net/publication/304134594
CITATIONS READS
0 1,955
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Ivan Wijaya Husada on 20 June 2016.
Abstrak
Perkembangan industri yang diinisiasi pada abad ke 18 akhir merupakan salah satu peristiwa paling berpengaruh bagi
peradaban umat manusia. Perkembangan industri ini mengkataliskan adanya era baru dimana produksi bahan-bahan
dapat dilakukan secara massal. Produksi ini tidaklah terlepas dari industri kimia yang memproduksi bahan-bahan
prekursor untuk diolah lebih lanjut. Dimulai dari era distilasi yang sampai sekarang masih tetap digunakan pada
sebagian besar industri kimia, teknologi membran merupakan salah satu teknologi yang viable untuk diaplikasikan
untuk menjawab kebutuhan teknologi baru yang handal untuk proses pemisahan dan aplikasi lainnya. Salah satu
membran yang dapat digunakan adalah membran penukar ion (ion exchange membrane). Penerapan dari membran
penukar ion meliputi sintesis electrochemical, konversi dan penyimpanan energi, deionisasi larutan, desalinasi air laut,
elektrodialisis,dan sintesis klorin. Sejatinya, pengaplikasian membran penukar ion dapat dikelompokkan kedalam dua
kelompok. Yaitu, yang proses pengaplikasiannnya sudah berkembang dan umum digunakan, dan yang masih dalam
tahap awal pengembangan. Pada publikasi tulisan ini, akan dijelaskan mengenai proses dari membran penukar ion,
aplikasinya dalam proses industrial-komersil, produk-produk terkini dari membran penukar ion, serta potensi kedepan
dari membran penukar ion. penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk pengaplikasian membran penukar ion agar
dapat digunakan secara lebih umum.
Kata Kunci : tugas, membran penukar ion, penerapan membran penukar ion, proses industri kimia
3.2. Elektrodialisis
Perinsip dasar dari elektrodialisis adalah pemasangan Gambar 3. Ilustrasi dari profil konsentrasi garam dari
membran penukaran anion-kation. Membran penukar membran penukar kation (a) dan fungsi aliran sebagai
kation dan anion dipasang secara bergantian sehingga fungsi dari arus (b). Gambar diadaptasi dari [5].
membentuk ruangan-ruangan atau sel untuk larutan yang
akan dilewatkan. Ketika ED diberi perbedaan potensial Akumulasi dari ion-ion pada sisi yang terkonsentrasi pada
listrik diantara elektroda telah terjadi, kation akan membran dapat menyebabkan pengendapan dari garam
bermigrasi menuju katoda. Kation-kation tersebut akan ketika konsentrasi melebihi batas kelarutan pada elektrolit.
melewati membran penukar kation tetapi akan ditahan oleh Pada sel cair (encer), konsentrasiakan berkurang sesuai
membran penukar anion. Hal ini berlaku secara vice versa dengan gambar 3a. Gambar 3b menunjukkan bahwa
untuk anion, yang akan bermigrasi melewati anoda tapi densitas arus merupakan fungsi dari voltase yang
tertahan setelah melewati membran penukar anion karena dimasukkan pada stack elektrolisis. Kurfa menunjukkan
tertolak pada membran penukar kation. Untuk kebutuhan tiga wilayah yaitu wilayah 1, yang menunjukkan kenaikan
industri, biasanya dibutuhkan 100-400 pasang sel diantara densitas arus yang hampir linier pada arus yang
tiap elektrodanya.sel disusun sedemikian rupa sehingga dimasukkan. Pada wilayah 2, penambahan arus pada
membentuk tumpukan-tumpukan berjenis tertentu dengan sistem hanya mengakibatkan sedikit kenaikan pada arus
desain yang bertujuan untuk meningkatkan keefisienan dan pada wilayah 3, penambahan voltase akan
dari sel-sel tersebut [14]. meningkatkan densitas arus lagi secara signifikan seperti
yang dapat dilihat pada wilayah 3 karena pada daerah
tersebut, air telah berdisosiasi dan akan etrdapat
elektrokonveksi pada membran [15]. Pada pengaplikasian membran, sementara itu merupakan efisiensi arus listrik.
secara nyata, batas pada densitas arus tidak dianjurkan Total dari biaya investasi bukan hanya harus dihitung dari
untuk dilewati, karena disosiasi air tidak akan biaya operasi dan biaya awal membran, tetapi juga harus
meningkatkan separasi ion, tetapi hanya mengakibatkan dihitung biaya penggunaan air selama 5-8 tahun. Biaya
penurunan pH (pengasaman) pada larutan. Pada operasional pada plant akan dipengaruhi oleh biaya
konsentrasi garam yang rendah, area membran perawatan, biaya energi yang dikeluarkan untuk
pendukungnya haruslah besar pada proses desalinasi [16]. pengoperasian plant, dan biaya untuk pembayaran tenaga
kerja. Gambar 5 berikut menunjukkan diagram berbagai
Proses elektrodialisis dapat berkurang efisiensinya karena faktor yang berkontribusi dalam biaya plant.
adanya fouling pada membran. Fouling terjadi karena
adanya padatan suspensi yang memiliki muatan baik itu
positif maupun negatif. Contoh dari padatan suspensi
meliputi surfaktan, asam humat, polielektrolit, dan
material-material biologis. Komponen-komponen ini akan
mengumpul pada permukaan membran dan akan
mengakibatkan resistansi membran meingkat. Biasanya,
untuk mengatasi masalah-masalah diatas, polaritas pada
membran dibalik sehingga padatan suspensi yang densitas arus
bermuatan itu dapat dibuang. Proses tersebut kerap kali
disebut dengan teknik “Clean in Place” [17]. Gambar 4 Gambar 5. Garis berwarna kuning meunjukkan kenaikan
mengilustrasikan proses tersebut. biaya energi. Garis berwarna hijau menunjukkan biaya
membran, dan garis berwarna merah menunjukkan biaya
total.
3.2.2. Sintesis Elektrokimia dengan Membran Penukar 3.4. Elektrodialisis dengan Membran Bipolar
Ion
Pada elektrodialisis yang dilakukan secara konvensional,
Pada proses sintesis elektrokimia, seperti yang terjadi pada apabila dikombinasikan dengan membran bipolar, proses
pembuatan soda kaustik, produksi klorin secara ini dapat menghasilkan asam dan basa spesifik dari larutan
elektrolitik, produksi hidrogen dan oksigen, membran garam [20]. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
penukar ion memegang andil yang cukup besar. proses ini membran bipolar adalah membran penukar kation dan
kerap kali digunakan karena tidak menghasilkan produk membran penukar anion yang dipasang secara bersamaan
samping yang berbahaya, hemat energi, dan ramah seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut.
lingkungan [19]. Proses sintesis elektrokimia dapat
dideskripsikan oleh gambar 7, dimana ditunjukkannya sel Pada unit stack elektrodialisis, stack terdiri dari tiga sel,
elektrolitik yang dipisahkan oleh membran penukar yaitu dua sel yang merupakan membran monopolar dan 1
kation. Kompartemen tempat anoda mengandung larutan sel yang merupakan membran bipolar. Diantara kedua
elektroda pada sistim, biasanya hanya dipasang 50-100
unit sel yang diulang (1 unit sel terdiri dari 2 sel monopolar ion yang diisikan melenyapkan baik kation maupun anion
membran dan 1 sel adalah bipolar membran). Hal ini dari feed yang dilewatkan melalui membran dan proses ini.
terjadi karena penurunan voltase pada proses ini besar. EDI memiliki beberapa keunggulan salah satunya dapat
menghilangkan ion-ion lemah seperti amonia, boron, dan
Untuk kebutuhan industri, penggunaan elektrodialisis silika. Contohnya, pada pembuatan semikonduktor, silika
dengan membran bipolar untuk produksi asam dan basa memiliki kadar baik feed maupun diluat yang tinggi, dan
dari garam-garam spesifik memiliki potensi ekonomi yang dapat menyebabkan endapan sehingga menyebabkan
tinggi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi [21]. Pada gagalnya proses pembuatan chip. Akan tetapi, dengan
membran bipolar, membran penukar anion dan membran menggunakan proses elektrodeionisasi, silika dapat
penukar anion biasanya memiliki ketebalan transisi dipisahkan bahkan lebih dari 99%, sehingga kadar silika
katalitik sepanjang 4-5 nm. Air akan terdifusi melalui dapat dikendalikan dalam air [11].
kedua sisi dari membran dan akan bermigrasi meuju layer
transisi, dimana air akan terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Aplikasi dari elektrodeionisasi adalah untuk produksi air
Ion H+ akan bermigrasi menuju katoda dan ion OH- ultramurni, yang biasa digunakan untuk proses industri,
menuju anoda. sterilisasi UV, dan untuk water softening, produksi
semikonduktor, farmasi, dan umpan boiler. Keunggulan
Terdapat beberapa kelemahan dalam membran bipolar. dari proses ini adalah proses yang lebih tidak kompleks
Walaupun membran bipolar dapat diaplikasikan untuk dibandingkan dengan mixed bed ions exchanger, konsumsi
produksi berbagai macam produk seperti proses lanjut air feed yang lebih rendah, dan juga biaya yang lebih
kimia, pemisahan asam-basa, wastewater treatment, dan murah [23].
food processing, tetapi membran bipolar memiliki sifat
yang lebih tidak stabil, dan selektrif terhadap kondisi pH, 3.4.2. Membran Penukar Ion untuk Konversi Energi
permselektivitas yang rendah, dan umur pakai yang
pendek. Hal inilah yang menyebabkan membran bipolar Membran penukar ion memiliki peran yang makin penting
hanya cocok untuk industri berskala kecil-menengah dan untuk penyimpanan dan konversi energi [24]. Sistem
aplikasinya terbatas untuk kegunaan lab pilot. separasi atau pemisahan baterai dan fuel cells dapat
menggunakan sistem membran penukar ion, dan dapat
3.4.1. Elektrodeionisasi menghasilkan energi hanya dengan mencampurkan larutan
garam dengan air.
Elektrodeionisasi (ED) merupakan salah satu proses yang
sejatinya hampir sama dengan proses elektrodialisis Aplikasi yang paling mutakhir pada pertukaran ion dalam
konvensional. Tetapi, perbedaannya adalah sel diisi bidang sistem konversi energi adalah fuel cells
dengan resin penukar ion. Hal ini menyebabkan bertemperatur rendah. Konsep dasar dari fuel cell didasari
konduktivitas larutan diluat yang makin tinggi sehingga dengan oksidasi elektrokimia dari hidrogen oleh oksigen.
produk terdeionisasi akan berkualitas tinggi.
Unit sel yang terdiri dari dua elektroda berpori dan dua
Dalam proses kerjanya, elektrodeionisasi memiliki dua layer katalis yang dipisahkan dengan membran penukar
tahapan, yaitu pengikatan ion-ion umpan oleh resin kation. Gas hidrogen masuk, melalui anoda berpori dan
penukar ion, dan pada tahap kedua, migrasinya ion-ion bereaksi didalam katalis. Gas kemudian membentuk
karena dorongan arus listrik [10, 22]. Skema dari EDI proton dan melepaskan elektronpada anoda kepada sirkuit
dapat dilihat pada gambar 8 elektrik. Kemudian, proton berdifusi membran penukar
ion dan bereaksi didalam katalis pada permukaan pori
katoda dengan gas oksigen dan membentuk air. Reaksi
total dari fuel cell ini adalah reaksi pembentukan air dari
hidrogen dengan oksigen.
∆𝐺𝑚 = (𝐺𝑐 − 𝐺𝑑 ) − 𝐺𝑏