Kelompok III
Irma Nadia 2003126783
Putri Ulandari 2003126803
Feril Fathur R. 2003112070
PENDAHULUAN
1. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta senyawa
kimia, dengan kandungan terbanyak adalah senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari
dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan (William, 1995).
Menurut (Jasji, 1996) Minyak bumi merupakan senyawaan kimia yang terdiri dari unsur-
unsur karbon, hidrogen, sulfur, oksigen, halogenida dan logam. Senyawa yang hanya
terdiri dari unsur karbon dan hydrogen dikelompokan kedalam senyawa hidrokarbon.
Sifat-sifat minyak bumi dan jenis produk yang dihasilkan dapat bervariasi. Proses yang
tentu dioperasikan dalam semua kilang adalah destilasi yang memisahkan minyak bumi
kedalam fraksi-fraksinya berdasarkan daerah didihnya. Operasi lainnya dapat sedikit atau
banyak jumlahnya, dapat sederhana atau kompleks, tergantung pada produk-produk yang
akan dibuat (Hardjono, 2001).
3. Crude Oil
Jenis minyak mentah (crude oil) yang umum dikenal adalah jenis parafin,
naphthene, dan aromatik atau mix base mempunyai sifat-sifat berbeda, baik sifat fisika
maupun kimianya, sehingga cara pengolahan dan penanganannya berbeda dan bahkan
kontribusi sifat kimia terhadap produk yang dihasilkannya juga berbeda. Produk fuel oil
sebagai bahan bakar, baik bahan bakar rumah tangga, industri maupun automotif
tentunya akan membutuhkan jenis crude yang berbeda bila dibandingkan produk pelumas
atau lubricating oil. Proses awal menghasilkan produk minyak adalah destilasi terhadap
crude oil, yaitu proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih yang sebelumnya
diawali dengan proses pemisahan impurities (jika ada) di bagian hulu. Selanjutnya, untuk
mendapatkan hasil dengan nilai lebih tinggi dan pemanfaatan produk residu yang belum
optimal, maka dilakukan proses konversi dengan berbagai reaksi kimia dapat terjadi,
antara lain: alkilasi, isomerisasi, siklisasi, hidrogenasi, dehidrogenasi dan lain sebagainya.
2. Destilasi atmosferik
Destilasi atmosferis merupakan proses destilasi yang mana tekanan operasinya
adalah tekanan atmosferis (1 atm) atau sedikit di atas tekanan atmosferis. Destilasi
atmosferik bertujuan untuk memisahkan fraksi yang terkandung dari komponen yang
akan dipisahkan pada tekanan atmosfer. Dari pemanasan awal suhu tidak boleh terlalu
tinggi. Jika destilasi yang terjadi pada kondisi bertekanan atmosfer, maka titik didih
dari larutan yang akan didistilasi sama dengan titik didih larutan tersebut di atmosfer.
Distilasi atmosfer adalah langkah pertama dan paling mendasar dalam proses
pemurnian. Tujuan utama menara distilasi atmosferik adalah untuk memisahkan
minyak mentah menjadi komponen-komponennya untuk diproses lebih lanjut.
Distilasi atmosfer menetapkan batas kapasitas untuk seluruh kilang, semua minyak
mentah yang diolah harus melalui distilasi atmosferik terlebih dahulu. Distilasi
atmosfer juga biasanya menyediakan sebagian besar umpan untuk unit proses lain di
kilang. Bagian bawah menara pada sebagian besar kilang distilasi atmosferik akan
dikirim ke menara vakum untuk pemisahan lebih lanjut. Desain dan pengoperasian
menara distilasi atmosferik akan membatasi jenis minyak mentah yang dapat diproses
oleh kilang, yang selanjutnya membatasi volume dan kualitas umpan ke unit proses
lainnya. Contoh unit proses yang menggunakan proses destilasi atmosferis ini adalah
pada Crude Distilling Unit (CDU). Crude Distilling Unit (CDU) beroperasi pada
prinsip pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponennya.Diagram
berlangsung nya CDU adalah sebagai berikut:
Langkah CDU diatas dalam tungku minyak mentah dipanaskan hingga suhu yang
diinginkan (700-750°F) sehingga seluruh fraksi distilat dan sekitar 10-20% produk dasar
diuapkan, bergantung pada volatilitas minyak mentah. Campuran dua fase kemudian
dimasukkan ke dalam zona flash CDU untuk pemisahan aliran uap dan cairan. Gradien
suhu terbentuk di kolom dengan menghilangkan panas dari uap di atas. Kolom
mengembunkan fraksi nafta dan mengirimkan sebagian nafta cair, sebagai refluks, ke
kolom untuk mencapai pemisahan yang baik dari produk distilat yang diambil dari sisi
kolom distilasi, seperti minyak tanah, LGO, dan HGO, seperti terlihat dalam diagram.
Pengupas uap di sisi kolom juga memberikan refluks ke kolom utama untuk membantu
pemisahan produk distilat secara bersih.Refluks tambahan diberikan ke kolom utama
melalui pompa di sekeliling loop yang terkait dengan penukar panas untuk pemanasan
awal minyak mentah. Aliran uap dan cairan berlawanan arah melalui tahap kontak
(misalnya baki) di kolom utama, memungkinkan pemisahan fraksi distilat dengan baik.
Suhu di bagian bawah CDU dibatasi pada 700-750°F untuk mencegah retak atau
putusnya ikatan kimia antara atom karbon dalam hidrokarbon alifatik yang membentuk
minyak mentah. Retak akan menyebabkan kokas (akumulasi padatan karbon) pada
permukaan logam dalam kolom dan mengganggu fraksinasi dalam distilasi.
3. Distilasi Vakum
Destilasi vakum adalah destilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm ( ≤ 300 mmHg
absolut). Metode destilasi vakum merupakan teknik pemisahan yang didasari atas
perbedaan-perbedaan titik didih yang sangat tinggi, metode yang digunakan adalah
dengan menurunkan tekanan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didih menjadi rendah
sehingga suhu yang digunakan untuk mendestilasi tidak perlu terlalu tinggi. Proses
destillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer. Prinsip dari destilasi vakum ini yaitu
dengan cara menurunkan tekanan diatas permukaan cairan dengan bantuan pompa
vakum, maka cairan yang didestilasi akan mudah menguap, karena cairan ini akan
mendidih dibawah titik didih normalnya. Hal ini sangat menguntungkan untuk
mendestilasi campuran yang senyawaan penyusunnya mudah rusak atau terurai pada titik
didihnya atau untuk menguapkan campuran yang sangat pekat karena penguapannya
tidak memerlukan panas yang tinggi.
Mesin distilasi vakum dirancang untuk skala laboratorium dan berfungsi untuk
mengekstraksi minyak pada suhu rendah, sehingga didapatkan rendemen dan kualitas
minyak yang baik. Komponen utama mesin distilasi vakum terdiri dari kompor pemanas,
tabung tangki air, tabung, tabung penampung minyak hasil distilasi, pompa vakum, motor
penggerak pompa vakum, unit pendingin (kondensor), dan bak penampung air. Mesin
distilasi vakum terdiri dari 10 komponen utama yaitu:
1) tabung penghasil uap panas (boiler),
2) tabung penampung bahan,
3) kondensor I,
4) kondensor II,
5) tabung hasil distilasi,
6) kompor pemanas,
7) unit pompa vakum,
8) bak air pendingin,
9) kerangka utama,
10)box kontrol panel pompa air 100 watt.
Sumber pemanas yang digunakan Mesin distilasi vakum digerakkan oleh listrik dan
dilengkapi dengan kompor gas LPG tekanan tinggi yang dilengkapi dengan kontrol suhu
secara otomatis. Pompa vakum tipe liquid ring vacum pump mampu menurunkan tekanan
di dalam ruang distilator sampai pada tekanan absolut 20 mmHg (tekanan vakum -740
mmHg). Konsumsi bahan bakar gas per jam adalah sebesar 1,1 kg.
KESIMPULAN
Destilasi adalah cara pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan
titik didih atau berdasarkan kemampuan zat untuk menguap. Penyulingan minyak mentah
dilakukan dalam dua unit, pertama di Unit Distilasi Atmosfer (disebut juga Crude
Distillation Unit, CDU), dengan pengolahan lebih lanjut sisa hasil distilasi atmosferik di
Unit Distilasi Vakum (VDU). Prinsip dari CDU adalah pemisahan berdasarkan titik didih
komponen-komponennya pada tekanan atmosferik dan merupakan proses awal dari
fraksinasi crude oil, CDU menjadi proses yang kompleks karena terjadi fluktuasi laju alir
crude oil yang merupakan umpan dari CDU itu sendiri. Prinsip dari destilasi vakum ini
yaitu dengan cara menurunkan tekanan diatas permukaan cairan dengan bantuan pompa
vakum, maka cairan yang didestilasi akan mudah menguap, karena cairan ini akan
mendidih dibawah titik didih normalnya, hal ini sangat menguntungkan untuk
mendestilasi campuran yang senyawaan penyusunnya mudah rusak atau terurai pada titik
didihnya atau untuk menguapkan campuran yang sangat pekat karena penguapannya
tidak memerlukan panas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Faputri, A.S dan Indah, A.S. 2022. Analysis of terting results of liquid samples
from drilling wells in oil and gas industry. Jurnal Ilmiah Hospitaly. 2(11):1305
Istiqomah, I.N et al., 2022. Proses pengolahan minyak mentah di unit Kilang PPSDM
MIGAS CEPU. Jurnal Teknologi dan Manajemen Sistem Industri. 1(1).
Mahardia, R.K. 2017. Perancangan Proses Distilassi Atmosferik dan
Pemghilangan Gas Oil dalam Pengolahan Minyak Pelumas Bekas. Institut
Teknologi Sepuluh November. Skripsi.
Pratama, A.A. 2019. Proses pembuatan minyak pelumas minyak bumi. Jurnal
Kompetensi Teknik. 1(9):19
Risdiyanta. Mengenal kilang pengolahan minyak bumi di Indonesia. Forum Teknologi.
4(5).
Mahardia, R.K. 2017. Perancangan Proses Distilassi Atmosferik dan Pemghilangan Gas
Oil dalam Pengolahan Minyak Pelumas Bekas. Institut Teknologi Sepuluh
November. Skripsi.
https://www.eonchemicals.com/artikel/proses-kilang-minyak-dan-bahan-kimianya/
https://www.e-education.psu.edu/fsc432/content/atmospheric-and-vacuum-
distillation-units