Oleh :
Abiyyu Naufal Restufani
57213113642
TPH - A
Dosen Pengampu :
Ir. Asriani, M.Pi.
SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul "KLASIFIKASI, NILAI GIZI, PROSES
PENGOLAHAN PADA IKAN TERI" dengan tepat waktu.
Paper disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahan Baku Perikanan. Selain itu,
paper ini bertujuan menambah wawasan tentang Ikan Teri bagi para pembaca dan juga bagi
saya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Asriani, M.Pi selaku dosen Mata
Kuliah Bahan Baku Perikanan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya paper ini.
Saya menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Istilah ikan teri sering digunakan untuk menyebut ikan air laut berukuran kecil. Ikan-
ikan tersebut umumnya berasal dari famili Engraulidae. Ikan yang termasuk ke dalam
keluarga ini sangat beragam, namun istilah ini merujuk pada ikan yang panjangnya kurang
dari 5 cm.
Ikan teri merupakan jenis ikan kecil yang kerap diolah menjadi lauk pelengkap
hidangan atau cemilan. Di indonesia, ikan teri ditemukan dibeberapa wilayah perairan seperti
Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Selat Madura, dan perairan lainnya. Mereka termasuk
jenis ikan yang hidup bergerombol hingga mencapai ribuan ekor. Ikan teri juga sering
melakukan migrasi dan menyebar karena dipengaruhi oleh perubahan musim pada daerah
tertentu.
Bernama latin Stolephorus sp., ikan teri bersifat pelagis dan bertempat di perairan
pesisir maupun estuaria. Namun, beberapa jenis dapat hidup pada salinitas rendah antara
10 sampai 15 persen.
Ikan teri biasanya dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi. Teri dapat dioleh dengan
berbagai cara sesuai kebiasaan memasak di masing-masing daerah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KLASIFIKASI
Ikan yang hidup berkelompok dalam jumlah besar di lautan ini diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kerajaan Animalia
Fillum Chordata
Kelas Actinopterygii
Ordo Clupeiformes
Famili Engraulidae
2.2 MORFOLOGI
Selain dinamakan ikan teri, ikan-ikan berukuran kecil ini juga disebut sebagai ikan bilis
dengan ciri sebagai berikut:
Memiliki bentuk tubuh silindris atau bulat memanjang
Bagian perutnya berbentuk membulat
Kepalanya berukuran pendek
Mulut terlihat jelas dan berbentuk runcing
Pada mulutnya terdapat sayatan di bagian agak ke dalam hingga ke belakang mata
Rahang bawahnya lebih pendek dibandingkan rahang atas
Memiliki gigi taring runcing untuk memangsa makanan
Letak anusnya cenderung lebih ke belakang
Warna ikan bilis beragam sesuai jenisnya, mulai dari tidak berwarna, agak keperakan,
hingga agak kemerahan
Sepanjang tubuh ikan teri terdapat garis putih berwarna keperakan memanjang mulai dari
kepala hingga ekor
Teri mempunyai sisik yang teksturnya tipis dan mudah lepas
Ukuran tubuhnya mulai dari 1 cm sampai 5 cm, namun ada juga jenis teri dari famili
Engraulidae yang mencapai panjang hingga 23 cm
Ikan teri memiliki lambung
Panjang ususnya sama atau lebih pendek dari panjang tubuhnya
2
2.3 HABITAT DAN SEBARANNYA
Ikan teri hidup di perairan pesisir. Habitatnya tersebar di kawasan pantai di samudra
Atlantik, Hindia dan Pasifik. Di Indonesia, ikan dengan nama latin Stolephorus sp. ini
populasinya melimpah di kawasan Selat Madura, perairan Sumatra Barat, Sulawesi
Tenggara, dan perairan lainnya. Pada umumnya, ikan teri hidup di perairan beriklim sedang.
Teri termasuk ikan musiman, dimana para nelayan umumnya banyak menangkap ikan ini
pada bulan Februari hingga Agustus. Meski begitu, jumlah tangkapan paling tinggi biasanya
pada 2 bulan terakhir, yaitu Juli dan Agustus.
Ikan teri hidup secara bergerombol dalam kawanan besar. Tujuannya ialah agar
kelompok ikan dapat bertahan dari serangan ikan pemangsa. Sebuah kawanan ikan teri
jumlah dapat mencapai ratusan bahkan ribuan ekor.
Semakin kecil ukuran tubuhnya, biasanya semakin banyak jumlah teri yang
membentuk kelompok. Sedangkan teri dengan ukuran lebih besar biasanya hidup secara
soliter, yaitu menyendiri dalam jumlah sedikit atau berpasang-pasangan. Kesimpulan ini
diambil karena seringnya ikan teri berukuran besar tertangkap dalam jumlah sedikit.
Teri yang sering tertangkap oleh nelayan umumnya dipancing melalui respon cahaya
dan getaran. Ikan teri cenderung bermigrasi secara bersamaan. Oleh karena kebiasaan ini,
maka sebaran teri menjadi lebih mudah. Migrasi ikan bilis dilakukan dipengaruhi oleh faktor
perubahan musim.
Ikan teri termasuk jenis ikan karnivora. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya gigi
taring runcing yang berguna untuk mengoyak mangsanya. Selain itu, ikan ini juga termasuk
pemakan segala, seperti tumbuhan laut, fitoplankton (plankton bersel satu) dan zooplankton
(plankton berukuran kecil).
3
2.6 JENIS IKAN TERI
Di Indonesia, jenis teri yang banyak dijual di pasaran adalah teri medan, teri jengki,
dan teri nasi. Namun selain ketiga jenis tersebut, masih ada jenis-jenis teri lainnya. Berikut
ini adalah beberapa macam ikan teri yang tersebar di seluruh perairan dunia, yaitu:
4
2.7 Beragam Manfaat untuk Kesehatan
Ikan teri memiliki banyak manfaat, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa
manfaat ikan teri bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui, yaitu:
5
2.8 NILAI GIZI IKAN TERI
Walaupun ikan teri enak dan memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun bagi Anda
yang menderita asam urat disarankan untuk menghindari konsumsi ikan teri, terutama untuk
jenis teri yang telah diolah menjadi ikan asin. Ini dikarenakan ikan asin mengandung
senyama purin dalam jumlah yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan kekambuhan asam
urat.
Penelitian terkait manfaat ikan teri memang masih sangat sedikit. Namun karena ikan
teri mengandung beragam nutrisi, tak ada salahnya memasukkan ikan teri dalam menu
harian Anda. Hanya saja, pastikan anggota keluarga yang menderita hipertensi dan asam
urat tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan.
6
2. 9 PROSES PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN
7
Persyaratan peralatan :
Semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam penanganan ikan teri asin kering
mempunyai permukaan halus dan rata, tidak mengelupas, tidak berkarat, tidak merupakan
sumber cemaran jasat renik, tidak retak dan mudah dibersihkan. Semua peralatan dalam
keadaan bersih sebelum, selama dan sesudah digunakan.
Alat-alat yang digunakan :
1. Baskom pencucian Digunakan sebagai tempat pencucian ikan dan sebagai tempat
sementara untuk ikan yang sudah bersih sebelum dilakukan proses perebusan.
2. Bak penggaraman
3. Keranjang plastik
4. Meja pemprosessan
5. Timbangan
6. Kompor
8
7. Kuali perebusan
8. Saringan
9. Sendok pengaduk
10. Para-para penjemuran atau oven pengeringan Setelah ikan teri direbus, ikan dijemur
dibawah sinar matahari, diletakkan diatas para-para yang ditinggikan 1 meter dari tanah.
Peninggian ini berfungsi untuk menghindari ikan dari pencemaran yang diakibatkan oleh
kotoran binatang seperti anjing, kucing, ayam, dll. Penjemuran dengan sinar matahari telah
dilakukan oleh masyarakat nelayan secara turun temurun, meskipun jenis pengeringan ini
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya kondisi suhu pengeringan yang tidak bisa diatur,
pengeringan yang relatif lama, dan kehigienisan yang masih belum bisa dijamin akibat
pencemaran yang diakibatkan oleh binatang.
9
D. Prosedur pengolahan
a) Ikan teri dicuci dengan air bersih yang mengalir. Pencucian ini bertujuan untuk
menghilangkan lendir, kotoran/lumpur pada ikan. Selain itu juga untuk menghilangkan
campuran sisik ikan-ikan lain yang menyatu dengan ikan teri.
b) Melakukan sortasi agar ikan teri yang dihasilkan memiliki jenis dan ukuran yang sama.
c) Dilakukan perendaman dalam air garam (15%) selama 5 menit.
d) Kemudian ikan teri direbus dalam air garam (15%) yang mendidih selama 3 menit.
e) Ikan teri diangkat dan ditiriskan. Tujuan penirisan ini untuk menghilangkan air bekas
perebusan.
f) Setelah air turun, ikan teri dijemur diatas parapara atau di masukkan ke dalam oven dryer.
Lama pengeringan 1-2 hari menggunakan sinar matahari dan 5-8 jam menggunakan oven
dryer dengan suhu 50°C.
g) Setelah ikan teri kering, ikan di angin-anginkan diruang terbuka sampai dingin.
h) Setelah itu dikemas dalam kemasan plastik dan diberi label.
Ikan teri
↓
Cuci ikan dengan air bersih yang mengalir
↓
Sortir ikan berdasarkan jenis dan ukuran
↓
Rendam ikan teri didalam air garam 15% selama 5 menit
↓
Rebus ikan teri selama 3 menit dalam air mendidih yang telah ditambahkan garam 15 %
↓
Angkat menggunakan saringan
↓
Dijemur dibawah terik matahari atau menggunakan oven pengeringan
↓
Setelah kering ikan teri dikemas dan diberi label
10
E. Pengemasan
Pengemasan merupakan faktor yang penting dalam menjaga mutu dan kualitas produk. Ikan
teri asin yang sering dijajakan di pasar-pasar tradisional umumnya diletakkan saja di dalam
karton atau plastik. Jika pembeli datang maka penjual membungkus ikan teri tersebut pada
selembar kertas koran. Berbeda hal nya dengan ikan teri yang dijual di dalam supermarket.
Ikan teri ini di kemas dengan kemasan yang menarik, yang terbuat dari plastik dan di beri
label. Sistem pengemasan ikan teri perlu diperhatikan oleh nelayan pengolah terutama untuk
menjaga kualitasnya. Bahan kemasan untuk ikan teri harus bersih, tidak mencemari produk
yang dikemas, terbuat dari bahan yang baik dan memenuhi persyaratan bagi produk ikan
kering. Produk ikan teri sebaiknya dikemas dengan cepat, cermat secara saniter dan
higienis. Pengemasan dilakukan dalam kondisi yang dapat mencegah terjadinya kontaminasi
dari luar terhadap produk. Penyimpanan ikan teri asin dapat dilakukan didalam gudang
penyimpanan dengan suhu ruang atau didalam lemari es dengan suhu 5 °C.
11
BAB III
PENUTUP
3.0 KESIMPULAN
Setelah mengetahui beragam manfaat ikan teri, saya semakin sadar akan kebutuhan
tubuh yang harus dipenuhi. Teri salah satu merupakan ikan yang cukup ekonomis dan dapat
diolah dengan beragam olahan masakan. Karena populasi ikan teri masik banyak jadi
sepenuhnya kita memanfaatkan untuk kita jual dalam bentuk ikan teri asin atau hasil
masakan.
Dengan wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan dan adanya sumber
daya alam yang melimpah, perlu semaksimal mungkin memanfaatkannya dengan baik.
3.1 SARAN
Ikan Teri melimpah pada saat musim panen, namun demikian tingkat pemanfaatan di
Sebagian besar wilayah penyebaran Ikan Teri masih relatif kecil. Beberapa kelemahan dan
keterbatasan yang melekat pada pengukuran hasil nelayan diantaranya adalah modal, skil
atau penguasaan teknologi yang masih sederhana, musim dan kurangnya akses pasar juga
dapat mempengaruhi kelemahan dan keterbatasan penyebaran Ikan Teri.
12
Daftar Pustaka
13