POWER TRANSFORMER
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi
Dosen pengampu :
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, Ph.D
Disusun Oleh :
JAKARTA
2023
1
DAFTAR ISI
COVER i
DAFTAR ISI ii
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penulisan 4
1.4. Manfaat Penulisan 4
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1. Prinsip Kerja: 6
2.2. Struktur dan Komponen: 6
2.3. Klasifikasi Transformer: 7
2.4. Media Isolasi Transformer: 8
3.1. Sistem Pendingin Transformer Dry dan Wet Type: 10
3.2. Bagian-bagian Transformator Daya: 10
3.3. Proteksi Internal pada Transformer: 10
3.4. Inspeksi pada Transformer: 10
3.5. Online and Shutdown Measurement: 10
3.6. Studi Kasus: 11
3.7. Aplikasi: 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Power transformer adalah perangkat kunci dalam infrastruktur listrik yang
memungkinkan transformasi tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Seiring
dengan kemajuan teknologi, transformer telah menjadi elemen integral dalam
mentransmisikan, mendistribusikan, dan mengatur daya listrik dalam berbagai skala,
dari pembangkitan hingga penggunaan akhir.
Transformator pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19, revolusioner dalam
kemampuannya untuk mentransformasi tegangan dan mengubah cara listrik
didistribusikan. Sejak itu, evolusi teknologi telah membawa transformer dari desain
awalnya menjadi perangkat yang lebih efisien, ringan, dan andal.
Transformer adalah tulang punggung infrastruktur listrik. Tanpa perangkat ini, distribusi
energi listrik jarak jauh dengan efisiensi yang tinggi tidak akan mungkin terjadi. Mereka
memungkinkan pengiriman daya dari pembangkit ke pusat-pusat konsumsi dengan
minimal kerugian energi.
Power transformer digunakan di berbagai tempat, mulai dari stasiun pembangkit listrik
untuk mentransformasikan tegangan tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah untuk
distribusi ke area konsumen.
3
Mereka juga digunakan di jaringan distribusi listrik, dalam industri, bangunan
komersial, dan rumah tangga untuk menyediakan daya listrik yang diperlukan untuk
peralatan elektronik dan mesin.
Power transformer adalah salah satu elemen kunci dalam infrastruktur listrik modern,
memungkinkan efisiensi dalam distribusi dan penggunaan daya listrik dalam berbagai
aplikasi.
4
2. Membantu teknisi, insinyur, atau siapa pun yang terlibat dalam pemeliharaan
transformer untuk memahami pentingnya prosedur proteksi, inspeksi, dan
pengukuran yang benar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Prinsip Kerja:
Induksi Elektromagnetik: Transformer mengoperasikan prinsip induksi
elektromagnetik. Ini melibatkan dua kumparan kawat terisolasi yang disebut "belitan"
yang terpisah oleh inti besi atau material ferromagnetik. Ketika arus listrik melewati
belitan pada sisi primer (input), ia menciptakan medan magnet di sekitar inti besi.
Transfer Energi: Medan magnet ini kemudian merangsang arus listrik pada belitan
kedua, yang merupakan sisi sekunder (output) transformator. Arus ini menandai transfer
energi dari sisi primer ke sisi sekunder tanpa adanya koneksi langsung, hanya melalui
prinsip induksi elektromagnetik.
Ketika arus bolak-balik (AC) mengalir melalui belitan primer, ia menciptakan medan
magnet yang berubah-ubah di sekitar inti besi.
Perubahan medan magnet ini menginduksi arus bolak-balik pada belitan sekunder
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Jumlah lilitan pada belitan primer dan sekunder menentukan rasio tegangan atauus
antara kedua sisi transformator.
2.2. Struktur dan Komponen:
Inti Besi: Biasanya terbuat dari lembaran besi silikon untuk mengurangi kerugian energi
yang disebabkan oleh arus Eddy. Inti besi memiliki peran penting dalam meningkatkan
efisiensi transformator.
Belitan Primer dan Sekunder: Belitan ini terdiri dari kawat tembaga atau aluminium
yang diisolasi secara listrik. Jumlah lilitan pada sisi primer dan sekunder menentukan
rasio tegangan transformator.
Bahan Isolasi: Digunakan untuk mengisolasi belitan dari inti besi dan antara belitan
primer dan sekunder agar tidak terjadi hubungan langsung, serta untuk menghindari
kebocoran arus dan kerugian energi.
6
2.3. Klasifikasi Transformer:
Berdasarkan Aplikasi: Ada berbagai jenis transformer, seperti transformator daya,
transformator distribusi, transformator instrumentasi, dan transformator khusus lainnya,
masing-masing dirancang untuk aplikasi tertentu.
1. Berdasarkan Aplikasi:
7
Berdasarkan Konfigurasi: Transformer juga diklasifikasikan berdasarkan
konfigurasinya, seperti transformator step-up, step-down, autotransformer, dan
transformer distribusi.
● Minyak Isolasi: Minyak mineral atau minyak silikon adalah media isolasi yang
umum digunakan pada transformator. Minyak ini memiliki sifat isolasi yang
baik serta mampu menyerap panas dengan efisien, menjaga suhu transformator
tetap stabil.
8
2. Gas Insulation (Gas Insulated Transformers):
● Gas Isolasi: Gas seperti nitrogen atau gas SF6 (sulfur hexafluoride) dapat
digunakan sebagai media isolasi dalam transformator yang dikemas dengan gas
(gas-insulated transformers). Gas ini digunakan dalam transformator yang
beroperasi pada tegangan tinggi dan memiliki keunggulan sebagai isolator yang
efisien.
● Isolasi Padat: Bahan isolasi padat seperti kertas khusus, resin epoksi, atau
bahan sintetis dapat digunakan sebagai media isolasi dalam beberapa
transformator modern. Bahan-bahan ini digunakan untuk memisahkan belitan
belitan pada inti besi transformator.
9
3.1. Sistem Pendingin Transformer Dry dan Wet Type:
Transformer memerlukan pendinginan untuk mencegah pemanasan berlebih yang dapat
merusaknya. Sistem pendinginan termasuk tipe dry (kering) yang menggunakan udara
atau gas sebagai pendingin, dan tipe wet (basah) yang menggunakan minyak
transformator sebagai media pendinginan.
3.2. Bagian-bagian Transformator Daya:
Bagian utama transformer meliputi inti besi, belitan primer dan sekunder, serta bahan
isolasi. Selain itu, terdapat juga tanki atau tangki yang berfungsi sebagai tempat bagi
komponen-komponen transformer.
3.3. Proteksi Internal pada Transformer:
Proteksi internal transformer penting untuk mencegah kerusakan akibat arus lebih,
pemanasan berlebih, atau kegagalan isolasi. Sistem proteksi seperti relay, pemutus
sirkuit, dan pengatur arus bocor digunakan untuk mengamankan transformer.
3.4. Inspeksi pada Transformer:
Proses inspeksi rutin diperlukan untuk memeriksa kondisi fisik, termal, dan operasional
transformer. Ini meliputi pemeriksaan isolasi, pengukuran suhu, analisis minyak
transformator, dan pengecekan terhadap komponen-komponen krusial lainnya.
3.5. Online and Shutdown Measurement:
Pengukuran online dilakukan tanpa menghentikan operasi transformer untuk memantau
kinerja secara terus-menerus. Sementara pengukuran shutdown dilakukan saat
transformer dimatikan untuk pemeriksaan mendalam dan perawatan yang lebih detail.
Online Measurement:
Pengukuran online dilakukan tanpa menghentikan operasi transformator. Ini
memungkinkan pengawasan terus-menerus terhadap kinerja transformator saat masih
beroperasi normal. Beberapa metode pengukuran online meliputi:
10
● Analisis Gas Dalam Minyak (Dissolved Gas Analysis): Memeriksa gas yang
terlarut dalam minyak transformator dapat mengidentifikasi adanya degradasi
atau masalah isolasi yang terjadi.
11
Stud bushing pada transformator adalah bagian penting yang digunakan sebagai titik
keluar masuknya kabel atau konduktor dari atau ke belitan sekunder transformator.
Breakdown pada stud bushing sekunder transformator 60 MVA dapat menjadi masalah
serius yang mempengaruhi operasional dan keandalan transformator itu sendiri.
Breakdown pada stud bushing sekunder transformator 60 MVA bisa disebabkan oleh
beberapa faktor:
● Kerusakan Mekanis atau Fisik: Guncangan atau tekanan eksternal yang tidak
diantisipasi dapat menyebabkan kerusakan fisik pada stud bushing.
Dampak Breakdown pada Stud Bushing:
● Risiko Kegagalan Lebih Lanjut: Jika tidak segera ditangani, breakdown pada
stud bushing dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen
transformator lainnya atau bahkan kegagalan total transformator.
Solusi dan Tindakan Perbaikan:
● Penggantian Stud Bushing: Biasanya, solusi utama untuk breakdown pada stud
bushing adalah dengan mengganti stud bushing yang rusak dengan yang baru
dan berkualitas tinggi.
12
Studi Kasus Treatment OLTC pada Trafo 30 MVA:
● Kerusakan pada OLTC Contacts: Kontak pada OLTC yang digunakan untuk
mengubah perbandingan tegangan transformator mungkin mengalami degradasi,
keausan, atau korosi akibat operasi yang lama atau kondisi lingkungan tertentu.
● Peningkatan Resiko Kontak Buruk: Keausan atau kerusakan pada kontak OLTC
dapat meningkatkan resiko koneksi yang buruk atau tidak stabil, yang pada
gilirannya dapat mengganggu perubahan tap yang tepat dalam transformator.
Dampak dari Kerusakan atau Degradasi OLTC:
● Gangguan dalam Penyesuaian Tap: Jika kontak OLTC tidak berfungsi dengan
baik, kemampuan untuk mengatur perubahan tap untuk menyesuaikan tegangan
keluaran transformator akan terganggu.
Solusi dan Tindakan Perbaikan:
13
● Perawatan Preventif dan Monitoring: Implementasi perawatan preventif secara
rutin dan pemantauan berkala untuk memeriksa kondisi OLTC secara teratur
guna mencegah kerusakan lebih lanjut atau memperbaiki sebelum masalahnya
menjadi lebih parah.
Studi Kasus Short pada Koneksi Core-Yoke Trafo 60MVA:
● Kesalahan Konstruksi atau Produksi: Pada beberapa kasus, short pada koneksi
core-yoke bisa terjadi akibat kesalahan konstruksi saat pembuatan transformator
atau perakitan yang tidak tepat.
14
● Penguatan atau Modifikasi Struktural: Terkadang, perlu dilakukan penguatan
atau modifikasi struktural untuk mencegah terjadinya short pada koneksi core-
yoke di masa depan.
15
BAB III
PENUTUP
Perawatan preventif, inspeksi rutin, dan pemantauan secara terus-menerus adalah kunci
untuk memastikan keandalan operasional transformator. Kami berharap makalah ini
memberikan wawasan yang komprehensif tentang pengertian, prinsip kerja, dan aspek-
aspek penting lainnya yang terkait dengan transformator.
Dalam masa depan, inovasi terus menerus dalam teknologi transformator, perlindungan
yang lebih baik, dan adaptasi terhadap kebutuhan infrastruktur listrik yang semakin
kompleks akan menjadi fokus utama. Semoga makalah ini menjadi panduan yang
berguna dan membuka diskusi lebih lanjut mengenai peran transformator dalam
memastikan ketersediaan dan keandalan pasokan listrik untuk masa depan yang
berkelanjutan.
16