Anda di halaman 1dari 16

KLASIFIKASI, NILAI GIZI dan

PROSES PENGOLAHAN PADA IKAN TERI

Oleh :
Abiyyu Naufal Restufani
57213113642
TPH - A

Dosen Pengampu :
Ir. Asriani, M.Pi.

SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul "KLASIFIKASI, NILAI GIZI, PROSES
PENGOLAHAN PADA IKAN TERI" dengan tepat waktu.

Paper disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahan Baku Perikanan. Selain itu,
paper ini bertujuan menambah wawasan tentang Ikan Teri bagi para pembaca dan juga bagi
saya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Asriani, M.Pi selaku dosen Mata
Kuliah Bahan Baku Perikanan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya paper ini.

Saya menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 08 November 2021

(Abiyyu Naufal Restufani)

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2


2.1 Klasifikasi ................................................................................................................. 2
2.2 Morfologi .................................................................................................................. 2
2.3 Habitat dan Sebarannya .......................................................................................... 3
2.4 Perilaku dan Karakteristik ......................................................................................... 3
2.5 Makanan Ikan Teri ................................................................................................... 3
2.6 Jenis Ikan Teri .......................................................................................................... 4
2.6.1 Teri Medan ....................................................................................................... 4
2.6.2 Teri Jengki ........................................................................................................ 4
2.6.3 Teri Nasi ........................................................................................................... 4
2.6.4 Teri Eropa ........................................................................................................ 4
2.6.5 Teri Afrika Selatan ............................................................................................ 4
2.6.6 Teri Australia .................................................................................................... 4
2.6.7 Teri Argentina .................................................................................................... 4
2.6.8 Teri jepang ....................................................................................................... 4
2.7 Manfaat Ikan Teri Untuk Kesehatan ......................................................................... 5
2.8 Nilai Gizi Ikan Teri .................................................................................................... 6
2.9 Proses Pengolahan Ikan Teri Asin ........................................................................... 7-11

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 12


3.0 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
3.1 Saran ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Istilah ikan teri sering digunakan untuk menyebut ikan air laut berukuran kecil. Ikan-
ikan tersebut umumnya berasal dari famili Engraulidae. Ikan yang termasuk ke dalam
keluarga ini sangat beragam, namun istilah ini merujuk pada ikan yang panjangnya kurang
dari 5 cm.

Ikan teri merupakan jenis ikan kecil yang kerap diolah menjadi lauk pelengkap
hidangan atau cemilan. Di indonesia, ikan teri ditemukan dibeberapa wilayah perairan seperti
Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Selat Madura, dan perairan lainnya. Mereka termasuk
jenis ikan yang hidup bergerombol hingga mencapai ribuan ekor. Ikan teri juga sering
melakukan migrasi dan menyebar karena dipengaruhi oleh perubahan musim pada daerah
tertentu.

Bernama latin Stolephorus sp., ikan teri bersifat pelagis dan bertempat di perairan
pesisir maupun estuaria. Namun, beberapa jenis dapat hidup pada salinitas rendah antara
10 sampai 15 persen.

Ikan teri biasanya dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi. Teri dapat dioleh dengan
berbagai cara sesuai kebiasaan memasak di masing-masing daerah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KLASIFIKASI

Ikan yang hidup berkelompok dalam jumlah besar di lautan ini diklasifikasikan sebagai
berikut:

Kerajaan Animalia

Fillum Chordata

Kelas Actinopterygii

Ordo Clupeiformes

Famili Engraulidae

2.2 MORFOLOGI

Selain dinamakan ikan teri, ikan-ikan berukuran kecil ini juga disebut sebagai ikan bilis
dengan ciri sebagai berikut:
 Memiliki bentuk tubuh silindris atau bulat memanjang
 Bagian perutnya berbentuk membulat
 Kepalanya berukuran pendek
 Mulut terlihat jelas dan berbentuk runcing
 Pada mulutnya terdapat sayatan di bagian agak ke dalam hingga ke belakang mata
 Rahang bawahnya lebih pendek dibandingkan rahang atas
 Memiliki gigi taring runcing untuk memangsa makanan
 Letak anusnya cenderung lebih ke belakang
 Warna ikan bilis beragam sesuai jenisnya, mulai dari tidak berwarna, agak keperakan,
hingga agak kemerahan
 Sepanjang tubuh ikan teri terdapat garis putih berwarna keperakan memanjang mulai dari
kepala hingga ekor
 Teri mempunyai sisik yang teksturnya tipis dan mudah lepas
 Ukuran tubuhnya mulai dari 1 cm sampai 5 cm, namun ada juga jenis teri dari famili
Engraulidae yang mencapai panjang hingga 23 cm
 Ikan teri memiliki lambung
 Panjang ususnya sama atau lebih pendek dari panjang tubuhnya

2
2.3 HABITAT DAN SEBARANNYA

Ikan teri hidup di perairan pesisir. Habitatnya tersebar di kawasan pantai di samudra
Atlantik, Hindia dan Pasifik. Di Indonesia, ikan dengan nama latin Stolephorus sp. ini
populasinya melimpah di kawasan Selat Madura, perairan Sumatra Barat, Sulawesi
Tenggara, dan perairan lainnya. Pada umumnya, ikan teri hidup di perairan beriklim sedang.

Teri termasuk ikan musiman, dimana para nelayan umumnya banyak menangkap ikan ini
pada bulan Februari hingga Agustus. Meski begitu, jumlah tangkapan paling tinggi biasanya
pada 2 bulan terakhir, yaitu Juli dan Agustus.

2.4 PERILAKU DAN KARAKTERISTIK

Ikan teri hidup secara bergerombol dalam kawanan besar. Tujuannya ialah agar
kelompok ikan dapat bertahan dari serangan ikan pemangsa. Sebuah kawanan ikan teri
jumlah dapat mencapai ratusan bahkan ribuan ekor.

Semakin kecil ukuran tubuhnya, biasanya semakin banyak jumlah teri yang
membentuk kelompok. Sedangkan teri dengan ukuran lebih besar biasanya hidup secara
soliter, yaitu menyendiri dalam jumlah sedikit atau berpasang-pasangan. Kesimpulan ini
diambil karena seringnya ikan teri berukuran besar tertangkap dalam jumlah sedikit.

Teri yang sering tertangkap oleh nelayan umumnya dipancing melalui respon cahaya
dan getaran. Ikan teri cenderung bermigrasi secara bersamaan. Oleh karena kebiasaan ini,
maka sebaran teri menjadi lebih mudah. Migrasi ikan bilis dilakukan dipengaruhi oleh faktor
perubahan musim.

2.5 MAKANAN IKAN TERI

Ikan teri termasuk jenis ikan karnivora. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya gigi
taring runcing yang berguna untuk mengoyak mangsanya. Selain itu, ikan ini juga termasuk
pemakan segala, seperti tumbuhan laut, fitoplankton (plankton bersel satu) dan zooplankton
(plankton berukuran kecil).

3
2.6 JENIS IKAN TERI
Di Indonesia, jenis teri yang banyak dijual di pasaran adalah teri medan, teri jengki,
dan teri nasi. Namun selain ketiga jenis tersebut, masih ada jenis-jenis teri lainnya. Berikut
ini adalah beberapa macam ikan teri yang tersebar di seluruh perairan dunia, yaitu:

2.6.1 Teri Medan


Teri Medan memiliki ciri tubuh berwarna putih dan berukuran sedang. Meski dinamakan
demikian, namun ikan ini tidak hanya ditemukan di perairan Sumatera Utara, tapi juga hidup
di perairan lainnya di Indonesia. Disebut teri medan karena banyak makanan dari Medan
yang berbahanikan teri ini.

2.6.2 Teri Jengki


Teri jengki mempunyai ciri seperti teri pada umumnya, akan tetapi ukurannya lebih besar
dibanding teri medan dan teri nasi.

2.6.3 Teri Nasi


Ikan ini dinamakan teri nasi karena ukurannya yang sangat kecil, lebih kecil dari teri medan.
Ikan teri ini memiliki aroma yang sangat khas. Oleh karena ukurannya yang sangat kecil, teri
nasi sering dijadikan bahan tambahan untuk camilan, misalnya rempeyek teri.

2.6.4 Teri Eropa


Jenis teri ini banyak ditemukan di perairan Eropa dan Afrika, serta di Laut Mediterania dan
Laut Hitam. Teri Eropa masih berkerabat dengan ikan haring yang juga banyak terdapat di
Eropa.

2.6.5 Teri Afrika Selatan


Teri ini memiliki nama latin Engraulis capensis. Populasinya banyak ditemukan di perairan
samudra Atlantik bagian tenggara, tepatnya di sekitar Namibia, Afrika.

2.6.6 Teri Australia


Jenis teri ini bernama latin Engraulis australis. Ikan teri Australia tersebar di perairan
Australia bagian tenggara hingga ke Selandia Baru.

2.6.7 Teri Argentina


Teri Argentina mempunyai nama latin Engraulis anchoita. Ikan ini tersebar di perairan
Argentina, Uruguay, dan Brazil. Tubuh teri Argentina berkisar antara 17 sampai 22 cm.

2.6.8 Teri Jepang


Ikan teri Jepang mempunyai ukuran tubuh hampir sama dengan teri di Indonesia. Teri ini
memiliki nama latin Engraulis japonicus. Saat musim kawin, ikan teri Jepang akan bermigrasi
ke perairan di sekitar Taiwan.

4
2.7 Beragam Manfaat untuk Kesehatan
Ikan teri memiliki banyak manfaat, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa
manfaat ikan teri bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui, yaitu:

 Kaya nutrisi yang baik bagi kesehatan


Manfaat ikan teri tak terlepas dari kandungan nutrisi di dalamnya. Ikan teri kaya akan protein,
lemak, kalsium, zat besi, dan kalium. Selain itu, ikan teri juga mengandung fosfor,
magnesium, zinc, niacin, folat, vitamin A, dan vitamin E. Aneka nutrisi ini menjadikan
manfaat ikan teri sebagai salah satu lauk yang baik bagi kesehatan tubuh.

 Ikan teri baik dikonsumsi oleh penderita diabetes


Salah seorang dokter ahli penyakit diabetes mengungkapkan bahwa ikan teri adalah salah
satu makanan yang baik bagi para penderita diabetes. Hal ini dikarenakan ikan teri
mengandung protein dan lemak baik. Ikan teri juga tidak mengandung gula dan karbohidrat,
sehingga tidak memengaruhi kadar gula darah.

 Mampu menjaga kesehatan jantung


Salah satu alasan di balik saran untuk mengonsumsi ikan teri adalah kandungannya yang
baik untuk kesehatan jantung. Ikan teri mengandung banyak minyak ikan. Tak hanya itu,
ikan teri juga mengandung vitamin, mineral, serta asam lemak omega-3 yang baik bagi
kesehatan tubuh. Kandungan terakhir inilah yang dianggap memiliki peran penting dalam
menjaga kesehatan jantung. Namun, perlu diingat bahwa ikan teri banyak diolah dengan
cara digoreng. Cara pengolahan seperti ini dapat membuat ikan teri yang rendah lemak
jenuh jadi memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, sehingga berbahaya bagi
penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengolah
ikan teri dengan cara lain yang lebih sehat.

 Baik untuk kesehatan tulang


Manfaat ikan teri dianggap baik untuk kesehatan tulang karena kandungan kalsiumnya yang
tinggi. Kalsium, magnesium, dan fosfor pada ikan teri, bersama dengan vitamin D dan C,
merupakan sumber nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga tulang tetap kuat.

 Membantu menjaga kesehatan dan fungsi otak


Salah satu cara memelihara kesehatan dan fungsi otak adalah dengan mengonsumsi
makanan bernutrisi tinggi. Ikan teri mengandung aneka lemak baik, seperti asam lemak
omega-3, yang baik untuk menjaga fungsi dan pertumbuhan otak. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa pola makan sehat yang memasukkan ikan di dalamnya dapat
mencegah dampak buruk efek penuaan pada otak, serta mengurangi risiko depresi dan
stroke.

5
2.8 NILAI GIZI IKAN TERI

Walaupun ikan teri enak dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun bagi Anda
yang menderita asam urat disarankan untuk menghindari konsumsi ikan teri, terutama untuk
jenis teri yang telah diolah menjadi ikan asin. Ini dikarenakan ikan asin mengandung
senyama purin dalam jumlah yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan kekambuhan asam
urat.

Penelitian terkait manfaat ikan teri memang masih sangat sedikit. Namun karena ikan
teri mengandung beragam nutrisi, tak ada salahnya memasukkan ikan teri dalam menu
harian Anda. Hanya saja, pastikan anggota keluarga yang menderita hipertensi dan asam
urat tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan.

6
2. 9 PROSES PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

A. Deskripsi Ikan Teri Asin


Ikan teri asin umumnya dibuat dari jenis ikan stolephorus sp dan diduga sumberdaya
perikanan ini selalu tertangkap hampir setiap teri diolah dengan cara penggaraman,
perebusan dan pengeringan. Produk ini dapat disimpan berbulanbulan pada suhu ruang dan
dalam wadah yang tertutup rapat. Ikan teri asin juga bisa disimpan pada lemari pendingin
untuk memperpanjang umur simpannya.

Gambar 2. Ikan Teri Asin

B. Standar Mutu Ikan Teri Asin


Pengolahan ikan teri asin harus berdasarkan SNI 2708.3:2009. Lokasi pengolahan,
peralatan yang digunakan serta bahan baku yang akan diolah harus diperhatikan
kebersihannya. Sehingga diperoleh ikan teri asin yang berkualitas dan bermutu tinggi.

C. Menyiapkan Bahan dan Alat


Bahan-bahan yang digunakan :
 Ikan teri (sesuai dengan SNI 2708.2:2009)
 Garam (sesuai dengan SNI 01-4435-2000)
 Air bersih
Air yang dipakai sebagai bahan penolong untuk kegiatan di unit pengolahan harus
memenuhi persyaratan kualitas air minum yang sesuai dengan ketentuan tentang syarat
untuk pengawasan kualitas air minum.
 Es
Es yang digunakan harus berdasarkan SNI 01- 4872.1.2006. Dalam penggunaannya, es
ditangani dan disimpan di tempat yang bersih agar terhindar dari kontaminasi.

7
Persyaratan peralatan :
Semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam penanganan ikan teri asin kering
mempunyai permukaan halus dan rata, tidak mengelupas, tidak berkarat, tidak merupakan
sumber cemaran jasat renik, tidak retak dan mudah dibersihkan. Semua peralatan dalam
keadaan bersih sebelum, selama dan sesudah digunakan.
Alat-alat yang digunakan :
1. Baskom pencucian Digunakan sebagai tempat pencucian ikan dan sebagai tempat
sementara untuk ikan yang sudah bersih sebelum dilakukan proses perebusan.

Gambar 3. Proses pencucian ikan dengan air bersih

2. Bak penggaraman
3. Keranjang plastik
4. Meja pemprosessan

Gambar. Proses sortasi ikan teri

5. Timbangan
6. Kompor

8
7. Kuali perebusan
8. Saringan
9. Sendok pengaduk
10. Para-para penjemuran atau oven pengeringan Setelah ikan teri direbus, ikan dijemur
dibawah sinar matahari, diletakkan diatas para-para yang ditinggikan 1 meter dari tanah.
Peninggian ini berfungsi untuk menghindari ikan dari pencemaran yang diakibatkan oleh
kotoran binatang seperti anjing, kucing, ayam, dll. Penjemuran dengan sinar matahari telah
dilakukan oleh masyarakat nelayan secara turun temurun, meskipun jenis pengeringan ini
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya kondisi suhu pengeringan yang tidak bisa diatur,
pengeringan yang relatif lama, dan kehigienisan yang masih belum bisa dijamin akibat
pencemaran yang diakibatkan oleh binatang.

Gambar 4. Penjemuran ikan teri dengan sinar matahari

Untuk sekala industri, penjemuran menggunakan oven pengeringan lebih menghasilkan


kualitas ikan teri yang lebih terjamin. Disamping suhu pengeringan bisa diatur, lama
pengeringan bisa ditentukan dan kebersihan produk terjamin. Negara-negara seperti
Malaysia, Singapura, Thailand telah menggunakan jenis pengeringan ini untuk menghasilkan
produk ikan teri mereka yang berkualitas tinggi.

Gambar 5. Pengeringan ikan teri dengan menggunakan oven dryer

9
D. Prosedur pengolahan

a) Ikan teri dicuci dengan air bersih yang mengalir. Pencucian ini bertujuan untuk
menghilangkan lendir, kotoran/lumpur pada ikan. Selain itu juga untuk menghilangkan
campuran sisik ikan-ikan lain yang menyatu dengan ikan teri.
b) Melakukan sortasi agar ikan teri yang dihasilkan memiliki jenis dan ukuran yang sama.
c) Dilakukan perendaman dalam air garam (15%) selama 5 menit.
d) Kemudian ikan teri direbus dalam air garam (15%) yang mendidih selama 3 menit.
e) Ikan teri diangkat dan ditiriskan. Tujuan penirisan ini untuk menghilangkan air bekas
perebusan.
f) Setelah air turun, ikan teri dijemur diatas parapara atau di masukkan ke dalam oven dryer.
Lama pengeringan 1-2 hari menggunakan sinar matahari dan 5-8 jam menggunakan oven
dryer dengan suhu 50°C.
g) Setelah ikan teri kering, ikan di angin-anginkan diruang terbuka sampai dingin.
h) Setelah itu dikemas dalam kemasan plastik dan diberi label.

Ikan teri

Cuci ikan dengan air bersih yang mengalir

Sortir ikan berdasarkan jenis dan ukuran

Rendam ikan teri didalam air garam 15% selama 5 menit

Rebus ikan teri selama 3 menit dalam air mendidih yang telah ditambahkan garam 15 %

Angkat menggunakan saringan

Dijemur dibawah terik matahari atau menggunakan oven pengeringan

Setelah kering ikan teri dikemas dan diberi label

10
E. Pengemasan
Pengemasan merupakan faktor yang penting dalam menjaga mutu dan kualitas produk. Ikan
teri asin yang sering dijajakan di pasar-pasar tradisional umumnya diletakkan saja di dalam
karton atau plastik. Jika pembeli datang maka penjual membungkus ikan teri tersebut pada
selembar kertas koran. Berbeda hal nya dengan ikan teri yang dijual di dalam supermarket.
Ikan teri ini di kemas dengan kemasan yang menarik, yang terbuat dari plastik dan di beri
label. Sistem pengemasan ikan teri perlu diperhatikan oleh nelayan pengolah terutama untuk
menjaga kualitasnya. Bahan kemasan untuk ikan teri harus bersih, tidak mencemari produk
yang dikemas, terbuat dari bahan yang baik dan memenuhi persyaratan bagi produk ikan
kering. Produk ikan teri sebaiknya dikemas dengan cepat, cermat secara saniter dan
higienis. Pengemasan dilakukan dalam kondisi yang dapat mencegah terjadinya kontaminasi
dari luar terhadap produk. Penyimpanan ikan teri asin dapat dilakukan didalam gudang
penyimpanan dengan suhu ruang atau didalam lemari es dengan suhu 5 °C.

11
BAB III

PENUTUP

3.0 KESIMPULAN

Setelah mengetahui beragam manfaat ikan teri, saya semakin sadar akan kebutuhan
tubuh yang harus dipenuhi. Teri salah satu merupakan ikan yang cukup ekonomis dan dapat
diolah dengan beragam olahan masakan. Karena populasi ikan teri masik banyak jadi
sepenuhnya kita memanfaatkan untuk kita jual dalam bentuk ikan teri asin atau hasil
masakan.

Dengan wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan dan adanya sumber
daya alam yang melimpah, perlu semaksimal mungkin memanfaatkannya dengan baik.

3.1 SARAN

Ikan Teri melimpah pada saat musim panen, namun demikian tingkat pemanfaatan di
Sebagian besar wilayah penyebaran Ikan Teri masih relatif kecil. Beberapa kelemahan dan
keterbatasan yang melekat pada pengukuran hasil nelayan diantaranya adalah modal, skil
atau penguasaan teknologi yang masih sederhana, musim dan kurangnya akses pasar juga
dapat mempengaruhi kelemahan dan keterbatasan penyebaran Ikan Teri.

12
Daftar Pustaka

Ikan Teri Ikan Pelagis Unggulan Indonesia


https://www.greeners.co/flora-fauna/ikan-teri-ikan-pelagis-unggulan-indonesia/

Klasifikasi dan morfologi Ikan Teri


https://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-ikan-teri/

13

Anda mungkin juga menyukai