Siak, 2018
Penyusun
LINDANGWATI, S. Kel
Penyuluh Perikanan Pertama
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN....................................................................................................1
II. MENGENAL IKAN GABUS................................................................................2
2.1. Klasifikasi dan Morfologi......................................................................................2
2.2. Habitan dan Kebiasaan Hidup Ikan Gabus............................................................3
2.3. Manfaat dan Kandungan Gizi Ikan Gabus.............................................................6
III. TEKNIK BUDIDAYA..........................................................................................8
3.1. Persiapan Kolam....................................................................................................8
3.2. Memilih Indukan Gabus Jantan dan Betina...........................................................8
3.3. Proses Pemijahan Ikan Gabus................................................................................9
3.4. Proses Penetasan Telur Ikan gabus......................................................................11
3.5. Penebaran Benih..................................................................................................12
3.6. Pemberian Pakan.................................................................................................12
3.7. Panen....................................................................................................................13
......................................................................................................................................1
......................................................................................................................................2
di sungai dan waduk menggunakan karamba (Adamson, Berdasarkan Kottelat et al. (1993), Syafei,et al.
2010; Poulsen et al., 2008), juga di rawa lebak (1995); ICLARM (2002), ikan gabus di kelompok ke dalam
menggunakan karamba dan sistem pagar (Muthmainnah, ordo Pleuronecti formes dan famili Channidae mempunyai
2013). ciri-ciri seluruh tubuh dan kepala ditutupi sisik sikloid dan
Ikan gabus merupakan ikan air tawar liar dan stenoid. Klasifikasi ikan gabus yaitu sebagai berikut :
tidak hanya memangsa benih ikan tetapi juga ikan Ordo : Perciformes
dewasa dan serangga air lainnya termasuk kodok. Bahkan Family : Channidae
bebek. Ini masuk akal karena di sungai dan di rawa-rawa Species : Channa striata
Ikan Gabus memiliki bentuk badan hampir bundar
di bagian depan dan pipih tegak ke arah belakang
sehingga disebut ikan berkepala ular (snakedhead).
Panjang ikan gabus mencapai ½-1 meter bahkan lebih,
ikan ini memiliki berat rata-ratta 2-5 kg. bagian kepala
berbentuk gepeng dan agak pipih yang hamper
menyerupai kepala ular. Memiliki
Bagian mulut terdapat gigi yang besar dan tajam,
yang berguna untuk mencabik atau mengunyah
makanannya. Secara umum, ikan gabus ini memiliki bau
amis, hal ini disebabkan karena bagian otot ikan terbuat
dari protein yang bervariasi. Bau amis ini berasal dari
penguraian, zat ammonia ari senyawa belerang dan
bahan kimia amina yang berasal dari penguraian asam
amino.
Ikan ini mampu menghirup udara dari sungai
atmosfer karena memiliki organ napas tambahan pada
bagian atas insangnya. Hal ini juga yang memuat ikan
tersebut mampu bergerak dalam jarak jauh pada musim
kemarau untuk mencari sumber air.
sisik yang besar dan kasar di bagian kepala, perut,
punggung, an bagian ekornya. II.2. Habitat dan Kebiasan Hidup Ikan Gabus
Bagian sirip punggung memanjang dan juga sirip Ikan gabus merupakan ikan labirin yang mampu
ekor berbentuk bulat pada bagian ujungnya, bagian sisi bertahan di luar air, karena mempunyai alat pernafasan
atas tubuh hingga bagaian ekor memiliki warna kegal, tambahan yang berupa lipatan kulit tipis yang berlikuliku
kehitaman maupu kehijauan, sedangkan warna bagian seperti labirin (Soeseno, 1988). Sebagaimana ikan-ikan
perut berwarna krim atau putih. Bagian sisi samping yang mempunyai labirin, ikan gabus mampu
terdapat garis maupun coret tebar, warna ini biasanya bertahan dalam kondisi perairan rawa dengan kandungan
tergantung dengan habitat dan lingkungannya. oksigen terlarut rendah dan pH berkisar 4,5–6.
Ikan ini biasa hidup di sungai, danau, dan oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan
kolam/tambak, serta biasa membuat sarang di daerah berupa labirin.
rawa-rawa atau diantara belukar yang terdapat pada tepi Pemijahan ikan gabus bersifat musiman, memijah pada
tambak dan sungai. Di Indonesia, ikan gabus musim hujan dari Bulan Oktober hingga Desember. Pada
penyebarannya sangat luas, mulai dari Sumatera, Jawa, musim kawin, ikan
Madura, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, Flores,
Ambon dan Halmahera (Weber & Beaufort 1922). Di
beberapa daerah, ikan gabus dikenal pula dengan nama
ikan rayong (Sunda), 10 Kuto (Madura), Bace (Aceh),
Sepungkat (Palembang), dan di Bajarmasin dengan nama
ikan Haruan (Weber & Beaufort 1922).
Pada beberapa daerah yang dilalui aliran sungai
besar seperti di Sumatera dan Kalimantan, ikan gabus
seringkali terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah,
atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan
menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika
sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan
berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan
mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali
berair. Oleh sebab itu ikan ini sering kali ditemui berjalan
di daratan khususnya di malam hari di musim kemarau
mencari tempat lain yang masih berair. Ikan gabus bisa
bertahan hidup tanpa air karena bisa bernapas menyerap
gabus jantan dan betina bekerjasama menyiapkan
sarang diantara tumbuhan di tepi air. Anak-anak ikan
berwarna merah jingga bergaris hitam, berenang dalam
kelompok yang bergerak bersama-sama untuk mencari
makanan.
Dalam proses pemijahan spesies ini memiliki
kebiasaan membangun sarang berbusa di antara vegetasi
di lingkungan hidupnya. Djajadireja et al., (1977) dalam
Muflikhah (2007) menyatakan bahwa ikan gabus
membuat sarang yang berbentuk busa di sekitar tanaman
air di rawa dan perairan dangkal dengan arus lemah.
Busa tersebut berbentuk semacam lingkaran yang
berfungsi sebagai area pemijahan dan untuk melindungi
telur yang telah dibuahi.
Ikan gabus (Channa striata) memiliki pola
pertumbuhan allometrik atau pertambahan bobot lebih
cepat daripada pertambahan panjang badan, hal ini
berkaitan dengan sifat agresifnya dalam mencari makan. II.3. Manfaat Dan Kandungan Gizi Ikan Gabus
Ikan karnivora ini memangsa ikan-ikan kecil/anak ikan, Meski ikan lain juga dikenal sebagai sumber protein
serangga, insekta air, berudu, kodok/katak dan berbagai yang baik untuk tubuh, namun ikan gabus dikenal
hewan air. memiliki jenis kandungan gizi yang lebih tinggi.
Ikan gabus merupakan ikan karnivora dengan Kandungan protein ikan gabus sebesar 25,5%, lebih tinggi
makanan utamanya adalah udang, katak, cacing, jika dibandingkan dengan kadar protein dari ikan bandeng
serangga dan semua jenis ikan. Menurut Allington (2002), (20,0%), ikan mas (16,0%), ikan kakap (20,0%), maupun
pada masa larva ikan gabus memakan zooplankton dan ikan sarden (21,1%).
pada ukuran fingeling, makanannya berupa seraangga, Hebatnya, ikan gabus ini sangat kaya akan albumin,
udang dan ikan kecil. Sementara itu menurut Anonim salah satu jenis protein penting bagi tubuh manusia.
(2002), pada fase pascalarva ikan gabus memakan Albumin diperlukan tubuh manusia, terutama dalam
makanan yang mempunyai kuantitas yang lebih besar proses penyembuhan luka-luka. Pemberian daging ikan
seperti Daphnia dan Cyclops, sedangkan ikan dewasa gabus atau ekstrak proteinnya telah dicoba untuk
akan memakan udang, serangga, katak, cacing dan ikan. meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu
Pada penelitian penyembuhan beberapa penyakit seperti
Sinaga et al. (2002) di sungai Banjiran Jawa Tenga, kanker,stroke, gagal ginjal, diabetes mellitus hingga
diketahui makanan ikan gabus dengan kisaran panjang pengobatan pasca operasi. Fungsi lain albumin adalah
total antara 5,78-13,4 cm adalah serangga air, potongan sebagai anti oedema / pembengkakan pada kaki akibat
hewan air, udang dan detritus. Sementara itu kekurangan albumin dalam tubuh. Hal ini biasa dialami
berdasarkan penelitian Buchar (1998) di danau Sabuah oleh pasien penyakit gagal ginjal, diabetes mellitus,
Kalimantan Tengah, makanan ikan gabus adalah stroke, TBC, dan kanker
potongan hewan air, siput air, rotifera dan Rhizopoda.
sirosis. Karena albumin berfungsi untuk mengatur
tekanan osmotic dalam darah. Albumin menjaga
keberadaan air dalam plasma darah sehingga dapat
mempertahankan volume darah dalam tubuh agar tidak
terjadi pembengkakan / oedema.
Kekurangan albumin dalam tubuh manusia
(hypoalbumin) menyebabkan nutrisi tidak bisa diedarkan
dengan baik ke seluruh tubuh. Bagi anak, kekurangan I. TEKNIK BUDIDAYA
albumin akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan,
perkembangan otak yang tidak maksimal, penurunan I.1. Persiapan Media
kekebalan tubuh hingga menyebabkan anak mudah sakit. Sejatinya ikan gabus merupakan ikan yang hampir
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Prof. mirip dengan lele yang mempunyai ketahanan terhadap
Nurpudji dari Universitas Hasanuddin, Makassar, lingkungan. Jadi tidak terlalu masalah mau menggunakan
pemberian 2 kg ikan gabus masak setiap hari kepada tempat budidaya seperti apapun. Pada umumnya
pasien pasca operasi akan meningkatkan albumin mereka budidaya ikan gabus bisa di lakukan di kolam tanah,
menjadi normal. Pemberian ekstrak ikan gabus selama kolam tembok, dan media kolam terpal.
10-14 hari menunjukkan peningkatan albumin hingga 0,6 Buatlah media berupa kolam ikan dengan ukuran
hingga 0,8 g/dl. Kandungan albumin plus mineral zinc lebar 2 m dan panjang 5 m, kolam ini bisa anda buat
(Zn) dalam tubuh ikan gabus yang sebesar 1,7412 terlebih dahulu sekitar seminggu sebelum anda
mg/100 g daging inilah yang membantu proses menyiapkan bibit gabus. Berikan pupuk kandang ataupun
penyembuhan luka lebih cepat. kotoran ternak yang sudah kering ke dalam kolam secara
merata dengan ketebalan kurang lebih 30 cm dan jangan
lupa untuk menaburkan pupuk dolomid juga. Biarkan
kolam terpupuki selama kurang lebih 3 hingga 5 hari agar
mikroorganisme dan cacing sebagai pakan alami
bermunculan. Isilah kolam dengan air setinggi 60 hingga
100cm dan biarkanlah air mengendap selama kurang
lebih 5 hingga seminggu. Ini bertujuan agar plankton dan
kutu air berkembang biak sebagai pakan tambahan gabus
nantinya.
I.7. Panen
Keunikan dari cara budidaya ikan gabus ini ialah
peluang kalian untuk melihat kebutuhan pasar. Bahkan
kalian bisa melakukan proses panen secara bertahap di http://m.epetani.deptan.go.id/budidaya/studi-pembuatan-
dalam tiap-tiap kolam. Ikan gabus ialah ikan air tawar konsentrat-protein-ikan-gabus-1941
yang memiliki daya tahan tinggi. http://usahasuksesmandiri.blogspot.com/2011/05/budiday
Dan manfaat beragam yang dimiliki ikan gabus a-ternak-ikan-gabus.html
membuat ikan ini akan selalu diminati. Jangan lupa untuk Sentis Y. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan
melakukan pensortiran atau pemisahan setidaknya “Ikan Gabus Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah
sebulan sekali. Pilihlah ukuran ikan gabus yang sama Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan
besar dan pisahkan dengan yang berukuran lebih kecil Perikanan, Bogor.
atau lebih besar. Kelompokkan ikan-ikan tersebut Siswoyo, Pujo. 2004. Tumbuhan Berkhasiat Obat. Absolut.
berdasarkan bentuk fisik dan besarnya ukuran mereka, ini Yogyakarta.
untuk mencegah adanya sifat memakan ikan yang lebih https://www.maxmanroe.com/budidaya-ikan-gabus.html
kecil. https://www.lele.co.id/cara-sukses-budidaya-ikan-gabus-
agar-cepat-panen/
http://go-perikanan.blogspot.com/2017/06/klasifikasi-dan-
morfologi-ikan-gabus.html
DAFTAR PUSTAKA
p