Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI,

AKUNTABILITAS, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA
OPD PEMERINTAH KOTA MEDAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA1


Cindy Claudia Panjaitan2
NIM : 190522023

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


cindyclaudiap97@gmail.com

Abstract : This study aims to determine the The Effect of Organizational Commitment,
Organizational Culture, Accountability and Internal Control System on Organizational
Performance in the Medan City Government. The type of data in this study is causal
associative. Type of data than used in this study is primary data. Population that recorded in
this study was 35 OPD in in Medan City. The sample that used in this study was 105
respondents where each OPD in Medan City was represented by 3 respondents. The data was
collected using total sampling. The results of this study showed that Organizational
Commitment, Organizational Culture, Accountability and Internal Control System has a
positive and significant effect on Organizational Performance in the Medan City
Government.

Keywords:Organizational Commitment, Organizational Culture, Accountability, Internal


Control System and Organizational Performance.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komitmen Organisasi,


Budaya Organisasi, Akuntabilitas dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kinerja
Organisasi pada Pemerintah Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif kausal. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini 35
OPD di Pemerintahan Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah 105 responden
dimana setiap OPD di Kota Medan diwakili oleh 3 orang responden. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
komitmen organisasi, budaya organisasi, akuntabilitas dan sistem pengendalian internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Organisasi.

Kata Kunci : Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Akuntabilitas, Sistem


Pengendalian Internal dan Kinerja Organisasi.

1
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
2
Mahasiswa Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN

Instansi pemerintah yaitu unit sektor organisasi publik dimana kinerjanya sering
mendapat perhatian, yang didukung dengan munculnya suasana yang lebih demokratis dalam
pemerintahan. Pengelolaan pemerintahan yang baik adalah salah satu syarat bagi setiap
pemerintahan untuk mencapai tujuan ideal negara dan mewujudkan aspirasi rakyat.
Masyarakat mulai ragu akan nilai yang mereka dapatkan dari pelayanan instansi pemerintah.
Aturan yang dilakukan oleh pemerintah atasan untuk pemerintah bawahannya dengan cara
menyerahkan kepercayaan untuk mengurus sendiri daerah otonomnya disebut dengan
otonomi daerahh, dimana yang membuat anggaran serta merealisasikannya adalah
pemerintah daerah, kemudian masing-masing OPD wajib membuat informasi keuangan serta
kinerja. Pemerintah Kota Medan merupakan bagian dari organisasii perangkat daerah (opd)
yang berkaitan dengan peran dan guna yang telah disahkan, yang dituntut untuk
meningkatkan kinerjanya untuk mecapai visi dan misi. Hal ini supaya pelaksanaan peran dan
guna masing-masing opd mampu membagikan efek positif bagi pengembangan, pelayanan
serta ketentraman warga Medan. Walikota dan Wakil Walikota yang memimpin Medan
dibantu oleh 35 organisasi, antara lain: dinas daerah, sekretariat daerah, lembaga teknis
daerah, secretariat DPRD, kecamatan serta kelurahan.
Kinerja organisasi adalah keefektifan organisasi dalam melengkapi hal-hal yang
dibutuhkan, ditentukan dari masing-masing kelompok relevan oleh upaya sistematis dan
keahlihan untuk konsisten meningkatkan dalam memenuhi kebutuhan mereka secara efektif
dan komprehensif. Adanya penilaian kinerja organisasi pemerintah sebagai referensi dalam
memajukan kinerjanya untuk masa depan, meningkatkan kinerja serta fokus pada target
lembaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan akuntabilitas.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa kinerja organisasi OPD Pemerintahan Kota
Medan masih belum optimal. Kondisi ini mendorong pemerintah dalam pengelolaan bantuan
publik lebih baik serta bertanggungjawab, karena bila diolah baik dan berkewajiban, sumber
pendapatan asli daerah (PAD) didapat dari pemrintah dimana menyumbang pendapatan
daerah ke kas. Tingkah laku seseorang oleh semua bagian individu suatu organisasi yang
berbentuk loyalitas atau ukuran bersedianya seorang pegawai untuk bertahan dalam
mengoperasikan organisasi di masa mendatang disebut komitmen organiasai, dimana
menggambarkan kepercayaan pegawai akan target organisasi, kegigihan menyelesaikan
pekerjaan, serta kemauan lanjut bekerja, harus mampu memberikan perhatian yang cukup
kepada karyawannya dan meyakinkan mereka untuk mempercayai organisasi agar dapat
memperoleh komitmen pegawai. Selain komitmen organisasi, faktor lain yang mempengaruhi
adalah budaya organisasi. Pada suatu organisasi, berbagai macam faktor mempengaruhi
seseorang dalam menggapai targetnya, dan berjalannya organisasi diakibatkan karena
perbuatan para individual dengan keinginan sendiri, maka budaya organisasi menjadi wajib,
karena kultur yang terbentuk pada organisasilah yang mengatur norma atau adat perilaku
yang harus dipatuhi setiap anggota organisasi, sehingga menghasilkan budaya produktif, yang
membuat organisasi unggul serta target organisasi bisa tercapai. Faktor akuntabilitas publik
juga faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Akuntabilitas publik merupakan
tanggungjawab kegiatan yang diberikan kepada individu untuk suatu akuntabilitas.
Faktor lain yang juga berguna dalam organisasi dalam menggapai penetapan target
adalah sistem pengendalian internal. Bagusnya kinerja pegawai dihasilkan ketika
pengendalian internal baik, akan menaikkan, memberikan pendapat terhadap kinerja
oraganisasi dan memberikan saran untuk pimpinan supaya memperbaiki persoalan perolehan
kinerja.

2
KAJIAN PUSTAKA

Teori Kontijensi

Penggunaan teori kontijensi penelitian ini, artinya teori tingkah laku menyatakan
keadaan manajemen atau organisasi terpaut kondisi internal dan eksternal suatu perusahaan
(Ganescu, 2012). Teori kontijensi dipakai untuk analisis model dan sistem akuntansi buat
menyampaikan berita yang mana dipakai kantor dalam bermacam target serta bersaing
(Otley, 1980). Hal penting membuat sistem akuntansi manajemen untuk peningkatan kinerja
yang bertopang pada keadaan dan suasana organisasi. Faktor - faktor kontingensi merupakan
faktor pencetus perbedaaan karakteristik organisasi yang apabaila anutan sistem bersifat
efektif di organisasi belum pasti efektif dan sukses jika digunakan di lainnya organisasi lewat
perbedaan sifat organisasi.

Kinerja Organisasi

Kinerja melukiskan derajat perolehan berlangsungnya aktivitas atau rencana maupun


strategi dalam menggapai tujuan, target, misi serta visi organisasi yang tercatat di rencana
strategis organsasi. Bersumber pada pernyataan di atas, dirangkumkan pengertian kinerja
merupakan produk dari prosedur yang diukur dan direferensikan sepanjang kurun waktu yang
ditentukan. Indikator kinerja organisasi oleh Amir (2018:123) merupakan ilmu yang memberi
tanda kualitatif dan kuantitatif pada suatu kantor, kinerja yang terjadi bersifat telah terjadi,
sedang, atau akan terjadi di perusahan, sedangkan pendapat Sedermayanti (2017:198)
indikator kinerja yaitu takaran dimana melukiskan susunan perolehan target yang telah
disahkan.

Komitmen Organisasi
Komitmen adalah suatu pengakuan penuh, suatu tingkah nyata diturunkan dari
karakter seseorang, sedangkan pendapat Priansa (2018:234), komitmen organisasi
merupakan pengakuan karyawan dalam menggapai misi organisasi. Berbeda dengan
pendapat (Fuad, 2004) menyatakan komitmen organisasi merupakan anutan persetujuan dari
seluruh anggota akan penuntunan perwujudan, juga niat yang ingin direnggut bersama
kedepannya.
Budaya Organisasi
Samsuddin (2018) menyatakan, budaya organaisasi ialah struktur nilai yang
dipercayai oleh semua personel organisasi. Struktur nilai menggali keunikan organisasi yang
membedakannya. Pegawai dapat memahami karakteristik yang menonjol akan bersikap
seperti harapan budaya organisasi. Pendapat Veithzal (2017:125) budaya organisasi adalah
model teladan tentang bagaimana perasaan karyawan dan tanggapan itu menciptakan
keyakinan, nilai dan harapan.
Akuntanbilitas
Pendapat Mahmudi (2016:19) tentang akuntabilitas merupakan tanggungjawab negara
dalam mengatur tenaga kerja, menyampaikan dan mencurahkan kepada penerima manfaat
semua kegiatan yang berhubungan dengan pemakaian tenaga kerja untuk yang memberikan
keuntungan, berbeda dengan Kamaluddin dan Rapanna (2017:256), akuntabilitas merupakan
suatu beban peraturan, akhlak dalam setiap pribadi, tim ataupun organisasi. Secara

3
menyeluruh, akuntabilitas menurut Sari (2016) adalah keterangan guna pekerjaan maupun
tanggungjawab hingga merealisasikan efektifnya suatu tata organisasi.
Kesimpulan pernyataan tersebut adalah akuntabilitas mempunyai andil istimewa pada
aktualisasi aktivitas negara, sebab penyelenggaraannya bertanggungjawab untuk warga akibat
pendapatan bersumber dari warga.
Sistem Pengendalian Internal
Pendapat Mulyadi (2017:129), sistem pengendalian internal terdiri dari bentuk
organisasi, gaya serta langkah dimana saling teratur dalam memelihara aktiva organisasi,
memeriksa keakuratan serta kecakapan data akuntansi, memotivasi kepatuhan terhadap
kebijaksanaan administrasi, sedangkan Krismiaji (2015:216) sistem pengendalian internal
adalah rancangan organisasi untuk mengontrol atau memproteksi asset, mengabarkan berita
jitu serta mampu diyakini, membenahi kemampuan, serta memajukan penaatan kebijakan
manajemen.
Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis

Komitmen Organisasi
H1
(X1)

Budaya Organisasi H2
(X2)
 

Akuntabilitas Kinerja Organisasi


H3 H5
(X3) (Y)
 

Sistem Pengendalian H4
Internal
(X4)

Kerangka konseptual menjelaskan keterlibatan antara teori atau rancangan yang mendukung
penelitian yang dipakai sebagai patokan dalam merumuskan hipotesis, juga berupa skema
yang menggambarkan ikatan antara variabel bebas dan terikat. Berikut ini gambar dari
kerangka konseptual tentang keterkaitan variabel bebas, yaitu: Komitmen Organisasi, Budaya
Organisasi, Akuntabilitas dan Sistem Pengendalian Internal dengan variabel terikat, yaitu:
Kinerja Organisasi.
Komitmen organisasi oleh Priansa (2018:234), adalah pengenalan pegawai akan izin
akan menggapai misi organisasi. Tingkat komitmen yang tinggi oleh karyawan akan
menghasilkan tingginya tingkatan produktivitas. Menurut penelitian oleh Dahlan dan
Madjojo (2020) membuktikan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja organisasi perangkat daerah (OPD), artinya dengan komitmen organisasi
maka pegawai OPD mampu berkontribusi positif terhadap kinerja OPD.
Gairah budaya organisasi tidak hanya berubah-ubah, tapi juga hal yang dirasa berguna
pada organisasi harus ditetapkan, yang berguna menjadi cara penghubung dan referensi

4
bersikap pada organisasi dalam menggapai tujuannya, membuat secara langsung ataupun
tidak budaya organisasi memiliki dampak akan kinerja organisasi. Budaya organisasi positif
bakal menghasilkan baiknya arah dan kebalikannya. Karena itu, bila budaya organisasinya
baik menghasilkan pencapaian kinerja yang baik. Penelitian Yudhasena dan Putri (2019)
mamaparkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi
perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Karangasem.
Pendapat Mahmudi (2016:19) tentang akuntabilitas publik adalah tanggung jawab
negara saat mengusahakan sumber daya, mengadukan dan mengutarakan seluruh kegiatan
yang sesuai dengan pemakaian sumber daya negara untuk pemberi manfaat. Desakan
keterusterangan pada progress manajemen finansial daerah pada masa strategi kedaulatan
memerlukan pola akuntabilitas publik lewat dibangunnya sistem akuntansi pemerintahan
menyajikan kesempatan akan penyediaan meningkatkan berita handal dan akurat juga fokus
akan tingkatan patokan kinerja ketika memaksimalkan pelayan publik. Akuntabilitas positif
akan menghasilkan arah yang baik dan kebalikannya. Karena itu, jika akuntabilitas suatu
organisasi baik maka pencapaian kinerjanya pasti bakal baik.
Sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2017:129) antara lain struktur
organisasi, metode dan berbagai pembentukan ukuran agar melindungi kemakmuran
organisasi, menyidik ketepatan data akuntansi, mendukung efisiensi dan pematuhan
kebijaksanaan tata usaha. Sistem pengendalian internal sangat penting dalam suatu organisasi
menggapai tujuan yang sudah disahkan. Dengan adanya pengendalian internal bakal
meningkatkan kinerja organisasi.

Untuk mencari tau seluruh variabel independen bersamaan berpengaruh atau tidak
akan variabel dependen. Buat mengetahui bahwa apakah komitmen organisasi, budaya
organisasi, akuntabilitas dan sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja
organisasi secara simultan di Pemerintah Kota Medan.

Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode survei (survey method), juga teknik
kuesioner yang mana responden diberikan serangkaian pertanyaan tertulis untuk dijawab
(Sugiyono, 2017), yang telah dikatakan sebelumnya bahwa kuesioner ialah metode
pengumpulan data yang melibatkan penyebaran daftar pertanyaan atau komentar tertulis
kepada responden. Data primernya didapatkan dari peneliti langsung melalui pembagian
kuesioner terkait pelaksanaan kinerja organisasi di 35 OPD Pemerintah Kota Medan. Sumber
atau dasar susunan pertanyaan dalam kuesioner diambil dari sumber yang berbeda. Kuesioner
(X1) dipakai untuk memahami variabel komitmen organisasi diambil dari penelitian Fuad
(2004). Kuesioner (X2) untuk memahami variabel budaya organisasi diambil dari penelitian
Robbins (2006). Kuesioner (X3) yang digunakan untuk memahami variabel akuntabilitas
diambil dari penelitian Sari (2016). Kuesioner (X4) yang digunakan untuk memahami
variabel sistem pengendalian internal diambil dari penelitian penelitian Sudiarianti (2015).
Sedangkan kuesioner (Y) yang digunakan untuk memahami kinerja organisasi diambil dari
penelitian Sari (2016). Setiap pertanyaan dalam angket disertai dengan opsi jawaban dimana
responden hanya dapat menetapkan jawaban tertepat atau disebut kuesioner tertutup. Skala
likert merupakan skala yang dipakai untuk setiap variabel dalam jawaban kuesioner tertutup
dimana menilai tingkah laku, pendapat, dan persepsi akan masalah sosial, sedangkan skala

5
pengukuran interval adalah skala dengan lima pilihan jawaban, antara lain: sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Sugiyono,2017).
Uji Validitas

Pengujian ini supaya mengetahui perolehan data setelah penelitian iyala data valid atau
tidaknya penggunaan kesioner. Suatu kuesioner dianggap valid apabila seluruh pertanyaan di
kuesioner dalamnya menunjukkan hal yang hendak dihitung oleh kuesioner itu (Ghozali,
2013). Teknik ini membandingkan nilai r-tabel dengan koefisien korelasi, atau r-hitung, dari
variabel penelitian.
Uji Realibilitas

Untuk menunjukkan apakah kuesioner secara konsisten mengukur gejala yang sama.
Kuesioner disebut reliabel apabila tanggapan seorang terhadap pernyataan stabil (Ghozali,
2013). Uji validitas, yang reliabilitasnya dinilai Sdengan skor Alpha Cronbach, menyatakan
kueri itu sah. Jika koefisien alpha cronbach lebih tinggi dari 0,60 itu dianggap dapat
diandalkan (Ghozali, 2013).

Analisis Statistik Deskriptif

Dalam dijelaskan ini dijelaskan beberapa variabel penelitian dengan menggunakan


pendekatan analisis statistic deskriptif. Menurut Sugiyono (2017 : 141) , statistic deskriptif
digunakan untuk menilai data yang diberikan dalam bentuk tabel, grafik, mean, median,
modus, diagram lingkaran, standar deviasi, dan perhitungan persentase.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian berbagai persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi diperlukan
sehubungan dengan data sekunder dalam penelitian ini untuk memperoleh model analisis
yang sesuai. Salah satu syarat penggunaan analisis regresi linier berganda, adalah
terpenuhinya uji asumsi klasik dari setiap variabel.

Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas menurut Ghozali (2018:161) adalah untuk mengetahui apakah model
regresi variabel residual distribusinya normal. Ketika distribusi datanya normal atau
mendekati normal, disitulah dinilai baik atau tidaknya suatu model regresi. Uji kolmogorov-
smirnov dan analisis grafik adalah dua metode untuk menentukan apakah residu berdistribusi
normal atau tidak.

Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikolinearitas menurut Ghozali (2018:107) adalah untuk mencari tahu ada
tidaknya korelasi antara variabel bebas (independen) dalam model regresi. Jika tidak ada
korelasi antar variabel bebas, maka model regresinya baik. Dengan menguji nilai tolerance,
nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan korelasi antara variabel bebas maka ditentukan uji
multikolinearitas. Angka cut-off yang umum digunakan, yaitu nilai toleransi <0.10 atau
ekuivalen nilai VIF >10, menunjukkan adanya multikolinearitas.

6
Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas, menurut Ghozali (2018:137) digunakan untuk mengetahui ada


tidaknya penyimpangan atau tidaknya model karena varians gangguan tersebut bervariasi dari
satu pengamatan ke pengamatan berikutnya. Lihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
dependen (ZPRED) dan residualnya untuk mengidentifikasi heteroskedastisitas dalam model
regresi (SRESID). Model regresi dengan homoskedastisitas atau tanpa heteroskedastisitas
merupakan model regresi yang sesuai.

Analisis Regresi Linier Berganda

Penentuan apakah setiap variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen,
digunakan analisis regresi linier berganda. Tujuan dari analisis linier berganda, menurut
(Sugiyono, 2017) adalah untuk meramalkan suasana (naik turun) variabel terikat jika dua atau
lebih variabel bebas berubah dari menjadi faktor predictor.

Uji Parsial (Uji t)

Tujuan uji statistik t, menurut Ghozali (2018:98), adalah untuk mengetahui kontribusi setiap
variabel independen terhadap penjelasan variabel dependen. Taraf signifikansi sebesar 5%.
Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen diukur dengan
koefisien regresi. Signifikansi t hitung dan t tabel dibandingkan untuk menganalisis uji ini.

Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Tujuan mendasar dari uji statistic F adalah untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas
yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh terhadap variabel terikat secara bersamaan
(Ghozali, 2018:98).

Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh Komitmen Organisasi (X1), Budaya Organisasi
(X2), Akuntabilitas (X3), Sistem Pengendalian Internal (X4) , terhadap Kinerja Organisasi (Y)
pada 35 Organisasi Perangkat Daerah Kota Medan. Pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner di 35 Organisasi Perangkat Daerah Kota Medan yang terdiri dari Kepala bagian
kepegawaian, keuangan dan program yang termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada setiap
OPD Kota Medan.

Tabel 4.1
Data Hasil Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang dikirim 105
Kuesioner yang kembali 80
Kuesioner yang tidak kembali 25
Kuesioner yang ditolak -
Kuesioner yang dapat diolah 80
Tingkat Pengembalian (respon rate) 76%
Sumber: diolah peneliti, 2022

7
Analisis Deskriptif Responden

Bentuk hasil penggabungan data primer yaitu pernyataan pribadi berbentuk kuesioner
yang merupakan arti dari analisis deskriptif. Karakteristik tersebut adalah personalitas
respondennya meliputi gender, usia, pendidikan terakhir, juga masa kerja yang memenuhi
kuesioner jadi sampel penelitian

Tabel 4.2
Data Karakteristik Responden

Persentase
Karakteristik Kategori Jumlah
(%)
Laki-laki  27 33,75
Jenis Kelamin Perempuan  53 66,25
Jumlah responden  80
20-30 tahun  12 15,00
31-40 tahun  22 27,50
Usia 41-50 tahun  36 45,00
> 50 tahun  10 12,50
Jumlah responden  80
Strata 1 (Sarjana)  64 80,00
Pendidikan Strata 2 (Master)  16 20,00
terakhir Strata 3 (Doktor)  -
Jumlah responden  80
< 5 Tahun  10 12,50
5-10 Tahun  13 16,25
Lama Bekerja
> 10 Tahun  57 71,25
Jumlah responden  80
Sumber: diolah peneliti, 2022

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.3
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimal Maximal Rata-rata Sdrt Deviasi
Komitmen Organisasi (X1) 80 10 25 19.70 3.633
Budaya Organisasi (X2) 80 16 40 31.79 5.929
Akuntabilitas (X3) 80 10 25 20.66 3.920
Sistem Pengendalian Internal 80 12 40 30.42 6.069
(X4)
Kinerja Organisasi (Y) 80 14 35 27.30 4.758
Valid N (listwise) 80

8
Uji Validitas

Tujuannya untuk menguji validitas masing-masing poin pertanyaan dalam angket yang
dibuat, caranya bandingkan nilai r taksiran dengan r tabel, dalam hal derajat kebebasan (df) =
n-2 dimana banyak sampel adalah n. Adapun sampelnya (n) sebesar 80 responden. Besarnya
df itu sendiri dihitung 80-2= 78 dan rtabel menerima nilai signifikansi 0,05 ketika uji dua sisi
terhadap rtabel dilakukan. Suatu poin pertanyaan dianggap valid jika nilai rhitung lebih besar
dari rtabel (0,219), kesimpulannya seluruh poin pertanyaan telah valid lalu mampu dilanjut
analisisnya.

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas

P R Hitung R Tabel Hasil


X1.1 0.781 0.219 Valid
X1.2 0.720 0.219 Valid
X1.3 0.833 0.219 Valid
X1.4 0.860 0.219 Valid
X1.5 0.816 0.219 Valid
X2.1 0.814 0.219 Valid
X2.2 0.733 0.219 Valid
X2.3 0.783 0.219 Valid
X2.4 0.801 0.219 Valid
X2.5 0.708 0.219 Valid
X2.6 0.742 0.219 Valid
X2.7 0.797 0.219 Valid
X2.8 0.820 0.219 Valid
X3.1 0.821 0.219 Valid
X3.2 0.884 0.219 Valid
X3.3 0.844 0.219 Valid
X3.4 0.814 0.219 Valid
X3.5 0.798 0.219 Valid
X4.1 0.720 0.219 Valid
X4.2 0.675 0.219 Valid
X4.3 0.616 0.219 Valid
X4.4 0.598 0.219 Valid
X4.5 0.641 0.219 Valid
X4.6 0.792 0.219 Valid
X4.7 0.790 0.219 Valid
X4.8 0.704 0.219 Valid
Y1.1 0.670 0.219 Valid
Y1.2 0.708 0.219 Valid
Y1.3 0.794 0.219 Valid
Y1.4 0.657 0.219 Valid
Y1.5 0.757 0.219 Valid
Y1.6 0.533 0.219 Valid
Y1.7 0.515 0.219 Valid

9
Uji Realibilitas

Tidak perlu dilanjutkan uji reliabilitas jika suatu soal gagal uji validitas karena uji reliabilitas
hanya boleh dikerjakan untuk soal sudah lolos uji validitas. Uji reliabilitas pada butir soal
reliabel menghasilkan hasil sebagai berikut :

10
Tabel 4.5.
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Jumlah
Variabel Keterangan
Alpha Pertanyaan
Komitmen Organisasi (X1) 0.923 5 Reliabel
Budaya Organisasi (X2) 0.936 8 Reliabel
Akuntabilitas (X3) 0.937 5 Reliabel
Sistem Pengendalian 0.902 8 Reliabel
Internal (X4)
Kinerja Organisasi (Y) 0.877 7 Reliabel

Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel residual dalam model
regresi berdistribusi normal. Nilai distribusi dianggap oleh uji t dan f mengikuti distribusi
normal. Penggunaan uji Kolmogorov-Smirnov, normalitas residu diperiksa dalam penelitian
ini. Tingkat signifikansi yang digunakan . Nilai probabilitas , berfungsi sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan dalam keadaan berikut :
Asumsi normalitas terpenuhi apabila nilai probalitasnya 0,05.
Asumsi normalitas tidak terpenuhi apabila probabilitas < 0,05
Tabel 4.6.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Residual tidak standar


N 80
Parameter Normala,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.58023409
Most Extreme Differences Absolute .062
Positif .062
Negatif -.058
Statistik Test .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Exact Sig. (2-tailed) .902
Point Probability .000
a. Test distribusi Normal.
b. Data terkakulasi.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: diolah peneliti, 2022

Nilai probabilitas atau Exact. Sig. (2-tailed) pada tabel 4.6 diatas adalah 0,902. Karena nilai

probabilitas , sebesar 0,902, lebih besar daripada tingkat signifikansi, sebesar 0,05. Artinya
data berdistribusi normal. Dapat dibaca dari grafik normal probability plot pada gambar 4.2
ini:

11
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS, (2022)

Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot

Gambar 4.2
Grafik Histogram

Pengujian normalitas (pendekatan normal probability plot) dibaca pada Gambar 4.1,
dimana titik-titik tersebar di area garis diagonal, sedangkan Gambar 4.2 merupakan pengujian
normalitas melalui pendekatan histogram, dimana titik-titik tersebar di area garis diagonal,
berbentuk kurva normal, dan data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas

Supaya memastikan munculnya multikolinearitas atau tidak dari nilai variance inflation
factor (VIF), yang diindikasi variabel bebas serta multikolinearitas apabila nilainya lebih
besar dari 10 (Ghozali, 2013)
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas

Statistik Collineariti
Bentuk Tolerance VIF
1 (Konstan)
Komitmen Organisasi (X1) .876 1.142
Budaya Organisasi (X2) .778 1.286
Akuntabilitas (X3) .850 1.176
Sistem Pengendalian Internal (X4) .897 1.115
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS, (2022)

12
Komitmen organisasi dalam tabel 4.7 VIFnya sebesar 1.142, budaya organisasi
VIFnya sebesar 1.286, akuntanbilitas VIFnya adalah 1.176 , serta VIF sistem pengendalian
internal yaitu 1.115. Ditentukan bahwa tidak ada multikolinearitas karena semua nilai VIF <
10.
Uji Heteroskedastisitas

Regresi variabel independen ke nilai absolut residualnya pada variabel dependen adalah
bagaimana uji Glejser dilakukan (Ghozali, 2013). Koefisien signifikansi dapat digunakan
untuk menjelaskan standar yang digunakan untuk menilai data pengamatan heteroskedastis
atau tidak. Tingkat signifikansi 5%, yang telah dipilih sebelumnya, harus dibandingkan
dengan koefisien signifikansi. Disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas jika
koefisien signifikansi melebihi tingkat signifikansi yang disahkan (homoskedastisitas).
Heteroskedastisitas dapat disimpulkan jika koefisien signifikansi berada di bawah tingkat
signifikansi yang dipilih.
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Koefisien
Koefisien tidak Standar Standar
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 6.582 1.731 3.803 .000
Komitmen Organisasi (X1) -.125 .064 -.230 -1.961 .054
Budaya Organisasi (X2) -.012 .041 -.035 -.282 .779
Akuntabilitas (X3) -.075 .060 -.150 -1.258 .212
Sistem Pengendalian .025 .038 .078 .674 .503
Internal (X4)
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: diolah peneliti, 2022

Tabel 4.6, diketahui nilai Sig. Glejser dari komitmen organisasi adalah 0.054 > 0.05,
nilai Sig. Glejser dari budaya organisasi adalah 0.779 > 0.05, nilai Sig. Glejser dari
akuntanbilitas bernilai 0.212 > 0.05 dan nilai Sig. Glejser dari sistem pengendalian internal
yaitu 0.503 > 0.05. Diketahui nilai Sig. Glejser dari masing-masing variabel bebas di atas
0,05, maka kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah pendekatan analitik yang diadopsi dalam penelitian
ini. Apabila paling sedikit terdapat dua variabel bebas, analisis regresi linier berganda
digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yang sering disebut sebagai X
dan variabel terikat yang disebut dengan Y:

13
Tabel 4.9
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Koefisien
Koefisien tidak Standar Standar Statistik Collineariti

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1 (Constant) 2.494 3.308 .754 .453
Komitmen Organisasi .310 .122 .236 2.547 .013 .876 1.142
(X1)
Budaya Organisasi .169 .079 .211 2.137 .036 .778 1.286
(X2)
Akuntabilitas (X3) .330 .114 .272 2.884 .005 .850 1.176
Sistem Pengendalian .214 .072 .273 2.978 .004 .897 1.115
Internal (X4)

a. Dependen Variabel: Kinerja Organisasi (Y)


Sumber: diolah peneliti, 2022

Dari tabel 4.9 ini diperolehlah hasil persamaan regresi linear berganda:

Y = 2.494 + 0.310X1 + 0.169X2 + 0.330X3 + 0.214X4 + e

Berdasarkan persamaan tersebut, berikut ini dapat ditarik kesimpulan::


a. Besar konstanta senilai 2,494. Pemahaman nilai ini bahwa komitmen organisasi,
budaya organisasi, akuntanbilitas, sistem pengendalian internal tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja organisasi, maka nilai variabel dependen kinerja organisasi
yaitu 2,494.
b. Koefisien regresi komitmen organisasi sebesar 0.310, yang nilainya positif. Artinya
bila komitmen organisasi naik 1 satuan, maka kinerja organisasi cendrung naik
sebesar 0.310.
c. Koefisien budaya organisasi sebesar 0.169, yang bernilai positif. Hal ini berarti ketika
budaya organisasi meningkat sebesar 1 satuan, maka kinerja organisasi cendrung naik
senilai 0.169.
d. Koefisien regresi akuntanbilitas sebesar 0.330, bernilai positif. Artinya ketika
akuntanbilitas naik 1 satuan, maka kinerja organisasi cendrung naik sebesar 0.330.
e. Koefisien regresi sistem pengendalian internal sebesar 0.214, bernilai positif. Artinya
bila sistem pengendalian internal naik sebesar 1 satuan, kinerja organisasi cenderung
meningkat senilai 0.214.

Uji Hipotesis Penelitian

Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Uji parsial (Uji-t) pada penelitian ini untuk melihat apakah variabel komitmen organisasi,
budaya organisasi, akuntabilitas, sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja organisasi. Dasar pengambilan keputusan pengujian ini adalah jika sig < α
(0,05) dan tHitung > tTabel, maka setiap variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen. Dibawah ini tabel hasil perhitungan uji t:

14
Tabel 4.10.
Hasil Uji Parsial (Uji-t)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.494 3.308 .754 .453
Komitmen Organisasi .310 .122 .236 2.547 .013
(X1)
Budaya Organisasi .169 .079 .211 2.137 .036
(X2)
Akuntabilitas (X3) .330 .114 .272 2.884 .005
Sistem Pengendalian .214 .072 .273 2.978 .004
Internal (X4)
a. Variabel Dependen : Kinerja Organisasi (Y)

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji signifikan simultan (Uji-F) dipakai menunjukkan apakah secara simultan variabel
komitmen organisasi, budaya organisasi, akuntabilitas, sistem pengendalian internal
berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Dasar pengambilan keputusan pengujian ini adalah
jika Fhitung > Ftabel dengan nilai sig. < α = 0,05, maka seluruh variabel independen secara
simultan dapat mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.11.
Hasil Uji Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 776.172 4 194.043 14.372 .000b
Residual 1012.628 75 13.502
Total 1788.800 79
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi (Y)
b. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Internal (X4), Komitmen Organisasi (X1),
Akuntabilitas (X3), Budaya Organisasi (X2)

Berdasarkan pada Tabel 4.11, diketahui nilai F hitung yaitu 14,372 dan nilai Sig. sebesar
0,000. Diketahui nilai F hitung 14,372 > F tabel 2,493 dan nilai Sig yaitu 0,000 < 0,05,
komitmen organisasi, budaya organisasi, akuntanbilitas, sistem pengendalian internal secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi menilai sejauhmana kapasitas variabel-variabel independen dengan


bersamaan mempengaruhi variabel dependen. Penggunaan nilai koefisien determinasi pada
penelitian ini adalah nilai adjusted R2 karena variabel independen penelitian ini lebih dari dua
variabel. Berikut ini adalah hasil uji koefisien determinasi (Uji-R2):

Tabel 4.12.

15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji-R2)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .659a .434 .404 3.67447
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Internal (X4), Komitmen
Organisasi (X1), Akuntabilitas (X3), Budaya Organisasi (X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi (Y)

Kesimpulan dan Saran


Ada beberapa penarikan kesimpulan hasil analisa serta pengujian hipotesis, antara lain:
1. Secara parsial, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
organisasi pada Pemerintah Kota Medan.
2. Secara parsial, budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
organisasi pada Pemerintah Kota Medan.
3. Akuntabilitas secara parsial berpengaruh positif, signifikan terhadap kinerja organisasi
pada Pemerintah Kota Medan.
4. Sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja organisasi pada Pemerintah Kota Medan.
5. Komitmen organisasi, budaya organisasi, akuntanbilitas, sistem pengKendalian internal
secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada
Pemerintah Kota Medan.

Saran

Saran untuk peneliti berikutnya agar dapat menambahkan variabel-variabel independen baru
yang mempunyai keterkaitan dengan kinerja organisasi agar hasil penelitian selanjutnya dapat
memiliki nilai adjusted R2 lebih besar dari penelitian.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni Tutik Dwi. 2020. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Keadilan Organisasi
Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Pencegahan Fraud Sebagai Variabel
Intervening”, Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3. Buku 2. 2020. (ISSN : 2615 –
2584).

Atarwaman Rita J. D. 2015. “Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, dan


Akuntabilitas Publik, Terhadap Kinerja Satuan Perangkat Daerah (SKPD) Kota
Ambon”, Jurnal SOSOQ , Vol 4, No 2, 2015.

Amir M. F. 2018. Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan Konsep dan Penilaian Kinerja di
Perusahaan. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Bintoro dan Daryanto. 2017. Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan, Cetakan 1


Yogyakarta : Gava Media.

Busro M. 2018. Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-1. Jakarta :
Prenada Media Group.

Dahlan Fadli, dan Farid Madjodjo. 2020. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Perangkat Daerah Kota Tidore
Kepulauan”Indonesia Accounting Journal Vol. 2, No. 2, 2020.

Darmadi. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepala Sekolahan Melejitkan


Produktivitas Kerja Kepala Sekolah dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi.Yogyakarta : CV Budi Utama.

Fahmi, Irham. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.

Fuad Mas’ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional. Semarang : Badan


Penerbit Universitas Diponegoro.

Ganescu M. C. 2012. “Assessing Corporate Social Performance from a


Contingency Theory Perspective. Procedia Economics and Finance”. 3.
999-1004.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM


SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_____________2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Edisi 9.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Hari Sulaksono. 2015. Budaya Organisasi Dan Kinerja. Yogyakarta: CV Budi


Utama.

Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.

17
Hayes, CD. 1977. “The Contigency Theory of Managerial Accounting”. The
Accounting Review. Vol. 52, No.1.22-39.

Hulu Srinita. 2020. “Analisis Determinan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan


Daerah Di Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Utara”. Tesis. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, 2014. Buku
Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM
YKPN.

Mafarrohah, Sutrisono T, Bambang Purnomosidhi. 2013. “Pengaruh Budaya


Organisasi, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Dan Kompetensi
Terhdap Kinerja Pemerintahan Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten
Bangkalan)”. Jurnal Infestasi. Vol. 9 No. 2 Desember 2013. 123-136.

Mahmudi. 2016. Analisis Laporan keuangan pemerintah daerah. Edisi Ketiga. Yogyakarta :
UPP STIM YKPN.

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Mardiasmo. 2018. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.

Mulyadi. 2017. Sistem Akuntansi, Edisi empat, Salemba Empat, Jakarta.

Outley, David. 1980. “The Contingency Theory of Management Accounting:


Achievement and Prognosis” Accounting and Organization Society .5

Pandeni Kadek Rina, Edy Sujana, Ni Kadek Sinarwati. 2017. “Pengaruh Budaya Organisasi,
Akuntabilitas Publik, Dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Organisasi Dengan
Total Quality Management Sebagai Variabel Moderating Pada PDAM Kabupaten
Buleleng”, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi
Program S1.Vol 7. No. 1. 2017.
Peraturan Pemerintah No. 60 Thn 2008

Priansa Donni Juni. 2018. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Penerbit Alfabeta.

Primasari, D. dan Mutmainnah. I. 2011. “Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap


Kinerja Manajerial dengan Tiga Variabel Moderating (Studi Empiris Pada BPR di
Kabupaten”. Vol. I. No. 2. 115-126.

Putra, Nusa. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Rajawali


Pers.

Raharja Gede Pose, Nyoman Trisna Herawati, I Gusti Ayu Purnamawati, 2015.
“Pengaruh Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat, Dan Pengawasan Internal Terhadap
Kinerja Organisasi Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng”, e-Journal S1

18
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1.Vol 3. No. 1.
2015.

Rapanna, Patta dan Zulfikry Sukarno. 2017. Ekonomi Pembangunan.


Makassar: CV Sah Media.

Robbins, Stephen P dan A Judge. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba


Empat.

Samsuddin, Harun. 2018. Kinerja Karyawan, Tinjauan dari Dimensi Gaya Kepemimpinan,
Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi, Indomedia Pustaka. Sidoarjo.

Sari Martdian Ratna. 2016. “Pengaruh Akuntabilitas, Faktor Organisasional, Dan


Penggunaan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Organisasi”. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.13 Nomor 2. 117-141.

Sedarmayanti, 2017. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT Refika


Aditama, Bandung.

Sudiarianti, Ni Made, dkk. 2015. “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia


Pada Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar Akuntansi
Pemerintah Serta Implikasinya Pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,
Simposium Nasional Akuntansi 18”. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edi, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.

Veithzal, Rivai. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Wardiana Isma Arum. Bambang Hermanto Suwardi, 2019. “ Pengaruh


Akuntabilitas, Gaya Kepemimpinan, Kompetensi Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Organisasi”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 8. Nomor 1.
Januari 2019.

Wiguna Putu Adhitya Hari, Made Arie Wahyuni, Anantawikrama Tungga Atmadja. 2016.
“Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Pada PDAM Kabupaten Buleleng Dengan
Moderasi Budaya Tri Hita Karana Sebagai Dimensi Budaya Organisasi”, e-journal S1
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Vol. 6 , No. 4,
2016.

Wirawan. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

19
Wirnipin Komang Sri, I Made Pradana Adiputra, Gede Adi Yuniarta. 2015. “Pengaruh
Kmitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja
Organisasi Publik Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng”, e-Journal
S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1.Vol 3.No. 1.
2015
Yudhasena I Gede Iswara. IG. A. M. Asri Dwija Putri. 2019. “Pengaruh Good Government
Governance, Pengendalian Intern, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi
Perangkat Daerah (OPD)”, E-Jurnal Akuntansi Vol. 28. 2019. ISSN: 2302-8556.
www.pemkomedan.co.id

www.medanbisnisdaily.com

20

Anda mungkin juga menyukai