A. PENDAHULUAN
Dunia perikanan menjanjikan sumber daya yang besar dan memerlukan pengelolaan yang
terukur sehingga pemanfaatan untuk kemaslahatan bangsa dapat tercapai secara optimal.
Salah satu aspek yang menjadi rantai kegiatan perikanan adalah pengolahan hasil
perikanan dimana cara-cara yang tepat dan benar sangat diperlukan. Dewasa ini para
pelaku usaha dan pelaku utama perikanan sudah mulai memiliki pandangan yang maju
dalam hal bagaimana mengolah dengan efektif dan efisien.
Pemahaman dalam mengolah produk perikanan tidak hanya terpaku pada satu jenis olahan
tetapi terkait juga dengan berbagai macam cara mengolah jenis ikan seperti pengolahan
ikan-ikan air tawar.
B. POTENSI
Kepiting banyak dijumpai di daerah hutan bakau dan tersebar hampir diseluruh wilayah
Indonesia. Oleh karena habitat dari kepiting di Indonesia umumnya di daerah Bakau, maka
kepiting lebih dikenal dengan nama ”kepiting Bakau”. Sedangkan jenis kepting yang paling
banyak ditemukan dan diperdagangkan adalah jenis Rajungan. Menurut jenisnya, Kepiting di
Indonesia berjumlah 124 jenis (Nontji, 1987 dalam Ghufron, 1997).
Kepiting merupakan salah satu primadona perdagangan perikanan dewasa ini karena
produk kepting sangat disenangi oleh masyarakat baik lokal maupun internasional terutama
karena rasa dagingnya yang enak serta kandungan proteinnya yang tinggi.
Peluang pasar yang cukup besar dengan harga tinggi menyebabkan bisnis kepiting mulai
berkembang di beberapa tempat seperti di Sulawesi Selatan, Cilacap, Medan dan lain-lain.
Dengan target pemasaran lokal maupun ekspor. Negara tujuan ekspor antara lain: Jepang,
Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Australia dan Prancis.
Sebagai salah satu sumber pendapatan nelayan dan devisa negara, kepiting dan rajungan
perlu mendapatkan perhatian khusus baik dari segi kelestarian sumber daya maupun cara
pengolahannya. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh permintaan masyarakat terhadap
komoditi ini dari tahun ke tahun semakin meningkat baik dalam negeri maupun luar negeri.
Hal ini sesuai dengan data yang dikeluakan oleh Kementrian Kelautan perikanan tentang
produksi kepting/rajungan bahwa rajungan memiliki peluang besar untuk menghasilkan
devisa bagi negara dengan permintaan yang terus meningkat. Selama tiga tahun terakhir
yaitu pada tahun 2006-2008 data ekspor rajungan dalam US$ rajungan memiliki nilai yaitu
130 juta pada tahun 2006, untuk tahun 2007 sebesar 134 juta, dan tahun 2008 mencapai
179 juta. Kenaikan ekspor rajungan mencapai 32,90% pada tahun 2007-2008. Peningkatan
ini disebabkan karena rajungan termasuk makanan mewah yang banyak dikonsumsi oleh
masyrakat karena memilki rasa yang gurih dan kandungan gizi yang tinggi.
Potensi dan prospek kedepan yang baik inilah menjadi salah satu alasan mengapa
pemanfaatan kepiting dan rajungan ini perlu ditingkatkan dikalangan pelaku usaha dan
pelaku utama. Umumnya Kepiting diolah menjadi daging Kepiting/Rajungan dalam kaleng,
berbagai jenis masakan siap saji di restoran-restoran serta olahan limbah seperti Petis
Rajungan.
C. SEBARAN/ DISTRIBUSI
Kepiting dan Rajungan memiliki tempat hidup diperairan pantai. Kepiting biasanya hidup
dipantai yang berlumpur dan ditumbuhi pohon-pohon bakau sedangkan rajungan di pantai
berpasir, pasir berlumpur dan di pulau berkarang. Rajungan banyak ditangkap di daerah-
daerah seperti Bali, Muncar – Banyuwangi, Pasuruan, Lampung, Sumatera Utara,
Kalimantan Timur dan Barat, Sulawesi dan Aceh. Sedangkan Kepiting tersebar didaerah
pantai dengan hutan mangrove yang masih ada seperti contohnya di daerah Sulawesi,
Maluku dan Papua.
Kepting bakau (Scylla serrata) memiliki nama yang berbeda-beda untuk setiap daerah baik
di Indonesia maupun negara-negara lainnya di dunia. Penyebaran kepiting ini sendiri
tersebar di wilayah Indo-Pasifik yang meliputi antara lain Indonesia, Malaysia, Cina, Filipina.
Kepiting bakau ini hanya tersebar di perairan tropis atau pada perairan berkondisi tropis.
Daerah sebarannya meliputi wilayah Indo-Pasifik, mulai dari pantai selatan dan timur Afrika
Selatan, Mozambik, Iran, Pakistan, India, Sri Lanka, Bangladesh, negara-negara ASEAN, Cina,
Jepang dan Taiwan. Kepiting juga ditemukan di pulau-pulau Lautan Pasifik mulai dari
kepulauan Hawai di utara sampai ke Selandia Baru dan Australia bagian selatan.
D. PEMANFAATAN
Kepting dan Rajungan sangat populer dengan rasanya yang enak dan bergizi, sehingga
masyarakat berusaha untuk memenuhi permintaan pasar melalui produksi olahan-olahan
berbahan baku Kepiting dan Rajungan.
Jenis-jenis olahan kepiting dan rajungan antara lain:
1. Pengalengan daging Rajungan/Kepiting
2. Masakan-masakan berbahan dasar daging kepiting dan rajungan seperti sup,
kepiting/rajungan bumbu khas Indonesia, dll
3. Pengolahan limbah atau hasil samping seperti Petis Rajungan.
Selain pengolahan menjadi produk olahan seperti disebutkan diatas, banyak masyarakat
yang memanfaatkan Kepiting untuk dipasarkan dalam bentuk hidup dengan tujuan restoran-
restoran dan juga eskpor. Salah satu keunggulan dari kepiting hidup adalah harga yang
tinggi, mudah dilakukan dan bagi konsumen merupakan keuntungan sendiri yaitu tidak
memerlukan penanganan untuk menjaga mutu karena dalam bentuk hidup, kondisi kepting
tidak akan busuk.
E. MORFOLOGY
Rajungan merupakan yang paling terkenal sesudah kepiting bakau. Rajungan bisa
mencapai ukuran 18 cm, capitnya kokoh, panjang, berduri-duri Rajungan dapat dikenali dari
bentuk tubuhnya yang melebar melintang. Golongan binatang ini mempunyai jenis yang
dapat dimakan terbanyak diantara Crustacea lainnya. Binatang ini ada yang dapat berenang
yakni yang ditandai oleh ujung pasang kaki terakhir yang pipih seperti dayung, sedangkan
jenis lainnya hanya dapat merayap (Juwana dan Kasijian, 2000)
Kepiting/rajungan merupakan binatang berkaki sepuluh, sepasang kaki yang pertama
dimodifikasi menjadi sepasang capit dan yang sepasang lagi yang paling belakang
digunakan untuk bergerak. Perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting
ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk
sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih
("phyllobranchiate"), yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek, atau yang
perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh dilindungi
oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan
sepasang capit. Kepiting berwarna coklat bercampur hitam yang hidup di air payau, air
tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Ketam adalah nama lain bagi kepiting.
Kepiting termasuk keluarga udang (Crustacea). Kepiting yang banyak diperjual-belikan
dipasaran adalah jenis kepiting besar atau kepiting bakau (Scylla serrata) dengan berat rata-
rata sekitar 500 gr/ekor. Biasanya kepiting dijual masih dalam keadaan hidup dengan
capitnya diikat tali plastic atau pelepah pisang.
Jenis kepiting yang diperdagangkan biasanya adalah kepiting jantan dan kepiting telur
(betina). Perbedaan antara kepiting jantan dan telur adalah pada bentuk kulit bagian perut,
dimana kepiting jantan memiliki bentuk kulit bagian perut melancip sedangkan kepiting
betina bentuk kulit bagian perutnya melebar (lihat gambar 1. tentang perbedaan morfologi
kepiting jantan dan betina).
Dalam memilih produk kepiting, beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Memastikan kepiting masih dalam keadaan hidup. Hal ini dapat dilihat dengan memberikan
rangsangan pada bagian mata. Bila mata masih berkedip dan sungut bergerak, artinya
kepiting masih dalam keadaan hidup.
2. Memastikan kepiting bertelur atau tidak dengan cara memperhatikan celah antara
cangkang dengan rangka bagian perut. Dengan menekan sedikit rangka bagian perut akan
terlihat lapisan telur berwarna jingga. Cara ini memerlukan keterampilan dan kebiasaan.
Sedangkan dari sumber yang lain, Kepiting dan Rajungan memiliki perbandingan kadar gizi
seperti terlihat pada table berikut
Bagian-bagian daging tersebut kemudian di simpan kedalam kaleng plastik dan disimpan
dalam wadah yang diberi es.
Menurut (Moeljanto, 1992) Mutu daging rajungan dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan
mutu yaitu :
1) Mutu I potongan daging (lump Meat) terdiri dari kaki-kaki dan sirip-sirip belakang,
merupakan mutu yang baik.
2) Mutu II serpihan putih (White/Flake) terdiri dari sisa daging dari badan.
3) Mutu III daging capit berwarna gelap dan mutunya rendah
1. Tahap Penerimaan
Bahan baku harus disertai keterangan yang menyatakan bahwa bahan baku tidak berasal
dari perairan yang tercemar. Bahan baku yang diterima diunit pengolahan diuji secara
organoleptik untuk mengetahui mutunya kemudian bahan baku ditangani secara hati-hati,
cepat, cermat, bersih dengan suhu dingin maksimal 50C dan selanjutnya dilakukan
penimbangan. Penggunaan es selalu menjadi penting dalam rangka menjaga suhu tetap
dingin.
2. Sortasi /Pemilihan
Daging rajungan yang dihasilkan selanjutnya disortir menurut mutu dan jenis daging
kemudian dilakukan pembersihan daging dari sisa-sisa kulit cangkang, filth dan lain-lain.
Sortir harus dilakukan dengan cepat, cermat, dan saniter dengan suhu maks. 50C yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga es tidak bersentuhan langsung dengan daging.
6. Proses Pasteurisasi
Kaleng yang telah ditutup kemudian direbus dalam wadah perebusan dengan suhu 70 – 80
0C selama 115 menit – 180 menit tergantung ukuran kaleng. Selama proses perebusan
suhu dan waktu pasteurisasi harus selalu diamati.
7. Pendinginan
Kaleng yang telah mengalami pasteurisasi segera didinginkan dengan cara memasukkan
kaleng kedalam hancuran es dan air pada suhu ± 00C selama 2 jam. Air dan es yang
digunakan harus mengandung residu chlorine 0,2 ppm.
8. Pengepakan
Kaleng yang telah dingin dikeluarkan dari es kemudian dimasukkan kedalam master karton
sesuai dengan label. Penanganan dilakukan secara hati-hati dan teliti.
9. Penyimpanan
Penyimpanan daging rajungan dalam kaleng secara pasteurisasi harus dalam gudang
dingin (chilling room) dengan suhu produk maksimal 50 C dengan fluktuasi suhu ± 20C.
Penataan produk dalam gudang dingin diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan
sirkulasi udara dingin dapat merata dan memudahkan pembongkaran.
Pengolahan berskala rumah tangga juga dapat memproduksi daging Kepiting/Rajungan
kaleng dengan mengikuti contoh berikut.
b. Alat
1. Timbangan
2. Panci perebus
3. Bak perendaman
4. Kaleng atau botol Jar dengan penutupnya
5. Autoclave atau pressure cooker atau panci pengukus
6. Alat penutup kaleng
c. Cara pembuatan
1. Kaleng atau botol yang akan digunakan disterilkan terlebih dahulu dengan cara mencuci
dengan air panas/mendidih dan atau mrendamnya kedalam air panas selama 1 jam dengan
tujuan membunuh bakteri dan kuman yang ada didalam kaleng atau botol.
2. Kepiting hidup/Rajungan kemudian direbus dalam panci perebus selama ± 15 menit atau
hingga cangkang berubah warna dalam suhu antara 90 – 1000C.
3. Daging Kepiting/Rajungan diambil dan dipisah berdasarkan jenisnya.
4. Kemudian daging tersebut dimasukkan kedalam kaleng/botol
5. Tutup kaleng atau botol dengan rapat
6. Kaleng/botol selanjutnya dikukus (pasteurisasi) pada alat pengukus selama 1 – 1,5 jam
7. Kaleng/botol didinginkan dengan cara diremdam dalam air es dengan suhu kira-kira 50C.
Pendinginan dilakukan selama kurang lebih 1 jam
8. Tiriskan kaleng/botol
9. Beri label dan kaleng/botol siap dipasarkan.
Cara pembuatan
a) Air perasan daging Rajungan disaring
b) Air perasan dipanaskan dengan dandang diatas kompor
c) Selama dipanaskan, tambahkan gula, garbahkan gula dan garam sambil diaduk
d) Untuk meningkatkan kekentalan, tambahkan air tajin
e) Pengadukan adonan (air perasan, gula, garam dan air Tajin) terus diaduk hingga terbentuk
pasta yang kental. Biasanya waktu yang dibutuhuhkan kurang lebih 3-6 jam.
f) Petis yang telah mengental kemudian diangakat sambil tetap diaduk dan diangin-anginkan
agar petis cepat dingin.
g) Setelah dingin, petis kemudian dimasukkan kedalam botol jar (Boto yang biasanya dipakai
untuk mengemas selai)
Akbar Zaelani, S.St.Pi di 22.00
Berbagi
7 komentar:
Bandar Judi Slot Online | Tembak Ikan | Ding Dong | Bingo Virtual
https://medium.com/@bolavita69/bandar-judi-slot-online-tembak-ikan-ding-dong-bingo-virtual-
6d143a23fb07
• AduQ
• Poker
• BandarQ
• Domino99
• Bandar 66
• Capsa Susun
• Bandar Poker
• Bandar Sakong
• Perang Baccarat
• Bonus Cashback 0.3% (dibagikan 2x setiap Minggunya)
LINE : ituDomino
WECHAT : CS_ituDomino
TELEGRAM : @ituDomino
WHATSAPP : +855.8933.9786
Balas
Kini Agen Judi Online Bolavita Menyediakan Segala Jenis Transaksi Deposit & Withdraw
Menggunakan Dompet Digital (E-wallet) yang ada di Indonesia.
Tersedia Judi Online Deposit Pakai Linkaja, Ovo, Dana, Sakuku. Gopay. Selain Menyediakan Judi
Online Deposit Via Pulsa dan Semua Jenis Rekening Bank di Indonesia.
Bolavita Menyediakan Judi Online Yang Cukup Lengkap. Antara Lain Adalah :
• Judi Sabung Ayam Live
• Judi Casino Live
• Judi Bola / Sportsbook
• Judi Slot Online
• Judi Bola Tangkas
• Judi Poker Online
• Judi Domino
• Judi Ceme / Capsa Susun
• Judi Tembak Ikan Online
• Judi Togel Online
Promo Bonus :
» Bonus Deposit Pertama 10%
» Bonus Deposit Harian 5%
» Bonus Cashback Mingguan 5% - 10%
» Bonus Rollingan Mingguan 0.8%
» Bonus Referral 7% + 2%
Situs Judi Online Sportsbook & Live Casino Terpercaya, Terbaik serta Berlisensi di Indonesia.
Menyediakan berbagai macam permainan Sportsbook & Live Casino Online Terlengkap.
365SBOBET adalah Agen Sbobet Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik
Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.
365Sbobet
Buruan Daftarkan DIri anda di365SBOBET & menangkan Ratusan Juta Rupiah Setiap Harinya!!!
Bonus Pendaftaran Member Baru 20% Maksimal s/d 1 Juta Rupiah
Bonus Next deposit 5%
Bonus Rollingan 0.5%
Bonus Cashback 5%
Dengan Minimal deposit untuk mendapatkan Bonus Hanya 50 ribu
104.161.33.124
IndoCBET adalah Daftar agen sbobet Situs Bandar Bola Online Terpercaya resmi Taruhan Bola
dengan lisensi indonesia
Bergabunglah bersama indoCBET bersama kami dengan Bonus Terbesar Saat ini
Tersedia Agen
SBOBET, AMGBET, CBET
Deposti 25ribu
Balas
Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk login dengan Blogger.
‹ Beranda ›
Lihat versi web