktif membela kita sehingga kita menang
Kalau kita punya Allah yang sedemikian rupa mengasihi kita, tentu kita tidak akan pernah
takut dan gentar menghadapi problematika hidup ini.
Bagaimana kita merespon kasih Allah?. Hidup didalam kasih adalah respon yang
harus ditunjukkan oleh orang-orang yang telah menerima kasih Allah ( Matius 22:37-39 ).
Dari ayat-ayat ini kita tahu bahwa kita harus
a. Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran kita
b.Mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri
Penutup
Masa-masa natal ini biarlah ini waktunya untuk kita berefleksi mengenang betapa besar kasih
Tuhan dalam kehidupan kita dan sejauh mana kita sudah mengasihi Tuhan dan sesama
sebagai respon kia untuk membalas kasih-Nya.
Selamat Natal
Tuhan Yesus Memberkati
24
7. DIA DATANG PASTI ADA JAWABAN
Pendahuluan.
Mari kita memperhatikan ayat yang menjadi tema natal kita kali ini, yaitu Matius 1:18-
25. Dari ayat–ayat ini kita akan mendengarkan firman Tuhan, sesuai dengan tema yang
diberikan yaitu, “ Dia Datang Pasti Ada Jawaban”. Yesus adalah jawaban atas semua
permasalahan hidup manusia. Kelahiran-Nya ke dalam dunia ini adalah untuk menjawab
semua pergumulan kita.
Berdasarkan ayat-ayat bacaan kita ini, mari kita perhatikan bersama-sama, jawaban
atas masalah apa saja yang ada dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
Yesus adalah satu-satunya jawaaban untuk pengampunan dan keselamatan yang kita
perlukan. Dial ah satu-satunya yang berhak menghapuskan dosa-dosa kita, karena Dia telah
mati untuk kita. Dialah satu-satunya yang punya kuasa untuk mengapus segala dosa-dosa
kita, karena Dia adalah Allah. Karena Yesus jawaban atas persoalan keselamatan kita, untuk
apa kita mencari jalan yang lain?
25
Ketiga: Yesus jawaban atas semua persoalan hidup manusia.
Banyak masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. Seringkali banyak orang
merasa depresi dan putus asa. Sesungguhnya bagi orang-orang yang percaya kepada
Tuhan, tidak ada alasan untuk mengalami ketakutan atau depresi. Yesus adalah Allah
Imanuel. Allah yang selalu beserta dengan kita. "Sesungguhnya, anak dara itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia
Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita” (Matius 1:23). Allah kita adalah Allah yang
Imanuel. Allah yang senantiasa beserta kita. Kalau Tuhan kita adalah Allah yang Imanuel,
mengapa kita masih kuatir?
Matius 11:28 menulis,”Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.Apapun persoalan yang ada di hadapan kita, kalau
kita menyertakan Tuhan dalam setiap langkah, pasti kita akan dimampukan dalam
menghadapi apapun yang terjadi.
Penutup:
Yesus adalah jawaban. Ada tiga hal yang sudah kita pelajari hari ini. Pertama: Yesus
atas persoalan keselamatan. Kedua Yesus jawaban atas persoalan ketakutan manusia dan
yang ketiga: Yesus adalah jawaban atas semua persoalan hidup manusia.
26
8. KASIH YANG MEMERDEKAKAN
Setiap orang tidak dapat terlepas dari sebuah pertanyaan besar “mengapa” : Jikalau
Allah itu kasih adanya, mengapa ada begitu banyak penderitaan di muka bumi ini? Bukan
hanya sekedar skala penderitaan itu saja yang menyebabkan orang-orang mempertanyakan
kasih Allah, tetapi juga kenyataan bahwa begitu banyak penderitaan yang tampaknya
menimpa orang-orang yang tidak berdosa, sepertinya tidak adil dan tidak masuk akal sama
sekali! Sementara di sisi yang lain, kita melihat banyak orang yang hidup dalam kejahatan,
mereka dapat menikmati kesenangan-kesenangan dari hasil kejahatan mereka. Apakah kasih
itu adil? masih adakah kasih itu? Bagaimana caranya kasih itu kita temukan di dunia ini?
Sadarkah kita bahwa segala sesuatu yang di ciptakan di dunia ini adalah untuk “saling
melayani” satu dengan yang lain? Mari kita sama-sama buktikan dan melihat apa yang ada di
sekitar kita:
Bila anda memiliki kebun bunga di halaman rumah anda dan terlihat sedang
bermekaran, nampak indah bukan? Keindahan bunga tersebut memberi kesegaran bagi mata
anda, dan anda bisa tersenyum ketika melihatnya. Satu poin kita dapatkan untuk manfaat
bunga itu.
Bukan hanya itu, lebah-lebah dan kupu-kupu mulai datang untuk menghisap madu dari
bunga itu. Pernahkah kita melihat, bunga-bunga itu melawan atau menolak ketika serangga
itu datang dan mengambil madu mereka? Tidak penah bukan! Serangga-serangga yang
hinggap itu memperoleh keuntungan makanan dari bunga itu dan menjadi kenyang. Tetapi
apakah kita menyadari bahwa ada dampak buruk bagi bunga itu bila madunya diambil dari
mereka? Tentu saja, bunga itu akan segera menjadi layu dan kering.
Tetapi apakah ini adalah akhir dari kisah tragis bunga-bunga itu? O… tentu tidak..! di
saat bunga-bunga itu mulai mengering, di saat itu juga diciptakannya sebuah kehidupan baru
yaitu bakal benih/biji yang jumlahnya tak terhitung dari bunga tersebut . Bila benih-benih itu
kering dan jatuh ketanah, maka akan tumbuh bunga-bunga yang sama dalam jumlah yang
lebih banyak dari sebelumnya.
Contoh yang lain; tentu kita tahu bahwa “air” adalah sumber kehidupan bukan? Semua
mahluk hidup yang ada di dunia ini sangat bergantung kepada air. Tumbuh-tumbuhan,
hewan, bahkan manusia pun sangat memerlukan air. Air diciptakan untuk memberi
kehidupan bagi dunia ini. Tetapi apakah air menjadi marah bila ia menjadi tercemar oleh
karena limbah-limbah pabrik dan rumah tangga. Membuat ia menjadi berwarna dan berbau
busuk, tidak lagi di anggap berharga karena membawa banyak penyakit? Hal itu ia lakukan
supaya manusia menjadi bersih dan tetap sehat bukan? Allah tidak membiarkan air itu hancur
dan rusak. Diciptakannya batu-batuan untuk menyaring dan memurnikannya. Diciptakannya
matahari untuk memurnikan air menjadi uap. Jika hujan datang, air itu membasahi semua
yang diam di bumi. Menjadi murni kembali bukan?
Pernahkah kita melihat bahwa matahari menjadi egois dan tidak memancarkan
sinarnya supaya dapat menumbuhkan kehidupan di bumi? Pernahkah air berhenti mengalir
dan tidak mau memberi hujan? Pernahkah bunga mengeluh merasa dirugikan karena
27
madunya memberi kehidupan bagi para serangga? Pada akhirnya kita menyadari bahwa
mereka tidak pernah berhenti untuk memberikan kehidupan bagi mahluk hidup/ciptaan yang
lain. Mereka saling melayani dan memberi kehidupan kepada yang lainnya, termasuk kita
sebagai manusia, turut merasakan dari buah pelayanan mereka. Akan tetapi menjadi
pertanyaan besar bagi kita sekarang, apakah kita ingat untuk apa kita diciptakan?
Prinsip pelayanan yang sesunggunya adalah “memberi,” dengan suatu dorong yang
kuat atau hasrat untuk “rela berkorban bagi yang lainnya.” Jika kita melihat semua ciptaan
yang ada disekitar kita, mereka menerapkan satu prinsip yang sama. Pemicu hasrat
keinginan untuk memberi inilah yang kita sebut dengan “kasih.” Kasih itu rindu untuk memberi
yang terbaik. Kasih itu tidak pernah mementingkan diri, kasih inilah yang tercermin dari Allah
Sang Pencipta dunia ini.
1. Sumber Kasih
Allah itu kasih adanya. Apa pun Allah itu, dan apa pun yang telah dilakukan-Nya, yang
masih sedang dilakukan dan akan dilakukan-Nya, adalah pernyataan dari kasih-Nya. Kasih
ini, kasih yang memberikan kehidupan, penghiburan, dan sulit untuk diuraikan. Kasih Allah itu
jauh lebih besar dari apa yang biasa dikenal oleh manusia sebagai cinta atau kasih. Yang
kadangkala sekedar merupakan perasaan yang dangkal atau cumbuan sementara, yang
seringkali dicampur dengan kepentingan diri sendiri dan keserakahan. Allah tidak saja
mencintai atau menunjukan kasih, Dia adalah kasih itu sendiri.
“Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan
barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam
dia.”
1 Yohanes 4:16
Kita perlu makan dan minum agar dapat tetap hidup. Tanpa cairan untuk di minum
atau makanan untuk dimakan, hidup kita akan segera berakhir. Tetapi agar kita tetap hidup
dalam pengertian yang sebenarnya dari kata itu, kita juga “memerlukan kasih.” Ada sesuatu
yang tertanam di dalam diri kita yang membutuhkan penerimaan akan kasih. Kita
membutuhkan kasih dari orang tua, saudara, dan teman-teman kita. Kita butuh untuk menjadi
bagian dari masyarakat yang mengasihi. Namun sama seperti kita butuh menerima kasih,
demikian jugalah kita butuh untuk “memberikan kasih.” Kita ini bukanlah manusia yang
sesungguhnya jikalau kita tidak dapat mengasihi. Tetapi mari diperjelas: “Kasih yang sejati
bukanlah dimulaikan dari diri kita, kapasitas untuk mengasihi diciptakan di dalam diri kita oleh
Pencipta kita.”
“Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu;
sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil;
berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!”
Yesaya 30:18
Sekitar lima abad sebelum kelahiran Kristus, seorang ahli filsafat Yunani, Sophocles
berkata: “Satu kata saja akan membebaskan kita semua dari seluruh tekanan dan kesakitan
di dalam kehidupan. Kata itu adalah kasih.” Benar sekali kata-kata ini, namun orang bijaksana
dari Yunani ini tetap masih belum mengetahui tentang dalamnya kasih yang harus dikabarkan
dan dinyatakan oleh Penebus kita Yesus Kristus
28
2. Pemberian Terbesar bagi Duni
Mengapa Yesus Kristus datang kedunia? Mengapa Dia harus menderita, dan apakah
perlu bagi-Nya untuk mati di atas kayu salib? Dan mengapa Dia mau datang kembali dan
mengembalikan dunia ini kepada keadaannya yang semula yang tanpa cacat? Apakah tidak
ada cara yang lain? Dan kalau memang tidak ada, mengapa perlu waktu sedemikian lamanya
sebelum masalah dosa diselesaikan sepenuhnya? Pikiran kita tidak sanggup untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini. Di dalam kebijaksanaan-Nya yang tidak
terbatas. Allah “merencanakan” suatu rencana untuk menghadapi bahaya dosa dengan cara
yang terbaik yang memungkinkan.
Allah adalah suci, Dia tidak dapat mengabaikan pemberontakan melawan hukum-Nya
yang sempurna; di sisi yang lain, sebagai Allah yang penuh kasih, Dia tidak dapat
mengundurkan diri dan membiarkan ciptaan-Nya binasa tanpa melakukan apa-apa untuk
menyelamatkan mereka. Inilah alasan mengapa Yesus Kristus, Pencita itu sendiri, harus
datang menjadi sama dengan manusia. Ia turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, dan
rela menanggung penderitaan yang harusnya kita tanggung, mati untuk membayar dosa
dunia supaya yang percaya kepada-Nya dapat diselamatkan.
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya
untuk sahabat-sahabatnya.”
Yohanes 15:13
“Kesucian Allah adalah kemurnian-Nya yang Maha Agung, yang tidak akan dapat
mengizinkan kejahatan moral. Kasih Allah itu adalah pernyataan keramahan-Nya,
kelembutan hati-Nya merangkul orang-orang yang berdosa. Kesucian Allah adalah
perpisahan-Nya dari yang najis dan cela. Kasih Allah adalah kerelaan-Nya untuk
berhubungan dengan orang-orang yang berdosa, najis, agar dapat menolong
mereka…Namun kemurkaan Allah adalah untuk sementara waktu saja, padahal kasih-Nya
adalah untuk kekekalan.” –Donal G. Bloesch, God the Almighty: Power, Wisdom, Holiness,
Love (Downers Grove, III.: InterVarsity Press, 1995), hlm. 140-143.
3. Menemukan Kasih
“Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada
waktu yang ditentukan oleh Allah.
Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang
yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Roma 5:6-8
Kasih Allah selalu mendahului kasih kita. Apa pun yang kita katakan tentang kasih, hal
ini sangat penting. “Kasih ini bukanlah suatu dorongan hati, tetapi suatu ‘prinsip Ilahi,’ suatu
kuasa yang tetap. Hati yang tidak berserah tidak dapat memulai atau menghasilkannya.
Hanya di dalam hati, dimana Yesus memerintah hal itu akan ditemukan. Kita mengasihi,
Karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita. Dalam hati yang dibaharui oleh anugrah Ilahi,
kasih adalah prinsip perbuatan yang memerintah.” –Ellen G.White, Alfa dan Omega, jld. 7,
hlm. 465.
29
Penulis berkebangsaan inggris yang terkenal , C.S. Lewis, menggunakan kata “Kasih
Pemberian” dan “Kasih Kebutuhan” untuk membedakan antara kasih Allah dengan bentuknya
kasih manusia. Sementara Allah menghendaki kasih kita lebih dari segala sesuatunya, Dia
tidak membutuhkan kasih kita dengan cara yang sama memandang dengan mana kita
membutuhkan kasih dari pada-Nya dan dari sesama manusia. “Kita harus memulai dari pada
permulaan yang sesungguhnya, dengan kasih sebagai kekuatan Ilahi. Kasih mula-mula ini
adalah Kasih Pemberian. Di dalam Allah tidak ada rasa lapar yang harus dipenuhi, hanyalah
kelimpahan yang ingin untuk memberi.” –C.S. Lewis, The Four Loves (London: HarperCollins,
1998), hlm. 121.
Kasih kemanusiaan kita perlu diubahkan oleh kasih Ilahi, agar sementara kita terus
merindukan kasih dari orang lain, kita juga akan mampu memberikan kasih dengan cara yang
benar-benar sama seperti Kristus.
Realitas yang tragis dari dunia ini adalah mencintai diri sendiri, ambisi buta, kebencian,
persaingan, korupsi dan pertentangan. Selama penduduk dunia ini membiarkan diri mereka
sendiri, secara sadar atau tidak sadar, dituntun oleh prinsip-prinsip dari pangeran kegelapan,
kasih tidak akan memiliki kesempatan untuk bertumbuh.
Bila mana Kristus bertahta dalam hidup kita, maka prinsip-prinsip kasih akan
menguasai kehidupan kita. Apa pun kelemahan kita, kita akan tetap tegar bertumbuh di
dalam kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia.
“Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita
dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-
saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga
saling mengasihi.”
1 Yohanes 4:10-11
Yesus adalah teladan kasih kita yang paling tinggi. Kalau kita bertanya seperti apakah
kasih kita seharusnya, kita hanya perlu melihat kepada Penebus kita. Di dalam Dia kita dapat
melihat teladan yang sempurna. Mengasihi orang yang mengasihi kita itu sesuatu yang biasa,
dan semua orang bisa melakukannya, tetapi bagaimana mungkin kita bisa mengasihi orang
telah berbuat jahat kepada kita? Para pemimpin rohani begitu dengki terhadap keberhasilan-
Nya, sehingga mereka bertekat untuk menyingkirkan Dia bahkan bersepakat untuk
membunuh Dia. Mengapa Dia harus mengasihi orang-orang seperti ini?
Bukan tanpa alasan Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi musuh-musuh kita, atau
orang-orang yang pernah menyakiti kita. Kesanggupan-Nya untuk mengampuni orang-orang
30
yang telah menyalibkan Dia, telah memberikan kemerdekaan dari Maut. Maut tidak dapat
berkuasa atas-Nya, karena Yesus tidak berdosa dan tidak bercacat, tidak ada “benih
kebencian” di dalam diri-Nya. Kasih-Nya telah terbukti.
Pengharapan ini adalah sebuah janji, bilamana kita mengasihi orang lain bahkan
musuh kita, Yesus akan memerdekakan kita dari benih-benih kebencian, kepahitan,
kemarahan, yang merusak jiwa dan fisik setiap orang. Benih-benih kebencian telah
menyebabkan begitu banyak penderitaan dan penyakit kronis, serta pembunuh yang paling
mematikan dari dalam diri manusia. Yesus rindu membalut luka-luka jiwa kita, dan
menyembuhkan kita.
Sifat dasar manusia yang jatuh dalam dosa adalah mementingkan diri, tidak ada
sedikitpun yang benar di dalam diri kita, kita membutuhkan Yesus sebagai sumber dan
teladan kasih itu. Bilamana Kristus bertahta dalam hati kita, sekalipun banyak sekali terdapat
potongan-potongan hati yang hancur, Kristus mampu untuk merangkainya kembali sehingga
kita memiliki hati yang utuh untuk dapat mengasihi orang lain.
Kasih bukan hanya sekedar ucapan, tetapi kasih dapat kita rasakan bilamana kita
belajar untuk berbuat sesuatu kepada orang lain. Merawat orang-orang sakit di sekitar kita,
memberi makan kepada orang yang kelaparan, memberikan baju kepada mereka yang
telanjang, memberikan tumpangan bagi mereka yang membutuhkan perlindungan, bahkan
mengampuni orang yang pernah menyakiti kita. Kasih itu ada dan tidak akan pernah musnah,
karena kasih itu adalah kekal. Kasih Yesus mampu mengubah sifat dasar alamiah kita, dari
mementingkan diri menjadi suka untuk memberi.
Tidak cukub bagi kita hanya menyandang status hanya sebagai Kristen, tetapi kita
tidak pernah belajar untuk menghidupkan kasih-Nya. Tidak ada buah yang bisa kita hasilkan.
Kita perlu belajar untuk memahami apa itu “pengorbanan.” Kristus lebih dahulu mengasihi
kita, berkorban bagi kita, maka kita harus belajar untuk mengasihi dan berkorban bagi orang
lain.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah
dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak
berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-
rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,
sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Yohanes 15:4-5
31
9. KASIH YANG MEMPERSATUKAN
Pendahuluan
Yesaya 9:5,“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan
untuk kita; lambang pemerintahan ada diatas bahunya, dan nama-Nya disebutkan orang :
Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai,”
Ayat ini diucapkan oleh Nabi Yesua, 750 tahun sebelum Yesus datang ke dalam dunia
ini. Tidak ada tokoh siapapun di dalam dunia ini yang sebelum kelahirannya ke dalam dunia,
sudah dinubuatkan sebelumnya.kecuali Yesus Kristus. Bahkan sebenarnya bukan saja Nabi
Yesaya yang menubuatkan kelahiran-Nya ke dalam dunia, tetapi juga nabi-nabi yang lain
yang hidup sebelum nabi Yesaya sudah memberitakan tentang kedatangan Yesus. Raja
Daud menceritakan tentang datangnya anak Daud yakni Mesias, 1000 tahun sebelum Tuhan
Yesus lahir ke dalam dunia. Lebih tua lagi, Abraham, 2000 tahun sebelumnya juga sudah
menubuatkan tentang Kristus yang akan datang. Kenyataan ini tentu menjadi hal yang
menarik untuk kita perhatikan bersama-sama.
Yesaya menubuatkan bahwa salah seorang putra telah lahit untuk kita, seorang putra
telah dberikan untuk kita, dan salah satu namanya adalah : Raja Damai.
Kisah Kelahiran Yesus dalam Alkitab, salah satunya dicatat dalam Matius 2:1-12.
Di dalam peristiwa natal kita ketemukan banyak tokoh. Ada para gembala, Ada juga
Elisabeth dan Zakharia, Ada Yusuf dan Maria, ada para gembala dan masih banyak yang
lainnya. Tetapi hari ini secara khusus kita akan melihat satu atau beberapa orang yang di
sebut orang-orang majus. Siapa orang-orang majus ini? Tidak ada keterangan yang banyak
di dalam Alkitab kita tentang orang majus ini, selain dikatakan bahwa “datanglah orang-orang
majus dari timur”. Dari timur ini tentu harus dilihat dari letak geografisnya Yerusalem. Dan
wilayah Timur Yerusalem itu atau Yudea pada waktu itu, kemungkinannya adalah: negeri
Persia, negeri Arabia atu negeri Mesopotamia. Persia itu kira-kira Iran, Mesopotamia itu kira-
kira Irak sekarang. Jadi kemungkinan orang-orang majus itu berasal dari suku bangsa Iran,
Irak atau Arabia.
Kata majus ini juga agak sukar diterjemahkan. Di dalam Alkitab bahasa Indonesia,
diterjemahkan orang-orang majus. Di dalam Alkitab yang asli berbahasa Yunani, kata majus
ini menggunakan kata “magoi”. Kata magoi ini sukar dijelaskan. Alkitab-Alkitab berbahasa
Inggris menterjemahkan kata ini menjadi wise man. Atau orang-orang yang bijaksana.
Jadi siapkah orang-orang majus ini memang sukar diketahui. Tetapi ada beberapa
penafsir Alkitab yang mencoba menelusuri siapakah mereka. Dan dari begitu banyak sumber
yang bisa dipelajari, Ada seorang penafsir mengatakan bawa orang-orang majus ini
sebenarnya adalah orang-orang dari Persia, seorang yang ahli dalam ilmu pengobatan dan
perbintangan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahawa mereka ini ahli filsafat, ahli medis, ahli
astronomi. Ada penafsir yang lain yang mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa mereka
ini adalah raja-raja. Tradisi Armenia abad keenam mengatakan bahwa orang majus ini
32
berjumlah tiga, Lepas dari siapapun orang majus ini, tetapi yang pasti adalah mereka bukan
orang Yahudi. Mereka orang non Yahudi. Yang kedua adalah bahwa mereka ini orang-orang
yang terpelajar dan terhormat. Mereka imam-imam di dalam bangsa mereka. Yang berikutnya
adalah bahwa mereka adalah orang-orang yang kaya. Hal ini dapat dilihat dari persembahan
yang mereka bawa kepada Yesus, yaitu Emas, Kemenyan dan Mur. Barang-barang ini
adalah hasil-hasil terbaik dari negeri timur pada waktu itu.
Kalau kita perhatikan bacaan kita hari ini, orang-orang majus ini bertemu dengan
Yusuf, Maria dan Yesus, bukan di dalam kandang. Tetapi dikatakan di dalam rumah. Itu
berarti orang Majus datang ketemu Yesus, bukan persis hari dimana Yesus lahir. Karena
kalau hari Yesus lahir, Yesus tidak bisa di rumah, Yesus masih ada di kandang, atau di dalam
palungan. Kalau para gembala-gembala datang, memang persis dimana Yesus lahir. Karena
itu gembala-gembala bertemu Yesus didalam palungan, dibungkus kain lampin. Tetapi orang
majus datang dan bertemu Yesus di rumah,dan dikatakan bukan bayi Yesus tetapi anak itu.
Kemungkian orang majus datang ketika Yesus sudah berumur dua tahun. Karena itu raja
Herodes menyuruh membunuh anak-anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah.
KarenaHeroes memperhitungkan waktu keterangan dari orang-orang majus.
Yang berikutnya yang perlu kita renungkan adalah bahwa orang-orang majus ini orang
yang kaya. Sedangkan Yusuf dan Maria adalah orang-orang yang miskin. Kalau mereka
orang yang kaya, mungkin ceritanya akan menjadi lain. Mereka tidak akan alami pennolakan.
Kondisi Yusuf dan Maria dapat juga dilihat dari apa yang mereka persembahkan ketika
mereka datang ke Bait Allah. Mereka mempersembahkan burung tekukur.
Jadi dari perenungan ini maka kita dapat mengambil pelajaran rohani bahwa natal
meruntuhkan tembok- tembok penghalang yaitu:
Tapi dalam peristiwa natal orang-orang Majus yang adalah orang non Yahudi, bertemu
dengan para imam yang adalah orang-orang Yahudi. Natal menyatukan segala bangsa.
Dalam kaitannya dengan keadaan kita, itu artinya bahwa natal seharusnya membuat kita
merasa bahwa kita ini satu keluarga, tidak ada lagi tempat untuk persoalan kesukuan. Natal
menyatukan kita sekalipun kita berbeda latar belakang suku, bangsa dan bahasa.
Berarti natal menyatukan antara orang-orang pintar dengan orang-orang yang bodoh.
33
c. Natal menyatukan antara yang kaya dan yang miskin.
Orang-orang majus adalah orang-orang kaya. Hal ini dapat juga dilihat dari
persembahan yang mereka bawa yaitu emas, kemenyan dan Mur, yang adalah barang-
barang yang hanya dimiliki oleh orang-orang kaya. Lalu bagaimana dengan Yusuf dan Maria,
mereka adalah orang-orang dari kalangan rakyat biasa. Hal ini juga dapat dilihat dari ketidak
mampuannya mereka menyewa penginapan. Seandainya mereka orang kaya, mungkin kisah
nya akan menjadi berbeda, Mengapa? Karena mereka bisa saja disediakan penginapan
karena mampu membayar lebih. Keadaan mereka juga dapat dilihat dari persemahan yang
mereka bawa yaitu sepasang burung tekukur dan bukan seekor domba. Dan menurut aturan
dalam hukum Taurat, itu sebenarnya adalah persembahan bagi orang miskin, yang tidak
sanggup memberikan domba. Berarti Yusuf dan Maria memang orang miskin.
Karena kelahiran Yesus, maka orang-orang kaya seperti orang-orang majus ini bisa
bertemu dengan orang miskin seperti Yusuf dan Maria. Berarti Yesus menyatukan antara
orang yang kaya dengan orang miskin.
Penutup
34
10. KASIH YANG MENGUBAHKAN
Pendahuluan
Yohanes 3:16,“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Natal tidak dapat dilepaskan dari kasih, karena kalau Tuhan tidak mengasihi kita maka
natal tidak akan pernah terjadi.
Kasih Kristus
Bagaimana Kasih Kristus itu?
Mari kita perhatikan bersama-sama dalam 1 Timotius 1:13-16
Selain Paulus, tentu kita melihat dalam Alkitab, orang-orang yang diubahkan Tuhan
ketika mereka berjumpa dengan Tuhan.Perempuan Samaria, misalnya: Dia bertobat, dari
seorang perempuan yang tidak benar, menjadi seorang pemberita Injil. Zakheus, diubahkan
dari seorang pemungut cukai yang jahat, menjadi orang yang penuh kasih, dll.
Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat orang-orang yang berubah setelah bertemu
dan di jamah Tuhan. Ada orang-orang yang sebelumnya begitu membenci orang-orang
Kristen, setelah bertemu dengan Tuhan, diubahkan menjadi orang yang sangat militan
mengabarkan tentang Tuhan Yesus.
35
Tapi Kekristenan mengajarkan bahwa kesematan kita dapatkan bukan karena usaha
manusia, melainkan hanya oleh anugerah Tuhan. Keselamatan hanya akan kita terima, pada
waktu kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 14:6 menulis,”Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Kisah 4:12 menyatakan,” Dan keselamatan tidak ada
di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama
lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Banyak hal yang bisa dibicarakan mengenai natal seperti orang majus, gembala di
ladang, Maria, Yusuf, tapi yang terutama adalah Yesus datang kedunia ini untuk
menyelamatkan orang-orang berdosa. Mari kita masuki bulan Desember ini dengan sukacita,
hati yang gembira, dan ucapan syukur karena oleh kelahiranNya kita diselamatkan.
Kalau nyawa-Nya sendiri di korbankan untuk kita, maka sesungguhnya tidak ada hal
yang perlu kita kuatirkan. Tuhan adalah Tuhan yang sangat peduli dengan apa yang sedang
kita alami. Datanglah kepada-Nya, Dia pasti sedia menolong dan menguatkan kita.
Penutup
Bulan Desember ini Bapa mencurahkan segala-galanya bagi kita, mari kita setia dan
jangan lari dari Tuhan karena kita akan memasuki level yang lebih tinggi. Kita butuh jamahan
Tuhan, sukacita dan damai sejahtera Tuhan turun ke atas kehidupan kita.
TUHAN YESUS MEMBERKATI.
36
11.KASIH YANG MENYATUKAN
Pendahuluan
Tema yang diberikan panitia natal kali ini adalah ” Kasih yang Menyatukan” Ayat tema
yang diberikan adalah Mazmur 133:1-3, yang berbunyi ”Nyanyian ziarah. Sungguh alangkah
baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama denga rukun !. Seperti minyak
yang baik diatas kepala, meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun
gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN
memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”
Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus saling mengasihi. ” nilah perintah-Ku, yaitu
supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-
sahabatnya.”( Yohanes 15:12-13). Hari ini kita memperingati Natal, yang adalah bukti kasih
Allah kepada umat manusia. Betepa tidak, kita orang-orang berdosa. Sesungguhnya sebagai
orang-orang yang berdosa, kita layak menerima penghukuman. Tetapi oleh karena kasih
Tuhan, maka kita beroleh kemurahan Tuhan. Saat kita percaya kepada Tuhan Yesus, maka
semua dosa kita ditebus. Karena Allah sudah mengasihi kita, maka sudah selayaknya kita
juga harus hidup saling mengasihi.
Salah satu bukti kasih itu adalah kita mau hidup rukun satu dengan yang lain, sesuai
dengan ayat tema saat ini. Pemerintah sendiri, sangat memperhatikan masalah ini. Itu
sebabnya di setiap lingkungan dimana kita tinggal, ada istilah Rukun Tetangga atau RT, dan
Rukun Warga atau RW. Dibentuknya RT dan RW tentu dengan satu tujuan agar tercipta
kerukunan mulai dari lingkungan terkecil dalam masyarakat.
Kerukunan menjadi salah satu hal yang sangat penting, sebab bila masing-masing
warga masyarakat maupun jemaat memiliki hubungan yang dekat dan erat, dan saling
mengenal satu dengan yang lain, mereka bisa bekerjasama dan saling tolong menolong,
sehingga tidak ada "gap" diantara mereka. Ada pepatah yang mengatakan bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh", atau dalam ada juga dalam bahasa Jawa "Crah agawe bubrah, rukun
agawe santoso". Kedua ungkapan ini menggambarkan ada dampak, kuasa yang luar biasa
dan ada sesuatu yang bermakna ketika ada persatuan dan kerukunan diantara umat
manusia.
Alkitab menyatakan bahwa kerukunan itu merupakan sesuatu yang baik, indah dan
memiliki nilai istimewa dimata-Nya. Sesuatu yang dapat menggerakkan hati Tuhan, sehingga
Dia akan memberikan apa yang kita perlukan. " Jika dua orang dari padamu di dunia ini
sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapaku yang di
Sorga" ( Matius 18:19). Jadi hidup dalam kerukunan adalah kehendak Tuhan bagi kita
sekalian, gereja dan umat yang telah ditebus-Nya. Dalam doaNya, Yesus berkata ".... supaya
mereka menjadi satu, sama seperti Engkau ya Bapa didalam Aku dan Aku di dalam Engkau,
agar mereka juga didalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah
mengurus Aku." ( Yohanes 17:21). Jadi jemaat Tuhan harus selalu rukun dan bersatu.
37
Jangan ada permusuhan, pertengkaran, kebencian, sakit hati dan sebagainya. Semua itu
hanya akan menjadi penghambat berkat Tuhan tercurah bagi kita. Sebaliknya jika kita rukun
dan bersatu, segala berkat akan dicurahkan Tuhan. " Sebab kesanalah Tuhan
memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya".( Mazm 133:3 b)
Dalam setiap komunitas gereja, pasti banyak perbedaan, namun jangan sampai
perbedaan itu membuat kita merasa tidak memerlukan orang lain dan menyepelekan mereka.
Perbedaan justu merupakan sesuatu yang indah yang harus kita syukuri. Justru dengan
perbedaan yang ada membuat kita saling melengkapi dan menimbulkan semangat
bekerjasama.
Mari kita perhatikan beberapa hal yang perlu kita perhatikan tentang kasih.
1. Kasih adalah bukti iman kita kepada Tuhan
2. Kasih adalah ukuran cinta kita kepada Tuhan dan sesama
3. Kasih memerlukan pengorbanan dan kesiapan untuk taat.
4.Kasih adalah alat kesaksian yang paling efektif ( Yak 2:14-17 )
Penutup
Efesus 4:32" Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu".
38
12. KEAJAIBAN NATAL
Pendahuluan
Mari kita membaca ayat pokok kita yang kita ambil dari Yesaya 53:2 ,”Sebagai taruk Ia
tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering.”
Dalam kehidupan nyata, sering kita melewati batas wilayah. Biasanya batas itu di buat
untuk menjadi tanda bahwa yang akan dimasuki kita, sudah bukan lagi wilayah yang sama.
Biasanya batas dibuat untuk membagi antara satu desa dengan desa lainnya, satu
kabupaten dengan kabupaten lainnya dan seterusnya sampa batas antar negara.
Yesus Kristus adalah pembatas dalam sejarah manusia. Itu sebabnya kita mengenal
tahun Masehi dan Tahun sebelum Masehi. Ini adalah salah satu peristiwa yang dahsyat dan
sangat penting.
Ketika Yesus mengawali pelayanan-Nya di depan umum, berita tentang pengajaran dan
mukjizat-mukjizat-Nya tersebar sampai kemana-mana, tentu saja sampai juga ke kampung
halaman-Nya, Nazaret. Seandainya pada waktu itu sudah ada surat kabar di Nazaret,
mungkin akan menuliskan kepala berita ”Pemuda Lokal Meraih Sukses”. Ia semakin terkenal
dan tenar.
Bacaan Alkitab kita hari ini berbunyi, ”Sebagai taruk Ia tumbuh di hadapan TUHAN dan
sebagai tunas dari tanah kering.” Tanah kering menggambarkan lapisan yang keras dan
gersang, bukan tempat yang cocok bagi tanaman untuk dapat bertumbuh dan berkembang.
Tanah yang kering ini melukiskan tentang beberapa keadaan hidup manusia.
Pertama : Tidak diharapkan.Yesus datang, bukan sebagai orang dewasa, seperti yang
diharapkan, melainkan sebagai bayi mungil. Ia tidak dlahirkan di istana yang megah atau
rumah yang mewah, tapi disebuah palungan. Tetapi dari pribadi yang pada saat kelahiran-
Nya bahkan sampai hari kematian-Nya mengalami penolakan, tetapi kemudian menjadi
pribadi yang sanggup mengubahkan dunia.
39
Matius 2:1 ”Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja
Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem.” Ini membuktikan kelahiran
Yesus dihubungkan dengan dunia luar (orang majus) dan tercatat dalam sejarah, dan
kelahiran Yesus menjadi tahun penanggalan sampai hari ini, demikian juga dengan hidup
kita, seharusnya menjadi tonggak sejarah yang dikenang orang sepanjang masa.
Kedua: Mujizat. Ia lahir dari seorang perawan. Dikandung oleh Roh Kudus.
Matius 1:18 , ”Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-
Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami isteri.
Matius 1:24-25, “Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus.”
Ini membuktikan kelahiran Yesus sungguh ajaib, lahir bukan karena akibat hubungan
suami istri. Dan membuktikan juga bahwa Yesus adalah 100 persen Allah sekaligus 100
persen manusia. Demikian juga hidup kita adalah ajaib, lihat saja bagaimana ajaibnya jantung
kita berdenyut. Otak kita berpikir, paru-paru kita bernafas.
Ketiga: Tidak dapat dipahami. Seorang pekebun akan menyiapkan tanah untuk
bercocok tanam dan kemudian menjaga tanah itu tetap lembab dan gembur. Jik suatu
tanaman tumbuh di tempat yang kering atau diretakkan gunung, pasti ia akan layu dan kerdil.
Yesus tumbuh sebagai tunas dari tanah yang kering, namun Ia bukan sosok yang lemah dan
rapuh. Ia pribadi yang luar biasa. Ia adalah yang terbaik, termulia, tertinggi dan tersuci
diantara seluruh umat manusia.
Lukas 1:34, ”Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku belum bersuami?". Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang masuk akal pada
waktu itu. Jawaban malaikat menunjukkan bahwa ini akan menjadi hasil dari aktivitas Roh
Kudus. "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."(Lukas
1:35).
Mukjizat tidak akan pernah bisa terjadi tanpa pekerjaan Roh Kudus. Itu sungguh benar
dalam peristiwa yang menakjubkan dua ribu tahun lalu tersebut dan sekarang pun juga. Jadi,
inilah pelajaran bagi kita semua dari kisah Natal, dan itu berlaku untuk kita tidak hanya saat
Natal, tetapi setiap hari. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang Tuhan inginkan, dan
mencapai impian-Nya bagi kita, tanpa kuasa Roh Kudus.
Karya Roh Kudus adalah sisi keajaiban Allah, namun apakah tanggung jawab Maria?
Terselip dalam bahasa asli dari percakapannya dengan malaikat itu kata yang tidak
diperhatikan dari pembacaan ayat tentang dialog Maria dengan Gabriel. Malaikat itu berkata
kepada Maria, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37). Maria menanggapi
malaikat itu: "jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
40
Penutup.
Hari ini kita memperingati natal. Natal adalah pembuktian keajaiban Tuhan. Dalam
peristiwa natal pertama terjadi banyak keajaiban. Kita percaya bahwa keajaiban natal itu,
tidak saja terjadi pada natal pertama, tetapi juga di natal saat ini. Mujizat natal masih terjadi.
Alamilah mujizat natal ini, dengan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap permasalahan
yang terjadi dan sedang kita hadapi. Kita bisa melihat perkara-perkara yang dahsyat karena
keajaiban Tuhan.
Mungkin ada diantara kita yang menghadapi natal dengan berkata,” Saya tidak tahu
apakah natal tahun ini saya bisa merayakannya kembali dengan suami yang sudah sekian
lama pergi.” Percayalah keajaiban masih ada. Mujizat natal masih terjadi. Mungkin ada yang
mengalami ketakutan karena dokter berkata, “ penyakitmu sudah parah dan tidak bisa lagi
disembuhkan. Tetap percaya kepada Tuhan dan katakana “ Pasti ada kejaiban.”.
41
13. KRISTUS TUHAN YANG MEMERDEKAKAN
Pendahuluan
Ayat Pokok kita terdapat dalam Lukas 1:67-68, ” Dan Zakharia, ayahnya penuh dengan
Roh Kudus, lalu bernubuat katanya:”Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-
Nya dan membawa kelepasan.” Hidup kita adalah suatu anugerah. Jikalau kita punya suatu
kebebasan, itu juga suatu anuerah. Jikalau kita bebas untuk menghirup nafas kehidupan, ini
juga suatu anugerah. Tetapi menjadi suatu pertanyaan, apakah semua manusia sadar bahwa
hidup ini adalah anugerah? Maka jawabnnya tidak semua manusia sadar. Banyak orang yang
masih terikat dalam keegoisan, sehingga tidak menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah.
Yohanes 8:38 ” Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar
merdeka." Ada tawaran dari dunia ini yang kelihatannya membuat seseorang bebas, tetapi
sebenarnya mereka masih ada dalam ikatan. Orang yang merasa bebas berbuat dosa adalah
orang yang masih terikat oleh setan. Karena dia tidak pernah bebas untuk keluar dari dosa.
Orang yang hidup dalam dosa adalah hamba dosa, diperbudak oleh setan.
Ketiga: Kristus memerdekakan kita dari hidup yang tidak mau taat aturan.
Banyak orang memahami kemerdekaan sebagai hal dimana tidak ada lagi orang yang
dapat mengatur hidupnya. Orang seperti ini berpikir, sebagai orang yang merdeka, maka
seharusnya kita bebas melalukan apa saja, tanpa ada aturan yang menghalangi kita. Inilah
yang disebut dengan semangat liberalisme. Kebebasan yang dipahami sebagai kebebasan
yang tanpa batas. Itu sebabnya jangan heran kalau ada orang yang melakukan perbuatan-
perbuatan bahkan yang melanggar kesusilaan dan mereka melakukan terang-terangan di
depan publik dengan alasan kebebasan dan kemerdekaan. Di luar negeri bahkan ada satu
pantai dimana orang bebas melakukan apas aja, di tempat itu, yang penting tidak boleh
membunuh.
42
Bagaimana seharusnya kita memaknai kemerdekaan di dalam Kristus itu ?
Galatia 5:13 mencatat : “ Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk
merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan
untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
Kemedekaan itu tidak berarti kita bebas berbuat apa saja.
Penutup
Hari ini kita sudah belajar bahwa Kristus datang untu memerdekakan kita dari
Egoisme, dari hedonism dan dari liberalisme Mari kita menghargai kemerdekaan yang Tuhan
sudah berikan dengan hidup seturut jalan-jalan-Nya. Kita menuai apa yang kita tabur dan
orang yang menuai dalam dagingnya, orang yang hidup menurut keinginan dagingnya, tidak
akan menuai hidup yang kekal. Sebaliknya, ia akan menuai kebinasaan, atau maut.
Janganlah menipu diri kita sendiri atau membiarkan diri kita menuruti pandangan yang
menyalahgunakan kasih karunia Allah, yang pada dasarnya menganggap kasih karunia Allah
itu sebagai kesempatan untuk berbuat dosa. Janganlah kita “mempergunakan kemerdekaan
itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan
yang lain oleh kasih.” (Galatia 5:13)
43
14. MEMAHAMI MAKNA KEHADIRAN KRISTUS
Pendahuluan
Yesus Kristus telah turun ke dunia. Pohon natal dan dekorasi lainnya mulai dipasang
di rumah dan beberapa tempat umum. Sinterklas tidak lupa untuk ikut serta dalam menghibur
anak-anak kecil. Itu semua adalah pertanda bahwa natal akan tiba sebentar lagi. Natal
adalah hari peringatan lahirnya Sang Juruselamat Dunia, Kristus. Sudahkah kamu memaknai
kedatangan Anak Manusia pertama kali di Kota Betlehem?
Di era modern ini, natal hanya sekedar seremonial biasa saja. Banyak manusia tidak
memaknai kedatangan Yesus Kristus dengan benar. Buktinya, manusia makin tenggelam di
dalam nafsu. Perang tidak kunjung berhenti. Korupsi merajarela. Pornografi dan Pornoaksi
dibebaskan. Banyaknya gereja palsu dan nabi-nabi palsu muncul. Pernikahan sesama jenis
pun dilegalkan di berbagai negara, seperti Amerika Serikat dan Jerman. Ateisme dan gereja
setan tumbuh pesat di dunia. Hari Natal dijadikan sarana untuk melakukan seks bebas dan
dosa lainnya. Manusia justru tidak melakukan ibadah dan perenungan diri saat Natal.
Begitulah sekarang, tantangan gereja masa kini begitu banyak.
Banyak yang bisa kamu pelajari dari Hari Natal. Namun, ada 3 hal penting yang harus
kamu pelajari dari peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia tersebut. Berikut ini adalah
pelajaran yang bisa kamu dapatkan dari kedatangan Putra Allah yang pertama kalinya di kota
mungil Betlehem.
Pertama: Kesederhanaan
Kelahiran Yesus Kristus ke dunia itu memiliki banyak makna yang tersirat. Kita harus
meminta bantuan-Nya untuk membuka tabir yang tersirat itu. Bila kamu membaca Alkitab
tanpa meminta bantuan Tuhan, semuanya akan menjadi sia-sia. Banyak hal yang bisa kita
pelajari dari peristiwa kelahiran Yesus Kristus atau Natal.
Lukas 2:6-7:“Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin
dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan.
Yesus lahir di kandang domba. Sebuah fakta yang harusnya membuat kita sadar.
Mesias dan Raja Dunia yang dijanjikan oleh Allah Bapa justru lahir di kandang domba, bukan
di istana atau di rumah mewah. Yesus menunjukkan kesederhanaannya kepada umat
manusia. Namun, dewasa ini, manusia tidak malu untuk memamerkan kekayaannya terlalu
berlebihan. Bahkan, orang yang pamer harta sering kita jumpa di dalam gereja. Mereka
menggunakan aksesoris emas yang belerbihan, tas mahal, make up yang terlalu tebal, dan
baju mahal.
44
Kedua : Kerendahan hati
Banyak juga orang kaya yang justru tidak membantu orang-orang yang miskin. Mereka
justru merendahkan orang miskin dengan stigma bodoh, kolot, dan tak beretika. Mereka lebih
memilih memperkaya harta benda mereka dan lupa untuk memperkaya iman. Padahal,
Tuhan Yesus sudah bersabda: “Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi!
Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi
kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia?” (Yakobus 2:5).
Jangan pernah pamerkan kekayaanmu dengan berlebihan. Yesus sudah memberi kita
pelajaran tentang kesederhanaan melalui kelahirannya yang begitu sederhana. Harta yang
kau miliki itu tidak akan kau bawa saat kau menghadapi penghakiman nanti. Teladanilah sifat
makna kelahiran Yesus Kristus yang hidup sederhana dari lahir sampai kenaikannya ke
surga.
Keempat: Kepemimpinan
Yesus Kristus adalah manifestasi Allah dalam bentuk manusia. Bagi kita semua, Allah
adalah Pencipta dan Pemimpin dunia dan surga. Dia datang ke dunia untuk
menggembalakan domba-domba yang tersesat seperti yang tertulis di dalam:
Mazmur 23:1: “Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku“
45
Kelima: Pelayanan
Yesus turun ke dunia tidak hanya sekedar memimpin umat-Nya saja, tapi juga ikut
melayani umat manusia. Dia melayani masyarakat yang sakit, miskin, dan sedih. Yesus tidak
memilih dalam bersahabat dengan siapapun. Bahkan, seorang penzinah dan pemungut cukai
pun ditemaninya.Lukas 22:25-26: “Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Raja-raja
bangsa yang tidak mengenal Tuhan berkuasa atas rakyatnya, dan orang-orang yang
berkuasa atas raja-raja itu disebut ‘Pelindung Rakyat’. Namun, kamu jangan seperti itu.
Sebaliknya, yang paling besar di antara kamu harus bertindak seperti yang paling kecil, dan
pemimpin harus menjadi seperti pelayan.”
Penutup.
Maknailah natal dengan baik. Jangan jadikan hari peringatan kedatangan Mesias ke
dunia untuk pertama kali dengan hanya sekedar seremonial belaka saja. Belajarlah
kesederhanaan, kepemimpinan, dan menjadi beriman dari kedatangan-Nya yang pertama
kali. Perjalananan Yesus selama di bumi pun harus kau pelajari juga, baik itu perkataan dan
perbuatan-Nya. Persiapkan dirimu karena Putra Allah akan datang untuk kedua kalinya.
46
15. MEMAHAMI MAKNA NATAL
Pendahuluan
Dewasa ini natal sudah menjadi perayaan yang universal, bukan lagi hanya perayaan
keagamaan bagi umat Kristiani,. Kendati banyak orang diluar umat Kristiani yang menolak
sekedar untuk ikut merayakan natal (bahkan untuk mengucapkan Selamat Natal sekalipun),
namun tampaknya lebih banyak lagi orang yang terlibat ”merayakannya”. Merayakan disini
tentu bukan dalam arti religius, tetapi dalam arti umum. Sekedar pesta dan bersenang-
senang pada hari libur. Bahkan dibeberapa tempat, seperti di diskotik, natal
”dirayakan’secara tidak benar. Dengan hura-hura, pesta pora dan melakukan hal yang tidak
sepatutnya. Disisi lain, hiruk- pikuk dan gemerlapnya perayaan natal, sekalipun dirayakan
secara benar, dapat mengaburkan makna natal yang sesungguhnya.
Oleh karena itu mari kita renungkan kembali makna natal yang sesungguhnya, sehingga
esensi natal tidak lalu begitu saja oleh hiruk-pikuk dan gemerlapnya perayaan natal, bahkan
oleh ’perayaan” natal yang tidak benar.
Lalu apakah makna natal yang sesungguhnya, mari kita renungkan bersama-sama.
Pertama: Natal adalah pengorbanan
Makna natal yang sesugguhnya yang pertama adalah pengorbanan.
Karena kasih-Nya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan anak-Nya
yang tunggal, Yesus Kristus, agar manusia terbebas dari dosa ( Yohanes 3:16). Manusia
yang telah jatuh dalam dosa, seharusnya akan mati menanggung dosa-dosanya., tetapi
Allah yang pengasih dan penyayang rela mengorbankan anak-Nya yang tunggal untuk mati
menggantikan hukuman kita. Allah berkorban dalam peristiwa natal, demikian juga dengan
orang-orang pada peristiwa natal, mereka juga turut berkorban.
Sah-sah saja jika kita mengharapkan kado-kado natal pada hari natal. Tetapi alangkah
baiknya jika kita juga memberikan kado di hari natal ini. Terutama bagi mereka yang kurang
mampu. Tetapi yang terutama adalah ”pengorbanan kita bagi Yesus, yang telah rela datang
ke dunia untuk membebaskan kita dari belenggu iblis dan dosa serta memberi kita hidup di
dalam sorga bersama-Nya. Pengorbanan apakah yang telah kita bawa untuknya?
47
Kedua : Natal adalah Solidaritas.
Makna natal yang sesugguhnya yang kedua adalah solidaritas.
Anak Allah yang kudus rela datang ke dunia dan menjadi sama seperti manusia. Dia
adalah Allah. Namun Ia rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang
manusia/hamba agar bisa mati bagi dosa-dosa dunia (Filipi 2:5-8). Yesus adalah Tuhan,
turun dari singgasana-Nya di sorga dan datang ke bumi dengan cara berinkarnasi,
mengambil rupa seorang manusia dan tinggal diantara manusia ( Yohanes 1:1, 14). Yesus
tinggal diantara manusia yang berdosa, bejat dan memberontak kepada Allah . Ia melakukan
hal itu agar ia dapat melayani manusia dan mati bagi mereka. Itulah sebabnya nama-Nya
disebut Imanuel: Tuhan beserta kita ( Matius 1:2-23).
Lewat natal ini kita diingatkan untuk menunjukkan rasa solidaritas dan persaudaraan
terhadap mereka yang terhilang, miskin, terpinggirkan dan menderita.
Jika Ia mau, sebenarnya Ia bisa saja memilih lahir di kota besar saat itu, Yerusalem
misalnya atau Roma, atau lahir di keluarga kaya atau bangsawan, bukan di dalam keluarga
tukang kayu yang sederhana. Namun Ia tidak melakukanya. Ia lahir dan hidup secara
sederhana. Kelahiran-Nya pun diberitakan bukan kepada para raja, nabi, atau orang besar,
tetapi kepada para gembala-gembala domba yang sederhana.
Kita patut merayakan natal secara sederhana, bukan dengan kemewahan, sebab
peristiwa natal yang pertama pun sangat sederhana. Tidaklah salah membeli pakaian baru
pada hari natal, membuat kue-kue dan makanan yang lezat, menghias gereja dan rumah kita
dengan ornamen-ornamen natal, tetapi jangan sampai kesederhanaan natal menjadi hilang
dari perayaan natal kita.
48
Kelima : Natal adalah sukacita besar.
Makna natal yang sesungguhnya yang kelima adalah sukacita besar.
Peristiwa natal lebih dari 2000 tahun yang lalu, adalah kabar sukacita besar bagi
manusia. Malaikat mengatakan kepada para gembala di padang Betlehem bahwa ia
membawa kabar baik yang merupakan kesukaan besar ( Lukas 2:10). Mengapa natal
merupakan kesukaan besar? Sebab manusia yang sedang terbelenggu oleh dosa akan
diselamatkan oleh seorang Juruselamat yang baru lahir, Yesus Kristus, serta memberikan
kita hidup yang kekal. Itulah sebabnya para bala tentara sorga bersukacita menyanyikan
pujian saat peristiwa natal ini terjadi (Lukas 2:13-14).
Selain para malaikat, orang-orang yang mengalami mujizat natal juga bersukacita dalam
peristiwa natal serta bersyukur kepada Allah. Maria memuji-muji Tuhan karena ia sedang
mengandung Juruselamat dunia. Demikian juga Zakharia, ia bersyukur kepada Tuhan bukan
hanya karena isterinya Elisabet , yang akan melahirkan anak ( Yohanes Pembaptis), tetapi
juga karena Yesus Sang Juruselamat dunia. Hal yang sama dapat dilihat dalam nyanyian
Simeon, yang menatang Sang Juruselamat ketika masih bayi. Ia bersyukur karena telah
melihat Sang Juruselamat manusia (Lukas 2:28-30).
Kita patut bersukacita di hari natal ini, dengan memuji-muji Tuhan yang berkenan
datang ke dunia untuk berdiam di antara manusia dan menyelamatkan kita dari dosa.
Memang kita masih hidup di dunia yang penu dosa, kejahatan, penderitaan, dan ketidak
adilan. Kemenangan kita yang sesungguhya baru terjadi saat kedatangan Tuhan Yesus yang
kedua kali, dimana tidak ada lagi dosa, kejahatan, penderitaan dan sakit penyakit. Namun
melalui peristiwa natal (kedatangan-Nya kali pertama) kita telah mencapai sebuah tahapan
kemenangan.
49
Merayakan Natal berarti merayakan kemenangan. Bahwa kita telah menang atas
sengat dosa dan maut. Bahwa dalam kelahiran Yesus, kita beroleh pengharapan baru akan
hidup kekal selamanya. Hal ini juga berarti tidak ada apa pun lagi yang bisa mengalahkan
kita. Jika maut saja sudah dikalahkan, apa lagi yang melebihi itu? Jadi, memaknai Natal
dengan kemenangan bisa kita lakukan dengan cara membagi berkat dan memberi bagi yang
kekurangan sebagai bukti bahwa kita telah merdeka. Karena hanya orang merdeka yang
berani memberi.
Natal sudah seharusnya mengingatkan kita untuk bangkit dari kekalahan dan terus
berjuang. Sesungguhnya kita telah diberikan kemenangan dalam melawan iblis, dosa, serta
berbagai kegagalan dan penderitaan hidup.
Penutup
Ada tujuh makna natal yang sudah kita pelajari saat ini. Tentu saja masih ada hal lain
yang belum kita bahas. Tetapi dari ketujuh hal ini kita melihat bahw natal memiliki makna
yang luar bisa. Mari kita sambut natal dengan sukacita. Yesus datang ke dunia, bagi kita.
50
16. SIKAP MENYAMBUT NATAL
Pendahuluan
Penjelmaan Allah menjadi manusia dan karya penebusan-Nya adalah peristiwa terbesar
dalam sejarah manusia, tetapi tidak semua orang mempunyai sikap yang sama tentang
kedatangan Kristus ini. Melalui kisah-kisah natal dan bagaimana para tokoh dalam natal
menyambut Kristus itu, maka kita mendapatkan gambaran bagaimana sikap-sikap orang
dalam menyambut Natal.
Sikap ini diwakili oleh orang-orang Majus. Dalam Matius 2;1-2 dicatat,”Sesudah Yesus
dilahirkan di Bethlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang
Majus dari Timur ke Yerusalem. Dan bertanya-tanya,” Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yng
baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintan-Nya di Timur dan kami datang untuk
menyembah Dia.
Tidak sampai disitu saja. Sebagai wujud sukacita mereka, maka orang-orang majus ini
menyerahkan persembahan mereka yaitu: emas, kemenyan dan mur. Matius 2:11 menulis,”
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya,
lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya yaitu Emas, kemenyan, dan mur.
Bagaiaman dengan kita? Apakah kita juga menyambut natal ini dengan sukacita? Apa
yang kita bawa sebagai wujud sukacita kita kepada Tuhan dihari kelahiran-Nya ini? Mari kita
persembahkan Emas, Kemenyan, dan Mur sebagai wujud syukur kita kepada Tuhan atas
anugerah-Nya yang luar biasa melalui peristiwa natal ini.
Emas, berbicara tentang kehidupan yang mulia dan Tabiat Ilahi, kehidupan yang suci
dan telah teruji. Hidup yang telah diubahkan. Hidup yang lama kita tanggalkan, hidup yang
baru kita kenakan. Mari dihari Natal ini kita mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan dalam kehidupan suci sesuai kehendak Allah. Roma 12:1-2 ”Karena itu
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
51
berkenan kepada Allaj: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna.”
Mur, adalah kehidupan yang sudah ditebus melalui korban Kristus sehingga kita
,menyadari bahwa hidup ini bukan milik kita lagi, tetapi Kristus yang hidup dalam kita.
Sikap yang kedua dalam menyambut natal adalah sikap acuh tak acuh. Sikap apatis.
Sikap yang tidak dengan sukacita, tetapi biasa-biasa saja. Hal ini dapat dilihat dari sikap para
pemimpin agama dalam Matius 2:2-6, ”Maka dikumpulkannya semua imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
akan dilahirkan. Mereka berkata: ” Di Bethlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada
tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah
yang terkecil diantara mereka yang memeriintah Yehuda, karena dari padamulah akan
bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel.”. Para pemimpin
agama ini tahu benar dimana Mesias akan dilahirkan tetapi mereka tidak mau bersusah
payah mencarinya. Orang-orang ini sama sekali tidak menaruh perhatian pada Kristus.
Bagaimana dengan kita? Adakah diantara kita yang juga memiliki sikap yang sama
dengan para pemimpin agama ini? Kita tahu sebetulnya tentang natal, kita paham mengapa
ada natal, kita mengerti untuk apa ada natal. Tetapi hanya sebatas itu. Tidak ada respon
yang sungguh-sungguh, bahkan cenderung menganggap biasa-biasa saja. Mungkin orang
seperti ini berpikir bahwa Natal adalah peristiwa tahunan yang biasa ada setiap bulan
Desember. Jangan-jangan justru berpikir, wah, kalau Desember tiba, pasti akan banyak
pengeluaran tambahan, untuk persembahan natal, hadiah untuk relasi dsb.
Kalau ada diantara kita yang mungkin memiliki pemikiran yang seperti ini, mari segera
ubah pemikiran kita. Sambutlah natal dengan penuh sukacita.
Tokoh yang ketiga yang dapat menjadi gambaran bagaiman sikap orang dalam
menyambut natal adalah sikap raja Herodes. Bagaimana Herodes menanggapi berita tentang
kelahiran Yesus ini? Matius 2:16-17,” Ketika Herodes tahu,bahwa ia telah diperdayakan oleh
orang-orang Majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di
Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah sesuai dengan
waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman
yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ” Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang
amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak
ada lagi.” Herodes sangat dipenuhi kebencian kepada Kristus sehingga dia membantai
52
banyak anak-anak kecil dengan harapan dapat membunuh Kristus. Tetapi apakah Kristus
dapat di bunuh? Tidak. Kristus tetap hidup bahkan sampai saat ini.
Banyak orang yang tidak senang dengan Kristus dan kuasa-Nya sehingga setiap kali
mendengar tentang Kristus, timbulah kebencian di dalam hatinya. Ketika mereka mendengar
tentang natal. Mereka sangat tidak suka sehingga dengaan berbagai cara mencoba untuk
membuat suasana natal menjadi tidak dapat berjalan dengan baik. Mereka berusaha
menebarkan ketakutan-ketakutan. Mereka seperti Herodes yang berusaha untuk
melenyapkan Kristus, baik dengan cara-cara kekerasan maupun dengan cara-cara yang
halus seperti Herodes yang berpura-pura hendak menyembah Yesus. Matius 2:8 ”kemudian
ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: Pergi dan selidikilah dengan seksama Hal-hal
mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya akupun datang menyembah Dia.” Ini hanyalah tipu muslihat Herodes. Puji Tuhan
orang-orang majus menuruti apa yang disampaikan oleh Tuhan, sehingga mereka tidak
memberitahukan kepada Herodes, bahkan memilih untuk pulang melewati jalan lain.
Penutup
Menjadi perenungan kita bersama. Bagaimana sikap kita dalam menyambut natal?
Apakah seperti orang majus, yang menyambut natal dengan sukacita, atau seperti para ahli
taurat yang tidak peduli, atauu bahkan seperti Herodes yang menyambut natal dengan
kebencian? Mari kita sambut natal dengan sikap hati seperti orang-orang majus yang
menyambut natal dengan sukacita.
53
17. YESUS DATANG MEMBAWA KEDAMAIAN
DI TENGAH MASALAH DAN KESUKARAN
Pendahuluan
Kedamaian adalah hal yang sangat dirindukan orang. Rumah tangga-rumah tangga
membutuhkan kedamaian,. Orang kaya merindukan kedamaian. Orang miskin merindukan
kedamaian.Orang pintar, terpeljar merindukan damai. Orang hebat membutuhkan damai,
dan orang biasa, orang sederhana merindukan damai. Semua orang merindukan damai.
Tetapi kedamaian adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli. Damai tidak pernah bisa dibayar
dengan uang sebanyak apapun. Kedamaian hanya akan kita dapatkan ketika kita mengambil
keputusan untuk menyerahkan hidup kepada Tuhan. Damai kita dapatkan ketika kita berjalan
seturut firman Tuhan. Kita mau biarkan hati kita tertuju kepada Tuhan, bukan pada masalah
dan persoalan.
Damai bukanlah sebuah keadaan.Damai adalah sebuah keputusan untuk kita tetap
berjalan dalam damai. Yesus adalah Raja Damai. Dan kalau kita tahu bahwa Yesus adalah
Raja Damai, maka setiap kita perlu mengambil keputusan ditengah masalah dan persoalan
untuk tidak perlu panik, tidak mau kecewa, tetapi tetap berjalan dalam damai sejahtera yang
Tuhan berikan. Jadi sesungguhnya orang benar tidak ada alasan untuk tidak mengalami
damai sejahtera. Kita boleh saja menghadapi tantangan, masalah, badai kehidupan, tetapi
kita tetap memiliki damai sejahtera.
54
Kapan kita memiliki damai sejahtera
Ketiga, Ketika kita tahu bahwa apa saja yang Tuhan berikan itu yang terbaik bagi
kita. Oleh sebab itu di tengah masalah sekalipun, kita tidak boleh bersungut-sungut dan
menyalahkan Tuhan. Mengapa kita kehilangan damai sejahtera? Karena setiap kali
menghadapi masalah yang tidak sesuai dengan keinginan dan rencana kita, kemudian kta
protes dan bersungut-sungut kepada Tuhan. Istri Ayub pernah berkata kepada Ayub, dalam
Ayub 2:9, ” Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam
kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Tetapi bagaimana jawab Ayub? Dalam Ayub
2:10, Ayub menjawab: “Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan
gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang
buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya”. Apa saja yang
Tuhan berikan dalam kehidupan kita, itu yang terbaik. Oleh karena itu tetaplah bersyuku dan
bersukacita. Serahkan setiap persoalan kepada Tuhan. Imanilah bahwa Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita. Apa yang Tuhan perbuat, itu yang terbaik bagi kita.
Keempat, Ketika kita hidup dengan syukur, namun tetap berjuang. Bersyukur tidak
berarti kita tidak perlu berbuat apa-apa. Ada orang yang memiliki pemikiran, bersyukur dan
berserah kepada Tuhan artinya kita tidak perlu berbuat apa-apa. Bersyukur harus disertai
perjuangan. Bersyukur tanpa perjuangan adalah kebodohan. Bersyukur tanpa disertai
perjuangan itu adalah kelemahan. Justru dengan bersyukur kita berjuang.
Dunia dimana kita hidup hari-hari ini adalah dunia yang mencoba merampas damai
sejahtera kita. Apa tujuan dunia merampas damai sejahtera?
Pertama , Ketika manusia kehilangan damai sejahtera, kita mudah emosi dan
stress. Sementara orang-orang yang emosi dan stress akan menjadi orang-orang yang
berbahaya. Orang-orang emosi dan stress gampang mengambil keputusan yang salah.
Mengapa banyak rumah tangga mengalami perceraian, bisa jadi karena emosi dan stress
yang tidak dikendalikan. Banyak orang lari ke narkoba, mulainya dari stress dan emosi yang
tidak terkendali. Bahkan banyak orang keluar dari pelayanan, karena emosi dan stress. Dan
repotya, setelah kita mengambil keputusan itu, baru menyadai bahwa itu keputusan yang
55
keliru. Sebaliknya orang yang memliki damai sejahtera, ketika menghadapi masalah, dia akan
berkata,: ” Aku tahu Roh yang ada di dalamku lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini”.
Kedua , Ketika manusia kehilangan damai sejahtera, akan menjadi orang yang
mudah kecewa dan putus asa. Orang yang kecewa dan putus asa, gampang mengambil
jalan pintas. Ingat kita masih punya Tuhan. Setan selalu saja punya alasan untuk membuat
kita bersungut. Tapi Tuhan selalu punya alasan untuk membuat kita selalu bersyukur dan
bersukacita.
Ketiga, Ketika manusia kehilangan damai sejahtera, akan menjadi orang yang
mudah mengambil jalan pintas. Ada orang yang sudah lima belas tahun pelayanan, bisa
tinggalkan pelayanan. Sudah tahu sudah punya suami atau istri, tetapi masih nekat
melakukan perselingkuhan. Sudah tahu kalau korupsi melanggar hukum, masih saja nekat
melakukannya.
Keempat, Ketika manusia kehilangan damai sejahtera, akan menjadi orang yang
menghalalkan segala cara. Ada orang yang kehilangan damai sejahtera,lalu nekat dan
menghalalkan segala cara
Kedua, karena Dia memberikan damai ditengah ancaman kegagalan. Orang sukses
bukan tidak pernah gagal. Tapi oang sukses adalah orang yang tidak pernah menyerah di
tengah kegagalannya. Setiap orang yang meninjakkan kakinya di bumi ini pasti pernah
mengalami apa yang namanya gagal. Modal utama untuk bisa bangkit dari kegagalan adalah
damai. Petrus adalah orang yang pernah gagal dan menyangkal Yesus dengan betkata,” aku
tidak pernah mengenal Engkau.” Bukankah Yudas juga adalah orang yang gagal, yang
pernah menjual Yesus dengan 30 keping uang perak? Sama-sama gagal. Sama-sama salah
Bedanya adalah Petrus sadar. Tapi dalam kesalahannya dia datang kepada Yesus, karena
dia percaya Yesus pasti akan mengampuni dosanya. Beda dengan Yudas. Ditengah
kegagalannya, ia panik, ia menyesali,ia tidak tenang, ia tidak yakin bahwa Yesus mau
mengampuni. Dia bunuh diri. Sama-sama menghadapi kegagalan. Tapi orang damai bangkit,
orang yang tidak ada damai hancur.
56
Ketiga, karena Dia memberikan damai ditengah ancaman-ancaman jebakan jahat.
Dunia ini penuh dengan jebakan-jebakan yang menakutkan. Ada banyak orang sewaktu
hidupnya masih susah, hidupnya dekat sama Tuhan. Tapi waktu sudah diberkati, tidak tahan
dengan sukses, tidak tahan dengan berkat, makin jauh dari Tuhan. Suksesdan keberhasilan
juga kadangkala merupakan jebakan. Uang yang banyak kadangkala juga merupakan
jebakan. Orang yang baik kadangkala menjadi jebakan buat kita. Pelayanan yang diberkati,
kadangkala menjadi jebakan buat kita. Kita mulai menyombongkan diri. Seharusnya makin
kita diberkati, makin rendah hati karena kita menyadari bahwa itu semua hanyalah anugerah.
Itulah sebabnya damai Kristus itu penting.
Penutup
Sebagai orang-orang percya, tidak ada alasan untuk kita tidak memiliki damai
sejahtera. Karena Krustus menyediakan damai sejahtera-Nya buat kita. Biarkan damai
sejahtera Allah memerintah dalam hidup kita, sekarang dan selama-lamanya. Kolose 3:15,
” Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu
telah dipanggil menjadi satu tubuh dan bersyukurlah.”
57
18. YESUS DATANG MEMBAWA KEMERDEKAAN
Pendahuluan.
Mengapa Yesus harus datang kedunia ini? Salah satu makna natal yang sejati yang
perlu kita pahami adalah bahwa Yesus datang membawa kemerdekaan. Hal ini tercatat
dengan jelas dalam Yohanes 8:36, ”Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun
benar-benar merdeka.” Jadi Yesus datang ke dunia ini untuk memeberikan kemerdekaan
bagi kita dari belenggu penjajahan dosa.
Kita tahu bahwa ketika kita masih ada dalam dosa maka yang terjadi adalah:
Pertama : Kita menuruti keinginan dosa dalam hidup kita (Roma 6:12-13)
Roma 6:12-13 menuliskan,” sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam
tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa
Kedua: Kita tidak bisa melakukan yang baik, malah sebaliknya yang tidak baik yang kita
kerjakan ( Roma 7:15).
Ketiga: Kita menjadi malu dan hidup kita mengalami kematian rohani ( Rom 6:21,23)
Penutup
Kehadiran Yesus, Tuhan yang menjadi manusia, telah menyelamatkan kita. Karya
penyelamatan di kayu salib, kesediaan-Nya tinggal adalam diri kita, dalam hidup kita, didalam
Roh-Nya yang kudus, membuat kita bisa melewati angin ribut dan badai pencobaan.
Kehadiran-Nya membuat hidup setiap orang percaya berakhir dengan "happy ending".
Mari kita mensyukuri anugerah Tuhan ini, dengan hidup seturut firman-Nya
58
19. YESUS DATANG MEMBAWA PEMULIHAN
Pendahuluan
Roma 5:17-19 menulis, ”Sebab jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa oleh satu
orang itu, maka lebih benar lagi mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan
anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus
Kristus. Sebab itu sama seperti oleh satu pelanggaran, demikian pula oleh satu perbuatan
kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.Jadi sama seperti oleh
ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh
ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar”.
Ada dua pribadi yang sangat berpengaruh untuk mengubah sejarah manusia dalam
dunia ini, merekalah yang menentukan arah dunia dan keadaan manusia saat ini.
Manusia ini menjadi rusak karena manusia pertama yang bernama Adam memutuskan
untuk memilih memberontak dan tidak mau taat terhadap Alah.
Manusia akan dipulihkan dan menjadi baik ketika manusia percaya kepada manusia ke
dua yang bernama Yesus
Kedua: Pemulihan Berkat. Yohanes 10:10 menjelaskan kepada kita, “Pencuri datang
hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Yesaya 55:1 menulis,
“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak
mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga
anggur dan susu tanpa bayaran!
Ketiga: Pemulihan Kesehatan. Alkitab menulis dalam Mazmur 103:1-3, “Dari Daud.
Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah
TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni
segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.”
Keempat: Pemulihan Karakter. Tuhan kita datang ke dunia bukan hanya untuk
memulihkan status kita, berkat, kesehatan kita tetapi juga karakter kita. Pada waktu kita
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, maka Dia sanggup memulihkan karakter kita. 2
Korintus 5:17 menulis,”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.
59
Tuhan akan mengaruniakan Roh Kudusnya, sehingga kita memiliki buah Roh, seperti
yang dicatat dalam Galatia 5:22-23,” Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
Penutup
Mari kita datang kepada Tuhan. Bagaimanapun keadaan kita, percayalah bahwa Tuhan
sanggup memulihkan kehidupan kita, orang-orang yang percaya kepada-Nya. Pemulihan
status, pemulihan berkat, pemulihan kesehatan, dan pemulihan karakter akan terjadi dalam
kehidupan kita. Dia datang untuk memulihkan hidup kta.
60
20. NATAL ADALAH JAMINAN
Pendahuluan
Ada dua hal yang ada dalam pikiran para murid yang ada pada waktu itu: kekuasaan
dan politik. Para murid pada waktu itu bertanya kepada Tuhan Yesus: ” Guru kapan Engkau
memulihkan kerajaan bagi Israel?” Mengapa mereka bertanya seperti ini? Karena Petrus
berpikir, kalau Yesus jadi raja, ia akan mendapatkan jabatan tertentu dalam pemerintahan
Yesus. Tanpa kita sadari banyak orang-orang Kristen yang berpikiran seperti ini. Berkat apa
yang saya dapat kalau saya mengikut Tuhan? Padahal hidup Kristen bukan soal apa yang
saya dapat, tapi hidup Kristen adalah soal jaminan yang kita dapat.
Berdasarkan ayat ini, pesan yang kita dapat adalah bahwa ”kamu akan menerima
kuasa”. Kita menerima kuasa bukan karena kita hebat, bukan karena rohani, bukan karena
kita menerima semua tanggungjawab yang diberikan Tuhan kepada kita. Tapi kita menerima
kuasa karena Tuhan sudah berjanji kepada kita. Kuasa untuk apa? Kuasa untuk menjadi
saksi.
Roma 8:14-16:” Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu
telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba,
ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama “ dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak
Allah”. Kita disebut anak-anak Allah. Hal ini bukan berarti Allah beranak.
Efesus 1:14, “Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh
seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya”.
Dari ayat ini kita mengetahu bahwa Roh Kudus adalah jaminan. Lalu apa hubungannya
anatara natal dengan kehadiran Roh Kudus. Kita ada adalam suasana natal, mengapa kita
membahas tentang Roh kudus? Pada dasarnya natal tidak dapat dipisahkan dari tuntunan
Roh kudus. Untuk itu Tuhan mau setiap anak-anak-Nya dipenuhi dan dipimpin oleh Roh
Kudus. Tokoh-tokoh natal misalnya Yusuf, Maria, para gembala, orang majus adalah
pribadi-pribadi yang mendapat tuntunan Roh Kudus. Malaikat berbicara kepada Maria. Berarti
apa yang Maria dengar suara tuntunan Roh Kudus. Waktu Malaikat berbicara kepada Yusuf,
apakah yang Yusuf sadari? Suara tuntunan Roh Kudus. Roh Kudus bisa makai banyak hal
untuk memberikan tuntunan kepada kita anak-anak-Nya. Sehingga waktu kita merayakan
natal, maka natal bukan sekedar pohon natal, tetapi simbol bahwa orang percaya tidak boleh
gentar menghadapi apapun.
Merayakan natal tanpa mengalami pengalaman bersama Roh Kudus, maka natal hanya
berubah menjadi perayaan-perayaan kemunafikan. Kalau kita merayakan natal, tetapi yang
selingkuh tetap selingkuh, yang kasar tetap kasar, yang pelit tetap pelit, yang kepala batu
tetap kepala batu, yang suka melawan suami tetap melawan suami maka perayaan natal kita
hanyalah perayaan hari raya kemunafikan.
61
Ketika seseorang hidup dalam Roh Kudus
Apa yang terjadi ketika kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus?
Ketika seseorang hidup dalam tuntunan Roh Kudus maka:
Yang pertama : Ia akan hidup dalam kuasa.
Kuasa untuk apa saja?
Pertama: Kuasa untuk mengalahkan tawaran dunia ini. Arti hidup dalam kuasa
adalah bahwa kuasa dunia boleh mencoba mengganggu kehidupan kita, tetapi kuasa Roh
Kudus memampukan kita untuk menang menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam
kehidupan kita.
Kedua: Kuasa untuk taat kepada kebenaran firman Tuhan. Yusuf sempat
berencana untuk mencerikan mari secara diam-diam. Tetapi ketika Roh Kudus melalui
malaikat-Nya menegur yusuf agar tidak melakukan itu. Dan Yusuf taat kepada nya.
Ketiga: Kuasa untuk tetap bersyukur dalam segala perkara. Yusuf sempat
berencana untuk mencerikan mari secara diam-diam. Tetapi ketika Roh Kudus melalui
malaikat-Nya menegur yusuf agar tidak melakukan itu. Dan Yusuf taat kepada nya
Keempat: Kuasa untuk hidup dalam iman, Yusuf sempat berencana untuk
mencerikan mari secara diam-diam. Tetapi ketika Roh Kudus melalui malaikat-Nya menegur
yusuf agar tidak melakukan itu. Dan Yusuf taat kepada nya
Yang kedua :Ketika seseorang hidup dalam Roh Kudus, ia hidup dalam
kebijaksanaan dan ketataan. Dunia ini banyak sekali orang-orang yang arogan dan sok
tahu. Betapa sedihnya kita memiliki suami atau istri yang arogan dan sok tahu. Sebaliknya
betapa senangnya kta memiliki suami atau istri yang bijaksana. Bangsa ini bermasalah
karena kekurangan orang-orang bijaksana. Mencari orang yang bijaksana dan taat kepada
Tuhan itu sulit. Orang yang hidup dalam ketaatan dan kebijaksaan, menghadapi badai
sebesar apapun tetap menang.
Orang-orang majus adalah contoh orang yang bijaksana dan taat. Mereka dicoba untuk
dijebak oleh Herodes, tetapi karena orang majus ini taat dan bijaksana maka mereka lepas
dari bencana.
Yang ketiga : Ketika seseorang hidup dalam Roh Kudus, ia hidup dalam manfaat.
Artinya hidup kita akan berguna buat orang lain. Maria orang biasa, tetapi hidupnya
berguna buat orang lain. Yusuf orang biasa. Tidak ada yang dapat kta baca dalam Alkitab kita
sehebat apa prestasinya, tetapi hidupnya bermanfaat.
Yang keempat : Ketika seseorang hidup dalam Roh Kudus, ia hidup dalam
kekuatan.
Mari dan Yusuf kuat menghadapi orang-orang yang bertanya-tanya mengenai keadaan
mereka. Tetapi mereka tetap kuat. Mengapa ada orang yang selingkuh? Karena tidak kuat,
mengapa ada orang yang memakai narkoba, karena tidak kuat, mengapa ada orang yang
merokok , karena tidak kuat.
62
Yang menghalangi orang untuk dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Ada beberapa hal yang menghalangi seseorang untuk dipenuhi dan dipimpin oleh Roh
kudus, yaitu:
Pertama : Ketidak-mengertian.
Banyak orang yang tidak memahami siapa Roh Kudus dan mengapa kita harus
dipenuhi oleh Roh Kudus. Hal inilah yan menghalangi seseorang untuk hidupnya dipenuhi
dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Ketiga : kemasabodoan.
Banyak orang yang cuek. Apa yang terjadi bila Maria adalah orang yang masa bodo,
Yusuf juga demikian, para gembala juga sama? Barangkali tidak akan pernah terjadi kisah
natal seperti yang tertulis dalam Alkitab kita saat ini. Mari belajar menjadi orang-orang yang
peka. Ketika kita punya kepekaan, kita akan menjadi saluran berkat bagi kemuliaan nama
Tuhan.
Penutup
Natal adalah hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Sudah sepantasnya kita yang berpikir
untuk memberikan kado yang kepada yang berulang tahun. Mari kita renungkan apa yang
akan kita persembahkan kepada Tuhan di hari lahir-Nya. Mari kita menyerahkan hati kita dan
berkata. “Tuhan apa yang mau aku perbuat bagi-Mu, itu yang akan aku perbuat bagi-Mu saat
ini.
Selamat Natal,
Tuhan Yesus Memberakti.
63
21. ALAMILAH SUKACITA NATAL
Pendahuluan
Banyak orang berpikir bahwa merayakan natal itu harus dengan baju baru, dengan
menghias pohon natal, mengirimkan kartu ucapan selamat natal dan sebagainya. Tetapi
sebetulnya kita bisa menikmati sukacita natal sepenuhnya bila kita memiliki sikap dan
tindakan yang tepat. Dalam pembacaan firman hari ini kita melihat ada beberapa sikap dan
tindakan yang membawa sukacita natal yang perlu kita teladani.
Pada masa kini ada banyak orang tidak berbahagia dalam hidupnya. Mereka mencari
damai , tetapi mereka datang kepada alamat yang keliru, alamat yang palsu. Ada orang
mencari damai di dalam kekayaannya. Setelah mereka kaya, ternyata mereka tidak
mengalami kebahagiaan. Banyak orang juga mencari kebahagiaan pada popularitas.Tetapi
banyak artis-artis yang terkenal malah kawin cerai,hidupnya tidak bahagia. Ada yang mencari
kebahagiaan melalui dunia hiburan, pergi ke diskotik, nyanyi sana-sini, bahkan ada yang
terlibat dalam pergaulan bebas, narkoba dan sebagainya, tetapi justru itu makin menjerat
hidupnya.
Pergi untuk mencari damai adala hal yang penting, tetapi yang penting lagi adalah
alamatnya harus tepat. Kedamaian dan sukacita sejati hanya akan kita dapatkan dalam nama
Tuhan Yesus Kristus. Datangla pada-Nya. Minta anugerah-Nya.Pergilah ke gereja yang
terdekat, berdoa dan beribadah dengan sungguh-sungguh, dan berserulah kepada-Nya,
maka Tuhan akan menolong kita dan memberikan sukacita dan kedamaian yang kita
butuhkan.
Yesus berkata dalam Matius 11:28,”Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Dalam Yesaya 55:6,” Carilah
TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” Untuk dapat
menikmati sukacita dan kebahagiaan, kita harus mencari Yesus, karena hanya Dialah satu-
satunya sumber sukacita kita. Para gembala ini datang dengan rendah hati dan menemukan
Yesus.Demikian juga dengan kita, kalau kita datang dengan kerendahan hati, tersungkur di
bawah kaki-Nya, pasti kita akan mendapatkan sukacita.
64
Kedua, menjumpai dan menceritakan (ayat 16-17).
Lukas 2:16-17,” Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya,
mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu”.
Gembala ini mengalami sukacita , karena mereka menjumpai Yesus lalu menceritakan apa
yang disampaikan malaikat kepada-Nya. Orang akan mengalami sukacita bila ia mengalami
perjumpaan dengan Yesus secara pribadi, bukan hanya dengan mendengar kata orang lain.
Banyak orang tahu Yesus, tetapi tidak kenal secara pribadi. Padahal pengalaman pribadi itu
sangat penting, bukan dengar dari katanya orang. Banyak orang tahu tentang Yesus dari kata
orang lain, kata pendeta misalnya. Padahal kita harus alami perjumpaan pribadi dengan
Tuhan. Kita jangan puas hanya menjadi Kristen keturunan, tapi harus mengalami Yesus
secara pribadi.
Roma 10:17 berkata,” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh
firman Kristus”. Kalau kita banyak mendengar firman dari sorga, iman kita akan bertumbuh,
dan iman kita akan mengalahkan semua masalah yang ada. Oleh karena itu, mari kita buka
telinga hati kita untuk banyak mendengar firman Tuhan lewat ibadah dan perenungan pribadi.
Yesus dalam usia yang masih dua belah tahun, tetapi mampu bersoal jawab tentang
hukum Taurat dengan orang Farisi, karena Yesus mengerti dan memahami firman Tuhan.
Lukas 2:46, ”Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di
tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada mereka”.
65
Keempat, kita harus senantiasa memuji Allah (ayat 20).
Lukas 2:20 ” Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai
dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka”. Setelah mengalami perjumpaan dengan
Yesus, para gembala mengalami perubahan. Bukan sekedar rambutnya yang beda, bajunya
yang baru, tetapi hatinya yang mengalami pembaharuan. Mungkin semula mereka
menggembalakan domba dengan murung, tapi sekarang mereka menggembalakan domba
dengan sukacita. Mereka kembali memuji-muji Tuhan.
Biarlah sukacita natal itu juga kita alami saat ini. Ijinkan sukacita Allah tetap mengalir
dalam kehidupan kita. Biarlah Tuhan Yesus mengubah dan membaharui hati kita.
Penutup
Kiranya sukacita dan damai natal memenuhi setiap kita saat ini. Sepanjang bulan ini
bahkan sepanjang tahun yang akan datang. Limpahlah kasih karunia-Nya bagi kita. Sukacita
adalah sebuah pilihan. Allah sudah menaruh sukacita-Nya di dalam hati kita masing-masing.
Kita memilih untuk bersukacita, atau sebaliknya, semuanya ada di tangan kita. Karena itu
pada natal kali ini mari kita memilih untuk mengalami sukacita natal ini. Kita sudah
dibebaskan dari dosa, kita sudah mendapatkan yang terbaik dari Tuhan, bahkan kita
mendapatkan segala-galanya dari Dia Raja diatas segala raja.
66
22. KAMU ADALAH TERANG DUNIA
Penduhuluan
Sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa di dalam kita ada terang ilahi yang
harus senantiasa terpancar.
Tugas kita bercahaya di tengah dunia yang diliputi dengan kegelapan. Kita bukan hanya
menjadi terang di tengah lingkungan yang terang juga, tetapi harus menjadi terang dimana
disitu hanya ada kegelapan dan tidak ada terang. Kalau kita hanya bersinar diantara sesama
anak Tuhan saja, maka terang kita tidak akan nampak nyata. Sementara ketika kita berada di
tengah-tengah dunia yang gelap, jangan sampai malah kita turut larut di dalamnya sehingga
kita turut larut dalam kegelapan dan kita lupa dengan fungsi kita menjadi terang dunia.
Yohanes 8:12,” Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan
ia akan mempunyai terang hidup." Karena tugas kita adalah sebagai terang dunia, berarti kita
harus menjadi saksi Kristus yang adalah terang dunia.
Efesus 5:8,”Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,” Sebagai anak-anak
terang, tidak seharusnya kita kompromi dengan dunia ini. Sebaliknya hidup kita harus
bercahaya sehingga orang-orang di luar Tuhan dapat melihatnya, karena kita memiliki
kehidupan yang berbeda. Melalui ayat ini Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat Efesus,
bahwa mereka yang sekarang, berbeda dengan mereka yang dahulu. Bahwa sejak mereka
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan menjadi miliknya, keadaan mereka benar-benar
berubah. Perbedaan itu menurut Rasul Paulus bahkan sangat kontras, seperti gelap dan
terang. Jadi, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna,” (Roma 12:2).
Terang menurut Alkitab merupakan metafora yang mengandung berbagai makna yaitu:
1. Gambaran dari karakter Allah sendiri ( 1 Yoh 1:5;Yoh 8:12).
2. Gambaran dari kebaikan, kebenaran dan keadilan (Ef 5:8-9)
3. Gambaran dari kekudusan Allah ( 1 Tim 6:16)
4. Gambaran untuk sesuatu yang tersingkap ( 1 Kor 4:5;Ef 5:13).
Pengertian terang
67
Dengan demikian, terang dapat diartikan sebagai:
1. Yang menyebabkan segala sesuatu dapat terlihat dengan jelas
2.. Ketiadaan kegelapan
Mengapa terang disebut sebagai ketiadaan dari terang?
Karena kegelapan berarti absennya atau ketiadaan dari terang.
3. Dapat menerangi tempat yang gelap.
4. Memberikan petunjuk atau penuntun.
5. Memberikan peringatan terhadap adanya bahaya.
1. Kita adalah terang karena identitas kita dalam Kristus (Matius 5:13-16)
Kita mengetahui bahwa identitas orang Kristen dikenal lewat dua kualitas yaitu
ungkapan “garam” dan “terang” dunia. Ungkapan ini mengacu pada “perbedaan” dan
“pengaruh”. Kita berbeda ( bukan dari dunia) dan kita harus menjadi pengaruh.
4. Membawa pengaruh dan berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran ( Filipi 2:15).
Filipi 2:15,”supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang
tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga
kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.”
Penutup
Kita memiliki mandat sebagai terang dunia. Artinya terang yang menyinari dunia. Mari
kita menyadari akan hal ini.
68
23. MENELADANI YESUS
Pendahuluan
Markus 10:45,” Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Anak manusia adalah istilah bagi Yesus. Kalau ada gelar untuk Tuhan Yesus di Alkitab yang
paling disukai Tuhan Yesus adalah ‘Anak Manusia”. Mengapa Yesus memakai istilah anak
manusia, ini dilator belakangi dalam kitab Daniel, dimana Daniel mendapat penglihatan ada
seorang serupa Anak Manusia, turun dari langit.
Yesus memakai istilah Anak Manusia, untuk menyatakan bahwa “Saya bukan manusia
biasa”. Saya ini adalah manusia yang turun dari langit, dari sorga seperti yang dilihat oleh
nabi Daniel.
Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk banyak tujuan. Tujuan utamanya yaitu
untuk menebus dosa manusia. Tetapi tujuan yang lainnya diantaranya adalah supaya kita
bisa meneladani Dia, sehingga apa yang Yesus lakukan, kita bisa ikuti dan menirunya. Hal ini
juga dapat dilihat dalam Matius 20:28,”sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang." Disitu ada istilah “sama seperti”. Artinya kita sebenarnya di suruh untuk
meneladani Tuhan Yesus. Hidup seperti Tuhan Yesus.
Kalau kita mau meneladi Tuhan Yesus, maka kita perlu tahu apa yang Tuhan Yesus
lakukan. Untuk itu mari kita perhatikan apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Pertama: Datang
Tuhan Yesus banyak menggunakan kata “datang” dan bukan lahir.
Matius 5:17,"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya”.
Lukas 19:10,”Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang."
Yohanes 10:10,” Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam
segala kelimpahan.
Yesus tidak menggunakan kata ”Aku lahir”, tetapi ” Aku Datang”. Apa artinya?
Perhatikan misalnya kata” saya datang”. Sebelum saya kesini, saya sudah ada belum?
Sudah tentunya, walaupun belum di sini, mungkin masih di rumah atau di jalan. Saya sudah
harus ada sebelum saya datang. Saya mengambil keputusan datang, lalu saya
69
datang,sehigga saya tiba disini. Berarti datang itu menunjukkan bahwa saya sudah ada
sebelumnya.
Kalau Tuhan Yesus berkata,” Aku Datang”, itu artinya menunjukkan bahwa sebelum
datang, Dia sudah ada. Yohanes 6:38,” Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku”.
Yohanes 8:58,” Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Hidup Yesus memang penuh dengan pelayanan. Markus 1:38,” Jawab-Nya: "Marilah
kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku
memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang ." Yohanes 4:34,” Kata Yesus kepada
mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.”
Yohanes 3:16,” Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
1 Yohanes 3:16,” Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah
menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita”.
70
Arti menyerahkan nyawa adalah kita rela berkorban untuk saudara-saudara kita.
Pelayanan bukan pelayanan tanpa pengorbanan. Semangat natal adalah semangat
berkorban. Itulah hakikat pelayanan kita.
Penutup
Meneladani seorang tokoh yang terkenal dan kharismatik memang baik, tetapi
seringkali membuat kita kecewa karena ternyata ada begitu banyak dosa yang telah
dilakukannya. Firman Tuhan mengajak kita agar meneladani Yesus Kristus di dalam
kehidupan sehari-hari dengan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus. Kita meneladani Yesus Kristus karena Dia tidak menyayangkan
keberadaanNya sebagai Tuhan sebagai hal yang harus dipertahankan. Demi
menyelamatkan umat manusia, Dia rela menjadi manusia dan meninggalkan kenikmatan,
meninggalkan kesenangan, meninggalkan sorga dan rela mati di kayu salib. Yesus mau
merendahkan diri dan rela menjadi miskin agar kita menjadi kaya dalam anugerah. Dia tidak
berbuat dosa dan tidak ada dusta di dalam diriNya. Dia setia dan murah hatiNya. Ada begitu
banyak teladan yang diberikan Yesus kepada kita dan apabila kita mengikutiNya serta
menjadikanNya seorang teladan, kita tidak akan pernah kecewa. Mari menjadikanYesus
sebagai teladan di dalam hidup kita dan percayalah kita tidak akan pernah kecewa dibuatNya
karena Dia adalah setia dan adil. Terpujilah nama Tuhan.
71
24. KEDATANGAN-NYA MEMBAWA KESUKAAN BESAR
Pendahuluan
Natal tidak bisa dipisahkan dari kesukaan yang besar. Ketika gembala-gembala sedang
mengalami ketakutan, malaikat mendatangi mereka dan berkata:”Jangan takut, sebab hari ini
aku memberitahukan kepadamu kesukaan besar bagi seluruh bumi. Sebab hari ini telah lahir
bagimu Juruselamat di kota Daud.”(Lukas 2:10). Pelajarilah cerita tentang orang majus,
maka kita kita baca disana, mereka bingung kemana mereka harus berjalan. Mereka
mendatangi istana Herodes, dan mereka bertanya: ” Dimanakah raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangnya di timur. Lalu dipanggilnya ahli-ahli Taurat.
imam-imam kepala, dan mereka membuka kitab Mikha 5:1”Tetapi engkau, hai Betlehem
Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak
dahulu kala.” Lalu Alkitab berkata kemudian orang majus berjalan sesuai dengan petunjuk
Tuhan itu dan Alkitab berkata:” Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah
mereka.” Berarti kesimpulannya : Natal tidak bisa dipisahkan dari kesukaan yang besar.
Kedatangan-Nya membawa kesukaan yang besar.” Mengapa? Karena dengan Yesus
tinggalkan sorga buat kita, maka kita menerima pengharapan yang pasti, bahwa tidak ada
yang tidak mungkin bagi orang yang percaya kepada Allah.
Tetapi seringkali yang menjadi persoalan adalah: natal demi natal berlalu. Perayaan
demi perayaan berlalu, tetapi yang ada tetap dalam hidup kita persoalan demi persoalan
tetap ada. Mungkin ada yang berpikiran, bagaimana saya dapat bersukacita, sementara
kontrakan rumah belum terbayarkan. Bagaimana saya dapat bersukacita kalau kondisi
ekonomi seperti ini. Bagaimana saya dapat bersukacita kalau bisnis saya sedang lesu seperti
ini? Bagaimana saya dapat bersukacita kalau sakit tidak kunjung sembuh?
Kesukaan yang besar bukan karena kita tidak pernah mengalami masalah. Bukan
karena kita tidak memiliki persoalan. Tetapi kesukaan yang besar yang Allah janjikan adalah:
Ditengah masalah dan persoalan, kemenangan tetap Tuhan sediakan. Barangkali ada yang
berpikir hal ini adalah sesuatu yang kontradiksi dan bertentangan. Bagaimana dapat kita
merasakan kesukaan yang besar ditengah-tengah masalah yang menindih kehidupan kita?
Bagaimana orang bisa merasakan kesukaan di tengah masalah dan persoalan?
Seringkali kita sudah terindoktrinasi dengan dunia ini, bahwa saya akan mengalami
kesukaan kalau saya tidak punya masalah. Saya akan merasakan kesukaan yang besar
kalau saya memiliki segalanya. Ajaran Kekristenan jutru sebaliknya, bahwa di tengah
masalah dan persoalan kita tahu ada Tuhan yang menjamin dan memberikan kemenangan
yang besar buat kita.
72
Bagaiamana mengalami kesukaan di tengah masalah?
Lalu bagaimana kita akan dapat mengalami kesukaan yang besar di tengah masalah
yang sedang kita hadapi? Ada beberapa alasan, mengapa kita tetap dapat menerima
kesukaan yang besar walaupun di tengah tantangan, masalah dan persoalan.
Dalam Alkitab, kita membaca tentang orang kusta yang datang pada Yesus. Orang itu
datang dan menceritakan kepada Yesus, bahwa Dia percaya kuasa Yesus tidak pernah
terbatas. Dia berkata kepada Tuhan Yesus: Tuan, jika Tuan mau, maka Tuan dapat
mentahirkan aku.” Dia mau datang sama Yesus dan berkata” Tuan kuasa-Mu tidak terbatas.
Apapun yang Kau mau, Engkau bisa lakukan. Dan Alkitab menulis: Saat itu juga Yesus
mengulurkan tangan, menjamah orang itu dan berkata;”Aku mau jadilah engkau tahir.”
Alkitab juga mencatat kisah tentang seorang perwira di Kapernaum, yang berkata:
bahwa seorang hambanya sedang mengalami sakit dan sangat menderita. Yesus berkata:
Aku akan datang kerumahmu. Orang itu berkata: Tuan , aku tidak layak untuk menerima tuan
di rumahku. Cukup katakana sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Betapa luar
biasa iman dari perwira Kapernaum ini. Yesus berkata: “Besar imanmu.”. Orang yang disebut
besar imannya adalah orang-orang yang tidak membatasi kuasa Allah, dan orang-orang yang
berkata:” Tuhan aku percaya, bahwa bagi-Mu tidak ada perkara yang mustahil. Kita bisa
menerima kesukaan yang besar, bukan karena karena kita tidak mengalami masalah, tapi
karena di tengah masalah, Allah tetap mempedulikan kita.
73
rencana-Nya yang luar biasa. Dan rencana Allah tidak pernah gagal. Alkitab berkata, kalau
Tuhan sudah membuka pintu, maka tidak ada yang bisa menutupnya. Dan jika Tuhan sudah
tutup pintu, tidak ada satu orang pun yang dapat membukanya. Semua ini membuat kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa rencana Tuhan tidak pernah gagal. Mengapa kita
kecewa,kuatir, takut? Kalau kita mau jujur, semua itu karena sering rencana kita gagal.
Karena cita-cita gagal. Apa yang kita harapkan tidak terjadi. Rencana kita bisa gagal. Tapi
kalau rencana kita gagal, itu bukan berarti hidup kita juga gagal. Karena Allah akan membela
kita dan menyatakan rencana-Nya yang lebih baik bagi kita.
Ketiga : Karena demi kasih-Nya, Ia rela melakukan apa saja bagi kita.
Yesus tinggalkan sorga buat kita. Dia tinggalkan sorga dan datang ke dalam dunia
bukan karena kita baik, tapi karena Tuhan tahu bahwa kalau Dia tidak datang ke dunia, kita
akan binasa. Dia menyelamatkan kita bukan karena kita baik. Dia selamatkan kita karena
Tuhan tahu kita sedang hancur menuju neraka. Demi kasih-Nya dia rela melakukan apa saja.
Penutup
74
25. KELAHIRAN YANG MEMBAWA HARAPAN
Pendahuluan
Nats kita saaat ini berbunyi,” Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (
Yesaya 9:6).
Dari nama-nama di atas saja kita tahu bahwa nama itu adalah jawaban dari semua
kebutuhan manusia. Semua mausia membutuhkan penasehat ajaib, membutuhkan
kedamaian, membutuhkan pribadi yang sanggup menolong kita dengan keperkasaan-Nya,
dan membutuhkan harapan. Semua itu ada dalam satu nama yaitu dalam nama Yesus.
Harapan misalnya, ada hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia. Orang yang
kehilangan harapan, sama saja dengan kehilangan hidupnya.
Harapan adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bagi banyak
orang, natal membuat hati berdebar-debar, menantikan sesuatu yang baik. Hadiah?
Berkumpul bersama? Retreat/Rame-rame/Perayaan, libur panjang? Penantian akan sesuatu
yang baik dengan hati yang berdebar ini adalah sebuah harapan, dan harapan adalah
sesuatu yang sangat penting dalam hidup manusia.
Namun sebenarnya harapan mudah menjadi hilang, apalagi ketika kita hidup di dalam
dunia yang tidak sempurna ini. Ketika Yesaya menuliskan ayat-ayat ini, bangsa Yehuda
sedang dihukum Tuhan, karena mereka tidak taat. Mereka sedang hidup dalam kondisi yang
suram: terhimpit, rendah dan berada dalam kegelapan; hidup dalam tekanan dan kekerasan;
hidup dalam penjajahan dan penumpahan darah. Bagaimana dengan anda? Apakah anda
juga sedang dalam keadaan terhimpit, terjepit, suram, gelap?
Ada Kabar baik bagi anda: Tuhan berjanji untuk memberi kelegaan dan sukacita.
Caranya adalah Ia akan memberikan seorang anak yang lahir bagi kita: Anak ini akan
menjadi pembebas dan menjadi Tuhan yang memimpin kita – Pemerintah di dunia ini
berkuasa dengan tangan besi dan kaki besi; Pemerintahan Tuhan kita ada di bahu—Nya,
yang melayani dan memberikan yang terbaik bagi kita.
Orang percaya seharusnya memiliki pengharapan yang besar. Mengapa? Karena kita
memiliki Tuhan sang Pembebas, yang melakukan hal-hal ini bagi kita:
membimbing
bekerja dengan penuh kuasa
mengendalikan waktu dan kehidupan
membawa dan memberikan kedamaian
Ia adalah Allah yang membimbing. Harapan menjadi hilang kalau kita tidak tahu apa yang
harus kita lakukan, dan tidak mengerti akan jawaban pergumulan kita. Bagi banyak orang,
kata bimbingan dan konseling memberi kesan bahwa kita orang yang bermasalah. Padahal
sebenarnya setiap saat Allah rindu untuk memberi tahu hal-hal penting yang kita butuhkan.
Saat ini pun Allah sedang berbicara kepada kita, untuk menegur, menguatkan, mendorong,
75
mengasihi, memberi bimbingan. Hanya, sering suara Tuhan itu terdengar begitu lembut dan
halus sampai kita sulit untuk mendengarnya. Allah membimbing dengan berbagai macam
cara, dan ia sering menggunakan manusia.
Tugas kita adalah untuk dengar-dengaran, belajar untuk sensitif akan tuntunan Tuhan.
Ia adalah Allah yang berkuasa. Harapan menjadi hilang ketika kita merasa tidak ada
yang bisa memenuhi kebutuha kita, ataupun melepaskan kita dari pergumulan yang
memberatkan hati. Kita perlu mengimani bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang
hidup dan berkuasa. Yesus dalam kehidupannya dahulu memperlihatkan kuasa Allah
tersebut dan kita bisa bergantung pada—Nya akan kebutuhan-kebutuhan kita.
Apa pergumulan anda saat ini? Sudahkah kita memintah Allah turut campur tangan di
dalamnya?
Ia adalah Allah yang memberi tujuan yang kekal. Harapan menjadi hilang jika kita tidak
memiliki tujuan yang kekal. Kita akan berjalan dan beraktivitas, tanpa tahu untuk apa kita
melakukan hal tersebut. Jika kita menikmati kehidupan kita, mungkin ketiadaan tujuan ini
tidak menjadi masalah. Namun dalam jangka panjang tetap akan muncul ketidakpuasan dan
kegelisahan. Sementara bagi yang gagal dalam kehidupan, sepertinya hidup menjadi tidak
menarik, karena tidak bisa memberikan apa yang kita butuhkan.
Apa yang saat ini menjadi tujuan dan motivasi anda? Apakah anda memiliki tujuan
hidup yang jelas? Apakah anda memiliki tujuan hidup yang ilahi? .
Ia adalah Allah yang memberi damai. Harapan menjadi hilang ketika hidup kita dalam
kondisi yang tidak memberi damai. Ada kekhawatiran. Ada rasa bersalah yang palsu. Konflik
dengan sesama.
Tugas anda adalah Hidup dalam damai sejahtera yang dilimpahkan Allah.
Bagaimana dengan kita? Apa yang sedang kita pergumulkan saat ini? Adakah harapan
kita sedang layu saat ini?
Datanglah pada Allah, dan dapatkan hadiah yang Ia berikan pada hari Natal. Terima Yesus,
yang adalah manifestasi kehadiran Allah yang selalu bersama kita. Ia adalah Imannuel –
Allah beserta kita. Dan kita akan menikmati kehidupan dalam bimbingan, kuasa, kendali dan
kedamaian Allah.
76
26. MUJIZAT NATAL
Pendahuluan
Di bulan desember ini gereja-gereja merayakan hari natal. Pada kesempatan kali ini kita
akan belajar sebuah kebenaran bahwa Tuhan ingin menunjukkan kepada kita bahwa ada
keajaiban-keajaiban natal yang masih dapat kita terima dan rasakan. Apa saja keajaiban
natal yang akan kita terima di bulan natal ini? Ada tiga jenis keajaiban natal yang akan kita
terima di moment kehadiran Yesus di bulan ini yakni:
Penutup
Mari mengalami keajaiban natal di tahun ini, di bulan ini dengan terus mengandalkan
Tuhan dalam hidup kita.
77
27. AKULAH TERANG DUNIA
Penduhuluan
Yesus Kristus adalah terang dunia. Ia datang untuk menerangi dunia yang ada dalam
kegekapan dosa. Sumber terang adalah Tuhan Yesus Kristus yang diproyeksikan kepada
manusia untuk menerangi bumi. Dalam bacaan kita saat ini, Tuhan Yesus dengan jelas
menyatakan dirinya sebagai ”Terang Dunia.”. Terang dunia, artinya yang menerangi dunia.
Apa makna terang yang disampaikan oleh Tuhan Yesus? Ketik Yesus berkata Akulah
terang dunia, sesungguhnya Tuhan Yesus sedang menyatakan diri-Nya sebagai Allah.
Wahyu 22:5 tertulis demikian,” Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak
memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi
mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya”. Ayat ini
menyampaikan dengan jelas bahwa Tuhan Allah akan menerangi mereka. Dengan demikian
dapat kita mengerti bahwa Tuhan Allah adalah Sang Terang itu. Kalau kta hubungkan ayat
tersebut dengan pernyataan Tuhan Yesus dalam Yohanes 12:8 bahwa Akulah terang dunia,
maka kita dapat mengerti bahwa Yesus sesunggguhnya sedang menyatakan diri-Nya
sebagai Tuhan Allah, pencipta langit dan bumi.
Dalam kehidupan kita setiap hari, kita membutuhkan cahaya, lampu di rumah kita.
Apalagi ketika malam, kita membutuhkan cahaya lampu. Pada waktu pagi, siang, kita
mungkin tidak perlu cahaya lampu di rumah, karena sudah ada terang dari matahari yang
bersinar ke bumi. Kita selalu membutuhkan terang setiap hari. Tanpa matahari, dunia akan
gelap. Tanpa lampu di rumah kita, kegelapan akan menguasai. Apa artinya? Artinya adalah
bahwa terang itu sesnugguhnya sesuatu yang sangat kita butuhkan dalam kehidupan kita.
Kegelaan berbicara tentang dosa. Dunia ini dikuasai oleh kegelapan dosa dan iblis.
Siapa yang mengikuti Yesus, maka dia ada di dalam terang. Kalau kita senantisa berada
dekat dengan Tuhan Yesus, maka hidup kita akan dibersihkan dari dosa. Kalau kita memiliki
sebuah ruangan, dan di ruangan itu tidak ada lampu, maka kita tidak akan tahu apakah
ruangan itu kotor, atau bersih. Apalagi bila ruangan itu didiamkan selama beberapa waktu,
barangkali kita tidak akan menyadari bahwa ruangan itu penuh dengan kekotoran. Saat kita
memasang lampu dalam ruangan itu, maka kta akan melihat bagian mana yang kotor, lalu
kemudian kita akan membersihkannya. Demikian juga dengan kehidupan kita pribadi. Kalau
kita jauh dari Tuhan Yesus, maka kta tidak akan menyadari bahwa sesungguhnya hidup kita
penuh dengan kekotoran. Kita akan terus tertimbun dengan dosa, dan segala keinginan dosa.
Namun kalau kita dekat dengan Sang Terang itu, yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka cahaya
terang-Nya, kebenaran-Nya akan menerangi hati kita dan memimpin kita sehingga kita hidup
benar. Hidup kita bersih, oleh karena terang dari Tuhan.
78
Dalam ayat ini juga Tuhan Yesus berkata,”… barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."( Yohanes 8:12 b).
Perkataan Tuhan Yesus tentang mengikut Aku, itu berarti sebuah tindakan yang
berkelanjutan, sampai akhir. Kita tidak dapat mengikuti Tuhan Yesus hanya sampai tahun
depan, atau kita berkomitmen mengiring Tuhan Yesus sampai 2020, tentu tidak bisa
demikian. Jika kita mengikut Tuhan Yesus, itu adalah suatu komtmen sampai akhir. Dn itu
yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus. Kita harus ikut dengan Tuhan Yesus sampai akhir. Kita
akan diakui oleh-Nya bila kita bertahan.
Makna Terang.
Terang berbicara tentang harapan, semangat Bayangkan jika tidak ada terang setiap
hari dalam kehidupan kita. Tidak ada lampu, tidak ada listrik, tidak ada energi, Terang
berbicara tentang harapan, Firman Tuhan berbicara kepada setiap kita, bahwa setiap hari
kita membutuhkan terang. Dan terang itu membuat kita dapat tetap kuat.
Penutup
Kita memiliki mandat sebagai terang dunia. Artinya terang yang menyinari dunia. Mari
kita menyadari akan hal ini. Hiduplah senantiasa di dalam kasih Tuhan. Jangan jauhkan diri
kita dari Tuhan. Di luar Tuhan, kita akan berlumuran dengan dosa. Diluar Tuhan kita tidak
akan memiliki kehidupan. Biarlah firman Tuhan saat ini menguatkan kita, memimpin kita ke
dalam seluruh kebenaran Allah.
79
28. 3 PESAN NATAL YANG TIDAK PERNAH BERUBAH
Ayat Pokok : M
Pendahuluan
Tidak terasa kita sudah ada di bulan Desember, bulan dimana kita akan merayakan
natal. Tetapi apakah kita sadar, bagaimana seharusnya kita menyambut natal? Apakah kita
menyadari apa makna natal yang sesungguhnya?
Mari kita akan merenungkan 3 pesan natal yang tidak pernah berubah.
Jangan putus harapan karena Tuhan mengingat segala doa kita. Abraham tetap
berharap pada Tuhan walau tidak ada dasar untuk berharap (Roma 4:18). Hingga akhirnya
Tuhan menepati janjiNya pada Abraham.
Apapun masalah yang sedang kita alami saat ini, percayalah bahwa masih ada
harapan. Tuhan mengingat doa kita. Dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya
(Markus 9:23).
Allah menghendaki kita percaya dengan segenap hati. Jangan pernah ragu dalam
berdoa kepada Allah.
Kita harus memiliki hati yang percaya dan lidah yang mengaku bahwa Allah akan
menolong kita. Kepercayaan itu timbul dari dalam hati, dan keluar lewat perkataan iman kita.
Trust God. Keep the faith!
80
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang
berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi
dataran;maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan
melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.”
Seperti Yohanes menyiapkan jalan bagi Yesus, kita juga harus mempersiapkan hati
kita bagiNya. Tuhan ingin mencurahkan berkatNya di Natal ini, tapi kita harus
mempersiapkan hati kita untuk Tuhan. Kita harus “meratakan & meluruskan” hati kita.
Menjaga kekudusan hidup, supaya kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita.
Kasih setia Tuhan tidak berkesudahan bagi kita. RahmatNya selalu baru setiap pagi
(Ratapan 3:22-23). Tuhan ingin memperbaharui kita dengan rahmatNya pagi demi pagi!
Bagaimana cara mendapatkan rahmat & sukacita dari Allah? Dengan cara menyambut
Firman Allah setiap pagi melalui doa dan membaca Alkitab.
Mari kita sambut Natal yang penuh harapan dengan sukacita dan damai sejahtera!
81
29. KASIH YANG SEMPURNA
Pendahuluan
Kalau kita menilai sesuatu biasanya kita akan mengguanakan kata-kata seperti
misalnya, lumayan, indah, luar biasa, atau kita juga berkata sempurna. Tetapi kalau kita mau
jujur, rasa-rasanya jarang manusia yang mampu melakukan sesuatu yang sempurna. Sebaik-
baiknya seorang suami, pasti ada kekurangannya. Sebaik-baiknya seorang isteri pasti ada
kekurangannya. Sebaik-baiknya seorang pendeta, pasti ada kekurangannya. Ketika
seseorang tidak bisa menyadari bahwa seseorang itu pasti ada kekurangannya, itu yang
menyebabkan banyak manusia kecewa. Banyak orang mengagung-agungkan hamba Tuhan,
sehingga ketika ia mendengar berita atau melihat sesuatu yang tidak seperti yang ia pikirkan,
tiba-tiba ia akan menjadi kecewa.
Ada banyak isteri yang kecewa kepada suaminya dan berkata: ”Saya pikir suami saya
itu baik, tapi ternyata kok begini?”. Ada juga suami yang kecewa sama isterinya, Mengapa
hal ini terjadi? Karena kita tidak menyadari bahwa di dunia ini apapun yang diciptakan oleh
manusia, tidak ada yang sempurna. Selama kita masih ada di muka bumi ini, selama kita
masih disebut manusia, maka kita bisa buat banyak kekurangan. Kita bisa buat banyak
kesalahan.
Kita percaya bahwa hanya Tuhan yang mampu menciptakan kesempurnaan. Apapun
yang Tuhan ciptakan, selalu sifatnya sempurna. Karena dari pihak Allah yang sanggup
memberikan segala sesuatu dalam kesempurnaan. Kasih Allah adalah kasih yang sempurna.
Anugerah Tuhan adalah anugerah yang sempurna. Segala yang Bapak berikan buat kita
selalu yang sempurna adanya.
Kasih manusia pasti ada kekurangannya, ada cacatnya. Oleh karena itu sebagai suami,
hendaknya jangan cepat-cepat kecewa terhadap istri. Juga isteri-isteri hendaknya jangan
cepat kecewa dengan suami. Sebagai orang tua, jangan cepat kecewa terhadap anak-
anaknya. Demikian juga anak-anak, jangan cepat kecewa terhadap orang tua kita.
Mengapa? Karena bicara tentang kasih manusia, pasti ada kekurangannya, pasti ada
keterbatasannya. Pasti ada cacatnya. Tetapi kasih Allah kita adalah kasih yang sempurna.
Yohanes 4:13-21 menyatakan bahwa kasih Allah itu sempurna. Tetapi masalahnya
mengapa seringkali kita merasa tidak bisa mengalami kesempurnaan kasih Allah.
Kedarangan-Nya ke dunia dalam peristiwa natal ini sudah menjadi bukti bahwa kasih Allah itu
sempurna. Salib sudah merupakan bukti bahwa kasih Allah itu sempurna. Sampai tetes darah
yang penghabisan, Yesus mengasihi kita. Ketika manusia mencambuknya, mengolok-
oloknya, bahkan ketika manusia menghabisinya diatas salib golgota, apa yang Yesus
katakan? ” Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Bukankah ini bentuk kesempurnaan kasih Tuhan, yang Kristus sedang nyatakan bagi dunia
ini. Persoalannya seringkali kita tidak bisa menerima kasih yang sempurna. Mungkin kita
sering berpikir, saya sudah lama berdoa tapi kok saya tidak lihat mujizat. Saya sudah pergi ke
82
gereja, tapi kok seringkali tidak merasakan kedamaian. Sering merasa hampa, Sering merasa
tidak ada yang mempedulikan kita. Sering kali kita berpikir, hidup ini kok membosankan.
Kasih Allah itu sempurna. Bagaimana caranya kita mengalami kesempurnaan kasih
Allah?
Pertama : Kita akan mengalami kesempurnaan kasih Allah jika kita memiliki
keberanian untuk percaya ( ayat 17)
Kadangkala yang seringkali terjadi, kita mau lihat dulu, baru percaya. Kita harus percaya
dulu, baru kita melihat. Makanya Rasul Yohanes menulis, ”keberanian untuk percaya”.
Ternyata untuk percaya membutuhkan keberanian. Percaya bukan sekeder kata-kata ”saya
percaya”, tapi percaya itu artinya saya tetap percaya. Apapun yang terjadi, kita tetap
percaya. Keadaan boleh berubah, tapi iman kita tidak boleh goyah.
Kedua : Kita akan mengalami kesempurnaan kasih Allah jika kita memiliki
pengampunan yang tulus ( ayat 20).
Mengapa orang tidak bisa mengasihi saudaranya, pasti karena pernah dikecewakan,
pernah dilukai, tersinggung. Tidak mungkin kalau tidak ada hal-hal seperti itu lalu kita tiba-
tibda tidak bisa mengasihi. Pasti karena ada penyebabnya.Tetapi sebenarnya persoalannya
adalah karena kita tidak punya pengampunan yang tulus. Mungkin bibir kita berkata” saya
mengampuni kamu”, tapi hati ini tetap terluka, tetap mendendam. Sehingga meskipun kasih
Allah sempurna, kita tidak pernah bisa mengalaminya. Mengapa ? Karena kita tidak memiliki
pengampunan yang tulus. Waktu kita memiliki pengampunan yang tulus, maka kita akan
mengalami kesempurnaan kasih Allah.
Ketiga : Kita akan mengalami kesempurnaan kasih Allah jika kita setia dalam
menjalankan perintah-perintah-Nya (ayat 21).
Kalau kita menjalankan perintah-perintah-Nya, disitu kita dapat mengalami
kesempurnaan kasih Allah.
Penutup
Kasih Allah memang sempurna. Dia sempurna dalam mengampuni kita. Dia sempurna
dalam memulihkan keberadaan kita. Dia sempurna dalam membela kita. Dia sempurna
dalam mengerjakan mujizat buat kita. Tapi biarlah kita senantiasa memilik keberanian untuk
percaya. Kita memilki pengampunan yang tulus, dan kita menjalani perintah-perintah-Nya
dengan setia.
83
Syalom.
84