Anda di halaman 1dari 4

C.

Aluminium

I. Pengertian Aluminium

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminium, dipotong setelah dicetak
dari tanur tanpa perlakuan fisik maupun termal. Aluminium (dalam bentuk bauksit) adalah suatu mineral
yang berasal dari magma asam yang mengalami proses pelapukan dan pengendapan secara residual.
Proses pengendapan residual sendiri merupakan suatu proses pengkonsentrasian mineral bahan galian
di tempat.

Aluminium merupakan suatu metal reaktif, dan tidak terjadi secara alami. Oleh karena itu, aluminium
tak dikenal sebagai unsur terpisah sampai tahun 1820-an, walaupun keberadaan nya telah diramalkan
oleh beberapa ilmuwan yang telah belajar aluminum campuran. Aluminium pertama kali diproduksi
dengan bebas oleh ahli kimia dan ahli ilmu fisika yang berasal dari Denmark, Hans Oersted Kristen, dan
ahli kimia Jerman, Frederich Wohler, pada pertengahan tahun1820-an. Nama aluminum diperoleh dari
bahasa latin: alumen, yang berarti tawas tawas ( suatu aluminium sulfate mineral).

Ciri-ciri aluminium:

• Aluminium merupakan logam yang berwarna perak-putih

• Aluminum dapat dibentuk sesuai dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang cukup tinggi

• Merupakan unsur metalik yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah silisium dan
oksigen.

Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah
oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari
seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun
dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain) (USGS).
Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.

Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan
pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan
dalam logam dari korosi.

Selama 50 tahun terakhir, aluminium telah menjadi logam yang luas penggunaannya setelah baja.
Perkembangan ini didasarkan pada sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi, kekuatan dan ductility yang
cukup baik (aluminium paduan), mudah diproduksi dan cukup ekonomis (aluminium daur ulang). Yang
paling terkenal adalah penggunaan aluminium sebagai bahan pembuat pesawat terbang, yang
memanfaatkan sifat ringan dan kuatnya

Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu terbentuknya lapisan aluminium
oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini mencegah
terjadinya oksidasi lebih jauh. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat
reaksi galvanik dengan paduan tembaga.
II. Bahan Penyusun Aluminium

Bahan baku pembuatan aluminium adalah batu bauksit yang mengandung 52-80 % Al2O3. Di Indonesia
sendiri, bauksit banyak terdapat di pulau Bintan. Pembuatan logam Al dilakukan dalam dua tahap, yakni
pemurnian dan elektrolisis.

Tahap pertama adalah bauksit digiling halus lalu dilarutkan ke dalam larutan soda kaustik (NaOH) pekat
dengan tekanan tinggi. Na-aluminat yang terbentuk dipisahkan dari kotoran lalu dihidrolisis sehingga
membentuk aluminium hidroksida. Endapan yang terbentuk kemudian dikristalkan dan dipijarkan
hingga suhu 1800 oC sehingga menjadi Al2O3 murni.

Tahap kedua adalah pencairan bersama kriolit (Na3AlF6) lalu dielektrolisis. Peleburan bersama kriolit
dimaksudkan untuk menurunkan titik cair alumina dari 2000 oC menjadi 1000 oC. Ketika mencair, kliorit
berfungsi sebagai pelarut alumina, logam Al mengendap pada katoda dan oksigen dilepaskan pada
anoda yang terbuat dari karbon. Secara sederhana, reaksi reduksi alumina dapat dituliskan sebagai
berikut :

2 Al2O3 → 2 Al3+ + 6 O2- → 4 Al + 3 O2

Bak elektrolisis yang digunakan harus terbuat dari besi yang dilapisi semen tahan api yang ditutupi
karbon sehingga dapat mengalirkan arus listrik. Dasar bak dapat dimiringkan sehingga Al cair akan
terkumpul di salah satu sisi dasar bak dan dikeluarkan melalui kran. Untuk memperoleh setengah kg Al
diperlukan 10 kwh listrik, oleh karena itu pabrik pengolahan aluminium harus memiliki pembangkit
listrik sendiri agar biayanya murah. Di Indonesia, pabrik peleburan aluminium terdapat di Kuala Tanjung,
Sumatera Utara dan listriknya dihasilkan dari air terjun Sigura-gura. Penghasil utama aluminium dunia
adalah Amerika Serikat.

III. Kegunaan Aluminium

Setiap tahunnya, 65 juta ton alumina digunakan, lebih dari 90%-nya digunakan dalam produksi logam
aluminium. Aluminium hidroksida digunakan dalam pembuatan bahan kimia pengelolaan air seperti
aluminium sulfat ,polialuminium klorida , dan natrium aluminat . Berton-ton alumina juga digunakan
dalam pembuatan zeolit , pelapisanpigmen titania dan pemadam api.

Aluminium oksida memiliki kekerasan 9 dalam skala Mohr . Hal ini menyebabkannya banyak digunakan
sebagai abrasif untuk menggantikan intan yang jauh lebih mahal. Beberapa jenis ampelas , dan
pembersih CD /DVD juga.

Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket. Logam ini jika
diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampak dan
radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari proses oksidasi sehingga tidak menurunkan
nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya

 Transportasi: Mobil, kereta api, kapal, pesawat dan bahkan pesawat ulang-alik semua
menggabungkan ekstrusi aluminium di panel struktural dan mekanik dan komponen elektronik.
 Komersial dan pemasok bahan bangunan dalam negeri: atap, jendela dan kusen pintu,
eavestroughing, panel dinding, partisi, pagar, perabot dan perlengkapan kamar mandi dan banyak
komponen arsitektur lain yang dibuat dengan menggunakan ekstrusi aluminium.

 Kemasan bahan: Minuman kaleng, foil, dan membungkus terbuat dari aluminium

 Hardware: Indoors dan keluar, aluminium digunakan sebagai alternatif untuk baja las untuk
menghasilkan menangani, panel, wire mesh, frame mesin modular, lini perakitan dan banyak lagi.

 Lighting: Aluminium juga ditemukan di meja lampu, reflektor, lampu langit-langit dan produk
pencahayaan umum.

 Sporting barang dan peralatan olahraga: kegiatan favorit Anda sering dimungkinkan oleh ekstrusi
aluminium, dari set memanah, sepeda dan peralatan olahraga untuk rel kolam renang, mobil golf,
pemukul bisbol, dan hoki tongkat.

IV. Kelebihan dan Kekurangan Aluminium

Kelebihan :

-Mempunyai bobot yang ringan.

-Kuat tarik tinggi.

-Minim perawatan.

-Tahan terhadap karat.

Kekurangan :

-Mudah tergores.

-Lemah terhadap benturan.

-Kurang fleksibel dalam hal desain.

V. Sifat Aluninium

Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik:

- Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)

- Tahan korosi

- Penghantar listrik dan panas yang baik

- Mudah di fabrikasi/di bentuk

- Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan.


Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat
treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu mengandung
ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan magnesium. Sifat lain yang
mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara
penuangan apapun.

Anda mungkin juga menyukai