MODUL #3 TUJUAN
Pengembangan Self Confidence Setelah mengikuti Modul
Pengembangan Self Confidence
Dalam modul ini, peserta
ini, para peserta mampu :
mempelajari prinsip-prinsip dasar
pengembangan rasa percaya diri (self 1. memahami unsur-unsur dasar
confidence) dalam diri setiap pembentukan self confidence
individu, dewasa pun remaja dan dalam diri seseorang.
anak-anak.
2. memahami proses
Modul ini membahas cara-cara pembentukan self confidence
praktis merancang kegiatan-kegiatan dalam diri seseorang
yang bisa dilakukan oleh individu
untuk meningkarkan rasa percaya 3. merancang kegiatan yang
dalam dirinya (dewasa, remaja, pun dapat mengembangkan self
anak-anak) confidence dalam diri individu
(dewasa, remaja, anak.)
1
KUIZ SELF CONFIDENCE #1
1. Bila ANDA berada di tengah kerumunan orang banyak, apakah Anda sering merasa:
▪ bingung atau takut
▪ Kikuk dan agak kaku
▪ Netral, biasa aja
▪ Bersemangat dan antusias
3. Jika Anda tiga kali gagal diterima untuk suatu pekerjaan atau masuk sebuah perguruan tinggi, apa
yang Anda rasakan?
• Mulai menyangsikan kemampuan diri sendiri
• Mulai yakin bahwa Anda memang selalu kurang beruntung
• Mencari penyebab kegagalan Anda
• Masih bersemangat mencoba lagi dengan tekad pasti bisa berhasil
Apakah kita bisa membangun PROSES
SELF CONFIDENCE (RASA PERCAYA DIRI)?
SESEORANG
▪ Seseorang dapat membangun rasa percaya
dirinya.
MENANGANI MASALAH
▪ Pribadi yang memiliki “rasa percaya diri”
yakin bahwa dia mampu menangani setiap
masalah yang dihadapinya.
▪ Ia yakin dengan kemampuannya. BERHASIL
▪ Ia sangat menikmati membuat hal-hal yang
baru.
MEMORI: SAYA MAMPU
▪ Ketika seseorang memiliki rasa percaya diri,
ia bertindak dengan pasti, tanpa keraguan.
R A S A P E R C AYA D I R I
PERILAKU Semua pengalaman-pengalaman tersebut direkam
dalam otak bawah sadar, membentuk: citra diri,
gambaran diri, mindset, keyakinan-keyakinan bawah
sadarnya, kebiasaan-kebiasaannya dan harga dirinya.
HABITS
SELF ESTEEM
MIND SET
SELF IMAGE
BELIEF SYSTEM
Juga ditentukan oleh penerimaan diri,
fisik (penampilan), dan self
achievement, pencapaian,
SELF IMAGE keberhasilan, melakukan hal-hal baik.
Ini semua berdampak pada self
esteem (=rasa diri bernilai, berharga)
dan pada gilirannya berdampak pada
rasa percaya diri.
Mengapa kita perlu
MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI? SESEORANG
Self Esteem +
▪ menghormati diri sendiri
▪ menganggap dirinya pantas
▪ tidak rendah diri
MOTIVASI ▪ nartistik (terlalu)
INTERNAL
SELF ESTEEM
Self Esteem (-)
▪ Rendah dir
▪ Merasa tidak layak
▪ Relasi buruk (pasif,
DIREKAM menuntut)
▪ Adiktif
PSIKOMOTOR
AKSI - TINDAKAN
+++ MEMORI ▪ Mencari pelarian
AFEKTIF
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI
▪ Kita ciptakan pengalaman berhasil pada anak,
remaja, pun dewasa. Desain tugas yang bisa
dikerjakan dan berhasil.
▪ Bila ada masalah-masalah kehidupan (misalnya
tugas PR, proyek kegiatan) bantu anak sedemikian,
sehingga dia bisa memecahkan masalahnya.
▪ Beri tugas yang membanggakan: misalnya buat
giliran menjadi ketua kelas atau koordinator
kegiatan kelompok, dll.
▪ Latih anak untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaannya di depan kelas. Sebelumnya
persiapkan dengan baik.
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI
▪ Bagi anak yang masih kecil, misalnya anak TK
dan SD Kls 1-3, latih mereka untuk belajar
melakukan sesuatu yang baru, seperti membuka
botol minuman, mengikat tali sepatunya, mencuci
tangan, bisa merapikan mainannya.
▪ Ketika anak gagal, damping dan beri semangat:
bantu anak untuk bisa melakukan sesuatu yang
berbeda mengatasi kegagalannya.
▪ Bantu anak, dengan membuka wawasan dan
memberi contoh cara yang berhasil. Kalau
seseorang memahami tahap-tahap bagaimana
melakukannya, ia akan tidak ragu ketika
mengahadapi masalah yang sama.
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI
Tips untuk pengembangan rasa percaya diri remaja:
▪ Ajak anak remaja untuk menganalisa dirinya
(mengetahui kekuatan, menerima kelemahan, dan
mengetahui cara mengembangkan dirinya)
▪ Ajak mereka untuk menemukan tujuan hidupnya
(proyek hidupnya) yang menjadi cita-citanya.
▪ Kemudian bantu mereka menetapkan langkah-
langkah yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut.
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI di SEKOLAH
▪ Guru mendorong setiap peserta-didik untuk
menciptakan lingkungan kelas yang bebas dari
ejekan dan kata-kata yang membuat teman tidak
nyaman.
▪ Guru memilih dan membimbing satu anak setiap
minggu untuk menjadi koordinator kegiatan kelas,
sehingga dia dapat merasakan kemampuannya
sebagai pemimpin.
▪ Guru bisa mendorong anak-didik untuk
mengekspresikan kemampuannya, bakat, dan
minatnya dalam bentuk apa pun yang positif.
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI di SEKOLAH
▪ Guru membimbing anak-didik
untuk trampil menguasai bidang
yang diminatinya, seperti
menguasi foto-grafi, trampil
dalam bidang olahraga, mampu
menciptakan sesuatu (robot,
website, video, lagu, dll) yang
membuatnya makin merasa
kompeten.
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI di RUMAH
▪ Ketika anak/remaja melakukan
kesalahan, kita tidak langsung
menyalahkan, melainkan
membimbingnya untuk berhasil.
▪ Ketika nilai mereka jatuh, orang
dewasa membantu mereka
menemukan pemecahan masalah
dan memberi semangat untuk
mencoba lagi.
▪ Memberi kesempatan pada
anak/remaja untuk mencoba
kemampuannya.
Implementasi: Cara Meningkatkan
RASA PERCAYA DIRI di RUMAH
▪ Menjaga agar harapan
orangtua terhadap
anak/remaja tidak terlalu
tinggi, sampai
melampaui kemamuan
real mereka.
▪ Mendorong peserta-
didik untuk menemukan
kemampuan dan
talentanya.
Cara Mengecek
RASA PERCAYA DIRI ANAK ATAU MURID
1. Apakah dia merasa, bila mengalami kesulitan, biasanya akan bisa mengatasinya sendiri? (Ya/Tidak)
2. Apakah kadang-kadang dia merasa ada orang asing yang menatap, menertawakan, atau membicarakan
dirinya? (Ya/Tidak)
3. Apakah dia punya kebiasaan yang menjengkelkan seperti menarik-narik dasi, membuka dan menutup
tas tangan, menggigit-gigit jari, mengusap-usap lengan kursi? (Ya/Tidak)
4. Apakah dia sering gagap, terbata-bata, sulit menyampaikan apa yang ingin dia katakan? (Ya/Tidak)
5. Apakah dia sering lupa akan apa yang harus dikatakannya, atau tidak tahu mau bilang apa? (Ya/Tidak)
6. Apakah dia takut untuk berbicara di depan orang banyak, atau menyapa sekelompok orang? (Ya/Tidak)
7. Apakah dia meragukan kemampuannya untuk mengulang pesan-pesan atau perintah dengan tepat
dan benar? (Ya/Tidak)
8. Bila dia harus menghitung sejumlah uang, apakah dia baru merasa lega setelah orang lain memeriksa
jumlahnya? (Ya/Tidak)
9. Apakah dia cenderung mengikuti langkah orang lain daripada mengambil prakarsa sendiri? (Ya/Tidak)
KESIMPULAN
Tujuan #2:
PIKIRAN KOGNITIF
memahami proses pembentukan self
confidence dalam diri seseorang