Prinsip dasar Distilasi Atmosferis adalah pemisahan fraksi – fraksi yang dikehendaki
berdasrkan atas perbedaan trayek didih ( billing range ) masing – masing fraksi, dan
berlangsung melalui proses pemanasan untuk penguapan dan pendinginan untuk
pengembunan. Proses berlangsung pada tekanan sedikit ditas atmosfer sehingga
disebut Distilasi Atmosferis.
2
a. Pompa
Fungsi pompa di kilang adalah untuk mengalirkan cairan dari suatu tempat
ketempat lain, atau dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Yang digunakan adalah pompa reciprocating ( torak ) dengan penggerak
steam, pompa centrifugal dengan penggerak motor listrik dan pompa crew
dengan penggerak motor listrik.
2) Pompa Reflux
Digunakan untuk memompa dari tangki naphta ke kolom C-1 dan C-2
4) Pompa Distribusi.
Digunakan untuk memompa produk dari satu tangki ke tangki tang lain.
Adalah alat untuk memanaskan crude oil dengan memanfaatkan panas produk
kilang yang akan didinginkan. HE berfungsi sebagai pemanas awal ( preheater
) crude oil untuk tujuan effisiensipanas.
HE yang digunakan adalah jenis Shell and Tube Heat Exchanger , Crude Oil
dilewatkan pada tube dan produk panas dalam shell.
Jumlah HE yang dioperasikan ada lima unit, dua HE memanfaatkan panas
produk residu,dua HE memanfaatkan panas produk naphta, dan satu HE
memanfaatkan panas produk solar, sehingga temperature crude oil naik dari
±33 oC menjadi ±140 oC.
d. Evaporator
3
Berfungsi untuk memisahkan antara uap dan cairan ( residu ) dari crude oil
yang sudah dipanaskan dari furnace. Jumlah evaporator ada satu unit.
e. Kolom Fraksinasi
f. Kolom Stripper
Berfungsi menguapkan kembali fraksi ringan yang terikut pada suatu produk.
Ada tiga stripper yang dioperasikan yaitu : satu unit untuk stripper kerosin, satu
unit untuk stripper solar dan stu unit untuk stripper residu.
g. Condensor
h. Cooller
Berfungsi untuk mendinginkan produk cair panas menjadi produk dingin sesuai
temperature yang dikehendaki. Ada empatbelas cooler type shell and tube dan
enam box cooler yang dioperasikan.
i. Sparator
Berfungsi untuk memisahkan air dan gas yang terampur dalam produk. Ada
sembilan sparator yang dioperasikan.
j. Tangki
4. Jalannya Proses
Crude Oil dari tangki Feed dipompakan oleh pompa feed melewati HE,
Furnace dan Evaporator. Di furnace crude oil mengalami pemanasan sampai
temperatur ± 330 oC. Sedangkan di evaporator dipisahkan antara uap dan
cairan ( residu ). Residu mengalir dari bottom evaporator ke residu stripper
C5, HE 4 dan 5, box cooller 1 kemudian ke storage tank Residu
Dari top evaporator campuran uap minyak dari fraksi – fraksi pertasol,
kerosine, solar, dan PH solar masuk ke kolom fraksinasi C-1 untuk dipisahkan
sesuai fraksi – fraksinya/sesuai trayek didihnya . Pada kolom fraksinasi terjadi
kontak uap dan cairan, sehingga uap yang titk embunnya sama dengan cairan
yang dilewati, maka akan mengembun pada tray tersebut. Uap yang tidak
mengembun, akan keluar melalui puncak kolom C-1 sebagai uap produk
pertasol sebagai umpan kolom C-2 untuk dipisahkan sebagai produk pertasol
CA, pertasol CB dan naphta. Uap yang tidak bisa mengembun pada kolom C-
2, akan keluar melalui puncak kolom C-2 sebagai produk pertasol CA. Uap
produk pertasol CA dicairkan di kondensor dan didinginkan oleh cooller terus
ke sparator untuk dipisahkan airnya, kemudian masuk ke tangki T 114, T115,
T116 dan T117.
Dari side stream dan bottom kolom C-2 diambil sebagai produk pertasol CB
( LAWS 3 ), terus masuk ke cooller no 1, 2, 5 dan 9 kemudian ke sparator dan
masuk ke tangi T 109dan T110 .
Dari side stream paling atas yaitu side stream no 8 kolom C-1 diambil produk
pertasol CC, terus ke cooler, separator kemudian ke tangki pertasol CC, T 112
dan T 113.
Dari side stream tengah kolom C-1 diambil produk kerosine. Dari bottom
kerosine stripper masuk ke cooller, sparator terus ke tangki penampung
kerosine T 106 T 124 T125 T126.( Untuk sementara Kerosin di tutup ,Tangki
kerosine di gunakan untuk produck solar )
Dari side stream bagian bawah kolom C-1 diambil produk solar, terus masuk
ke solar stripper. Dari bottom solar stripper masuk ke HE-1, cooller,
sparatorterus ke tangki penampung solar, T111, T 120 dan T 127.
Dari bottom kolom C-1 keluar produk PH solar, ke box cooller,sparator terus
ke tangki penampung PH solar, T118 T 119, selanjutnya dipompa ke unit Wax
Plant untuk diproses dan diambil waxnya ( Batik Wax ).
6. Kapasitas Operasi.
Kapasitas operasi Unit Distilasi Pusdiklat Migas Cepu adalah 600 KL / Hari atau
sekitar 3 700 Bbl / day. Saat ini dioperasikan dengan kapasitas ± 320 KL / hari sesuai
dengan kapasitas produksi minyak mentah Unit Explorasi Produksi PT Pertamina
Region Jawa Area Cepu.