Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IKAN LELE (CLARIAS) SERTA JENIS-JENIS DAN PERKEMBANGBIAKAN


IKANLELE

OLEH
INTANIA SRIMULYANI
1904125128
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia di kenal dengan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati, salah
satunya adalah ikan lele.dan lele juga memiliki nilai tinggi di era sekarang dimana konsumen
suka mengonsumsi ikan lele sebagai pecel lele. Sebagian besar ikan lele hanya dari hasil
tangkapan air tawar atau tempat yang berlumpur, seiring permintaan pasar yang terus meningkat,
maka Indonesia mulai banyak yang membudidayakan ikan lele. Hewan ini banyak ditemukan di
tempat yang berlumpur. Ikan lele juga memiliki nilai ekspor yang tinggi, memiliki kandungan
protein yang tinggi pula.
Menurut Suyanto(2002:56) ikan lele tidak membuat saran dari suatu bahan (jerami atau
rumput-rumputan) seperti ikan gurame, melainkan hanya meletakkan telurnya di atas lubang
sarangnya itu. Menurut Sunarma dalam Kurniawan(2013:8) budidaya ikan lele berkembang
pesat dikarenakan ikan lele dapat di budidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan
padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat dan modal usaha
yang dibutuhkan relatif rendah. Menurut Khairuman dan Amri dalam Kurniawan(2013:8) secara
garis besar kegiatan budidaya ikan lele meliputi pembenahan, pendederan, dan pembesaran,
tetapi budidaya ikan lele tidak harus dilakukan secara integrated dari pembenihan, pendederan,
dan pembesaran dalam satu unit usaha.
Pendapat tersebut membahas tentang pengertian dan budidaya ikan lele, karena itu kita
lebih mengenal lele dalam membudidayakan dan mengonsumsinya. Kandungan dalam ikan lele
memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita seperti, rendah kalori, lemak, sumber protein, sumber
vitamin B-12, rendah merkuri, dan asam lemak sehat.
Banyaknya kandungan dan manfaat ikan lele membuat penulis tertarik untuk membahas
lebih jauh lagi dalam makalah ini. Selain berbagai macam kandungan yang dimiliki ikan lele,
ikan ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pembahasan ini nantinya diharapkan dapat
memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat mengenai kandungan, perkembangbiakan, dan
manfaat dari ikan lele tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Topik yang dibahas dari makalah ini membuat penulis membuatkan rumusan masalah agar
memudahkan pembaca dan penulis untuk memahami apa isi yang akan dibahas oleh penulis
sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjawab permasalahan tersebut. Berdasarkan
latar belakang masalah yang penulis berikan ada beberapa rumusan sebagai pertanyaan dalam
makalah ini. Berikut rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1) apakah definisi ikan lele berdasarkan para ahli?
2) bagaimana perkembangbiakan ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli?
3) bagaimana jenis-jenis ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli?

1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Hal
tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang akan dibahas.
Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini.
1) Mendeskripsikan definisi dari ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli.
2) Menjelaskan perkembangbiakan ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli.
3) Mendeskripsikan jenis-jenis ikan lele berdasarkan dari berbagai ahli.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ikan Lele


Suyanto (2002:56) ikan lele adalah salah satu ikan yang tidak pernah ditemukan hidup di air
payau atau asin. Ikan ini berbeda dari ikan yang lain karena bentuk badannya yang licin dan
berlendir seperti belut. Lendir tersebut berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan air supaya
ikan dapat berenang lebih cepat dalam lumpur dan untuk menghindari diri dari Kekeringan.
Hal yang lebih lengkap disampaikan oleh Sunarma (2004:23) budidaya ikan lele
berkembang pesat dikarenakan ikan lele dapat di budidayakan di lahan dan sumber air yang
terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat
dan modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Menurut Khairuman dan Amri( 2002 :126).
secara garis besar kegiatan budidaya ikan lele meliputi pembenihan, pendederan, dan
pembesaran, tetapi budidaya ikan lele tidak harus dilakukan secara integrated dari pembenihan,
pendederan, dan pembesaran dalam satu unit usaha
Seluruh definisi yang dijelaskan tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup
tentang informasi ikan lele, dan habitat nya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ikan
lele adalah salah satu ikan air tawar yang memiliki ciri-ciri yang khusus dan mempunyai
kesamaan seperti belut. Hal ini dapat memberikan kita informasi sekitar hidup nya ikan lele
dalam mengenal lebih jauh tentang seputar ikan lele dimana kita harus lebih tau tentang
kehidupan nya dulu sebelum kita mengenal bagaimana cara perkembangbiakan ikan lele tersebut.
2.2 Perkembangbiakan Ikan Lele
Perkembangbiakan lele saat ini sangat banyak di minati masyarakat karena dari segi
pemeliharaan nya tidak memerlukan biaya yang besar dan perawatan nya yang tidak serumit
dengan ikan yang lain dan juga dalam segi penjualannya lele memiliki daya saing jual yang tidak
kalah tingkat. Ikan lele juga memiliki jumlah telur yang sangat banyak hingga mencapai ribuan
butir telur. Menurut Gunawan (2009:16) umumnya, lele bisa dikatakan dewasa jika sudah
matang kelamin atau gonad dan beratnya sekitar 70-100 gram. Lele di alam bebas biasanya
berkembangbiak pada musim hujan, dan tempat bertelur lele biasanya di perairan
dangkal(kedalaman air sekitar 20-30 cm), indukan lele betina bisa menghasilkan telur sekitar
1.000-4.000 butir dalam satu kali pemijahan. Maka dari itu banyak masyarakat yang melakukan
perkembangbiakan lele baik secara kecil kecilan maupun besar besaran.
Menurut Suyanto (2002:6) ikan lele mencapai kedewasaan setelah ukuran 100 gram atau
lebih. Jika sudah masanya berkembangbiak, ikan jantan dan betina berpasangan lalu mencari
tempat, yakni lubang yang teduh dan aman untuk meletakkan telurnya. Menurut Suyanto dan
Hernowo (2003:6) lele lokal mulai dewasa pada umur 6-8 bulan dengan ukuran tubuh 100 g,
sedangkan lele dumbo pada umur tersebut bobotnya dapat mencapai 200-300 g. Pada kondisi itu,
lele sudah mulai dapat bertelur.Pendapat tersebut membahas tentang perkembangbiakan ikan lele.
Lele berkelamin terpisah, jadi ada istilah lele jantan dan lele betina. Perbedaan jantan dan
betina dapat dilihat pada alat kelamin.

TABEL 1. PERBEDAAN KELAMIN INDUK LELE


Induk Jantan Induk Betina
Alat kelamin tampak jelas, meruncing Tonjolan alat kelamin membulat dan
kemerahan, lubangnya agak besar
sebagai jalan keluarnya telur
Perut tetap ramping, jika perut diurut Tulang kepala agak cembung
(sambil ditekan pelan-pelan) akan
keluar air mani
Tulang kepala lebih mendatar (pipih) Gerakannya lamban
dibandingkan induk betina
Jika warna dasar badannya hitam Warna badannya lebih cerah
(gelap), warna itu menjadi lebih gelap
Sumber:Hernowo dan Suyanto,2003:7

Induk-induk lele biasanya tidak memijah serentak. Oleh karena itu, calon-calon induk yang telah
terpilih dikumpulkan beberapa pasang di dalam satu kolam sehingga masing-masing dapat
memilih sendiri pasangannya yang cocok dan siap memijah.
Pemijahan (perkawinan) lele secara alamiah dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi paling
banyak dan sering terjadi mulai awal musim hujan, sepanjang musim hujan sampai peralihan
musim hujan sampai peralihan musim kemarau. Jika sudah memasuki masa berkembang biak,
lele jantan dan betina akan bepasangan. Pasangan itu lalu mencari tempat, yakni lubang pada
pematang atau tanggul yang teduh dan aman untuk bersarang. Lubang sarang lele terdapat kira-
kira 20-30 cm di bawah permukaan air. Lubang untuk sarang lele tersebut dapat disediakan dan
dipasang di tepi kolam.

2.3 Jenis-Jenis Ikan Lele

1. Lele Dumbo
Jenis lele ini sudah dikenal oleh masyarakat yang bersal dari benua Afrika. Didatangkan
ke Indonesia pada tahun 1984. Lele ini termasuk ke dalam jenis lele unggul. Menurut Paulus,
Wargiyanto, Kristinawati (2013:19) lele dumbo memiliki bentuk tubuh memanjang agak bulat.
Warna kelabu sampai hitam mendominasi tubuh lele dumbo, tubuhnya tidak bersisik dan
ukurannya lebih besar dari lele lokal. Kepala gepeng, memiliki empat pasang kumis, dan
mulutnya cukup besar.
Lele dumbo digolongkan ke dalam ikan karnivora, sementara di usia muda atau masih
benih bersifat omnivora. Lele dumbo yang dibudidayakan ini merupakan hasil persilangan dua
jenis lele. Induk betina berasal dari Taiwan, sementara yang jantannya dari Afrika. Kandungan
protein pada daging lele dumbo tergolong tinggi dan rasa dagingnya pun gurih.

2. Lele Sangkuriang
Merupakan varietas unggul dari lele dumbo. Jenis lele unggulan dihasilkan Balai
Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi. Budidaya dimulai tahun 2000 ini bertujuan untuk
memperbaiki mutu lele dumbo yang ada di masyarakat. Lele sangkuriang masih satu varietas
dengan lele dumbo. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan secara genetik. Induk betina
lel sangkuriang merupakan keturunan ke-2 (F2) lele dumbo. Sementara induk jantan berasal dari
keturunan ke-6 (F6).

Keunggulan lele sangkuriang dibanding lele dumbo:


1. benihnya lebih cepat tumbuh.
2. fekunditas telur lebih tinggi dari lele dumbo.
3. konversi pakan lebih rendah sehingga lebih irit biaya pakan.
4. tingkat kelangsungan hidupnya lebih tinggi.
5. pertumbuhannya juga lebih cepat.
6. tahan penyakit.
7.memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, yaitu mampu bertahan pada suhu yang
ekstrem.
8.mudah dipelihara.
Lele sangkuriang dinyatakan sebagai verietas unggul pada keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 26/MEN/2004.

3. Lele Piton
Merupakan hasil persilangan lele Thailand dengan lele Afrika. Pertama kali
dikembangkan di desa Banyumundu, Pandeglang, Banten. Lele piton mempunyai mulut yang
lebar sehingga efektivitas makannya tinggi, tahan penyakit, tahan kondisi suhu ekstrem, tidak
mudah lemas saat hadling, pertumbuhan relatif cepat, dan mempunyai tubuh yang sangat berisi.

Tabel 3.1 Perbandingan Persentase SR Panen dan FCR (Konversi Pakan) pada Lele
Sangkuriang, Piton, dan Dumbo
Jenis Berat Awal Berat Tebar Hasil Presentase FCR
Panen Awal Panen SR Panen (Konversi
Pakan)
Sangkuriang 3,5 g 50g 1.000 903 90,3% 0,8-1
ekor ekor
Piton 3,5 g 49 g 1.000 900 90% 0,8-1
ekor ekor
Sumber:Paulus,dkk,2013:22

4. Lele Lokal
Di Indonesia terdapat beberapa spesies lele. Spesies Clarias leiacanthus, Clarias
nieuwhofi, dan Clarias teesmanii terdapat di perairan umum di Sumatera dan Kalimantan hidup
secara liar. Sementara spesies yang biasa dibudidayakan ialah Clarias batrachus yang secara
umum disebut “lele lokal”. Menurut Suyanto dan Hernowo (2002:1) lele ini dikenal tiga variasi
warna tubuh yaitu hitam agak kelabu gelap (warna yang paling umum), bulai/putih, dan merah.
Ada pula lele yang tubuhnya belang bewarna hitam-putih atau merah-hitam.

Lele lokal mempunyai sifat-sifat berikut:


1. apabila terkejut atau menderita stres, warna badannya gelap merata.
2. gerakannya biasa, tidak terlalu agresif.
3. patilnya beracun.
4. dapat merusak pematang dengan membuat lubang.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Penulis membahas secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini. Hal tersebut
berdasarkan dari pendapat ahli, buku, karangan, maupun penelitian sebagai dasar pemikiran
dalam penjelasan maupun pembahasan. Penulis berharap penjelasan dari pendapat ahli bisa
meyakinkan pembaca mengenai apa yang penulis jelaskan serta bisa dipahami dengan baik.
Setelah melakukan pembahasan mengenai ikan lele, penulis menyimpulkan dari temuan dan
pembahasan mulai dari definisi, perkembangbiakan, dan jenisnya. Berikut simpulan dari
makalah ini.
1. Ikan lele merupakan hewan air tawar yang mirip seperti belut, memiliki tubuh berlendir,
dan hidup di dalam air yang kotor atau berlumpur.
2. Gizi yang terkandung dalam ikan lele tersebut banyak nilai baik untuk kesehatan tubuh kita,
diantaranya rendah kalori dan lemak, sumber vitamin B-12, rendah merkuri, dan asam lemak
sehat.
3. Ada banyak jenis-jenis ikan lele dan perkembangbiakannya,lele tersebut juga bertelur hingga
mencapai ribuan butir telur,indukan lele betina bertelur di atas dasar lubang sarang nya itu.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada makalah ini ada beberapa rekomendasi
yang dijadikan masukan bagi pembaca maupun penulis selanjutnya. Hal ini bisa menjadi saran
yang tepat untuk melanjutkan pembahasan selanjutnya agar makalah ini bisa tetap berlangsung
sehingga banyak manfaat bagi masyarakat banyak maupun pada dunia. Berikut beberapa saran
dari masalah yang bisa penulis lakukan selanjutnya sebagai berikut.
1. bagaimana cara membudiyakan ikan lele
2. apa resiko yang dapat ditimbulkan apabila banyak mengonsumsi ikan lele
3. klasifikasi ikan lele
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Surya. 2009. Kiat sukses budidaya lele di lahan sempit. Jakarta: Agromedia pustaka.
Kurniawan, Danang. 2013. Kajian Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pembudidayakan Ikan Lele
di Desa Purwonegoro Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.Purwokerto.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Paulus, Wargiyantno, dan Meilina. 2013. Rahasia sukses bisnis dan budidaya lele unggul.
Yogyakarta: ULY PUBLISHER
Suyanto, S. Rachmatun. 2002. Budidaya ikan lele. Jakarta: Penebar swadaya.
Suyanto, Rachmatun, Hernowo. 2003. Pembenihan & pembesaran di perkarangan, sawah, dan
longyam. Jakarta: Penebar swadaya.

Anda mungkin juga menyukai