Anda di halaman 1dari 2

1.

Model pendokumentasian POR (Porlem Orientasi Record)


Model ini memusatkaan data tentang klien didokumentasikan dan disusun menurut
masalah klien. System dokumentasi jenis ini mengintegrasikan semua data mengenai
masalah yang dikumpulkan oleh dokter, bidam dan tenaga kesehatan lain lain yang
terlihat dalam pemberian layanan kepada klien. Model pendokumentasian terdiri dari
empat dokumen, yaitu:
a. Data Dasar
Berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali masuk rumah
saki. Data dasar meliputi pengkajian, pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan,
pengkajian ilmu gizi, dan hasil laboratorium. Data dasar yang telah terkumpul
selanjutnya digunakan sebagai sarana mengidentifikasi masalah klien.
b. Daftar Masalah
Daftar masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar¸selamjutnya disusun secara
kronologis sesuai tanggal identifikasimasalah. Daftar masala dapat mencakup asalah
fisiologi, psikologi, sosikultural, spiritual, maupun tumbuhkembang.
c. Daftar Awal Rencana Asuhan
1) Diagnostic
2) Usulan terapi
3) Pendidikan kesehatan
d. Catatan perkembangan
Berisikan perkembangan/kemajuan dari tiap-tiap masalah yang telah dilakukan
tindakan, dan disusun oleh semua anggota yang terlibat dengan menambahkan catatan
perkembangan pada lembar yang sama.

Asuhan yang dapat digunakan

a. SOAP
b. SOAPIER
c. PIE (Problem Intervensi Evaluasi)

Suatu pendekatan orientasi-proses pada dokumentasi dengan penekanan pada proses dan
diagnosa.

Kegunaan

a. Aplikasi pendekatan pemecahan masalah


b. Mengarahkan ide tim mengenai masalah klirn secra jelas
c. Membantu perencanaan
d. Membantu pelayanan sebaik-baiknya
e. Salling komunikasi tentang keadaan klien

Keuntungan
a. Fokus catatan asuhan lebih menekankan pada masalah klien
b. Pencatatan tentang kontinuitas dari asuhan kebidanan
c. Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat
d. Daftar masalah merupakan ceck list unntuk masalah klien.
e. Data yang perlu diinterfensi dijabarkan dan pngobam rencana tindakan kebidanan

Kerigian

a. Penekanan hanya pada masalah penyakit dan ketidakmampuan dapat ,mengakibatkan


pada pendekatan pengobatan negtif
b. Kemungkinan adanya kesehatan kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan
tindakan atau timbulnya masalah yang baru
c. Dapat menimbulkan kebingugan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah
d. SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya
target evaluasi dan tujuan perkrmbangan klien sangat lambat
e. Asuhan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika flow sheet untuk
pencatatan tidak ada
f. P dalam SOAP mungkin terjaddi duplikasi dengan rencana asuhan

Anda mungkin juga menyukai