Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala tuntunan dan
rahmatnya dan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi p a r a pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Laporan ini penuli akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan yang bersi atmembangun untuk kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1. Klasifikasi Ikan Teri (Stolephorus sp.)..........................................................3
2.2. Morfologi Ikan Teri (Stolephorus sp.)..........................................................3
2.3. Komposisi Kimia Dan Kandungan Gizi Ikan Teri........................................4
2.4 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tongkol ( Euthynnus affinis )......................5
2.5 Klasifikasi ikan tongkol.................................................................................5
2.6 Morfologi ikan tongkol..................................................................................5
2.7 Komposisi kimia ikan tongkol.......................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
METODOLOGI.......................................................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................7
3.2 Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data..............................................7
3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................................7
BAB IV....................................................................................................................8
PEMBAHASAN......................................................................................................8
4.1 Proses Pembekuan di PT.AGP.......................................................................8
BAB V......................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan....................................................................................................9
5.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Maluku Tenggara terdapat 2 wilayah pengelolaan kelautan
yaitu: wilayah pengelolaan V (laut Banda) dan wilayah pengelolaan VI (laut
Arafura). Total potensi lestari kedua wilayah tersebut sebesar 1.040.500 ton/tahun
dan jumlah tangkapan yang diperoleh (JTB) sebesar 832.300 ton/tahun. Tingkat
pemanfaatan baru mencapai ± 16% dari potensi yang tersedia. Demikian wilayah
kabupaten Maluku Tenggara adalah merupakan wilayah pengelolaan perikanan
yang memiliki potensi yang sangat besar untuk di kembangkan.
Total area penangkapan ikan di kabupaten Maluku Tenggara adalah
sebesar 34.140 Km², yang terdiri dari kepulauan Kei 17.879 Km², dan kepulauan
Aru sebesar 16.261 Km² (berdasarkan SK Menteri Perikanan Republik Indonesia,
tanggal 5 April 1999, No.KPTS/IK/120/4/1999, tentang jalur-jalur penangkapan).
Produksi perikanan tahun 2013 sebesar 61 994,7 Ton dan jumlah
tangkapan tersebut di perbolehkan (JTB) dengan nilai produksi 342.108.950
rupiah. Produksi perikanan tersebut di peroleh dari komoditi-komoditi perikanan
seperti: ikan pelagis, ikan demersal dan ikan karang dan non Ikan. Jenis- jenis
Ikan Pelagis besar yang selama ini telah di eksploitasi dan dieksport.
PT. Agung Gatra Permai (AGP) merupakan salah satu perusahan yang
berada di Kabupaten Maluku Tenggara yang bergerak dibidang budidaya dan
pengolahan hasil perikanan. PT. Agung Gatra Permai memproduksikan berbagai
jenis produk seperti ikan teri beku, ikan tenggiri beku, kakap merah beku,
cakalang beku dan cumi beku. Ada pun yang melatar belakangi pengambilan
judul proses pembekuan ikan teri karena potensi pasar yang luas dan minat dari
yang masyarakat banyak yang mengkonsumsi ikan serta mudah didapat.
PT. Bintang Karya Sejati (BKS) merupakan salah perusahan yang berada di
kabupatan Maluu Tenggara yang bergerak dibidang pengolahan hasil perikanan.
Jenis jenis ikan pelagis kecil, pelagis besar, ikan demersal dan non ikan.

1
1.2 Tujuan.
Untuk mengetahui secara singkat proses pengolahan di PT. Agung Gatra
Permai dan PT. Bintang Karya Ssejati.

1.3 Manfaat.
Manfaat dari kegiatan Praktek adalah:
1) Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan menambah
pengalaman mahasiswa tentang pembekuan ikan serta melatih
mahasiswa secara langsung untuk bekerja di perusahan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Ikan Teri (Stolephorus sp.)
Ikan teri merupakan jenis ikan kelompok kecil yang termasuk famili
Clupeidae dengan ordo Malacopterygii yang berwarna tubuh perak kehijauan
ataupun kebiruan. Ikan ini memiliki panjang tubuh berkisar 145 mm bahkan juga
ada mencapai 7-8 cm, berbentuk pipih, dengan ukuran relatif kecil seperti yang
terlihat pada Gambar 1. Pada bagian liniea latelaris berwarna putih perak yang
memanjang dari ekor sampai kepala.( Saanin, 1984)

Gambar 1.Ikan Teri (Stolephorussp.)


(Sumber : koleksi pribadi)

Menurut Saanin (1984), klasifikasi ikan teri adalah sebagai berikut :


Pylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Famili : Clupeidae
Genus : Stolephorus
Spesies : Stolephorus sp.
2.2. Morfologi Ikan Teri (Stolephorus sp.)
Ikan teri termasuk ke dalam ordo Malacopterygii, famili Clupeidae, genus
Stolephorus dan spesies Stolephorus sp. Ciri-ciri umum dari spesies ini
mempunyai panjang 7-8 Cm, sisiknya tipis dan mudah terlepas, linie lateral
terletak antara sirip dada dan sirip perut dan berwarna keperakan (Saanin, 1984).
Ikan dari marga Stolephorus ini dikenal di Jawa dengan nama teri.
Sedikitnya ada sembilan jenis teri yang terdapat di Indonesia, misalnya

3
Stolephorus heterolobus, Stolephorus insularis, Stolephorustri, Stolephorus
baganensis, Stolephorus zollingeri, Stolephorus commersonii dan Stolephorus
indicus. Ikan teri jenis Stolephorus commersonii dan Stolephorus indicus bisa
mencapai ukuran panjang 17,5 cm dan dikenal dengan teri kasar atau gelagah
karena ukurannya yang besar. Teri banyak ditangkap karena mempunyai arti
penting sebagai bahan makanan yang dapat dimanfaatkan baik sebagai ikan segar
maupun ikan kering. Ikan teri tersebut banyak dikomsumsi dalam bentuk segar,
(Saanin, 1984).
2.3. Komposisi Kimia Dan Kandungan Gizi Ikan Teri
Adanya variasi dalam komposisi kimia maupun komposisi penyusunnya
disebabkan karena faktor biologis dan alami. Faktor biologi antara lain jenis ikan,
umur dan jenis kelamin. Faktor alami yaitu faktor luar yang tidak berasal dari
ikan, yang dapat mempengaruhi komposisi daging ikan. Golongan faktor ini
terdiri atas daerah kehidupannya, musim dan jenis makanan yang tersedia
(Muchtadi dan Sugiono, 1990).
Ikan teri adalah bahan makanan hewani laut yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Ikan Teri mengandung energi sebesar 74 kilokalori,
protein 10,3 gram, karbohidrat 4,1 gram, lemak 1,4 gram, kalsium 972 miligram,
fosfor 253 miligram, dan zat besi 3,9 miligram. Selain itu di dalam Ikan Teri juga
terkandung vitamin A sebanyak 42 IU, vitamin B1 0,24 miligram dan vitamin C 0
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram
Ikan Teri, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100%. (SNI 01-2733-
1992).

4
2.4 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tongkol ( Euthynnus affinis )
Ikan tongkol merupakan salah satu ikan yang termasuk kedalam ikan tuna
kecil, yang memiliki badan memanjang, tidak memiliki sisik dan juga mempunyai
sirip punggung yang sangat keras. Ikan tongkol ini termasuk kedalam famili
scombridae dengan genus euthynnus yang memiliki ukuran yang lumayan besar,
dengan panjang sekitar 50-60 cm dan juga berwarna abu-abu serta memiliki
daging debal berwarna merah tua.

2.5 Klasifikasi ikan tongkol


Menurut saenan, 1984 klasifikasi ikan tongkol ini adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Famili : Scombridae
Genus : Euthynnus
Spesies : Euthynnus affinis
2.6 Morfologi ikan tongkol
Ikan tongkol ini memiliki bagian kepala memanjang dan agak meruncing
dengan mulut yang meruncing kebawah, selain itu memiliki bagian kelapa
berawarna abu – abu yang mengkilat. Bagian badan memanjang dengan bentuk
pipih disertai dengan adanya sirip punggung, dubur, perut dan juga dada pada
bagian pangkal melengkung pada tubuh. sehingga bagian sirip tersebut dapat
dilipat masuk kedalam lekukan tersebut. Dan bagian belakang dari sirip punggung

5
dan sirip dubur tersebut merupakan sirip tambahan kecil yang disebut dengan
finlet. ( Djunhanda, 1981 )
2.7 Komposisi kimia ikan tongkol
Komponen kimia utam dari daging ikan adalah air, protein dan lemak yang
mencapai 98 % dari total berat daging. Selain itu, komponen ini juga sangat
mempengaruhi terhadap nilai nutrisi, sifat fungis, kualitas sensori dan stabilitas
penyimpanan pada daging. Kandungan komponen kimia lainnya itu berupa
karbohidrat, vitamin dan mineral berkisar 2 % yang sangat memiliki peran penting
dalam biokima didalam jaringan ikan yang sudah mati ( Sikoski, 1994 ).
Kandungan gizi ikan tongkol ini berupa kadar air 71.00-76.776 %, protein
21.60-26.30 %, lemak 1.30-2.10 %, mineral 1.20-150 % dan abu 1.45-3.40 %.
Secara umum bagian ikan yang dikonsumsi berkiasr antara 45 – 50 %. ( Suzuki,
1981 )

6
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat.
Waktu kegiatan Praktek di PT. Agung Gatra Permai dan PT. Bintang Karya
Sajati berlangsung selama satu hari yaitu dari tanggal 6 Juli 2018.
3.2 Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data
Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :
1. Data Primer
Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
•Wawancara, Observasi, Tes,
•Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
•Pengukuran Fisik
•Percobaan Laboratorium
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
•Biro Pusat Statistik (BPS)
•Rumah sakit
•Lembaga atau institusi
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran,
penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan
alat rekam elektronik
2. Wawancara
Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan
sumberdatanya, baik melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference.
Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti.
3. Dokumen
Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari
lembaga/institusi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang
lain.

7
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Pembekuan di PT.AGP.
Berdasarkan proses pembekuan di PT. AGP yang menggunkan ikan teri,
kakap Merah, cumi, Kurita, sakuda, cakalang, layang dan ikan tengiri. Ikan yang
PT. AGP melakukan pengolahan PT AGP sudah pasarkan dalam Negara timika
ambon dan Surabaya dan ekspor ke china tailandia dan Japang.
Proses Pembekuan ikan pada PT. Agung Gatra Permai yaitu penerimaan
bahan baku, pencucian I, penyortiran, pencucian II, penimbangan, penyusunan,
pembekuan, pengelasan (glazing), pengepakan penyimpanan dan expor.
Berdasarkan proses pembekuan di PT. BKS yang menggunkan ikan
kerapu, kakap Merah, sakuda, cakalang, layang dan ikan tengiri. Ikan yang PT.
BKS melakukan pengolahan PT BKS sudah pasarkan dalam Negara timika,
ambon dan Surabaya.
Proses Pembekuan ikan pada PT.BKS yaitu penerimaan bahan baku,
pencucian I, penyortiran, pencucian II, penimbangan, penyusunan, pembekuan,
pengelasan (glazing), pengepakan penyimpanan dan expor.

8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.

Dalam praktek ini penulis simpulkan bahwa proses pembekuan ikan dan
non ikan di PT. AGP dan PT. BKS.
Proses Pembekuan ikan pada PT.BKS yaitu penerimaan bahan baku,
pencucian I, penyortiran, pencucian II, penimbangan, penyusunan, pembekuan,
pengelasan (glazing), pengepakan penyimpanan dan expor.
5.2 Saran.
Penulis sarankan bahwa proses praktikum ini pada setiap perusahan harus
lihat proses lebih dalam. untuk itu penulis bisah menjelaskan di laporan dan saran
lagi ke dosen bahwa bisah jelaskan sub- bab yang ada pada laporan praktek ini
untuk itu penulis bisa menhikuti sistematika penulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah. R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Bina. 1997. Gizi Olahraga untuk Prestasi. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.
Estiasih T. Dan Ahmadi. 2009 teknologi pengolahan pangan. jakarta. bumi aksara.
Hal 130-140
Kasryno, F. 1993. Teknik Refrigrasi Hasil Perikanan, Jilid II. Jakarta Barat: CV.
Paripurna. Jl. Palapa II/32 Kedoya, kedon jeruk.
Kolbe, E. and D. Kramer. 2007. Planning for fish seafood freezing. Alaska . alaska
sea Grant college program university of Alaska fraibanks. Page 50-90.
Murniyati, A. S dan Sunarman.2000. Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan
Ikan. Percetaan Kanisius. Yogyakarta
Muchtadi, T. R. dan Sugiono. 1990. Penuntun Praktikum Ilmu Pengetahuan Bahan
Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB-Press, Bogor
SNI-01-2733-1992.komposisi gizi ikan teri, kementrian kesehatan indonesia.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Teri.Jilid I dan II. Bina
Cipta. Bogor

10

Anda mungkin juga menyukai