Bahan Baku
Orientasi 1. CPO (Crude Palm Oil)
Pabrik 2. PK (Palm Kernel)
Produk
Unit utilitas merupakan unit pendukung Dalam sistem utilitas, air adalah salah
yang bertugas mempersiapkan kebutuhan satu komponen utama untuk
operasional pabrik serta untuk memenuhi menunjang proses produksi. PT. SAP
kebutuhan di unit utilitas itu sendiri. menggunakan air yang berasal dari
aliran sungai musi.
Unit utilitas yang ada pada PT. Sinar Alam
Permai (SAP), terdiri atas: Tahapan Proses Pengolahan Air (WTP)
1. Water Treatment 1. Klarifikasi
2. Penyediaan Steam - Koagulasi
3. Cooling Water - Flokulasi
4. Penyediaan Listrik - Sedimentasi
5. Waste Water Treatment 2. Filtrasi
3. Demineralisasi
4. Daerasi
Water Treatment
KitaKlarifikasi:
1. Koagulasi adalah : Proses netralisasi muatan sehingga
partikel – partikel dapat saling berdekatan satu sama
lain. Pada proses Koagulasi ini ( proses pembentukan
flok ) digunakan Alum / Tawas (Al2(SO4)3) dan N –
3276 ( Floculant Aid ) untuk mempercepat
pembentukan flok.
2. Flokulasi adalah : Proses penyatuan antar partikel –
partikel yang sudah saling berdekatan. Proses
Flokulasi ini menggunakan Polymer N – 8173 Pulv.
Untuk penyesuaian pH air digunakan Soda Ash,
dimana pH air tersebut di kontrol pada range 6,0 – 7,5
ppm.
Water Treatment
Kemudian pada tahap sedimentasi,
partikel-partikel yang terdapat didalam
air setelah ditambahkan zat flokulan
akan turun. Selanjutnya, proses
pembentukan dan pemisahan flok
terjadi pada unit Clarifier.
Filtrasi
Setelah melalui proses clarifier maka selanjutnya memasuki tahap
Filtrasi. Filtrasi / Filter adalah : 1. Filter berisi media porous
( pasir kwarsa ) 2. Menyaring padatan tersuspensi 3. Backwash
untuk menghilangkan padatan tersuspensi yang terakumulasi
selama penyaringan Filter yang digunakan di PT. SAP adalah
Sand Filter dengan pasir kwarsa sebagai media penyaringnya.
Untuk digunakan lebih lanjut sebagai kebutuhan konsumsi maka
perlu perlu melalui beberapa tahap yaitu:
DEMINERALISASI DAERASI
Demineralisasi adalah: suatu alat yang digunakan Air dari tangki penampungan dialirkan
untuk menghasilkan air dengan kemurnian yang menuju Daerator yang dilengkapi dengan
tinggi. steam dan level switch yang dapat
Proses demineralisasi bertujuan untuk :
- Menghilangkan kandungan mineral dari air
membantu pengkondisian suhu air diatas
- Cation digantikan dengan ion Hydrogen ( H+ ) 80o C yang berguna mengurangi atau
- Anion digantikan dengan ion Hidroksida ( OH- ) menghilangkan oksigen terlarut dalam air
Unit Demineralisasi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
yang dapat menyebabkan reaksi-reaksi
1. Cation Exchanger kimia lainnya.
2. Degasifier
3. Anion Exchanger
Cooling Water
Kebutuhan Cooling water di PT. SAP dibagi menjadi 2 bagian:
A. Cooling water yang digunakan untuk mendinginkan minyak.
- Final Oil Cooler ; cooling water digunakan untuk proses pendiginan akhir RBDPO yang
telah dimanfaatkan panasnya.
- Fatty Acid Cooler ; mendinginkan FAD yang merupakan produk samping pada
deodorization section 2.
- Cristallizer tank; mendinginkan minyak RBDPO yang dihasilkan pada seksi refinery
hingga mencapai temperature 35o C.
B. Cooling water yang digunakan untuk pembangkit steam vacum dan untuk
umpan pompa vacum. Air ini didistribusikan ke kondensor vacum untuk
mengkondisikan system injector
Penyediaan Listrik dan WWTP
Penyediaan Listrik Waste Water Treatment plant
Sumber listrik pada PT. SAP berasal Merupakan unit yang bertugas untuk 1. Refinery & Fractionation Plant
dari PLN, dan generator diesel melakukan pengolahan limbah cair agar (plant I, plant II, dan plant III)
sebagai cadangan apabila terjadi dihasilkan air limbah yang memenuhi 2. Tank Farm
pemadaman listrik dari PLN, listrik standar dan tidak mencemari 3. PKC
PLN digunakan untuk plant I, plant lingkungan.
II, plant III, PK plant, laboratorium, Tujuan
dan kantor Menurunkan kandungan bahan pengotor
(pencemar) di dalam air limbah agar air
tersebut dapat dibuang ke lingkungan
dengan aman.
Kapasitas 201 m3
Menampung air inlet sementara
Mengatur flowrate air yang akan masuk ke pengolahan selanjutnya
Mengkondisikan air yang akan masuk ke tahap pengolahan selanjutnya
Melarutkan udara (O2) ke dalam air inlet
Oil Trap
Merupakan tempat pemisahan minyak dari air
limbah secara fisis
Prinsip kerjanya memanfaatkan perbedaan berat
jenis minyak dan air
Air akan turun ke bawah sedangkan minyak akan
naik ke atas
1. Kapasitas 45.5 m3
2. Merupakan tempat pemisahan minyak
3. Minyak dan kotoran akan terapung di atas
dan dipisahkan dengan cara dikutip
4. Menurunkan COD sampai 58 % dari air
inletny
Dissolved Air Flotation (DAF)
Merupakan tempat penjernihan air limbah melalui pemisahan
suspended solid.
1. Refining Station
• Pada proses ini ada dua jenis pengolahan yaitu chemical refining dan
physical refining pada proses chemical refining digunakan bahan kimia seperti
H3PO4 (phosphoric acid), citric acid dan bleaching earth. Sedangkan proses
physical refining menyangkut dalam proses fisik, seperti perubahan warna,
bau, kandungan air, temperatur cair, dan lain-lain. Proses physical refining ini
terdiri dari beberapa tahap, yaitu pretreatment section, bleaching section,
filtration Section, dan deodorization section.
1.1 Pre- Treatment Section
pada pretreatment section merupakan proses pendahuluan. CPO di
dalam storage tank dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 40 -50 C
dan disaring terlebih dahulu di strainer CPO kemudian dipompakan
dengan tenkanan pompa 5,6 – 5 bar menuju ke heat exchanger. Di
dalam HE terjadi aliran Co-Current sehingga terjadi perpindahan
panas antara CPO dan RBDPO dimana suhu CPO kelar harus lebih
dari 100 C yang bertujuan untuk mengurangi kadar air didalam CPO.
Jika temperature CPO yang keluar dari HE belum emcapai 100 C,
maka perlu pemanasan lanjutan. Dengan menggunakan HE steam
sebagai media pemanasnya yang memiliki suhu 130-140C.
Temperatur masuk : 40 – 50 C
Kapasitas : 35 m3/jam
Tekanan : 5-6 bar
d. Slurry Tank
Yaitu tangki yang digunakan untuk menampung Bleaching earth kedalam camporan CPO
dan Phosphoric acid serta didalamnya terdapat 1 spurging steam yang digunakan untuk
mengaduk campuran CPO dan bleaching earth.
Temperatur : 100 - 103 C
Kapasitas : 12 Ton
1.3 Filtration Section
Hasil minyak dari bleacher tank, CPO dipompakan oleh pompa ke Niagara filter. Di
Niagara filter ini, minyak yang keluar yaitu berupa BPO ( Bleaching Palm Oil ) dan
SPTH ( Spent Earth ) yang sudah dipisahkan akan keluar melalui bottom Niagara Filter.
Adapun Proses Penyaringan di Niagara Filter adalah sebagai berikut :
a.Stand By / Ready
b.Vaccum
c.Filing
d.Backrun
e.Filtration
f.Circulation
g.Emptying
h.Cake Drying
i.Cake Discharge
Kontrol Alat di Filtraton Section meliputi :
a. Niagara Filter
yaitu suatu alat yang berfungsi untuk
menyaring Bleaching earth dan kotoran b. Filter Leaf
lainnya, dimana bleaching earth dan yaitu saringan yang
kotoran tertahan didalam Niagara filter berukuran 120 mesh yang
sedangkanminyak yang keluar dari berbentuk seperti daun yang
Niagara ilter sudah dalam keadaan bersih. terbuat dari bahan anyaman
Temperatur : 106 – 110 C kawat stainless steal.
Tekanan ; 2-3 bar
Kapasitas : 1,5 ton
c. Filter Bag
yaitu suatu alat yang didalamnya
terdapat saringan berukuran 10 mikron,
yang digunakan untuk menyaring Kembali
bleaching earth dan kotoran yang masih
lolos dari Niagara filter.
d. Filter Catrige
fungsinya sama seperti Filter
Bag akan tetapi mempunyai
ukuran yang lebih kecil dari filter
bag yaitu ukurannya 5 mikron.
Catrige berfungsi untuk
penyaringan ukang agar minyak
yang dihasilkan lebih jernih.
Temperatur : 106 – 110 C
Tekanan : 0,2 – 0,5 bar
1.4 Deorization Section
setelah menjadi BPO kemudian diproses lagi untuk mendapatkan RBDPO ( Renifed Bleahed
Deodorized Palm Oil ) atau sering disebut RPO. Proses ini merupakan suatu proses destilasi dalam
vakum yang terjadi di dalam Menara deodirisasi. Proses deoridisasi ini bertujuan untuk memisahkan
asam lemak bebas. Unit deodorisasi terpasang fasilitas scubbing, dimana FFA dalam bentuk uap di
kondensasikan dengan aliran FFA dingin sehingga akan terjadi produk samping dari proses deodorisasi
ini yang disebut Palm Fatty Acid Distillation (PFAD).
Dalam proses deodorisasi ini, didesain agar residence time berlangsung lama, berlangsun dalam
kondisi vakum, fasilitas spurging steam untuk pengadukan, dan suhu tinggi untuk menghilangkan kadar
FFA serta bau yang masih tertinggal pada minyak tersebut.
Tahap Deodorisasi Terbagi menjadi dua bagian proses, Yaitu :
1.Deodorization Section 1 ( Preheating )
2.Deodorization Section 2
Vaccum System
pada proses refinery kondisi yang paling baik adalah kondisi vakum tercapai pada bleaching
section dan deodorization section.
Kondisi proses penting yang perlu diperhatikan pada system vakum ini adalah :
• Supply steam minimum 10 bar
• Temperatur water circulation max 31C
• Vaccum pump water supply harus konsisten
• Spurging steam tidak over consumption.
Kondisi proses penting yang perlu diperhatikan pada proses deodorization adalah :
• Vaccum kondisi 0,7 bar – 1,5 bar
• Spurging Steam 1,7 bar
• Fatty acid circulation temperature and flow.
Diagram Proses
PLATFORM
KOLABORASI
Kita menyelenggarakan kelas dengan aplikasi
Zoom.
KOMPUTER DENGAN
KAMERA WEB
Kita menyelenggarakan kelas dengan aplikasi
Zoom.
Kesimpulan
Pengolahan minyak kelapa sawit pada PT. SAP dapat menghasilkan produk
yang terdiri dari RBDOL (olien) dan RBDST (stearin) serta produk samping
seperti bungkil yang dijadikan sebagai makanan ternak, minyak PFAD yang
digunakan sebagai bahan baku margarin dll. Pengolahan minyak kelapa sawit
terbagi menjadi 2 bagian yaitu refinery (pemurnian) yang terdiri dari
pretreatment, degumming section, bleaching section, deodorization section
dan proses fraksinasi yang terdiri dari kristalisasi dan filtrasi.
THANK YOU