Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DESKRIPSI PROSES

A. BAHAN
Bahan baku utama dari PT. TPPI adalah kondensat. Kondensat adalah
light crude oil dengan kadar fraksi ringan ( C1 dan C25 ) sebesar 97% dan
fraksi berat hanya 3%. Minyak bumi terbagi menjadi 2 yaitu crude oil
(minyak mentah) dan kondensat. Perbedaan keduanya terletak pada
kuantitas gas dan liquid yang terkandung di dalamnya. Pada crude oil
kandungan liquidnya lebih banyak dibanding gasnya, sedangkan
kondensat kandungan gasnya lebih banyak dibandingkan liquidnya.
Kondensat yang diolah PT.TPPI untuk pertama running ( Juni, 2009 )
setelah shutdown lama dengan kapasitas 50 kilobarrel/hari PT.TPPI
mengolah kondesat untuk dijadikan produk. Beberapa jenis kondensat
yang digunakan PT.TPPI campuran Bontang, Handil, kondensat Qatar dan
Nortwest Shelf.
PT.TPPI juga mengolah Naphtha guna untuk memenuhi bahan baku
untuk diolah menjadi produk. Kondensat yang diolah PT.TPPI
menghasilkan beberapa produk diantaranya: Off Gas, Light Naphtha,
LPG, Heavy Naphtha, Senyawa Aromatik, Kerosin, Diesel dan PTCF
( Petrochemical Thermal Cracking Feed )

B. PROSES PRODUKSI
Gambar 2.1 Produk yang dihasilkan TPPI
Gambar 2.2 Proses Aromatik di Pabrik PT. TPPI
C. BAHAN YANG DIHASILKAN
Produk-produk yang dihasilkan PT TPPI antara lain produk
platforming(Para-Xylene, Orto-Xylene, Kerosene, Gas Oil, Petrochemical
Thermal CrackerFeed (PTCF), Diesel Oil, Light Naphtha, Reformate) dan
produk aromatik(Mixed-Xylene, Benzene , Toluene). Produk-produk yang
dihasilkan TPPIdipasarkan ke perusahaan-perusahaan lain, seperti ke
Pertamina untuk diolah lagiatau diblending agar sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan oleh konsumen.

a. Produk Platforming
1. Light Naphtha
Light Naptha yang merupakan senyawa hydrocarbon yang
mempunyai susunan rantai carbon C5-C6, banyak mengandung
senyawa parafin(alkana). Pada produk Light Naphtha, RVP yang
diinginkan lebih kecil daripadaatmosfer (Metode Uji ASTM 233).
Kapasitas produk Light Naphtha yangdihasilkan di PT. TPPI adalah
sebesar 1.728.000 MTA. Dari produk ini nantinyaakan diproses
lebih lanjut di Olefin Plant ( future).
2. Heavy Naphtha
Heavy Naphtha merupakan senyawa hydrocarbon yang
mempunyaisusunan rantai C7-C10. Produk Heavy Naphtha yang
dihasilkan dari Top produkdidalam Condensate Splitter akan
digunakan sebagai feed di Unit 202 NaphthaHydrotreating, yang
nantinya akan disimpan sebagai Sweet Naphtha. Produk Heavy
Naphtha dikontrol dengan end point (TBP) 1700C.
3. Kerosene
Salah satu produk petroleum yang dihasilkan di PT. TPPI adalah
Kerosenesebesar 325.000 MTA. Produk Kerosene sebenarnya
dikenal oleh masyarakatyaitu sebagai minyak tanah untuk bahan
bakar kompor. Kerosene ini memilikirelative density maksimal
sebesar 0,835.
4. LPG ( LiquifiedPetroleumGas )
LPG ( Liquified Petroleum Gas ) yang dihasilkan dari campuran
gas propana dan butana (C3-C4) biasanya dimanfaatkan sebagai ba
han bakar gas. Total produk LPG yang dihasilkan sebesar 160.000
MTA, nantinya akandipasarkan di perusahaan-perusahaan gas
untuk diolah sesuai spec yangdiinginkan.
5. Diesel ( Gas Oil )
Dihasilkan dari Diesel Stripper Column (201-C-005) bagian
bawah dan dikirim ke Diesel Tank . Pada produk petroleum, total
produk diesel yang dihasilkansebesar 160.000 MTA dengan relative
density antara 0,820 - 0,870.
6. BFO (Blended FuelOil)
Residu atau yang dikenal dengan sebutan
Blended Fuel Oil dihasilkandari produk bawah dari Distillate
Column Unit 201. Kapasitas produk sebesar64.000 MTA. Produk
Residu ini akan digunakan sebagai Fuel Oil untuk bahan bakar di
Furnace atau Fire heater.
7. Reformate
Reformate digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan produk Aromatik. Reformate juga dapat digunakan
sebagai campuran BBMPremium untuk menaikkan angka
octannya, disebut juga HOMC (High OctaneMotor Component).
Spesifikasi RON dari reformate yang diproduksi PT.TPPIsebesar
104 dengan Reid Vapor Pressure (RPV) maks. 5.

b. Produk Aromatik
1. Raffinate
Raffinate diperoleh sebagai hasil dari ekstraksi.
Raffinate nantinya akandigunakan sebagai bahan blending light
naphtha yang bertujuan untukmenurunkan RVP (Reid Vapour
Pressure) pada produk light naphtha.
2. Benzene
Salah satu produk Aromatic yang dihasilkan di Unit Fraksinasi
Benzene-Toluene (Unit 206) adalah produk Benzene sebesar
465.000 MTA dengankemurniaan 99,9 wt %. Pada umumnya
benzene digunakan sebagai fenol, aceton,serat nilon, toys,
packaging dan lain-lain.
3. Toluene
Pada industry aromatic di PT.TPPI dihasilkan total toluene
productsebersar 100.000 MTA di Unit Fraksinasi Benzene Toluene
(Unit 206). Tolueneini sering dimanfaatkan sebagai solvent dan
gasoline.
4. Para-Xylene
Para-Xylene merupakan produk utama yang dihasilkan di Parex
Unitdengan total produksi 500.000 MTA dan tingkat kemurniaan
produk 99,7 wt %.Para-Xylene dari Parex Unit ini akan dikirim ke
storage tank.
Hasil produk ini dapat digunakan untuk pembuatan fibers,
bottles, elektronik dan pembuatan AsamTerephtalat ( PTA ) dan
Dimetyl Terephtalat ( DMT ) yang digunakan sebagai bahan antara
industri plastik dan tekstil.
5. Ortho-Xylene
Salah satu produk samping yang dihasilkan di Aromatik
FractionationUnit (211) yaitu Orto-Xylene dengan produk yang
dihasilkan 55.000 MTA.
6. Heavy Aromatic ( C10+ )
Heavy aromatic merupakan komponen fraksi berat C10+
dengan kapasitas produk yang dihasilkan sebesar 48.000 MTA.
BAB III
UTILITAS

A. UNIT PENYEDIAAN AIR


Penyediaan air untuk proses produksi di PT. Trans-Pacific
Petrochemical Indotama di suplay dari unit utilitas. Pada Unit utilitas
sumber air Utama PT.TPPI berasal dari laut yang digunakan untuk
keperluan service water, fire water, cooling water, dan boiler feed water.
Air laut merupakan suatu bahan yang dimanfaatkan sebagai sumber
air utama, media pendingin dan back-up fire water system dalam keadaan
darurat dimana ketersediaan fire water tidak tercukupi.
Sistem pengolahan air laut dirancang untuk memproses air laut
menjadi air tawar dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis dari
METITO sebagai lisensor. Air laut yang dipompakan dengan Sea Water
Pumps ke PFHE, sebagian (573 m3/jam) dialirkan ke Water Treatment
Plant untuk diproses menjadi air tawar yang selanjutnya dipergunakan
untuk keperluan air pendingin, air service, dan air umpan boiler.

B. UNIT PENYEDIAAN UDARA TEKAN


Salah satu divisinya adalah unit utilitas yang berperan sebagai
penyedia kebutuhan proses salah satunya uap air (steam). Uap dihasilkan
dari pemanasan air pada boiler kemudian didistribusikan ke plant lain
melalui steam header. Pada proses pendistribusian uap dibedakan menjadi
3 jenis yaitu High Pressure (HP), Medium Pressure (MP), dan Low
pressure (LP). Uap tersebut berasal dari beberapa sumber yaitu boiler dan
Heat Recovery Steam Generator (HRSG) yang kemudian dilewatkan pada
steam header jenis HP, kemudian diturunkan tekanan dan temperaturnya
pada plant yang bernama letdown station yang terdiri atas reduction
station dan desuperheater. Pada proses penurunan tekanan dari HP-MP
sudah tidak bermasalah karena sudah dalam kondisi tunak dan set point
yang diinginkan sebesar 17 bar sudah terpenuhi. Namun untuk penurunan
temperatur masih ada sedikit masalah yaitu set point yang diinginkan
sebesar 2400C belum terpenuhi. Algoritma pengendalian yang digunakan
untuk menurunkan temperatur menggunakan PID konvensional namun
hasilnya belum maksimal. ketidaksesuaian parameter PID yang diberikan
pada algoritma pengendali menjadi salah satu factor penentu keberhasilan
dari suatu proses yang dikendalikan.

a. Letdown Station
Letdown station adalah sebuah plant yang berfungsi untuk
menurunkan tekanan dan temperatur dari uap air. Pada letdown station
terdiri dari sebuah rangkaian pereduksi tekanan dan desuperheater yang
diilustrasikan pada gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.1 Letdown Station

Desuperheater merupakan alat yang digunakan untuk menurunkan


suhu dari uap air. Penurunan temperatur dilakukan dengan cara
menyemprotkan butiran-butiran air dengan kecepatan tinggi kedalam
aliran uap air. Desuperheater bekerja pada tekanan yang tetap artinya
selama pertukaran panas antara uap air dan air tidak terjadi perubahan
tekanan. Gambar 3.2 adalah gambar salah satu dari tipe desuperheater
spray nozzle :

Gambar 3.2 spray nozzle

C. UNIT PENYEDIAAN LISTRIK


Kebutuhan tenaga listrik PT.TPPI dihasilkan oleh Electrical Power
Generator yang terdiri dari 3 (tiga) CGT (Combustion Turbine Generators)
dengan kapasitas produksi masing-masing dapat menghasilkan tenaga
listrik 22 MW (Iso Rated Condition ) . Guna optimalisasi pemanfaatan
energi panas gas buang yang dihasilkan dari CGT maka ketiga CGT
tersebut di gabung dengan 3 (tiga) HRSG untuk mengenerate High
Pressure Steam 75 ton/hr tiap HRSG.
Ketiga CGT ini dapat dioperasikan dengan menggunakan fuel gas
atau fuel oil saja punkombinasi fuel gas dan fuel oil. Proses license /
Tegnology untuk ketiga CGT tersebuit adalah GENP (General Electric
Norove Pignone) (italy). Selain dari CGT, pabrik ini memiliki diesel
generator yang digunakan untuk emergeny power ketika black -out (power
failure mati seketika).

Anda mungkin juga menyukai