Downstream Process
13 April 2018
Etin Diah Permanasari, Ph.D, Apt.
1
Downstream Process
a. Definisi proses hilir (recovery)
b. Prinsip teknologi proses hilir
c. Teknologi pemisahan media, biomassa dan produk.
d. Teknologi isolasi dan purifikasi produk
e. Stabilisasi produk.
f. Teknologi formulasi
Pendahuluan
??
Teknologi Fermentasi
(fermentor, bioreaktor)
Downstream Process
3
Definisi Downstream Proses (DSP)
• Downstream Process = Product Recovery = Industri hilir :
industri yang mengolah lebih lanjut produk industri antara
menjadi produk setengah jadi dan selanjutnya melalui
pabrikasi dan pengerjaan akhir menjadi produk jadi.
• Including separation, purification, and packaging of the
product
• Adalah rangkaian proses yang dilakukan setelah selesainya
proses fermentasi atau biokonversi, yang mencakup
pemisahan, pemurnian sampai pada pengepakan produk
• Recovery merupakan aspek bioteknologi yang cukup penting,
sebagian besar dari biaya produksi bioteknologi merupakan
biaya untuk proses hilir (± 40%).
• Di dalam dunia industri fermentasi:
1. Upstream Processing (USP) – proses hulu
2. Downstream Processing (DSP) – proses hilir
5
a. Upstream Processing
• Upstream Processing (USP): semua faktor dari proses awal/
persiapan/ initial stage.
• 3 Aspek penting:
1. Mikroorganisme: strategi awal memperoleh mikroorganisme (strain
yang cocok, pemurnian mikroorganisme, persiapan inokulum yang
cocok, dll)
2. Media fermentasi: sumber karbon, sumber energi yang cocok
3. Semua hal yang berhubungan dengan fermentasi: optimasi, kondisi
terkontrol
6
b. Downstream Processing
• Downstream processing: semua proses setelah fermentasi
selesai.
• Pemanenan hasil fermentasi, ekstraksi/pemurnian hasil
fermentasi produk bioteknologi
7
Alir Proses Fermentasi
3. Purification chromatography,
crystallization, fractional precipitation
Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi
Fermentation – upstream
processing
Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi
Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi
Primary recovery
Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Diagram alir fasilitas DP produk fermentasi
Source: Datar R and Rosen CG. Downstream Process Economics in Separation Processes in Biotechnology, Asenjo J ed., Marcel-
Dekker, Inc., 1990
Proses Hilir pada Fermentasi Cair
1. Penanganan Massa Cair
2. Pemisahan Fasa Cair & Padat
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
4. Purifikasi Produk
1. Penanganan Massa Cair
• Bertujuan:
– memperbaiki sifat penanganan massa cair lebih lanjut
– mempermudah tahap pemisahan padat-cair
– mengontrol seluruh perilaku ekstraksi massa cair
– mengurangi pencemaran
• Teknik:
1. Koagulasi
2. Flokulasi
• Koagulasi
– Forming semisolid lumps in a liquid
– Penambahan koagulan kimiawi
• Flokulasi
– Forming woolly cloudlike aggregations
– Penuaan sel menginduksi flokulasi
– Penambahan flokulan kimiawi (CaCl2 atau polielektrolit)
– Perlakuan panas
– Perlakuan pH
Koagulasi
• Penggumpalan partikel koloid menjadi partikel kecil (fine
flocs) dengan penambahan bahan kimia yang disebut
Koagulan.
• Penambahan Koagulan yang memiliki muatan berlawanan
akan mengganggu kestabilan lapisan-lapisan luar partikel
koloid. Dengan pengadukan, kedua proses destabilisasi koloid
di atas akhirnya akan membentuk partikel-partikel gumpalan
kecil (fine flocs).
• Namun gumpalan ini terkadang belum cukup besar untuk
dapat mengendap dengan cepat sehingga dibutuhkan
Flokulasi.
Tawas Al, PAC Polyvalent cation (Al3+, Fe3+, Fe2+, dll) menetralkan muatan
Ferric chlorida partikel tersuspensi dan metal hidroksida (Al(OH)3, dll)
Ferrous sulfat menyerap partikel2 shg terbentuk flokulasi
Control Panel
Protective enclosure
Door
Cut-away view
Rotor
Center of rotation
Drive
shaft
Sedimentation
path of particles
Motor raverage
Pellet
rmaximum
deposited
at an angle
Basic components of a centrifuge
5. Serat Berlubang
• Merupakan konsep baru yang cepat dan ekonomis
menggunakan hollow fibre untuk memisahkan sel (bakteri,
virus dan bahan organik) dari cairan fermentasi
• Struktur membran yang khas memungkinkan proses
pemisahan berjalan efisien tanpa terjadi penyumbatan pori-
pori, karena adanya membran yang bersifat anisotropis
dengan pori-pori terkecil pada permukaan yang sangat
permeabel.
• Karena penempelan padatan terjadi di permukaan membran,
pembungkus filter tidak mamper, sehingga laju aliran terjaga
• Catridge filter dapat dibersihkan dengan mudah dan dapat
dipakai berulang-ulang
Hollow Fiber
6. Pemisahan Elektrokinetis
• Metode pemisahan ini dapat menghasilkan endapan dengan
kandungan bahan padat dalam jumlah besar yang menempel
pada elektroda
3. Ekstraksi & Isolasi Produk
• Penentuan Teknik isolasi produk ditentukan oleh:
– tingkat stabilitas bahan yang akan diisolasi
– kualitas / mutu produk yang diinginkan (crude atau pure) atau (teknis
atau analitis)
– waktu yang tersedia
– ketersediaan alat dan sarana
• Jenis produk :
– Biomassa
– Metabolit intraseluler
– Metabolit ekstraseluler
Proses Isolasi dibedakan
1. Isolasi Enzim intraseluler
2. Isolasi Enzim ekstraseluler
3. Isolasi Asam Organik
4. Isolasi Asam Amino
5. Isolasi Antibiotik
6. Isolasi Vitamin
Isolasi produk Intraseluler
• Pemecahan sel (untuk melepas produk intraseluler)
• Tujuan: mengekstraksi atau membebaskan produk intraseluler
• Pemecahan sel dilakukan secara: mekanis, kimiawi, fisika-
kimia, atau pemecahan dinding sel atau membran sitoplasma.
• Pemecahan sel scr mekanis:
– Teknik peremukan cair (liquid shear), yaitu menggunakan
homogenisasi bertekanan tinggi
– Teknik peremukan padat (solid shear)
– Penumbukan (Grinding)
– Penggilingan (Milling)
• Pemecahan sel scr kimiawi (alkali kuat)
• Pemecahan sel scr enzimatis (lysosim)
Sonicator
Penumbukan (Grinding)
Gilingan (Milling)
Ekstraksi Produk
• Presipitasi
– cara isolasi dan pemurnian produk dengan menggunakan garam organik,
pelarut organik atau polimer dengan BM tinggi
– melalui presipitasi diferensial, produk dapat dipertahankan dalam larutan atau
dikumpulkan sebagai presipitat
• Kromatografi purifikasi
Purifikasi Produk
• Bertujuan memisahkan kontaminan dari produk yang dapat
mengurangi nilai produk dari sifat kimiawi ataupun fisik
• Untuk produk crude/ produk mentah tidak perlu purifikasi
• Untuk produk food grade, analytical grade, pharmaceutical
grade, molecular grade MUTLAK PURIFIKASI
• Teknik :
1. Ultrafiltrasi , Nanofiltrasi, Reverse Osmosis
2. Kromatografi
3. Elektroforesis
4. Distilasi
Kromatografi
• Kromatografi afinitas
– Termasuk kromatografi adsorpsi dengan matriks kolom yang mengandung
ligand dengan tingkat pengikatan spesifik sangat tinggi terhadap bahan
yang akan diisolasi
– Pengikatan bersifat dapat balik (reversibel)
• Kromatografi pertukaran ion
– Kromatografi menggunakan resin atau selulosa sebagai bahan pertukaran
ion
– Pemisahan ini tergantung pada muatan neto, kerapatan muatan dan
ukuran molekul protein ybs, pH dan kekuatan ion larutan
• Kromatografi Filtrasi membran
– Kromatografi yang didasarkan pada kemampuan untuk menghasilkan gel
yang mempunyai pori dengan ukuran yang dapat diatur
– Pori yang dapat diatur tsb dapat dibuat dari bahan: dekstran, agarosa,
gelas berpori, atau poliakrilamida
Downstream Processing Equipment
Lab Scale Large Scale
Chromatography System Chromatography System
Elektroforesis
65
Stabilisasi Produk
Produk fermentasi harus mempunyai stabilitas produk
yang tinggi dalam hal:
1. Kadar air cukup rendah (< 5%) sehingga mempunyai
daya simpan yang lama
2. Tingkat kerusakan yang rendah dalam waktu
simpan lama
3. Mutu yang tetap setelah penyimpanan lama
Formulasi
• Formulasi Padat
• Formulasi semi Padat
• Formulasi cair
Drying
70