Anda di halaman 1dari 14

KECEPATAN, PERCEPATAN DAN KELENGKUNGAN

PADA VEKTOR

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus

Dosen Pengampu : Atika Ratna Dewi, S.Si, M.Sc

Oleh:

Ade Prasetyo 18102218


Agnes Novianta Sigalingging 18102219
Ajeng Retno Olivia 18102220
Alya Fanny Darmawan 18102221
Anindhita Lestari 18102222

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFROMATIKA DAN INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2018

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan ilmu sehingga makalah berjudul “Kecepatan, Percepatan, dan
Kelengkungan Pada Vektor ” dapat terselesaikan dengan baik . Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus. Karenanya, izinkanlah
penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Ibu Atika Ratna Dewi, S.Si, M.Sc.
yang telah membantu dem kelancaran penyusunan makalah ini.

Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dorongan sehingga


makalah ini dapat terelesaikan. Tentu saja masih tardapat kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Purwokerto, 11 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

2.1 ............................................................................................................. 2

2.2 ............................................................................................................. 3

2.3 ............................................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

3.1 Simpulan ....................................................................................... 10

3.2 Saran .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 .................................................................................................. 3

Gambar 2.2.1 ................................................................................................. 4

Gambar 2.3.1 .................................................................................................. 5

Gambar 2.3.2 ................................................................................................. 6

Gambar 2.3.3 ................................................................................................. 6

Gambar 2.3.4 ................................................................................................. 7

Gambar 2.3.5 ................................................................................................. 8

Gambar 2.3.6 ................................................................................................. 8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara sederhana pengertian vektor adalah besaran yang mempunyai nilai


dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan,
kelengkungan, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis
berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah
menunjukkan arahnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu kecepatan, percepatan, dan kelengkungan pada vektor ?
1.2.2 Bagaimana membedakan kecepatan, percepatan, dan kelengkungan
pada vektor?
1.2.3 Bagaimana penyelesaian soal kecepatan, percepatan, dan
kelengkungan pada vektor ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar pembaca tahu apa itu kecepatan, percepatan, dan kelengkungan
pada vektor.
1.3.2 Agar pembaca mengetahui perbedaan kecepatan, percepatan, dan
kelengkungan pada vektor.
1.3.3 Agar pembaca memahami cara menyelesaikan soal vektor.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecepatan, Percepatan dan Kelengkungan Pada Vektor

2.1.1 Vektor Kecepatan

Untuk menyatakan gerak partikel di dalam ruang, terlebih dahulu kita perlu
menyatakan posisi dari partikel. Tinjau sebuah partikel pada titik P pada suatu
saat tertentu. Vektor posisi dari partikel pada saat tersebut adalah sebuah vektor
yang pergi dari titik pusat koordinat menuju titik P, gambar 1. Gambar juga
memperlihatkan bahwa koordinat kartesian x, y dan z dari titik P adalah
komponen x, y dan z dari vektor posisi . Dengan menggunakan vektor satuan,
kita dapat menulis:

Gambar 2.1.1 Vektor posisi dari pusat koordinat menuju titik P memiliki
komponen x, y dan z (3 dimensi)

Saat partikel bergerak dalam sebuah bidang (2 dimensi), lintasannya secara umum
adalah sebuah lengkungan, gambar 2.1.1(a). Selama selang waktu partikel
bergerak dari , dengan vektor posisi , menuju , dengan vektor posisi .
Perubahan selama selang waktu ini adalah . Sama seperti gerak
lurus, kita mendefinisikan kecepatan rata-rata selama selang waktu ini sebagai
perpindahan dibagi selang waktu:

2
Arah sama dengan arah .

(a) (b)

Gambar 2.1.2 (a) Kecepatan rata-rata antara titik dan mempunyai arah
yang sama sepanjang perpindahan (b) Kecepatan sesaat pada setiap titik
selalu menyinggung lintasan yang melalui titik tersebut.

Sekarang kita mendefinisikan kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat adalah limit dari
kecepatan rata-rata untuk selang waktu mendekati nol. Kecepatan sesaat ini
dihitung dari laju perubahan posisi sesaat terhadap waktu.

Salah satu cara termudah untuk menghitung vektor kecepatan sesaat adalah
menggunakan komponen-komponennya.

Dengan , , dan . Besar dari vektor kecepatan sesaat -yaitu


laju- dinyatakan dalam komponen oleh hubungan phitagoras:

Pada gambar 2.1.2(b), memperlihatkan situasi saat partikel bergerak dalam bidang
xy. Pada kasus ini z dan adalah nol. Maka lajunya:

Dan arah dari kecepatan sesaat:

3
2.1.2 Vektor Percepatan

Sama seperti gerak dalam lintasan garis lurus, percepatan menyatakan bagaimana
perubahan kecepatan sebuah partikel. Tetapi sekarang secara umum percepatan
menyatakan perubahan dari besar kecepatan (yaitu lajunya) dan perubahan arah
kecepatan (yaitu arah dari pergerakan partikel).

(a) (b)
Gambar 2.1.3. (a) Vektor menyatakan kecepatan rata-rata antara dan .
(b) Susunan untuk memperoleh .

Pada gambar 2.1.3(a), sebuah partikel bergerak sepanjang sebuah lintasan


melengkung. Vektor-vektor dan menyatakan kecepatan sesaat yang dimiliki
partikel pada saat , yaitu ketika partikel berada pada titik , dan saat , yaitu
ketika partikel berada pada titik . Kedua kecepatan ini berbeda dalam besar
maupun arahnya. Kita definisikan kecepatan rata-rata dari partikel selama
bergerak dari ke sebagai perubahan vektor kecepatan dibagi
dengan selang waktunya:

Percepatan rata-rata adalah sebuah besaran vektor yang arahnya sama dengan
vektor kecepatan , gambar 2.1.3(a).

Percepatan sesaat pada titik sebagai limit yang dihampiri oleh


kecepatan rata-rata ketika titik mendekati titik dan dan keduanya
mendekati nol. Percepatan sesaat juga sama dengan laju perubahan sesaat dari
kecepatan terhadap waktu.

4
Gambar 2.1.4. Percepatan sesaat pada titik . Vektor menyinggung lintasan;
vektor menuju sisi cekung lintasan.

Seperti yang telah kita lihat, vektor kecepatan sesaat menyinggung lintasan
partikel. Tetapi susunan pada gambar 2.1.4 menunjukkan bahwa vektor
percepatan sesaat dari sebuah partikel yang bergerak selalu mengarah ke sisi
cekung dari lintasan melengkung – yaitu mengarah ke bagian dalam dari setiap
belokan yang dibuat partikel. Kita juga dapat mengamati bahwa ketika sebuah
partikel bergerak dalam lintasan melengkung, percepatannya selalu tidak pernah
nol bahkan ketika partikel tersebut bergerak dengan kecepatan konstan.
Kesimpulan ini tampaknya bertentangan dengan intuisi Anda, tetapi yang
sebenarnya adalah pernyataan ini bertentangan dengan penggunaan sehari-hari
dari kata “percepatan”, yang berarti lajunya meningkat.
Untuk meyakinkan Anda bahwa sebuah partikel memiliki percepatan yang
tidak nol saat bergerak dengan laju yang konstan pada sebuah lintasan
melengkung, pikirkanlah sensasi yang Anda alami saat mengendarai mobil. Saat
mobil dipercepat, Anda cenderung bergerak di dalam mobil dengan arah yang
berlawanan dengan arah percepatan mobil. Jadi Anda cenderung mundur ke
belakang saat mobil bertambah cepat ke depan dan maju depan saat mobil
bertambah cepat ke belakang. Jika mobil berbelok pada jalan yang rata, Anda
akan bergeser ke arah luar dari belokan tersebut, sehingga dapat dikatakan mobil
memiliki percepatan ke arah dalam dari belokan.

5
Gambar 2.1.5 Vektor kecepatan dan percepatan sebuah partikel yang bergerak
melewati titik P pada sebuah lintasan melengkung dengan (a) laju konstan, (b)
laju meningkat, (c) laju menurun.

Gambar 2.1.5 memperlihatkan sebuah partikel yang bergerak disepanjang sebuah


lintasan melengkung untuk tiga situasi yang berbeda: laju yang konstan, laju yang
meningkat, dan laju yang menurun. Jika lajunya konstan, tegak lurus, atau
normal, terhadap lintasan dan terhadap serta arahnya menuju ke sisi cekung dari
lintasan, gambar 2.1.5(a). Jika laju meningkat, komponen yang tegak lurus
masih ada, tetapi juga terdapat sebuah komponen parallel (sejajar) yang arahnya
sama dengan , gambar 2.1.5(b). Jika lajunya menurun, komponen paralelnya
akan memiliki arah yang berlawanan dengan , dan menunjuk ke arah
belakang dari normal terhadap lintasan, gambar 2.1.5(c).

Percepatan memiliki komponen:


= komponen percepatan yang tegak lurus v =
percepatan sentripetal

= komponen percepatan yang sejajar v =


percepatan tangensial

Gambar 2.1.6. Komponen percepatan partikel yang bergerak melengkung.

6
2.1.3 Vektor Kelengkungan

Pada bagian ini kita ingin membahas secara singkat kelengkungan kurva yang
halus (ingat bahwa untuk kurva yang mulus kita memerlukan → r ′ (t) r → ′ (t)
kontinu dan → r ′ (t) ≠ 0r → ′ (t ) ≠ 0). Kurvatur mengukur seberapa cepat kurva
berubah arah pada titik tertentu.

Ada beberapa formula untuk menentukan kelengkungan kurva. Definisi formal


dari kelengkungan adalah,

2.2 Perbedaan Kecepatan, Percepatan, dan Kelengkungan Pada Vektor

..............................................

2.3 Contoh Penyelesaian Soal Kecepatan, Percepatan, dan Kelengkungan


Pada Vektor

1. Misalkan adalah vektor posisi


untuk titik dan andaikan ada dan kontinu dengan .
Panjang busur s dari P(a) ke P(t) dinyatakan dengan ;

Maka kecepatan, laju, dan percepatan didefinisikan


sbb ; Kecepatan :

Laju :

7
Percepatan :

Helik Melingkar

Misalkan P adalah suatu titik yang bergerak dengan vektor posisi

dengan a dan c konstanta positif.

Maka P menelusuri kurva yang mengelilingi silinder melingkar tegak


dengan

persamaan parametrik , dengan jejak


spiral akan

membesar sesuai dengan meningkatnya t pada persamaan .

Perhatikan contoh 1 dan 2 pasal 14.5

Kelengkungan

Vektor yang searah dengan garis singgung terhadap kurva di titik P(t)
adalah , sehingga vektor singgung satuan di P(t) adalah ;

Jika s panjang busur maka tingkat perubahan arah dari garis singgung adalah dT/ds dan disebut vektor
kelengkungan di P.

Berdasarkan aturan rantai,

8
Jadi kelengkungan (kappa) adalah ;

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

.....

3.2 Saran

.....

DAFTAR PUSTAKA

Kwitantri, Ayu. 2016. “Penjelasan Tentang Vektor”.

http://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/11/vektor/. Diakses pada 11 Mei 2019.

Dawkins, Paul. 2013. “Section 1-10 : Curvature”.

http://tutorial.math.lamar.edu/Classes/CalcIII/Curvature.aspx. Diakses Pada 11 Mei

2019.

10

Anda mungkin juga menyukai