Latihan Dasar
Kepemimpinan
Organisasi
A. Pengertian Konstitusi
Pengertian konstitusi menurut CF. Strong, bahwa konstitusi adalah
sebuah naskah ataupun sekumpulan peraturan peraturan yang terpisah yang
mengandung otoritas sebagai hukum tata Negara/ tata organisasi.Kemudian
CF. Strong juga membagi dua konstitusi menjadi konstitusi dokumenter
(documentary constitution, dan konstitusi nondokumenter (non-documentary
constitution).
Konstitusi adalah bentuk peraturan perundangan yang tertinggi yang
menjadi dasar dan sumber semua peraturan perundangan yang ada
dibawahnya, dalam suatu organisasi.Contoh : negara indonesia kontitusinya
adalah UUD 1945, HMM konstitusinya adalah AD/ART organisasi.
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang
berisian aturan dasar dan ketentuan hukum untuk menjalankan suatu
organisasi yang wajib dipatuhi oleh setiap anggota organisasi.
- Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang biasa disingkat
AD/ART merupakan landasan operasional dalam menjalankan suatu
organisasi/ usaha, untuk mencapai visi, misi, tujuan.Yang berfungsi
untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi.juga
sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan / hukum dalam
konteks tertentu dalam organisasi.
- Anggaran Rumah Tangga berfungsi menerangkan hal-hal yang belum
spesifik pada Anggaran Dasar atau yang tidak diterangkan dalam
Anggaran Dasar,Karena Anggaran Dasar hanya mengemukakan
pokok-pokok mekanisme organisasi saja. Yang merupakan perincian
pelaksanaan AD.
B. Tujuan Konstitusi
1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang –
wenang maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi
tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan
merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM
orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi Negara / organisasi tidak akan berdiri dengan kokoh.
BAB I
Nama, Waktu, dan Tempat
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang,
dapat disingkat HMM-UNPAM.
Pasal 2
Waktu
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang didirikan pada hari
Selasa, 6 Juni 2006.
Pasal 3
Tempat
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang berkedudukan di
Universitas Pamulang.
BAB II
Azas, Sifat, dan Tujuan
Pasal 4
Azas
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang berazaskan Pancasila
dan UUD 1945 NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Tri Darma Perguruan Tinggi.
(Pendidikan, Penelitian,dan Pengabdian kepada Masyarakat).
Pasal 6
Tujuan
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang bertujuan: Menciptakan
mahasiswa yang unggul, profesional, dan bertanggung jawab serta mampu
melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada masyarakat).
BAB III
Status, Fungsi, dan Usaha
Pasal 7
Status
Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang adalah organisasi
Internal kampus Universitas Pamulang.
Pasal 8
Fungsi
a. Wadah penyaluran kreatifitas dan pembelajaran Mahasiswa Program Studi
Manajemen Universitas Pamulang.
b. Wadah pembinaan, pelatihan dan pengembangan anggota HMM-UNPAM.
c. Sarana komunikasi sosial antara anggota HMM-UNPAM dengan organisasi
kemahasiswaan atau lembaga lain (organisasi di Universitas Pamulang dan
Instansi-Instansi lainnya).
BAB IV
Keanggotaan
Pasal 10
a. Anggota HMM-UNPAM adalah seluruh Mahasiswa Prodi Manajemen
Universitas Pamulang.
b. Anggota HMM-UNPAM terdiri dari:
1. Anggota Aktif.
2. Anggota Pasif.
c. Setiap Anggota HMM-UNPAM memiliki hak dan kewajiban.
d. Ketentuan mengenai keanggotaan Himpunan Mahasiswa Manajemen diatur
dalam ART.
Pasal 11
Kedaulatan Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang, berada di
tangan anggota yang pelaksanaannya diatur dalam AD (Anggaran Dasar) dan
ketentuan penjabarannya.
BAB VI
Pimpinan Organisasi
Pasal 12
a. Kekuasaan dan keputusan tertinggi pada ketua HIMPUNAN MAHASISWA
MANAJEMEN, berdasarkat musyawarah/mufakat pengurus.
b. Pimpinan HMM-UNPAM dipilih dari dan oleh anggota HMM-UNPAM melalui
pemilihan Musyawarah Besar (MUBES) yang diadakan HMM-UNPAM.
BAB VII
Pengurus Organisasi
Pasal 13
a. Pengurus HMM-UNPAM terdiri dari:
1. Badan Pengurus Harian, yaitu:
- Ketua Umum
- Wakil Ketua Umum
- Sekretaris 1
- Sekretaris 2
- Bendahara Umum
2. Pengurus Presidium, yaitu: Badan Pengurus Harian ditambah Kepala
Divisi dan Wakil Kepala Divisi.
3. Pengurus Biasa, yaitu: Semua Anggota HMM-UNPAM aktif, yang masuk
dalam struktural dibawah jajaran Kepala Divisi dan Wakil Kepala Divisi.
Pasal 14
Pembina
Pembina HMM-UNPAM terdiri dari yang tercantum dalam SK Rektor dan
SK HMM-UNPAM atau anggota HMM-UNPAM yang pernah menjabat
sebagai pengurus presidium sebanyak 2 kali Periode.
Pasal 15
Alumni
a. Alumni HMM-UNPAM adalah alumnus mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi
Manajemen Universitas Pamulang sebagai anggota atau pernah menjadi
pengurus serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan HMM-UNPAM.
b. Alumni HMM-UNPAM berhak memberi saran, kritik, pendapat dan mengawasi
organisasi HMM-UNPAM.
BAB IX
Musyawarah Besar dan Rapat
Pasal 16
Musyawarah Besar
Musyawarah Besar (MUBES) adalah musyawarah tertinggi yang dilaksanakan
oleh Anggota HMM-UNPAM.
Pasal 17
Musyawarah Besar (MUBES) dilaksanakan satu kali dalam satu periode.
Pasal 18
Rapat
Rapat-rapat HMM-UNPAM terdiri dari:
1. Rapat Kerja
BAB X
Quorum dan Pengambilan Keputusan
Pasal 19
Quorum
a. Rapat–rapat sebagaimana tersebut dalam BAB IX AD (Anggaran Dasar) ini
adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah lebih satu
dari jumlah peserta.
b. Jika ayat 1 tidak terpenuhi maka dilakukan skorsing selama 1x15 menit dan
setelah itu dinyatakan sah.
Pasal 20
Pengambilan Keputusan
Seluruh pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat dan apabila tidak terpenuhi maka keputusan diambil serta dianggap sah
berdasarkan suara terbanyak.
BAB XI
Keuangan dan Harta Benda
Pasal 21
a. Keuangan dan harta benda HMM-UNPAM dikelola dengan prinsip
transparansi, efektif, efesien,dan bertanggung jawab.
b. Keuangan dan harta benda HMM-UNPAM diperoleh dari uang kas HMM-
UNPAM, iuran, sumbangan anggota HMM-UNPAM, sumbangan alumni,
BAB XII
Lambang
Pasal 22
Himpunan mahasiswa manajemen mempunyai lambang dengan bentuk serta
makna sebagaimana diatur dalam ART.
BAB XIII
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 23
a. Hal-hal yang tidak diatur didalam Anggaran Dasar akan diatur didalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang merupakan pula perincian pelaksanaan
Anggaran Dasar (AD).
b. ART dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan
dengan AD
BAB XIV
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 24
BAB XV
Pembekuan, Pembubaran dan Pengaktifan Kembali
Pasal 25
a. Pembekuan dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dalam suatu
Musyawarah Besar (MUBES) dengan dihadiri oleh sedikitnya 2/3 dari jumlah
peserta dan disetujui oleh 1/2 lebih satu dari peserta MUBES.
b. Dalam hal organisasi dibubarkan, maka kekayaan organisasi diserahkan
kepada Program Studi Manajemen dengan catatan untuk keperluan Prodi
Manajemen Universitas Pamulang.
c. Pengaktifan kembali organisasi dilakukan dalam suatu musyawarah antara
pengurus baru dengan Program Studi Manajemen yang disahkan atas dasar
persetujuan Rektor melalui Surat Keputusan (SK).
BAB XVI
Aturan Tambahan
Pasal 26
a. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) akan diatur didalam rapat kepengurusan.
b. Segala macam bentuk peraturan, ketentuan, ataupun keputusan yang di
keluarkan oleh badan – badan dalam HMM-UNPAM tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
c. Anggaran Dasar berlaku sejak tanggal di tetapkannya.
d. Hal-hal lain yang tidak diatur di dalam AD dan ART, diatur juga dalam:
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 155 /U/1998 TENTANG; PEDOMAN UMUM ORGANISASI
BAB I
Umum
Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas
Pamulang merupakan penjabaran lebih lanjut dari ANGGARAN DASAR.
BAB II
Arti Lambang HMM-UNPAM
Pasal 2
Logo Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Pamulang terdiri dari dua
lingkaran, huruf HMM dan kata Himpunan Mahasiswa Manajemen.Huruf HMM
pada bagian logo adalah menandakan identitas dan memiliki arti penegasan
bahwa ini adalah logo himpunan dari mahasiswa manajemen.
Lingkaran pertama adalah yang mengandung makna arti sama dengan
Universitas Pamulang yang mengacu pada pengembangan dunia dalam era
globalisasi tak putus-putus namun merupakan satu kesatuan yang bulat. Dan
pada organisasi bahwa kita dalam satu organisasi bersama-sama memupuk
kebersamaan dalam mengadakan pembelajaran dan pengembangan wawasan,
minat, bakat, serta kreatifitas yang bersifat positif.
Lingkaran yang kedua memiliki arti sama pada visi Universitas Pamulang yang
Himpunan Mahasiswa Manajemen dan Program Studi Manajemen sendiri berada
dalam naungan serta lingkup Universitas Pamulang yaitu pijakan landasan
kehidupan baik langkah-langkah besar dan langkah-langkah kecil yang
berlandaskan pada keimanan dan ilmu pengetahuan.
BAGIAN I
Syarat-Syarat Keanggotaan
Pasal 3
a. Anggota Aktif adalah anggota yang telah memenuhi ketentuan yang ada
pada pasal 4 dan 5 yang meliputi :
1. Anggota Istimewa, yaitu Anggota yang termasuk dalam Struktural
Presidium .
2. Anggota Biasa, yaitu anggota yang berada dibawah Struktural Kepala
Divisi dan Wakil kepala Divisi
b. Anggota Pasif adalah seluruh mahasiswa program studi manajemen
Universitas Pamulang yang tidak termasuk anggota aktif HMM-UNPAM.
BAGIAN II
Kriteria Keanggotaan
Pasal 4
Terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang.
Pasal 5
Keanggotaan aktif Himpunan Mahasiswa Manjemen Universitas Pamulang di
tentukan dari :
a. Mengisi formulir data anggota HMM-UNPAM.
b. Lulus mengikuti MAPERCA yang diadakan HMM-UNPAM
c. Pernah mengikuti LDKO (Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi) HMM-
UNPAM dan dinyatakan lulus.
d. Menerima sertifikat LDKO (Latihan dasar kepemimpinan organisasi) dan kartu
tanda anggota HMM-UNPAM
BAGIAN III
Kewajiban dan Hak Anggota
Pasal 6
Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik Himpunan Mahasiswa
Manajemen Universitas Pamulang.
b. Setiap anggota aktif berkewajiban mematuhi AD/ART HMM-UNPAM yang
berlaku.
c. Setiap anggota berkewajiban menjujung tinggi etika, sopan santun, &
moralitas dalam berperilaku dan menjaga aktifitas HMM-UNPAM.
d. Setiap anggota mematuhi dan melaksanakan keputusan – keputusan
Musyawarah Besar (MUBES).
e. Setiap anggota berkewajiban memelihara rasa kekeluargaan, kesetiakawanan
dan kegotong royongan.
f. Setiap anggota aktif harus berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan HMM-
UNPAM.
g. Setiap anggota aktif HMM-UNPAM di haruskan membayar uang kas dan besar
iuran kas berdasarkan kesepakatan para anggota aktif.
Pasal 7
Hak Anggota
BAGIAN IV
Pasal 9
Kehilangan Keanggotaan
a. Keluar atau pindah dari Program Studi Manajemen Universitas pamulang.
b. Meninggal dunia.
c. Mengundurkan diri dengan surat pernyataan dan disetujui oleh ketua HMM-
UNPAM.
d. Telah berakhir masa studinya di Program Studi Manajemen Universitas
Pamulang .
BAGIAN V
Pasal 10
Kembalinya Keanggotaan
Menyepakati dan menanda tangani surat perjanjian keanggotaan dan hanya
berlaku untuk 1 kali, yang disetujui Pengurus Presidium HMM-UNPAM.
Pasal 11
Syarat-syarat untuk dapat dipilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua
HMM-UNPAM
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berwatak serta bermoral baik.
b. Terdaftar sebagai anggota aktif HMM-UNPAM pada tahun ajaran yang sedang
berjalan dan memiliki IPK ≥ 3,00.
c. Sekurang – kurangnya telah duduk di semester III dan maksimal duduk di
semester VII.
d. Pernah menjadi pengurus aktif HMM-UNPAM diperiode sebelumnya minimal
satu periode dan dibuktikan dengan SK Rektor.
e. Mendapat dukungan dan kepercayaan dari anggota HMM-UNPAM.
f. Dapat meluangkan waktu dan sanggup bekerja aktif dalam tugas serta
tanggung jawab terhadap organisasi HMM-UNPAM.
g. Bagi ketua HMM-UNPAM yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih
kembali dengan ketentuan yang berlaku. Maksimal 2 periode dan laporan
pertanggung jawabannya dapat diterima pada saat MUBES.
BAB V
Kewajiban dan Hak Pimpinan Organisasi
BAGIAN I
Pasal 12
Kewajiban ketua HMM-UNPAM
a. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan ketentuan lain yang dikeluarkan di
dalam musyawarah besar.
b. Melaksanakan program kerjanya sebaik mungkin dan memberikan laporan
kepada Kepala Program Studi Manajemen secara berkala minimal setiap 6
(enam) bulan sekali.
BAGIAN II
Pasal 13
Kewajiban Wakil Ketua HMM-UNPAM
a. Melaksanakan dan mentaati AD/ART serta ketentuan lain yang telah
ditetapkan didalam MUBES.
b. Mengemban dan menjalankan tugas-tugas ketua umum pada saat ketua
umum berhalangan hadir dalam rapat maupun kegiatan-kegiatan lainnya.
c. Membantu tugas dan kewajiban ketua umum dengan tujuan mensukseskan
agenda kerja HMM-UNPAM.
d. Ikut serta membuat dan memberikan laporan pertanggung jawaban diakhir
masa jabatan kepada Kepala Program Studi Manajemen dan pihak-pihak
terkait (Dekan, Wakil Rektor 1 dan 3).
Pasal 14
Hak Ketua Umum HMM-UNPAM
a. Membentuk suatu panitia untuk sebuah acara.
Pasal 15
Hak Wakil Ketua Umum HMM-UNPAM
BAB VI
Pengurus Organisasi
Pasal 16
a. Struktur Pengurus HMM-UNPAM dipilih dan di susun oleh Ketua Umum HMM-
UNPAM.
b. Pengurus HMM-UNPAM dapat segera menjalankan tugasnya setelah
pelantikan.
Pasal 17
Wewenang Pengurus
a. Pengurus HMM-UNPAM mempunyai wewenang menentukan kebijakan
organisasi dan berkewajiban melaksanakan segala ketentuan sesuai dengan
AD/ART dan keputusan–keputusan Musyawarah Besar HMM-UNPAM.
b. Pengurus HMM-UNPAM dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
mendengar, dan memperhatikan secara sungguh – sungguh pertimbangan,
saran dan nasihat Kepala Program Studi Manajemen.
Pasal 18
Struktural Pengurus
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris Umum (1 dan 2)
d. Bendahara Umum
e. Divisi-Divisi:
1. Divisi Pendayagunaan Aparatur Organisasi (PAO)
2. Divisi Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (ADKESMA).
3. Divisi Minat Bakat Dan Olahraga (MBO).
4. Divisi Kewirausahaan (KWH).
5. Divisi Kerohanian.
6. Divisi Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD).
7. Divisi Hubungan Masyarakat dan Informasi Komunikasi (Humas Dan
Infokom).
Pasal 19
a. Wajib melaksanakan LDKO minimal 1 kali dan maksimal 2 kali da
lam satu periode.
b. Peserta LDKO merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas
Pamulang.
c. Pelaksanaan LDKO dibawah naungan Divisi Pendayagunaan Aparatur
Organisasi (PAO)
BAB VIII
Tugas dan Wewenang Pembina
Pasal 20
1. Ketua pembina berwenang, bertindak dan bertanggung jawab atas nama
pembina HMM-UNPAM.
2. Mengevaluasi kinerja (Memberikan kritik, saran dan arahan) kepengurusan
minimal 6 bulan sekali.
3. Dalam hal ada seorang anggota pembina, maka segala tugas dan wewenang
yang di berikan kepada ketua pembina, atau anggota pembina berlaku pula
baginya.
BAB IX
Musyawarah Besar
Pasal 21
1. Tugas dan wewenang Musyawarah Besar (MUBES):
a. Menilai dan mengesahkan atau menolak laporan pertanggung jawaban
pengurus HMM-UNPAM.
b. Merubah dan atau menetapkan AD/ART.
c. Memilih atau Menetapkan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HMM-
UNPAM.
Pasal 21
Musyawarah Besar Luar Biasa
a. Dalam keadaan tertentu yang sifatnya khusus dan mendesak, dapat
dilaksanakan Musyawarah Besar Luar Biasa.
b. Hasil keputusan-keputusan Musyawarah Besar Luar Biasa adalah sama
kedudukannya dengan MUBES.
BAB IX
Rapat–Rapat
Pasal 22
BAB XI
Perbendaharaan
Pasal 24
Pengelolaan Harta Benda Organisasi
a. Prinsip transparasi maksudnya adalah adanya keterbukaan tentang sumber
dan besar dana yang diperoleh serta arah dan besar dana yang sudah
dialokasikan.
b. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap dana yang digunakan bermanfaat
dalam rangka kebutuhan HMM-UNPAM.
c. Prinsip efisien maksudnya adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak
melebihi kebutuhan.
d. Prinsip tanggung jawab maksudnya adalah setiap satuan dana yang
diperoleh dapat dipertanggung jawabkan sumber dan keluarnya secara
tertulis dan bila perlu melalui bukti nyata.
e. Prinsip Halal maksudnya adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak
berasal dan tidak diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan
nilai-nilai agama, ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan AD/ART.
BAB XII
Aturan Tambahan
Pasal 25
1. Pengurus HMM-UNPAM berkewajiban melakukan sosialisasi terkait hasil
Musyawarah Besar kepada seluruh anggota HMM-UNPAM.
2. Pengurus berhak mendapatkan penghargaan berupa sertifikat
kepengurusan setelah LPJ kepengurusan diterima dan melunasi iuran kas
sebelum diadakannya mubes.
MANAJEMEN ORGANISASI
(KEORGANISASIAN)
A. Pengertian Organisasi
pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang
tergabung dalam kelompok-kelompok, yang terstruktur dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara
dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk
pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu.
1. Organisasi Menurut Stoner
B. Ciri-ciri Organisasi
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian
organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan
mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau
tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi
menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja
sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaiman cara
C. Ciri-Ciri Konflik :
a. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok
yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
b. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan
maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan
ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
c. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai dengan gejala-gejala
perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan
menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan
G. Strategi Konflik
Terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun
sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam
mengatasi kesulitan:
A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa
yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-
cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut
merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu
sendiri.Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme.
Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus
melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu
pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman
ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi
nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah
budaya bersama.
2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik,
keselamatan dan prestise bangsa.
3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial
yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai
bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-
bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu
hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.
Nasionalisme tersebut berkembang terus memasuki abad 20 dengan
kekuatan-kekuatan berikut :
(1) keinginan untuk bersatu dan berhasil dalam me-nyatukan wilayah
dan rakyat;
(2) perluasan kekuasan negara kebangsaan;
(3) pertumbuhan dan peningkatan kesa-daran kebudayaan nasional
dan
(4) konflik-konflik kekuasaan antara bangsa-bangsa yang terangsang
oleh perasaan nasional.
A. Pengertian Persidangan
Sidang adalah pertemuan formal suatu organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya untuk manghasilkan keputusan sebagai
sebuah kebijakan.
B. Macam-macam Sidang
Ditinjau dari segi pesertanya (instansi pengambilan keputusan), sidang
sebagai berikut:
1. Sidang Pleno
2. Waktu Sidang
Sebelum sidang dilaksanakan, faktor waktu sudah harus menjadi
pertimbangan. Karena itu, disiplin waktu bagi semua pihak (majelis
sidang) merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kelancaran
tercapainya tujuan dalam sidang.
Oleh sebab itu, waktu sidang hendaknya ditentukan sebaik mungkin,
sehingga tidak memberatkan dan menjenuhkan para peserta sidang,
seperti lamanya sidang, waktu istirahat, waktu ibadah, waktu makan,
dan lain sebagainya.
3. Peserta Sidang
Peserta sidang adalah peserta yang mengikuti proses persidangan
yang merupakan anggota dari organisasi, yang nantinya menjadi
penentu setiap kebijakan/keputusan dari permasalahan yang dibahas
4. Perlengkapan
Dalam menunjang pelaksanaan persidangan, maka seharusnya
diperhatikan peralatan yang dibutuhkan hendaknya dipenuhi, misalnya:
- Palu dan tatakan palu sidang
- Kursi dan meja sidang
- Podium
- Notulensi
- Laptop da Printer (jika diperlukan)
- Pengeras Suara (jika diperlukan)
- LCD proyektor (jika diperlukan) dan lainnya
6. Sanksi-sanksi
Pesrta sidang yang tidak mematuhi persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan
mempertimbangkan saran dan usulan dari peserta sidang. Biasanya
mekanisme yang terjadi dalam pemberian sanksi didahului oleh
peringatan (sampai 3 kali) kepada peserta sidang yang melanggar
aturan-aturan tersebut, kemudian dengan kesepakatan bersama,
presidium sidang boleh mengeluarkan peserta sidang dari forum
persidangan, atau mengambil kebijakan lain dengan atau tanpa
kesepakatan peserta sidang yang lainnya.
Kewirausahaan (KWH)
Kadiv : Tri Febriani Krisna
Wakadiv : Novran Yudha Darmawan
Anggota : Agung Kurniawan
Aulia Anjani
M. Chairul Lambang
Regi Chris Cahyanto
Rizka Dwi Astari
Kerohanian
Kadiv : Tubagus Ahmad Miskail Farqu Sibqi
Wakadiv : Gusti Triyanto
Anggota : Bigway Simatupang
Dwi Febriana
Nurhalimah
Riki
Veronica Nely Saragih