net/publication/287489845
CITATIONS READS
3 3,914
4 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
[RESEARCH PROJECT: Unggulan Berpotensi HKI (UBER HKI), 1999] Method and Apparatus for Hemodialysis Membrane Cleaning View project
[INDUSTRIAL PROJECT: PT Medco E&P Lematang] Plant Evaluation and Improvement of Separation System Performance (in term of heavy hydrocarbon
removal) Singa Gas Facilities View project
All content following this page was uploaded by I Gede Wenten on 11 January 2016.
DESAIN PROSES
BERBASIS MEMBRAN
I.G. Wenten, A.N. Hakim, Khoiruddin, P.T.P. Aryanti
Diktat
Departemen Teknik Kimia
Institut Teknologi Bandung
2014
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2014 1
Diktat Kuliah
I G. Wenten
A. N. Hakim
Khoiruddin
P. T. P. Aryanti
Pemisahan membran telah diaplikasikan secara luas di berbagai industri. Selain oleh
sifat membran, kinerja pemisahan sangat ditentukan oleh desain proses, yang meliputi
desain modul dan desain sistem.
Gambar 1.1 Ilustrasi skematik yang menunjukkan ruang lingkup desain proses berbasis membran
Modul merupakan unit terkecil dimana membran dengan area tertentu disusun. Desain
modul membran yang memberikan area membran yang besar dan ekonomis menjadi
penting untuk aplikasi pemisahan membran secara industrial.
Peranan Modul
1. Menyokong membran
2. Menyediakan pengaturan fluida yang efektif
Kelebihan: Kelebihan:
Kebutuhan energi rendah Kebutuhan energi rendah
Permukaan per satuan volume besar Permukaan per satuan volume besar
Fleksibel Fleksibel
Biaya operasi rendah Biaya operasi rendah
Unit tubular memiliki rasio area permukaan:volume yang paling rendah dari semua konfigurasi
modul.
Gambar 1.9 Hubungan antara ukuran channel dan rasio area permukaan:volumr dari modul-modul membran
(Cheryan, 1998)
Dead-End
Cross-Flow
Cross-Flow
Sistem Batch
Pada proses mikrofiltrasi, untuk mengurangi konsumsi energi, dapat digunakan konfigurasi
batch standard yang lebih sederhana dan lebih murah. Konfigurasi batch ini dapat mengurangi
kebutuhan energi 30 sampai 50% dengan mengorbankan fluks rata-rata yang agak lebih
rendah. hat lower average flux. (Winston dan Sirkar, 1992)
Sistem Kontinyu
Pada proses kontinyu, digunakan laju alir umpan yang kontinyu. Umumnya pada proses
ultrafiltrasi kontinyu modul disusun secara seri untuk mendapatkan pemisahan yang
dibutuhkan dalam sekali lewat (single-pass). Pada sistem ini, volume larutan yang besar
disirkulasikan secara kontinyu melalui modul membran. (Baker, 2004)
Sistem Single-pass
Sistem Recirculation
Cascade
Umpan ditekan dan diijinkan untuk beberapa kali melalui stage filtrasi yang terdiri dari
beberapa modul
Setiap stage dilengkapi dengan pompa recycle untuk mempertahankan aliran balik rentetat
sementara memaksimalkan efisiensi pemisahan.
(Mulder, 1996)
Ringkasan
Gambar 2.12 Faktor-faktor penting untuk desain proses sistem sebuah sistem membran
(Cheryan, 1998)
www.labvolt.com
www.labvolt.com
www.labvolt.com
www.consultants-online.co.za
Features:
1. Secara efisien menghilangkan
sampai 95% padatan terlarut total
2. Dikontruksi in safety features untuk
melindungi pompa tekanan tinggi dan
membran
3. On-line device untuk memonitor
kualitas air yang diolah
4. Sistem pembersihan membran
5. Sistem auto flush
6. Kontroler PLC
7. Pre-treatment filter
8. Pompa umpan
www.kiwipumps.com
Tujuannya adalah
untuk memilih pompa
dengan titik yang
ditaksir (desain)
sedekat mungkin
dengan titik efisiensi
terbaik seperti yang
ditentukan oeh
pabrikan.
(Singh, 2006)
Setiap pabrikan pompa menyediakan kurva spesifik dari suatu pompa, seperti yang ditunjukkan
di atas. Kurva tersebut menghubungkan head, laju alir, daya, NPSHR, dan efisiensi untuk
diameter impeller spesifik untuk pompa khusus.
(Singh, 2006)
Tujuan dari pengendalian pompa adalah untuk mempertahankan setelah kondisi proses dan
mengoperasikannya dengan aman.
(Singh, 2006)
Pompa Sentrifugal
www.etc.usf.edu www.kiwipumps.com
Centrifugal pumps are the prime fluid movers in membrane plants for liquid separations.
In general, centrifugal pumps are used in moderate-to-high flow under low-head
conditions, and operate within the rated ranges of head and velocity.
(Singh, 2006)
www.reetex.com
Stainless steel (SS) tipe 316L telah menjadi material yang disukai untuk koonstruksi
pada pabrik farmasi. Stainless steel tersebut mengandung besi 70% dan karbon kurang
dari 0,03% (L adalah untuk karbon rendah). Rouging adalah hasil ion besi yang terlarut
(Fe2+) yang mengoksidasi menjadi ion besi yang tidak larut (Fe3+) dengan adanya
oksigen dan endapan seperti Fe203 or Fe(OH)3.
(Singh, 2006)
Material: Polimer
PVC PP
www.reetex.com
Since PVC and PP have low melting temperatures ~900C components using
these materials can only be sterilised by chemicals such as hydrogen peroxide
and chlorine, both of which require rinsing after sterilisation. The melt temperature
of PVDF, on the other hand, is 178oC that makes it amenable to steam
sterilisation. PVDF can also be sterilised by ozone. Since ozone has a short half-
life (minutes), PVDF systems do not need rinsing after sterilisation,
(Singh, 2006)
Sekarang ini desalinasi merupakan teknologi yang dominan pada teknologi membran.
Desalination plant secara umum terdiri dari proses pretreatment, pemisahan membran RO,
dan remineralisasi permeat RO yang diikuti dengan disinfeksi.
Proses EDI
Pada umumnya, proses EDI dikombinasikan dengan proses RO sebagai pretreatment untuk
menghilangkan komponen pembentuk kerak seperti Ca2+, Mg2+ dan senyawa organik lainnya.
RO dengan 2 tahapan proses sangat disarankan untuk menjaga stabilitas kinerja EDI.
Gambar 4.5 Skema proses sistem EDI dengan pretreatmen softener dan membran RO dua tahap
(double pass) (CEDIunversity.com)
Proses multimedia filtrasi deklorinasi, dan softening yang dikombinasikan dengan RO 1 tahap
juga dapat digunakan sebagai pengolahan awal umpan EDI. Dengan sistem ini, biaya investasi
dan sistem kontrol yang tinggi pada unit RO dapat dikurangi.
Sumber: CEDIunversity.com
Gambar 4.6 Skema proses sistem EDI dengan pretreatment multimedia filter, deklorinasi, softener, dan
membran RO satu tahap (CEDIunversity.com)
Bioreaktor Membran
Dua konfigurasi dasar bioreaktor: (1) konfigurasi tersikulasi kembali dengan sebuah
membran eksternal, (2) konfigurasi terendam dengan modul membran terendam
dalam lumpur aktif.
Gambar 4.7 Diagram skematik konfigurasi biorekator membran (MBR): (a) MBR dengan modul membran
eksternal dan (b) MBR dengan modul membran terendam (Ng dan Kim, 2007)
Gambar 4.8 Modul membran terendam PURON® (Judd dan Judd, 2011)
Membran PURON berbasis PES, dan diameter dalam 2,6 mm dan diameter luar 1,2
mm. Pada modul membran terendam PURON, pengamanan fiber-fiber hanya pada
pangkal, dengan filamen-filamen membran secara individu dikunci di atas . Tiap
bundel fiber menyediakan area membran 3,5 – 3,8 m. Bundel-bundel tersebut
dihubungkan berbaris dengan beberapa barisan dipasang dalam bingkai stainless
steel untuk membnetuk sebuah modul membran. (Judd dan Judd, 2011)
Bioreaktor Membran
Gambar 4.10 Teknologi Berghof MT: (a) BioFlow, (b) BioPulseTM dan (c) BioAirDSTM (Judd dan Judd, 2011)
Bioreaktor Membran
Teknologi berdasarkan kombinasi proses lumpur aktif (activated sludge) dengan pemisahan biomassa
oleh membran. Keuntungan utama MBR melebih waste activated sludge processes antara lain: small
footprint, low to zero sludge production, complete solid removal, no bulking problems, effluent
disinfection, high oxygen utilization rate, dan high loading rate capabilities.
Gambar 4.13 Sistem membran terendam ( di luar tangki filtrasi) Gambar 4.16 Modul membran plate terendam yang tersusun secara vertikal
Gambar 4.14 Sistem aliran samping Gambar 4.17 Modul membran tubular (modul aliran samping)
Reverse Osmosis
Air terproduksi mengandung logam-logam dalam konsentrasi tinggi, sejumlah kecil radionukleida alami
(radium 226), material organik terlarut volatile, bahan toksik yang sering ikut dengan produk
hidrokarbon, dan padatan terlarut dalam level tinggi. Komponen-komponen tersebut harus
dihilangkan sebelum air terproduksi dibuang atau digunakan kembali pada operasi pengeboran.
Teknologi pemisahan konvensional, pemisahan dengan gravitasi, kurang efektif.
Gambar 4.18 Pengolahan air terproduksi (produced water) dengan membran reverse osmosis
Industri Susu
Skema umum proses membran pada industri susu ditunjukkan pada kedua gambar di bawah
ini, dimana ultrafiltrasi (UF) lebih sering digunakan.
Gambar 4.19 Pemrosesan dengan membran pada industri susu (Cheryan dan Alvarez 1995 dalam Cheryan, 1998)
Produksi Keju
Gambar 4.20 Skema aliran produksi keju dengan metode tradisional dan dengan metode baru menggunakan
ultrafiltrasi (Baker, 2012)
Tujuan dari kedua proses membran pada gambar di atas adalah untuk meningkatkan
fraksi protein-protein susu yang digunakan sebagai keju atau produk berguna lain dan
untuk mengurangi masalah pembuangan limbah whey.
Whey adalah sebuah produk samping pada industri keju. Membran yang tepat dapat secara
simultan memfraksionasi, memurnikan, dan memekatkan komponen-komponen whey,
sehingga meningkatkan pemanfaatannya dan mengurangi malasah polusi.
Tabel Pendekatan untuk mengintegrasikan proses membran untuk pembuatan keju (Pouliot, 2008)
Pendekatan Tipe Keju
Rentetat UF Cheddar, Cottage, Mozzarella, Saint-Paulin,
Brick, Colby, Edam, Quara
Rentetat UF Cheddar, Feta, Havarti, Gouda, Blue cheese
Liquid pre-cheese Camembert, Quara, Saint-Maure, Ricotta,
Cream cheese, Mascarpone, Feta,
Mozzarella, Saint-Paulin
Susu yang diolah dengan MF (low VCR and DF
dengan permeat susu) Cheddar, cottage
Rentetat MF Mozzarella
Menambahkan rentetat UF ke cheese milk Parmesan
Menambahkan rentetat PC, MPC atau UF untuk
standarisasi cheese milk Cheddar
Wenten dkk., Institut Teknologi Bandung, 2014 34
Desain Proses untuk Aplikasi Industrial
Industri Pangan
Jus Buah
Pemekatan jus buah berbasis membran dengan berbagai mode operasi ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
Operasi batch dengan full recycling rentetat umum digunakan pada skala laboratorium
dan pilot. Rentetat dikembalikan ke tangki umpan melalui modul membran.
Operasi batch dengan partial recycling rentetat modifikasi dari batch dengan full
recycling rentetat, merupakan mode operasi optimum karena jus-jus buah mengandung
sedikit padatan tertahan.
Operasi diafiltrasi (DF) dapat digunakan pada pembuatan clear single-strength juices
untuk mendapatkan kembali gula-gula dan komponen-komponen berat molekul rendah
dari rentetat dan memaksimalkan yield proses.
Konfigurasi feed-and-bleed umumnya digunakan untuk operasi continuous full scale
Gambar 4.22 Skema mode-mode operasi pada mikrofiltrasi (MF) dan ultrafiltrasi (UF) untuk pemekatan jus buah.
(a) Batch dengan full recycle rentetat; (b) batch dengan partial recycle rentetat; (c) diafiltrasi; dan
(d) operasi feed-and-bleed. (Cassano, 2007)
Jus Buah
Proses membran yang terintegrasi dapat menghasilkan jus buah pekat dengan kualitas tinggi.
Skema umum untuk produksi konsentrat jus buah dengan operasi membran terintegrasi
ditunjukkan pada gambar di bawah. Jus pekat dengan kualitas bagus, konsentrasi total soluble
solids (TSS) tidak melebihi 30 Brix, dapat diperoleh dengan RO. Pemekatan lebih lanjut dari
rentetat RO dengan osmotic distillation (OD) mengiijinkan produk yang pekat, hampir sama
dengan yang dicapai dengan hanya menggunakan OD, diharapkan dapat mengurang biaya
pengolahan secara signifikan. Larutan stripping yang digunakan di tahap OD dapat dipekatkan
kembali dengan evaporasi terma, didinginkan, dan dialirkan kembali ke sistem OD.
(Cassano dan Drioli, 2010)
Gambar 4.23 Skema proses operasi membran terintegrasi untuk produksi jus buah pekat (Cassano dan Drioli, 2010)
Jus Buah
Sebuah proses membran yang terintegrasi untuk produksi jus jeruk pekat ditunjukkan
pada gambar di bawah. Proses tersebut melibatkan UF sebagai tahap penjernihan
(clarification), RO sebagai tahap pemekatan awal (pre-concentration) jus yang telah
diklarifikasi, dan OD sebagai tahap pemekatan (concentration).
(Cassano, 2007)
Gambar 4.24 Proses membran terintegrasi untuk produksi jus jeruk pekat . UF, ultrafiltration; RO, reverse
osmosis; OD, osmotic distilation. (Cassano, 2007)
Recovey asam sitrat (citric acid) dari broth fermentasi secara konvensional (lime-
sulfuric acid method atau liquid extraction process) (Kirk-Othmer, 1964) memiliki
kelemahan, yaitu penggunaan agen kimia yang besar, menghasilkan limbah dan
residu padatan yang besar, dan degradasi termal produk. Teknik-teknik alternatif
dengan menggunakan distilasi membran dan elektrodialisis telah diinvestigasi
(Tomaszewska dkk., 1995; Voss dkk., 1986; Novolic dkk., 1995).
Gambar 4.25 Diagram alir proses recovery asam sitrat dari broth fermentasi (Widiasa dkk., 2004)
EDI merupakan teknik potensial untuk recovery asam sitrat dari broth fermentasi
Ada perbedaan esensial pada kedua mekanisme perpindahan arus dan hambatan listrik
antara proses EDI dan ED
Efisiensi arus keseluruhan pada rentang 40-96% dan merupakan fungsi konsentrasi umpan
dan densitas arus.
Protein Nabati
Proses-proses yang dikembangkan untuk produksi full-fat soy protein concentrate dan
soy isolate ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 4.26 Produksi full-fat soybean protein concentrate atau purified soymilk from whole soybeans dengan
ultrafiltrasi (Omosaiye, 1978 dalam Cheryan, 1998)
Gambar 4.27 Produksi soy isolates dengan ultrafiltrasi (Nichols dan Cheryan, 1981 dalam Cheryan, 1998)
Minyak Nabati
Gambar 4.28 Pengolahan minyak nabati dengan cara tradisional (kiri) dan dengan membran (kanan). VP adalah
vapor permeation dan GS adalah gas separation. (Cheryan, 1998).
Teknologi konvensional adalah padat energi, menggunakan air dan bahan kimia dalam jumlah
besar, dan menghasilkan keluaran yang sangat terkontaminasi.
Pemrosesan membran mengatasi kekurangan ini, dan juga menghilangkan fosfolipid dan asam-
asam lemak bebas.
Hemodialisis (HD)
Hemodialisis digunakan untuk menghilangkan metabolit limbah dari pasien yang mengalami gagal
ginjal.
Solut berat molekul rendah dihilangkan dengan difusi yang digerakkan oleh gradien konsentrasi
lintas membran
HD tidak mengijinkan penghilangan toksin yang lebih besar
Tipe permeabilitas hidrolik rendah membuat pengontrolan volume fluida yang dihilangkan akurat
mudah
Air berlebih yang terakumulasi selama perode interdialitik di saring keluar dengan secara transien
menggunakan perbedaan tekanan lintas membran (transmembrane pressure, TMP) untuk
mempertahankan keseimbangan fluida pasien.
Membran Hemodialisis
Gambar 4.31 Skema hollow fiber and plate-and-frame dialyzers (Baker, 2012)
Amerika 1975 : 65% Dialyser coil, 20% Hollow fiber, 15% Plate & frame
Amerika, 1985 : 67% Hollow fiber, 33% Plate & frame
Amerika, 1996 : 95% Hollow fiber
Tipe yang paling umum adalah hollow-fiber catridge, yang teridiri dari bundel 10 000-15 000 fiber
yang ditempatkan dalam sebuah housing transparan polipropilen
Pertukaran Gas
Didesain untuk mengganti seluruh fungsi pertukaran gas pada paru-paru alami (yaitu
pemasukan O2 ke dan penghilangan CO2 dari darah) untuk mengoksigenasi darah ketika
jantung harus dihentikan untuk intervensi pembedahan.
Gambar 4.32 Skema pertukaran gas dengan membran untuk menggantikan fungsi paru-paru
Membran memisahkan darah dan gas kaya O2, gas miskin CO2, sementara menyediakan
area kontak yang besar
Membran dan antarmuka membran-fluida memberikan resistensi tambahan pada
perpindahan gas
Sekarang ini, membran hidrofobik mikropori dengan ukuran pori maksimal lebih rendah
dari 0,1 µm umum digunakan yang memiliki tegangan permukaan yang cukup untuk
mencegah air plasma dari melewati membran.
Darah menyerap oksigen dan dilepaskan karbon dioksida dengan proses perpindahan massa
melewati membran
Kepadatan hollow fiber memberikan oksigenator volume kecil yang meminimalkan kebutuhan
transfusi darah selama pembedahan. Kinerja modul ditentukan oleh perpindahan massa pada
sisi darah pada membran.
Gambar 4.33 Proses Penghilangan Wax Konvensional dan Mobil Oil’s membrane solvent (Baker, 2004)
Unit komersial 3-juta pertama diinstal di Mobil’s Beaumont refinery pada tahun 1998.
Membran poliimida dalam modul spiral wound digunakan.
Desain membran dua tahap digunakan untuk mengurangi biaya rekompresi aliran
permeat hidrogen ke tekanan yang sangat tinggi pada reaktor ammonia.
Dengan membagi proses menjadi dua tahap operasi pada rasio tekanan yang
berbeda, recovery hidrogen maksimum dapat dicapai dengan biaya rekompresi
hidrogen permeat yang minimum.
Gambar 4.34 Skematik aliran sistem membran PRISM® untuk recovey hidrogen dari ammonia, dan foto sistem
membran PRISM®, Air Products and Chemicals, Inc. yang diinstal pada pabrik ammonia .(Baker,
2012)
Pemisahan Oksigen/Nitrogen
Gambar 3.35 Desain satu tahap, dua tahap, dan tiga tahap untuk produksi nitrogen dari udara (Baker, 2012)
Desian dua tahap mengurangi are membran dan beban kompresor sekitar 6%
Desian tiga tahap menghemat area membran 2% lagi dan sedikit daya kompresor, tetapi
membutuhkan dua kompresor