Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Sistem Propulsi Kapal

Alat propulsi kapal yang paling sering digunakan adalah propeller / baling baling yang
menghasilkan daya dorong akibat adanya gaya angkat yang bekerja pada daun propeller pada saat
berputar. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin induk ditransmisi sampai menghasilkan daya dorong
pada baling-baling mengalami beberapa proses.Sehubungan dengan hal tersebut beberapa defenisi
yang erat kaitannya dengan efisiensi propulsi.

A. BHP (Brake Horse Power) adalah tenaga yang digunakan pada saat pengereman mesin.
SHP
BHP = G
Dimana :
SHP : Shaft Horse Power
G : Effisiensi roda sistem gigi transmisi
B. SHP (Shaft Horse Power) adalah tenaga dari poros (shaft) propeller yang diterima dari BHP.
DHP
SHP = s b
Dimana :
DHP : Delivery Horse Power
s b : shaft transmission efficiency. Pengurangan 2% ~ 3% untuk kamar mesin di
kapal bagian belakang
s b : 0,98 (untuk kamar mesin di bagian belakang = 100% - 2%)
C. DHP (Delivery Horse Power) adalah tenaga yang ditransfer ke propeller.
EHP
DHP =
PC
Dimana :
EHP : Effective Horse Power
PC : Coefisien Propulsif
D. THP (Thrust Horse Power) adalah gaya dorong yang digunakan oleh propeller untuk
menggerakkan kapal.
EHP
THP = hull
Dimana :
EHP : Effective Horse Power
hull : Efisiensi Lambung
E. EHP (Effective Horse Power) adalah besarnya tenaga yang digunakan untuk menggerakkan
kapal.
RTdinas
EHP = Vs
Dimana :
Vs : Kecepatan kapal
RT : Tahanan total kapal

2.2.1 Wake Friction (W)


Arus ikut adalah perbedaan antara kecepatan kapal dengan kecepatan aliran air menuju
propeller. Pada saat kapal bergerak, gesekan air pada permukaan lambung menimbulkan lapisan air
yang mengikuti arah gerakan kapal. Membagi perbedaan ini dengan kecepatan kapal atau dengan
kecepatan aliran air menghasilkan dua harga koefisien arus ikut (wake fraction). Pendapat ini
dikemukakan oleh Taylor (Taylor wake fraction) dan oleh Froude (Froude wake fraction).

w = (0,5 . Cb) 0,05 untuk Single Screw


w = (0,5 . Cb) 0,20 untuk Twin Screw
Dimana :
Cb : Coeficien Blok
2.2.2 Thrust Deduction Factor (T)
Thrust adalah gaya dorong yang ditimbulkan dari gaya angkat / lift pada bagian belakang
propeller yang bergerak serta searah dengan gerakan kapal. Thrust akan semakin kecil akibat
bertambahnya beban tarik (Tahanan kapal) tetapi putaran propeller memperbesar pada momen
torsi konstan. Dimana thrust maksimum terjadi pada bollard pull.

Thrust dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Caldwells: 1988) :
T =kxw
Dimana :
K : 0,7 - 0,9 (Principal of Naval Architecture hal 158 )
W : Wake Friction
2.2.3 Speed Of Advance (Va)
Va adalah kecepatan baling baling menurut arah sumbu
Va = ( 1- w ) x Vs
Dimana :
W : Wake Friction
Vs : Kecepatan kapal
2.2.4 Efisiensi Relatif Rotatif (rr)
rr = 1,00 ~ 1,10 ( Single screw ) Principal Of Naval Architecture hal 152.
2.2.5 Efisiensi Propulsi (p)
Efisiensi Propulsi adalah open water efficiency yaitu efficiency dari propeller pada saat
dilakukan open water test.
o = (40 ~ 70)%
2.2.6 Efisiensi Lambung (H)
hull = (1 - t) / (1 - w)
Dimana :
T : Thrust Deduction Factor (T)
W : Wake Friction
2.2.7 Coefisien Propulsif (Pc)
PC = hull x rr x o
2.2.8 Nilai Bp
0,5
N propeller xPDHP
BP1 = (Tahanan dan propulsi kapal,Hal 145)
Va 2,5
Dimana :
Npropeller
PDHP
Va
2.2.9 Diameter propeller
D = 0,7 x T

Dmax = D (0,08 x D)

2.2.10 Kavitasi
Perhitungan kavitasi sangatlah diperlukan, sebab apabila terjadi kavitasi pada propeller akan
menyebabkan kurang optimalnya kerja dari propeller dan dalam jangka waktu tertentu dapat
menyebabkan damage atau kerusakan pada propeller itu sendiri maupun pada body kapal disekitar
daun propeller. Prosedur yang digunakan untuk menghitung angka kavitasi ini menggunakan
Diagram Burrils
Prosedur yang digunakan untunk menghitung angka kavitasi adalah sebagai berikut :
2.2.10.1 Menghitung nilai Ae
2
= ( )
2

= ( )

2.2.10.2 Menghitung nilai Ap

= (1,067 (0,229 ))

=

2.2.10.3 Menghitung nilai (Vr)2

()2 = 2 + (0,7 )2

Dimana :
Va = speed advance (m/s)
n = putaran propeller (rps)
D = diameter behind the ship (m)
2.2.10.4 Menghitung nilai T


=
(1 )
Dimana :
EHP = Effective Horse Power
Vs = Kecepatan Dinas
T = Thrust Deduction Factor

2.2.10.5 Menghitung nilai C



=
0,5 ()2

2.2.10.6 Menghitung nilai 0,7R


118,2 + 19,62
0,7 =
2 + 4,8362 2
Dimana :
H = tinggi sumbu poros dari base line (m)
VA = speed of advance (m/s)
n = putaran propeller (rps)
D = diameter propeller (m)

Anda mungkin juga menyukai