Limbah Padat : Limbah yang dihasilkan dari proses ekstraksi, dan penanganannya dengan
dibuang langsung ke landfill setelah dipastikan tidak ada sisa solvent yang ada di limbah
limba
tersebut
Limbah Cair
: Limbah yang dihasilkan dari proses produksi fraksinasi, beserta aktifitas
pendukung seperti pencucian peralatan, pembersihan area produksi dan aktifitas rumah
tangga. Seluruh limbah cair yang dihasilkan diolah di IPAL sebelum dibuang
dibua ke badan
penerima yang sebelumnya dipastikan kualitas air tersebut sesuai dengan spesifikasi dari
peraturan yang berlaku, baik sifatnya peraturan regional, nasional maupun internasional.
2. Kolam Ekualisasi
an selanjutnya adalah tahapan pengontrolan pH. Di kolam/bak ekualisasi air limbah
Tahapan
yang sudah terpisah
pisah dari fase minyak akan dikendalikan tingkat keasamannya (pH)
(p agar
bersifat netral. Rentang pH yang dikendalikan adalah 6.5 7.5.
5. Pada tahapan ini jika air
limbah yang masuk bersifat basa, maka akan ditambahkan/dinetralkan dengan larutan H2SO4
(asam Sulfat), jika air limbah yang masuk bersifat asam, maka akan dinetralkan
di
dengan
menggunakan larutan NaOH.
Gambar 3.1 Kolam Aerasi 1 Merupakan kolam aerasi tahap pertama limbah kontak dengan bakteri. Aktivitas
peruraian limbah dimulai pada tahap ini
4. Kolam Sedimentasi
Tahapan selanjutnya adalah tahapan pengendapan. Pengendapan yang dimaksud adalah
pengendapan lumpur aktif yang akan dipisahkan dengan air limbah yang sudah diolah atau
terproses selama ada di kolam aerasi. Kolam
Kolam sedimentasi merupakan kolam yang
difungsikan
sikan untuk memisahkan antara air dan lumpur. Desain kolam sedimentasi ini bagian
bawah berbentuk kerucut, sehingga lumpur aktif yang masih terbawa ke kolam sedimentasi
akan terkumpul di dasar kolam dan dapat digunakan kembali sebagai flock bakteri sebagai
perurai dan dikembalikan ke kolam aerasi 1 dengan bantuan alat pompa.
pompa Bentuk kolam
sedimentasi dibuat agar aliran air yang masuk berpola zigzag, sehingga lumpur dapat dijebak
dengan efisien. Pada tahapan ini, air limbah diasumsikan sudah mengalami perbaikan yang
signifikan dibanding dengan air limbah masukan, sehingga tahapan ini disebut sebagai
tahapan pre-output.