Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tanaman kelapa sawit ( Elais guinenis jacq) adalah tanaman berkeping


satuyang termasuk dalam family Palmae. Tanaman genus Elais berasal dari Bahasa
Yunani Elaionatau minyak, sedangkan nama spesie guineinsis berasal dari kata
Guinae, yaitu diaman nama tempat seorang ahli yang bernama Jaquin menemukan
tanaman kelapa sawit pertama kali dipantai (Ketaren, 1986).
Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit yang dinamakanminyak
kelapa sawit mentah (CPO) dan inti sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit
(PKO) (Ketaren, 1986).
Saat ini terjadi peningkatan produksi nasional CPO seiring denganpeningkatan
areal laha untuk budidaya kelapa sawit. Tahun 2005 tercatat luasseluruh areal
perkebunan kelapa sawit sebesar 5,4 juta ha dan pada tahun 2009terjadi peningkatan
yang sanggat signifikan mencapai 50% mencapai 7,5 juta ha.Peningkatan areal
perkebunan kelapa sawit diikuti juga dengan peningkatanproduksi CPO. Pada tahun
2005 produksi CPO sebesar 11,8 juta ton dan padatahun 2009 mencapai 18,6 juta
ton (Asian Agri, 2010).
Pengembangan industri kelapa sawit juga diikuti dengan pengembanganPabrik
Minyak Kelapa Sawit (PMKS). Pengelolaan PMKS yang tidak baik dapat
menimbulkan dampak negative bagi lingkungan. Pengembangan PMKS juga
akanmeningkatkan limbah yang dihasilkan. Dalam proses pengolahan TBS menjadi
CPO, setiap ton TBS yang diolah di pabrik menghasilkan 220 kg tandan kosong, 670 kg
limbah cair, 70 kg cangkang dan 30 kg PKM (Buana, 2003).
Aplikasi limbah cair PMKS diperkebunan kelapa sawit sebagai pupuk
telahdilakukan pada tanaman kelapa sawit menghasilkan di Indonesia. Aplikasi
limbahcair memiliki keuntungan antara lain dapat mengurangi biaya pengolahan
limbahcair dan dapat berfungsi sebagai pupuk (Sutarta, 2003).
Salah satu perusahaan yang bergerakdalam bidang kelapa sawit adalah PT.
Gelobal Sawit Semesta Desa Dasan Raja Kecamatan Penanggalan Kota subulussalam
Provinsi Aceh. Yang memiliki kapasitas produksi sebesar 60 ton/hari. Produksi TBS
setiap tahunnya sebesar 21.900/tahun. Perusahaan ini tidak hanya memproduksi CPO,
PKO dan PKM, tetapi juga memproduksi daya listrik dengan metode biogas plan
dengan daya listrik yang dihasilkan 1600 KW.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan laporan kujungan industry ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk memenuhi nilai Praktikum pada mata kuliah Mekanisasi Pertanian.
2. Untuk mengetahui secara langsung proses produksi TBS menjadi CPO.
3. Meningkatkan wawasan dan keterampilan mahasiswa tentang prosesproduksi
TBS di Perusahaan Minyak Kelapa Sawit (PMKS).
4. Menjalin hubungan yang baik anatar mahasiswa dengan pihak perusahaan.

C. MANFAAT
1. Melihat secara langsung cara kerja produksi.
2. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah
Industri.
3. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.

1
BAB II
PROSES STASIUN RECEPTION, STERILIZER DAN THRESER

A. STASIUN RECEPTION
Proses pengolahan TBS menjadi CPO melalui beberapatahapan yang dibagi
atas beberapa stasiun-stasiun, diantaranya yaitu :

1. Stasiun Penerimaan TBS


stasiun ini, TBS yang dipanen dari kebun ditimbang dan di Grading sebelum
memasuki tahapan perebusan. TBS berasal dari 2 kebun, yaitu kebunplasma dan juga
kebun milik warga.

a. Jembatan Timbang
Terdapat 2 lintasan pada jembatan timbang, yaitu lintasan masuk bagi trukyang
mengangkut TBS dan juga lintasan keluar bagi truk kosong. Jembatantimbang yang diapakai
menggunakan sistem komputer untuk menentukan beratTBS yang masuk. Prinsip kerjanya
yaitu, truk yang melewati jembatan timbangberhenti ±5 menit, lalu dicatat berat truk awal
yang masih berisi TBS, lalu isi truk(TBS) dibongkar di loading ramp, kemudian setelah
dibongkar, truk kembaliditimbang. Selisih berat awal dan akhir
merupakan berat TBS yang masuk.

b. Loading Ramp
merupakan tempat penampungan sementara buah sebelummemasuki perebusan.
Sebelum diolah, kualitas TBS yang diterima harus diperiksa terlebih dahulu tingkat
kematangannya. Kematangan buah sangat berpengaruhterhadap rendemen minyak dan
ALBGrading buah yang diterima didalam pabrik.
Setelah di grading, TBS dimasukkan kedalam loading ramp. Pada loadin gramp
terdapat beberapa bilik (ruang) yang posisinya seperti bidang miring yang berfungsi sebgai
jalur masuknya TBS kedalam lori yang berada dibawah. Masing-masing pintu masukknya
buah sawit memiliki kapasitas 15 ton pert pintu ada juga yang 30 ton perpintu. Setelah itu
sawit akan di bawa ke system perebusan menggunakan FFB conveyor.

B. Sterilizer

Anda mungkin juga menyukai