PADA VEKTOR
MAKALAH
Oleh:
2018
i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan ilmu sehingga makalah berjudul “Kecepatan, Percepatan, dan
Kelengkungan Pada Vektor ” dapat terselesaikan dengan baik . Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus. Karenanya, izinkanlah
penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Ibu Atika Ratna Dewi, S.Si, M.Sc.
yang telah membantu dem kelancaran penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
2.1 ............................................................................................................. 2
2.2 ............................................................................................................. 3
2.3 ............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk menyatakan gerak partikel di dalam ruang, terlebih dahulu kita perlu
menyatakan posisi dari partikel. Tinjau sebuah partikel pada titik P pada suatu
saat tertentu. Vektor posisi dari partikel pada saat tersebut adalah sebuah vektor
yang pergi dari titik pusat koordinat menuju titik P, gambar 1. Gambar juga
memperlihatkan bahwa koordinat kartesian x, y dan z dari titik P adalah
komponen x, y dan z dari vektor posisi . Dengan menggunakan vektor satuan,
kita dapat menulis:
Gambar 2.1.1 Vektor posisi dari pusat koordinat menuju titik P memiliki
komponen x, y dan z (3 dimensi)
Saat partikel bergerak dalam sebuah bidang (2 dimensi), lintasannya secara umum
adalah sebuah lengkungan, gambar 2.1.1(a). Selama selang waktu partikel
bergerak dari , dengan vektor posisi , menuju , dengan vektor posisi .
Perubahan selama selang waktu ini adalah . Sama seperti gerak
lurus, kita mendefinisikan kecepatan rata-rata selama selang waktu ini sebagai
perpindahan dibagi selang waktu:
2
Arah sama dengan arah .
(a) (b)
Gambar 2.1.2 (a) Kecepatan rata-rata antara titik dan mempunyai arah
yang sama sepanjang perpindahan (b) Kecepatan sesaat pada setiap titik
selalu menyinggung lintasan yang melalui titik tersebut.
Sekarang kita mendefinisikan kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat adalah limit dari
kecepatan rata-rata untuk selang waktu mendekati nol. Kecepatan sesaat ini
dihitung dari laju perubahan posisi sesaat terhadap waktu.
Salah satu cara termudah untuk menghitung vektor kecepatan sesaat adalah
menggunakan komponen-komponennya.
Pada gambar 2.1.2(b), memperlihatkan situasi saat partikel bergerak dalam bidang
xy. Pada kasus ini z dan adalah nol. Maka lajunya:
3
2.1.2 Vektor Percepatan
Sama seperti gerak dalam lintasan garis lurus, percepatan menyatakan bagaimana
perubahan kecepatan sebuah partikel. Tetapi sekarang secara umum percepatan
menyatakan perubahan dari besar kecepatan (yaitu lajunya) dan perubahan arah
kecepatan (yaitu arah dari pergerakan partikel).
(a) (b)
Gambar 2.1.3. (a) Vektor menyatakan kecepatan rata-rata antara dan .
(b) Susunan untuk memperoleh .
Percepatan rata-rata adalah sebuah besaran vektor yang arahnya sama dengan
vektor kecepatan , gambar 2.1.3(a).
4
Gambar 2.1.4. Percepatan sesaat pada titik . Vektor menyinggung lintasan;
vektor menuju sisi cekung lintasan.
Seperti yang telah kita lihat, vektor kecepatan sesaat menyinggung lintasan
partikel. Tetapi susunan pada gambar 2.1.4 menunjukkan bahwa vektor
percepatan sesaat dari sebuah partikel yang bergerak selalu mengarah ke sisi
cekung dari lintasan melengkung – yaitu mengarah ke bagian dalam dari setiap
belokan yang dibuat partikel. Kita juga dapat mengamati bahwa ketika sebuah
partikel bergerak dalam lintasan melengkung, percepatannya selalu tidak pernah
nol bahkan ketika partikel tersebut bergerak dengan kecepatan konstan.
Kesimpulan ini tampaknya bertentangan dengan intuisi Anda, tetapi yang
sebenarnya adalah pernyataan ini bertentangan dengan penggunaan sehari-hari
dari kata “percepatan”, yang berarti lajunya meningkat.
Untuk meyakinkan Anda bahwa sebuah partikel memiliki percepatan yang
tidak nol saat bergerak dengan laju yang konstan pada sebuah lintasan
melengkung, pikirkanlah sensasi yang Anda alami saat mengendarai mobil. Saat
mobil dipercepat, Anda cenderung bergerak di dalam mobil dengan arah yang
berlawanan dengan arah percepatan mobil. Jadi Anda cenderung mundur ke
belakang saat mobil bertambah cepat ke depan dan maju depan saat mobil
bertambah cepat ke belakang. Jika mobil berbelok pada jalan yang rata, Anda
akan bergeser ke arah luar dari belokan tersebut, sehingga dapat dikatakan mobil
memiliki percepatan ke arah dalam dari belokan.
5
Gambar 2.1.5 Vektor kecepatan dan percepatan sebuah partikel yang bergerak
melewati titik P pada sebuah lintasan melengkung dengan (a) laju konstan, (b)
laju meningkat, (c) laju menurun.
6
2.1.3 Vektor Kelengkungan
Pada bagian ini kita ingin membahas secara singkat kelengkungan kurva yang
halus (ingat bahwa untuk kurva yang mulus kita memerlukan → r ′ (t) r → ′ (t)
kontinu dan → r ′ (t) ≠ 0r → ′ (t ) ≠ 0). Kurvatur mengukur seberapa cepat kurva
berubah arah pada titik tertentu.
..............................................
Laju :
7
Percepatan :
Helik Melingkar
Kelengkungan
Vektor yang searah dengan garis singgung terhadap kurva di titik P(t)
adalah , sehingga vektor singgung satuan di P(t) adalah ;
Jika s panjang busur maka tingkat perubahan arah dari garis singgung adalah dT/ds dan disebut vektor
kelengkungan di P.
8
Jadi kelengkungan (kappa) adalah ;
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.....
3.2 Saran
.....
DAFTAR PUSTAKA
2019.
10