Anda di halaman 1dari 42

UJI MINYAK BUMI DAN

PRODUKNYA
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 2
1.Densitas, Berat
Jenis dan
Gravitas API
• Densitas minyak adalah massa minyak
persatuan volume pada suhu tertentu.
• Berat spesifik atau rapat relatif (relative
density) minyak adalah perbandingan
rapat minyak pada suhu tertentu dengan
rapat air pada suhu tertentu.
• Untuk minyak bumi suhu yang digunakan
o o
adalah 15 C atau 60 F.
• Gravitas API adalah besaran yang
merupakan fungsi dari berat jenis yang
dapat dinyatakan dengan persamaan :
Gravitas API 141,5 131,5
S(60 / 60o F)
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 3
• Densitas, berat jenis dan gravitas API
minyak bumi dan produknya dapat
ditentukan dengan beberapa macam
cara antara lain: dengan
menggunakan hidrometer (ASTM D
1298-85) yang umumnya dikenakan
untuk minyak mentah dan produknya
yang berupa cairan yang mempunyai
tekanan uap reid kurang dari 26 lb
(179 kpa)
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 4
Test Method: D287, D1298, D3142, D6822

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 5


2.Tekanan Uap Reid
• Uji tekanan uap reid (Reid Vapor Pressure-RVP, ASTM D
323-90) dikenakan kepada bensin, minyak mentah yang
volatil dan produk minyak bumi lainnya yang volatil.
o
• Tekanan uap Reid adalah tekanan mutlak pada suhu 37,8 C
o
(100 F) dalam psi atau kPa.
• Tekanan uap Reid tidak sama dengan tekanan uap sampel
yang sesungguhnya karena terjadinya sedikit penguapan
pada sampel dan karena adanya uap air dan udara dalam
ruangan.
• Untuk menentukan tekanan uap elpiji, digunakan metode
uji ASTM D 1267, sedangkan untuk menentukan tekanan
uap campuran bensin-oksigenat, digunakan metode uji
ASTM D 4953.
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 6
Dalam praktek, uji tekanan uap reid
mempunyai arti yang penting
sehubungan dengan:
1) Keamanan dalam pengangkutan
bahan bakar
2) Sumbatan uap (vapor lock)
dalam sistem pengumpanan
bensin
3) Karakteristik mesin motor untuk
dihidupkan dalam keadaan dingin
(starting characteristics)
4) Tangki penyimpanan minyak yang
digunakan

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 7


Tekanan Uap Reid Test Apparatus

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 8


3.Distilasi Produk Minyak
Bumi
• Distilasi produk minyak bumi (ASTM D86-90)
ini dikenakan kepada produk minyak bumi
yaitu : bensin alam, bensin motor, bensin
pesawat terbang, avtur, nafta, kerosin,
minyak gas dan minyak bakar distilat dan
produk minyak bumi yang serupa.
• Distilasi serupa yang dikenal dengan nama
distilasi Engler telah digunakan pada waktu
yang lampau, sehingga distilasi ASTM sering
disebut distilasi Engler.
• Dari data distilasi tersebut selanjtnya dapat
dibuat kurva distilasi ASTM yang
menunjukkan hubungan suhu dengan persen
penguapan pada kondisi uji.
• Setiap bensin mempunyai kurva distilasi
tertentu, dan dengan jalan membandingkan
kurva-kurva distilasinya, dapatlah ditentukan
volatilitas relatif bensin.
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 9
Distilasi Aparatur.

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 10


4.Titik Nyala dan Titik Bakar
• Titik nyala (flash point) adalah suhu terendah di
mana uap minyak bumi dan produknya dalam
camprannya dengan udara akan menyala jika
dikenai nyala uji (test flame) pada kondisi
tertentu.
• Titik bakar (fire point) adalah suhu terendah
dimana uap minyak bumi dan produknya akan
menyala dan terbakar secara ters menerus jika
dikenai nyala uji (test flame) pada kondisi
tertentu.
• Ada tiga macam alat uji yang dapat digunakan
untuk menentukan titik nyala dan titik bakar
minyak bumi dan produknya:
o Alat uji cawan terbuka Cleveland (ASTM D 92-90)
o Alat uji cawan tertutup Pensky-Martens (ASTM
D-93-80) o Alat uji cawan tertutup Abel
(170/75)
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 11
FLASH POINT ABEL‘S [IP 33, 170, IS-1448] Martens PENSKY ALAT FLASH POINT

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 12


5.Warna
• Pemeriksaan warna produk minyak bumi dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa kolorimeter, antara lain
dengan:
o Tintometer Lovibond (IP 17/52), untuk menentukan warna
semua produk minyak bumi baik yang diberi zat warna
atau tidak, kecuali minyak hitam (black oils) dan bitumen.
o Khromometer Saybolt (ASTM D 156-87), untuk
menentukan warna minyak yang telah diolah seperti
bensin motor dan bensin pesawat terbang yang tidak
diberi warna, bahan bakar propulsi jet, nafta, kerosin,
malam parafin dan minyak putih farmasi

o Kolorimeter ASTM (ASTM D 1500-87), untuk produk


minyak bumi seperti minyak pelumas, minyak pemanas,
bahan bakar diesel dan malam parafin.
• Warna dapat digunakan sebagai petunjuk tentang
kesempurnaan dalam proses pengolahan. Warna produk
yang mengalami dekolorisasi dapat disebabkan karena
adanya dekomposisi termal yang disebabkan karena suhu
pemanasan yang terlampau tinggi atau karena terikutnya
bahan yang berwarna gelap ke dalam suatu produk
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 13
7.Viskositas Kinematis
• Viskositas kinematis minyak bumi dan produknya
dapat ditentukan dengan vikosimeter.
• Viskosimeter yang banyak digunakan adalah
viskosimeter pipet yang bekerja berdasarkan
hukum Poisulle yang berlaku untuk cairan yang
mengalir dalam pipa.
• Ada bermacam-macam viskosimeter tipe pipet
yang dapat digunakan untuk menentukan
viskositas kinematis baik untuk produk yang
tembus pandang (transparan) maupun tidak
(ASTM D 445-79)
• Di samping viskosimeter tipe pipet di atas,
viskositas minyak bumi dan produknya pernah
ditentukan dengan viskosimeter Saybolt (ASTM D
88)
• Viskositas produk minyak bumi sebagai dasar
perancangan mesin
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 14
kinematic viskosimeter Saybolt Viscometer (ASTM-D-88.)

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 15


7.Titik Asap
• Titik asap (smoke pint) didefinisikan sebagai
tinggi nyala maksimum dalam milimeter dimana
kerosin terbakar tanpa
timbul asap apabila ditentukan dalam alat uji
baku pada kondisi tertentu.
• Disampaing dikenakan pada kerosin, uji titik asap
juga dikenakan kepada bahan bakar jet (ASTM D
1332-90)
• Titik asap ditentukan dengan cara membakar
sampel atau bahan bakar jet dalam lampu titik
asap.
• Nyala dibesarakan dengan cara menaikkan
sumbu sampai timbul asap, kemdian nyala
dikecilkan sampai asap tepat hilang. Tinggi nyala
dalam keadaan terakhir ini dalam milimeter
adalah titik asap sampel.
• Asap terutama disebabkan oleh senyawa aromat
dalam bahan minyak
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 16
• Kepentingan smoke point dalam
praktek adalah untuk menentukan
kualitas kerosin yang penggunaan
utamanya adalah sebagai bahan
bakar lampu penerangan.
• Kerosin yang baik harus mempunyai
titik asap yang tinggi, sehingga nyala
api bahan bakar kerosin ini dapat
dibesarkan dengan kecenderungan
ntuk memberikan asap yang kecil.
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 17
8.Korosi Lempeng Tembaga

• Uji korosi lempeng tembaga (ASTM D


130-88) dimaksudkan untuk
mengetahi sifat korosi bensin
pesawat terbang, bahan bakar turbin
penerbangan, bensin mobil, bensin
alam dan senyawa hidrokarbon yang
mempunyai tekanan uap kurang dari
18 psi (124 kPa), bahan bakar traktor
pertanian, pelarut, kerosin, bahan
bakar distilat, minyak pelumas dan
produk minyak bumi lainnya terhadap
lempeng tembaga
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 18
• Korosi minyak bumi terhadap berbagai macam
logam disebabkan oleh senyawa belerang korosif
yang terdapat dalam produk minyak bumi. Tidak
sema senyawa belerang yang terdapat dalam
fraksi minyak bumi bersifat korosif.
• Khusus untuk elpiji, uji korosi lempeng tembaga
digunakan metode uji baku ASTM 1838-89, yang
pada dasarnya sama dengan metode uji korosi
lempeng tembaga ASTM D 130.

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 19


Tembaga Strip Korosi.

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 20


9.Sisa Karbon
• Ada dua macam cara uji sisa karbon, yaitu uji sisa
karbon Conradson (ASTM D 189-88) dan uj sisa
karbon Ramsbottom (ASTM D 524-88).
• Kedua cara uji ini dimaksudkan untk mengetahui
kecenderungan pembentukan kokas produk minyak
bumi yang sulit menguap.
• Sisa karbon Conradson (Conradson Carbon Residue)
adalah sisa karbon yang tertinggal setelah produk
minyak bumi dikenakan pirolisis yaitu pemanasan
tanpa berkontak dengan udara

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 21


• Uji ini umumya dikenakan pada produk minyak bumi yang
relatif kurang volatil yang sebagian akan terurai pada
distilasi tekanan atmosferik, seperti bahan bakr solar,
minyak gas, minyak bakar dan minyak pelumas.
• Sisa karbon sesungghnya bukan seluruhnya karbon , tetapi
kokas yang masih bisa diubah lebih lanjut dengan jalan
pirolisis.
• Sisa karbon romboston adalah sisa karbon yang tertinggal
setelah sampel bahan bakar minyak yang sukar menguap
yang ditempatkan dalam bola gelas khusus yang memiliki
lubang pipa kapiler dalam pembakar koking logam (metal
coking furnace)
• CCR dan RCR digunakan sebagai petunjuk mengenai
kecenderungan produk minyak bumi untuk memberikan
deposit kokas. Adanya alkil nitrat dalam bahan bakar diesel
seperti amil nitrat, heksil nitrat atau oktil nitrat akan
memberikan CCR dan RCR yang relatif lebih tinggi apabila
dalam bahan bakar diesel tersebut ditambahkan aditif.
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 22
Karbon Residu Aparatur (Conradson). [IP 13,
ASTM-D-189 & 2416]
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 23
10.Titik Kabut

• Titik kabut (cloud point) adalah suhu


tertinggi dimana kristal malam parafin akan
terlihat sebagai kabut pada dasar tabung uji
apabila minyak didinginkan pada kondisi
tertentu (ASTM 2500-88).
• Uji ini hanya dapat dikenakan kepada
produk minyak bumi yang tembus pandang
pada ketebalan 38 mm (1,5 in) dan dengan
o o
titik kabut kurang dari 49 C (120 F)
• Titik kabut dapat digunakan sebagai
petunjuk mengenai kandungan malam
parafin dalam produk minyak bumi
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 24
11. Titik Tuang

• Titik tuang (por point) adalah suhu terendah


dimana minyak bumi dan produknya masih dapat
dituang atau mengalir apabila didinginkan pada
kondisi tertentu (ASTM D97-98).
• Uji titik tuang dapat dikenakan kepada setiap
produk minyak bumi
• Alat uji titik tuang pada dasarnya sama dengan
alat uji titik kabut, perbedannya adalah
kedudukan termometer sampel.
• Titik tuang dapat digunakan sebagai petunjuk
mengenai besarnya kandungan malam relatif
dalam minyak bumi dan
produknya; disamping itu titik tuang juga
menunujukkan suhu terendah di mana minyak
bumi dan produknya masih dapat dipompa.

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 25


ALAT UJI TITIK AWAN DAN TITIK TUANG ASTM-D-9757

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 26


12. Angka Oktan

• Kecenderungan bensin untuk memberikan


ketukan dalam mesin dinyatakan dengan
angka oktan (octan number)
• Angka kinerja suatu bahan bakar adalah
perbandingan antara daya yang ditimbulkan
oleh bahan bakar pembanding dalam
sebuah mesin
• Untuk menentukan angka oktan bensin
digunakan mesin uji satandar CFR ASTM.
• Bensin premium dikatakan memiliki angka
oktan 88 berati bahwa bensin tsb memiliki
karakteristik ketukan dalam uji mesin uji
standar CFT ASTM yang sama dengan
karakteristik ketukan campuran antara 88%
vol iso-oktan dalam campurannya dengan
n-heptan.
Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 27
Test Method: ASTM D2700 & ASTM D2699

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 28


Terima kasih

Heri Rustamaji Teknik Kimia Unila 29

Anda mungkin juga menyukai