PT. LDC East Indonesia memiliki beberapa fasilitas guna mendukung berjalannya kegiatan
operasional yang ada seperti storage tank, utility building (genset, panel room, pump room,
work shop, spare part, compressor, fuel tank), water pump, hydrant & pump house, diesel
tank, office room, laboratory, lab & clinic, dormitory, deep weel, pos satpam, dermaga
bongkar dan ekspor, speedboat terminal, mercusuar, refinery, power plant, palm kernel
crushing, olaochemicals area, biodesel plant area, Gudang, pengolahan limbah padat, parkir,
bendali, penumpukan batu bara, ruang terbuka hijau, jalan & saluran ROW 18. PT. LDC East
Indonesia membuat gedung penyimpanan limbah B3 sementara, dan kemudian limbah
tersebut diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki ijin pengelolaan. Dilakukan
pemasangan rambu-rambu di setiap wilayah fasilitas untuk menginformasikan serta
menghindari kecelakaan kerja.
Pada perusahaan PT. LDC East Indonesia terdapat WWTP yang memiliki 9 unit instalasi
yang berbeda-beda. WWTP terdiri dari beberapa unit yaitu bak ekualisasi, aerasi, RAS tank,
clarifier, proses koagulasi – flokulasi, bak pengendapan, unit transfer, filtrasi dan
sedimentasi. Selain menggunakan pengolahan fisika seperti unit sedimentasi dan
pengapungan minyak lemak, biologi seperti pengembangbiakan mikroorganisme, dilakukan
juga pengolahan kimia dengan memberikan injeksi pada beberapa unit seperti PAC (Poly
Alumunium Chloride) yang berfungsi sebagai koagulan, Anionic Polymer yang berfungsi
sebagai flokulan, dan proses aerasi. WWTP PT. LDC East Indonesia berfungsi sebagai unit
pengolahan air limbah yang dihasilkan pada kegiatan proses industry yang memiliki kapasitas
debit maksimum 120 m3/hari. Pemantauan terhadap debit air limbah yang masuk pada unit
Waste Water Treatment Plant dilakukan secara teratur setiap shift oleh operator lapangan.
Tabel 5.1 Identifikasi LB3 Berdasarkan Sumber Kegiatan PT. LDC East Indonesia
No. Sumber Limbah Incoming Gambar
Karakteristik kimia air limbah meliputi senyawa organic dan senyawa anorganik. Kandungan
bahan kimia yang ada di dalam air limbah dapat merugikan lingkungan, selain itu, akan lebih
berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan beracun. Beberapa parameter limbah cair
yang tergolong dalam zat anorganik antara lain pH, alkalinitas, logam dan gas. Air limbah
biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik
dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa. Namun, air limbah
yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam karena kandungan bahan organiknya
telah mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan.
Mikroorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dalam semua bentuk
air limbah. Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi
proses biologis yang juga berperan penting untuk mengevaluasi kualitas air. Mikroorganisme
pada WWTP PT. LDC East Indonesia ditumbuhkan pada unit aerasi serta diberi nutrient.
Tabel 5.1 Identifikasi Limbah Cair di PT. LDC East Indonesia
No. Nama Limbah Debit Karakteristik Sumber
Berwarna coklat, sedikit kental
dan memiliki bau yang khas.
1. Refinery 119 m3/hari Memiliki pH 6-7, COD 950 Proses
max, TSS 250 ppm, O&G 16
ppm, dan PO4 33 ppm.
Berwarna kehitaman, memiliki
bau yang khas, Memiliki pH 6-
Limbah cair B3 bekas
2. 119 m3/hari 7, COD 950 max, TSS 250 Proses
cucian batu bara
ppm, O&G 16 ppm, dan PO4 33
ppm.
3. Air Hujan 119 m /hari
3
Berwarna putih bening -
Sumber: Hasil Analisis, 2022.