Anda di halaman 1dari 19

PAPER

PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK


ALUMINIUM
Dosen Pengampu :
Prof. Ir. I Made Anom Sutrisna Wijaya, M.App. Sc, Ph. D

Nama Anggota Kelompok:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ni Ketut Rai Wulandari


Ivan Alexander Shormin
Ni Made Dea Kanikayani
Anggi Setiawan
Maria Magdalena Cristiani Mbulu
Ani Faisah

(1411305003)
(1411305013)
(1411305033)
(1411305038)
(1411305039)
(1411305041)

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2015

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan paper tentang Pengetahuan Bahan Teknik
(ALUMINIUM) ini tepat pada waktunya. Tujuan dibuatnya paper ini yaitu untuk memenuhi
tugas paper yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pengetahuan Bahan Teknik.
Terselesaikannya tugas paper ini telah melibatkan berbagai pihak. Untuk dukungan yang
telah diberikan, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Ir. I Made Anom Sutrisna Wijaya, M.App. Sc, Ph. D sebagaipembimbing mata
kuliah Pengetahuan Bahan Teknik yang telah membimbing kami selama proses
belajar mengajar di kelas.
2. Semua pihak yang secara langsung atau pun tidak langsung mendukung
terselesaikannya paper ini.
Akhir kata, semoga paper tentang Pengetahuan Bahan Teknik yang menjelaskan tentang
Aluminium ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan paper ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih.

Jimbaran, 9 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .1
1.2 Rumusan Masalah.1
1.3 Tujuan...1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Aluminium.3
2.2. Sifat-sifat Aluminium...3
2.3 Jenis-jenis Aluminium...4
2.4 Proses Pembuatan Aluminium.......8
2.5 Pengaplikasian Aluminium Pada Kehidupan Sehari- hari13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan15
Daftar Pustaka

Daftar Gambar
2

Gambar 2.1 Aluminium..3


Gambar 2.2 Skema pabrik proses bayer.9
Gambar 2.3 Proses Hall-Heroult ...11
Gambar 2.4 Diagram pembuatan aluminium..13

BAB I
PENDAHULUAN
Aluminium adalah elemen kedua di kolom ketiga belas dari tabel periodik.
Hal ini diklasifikasikan sebagai logam pasca-transisi dan merupakan metal miskin.
Atom aluminium mengandung 13 elektron dan 13proton. Ada 3 elektron valensi di
kulit terluar. Aluminium adalah unsur yang paling melimpah ketiga dan logam paling
berlimpah yang ditemukan di kerak bumi. Hal ini umumnya ditemukan di Bumi
dalam mineral dan senyawa seperti feldspar, beryl, kriolit, dan pirus.Ekstrak
aluminium dari mineral, sangat mahal. Untungnya, bijih bauksit mengandung
sejumlah besar aluminium oksida. Proses modern memungkinkan untuk aluminium
diperoleh dari bauksit yang cukup murah memungkinkan untuk logam yang akan
digunakan dalam sejumlah aplikasi.Karena kelimpahan, biaya rendah, dan kualitas
yang berguna, aluminium digunakan dalam ribuan produk. Hal ini sering digunakan
sebagai logam karena ringan.
Dalam kehidupan sehri-hari penggunaan aluminium sering kali kita temukan,
beberapa hal mulai dari hal-hal kecil sehari-hari, industri rumah tangga, dan hingga
industri besar banyak memanfaatkan aluminium. Aluminium dapat dengan
menggunakan proses Hall-Heroult dan Bayer. Aluminium tahan terhadap korosi
karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan pelindung akibat
reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan
dalam logam dari korosi.
Selama 50 tahun terakhir, aluminium telah menjadi logam yang luas penggunaannya
setelah baja. Perkembangan ini didasarkan pada sifat-sifatnya yang ringan, tahan
korosi, kekuatan dan ductility yang cukup baik (aluminium paduan), mudah
diproduksi dan cukup ekonomis (aluminium daur ulang). Yang paling terkenal adalah
penggunaan aluminium sebagai bahan pembuat pesawat terbang, yang memanfaatkan
sifat ringan dan kuatnya.

Dalam paper ini menjelaskan pengertian aluminium, apa saja sifat-sifat aluminium,
jenis-jenis aluminium, bagaimana proses pembuatan aluminium, dan pengaplikasian
aluminium dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari dari penulisan paper ini adalah
untuk mengetahui pengertian dari aluminium, sifat dan jenis aluminium, dan proses
pembuatan aluminium, dan juga pengaplikasian aluminium dalam kehidupan seharihari.

BAB II
Pengertian Aluminium, Sifat Aluminium, Jenis Aluminium, Proses Pembuatan
Aluminium, Pengaplikasian Aluminium Dalam Kehidupan Sehari-hari
2.1 Pengertian Aluminium
Aluminium merupakan salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor
atomnya13. Aluminium termasuk unsur yang sangat melimpah di kerak dibumi.
Aluminium termasuk logam golongan utama (IIIA) yang bersifat amfoter dan ringan
bersama magnesium dan platina.Harga aluminium awalnya sangat mahal bahkan
hampir sama dengan harga emas.Karena sifatnya yang ringan dan sangat kuat
Napoleon III pernah memerintahkan membuat baju prajuritnya dari aluminium
menggantikan baju besi. Dan karena harga aluminium yang sangatmahal ini dalam
jamuan makan Napoleon III menggunakan sendok garpu dari aluminiumsedangkan
tamunya

disediakan

sendok

garpu

emas

dan

perak.

(Sumber

https://www.scribd.com/doc/172086686/Aluminium).

Gambar 2.1 aluminiumhttps://www.google.co.id/search?


q=gambar+aluminium&biw=1366&bih=634&tbmisch&tbo=u&source=univ&sa=X&
ved=0CCcQ7AlqFQoTCKW_oMav8gCFcoZjgodk_0ONA
2.2 Sifat-Sifat aluminium
Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai
material teknik :
Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm, sedangkan besi 8,1 gr/ cm)
Tahan korosi
Penghantar listrik dan panas yang baik
Mudah di fabrikasi/di bentuk
Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium
oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi
tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur). Aluminium
umumnya melebur pada temperature 600 derajat C dan aluminium oksida melebur
pada temperature 2000oC.
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat
treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu
mengandung ketidak murnian 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan
magnesium. Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah
difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat deforming
dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit
sekalipun.
Paduan aluminium dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak, kekuatannya
rendah untuk dapat dipakai pada berbagai keperluan teknik. Dengan pemaduan teknik
(alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali sifat tahan korosinya berkurang
demikian pula keuletannya. Sedikit mangan, silicon dan magnesium, masih tidak
3

banyak mengurangi sifat tahan korosinya, tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga
cukup drastic menurunkan sifat tahan korosinya. Paduan aluminium dapat dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu Aluminium wronglt alloy (lembaran) dan Aluminium
costing alloy (batang cor). (Sumber : https://gabunganteknik.wordpress.com/tag/sifataluminium/).
2.3 Jenis-jenis aluminium
Alloy atau aluminium adalah bahan campuran yang memiliki sifat-sifat logam, terdiri
dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama campuran adalah logam,
yang biasanya digunakan sebagai sebagai tambahan. Terhadap kekuatan mekanikanya
yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dan sebagainya,
secara satu persatu atau bersama-sama.
Paduan aluminium dapat di bagi menjadi dua kelompok, yaitu aluminium wronglt
alloy (lembaran) dan aluminium costing alloy (batang cor). Aluminium (99,99%)
memiliki berat jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya adalah
pada suhu 6600 C, aliminium memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari
baja. Sifat tahan korosi aluminium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida
aluminium dari permukaan aluminium. Lapisan oksida ini melekat kuat dan rapat
pada permukaan, serta stabil ( tidak bereaksi dengan limgkungan sekitarnya) sehingga
melindungi bagian dalam.
Berikut adalah macam-macam atau jenis-jenis seri aluminium dan penggunaanya :
1. Aluminium copper alloy ( seri 2xxx)
Paduan ini dapat di heart treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu. Dari
seri ini yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama duramilin mengandung
4% Cu, 0,5% Mn pada komposisi standard. Paduan ini ditingkatkan pada
komposisi standard dari Al, 4.5% Cu, 1.5% Mg, 0.5% Mn, dinamakan paduan
2024 yang bernama Duramulin Super. Paduan yang memiliki Cu mempunyai
ketahaann korosi yang jelek, jadi apabila ketahanan korosi khusus diperlukan
permuaan dilapisi dengan Al yan tahan korosiyang disebabkan pelat alkad.
4

Paduan ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatut tinggi
misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.
2. Aluminium magnese alloi ( seri 3xxx)
Mn adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan korosi dan
dipakai untuk membuat paduan yang tahan korosi. Dalam diagram fasa, Al-Mn
yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al adalah Al6Mn (25,3%).
Sebenarnya paduan Al-1,2% Mn dan Al-1,2%Mn-1,0%Mg dinamakan paduan
3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai panduan tanpa perlakuan panas.
paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment. Seri 3003
dengan 1,2% Mn mudah dibentuk, tahan korosi, dan 9Weldability) baik. Banyak
digunakan untuk pipa an tangki minyak.
3. Aluminium Silikon alloy (seri 4xxx)
Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang sangat
bagus tanpa ketegasan panas, yang sangat untuk paduan coran. Sebagai tambahan,
paduan ini memiliki ketahanan korosi yang baik,sangat ringan. Koefiisinen
pemuaian yang sanagt kecil, dan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik.
Karena memiliki kelebihan yang baik, paduan ini sangat banyak dipakai. Tetapi
dalam hal ini modofikasi tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat silumin sangat
diperbaiki oleh perlakuan panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan.
Umumnya dilakukan padan dengan 0,15-.,4% Mn dan 0,5%Mg. paduan yang
diberi perlakuan pelarutan dan dituakan dinamakan silumin gamma dan yang
distemper dinamakan silumin beta. Paduan yang memerlukan paduan panas
ditambah dengan Mg dan juga Cu serta Ni untuk memeberikan kekerasan pada
saat panas, bahan ini biasa digunakan untuk torak motor. Koefisen pemuaian
termal Si yang sangat rendah membuat koefisien termal paduannya juga rendah
apabila ditambah Si yang lebih banyak.
Telah dikembnagka paduan hypereutektik Al-Si sampai 29% Si untuk
memperhalus butir primer Si. Proses penghalusan akan lebih efektif dengan
penambahan P oleh paduan Cu-P atau penambahan fosfor klorida (PCl5) untuk
mencapai presentasi 0,001%P, dapat tercapai penghalusan primer dan
homogenisasi. Paduan Al-Si banyak dipakai sebagai elektroda untuk pengelasan
5

yaitu terutama mengandung 5% Si. Paduan seri ini non heat treatable. Paduan seri
4032 yang mengandung 12,5%Si mudah ditempa dan meiliki koefisien muai
panas yang sangat rendah digunakan untuk piston yang ditempa.
4. Aluminium Magnesium alloy (seri 5xxx)
Dalam paduan biner Al-Mg satu fasa yang ada dalam keseimbangan dengan
larutan padat Al adalah larutan padat yang merupakan senyawa antar logam
Al3Mg2. Sel satuannya merupakan hexagonal susunan rapat(eph) tetapi ada juga
yang satuannya kubus berpusat muka (fcc) rumit. Titik eutetiknya adalah 459 oC,
35%Mg dan batas kelarutan padatnya pada temperature eutetik adalah 17,4%
yang menurun pada temperature biaa sampai kira-kira 1,9%Mg, jadi kemampuan
penuaan dapat diharapkan. Paduan Al-Mg memunyai ketahanan korosi yang
sangat baik disebut hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa,
dirol dan diekstrusi.
Paduan Al-Mg umumnya non heat treable. Seri 5002 dengan 2,5%Mg banyak
digunakan sebagai bahan

tempaan. Paduan 5056 adalah paduan paling kuat

setelah dikeraskan oleh pengerasan regangan apabila diperlakukan kekerasan


tinggi. Paduan 5083 yang dianil adalah paduna antara (4,5%Mg) yang kuat dan
mudah dilas sehingga banyak digunaka sebagai bahan untuk tangku LNG. Seri
5005 dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batng profil extrusi. Seri 5050
dengan 1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada kendaraan.
5. Aluminium Magnesium silicon alloy (seri 6xxx)
Penmabahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan sangat
jarang terjadi, namun apabila secara simultan mengandung Si, maka dapat
diperkeras sengan penuaan panas setelah perlakuan pelarutan. Hal ini dikarenakan
senyawa

M2Si

berkelakuan

sebagai

komoponen

murni

dan

membuat

keseimbangan dari system biner semu dengan Al. paduan dalam system ini
memilki kekuatan yang lebih kecil disbanding paduan lainnya yang digunakan
sebagai bahan tempaa, tetapi sangat liat, sangat baik kemampuan bentuknya untuk
penempaan, ekstrusi dan sebagai tambahan dapat diperkuat dengan perlakuan
panas setelah pengerjaan. Paduan 6063 banyak digunakan sebagai rangka
konstruksi. Karena paduannya memilki kekuatan yang cukup baik tanpa
mengurangi hantaran listrik maka dipergunakaan untuk kabel tenaga. Dalam hal
6

ini percampuran dengan Cu, Fe, Mn perlu dihindari karena unsur-unsur tersebut
menyebabkan tahanan listrik menjadi tinggi. Magnesium dan silikom membentuk
senyawa Mg2Si (magnesium silisida) yang memberikan kekuatan tinggi pada
paduan ini setelah proses heat treatment. Seri 6053, 6051, 6063 memiliki sifat
tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium lainnya. Penggunaan
aluminium seri 6xxx banyak digunkan untuk piston motor dan silinder haed
motor bakar, part sepeda, dll.
6. Aluminium Zink alloy (seri 7xxx)
Aluminium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa antar logam
MgZn2 dan kelarutannya menurun apabila temperaturnya turun, telah diketahui
sejak lama bahwa paduan system ini dapat dibuat keras sekali dengan pemuaian
setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak lama, tidak dipakai sebab memilki sifat
patah getas oleh retakan korosi tegangan . Di Jepang pada permulaan tahun 1940,
Irgashi dkk mengadakan studi dan berhasil dalam pengembangan suatu paduan
dengan penambahan kira-kira 0,3% Mn atau Cr, dimana bitur padat Kristal padat
diperhalus, dan mengubah bentuk presipitasi serta retakan korosi tegangan tidak
terjadi. Pada saat itu paduan tersebut dinamakan ESD, duralumin superekstra.
Selama parang dunia ke II, di Amerika dengan maksud yang hamper sama yelah
dikembangkan pula suatu paduan, yaitu suatu paduan yang terdiri dari Al-5,
5%zn-2,5%Mn-1,5%%Cu-0,3%Cr-0,2%Mn, sekarang dinamakan paduan 7075.
Paduan ini mempunyai kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan lainnya.
Penggunaan paduan ini paling besar adalah untuk konstuksi pesawat udara. Di
samping itu penggunaannya menjadi lebih penting sebagai bahan konstruksi.
(Sumber : http://maknewsnews.blogspot.co.id/2013/11/macam-alloy-alluminiumdan-paduannya.html).
2.4 Proses Pembuatan Aluminium.
Pembuatan Aluminium terjadi dalam dua tahap:
1.

Proses Bayer

Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh


aluminium oksida (alumina). Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang
bercampur dengan zat-zat pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan
Al2O3 dari zat-zat yang tidak dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari
Al2O3.

Gambar 2.2Skema Pabrik Proses Bayer


(Sumberhttps://www.scribd.com/doc/92192240/Proses-Bayer-Tosy-Ramandha3334090729-Ppt)
Tahapan dalam Proses Bayer:
1.) Pertama, bijih bauksit diambil dari tambang.
2.) Lalu, bijih bauksit tersebut dihancurkan atau dihaluskan secara mekanik.
3.) Impurities (pengotor) dihilangkan dengan cara memanaskan serbuk bauksit dalam
udara sehingga logam-logam lain teroksidasi. Misalnya besi teroksidasi menjadi
Fe2O3.
4.) Kemudian, serbuk bijih yang telah dipanaskan direaksikan dengan soda kaustik atau
larutan Natrium hidroksida (NaOH) pekat dan diproses di pabrik penggilingan
untuk menghasilkan lumpur (suspensi berair) yang mengandung partikel-partikel
bijih yang sangat halus.

5.) Suspensi berair tadi dipompa ke digester, yaitu sebuah tangki yang berfungsi seperti
panci presto. Larutan ini diproses pada suhu dan tekanan yang tinggi untuk
melarutkan alumina dalam bijih. Larutan dipanaskan sampai 230-520 F (110270 C) dan dengan tekanan 50 lb / dalam 2 (340 kPa). Kondisi ini, dilakukan
selama sekitar setengah jam atau hingga beberapa jam. Pada prosesnya
penambahan NaOH dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh senyawa
aluminium yang terkandung terlarut. Proses ini akan memisahkan bijih dari
kotoran yang tidak larut seperti senyawa silika, besi dan titanium.
6.) Larutan panas dilewatkan melalui serangkaian tangki.
7.) Larutan kemudian dipompa ke dalam tangki pengendapan. Larutan SiO32- dan
[Al(OH)4]-akan ditampung.Ketika suspensi berair berada di dalam tangki ini,
pengotor yang tidak larut dalam NaOH akan mengendap di bagian bawah tangki.
Residu (disebut "red mud" atau lumpur merah) yang terakumulasi di dasar
tangki terdiri dari pasir halus, oksida besi, dan oksida dari unsur lain seperti
titanium. Al2O3 dan SiO2 akan larut, sedangkan Fe2O3 dan pengotor lainnya tidak
larut (mengendap).
Al2O3 (s) + 2OH- (aq) + 3H2O
SiO2 (s) + 2OH- (aq)

2Al(OH)4- (aq)
SiO32- (aq) + H2O

8.) Setelah pengotor telah diendapkan, masih ada larutan yang tersisa (filtrat) yang
kemudian dipompa melalui serangkaian filter (penyaring). Setiap partikel-partikel
halus dari pengotor yang masih ada dalam larutan juga akan tersaring.
9.) Larutan yang telah disaring akan dipompa melalui serangkaian tangki pengendapan.
Larutan itu kemudian direaksikan dengan asam encer, yaitu larutan HCl. Ion
silikat tetap larut, sedangkan ion aluminat akan diendapkan sebagai Al(OH) 3.AlO2(aq) + H+ (aq)

Al(OH)3 (s) Atau dengan cara dialirkan CO2 ke

dalam larutan tersebut sehingga ion aluminat akan diendapkan sebagai


Al(OH)3.AlO2- (aq) + CO2(g)

Al(OH)3 (s) Endapan kristal atau

Al(OH)3 (s) (mengendap di bagian bawah tangki) sedangkan SiO 32- tetap larut.
Kemudian endapan Al(OH)3 disaring dan diambil.Setelah dicuci, endapan
Al(OH)3 dipindahkan ke pengering untuk dilakukan proses kalsinasi (pemanasan
9

untuk melepaskan molekul air yang secara kimiawi terikat pada molekul
alumina). Suhu 2.000 F (1.100 C) akan mendorong lepasnya molekul air,
sehingga hanya tinggal Kristal alumina anhidrat. Setelah meninggalkan tungku
pengering, kristal akan melewati pendingin.
10.)

Setelah itu, maka terbentuklah serbuk Al2O3 murni (korundum).


2Al(OH)3 (s)

2.

Al2O3 (s) + 3H2O (g)

Proses Hall-Heroult

Gambar 2.3 Proses Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan
Al2O3dalamkriolit. (Sumber: https://www.scribd.com/doc/172086686/Aluminium)

Setelah diperoleh Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah elektrolisis leburan
Al2O3. Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit (Na3AlF6)
yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3 murni mencapai
2000 0C), campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950 0C. Anode dan
katodenya terbuat dari grafit.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Al2O3 (l)
Anode (+):
Katode (-):
Reaksi sel:

2Al3+ (l) + 3O2- (l)


3O2- (l)
3/2 O2 (g) + 6e
2Al3+ (l) + 6e2Al (l)
2Al3+ (l) + 3O2- (l)
2Al (l) + 3/2 O2 (g)

10

Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut
pot reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang
bertindak sebagai suatu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum
pada proses ini, leburan alumina dielektrolisis, dimana lelehan tersebut dicampur
dengan lelehan elektrolit kriolit dan CaF2 di dalam pot dimana pada pot tersebut
terikat serangkaian batang karbon dibagian atas pot sebagai katoda. Karbon anoda
berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V antara
anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus listrik dapat diperbesar
sesuai keperluan, seperti dalam keperluan industri.
Alumina mengalami pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan
menuju kebawah pot, yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk
silinder atau lempengan. Masing masing pot dapat menghasilkan 66.000-110.000
ton aluminium per tahun(Anonymous,2009). Secara umum, 4 ton bauksit akan
menghasilkan 2 ton alumina, yang nantinya akan menghasilkan 1 ton alumunium.
Tahapan proses Hall-Heroult adalah sebagai berikut:
1.) Di dalam pot reduksi (sel elektrolisis), kristal alumina dilarutkan dalam pelarut
lelehan kriolit (Na3AlF6) cair dan CaF2 pada suhu 1.760-1.780 F (960-970 C)
untuk membentuk suatu larutan elektrolit yang akan menghantarkan listrik dari
batang karbon (Katoda) menuju Lapisan-Karbon (Anoda).
2.) Sebuah arus searah (5-10 volt dan 100.000-230.000 ampere) dilewatkan melalui
larutan. Reaksi yang dihasilkan akan memecah ikatan antara aluminium dan atom
oksigen dalam molekul alumina. Oksigen yang dilepaskan tertarik ke batang
karbon, di mana ia membentuk karbon dioksida. Atom-atom aluminium
dibebaskan dan mengendap di bagian bawah pot sebagai logam cair.
3.) Proses peleburan dilanjutkan, dengan penambahan alumina pada larutan kriolit
untuk menggantikan senyawa yang terdekomposisi. Arus listrik konstan tetap
dialirkan. Panas yang berasal dari aliran listrik menjaga agar isi pot tetap berada
pada keadaan cair.
11

4.) Lelehan aluminium murni terkumpul dibawah pot.


5.) Lelehan yang sudah terkumpul ini dipindahkan ke tungku penyimpanan dan
kemudian dituangkan ke dalam cetakan sebagai batangan atau lempengan.
6.) Ketika logam diisi ke dalam cetakan, bagian luar cetakan didinginkan dengan air,
yang menyebabkan aliminium menjadi padat.
7.) Logam murni yang padat dapat dibentuk dengan penggergajian sesuai dengan
kebutuhan.
Dengan proses Hall-Heroultini, aluminium diproduksi secara massal dan murah.

Gambar

2.4

Diagram

pembuatan

aluminium

(Sumber:

https://html1-

f.scribdassets.com/8anny5c1q82aexl2/images/1-d5f233da18.jpg)
2.5 Aplikasi aluminium dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak sekali pengaplikasian alumunium dalam kehidupan sehari-hari di bumi ini
yaitu adalah sebagai berikut ini :

1.)

Transportasi

Sekitar seperempat dari aluminium digunakan dalam transportasi. Kapal induk, kereta
api, kapal, perahu, bus, dan kendaraan bermotor lainnya menggunakan aluminium
karena kekuatan dan bobotnya. Kerangka, eksterior, kabel, dan sistem listrik di
pesawat menggunakan aluminium. Ketahanan terhadap korosi dan kemampuan untuk
membentuk paduan dengan logam lain membuatnya sangat efisien untuk secara luas
digunakan dalam industri transportasi dan otomotif.

12

2.)

Industri Otomotif

Logam ini banyak digunakan dalam mobil. Bagian mobil yang menngunakan
Aluminium memiliki sifat termal dan estetika yang baik. Bagian mobil ini cukup
murah. Beberapa bagian mobil, seperti roda, blok mesin, komponen suspensi,
kerudung, perumahan transmisi, dan roda spacer bar yang terbuat dari aluminium.
Bagian lain, seperti karburator, menangani, beberapa ornamen dan logo, tanda
kurung, cermin, adaptor pengisi udara, perumahan alternator, impeller, dan kipas
bagian kopling juga melibatkan penggunaannya. Katup juga terbuat dari logam ini.

3.)

Listrik

Peralatan listrik, saluran listrik, dan penggunaan untuk listrik sekitar 10% aluminium.
Aluminium memiliki kepadatan rendah dan daktilitas tinggi adalah apa yang
membuatnya cocok untuk transmisi listrik tegangan tinggi jarak jauh. Saluran listrik
dari tembaga yang mahal dan perlu struktur pendukung tambahan untuk mendukung
konduktivitas listrik yang tinggi. Aluminium tidak memerlukan semua ini, yang
menghemat biaya dan menjadi tahan terhadap korosi, meningkatkan daya tahan. Oleh
karena itu, aluminium menggantikan tembaga dalam transformator dan sistem kabel.
Hal ini juga dapat digunakan dalam casing, penyangga, kotak sekering, piring satelit,
televisi, peralatan rumah tangga, sistem suara, dan komunikasi lainnya dan peralatan
elektronik.

4.)

Beberapa Penggunaan Lain

Banyak produk konsumen menggunakan aluminium, yang meliputi alat


kelengkapan rumah tangga, tabung gas, kontainer, sepeda, dll.

Sifat yang sangat reflektif aluminium berguna dalam membuat cermin dan
reflektor panas.

Peralatan laut, seperti badan kapal, helipad, pegangan tangan, dll,


menggunakan aluminium.

13

Pemukul Baseball, raket tenis, golf, jam tangan, dll, juga terdiri dari unsur
logam ini.

Aluminium Super murni, dengan 99,980-99,999% murni, digunakan dalam


CD dan peralatan elektronik lainnya.

Banyak garam dan senyawa aluminium yang digunakan dalam kaca


manufaktur, keramik, kertas, cat, dan batu permata buatan. Beberapa negara
memproduksi koin yang terbuat dari aluminium, atau paduan dengantembaga.
(Sumber : http://www.sridianti.com/manfaat-penggunaan-aluminium-dalamkehidupan.html)

BAB III
KESIMPULAN
Aluminium adalah salah satu logam yang melimpah adanya di dunia ini.
Aluminium memiliki macam-macam dan jenis-jenis yang berbeda, aluminium juga
memiliki sifat-sifat tersendiri seperti halnya logam-logam lain yang ada. Aluminium
mempunyai langkah atau proses pembuatan yang cukup panjang dengan memiliki 2
metode yang berbeda, yaitu dengan hall heroult dan bayer. Setelah jadi, ternyata
banyak sekali bila kita lihat atau bisa kita temukan bahwa aluminium digunakan
untuk berbagai alat rumah tangga dan banyak lagi alat lainnya. Pengaplikasian
aluminium sangatlah banyak, hingga tak terhitung apa saja alat-alat atau perkakas
ataupun barang yang menggunakan logam aluminium.

Daftar Pustaka

14

Suhariyani,

April

13,

2008,https://gabunganteknik.wordpress.com/tag/sifat-

aluminium/, diaksespada 12 Oktober 2015


Sridianti,

10

September, 2015,

http://www.sridianti.com/manfaat-penggunaan-

aluminium-dalam-kehidupan.html, diakses pada12 Oktober 2015


Yudhi

Pramana,

https://www.scribd.com/doc/134497511/41523906-Diagram-

Industri-Aluminium-Alur-Pembuatan-Alumina-Proses-ProduksiAluminium-Dari, diakses pada 12 Oktober 2015


Gleys Kasih Deborah Juntak,https://www.scribd.com/doc/172086686/Aluminium,
diakses pada 12 Oktober 2015
Ambar Prasetio, 2013, http://gorrybeud.blogspot.co.id/2013/05/unsur-kandunganaluminium.html, diakses pada 12 Oktober 2015
Tiara R, 10 Mei 2013, http://yarayaa.blogspot.co.id/2013/05/proses-pembuatanaluminium.html, diakses pada 12 Oktober 2015

15

Anda mungkin juga menyukai