OLEH
INTANIA SRIMULYANI
1904125128
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Hal
tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang akan dibahas.
Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini.
1) Mendeskripsikan definisi dari ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli.
2) Menjelaskan perkembangbiakan ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli.
3) Mendeskripsikan jenis-jenis ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli.
BAB II
PEMBAHASAN
Induk-induk lele biasanya tidak memijah serentak. Oleh karena itu, calon-calon induk yang telah
terpilih dikumpulkan beberapa pasang di dalam satu kolam sehingga masing-masing dapat
memilih sendiri pasangannya yang cocok dan siap memijah.
Pemijahan (perkawinan) lele secara alamiah dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi paling
banyak dan sering terjadi mulai awal musim hujan, sepanjang musim hujan sampai peralihan
musim hujan sampai peralihan musim kemarau. Jika sudah memasuki masa berkembang biak,
lele jantan dan betina akan bepasangan. Pasangan itu lalu mencari tempat, yakni lubang pada
pematang atau tanggul yang teduh dan aman untuk bersarang. Lubang sarang lele terdapat kira-
kira 20-30 cm di bawah permukaan air. Lubang untuk sarang lele tersebut dapat disediakan dan
dipasang di tepi kolam.
1. Lele Dumbo
Jenis lele ini sudah dikenal oleh masyarakat yang bersal dari benua Afrika. Didatangkan
ke Indonesia pada tahun 1984. Lele ini termasuk ke dalam jenis lele unggul. Menurut Paulus,
Wargiyanto, Kristinawati (2013:19) lele dumbo memiliki bentuk tubuh memanjang agak bulat.
Warna kelabu sampai hitam mendominasi tubuh lele dumbo, tubuhnya tidak bersisik dan
ukurannya lebih besar dari lele lokal. Kepala gepeng, memiliki empat pasang kumis, dan
mulutnya cukup besar.
Lele dumbo digolongkan ke dalam ikan karnivora, sementara di usia muda atau masih
benih bersifat omnivora. Lele dumbo yang dibudidayakan ini merupakan hasil persilangan dua
jenis lele. Induk betina berasal dari Taiwan, sementara yang jantannya dari Afrika. Kandungan
protein pada daging lele dumbo tergolong tinggi dan rasa dagingnya pun gurih.
2. Lele Sangkuriang
Merupakan varietas unggul dari lele dumbo. Jenis lele unggulan dihasilkan Balai
Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi. Budidaya dimulai tahun 2000 ini bertujuan untuk
memperbaiki mutu lele dumbo yang ada di masyarakat. Lele sangkuriang masih satu varietas
dengan lele dumbo. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan secara genetik. Induk betina
lel sangkuriang merupakan keturunan ke-2 (F2) lele dumbo. Sementara induk jantan berasal dari
keturunan ke-6 (F6).
3. Lele Piton
Merupakan hasil persilangan lele Thailand dengan lele Afrika. Pertama kali
dikembangkan di desa Banyumundu, Pandeglang, Banten. Lele piton mempunyai mulut yang
lebar sehingga efektivitas makannya tinggi, tahan penyakit, tahan kondisi suhu ekstrem, tidak
mudah lemas saat hadling, pertumbuhan relatif cepat, dan mempunyai tubuh yang sangat berisi.
Tabel 3.1 Perbandingan Persentase SR Panen dan FCR (Konversi Pakan) pada Lele
Sangkuriang, Piton, dan Dumbo
Jenis Berat Awal Berat Tebar Hasil Presentase FCR
Panen Awal Panen SR Panen (Konversi
Pakan)
Sangkuriang 3,5 g 50g 1.000 903 90,3% 0,8-1
ekor ekor
Piton 3,5 g 49 g 1.000 900 90% 0,8-1
ekor ekor
Sumber:Paulus,dkk,2013:22
4. Lele Lokal
Di Indonesia terdapat beberapa spesies lele. Spesies Clarias leiacanthus, Clarias
nieuwhofi, dan Clarias teesmanii terdapat di perairan umum di Sumatera dan Kalimantan hidup
secara liar. Sementara spesies yang biasa dibudidayakan ialah Clarias batrachus yang secara
umum disebut “lele lokal”. Menurut Suyanto dan Hernowo (2002:1) lele ini dikenal tiga variasi
warna tubuh yaitu hitam agak kelabu gelap (warna yang paling umum), bulai/putih, dan merah.
Ada pula lele yang tubuhnya belang bewarna hitam-putih atau merah-hitam.
3.1 Simpulan
Penulis membahas secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini. Hal tersebut
berdasarkan dari pendapat ahli, buku, karangan, maupun penelitian sebagai dasar pemikiran
dalam penjelasan maupun pembahasan. Penulis berharap penjelasan dari pendapat ahli bisa
meyakinkan pembaca mengenai apa yang penulis jelaskan serta bisa dipahami dengan baik.
Setelah melakukan pembahasan mengenai ikan lele, penulis menyimpulkan dari temuan dan
pembahasan mulai dari definisi, perkembangbiakan, dan jenisnya. Berikut simpulan dari
makalah ini.
1. Ikan lele merupakan hewan air tawar yang mirip seperti belut, memiliki tubuh berlendir,
dan hidup di dalam air yang kotor atau berlumpur.
2. Gizi yang terkandung dalam ikan lele tersebut banyak nilai baik untuk kesehatan tubuh kita,
diantaranya rendah kalori dan lemak, sumber vitamin B-12, rendah merkuri, dan asam lemak
sehat.
3. Ada banyak jenis-jenis ikan lele dan perkembangbiakannya,lele tersebut juga bertelur hingga
mencapai ribuan butir telur,indukan lele betina bertelur di atas dasar lubang sarang nya itu.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada makalah ini ada beberapa rekomendasi
yang dijadikan masukan bagi pembaca maupun penulis selanjutnya. Hal ini bisa menjadi saran
yang tepat untuk melanjutkan pembahasan selanjutnya agar makalah ini bisa tetap berlangsung
sehingga banyak manfaat bagi masyarakat banyak maupun pada dunia. Berikut beberapa saran
dari masalah yang bisa penulis lakukan selanjutnya sebagai berikut.
1. bagaimana cara membudiyakan ikan lele
2. apa resiko yang dapat ditimbulkan apabila banyak mengonsumsi ikan lele
3. klasifikasi ikan lele
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Surya. 2009. Kiat sukses budidaya lele di lahan sempit. Jakarta: Agromedia pustaka.
Kurniawan, Danang. 2013. Kajian Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pembudidayakan Ikan Lele
di Desa Purwonegoro Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.Purwokerto.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Paulus, Wargiyantno, dan Meilina. 2013. Rahasia sukses bisnis dan budidaya lele unggul.
Yogyakarta: ULY PUBLISHER
Suyanto, S. Rachmatun. 2002. Budidaya ikan lele. Jakarta: Penebar swadaya.
Suyanto, Rachmatun, Hernowo. 2003. Pembenihan & pembesaran di perkarangan, sawah, dan
longyam. Jakarta: Penebar swadaya.