Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis

Tahun Akademik 2014/2015

ELEKTRODA ION SELEKTIF

I. TUJUAN
1. Mempelajari penetapan potensiometris penentuan ion tertentu.
2. Menentukan kadar ion Sianida menggunakan Elektroda Ion Selektif.

II. TEORI
Metode Potensiometris didasarkan pada pengukuran beda potensial yang terjadi antara
sepasang Elektroda dalam larutan, yakni Elektroda Pembanding (EP) dan Elektroda
indikator (EI) ion tertentu dimana besarannya merupakan fungsi logaritma dari aktifitas ion
tertentu yang ditunjuknya. Penentuan secara langsung suatu ion dalam larutan
dimungkinkan dengan pemilihan Elektroda Indikator bagi ion yang ingin ditentukan. Pada
elektroda ion selektif sistem Elektrodanya menggunakan suatu sistem penyekat khusus
yang memungkinkan adanya respon selektif terhadap ion tertentu, dapat berupa membran
gelas, Kristal garam tertentu maupun resin penukar ion[1].
Hubungan yang linear antara besaran potensial dengan konsentrasi ion sianida dapat
dilarutkan pada :
a Kurva semi logaritma dimana besaran konsentrasi ion pada absis dengan skala
lognya dan potensial sel (E) pada skala biasa.
b Pada grafik biasa (mm block) antara beda potensial terhadap nilai minus logaritma
konsentrasi ionnya[2].
Dengan melakukan pengukuran terhadap deretan larutan standar ion sianida
kemudian dialurkan nilai potensial selnya terhadap konsentrasi ion akan didapatkan Kurva
-
Kalibrasi Standar yang dapat digunakan langsung bagi penentuan konsentrasi ion CN dari
larutan tugas. Pada elektroda ion selektif sianida ini membutuhkan lingkungan basa
dengan penambahan larutan NaOH 1 N[2].
Ion selektif elektroda (ISE) adalah elektroda membran yang selektif merespon
keberadaan ion lain dalam larutan, juga spesifik menyelidiki keberadaan gas dan ion
dalam larutan. Ion yang paling umum digunakan yaitu ion selektif elektroda untuk pH. Ion
lain yang dapat diukur menggunakan ISE seperti, fluor, brom, kadmium, dan gas-gas
dalam larutan seperti NH3, CO2 dan NO2. Ion selektif elektroda memberikan respon
potensial tertentu pada ion yang spesifik. Untuk potensial standar digunakan potensial dari
ion H+ yang dipakai pada pH meter. Perbedaan potensial yang dihasilkan diantara dua

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

elektroda akan tergantung pada aktivitas ion yang spesifik dalam larutan. Aktivitas ion
terkait pada konsentrasi ion yang spesifik, sehingga memungkinkan untuk analisis ukuran
ion yang spesifik. Beberapa ISE telah dikembangkan untuk beberapa ion yang berbeda[3].
Polimer yang baik digunakan sebagai ion induk adalah:
1. Polimer yang mempunyai gugus yang mampu menyumbangkan elektron guna
membentuk ikatan koordinasi dengan kation garam dopan. Interaksi ini terjadi bila
polimer mempunyai pasangan electron bebas yang disediakan oleh atom nitrogen,
oksigen, sulfur atau klor.
2. Polimer yang mempunyai rantai fleksibel sehingga atom dopan dapat dengan mudah
terikat pada polimer aktif.
3. Polimer yang memiliki densitas energi kohesi yang tinggi dan suhu transisi gelas (Tg)
yang rendah[3].
Membran selektif ion adalah membran yang memiliki sifat yang sama dengan membran
permeabel selektif namun yang ditranspor adalah ion-ion tertentu, sehingga dapat
mengadakan pertukaran secara spesifik sedangkan ion lain tidak. Membran pada
elektroda selektif ion secara umum dibagi menjadi 2, yaitu membran kristal dan membran
non kristal.
a. Membran kristal
1. Kristal tunggal, contoh LiF3 untuk F-
2. Poli kristalin atau Kristal campuran, contoh Ag2S untuk S2- dan Ag+
b. Nonkristal membran
1. Gelas, contoh gelas silikat untuk Na+ dan H+
2. Cairan, contoh cairan penukar ion untuk Ca2+ dan pembawa netral untuk K+
3. Cairan polimer, contoh poli vinil klorida untuk Ca2+ dan NO-[4]
Ion selektif elektroda termasuk yang paling umum digunakan (pH elektroda) bekerja
dengan prinsip dasar dari sel galvanik. Dengan mengukur potensial listrik yang dihasilkan
oleh membran pada ion tertentu dan dibandingkan dengan elektroda indikator. Kekuatan
beda potensial yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi dari ion yang terukur
(selektif). Rumus dasar yang digunakan pada sel galvani yaitu :
Esel = EISE Eref
Potensial sel sebanding dengan potensial ISE dikurangi potensial reference elektrode.
Seperti telah diketahui, ISE yang paling umum digunakan yaitu pH elektroda yang

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

mengandung membran gelas tipis yang merespon konsentrasi H+ dalam larutan.


Perbedaan pada permukaan membran ISE ditentukan dari persamaan :
E = K (2.303RT/nF) log (a)
Dimana :
K = konstanta untuk menghitung semua potensial ion.
R = konstanta gas
T = temperatur
n = jumlah elektron yang berpindah
F = konstanta Faraday
a = aktivitas ion analit dalam larutan[4].
Dengan memplotkan potensial yang diukur versus log(a) akan diperoleh kurva linier.
Suatu ion secara kuantitatif dengan menggunakan membran sebagai sensor kimia
yang potensialnya berubah secara reversibel terhadap perubahan aktivitas ion yang
ditentukan. Membran merupakan bagian terpenting yang menentukan selektivitas suatu
ESI. Respon ESI pada larutan akan diuji secara potensiometri dengan elektroda
pembanding[4].
Penentuan konsentrasi suatu analit tertentu menggunakan ion selektif elektroda
dapat dilakukan dengan pengukuran langsung terhadap konsentrasi atau aktivasi ion yang
dikenal dengan teknik potensiometri langsung. Dimana dalam hal ini konsentrasi atau
aktivasi ion analit ditentukan melalui kurva kalibrasi yang diperoleh dari pengukuran
potensial pada konsentrasi ion standar yang telah diketahui dengan pasti[1].
Penggunaan elektroda selektif ion (ESI) untuk analisis kimia sangat luas karena
dapat diterapkan untuk ion-ion anorganik sederhana, asam animo, sampai molekul organik
yang kompleks. Kelebihan ESI adalah mudah diotomatisasi, prosedurnya sederhana,
cepat dan bila telah dikarakterisasi tidak memerlukan pemisahan lebih dahulu. selain itu
sampel yang keruh dan berwarna sampai batas tertentu tidak mengganggu analisis.
Penentuan kadar sianida dalam cuplikan memberikan banyak informasi di bidang industri,
kedokteran, lingkungan, dan pertanian[1].
Elektroda selektif molekular adalah elektroda yang dipakai untuk menetapkan
molekul analit. Elektroda membran yang paling tua dan paling banyak digunakan adalah
elektroda gelas. Elektroda ini dikatakan selektif-ion karena hanya spesifik untuk ion H+ Elektroda

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu : elektroda pendeteksi peka terhadap gas dan
elektroda bersubtrat enzim.
a. Pendeteksi gas adalah sel galvani yang potensialnya tergantung kepada konsentrasi
gas dalam larutan, contoh membran hidrofob untuk CO2 dan NH3.
b. Elektroda bersubstrat enzim adalah sebuah elektroda yang merespon konsentrasi
substrat dengan mereaksikan substrat dengan enzim yang statis, menghasilkan ion
yang dapat dipantau dengan ion-selektif elektroda, contoh membran urease untuk
urea darah[2].
Ini adalah perbedaan dalam konstruksi membran yang membuat elektroda selektif
untuk ion tertentu.
1. Elektroda Membran Polimer (Exchanger Ion Organic dan Agen Chelating) Polimer
elektroda membran terdiri dari berbagai pertukaran ion bahan dimasukkan kedalam
matriks inert seperti PVC, poli etilena atau karet silikon. Setelah membran terbentuk,
itu disegel keujung tabung PVC. Potensi yang dikembangkan pada permukaan
membran berhubungan dengan konsentrasi spesies bunga. Elektroda jenis ini
termasuk potasium, kalsium, klorida, fluoroborate, nitrat, perklorat, kalium, dan
kesadahan air.
2. Elektroda Solid State (larut Garam anorganik Konduktif) - elektroda Solid state
memanfaatkan garam anorganik yang relative tidak larut dalam membran. Elektroda
Solid state ada dalam bentuk homogen atau heterogen. Dalam kedua jenis, potensi
dikembangkan pada permukaan membran akibat proses pertukaran ion. Contohnya
perak / sulfida, timbal, dan tembaga.
3. Gas Elektroda Sensing - Gas penginderaan elektroda yang tersedia untuk
pengukuran gas terlarut seperti amonia, karbon dioksida, oksida nitrogen, dan
belerang. Elektroda ini memiliki membran permeabel gas dan solusi buffer
internal. Molekul gas berdifusi melintasi membran dan bereaksi dengan larutan buffer,
mengubah pH buffer. PH dari perubahan larutan buffer sebagai gas bereaksi dengan
itu. Perubahan terdeteksi oleh sensor pH kombinasi dalam perumahan. Karena
konstruksi mereka, gas penginderaan elektroda tidak memerlukan elektroda referensi
eksternal.
4. Elektroda Membran kaca elektroda membran kaca yang dibentuk oleh doping dari
matriks silikon dioksida kaca dengan berbagai bahan kimia[5].

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Alat pH / Ion meter : Untuk mengukur pH.
2. Elektroda ion selektif CN- : Untuk mengukur kadar konsentrasi ion CN-.
3. Magnetik stirer : Untuk mengaduk larutan.
4. Buret : Untuk mengambil larutan.
5. Pipet Gondok : Untuk mengambil larutan dengan tepat.
6. Labu Ukur : Untuk mengencerkan larutan.
7. Gelas Piala : Untuk wadah larutan.

3.1.2 Bahan
1. Larutan standar 1000 mg/L : Sebagai larutan standar.
2. NaOH 1 N : Sebagai pemberi suasana basa.
3. Akuades : Sebagai pelarut.

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

3.2 Cara Kerja


1. Buret diisikan dengan larutan standar 1000 mg/L CN-,
2. Enam buah labu ukur 50 mL disiapkan, kedalam labu ke dua dimasukkan ujung
buret, diputar keran buret dan dikeluarkan 0,050 ml larutan standar 1000 ppm CN-.
3. Dengan cara yang sama dikeluarkan 0,200; 0,800; 3,200; dan12,800 mL larutan
standar sianida 1000 mg/L kedalam labu ke 3 s/d ke 6.
4. Masing-masing 5 mL NaOH 1 N ditambahkan, lalu diencerkan sampai batas dengan
akuades. Maka akan didapatkan deretan standar 0; 1,0; 4,0; 16,0; 64,0; dan 256,0
mg/L CN-.
5. Elektroda kombinasi ion selektif Sianida dipasangkan pada alat pH/ion meter,
elektroda dicelupkan beserta termometer kedalam larutan Blanko. Suhunya diukur
dan tombol koreksi suhu diatur pada nilai suhu larutan dengan menekan tombol up /
down.
6. Mode ditekan untuk memilih fungsi mV, dibiarkan stabil dan nilai beda potensial
dicatat yang ditunjukkan sebagai E dalam mV.
7. Blanko dikeluarkan, diganti dengan deretan standar 1 ppm, ditunggu stabil, nilai E
nya dicatat. Hal yang sama dilakukan terhadap standar lainnya.
8. Larutan tugas diminta pada Asisten dengan menyerahkan labu ukur 50 ml yang
telah diberi identitas praktikan.
9. Lima ml NaOH 1 N ditambahkan, diencerkan sampai batas dengan akuades.
10. Deretan standar ini dipindahkan pada gelas piala, elektroda beserta termometer
dicelupkan pada larutan tugas, hal yang sama diperlakukan seperti perlakuan
standar, nilai potensial yang dihasilkan dicatat.
11. Dari data pengukuran deretan standar ini dibuat Kurva Kalibrasi standar antara :
E vs log C pada ketas grafik biasa (mm blok)
E vs C pada kertas grafik Semi log
12. Dengan bantuan kurva Kalibrasi Standar diatas, lalu ditentukan kadar ion sianida
dari larutan sampel.

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

3.3 Skema Kerja


3.3.1 Persiapan Larutan Standar

Larutan standar 1000 ppm


- Kedalam dimasukkan buret dan alat dihidupkan
- Enam buah labu ukur disiapkan
- Pada labu ukur ke dua dimasukkan kepala buret dan diambil 0,05 mL dari
larutan standar
- Cara yang sama dilakukan untuk mengambil 0,2 ; 0,8 ; 3,2 ; 12,8 mL dan
diencerkan
- Masing-masing tabung ditambahkan 5 mL NaOH 1 N
- Larutan diencerkan

Larutan dengan konsentrasi 0 ; 1,0 ;


4,0 ; 16,0 ; 64,0 ; 256,0 ppm

3.3.2 Larutan Tugas

Larutan tugas
- Lima mL larutan diambil dan ditambahkan dengan NaOH1N
- Larutan diencerkan
- Larutan dimasukkan ke gelas piala
- Elektroda dicelupkan beserta termometer pada larutan tugas
- Perlakuan hal yang sama pada larutan standar
- Data pengukuran dibuat kurva kalibrasi antara E vs -log C (pada kertas mm
blok) dan E vs C (pada kertas semilog)

Konsentrasi ion CN- dapat ditentukan dengan


kurva kalibrasi

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

3.4 Skema Alat

Keterangan :
1. Elektroda ion selektif (CN-)
2. Elektroda pembanding (LaF3)
3. Larutan analit

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

3.5 Gambar Alat

1 2
3 4
Keterangan :
1. Larutan standar
2. Ion meter atau pH meter
3. Labu ukur
4. Digital detektor

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data dan Perhitungan
4.1.1 Data Percobaan
Konsentrasi, C Potensial, E
No. -Log C Suhu, T (oC)
(ppm) (mV)
1. 0 0 27 - 106,6
2. 1 0 27 - 171,4
3. 4 - 0,602 27 - 176,6
4. 16 - 1,204 27 - 226,2
5. 64 - 1,806 27 - 275,1
6. 256 - 2,408 27 - 307,5
Sampel 27 - 296,0

4.1.2 Perhitungan
A. Pembuatan Variasi Larutan Standar
a. Untuk 0 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 0 ppm
V1 = 0 mL
b. Untuk 1 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 1 ppm
V1 = 0,05 mL
c. Untuk 4 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 4 ppm
V1 = 0,2 mL
d. Untuk 16 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 16 ppm
V1 = 0,8 mL

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

e. Untuk 64 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 64 ppm
V1 = 3,2 mL
f. Untuk 256 ppm
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 256 ppm
V1 = 12,8 mL
B. Tabel Kurva Kalibrasi Standar Untuk Grafik Non Blok ( grafik biasa )
X = -log C
Y = E (mV)
No. X Y XY X2
1. 0 - 106,6 0 0
2. 0 - 171,4 0 0
3. - 0,602 - 176,6 106,3132 0,362
4. - 1,204 - 226,2 272,3448 1,450
5. - 1,806 - 275,1 496,8306 3,262
6. - 2,408 - 307,5 740,4600 5,798
- 6,020 -1263,8 1615,9486 10,872

1. Persamaan Regresi
n xy - x . y
B =
n x2 - (x)2
6 . (1615,9486) - (- 6,020) (-1263,8)
B =
6 .(10,872) - (- 6,020)2
2087,6156
=
28,9916
= 72,0076
A = Bx
= - 210,633 (72,0076)(- 1,003)
= - 138,4094

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

Y = A + Bx
= -138,4094 + 72,0076x
2. Konsentrasi Sampel
Y = -138,4094 + 72,0076x
-296,0 = -138,4094 + 72,007x
-296,0 + 138,4094
X = 72,007
= -2,1885
X = - log Cx
-2,1885 = - log Cx
Cx =154,3476ppm
3. Persen Kesalahan
Volume percobaan
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 1000 ppm = 50 mL x 154,3476 ppm
V1 = 7,71 mL
% Kesalahan percobaan
Vsebenarnya - Vpercobaan
=| |x 100 %
Vsebenarnya
5 7,71 mL
=| |x 100 %
5 mL
= 54,2 %

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

4.2 Pembahasan
Pada percobaan kali ini dengan judul Elektroda Ion Selektif, dimana bertujuan untuk
mempelajari penerapan potensiometris penentuan ion tertentu serta menentukan kadar
ion-nya dengan menggunakan elektroda ion selektif. Kadar ion yang akan ditentukan
dalam praktikum ini adalah ion sianida (CN-).
Metode Potensiometris didasarkan pada pengukuran beda potensial yang terjadi
antara sepasang Elektroda dalam larutan, yakni Elektroda Pembanding (EP) dan Elektroda
indikator (EI) ion tertentu dimana besarannya merupakan fungsi logaritma dari aktifitas ion
tertentu yang ditunjuknya.
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran nilai potensial (E) terhadap sederetan
larutan standar yang diketahui konsentrasinya dengan pasti, dimana larutan standar yang
digunakan adalah dengan konsentrasi 0 : 1 : 4 : 16 : 64 : 256 ppm. Digunakan digital buret
pada percobaan gunanya adalah memungkinkan pengambilan volume larutan yang sangat
kecil (hingga ketelitian 10-3), dimana diambil larutan CN- nya sebesar 0 : 0,05 : 0,2 : 0,8 :
3,2 : dan 12,8 mL.
Pada percobaan yang digunakan sebagai elektroda ion selektif adalah ion CN-
dengan elektroda pembandingnya adalah ion LiF3. Alat potensiometris yang digunakan
memiliki tombol koreksi suhu dimana suhu dapat mempengaruhi nilai potensial larutan
yang diukur.
Dari data dan perhitungan maka dapat dibuat kurva kalibrasi standar yang dibuat
yaitu E vs log C pada kertas grafik biasa (mm blok) dan E vs C pada kertas grafik semi
log. Digunakan kertas grafik semi log, karena konsentrasi larutan yang digunakan
mencapai 256 ppm, sehingga grafik semi log dibutuhkan untuk memperkecil skala pada
pembuatan grafiknya.
Dari perhitungan didapatkan nilai Cx sebesar 154,3476 ppm dengan memberikan
volume sebesar 7,71 mL, sedangkan pada teori besar volume yang digunakan adalah
sebesar 5 mL. Jadi nilai persen kesalahan yang didapat yakni 54,2 %.
Besarnya persen kesalahan dari percobaan dapat disebabkan oleh kurangnya
ketelitian dalam bekerja dimana perbedaan volume dari percobaan sangat sedikit sehingga
dibutuhkan ketelitian yang besar. Kesalahan kerja dapat menyebabkan besarnya persen
kesalahan dan perbedaan suhu memberikan pengaruh terhadap besarnya potensial. Hal
lain yang mempengaruhi adalah kesalahan dalam mengencerkan larutan.

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kadar ion dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan menggunakan metoda
potensiometris dengan elektroda ion selektif, dimana pada percobaan dengan ion
CN-.
2. Konsentrasi ion ditentukan melalui kurva kalibrasi yang diperoleh dari pengukuran
potensial pada konsentrasi ion standar yang telah diketahui dengan pasti.
3. Volume sampel yang didapatkan adalah 7,71 ml, dengan konsentrasi 154,3476 ppm
untuk kurva biasa.
4. Persen kesalahan percobaan yang didapatkan adalah sebesar 54,2 %.

5.2 Saran
Agar praktikum dapat berhasil dan berjalan dengan baik, maka disarankan kepada
praktikan sebagai berikut :
1. Lakukan pengenceran larutan sampel dan larutan standar dengan baik dan benar
agar diperoleh hasil yang benar dan sesuai.
2. Memahami prosedur kerja dan cara kerja alat dengan baik.
3. Berhati-hati dan teliti dalam menggunakan alat.

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

VI. ANALISA ARTIKEL JURNAL


I. Judul
Cu (II) Ion-Selective Electrode Based on Mixed Silver-Copper Sulfide : Phase
Structure and Electrochemical properties.
II. Tujuan
Penelitian pada jurnal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengakarakterisasi
elektroda ion selektif menggunakan X-Ray diffractometry, dan juga untuk
mempelajari dampak elektrokimia yang berkontribusi terhadap efek histerisis
dengan variasi muatan transfer dan lapisan difusi.
III. Skema Kerja
A. Persiapan Reagen
Larutan standar Cu2+
- Larutan disiapkan diambil dari Cu(NO3)2.3H2O
- Larutan dilarutkan dengan akuades
- Larutan dititrasi dan distandarisasi dengan larutan EDTA 0,01 M
- Larutan dicampurkan dengan larutan Na2S dan ditentukan konsentrasinya
- Larutan dicampurkan dengan HgNO3 yang telah disandarisasi
Hasil
- Konsentrasi masing-masing larutan ditentukan
B. Persiapan Bahan-bahan elektroda
Membran elektroda
- Membran disiapkan dan di tekan sebanyak 5000 kg cm-3 dan 1 mm.
- Stik pellet dibuat dengan menggunakan perak konduktif epoksi resin.
- Elektroda dikeringkan
- Elektroda dilapisi dengan bubuk alumunium 0,05 mm
- Elektroda dicuci dengan akuades
Hasil
- Elektroda yang akan digunakan
IV. Metode yang digunakan
Pada jurnal ini digunakan metode penggunaan elektroda ion selektif Cu 2+ dengan
memperhatikan fasa dan sifat-sifat elektrokimianya yang selanjutnya akan diukur
menggunakan X-Ray difraktometer (XRD).

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

V. Hasil dan Pembahasan


Pada jurnal didapatkan hasil bahwa bahan-bahan yang disiapkan dengan
menggunakan penguapan berulang-ulang menggunakan sulfide telah dinalisis
menggunakan X-Ray difraktometer, dimana grafiknya menunjukkan perbandingan
data percobaan difraksional dan data dari senyawa yang disimpan pada JCPDS
database. Pola difraksi dari bahan-bahan sebagai elektroda A menunjukkan
perbedaan yang mendasar terhadap bahan-bahan pada elektroda B dan C pada
fasa Kristal Ag3CuS2 dan pada perak, juga jumlah kecil dari perak pada elektroda B.
VI. Kelebihan jurnal dibandingan praktikum
Pada jurnal, peneliti melalkukan uji elektroda ion selektif dan dilanjutkan denga
menggunakan X-Ray difraktometri sehingga dapat dilihat grafik dan diketahui secara
pasti berapa konsentrasi sampel dalam larutan.

Elektroda Ion Selektif


Praktikum Cara-Cara Pemisahan dan Elektroanalisis
Tahun Akademik 2014/2015

DAFTAR PUSTAKA

1. Ismono. 1980. Cara-Cara Optik Dalam Analisa Kimia. ITB : Bandung.

2. Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analisa. UI : Jakarta. Hal 245-246.

3. Day, R.A. dan A. L. Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi ke V. Penerbit
Erlangga ; Jakarta .Hal. 461 -465.
4. Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi ke-IV. Penerbit EGC. Hal .
165 - 170.
5. Brinc, Slobodan. 2012. Cu (II) Ion-Selesctive Electrode Based on Mixed Silver Copper
Sulfide : Phase Structure and Elekctrochemical Properties. Teslina :
Departement of Environmental Chemistry.

Elektroda Ion Selektif

Anda mungkin juga menyukai