Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IKAN TUNA

DISUSUN OLEH:

Akrima Aisyana (02)

David Jose Giraldy (12)

Ganendra Aby B.(18)

X MIA 1

KELOMPOK 11

SMA NEGERI 90 JAKARTA SELATAN

Jalan Sabar Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12320

Telp. (021) 7341866 Fax. (021) 7341889


KATA PENGANTAR

i
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Makalah yang berjudul “Ikan Tuna” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
pelajaran Prakarya, kami membuat makalah ini dengan tujuan untuk mengetahui materi ikan
tuna dan menambah pengetahuan bagi kami dan siswa siswi lainnya.

Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada guru kami Ibu Emi yang telah
membimbing kami dan memberikan pengetahuannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Terimakasih juga kepada orang tua karena telah memberikan bantuan secara
fisik dan finansial serta semangat dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

Jakarta, Agustus 2016

DAFTAR ISI
Cover

ii
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................4


1.1.Latar Belakang Masalah.............................................................4
1.2.Rumusan Masalah......................................................................5
1.3.Tujuan Penelitian........................................................................5
1.4.Manfaat Penelitian......................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................6


2.1.Sejarah Ikan Tuna.......................................................................6
2.2.Morfologi Ikan Tuna..................................................................6
2.3.Anatomi Ikan Tuna.....................................................................7
2.4.Habitat Ikan Tuna.......................................................................10
2.5.Cara Perkembangbiakan Ikan Tuna............................................11
2.6.Budidaya Ikan Tuna...................................................................12
2.7.Peranan Ikan Tuna......................................................................14

BAB 3 PENUTUP ......................................................................................17


3.1.Kesimpulan.................................................................................17
3.2.Saran...........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia yang beriklim tropis, termasuk perairan tropis, terkenal kaya dalam
perbendaharaan jenis-jenis ikannya. Berdasarkan penelitian dan beberapa literatur diketahui
tidak kurang dari 3.000 jenis ikan yang hidup di Indonesia. Dari 3.000 jenis tersebut
sebanyak 2.700 jenis (90 %) hidup di perairan laut dan sisanya 300 jenis (10 %) hidup di
perairan air tawar dan payau. Dari jumlah tersebut diatas tidak semua tergolong ikan
ekonomis penting. Pengertian ekonomis penting yang dimaksud adalah mempunyai nilai
pasaran yang tinggi volume produksi macro yang tinggi dan luas, serta mempunyai daya
produksi yang tinggi.

Untuk dapat dipahami, bahwa ikan-ikan tersebut tidak hanya dimaksudkan jenis- jenis
ikan yang memang mempunyai kualitas baik dengan nilai harga yang baik pula, seperti ikan
kakap, tenggiri, tongkol, tuna, cakalang, slengseng, kembung, bawal hitam, bawal putih,
bambangan, kerapu, lencam, ekor kuning, beronang, Alu-alu, kuweh dan lain- lain. Akan
tetapi juga jenis-jenis ikan yang kualitas rendah dengan harga murah namun disini secara
macro daya produksinya tinggi, misalnya; teri, petek, kerong-kerong, gerot- gerot, gulamah,
selar, japuh, tembang, sembulak, lemuru, layang, julung-julung, torani, kurisi, beloso, nomei,
manyung, belanak, cucut, pari dan lain-lain (DIRJEN PERIKANAN 1979,
KATIANDAGHO)

Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan
bernafas dengan insang, kelompok vertebrata yakni hewan yang memiliki tulang belakang.
Jenis Ikan dan Keanekaragaman Habitatnya :Tawar Lentik, Air tergenang, (berasal dari kata
lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung Lotik, Air mengalir
(berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai. Jenis
Ikan dan Keanekaragaman Habitatnya  Laut adalah Epipelagik : Permukaan laut pada waktu
air surut sampai kedalaman 100 M. Sampai kedalaman 100 meter itu masih ada fotosintesis
oleh flora laut, dihuni oleh ikan-ikan eufotik, Mesopelagik : Kedalaman 100 - 2000 m.
Dihuni oleh ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu
keperakan atau hitam kelam. Sebaliknya, invertebrata mesopelagik berwarna ungu atau
merah cerah, Batialpelagik, Kedalaman 2000 - 4000 m. Dihuni oleh ikan-ikan batial.

4
Organisme yang hidup di zona ini tidak berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak
tidak berpigmen khususnya hewan-hewan bentik. Tetapi ikan penghuni zona ini berwarna
hitam kelam. Payau (Estuarin) Zona transisi antara 2 macam lingkungan, yaitu : lingkungan
air tawar dan lingkungan laut, Ikan-ikan yang hidup di lingkungan estuarin antara lain :
hering, karper, minaus.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang


dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa itu ikan tuna?


2. Bagaimana sejarah ikan tuna?
3. Bagaimana morfologi dari ikan tuna?
4. Bagaimana anatomi dari ikan tuna?
5. Dimana habitat dari ikan tuna?
6. Bagaimana cara perkembangbiakan dan pemeliharaan ikan tuna?
7. Apa saja peranan dari ikan tuna?

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan ikan tuna
dan memberikan informasi kepada siswa-siswi lainnya mengenai ikan tuna. Untuk
Mengetahui bagaimana sejarah dari ikan tuna. Kemudian untuk mengetahui bagaimana
morfologi dan anatomi dari ikan tuna. Selain itu untuk mengetahui dimana saja habitat dari
ikan tuna. Dan untuk mengetahui bagaimana cara perkembangbiakan dan pemeliharaan dari
ikan tuna.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui materi ikan tuna secara
mendalam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Ikan Tuna

Tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari beberapa
spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang andal
(pernah diukur mencapai 77 km/jam). Ikan tuna merupakan jenis ikan perenang cepat dan
selalu bergerombol bersama ikan sejenisnya. Jenis ikan ini senang melakukan perjalanan jauh
secara bersama – sama, misalnya ribuan ikan tuna sirip biru selatan (southern blue fin tuna)
bisa berpindah dari Samudera Hindia ke sebelah barat Benua Australia hingga Samudera
Selatan dekat Kutub. Jarak ribuan kilometer itu ditempuh dengan kecepatan tinggi sehingga
jenis ikan pelagis ini tergolong sulit ditangkap.

"Tuna" berasal dari perkataan Spanyol atún, dari bahasa Arab ‫ تن‬atau ‫( نون‬tun/tunn), dari
bahasa Latin thunnus, dari bahasa Yunani Kuno: θύννος – yang ditelusuri asal mulanya lagi
berasal dari θύνω (thynō), yang berarti "melesat".

2.2. Morfologi Ikan Tuna

Ikan tuna merupakan keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu, memiliki bentuk
tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo (fusiform), sedikit memipih di sisi-sisinya
dan dengan moncong meruncing, memiliki dua sirip punggung, sirip depan yang biasanya
terpisah dari sirip belakang. Mempunyai jari – jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip
punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor
bercagak agak ke dalam dengan jari – jari penyokong menutup seluruh ujung hipural.
Tubuh ikan tuna kebanyakan dengan wilayah barut badan ( corselet ), yakni bagian di
belakang kepala dan di sekitar sirip dada ditutupi oleh sisik-sisik yang tebal dan agak besar

6
sedangkan bagian tubuh lainnya bersisik kecil atau tanpa sisik, berwarna biru tua dan agak
gelap pada bagian atas tubuhnya hingga kuning keperakan pada atas perut, sebagian memiliki
sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap. Tuna juga
jenis ikan penjelajah yang jauh (highly migration species) dan pemangsa yang tangkas. Hidup
pada daerah thermocline, dilautan lepas dan hidup didaerah karang, mereka berkumpul
(bergerombol) berdasarkan ukuran.

2.3. Anatomi Ikan Tuna

Anatomi pada ikan tuna sama halnya seperti jenis-jenis ikan yang lainnya. Yaitu:

1. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus.

a. Mulut, pada bagian rahangnya terdapat gigi-gigi kecil. Fungsi mulut pada ikan

adalah sebagai alat untuk memasukkan makanan. Makanan oleh ikan tidak dikunyah

atau dicerna seperti pada hewan bertulang belakang lainnya kecuali beberapa jenis

ikan pemakan tumbuhan.

b. Pangkal tenggorokan (pharynx), merupakan lanjutan rongga mulut yang terdapat di

daerah sekitar insang. Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut,

Jika benda yang ditelan bukan makanan maka akan dibuang melalui insang

c. Kerongkongan (esophagus), sangat pendek dan merupakan lanjutan dari pharynx,

berbentuk seperti kerucut dan terdapat di belakang daerah insang. Kerongkongan

berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan.

Pada ikan laut esophagus berperan dalam penyerapan garam.

d. Lambung, merupakan lanjutan dari esophagus dan berupa saluran memanjang yang

agak membesar. Lambung berfungsi sebagai penampung makanan. Pada ikan yang

tidak berlambung fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang

dimodifikasi menjadi kantong yang membesar.

7
e. Pylorus, pylorus berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan, pada beberapa

spesies tertentu, di bagian akhir ventrikulus terdapat tonjolan-tonjolan berbentuk

kantong buntu yang disebut pylorus. Kantong buntu ini berguna untuk memperluas

permukaan dinding ventrikulus agar pencernaan dan penyerapan makanan dapat

berlangsung lebih sempurna.

f. Usus, berbentuk seperti pipa panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya,

berakhir dan bermuara keluar pada lubang anus. Usus merupakan bagian terpanjang

dari saluran penceraan. Pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke

dalam yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dari

pankreas. Usus berfungsi sebagai penyerapan sari makanan.

g. Anus. Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati

anus terletak di sebelah depan saluran genital. Anus berfungsi untuk mengeluarkan

sisa-sisa pencernaan.

Kelenjar Pencernaan

Ikan memiliki 3 kelenjar pencernaan, antara lain;

A. Hati, bentuknya besar, berwarna merah kecoklat-coklatan, letaknya di bagian depan

rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Fungsi hati menghasilkan empedu yang

disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak.

B. Kantong empedu, bentuknya bulat bila berisi penuh, berwarna kehijau-hijauan,

terletak pada bagian depan dari hati, mempunyai saluran yang disebut ductus

cysticus yang bermuara pada usus. Kantong empedu berfungsi untuk menampung

dan menyimpan empedu dan mencurahkannya ke dalam usus bila diperlukan.

Empedu berguna untuk mencernakan lemak.

8
C. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,

fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon

insulin.

2. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi.

3. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb.

4. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal.


Kebanyakan ikan mengeluarkan sampah nitrogen sebagai ammonia. Sebagian sampah itu

dikelurkan/dibuang oleh insang ke air di sekitarnya. Sebagian sampah lain dibuang oleh

ginjal. Ginjal adalah organ ekskresi yang menyaring sampah sehingga keluar dari darah.

5. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina.

Telur sebagian spesies ikan dibuahi secara internal. Pada spesies lain, telur dibuahi

secara eksternal.

6. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir,dan 

sumber-sumber pewarnaan.

7. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang.; organ listrik.

Kebanyakan ikan bergerak dengan melakukan kontraksi sepasang otot pada dua sisi

tulang belakang secara bergantian. Kontraksi ini menghasilkan gerakan turun pada ikan.

Gerakan otot itu ke belakang bersama gerakan sirip membuat ikan bergerak ke depan.

8. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan

penegak tubuh.

9. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan.

Insang pada ikan bukan hanya berfungsi sebagai alat pernapasan. Insang berfungsi pula
sebagai alat ekskresi garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Insang terletak di sebelah kanan dan kiri kepala ikan, di dalam rongga insang. Pada

9
setiap sisi kepala, terdapat 5 – 7 lembar insang. Setiap lembar insang dipisahkan oleh
celah insang. Berikut ini adalah bagian-bagian insang:

a. Lengkung insang: berasal dari tulang rawan


b. Rigi-rigi insang: berfungsi sebagai penyaring air saat bernapas
c. Filamen atau lembar insang: berwarna merah muda (karena mengandung pembuluh
kapiler darah), berbentuk seperti sisir. Filamen mengandung banyak lamela (lapisan
tipis).
10. Sistem peredaran darah (sirkulasi) :  - organnya jantung dan sel-sel darah.; -
mengedarkan O2, nutrisi, dsb.

2.4. Habitat Ikan Tuna


Secara global, terdapat 7 spesies ikan tuna yang memiliki nilai ekonomi penting, yaitu
albacore (Thunnus alalunga), bigeye tuna (Thunus obesus), atlantic bluefin tuna (Thunnus
thynnus), pacific bluefin tuna (Thunnus oreintalis), southern bluefin tuna (Thunnus
maccoyii), yellowfin tuna (Thunnus albacares), dan skipjack tuna (Katsuwonus pelamis).
Kecuali pacific bluefin dan southern bluefin tuna, kelima spesies tuna lainnya hidup dan
berkembang di perairan Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Sejak tahun 2000, total hasil
tangkapan dunia dari 7 spesies ikan tersebut sekitar 4 juta ton/tahun. Perinciannya 65 %
berasal dari Samudra Pasifik, 21 % dari Samudra Hindia dan 14 % dari Samudra Atlantik
(Dahuri, 2008).

Salah satu jenis ikan yang banyak dikenal yaitu tuna sirip kuning atau madidihang,
merupakan ikan epipelagis yang menghuni lapisan atas perairan samudra di atas lapisan
termoklin. Penelitian memperlihatkan bahwa meski madidihang kebanyakan mengarungi
lapisan kolom air 100 m teratas, dan relatif jarang menembus lapisan termoklin, namun ikan
ini mampu menyelam jauh ke kedalaman laut. Seekor madidihang yang diteliti di Samudra
Hindia menghabiskan 85% waktunya di kedalaman kurang dari 75 m, namun tercatat tiga kali
menyelam hingga kedalaman 578 m, 982 m dan yang paling ekstrem hingga 1.160 m.

Tuna sirip kuning ini mempunyai kebiasaan berenang cepat dan bergerombol bersama
ikan yang seukuran, kadang-kadang juga bercampur dengan tuna jenis lainnya. Musim
berbiaknya berlangsung selama musim panas. Ikan-ikan ini memangsa aneka jenis ikan,
krustasea, dan juga cephalopoda. Di laut Halmahera dan Sulawesi, madidihang terutama

10
memangsa ikan (malalugis dan teri), udang dan kepiting; dengan ikan malalugis (ikan layang)
menempati porsi terbesar

2.5. Cara Perkembangbiakan Ikan Tuna


Sama seperti jenis ikan-ikan yang lainnya, ikan tuna berkembangbiak dengan cara
bertelur.
1. Telur
Tuna memulai hidup sebagai telur sekitar 1 mm di lapisan atas air. Setelah sekitar 30 jam
pemijahan, telur siap untuk menetas.

2. Larvae
Telur akan menetas menjadi larvae sekitar 2,5 mm. Larvae bertahan hidup dengan
memakan crustacea kecil seperti copepod dan mikroplankton lainnya.

3. Tuna
Ketika tumbuh sampai 12 mm, tuna kecil mulai mengembangkan pola pigmen kecil yang
membantu membedakan mereka dengan spesies tuna lainnya. Tuna kecil akan tumbuh
menjadi tuna muda yang lebih suka hidup di air dangkal (jauh dari predator besar) dekat
pantai dan juga cenderung lebih ke permukaan (dekat dengan koloni plankton dan ikan kecil).

11
Tuna senang hidup berkelompok, biasanya dengan ukuran yang sama dan tidak terbatas pada
satu spesies, dalam gerombolan dapat ditemukan beberapa tuna dengan spesies berbeda. Tapi
untuk tuna besar, dengan berat lebih dari 500 pound (225 kg), biasanya hidup soliter
(menyendiri). Tuna yang beranjak dewasa mulai berani tinggal di laut dalam dan bahkan
berenang menjelajah samudera. Mereka sendiri telah menjadi predator bagi ikan-ikan kecil,
termasuk tuna muda. Tuna bisa menyelam hingga kedalaman sekitar 1000 m untuk mencari
makanan. Ikan tuna setiap harinya dapat mencerna makanan 15% dari berat tubuhnya.

2.6. Budidaya Ikan Tuna

Potensial Untuk Dibudidayakan

Ikan tuna termasuk dalam kelompok ikan palagis yang memang terkenal aktif dan juga
memiliki pergerakan di air yang leluasa. Kebiasaan dari ikan tuna ini sering hidup secara
bergerombol disaat sedang mencari makan, maka tidak mengherankan jika ikan tuna
mempunyai kecepatan renang sampai 50 km/jamnya. Ikan ini tersebar luas di perairan tropis
dan sub-tropis. Di Indonesia tersebar di laut sepanjang pantai utara dan juga timur Aceh
sampai selat Maluku. Ikan tuna yang terdapat di Indonesia dan sangat mampu untuk
dibudidayakan adalah seperti Bullet Tuna, Frigated Tuna, Eastern Little Tuna, Skipjack
Tuna, Longtail Tuna, Yellowfin Tuna, Albacore, Bigeye Tunadan Southern Bluefin Tuna.

Banyak yang menganggap memelihara dan budidaya dari ikan karnivora seperti ikan tuna ini
kurang ekonomis dibandungan dengan membudidayakan ikan omnivora seperti ikan nila.
Namun, seiring meningkatkan permintaan di pasar akan ikan jenis karnivora ini, maka
menjadikan pembudidayaan ikan tuna ini mampu memberikan keuntungan yang lebih,
walaupun pada nanti saat membudidayakannya sering mendapatkan kendala seperti dalam hal
pemenuhan dari pakan hidup ikan karnivora ini. Namun, jika menekuni dengan

12
serius bisnis pembudidayaan ikan tuna ini akan menghasilkan keuntungan yang besar dengan
memperhatikan cara budidaya dan teknik budidayayang baik dan benar.

Tentukan Metode dan Media

Pertama yang harus diperhatikan dalam cara beternak ikan tuna adalah tentukanlah terlebih
dahulu metode dan juga media dari budidaya ikan ini yang nantinya akan digunakan.
Biasanya dan yang paling sering dalam pemeliharaan budidaya ikan tuna ini dengan
menggunakan keramba jaring apung, yaitu berupa kolam dari jaring-jaring yang sudah
ditancapkan ke dasar dan jaraknya beberapa meter dari bibir pantai. Namun pembudidayaan
ikan tuna ini juga dapat menggunakan kolam resirkulasi, pada kolam yang menggunakan
sistem resirkulasi tertutup yang membuat ikan tuna sangat sulit untuk meloloskan dirinya dan
juga budidayanya tidak akan mencemari lingkungan. Kendala yang harus dihadari dari sistem
resirkulasi adalah kebutuhan listrik dan juga biayanya yang terbilang cukup tinggi.

Pengumpulan Benih

Langkah yang kedua dalam cara ternak ikan tuna ini adalah pengumpulan benih. Pada
umumnya benih dari ikan tuna ini dapat diperoleh dari penangkapan di alam dan kemudian
dibesarkan di kolam dengan tujuan meningkatkan kandungan lemak pada ikan tuna tersebut
yang bisa membuat ikan tuna akan menjadi lebih lezat. Namun untuk ikan tuna sirip biru,
Anda hanya bisa mendapatkan benihnya dari induk dari kolam penangkaran, karena sudah
banyak pengembangan ikan tuna sirip biru saat ini, namun dengan biaya budidaya yang
sangat tinggi dibandingkan membudidayakan ikan tuna jenis lainnya.

Pemberian Pakan

Ketiga adalah dalam hal pemberian pakan tuna. Budidaya dari ikan tuna yang baik dan bagus
akan membutuhkan setidaknya sekitar 2.000 bibit ikan pada setiap periode dari budidaya dan
juga ikan tuna ini akan mengkonsumsi makanan hingga berton-ton pakan. Ikan tuna
merupakan ikan karnivora yang akan memakan ikan jenis lain. Sebaiknya berilah pakan ikan
seperti ikan sarden, ikan pilchard atau ikan teri, karena ikan-ikan tersebut mempunyai
kandungan lemak yang terbilang tinggi dibandingkan ikan jenis lainnya.

13
Pemanenan Ikan Tuna

Hal keempat dalam teknik beternak adalah saat pemanenan ikan tuna. Dalam memanen ikan
tuna sebaiknya langsung untuk turun ke dalam keramba jaring tancap dengan para pekerja
dan kemudian melemparkan tangkapan ikan-ikan tuna tersebut ke dalam perahu kecil yang
sudah disiapkan sebelumnya untuk menampung ikan tuna yang akan dipanen. Lakukanlah
sampai ikan tuna dalam keramba tinggal sedikit dan sulit untuk ditangkap, pakailah pancing
rawai tuna untuk mendapatkan sisa panen ikan tuna yang sulit ditangkap tersebut.

2.7. Peranan atau manfaat Ikan Tuna

Ikan tuna bagi Indonesia merupakan komoditas ekspor terbesar kedua setelah udang.
Dari nilai ekspor sebesar 2 miliar dollar AS per tahun, 20 persen disumbang dari ikan tuna.
Ekspor tuna total dari Indonesia mencapai 200.000 ton per tahun.Ikan tuna banyak digemari
dan dikonsumsi masyarakat karena memiliki banyak kelebihan dan keunggulan. Diantaranya
adalah tekstur daging yang padat, halus dan rasanya enak, juga memiliki nilai gizi yang
cukup tinggi.

Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini
dikenal sebagai sumber protein utama. Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan protein
yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6 - 26,2 g/100 g
daging. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan 13 g.
Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung
hingga 50 persen.

Untuk kelompok ikan tuna, bagian ikan yang dapat dimakan berkisar antara 50 – 60 %
(Stanby, 1963). Kadar protein daging putih ikan tuna lebih tinggi dari pada daging
merahnya.Daging merah ikan adalah lapisan daging ikan yang berpigmen kemerahan
sepanjang tubuh ikan di bawah kulit tubuh.Daging merah mempunyai kandungan mioglobin
tinggi, yang diimbangi dengan banyaknya jaringan pengikat dan pembuluh darah, sementara
daging putih mempunyai jenis-jenis protein yang berkualitas tinggi.

Ikan Tuna sangat bergizi dan merupakan sumber protein, niacin, selenium, triptofan yang
banyak. Ikan Tuna juga kaya akan fosfor, kalium, lemak asam omega-3, magnesium, tiamin,
vitamin B6

14
Berikut manfaat dari ikan tuna yaitu sebagai berikut:

1. Baik untuk kesehatan jantung

Kandungan omega 3 pada ikan tuna dapat meningkatkan konsentrasi HDL atau
kolesterol baik dalam tubuh, menekan terjadinya pembekuan darah, dan menjaga
ritme denyut jantung. Omega 3 juga berkhasiat untuk menjaga fungsi jantung.

2. Mencegah kanker payudara

Kandungan Omega 3 dalam ikan tuna berguna untuk menghambat enzim


proinflammatory yang disebut cyclooxygenase 2 (COX 2) yang merupakan enzim
pendukung terjadinya kanker payudara. Omega 3 juga berkhasiat untuk memperbaiki
DNA.

3. Baik untuk kesehatan mata

Kandungan omega 3 pada ikan tuna berkhasiat untuk menjaga kesehatan mata.
Omega 3 bekerja untuk mencegah tubuh melawan macular degeneration pada mata,
suatu kondisi ketika penglihatan memburuk, yang dapat mengakibatkan kehilangan
penglihatan pada usia lebih dari 50 tahun.

4. Mencegah stroke

Kandungan gizi yang tinggi pada ikan tuna berkhasiat untuk mencegah berbagai
penyakit, termasuk penyakit stroke. Dengan rutin mengkonsumsi ikan tuna, dapat
mengurangi resiko penyakit stroke.

5. Mencegah obesitas

Kandungan EPA yang tinggi pada ikan tuna dapat menstimulasi hormone leptin
sehingga berkhasiat untuk mencegah obesitas. Karena dengan regulasi tersebut, tubuh
akan terhindar dari konsumsi makanan yang berlebihan.

6. Meningkatkan fungsi kognitif otak

15
Omega-3 membantu meningkatkan fungsi mengingat atau fungsi kognitif otak,
sehingga menghindarkan kita dari penyakit degenarasi fungsi otak seperti Alzheimer
karena membantu memperlancar suplai darah ke otak. Omega-3 juga menurunkan
risiko inflamasi, memperantarai signal agar dapat diterima oleh otak, pada orang yang
menderita Alzhemeir akan mengalami gangguan dalam hal penyampaian signal atau
impuls ke otak.

7. Meningkatkan response hormon Insulin

Tuna juga disarankan untuk dikonsumsi bagi mereka yang menderita diabetes tipe-2,
karena kandungan lemak omega-3nya yang melimpah. Berbagai penelitian
menyarankan, omega-3 pada ikan tuna –mencegah Anda dari kegemukan dan
meningkatkan respon hormon insulin pada tubuh. Asam lemak omega 3 yang terkenal
dengan nama EPA inilah yang membantu meregulasi berat badan dan juga
metabolisme tubuh dengan mensekresi hormon leptin.

8. Membantu proses detoksifikasi

Selenium bersama dengan omega-3 yang terkandung dalam ikan tuna, merupakan
bahan bakar penting untuk produksi gluthathione peroxidase –jenis antioksidan.
Antioksidan inilah yang berfungsi penting untuk kesehatan hati –yang berperan untuk
detoksifikasi. Selenium juga berperan untuk mencegah kanker dan penyakit jantung.

9. Tuna yang bermanfaat melawan penyakit Alzheimer. 


10. Ikan tuna juga baik untuk kesehatan kulit

Omega-3 pada ikan tuna memberikan perlindungan pada saluran pencernaan dan
melawan kanker ovarium.

11. Menghilangkan depresi


Beberapa penelitian menemukan, saat dibandingkan dengan obat antidepresan, omega
3 dalam ikan lebih efektik mengobati depresi dari resep medis antidepresan.
Penelitian yang dilakukan terhadap 52 perempuan hamil menemukan, memakan 300
miligram kapsul omega 3 selama hamil secara signifikan mengurangi risiko depresi
postpartum pada perempuan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari beberapa
spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang andal
(pernah diukur mencapai 77 km/jam). Ikan tuna merupakan jenis ikan perenang cepat dan
selalu bergerombol bersama ikan sejenisnya. Jenis ikan ini senang melakukan perjalanan
jauh secara bersama – sama, misalnya ribuan ikan tuna sirip biru selatan (southern blue fin
tuna) bisa berpindah dari Samudera Hindia ke sebelah barat Benua Australia hingga
Samudera Selatan dekat Kutub. Jarak ribuan kilometer itu ditempuh dengan kecepatan tinggi
sehingga jenis ikan pelagis ini tergolong sulit ditangkap.

"Tuna" berasal dari perkataan Spanyol atún, dari bahasa Arab ‫ تن‬atau ‫( نون‬tun/tunn), dari
bahasa Latin thunnus, dari bahasa Yunani Kuno: θύννος – yang ditelusuri asal mulanya lagi
berasal dari θύνω (thynō), yang berarti "melesat".

Ikan tuna merupakan keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu, memiliki dua sirip
punggung, sirip depan yang biasanya terpisah dari sirip belakang. Mempunyai jari – jari sirip
tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke
atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari – jari penyokong
menutup seluruh ujung hipural. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik – sisik kecil, berwarna
biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian memiliki sirip tambahan yang
berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap.

3.2. Saran

Dengan uraian diatas, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca. Dengan
adanya makalah ini, bisa menambah wawasan kita mengenai jenis ikan khususnya ikan tuna.
dan kita juga harus bisa menjaga dan melestarikan spesies-spesies ikan yang ada di
kehidupan kita agar tidak mengalami kepunahan. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan.

4.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://tami-bi07.blogspot.co.id/2011/01/biologi-kehidupan-ikan-tuna.html

http://auliayuaninda.blogspot.co.id/2014/11/morfologi-ikan-tuna.html

https://www.scribd.com/doc/145256515/Biologi-Reproduksi-Ikan-Tuna

18

Anda mungkin juga menyukai