PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR
INDUSTRI GULA
Latar belakang
Industri mempunyai dampak negatif yaitu adanya pencemaran
lingkungan akibat limbah industri. Limbah industri dapat berupa
limbah padat, cair, dan gas. Pabrik gula menghasilkan produk utama
gula pasir serta produk sampingan berupa tetes tebu yang menjadi
bahan untuk memproduksi alkohol, spiritus, dan penyedap masakan.
Limbah cair industri gula berasal dari sisa produksi, air jatuhan
kondensor, dan air abu boiler. Limbah cair ditampung dan
diendapkan dalam beberapa kolam.
Pengertian
Proses produksi gula merupakan proses mengubah tebu (bahan baku
utama) menjadi nira melalui beberapa tahapan seperti proses ekstraksi,
pembersihan kotoran, penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi,
penghilangan warna, dan terakhir pengemasan.
Dari proses produksi gula dihasilkan produk samping, yang salah
satunya berupa limbah cair industri gula. Limbah cair merupakan sisa
dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang
dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas
lingkungan.
Limbah cair Pabrik Gula berasal
dari:
2. Proses 3.Tumpahan
1. Kondensor evaporator
dan sisa nira
buangan ketel dan tetes
pencucian dan peralatan
lain.
Karakteristik limbah cair pabrik gula
Secara umum, karakteristik limbah cair kondensor
mengandung senyawa organik yang sangat rendah.
Berbeda dengan limbah cair yang berasal dari boiler dan
air bekas pencucian mengandung senyawa organik yang
tinggi sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu
sebelum dibuang ke badan air maupun digunakan
kembali dalam proses produksi.
Pengolahan limbah cair industri gula
Secara umum menggunakan metode fisika (primary treatment) dan
metode biologi (secondary treatment).
1. Untuk treatment jatuhan kondensor yang memiliki karakteristik suhu tinggi, ditampung
pada bak control dan menuju unit spray pond untuk diturunkan temperaturnya.
2. Untuk treatment air limbah yang memiliki karakteristik berminyak dan lemak masuk
kedalam grease trap terlebih dahulu untuk menangkap minyak dan lemak yang
terkandung.
PENANGANAN LIMBAH CAIR
3. Bak ekualisasi dibutuhkan untuk pencampuran air limbah yang berfungsi untuk menghomogenkan
dan menetralkan konsentrasi air limbah sebelum masuk ke treatment selanjutnya.
4. Bak sedimentasi terjadi proses pengendapan partikel secara gravitasi atau bila perlu dengan
penambahan koagulan. Sedimentasi dibutuhkan pada unit sistim pengolahan dikarenakan jenis limbah
yang memiliki suspended solid yang cukup tinggi. Jika kekeruhan dari influent tinggi sebaiknya
dilakukan proses sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi,
dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya.
PENANGANAN LIMBAH CAIR
5. Setelah proses sedimentasi, air limbah masuk ke dalam cooling tower yang berguna untuk
menurunkan suhu air limbah sehingga siap untuk proses selanjutnya yaitu kolam aerasi.
Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor
dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/
kipas.
6. Kolam aerasi secara umum berfungsi sebagai tempat berlangsungnya degradasi material.
organik air limbah oleh bakteri-bakteri menjadi material yang lebih sederhana. Dibutuhkan.
suplai oksigen melalui diffuser dan nutrien yang berupa senyawa nitrogen (N) dan phosphor
(P) ke dalam proses aerasi tersebut.
PENANGANAN LIMBAH CAIR
7. Selanjutnya air limbah masuk ke dalam clarifier, unit clarifier digunakan untuk memisahkan lumpur dengan air
limbah dengan cara mengendapkan air limbah secara gravitasi setelah air limbah diolah secara biologi pada
kolam aerasi.
8. Filter/Filtrasi digunakan sebagai treatment lanjutan sebagai penyaringan akhir sebelum air limbah masuk
kedalam kolam penampung. Filtrasi adalah suatu proses pemisahan campuran antara padatan dan cairan yang
mungkin masih tersisa dengan cara melewatkannya melalui media penyaringan.
9. Air limbah yang telah dilakukan treatment pada IPAL akan masuk kedalam kolam penampung sebelum
dibuang ke badan air, kita dapat mengambil sampel pada kolam penampung untuk mendapat hasil outlet IPAL
sehingga dapat mengetahui efektifitas kinerja proses IPAL..
PENANGANAN LIMBAH CAIR
pemanfaatan limbah cair pabrik gula