Anda di halaman 1dari 16

PERCOBAAN VII

ISOLASI DAN KARAKTERISASI DNA


PRAKTIKUM BIOKIMIA

Disusun oleh :
Kelompok 7
1. Ritho Ritura (24030115130098)
2.Ajeng Dyah R. (24030115140100)
3.Irda I Arlia F. (24030115130101)
4.Galih Aditya M. (24030115140103)
5. Lidya Anggreani (24030115140104)

Asisten: Nikhayatul Qibtiyah (24030114120054)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
PERCOBAAN VII
ISOLASI DAN KARAKTERISASI DNA

I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memperoleh dan menentukan sifat-sifat (karakter) umum molekul DNA

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 DNA
Asam deosiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA, adalah sejenis asam nukleat
yang tergolong biomolekul utama penyususn berat kering setiap organisme. DNA
umumnya terdapat di dalam sel.
DNA merupakan suatu polimer, rekombinasi DNA merupakan suatu proses
alamiah dengann unsur-unsur material genetik (pecahan-pecahan molekul DNA)
dipersatukan ke dalam suatu molekul DNA yang lain. DNA produk dirujuk sebagai
suatu DNA rekombinan. (Fessenden, 1986)
DNA merupakan molekul yang amat panjang, terdiri dari ribuan deoksiribosa
nukleotida yang tergabung dalam suatu urutan yang bersifat khas bagi setiap
organisme. Molekul ini biasanya berbentuk rantai ganda. Kromosom sel eukariotik
merupakan satu molekul besar DNA yang berikatan erat menjadi suatu daerah inti atau
nukleotida. Sel eukariotik mengandung sejumlah molekul DNA. Masing-masing pada
umumnya memiliki ukuran jauh lebih besar daripada sel prokariota.molekul DNA
dalam eukariota bergabung dengan molekul protein dan dikelompokan menjadi serabut
kromatin di dalam nucleus, yang dikelilingi sistem ganda yang kompleks.
DNA berfungsi untuk menyimpan informasi genetik secara lengkap yang
diperlukan untuk menentukan struktur semua protein dari tiap-tiap spesies organisme
agar biosintesis sel dan jaringan berlangsung secara teratur, untuk menentukan aktivitas
organisme sepanjang siklus hidupnya dan untuk menentukan kekhususan organisme
tertentu. (Lehningher, 1982)

2.2 Struktur dan Ciri DNA Heliks


Struktur asam nukleat dapat diketahui lebih terinci lagi. Gugus hidroksi 3 dari
ribose terikat pada hidroksil 5 dan ribose berikutnya melalui ikatan fosfodiester. Tentu
saja basa heterosiklik dihubungkan dengan unit deoksiribosa oleh ikatan N-glikosida.
Perlu dicatat bahwa pada DNA tidak ada lagi gugus hidroksil unit eoksiribosa yang
tersisa. Pada setiap fosfat masih mempunyai satu proton bersifat asam yang biasanya
mengion pada pH 7. Jika proton ada, zat tersebut adalah suatu asam, karena itulah
bernama asam nukleat. Adapun strukturnya adalah sebagai berikut:
NH2

5' N
N
Adenin

O N N
5' NH2
O P O CH2 H
O
4'H H 1' NH
OH 3' 2'
3' Sitosin
H H
O H H N O
5' O
O P O CH2
O
N
OH H H NH Guanin
3'
5' H
H H
O H N N O NH 2
5'
O P O CH2 H3 C
O
NH
OH H H
3'
Timin
H H
O H H N O
5'
O P O CH2
O
4' H H 1'
O- 3' 2'
H H
OH H

(Hart, 1963)
Ciri-ciri penting DNA heliks :
1. DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang melingkar menurut satu sumbu
heliks
2. Kedua sumbu heliks bersifat putar kanan dan arahnya berlawanan menurut ujung-
ujung 3 dan 5 nya
3. Basa purin dan pirimidin terletak di dalam heliks pada bidang yang tegak lurus
sumbu heliks, sedangkan gugus-gugus deoksiribosa dan fosfat terletak di bagian
luar heliks.
4. Kedua rantai mempunyai pasangan basa purin dan pirimidin dihubungkan oleh
ikatan hidrogen, adenine selalu berpasangan dengan timin dan guanin selalu
berpasangan dengan sitosin
5. Tidak ada pembatasan pada urutan basa di sepanjang rantai polinukleotida, urutan
yang pasti menentukan informasi genetik. (Lehningher, 1982)
Tulang belakang molekul DNA adalah suatu rantai panjang yang terdiri dari
molekul gula deoksiribosa yang diikat menjadi satu oleh gugus-gugus fosfat. Satu
ujung rantai mempunyai satu gugus OH pada karbon lima, menurut penomoran gula,
ujung yang lain mempunyai satu gugus OH pada karbon nomor 3.
Tiap molekul gula dalam DNA juga dihubungkan ke satu molekul cincin
heterosiklik, yang biasa dirujuk sebagai basa. Hanya empat basa utama yang terdapat
dalam DNA. Dua sari basa ini adalah pirimidin tersubstitusi dan dua lagi adalah purin
tersubstitusi. (Fessenden, 1986)

2.3 Sifat-sifat DNA


Beberapa sifat penting DNA adalah :
1. Mengabsorpsi sinar ultraviolet pada panjang gelombang 260 nm
2. Menunjukan roatsi optis yang kuat
3. Dalam larutan menunjukan viskositas yang tinggi karena struktur heliksnya yang
kokoh
4. Mengalami denaturasi akibat adanya pemanasan atau agitasi akibat pemecahan
ikatan hidrogen, pendinginan memperbaiki ikatan hidrogen antara pasangan-
pasangan basa
5. Ikatan hidrogen dapat dipecah dalam pH asam atau basa. (Hart, 1963)

2.4 Isolasi DNA


Proses isolasi DNA diawali dngan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk
memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus
dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak DNA yang diisolasi. Untuk
mengeluarkan DNA dari sel dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma dan membran inti sel baik secara mekanik maupun secara kimiawi.
Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau menggerus dengan mortar,
sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan dengan senyawa yang dapat merusak
membran sel dan membran inti, salah satunya adalah detergen.
Penambahan detergen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena detergen dapat
menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk detergen dengan
protein-protein kompleks. Ikatan tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid
memiliki ujung hidrofobik, demikian juga dengan detergen sehinga dapat membentuk
suatu ikatan kimia. (Mahmud, 2006)

2.5 Penggunaan DNA dalam Teknologi


2.5.1 DNA dalam forensik
Ilmu forensic dapat menggunakan DAN yang terletak dalam darah, sperma, kulit,
liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi
kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau
pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian
DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit, dibandingkan.
Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari
Universitas Leicester, dan pertama kali digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork
pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicestershire, Inggris.
Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk
menyediakan sebuah sampel DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal
ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak
diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam
kasus perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah salah satu teknik paling
tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu
sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian
terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.

2.5.2 DNA dalam komputasi


DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset
dan sebagai sebuah cara komputasi. Riset dalam algoritme pencarian string, yang
menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar,
dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritme ini digunakan untuk mencari
urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya
seperti editor text, bahkan algoritme sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi,
tetapi urutan DNA menyebabkan algoritme-algoritme ini untuk menunjukkan sifat
kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah
khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan
untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan
teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira,
pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.Setiap kali
sel membelah diri, maka sel harus membuat satu unit lengkap dari seluruh gen yang
dimilikinya. Produk pembelahan yaitu dua sel anak masing-masing menerima satu
komplemen dari informasi ekologi yang dimiliki indomnya. Oleh karena itu proses
pembelahan sel melibatkan replikasi DNA yang baru. (Mashaghi & Katan, 2013)

2.6 Denaturasi dan Renaturasi DNA


Dua buah pita nukleotida yang berbentuk double heliks pada molekul DNA
dihubungkan dengan ikatan hidrogen yang sangat lunak. Jika suatu larutan yang
mengandung DNA dipanaskan atau dibubuhi alkali yang kuat, maka ikatan hidrogen ini
menjadi labil dan putus lalu pita spiral dari molekul DNA itu terbuka. Proses ini
dinamakan denaturasi DNA.
Jika larutan tersebut kemudian didinginkan kembali, atau dinetralisir secara
perlahan-lahan maka terbentuk pasangan-pasangan basa itu kembali. Peristiwa
kembalinya ikatan hidrogen antar basa tersebut dinamakan renaturasi. (Surya, 1989)

2.7 Salting Out dan Salting In


Salting Out adalah metode untuk memisahkan protein berdasarkan prinsip bahwa
protein kurang terlarut di konsentrasigaram yang tinggi. Konsentrasi garam yang
diperlukan untuk protein untuk mempercepat keluar dari solusi berbeda dari protein
terhadap protein. Proses ini juga digunakan untuk berkonsentrasi mencairkan solusi dari
protein. Dialisis dapat digunakan untuk menghilangkan garam jika diperlukan.
Salting In ialah peningkatan dalam kelarutan (seperti yang diamati untuk
beberapaprotein) oleh larutan encer garam(dibandingkan dengan air yang murni).(Hart,1963)

2.8 Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik (Westermeier,
2004). Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang
akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik
yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul
yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik
dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan
bergerak dari kutub negatif ke kutub positif Kecepatan gerak molekul tersebut
tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk
molekulnya (Yuwono, 2005). Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz,
yangterkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris
lingkungan:

F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan
listrik. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi,
dan memurnikan fragmen DNA. (Fatchiyah, 2006)

2.9 Strawberry
Stroberi kebun adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di
dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam
keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah palsu,
artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tetapi dari bagian
bawah hypanthium yang berbentuk mangkok tempat ovari tanaman itu berada (Indiana
Yard and Garden Purdue Consumer Horticulture - Purdue University, n.d.).
Buah stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada
kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Buah khas strawberri berasal
dari Amerika dan dikembangbiakan dengan baik di daerah Amerika Utara untuk jenis
Fragaria virginiana yang terkenal akan rasanya dan Amerika Selatan, Chile untuk jenis
Fragaria chiloensis untuk ukuran besarnya.
Berikut adalah Scientific Clasification dari buah strawberry:
Kingdom : Plantae
Division :Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Rosales
Family : Rosaceae
SubFamily : Rosoideae
Genus : Fragaria
Species : Fragaria ananassa

(Indiana Yard and Garden Purdue Consumer Horticulture - Purdue University,


n.d.).
Beberapa manfaat buah strawberry yang telah diketahui adalah untuk
menyusutkan kadar kolesterol, membantu melumpuhkan kerja aktif kanker karena asam
ellagic yang dikandungnya, meredam gejala stroke, mengandung zat anti alergi dan anti
radang, kaya akan vitamin C yang bermanfaat bagi pertumbuhan anak, hanya sedikit
mengandung gula sehingga cocok bagi pengidap diabetes, jika dimakan secara teratur
dapat menghaluskan kulit dan membuat warna kulit terlihat lebih cerah dan bersih, dan
mencegah terjadinya keriput, dapat dijadikan sebagai pemutih gigi, dengan
menghancurkannya kemudian di tempelkan pada gigi selama satu atau dua menit,
kemudian gosok dengan sikat gigi secara menyeluruh, ampuh melawan encok dan
radang sendi, zat astringent yang terdapat di daun strawberri berkhasiat untuk
menghentikan serangan diare, caranya dengan meminum tiga hingga empat cangkir air
hasil rebusan daun strawberri. Adapun komposisi kimia buah strawberry dapat dilihat
pada tabel berikut:
2.10 Nanas
Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) di kawasan lembah Sungai Parana,
Paraguay. Bangsa Indian diduga melakukan seleksi dari berbagai jenis nenas sehingga
diperoleh jenis Ananas comosus yang enak dimakan dan sekarang dibudidayakan
secara luas diseluruh dunia. Beberapa kultivar nenas berbeda dalam ukuran tanaman,
ukuran buah, warna dan rasa daging buah, serta ada atau tidaknya duri pada daun.
Kultivar-kultivar tersebut tersebar keseluruh wilayah sehingga memiliki nama yang
berbeda-beda. Buah nenas yang mempunyai arti komersial adalah Smooth Cayenne,
Queen, Spanish dan Abacaxi. Tanaman nenas merupakan famili Bromeliaceae atau
bromeliad. Famili ini terdiri atas 45 genus dan 2000 spesies. Secara sistematis tanaman
nenas diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Ferinosae (Bromeliales)
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus (L.) Merr

Buah nanas kaya akan enzim bromelain. Yang berguna untuk melegakan
tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam
makanan dan menyiapkannya agar mudah untuk diserap oleh tubuh. Nanas juga dapat
digunakan untuk mengempukkan daging. Selain kegunaan di atas. Nanas mengandung
citric dan malic acid yang memberi rasa manis dan asam pada buahnya. Asam ini
membuat nanas menjadi bahan makanan yang digunakan secara luas untuk membuat
masakan asam manis. Bromelin membantu penyembuhan luka dan mengurangi
pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh. (Chandra, 2007)

2.11 Analisa Bahan Commented [A1]: Kloroform?

2.11.1 Etanol dingin 96%


Sifat Fisik : Titik leleh -114,14oC, Titik didih 78,29oC, cairan tak berwarna,
berbau khas, densitas 1.59.
Sifat Kimia : Mudah menguap, mudah terbakar, alkohol rantai tunggal, dengan
rumus kimia C2H5OH digunakan larut dalam air. (Basri, 1996)

2.11.2 NaCl
Sifat Fisik : Padatan kristalin putih. Densitas 2,17, Titik leleh 80o C, Titik
didih 1413o C
Sifat Kimia : Larut dalam air dan sedikit larut dalam etanol, dijumpai sebagai
mineral dalam air laut. (Daintith, 1994)

2.11.3 Akuades
Sifat Fisik : cairan tak berwarna, tak berasa dan tak berbau, berat molekul
12,016 g/mol, Indeks bias 1,332, Titik leleh 0oC, Titik didih
100oC.
Sifat Kimia : Bersifat Polar, digunakan sebagai pelarut universal. (Basri, 1996)
2.11.4 Eter
Sifat Fisi : Titik leleh -116,3oC, Titik didih 34,6oC
Sifat Kimia : Senyawa yang relative lembam (inert), biasanya tidak bereaksi
dengan asam encer ataupun basa encerdigunakan sebagai pelarut
organic. (Hart, 2003)
2.11.5 Heksana
Sifat Fisik : Rumus molekul C6H14, didapat dari fraksi minyak bumi yang
ringan pada titik 69oC, Densitas 0,66
Sifat Kimia : Banyak digunakan sebagai pelarut, merupakan pelarut non polar.(Arsyad, 2000)

2.11.6 Detergen Commented [A2]: Sifat fisik, kimia?

Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Dalam Percobaan, deterjen ini biasa
digunakan sebagai inhibitor. (Anonim, 2010)

2.11.7 Strawberry (Sumber DNA)


Strawberry memiliki cukup banyak sumber DNA, yang mana sebagai anti
radikal bebas. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa manfaat buah strawberry yang telah
diketahui adalah untuk menyusutkan kadar kolesterol, membantu melumpuhkan kerja
aktif kanker karena asam ellagic yang dikandungnya, meredam gejala stroke,
mengandung zat anti alergi dan anti radang, kaya akan vitamin C yang bermanfaat
bagi pertumbuhan anak, hanya sedikit mengandung gula sehingga cocok bagi
pengidap diabetes, jika dimakan secara teratur dapat menghaluskan kulit dan membuat
warna kulit terlihat lebih cerah dan bersih, dan mencegah terjadinya keriput, dapat
dijadikan sebagai pemutih gigi.
(Indiana Yard and Garden Purdue Consumer Horticulture - Purdue University, n.d.)

2.11.8 Nanas (Sumber Bromelin)


Bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease yang mampu
menghidrolisis ikatan trawbe pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih
kecil yaitu asam amino. (Hartadi, 1980)

III. METODE PERCOBAAN


3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
Pisau Mesin blender Rak tabung
Kertas saring Gelas beker Spatula
Gelas Ukur Batang pengaduk Tabung reaksi
3.1.2 Bahan
Sampel DNA (Strawberri) Etanol Garam dapur
Akuades Ekstrak Bromelin (nanas) Eter
Deterjen Kloroform

3.2 Gambar Alat

Pisau Kertas saring Gelas Ukur Gelas Beker Spatula


Batang pengaduk Rak tabung Tabung Reaksi Mesin Blender
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Isolasi DNA dengan metode sederhana

Deterjen + 56 ml akuades Commented [A3]: Sesuaikan percobaan

Pengadukan selama 15 menit


Pencucian sampel dengan akuades
Pemasukan dalam blender sebanyak 100 g
Penambahan 200 ml akuades dan 1 g NaCl
Buah nanas 10 g
Pemblenderan selama 10 menit

Hasil

Commented [A4]: Sesuaikan percobaan


4 ml jus strawberri + 4 ml detergen
Erlenmeyer

Pengadukan selama 10 menit


Penyaringan 2x

Filtrat Residu
Tabung
reaksi
Penambahan 9 ml etanol
Pengamatan
Pemisahan DNA dari larutannya
Residu

3.3.2 Karakterisasi DNA Commented [A5]: Sesuaikan percobaan

Pellet DNA

Penimbangan berat pellet DNA


Pelarutan pellet DNA dalam berbagai pelarut akuades, etanol, eter,
heksana, kloroform

Hasil
IV. DATAPENGAMATAN Commented [A6]: Sesuaikan percobaan

No Perlakuan Hasil
1 Isolasi DNA dengan metode sederhana
- Pelarutan detergen pada 56 ml Aquades
dalam gelas beker
- 100 gram Buah strawberri + 10 gram
nanas
- Penambahan 200 ml akuades dan 1 g NaCl
- Blender selama 10 menit
- Pencampuran 4 ml jus sampel dengan 4 ml
larutan detergen
- Pengadukan selama 10 menit hingga
2. campuran homogen
- Penyaringan campuran sebanyak 2 kali
- Penambahan 9 ml etanol 96% dingin
- Pengamatan proses timbulnya DNA
- Pemisahan DNA dari larutan
Karakterisasi DNA
- Pelarutan pellet DNA dalam pelarut
akuades, etanol, eter, heksana, dan
kloroform
- Penentuan maksimum dan absorbansi
- Penambahan HCl pada larutan
- Pengadukan
- Pengamatan denaturasi, Penentuan
maksimum dan absorbansi
V. HIPOTESA Commented [A7]: Perbaiki lagi

Percobaan yang berjudulIsolasi dan Karakterisasi DNA ini bertujuan untuk


memperoleh dan menentukan sifat sifat (karakter) umum molekul DNA. Prinsip
percobaan ini adalah perusakan sel ekstrak dari strawberry secara mekanik dan kimiawi
agar terjadi penglisisan sel dan karakterisasi dengan pengamatan kelarutan, penentuan
panjang gelombang maksimum dan terjadinya denaturasi dan renaturasi. Metode yang
digunakan dalam percobaan ini adalah penglisisan sel dengan cara mekanik yaitu dengan
pemblenderan dan secara kimiawi dengan penambahan detergen. Sampel yang digunakan
adalah buah strawberri dan nanas.Dari percobaan ini diprediksikan akan diperoleh DNA
dari sampel strawberry dengan menmbahkan etanol 96%, dan juga akan dilakukan
karakterisasi dari DNA yang sudah dihasilkan dengan identifikasi berupa pelarutan,
pengukuran panjang gelombang, dan denaturasi. Pada pelarutan akan didapatkan bahwa
pelarutan terhadap pelarut polar DNA yang dihasilkan akan larut semua, sedangkan pada
pelarut non polar tidak larut.

LEMBAR PENGESAHAN?
DAFTAR PUSTAKA Commented [A8]: Perbaiki lagi, masih berantakan

A.Vaze et al, 2010, Isolation and PCR Amplificatiion of Genomic DNA from Dry Leaf
Samples of Sugarcane.International Journal of Pharma and Bio Sciences
Anonim, 2010, Deterjen, dalam http://www.chem-is-try.org/2010/sabun-dan-deterjen/
Arsyad, M., 2000, Kamus Kimia, Erlangga, Jakarta
Aseesh Pandey and Sushma Tamta, 2015, High-molecular-weight DNA extraction from six
Quercus species of Kumaun Himalaya, India. International Journal of Advanced
Research Volume 3 Issues 7
Basri, S., 1996, Kamus Kimia, P.T Rineka Cipta, Jakarta
Chandra, 2007, Nanas, dalam http://dchandra.wordpress.com/2007/11/06/nanas-buah-
dengan-banyak-manfaat/
Daintith, J., 1994, Kamus Lengkap Kimia, Erlangga, Jakarta
Fatchiyah, 2006,Gel Elektroforesis, Malang: Brawijaya Press
Fessenden, R., 1986, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta
Hartadi H., 1980, Komposisi bahan Makanan Indonesia : data Ilmu makanan untuk
Indonesia, UGM, Yogyakarta
Hart, H., 1963, Organic Chemistry A Short Course, Houghton Milli and Company, Boston
Indiana Yard and Garden Purdue Consumer Horticulture - Purdue University. (n.d.).
Retrieved September 1, 2017, from https://www.purdue.edu/hla/sites/yardandgarden/
Mahmud, 2006, Penentuan LC 50 48 jam detergen dan Pengaruhnya terhadap Mortakitas
Larva Ikan Mas Ras Punten dengan Tipe Ploidi yang berbeda, Jurusan Biologi FMIPA,
Malang
Mashaghi, A., & Katan, A. (2013). A physicists view of DNA. Retrieved from
http://arxiv.org/abs/1311.2545
Sambrook & Russel, 2001, Molecular cloning : a laboratory manual, 4th Edition, ISBN 978-
1-936113-41-5 (cloth) ISBN 978-1-936113-42-2
Surya, 1989, Genetika, Binarupa Aksara, Jakarta
Westermeier, 2004,Electrophoresis in Practice: A Guide to Theory and Practice, New
Jersey: John Wiley & Sons inc.
Yuwono T, 2005,Biologi Molekuler, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai