Anda di halaman 1dari 26

BUKU PANDUAN

MASA PERKENALAN
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
CABANG PALEMBANG
STT Sriwijaya Palembang, 10-12 Oktober 2014

Tema
Yang Menghidupkan

Created by : Sie Kesekretariatan & Sie Acara

Persaudaraan

(1 Raja-Raja 17: 7-24)


Subtema : Memperkokoh Persekutuan yang
Partisipatif
untuk
Membangun
Keadilan Sosial

SEKAPUR SIRIH

MEMORANDA PESERTA

Nama Peserta

__________________________________

Panggilan

__________________________________

Tempat/Tanggal Lahir

__________________________________

Alamat

__________________________________
__________________________________

PT/Fakultas/Jurusan

__________________________________

Hobby

__________________________________

Pengalaman Organisasi

__________________________________
__________________________________

Motto

__________________________________

Alasan masuk GMKI

__________________________________

Kelompok

: ___________

Salam dalam Kasih Yesus Kristus


Puji dan syukur kita panjatkan kepada Yesus Kristus yang telah memberikan kesehatan dan
waktu bagi kita untuk melaksanakan Masa Perkenalan bagi calon anggota baru GMKI Cabang
Palembang tahun 2014.
Buku ini disusun untuk dipakai sebagai panduan bagi peserta agar lebih mudah memahami
materi-materi dan mengikuti acara yang berlangsung. Kami berharap kiranya seluruh peserta dapat
mengikuti bagian demi bagian dari acara ini.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan buku acara ini terdapat kekurangan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta membantu pelaksanaan Masa
Perkenalan GMKI Palembang tahun 2014. kami juga mengucapkan selamat datang dan selamat
bergabung kepada calon anggota di GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Cabang
Palembang. Bapa Sorgawi memberkati saudara.
Ut Omnes Unum Sint
Shalom!
Palembang, 10-12 Oktober 2014

Panitia Pelaksana MAPER GMKI 2014

Palembang, Oktober 2014

( ......................................... )

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH


Panitia pelaksana MAPER GMKI 2014 Cabang Palembang mengucapkan terima kasih yang sebesar-

Biodata peserta ................................................................................................

Sekapur Sirih ...................................................................................................

ii

Daftar Isi ..........................................................................................................

iii

Ucapan Terima kasih .......................................................................................

iv

besarnya kepada :
1.

Sekolah Tinggi Sriwijaya, Palembang

2.

Pengurus STT Sriwijaya yang telah menyiapkan tempat bagi acara MAPER

3.

Gereja-gereja yang berada di Palembang yang terlibat dalam pemenuhan dana MAPER GMKI
2014

Tata Tertib MAPER GMKI .............................................................................

Jadwal Acara ...................................................................................................

Anggaran Dasar ...............................................................................................

Anggaran Rumah Tangga ................................................................................

Peraturan Organisasi GMKI ............................................................................

15

Sejarah Organisasi GMKI ...............................................................................

22

4.

Senior/Members/Friends GMKI Cabang Palembang

5.

Para donatur yang turut membantu

6.

Dan semua pihak yang turut membantu terselenggaranya Masa Perkenalan GMKI Cabang
Palembang 2014

TATA TERTIB MASA PERKENALAN


GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
CABANG PALEMBANG 2014

A. Umum

3.

1. Panitia Pelaksana MAPER GMKI 2014 bertanggungjawab kepada BPC


2. Panggilan selama MAPER
Calon anggota memanggil anggota lama:
Pria

: Senior

Wanita : Seniorita
Jamak

: Senioren

Memakai tanda pengenal/atribut dan dilarang menggunakan

atribut organisasi lain.


4.

Dilarang merokok dalam ruangan.

5.

Melapor kepada panitia bila sikap noviten atau peserta

bertentangan dengan tata tertib peraturan MAPER.


6.

Saling bekerjasama menuju sasaran yang bersifat edukatif, kritis,

dan kreatif.

Calon anggota baru dipanggil :


Pria

: Novius

Wanita : Novita
Jamak

: Noviten

B. Tentang Noviten atau Peserta


1.

Setiap noviten wajib mengikuti serta mentaati seluruh tata tertib acara untuk
membantu kelancaran kegiatan MAPER.

2.

Hadir tepat pada waktunya dan tidak diperkenankan meninggalkan acara


tanpa seijin senioren atau panitia MAPER.

3.

Bersikap hormat, kasih dan tolong-menolong sesame noviten dan senioren.

4.

Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar selama berlangsungnya


MAPER.

5.

Dalam pembahasan materi hendaknya bersikap loyal, tenggangrasa, sabar dan


menghargai pendapat orang lain secara kritis, sehingga tercapai tujuan atau
sasaran dari materi yang dimaksud. Misalnya : tidak merokok dalam
ruangan, tidak membuat keributan, tidak keluar masuk ruangan, dll.

6.

Memakai tanda pengenal/atribut selama berlangsungnya MAPER.

7.

Tidak diperkenankan mengadakan acara sendiri, baik dengan senioren atau


panitia maupun sesama noviten.

8.

Berpakaian rapi dan sederhana.

C. Bagi Senioren atau Panitia


1.

Memberikan teladan dan bimbingan kepada noviten.

2.

Berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

SUSUNAN ACARA
MASA PERKENALAN GMKI CABANG PALEMBANG
STT SRIWIJAYA PALEMBANG, 10-12 Oktober 2014

23.30 WIB

Istirahat

Jumat, 10 Oktober 2014


Minggu, 12 Oktober 2014
15.00 WIB

Berangkat

17.00-18.00 WIB

Registrasi & Pengumuman

06.00 WIB

Bangun

18.00- 19.30 WIB

Ibadah pembukaan + Upacara organisasi

06.00- 08.00 WIB

Outbond

19.30- 20.00 WIB

Mandi

08.00- 09.00 WIB

Mandi + Sarapan

09.00- 10.30 WIB

Ibadah Minggu

20.00- 20.30 WIB

Makan Malam

20.30- 21.00 WIB

Perkenalan Panitia dan BPC

10.30- 12.00 WIB

Persiapan Pentas Seni

21.00- 23.00 WIB

Pembentukan Group Mentoring (Perkenalan Peserta)

12.00- 12.30 WIB

Makan Siang

23.00 WIB

Saat Teduh dan Istirahat

12.30- 14.30 WIB

Pentas Seni

14.30- 15.00 WIB

Evaluasi Materi

Sabtu, 11 Oktober 2014

15.00- 15.30 WIB

Pengumuman + Tea Break

06.00- 06.30 WIB

Bangun + Saat Teduh

15.30- 16.30 WIB

Ibadah Penutup + Upacara

06.30- 07.00 WIB

Olahraga Pagi

16.30- 17.00 WIB

Hymne GMKI dan Foto Bareng

07.00- 08.00 WIB

Mandi dan Sarapan

17.00 WIB

Packing + Pulang

08.00- 09.30 WIB

Materi I: Tema dan Sub Tema GMKI

09.30- 10.00 WIB

Games + Coffee Break

10.00- 11.30 WIB

Materi II: AD/ ART/PO GMKI

11.30- 12.00 WIB

Persembahan Pujian Kelompok

12.00-13.00 WIB

Makan Siang

13.00- 14.30 WIB

Materi III: Sejarah GMKI

14.30- 15.30 WIB

Big Games

15.30- 17.30 WIB

Tea Break + Mentoring

17.30- 18.30 WIB

Mandi

18.30- 19.30 WIB

Makan Malam

19.30- 21.30 WIB

Manfaat Berorganisasi

21.30- 21.45 WIB

Coffee Break

21.45- 22.45 WIB

Sinkronisasi Materi

22.45- 23.30 WIB

Api Unggun

ANGGARAN DASAR
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

PEMBUKAAN
Sesungguhnya Yesus Kristus, Anak Allah dan Juruselamat, ialah Tuhan manusia dan alam

1.
2.
3.

semesta. Kehadirannnya dalam sejarah ialah perbuatan Allah untuk menebus dan menyelamatkan

Pasal 2
ASAS

manusia melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang menjadikan semuanya baru dan sempurna.
Anugerah-Nya yang dinyatakan dalam karya-Nya memanggil manusia untuk percaya dan
mengucap syukur dalam penata layanan alam semesta, mewujudkan iman, pengharapan dan cinta

Organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (disingkat GMKI)


Organisasi ini berkedudukan di tempat Pengurus Pusat
Organisasi ini berdiri untuk waktu yang tidak ditentukan

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, organisasi ini berasaskan Pancasila
sebagai satu-satunya ASAS

kasih dalam kehidupan sehari-hari.


Pasal 3
VISI DAN MISI

Roh kudus menghidupkan persekutuan orang beriman selaku gereja yang esa, am dan rasuli,
yang diutus untuk menyampaikan kabar keselamatan dan pembebasan bagi pembaruan manusia dan
1.

alam semesta.
Maka, menjadi panggilan dan pengutusan setiap warga gereja yang ditempatkan Tuhan dalam
perjalanan sejarah bangsa dan Negara Indonesia, untuk menyatakan kehadiran-Nya dalam
pemberitaan-Nya dan kehidupan yang bertanggung jawab bersumber pada Alkitab yang menyaksikan
Yesus Kristus ialah Tuhan dan Juruselamat di dalam ke-Esaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang
mengerjakan keselamatan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan, perdamaian dan keadilan dan
kebenaran di tengah-tengah masyarakat, Bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkan panggilan dan pengutusan dalam kehidupa dan perkembangan perguruan
tinggi dan mahasiswa, maka pada tanggal 9 Feburari 1950, Mahasiswa Kristen Indonesia yang
melanjutkan usaha Christelijke Studenteen Vereeniging Java, yang berdiri pada tanggal 28 Desember

2.

Visi
Organisasi ini adalah terwujudnya kedamaian, kesejahteraan, keadilan,
kebenaran, keutuhan ciptaan dan demokrasi di Indonesia berdasarkan kasih
Misi Organisasi ini adalah :
a) Mengajak Mahasiswa dan warga Perguruan Tinggi lainnya kepada pengenalan akan Yesus
Kristus selaku Tuhan dan Penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan pekerjaan
sehari-hari
b) Membina kesadaran selaku warga Gereja yang Esa di tengah-tengah mahasiswa dan
perguruan tinggi dalam kesaksian memperbaharui masyarakat, manusia, dan Gereja
c) Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggung jawab dengan
menjalankan panggilan di tengah-tengah masyarakat, Negara, Gereja, Perguruan Tinggi dan
mahasiswa, dan menjadi sarana bagi terwujudnya kesejahteraan, perdamaian, keadilan,
kebenaran dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan alam semesta.

1932 di Kaliurang untuk mengikut-sertakan Gereja dalam pergerakan oikumene dan perjuangan
Bangsa yang dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia menjelma menjadi Perhimpunan Mahasiswa
Kristen Indonesia bersama-sama dengan Christelijke Studenteen VereenigingJava pada waktu itu
timbul sebagai persekutuan yang baru bersama-sama berjuang menegakkan dan mempertahankan

Pasal 4
USAHA
Organisasi ini berusaha mencapai tujuannya sejalan dengan asas organisasi

Republik Indonesia, Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Kemudian meleburkan diri dan berhimpun
dalam satu bentuk persekutuan dengan nama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia yang bergabung
dalam World Student Christian Federation.
Pasal 1
NAMA, TEMPAT, WAKTU

Pasal 5
STATUS DAN BENTUK ORGANISASI
1.Status :
Organisasi ini adalah organisasi yang bersifat Gerejawi dan tidak
merupakan bagian dari organisasi politik

2.Bentuk :
Organisasi ini berbentuk kesatuan yang mempunyai cabang-cabang di kotakota Perguruan Tinggi di Indonesia
Pasal 6
KEANGGOTAAN
Yang diterima menjadi anggota ialah mereka yang menerima tujuan serta bersedia
menjalankan usaha organisasi.
2. Anggota terdiri dari :
a)
Anggota biasa
b)
Anggota luar biasa
c)
Anggota kehormatan
d)
Anggota penyokong
3. Hak anggota :
a)
Anggota biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih
b)
Anggota luar biasa mempunyai hak dipilih dan hak usul
c)
Anggota kehormatan dan anggota penyokong mempunyai hak usul
4. Kewajiban anggota :
a)
Bertanggung jawab mewujudkan tujuan dan usaha berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Organisasi
b)
Bertanggung jawab mewujudkan dan membina persekutuan dalam kehidupan
berorganisasi

c. Konferensi Cabang berlangsung atas panggilan Badan Pengurus Cabang atau atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota biasa
5.Badan Pengurus Cabang (BPC) :
a. Cabang dipimpin oleh Badan Pengurus Cabang
b.Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konferensi Cabang untuk masa kerja satu atau dua tahun

1.

Pasal 8
KEPUTUSAN PERSIDANGAN
1.
2.

Pasal 9
PERBENDAHARAAN
Perbendaharaan organisasi ini diperoleh dari iuran anggota, sumbangan dan pendapatan lain yang
sesuai dengan asas dan tujuan organisasi
Pasal 10
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1.

Pasal 7
ALAT PERLENGKAPAN ORGANISASI
Organisasi ini mempunyai alat perlengkapan yang terdiri dari :
a.
Kongres
b.
Pengurus Pusat
c.
Konferensi Cabang
d.
Badan Pengurus Cabang
2.Kongres :
a. Kongres adalah badan tertinggi dalam organisasi
b. Kongres berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun
3. Pengurus Pusat (PP) :
a. Organisasi ini dipimpin oleh Pengurus Pusat
b. Pengurus Pusat dipilih oleh kongres untuk masa kerja dua tahun
4. Konferensi Cabang (Konfercab) :
a. Konferensi Cabang adalah badan yang tertinggi dalam cabang
b. Konferensi Cabang adalah berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun

Keputusan persidangan organisasi ini diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dengan
hikmat kebijaksanaan, dan jika diperlukan diambil berdasarkan pemungutan suara terbanyak
Pemungutan suara terbanyak dalam kongres dilakukan dengan satu cabang satu suara

2.

1.

Perubahan Anggaran Dasar organisasi ini berlaku berdasarkan keputusan Kongres dengan
persetujuan sekurang-kurangnya jumlah suara utusan yang hadir
a. Usul perubahan Anggaran Dasar dari cabang sudah disampaikan kepada Pengurus Pusat
selambat-lambatnya empat bulan sebelum kongres
b. Selanjutnya Pengurus Pusat sudah menyampaikan kepada cabang-cabang selambatlambatnya dua bulan sebelum Kongres

Pasal 11
PEMBUBARAN
1.

Organisasi ini berdasasrkan keputusan Kongres yang khusus berlangsung untuk maksud tersebut
yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya jumlah cabang, serta memperoleh persetujuan
sekurang-kurangnya dari jumlah utusan yang hadir

2.

a.
b.

Pengurus Pusat memberitahukan kepada cabang-cabang selambat-lambatnya 2 bulan


sebelum kongres tersebut
Kongres khusus memutuskan hak milik organisasi

a.

ATURAN TAMBAHAN
Hak-hak yang belum tercakup dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar

3.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Pasal 1
USAHA
1.

2.

3.

Menumbuhkan dan memperdalam kehidupan beriman dengan doa, penelaahan Alkitab, ibadah
dan persekutuan dan tanggung jawab bagi perkembangan pembaharuan bagi ke-Esaan Gereja
yang am
Membina kemajuan studi dan riset untuk mengikuti dan menguasai ilmu pengetahuan,
mewujudkan panggilan Perguruan Tinggi mahasiswa dalam mempersiapkan sarjana dan
memimpin yang ahli dan bertanggung jawab bagi pembangunan dan pembaharuan untuk
mencapai kesejahteraan material dan spiritual
Membina dan pemimpin penggerak yang bekerja secara bertanggung jawab terhadap Allah dan
manusia di dalm masyarakat, Negara, Gereja, Perguruan Tinggi dan mahasiswa bagi terwujudnya
perdamaian, keadilan, kesejahteraan, kebenaran dan cinta kasih di tengah-tengah manusia dan
alam semesta

4.

Pasal 3
KONGRES
1.
2.
3.

Pasal 2
KEANGGOTAAN
1.

2.

Anggota terdiri dari :


a. Anggota biasa, yaitu mahasiswa, warga Negara Indonesia, yang sedang mengikuti kuliah
pada Perguruan Tinggi di Indonesia sampai dua tahun sesudah tidak menjadi mahasiswa lagi
b. Anggota luar biasa, yaitu :
1) Bekas anggota biasa
2) Bekas mahasiswa dan mahasiswa yang tidak termasuk dalam titik a
c. Anggota kehormatan, yaitu mereka yang berjasa kepada organisasi
d. Anggota penyokong, yaitu mereka yang bersedia membantu organisasi secara berkala
dengan jumlah yang ditentukan oleh Badan Pengurus Cabang
Penerimaan Anggota :

Anggota biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang setelah memenuhi syarat penerimaan
anggota
b. Anggota luar biasa diteirima oleh Badan Pengurus Cabang setelah memenuhi syarat
penerimaan anggota
c. Anggota kehormatan diangkat oleh Pengurus Pusat atas usul Badan Pengurus Cabang
d. Anggota penyokong diangkat oleh Badan Pengurus Cabang
Pembebasan keanggotaan berlaku karena :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaannya sendiri secara tertulis kepada Badan Pengurus Cabang
c. Dibebaskan sementara oleh Badan Pengurus Cabang, dan yang bersangkutan berhak
membela diri dalam Konferensi Cabang
d. Dipecat dengan keputusan Konferensi Cabang, dan yang bersangkutan berhak membela diri
dalam Kongres
Daftar Anggota :
Badan Pengurus Cabang sudah menyerahkan daftar anggota kepada Pengurus Pusat sekurangkurangnya satu kali dalam dua tahun, yang diserahkan selambat-lambatnya tiga bulan sebelum
kongres

4.
5.

Kongres berlangsung dengan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya + 1 jumlah cabang
dan sekurang-kurangnya + 1 dari jumlah seluruh utusan yang ditentukan
Utusan-utusan yang menghadiri Kongres mewakili cabangnya sudah dilantik dan disahkan oleh
Pengurus Pusat
Jumlah utusan cabang yang menghadiri Kongres diutus sebagai berikut :
25 100 orang anggota diwakili oleh 2 orang utusan
101 200 orang anggota diwakili oleh 3 orang utusan
201 300 orang anggota diwakili oleh 4 orang utusan
301 500 orang anggota diwakili oleh 5 orang utusan
501 700 orang anggota diwakili oleh 6 orang utusan
701 950 orang anggota diwakili oleh 7 orang utusan
951 1250 orang anggota diwakili oleh 8 orang utusan
1251 1750 orang anggota diwakili oleh 9 orang utusan
1751 dst orang anggota diwakili oleh 10 orang utusan
Kongres dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari utusan-utusan dan unsur Pengurus Pusat
yang dipilih oleh Kongres
Kongres bertugas :

a.
b.
c.
d.

Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi


Menilai Laporan Umum Pengurus Pusat
Menetapkan Garis Besar Program an Garis Besar Organisasi, kebijaksanaan umum dan
anggaran pendapatan dan belanja organisasi
Memilih Pengurus Pusat
Pasal 4
PENGURUS PUSAT

1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.

Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari lima orang, yaitu Ketua Umum, Sekretaris
Umum, Bendahara Umum, dan dua orang Anggota
Anggota Pengurus Pusat adalah Warga Negara Indonesia yang beragama Kristen
a. Anggota Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres dengan sistem pemilihan langsung dan / atau
pemilihan formatur
b. Susunan Pengurus Pusat yang dibentuk oleh formatur harus sudah dikirimkan kepada
cabang-cabang selambat-lambatnya dua bulan sesudah kongres
c. Selama Pengurus Pusat yang baru belum terbentuk, maka Pengurus Pusat yang lama tetap
bertanggung jawab
a. Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada Kongres
b. Pengurus Pusat mempersiapkan Kongres
Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pengurus Pusat mewakili organisasi ke dalam dan luar negeri
a. Pengurus Pusat dapat membentuk dan membubarkan badan pembantu yang berupa komisi,
panitia khusus bagi kelancaran pekerjaannya
b. Pengurus Pusat dapat mengangkat dan membebaska anggota dan staf yang ditempatkan
dalam badan pembantu tersebut
Pengurus Pusat bersidang sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun
Pergantian Pengurus Pusat harus disertai dengan serah terima yang selengkap-lengkapnya
Pasal 5
KONFERENSI CABANG

1.
2.

3.

Konferensi Cabang dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari anggota-anggota yang dipilih
oleh Konferensi Cabang
Konferensi Cabang bertugas :
a. Menilai Laporan Badan Pengurus Cabang dalam melaksanakan keputusan kongres,
keputusan Pengurus Pusat dan keputusan Konferensi Cabang
b. Menyusun program kereja,menetapkan stuktur kebijaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja cabang
c. Memilih Badan Pengurus Cabang
Konferensi Cabang bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat, melalui Badan Pengurus Cabang

Pasal 6
BADAN PENGURUS CABANG
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Badan Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang yaitu Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara
Anggota Badan Pengurus Cabang adalah Warga Negara Indonesia dan beragama Kristen
a. Badan Pengurus Cabang dipilih oleh Konferensi Cabang dengan sistem pemilihan langsung
dan / atau formatur
b. Susunan Badan Pengurus Cabang yang telah terbentuk dilantik dan disahkan oleh Pengurus
Pusat dan harus dikirimkan kepada anggota selambat-lambatnya dua bulan setelah pemilihan
berlangsung
a. Badan Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Konferensi Cabang dan Pengurus Pusat
b. Badan Pengurus Cabang mempersiapkan Konferensi Cabang
Badan Pengurus Cabang bersidang sekurang-kurangnya satu kali dalam dua bulan
Penggantian Badan Pengurus Cabang harus disertai dengan serah terima yang selengkapselengkapnya
Pasal 7
SAH-NYA PERSIDANGAN

Persidangan sah untuk mengambil keputusan apabila jumlah yang hadir sekurang-kurangnya + 1
orang dari seluruh anggota persidangan
Pasal 8
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG
1.
2.

3.

4.

Pembentukan dan pembubaran cabang dilakukan oleh Pengurus Pusat diberitahukan kepada
cabang-cabang dan dilaporkan kepada kongres
Pembentukan cabang dilakukan melalui persyaratan :
a. Di kota yang terdapat Perguruan Tinggi
b. Sekurang-kurangnya terdapat kesediaan 25 orang mahasiswa untuk menjadi anggota dan
masing-masing mengajukan permohonan kepada Pengurus Pusat
c. Sudah mendapat bimbingan sekurang-kurangnya 6 bulan dari cabang yang berdekatan
Pembubaran cabang dilakukan melalui syarat :
a. Apabila di kota tersebut tidak tedapat lagi Perguruan Tinggi
b. Apabila jumlah anggota kurang dari 25 orang
c. Titik a dan b yang termasuk di atas adalah atas sepengetahuan dua cabang yang berdekatan
Semua akibat pembubaran cabang menjadi tanggung jawab Pengurus Pusat bersama-sama
dengan cabang yang berdekatan

Pasal 9
PERBENDAHARAAN
1.
2.

3.

Anggota diwajibkan membayar iuran atau donasi menurut jumlah yang ditetapkan kongres
Cabang diwajibkan sekurang-kurangnya 1 kali dalam 4 bulan menyerahkan sebagian dari iuran
atau donasi dan pendapatan lainnya kepada Pengurus Pusat menurut jumlah yang ditentukan
Kongres
a. Kongres membentuk Badan Pemeriksa Keuangan yang anggotanya terediri dari wakil
cabang-cabang untuk memeriksa keuangan Pengurus Pusat dan hasil, pemeriksaan tersebut
dilaporkan kepada Kongres
b. Badan Pemeriksa Keuangan bekerja secara berkala selama masa kerja Pengurus Pusat di
antara 2 Kongres
c. Kongres menetapkan pedoman kerja Badan Pemeriksa Keuangan
Pasal 10
LAMBANG DAN MARS

1.
2.

3.

4.

Organisasi ini mempunyai lambang dan mars


Lambang organisasi ini terdiri dari :
a. Bendera
b. Panji
c. Topi
d. Lencana
e. Pita Kepengurusan
Bendera organisasi :
a. Dibuat dari kain berwarna biru
b. (1) Berbentuk 4 persegi panjang dengan perbandingan 3 : 2
(2) Di tengah-tengah terdapat gambar GMKI berwarna putih yang terlihat jelas pada kedua
sisinya (dengan tulisan terbalik pada salah satu sisi)
(3) Perbandingan tinggi lambang dan lebar bendera adalah 1 : 2
c. Dipergunakan dalam upacara resmi, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
organisasi bersama-sama dengan bendera merah putih
(1) Dalam upacara tingkat nasional atau daerah (regional) dipergunakan bendera umum
organisasi (bendera GMKI yang berukuran 270 x 180)
(2) Dalam upacara tingkat lokal (cabang) dipergunakan bendera cabang berukuran 135 x 90
(3) Bendera Merah Putih yang dipergunakan bersama-sama dengan bendera organisasi
harus mempunyai ukuran yang sama
Panji organisasi :
a. Dibuat dari kain dengan warna dasar abu-abu dan biru tua kehitam-hitaman
b. Tali pinggir (tepi) panji dibuar dari berwarna putih

c.
d.
e.

5.

6.

7.

Rumbai-rumbai bawah berwarna putih


Lebar panji 50 cm dengan perincian 15 cm abu-abu, 20 cm biru tua, dan 15 cm abu-abu
Tinggi panji dari puncak sampai ke ujung sudut di tengah 80 cm tinggi kedua sisi (tepi) 60
cm
f. Tanda salib dan tulisan dibuat dengan warna putih
g. (1) Panji umum bertuliskan huruf GMKI berwarna putih di bawah tanda salib
(2) Panji cabang bertuliskan huruf GMKI di atas salib dan nama cabang di bawah tanda
salib
Topi organisasi :
a. Berbentuk bundar (baret) dengan warna dasar biru tua kehitaman
b. Memanjang dari muka ke belakang, di tengah-tengah topi diletakkan kain warna abu-abu
dengan lebar bagian muka 8 cm dan lebar bagian belakang 6 cm
c. Pada topi oraganisasi yang berbentuk lambang GMKI yang berwarna putih logam, biru tua
dan abu-abu, berukuran (tinggi) 4 cm, dan bagian yang berwarna abu-abu
d. Dipergunakan dalam semua kegiatan, baik yang bersifat umum maupun khusus
Lencana organisasi
a. Berbentuk perisai (segi lima) dan dibuat dari logam
b. Di tengah-tengah terletak tanda salib berwarna putih logam di atas dasar cat biru tua
c. Topinya berwarna abu-abu dengan :
(1) Tulisan GMKI pada bagian atasnya
(2) Tiga buah garis vertikal pada setiap sayap, di kanan dan di kiri, dan garis yang terletak
di tengah adalah yang panjang
(3) Tulisan UT OMNES UNUM SINT
melingkar dari kiri ke kanan yang masingmasing berwarna putih logam
d. Terdiri dari tiga jenis lencana, yaitu :
(1) Lencana dada, dengan tinggi 2,5 cm
(2) Lencana topi, dengan tinggi 4 cm
(3) Lencana pita kepengurusan, dikenakan pada pita kepengurusan
e. 1) Dipergunakan dengan ketentuan sebagai berikt :
a) Lencana dada dikenakan pada dada sebelah kiri
b) Lencana topi diletakkan pada baret
c) Lencana pita kepengurusan dikenakan pada pita kepengurusan
2) Penggunaan di luar ketentuan tidak diperkenankan
Pita kepengurusan organisasi :
a. Dibuat dari kain berwarna biru tua abu-abu
b. Lebar pita (kordon) untuk pengurus pusat 7 cm, dengan perincian ; 3,5 cm abu-abu, 1,5 cm
biru tua dan 3,5 cm abu-abu
c. Lebar pita kepengurusan untuk BPC 4,5 cm, dengan perincian ; 1,5 cm abu-abu, 1,5 cm biru
tua dan 1,5 cm abu-abu

d.

e.
f.

(1) Dipergunakan melingkar di leher dan pada kedua ujungnya diletakkan lencana pita
kepengurusan (kordon) berukuran 8 cm pada bagian muka
(2) Bagi pengurus pusat, warna biru tua terletak di sebelah dalam
Panjang pita 120 cm
Dipergunakan PP dan BPC dalam :
(1) Upacara resmi organisasi atau lembaga lain selaku wakil organisasi
(2) Upacara resmi organisasi tingkat lokal (cabang), daerah (regional) maupun nasional

1.

Pengertian tentang Peraturan Organisasi GMKI adalah suatu peraturan yang mengatur serta
mengikat semua anggota dan alat perlengkapan organisasi termasuk mekanisme kerjanya yang
belum diatur dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga GMKI dan keputusan Kongres.
Fungsi Peraturan Organisasi GMKI adalah untuk memberikan keseragaman interpretasi terhadap
konstitusi organisasi. Sehingga terwujud pemerataan tindak kerja seluruh aparat organisasi.
Sesuai dengan aturan-aturan dalam konstitusi organisasi.
Pasal 2
KEANGGOTAAN

Pasal 11
TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI
1.

2.

Organisasi ini mempunyai tingkat keputusan dengan urutan-urutan dari tertinggi sampai terendah
sebagai berikut :
a. Anggaran Dasar
b. Anggaran Rumah Tangga
c. Keputusan Kongres
d. Keputusan Pengurus Pusat
e. Keputusan Konferensi Cabang
f. Keputusan Badan Pengurus Cabang
Keputusan yang lebih rendah tunduk kepada keputusan yang lebih tinggi sesuai dengan tingkat
keputusan organisasi

1.

2.

Pasal 12
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur oleh keputusan
Kongres, keputusan Pengurus Pusat, Keputusan Badan Pengurus Cabang.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GMKI ini ditetapkan oleh Kongres Nasional XX
GMKI pada tanggal 23 Oktober 1986 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

3.

PERATURAN ORGANISASI
GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA
Pasal 1
KETENTUAN UMUM

4.

Anggota Biasa
a. Anggota Biasa diterima oleh Badan Pengurus Cabang melalui Masa Perkenalan
b. Anggota Biasa yang diterima ialah mereka yang mengikuti acara Masa Perkenalan yang
kriterianya diatur oleh Badan Pengurus Cabang
c. Anggota Biasa yang diterima diwajibkan untuk menandatangani formulir kesediaan menjadi
anggota GMKI dengan menerima Visi dan Misi serta bersedia menjalankan usaha Organisasi
d. Pada kondisi Cabang yang tidak memungkinkan melaksanakan Masa Perkenalan, Pengurus
Pusat dapat mengambil peran dalam proses penerimaan anggota biasa
e. Anggota Biasa dapat pindah dan diterima di GMKI Cabang lain dengan menunjukkan surat
keterangan pindah dari Cabang asal
Anggota Luar Biasa :
Bekas Anggota Biasa otomatis menjadi Anggota Luar Biasa
a. Bekas mahasiswa dan mahasiswa yang tidak memenuhi syarat Anggota Biasa dapat
mengajukan permohonan tertulis untuk menjadi Anggota Luar Biasa GMKI kepada Badan
Pengurus Cabang, dan penerimaannya diputuskan oleh Badan Pengurus Cabang
b. Anggota Luar Biasa yang pindah dapat menghubungi atau memberitahukan kepada Badan
Pengurus Cabang terdekat
Anggota Kehormatan :
a. Ketentuan untuk menjadi Anggota Kehormatan GMKI adalah Warga Negara Indonesia dan /
atau tokoh Gerejawi serta mempunyai andil besar dalam perjuangan untuk menegakkan Visi,
Misi dan Eksistensi GMKI
b. Pengusulan nggota Kehormatan diusulkan oleh Badan Pengurus Cabang secara tertulis
kepada Pengurus Pusat untuk dipelajari dan dibahas dalam persidangan Pengurus Pusat dan
kemudian dilaporkan kepada Kongres
Anggota Penyokong :
a. Anggota Penyokong GMKI tidak pernah menjadi anggota biasa GMKI
b. Anggota Penyokong dalam memberikan bantuan sifatnya tidak mengikat organisasi
c. Apabila dalam 3 kali jadwal yang sudah ditentukan, Anggota Penyokong tidak memberian
bantuannnya kepada organisasi tanpa alasan yang jelas maka Badan Pengurus Cabang dapat
membebaskan status keanggotaannya

5.

Daftar Anggota :
a. Daftar Anggota yang wajib diserahkan Badan Pengurus Cabang kepada Pengurus Pusat
adalah Daftar Anggota, yang sekurang-kurangnya menjelaskan tentang nama anggota, status
kemahasiswaaan (asal perguruan tinggi, jurusan, departemen dan fakultas) dan tahun
penerimaannya sebagai anggota GMKI
b. Apabila dalam waktu 3 bulan sebelum Kongres, Badan Pengurus Cabang tidak menyerahkan
daftar anggotanya, maka Pengurus Pusat dapat memutuskan julah utusan Cabang untuk
menghadiri Kongres
Pasal 3
PENGURUS PUSAT

1.

2.
3.

Pengurus Pusat bertugas mempersiapkan Kongres dengan tahapan sebagai berikut :


a. Membentuk dan melantik Panitia Nasional Kongres GMKI
b. Menyampaikan waktu pelaksanaan Kongres dan batas waktu penyampaian daftar anggota
kepada cabang-cabang selambat-lambatnya 4 bulan sebelum Kongres
c. Menetapkan jumlah utusan cabang yang akan menghadiri Kongres
d. Memanggil cabang untuk menghadiri Kongres, selambat-lambatnya 2 bulan sebelum
Kongres
e. Mempersiapkan rancangan-rancangan yang diperlukan untuk pelaksanaan Kongres
f. Mempersiapkan Laporan Umum Pengurus Pusat
g. Membuka Persidangan Kongres
h. Memimpin Pemililhan Majelis Ketua berdasarkan Tata Cara Pemilihan Majelis Ketua yang
ditetapkan Kongres sebelumnya
Anggota GMKI yang menghadiri Kongres tapi bukan utusan Cabang dapat ditetappkan oleh
Pengurus Pusat sebagai undangan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat
Serah Terima Pengurus Pusat dilaksanakan selengkap-lengkapnya termasuk inventarisasi
kekayaan organisasi

a.

4.

5.

6.

7.

Pasal 4
KONFERENSI CABANG
1.
1.
2.

3.

Konferensi Cabang berlangsung sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun


Pelaksanaan Konferensi Cabang :
a. Badan Pengurus Cabang mengundang anggota untuk mendaftarkan diri sebagai peserta
Konferensi Cabang selambat-lambatnya 1 bulan sebelum Konferensi Cabang
b. Jumlah peserta sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah peserta yang mendaftarkan diri.
Dan jumlah peserta yang hadir sekurang-kurangnya dua puluh lima orang
c. Pendaftaran ditutup selambat-lambatnya sebelum pengesahan Konferensi Cabang
Pelaksanaan Konferensi Cabang yang memiliki Komisariat adalah sebagai berikut :

2.

Konferensi Cabang berlangsung atas panggilan Badan Pengurus Cabangatau atas permintaan
sekuran-kurangnya dua pertiga dari jumlah Anggota Biasa yang disalurkan dan disetujui
Pengurus Komisariat
b. Badan Pengurus Cabang mengundang Komisariat untuk mendaftarkan diri sebagai peserta
Konferensi Cabang
c. Konferensi Cabang berlangsung sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya + 1 jumlah
Komisariat. Dan sekurang-kurangnya + 1 jumlah utusan Komisariat.
d. Ketentuan tentang kehadiran anggota sebagai perwakilan tiap komisariat dalam Konferenssi
Cabang diatur oleh Cabang yang bersangkutan
Perubahan Masa Kerja Kepengurusan :
a. Perubahan Masa Kerja Kepengurusan harus melalui proses pengkajian yang mendalam
terhadap kondisi obyektif cabang oleh Badan Pengurus Cabang dan disampaikan kepada
anggota atau Komisariat 1 bulan sebelum Konferensi Cabang
b. Keputusan pengesahan perubahan masa kerja kepengurusan harus disepakati dua pertiga
jumlah peserta Konferesi Cabang
Persidangan Konferensi Cabang :
a. Badan Pengurus Cabang membuka Persidangan Konferensi Cabang dan memimpin
pemilihan Majelis Ketua
b. Konferensi Cabang dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari unsur Badan Pengurus
Cabang dan peserta yang dipilih oleh Konferensi Cabang
c. Unsur Badan Pengurus Cabang ditunjuk oleh Badan Pengurus Cabang dan ditetapkan oleh
Konferensi Cabang
Konferensi Cabang berlangsung atas permintaan anggota / Komisariat apabila :
a. Badan Pengurus Cabang dalam menjalankan usaha-usaha organisasi telah menyimpang dari
asas, visi dan misi organisasi
b. Badan Pengurus Cabang telah menyimpang dari keputusan Kongres, Keputusan Pengurus
Pusat dan Keputusan Konferensi Cabang
Konferensi Cabang atas permintaan anggota / Komisariat ditentukan oleh Pengurus Pusat
Pasal 5
BADAN PENGURUS CABANG
Badan Pengurus Cabang mempersiapkan tugas-tugas Konferensi Cabang dan menetapkan waktu
pelaksanaan Konferensi Cabang
Pelantikan dan serah terima Badan Pengurus Cabang :
a. Badan Pengurus Cabang dilantik oleh Pengurus Pusat atau mandataris yang ditunjuk oleh
Pengurus Pusat
b. Naskah serah terima ditulis di atas kertas bermaterai dan ditandatangani oleh Badan
Pengurus Cabang Demisioner. Badan Pengurus Cabang terpilih dan Pengurus Pusat sebagai
saksi
c. Badan Pengurus Cabang Demisioner tetap bertanggung jawab sampai dilakukan serah erima

3.

4.

5.
6.

7.

Pergantian antar waktu Fungsionaris Badan Pengurus Cabang :


a. Pergantian antar waktu fungsionaris Badan Pengurus Cabang termasuk penanggung jawab
Badan Pengurus Cabang dapat dilakukan apabila yang bersangkutan meninggal dunia atau
berhalangan tetap, mengundurkan diri, kurang aktif atau melanggar aturan organisasi dan
disampaikan kepada Pengurus Pusat
b. Pergantian antar waktu fungsionaris Badan Pengurus Cabang harus atas persetujuan
Pengurus Pusat
c. Calon Pengganti fungsionaris Badan Pengurus Cabang diusulkan oleh Badan Pengurus
Cabang kepada Pengurus Pusat untuk dipelajari, dipertimbangkan dan diputuskan
d. Usulan pergantian antar waktu harus diwsertai dengan data-data/kronologis yang terjadi
sehingga Badan Pengurus Cabang perlu untuk mengusulkan pergantian antar waktu
e. Apabila Pengurus Pusat memutuskan untuk tidak menerima pergantian fungsionaris Badan
Pengurus Cabang tersebut, maka fungsionaris tersebut masih sah sebagai Badan Pengurus
Cabang
Rangkap Jabatan :
a. Seluruh fungsionaris Badan Pengurus Cabang tidak diperkenankan rangkap jabatan di dalam
organisasi
b. Penanggung Jawab Cabang tidak diperkenankan rangkap jabatan di luar organisasi
Masa Kerja Badan Pengurus Cabang terhitung mulai tanggal berakhirnya pelaksanaan Konferensi
Cabang
Pengurus Pusat dapat menunjuk Care Taker Cabang apabila :
a. Kalender Konstitusi telah berakhir sedang Konferensi Cabang belum dilaksanakan
b. Badan Pengurus Cabang menyimpang dari asas, visi dan misi organisasi, dari Keputusan
Kongres, Keputusan Pengurus Pusat dan Keputusan Konferensi Cabang
Badan Pengurus Cabang hanya diperkenankan mengeluarkan sikap dan pernyataan keluar
meliputi ruang lingkup lokal Medan Pelayanannya yang tidak bertentangan dengan kebijakan
organisasi dan harus dilaporkan kepada Pengurus Pusat

Pasal 6
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN CABANG
1.
2.

3.

Pembentukan Cabang harus mempertimbangkan keberadaan Perguruan Tinggi dan kondisi


masyarakat disekitarnya yang mendukung eksistensi Cabang
Apabila ada kesediaan mahasiswa di suatu kota untuk menjadi anggota GMKI sulit didirikan
Cabang GMKI, maka mahasiswa tersebut dapat diterima menjadi anggota GMKI dari Cabang
terdekat dan menjadi bagian dari Cabang yang menerimanya
Pembentukan dan pembubaran Cabang diberitahukan kepada pihak Gereja dan Pemerintah
Daerah setempat

Pasal 7
KOMISARIAT
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dalam rangka memudahkan koordinasi terhadap anggota, Badan Pengurus Cabang dapat
membentuk Komisariat sebagai alat pembinaan dan pelayanan yang membantu Badan Pengurus
Cabang
Pembentukan Komisariat dapat berdasarkan pengelompokan tempat kuliah dan / atau
berdasarkan pengelompokan wilayah serta tempat tinggal
Pemberian nama Komisariat ditentukan sendiri oleh Komisariat yang bersangkutan atau bersamasama dengan Badan Pengurus Cabang
Pengurus Komisariat dilantik dan disahkan oleh Badan Pengurus Cabang
Pengurus Komisariat tidak dapat mewakili organisasi ke luar
Pengurus Komisariat tidak diperkenankan menerima anggota
Persyaratan lain tentang pembentukan, pembubaran dan mekanisme kerja Pengurus Komisariat
diatur oleh Cabang yang bersangkutan
Pasal 8
LAMBANG DAN MARS

1.
2.

3.

4.
5.
6.
7.

Lambang yang dapat digunakan sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga GMKI Pasal 1 baik
dalam jenis, bentuk,ukuran, gambar, bahan dan warna
Lambang organisasi digunakan dalam upacara resmi yang bersifat umum, terdiri dari :
a. Upacara resmi bersifat umum intern organisasi, yaitu upacara Peringatan Hari Proklamasi
dan hari-hari nasional lainnya
b. Upacara resmi bersifat umu ektern organisasi, yaitu upacara di luar organisasi dihadiri oleh
GMKI
Lambang organisasi digunakan dalam upacara resmi yang bersifat khusus organisasi, yaitu:
a. Upacara Dies Natalies
b. Upacara Pembukaan dan / atau Penutupan Program GMKI
c. Upacara Pelantikan atau serah terima
Kedudukan lambang organisasi GMKI dalam upacara resmi bersifat umum ekstern organisasi
harus setara dengan kedudukan lambang organisasi
Bendera organisasi ditempatkan di sebelah kiri bendera Nasional
Panji organisasi ditempatkan di depan mimbar diantara bendera GMKI dan bendera Nasional
Pada waktu menyanyikan Mars GMKI semua hadirin diwajibkan untuk berdiri dalam sikap
sempurna
Pasal 9
MEKANISME PROTOKOLER

1.
2.

3.

4.

Mekanisme Protokoler digunakan dalam upacara-upacara resmi


Tata urutan upacara resmi yang bersifat umum initern organisasi adalah sebagai berikut
a. Kebaktian
b. Upacara Nasional yang terdiri dari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
Mengheningkan Cipta (berdiri)
c. Upacara Organisasi yang terdiri dari :
Menyanyikan Lagu Mars GMKI (berdiri)
Pembacaan Anggaran Dasar GMKI (duduk)
d. Sambutan-sambutan
e. Penutup
Tata urutan yang bersifat khusus organisasi adalah sebagai berikut :
a. Kebaktian
b. Upacara Nasional yang terdiri dari menyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
Mengheningkan Cipta (berdiri)
c. Upacara organisasi yang terdiri dari :
Menyanyikan Lagu Mars GMKI (berdiri)
Pembacaan Pembukaan Anggaran Dasar GMKI (duduk)
d. Acara khusus organisasi
e. Pidato
f. Sambutan-sambutan
g. Penutup
Upacara resmi organisasi diawali dengan prosesi

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini, akan diatur dalam keputusankeputusan Pengurus Pusat yang lain, Keputusan Konferensi Cabang dan Keputusan Badan Pengurus
Cabang

SEJARAH GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA


Pasal 10
HAL MEWAKILI ORGANISASI
1.
2.

3.

Pengurus Pusat mewakili organisasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi /
lembaga / instansi lain di tingkat Nasional dan Internasional yang mengundang GMKI
Mewakili oroganisasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi / lembaga /
instansi lain setinggi-tingginya setaraf daerah provinsi yang mengundang GMKI, adalah
Koordinator Wilayah dan / atau Badan Pengurus Cabang di bawah Pengurus Pusat di walayah
Bila dalam suatu daerah provinsi atau daerah kabupaten / kotamadya terdapat lebih dari satu
cabang GMKI maka semua cabang di daerah tersebut mempunyai status dan hak yang sama
untuk mewakili organisasi di bawah koordinasi unsur Pengurus Pusat di wilayah

I.

Pendahuluan
Lahirnya GMKI diawali dengan terbentuknya Christelijke Studenteen Vereniging op Java

(CSV op Java) tanggal 28 Desember 1932 di Kaliurang, dengan adanya campur tangan dari IR. C. L
Van Doorn, seorang ahli kehutanan yang mempelajari aspek sosial ekonomi khususnya pertanian dan
memperoleh gelar Doktor di bidang ekonomi serta Dominee di bidang theologia.
Kedatangan beliau pada tahun 1921 bertujuan untuk membina pelayanan kerohanian di
kalangan mahasiswa dan kehadirannya tidak terlepas dari upaya Federasi Mahasiswa Kristen Sedunia
(World Student Christian Federation). Awal pelayanan Van Doorn dimulai dengan kunjungannya ke

Pasal 11
PENUTUP

sekolah-sekolah menengah dan perguruan tinggi di Jawa, karena pada saat itu perguran tinggi masih
hanya di Pulau Jawa saja.

Masuknya Jepang ke Indonesia mengakhiri eksistensi CSV op Java secara struktural dan
organisatoris, karena pendudukan Jepang melarang kegiatan-kegiatan organisasi yang dibentuk oleh

Tahun 1910 1924 didirikan sekolah dokter (STOVIA) di Batavia dan perguruan tinggi

pemerintah Hindia Belanda. Oleh karena itu CSV tidak ada lagi sejak tahun 1942. Sepanjang

lainnya di Bandung, Bogor, dan Surabaya. Tahun 1923 Van Doorn memulai pelayanan langsung di

sejarahnya CSV op Java dipimpin oleh Ketua Umum Dr. J. Leimena (1932-1936) dan (1939-1942),

pelayanan mahasiswa bersama J. Leimena, seorang mahasiswa kedokteran STOVIA di Jakarta.

dan Mr. Khow (1936-1939), Sekretaris oleh Ir. C. L Van Doorn (1932-1936) dan Sutjipto (1936-

Pelayanan dimulai dari persekutuan PA, kebaktian dan diskusi-diskusi. Tahun 1924

1942).

terbentuklah organisasi Christelijke Studenteen Vereniging op Batavia (CSV op Batavia). Konferensi I


dilaksanakan di Bandung dan menetapkan agar setiap tahun diadakan konferensi sejenis dan

II.

PMKI dan CSV Baru

ditetapkan di Jl. Kebon Sirih 44 Jakarta yang menjadi markas dan pusat kegiatan mahasiswa anggota
CSV op Batavia. Memenuhi keputusan Konferensi Bandung, maka Konferensi Pemuda Kristen

Namun demikian pertemuan terselubung masih sering berlangsung diantara anggotanya di

Indonesia II diadakan di Padalarang tahun 1927, ke-III di Bandung tahun 1928 tahun 1928, ke-IV

Jakarta. Hari Doa Mahasiswa masih dilakukan di STT Jakarta dan setiap minggu tetap diadakan Bible

tahun 1929, ke-V di Merbabu tahun 1930, ke-VI tahun 1931, dan ke-VII di Kaliurang, Yogyakarta

kring (Belajar Alkitab) yang dipimpin Sutjipto, Sekjen CSV op Java periode 1936-1942.

tahun 1932. pada konferensi Pemuda Kristen Indonesia ke-VII tahun 1932 tersebut wakil-wakil dari

Akhir tahun 1945 sesaat setelah Negara kita merdeka, mahasiswa Kristen yang kuliah di

CSV Surabaya, CSV Bandung dan kelompok Hofdate Batavia membentuk suatu CSV gabungan

Fakultas Hukum, Kedokteran, Teknik, dan Theologia berkumpul di Jl. Pegangsaan Timur 27 (STT

dengan nama Christelijke Studenteen Vereniging op Java (CSV op Java). Ketua umumnya adalah Dr.

Jakarta) membentuk wadah Perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) dipimpin Pengurus

J. Leimena, Sekretaris Ir. C. L Van Doorn dan Bendahara Tan Tjei Soei dan naskah penggabungan

Pusat, Dr. J. Leimena bertugas sebagai Menteri Muda Kesehatan, maka tugasnya diserahkan kepada

CSV-CSV tersebut ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1932.

Dr. O. E Engelen, yang dimaksudkan sebahgai Pengurus Pusat.

Peristiwa penting lainnya berhubungan dengan lahirnya CSV op Java yaitu kedatangan Jhon

Kegiatan PMKI sebenarnya tidak jauh berbeda dengan CSV op Java, diantaranya adalah

Mort dan Rugrers tahun 1926 di Jakrata sebagai Sekjen World Student Christian Federation (WSCF),

diskusi-diskusi dan Penelaahan Alkitab, dengan suasana Revolusi yang pada saat itu mempengaruhi

untuk berdialog dengan mahasiswa-mahasiswa Kristen Indonesiadan menghadiri Konferensi Pemuda

kehidupan PMKI, yang tercermin dari sebagian besar anggota PMKI memihak perjuangan republik

Kristen yang diselenggarakan di Bandung 18 19 Februari 1926. pada konferensi itu, Dr. Kramer dari

dan hal ini merupakan warisan Pimpinan CSV op Java yang memihak solidaritas perjuangan

Badan Penterjemah Alkitab memberikan ceramah dengan topik Peranan Pemuda Kristen dalam

Kebangsaan Indonesia.

Pergerakan Nasional.

Tidak lama setelah PMKI, pada awal tahun 1946 muncul organisasi Kristen yang baru yaitu

Perkembangan dari CSV op Java ini dapat dilihat dari dilaksanakannya Konferensi GMK-

Christelijke Studenteen Vereniging (CSV) dengan cabang-cabang di kota Bogor, Bandung, dan

GMK se-Asia dimana CSV op Java sebagai tuan rumah pada tahun1933 di Citeureup dan pada

Surabaya. Pada hakekatnya, pembentukan CSV baru bukanlah menandingi PMKI, hanya saja CSV

konferensi inilah CSV op Java diterima sebagai Corresponding Member oleh WSCF.

Baru ini lebih berorientasi pada Pemerintah Pendudukan Belanda.

Jumlah anggota CSV op Java dalam kurun waktu 1930-an sekitar 90 orang. Walaupun kecil,

Berawal dari kehadiran Pdt. Boland melayani di Gereja Kristen Pasundan, pada waktu itu

namun CSV op Java mampu meletakkan dasar bagi pembinaan mahasiswa Kristen yang dilanjutkan

pimpinan PMKI berpendapat bahwa mahasiswa yang memihak Belanda juga perlu dilayani secara

oleh GMKI.

rohani, untuk itu Pdt. Boland diminta mengemban tugas terbentuknya CSV Baru.

III.

Lahirnya GMKI

Kongres XI Makele, Tanah Toraja, tercatat GMKI memiliki 76 cabang di seluruh Indonesia
yang dibagi dalam 12 daerah pelayanan yang dikoordinir oleh koordinator daerah(KORDA).

Konferensi Meja Bundar (KMB) 1947 di Denhaag berhasil menyelesaikan pertikaian


Indonesia-Belanda, salah satu keputusannya adalah Pembentukan Indonesia Serikat.
Hal ini berarti perbedaan pendapat PMKI dan CSV perlu diselesaikan. Setelah melaui tahaopan

Perubahan situasi politik, sosial dan ekonomi Indonesia pada masa konsolidasi GMKI membawa
GMKI pada suatu pernyataan pada Kongres XII GMKI di Kupang yaitu HERE AM I,SEND ME.
Pada tahun1970an sampai sekarang telah terjadi beberapa hal penting antara lain :

pembicaraan akhirnya pada tanggal 9 Februari 1950 bertempat di kediaman Dr. J. Leimena (Jl. Teuku

Pembenahan dan evaluasi terhadap cabang yang tidak lagi berfungsi, beberapa diantaranya

Umar 36 Jakarta), kedua organisasi mahasiswa Kristen PMKI dan CSV dipersatukan dengan nama

dibubarkan dan dibentuk cabang-cabang baru di kota-kota perguruan tinggi(PT) yang

GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), yang sesuai dengan pergerakan-pergerakan

dianggap strategis, hingga tahu 1994, tercatat 46 cabang GMKI dan 8 calon yang bakal calon

mahasiswa Kristen lainnya yang bergabung dengan WSCF, dan yang disepakati untuk sementara

cabang di Indonesia

waktu Dr. J. Leimena diangkat sebagai Ketua Umum sampai diadakanya Kongres I GMKI di
Sukabumi (Desember 1950) untuk memilih Pengurus Umum GMKI.
Ketua Umum

Dr. J. Leimena

Penulis Umum

Nn.

Bendahara

W. Makaliwy

Mr. Tine A. L Franz

Pada kepengurusan awal GMKI hanya terdiri dari 5 cabang yaitu Jakarta (181 orang), Bandung

Pengkaderan di GMKI tercetus pada Kongres XV GMKI di Palembang, dengan dibentuknya


Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Kader GMKI.
Terjadinya perubhan terhadap Anggaran Dasar GMKI pada Kongres XX di Palangkaraya.
Dengan mengacu pada UU No. 08 tahun 1985, perubahan terjadi pada pasal 2 AD GMKI
dengan

dicantumkannya

Pancasila

sebagai

satu-satunya

asas

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(187 orang), Yogyakarta (40 orang), Surabaya (64 orang), dan Makassar (9 orang). Kelima cabang ini
mengadakan Kongres II bulan Oktober 1952 di Sukabumi, dan berhasil menyusun Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga dan mulai menetapkan tema-tema tertentu untuk setiap kongresnya.
Tahun 1953, berdirinya GMKI cabang Bogor dan Medan tercatat anggota GMKI di ketujuh
cabang berjumlah 1099 orang. Tahun 1953 ini pula GMKI melalui General Asembly WSCF di
nasrapur India, resmi menjadi Affiliated Movement dari WSCF. Untuk tahun berikutnya hingga tahun
1960 merupakan fase perkembangan seperti pelaksanaan Kongres VI di Sukabumi diadakan
perubahan periodisasi Pengurus Umum menjadi 2 tahun.
Pada konferensi dan Kongres VIII pasda Juli 1961 di Surabaya dengan tema Panggilan Kita
masalah konsolidasi organisasi hangat dibicarakan. Terjadi perubahan terhadap struktur organisasi
secar besar-besaran dalam pemberlakuan AD/ART yang baru. Perubahan organisasi tersebut yaitu
sistem desentralisasi diganti menjadi sistem sentralisasi, yang diadakan pembagian regional cabang,
serta rumusan-rumusan pada pelayanan dan gari panggilan umum.

KONGRES
Kongres I
Kongres II
Kongres III
Kongres IV
Kongres V
Kongres VI
Kongres VII
Kongres VIII
Kongres IX
Kongres X
Kongres XI
Kongres XII
Kongres XIII

WAKTU
Desember 1950
Oktober 1952
Desember 1953
31 Oktober 7 November 1954
16 23 Oktober 1955
Desember 1956
5 9 April 1959
18 28 Juli 1961
18 29 Agustus 1963
12 28 September 1965
17 30 September 1967
29 Januari 9 Februari 1970
Februari 1972

TEMPAT
Sukabumi
Sukabumi
Yogyakarta
Prigen, Surabaya
Bandung
Sukabumi
Yogyakarta
Surabaya
Pematang Siantar
Manado
Makale, Tanah Toraja
Kupang
Malang

Kongres XIV
Kongres XV
Kongres XVI
Kongres XVII
Kongres XVIII
Kongres XIX
Kongres XX
Kongres XXI
Kongres XXII
Kongres XXIII
Kongres XXIV
Kongres XV
Kongres XVI
Kongres XVII
Kongres XVIII
Kongres XXIX
Kongres XXX
Kongres XXXI
Kongres XXXII
Kongres XXXIII
Kongres XXXIV

Mei 19.74
Mei 1976
Juli 1978
Agustus 1980
September 1982
24 September 2 Oktober 1984
Oktober 1986
Oktober 1988
21 31 Oktober 1990
21 31 Oktober 1992
14 24 September 1994
September 1996
16 21 Oktober 1998
November 2000
8 14 November 2002
8 14 November 2004
November 2006
Oktober 2008
Juli 2010
2012
29-04 Oktober 2014

V. Pengurus Pusat GMKI dari Periode ke Periode


1. Antara pembentukan sampai Kongres I (1950)
Ketua Umum
: Dr. J. Leimena
Pelaksana
: Dr. O. E. Engelan
2.Periode 1951
Ketua Umum
: Dr. J. E. Siregar
Penulis Umum
: Nn. Mr. Tine A. L. Franz
3.Periode 1953-1954
Ketua Umum
: Nn. A. L. Tamaela
Wakil Ketua Umum
: Dr. J. E. Siregar
Panitra Umum I
: Ihromi
Panitra Umum II
: A. D. Patianom
4.Periode 1954-1955
Ketua Umum
: Dr. J. E. Siregar
Wakil Ketua I
: Ir. Liem Swat Nie
Waki Ketua II
: W. B. Sijabat
Penulis Umum I
: Ds. Ihromi
Penulis Umum II
: Sabam Siagian
5.Periode 1955-1956
Ketua Umum
: Sabam Siagian
Wakil Ketua I
: Ds. Ihromi
Wakil Ketua II
: Herdin Panggabean

Jakarta
Palembang
Ujung Pandang
Jakarta
Medan
Salatiga
Palangkaraya
Bandung
Jayapura
Tomohon
Pekanbaru
Ambon
Palu
Bali
Minahasa
Pematang Siantar
Kupang
Surabaya
Makasar
Manado
Pontianak

Penulis Umum I
Penulis Umum II
6.Periode 1956-1958
Ketua Umum
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Penulis Umum I
Penulis Umum II
7.Periode 1959-1961
Ketua umum
Sekjen
8.Periode 1961-1963
Ketua Umum
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Penulis Umum I
Penulis Umum II
Periode 1963-1965
Ketua Umum
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen
Wakil Sekjen
10. Periode 1965-1967
Ketua Umum
Ketua
Ketua
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen
11. Periode 1967-1969
Ketua umum
Ketua
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen
12. Periode 1970-1972
Ketua umum
Ketua
Ketua
Ketua

: Fridolin Ukur
: Liem Kiem Yang
: Winanto
: Ie Nyoek San
: Tapi Omas Simatupang
: Sabam Siagian
: Liem Kiem Yang/ Sutarno
: Binsar H. Siburian
: Sutarno
: Wim Montolalu
: Dr. Peter Sumbung
: Pak Hiem Liang
: Kilian Sihotang
: Pontas Nasution/ H. Hutabarat

9.

: Dr. Peter Sumbung


: Pontas Nasution
: Willy Toisuta
: Kilian Sihotang
: Drs. Hamonangan Hutabarat (1964 berhenti)
: Jootje Woworuntu
: Kilian Sihotang
: Frs. Supardan
: Drs. Binsar Sianipar
: Drs. Willy Toisuta
: Vera Tung
: Nanase Nalo, S.Th
: Jhony Simajuntak
: Drs. Binsar Sianipar
: Drs. Willy Toisuta (1968 diganti Ir. Asi. H. Napitupulu)
: Drs. Jhony Simajuntak
: Dulianti, SH
: Drs. Supardan
: Amir Sirait
: Drs. Binsar Sianipar
: Lucas Luntungan
: Hans Nainggolan
: Natigor Nainggolan

Sekjen
Wakil Sekjen
13. periode 1972-1974
Ketua umum
Ketua
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen

14. Periode 1974-1976


Ketua umum
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen
15. Periode 1976-1978
Ketua Umum
Ketua
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen
16. Periode 1978-1980
Ketua Umum
Ketua
Ketua
Ketua
Sekjen
17. Periode 1980-1982
Ketua Umum
Ketua
Ketua
Ketua
Sekjen
Wakil Sekjen
18. Periode 1982-1984
Ketua Umum
Ketua
Ketua
Ketua
Sekretaris Umum

: Tjoa Giok Tjoen, S. Th


: Jannes Hutagalung
: Ir. Natigor Siagian
: Arlina Gunarya
: Ir. Bungaran Saragih
: Drs. Jannes Hutagalung
: Drs. Lucas Luntungan
: Tarianto

: Ir. Natigor Siagian


: Drs. Arlina Gunarya
: Ir. Ngentem Sinulingga
: Shirati Syafei, S. Th
: Tarianto, BA
: Shiranto Syafei, S. Th
: Henriette M. Katoppo
: Rusman Lumbantoruan
: Ungun Hutagalung
: Tony Waworuntu
: Hetty Siagian
: Tony Waworuntu
: Jhon Pieris
: Dr. Sukowaluyo
: Ignatius Onduko
: Frans Allorerung
: Frans Allorerung
: Ignatius Onduko
: Alex F. Litaay
: Drs. Yohan Sanggelorang
: Togi Simatupang
: Polly Wowor
: Drs. Yohan Sanggelorang
: Alex F. Litaay
: Drs. Parluhutan Hutahaean
: Liesje A. Sumampow, S. Th
: Drs. Sunggul Siahaan

Wakil SekUm
19. Periode 1984-1986
Ketua Umum
Sekretaris Umum
20.Periode 1986-1988
Ketua Umum
Sekretaris Umum

: Ir. Bosmen H. Silalahi


: Drs. Sunggul Siahaan
: Pdt. Dicky Mailoa, S. Th
: Ir. Robert Sitorus
: Drs. Nikolas Hasibuan

21.Periode 1988-1990
Ketua Umum
: Drs. Nikolas Hasibuan
Sekretaris Umum: Baltasar Tarigan
22.Periode 1990-1992
Ketua Umum
: Drs. Marim Purba
Sekretaris Umum: Nus M. Liur, S. PAK
23. Periode 1992-1994
Ketua Umum
: Drs. Imanuel Blegur
Sekretaris Umum: Drs. Hamonangan Aritonang
24. Periode 1994-1996
Ketua Umum
: Drs. Imanuel Blegur
Sekretaris Umum: Audy Wuisang, S. Th
25. Periode 1996-1998
Ketua Umum
: Ir. Edward Tanari, Msi
Sekretaris Umum: Barita LH Simajuntak, SH
26. Periode 1998-2000
Ketua Umum
: Barita LH Simajuntak, SH
Sekretaris Umum: Reynal Rante Parapak
27. Periode 2000-2002
Ketua Umum
: Ir. David Pajung
Sekretaris Umum: Dominggus Stanley Noya, SE
28. Periode 2002-2004
Ketua Umum
: Andre Manusiwa, SE
Sekretaris Umum: Nini Nayoan, S. Th
29. Periode 2004-2006
Ketua Umum
: Kenly Poluan, S. Pd
Sekretaris Umum: Ganda Situmorang, S. Si
30. Periode 2006-2008
Ketua Umum
: Nn Goklas.
Sekretaris
: Naftali Jarin.
31. Periode 2008-2014

Ketua Umum
: Mamberob Rumakiek
Sekretaris
: Rizal Marcos Lumombo
32. Periode 2014-2012
Ketua Umum : Joni rahmat
Sekretaris
33. Periode 2012-2014
Ketua Umum : Supriyadi narno
34. Periode 2014-2016
Ketua Umum: Ayub Manuel Pongrekun
Sekretaris
: Adolfina Deslina Datang

VI. Kehadiran GMKI di Palembang


Kehadiran GMKI di kota-kota Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia secara
umum mempunyai pola yang sama yaitu hadirnya kader GMKI yang sedang bekerja di
tempat tersebut ataupun yang diutus langsung oleh organisasi.
GMKI Palembang terbentuk atas usaha seorang dosen agama Kristen UNSRI
yaitu Pdt. J. S. Matulessi, S. Th, SH bersama-sama dengan kader-kader GMKI yang
berada di Palembang seperti T. Sijabat (anggota GMKI Bandung).
Rapat I pembentukan GMKI Palembang dilakukan di CV. Mutiara Co, Jl. Letkol
Iskandar dikantor Bapak tambunan. Hal ini terjadi pada tahun 1963. Pada Kongres IX di
Pematang Siantar tahun 1963 GMKI Palembang disahkan menjadi salah satu cabang.
Dari tahun 1963 sampai sekarang GMKI Palembang telah memiliki 19
kepengurusan yaitu :
1. Periode I dipimpin oleh K.H. Nadeak sebagai Ketua dan Elisa Sitorus sebagai Sekretaris.
2. Periode II dipimpin oleh Ch. Panggabean sebagai Ketua dan Christ Asnawi sebagai Wakil
Ketua.
3. Periode III dipimpin oleh William Lukas sebagai Ketua.
4. Periode IV dipimpin oleh Calvin Simbolon sebagai Ketua dan Kansaran Hutabarat sebagai
Wakil Ketua.
5. Periode V dipimpin oleh Kasman Simbolon sebagai Ketua dan Aparden Silaban sebagai
Sekretaris.
6. Periode VI dipimpin oleh Aparden Silaban sebagai Ketua dan Robin Simbolon sebagai
Sekretaris.
7. Periode VII dipimpin oleh Hendry Sadikin sebagai Ketua dan Ardnold Panjaitan sebagai
Sekretaris.
8. Periode VIII dipimpin oleh Ronald L. Lumbantoruan sebagai Ketua dan Alex Toni
Hutabarat sebagai Sekretaris.
9. Periode IX dipimpin oleh Muchtar Effendi Siregar sebagai Ketua dan Yohanes Handoko
sebagai Sekretaris.
10. Periode X dipimpin oleh Andre Peter Mustamu sebagai Ketua dan Richardo Pasaribu
sebagai Sekretaris.
11. Periode XI dipimpin oleh Herland Ritonga sebagai Ketua dan Sulastri T. Nugroho sebagai
Sekretaris.

12. Periode XII dipimpin oleh Marjelam Simangungsong sebagai Ketua dan Andreas Ginting
sebagai Sekretaris dan Julius Manurung sebagai Pejabat Ketua.
13. Periode XIII dipimpin oleh Kristian Silitonga sebagai Ketua dan Gerhard ES Manurung
sebagai Sekretaris dan Ribanto Hutagalung sebagai Pejabat Ketua.
14. Periode XIV dipimpin oleh Samuel Pasaribu sebagai Ketua dan Saroha Manurung sebagai
Sekretaris dan Rihat Hutagalung sebagai Pejabat Ketua.
15. Periode XV dipimpin oleh Juan P. Siagian sebagai Ketua dan Jon Robert Sidabutar sebagai
Sekretaris dan Lasma Tobing sebagai Pejabat Ketua.
16. Periode XVI dipimpin oleh Lambok Sianipar sebagai Ketua dan Martua P. Butar-butar
sebagai Sekretaris dan Esto Sihombing sebagai Pejabat Ketua.
17. Periode XVII dipimpin oleh Martua P. Butar-butar sebagai Ketua dan Christ Handoyo
sebagai Sekretaris.
18. Periode XVIII dipimpin oleh Janfri Manamad Sihombing sebagai Ketua dan Daniel
Jack Silalahi sebagai Sekretaris.
19. Periode XIX dipimpin oleh Anry Jonny Sitorus sebagai Ketua dan Marolop Hutabarat
sebagai Sekretaris.
20. Periode XX dipimpin oleh Welly Anggara Simanjuntak sebagai Ketua dan Christarofery
Manullang sebagai Pj. Sekretaris.
21. Periode XXI dipimpin oleh Mepal Lumban Gaol sebagai Pj. Ketua dan Yuni Satrianita
Sinaga sebagai Sekretaris.
22. Periode XXII dipimpin oleh Mercyus Xaverius Gultom sebagai ketua dan Mepal
Lumban Gaol sebagai Sekretaris
23. Periode XXIII dipimpin oleh Daniel Oloan Tarihoran sebagai Ketua dan sekertaris
Johannes Marale Sihombing

Nama

Nama

KOLOM PERKENALAN PANITIA


MASA PERKENALAN 2014
GMKI PALEMBANG
STT SRIWIJAYA, Palembang 10-14 Oktober 2014

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
________________

Nama

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
________________

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
:
Pesan
________________
________________
TTL
::
Tanda Tangan
________________
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________

Nama

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
:
Pesan
________________
________________
TTL
::
Tanda Tangan
________________
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________

Pesan

________________
:

Pesan

________________
:

Pesan

________________
:

Pesan

________________
:

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
Tanda Tangan
:
________________

Nama
:
________________
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

Nama
:
________________
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

Nama

Nama

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

Pesan

________________
:

Pesan

________________
:

Pesan

________________
:

Pesan

________________
:

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
Tanda Tangan
:
________________

Nama

Nama

Nama

Nama

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

:
________________
TTL
:
________________
PT/FAK/JUR
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________
Alamat/email
:
________________
Nama
::
Pesan
________________
TTL
:
________________
________________
Tanda Tangan
:
PT/FAK/JUR ________________
:
________________
Hobi
:
________________

________________
:

Pesan

________________
Tanda Tangan
:
________________

Pesan

________________
:

________________
Tanda Tangan
:
________________

________________
:

Pesan

________________
Tanda Tangan
:
14
________________

Pesan

________________
:

________________
Tanda Tangan
:
________________

15
16

No

KOLOM PERKENALAN ANGGOTA


MASA PERKENALAN 2014
GMKI PALEMBANG
STT SRIWIJAYA, PALEMBANG
10-12 Oktober 2014
No

Nama

PT/Fak/Jur

TTL

Tlp/HP

17
Email

18
19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

10

29

11

30

12

31

13

Nama

PT/Fak/Jur

TTL

Tlp/HP

Email

32

54

33

55

34

56

35

57

36

58

37

59

38

60

39

61

40

62

41

63

42

64

43

65

44

66

45

67

46

68

47

69

48

70

49

71

50

72

51

73

52

74

53

75

BADAN PENGURUS CABANG


GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA PALEMBANG
MASA BAKTI 2013-2015

SUSUNAN PANITIA
MASA PERKENALAN GMKI 2014

KETUA CABANG

Penanggung jawab

:
:
:
:

Ketua Bidang Intern

: Hermanto Tarihoran

Panitia Pelaksana
Ketua
Sekretaris
Bendahara

Ketua Bidang Eksternal

: David Sibarani

Seksi-seksi

SEKRETARIS CABANG

: Johannes M.Sihombing

1.

Sekretaris Bidang Internal

: Sri Dorcelina Silalahi

Sekretaris Bidang Eksternal

BENDAHARA CABANG

: Yolanda Simarmata

Departemen Penataan Organisasi Dan Infokom

: Josen Hutajulu

Departemen Kaderisasi, Minat, Dan Bakat

: Salenasti Sibagariang

Departemen Kerohanian

: Pratiwi Pakpahan

Departemen Pengabdian Gereja

: Paula Sitanggang

Departemen Pengabdian Perguruan Tinggi

: Paula Sitanggang

Departemen Pengabdian Masyarakat

: Bernadet

:
Daniel Oloan Tarihoran

, S.P

Erni Simanjuntak
2.

BPC GMKI Palembang Cq. Sekretaris Cabang


Marture Silaban
Samuel Simanjuntak
Wasti Aruan

Sie Acara dan Kesekretariatan


Koordinator
:Erwinsyah Putra Sianturi
Anggota
:Patricia Nasrani Manik
Neci Parhusip
Roma Hutasoit
Sutanto Sianturi
Sie Dana dan Usaha
Koordinator
:Lambok Manogi Sinaga
Anggota
:Santi Manalu
Roberto Napitupulu
Imran Tumanggor

Anton Waruwu
3.

Sie Peralatan dan Perlengkapan


Koordinator
:Robby Sitorus
Anggota
:Bill Pandiangan

Rio Pardede
4.

Sie Konsumsi
Koordinator
:

Dihon Purba

Anggota
Panjaitan

: Khatarina
Igrewati Situmorang
Pirden Simanjunak

5.

Sie Publikasi dan Dokumentasi


Koordinator
: Rahel Siarumpaet
Anggota
: Novia Siregar

6.

Sie Pemerhati dan doa Kesehatan


Koordinator
:

Anggota

Surya Sinambela
: Veran Simangunsong

Petugas Acara Ibadah


MC
Singer
Pemusik
Dirhand Upacara

:
:
:
:

Anda mungkin juga menyukai