Anda di halaman 1dari 2

Mesin mixer merupakan salah satu dari berbagai jenis mesin yang digunakan untuk mencampur

berbagai jenis material, penggunaannya di bidang industri maupun penelitian. Proses


pencampuran dua atau lebih material sangat dipengaruhi oleh beberapa parameter proses seperti
kecepatan pengadukan,komposisi maupun temperatur. Kualitas pencampuran jika menggunakan
metode yang lama diukur karakteristik fisis campuran seperti densitas, berat rata-rata partikel
dan ukuran masing-masing komponen dapat digunakan untuk mengukur seberapa random
campuran.

Evaporator merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengubah keseluruhan atau
sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair menjadi uap sehingga hanya
menyisakan larutan yang lebih padat atau kental, proses yang terjadi di dalam evaporator disebut
dengan evaporasi. Pada dunia industri, manfaat dari alat ini ialah untuk pengentalan awal cairan
sebelum diolah lebih lanjut, pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan aktivitas air.
Evaporator memiliki dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap air
yang terlarut dalam cairan. Pada umumnya evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu:
 Tempat penukar panas
 Bagian evaporasi (tempat dimana liquid mendidih lalu menguap)
 Bagian pemisah untuk memisahkan uap dari cairan
Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan larutan yang telah
dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap). Proses evaporasi
memiliki ketentuan, yaitu:
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
2. titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
3. dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan dan
kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(boiling range).

Decanter adalah alat pemisah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan menggunakan prinsip
sentrifugal, bisa antara fase liquid-liquid atau fase liquid-solid. Secara garis besar kegunaan
decanter adalah untuk memisahkan serat – serat halus (non-oil solid) yang terkandung dalam
minyak kasar (crude oil) dari crude oil tank (COT). Prinsip kerja decanter:
1. Cairan /suspensi dimasukkan dalam decanter
2. Decanter diputar dengan kecepatan tertentu
3. Putaran tersebut akan menciptakan gaya sentrifugal pada cairan atau suspensi tsb
4. Zat dengan berat jenis yang lebih kecil akan tertahan di bagian poros yang dibuatkan outlet
untuk mengeluarkan zat yg lebih ringan tersebut.
5. Zat yang berat jenisnya lebih besar akan terdesak ke arah dinding decanter dimana terdapat
outlet
6. Makin besar massa zat, maka makin besar pula gaya sentrifugal yang diderita
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) banyak dipakai di industri kimia baik yang hanya sebuah
reaktor saja, maupun beberapa reaktor yang dihubungkan seri. Keadaan pengadukan dan perpindahan
panas dalam RATB hampir sama dengan RAP. Pemanasan atau pendinginan dengan menggunakan coil
atau selubung (jacket). Umpan yang masuk dalam reaktor langsung tercampur dengan larutan yang ada
dalam reaktor maka konsentrasi zat pereaksi turun dengan cepat sehingga laju reaksi rata-rata dalam
RATB lebih kecil dari pada laju reaksi rata-rata dalam RAP yang volumenya sama dengan kondisi
operasi yang sama. Keuntungan penggunaan RATB:
1. Pada RATB dilengkapi dengan pengadukan, sehingga komposisi suhu, dan tekanan dalam
reaktor selalu sama, sehingga memungkinkan reaktor bekerja secara isotermal pada reaksi
yang sangat eksotermis.
2. RATB digunakan untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan yang besar, sehingga bisa
dihindari reaksi sammping.
Kerugian penggunaan RATB:
1. Untuk reaksi fase gas RATB kurang effisien karena perlu packing yang kuat pada lubang
pengadukan. RATB sesuai untuk reaksi fase atau cair dengan tekanan tinggi memerlukan
dinding yang tebal, sehingga harganya mahal
2. Laju perpindahan panas persatuan massa lebih rendah dibanding RAP. Pada RATB ratio luas
permukaan perpindahan panas dengan volume reaktor kecil dengan koefisien perpindahan
panas yang rendah pula. Oleh karena itu untuk reaksi yang sangat eksotermis tidak dianjurkan.
3. Laju reaksi kecil, karena komposisi di dalam reaktor sama dengan komposisi aliran keluar
reaktor sehingga untuk mendapatkan konversi yang besar diperlukan volume reaktor yang
lebih besar dari pada RAP. Untuk memperoleh konversi tertentu volume reaktor dapat
dikurangi dengan dengan menggunakan beberapa reaktor yang disusun seri.

Anda mungkin juga menyukai