Anda di halaman 1dari 35

Proses Industri Kimia

PT Sinar Alam Permai


KELOMPOK 7
ALTHEA TABINA CLARASIRA
EXCEL CLAUDIO ANDREAS PIRLO
LATAR BELAKANG
Industri Kelapa Sawit terdiri dari beberapa segmen industri
yaitu budidaya perkebunan, pabrik kelapa sawit, industri
pengolahan, dan perdagangan. Umumnya industri yang
banyak diusahakan di Indonesia adalah segmen perkebunan
dan pabrik minyak kelapa sawit. Salah satu perusahaan yang
bergerak dalam beberapa segmen industri kelapa sawit
adalah Wilmar Group.
Salah satu anak perusahaan dari Wilmar Group adalah
PT. Sinar Alam Permai (SAP). Perusahaan ini bergerak
dalam industri hilir yang mengolah minyak sawit kasar
menjadi minyak goreng dan mengolah inti sawit untuk
menghasilkan minyak inti sawit (Palm Kernel oil, PKO).
Sejarah Singkat Pabrik
- Awal tahun 1984 perusahaan minyak kelapa sawit ini
bernama PT. Sinar Laut yang mengelola kopra menjadi
minyak goreng.
Tahun 1991 => mengalami kemunduran, diambil alih
oleh perusahaan PT. Karya Prajona Nelayan (KPN).
Kemudian namanya diganti menjadi PT. Sinar Alam
Permai (SAP).
1 september 2006 => PT. Karya Prajona Nelayan
(KPN) berubah menjadi WILMAR GROUP dengan
salah satu anak perusahaannya PT. SAP.
Analisis Minyak Kelapa Sawit di Laboratorium

Pengawasan mutu dilakukan untuk mendapatkan standar


produk dan untuk memenuhi yang apa telah ditetapkan dan
dilakukan dibagian laboraturium dengan melakukan analisa
sampel meliputi bahan baku dan produk akhir.

Bahan Baku
Orientasi 1. CPO (Crude Palm Oil)
Pabrik 2. PK (Palm Kernel)

Produk

1. Olein (Minyak Goreng)


2. Stearin
3. CPKO (Crude Palm Kernel Oil)
Faktor yang menentukan minyak
bermutu baik
Utility Plant
Utilitas Water Treatment

Unit utilitas merupakan unit pendukung Dalam sistem utilitas, air adalah salah
yang bertugas mempersiapkan kebutuhan satu komponen utama untuk
operasional pabrik serta untuk memenuhi menunjang proses produksi. PT. SAP
kebutuhan di unit utilitas itu sendiri. menggunakan air yang berasal dari
aliran sungai musi.
Unit utilitas yang ada pada PT. Sinar Alam
Permai (SAP), terdiri atas: Tahapan Proses Pengolahan Air (WTP)
1. Water Treatment 1. Klarifikasi
2. Penyediaan Steam - Koagulasi
3. Cooling Water - Flokulasi
4. Penyediaan Listrik - Sedimentasi
5. Waste Water Treatment 2. Filtrasi
3. Demineralisasi
4. Daerasi
Water Treatment
KitaKlarifikasi:
1. Koagulasi adalah : Proses netralisasi muatan sehingga
partikel – partikel dapat saling berdekatan satu sama
lain. Pada proses Koagulasi ini ( proses pembentukan
flok ) digunakan Alum / Tawas (Al2(SO4)3) dan N –
3276 ( Floculant Aid ) untuk mempercepat
pembentukan flok.
2. Flokulasi adalah : Proses penyatuan antar partikel –
partikel yang sudah saling berdekatan. Proses
Flokulasi ini menggunakan Polymer N – 8173 Pulv.
Untuk penyesuaian pH air digunakan Soda Ash,
dimana pH air tersebut di kontrol pada range 6,0 – 7,5
ppm.
Water Treatment
Kemudian pada tahap sedimentasi,
partikel-partikel yang terdapat didalam
air setelah ditambahkan zat flokulan
akan turun. Selanjutnya, proses
pembentukan dan pemisahan flok
terjadi pada unit Clarifier.
Filtrasi
Setelah melalui proses clarifier maka selanjutnya memasuki tahap
Filtrasi. Filtrasi / Filter adalah : 1. Filter berisi media porous
( pasir kwarsa ) 2. Menyaring padatan tersuspensi 3. Backwash
untuk menghilangkan padatan tersuspensi yang terakumulasi
selama penyaringan Filter yang digunakan di PT. SAP adalah
Sand Filter dengan pasir kwarsa sebagai media penyaringnya.
Untuk digunakan lebih lanjut sebagai kebutuhan konsumsi maka
perlu perlu melalui beberapa tahap yaitu:
DEMINERALISASI DAERASI
Demineralisasi adalah: suatu alat yang digunakan Air dari tangki penampungan dialirkan
untuk menghasilkan air dengan kemurnian yang menuju Daerator yang dilengkapi dengan
tinggi. steam dan level switch yang dapat
Proses demineralisasi bertujuan untuk :
- Menghilangkan kandungan mineral dari air
membantu pengkondisian suhu air diatas
- Cation digantikan dengan ion Hydrogen ( H+ ) 80o C yang berguna mengurangi atau
- Anion digantikan dengan ion Hidroksida ( OH- ) menghilangkan oksigen terlarut dalam air
Unit Demineralisasi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
yang dapat menyebabkan reaksi-reaksi
1. Cation Exchanger kimia lainnya.
2. Degasifier
3. Anion Exchanger
Cooling Water
Kebutuhan Cooling water di PT. SAP dibagi menjadi 2 bagian:
A. Cooling water yang digunakan untuk mendinginkan minyak.
- Final Oil Cooler ; cooling water digunakan untuk proses pendiginan akhir RBDPO yang
telah dimanfaatkan panasnya.
- Fatty Acid Cooler ; mendinginkan FAD yang merupakan produk samping pada
deodorization section 2.
- Cristallizer tank; mendinginkan minyak RBDPO yang dihasilkan pada seksi refinery
hingga mencapai temperature 35o C.

B. Cooling water yang digunakan untuk pembangkit steam vacum dan untuk
umpan pompa vacum. Air ini didistribusikan ke kondensor vacum untuk
mengkondisikan system injector
Penyediaan Listrik dan WWTP
Penyediaan Listrik Waste Water Treatment plant

Sumber listrik pada PT. SAP berasal Merupakan unit yang bertugas untuk 1. Refinery & Fractionation Plant
dari PLN, dan generator diesel melakukan pengolahan limbah cair agar (plant I, plant II, dan plant III)
sebagai cadangan apabila terjadi dihasilkan air limbah yang memenuhi 2. Tank Farm
pemadaman listrik dari PLN, listrik standar dan tidak mencemari 3. PKC
PLN digunakan untuk plant I, plant lingkungan.
II, plant III, PK plant, laboratorium, Tujuan
dan kantor Menurunkan kandungan bahan pengotor
(pencemar) di dalam air limbah agar air
tersebut dapat dibuang ke lingkungan
dengan aman.
Kapasitas 201 m3
Menampung air inlet sementara
Mengatur flowrate air yang akan masuk ke pengolahan selanjutnya
Mengkondisikan air yang akan masuk ke tahap pengolahan selanjutnya
Melarutkan udara (O2) ke dalam air inlet
Oil Trap
Merupakan tempat pemisahan minyak dari air
limbah secara fisis
 Prinsip kerjanya memanfaatkan perbedaan berat
jenis minyak dan air
 Air akan turun ke bawah sedangkan minyak akan
naik ke atas

1. Kapasitas 45.5 m3 
2. Merupakan tempat pemisahan minyak 
3. Minyak dan kotoran akan terapung di atas
dan dipisahkan dengan cara dikutip 
4. Menurunkan COD sampai 58 % dari air
inletny
Dissolved Air Flotation (DAF)
Merupakan tempat penjernihan air limbah melalui pemisahan
suspended solid.

Prinsip pemisahan suspended solid dilakukan dengan


pengadukan dan melarutkan udara pada air limbah.

Pengadukan akan memecah emulsi dalam air.

Udara akan dilepaskan ke permukaan dalam bentuk gelembung


kecil. Gelembung ini akan membawa materi tersuspensi sehingga
terapung di permukaan air.
SBR Tank Product
Menyuplai oksigen dengan blower
sehingga mengurangi polutan di dalam air
limbah tersebut, kemudian untuk
memisahkan endapan lumpur yang sudah
matii
PLANT I&II: REFINERY PLANT
Bahan Penunjang
Refinery Plant
1. Asam Phosphat
Refinery plant adalah proses pemurnian 2. Bleaching earth
minyak sawit untuk menghilangkan asam 3. Karbon aktif
lemak bebas (FFA, free fatty acid), bau tidak
sedap, menurunkan warna, serta menambah Proses Refinery di PT. SAP
stability sehingga aman untuk dikonsumsi
Fraksination Plant
Fraksinasi plant adalah unit proses pemisahan minyak menjadi dua fraksi
berdasarkan sifat fisiknya, yang dalam hal ini didasarkan pada perbedaan titik beku.
Fraksi stearin yang mempunyai titik beku yang lebih tinggi dari pada fraksi olien,
karena itulah pada temperature kamar fraksi olien berwujud cair dan sedangkan
fraksi stearin berwujud padat.
RBDPO yang dihasilkan dari fraksinasi section akan difraksikan menjadi dua fraksi
utama, RBD stearin dan RBD olien. Proses utama yang dilakukan pada saat tahap
fraksinasi adalah :
A. Proses Kristalisasi, Proses ini terjadi didalam Crystalizer yang berjumlah 8
batch. B. Proses Filtrasi atau Penyaringan, Proses ini berlangsung didalam
peralatan yang disebut filter press yang dilengkapi dengan sejumlah membrane-
membran filter.
PROSES PRODUKSI
•Produksi minyak kelapa sawit di PT. Sinar Alam Permai terdiri dari 2 proses,
yaitu refining station dan fractionation station.

1. Refining Station
• Pada proses ini ada dua jenis pengolahan yaitu chemical refining dan
physical refining pada proses chemical refining digunakan bahan kimia seperti
H3PO4 (phosphoric acid), citric acid dan bleaching earth. Sedangkan proses
physical refining menyangkut dalam proses fisik, seperti perubahan warna,
bau, kandungan air, temperatur cair, dan lain-lain. Proses physical refining ini
terdiri dari beberapa tahap, yaitu pretreatment section, bleaching section,
filtration Section, dan deodorization section.
1.1 Pre- Treatment Section
pada pretreatment section merupakan proses pendahuluan. CPO di
dalam storage tank dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 40 -50 C
dan disaring terlebih dahulu di strainer CPO kemudian dipompakan
dengan tenkanan pompa 5,6 – 5 bar menuju ke heat exchanger. Di
dalam HE terjadi aliran Co-Current sehingga terjadi perpindahan
panas antara CPO dan RBDPO dimana suhu CPO kelar harus lebih
dari 100 C yang bertujuan untuk mengurangi kadar air didalam CPO.
Jika temperature CPO yang keluar dari HE belum emcapai 100 C,
maka perlu pemanasan lanjutan. Dengan menggunakan HE steam
sebagai media pemanasnya yang memiliki suhu 130-140C.

Kontrol Alat di Pre-Treatmeant Section meliputi :


a. Feed Pump
pompa yang digunakan untuk mentransfer CPO dari
storage tank ke heat exchanger menuju HE steam, mixer dan
slury tank dan blecher tank.

Temperatur masuk : 40 – 50 C
Kapasitas : 35 m3/jam
Tekanan : 5-6 bar

b. Heat Exchanger Ekonomizer


merupakan alat penukar panas yang dapat
meningkatkan temperature masuk CPO dari 40 – 50 C
sampai 90 – 105 C. CPO akan menerima panas dari
RBDPO yang memiliki Temperatur 125 – 135 C melalui
HE.
b. Heat Exchanger Steam
merupakan alat pemanas lanjutan. CPO
dari Heat Exchanger Ekonomizer akan
meneriman panas sehingga temperaturnya
meningkat sampai  ± 115 C. Steam sebagai
media pemanasnya memiliki suhu 130 – 140
C.

1.2 Bleaching Section


tujuan proses ini adalah untuk mengikat resin, gum atau getah, lender dan serat
– serat pengotor yang terdapat dalam CPO sehingga akan menggumpal dengan
sendirinya dan akan terpisah dari minyak. Proses ini digunakan dngan cara adsrobsi.
CPO yang eklauar dari Slurry tank bertemperatur ± 100-103 C.
Kontrol Alat di Bleaching Section Meliputi :
a. Phosporic Acid Tank
Yaitu tangki penyimpanan H3PO4 (Phosporic Acid)
Temperatur masuk : 30 – 32 C
Kapasitas : 400 Liter

b. Citric Acid Tank


Yaitu tangki penyimpanan Citric
acid, dimana didalam tangki diberi
pemanas dengan media steam untuk
memanaskan dan menjaga suhu didalam
tangka citric acid karena pada suhu ruang
citric acid berbentuk padat dan juga
didalam tangki terdapat stirrer untuk
mengaduk/ menghomogenkan larutan
citrid acid.
Temperatur : 75-82 C
Kapasitas : 400 Liter
c. Mixer
Yaitu alat yang digunakan untuk
mengaduk campuran Phosporic
Acid, Citic Acid dan CPO.
Temperatur CPO yang masuk pada
alat ini tetap dijaga 100C.

d. Slurry Tank
Yaitu tangki yang digunakan untuk menampung Bleaching earth kedalam camporan CPO
dan Phosphoric acid serta didalamnya terdapat 1 spurging steam yang digunakan untuk
mengaduk campuran CPO dan bleaching earth.
Temperatur : 100 - 103 C
Kapasitas : 12 Ton
1.3 Filtration Section
Hasil minyak dari bleacher tank, CPO dipompakan oleh pompa ke Niagara filter. Di
Niagara filter ini, minyak yang keluar yaitu berupa BPO ( Bleaching Palm Oil ) dan
SPTH ( Spent Earth ) yang sudah dipisahkan akan keluar melalui bottom Niagara Filter.
Adapun Proses Penyaringan di Niagara Filter adalah sebagai berikut :
a.Stand By / Ready
b.Vaccum
c.Filing
d.Backrun
e.Filtration
f.Circulation
g.Emptying
h.Cake Drying
i.Cake Discharge
Kontrol Alat di Filtraton Section meliputi :
a. Niagara Filter
yaitu suatu alat yang berfungsi untuk
menyaring Bleaching earth dan kotoran b. Filter Leaf
lainnya, dimana bleaching earth dan yaitu saringan yang
kotoran tertahan didalam Niagara filter berukuran 120 mesh yang
sedangkanminyak yang keluar dari berbentuk seperti daun yang
Niagara ilter sudah dalam keadaan bersih. terbuat dari bahan anyaman
Temperatur : 106 – 110 C kawat stainless steal.
Tekanan ; 2-3 bar
Kapasitas : 1,5 ton
c. Filter Bag
yaitu suatu alat yang didalamnya
terdapat saringan berukuran 10 mikron,
yang digunakan untuk menyaring Kembali
bleaching earth dan kotoran yang masih
lolos dari Niagara filter.

d. Filter Catrige
fungsinya sama seperti Filter
Bag akan tetapi mempunyai
ukuran yang lebih kecil dari filter
bag yaitu ukurannya 5 mikron.
Catrige berfungsi untuk
penyaringan ukang agar minyak
yang dihasilkan lebih jernih.
Temperatur : 106 – 110 C
Tekanan : 0,2 – 0,5 bar
1.4 Deorization Section
setelah menjadi BPO kemudian diproses lagi untuk mendapatkan RBDPO ( Renifed Bleahed
Deodorized Palm Oil ) atau sering disebut RPO. Proses ini merupakan suatu proses destilasi dalam
vakum yang terjadi di dalam Menara deodirisasi. Proses deoridisasi ini bertujuan untuk memisahkan
asam lemak bebas. Unit deodorisasi terpasang fasilitas scubbing, dimana FFA dalam bentuk uap di
kondensasikan dengan aliran FFA dingin sehingga akan terjadi produk samping dari proses deodorisasi
ini yang disebut Palm Fatty Acid Distillation (PFAD).
Dalam proses deodorisasi ini, didesain agar residence time berlangsung lama, berlangsun dalam
kondisi vakum, fasilitas spurging steam untuk pengadukan, dan suhu tinggi untuk menghilangkan kadar
FFA serta bau yang masih tertinggal pada minyak tersebut.
Tahap Deodorisasi Terbagi menjadi dua bagian proses, Yaitu :
1.Deodorization Section 1 ( Preheating )
2.Deodorization Section 2
Vaccum System
pada proses refinery kondisi yang paling baik adalah kondisi vakum tercapai pada bleaching
section dan deodorization section.
Kondisi proses penting yang perlu diperhatikan pada system vakum ini adalah :
• Supply steam minimum 10 bar
• Temperatur water circulation max 31C
• Vaccum pump water supply harus konsisten
• Spurging steam tidak over consumption.
Kondisi proses penting yang perlu diperhatikan pada proses deodorization adalah :
• Vaccum kondisi 0,7 bar – 1,5 bar
• Spurging Steam 1,7 bar
• Fatty acid circulation temperature and flow.
Diagram Proses

PLATFORM
KOLABORASI
Kita menyelenggarakan kelas dengan aplikasi
Zoom.

KOMPUTER DENGAN
KAMERA WEB
Kita menyelenggarakan kelas dengan aplikasi
Zoom.
Kesimpulan

Pengolahan minyak kelapa sawit pada PT. SAP dapat menghasilkan produk
yang terdiri dari RBDOL (olien) dan RBDST (stearin) serta produk samping
seperti bungkil yang dijadikan sebagai makanan ternak, minyak PFAD yang
digunakan sebagai bahan baku margarin dll. Pengolahan minyak kelapa sawit
terbagi menjadi 2 bagian yaitu refinery (pemurnian) yang terdiri dari
pretreatment, degumming section, bleaching section, deodorization section
dan proses fraksinasi yang terdiri dari kristalisasi dan filtrasi.
THANK YOU

Beri tahu aku maka aku akan lupa,


ajari aku mungkin aku akan ingat,
libatkan aku maka aku akan belajar.
— Benjamin Franklin

Anda mungkin juga menyukai