Anda di halaman 1dari 84

Modul

Latihan Dasar
Kepemimpinan
Organisasi

HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017-2018
Kata Pengantar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa serta Bijaksana
yang senantiasa memberikan kita kesehatan dan kekuatan untuk terus berjalan
dan berusaha diatas bumi-Nya nan luas tanpa ada batas, sebagai (khalifah)
Wakil Tuhan yang harus menjaga keseimbangan bumi seisinya.
Rasa syukur sedalam-dalamnya kami ucapkan atas selesainya penyusunan
Modul latihan Dasar kepemimpinan Organisasi Himpunan Mahasiswa Manajemen
Angkatan 8, sebagai sarana penunjang pembelajaran bagi peserta LDKO dalam
memahami materi yang akan disampaikan dalam pelatian tersebut.
Kami ucapkan terimakaksih sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang
membantu dalam terselesaikannya Modul ini, serta seluruh panitia LDKO yang
telah berjuang dalam mewujudkan acara pelatihan untuk mencari calon anggota
–anggota terbaik yang akan meneruskan tonggak estafet kepengurusan
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas pamulang.
Semoga dengan Modul LDKO yang telah direvisis dari angkatan sebelumnya,
dapat dijadikan sebagai penunjang dalam mewujudkan Refitalisasi mental,
Potensi, Kreatif, Keilmuan, Sosial dan Budaya HMM guna mencerdaskan
kehidupan bangsa yang kita cita-citakan bersama.
Tiada gading yang tak retak, tiada manusia tanpa salah dan lupa, kurang
dan lebih dalam penyusunan modul ini pastilah ada, kritik dan sarang yang
membangun sangat kami harapkan untuk menuju sebuah kesempurnaan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Maju bersama sejahtera bersama.
HMM ALRIHGT !!

Malik Abdul Aziz


Ketua Umum HMM-UNPAM
Periode 2017-2018

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 – 2018 i
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................ ii

Sejarah HMM ..................................................................................... 1


A. Sejarah Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM)................................. 1
B. HMM Masa Kini dan dan Harapan Masa Depan ...................................... 2
Konstitusi ........................................................................................... 4
A. Pengertian Konstitusi ......................................................................... 4
B. Tujuan Konstitusi .............................................................................. 5
C. Nilai Konstitusi .................................................................................. 5
D. Mukadimah AD/ART .......................................................................... 7
E. Anggaran Dasar ................................................................................ 8
F. Anggaran Rumah Tangga ................................................................... 17
Manajemen Organisasi (Keorganisasian) ............................................ 28
A. Pengertian Organisasi ........................................................................ 27
B. Ciri-ciri Organisasi ............................................................................. 28
C. Unsur-unsur Organisasi ...................................................................... 29
D. Organisasi Mahasiswa ........................................................................ 31
E. Pentingkah Berorganisasi di Kampus ................................................... 32
F. Peran Organisasi Mahasiswa di Kampus .............................................. 33
Manajemen Kepemimpinan ............................................................... 36
A. Arti Kepemimpinan dan Pemimpin ...................................................... 36
B. Macam-macam Gaya Kepemimpinan ................................................... 37
C. Gaya Kepemimpinan dan Sudut Pandang Karakter Pribadi .................... 38
D. Empat Dasar Kepemimpinan Efektif .................................................... 40
E. Kepemimpinan Mahasiswa dalam Berorganisasi ................................... 42
F. Pemimpin yang Trasnformasional, Tingkah Laku dan Teknik Pengambilan
Keputusan ........................................................................................ 44
Manajemen Konflik ........................................................................... 49
A. Definisi Manajemen Konflik ................................................................ 49

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 – 2018 ii
B. Peran Manajemen Konflik dalam Organisasi ......................................... 50
C. Ciri-ciri Konflik ................................................................................... 50
D. Tahapan-tahapan Perkembangan Kearah Terjadinya Konflik ................. 51
E. Sumber-sumber Konflik ...................................................................... 52
F. Dampak Positif dan Negatif suatu Konflik ............................................ 54
G. Strategi Konflik ................................................................................. 54
H. Stategi Mengatasi Konflik dalam Diri Individu ....................................... 56
I. Strategi Mengatasi Konflik antar Pribadi (Interpersonal Conflict) ............ 56
Nasionalis .......................................................................................... 60
A. Pengertian Nasionalis ......................................................................... 60
B. Peran Pemuda dalam Sejarah Indonesia .............................................. 62
Teknik Persidangan ........................................................................... 65
A. Pengertian Persidangan ..................................................................... 65
B. Macam-macam Persidangan ............................................................... 65
C. Syarat atau Unsur Persidangan ........................................................... 67

Stuktur Kepengurusan HMM-UNPAM 2017/2018 ............................. 76

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 – 2018 iii
SEJARAH HMM

A. Sejarah Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM)


Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) merupakan organisasi internal
kampus Universitas Pamulang yang diprioritaskan Mahasiswa Prodi
Manajemen. Dan HMM di dirikan atas inisiatif sekelompok Mahasiswa
Manajemen yang peduli terhadap perkembangan kampus pada saat itu.
Setelah itu di bangunlah HMM sebagai wadah pembelajaran dan pelatihan
bagi Mahasiswa Manajemen agar tercipta Mahasiswa yang mempunyai Jiwa
Pemimpin, Mampu Ber-Inovasi, dan berkreasi serta berkualitas.
Sebelum Himpunan Mahasiswa Manajemen diresmikan mempunyai
nama asli yaitu COMMENT yang mempunyai kepanjangan dari Community
Of Management. Setelah terbentuknya COMMENT selama kurun waktu 5
tahun. kemudian terjadi pengantian ketua sebanyak 3 kali dalam periode
tersebut, yaitu:
1. Ketua Periode I : Zaki Zamani
2. Ketua Periode II : Lala
3. Ketua Periode III : Dadang Suryana
Selama periode tersebut kemudian nama COMMENT pun berubah
menjadi HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN (HMM) sampai dengan saat
ini. dan diresmikan pada hari selasa, 6 Juni 2006 oleh Rektor Universitas
Pamulang, Kaprodi, dan dihadiri oleh Para Dosen, Anggota dan Pengurus
HMM pada saat itu.
Sebagai Organisasi yang masih terbilang muda, HMM Unpam selalu
berusaha meningkatkan diri menjadi Organisasi yang jauh lebih baik. Hal ini
bisa dilihat dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh HMM Unpam dengan
mengadakan berbagai kegiatan, baik Formal maupun Informal yang
bermanfaat bagi Mahasiswa Unpam umumnya dan Mahasiswa Manajemen
khususnya. kehitan tersebut meliputi kegiatan Seminar umum maupun
Seminar Nasional, Pensi, Pelatihan-Pelatihan, serta banyak lagi yang menjadi
satu kesatuan untuk mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 1
Selama selang waktu 6 tahun HMM telah empat kali berganti
kepemimpinan, yaitu :
1. Periode 2008-2010
Ketua Umum : Dadang Suryana, SE.
Wakil Ketua Umum : Yudit, SE.
2. Periode 2011-2012
Ketua Umum : Aden Prawiro, SE.
Wakil Ketua Umum : Heri Irawan, SE.
3. Periode 2012-2013
Ketua Umum : Abdul Majid, SE.
Wakil Ketua Umum : Tarmidji, SE.
4. Periode 2013-2014
Ketua Umum : Andri Priadi, SE.
Wakil Ketua Umum : Muhammad Zuber Qomaruddin, SE.
5. Periode 2014 – 2015
Ketua Umum : Muhammad Zuber Qomaruddin, SE.
Wakil Ketua Umum : Foppy Wulansari
6. Periode 2015 – 2016
Ketua Umum : Aditya Bayu Wardana
Wakil Ketua Umum : Fatricia Fransisca
7. Periode 2016 – 2017
Ketua Umum : Aan Widya Junianto
Wakil Ketua Umum : Muhammad Ridwan
8. Periode 2017 – 2018
Ketua Umum : Malik Abdul Aziz
Wakil Ketua Umum : Guntur Wijaya Putra
HMM akan terus berproses menjadi Organisasi yang lebih besar, maka
dari itu HMM selalu melakukan pengkaderan kepemimpinan, baik itu lewat
LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi) maupun lewat pelatihan-
pelatihan lainnya yang diperuntukkan bagi pengurus HMM, sehingga para
penggurus HMM benar menjadi agen of change bangsa Indonesia nantinya.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 2
B. HMM Masa Kini dan dan Harapan Masa Depan
Sejatinya, HMM adalah organisasi yang masih muda, yang baru
merangkai asa untuk menelurkan tokoh-tokoh yang berguna bagi bangsa
dan nusa. Banyak dibeberapa titik yang masih harus dibenahi. Organsasi ini
butuh pendawasaan, pendewasaan dalam menciptakan kader-kader yang
berkualitas. Tentu untuk itu diperlukan usaha dan kerja keras segenap
kader. Kita sebagai kaderlah yang berperan dalam arahnya, apakah menuju
arah kebesaran atau menuju arah keruntuhan.
Pada saatya, sewaktu akan membuktikan besar atau tidaknya organisasi
ini. Sekali lagi semua tergantung usaha para kadernya, para nahkoda
organisasi. Apakah mempunyai VISI dan MISI yang jelas dalam menjalankan
perahu perahu organisasi bernama HMM.
Dengan keinginan menjadi organisasi yang besar, pengurus HMM saat
ini sejatinya sudah berusaha semaksimal mungkin. Mulai dengan melakukan
pelatihan-pelatihan yang ditunjukkan untuk mengembangkan kemampuan
para pengurus HMM. HMM selalu berusaha mendorong kadernya untuk
belajar mengambil peran dalam tiap-tiap kegiatan / moment. Baik kegiatan
yang dilakukan di internal HMM maupun kegitan yang dilakukan di luar
HMM, karna pada dasarnya dengan keaktifan kader dalam tiap-tiap moment
secara tidak langsung akan menganggkat citra HMM sebagai organisasi
induk sang kader.
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengkaderan yang baik untuk
organisasi ini, sistem yang baik akan akan menghasilkan uotput kader yang
baik pula, maka kami setiap waktu berusaha memperbaiki sistem tersebut
agar lebih baik lagi baik dalam hal prosedur-prosedur maupun dalam sistem
pengelolaan SDM di HMM.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 3
KONSTITUSI

A. Pengertian Konstitusi
Pengertian konstitusi menurut CF. Strong, bahwa konstitusi adalah
sebuah naskah ataupun sekumpulan peraturan peraturan yang terpisah yang
mengandung otoritas sebagai hukum tata Negara/ tata organisasi.Kemudian
CF. Strong juga membagi dua konstitusi menjadi konstitusi dokumenter
(documentary constitution, dan konstitusi nondokumenter (non-documentary
constitution).
Konstitusi adalah bentuk peraturan perundangan yang tertinggi yang
menjadi dasar dan sumber semua peraturan perundangan yang ada
dibawahnya, dalam suatu organisasi.Contoh : negara indonesia kontitusinya
adalah UUD 1945, HMM konstitusinya adalah AD/ART organisasi.
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang
berisian aturan dasar dan ketentuan hukum untuk menjalankan suatu
organisasi yang wajib dipatuhi oleh setiap anggota organisasi.
- Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang biasa disingkat
AD/ART merupakan landasan operasional dalam menjalankan suatu
organisasi/ usaha, untuk mencapai visi, misi, tujuan.Yang berfungsi
untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi.juga
sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan / hukum dalam
konteks tertentu dalam organisasi.
- Anggaran Rumah Tangga berfungsi menerangkan hal-hal yang belum
spesifik pada Anggaran Dasar atau yang tidak diterangkan dalam
Anggaran Dasar,Karena Anggaran Dasar hanya mengemukakan
pokok-pokok mekanisme organisasi saja. Yang merupakan perincian
pelaksanaan AD.

Syarat yang harus dimiliki agar konstitusi menjadi penentu arah,


tindakan dan piagam (sebagai dasar pijakan):
1. Bentuknya: Sebagai naskah tertulis yang merupakan perundangan
tertinggi yang berlaku dalam suatu organisasi/negara.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 4
2. Isinya: Merupakan peraturan yang bersifat fundamental; artinya
tidak semua masalah yang penting harus dibuat, melainkan hal-hal
yang bersifat pokok, dasar atau azas-azasnya saja.
3. Sifatnya: Universal, Fleksibel,Luwes.

B. Tujuan Konstitusi
1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang –
wenang maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi
tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan
merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM
orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi Negara / organisasi tidak akan berdiri dengan kokoh.

C. Nilai konstitusi yaitu:


1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu
bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti
hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti
berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku,
tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal
tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam
UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk
kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa
menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan
politik.
Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok, yaitu:
- Jaminan terhadap HAM dan warga negara
- Susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 5
- Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan

Menurut Miriam Budiarjo, konstitusi memuat tentang


- Organisasi negara
- Hak Asasi Manusia
- Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum
- Cara perubahan konstitusi

Menurut Koerniatmanto Soetopawiro, konstitusi berisi tentang


- Pernyataan ideologis.
- Pembagian kekuasaan negara.
- Jaminan Hak Asasi Manusia
- Perubahan konstitusi.
- Larangan perubahan konstitus

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 6
MUKADIMAH
(PEMBUKAAN)

Bahwa mahasiswa adalah kaum intelektual yang diwajibkan mampu


membawa perubahan positif dalam setiap gerakan intelektualitasnya, baik daik
dalam kedudukannya sebagai mahasiswa, anggota masyarakat, warga Negara
maupun insan beragama sehingga apa yang dicita-citakan oleh para pendahulu
dapat terlaksana dan dapat dirasakan oleh masyarakat di masa sekarang dan
mendatang.
Sebagai bagian dari masyarakat maka mahasiswa harus bisa
mengimpletasikan kualitas insan citanya dalam pembangunan peradapan
masyarakat Indonesia yang beradap, turut serta dalam perbaikan disegala
bidang baik pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan aktif mengawasi jalannya
roda pemerintahan.
Sesungguhnya atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa diiringi dengan kerja
keras, banga Indonesia dapat merasakan segarnya udara kebebasan dari tangan
penjajah, maka semua lapisan masyarakat terutama kaum muda berkewajiban
untuk mengisinya dengan sebaik-baiknya dengan tetap menjaga keutuhan
persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Menyadari akan vitalitas keberadaan mahasiswa dalam proses pembangunan
bangsa Indonesia serta rasa kepedulian dan tanggung jawab akan terwujudnya
masyarakat adil dan makmur, maka mahasiswa mbertekad untuk senantiasa
berjuang dan memberikan dharma baktinya untuk bangsa Indonesia.
Meyakini bahwa tujuan mulia itu dapat tercapai dengan usaha yang teratur
dan terencana serta tanggung jawab akan fungsi dan tugas masing-masing,
maka dengan nama Tuhan Yang Maha Esa kami mahasiswa Program Studi
Manajemen Universitas Pamulang menghimpun diri dalam satu organisasi yang
berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 7
ANGGARAN DASAR
HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG

BAB I
Nama, Waktu, dan Tempat

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang,
dapat disingkat HMM-UNPAM.

Pasal 2
Waktu
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang didirikan pada hari
Selasa, 6 Juni 2006.

Pasal 3
Tempat
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang berkedudukan di
Universitas Pamulang.

BAB II
Azas, Sifat, dan Tujuan

Pasal 4
Azas
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang berazaskan Pancasila
dan UUD 1945 NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Tri Darma Perguruan Tinggi.
(Pendidikan, Penelitian,dan Pengabdian kepada Masyarakat).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 8
Pasal 5
Sifat
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang merupakan organisasi
kemahasiswaan yang bersifat mandiri, terbuka dan berorientasi kepada
pendidikan yang bersifat kekeluargaan.

Pasal 6
Tujuan
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang bertujuan: Menciptakan
mahasiswa yang unggul, profesional, dan bertanggung jawab serta mampu
melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada masyarakat).

BAB III
Status, Fungsi, dan Usaha

Pasal 7
Status
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang adalah organisasi
Internal kampus Universitas Pamulang.

Pasal 8
Fungsi
a. Wadah penyaluran kreatifitas dan pembelajaran Mahasiswa Program Studi
Manajemen Universitas Pamulang.
b. Wadah pembinaan, pelatihan dan pengembangan anggota HMM-UNPAM.
c. Sarana komunikasi sosial antara anggota HMM-UNPAM dengan organisasi
kemahasiswaan atau lembaga lain (organisasi di Universitas Pamulang dan
Instansi-Instansi lainnya).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 9
Pasal 9
Usaha
a. Menghimpun segenap Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Pamulang untuk bersama–sama berperan aktif membina
serta mewujudkan insan akademis yang bermoral, beretika dan bertanggung
jawab.
b. Mengusahakan kesejahteran kemahasiswaan di lingkungan Universitas
Pamulang.
c. Mengusahakan tercapainya cita–cita mahasiswa ke arah perbaikan-perbaikan
dalam
bidang pendidikan.
d. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menopang pembangunan
Bangsa.
e. Menjadikan anggota HMM-UNPAM, yang percaya diri dan mampu
berperan sebagai agen perubahan.
f. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan poin (a) sampai dengan
poin (e).
dan sesuai dengan azas, sifat dan fungsi dalam upaya mencapai
tujuanorganisasi.

BAB IV
Keanggotaan

Pasal 10
a. Anggota HMM-UNPAM adalah seluruh Mahasiswa Prodi Manajemen
Universitas Pamulang.
b. Anggota HMM-UNPAM terdiri dari:
1. Anggota Aktif.
2. Anggota Pasif.
c. Setiap Anggota HMM-UNPAM memiliki hak dan kewajiban.
d. Ketentuan mengenai keanggotaan Himpunan Mahasiswa Manajemen diatur
dalam ART.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 10
BAB V
Kedaulatan

Pasal 11
Kedaulatan Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang, berada di
tangan anggota yang pelaksanaannya diatur dalam AD (Anggaran Dasar) dan
ketentuan penjabarannya.

BAB VI
Pimpinan Organisasi

Pasal 12
a. Kekuasaan dan keputusan tertinggi pada ketua HIMPUNAN MAHASISWA
MANAJEMEN, berdasarkat musyawarah/mufakat pengurus.
b. Pimpinan HMM-UNPAM dipilih dari dan oleh anggota HMM-UNPAM melalui
pemilihan Musyawarah Besar (MUBES) yang diadakan HMM-UNPAM.

BAB VII
Pengurus Organisasi

Pasal 13
a. Pengurus HMM-UNPAM terdiri dari:
1. Badan Pengurus Harian, yaitu:
- Ketua Umum
- Wakil Ketua Umum
- Sekretaris 1
- Sekretaris 2
- Bendahara Umum
2. Pengurus Presidium, yaitu: Badan Pengurus Harian ditambah Kepala
Divisi dan Wakil Kepala Divisi.
3. Pengurus Biasa, yaitu: Semua Anggota HMM-UNPAM aktif, yang masuk
dalam struktural dibawah jajaran Kepala Divisi dan Wakil Kepala Divisi.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 11
BAB VIII
Pembina, dan Alumni

Pasal 14
Pembina
Pembina HMM-UNPAM terdiri dari yang tercantum dalam SK Rektor dan
SK HMM-UNPAM atau anggota HMM-UNPAM yang pernah menjabat
sebagai pengurus presidium sebanyak 2 kali Periode.

Pasal 15
Alumni
a. Alumni HMM-UNPAM adalah alumnus mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi
Manajemen Universitas Pamulang sebagai anggota atau pernah menjadi
pengurus serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan HMM-UNPAM.
b. Alumni HMM-UNPAM berhak memberi saran, kritik, pendapat dan mengawasi
organisasi HMM-UNPAM.
BAB IX
Musyawarah Besar dan Rapat

Pasal 16
Musyawarah Besar
Musyawarah Besar (MUBES) adalah musyawarah tertinggi yang dilaksanakan
oleh Anggota HMM-UNPAM.

Pasal 17
Musyawarah Besar (MUBES) dilaksanakan satu kali dalam satu periode.

Pasal 18
Rapat
Rapat-rapat HMM-UNPAM terdiri dari:
1. Rapat Kerja

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 12
2. Rapat Presidium
3. Rapat Gabungan:
1. Harian
2. Evaluasi

BAB X
Quorum dan Pengambilan Keputusan

Pasal 19
Quorum
a. Rapat–rapat sebagaimana tersebut dalam BAB IX AD (Anggaran Dasar) ini
adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu
dari jumlah peserta.
b. Jika ayat 1 tidak terpenuhi maka dilakukan skorsing selama 1x15 menit dan
setelah itu dinyatakan sah.

Pasal 20
Pengambilan Keputusan
Seluruh pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat dan apabila tidak terpenuhi maka keputusan diambil serta dianggap sah
berdasarkan suara terbanyak.

BAB XI
Keuangan dan Harta Benda

Pasal 21
a. Keuangan dan harta benda HMM-UNPAM dikelola dengan prinsip
transparansi, efektif, efesien,dan bertanggung jawab.
b. Keuangan dan harta benda HMM-UNPAM diperoleh dari uang kas HMM-
UNPAM, iuran, sumbangan anggota HMM-UNPAM, sumbangan alumni,

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 13
usaha-usaha lain yang halal dan sumbangan yang lain , yang sah , dan tidak
mengikat.
c. Iuran diperoleh dari anggota HMM-UNPAM dan sumbangan diperoeh dari
anggota pasif HMM-UNPAM.
d. Iuran Anggota HMM-UNPAM ditetapkan oeh rapat kerja pengurus HMM-
UNPAM.
e. Dana yang diperoleh sesuai dengan poin (b) sampai dengan (d)
dipergunakan untuk membiayai kegiatan dan kebutuhan organisasi, serta
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan penjabaran Anggaran Dasar
Organisasi.

BAB XII
Lambang

Pasal 22
Himpunan mahasiswa manajemen mempunyai lambang dengan bentuk serta
makna sebagaimana diatur dalam ART.

BAB XIII
Anggaran Rumah Tangga

Pasal 23
a. Hal-hal yang tidak diatur didalam Anggaran Dasar akan diatur didalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang merupakan pula perincian pelaksanaan
Anggaran Dasar (AD).
b. ART dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan
dengan AD

BAB XIV
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Pasal 24

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 14
a. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh
Musyawarah Besar (MUBES)
b. Perubahan AD dan ART dianggap sah jika suara kesepakatan lebih dari
50%+1 dari jumlah anggota sesuai dengan ketentuan quorum MUBES

BAB XV
Pembekuan, Pembubaran dan Pengaktifan Kembali

Pasal 25
a. Pembekuan dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dalam suatu
Musyawarah Besar (MUBES) dengan dihadiri oleh sedikitnya 2/3 dari jumlah
peserta dan disetujui oleh 1/2 lebih satu dari peserta MUBES.
b. Dalam hal organisasi dibubarkan, maka kekayaan organisasi diserahkan
kepada Program Studi Manajemen dengan catatan untuk keperluan Prodi
Manajemen Universitas Pamulang.
c. Pengaktifan kembali organisasi dilakukan dalam suatu musyawarah antara
pengurus baru dengan Program Studi Manajemen yang disahkan atas dasar
persetujuan Rektor melalui Surat Keputusan (SK).

BAB XVI
Aturan Tambahan

Pasal 26
a. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) akan diatur didalam rapat kepengurusan.
b. Segala macam bentuk peraturan, ketentuan, ataupun keputusan yang di
keluarkan oleh badan – badan dalam HMM-UNPAM tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
c. Anggaran Dasar berlaku sejak tanggal di tetapkannya.
d. Hal-hal lain yang tidak diatur di dalam AD dan ART, diatur juga dalam:
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 155 /U/1998 TENTANG; PEDOMAN UMUM ORGANISASI

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 15
KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 16
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
(PENGESAHAN)

BAB I
Umum

Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas
Pamulang merupakan penjabaran lebih lanjut dari ANGGARAN DASAR.

BAB II
Arti Lambang HMM-UNPAM

Pasal 2
Logo Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang terdiri dari dua
lingkaran, huruf HMM dan kata Himpunan Mahasiswa Manajemen.Huruf HMM
pada bagian logo adalah menandakan identitas dan memiliki arti penegasan
bahwa ini adalah logo himpunan dari mahasiswa manajemen.
Lingkaran pertama adalah yang mengandung makna arti sama dengan
Universitas Pamulang yang mengacu pada pengembangan dunia dalam era
globalisasi tak putus-putus namun merupakan satu kesatuan yang bulat. Dan
pada organisasi bahwa kita dalam satu organisasi bersama-sama memupuk
kebersamaan dalam mengadakan pembelajaran dan pengembangan wawasan,
minat, bakat, serta kreatifitas yang bersifat positif.
Lingkaran yang kedua memiliki arti sama pada visi Universitas Pamulang yang
Himpunan Mahasiswa Manajemen dan Program Studi Manajemen sendiri berada
dalam naungan serta lingkup Universitas Pamulang yaitu pijakan landasan
kehidupan baik langkah-langkah besar dan langkah-langkah kecil yang
berlandaskan pada keimanan dan ilmu pengetahuan.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 17
BAB III
Keanggotaan

BAGIAN I
Syarat-Syarat Keanggotaan

Pasal 3
a. Anggota Aktif adalah anggota yang telah memenuhi ketentuan yang ada
pada pasal 4 dan 5 yang meliputi :
1. Anggota Istimewa, yaitu Anggota yang termasuk dalam Struktural
Presidium .
2. Anggota Biasa, yaitu anggota yang berada dibawah Struktural Kepala
Divisi dan Wakil kepala Divisi
b. Anggota Pasif adalah seluruh mahasiswa program studi manajemen
Universitas Pamulang yang tidak termasuk anggota aktif HMM-UNPAM.

BAGIAN II
Kriteria Keanggotaan

Pasal 4
Terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang.

Pasal 5
Keanggotaan aktif Himpunan Mahasiswa Manjemen Universitas Pamulang di
tentukan dari :
a. Mengisi formulir data anggota HMM-UNPAM.
b. Lulus mengikuti MAPERCA yang diadakan HMM-UNPAM
c. Pernah mengikuti LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi) HMM-
UNPAM dan dinyatakan lulus.
d. Menerima sertifikat LDKO (Latihan dasar kepemimpinan organisasi) dan kartu
tanda anggota HMM-UNPAM

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 18
e. Tercantum dalam Surat Keputusan terakhir yang dikeluarkan oleh Ketua
Umum HMM-UNPAM atau SK Rektor.

BAGIAN III
Kewajiban dan Hak Anggota
Pasal 6
Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik Himpunan Mahasiswa
Manajemen Universitas Pamulang.
b. Setiap anggota aktif berkewajiban mematuhi AD/ART HMM-UNPAM yang
berlaku.
c. Setiap anggota berkewajiban menjujung tinggi etika, sopan santun, &
moralitas dalam berperilaku dan menjaga aktifitas HMM-UNPAM.
d. Setiap anggota mematuhi dan melaksanakan keputusan – keputusan
Musyawarah Besar (MUBES).
e. Setiap anggota berkewajiban memelihara rasa kekeluargaan, kesetiakawanan
dan kegotong royongan.
f. Setiap anggota aktif harus berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan HMM-
UNPAM.
g. Setiap anggota aktif HMM-UNPAM di haruskan membayar uang kas dan besar
iuran kas berdasarkan kesepakatan para anggota aktif.

Pasal 7
Hak Anggota

a. Mengajukan pendapat, kritik dan saran demi kemajuan HMM-UNPAM


menjadi lebih baik.
b. Dipilih dan memilih dalam kepengurusan organisasi HMM-UNPAM.
c. Mendapatkan perlindungan terhadap segala tindakan yang tidak adil atau
tidak wajar dalam ruang lingkup Universitas Pamulang.
d. Mendapat pelayanan dan menggunakan fasilitas HMM-UNPAM menurut
prosedur yang berlaku.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 19
Pasal 8
Sanksi-sanksi Anggota
a. Teguran melalui lisan
b. Teguran melalui surat peringatan
c. Kehilangan keanggotaan aktif menjadi anggota pasif, sebab:
1. Tidak menghadiri rapat harian sebanyak 3 kali tanpa alasan yang jelas dan
logis serta berturut-turut dan disepakati pengurus.
2. Mencemarkan nama baik HMM-UNPAM.
3. Melanggar peraturan yang tidak dapat di toleransi dan sudah mendapatkan
sanksi poin a dan b.
4. Tidak membayar uang kas selama 6 kali berturut-turut.

BAGIAN IV

Pasal 9
Kehilangan Keanggotaan
a. Keluar atau pindah dari Program Studi Manajemen Universitas pamulang.
b. Meninggal dunia.
c. Mengundurkan diri dengan surat pernyataan dan disetujui oleh ketua HMM-
UNPAM.
d. Telah berakhir masa studinya di Program Studi Manajemen Universitas
Pamulang .

BAGIAN V

Pasal 10
Kembalinya Keanggotaan
Menyepakati dan menanda tangani surat perjanjian keanggotaan dan hanya
berlaku untuk 1 kali, yang disetujui Pengurus Presidium HMM-UNPAM.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 20
BAB IV
Pimpinan Organisasi

Pasal 11
Syarat-syarat untuk dapat dipilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua
HMM-UNPAM
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berwatak serta bermoral baik.
b. Terdaftar sebagai anggota aktif HMM-UNPAM pada tahun ajaran yang sedang
berjalan dan memiliki IPK ≥ 3,00.
c. Sekurang – kurangnya telah duduk di semester III dan maksimal duduk di
semester VII.
d. Pernah menjadi pengurus aktif HMM-UNPAM diperiode sebelumnya minimal
satu periode dan dibuktikan dengan SK Rektor.
e. Mendapat dukungan dan kepercayaan dari anggota HMM-UNPAM.
f. Dapat meluangkan waktu dan sanggup bekerja aktif dalam tugas serta
tanggung jawab terhadap organisasi HMM-UNPAM.
g. Bagi ketua HMM-UNPAM yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih
kembali dengan ketentuan yang berlaku. Maksimal 2 periode dan laporan
pertanggung jawabannya dapat diterima pada saat MUBES.

BAB V
Kewajiban dan Hak Pimpinan Organisasi

BAGIAN I

Pasal 12
Kewajiban ketua HMM-UNPAM
a. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan ketentuan lain yang dikeluarkan di
dalam musyawarah besar.
b. Melaksanakan program kerjanya sebaik mungkin dan memberikan laporan
kepada Kepala Program Studi Manajemen secara berkala minimal setiap 6
(enam) bulan sekali.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 21
c. Setelah melaksanakan kegiatan harus memberikan laporan pertanggung
jawaban kegiatan kepada kepala Program Studi Manajemen, sekurang-
kurangnya 14 hari setelah kegiatan tersebut selesai
d. Memberikan laporan pertanggung jawaban diakhir masa jabatan kepada
Kepala Program Studi Manajemen, sekurang - kurangnya 7 (tujuh) hari
setelah MUBES dilaksanakan.
e. Membimbing dan mengawasi para anggota dalam proses pembelajaran
berorganisasi.
f. Menyelenggarakan dialog dengan anggota HMM-UNPAM atau antara anggota
dengan kepala Program Studi manajemen atau pihak rektorat (rektor, wakil
rektor 1, 2 dan 3) bila dianggap perlu.
g. Mengirim dan merekomendasikan perwakilan HMM-UNPAM untuk duduk di
dalam BEM, DPM dan MPM “bila ada”.

BAGIAN II

Pasal 13
Kewajiban Wakil Ketua HMM-UNPAM
a. Melaksanakan dan mentaati AD/ART serta ketentuan lain yang telah
ditetapkan didalam MUBES.
b. Mengemban dan menjalankan tugas-tugas ketua umum pada saat ketua
umum berhalangan hadir dalam rapat maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
c. Membantu tugas dan kewajiban ketua umum dengan tujuan mensukseskan
agenda kerja HMM-UNPAM.
d. Ikut serta membuat dan memberikan laporan pertanggung jawaban diakhir
masa jabatan kepada Kepala Program Studi Manajemen dan pihak-pihak
terkait (Dekan, Wakil Rektor 1 dan 3).

Pasal 14
Hak Ketua Umum HMM-UNPAM
a. Membentuk suatu panitia untuk sebuah acara.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 22
b. Meminta atau menerima pertanggungjawaban dari panitia yang telah di
bentuk serta membubarkan panitia – panitia yang telah menyelesaikan
tugasnya, sekurang-kurangnya 14 hari.
c. Menegur dan memberikan sanksi bagi kepala divisi yang tidak menjalankan
program kerjanya.
d. Menegur dan memberikan sanksi bagi anggota Aktif yang telah melanggar
AD/ART.
e. Mengusut dan memeriksa anggota aktif HMM-UNPAM yang melakukan
penyelewengan sebelum Kepala Program Studi Manajemen meminta
pertanggungjawaban mengenai hal itu.
f. Menolak rencana yang di anjurkan Kepala Program Studi Manajemen bila
menurut informasi yang lengkap pelaksanaannya tidak mungkinkan.

Pasal 15
Hak Wakil Ketua Umum HMM-UNPAM

a. Ikut merumuskan masalah dan pengambilan keputusan yang diambil oleh


ketua umum HMM-UNPAM.
b. Membantu Ketua Umum HMM-UNPAM menegur kepala divisi yang tidak
menjalankan program kerjanya.
c. Membantu Ketua Umum HMM-UNPAM menegur anggota aktif yang telah
melanggar AD/ART.

BAB VI
Pengurus Organisasi

Pasal 16
a. Struktur Pengurus HMM-UNPAM dipilih dan di susun oleh Ketua Umum HMM-
UNPAM.
b. Pengurus HMM-UNPAM dapat segera menjalankan tugasnya setelah
pelantikan.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 23
c. Masa jabatan pengurus HMM-UNPAM selama 1 tahun periode kepengurusan
dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya, jika masih
memenuhi persyaratan.

Pasal 17
Wewenang Pengurus
a. Pengurus HMM-UNPAM mempunyai wewenang menentukan kebijakan
organisasi dan berkewajiban melaksanakan segala ketentuan sesuai dengan
AD/ART dan keputusan–keputusan Musyawarah Besar HMM-UNPAM.
b. Pengurus HMM-UNPAM dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
mendengar, dan memperhatikan secara sungguh – sungguh pertimbangan,
saran dan nasihat Kepala Program Studi Manajemen.

Pasal 18
Struktural Pengurus
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris Umum (1 dan 2)
d. Bendahara Umum
e. Divisi-Divisi:
1. Divisi Pendayagunaan Aparatur Organisasi (PAO)
2. Divisi Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (ADKESMA).
3. Divisi Minat Bakat Dan Olahraga (MBO).
4. Divisi Kewirausahaan (KWH).
5. Divisi Kerohanian.
6. Divisi Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD).
7. Divisi Hubungan Masyarakat dan Informasi Komunikasi (Humas Dan
Infokom).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 24
BAB VII
Latian Dasar Kepemimpinan Organisasi (LDKO)

Pasal 19
a. Wajib melaksanakan LDKO minimal 1 kali dan maksimal 2 kali da
lam satu periode.
b. Peserta LDKO merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas
Pamulang.
c. Pelaksanaan LDKO dibawah naungan Divisi Pendayagunaan Aparatur
Organisasi (PAO)

BAB VIII
Tugas dan Wewenang Pembina
Pasal 20
1. Ketua pembina berwenang, bertindak dan bertanggung jawab atas nama
pembina HMM-UNPAM.
2. Mengevaluasi kinerja (Memberikan kritik, saran dan arahan) kepengurusan
minimal 6 bulan sekali.
3. Dalam hal ada seorang anggota pembina, maka segala tugas dan wewenang
yang di berikan kepada ketua pembina, atau anggota pembina berlaku pula
baginya.

BAB IX
Musyawarah Besar

Pasal 21
1. Tugas dan wewenang Musyawarah Besar (MUBES):
a. Menilai dan mengesahkan atau menolak laporan pertanggung jawaban
pengurus HMM-UNPAM.
b. Merubah dan atau menetapkan AD/ART.
c. Memilih atau Menetapkan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HMM-
UNPAM.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 25
d. Menetapkan kebijakan dan keputusan – keputusan organisasi yang
dianggap perlu.
2. Peserta MUBES terdiri dari;
a. Peserta Penuh;
1. Anggota Aktif HMM-UNPAM.
2. Anggota Pasif HMM-UNPAM.
b. Peserta Peninjau;
1. Pembina.
2. Alumni.
3. Jajaran rektorat.
3. Kewajiban dan Hak Peserta MUBES;
a. Peserta MUBES wajib mematuhi tata tertib yang berlaku.
b. Peserta penuh memiliki hak bicara dan hak suara.
c. Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara.
4. Pelaksanaan MUBES;
a. Dalam hal pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Umum HMM-UNPAM,
diwajibkan berpasangan.
b. Jika ditemukan dalam pemilihan calon Ketua dan Wakil Ketua Umum
satu pasangan saja, maka secara otomatis Ketua dan Wakil terpilih.

Pasal 21
Musyawarah Besar Luar Biasa
a. Dalam keadaan tertentu yang sifatnya khusus dan mendesak, dapat
dilaksanakan Musyawarah Besar Luar Biasa.
b. Hasil keputusan-keputusan Musyawarah Besar Luar Biasa adalah sama
kedudukannya dengan MUBES.

BAB IX
Rapat–Rapat

Pasal 22

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 26
a. Rapat kerja adalah rapat untuk membahas tentang program kerja organisasi
yang dilaksanakan sekali dalam satu periode kepengurusan.
b. Rapat Presidium adalah rapat yang dilaksanakan oleh badan pengurus harian
serta Ka.Div. dan Wa. Ka.Div. yang dilaksanakan satu bulan satu kali
bertujuan membahas program kerja yang sudah dan belum dilaksanakan.
c. Rapat harian adalah rapat gabungan seluruh pengurus yang dilakukan
minimal satu bulan satu kali.
d. Rapat Evaluasi adalah rapat yang dilakukan seluruh pengurus, bertujuan
melakukan evaluasi, guna perbaikan kepengurusan yang dilakukan setiap
tiga bulan sekali dan mengikut sertakan pembina pada saat evaluasi ke 2.

BAB XI
Perbendaharaan

Pasal 24
Pengelolaan Harta Benda Organisasi
a. Prinsip transparasi maksudnya adalah adanya keterbukaan tentang sumber
dan besar dana yang diperoleh serta arah dan besar dana yang sudah
dialokasikan.
b. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap dana yang digunakan bermanfaat
dalam rangka kebutuhan HMM-UNPAM.
c. Prinsip efisien maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak
melebihi kebutuhan.
d. Prinsip tanggung jawab maksudnya adalah setiap satuan dana yang
diperoleh dapat dipertanggung jawabkan sumber dan keluarnya secara
tertulis dan bila perlu melalui bukti nyata.
e. Prinsip Halal maksudnya adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak
berasal dan tidak diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan
nilai-nilai agama, ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan AD/ART.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 27
f. Prinsip berkesinambungan maksudnya adalah setiap upaya untuk
memperoleh dan mennggunakan dana tidak merusak sumber pendanaan
untuk jangka panjang dan tidak membebani generasi yang akan datang.
g. Uang Pangkal dan Iuran Anggota Aktif bersifat wajib, yang besarnya serta
metode pemungutannya ditetapkan oleh pengurus organisasi.
h. Sumbangan anggota pasif bersifat kondisional (Dalam keadaan terdesak).

BAB XII
Aturan Tambahan

Pasal 25
1. Pengurus HMM-UNPAM berkewajiban melakukan sosialisasi terkait hasil
Musyawarah Besar kepada seluruh anggota HMM-UNPAM.
2. Pengurus berhak mendapatkan penghargaan berupa sertifikat
kepengurusan setelah LPJ kepengurusan diterima dan melunasi iuran kas
sebelum diadakannya mubes.

MANAJEMEN ORGANISASI
(KEORGANISASIAN)

A. Pengertian Organisasi
pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang
tergabung dalam kelompok-kelompok, yang terstruktur dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara
dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk
pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu.
1. Organisasi Menurut Stoner

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 28
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang
di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan
bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih
yangmengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta
dengan hubungan kerja yang rasional.Contoh : Perseroan terbatas,
Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari.Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak
SD dan lain-lain.

B. Ciri-ciri Organisasi
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian
organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan
mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau
tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi
menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja
sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaiman cara

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 29
bekerja sama tersebut akan dilaksankan. Pengertian tempat di
sini dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak,
sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi
yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa
orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum,
maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang
yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh,
organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga
merupaka proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam
praktek, jika kerja sam atersebut di lakukan dengan banyak
orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna
dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu
organisasi,mempunayi kemungkinan untuk di laksanakan dengan
lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses
sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar
kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur
dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan
masing-masing orang atau pihak hubngan satu dengan yang lain
akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata
lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa
tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu
dengan yang lain.
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi
seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi
organisasinya baik akan cendrung lebih baik hasilnya dari pada
perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik.
C. Unsur-Unsur Organisasi

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 30
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang,
ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak
berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan
sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur
organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi
atauketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau
personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota
atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang
memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers).Semua itu secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu
akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-
tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan
pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan
menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang
diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang
harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa
yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network),
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan
peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 31
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang,
dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan,
antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun
secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak
kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasi akan
selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan
masalah komunikasi dan transportasi yang harus
dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan
organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
- Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan
atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan
sesuai dengan tujuan organisasi.
- Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau
wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah
operasi organisasi.
- Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-
orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan
dan kepentingan dengan organisasi.
- Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut
semua urusan, persoalan, kewajiban, tugas,
tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus
dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak
boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 32
telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan
iklim, udara, air,cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi),
flora dan fauna.
D. Organisasi Mahasiswa
Ada beberapa bentuk organisasi mahasiswa dikampus, diantaranya
dapat dapat di golongkan menjadi dua yaitu:
1. organisasi intra kampus seperti Senat Mahasiswa/ Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), Unit-unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan
Mahasiswa Jurusan/Program Studi, CONTOH : Himpunan
Mahasiswa Manajemen
2. organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI,HMI, GMKI, PMKRI,
PMII, KAMMI, IMM dan sejenisnya.
Kesemua organisasi tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda-beda
dan dasar organisasi yang berlainan pula. Ada yang berlatar belakang minat
bakat seperti olahraga SEPERTI uko, FUTSAL, TAEKWONDO, DLL., seni,
korespondensi, dan sebagainya dan ada juga yang berlatarkan agama
seperti GMKI, HMI IMM, PMII dan lain-lainnya.
Dengan bervariasinya bentuk organisasi tersebut mahasiswa dapat
memilih organisasi mana yang sesuai dengan minat dan bakat mereka
masing-masing.Karena jika bergabung dalam suatu organisasi maka kita
melihat bakat dan minat kita yang sebenarnya.Walaupun tidak semua
mahasiswa tertarik untuk menjadi aktivis dan bergabung di organisasi
kampusnya.Tapi setidaknya dengan bergabung disebuah organisasi banyak
pengalaman yang bisa didapat selain menambah teman dan mungkin saja
bertemu jodoh di organisasi.

E. Pentingkah Berorganisasi Dikampus


Sebelum lulus SMA kita sudah merencakan nanti akan melanjutkan
studikemana? Universitas apa? Jurusan apa? Setelah kuliah cara belajar yang

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 33
kita jalani sangat kontras dengan cara belajar sewaktu SMA. Mahasiswa
dituntut untuk lebih aktif belajar sendiri.Waktu luang saat menjadi
mahasiswa sangat lah banyak. Karena jam kuliah yang tidak sistematis
seperti saat-saat sekolah dulu. Nah, banyak mahasiswa mengisi waktu luang
tersebut dengan berbagai macam cara, ada yang belajar dan terus belajar,
dan ada yang bergabung di organisasi-organisasi kampus.
Organisasi mahasiswa merupakan wadah para mahasiswa untuk
berproses baik dalam pembelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui
kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non formal.Dalam sebuah
organisasi banyak kegiatan yang dilakukan dimana semua anggota
organisasi harus berpartisipasi didalamnya. Organisasi yang aktif dan bagus
akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal akademis contohnya memberikan tentoran kepada
adik kelas, pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian yang bekerja
sama dengan dosen atau pihak kampus dan lain sebagainya. Dalam hal
kepemimpinan misalnya melakukan training kepemimpinan bagi anggota dan
para calon anggota, membuat even atau sebuah acara yang otomasis
membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut
maka disana dilatih jiwa kepemimpinan anggota organisasi, dan masih
banyak lagi yang lain.
Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam
dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap
organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus
merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu
diukur dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang
tinggi dan dapat meraih gelar sarjana secepatnya .Sedangkan mahasiswa
aktif adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan
dikampus, yang sering disebut dengan “aktivis kampus”.
Kedua jenis mahasiswa ini memiliki perbedaan yang kontras saat
memasuki dunia kerja, mahasiswa aktifis cenderung lebih mudah
bersosialisasi dibanding mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa.
Dalam berorganisasi kita dilatih untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain,

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 34
selain itu dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan kita dilatih juga
untuk menyusun strategi dan bisa memanage waktu, diri sendiri dan orang
lain. Jadi organisasi mahasiswa penting sekali karena dapat karakter diri
seseorang untuk menjadi mahasiswa yang produktif.
Dibalik sisi positif tersebut sering juga kita mendengar sentiment tidak
bagus terhadap mahasiswa yang aktif di organisasi, seperti aktifis itu identik
dengan gelar ‘M.A’ alias Mahasiswa Abadi, dan tidak jarang aktifis tersebut
rawan drop-out karena lebih sibuk di organisasi dibandingkan dengan
perkuliahan. Inilah sebagian kecil pandangan banyak orang pada sebuah
organisasi mahasiswa.Untuk lebih mengetahui bagaimana organisasi
mahasiswa yang sebenarnya ada baiknya mencoba sendiri bergabung
didalamnya dan berpartisipasi sebagai anggota organisasi tersebut, baru
setelah itu kita bisa menilai baik buruknya sebuah organisasi dan seorang
aktifis kampus itu.

F. Peran Organisasi Mahasiswa Di Kampus


Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting
dikampus.Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang
terjadi dalam kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan
bernegara yang mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa
yang tergabung dalam organisasi mahasiwa tersebut.Kita sering mendengar
istilah bahwa mahasiswa adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya
karena sama-sama kita saksikan banyak perubahan yang terjadi
karenaperan mahasiswa.Di kampus UNPAM sendiri organisasi mahasiswa ini
berperan sangat penting.Organisasi merupakan sarana untuk menyalurkan
aspirasi mahasiswa pada petinggi-petinggi kampus seperti rektor, dekan,
dosen dan sebagainya.Tidak selamanya keputusan yang di buat oleh
petinggi kampus dapat diterima begitu saja oleh mahasiswa.Jadi sebagai
sarana untuk menyalurkan aspirasi tersebut melalui organisasi inilah
disampaikan. Coba saja bayangkan tanpa ada organisasi mungkin kebijakan
apapun yang dikeluarkan pihak atasan mahasiswa akan ‘nrimo’ saja. Karena
mereka tidak ada sarana untuk menyampaikan pendapat mereka.Sangat

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 35
banyak kita saksikan perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
bergabung di organisasi mahasiswa.Misalnya dari BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) sebagai media bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluhan
tentang mahalnya biaya kuliah, minimnya fasilitas kampus yang tidak
seimbang dengan kenaikan biaya kuliah dan lain sebagainya.
Dalam forum yang formal nanti perwakilan dari BEM ini akan
menyampaikan keluhan mahasiswa ini kepada pihak rektorat contohnya.
Nah, dari situ pihak rektorat dapat mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang
membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak rektorat akan melakukan
fungsicontrolling-nya. Tidak hanya BEM, organisasi kehamahasiswaan
lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus, juga
bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti yang sama-sama kita
saksikan contohnya melakukan aksi damai menuntut kenaikan biaya
kuliah.Memang realita yang kita saksikan tidak jarang aksi yang awalnya
damai berujung dengan kericuhan karena pihak kampus mungkin tidak
merespon kasi mereka.Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran
penting organisasi mahasiswa dikampus.Tidak dapat kita pungkiri
keberadaan organisasi kemahasiswaan sangat lah penting di kampus sebagai
fasilitator dan mediator antara mahasiswa dengan petinggi-petinggi kampus.
Akan jauh lebih baik jika kita tidak hanya pandai dalam memimpin rapat
dan beretorika semata, melainkan kita bisa menjadi aktivis kampus yang
rajin membaca, menulis, mengikuti perlombaan dan terjun di kegiatan sosial
kemasyarakatan.Dalam hal ini untuk menumbuhkan budaya scientific dan
prestatif dalam budaya organisasi kampus, dibutuhkan peran seorang senior
atau pimpinan organisasi. Penumbuhan nilai, budaya, dan norma didalam
internal organisasi sejatinya dipegang oleh para senior atau pimpinan
organisasi. Oleh sebab itu seorang pemimpin dan senior dalam organisasi
hendak lah memiliki bekal yang bisa dicontoh oleh kader-kader dibawah kita.
Organisasi kampus juga berperan dalam dalam peningkatan mutu suatu
kampus. Organisasi kampus yang aktif dan partisipatif akan selalu
memberikan koreksi terhadap kebijakan kampus yang mungkin menghambat
krestifitas mahasiswa. Misalnya dalam hal keikutsertaan dalam berbagai

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 36
lomba antar universitas. Pihak kampus tidak mengetahui sepenuhnya mana
mahasiswa yang kira-kira berpeluang untuk diikutsertakan dalan even
tersebut. Dengan adanya koordinasi kepada organisasi kampus maka dapat
diketahui mana mahasiswa yang berpotensi untuk dikirim sebagai perwakilan
suatu kampus.Karena dengan berorganisasi maka dapat diketahui seberapa
besar potensi seseorang.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 37
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
(KEPEMIMPINAN)

A. Arti Kepemimpinan dan Pemimpin


Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai
berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemenilmiah yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang memimpin.Hal ini terlihat dari banyaknya
literatur yang mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang
atau perspektifnya. Leadership tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi
dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih
calon-calon pemimpin.
Kepemimpinanatau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu
social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002).Ada
banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut
pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya
beberapa kesamaan.
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada
sudut pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang
bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan aspek dari fenomena
yang paling menarik perhatian mereka. Stogdill (1974: 259) menyimpulkan
bahwa terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang kepemimpinan
dengan jumlah orang yang telah mencoba mendefinisikannya. Lebih lanjut,
Stogdill menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai konsep manajemen
dapat dirumuskan dalam berbagai macam definisi, tergantung dari mana titik
tolak pemikirannya. Beberapa definisi kepemimpinan, antara lain:
- Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain
agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang
tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-
tujuan yang diinginkan kelompok.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 38
- Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang
sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
- Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan
(menurut Rauch dan Behling).
- Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain
untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok
(menurut George P Terry).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpnanmerupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan
atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
Dari berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa unsur
Kepemimpinan adalah:
- Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
- Bentuk persuasi dan inspirasi
- Kepribadian yang mempunyai pengaruh
- Tindakan dan perilaku
- Titik sentral proses kegiatan kelompok
- Hubungan kekuatan/kekuasaan
- Sarana pencapaian tujuan
- Hasil dari interaksi
- Peranan yang dipolakan
- Inisiasi struktur
Sedangkan Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi orang
lain, mengarahkan sesuai pada tujuan organisasi.
B. Macam Dan Gaya Kepemimpinan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 39
Gaya kepemimpinan ada 3, yaitu:
1. Gaya kepemimpinan otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan
dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala
pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin
yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan. Contoh: organisasi militer
(TNI, Kepolisian dll).
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang
memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap
ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu
tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab
para bawahannya.
3. Gaya kepemimpinan bebas/ laizzes faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di
mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan
penyelesaian masalah yang dihadapi.

C. Gaya Kepemimpinan Dari Sudut Pandang Kharakter Kepribadian


1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik
orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang
membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya
kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan
tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di
analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya.Mereka
mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa
lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-
konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 40
diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan,
permintaan maaf, dan janji.
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
keuntungan dirinya.Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya.
Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua
sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga
menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya
diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima
tekanan.Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan.Mereka bisa
menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi
pengikut-pengikutnya tidak.Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian
prestasinya.Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi
langkah pemimpin ini.Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah
harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil.Langkah –
langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan
kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga
tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip
hidupnya.
4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya
Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati
yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar,
murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang
– orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala
kekurangannya.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 41
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya.Rata orang
seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan
mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya
kepemimpinan demokratis.Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini
semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara
atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa
terjalin dengan baik.

D. Empat Dasar Kepemimpinan Efektif


Ada beberapa hal tindakan yang diperlukan seorang pemimpin, agar
kepemimpinanya efektif dan maksimal, yaitu:
a. Penentuan Tujuan
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua
anggota teamnya memahami maksud dan tujuan organisasi.Apa visi
dan misi organisasi harus sudah terinternalisasi di diri masing-
masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa banyak di dinding-
dinding kantor perusahaan kita jumpai figura bertuliskan Visi, Misi,
dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top management
menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan
tujuan organisasinya.
Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda
organisasi dengan adanya fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah
fase mendasar dalam organisasi, dan pemimpin efektif terbiasa
melaksanakannya.
b. Komunikasi
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun
yang dibuat oleh top management terkait kebaikan perusahaan
harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua anggota team.
Banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikannya.
Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada teamnya

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 42
tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo
dinas, chat-group, atau internal communication tools lainnya.
Dan bagi pemimpin efektif, media-media itu saja tidak
cukup.Ada banyak alasan dari pemimpin efektif, kenapa media itu
saja tidak cukup.Salah satunya adalah, tidak semua karyawan
dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum tentu semua
mendapat pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif
akan membuat cara komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man
communication. Dia akan temui langsung teamnya, dan memastikan
setiap anggota teamnya memahami apa yang dikomunikasikannya
tersebut.
c. Kepercayaan
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya
antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam
hal ini antara leader dengan bawahannya.Penentuan arah tujuan
organisasi sudah dibuat, kemudian dikomunikasikan dan
komunikasinya dibangun di atas kepercayaan.Bagaimana mungkin
bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila
bawahannya tidak ‘percaya’ kepada leadernya.Prinsip ini sangat
dipahami oleh pemimpin efektif.
d. Akuntabilitas (Pertanggung Jawaban)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau
akuntabilitas.Banyak pemimpin yang akhirnya gagal menjalankan
beberapa proyek karena melalaikan dasar ini.Hal ini tidak
dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan
organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari
semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut.Prinsip ini
memunculkan kaidah check-list; monitoring.
Semua karyawan atau bawahan merasa diawasi sehingga
setiap saat mereka terpacu untuk memberikan yang terbaik.
Kalaupun suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi,
kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena mereka

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 43
juga akan mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut
kepada atasannya di akhir pekerjaan / proyek / masa jabatan.

E. Kepemimpinan Mahasiswa Dalam Berorganisasi


Pada dasarnya jiwa kepemimpinan dimilki oleh setiap diri manusia,
setidaknya dirasakan manakala seseorang melewati suatu proses
merencanakan danmenetapkan suatu keputusan guna merealisasikan tujuan
hidupnya.Namun dalammengaktualisasikan kepemimpinan itu sendiri sering
sekali manusia dihadapkan pada berbagai problematika hidup silih berganti,
tidak sedikit persoalan muncul hanya disebabkan kesalahandalam bertindak
dan keliru mempersepsikan sesuatu, untuk menghindarinya menjadi
pentingfaktor pengendali diri, salah satunya adalah dengan mempedomani
nilai-nilai etika danmoralitas dalam kehidupan.Jadi kepemimpinan dengan
etika dan moralitas merupakan satukesatuan yang sangat erat.
Dalam suatu organisasi akan ditemukan beberapa unsur yakni visi-misi,
tujuan dan program kerja, struktur organisasi, kode etik organisasi,
hubungan antarlini organisasi, individu-individu, kepemimpinan, dan
dinamika organisasi. Keberhasilan organisasi mencapaitujuan organisasi
sangat tergantung kepada pemimpin dan orang-orang yang berada di
sekitarpemimpin. Seorang pemimpin yang sukses apabila ia
mampumenggerakkan sejumlah orangdalam mencapai tujuan organisasi.
Untuk keperluan itu,seorang pemimpin hendaknya dapatmenciptakan
beberapa hal, yaitu:
1. Atmosfer hubungan kerja yang nyaman,
2. Motivasi maksimum,
3. Kedisiplinan, keteladanan, dan berkemampuan
4. Aspiratif
5. Berkomimen terhadap etika dan tujuan organisasi
6. Berpikir sistemik dan selalu positive thinking.
Sejalan dengan penjelasan di atas, organisasi kemahasiswaan juga
memiliki karakteristikyang sama dengan organisasi pada umumnya.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 44
Hanyasaja, organisasi kemahasiswaanmempunyai ciri-ciri suasana dinamika
yang khusus yakni :
1. Pencirian idealisme,
2. Ketajaman berpikir,
3. Pembelajaran interelasi sosial,
4. Social responsibility yang tinggi,
5. Hubungan emosional yang kuat,
6. Transformasi personality,
7. Ekspektasi cita-cita,
8. Kecintaan terhadap institusi,
9. Kerja sama tim.
Etika Kepemimpinan Dalam Berorganisasi. Oleh karena itu, organisasi
mahasiswa membutuhkan kepemimpinan kolegial yang kuatdan utuh dalam
mewujudkan tujuan bersama . Kepemimpinan organisasimahasiswa memiliki
6 (enam) misi pokok, yakni :
1. Menjembatani aspirasi mahasiswa terkait dengan kelancaran proses
belajar mengajar,
2. Mengembangkan dan men-servant program minat dan bakat
mahasiswa
3. Mengembangkan karakter dan kapasitas diri mahasiswa,
4. Menciptakan suasana yang kondusif, kreatif, inovatif, dan produktif
di kampus,
5. Memelihara sarana dan prasarana kampus,
6. Menjalankan peran serta dalam memecahkan persoalan
masyarakat.
Kepemimpinan mahasiswa yang efektif adalah kepemimpinan yang
mampu mewujudkanenam misi di atas.Kepemimpinan demikian tentu
bukanlah kepemimpinan yang hanya sekedarmelayani atau how to
servant.Akan tetapi kepemimpinan yang diperlukan adalahkepemimpinan
transformatif yang visioner terutama dalam menyikapi perubahan-
perubahanyang terus terjadi. Kepemimpinan transformatif yang visioner
selalu mengedepankan sejumlahide atau gagasan konstruktif jauh ke depan.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 45
Jadi, perlu ada paradigma shift dalamkepemimpinan yang memfokuskan
organisasi bagi peningkatan kualitas pelaku-pelakuorganisasi dan individu-
individu yang dipimpin.
Pemimpin dalam kepemimpinan transformatif sangat mengetahui dan
memahami potensiindividu-individu di sekelilingnya dan terampil
mengoptimalkan sumber daya organisasi yangtersedia. Bahkan, pemimpin
transformatif visioner berpikir jauh ke depan melampauiindividu-individu
yang dipimpinnya. Oleh karena itu, optimalisasi potensi dan sumber
dayaorganisasi yang dilakukan pemimpin transformatif selalu tepat dan
terukur(measurement)keberhasilannya.Kepemimpinan organisasi mahasiswa
membutuhkan pemimpin transformatif yang tidaksaja handal dalam
mengoptimalkan potensi yang dipimpinnya dan sumber daya organisasiyang
tersedia, melainkan juga memiliki jiwa motivator yang baik saat yang lain
dalam keadaanlemah. Pemimpin transformatif selalu mempedomani arah
kebijakan (policy direction) yangtelah ditetapkan organisasi. Dengan
demikian ia mampu membawa individu-individu yangdipimpinnya ke tujuan
bersama yakni :
- Keberhasilan studi dengan tepat waktu dan nilai yang baik,
- Kepercayaan diri dalam memasuki pasar kerja,
- Kemampuan bagaimana menciptakan (how to creat) pekerjaan,
- Karakter diri dan berkepribadian yang kuat serta bermoralitas tinggi
- Kebersamaan dalam setiap kegiatan organisasi,
Pemimpin organisasi mahasiswa akan menjadi figur sentral dalam setiap
denting suaradenyut jantung organisasi. Dengan demikian, pemimpin
organisasi mahasiswa dinilai sebagaiinspirator yang diharapkan dapat
membawa organisasi sebagai organisasi yang handal, memiliki kecakapan,
diperhitungkan, dan patuh terhadap etika dan norma-norma kehidupan
kampus.

F. Pemimpin Yang Transformasional, Tingkah Laku dan Teknik Pengambilan


Keputusan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 46
Kepemimpinan transformasional adalah sebuah proses dimana padanya
para pemimpin dan pengikutnya saling menaikkan diri ke tingkat moralitas
dan motivasi yang lebih tinggi. Pemimpin tersebut mencoba menimbulkan
kesadaran dari pengikutnya dengan menyerukan cita – cita yang lebih tinggi
dan nilai – nilai moral bukan didasarkan pada emosi, keserakahan,
kecemburuan atau kebencian.
Dijelaskan oleh Burns (1978: 440) kepemimpinan yang mentransformasi
dapat dipegang baik sebagai sebuah proses mempengaruhi pada tingkat
mikro, antara para individu dan sebagai sebuah proses pada tingkat makro
dalam memobilisasi kekuasaan untuk mengubah sistem sosial tingkat makro,
kepemimpinan transformasional menyangkut bentuk, mengekspresikan, dan
menengahi konflik antara kelompok – kelompok sebagai tembahan terhadap
memotivasi orang.
Pengambilan keputusan adalah proses yang disengaja dalam membuat
pilihan diantara satu atau beberapa alternative dengan tujuan mencapai
sesuatu yang diinginkan. Keputusan muncul sebagai respon terhadap
masalah atau peluang.Masalah (problem) adalah penyimpangan dari situasi
yang ada saat ini dengan situasi yang diinginkan. Itu adalah kesenjangan
(gap) antara apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya. Beberapa aspek
kinerja tidak memuaskan.
Peluang (opportunities) terjadi ketika pemimpin melihat potensi prestasi
yang menyediakan kesempatan untuk menciptakan prestasi organisasional
melebihi sasaran yang telah ditetapkan saat ini.Peluang adalah
penyimpangan antara harapan yang ada saat ini dan pengenalan terhadap
situasi yang secara potensial lebih baik. Para pemimpin melihat kemungkinan
meningkatkan kinerja melebihi level saat ini. Dengan kata lain pengambil
keputusan menyadari bahwa keputusan yang tepat dapat menghasilkan
kondisi sesuai tujuan atau yang diharapkan.
Hubungan antara pengambilan keputusan yang efektif dan administrasi
organisasi.Simon mencatat bahwa administrator tidak menyelesaikan apa-
apa dibandingkan operator di lapangan.Sebaliknya, mereka mempengaruhi
pencapaian tujuan melalui keputusan mereka.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 47
Hubungan antara pengambilan keputusan yang efektif dalam organisasi
administrasi ialah dengan Proses pembuatan keputusan administrasi
dipengaruhi tingkat koordinasi, keahlian dan tanggung jawab pemangku
jabatan dan pelatihan, mempengaruhi kualitas pembuatan keputusan.
Kepemimpinan Transformasional dalam menciptakan sinergis antara
kepemimpinan dalam setiap keputusannya terdapat beberapa prinsip yaitu :
1. Simplifikasi, yakni keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan
sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan bersama.
Kemampuan serta keterampilan dalam mengungkapkan visi secara
jelas, praktis dan tentu saja transformasional yang dapat menjawab
“Ke mana kita akan melangkah?” menjadi hal pertama yang penting
untuk kita implementasikan,
2. Motivasi, yakni kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari
setiap orang yang terlibat terhadap visi sudah dijelaskan adalah hal
kedua yang perlu dilakukan. Pada saat pemimpin transformasional
dapat menciptakan suatu sinergis di dalam organisasi, berarti
seharusnya dia dapat mengoptimalkan, memotivasi dan memberi
energi kepada setiap pengikutnya. Praktisnya dapat saja berupa
tugas atau pekerjaan yang betul-betul menantang serta
memberikan peluang bagi mereka pula untuk terlibat suatu proses
kreatif, memberikan usulan mengambil keputusan dalam
pemecahan masalah, hal ini akan memberikan nilai tambah bagi
mereka sendiri.
3. Fasilitasi, yakni dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif
memfasilitasi “pembelajaran” yang terjadi di dalam organisasi
secara kelembagaan, kelompok, ataupun individual. Hal ini akan
berdampak pada semakin bertambahnya modal intelektual dari
setiap orang yang terlibat di dalamnya.
4. Inovasi, yaitu kemampuan untuk secara berani dan bertanggung
jawab melakukan suatu perubahan bilamana diperlukan dan
menjadi suatu tuntutan dengan perubahan yang terjadi. Dalam
suatu organisasi yang efektif dan efisien, setiap orang yang terlibat

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 48
perlu mengantisipasi perubahan dan seharusnya pula mereka tidak
takut akan perubahan tersebut. Dalam kasus tertentu, pemimpin
transformasional harus sigap merespons perubahan tanpa
mengorbankan rasa percaya dan tim kerja yang sudah dibangun.
5. Mobilitas, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk
melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya
dalam mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan
selalu mengupayakan pengikut yang penuh dengan tanggung
jawab.
6. Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri
mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru
yang positif.
7. Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad
bulat untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk
ini tentu perlu pula didukung oleh pengembangan disiplin
spiritualitas, emosi, dan fisik serta komitmen.
Oleh karena itu pada setiap tahap pemimpin transformasional
keberhasilan pembuatan keputusan akan tergantung pada sikap, nilai dan
keterampilan pemimpin tersebut. Adapun atribut atau ciri – ciri pemimpin
transformasional adalah :
a. Mereka melihat diri mereka sendiri sebagai agen perubahan;
b. Mereka dalah para pengambil resiko yag berhati – hati;
c. Mereka yakin pada orang – orang dan sangat peka terhadap
kebutuhan – kebutuhan mereka;
d. Mereka mampu mengartikulasikan sejumlah nilai inti yang
membimbing perilaku mereka
e. Mereka terbuka dan fleksible terhadap pelajaran dan
pengalamannya
f. Mereka mempunyai keterampilan kognetif, dan yakin kepada
pemikiran berdisiplin dan kebutuhan akan analsis masalah yang hati
– hati; dan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 49
g. Mereka adalah orang – orang yang mempunyai visi yang
mempercayai isntitusi mereka (Yulk, 1994: 297)
Pengambilan keputusan rasional adalah dengan cara memilih alternatif-
alternatif yang menghasilkan kumpulan dari semua konsekuensi yang
mungkin akan terjadi. Cara tersebut dapat dialakukan dengan tiga langkah
sebagi berikut:
1. Identifikasi dan daftar semua alternative
2. Tentukan semua konsekuensi dari setiap alternative
3. Bandingkan kebenaran dan efisiensi dari setiap konsekuensi
Sedangkan koordinasi dilaksanakan melalui: self coordination,
alternative individu vs kelompok, rencana kelompok, dan komunikasi
Komentar yang ditambahkan meliputi bukti empiris keterbatasan rasio
(bounded rationality), pengembangan relasi dalam teori pembuatan
keputusan formal menanggapi teori permainan (game theory) Neumann dan
Morgenstern yang menggambarkan perilaku yang akan datang seperti pohon
dengan dahan dan rantingnya yang dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan
transformasional. Faktor – faktor tersebut adalah :
1. Kharisma : pemimpin mampu menanamkan suatu nilai, hormat, dan
kebanggan untuk mengutarakan suatu visi dengan jelas;
2. Perhatian individual : pemimpin membantu para pengikut berpikir
kembali dengan cara – cara rasional untuk memerikas sebuah
situasi. Ia mendorong para pengikut agar kreatif;
3. Rangsangan Intelektual : pemimpin membantu para pengikut
berpikir kembali dengan cara – cara rasional untuk memeriksa
sebuah situasi. Ia menolong para pengikut agar kreatif;
4. Penghargaan yang tidak terduga : pemimpin memberitahu para
pengikut tentang apa yang harus dikerjakan untuk menerima
penghargaan yang lebih mereka sukai; dan
5. Manajemen dengan pengecualian : pemimpin mengijinkan para
pengikut untuk mengerjakan tugas dan tidak mengganggu kecuali
sasaran – sasaran tidak dicapai dalam waktu yang masuk akal dan
biaya yang pantas

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 50
MANAJEMEN KONFLIK

A. Definisi Manajemen Konflik

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi


antarapelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik.Manajemen konflik
termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang
mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku
maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan
(interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai
pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang
situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat
terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-
langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin
atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif,
bermufakat, atau agresif.
Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama
dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau
pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang
berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi
(termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi
kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.
Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik adalah kondisi
terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai,
baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan
orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu
bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi
efisiensi dan produktivitas kerja.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 51
Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan
Osborn (1998:580) yang dimaksud dengan konflik (dalam ruang
lingkup organisasi) yaitu : Conflict is a situation which two or more
people disagree over issues of organisational substance and/or experience
some emotional antagonism with one another, yang kurang lebih artinya
konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak
setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan
organisasi dan/atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan
yang lainnya.

B. Peran Manajemen Konflik Dalam Organisasi.


Dalam sebuah organisai, pekerjaan individual maupun sekelompok
pekerja saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik
muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan
sebagai komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan
yang buruk dihasilkan, komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing
hitam.
Manajemen konflik, difungsiikan sebagai sarana atau strategi untuk
meredam masalah / konflik. Seorang pemimpin sejati harus dapat
memanage semua konflik yang terjadi didalam organisasinya. Sehingga
masalah yang ada bukan menjadi penghancur organisasi, tapi menjadi
warna yang dapat memajukan organisasi.

C. Ciri-Ciri Konflik :
a. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok
yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
b. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan
maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan
ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
c. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai dengan gejala-gejala
perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan
menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 52
seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam
kebutuhan fisik: sandang- pangan, materi dan kesejahteraan atau
tunjangan-tunjangan tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan
kebutuhan sosio-psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih,
penghargaan dan aktualisasi diri.
d. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akibat
pertentangan yang berlarut-larut.
e. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak
yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan,
kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.

D. Tahapan-Tahapan Perkembangan kearah terjadinya Konflik :


1. Konflik masih tersembunyi (laten) Berbagai macam kondisi emosional
yang dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak dipersoalkan sebagai
hal yang mengganggu dirinya.
2. Konflik yang mendahului (antecedent condition) Tahap perubahan dari
apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum mengganggu
dirinya, kelompok atau organisasi secara keseluruhan, seperti timbulnya
tujuan dan nilai yang berbeda, perbedaan peran dan sebagainya.
3. Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts) dan konflik yang dapat
dirasakan (felt conflict) Muncul sebagai akibat antecedent condition
yang tidak terselesaikan.
4. Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior)
Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat
yang ditimbulkannya; individu, kelompok atau organisasi cenderung
melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku.
5. Penyelesaian atau tekanan konflik Pada tahap ini, ada dua tindakan
yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu penyelesaian konflik
dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.
6. Akibat penyelesaian konflik Jika konflik diselesaikan dengan efektif
dengan strategi yang tepat maka dapat memberikan kepuasan dan
dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila tidak, maka bisa

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 53
berdampak negatif terhadap kedua belah pihak sehingga mempengaruhi
produkivitas kerja. (Wijono, 1993, 38-41).

E. Sumber-Sumber Konflik :Konflik Dalam Diri Individu


(Intraindividual Conflict)
1) Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai
(goal conflict)
Menurut Wijono (1993, pp.7-15), ada tiga jenis konflik yang
berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict), yaitu:
a) Approach-approach conflict, dimana orang didorong untuk
melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau
lebih, tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu
sama lain.
b) Approach-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk
melakukan pendekatan terhadap persoalan-persoalan yang
mengacu pada satu tujuandan pada waktu yang sama didorong
untuk melakukan terhadap persoalan-persoalan tersebut dan
tujuannya dapat mengandung nilai positif dan negatif bagi
orang yang mengalami konflik tersebut.
c) Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk
menghindari dua atau lebih hal yang negatif tetapi tujuan-
tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.
2) Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius
Di dalam organisasi, konflik seringkali terjadi karena adanya
perbedaan peran dan ambigius dalam tugas dan tanggung jawab
terhadap sikap-sikap, nilai-nilai dan harapan-harapan yang telah
ditetapkan dalam suatu organisasi.Ada empat variabel pokok yang
mempengaruhuinya :
a) Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran.
b) Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa
membuat tekanan-tekanan dalam pekerjaan.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 54
c) Memiliki kemampuan untuk mentolelir stres.
d) Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi
konflik yang muncul dalam organisasi .
Ada beberapa faktor yang mendasari munculnya konflik antar
pribadi dalam organisasi misalnya adanya:
- Pemecahan masalah secara sederhana. Fokusnya tertuju pada
penyelesaian masalah dan orang-orangnya tidak mendapatkan
perhatian utama.
- Penyesuaian/kompromi. Kedua pihak bersedia saling memberi
dan menerima, namun tidak selalu langsung tertuju pada
masalah yang sebenarnya.
Waspadailah masalah emosi yang tidak pernah disampaikan
kepada pimpinan. Kadang-kadang kedua pihak tetap tidak puas.
- Tidak sepakat. Tingkat konflik ini ditandai dengan pendapat yang
diperdebatkan. Mengambil sikap menjaga jarak. Sebagai
pimpinan, perlu memanfaatkan dan menunjukkan aspek-aspek
yang sehat dari ketidaksepakatan tanpa membiarkan adanya
perpecahan dalam kelompok.
- Kalah/menang. Ini adalah ketidaksepakatan yang disertai sikap
bersaing yang amat kuat. Pada tingkat ini, sering kali pendapat
dan gagasan orang lain kurang dihargai. Sebagian di antaranya
akan melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan
pertarungan.
- Pertarungan/penerbangan. Ini adalah konflik “penembak
misterius”. Orang-orang yang terlibat di dalamnya saling
menembak dari jarak dekat kemudian mundur untuk
menyelamatkan diri. Bila amarah meledak, emosi pun menguasai
akal sehat. Orang-orang saling berselisih.
- Keras kepala. Ini adalah mentalitas “dengan caraku atau tidak
sama sekali”.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 55
Satu-satunya kasih karunia yang menyelamatkan dalam konflik ini
adalah karena biasanya hal ini tetap mengacu pada pemikiran yang logis.
Meskipun demikian, tidak ada kompromi sehingga tidak ada penyelesaian.
- Penyangkalan. Ini adalah salah satu jenis konflik yang paling sulit
diatasi karena tidak ada komunikasi secara terbuka dan terus-terang.
Konflik hanya dipendam. Konflik yang tidak bisa diungkapkan adalah
konflik yang tidak bisa diselesaikan.

F. Dampak Positif dan Negatif Suatu Konflik


Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya
adalahsebagaiberikut:
1. Dampak Positif Konflik
Bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan
secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui
perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya
manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:
- Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan
waktu bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang
absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat
pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan
menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik
kuantitas maupun kualitasnya.
- Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini
terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan analisis pekerjaan masing-masing.
- Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara
sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi,
seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja,
tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan
kreativitas.
- Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat
membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 56
Hal ini karena anggota organisasi memperoleh perasaan-
perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam
keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa mengembangkan karier
dan potensi dirinya secara optimal.
- Banyaknya anggota yang dapat mengembangkan obsesinya
sesuai dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan
(education), pelatihan (training) dan konseling (counseling)
dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Semua ini bisa
menjadikan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas
organisasi meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan
terjamin.
2. Dampak Negatif Konflik
Dampak negatif konflik (Wijono, 1993, p.2), sesungguhnya
disebabkan oleh kurangefektif dalam pengelolaannya yaitu ada
kecenderungan untuk membiarkan konflik tumBuh subur dan
menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan
sebagai berikut:
1. Kehilangan anggota(mundurnya anggota), karna tak siap
menghadapi konflik
2. Menahan atau mengubah informasi yang diperlukan rekan-
rekan anggota.
3. Kemungkinan sabotase terhadap pekerjaan atau peralatan
teman organisasinya.
4. Sabotase terhadap hubungan pribadi dan reputasi anggota tim
melalui gosip dan kabar burung.
5. Menurunkan moral, semangat, dan motivasi kerja.
6. Masalah yang berkaitan dengan stres.

G. Strategi Konflik
Terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun
sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam
mengatasi kesulitan:

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 57
a. Pengenalan
b. Diagnosis
c. Menyepakati suatu solusi
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi

H. Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual


Conflict)
Menurut Wijono (1993 : 42-66), untuk mengatasi konflik dalam diri
individu diperlukan paling tidak tujuh strategi yaitu:
1. Menciptakan kontak dan membina hubungan
2. Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
3. Menumbuhkan kemampuan /kekuatan diri sendiri
4. Menentukan tujuan
5. Mencari beberapa alternative
6. Memilih alternative
7. Merencanakan pelaksanaan jalan keluar.

I. Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi (Interpersonal Conflict)


Menurut Wijono (1993 : 66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri
individu diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu:
1) Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy)
Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama
kalah.Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan
tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat
dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga
sebagai penengah.
Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara
melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka
pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang
berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua
tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 58
a. Arbitrasi (Arbitration).
Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan
kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim
dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melaluisuatu
perjanjian yang mengikat.
b. Mediasi (Mediation)
Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik
tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena seorang mediator
tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang
bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.
2) Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)
Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy),
menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami
kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflikdengan win-
lose strategi dapat melalui:
a) Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua
atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari
ketergantungan tugas (task independence).
b) Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan
tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari
terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan
dalam batas-batas bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity).
c) Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah
posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual
yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan
komunikasi (communication barriers)
d) Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan
formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap
otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual
traits).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 59
e) Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan
pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang
dapat diterima oleh dua belah pihak.
3) Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)
Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan
segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi
komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat
saling merasa percaya, Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah
pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar
memojokkan orang.
Strategi menang-menang jarang dipergunakan dalam organisasi
dan industri, tetapi ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat
dipergunakan sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu:
1. Pemecahan masalah terpadu (Integrative Problema Solving)
Usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan
kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.
2. Konsultasi proses antar pihak (Inter-Party Process Consultation)
Dalam penyelesaian melalui konsultasi proses, biasanya
ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya tidak
mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan konflik dengan
kekuasaan atau menghakimi
salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik.

3. Strategi Mengatasi Konflik Organisasi


Ada beberapa strategi yang bisa dipakai untuk mengantisipasi
terjadinya konflik organisasi diantaranya adalah:
1. Pendekatan Birokratis.
Konflik terjadi karena pimpinan berupaya mengontrol segala
aktivitas dan tindakan yang dilakukan oleh bawahannya. Strategi
untuk pemecahan masalah konflik seperti ini biasanya
dipergunakan sebagai pengganti dari peraturan-peraturan
birokratis untuk mengontrol pribadi bawahannya. Pendekatan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 60
birokratis (Bureaucratic Approach) dalam organisasi bertujuan
mengantisipasi konflik vertikal (hirarkie) didekati dengan cara
menggunakan hirarkistruktural).

2. Pendekatan Intervensi Otoritatif Dalam Konflik Lateral


Bila terjadi konflik lateral, biasanya akan diselesaikan sendiri
oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Kemudian jika konflik
tersebut ternyata tidak dapat diselesaikan secara konstruktif,
biasanya pimpinan langsung melakukan intervensi secara otoratif
kepada kedua belah pihak.

3. Pendekatan Sistem (System Approach)


Model pendekatan perundingan menekankan pada masalah-
masalah kompetisi dan model pendekatan birokrasi menekankan
pada kesulitan-kesulitan dalam kontrol, maka pendekatan sistem
(system Approach) adalah mengkoordinasikan masalah-masalah
konflik yang muncul.

4. Reorganisasi Struktural (Structural Reorganization)


Cara pendekatan dapat melalui mengubah sistem untuk
melihat kemungkinan terjadinya reorganisasi struktural guna
meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang hendak
dicapai kedua belah pihak, seperti membentuk wadah baru dalam
organisasi non formal untuk mengatasi konflik yang berlarut-larut
sebagai akibat adanya saling ketergantungan tugas (task
interdependence) dalam mencapai kepentingan dan tujuan yang
berbeda sehingga fungsi organisasi menjadi kabur.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 61
NASIONALISME

A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa
yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-
cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut
merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu
sendiri.Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme.
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus
melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu
pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman
ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi
nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah
budaya bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,
keselamatan dan prestise bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial
yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai
bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-
bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.
Nasionalisme tersebut berkembang terus memasuki abad 20 dengan
kekuatan-kekuatan berikut :
(1) keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam me-nyatukan wilayah
dan rakyat;
(2) perluasan kekuasan negara kebangsaan;
(3) pertumbuhan dan peningkatan kesa-daran kebudayaan nasional
dan
(4) konflik-konflik kekuasaan antara bangsa-bangsa yang terangsang
oleh perasaan nasional.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 62
Kini nasionalisme mengacu ke kesatuan, keseragam-an, keserasian,
kemandirian dan agresivitas.(Boyd C. Shafer, 1955, hal. 168).
Sebagai gejala historis nasionalisme pun bercorak ragam pula. Di
Perancis, Inggris, Portugis dan Spanyol sebagian besar nasionalisme
dibangun atas kekuasaan monarik-monarki yang kuat, sedangkan di Eropa
Tengah dan Eropa Timur nasionalisme terutama dibentuk atas dasar-dasar
nonpolitis yang kemudian dibelokkan ke nation-state yang sifatnya politis
juga. Namun banyak sarjana berpendapat bahwa nasionalisme mendapat
bentuk yang paling jelas untuk pertama kali pada pertengahan
kedua abad ke-18 dalam wujud revolusi besar Perancis dan Amerika Utara.
Menurut Profesor W. F. Wertheim, nasionalisme dapat dipertimbangkan
sebagai suatu bagian integral dari sejarah politik, terutama apabila
ditekankan pada konteks gerakan-gerakan nasionalisme pada masa
pergerakan nasional. Lagi pula Wertheim juga menegaskan bahwa faktor-
faktor seperti perubahan ekonomi, perubahan sistem status, urbanisasi,
reformasi agama Islam, dinamika kebudayaan, yang semuanya terjadi dalam
masa kolonial telah memberikan kontribusi perubahan reaksi pasif dari
pengaruh Barat kepada reaksi aktif nasionalisme Indonesia. Faktor-faktor
tersebut telah diuraikan secara panjang lebar dalam bab-bab buku
karangannya yang berjudul : Indonesian Society in Transision: A Study of
Social Change(1956).
Pertumbuhan nasionalisme Indonesia ternyata tidak sederhana seperti
yang diduga sebelumnya.Selama ini nasionalisme Indonesia menunjukkan
identitasnya pada derajat integrasi tertentu.
Nasionalisme sekarang harus dapat mengisi dan menjawab tantangan
masa transisi. Tentunya nilai-nilai baru tidak akan menggoncangkan
nasionalisme itu sendiri selama pendukungnya yaitu bangsa Indonesia tetap
mempunyai sense of belonging, artinya memiliki nilai-nilai baru yang
disepakati bersama. Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk
kepentingan dan kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang
segala bentuk penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang,

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 63
kelompok-kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa.Nasionalisme
tidak membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras.
Hal – hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme , antara lain :
a. Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan dalam
wilayahnya.
b. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari
belenggu kekuasaan absolut, agar manusia mendapatkan hak –
haknya secara wajar sebagai warga negara.
c. Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
d. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.
Sejarah munculnya faham nasionalisme di dunia, juga tidak lepas dari
pengaruh perang kemerdekaan Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis
dan meletusnya revolusi industri di Inggris.Melalui revolusi perancis, paham
nasionlisme meyebar luas ke seluruh dunia.
Prinsip – prinsip nasionalisme, menurut Hertz dalam bukunya Nationality
in History and Policy, antara lain :
a. Hasrat untuk mencapai kesatuan
b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
c. Hasrat untuk mencapai keaslian
d. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
B. Peran Pemuda dalam sejarah Indonesia.

Kebangkitan Nasional 1908


Berdasarkan Sejarah, tonggak awal Kebangkitan Nasional disebutkan
dengan diawali berdirinya Organisasi Budi Oetomo tahun 1908. Organisasi
yang dimotori oleh para mahasiwa Stovia, sekolah kedokteran yang didirikan
Belanda untuk anak priyayi Indonesia. Namun hal ini masih menjadi
perdebatan karena Budi Oetomo tidak bersifat Nasional. Organisasi ini hanya
ada di Jawa dan memang khusus diperuntukkan bagi orang Jawa.
Kontroversi Sejarah tersebuttidak bisa menafikan bahwa sejak saat itu
perjuangan para pemuda telah memasuki babak baru. Perjuangan melalui
sarana organisasi telah dimulai. Walaupun dimulai oleh organisasi

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 64
yangbersifat kedaerahan, kesadaran untuk menyatu dalam suatu bangsa
sudah ada.

Sumpah Pemuda 1928


Setelah Perang Dunia I, filsafat Nasionalisme abad pertengahan, mulai
merambat ke negara-negara jajahan melalui para mahasiswa negara jajahan
yang belajar ke negara penjajah. Soepomo, Mohammad Hatta, dan Sutan
Syahrir sudah aktif berdiskusi tentang masa depan negaranya ketika mereka
masih belajar di Benua Eropa. Di dalam negeri sendiri, Soekarno sejak
remaja, masa mahasiswanya bahkan setelah lulus kuliahnya, terus aktif
menyuarakan tuntutan kemerdekaan bagi negerinya lewat berbagai
organisasi yang tumbuh di abad 20. Pada masa ini juga banyak diciptakan
lagu-lagu kebangsaan yang sarat dengan muatan semangat Nasionalisme
seperti Indonesia Raya, Dari Sabang Sampai Merauke, Padamu Negeri, Maju
Tak Gentar dan lain sebagainya. Dua puluh tahun setelah Kebangkitan
Nasional, kesadaran untuk bersatu ke dalam satu negara, bangsa dan
bahasa Indonesia, telah disadari oleh para pemuda yang sudah mulai
terkotak-kotak dengan organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong
Celebes, Jong Sumatera dan lain-lain, kemudian diwujudkan secara nyata
dengan menggelorakan Sumpah Pemuda di tahun 1928.

Proklamasi Kemerdekaan 1945


Peristiwa ini diawali dengan kenekatan para pemuda yang menculik
Soekarno-Hatta ke daerah Rengasdengklok. Tindakan ini diambil oleh para
pemuda dengan maksud untuk mengamankan Soekarno-Hatta dari pengaru
Jepang, agar mereka mau secepatnya untuk mendeklarasikan kemerdekan
Republik Indonesia. Hal ini bertujuan agar kekalahan Jepang tidak
dimanfaatkan oleh Belanda untuk masuk kembali dan menjajah Indonesia
lagi. Penculikan ini membawa hasil dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Momen bersejarah ini menjadi tonggak
penting dalam kehidupan dan kelangsungan bangsa Indonesia selanjutnya.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 65
Lahirnya Orde Baru 1966
Tepat 20 tahun setelah kemerdekaan, terjadi huru-hara Pemberontakan
G30S/PKI dan eksesnya. Tanpa peran besar mahasiswa dan organisasi
pemuda serta organisasi sosial kemasyarakatan di tahun 1966, Soeharto dan
para tentara tidak mungkin bisa ‘merebut’ kekuasaan dari Orde Lama
Soekarno. Tetapi syang, penguasa Orde Baru mendepak para pemuda dan
mahsiswa yang telah menjadi motor utama pendorong mobil RI yang
mogok, sekaligus penggantian sopir dari Soekarno ke Soeharto. Bahkan
sejak akhir tahun 1970-an para mahasiswa dibatasi ruang geraknya dalam
berpolitik dan didukung ke dalam ruang-ruang kuliah di kampus lewat
NKK/BKK.

Lahirnya Orde Reformasi 1998


Pemerintahan Orde Baru yang walaupun secara kasat mata telah
menampakkan adanya kemajuan dalam kehidupan masyarakat,
sesungguhnya dibangun dengan fondasi ekonomi yang rapuh, tergerogoti
oleh jejaring KKN. Krisis moneter mengawali kejatuhan pemerintah Orde
Baru. Selain itu, gelombang aksi mahasiswa yang terus menggelora menjadi
bagai deburan ombak yang tak pernah berhenti. Akhirnya Orde Baru pun
menyerah dan perpindahan kekuasaan itu terjadi. Demikianlah, para pemuda
menjadi tulang punggung sebuah peradaban. Apalah jadinya sebuah bangsa
tanpa pemuda, tanpa pemuda berkontribusi, tanpa pemuda yang sadar,
tanpa pemuda yang dengan semangat cinta kepada tanah air dan
bangsanya mengalahkan kecintaan terhadap dirinya sendiri ????? TIDAK
AKAN ADA SEJARAH BANGSA INDONESIA, tidak akan ada Revolusi Perancis,
tidak ada perjuangan menegakkan kebenaran. Tanpa mengurangi rasa
hormata akan peran orang tua (justru orang tualah yang kemudian
membimbing generasi muda menemukan bintangya), keseluruhan nilai yang
ada dalam diri pemuda menyiratkan secerah harapan bagi bangsa untuk
bangkit, untuk membela tanah air dan bangsa, untuk mewujudkan
ketahanan Nasional Indonesia, dan untuk membangkitkan bangsa Indonesia
dari jurang keterpurukan.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 66
TEKNIK PERSIDANGAN

Setiap bentuk persekutuan (perkumpulan) dua orang atau lebih yang


bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat dalam suatu ikatan
hirarkis, dimana senantiasa terdapat hubungan antar sesama (atasan dan
bawahan) disebut Organisasi. Karena itu, secara hirarkis organisasi merupakan
wadah kegiatan administrasi. Manajemen dan proses antar personil yang ada
didalamnya.
Dalam melaksanakan seluruh aktivitasnya, sebagai upaya untuk mencapai
tujuan bersama organisasi itu, senantiasa bertitik tolak pada peraturan-peraturan
(hasil keputusan Musyawarah) yang telah ditanamkan dalam organisasi dan
dijiwai oleh seluruh anggotanya. Keputusan-keputusan yang diambil dalam
persidangan tentunya merupakan kebijaksanaan organisasi yang harus ditaati
oleh anggotanya.
Penguasaan tata cara persidangan merupakan pengetahuan yang
semestinya dimiliki oleh setiap pemimpin maupun anggota organisasi, karena
persidangan yang akan melahirkan keputusan-keputuasan merupakan factor
dominan dalam menentukan laju organisasi, bahkan pemerintahan dan
kehidupan masyarakat banyak. Selain itu, persidangan dalam segala aspeknya
merupakan hal yang harus senantiasa diperhatikan, manakala suatu organisasi
yang tidak mau terjebak oleh keputusan-keputusan yang kaku atau mungkin
merugikan orang banyak.

A. Pengertian Persidangan
Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya untuk manghasilkan keputusan sebagai
sebuah kebijakan.

B. Macam-macam Sidang
Ditinjau dari segi pesertanya (instansi pengambilan keputusan), sidang
sebagai berikut:
1. Sidang Pleno

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 67
a. Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
permusyawaratan.
b. Sidang pleno dipimpin oleh presidium sidang.
c. Sidang pleno dipandu oleh steering committee (panitia pengarah).
d. Sidang pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan permusyawaratan.
2. Sidang Komisi
a. Sidang komisi diikuti oleh anggota masing-masing komisi.
b. Anggota masing-masing komisi adalah peserta dan peninjau yang
ditentukan oleh sidang pleno.
c. Sidang komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang
sekertaris sidang komisi.
d. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi dalam
komisi tersebut.
e. Sidang komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari
komisi yang bersangkutan.
3. Sidang Sub Komisi
a. Sidang sub komisi diikuti oleh anggota masing-masing komisi.
b. Sidang sub komisi adalah pembagian dari komisi yang ada untuk
membahas hal yang lebih spesifik dan detail.
c. Sidang sub komisi lebih terbatas dalam sidang komisi guna
mematangkan materi lanjutan dan ketika sidang komisi dianggap
cukup, maka tidak perlu diadakan sidang sub komisi.
4. Sidang Paripurna
a. Sidang paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
permusyawaratan.
b. Sidang paripurna dipimpin oleh presidium sidang.
c. Sidang paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan
yang berhubungan permusyawaratan.

Bila ditinjau dari jabatannya, sidang terbagi menjadi:


1. Kongres / Muktamar / Munas / Mubes

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 68
2. Muyawarah Daerah (Musda)
3. Konferensi
4. Rapat Tahunan Anggota
5. Rapat Kerja dan lainnya

C. Syarat atau Unsur Persidangan


Untuk melakukan persidangan, ada beberapa syarat dan unsur yang
harus diwajibkan (ada), seperti:

1. Tempat atau Ruang Sidang


Sebagai pertemuan formal, sidang memerlukan tempai yang
memadai, agar sidang dapat berjalan dengan lancar dan tertib, serta
tujuan yang dihendaki tercapai. Oleh karena itu, persyaratan dibawah ini
perlu mendapat perhatian, seperti:
- Tempat cukup luas
- Ruangan harus bersih dan sehat
- Keamanan terjamin

2. Waktu Sidang
Sebelum sidang dilaksanakan, faktor waktu sudah harus menjadi
pertimbangan. Karena itu, disiplin waktu bagi semua pihak (majelis
sidang) merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kelancaran
tercapainya tujuan dalam sidang.
Oleh sebab itu, waktu sidang hendaknya ditentukan sebaik mungkin,
sehingga tidak memberatkan dan menjenuhkan para peserta sidang,
seperti lamanya sidang, waktu istirahat, waktu ibadah, waktu makan,
dan lain sebagainya.

3. Peserta Sidang
Peserta sidang adalah peserta yang mengikuti proses persidangan
yang merupakan anggota dari organisasi, yang nantinya menjadi
penentu setiap kebijakan/keputusan dari permasalahan yang dibahas

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 69
dalam persidangan. Peserta sidang ditentukan berdasarkan tata tertib
yang telah di sepakati. Peserta sidang biasanya terdiri dari peserta
penuh (aktif) danpeserta peninjau (pasif dan peninjau).
Untuk menjadi peserta sidang yang baik, peserta sidang harus
memiliki etika, antara lain:
- Disiplin
- Berbicara setelan mendapatkan izin dari presidium sidang
- Interupsi / penyelaan /pemotongan pembicaraan dengan
mengikuti aturan
- Saling menghormati dan menghargai antara peserta sidang
- Tidak menyinggung permasalahan Agama / Ras / Suku (dalam
perdebatan)
- Kerjasana antara pihak-pihak yang terkait dengan persidangan

4. Perlengkapan
Dalam menunjang pelaksanaan persidangan, maka seharusnya
diperhatikan peralatan yang dibutuhkan hendaknya dipenuhi, misalnya:
- Palu dan tatakan palu sidang
- Kursi dan meja sidang
- Podium
- Notulensi
- Laptop da Printer (jika diperlukan)
- Pengeras Suara (jika diperlukan)
- LCD proyektor (jika diperlukan) dan lainnya

5. Tata Tertib Sidang


Tata tertib persidangan merupakan hasil dari kesepakatan seluruh
peserta sidang melalui cara (musyawarah mufakat) dengan
memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal yang
terjadi dimasyarakat. Agar acara persidangan berjalan dengan lancar,
maka diperlukan tata tertib yang mendukung terciptanya kelancaran

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 70
tersebut. Dengan demikian perlu disusun tata tertib yang menyangkut,
antara lain:
- Nama, waktu dan tempat persidangan
- Penjelasan peserta, hak, kewajiban dan quorum peserta sidang
- Peraturan hak suara dalam persidangan
- Peraturan pemilihan pemimpin sidang
- Peraturan mengenai keputusan sidang dan sebagainya

6. Sanksi-sanksi
Pesrta sidang yang tidak mematuhi persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran dan usulan dari peserta sidang. Biasanya
mekanisme yang terjadi dalam pemberian sanksi didahului oleh
peringatan (sampai 3 kali) kepada peserta sidang yang melanggar
aturan-aturan tersebut, kemudian dengan kesepakatan bersama,
presidium sidang boleh mengeluarkan peserta sidang dari forum
persidangan, atau mengambil kebijakan lain dengan atau tanpa
kesepakatan peserta sidang yang lainnya.

7. Pimpinan atau Presidium Sidang


Pimpinan sidang/presiduum teridir dari presidium sidang I, II, III,
dsb. Sukses atau tidaknya sidang, sangatlah ditentukan pada pimpinan
sidang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
pimpinan sidang, antara lain:
- Mengarahkan sidang dalam menyelesaikan masalah
- Menjelaskan masalaah yang akan dibahas
- Memberikan kesempatan berbicara pada peserta sidang
- Peka terhadap masalah yang berkembang
- Tidak mudah terpancing emosi dan tidak melaksanakan kehendak
- Menyimpulkan dan menjelaskan hasil-hasil keputusan yang diambil
serta mengesahkan untuk mendapat kesepakatan dalam
pengambilan keputusan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 71
Untuk menjadi pimpinan sidang, ada beberapa hal syarat yang harus
dimiliki, yakni:
- Mempunyai sikap leadership
- Mempunyai pengetahuan yang cukup (luas)
- Bijaksana dan bertanggung jawab
- Peka terhadap situasi dan cepat untuk mengambil inisiatif dalam
situasi kritis

Etika yang hawus dimiliki oleh pimpinan sidang, antara lain:


- Simpatik, menarik, tegas, dan disiplin
- Sopan santun dan hormat dalam kata dan perbuatan
- Bersiakp adil dan bijaksana terhadap peserta sidang
- Menghargai pendapat orang lain (peserta sidang)

Faktor menjadi pimpinan siddang, antara lain:


- Karena jabatan atau kedudukan
- Ditinjau oleh atasan
- Ditinjau / dipilih oleh peserta sidang

8. Sekretaris dan Anggota Sidang


Untuk membantu kelancaran jalannya persidangan dan menjaga
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam sidang, maka diperlukan
anggota atau sekretaris sidang untuk mencatat jalannya acara dan
masalah-masalah yang berkembang dipersidangan, sehingga
memudahkan untuk menganalisa dan kemungkinan peninjauan kembali,
baik sebelum maupun sesudah diambil keputusan.

9. Keputusan atau Kesimpulan Sidang


Keputusan/kesimpulan sidang merupakan hasil dari seluruh proses
dan pelaksanaan persidangan setelah diformulasikan dari semua
pendapat peserta sidang yang kemudian disepakati bersama. Dan

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 72
keputusan inilah yang kemudian dijadiakan bahan atau landasan bagi
anggota organisasi dalam pengembangannya.
Dalam pengambilan keputusan, agar keputusan tidak bertentangan
dengan kehendak dan tujuan organisasi, maka keputusan harus diambil
dengan jalan musyawarah dan mufakat. Karena itu langkah-langkah
untuk mengambil keputusan bisa dilakukan dengan sistem demokrasi
(suara terbayak), prinsip aklamasi dan berdasarkan kompromi (Lobying),
yaitu dimana para peserta dan pimpinan sidang terdapat kesepakatan.
Untuk mengacu ke arah prinsip-prinsip itu di atas, dalam sidang
dilakukan proses:
- Kwalifikasi, saling menyatakan pendapat di antara peserta
- Interpretasi, penafsiran pendapat agar diperoleh kejelasan
- Motivikasi, penggunaan alasan yang logis
- Integrasi, pernyataan semua pendapat, sebagai kesimpulan yang
dapat diterima oleh peserta sidang, serta dijadikan sebagai
keputusan sidang
Dalam persidangan bisa terjadi munculnya move-move (langkah-
langkah) yang dapat meramaikan jalannya persidangan, bahkan
digunakan sebagai alat untuk memenangkan sidang, seperti:
a. Schorsing/pending (penundaan), memberhentikan sidang untuk
sementara waktu dengan tujuan tertentu, seperti:
- Sudah memasuki waktu istirahat, ibadah, makan, dan lainnya yang
sudah ditentukan
- Digunakan untuk komunikasi non-formal diluar persidangan
- Untuk menghadapi keadaan darurat (chaos)
- Refreshing, ketika menghadapi situasi yang stagnant dalam
persidangan
b. Lobbying (obrolan-obrolan), antara peserta dan pimpinan sidang
dalam waktu etrtentu, untuk mencari kesesuaian faham yang tidak
dapat diambil dalam persidanngan. Kedua point ini, juga dilakikan
apabila dalam persidangan mengalami jalan buntu, atau peserta
sidang mengalami kekelahan maka dilakukan schorsing.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 73
c. Walk out (keluar), suatu keadaan/situasi yang terjadi, tidak
menyetujui dengan kesepakatan sidang karena persidangan sudah
tidak relevan dengan prinsip-prinsip yang ada.
d. PK (Peninjauan kembali), mekanisme yang digunakan untuk
mengulang kembali pembahasan/keputusan yang telah ditetapkan
dan disepakati, jika dianggap terdapat kekeliruan didalamnya.
e. Intruption (memotong pembicaraan), dalam persidangan, sering
terjadi usaha pemotongan pembicaraan dari seorang peserta
terhadap peserta lainnya atau pimpinan sidang sekalipun. Dalam
upaya inilah digunakan istilah “intrupsi’ yang pada hakikatnya
meminta keempatan untuk berbicara. Dalam setiap organisasi ada 4
(empat) istilah intrupsi yang sering berkembang dalam setiap
persidangan, yaitu:
- Interruption Point Of Order (meminta kesempatan untuk
berbicara/argumentasi), istilah ini digunakan oleh peserta sidang
manakala yang diintrupsi, baik itu peserta lain atau pimpinan
sidang, dipandang melakuakan pembicaraan yang menyimpang
dari masalah yang dibicarakan.
- Interruption Point Of Information (meminta atau memberikan
penjelasan), pemotongan seperti ini dapat dilakukan peserta
terhadap peserta lain atau pimpinan sidang, untuk diberikan dan
atau memberikan informasi sebagai pelengkap dari apa yang telah
disampaikan.
- Interruption Point Of Clarification (meminta diperjelas), hali
ini dilakukan untuk memperjelas masalah, agar tidak terjadi
perdebatan pendapat yang menajam dalam persidangan.
- Interruption Point Of Personal Prevelage (permintaan untuk
pembersihan nama), digunakan untuk melakukan pembelaan yang
bersifat personal/privasi.

f. Kliring, memotong pembicaraan diatas interupsi.

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 74
Dalam persidangan, palu sidang mempunyai peranan penting untuk
kelancaran jalannya sidang.Mulai dari penempatan, pemegangan sampai
pada penggunanan/ketukannya pula mempunyai etika tersendiri, jika
salah dalam menggunakan atau mengetukan palu sidang bisa
mengakibatkan ketegangan-ketegangan di antara peserta (audiens)
yang ada. Adapun penggunaan atau ketukan-ketukan palu sidang
adalah sebagai berikut:
a. Satu kali (1x) ketukan digunakan untuk:
- menyerahkan dan menerima palu sidang kepada pimpinan sidang
terpilih
- mengesahkan keputusan sidang
- Men-schorsing atau mencabutnya kembali jika hanya satu kali 15
menit (1 x 15 menit)
- Mencabut kembali atau membatalkan ketukan keputusan
terdahulu yang dianggap keliru
b. Dua kali (2x) ketukan digunakan untuk:
- Schorsing sidang yang lamanya 2 x 15 menit atau 2 x 30 menit
c. Tiga kali (3x) ketukan digunakan untuk:
- Membuka atau menutup acara sidang
- Mengambil keputusan dan mengesahkan hasil sidang akhir secara
keseluruhan (consederan)
d. Empat kali atau lebih (4x/>) digunakan untuk:
- Menenangkan atau meminta perhatian peserta sidang untuk tidak
gaduh

Beberapa contoh-contoh menggunakan ketukan palu sidang dalam


aturan organisasi, dan lainnya, seperti:
a. Mengesahkan keputusan sidang point per point, bab per bab dan
lainnya
- Ketuk palu sidang sebanyak (1x), suara palu sidang (tok,.).
b. Menyerahkan dan
c. menerima palu sidang

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 75
- Dengan mengucapkan alhamdulillahirrabill’alamin, palu sidang
saya serahkan dari presidium sidang I kepada presidium sidang
terpilih/pimpinan sidang yang lain. Ketuk palu sidang sebanyak
(1x), suara palu sidang (tok,.).
- Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, palu sidang saya
terima presidium sidang I kepada presidium sidang
terpilih/pimpinan sidang yang lain. Ketuk palu sidang sebanyak
(1x), suara palu sidang (tok,.).
d. Men-schorsing atau pending dan mencabutnya acara sidang (1 x ...
menit)
- Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim,... sidang/acara/rapat
kita schorsing atau pending selama 1 x 15 menit, saya tutup.
Ketuk palu sidang sebanyak (1x), suara palu sidang (tok,.).
- Kemudian mencabutnya, dengan mengucapkan
alhamdulillahirrabill’alamin, schorsing atau pending selama 1 x 15
menit, saya cabut/buka. Ketuk palu sidang sebanyak (1x), suara
palu sidang (tok,.).
e. Men-schorsing atau pending dan mencabutnya acara sidang (2 x ...
menit)
- Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim,... sidang/acara/rapat
kita schorsing atau pending selama 2 x 15 menit...dsb., saya
tutup. Ketuk palu sidang sebanyak (2x), suara palu sidang
(tok,.tok,.).
- Kemudian mencabutnya, dengan mengucapkan
alhamdulillahirrabill’alamin, schorsing atau pending selama 2 x 15
menit...dsb., saya cabut/buka. Ketuk palu sidang sebanyak (2x),
suara palu (tok,.tok,.).

f. Pengesahan ketetapan atau keputusan sidang


- Dengan membaca alhamdulillahirrabill’alamin, hasil
ketetapan/keputusan,..... dinyatakan sah. Ketuk palu sidang
sebanyak (3x), suara palu sidang (tok,.tok,.tok,.).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 76
g. Membuka acara sidang resmi/formal
- Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim,
sidang/acara/rapat,..... secara resmi saya nyatakan dibuka. Ketuk
palu sidang sebanyak (3x), suara palu sidang (tok,.tok,.tok,.).
h. Menutup acara sidang resmi/formal
- Dengan mengucapkan alhamdulillahirrabill’alamin, sidang / acara /
rapat,..... secara resmi saya nyatakan ditutup. Ketuk palu sidang
sebanyak (3x), suara palu sidang (tok,.tok,.tok,.).

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 77
STRUKTUR PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 – 2018

Ketua Umum : Malik Abdul Aziz


Wakil Ketua Umum : Guntur Wijaya Putra
Sekertaris Umum 1 : Fitri Alfiah
Sekertaris Umum 2 : Muhamad Husaini
Bendahara Umum : Windiartie Danira

Pendayagunaan Aparatur Organisasi (PAO)


Kadiv : Neneng Khodijah
Wakadiv : Moch. Achasanul Cholikin
Anggota : Defitri Dwi Astuti
Euis Tatu Aisyah
M. Urfan Syafrudien
Rahma Setyana
Siti Latifah

Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (AdKesMa)


Kadiv : Nabila
Wakadiv : Nurhayati
Anggota : Adetia Kristianingsih
Fatma Juli Astuti
Hikmatuzzakiyah
Indriyani
Jarkasih

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 78
Minat Bakat dan Olahraga (MBO)
Kadiv : Ade Agustian
Wakadiv : Bima Rizky
Anggota : Adelia astari
Dhian Marsendhianto
Meilita Sari
Nurul Apriliyanti
Winarti Khasanah

Kewirausahaan (KWH)
Kadiv : Tri Febriani Krisna
Wakadiv : Novran Yudha Darmawan
Anggota : Agung Kurniawan
Aulia Anjani
M. Chairul Lambang
Regi Chris Cahyanto
Rizka Dwi Astari

Kerohanian
Kadiv : Tubagus Ahmad Miskail Farqu Sibqi
Wakadiv : Gusti Triyanto
Anggota : Bigway Simatupang
Dwi Febriana
Nurhalimah
Riki
Veronica Nely Saragih

Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD)


Kadiv : Hani Agustiani
Wakadiv : Nurul Bashit Alfiah
Anggota : Darsaputra
Rika Nursela

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 79
Risama Muzayana
Wawan Saputra

Hubungan Masyarakat dan Informasi Komunikasi (Humas Dan


Infokom)
Kadiv : Diaz Miranda
Wakadiv : I.V Agung Eko Priyono
Anggota : Kintan Mirna Sari
Raesita Anggi Faradila
Resy Anggraini
Siti Rohma
Sari Nurhayati

MODUL LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ORGANISASI


HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG
PERIODE 2017 - 2018 80

Anda mungkin juga menyukai