Abstract : This study aims to determine the The Effect of Organizational Commitment,
Organizational Culture, Accountability and Internal Control System on Organizational
Performance in the Medan City Government. The type of data in this study is causal
associative. Type of data than used in this study is primary data. Population that recorded in
this study was 35 OPD in in Medan City. The sample that used in this study was 105
respondents where each OPD in Medan City was represented by 3 respondents. The data was
collected using total sampling. The results of this study showed that Organizational
Commitment, Organizational Culture, Accountability and Internal Control System has a
positive and significant effect on Organizational Performance in the Medan City
Government.
1
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
2
Mahasiswa Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Instansi pemerintah yaitu unit sektor organisasi publik dimana kinerjanya sering
mendapat perhatian, yang didukung dengan munculnya suasana yang lebih demokratis dalam
pemerintahan. Pengelolaan pemerintahan yang baik adalah salah satu syarat bagi setiap
pemerintahan untuk mencapai tujuan ideal negara dan mewujudkan aspirasi rakyat.
Masyarakat mulai ragu akan nilai yang mereka dapatkan dari pelayanan instansi pemerintah.
Aturan yang dilakukan oleh pemerintah atasan untuk pemerintah bawahannya dengan cara
menyerahkan kepercayaan untuk mengurus sendiri daerah otonomnya disebut dengan
otonomi daerahh, dimana yang membuat anggaran serta merealisasikannya adalah
pemerintah daerah, kemudian masing-masing OPD wajib membuat informasi keuangan serta
kinerja. Pemerintah Kota Medan merupakan bagian dari organisasii perangkat daerah (opd)
yang berkaitan dengan peran dan guna yang telah disahkan, yang dituntut untuk
meningkatkan kinerjanya untuk mecapai visi dan misi. Hal ini supaya pelaksanaan peran dan
guna masing-masing opd mampu membagikan efek positif bagi pengembangan, pelayanan
serta ketentraman warga Medan. Walikota dan Wakil Walikota yang memimpin Medan
dibantu oleh 35 organisasi, antara lain: dinas daerah, sekretariat daerah, lembaga teknis
daerah, secretariat DPRD, kecamatan serta kelurahan.
Kinerja organisasi adalah keefektifan organisasi dalam melengkapi hal-hal yang
dibutuhkan, ditentukan dari masing-masing kelompok relevan oleh upaya sistematis dan
keahlihan untuk konsisten meningkatkan dalam memenuhi kebutuhan mereka secara efektif
dan komprehensif. Adanya penilaian kinerja organisasi pemerintah sebagai referensi dalam
memajukan kinerjanya untuk masa depan, meningkatkan kinerja serta fokus pada target
lembaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan akuntabilitas.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa kinerja organisasi OPD Pemerintahan Kota
Medan masih belum optimal. Kondisi ini mendorong pemerintah dalam pengelolaan bantuan
publik lebih baik serta bertanggungjawab, karena bila diolah baik dan berkewajiban, sumber
pendapatan asli daerah (PAD) didapat dari pemrintah dimana menyumbang pendapatan
daerah ke kas. Tingkah laku seseorang oleh semua bagian individu suatu organisasi yang
berbentuk loyalitas atau ukuran bersedianya seorang pegawai untuk bertahan dalam
mengoperasikan organisasi di masa mendatang disebut komitmen organiasai, dimana
menggambarkan kepercayaan pegawai akan target organisasi, kegigihan menyelesaikan
pekerjaan, serta kemauan lanjut bekerja, harus mampu memberikan perhatian yang cukup
kepada karyawannya dan meyakinkan mereka untuk mempercayai organisasi agar dapat
memperoleh komitmen pegawai. Selain komitmen organisasi, faktor lain yang mempengaruhi
adalah budaya organisasi. Pada suatu organisasi, berbagai macam faktor mempengaruhi
seseorang dalam menggapai targetnya, dan berjalannya organisasi diakibatkan karena
perbuatan para individual dengan keinginan sendiri, maka budaya organisasi menjadi wajib,
karena kultur yang terbentuk pada organisasilah yang mengatur norma atau adat perilaku
yang harus dipatuhi setiap anggota organisasi, sehingga menghasilkan budaya produktif, yang
membuat organisasi unggul serta target organisasi bisa tercapai. Faktor akuntabilitas publik
juga faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Akuntabilitas publik merupakan
tanggungjawab kegiatan yang diberikan kepada individu untuk suatu akuntabilitas.
Faktor lain yang juga berguna dalam organisasi dalam menggapai penetapan target
adalah sistem pengendalian internal. Bagusnya kinerja pegawai dihasilkan ketika
pengendalian internal baik, akan menaikkan, memberikan pendapat terhadap kinerja
oraganisasi dan memberikan saran untuk pimpinan supaya memperbaiki persoalan perolehan
kinerja.
2
KAJIAN PUSTAKA
Teori Kontijensi
Penggunaan teori kontijensi penelitian ini, artinya teori tingkah laku menyatakan
keadaan manajemen atau organisasi terpaut kondisi internal dan eksternal suatu perusahaan
(Ganescu, 2012). Teori kontijensi dipakai untuk analisis model dan sistem akuntansi buat
menyampaikan berita yang mana dipakai kantor dalam bermacam target serta bersaing
(Otley, 1980). Hal penting membuat sistem akuntansi manajemen untuk peningkatan kinerja
yang bertopang pada keadaan dan suasana organisasi. Faktor - faktor kontingensi merupakan
faktor pencetus perbedaaan karakteristik organisasi yang apabaila anutan sistem bersifat
efektif di organisasi belum pasti efektif dan sukses jika digunakan di lainnya organisasi lewat
perbedaan sifat organisasi.
Kinerja Organisasi
Komitmen Organisasi
Komitmen adalah suatu pengakuan penuh, suatu tingkah nyata diturunkan dari
karakter seseorang, sedangkan pendapat Priansa (2018:234), komitmen organisasi
merupakan pengakuan karyawan dalam menggapai misi organisasi. Berbeda dengan
pendapat (Fuad, 2004) menyatakan komitmen organisasi merupakan anutan persetujuan dari
seluruh anggota akan penuntunan perwujudan, juga niat yang ingin direnggut bersama
kedepannya.
Budaya Organisasi
Samsuddin (2018) menyatakan, budaya organaisasi ialah struktur nilai yang
dipercayai oleh semua personel organisasi. Struktur nilai menggali keunikan organisasi yang
membedakannya. Pegawai dapat memahami karakteristik yang menonjol akan bersikap
seperti harapan budaya organisasi. Pendapat Veithzal (2017:125) budaya organisasi adalah
model teladan tentang bagaimana perasaan karyawan dan tanggapan itu menciptakan
keyakinan, nilai dan harapan.
Akuntanbilitas
Pendapat Mahmudi (2016:19) tentang akuntabilitas merupakan tanggungjawab negara
dalam mengatur tenaga kerja, menyampaikan dan mencurahkan kepada penerima manfaat
semua kegiatan yang berhubungan dengan pemakaian tenaga kerja untuk yang memberikan
keuntungan, berbeda dengan Kamaluddin dan Rapanna (2017:256), akuntabilitas merupakan
suatu beban peraturan, akhlak dalam setiap pribadi, tim ataupun organisasi. Secara
3
menyeluruh, akuntabilitas menurut Sari (2016) adalah keterangan guna pekerjaan maupun
tanggungjawab hingga merealisasikan efektifnya suatu tata organisasi.
Kesimpulan pernyataan tersebut adalah akuntabilitas mempunyai andil istimewa pada
aktualisasi aktivitas negara, sebab penyelenggaraannya bertanggungjawab untuk warga akibat
pendapatan bersumber dari warga.
Sistem Pengendalian Internal
Pendapat Mulyadi (2017:129), sistem pengendalian internal terdiri dari bentuk
organisasi, gaya serta langkah dimana saling teratur dalam memelihara aktiva organisasi,
memeriksa keakuratan serta kecakapan data akuntansi, memotivasi kepatuhan terhadap
kebijaksanaan administrasi, sedangkan Krismiaji (2015:216) sistem pengendalian internal
adalah rancangan organisasi untuk mengontrol atau memproteksi asset, mengabarkan berita
jitu serta mampu diyakini, membenahi kemampuan, serta memajukan penaatan kebijakan
manajemen.
Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis
Komitmen Organisasi
H1
(X1)
Budaya Organisasi H2
(X2)
Sistem Pengendalian H4
Internal
(X4)
Kerangka konseptual menjelaskan keterlibatan antara teori atau rancangan yang mendukung
penelitian yang dipakai sebagai patokan dalam merumuskan hipotesis, juga berupa skema
yang menggambarkan ikatan antara variabel bebas dan terikat. Berikut ini gambar dari
kerangka konseptual tentang keterkaitan variabel bebas, yaitu: Komitmen Organisasi, Budaya
Organisasi, Akuntabilitas dan Sistem Pengendalian Internal dengan variabel terikat, yaitu:
Kinerja Organisasi.
Komitmen organisasi oleh Priansa (2018:234), adalah pengenalan pegawai akan izin
akan menggapai misi organisasi. Tingkat komitmen yang tinggi oleh karyawan akan
menghasilkan tingginya tingkatan produktivitas. Menurut penelitian oleh Dahlan dan
Madjojo (2020) membuktikan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja organisasi perangkat daerah (OPD), artinya dengan komitmen organisasi
maka pegawai OPD mampu berkontribusi positif terhadap kinerja OPD.
Gairah budaya organisasi tidak hanya berubah-ubah, tapi juga hal yang dirasa berguna
pada organisasi harus ditetapkan, yang berguna menjadi cara penghubung dan referensi
4
bersikap pada organisasi dalam menggapai tujuannya, membuat secara langsung ataupun
tidak budaya organisasi memiliki dampak akan kinerja organisasi. Budaya organisasi positif
bakal menghasilkan baiknya arah dan kebalikannya. Karena itu, bila budaya organisasinya
baik menghasilkan pencapaian kinerja yang baik. Penelitian Yudhasena dan Putri (2019)
mamaparkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi
perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Karangasem.
Pendapat Mahmudi (2016:19) tentang akuntabilitas publik adalah tanggung jawab
negara saat mengusahakan sumber daya, mengadukan dan mengutarakan seluruh kegiatan
yang sesuai dengan pemakaian sumber daya negara untuk pemberi manfaat. Desakan
keterusterangan pada progress manajemen finansial daerah pada masa strategi kedaulatan
memerlukan pola akuntabilitas publik lewat dibangunnya sistem akuntansi pemerintahan
menyajikan kesempatan akan penyediaan meningkatkan berita handal dan akurat juga fokus
akan tingkatan patokan kinerja ketika memaksimalkan pelayan publik. Akuntabilitas positif
akan menghasilkan arah yang baik dan kebalikannya. Karena itu, jika akuntabilitas suatu
organisasi baik maka pencapaian kinerjanya pasti bakal baik.
Sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2017:129) antara lain struktur
organisasi, metode dan berbagai pembentukan ukuran agar melindungi kemakmuran
organisasi, menyidik ketepatan data akuntansi, mendukung efisiensi dan pematuhan
kebijaksanaan tata usaha. Sistem pengendalian internal sangat penting dalam suatu organisasi
menggapai tujuan yang sudah disahkan. Dengan adanya pengendalian internal bakal
meningkatkan kinerja organisasi.
Untuk mencari tau seluruh variabel independen bersamaan berpengaruh atau tidak
akan variabel dependen. Buat mengetahui bahwa apakah komitmen organisasi, budaya
organisasi, akuntabilitas dan sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja
organisasi secara simultan di Pemerintah Kota Medan.
Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode survei (survey method), juga teknik
kuesioner yang mana responden diberikan serangkaian pertanyaan tertulis untuk dijawab
(Sugiyono, 2017), yang telah dikatakan sebelumnya bahwa kuesioner ialah metode
pengumpulan data yang melibatkan penyebaran daftar pertanyaan atau komentar tertulis
kepada responden. Data primernya didapatkan dari peneliti langsung melalui pembagian
kuesioner terkait pelaksanaan kinerja organisasi di 35 OPD Pemerintah Kota Medan. Sumber
atau dasar susunan pertanyaan dalam kuesioner diambil dari sumber yang berbeda. Kuesioner
(X1) dipakai untuk memahami variabel komitmen organisasi diambil dari penelitian Fuad
(2004). Kuesioner (X2) untuk memahami variabel budaya organisasi diambil dari penelitian
Robbins (2006). Kuesioner (X3) yang digunakan untuk memahami variabel akuntabilitas
diambil dari penelitian Sari (2016). Kuesioner (X4) yang digunakan untuk memahami
variabel sistem pengendalian internal diambil dari penelitian penelitian Sudiarianti (2015).
Sedangkan kuesioner (Y) yang digunakan untuk memahami kinerja organisasi diambil dari
penelitian Sari (2016). Setiap pertanyaan dalam angket disertai dengan opsi jawaban dimana
responden hanya dapat menetapkan jawaban tertepat atau disebut kuesioner tertutup. Skala
likert merupakan skala yang dipakai untuk setiap variabel dalam jawaban kuesioner tertutup
dimana menilai tingkah laku, pendapat, dan persepsi akan masalah sosial, sedangkan skala
5
pengukuran interval adalah skala dengan lima pilihan jawaban, antara lain: sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Sugiyono,2017).
Uji Validitas
Pengujian ini supaya mengetahui perolehan data setelah penelitian iyala data valid atau
tidaknya penggunaan kesioner. Suatu kuesioner dianggap valid apabila seluruh pertanyaan di
kuesioner dalamnya menunjukkan hal yang hendak dihitung oleh kuesioner itu (Ghozali,
2013). Teknik ini membandingkan nilai r-tabel dengan koefisien korelasi, atau r-hitung, dari
variabel penelitian.
Uji Realibilitas
Untuk menunjukkan apakah kuesioner secara konsisten mengukur gejala yang sama.
Kuesioner disebut reliabel apabila tanggapan seorang terhadap pernyataan stabil (Ghozali,
2013). Uji validitas, yang reliabilitasnya dinilai Sdengan skor Alpha Cronbach, menyatakan
kueri itu sah. Jika koefisien alpha cronbach lebih tinggi dari 0,60 itu dianggap dapat
diandalkan (Ghozali, 2013).
Pengujian berbagai persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi diperlukan
sehubungan dengan data sekunder dalam penelitian ini untuk memperoleh model analisis
yang sesuai. Salah satu syarat penggunaan analisis regresi linier berganda, adalah
terpenuhinya uji asumsi klasik dari setiap variabel.
Tujuan uji normalitas menurut Ghozali (2018:161) adalah untuk mengetahui apakah model
regresi variabel residual distribusinya normal. Ketika distribusi datanya normal atau
mendekati normal, disitulah dinilai baik atau tidaknya suatu model regresi. Uji kolmogorov-
smirnov dan analisis grafik adalah dua metode untuk menentukan apakah residu berdistribusi
normal atau tidak.
Uji Multikolinearitas
Tujuan uji multikolinearitas menurut Ghozali (2018:107) adalah untuk mencari tahu ada
tidaknya korelasi antara variabel bebas (independen) dalam model regresi. Jika tidak ada
korelasi antar variabel bebas, maka model regresinya baik. Dengan menguji nilai tolerance,
nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan korelasi antara variabel bebas maka ditentukan uji
multikolinearitas. Angka cut-off yang umum digunakan, yaitu nilai toleransi <0.10 atau
ekuivalen nilai VIF >10, menunjukkan adanya multikolinearitas.
6
Uji Heteroskedastisitas
Penentuan apakah setiap variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen,
digunakan analisis regresi linier berganda. Tujuan dari analisis linier berganda, menurut
(Sugiyono, 2017) adalah untuk meramalkan suasana (naik turun) variabel terikat jika dua atau
lebih variabel bebas berubah dari menjadi faktor predictor.
Tujuan uji statistik t, menurut Ghozali (2018:98), adalah untuk mengetahui kontribusi setiap
variabel independen terhadap penjelasan variabel dependen. Taraf signifikansi sebesar 5%.
Pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen diukur dengan
koefisien regresi. Signifikansi t hitung dan t tabel dibandingkan untuk menganalisis uji ini.
Tujuan mendasar dari uji statistic F adalah untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas
yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh terhadap variabel terikat secara bersamaan
(Ghozali, 2018:98).
Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh Komitmen Organisasi (X1), Budaya Organisasi
(X2), Akuntabilitas (X3), Sistem Pengendalian Internal (X4) , terhadap Kinerja Organisasi (Y)
pada 35 Organisasi Perangkat Daerah Kota Medan. Pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner di 35 Organisasi Perangkat Daerah Kota Medan yang terdiri dari Kepala bagian
kepegawaian, keuangan dan program yang termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada setiap
OPD Kota Medan.
Tabel 4.1
Data Hasil Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang dikirim 105
Kuesioner yang kembali 80
Kuesioner yang tidak kembali 25
Kuesioner yang ditolak -
Kuesioner yang dapat diolah 80
Tingkat Pengembalian (respon rate) 76%
Sumber: diolah peneliti, 2022
7
Analisis Deskriptif Responden
Bentuk hasil penggabungan data primer yaitu pernyataan pribadi berbentuk kuesioner
yang merupakan arti dari analisis deskriptif. Karakteristik tersebut adalah personalitas
respondennya meliputi gender, usia, pendidikan terakhir, juga masa kerja yang memenuhi
kuesioner jadi sampel penelitian
Tabel 4.2
Data Karakteristik Responden
Persentase
Karakteristik Kategori Jumlah
(%)
Laki-laki 27 33,75
Jenis Kelamin Perempuan 53 66,25
Jumlah responden 80
20-30 tahun 12 15,00
31-40 tahun 22 27,50
Usia 41-50 tahun 36 45,00
> 50 tahun 10 12,50
Jumlah responden 80
Strata 1 (Sarjana) 64 80,00
Pendidikan Strata 2 (Master) 16 20,00
terakhir Strata 3 (Doktor) -
Jumlah responden 80
< 5 Tahun 10 12,50
5-10 Tahun 13 16,25
Lama Bekerja
> 10 Tahun 57 71,25
Jumlah responden 80
Sumber: diolah peneliti, 2022
Tabel 4.3
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimal Maximal Rata-rata Sdrt Deviasi
Komitmen Organisasi (X1) 80 10 25 19.70 3.633
Budaya Organisasi (X2) 80 16 40 31.79 5.929
Akuntabilitas (X3) 80 10 25 20.66 3.920
Sistem Pengendalian Internal 80 12 40 30.42 6.069
(X4)
Kinerja Organisasi (Y) 80 14 35 27.30 4.758
Valid N (listwise) 80
8
Uji Validitas
Tujuannya untuk menguji validitas masing-masing poin pertanyaan dalam angket yang
dibuat, caranya bandingkan nilai r taksiran dengan r tabel, dalam hal derajat kebebasan (df) =
n-2 dimana banyak sampel adalah n. Adapun sampelnya (n) sebesar 80 responden. Besarnya
df itu sendiri dihitung 80-2= 78 dan rtabel menerima nilai signifikansi 0,05 ketika uji dua sisi
terhadap rtabel dilakukan. Suatu poin pertanyaan dianggap valid jika nilai rhitung lebih besar
dari rtabel (0,219), kesimpulannya seluruh poin pertanyaan telah valid lalu mampu dilanjut
analisisnya.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
9
Uji Realibilitas
Tidak perlu dilanjutkan uji reliabilitas jika suatu soal gagal uji validitas karena uji reliabilitas
hanya boleh dikerjakan untuk soal sudah lolos uji validitas. Uji reliabilitas pada butir soal
reliabel menghasilkan hasil sebagai berikut :
10
Tabel 4.5.
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Jumlah
Variabel Keterangan
Alpha Pertanyaan
Komitmen Organisasi (X1) 0.923 5 Reliabel
Budaya Organisasi (X2) 0.936 8 Reliabel
Akuntabilitas (X3) 0.937 5 Reliabel
Sistem Pengendalian 0.902 8 Reliabel
Internal (X4)
Kinerja Organisasi (Y) 0.877 7 Reliabel
Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel residual dalam model
regresi berdistribusi normal. Nilai distribusi dianggap oleh uji t dan f mengikuti distribusi
normal. Penggunaan uji Kolmogorov-Smirnov, normalitas residu diperiksa dalam penelitian
ini. Tingkat signifikansi yang digunakan . Nilai probabilitas , berfungsi sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan dalam keadaan berikut :
Asumsi normalitas terpenuhi apabila nilai probalitasnya 0,05.
Asumsi normalitas tidak terpenuhi apabila probabilitas < 0,05
Tabel 4.6.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai probabilitas atau Exact. Sig. (2-tailed) pada tabel 4.6 diatas adalah 0,902. Karena nilai
probabilitas , sebesar 0,902, lebih besar daripada tingkat signifikansi, sebesar 0,05. Artinya
data berdistribusi normal. Dapat dibaca dari grafik normal probability plot pada gambar 4.2
ini:
11
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS, (2022)
Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot
Gambar 4.2
Grafik Histogram
Pengujian normalitas (pendekatan normal probability plot) dibaca pada Gambar 4.1,
dimana titik-titik tersebar di area garis diagonal, sedangkan Gambar 4.2 merupakan pengujian
normalitas melalui pendekatan histogram, dimana titik-titik tersebar di area garis diagonal,
berbentuk kurva normal, dan data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Supaya memastikan munculnya multikolinearitas atau tidak dari nilai variance inflation
factor (VIF), yang diindikasi variabel bebas serta multikolinearitas apabila nilainya lebih
besar dari 10 (Ghozali, 2013)
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Statistik Collineariti
Bentuk Tolerance VIF
1 (Konstan)
Komitmen Organisasi (X1) .876 1.142
Budaya Organisasi (X2) .778 1.286
Akuntabilitas (X3) .850 1.176
Sistem Pengendalian Internal (X4) .897 1.115
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS, (2022)
12
Komitmen organisasi dalam tabel 4.7 VIFnya sebesar 1.142, budaya organisasi
VIFnya sebesar 1.286, akuntanbilitas VIFnya adalah 1.176 , serta VIF sistem pengendalian
internal yaitu 1.115. Ditentukan bahwa tidak ada multikolinearitas karena semua nilai VIF <
10.
Uji Heteroskedastisitas
Regresi variabel independen ke nilai absolut residualnya pada variabel dependen adalah
bagaimana uji Glejser dilakukan (Ghozali, 2013). Koefisien signifikansi dapat digunakan
untuk menjelaskan standar yang digunakan untuk menilai data pengamatan heteroskedastis
atau tidak. Tingkat signifikansi 5%, yang telah dipilih sebelumnya, harus dibandingkan
dengan koefisien signifikansi. Disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas jika
koefisien signifikansi melebihi tingkat signifikansi yang disahkan (homoskedastisitas).
Heteroskedastisitas dapat disimpulkan jika koefisien signifikansi berada di bawah tingkat
signifikansi yang dipilih.
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Koefisien
Koefisien tidak Standar Standar
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 6.582 1.731 3.803 .000
Komitmen Organisasi (X1) -.125 .064 -.230 -1.961 .054
Budaya Organisasi (X2) -.012 .041 -.035 -.282 .779
Akuntabilitas (X3) -.075 .060 -.150 -1.258 .212
Sistem Pengendalian .025 .038 .078 .674 .503
Internal (X4)
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: diolah peneliti, 2022
Tabel 4.6, diketahui nilai Sig. Glejser dari komitmen organisasi adalah 0.054 > 0.05,
nilai Sig. Glejser dari budaya organisasi adalah 0.779 > 0.05, nilai Sig. Glejser dari
akuntanbilitas bernilai 0.212 > 0.05 dan nilai Sig. Glejser dari sistem pengendalian internal
yaitu 0.503 > 0.05. Diketahui nilai Sig. Glejser dari masing-masing variabel bebas di atas
0,05, maka kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas.
Analisis regresi linear berganda adalah pendekatan analitik yang diadopsi dalam penelitian
ini. Apabila paling sedikit terdapat dua variabel bebas, analisis regresi linier berganda
digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yang sering disebut sebagai X
dan variabel terikat yang disebut dengan Y:
13
Tabel 4.9
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Koefisien
Koefisien tidak Standar Standar Statistik Collineariti
Dari tabel 4.9 ini diperolehlah hasil persamaan regresi linear berganda:
Uji parsial (Uji-t) pada penelitian ini untuk melihat apakah variabel komitmen organisasi,
budaya organisasi, akuntabilitas, sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja organisasi. Dasar pengambilan keputusan pengujian ini adalah jika sig < α
(0,05) dan tHitung > tTabel, maka setiap variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen. Dibawah ini tabel hasil perhitungan uji t:
14
Tabel 4.10.
Hasil Uji Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.494 3.308 .754 .453
Komitmen Organisasi .310 .122 .236 2.547 .013
(X1)
Budaya Organisasi .169 .079 .211 2.137 .036
(X2)
Akuntabilitas (X3) .330 .114 .272 2.884 .005
Sistem Pengendalian .214 .072 .273 2.978 .004
Internal (X4)
a. Variabel Dependen : Kinerja Organisasi (Y)
Uji signifikan simultan (Uji-F) dipakai menunjukkan apakah secara simultan variabel
komitmen organisasi, budaya organisasi, akuntabilitas, sistem pengendalian internal
berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Dasar pengambilan keputusan pengujian ini adalah
jika Fhitung > Ftabel dengan nilai sig. < α = 0,05, maka seluruh variabel independen secara
simultan dapat mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.11.
Hasil Uji Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 776.172 4 194.043 14.372 .000b
Residual 1012.628 75 13.502
Total 1788.800 79
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi (Y)
b. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Internal (X4), Komitmen Organisasi (X1),
Akuntabilitas (X3), Budaya Organisasi (X2)
Berdasarkan pada Tabel 4.11, diketahui nilai F hitung yaitu 14,372 dan nilai Sig. sebesar
0,000. Diketahui nilai F hitung 14,372 > F tabel 2,493 dan nilai Sig yaitu 0,000 < 0,05,
komitmen organisasi, budaya organisasi, akuntanbilitas, sistem pengendalian internal secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
Tabel 4.12.
15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji-R2)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .659a .434 .404 3.67447
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Internal (X4), Komitmen
Organisasi (X1), Akuntabilitas (X3), Budaya Organisasi (X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi (Y)
Saran
Saran untuk peneliti berikutnya agar dapat menambahkan variabel-variabel independen baru
yang mempunyai keterkaitan dengan kinerja organisasi agar hasil penelitian selanjutnya dapat
memiliki nilai adjusted R2 lebih besar dari penelitian.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni Tutik Dwi. 2020. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Keadilan Organisasi
Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Pencegahan Fraud Sebagai Variabel
Intervening”, Prosiding Seminar Nasional Pakar ke 3. Buku 2. 2020. (ISSN : 2615 –
2584).
Amir M. F. 2018. Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan Konsep dan Penilaian Kinerja di
Perusahaan. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Busro M. 2018. Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-1. Jakarta :
Prenada Media Group.
Dahlan Fadli, dan Farid Madjodjo. 2020. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Perangkat Daerah Kota Tidore
Kepulauan”Indonesia Accounting Journal Vol. 2, No. 2, 2020.
_____________2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Edisi 9.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
17
Hayes, CD. 1977. “The Contigency Theory of Managerial Accounting”. The
Accounting Review. Vol. 52, No.1.22-39.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, 2014. Buku
Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM
YKPN.
Mahmudi. 2016. Analisis Laporan keuangan pemerintah daerah. Edisi Ketiga. Yogyakarta :
UPP STIM YKPN.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Pandeni Kadek Rina, Edy Sujana, Ni Kadek Sinarwati. 2017. “Pengaruh Budaya Organisasi,
Akuntabilitas Publik, Dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Organisasi Dengan
Total Quality Management Sebagai Variabel Moderating Pada PDAM Kabupaten
Buleleng”, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi
Program S1.Vol 7. No. 1. 2017.
Peraturan Pemerintah No. 60 Thn 2008
Priansa Donni Juni. 2018. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Penerbit Alfabeta.
Raharja Gede Pose, Nyoman Trisna Herawati, I Gusti Ayu Purnamawati, 2015.
“Pengaruh Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat, Dan Pengawasan Internal Terhadap
Kinerja Organisasi Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng”, e-Journal S1
18
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1.Vol 3. No. 1.
2015.
Samsuddin, Harun. 2018. Kinerja Karyawan, Tinjauan dari Dimensi Gaya Kepemimpinan,
Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi, Indomedia Pustaka. Sidoarjo.
Sutrisno, Edi, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Veithzal, Rivai. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wiguna Putu Adhitya Hari, Made Arie Wahyuni, Anantawikrama Tungga Atmadja. 2016.
“Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi Pada PDAM Kabupaten Buleleng Dengan
Moderasi Budaya Tri Hita Karana Sebagai Dimensi Budaya Organisasi”, e-journal S1
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Vol. 6 , No. 4,
2016.
Wirawan. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
19
Wirnipin Komang Sri, I Made Pradana Adiputra, Gede Adi Yuniarta. 2015. “Pengaruh
Kmitmen Organisasi, Budaya Organisasi, Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja
Organisasi Publik Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng”, e-Journal
S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1.Vol 3.No. 1.
2015
Yudhasena I Gede Iswara. IG. A. M. Asri Dwija Putri. 2019. “Pengaruh Good Government
Governance, Pengendalian Intern, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi
Perangkat Daerah (OPD)”, E-Jurnal Akuntansi Vol. 28. 2019. ISSN: 2302-8556.
www.pemkomedan.co.id
www.medanbisnisdaily.com
20