Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jenis - jenis dan persebaran flora dan fauna di Indonesia mempunyai


kaitan dengan sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia. iIndonesia bagian
barat yang meliputi Sumatera,Kalimantan,Jawa,dan pulau-pulau kecil
disekitarnya pernah menjadi satu dengan benua Asia. Indonesia bagian timur,
Papua dan pulau-pulau disekitarnya pernah menjadi satu dengan benua
Australia, Indonesia bagian tengah pulau Sulawesi bersama pulau
disekitarnya, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku, merupakan
wilayah yang tidak termasuk benua Asia maupun Australia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud persebaran flora dan fauna di Indonesia menurut Alfred
Russel Wallace?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengetahui batas-batas pembagian wilayah persebaran flora dan fauna


menurut Alfred Russel Wallace dan mengenal lebih dekat Alfred Russel
Wallace ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.MENGENAL ALFRED RUSSEL WALLACE

Alfred Russel Wallace adalah seorang penjelajah Indonesia tahun 1854-1862


yang mendokumentasikan karyanya dalam tulisan berjudul The Malay
Archipelago yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Kepulauan
Nusantara.Di bangku sekolah, Wallace dikenal sebagai penemu garis imajiner,
Wallace Line untuk membagi wilayah speses di Indonesia. Dia membagi keaneka
ragaman hayati itu dari sebelah Timur Filipina, melalui Selat Makassar, sampai ke
perairan Bali dan Nusa Tenggara.Salah seorang peneliti dan sejarawan dari National
University of Singapore, John van Wyhe, menyatakan buku The Malay Archipelago ini
terbilang agak terlambat hadir di Indonesia. Setelah 150 tahun pasca ekspedisi dari
Wallace, barulah buku ini diterbitkan oleh Penerbit Komunitas Bambu. John yang
sudah lebih dahulu meneliti dan menulis ulang karya-karya Wallace selama
melakukan riset sejarah tentang sosok Wallace.

2
Wallace yang akrab dikenal sebagai "Bapak Biogeografi" ini memang memberi
banyak sumbangsih atas temuan dia pada ratusan spesies hewan dan tanaman di
Indonesia. Tak hanya itu, dokumen perjalanan Wallace sangat bersifat pribadi
sehingga sarat dengan cerita-cerita interaksi antar etnis dalam setiap
perjalanannya.Dia mendokumentasikan perjalanannya ke dalam buku berjudul The
Malay Archipelago. Perjalanan keilmuan Alfred serta daerah Wallacea merupakan
kisah klasik yang tidak hanya menceritakan tentang temuan – temuan biodiversitas
dan keanekaragaman hayati, namun juga kekayaan budaya, bahasa, serta peta
perpindahan manusia purba di Nusantara. Beberapa contoh ada jejak perjalanan
Wallace dari Sulawesi hingga Lombok, dan interaksi dengan raja Gowa sampai raja
Lombok.

Mantan Ketua Umum Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode


2009-2018, Sangkot Marzuki mengatakan Wallace dan Darwin adalah dua pribadi
yang paling banyak mempengaruhi penemuan keanekaragaman hayati di
dunia. Namun ada perbedaan paling mendasar dari Wallace ketimbang Darwin, yakni
semangat keingintahuan yang tinggi tanpa memikirkan apresiasi. Buktinya, ketika
Wallace kembali, dia memberikan laporan hasil perjalananya kepada Darwin, tak
lantas dia langsung publikasikan demi kepentingan pribadi. Dalam perjalanan
mengelilingi sebagian dari Indonesia, Wallace mengajak seorang pemuda asal
Serawak, Ali, untuk menjadi asisten pribadinya. Wallace sangat membutuhkan Ali
sebagai ahli bahasa yang membantu dia berkomunikasi dengan para tetua di tiap
pulau.Buku kumpulan catatan Wallace ini pun akhirnya terbit pada 1869, dan para
cetak pertama ada 1000. Daratan Eropa pun mulai menyebar dan menerbitkan karya
Wallace dalam berbagai bahasa di Inggris, Jerman, Belanda, sampai Amerika.

3
B. Persebaran Fauna di Dunia menurut Wallace
Contoh dan gambar hewan/fauna khas yang tersebar di berbagai belahan
dunia. Pembagian wilayah dikembangkan oleh Alfred Russel Wallace tahun 1876.
Persebaran fauna ini lebih dikenal daripada pendapat pakar-pakar terdahulu. Wallace
mengelompokkan persebaran fauna menjadi 6 wilayah/ zona, yaitu: Australis,
Ethiopian, Neartik, Neotropik, Asiatis, dan Paleartik.

Peta pembagian wilayah persebaran fauna di dunia

6 Zona persebaran Fauna di Dunia

Zona Australis
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan
pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah:
kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga beberapa jenis burung yang khas wilayah
ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kelompok reptil antara lain
buaya, kura-kura, ular piton.

4
Fauna Australis - Kiwi
Fauna Australis - Koala
Fauna Australis -
Kanguru

Fauna Australis -
Fauna Australis - Fauna Australis - Kasuari
Platypus
Cendrawasih

Zona Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun
Sahara, Madagaskar, dan Asia Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah
afrika, badak afrika, gorila, babon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti
zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling.
Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil,
Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah
Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti
golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.

Fauna Ethiopian - Badak


Afrika

5
Fauna Ehiopian - Gajah Fauna Ehiopian - Gorilla
Afrika

Fauna Ethiopian - Baboon Fauna Ethiopian - Fauna Ethiopian - Jerapah


Simpanse

Fauna Ethiopian - Kuda


Fauna Ethiopian - Zebra Nil

Fauna Ethiopian -
Antelope

Fauna Ethiopian - Singa Fauna Ethiopian - Fauna Ethiopian - Kijang


Trenggiling

6
Zona Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara
dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus
berkantung, bison, muskox, caribou, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat
beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci, kelelawar, anjing,
kucing, dan bajing.

nearktik - Tikus berkantung


nearktik - Bison

nearktik - Domba Gunung

nearktik - Muskox
nearktik - Kalkun liar nearktik - rakun

Zona Neotropik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian
besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan
beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon,
ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah.
Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang
sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa
jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah.

7
Fauna Neotropik - Belut
Listrik
Fauna Neotropik -
Piranha Fauna Neotropik - Ilama

Fauna Neotropik - Tapir Fauna Neotropik -


Fauna Neotropik - Kera
trenggiling
hidung merah

Zona Asiatis
Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang
masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah
harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya
adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing,
anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.

Fauna Asiatis - Harimau Fauna Asiatis - Fauna Asiatis - Gibbon


Orangutan

8
Fauna Asiatis - Badak Bercula
Fauna Asiatis - Rusa Satu
Fauna Asiatis -
Banteng

Zona Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa,
Rusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris
di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling
utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu,
panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang
kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies
anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.

Fauna Paleartik - Unta Fauna Paleartik - rusa


Fauna Paleartik - Panda
Cina

Fauna Paleartik - Kucing Fauna Paleartik - Kelinci


Kutub
Fauna Paleartik -
Beruang Kutub

9
C.Persebaran Flora di Indonesia

Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi tiga yakni tipe Asiatis (wilayah barat), tipe
peralihan (wilayah tengah) dan tipe Australis (wilayah timur).

1. Flora Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Persebaran flora di Indonesia bagian barat disebut dengan tipe Asiatis. Hal ini
dikarenakan banyak flora di bagian barat yang hampir sama dengan flora di benua
Asia pada umumnya. Wilayah Indonesia bagian barat sendiri meliputi pulau Sumatera,
Jawa dan Kalimantan.

Terdapat beragam flora di bagian barat Indonesia dengan sifat heterogen,


terutama dipengaruhi karena iklim hujan tropis dengan curah hujan tinggi. Beberapa
variasi tumbuhan di Indonesia bagian barat antara lain jenis tanaman lumut, paku,
jamur, meranti, mahoni, damar dan lain-lain.Terdapat pula banyak jenis hutan seperti
hutan hujan tropis, hutan musim, hutan sabana tropis dan hutan bakau atau mangrove
di daerah pesisir pantai. Ada juga beberapa flora endemik Indonesia yang khas di
bagian barat ini misalnya adalah bunga Rafflesia Arnoldi atau bunga bangkai di
Bengkulu yang menjadi ciri khas flora tipe Asiatis.

10
2. Flora Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Persebaran flora di Indonesia bagian tengah disebut dengan tipe peralihan atau
disebut juga dengan flora kepulauan Wallace karena terletak pada garis wallace yang
memisahkan flora-fauna tipe Asiatis dan Australis. Wilayah Indonesia bagian tengah
meliputi pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.

Iklim di Indonesia bagian tengah cenderung memiliki kelembapan udara dan


curah hujan yang lebih rendah sehingga memberi dampak pada flora yang ada.
Akibatnya flora tipe peralihan banyak didominasi oleh hutan pegunungan, hutan
sabana dan stepa tropis karena curah hujan yang rendah.

Ada juga variasi tanaman rempah-rempah seperti pala, cengkeh, kayu cendana,
kayu eboni, anggrek dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal tersebut menjadi ciri khas
yang ada pada persebaran flora tipe peralihan di Indonesia bagian tengah.

11
3. Flora Indonesia Bagian Timur (Australis)

Persebaran flora di Indonesia bagian timur disebut dengan tipe Australis. Hal
ini dikarenakan persebaran flora di Indonesia bagian timur hampir sama dengan flora
di benua Australia secara umum. Wilayah Indonesia bagian timur meliputi Papua,
Maluku dan sekitarnya.Iklim yang ada di Indonesia bagian timur didominasi oleh hutan
hujan tropis dan hutan pegunungan. Selain itu juga banyak ditemui tanaman seperti
pohon sagu, pohon nipah dan hutan bakau atau mangrove yang ada di daerah pesisir
pantai.

Daerah timur Indonesia juga memiliki tanaman khas Australis seperti pohon
Rasamala, tanaman eucalyptus serta jenis Pemetia Pinnata atau Motea yang lazim
ditemui di benua Australia.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran
sumber-sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh-tumbuhan serta kesuburan
tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini. sehingga,
persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B. SARAN

Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarto, Soenartono. 2005. Penerapan dan Pemanfaatan Taksonomi untuk Mendayagunakan


Fauna Daerah: Zoo Indonesia Vol. 15(2): 87 – 100.
Banowati, Eva. 2012. Geografi Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Christanto, Indrayanti.2013. Flora dan Fauna. Diakses pada hari Jumat, 31 Maret 2017 pukul
12.32 di www.geografikoe.com
Kusmana,Cecep dan Hikmat, Agus. 2015. Keanekaragaman Hayati Flora Di Indonesia.Bogor:
diakses pada www.journal.ipb.ac.id tanggal 03 April 2017.
Rara, Miede Emirilda. 2014. Materi Biosfer. Lampung: diakses pada www.digilib.unila.ac.id
tanggal 03 April 2017.
Susilawati. Regional Indonesia : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia. Diakses pada hari Rabu, 29
Maret 2017 pukul 19.08 WIB di www.file.upi.edu.com

http://geobywulandea.blogspot.com/2009/07/makalah-geo-faktor-faktor-persebaran.html
http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/09/persebaran-flora-dan-fauna-di-dunia.html
https://geographyeducation.wordpress.com/category/persebaran-fauna-di-dunia/
http://smansakaa.blogspot.com/2014/02/persebaran-flora-dan-fauna-biosfer.html
http://melaticanti.blogspot.com/2013/11/persebaran-flora-dan-fauna-di-dunia.html

14

Anda mungkin juga menyukai