Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI

5.1 Hasil Observasi di PT. LDC East Indonesia

5.1.1 Observasi Site


PT. LDC East Indonesia berlokasi di areal sekitar perairan dan merupakan perusahaan yang
bergerak di sektor jasa dan industri kelapa sawit, meliputi jasa perdagangan, pelabuhan,
tangka timbun dan industri pengolahan kelapa sawit telah membangun fasilitas pelabuhan
dan tangka timbun, pabrik pengolahan minyak sawit (refinery dan oleo-chemical) beserta
fasilitas penunjangnya yang berlokasi di Keluarahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan
Barat, Kota Balikpapan. PT. LDC East Indonesia melakukan proses pembuatan minyak
nabati mulai dari minyak sawit mentah. Kapasitasnya kurang lebih 1.700 ton per hari proses
penyulingan dan fraksinasi 1.500 ton per harinya. Dalam produksinya, terdapat 4 unit dalam
proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng yaitu unit degumming, unit bleaching
(mengubah CPO menjadi BPO), unit deodorizing (mengubah BPO menjadi RBDPO), dan
unit fraksinasi (mengubah RBDPO menjadi olein dan stearin). PT. LDC East Indonesia
memanfaatkan bahan baku CPO yaitu minyak sawit kasar yang berasal dari daging buah
kelapa sawit, Refenary Bleaching Deodorizing Palm Olein (RBDPO) merupakan minyak
goreng yang dibantu dengan bahan tambahan yaitu tanah pemucat (Bleaching Earth)
berfungsi untuk menurunkan warna minyak dan asam fosfat yang berfungsi untuk
menggumpalkan dan mengendapkan getah yang terkandung pada CPO. Selain itu, dalam
proses produksi PT. LDC East Indonesia juga menghasilkan olein yang merupakan bahan
baku sabun dan stearin sebagai bahan baku margarine dan bahan kosmetik.

PT. LDC East Indonesia memiliki beberapa fasilitas guna mendukung berjalannya kegiatan
operasional yang ada seperti storage tank, utility building (genset, panel room, pump room,
work shop, spare part, compressor, fuel tank), water pump, hydrant & pump house, diesel
tank, office room, laboratory, lab & clinic, dormitory, deep weel, pos satpam, dermaga
bongkar dan ekspor, speedboat terminal, mercusuar, refinery, power plant, palm kernel
crushing, olaochemicals area, biodesel plant area, Gudang, pengolahan limbah padat, parkir,
bendali, penumpukan batu bara, ruang terbuka hijau, jalan & saluran ROW 18. PT. LDC East
Indonesia membuat gedung penyimpanan limbah B3 sementara, dan kemudian limbah
tersebut diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki ijin pengelolaan. Dilakukan
pemasangan rambu-rambu di setiap wilayah fasilitas untuk menginformasikan serta
menghindari kecelakaan kerja.

5.1.2 Observasi di WWTP


Waste Water Treatment Plant (WWTP) adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk
memproses limbah cair, agar dapat menghilangkan kontaminan dari air limbah dan
mengubahnya menjadi efluen yang bisa dikembalikan ke dalam siklus air. Setelah
dikembalikan ke siklus air, limbah tersebut bisa menciptakan dampak yang positif yang
dapat diterima oleh lingkungan atau bisa dimanfaatkan kembali untuk berbagai tujuan. Unit
pada WWTP membersihkan kotoran dari air limbah dengan cara menyaring padatan dan
polutan, menguraikan bahan organic serta mengembalikan lagi kandungan oksigen dari air
yang diproses. Divisi Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (SHE), bertanggung jawab
untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara teratur. Hal ini diperlukan agar air
limbah selalu memenuhi kualitas standar untuk digunakan kembali dalam membantu
memenuhi kebutuhan air pada proses produksi di refinery.

Pada perusahaan PT. LDC East Indonesia terdapat WWTP yang memiliki 9 unit instalasi
yang berbeda-beda. WWTP terdiri dari beberapa unit yaitu bak ekualisasi, aerasi, RAS tank,
clarifier, proses koagulasi – flokulasi, bak pengendapan, unit transfer, filtrasi dan
sedimentasi. Selain menggunakan pengolahan fisika seperti unit sedimentasi dan
pengapungan minyak lemak, biologi seperti pengembangbiakan mikroorganisme, dilakukan
juga pengolahan kimia dengan memberikan injeksi pada beberapa unit seperti PAC (Poly
Alumunium Chloride) yang berfungsi sebagai koagulan, Anionic Polymer yang berfungsi
sebagai flokulan, dan proses aerasi. WWTP PT. LDC East Indonesia berfungsi sebagai unit
pengolahan air limbah yang dihasilkan pada kegiatan proses industry yang memiliki kapasitas
debit maksimum 120 m3/hari. Pemantauan terhadap debit air limbah yang masuk pada unit
Waste Water Treatment Plant dilakukan secara teratur setiap shift oleh operator lapangan.

5.2 Identifikasi Sumber Limbah Cair PT. LDC East Indonesia


PT. LDC East Indonesia dalam proses produksinya menghasilkan limbah. Aktivitas bidang
perindustrian sangat bervariasi yang dipengaruhi oleh factor jenis bahan baku yang diolah
atau diproses, jenis barang atau bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknis atau
jenis proses produksi yang diterapkan, kemampuan modal, jumlah karyawan serta kebijakan
manajemen industri. Air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah akan masuk ke saluran
drainase air limbah akan masuk ke dalam pengolahan WWTP bercampur dengan air limbah
B3 bekas pencucian batu bara. Saat ini satu bangunan WWTP yang menampung limbah cair
dari 3 sumber dan terdiri dari 9 unit. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan limbah
cair yang masuk ke dalam WWTP berasal dari bagian refinery, limbah cair B3 bekas cucian
batu bara, dan air hujan. Identifikasi sumber limbah cair berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa
limbah cair pada WWTP yang dihasilkan PT. LDC East Indonesia sebanyak 3 sumber.

Tabel 5.1 Identifikasi LB3 Berdasarkan Sumber Kegiatan PT. LDC East Indonesia
No. Sumber Limbah Incoming Gambar

1. Refinery Bak Pra Sedimentasi

Limbah cair B3 bekas cucian


2. Bak Penampung
batu bara

3. Air Hujan Bak Penampung


Sumber: Hasil Analisis, 2022.

5.3 Karakteristik Limbah Cair PT. LDC East Indonesia


Debit dari limbah cair yang dihasilkan tidak selalu sama setiap waktu. Dalam proses
pengolahan di WWTP, setiap limbah cair yang dihasilkan diolah dengan cara dialirkan dan
diberi perlakuan secara fisika, kimia dan biologi pada setiap unit. Karakteristik air limbah
dibedakan menjadi tiga bagian besar, yaitu karakteristik fisik, kimia dan biologi. Semua
karakteristik air limbah tersebut mempunyai hubungan yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lain. Karakteristik limbah cair terkait dengan estetika karena sifat fisiknya yang
mudah terlihat dan dapat diidentifikasi secara langsung. Karakteristik fisika seperti padatan
total yaitu padatan yang tersisa dari penguapan sampel limbah cair dan terdiri dari bahan
padat tak terlarut atau bahan padat terapung serta senyawa-senyawa yang terlarut dalam air
dan bahan tersuspensi. Bau yang dihasilkan oleh air limbah pada umumnya berupa gas yang
dihasilkan dari peruraian zat organic yang terkandung dalam air limbah. Suhu air limbah
dipengaruhi oleh kondisi udara sekitarnya, air panas yang dibuang dari sisa pendingin mesin
pada industri ataupun dari rumah tangga. Densitas merupakan karakteristik penting dalam
limbah cair karena dapat memberikan informasi tingkat densitas air limbah dalam bak
sedimentasi maupun unit laun dalam instalasi. Karakteristik yang sangat mencolok pada air
limbah adalah berwarna yang umumnya disebabakan oleh zat organic dan algae. Kekeruhan
yang ada dalam air buangan disebabkan oleh berbagai macam suspended solid yang ada.

Karakteristik kimia air limbah meliputi senyawa organic dan senyawa anorganik. Kandungan
bahan kimia yang ada di dalam air limbah dapat merugikan lingkungan, selain itu, akan lebih
berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan beracun. Beberapa parameter limbah cair
yang tergolong dalam zat anorganik antara lain pH, alkalinitas, logam dan gas. Air limbah
biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik
dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa. Namun, air limbah
yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam karena kandungan bahan organiknya
telah mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan.
Mikroorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dalam semua bentuk
air limbah. Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi
proses biologis yang juga berperan penting untuk mengevaluasi kualitas air. Mikroorganisme
pada WWTP PT. LDC East Indonesia ditumbuhkan pada unit aerasi serta diberi nutrient.
Tabel 5.1 Identifikasi Limbah Cair di PT. LDC East Indonesia
No. Nama Limbah Debit Karakteristik Sumber
Berwarna coklat, sedikit kental
dan memiliki bau yang khas.
1. Refinery 119 m3/hari Memiliki pH 6-7, COD 950 Proses
max, TSS 250 ppm, O&G 16
ppm, dan PO4 33 ppm.
Berwarna kehitaman, memiliki
bau yang khas, Memiliki pH 6-
Limbah cair B3 bekas
2. 119 m3/hari 7, COD 950 max, TSS 250 Proses
cucian batu bara
ppm, O&G 16 ppm, dan PO4 33
ppm.
3. Air Hujan 119 m /hari
3
Berwarna putih bening -
Sumber: Hasil Analisis, 2022.

Anda mungkin juga menyukai