OLEH : NAMA : DIRGA ANUGRAH RAMADHAN KELAS : X MIPA2
SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN
2018 LAPORAN HARIAN KEGIATAN MEMBACA
Judul : Budidaya Ikan Patin
Pengarang : Heru Susanto dan Igharul Amri Penerbit : Pc.2013 Jenis Buku : Nonfiksi (Motivasi) Tebal Buku : 89 Halaman
No Bab Info Penting
1 I Selain rasa dagingnya yang lezat, ikan patin memiliki beberapa kelebihan lain misalnya ukuran per induknya besar, ikan patin termasuk rakus terhadap makanan. Ikan patin cukup potensial dibudidayakan di berbagai media pemeliharaan yang berbeda, sebagaimana jenis ikan air tawar lainnya seperti mas, tawes, dan lele. Media pemeliharaan kolam, keramba, bahkan jala apung dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan patin. 2 II Ikan patin memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak dengan punggung bewarna kebiru-biruan, panjang tubuhnya mencapai 120 cm, suatu ukuran yang cukup besar untuk ukuran ikan air tawar domestik. Ikan patin tidak memiliki sisik, ikan patin bersifat noktunal sebagaimana umumnya, ikan catfish lainnya. 3 III Secara umum, pemijahan, ikan dibedakanmenjadi pemijahan alami dan pemijahan buatan, pemijahan alami biasanya dilakukan pada jenis-jenis ikan yang mudah dipijahkan seperti ikan mas, tawes, gurami, lele. Pemijahan buatan dilakukan terhadap ikan-ikan yang mudah dipijahkan seperti ikan mas, tawes, gurami, lele. Pemijahan buatan dilakukan terhadap ikan-ikan yang dipelihara dalam lingkungan yang tidak sesuai dengan faktor lingkungan dialam. Induk yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran dikolam sehingga dapat dipilihkan induk yang benar-benar berkualitas baik. Ciri-ciri induk patin yang sudah dewasa 1. Induk Betina - Umur tiga tahun - Ukuran 1,5 – 2 kg - Perut membesar kearah anus - Kulit pada bagian perut - Lembek dan tipis 2. Induk Jantan - Umur dua tahun - Ukuran 1,5 – 2 kg - Perut lembek dan tipis - Kelamin membengkak dan berwarnah merah tua 4 IV Langkah-langkah yang harus dipenuhi untuk keberhasilan pengangkutan benih ikan patin adalah 1. Pemberokan 2. Air 3. Wadah 4. Oksigen 5. Benih 6. Pengemasan dan lama pengangkutan 5 V 1. Kolom Irigasi Sesuai dengan namanya, kolam irigasi memperoleh air dari jaringan irigasi. Penggunaan kolam irigasi bagi pembesaran ikan patin sangat dianjurkan karena didalam kolam ini air tersedia sepanjang waktu dan jauh dari kekhawatiran kemungkinan kekurangan ai2 2 kolam todah hujan. Kolam todoh hujan adalah kolam yang hanya mendapat sumber air dari hujan, kolam todoh hujan ini dibuat bila disekitar lokasi tidak terdapat sumber air irigasi / sumber daya tanah. Keuntungan yang diperoleh pada pembesaran sistem tunggal yaitu pada saat panen hanya akan dipanen satu jenis ikan saja sehingga tidak perlu ada kegiatan memisahkan ikan-ikan itu berdasarkan jenisnya. Kerugian, selama pemeliharaan berlangsung, tidak seluruh ikan dapat memanfaatkan potensi kolam yang tersedia seperti ruang dan organisme makanan alam yang terdapat dikolam. Pada pembesaran ikan sistem monokultur ini kolam yang cocok bagi pemeliharaan ikan patin minimal 200m2, sisi pematang dibuat miring dengan perbandingan sisi tegak dan sisi mendatarnya yaitu 1:1 / 2.3. Persiapan kolam pembesaran ikan-ikan patin dimulai dengan melekukan pengeringan kolam, kolam dikeringkan dan dibiarkan selama 3-7 sampai dasar kolam menjadi retak supaya bibit penyakit dan parasit mati terbunuh. 6 VI Kegiatan pembesaran ikan patin dijala apung masih tergolong relatif baru, disebut relatif baru karena usaha pembesaran patin dijala apung baru berkembang setelah dua usaha pembesaran terdahulu yaitu pembesaran dikolam dan keramba Lokasi pemeliharaan Lokasi pemeliharaan dijala apung bisa dilakukan tempat lokasi yaitu, waduk, situ, danau, dan sungai. Penggunaan jala apung Ukuran kantong jala apung yang digunakan untuk pembesaran patin beragam, ada 2m x 2m x 2m / 9m x 9m x 9m, tergantung pada luas tempat jumlah ikan yang dipelihara dan kemampuan permodalan. Kondisi perairan Kondisi perairan tempat pembesaran patin akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan patin secara keseluruhan 7 VII Pemesaran ikan patin sistem pen adalah alternatif lain pemanfaatan umu selain dengan keramba dan jala apung Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi untuk ssistem pen tidak boleh dilakukan sembarangan, sebelumnya harus diteliti secara cermat bagian waduk maupun danau yang layak diberi sekat sebagai lokasi untuk sistem pen Penerapan sistem pen Pen yang disebut pula hampang / sekat yang ada beberapa macam pen didanau, waduk dan sungai biasanya digunakan bambu / kawat 8 VIII Keramba merupakan salah satu tempat pemilihan ikan yang cukup populer, bentuknya latak dan terbuat dari bambu, keramba ini banyak ditentukan diwilayah pasundan dan sekitarnya. 9 IX Hama pada pemeliharaan ikan patin pada hakekatnya adalah predator yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan patin, sementara penyakit adalah terganggunya kesehatan ikan yang diakibatkan oleh parasit / nonparasit. Komentar Buku ini sangat banyak manfaatnya, oleh karena terhadap isi buku itu, buku ini cocok lagi bagi seseorang yang ingin membudidayakan ikan patin.