net/publication/304019343
CITATIONS READS
0 955
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Dendi Satriya Agung on 17 June 2016.
Abstrak
Zeolit film atau zeolit dalam bentuk lapisan, berkembang secara baik menjadi bentuk kristal pada bagian lapisan dalam yang secara
luas menjadi varietas untuk material pendukung seperti untuk pelapisan logam, keramik dan pelat polimer, kabel dari logam, serat
organik dan anorganik dan juga sebagai bahan pelapis permukaan dengan material yang memiliki karateristik khusus seperti
sirkuit elektronik atau alat-alat artifisial biomedis. Zeolit film memiliki bentuk nano struktur dengan jenis yang khusus yang
memiliki kemampuan interaksi spesifik dengan molekul tertentu. Hal tersebut dapat terjadi karena di banyak kasus sangat mungkin
untuk menerapkan identifikasi spesifik untuk sistem permeabilitas (identifikasi jenis molekul tertentu), dengan hal tambahan yaitu
mengekspoitasi properti keunggulan zeolit seperti kemampuan katalitik, adsorpsi, dan difusi (permeabilitas). Secara keseluruhan
pembahasan mengenai kemungkinan pemakaian zeolit film dalam berbagai jenis aplikasi. Aplikasi yang muncul antara lain proses
permeasi gas, desulfurusasi minyak tanah secara spesifik, proses rehabilitasi dan pembenahan komponen tanah dan seterusnya.
Dalam bidang mikro dikembangkan potensi material zeolit sebagai material yang memiliki sifat termal, mekanik dan tahan terhadap
kerusakan fisik maupun kimia sehingga digunakan dalam berbagai proses pelapisan. Proses pelapisan tersebut mejangkau dari
mulai bidang pangan, yaitu sebagai pengapsul beberapa bahan pangan penting dari degradasi yang terjadi baik secara kimia
maupun biologis, dan kemudian pelapisan dalam bidang medis yang antara lain mencakup proses pelapisan implan yang akan
ditanamkan dalam tubuh manusia. Apikasi lain dalam skala mikro antara lain membran mikroreaktor, sensor berbasis zeolit untuk
mendeteksi material berksala nano dan mikro dan sebagai agen konduktor mikro. Era zeolit juga berkembang pesat sampai ke
Indonesia.
Kata kunci : membran zeolit, teknologi membran, permeasi gas, desulfurisasi, membran anorganik
1. Pendahuluan
1.1. Material zeolit
Zeolit adalah zat yang terdiri dari Aluminium, menyimpan beberapa molekul serta dapat menseleksi
Silikon dan Oksigen. Zat ini terdapat pada beberapa ukuran molekul tertentu. Dapat menjadi katalis solid yang
wilayah yang aktivitasi vulkaniknya cukup tinggi dan bersifat asam. Zeolit merupakan zat yang metastabil dalam
berada di dekat sumber air. Pada tahun 1756, Mineralogist keadaan tertentu (pH dan Temperatur). Di pertengahan
asal Swedia Baron Axel dan Frederick Cronsted abad 20, bentuk asli dari membran zeolit berhasil dibuat
menemukan zeolit. Nama Zeolit diusulkan ketika zat ini dengan cara mendispersikan kristal zeolit di dalam matriks
dipanaskan dan kemudian menimbulkan uap, zat ini polimer [2].
berupa batuan. Atas perilaku itulah, nama zeolit diusulkan Membran ini banyak digunakan untuk memisahkan
yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “boiling stone”. alkohol dan air. Tetapi teknologi kini telah dapat membuat
Zeolit memiliki struktur berpori dan beberapa zeolit zeolit berfungsi sebagai pemisah gas, membran reaktor,
yang natural bersifat hidrofilik sedangkan beberapa zeolit sensor, low-k film, proteksi korosi dengan coating, fuell
sitesis mempunyai sifat hidrofobik, disebutkan jika cell, heat pump, dan lain-lain. Membran Zeolite termasuk
kandungan silika lebih tinggi daripada aluminium, maka dalam kategori membran keramik. Jenis membran ini
zeolite akan cenderung hidrofobik. Pada dasarnya, zeolit banyak digunakan pada prose komersial dewasa ini.
Hidrofobik memerlukan sintesa lebih lanjut karena secara Membran ini berbentuk mikroporos yang dihasilkan dari
natural tidak tersedia [1]. Karena struktur pori, zeolite coated zeolit dan diprose menggunakan metode
sering digunakan sebagai alat untuk memisahkan suatu zat kristalisasi lapisan zeolite dengan temperatur dan tekanan
dari zat lain yang molekulnya lebih kecil atau lebih besar yang tinggi. Dengan bentuk membran yang berupa
sehingga dapat diakomodasi pemisahannya oleh struktur mikroporos, maka membrane ini memiliki keunggulan
Pori zeolit. Dalam penggunaannya sebagai pemisah, dalam menyeleksi molekul zat.
zeolit telah banyak disentesa untuk kemudian Membran ini sulit dihasilkan dan memerlukan
dimodifikasi strukturnya sehingga dapat menyaring dan biaya yang tinggi terutama dalam pembuatan zeolitnya.
memisahkan zat dengan perbedaan besar molekul. Untuk itu, kebanyakan dari membran jenis ini dihasilkan
dari zeolite yang diambil lansung dari material yang
1.2. Karakteristik dan manfaat material zeolit mengandung zeolit yang terdispersi dalam matriks
polimer sehingga lebih sering disebut mixed matrix
Karakteristik penting dari zeolit berikut ini
membran akhirnya banyak dipakai pada beberapa proses
menjadikan zat ini cukup banyak digunakan zeolit dapat
pemisahan dewasa ini. Membran bertindak sebagai
menjadi penseleksi dalam pertukaran ion, Pori zeolit dapat
kontaktor (tempat terjadinya kontak masing-masing Proses permeasi gas dalam hal ini menggunakan
molekul untuk permeasi) dan sebagai Separator (pemisah). prinsip Knudsenn Diffusion Mechanism. Yaitu
Suatu susunan proses permeasi disebut membran reaktor. mekanisme yang mengatur rata-rata terjadinya difusi suatu
Pada membran reaktor, terjadi proses permeasi zat-zat molekul dalam membran berpori. Dengan
yang terlibat kedalam suatu sistem tertentu untuk membandingkan pada standar difusi suatu molekul dalam
dipisahkan. Pemisahan dapat dibantuk oleh beberapa pori tertentu, maka kita dapat melihat hasil dari kinerja
katalis. membran dengan menilai apakah permeasi menjadi lebih
Dalam dunia industri, pertimbangan untuk tinggi pada membrane yang dibuat daripada nilai tetapan
menggunakan membrane akhirnya banyak dipakai pada Knudsenn untuk gas tertentu.
beberapa proses pemisahan dewasa ini. Membran Pembuatan dilakukan dengan mereaksikan
bertindak sebagai kontatctor (tempat terjadinya kontak Aluminium Hidroksida dengan Natrium Meta Silika.
masing-masing molekul untuk permeasi) dan sebagai Hasil pencampuran dikristalisasi kemudian menjadi zat α
Separator (pemisah) [3]. Suatu susunan proses permeasi
- Al2O3 dengan struktur molekul berpori dengan ukuran
disebut membran reaktor. Pada membran reaktor, terjadi
proses permeasi zat-zat yang terlibat kedalam suatu sistem diameter pori sekitar 2 μm (40%). Hasil selanjutnya
tertentu untuk dipisahkan. berupa α-Al2O3 yang dilapisi (coated) dengan lapisan
Pemisahan dapat dibantu oleh beberapa katalis. tipis γ -Al2O3. Pori yang kedua ini diameternya sebesar 3-
Pada membran reaktor dengan tipe kontactor, hanya 5 nm (35%) dan tebal layar sekitar 10 μm.
terjadi proses degradasi suatu zat karena permeabilitasnya Untuk pelapisan, membran keramik yang telah
pada membran yang disentuhnya. Pada dasarnya proses ini dibuat dibentuk berupa tabung dengan ujung terbuka dan
tidak digunakan untuk proses pemisahan, tetapi untuk permukaannya dilapisi dengan lapisan Teflon komersial.
proses pencampuran beberapa bahan ke suatu zat lain Kemudian dimasukkan kedalam autoclave untuk
(seperti pada gambar, yaitu pencampuran pectin dan dilakukan proses pemanasan dan menguatkan ikatan
juice). antara lapisan coating dan membran. Pada proses
Pada membran reaktor dengan tipe separator, pemanasan ini juga terjadi pengikisan zat air yang terdapat
digunakan sifat membrane untuk memisahkan suatu zat pada membran sisa hasil pembuatan. Setelah pemanasan
dari sistem agar sistem berubah keadaannya. Misalkan selesai, autoclave diquenched dan pelapis yang terdeposit
pada proses reaksi kesetimbangan diperlukan dengan membran diangkat. Proses pemanasan dapat
pengurangan konsentrasi satu dari dua produk yang dapat dilakukan berulang kali untuk mendapatkan lapisan
dipermeasikan pada suatu membran agar produk yang satu membran yang baik dan tebal serta untuk memperbaiki
lagi semakin banyak terbentuk akibat kesetimbangan lapisan membran sebelumnya jika terjadi cacat. Proses
bergeser kearah produk. Pada separasi atau permeasi zat dapat diulang sebanyak sekitar tiga sampai empat kali.
dalam membran reaktor, membran bisa menjadi tempat
reaksi sekaligus pemisahan atau bisa juga bertindak
sebagai pemisahan saja dan reaksi telah terjadi dalam
proses yang lain [4].
[1] J.S. Church, N.W. Cant, D.L., Trimm, Application Catalyst A: General 101 (1993) 105.
[2] R.R. Bhave, Inorganic Membranes Synthesis, Characteristics and Application, van Nostrand Reinhold (1991).
[3] A.J. Burggraaf, L. Cot, (Eds.), Fundamentals of Inorganic Membrane Science and Technology. J. Membrane
Science Technology Series 4. Elsevier, Amsterdam, (1996).
[4] H.P. Hsieh, Inorganic Membranes for Separation and Reaction, in: J. Membrane Science Technology Series 3,
Elsevier, Amsterdam, (1996) 7.
[5] V.N. Burganos, (Ed.), in: MRS Bulletin Membranes and Membrane Processes 24 (1999) 19.
[6] R.W. Baker, Future directions of membrane gas separation technology, Ind. Eng.Chem.Res. 41 (2002)1393–1411.
[7] H. Strathmann, Membranes and membrane separation processes Principles, Ullmann’s Encycl.Ind.Chem. 22
(2011) 413–454.
[8] S. R. Murali, T. Sankarshana, S. Sridhar, Air separation by polymer-based membrane technology, Sep. Purif.
Rev. 42 (2013) 130–186.
[9] N.W. Ockwig, T.M. Nenoff Membranes for hydrogen separation, J. Chemistry Rev. 107 (2007) 4078–4110.
[10] R. Faiz, K.Li. Olefin/paraffin separation using membrane based facilitated transport/chemical adsorption
techniques, J. Chem. Eng. Sci. 73 (2012) 261–284.
[11] J.C. White, P.K. Dutta, K. Shqau, H. Verweij, Synthesis of ultrathin zeolite Y membranes and their application
for separation of carbon dioxide and nitrogen gases. Langmuir 26 (2010) 10287- 10293.
[12] J. Li , J. Shao , Q. Ge , Wang , G. Wang, Z.S Yan: Influences of the zeolite loading and particle size in composite
hollow fiber supports on properties of zeolite NaA membranes. J. Micropor Mesopor Mater 60 (2012) 10-17.
[13] M. Kondo, H. Kita, Permeation mechanism through zeolite NaA and T-type membranes for practical dehydration
of organic solvents. J Membr Sci. 361 (2010) 223-231.
[14] M. Drobek , J. Motuzas , M. van Loon , R.W.J Dirrix, R.A. Terpstra, A. Julbe: Coupling microwave-assisted ad
classical heating methods for scaling-up MFI zeolite membrane synthesis. J. Membr Sci 402 (2012) 133-151.
[15] J. Choi, H.K. Jeong, M.A. Snyder, J.A. Stoeger, R.I. Masel, M . Tsapatsis: Grain boundary defect elimination in
a zeolite membrane by rapid thermal processing. J. Science 325 (2009) 590-593.
[16] J. Zhang, W. Liu: Thin porous metal sheet-supported NaA zeolite membranes for water/ethanol separation. J
Membrane Sci. 371 (2011) 197-210.
[17] W.J.W. Bakker, F. Kapteijn, J. Poppe, J.A. Moulijn, Permeation characteristics of a metal-supported silicalite-1
zeolite membrane, J. Membrane Sci. 117 (1996) 57.
[18] T. Bein, Synthesis and applications of molecular sieve layers and membranes, J. Chemical Mater 8 (1996) 1636.
[19] S.I. Semenova, H. Ohya, K. Soontarapa, Hydrophilic membranes for pervaporation: J. an analytical review,
Desalination 110 (1997) 251.
[20] J. Hedlund, B. Schoeman, J. Sterte, Ultrathin oriented zeolite LTA films, J. Chemical Common 13 (1997) 1193.
[21] N. Nishiyama, U. Korekazu, M. Masahiko, A defect-free mordenite membrane synthesized by vapour-phase
transport method, J Chem. Comm. 19 (1995) 1967.
[22] I G. Wenten, Khoiruddin, P. T. P. Aryanti, A. N. Hakim. “Pengantar Teknologi Membran.” Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung, (2010).
[23] I.G. Wenten, Khoiruddin, A.N. Hakim, P.T.P. Aryanti. “Teori Perpindahan dalam Membran.” Teknik Kimia
Institut Teknologi Bandung, (2012).
[24] I G. Wenten; “Perkembangan Terkini di Bidang Teknologi Membran.” Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung,
(2014).
[25] A. Lusia, Desulfurisasi minyak solar dengan menggunakan adsorben zeolit alam, J. Zeolit Indonesia 8 (2009) 1-
4.
[26] Sani, A. Rostika, D. Rakhmawaty, Pembuatan fotokatalis TiO2-zeolit alam asal tasikmalaya untuk fotodegradasi
methylene blue, J. Zeolit Indonesia 8 (2009) 6-14.
[27] I G. Wenten, P.T.P. Aryanti, Khoiruddin, A.N. Hakim. “Proses Pembuatan Membran.” Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung, (2011).
[28] Jumaeri, Sutarno., Kunarti, S. Eko , dan S.J. Santosa, Pengaruh konsentrasi NaOH dan temperatur pada sintesis
zeolit dari abu layang secara alkali hidrotermal, J. of Indonesia Zeolite 8 (2009) 25.
[29] Suwardi, Teknik aplikasi zeolit di bidang pertanian sebagai bahan pembenah tanah, J. Zeolit Indonesia 8 (2009)
33-37