Anda di halaman 1dari 16

COVER

POWER TRANSFORMER
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi
Dosen pengampu :
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, Ph.D

Disusun Oleh :

1. Dika Mahendra A 202211931

2. Faizal Adi Nugroho 202211924

3. Muhammad Bintang N 202211922

4. Rizki Agung P 202211934

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA

2023

1
DAFTAR ISI

COVER i
DAFTAR ISI ii
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1. Latar Belakang 3
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penulisan 4
1.4. Manfaat Penulisan 4
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1. Prinsip Kerja: 6
2.2. Struktur dan Komponen: 6
2.3. Klasifikasi Transformer: 7
2.4. Media Isolasi Transformer: 8
3.1. Sistem Pendingin Transformer Dry dan Wet Type: 10
3.2. Bagian-bagian Transformator Daya: 10
3.3. Proteksi Internal pada Transformer: 10
3.4. Inspeksi pada Transformer: 10
3.5. Online and Shutdown Measurement: 10
3.6. Studi Kasus: 11
3.7. Aplikasi: 15

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Power transformer adalah perangkat kunci dalam infrastruktur listrik yang
memungkinkan transformasi tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Seiring
dengan kemajuan teknologi, transformer telah menjadi elemen integral dalam
mentransmisikan, mendistribusikan, dan mengatur daya listrik dalam berbagai skala,
dari pembangkitan hingga penggunaan akhir.

Transformator pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19, revolusioner dalam
kemampuannya untuk mentransformasi tegangan dan mengubah cara listrik
didistribusikan. Sejak itu, evolusi teknologi telah membawa transformer dari desain
awalnya menjadi perangkat yang lebih efisien, ringan, dan andal.

Transformer adalah tulang punggung infrastruktur listrik. Tanpa perangkat ini, distribusi
energi listrik jarak jauh dengan efisiensi yang tinggi tidak akan mungkin terjadi. Mereka
memungkinkan pengiriman daya dari pembangkit ke pusat-pusat konsumsi dengan
minimal kerugian energi.

Perkembangan teknologi telah membawa transformator ke tingkat kompleksitas yang


lebih tinggi. Dari transformator distribusi ke transformator daya tinggi, mereka hadir
dalam berbagai jenis dan konfigurasi, menggunakan bahan isolasi yang mutakhir, serta
dilengkapi dengan perangkat kontrol canggih untuk meningkatkan efisiensi dan
keandalan.

Transformer adalah perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk mentransfer daya


listrik antara dua atau lebih sirkuit listrik melalui induksi elektromagnetik. Power
transformer, atau transformator daya, adalah jenis transformer yang dirancang khusus
untuk menangani daya listrik dalam jumlah besar.

Power transformer digunakan di berbagai tempat, mulai dari stasiun pembangkit listrik
untuk mentransformasikan tegangan tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah untuk
distribusi ke area konsumen.

3
Mereka juga digunakan di jaringan distribusi listrik, dalam industri, bangunan
komersial, dan rumah tangga untuk menyediakan daya listrik yang diperlukan untuk
peralatan elektronik dan mesin.

Pengembangan terbaru meliputi transformator yang lebih efisien, teknologi isolasi


canggih, transformator yang dapat dikontrol secara digital, dan penggunaan bahan-
bahan baru untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi transformator.

Tantangan yang dihadapi termasuk meningkatkan efisiensi, mengurangi kerugian


energi, mengintegrasikan dengan jaringan listrik pintar, dan mencapai transformator
yang lebih ramah lingkungan.

Power transformer adalah salah satu elemen kunci dalam infrastruktur listrik modern,
memungkinkan efisiensi dalam distribusi dan penggunaan daya listrik dalam berbagai
aplikasi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana menjelaskan secara rinci dan holistik tentang berbagai aspek yang
berkaitan dengan transformator daya, mulai dari pengertian dasar hingga studi
kasus, serta pentingnya setiap elemen dalam fungsionalitas transformer?

2. Bagaimana menjelaskan sistem proteksi internal dan inspeksi yang diperlukan


untuk memastikan keandalan dan keamanan operasi transformer, serta
bagaimana mengukur secara online dan shutdown untuk memantau kinerjanya?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Memberikan pemahaman menyeluruh tentang transformator daya, prinsip kerjanya,
media isolasi, sistem pendingin, bagian-bagian utama, proteksi internal, serta proses
inspeksi dan pengukuran online.

2. Mengedukasi tentang pentingnya proteksi, inspeksi, dan pengukuran yang tepat


pada transformer untuk menjaga keandalan operasi dan mencegah kegagalan yang
berpotensi merugikan.

1.4. Manfaat Penulisan


1. Memberikan pembaca pemahaman mendalam tentang transformer, dari konsep
dasar hingga praktik terbaik dalam perawatan dan pengukuran kinerja.

4
2. Membantu teknisi, insinyur, atau siapa pun yang terlibat dalam pemeliharaan
transformer untuk memahami pentingnya prosedur proteksi, inspeksi, dan
pengukuran yang benar.

3. Menyediakan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam lingkungan industri atau


aplikasi praktis lainnya, serta memberikan wawasan dari studi kasus nyata

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Prinsip Kerja:
Induksi Elektromagnetik: Transformer mengoperasikan prinsip induksi
elektromagnetik. Ini melibatkan dua kumparan kawat terisolasi yang disebut "belitan"
yang terpisah oleh inti besi atau material ferromagnetik. Ketika arus listrik melewati
belitan pada sisi primer (input), ia menciptakan medan magnet di sekitar inti besi.
Transfer Energi: Medan magnet ini kemudian merangsang arus listrik pada belitan
kedua, yang merupakan sisi sekunder (output) transformator. Arus ini menandai transfer
energi dari sisi primer ke sisi sekunder tanpa adanya koneksi langsung, hanya melalui
prinsip induksi elektromagnetik.
Ketika arus bolak-balik (AC) mengalir melalui belitan primer, ia menciptakan medan
magnet yang berubah-ubah di sekitar inti besi.
Perubahan medan magnet ini menginduksi arus bolak-balik pada belitan sekunder
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Jumlah lilitan pada belitan primer dan sekunder menentukan rasio tegangan atauus
antara kedua sisi transformator.
2.2. Struktur dan Komponen:

Inti Besi: Biasanya terbuat dari lembaran besi silikon untuk mengurangi kerugian energi
yang disebabkan oleh arus Eddy. Inti besi memiliki peran penting dalam meningkatkan
efisiensi transformator.
Belitan Primer dan Sekunder: Belitan ini terdiri dari kawat tembaga atau aluminium
yang diisolasi secara listrik. Jumlah lilitan pada sisi primer dan sekunder menentukan
rasio tegangan transformator.
Bahan Isolasi: Digunakan untuk mengisolasi belitan dari inti besi dan antara belitan
primer dan sekunder agar tidak terjadi hubungan langsung, serta untuk menghindari
kebocoran arus dan kerugian energi.

6
2.3. Klasifikasi Transformer:
Berdasarkan Aplikasi: Ada berbagai jenis transformer, seperti transformator daya,
transformator distribusi, transformator instrumentasi, dan transformator khusus lainnya,
masing-masing dirancang untuk aplikasi tertentu.
1. Berdasarkan Aplikasi:

● Transformator Daya (Power Transformer): Dirancang untuk mengubah


tegangan listrik dari satu tingkat ke tingkat lainnya, baik sebagai step-up
(menaikkan tegangan) atau step-down (menurunkan tegangan).

● Transformator Distribusi (Distribution Transformer): Digunakan untuk


menurunkan tegangan listrik dari tingkat transmisi ke tingkat distribusi yang
lebih rendah, cocok untuk pemasangan di area pemukiman atau komersial.
2. Berdasarkan Konfigurasi:

● Transformator Step-Up dan Step-Down: Step-up transformer meningkatkan


tegangan sementara step-down transformer menurunkan tegangan.

● Autotransformer: Memiliki satu belitan yang berbagi sebagian dari lilitannya


untuk menjadi bagian baik dari belitan primer maupun sekunder, digunakan
untuk transformasi tegangan yang lebih kecil.
5. Berdasarkan Metode Pendinginan:

● Transformer Dry Type (Tanpa Minyak): Menggunakan udara atau gas


sebagai pendingin. Biasanya digunakan di area yang membutuhkan lingkungan
yang lebih bersih atau bebas dari risiko kebocoran minyak.

● Transformer Wet Type (Minyak): Menggunakan minyak transformator


sebagai media pendinginan dan isolasi. Lebih umum digunakan pada
transformator daya besar.

7
Berdasarkan Konfigurasi: Transformer juga diklasifikasikan berdasarkan
konfigurasinya, seperti transformator step-up, step-down, autotransformer, dan
transformer distribusi.

2.4. Media Isolasi Transformer:


Transformer menggunakan bahan isolasi untuk memisahkan belitan-belitan kawat dan
menghindari hubungan langsung yang dapat menyebabkan gangguan atau kebocoran
arus. Bahan isolasi seperti kertas, minyak transformator, atau bahan sintetis digunakan
untuk melindungi belitan dan inti besi dari kerusakan.
Media isolasi pada transformator merupakan materi atau zat yang digunakan untuk
memisahkan atau mengisolasi belitan belitan kawat pada transformator agar tidak terjadi
hubungan langsung antara belitan primer, sekunder, atau dengan inti besi. Fungsi
utamanya adalah untuk mencegah terjadinya gangguan listrik atau kebocoran arus yang
dapat merusak atau mengganggu kinerja transformator.
Beberapa media isolasi yang umum digunakan pada transformator antara lain:
1. Minyak Transformator:

● Minyak Isolasi: Minyak mineral atau minyak silikon adalah media isolasi yang
umum digunakan pada transformator. Minyak ini memiliki sifat isolasi yang
baik serta mampu menyerap panas dengan efisien, menjaga suhu transformator
tetap stabil.

● Keunggulan: Minyak transformator memiliki kemampuan pendinginan yang


baik dan mampu meredam percikan api, serta tahan terhadap proses degradasi
karena panas dan oksidasi.

8
2. Gas Insulation (Gas Insulated Transformers):

● Gas Isolasi: Gas seperti nitrogen atau gas SF6 (sulfur hexafluoride) dapat
digunakan sebagai media isolasi dalam transformator yang dikemas dengan gas
(gas-insulated transformers). Gas ini digunakan dalam transformator yang
beroperasi pada tegangan tinggi dan memiliki keunggulan sebagai isolator yang
efisien.

● Keunggulan: Gas isolasi memiliki kestabilan dielektrik yang tinggi dan


kepadatan energi yang besar, sehingga cocok untuk transformator pada tegangan
tinggi.
3. Solid Insulation:

● Isolasi Padat: Bahan isolasi padat seperti kertas khusus, resin epoksi, atau
bahan sintetis dapat digunakan sebagai media isolasi dalam beberapa
transformator modern. Bahan-bahan ini digunakan untuk memisahkan belitan
belitan pada inti besi transformator.

● Keunggulan: Isolasi padat mampu mengurangi risiko kebocoran dan


permasalahan terkait dengan minyak, serta lebih ramah lingkungan.
Setiap jenis media isolasi memiliki karakteristik, keunggulan, dan kelemahan masing-
masing. Pemilihan media isolasi pada transformator biasanya dipertimbangkan
berdasarkan tegangan operasi, kebutuhan pendinginan, lingkungan operasional, serta
faktor keamanan dan keandalan sistem secara keseluruhan.

9
3.1. Sistem Pendingin Transformer Dry dan Wet Type:
Transformer memerlukan pendinginan untuk mencegah pemanasan berlebih yang dapat
merusaknya. Sistem pendinginan termasuk tipe dry (kering) yang menggunakan udara
atau gas sebagai pendingin, dan tipe wet (basah) yang menggunakan minyak
transformator sebagai media pendinginan.
3.2. Bagian-bagian Transformator Daya:
Bagian utama transformer meliputi inti besi, belitan primer dan sekunder, serta bahan
isolasi. Selain itu, terdapat juga tanki atau tangki yang berfungsi sebagai tempat bagi
komponen-komponen transformer.
3.3. Proteksi Internal pada Transformer:
Proteksi internal transformer penting untuk mencegah kerusakan akibat arus lebih,
pemanasan berlebih, atau kegagalan isolasi. Sistem proteksi seperti relay, pemutus
sirkuit, dan pengatur arus bocor digunakan untuk mengamankan transformer.
3.4. Inspeksi pada Transformer:
Proses inspeksi rutin diperlukan untuk memeriksa kondisi fisik, termal, dan operasional
transformer. Ini meliputi pemeriksaan isolasi, pengukuran suhu, analisis minyak
transformator, dan pengecekan terhadap komponen-komponen krusial lainnya.
3.5. Online and Shutdown Measurement:
Pengukuran online dilakukan tanpa menghentikan operasi transformer untuk memantau
kinerja secara terus-menerus. Sementara pengukuran shutdown dilakukan saat
transformer dimatikan untuk pemeriksaan mendalam dan perawatan yang lebih detail.
Online Measurement:
Pengukuran online dilakukan tanpa menghentikan operasi transformator. Ini
memungkinkan pengawasan terus-menerus terhadap kinerja transformator saat masih
beroperasi normal. Beberapa metode pengukuran online meliputi:

● Monitoring Suhu: Sensor suhu digunakan untuk memantau suhu belitan,


minyak, atau bagian-bagian krusial lainnya pada transformator. Peningkatan
suhu yang tidak biasa bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam
transformator.

● Pemantauan Arus Bocor (Leakage Current Monitoring): Pengukuran arus bocor


yang melewati isolasi transformator dapat memberikan informasi tentang
kebocoran atau masalah isolasi yang potensial.

10
● Analisis Gas Dalam Minyak (Dissolved Gas Analysis): Memeriksa gas yang
terlarut dalam minyak transformator dapat mengidentifikasi adanya degradasi
atau masalah isolasi yang terjadi.

● Pemantauan Getaran (Vibration Monitoring): Pemantauan getaran dapat


mendeteksi keadaan mekanis atau struktural yang tidak normal dalam
transformator.
Shutdown Measurement:
Pengukuran shutdown dilakukan ketika transformator dimatikan untuk inspeksi dan
perawatan yang lebih mendalam. Ini mencakup pengukuran dan pemeriksaan yang
membutuhkan akses langsung ke komponen-komponen transformer, seperti:

● Pengukuran Resistansi Belitan: Mengukur resistansi belitan untuk mendeteksi


adanya kerusakan atau keausan pada belitan primer atau sekunder.

● Pengukuran Rapat Fluks (Flux Density Measurement): Memeriksa rapat fluks


magnetik pada inti besi untuk memastikan operasi transformator dalam batas
yang aman.

● Pemeriksaan Fisik dan Visual: Meliputi pemeriksaan secara visual terhadap


komponen, isolasi, serta penggantian atau perbaikan bagian yang rusak.

● Penggantian Minyak atau Penggantian Isolasi: Pada inspeksi shutdown,


mungkin diperlukan penggantian minyak transformator atau isolasi yang rusak
untuk menjaga kinerja transformator.
3.6. Studi Kasus:
Studi Kasus Breakdown pada Stud Bushing Sekunder Trafo 60 MVA:

11
Stud bushing pada transformator adalah bagian penting yang digunakan sebagai titik
keluar masuknya kabel atau konduktor dari atau ke belitan sekunder transformator.
Breakdown pada stud bushing sekunder transformator 60 MVA dapat menjadi masalah
serius yang mempengaruhi operasional dan keandalan transformator itu sendiri.
Breakdown pada stud bushing sekunder transformator 60 MVA bisa disebabkan oleh
beberapa faktor:

● Arus Gangguan atau Kelebihan Tegangan: Peningkatan arus atau kelebihan


tegangan dapat menyebabkan tegangan tembus yang melebihi kapasitas isolasi
dari stud bushing.

● Aging atau Degradasi Isolasi: Lama operasi transformator atau kondisi


lingkungan tertentu dapat menyebabkan degradasi isolasi pada stud bushing.

● Kerusakan Mekanis atau Fisik: Guncangan atau tekanan eksternal yang tidak
diantisipasi dapat menyebabkan kerusakan fisik pada stud bushing.
Dampak Breakdown pada Stud Bushing:

● Gangguan Operasional: Breakdown pada stud bushing dapat menyebabkan


gangguan dalam aliran energi listrik dari atau ke belitan sekunder transformator,
mengakibatkan gangguan atau pemadaman listrik pada area yang dilayani oleh
transformator tersebut.

● Risiko Kegagalan Lebih Lanjut: Jika tidak segera ditangani, breakdown pada
stud bushing dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen
transformator lainnya atau bahkan kegagalan total transformator.
Solusi dan Tindakan Perbaikan:

● Penggantian Stud Bushing: Biasanya, solusi utama untuk breakdown pada stud
bushing adalah dengan mengganti stud bushing yang rusak dengan yang baru
dan berkualitas tinggi.

● Inspeksi Rutin dan Perawatan Preventif: Untuk mencegah masalah serupa di


masa mendatang, penting untuk melakukan inspeksi rutin pada semua bagian
transformator dan menerapkan perawatan preventif yang tepat.
Breakdown pada stud bushing sekunder transformator 60 MVA adalah masalah yang
serius dan memerlukan penanganan cepat dan tepat. Pemantauan yang teliti, perawatan

12
Studi Kasus Treatment OLTC pada Trafo 30 MVA:

Identifikasi Masalah atau Kondisi:

● Kerusakan pada OLTC Contacts: Kontak pada OLTC yang digunakan untuk
mengubah perbandingan tegangan transformator mungkin mengalami degradasi,
keausan, atau korosi akibat operasi yang lama atau kondisi lingkungan tertentu.

● Peningkatan Resiko Kontak Buruk: Keausan atau kerusakan pada kontak OLTC
dapat meningkatkan resiko koneksi yang buruk atau tidak stabil, yang pada
gilirannya dapat mengganggu perubahan tap yang tepat dalam transformator.
Dampak dari Kerusakan atau Degradasi OLTC:

● Kehilangan Efisiensi dan Stabilitas: Kerusakan pada OLTC dapat menyebabkan


penurunan efisiensi dalam transformasi tegangan dan juga menyebabkan
fluktuasi tegangan yang tidak diinginkan pada jaringan listrik.

● Gangguan dalam Penyesuaian Tap: Jika kontak OLTC tidak berfungsi dengan
baik, kemampuan untuk mengatur perubahan tap untuk menyesuaikan tegangan
keluaran transformator akan terganggu.
Solusi dan Tindakan Perbaikan:

● Pembersihan dan Penggantian Kontak: Tindakan perbaikan umumnya


melibatkan pembersihan atau penggantian kontak yang aus atau korosif untuk
memastikan koneksi yang stabil dan efisien pada OLTC.

● Lubrikasi dan Pengujian: Setelah perbaikan, penggunaan pelumas khusus dan


pengujian ulang untuk memastikan operasi OLTC yang optimal dan pengaturan
tap yang tepat.

13
● Perawatan Preventif dan Monitoring: Implementasi perawatan preventif secara
rutin dan pemantauan berkala untuk memeriksa kondisi OLTC secara teratur
guna mencegah kerusakan lebih lanjut atau memperbaiki sebelum masalahnya
menjadi lebih parah.
Studi Kasus Short pada Koneksi Core-Yoke Trafo 60MVA:

Identifikasi Masalah atau Kondisi:

● Kesalahan Konstruksi atau Produksi: Pada beberapa kasus, short pada koneksi
core-yoke bisa terjadi akibat kesalahan konstruksi saat pembuatan transformator
atau perakitan yang tidak tepat.

● Stres Mekanis atau Tegangan Berlebih: Faktor-faktor seperti tekanan mekanis,


getaran, atau tegangan yang berlebih pada transformator bisa menyebabkan
koneksi core-yoke menjadi longgar atau rusak.
Dampak dari Short pada Koneksi Core-Yoke:

● Penurunan Efisiensi dan Kinerja: Short pada koneksi core-yoke dapat


menyebabkan kerugian energi yang signifikan karena adanya sirkulasi arus yang
tidak diinginkan dalam inti besi, mengurangi efisiensi transformasi listrik.

● Peningkatan Panas dan Stres: Short tersebut juga dapat menyebabkan


peningkatan panas yang tidak diinginkan dalam inti besi, menyebabkan stres
tambahan pada komponen transformator.
Solusi dan Tindakan Perbaikan:

● Pemulihan Koneksi Core-Yoke: Pemulihan koneksi core-yoke memerlukan


pembenahan struktural dan koneksi kembali antara core dan yoke transformator
untuk mengembalikan fungsi transformator.

14
● Penguatan atau Modifikasi Struktural: Terkadang, perlu dilakukan penguatan
atau modifikasi struktural untuk mencegah terjadinya short pada koneksi core-
yoke di masa depan.

● Pemantauan Rutin dan Inspeksi Mendalam: Setelah perbaikan, pemantauan dan


inspeksi rutin di area koneksi core-yoke dilakukan untuk memastikan tidak ada
kegagalan kembali.
3.7. Aplikasi:
Digunakan dalam distribusi listrik untuk mengubah tegangan listrik dari tingkat
transmisi ke tingkat distribusi yang lebih rendah di sekitar area pemakaian.
Ditemukan dalam peralatan elektronik, industri, peralatan rumah tangga, dan berbagai
aplikasi lainnya yang memerlukan pengaturan tegangan atau arus listrik.

15
BAB III

PENUTUP

Transformator merupakan elemen vital dalam sistem kelistrikan yang memungkinkan


transfer efisien energi dari satu titik ke titik lainnya. Dari pengertian dasar transformator
hingga prinsip kerja, komponen, dan perawatan, kita menyadari betapa pentingnya
peran transformator dalam menjaga stabilitas dan distribusi listrik yang andal. Namun,
kami juga menyoroti tantangan seperti perawatan rutin, proteksi, dan evolusi teknologi
dalam pengembangan transformator yang lebih efisien dan aman.

Perawatan preventif, inspeksi rutin, dan pemantauan secara terus-menerus adalah kunci
untuk memastikan keandalan operasional transformator. Kami berharap makalah ini
memberikan wawasan yang komprehensif tentang pengertian, prinsip kerja, dan aspek-
aspek penting lainnya yang terkait dengan transformator.

Dalam masa depan, inovasi terus menerus dalam teknologi transformator, perlindungan
yang lebih baik, dan adaptasi terhadap kebutuhan infrastruktur listrik yang semakin
kompleks akan menjadi fokus utama. Semoga makalah ini menjadi panduan yang
berguna dan membuka diskusi lebih lanjut mengenai peran transformator dalam
memastikan ketersediaan dan keandalan pasokan listrik untuk masa depan yang
berkelanjutan.

16

Anda mungkin juga menyukai