Anda di halaman 1dari 45

TM 9.

PRINSIP PENANGANAN
LIMBAH CAIR

Tri Rahayu Andayani,S.St.Pi,M.Si


MK.PLHP/ SEMESTER V
Pengertian Limbah Cair
Suatu Buangan/Sisa Produksi yang berbentuk
“CAIR”
Mengapa Harus Diolah??
1. Agar tidak mencemari
Lingkungan Sekitar

2. Terbatasnya Sumber Air


Bersih

3. Diatur Oleh Peraturan


Pemerintah
Pengolahan Limbah Cair
 Sampai dengan permulaan Abad 20, limbah masih
banyak yang dibuang begitu saja meskipun penangan
limbah dengan trickling filter mulai dikembangkan
 Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam
memelihara kelestarian lingkungan
 Berbagai teknik pengolahan air buangan utk menyisih
kan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan
selama ini: secara fisik, kimia dan biologis.
Bahaya Limbah Cair
- Merusak Ekosistem

- Membahayakan Kesehatan
Manusia dan Mahluk
Lainnya

- Mengurangi Ketersediaan
Air Layak Konsumsi
Batasan Air Limbah untuk Industri di Indonesi
a Parameter Konsentrasi (mg/L)
COD 100-300
BOD 50-150
Minyak Nabati 5-10
Minyak Mineral 10-50
Zat Padatan Tersuspensi (TSS) 200-400
pH 6.0-9.0
Temperatur 38-40 oC
Amonia bebas (NH3) 1.0-5.0
Nitrat (NO3-N) 20-30
Senyawa aktif biru metilen 5-10
Sulfida (H2S) 0.05-0.10
Fenol 0.5-1.0
Sianida (CN) 0.05-0.50

(Sumber: Lampiran C Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995)


KARAKTERISTIK LIMBAH

Sifat limbah yang harus diketahui  sifat fisik, kimia,


biologi
KARAKTERISTK LIMBAH : SIFAT - FISIK

PADATAN

WARNA KEKERUHAN

SIFAT
FISIK
DAYA
BAU
TAHAN
LISTRIK

TEMPERATUR
Karakteristik Fisik
Karakteristik Fisi Kegunaan
kPadatan tota Menilai potensi penggunaan kembali air limbah dan
l menentukan tipe unit pengolahan yang cocok
Padatan terendapka Menentukan apakah padatan dapat mengendap
n secara gravitasi pada waktu tertentu
Distribusi ukuran partikel Meniliai Kinerja unit proses pengolahan
Turbiditas Menilai kualitas dari air limbah yang telah diola
h
Warna Menentukan kondisi dari air limbah (aestetik)
Transmitansi Menilai kecocokan efluen untuk disinfektan U
V
Bau Menentukan apakah ada gangguan bau
Temperatur Penting sebagai parameter perancangan unit proses biologi
s
Densitas
Konduktivitas Menilai kecocokan efluen untuk penggunaan pertanian

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)


KARAKTERISTK LIMBAH :

Sifat Kimia

Sifat Bahan kimia yang terdapat dalam air akan


menentukan sifat air baik dalam tingkat keracunan
maupun bahaya yang ditimbulkan.
Semakin besar konsentrasi bahan pencemar
dalam air
semakin terbatas penggunaan air.
Karakteristik kimia terdiri dari kimia anorganik dan
kimia
Sifat kimia limbah
Biochemical Oxigen Demand (BOD)
Chemical Oxigen Demand (COD)
pH (Derajat Keasaman)
Alkalinitas
Besi dan Mangan
Chlorida
Phosphat
Nitrogen
Sulfur
Logam Berat dan Beracun
Fenol
Lemak dan Minyak
Zat Warna dan Surfaktan
Karakteristik Kimiawi (Anorganik)
Karakteristik Anorgani Kegunaan
k
Nitrogen total Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat dekomposisi di
Fosfor tota dalam air limbah
l
pH Mengukur tingkat keasaman/kebasaan di dalam air limbah
Alkalinitas Mengukur tingkat ‘buffer’ di dalam air limbah
Klorida (Cl-) Menilai kecocokan air limbah untuk penggunaan kembali di
bidang pertanian
Sulfat Mengukur potensi bau dan berdampak pada pengolahan
lumpur yang dihasilkan
Logam Menilai penggunaan kembali air limbah dan efek racun
selama pengolahan.
Unsur/senyawa Melihat keberadaan unsur tertentu di dalam air limba
anorganik spesifik h
Berbagai gas Melihat keberadaan gas tertentu di dalam air limba
(O2, CO2, NH3, H2S, CH4) h
(Sumber: Metcalf and Eddy, 200
Karakteristik Kimiawi (Organik)
Karakteristik Anorgani Kegunaan
kBOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah air limba
h
COD secara digunakan
Dapat biologis untuk menggantikan tes BO

NOD D
Mengukur kebutuhan oksigen untuk mengolah
komponen nitrogen di dalam air limbah menjadi nitrat
TOC Dapat digunakan untuk menggantikan tes BO
Senyawa spesifik D
Menentukan keberadaan senyawa organik tertentu dan
menilai apakah perancangan tertentu perlu dilakukan
untuk menghilangkan senyawa tersebut

(Sumber: Metcalf and Eddy, 200


4)
KARAKTERISTIK LIMBAH :

Sifat Biologi
• Di dalam air limbah terdapat
berbagai jenis mikroorganisme
seperti virus, bakteri, jamur,
protozoa, nematoda, dll.
• Tujuan dari pengujian mikrobial
adalah untuk mendeteksi bakteri-
bakteri patogen yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
Namun, bakteri pembuat penyakit
ini tidak mudah diidentifikasi.
Tes coliform
• Tes yang digunakan untuk
menentukan kontaminasi umumnya
menggunakan mikroorganisme
coliform.
Karakteristik Biologi
Karakteristik Kegunaan

Bakteri Coliform Melihat keberadaan bakteri patogen

Mikroorganisme spesifik Melihat organisme tertentu untuk melihat peng


gunaan kembali
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BERDASARKAN
PERLAKUAN

1. Pretreatment/pengolahan
awal:
2. Primary treatment
3. Secondary treatment:
4. Tertiary treatment
Pengolahan Limbah Cair...
1. Pengolahan Awal/Pendahuluan (Preliminary
Treatment)
Tujuan : usaha untuk melindungi alat-alat yang
ada pada instalasi pengolahan air limbah.

Pada tahap ini dilakukan penyaringan,


penghancuran atau pemisahan air dari
partikel-partikel yang dapat merusak alat-alat
pengolahan air limbah, seperti pasir, kayu,
sampah, plastik dan lain-lain.
2. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Tujuan : menghilangkan partikel – partikel padat
organik dan an organik melalui proses fisika, yakni
sedimentasi dan flotasi. Sehingga partikel padat akan
mengendap (disebut sludge) sedangkan partikel lemak dan
minyak akan berada di atas / permukaan (disebut grease).

3. Pengolahan Sekunder (Secondary


Treatment)
Pada tahap ini air limbah diberi mikroorganisme
dengan tujuan untuk menghancurkan atau
menghilangkan material organik yang masih ada pada
air limbah. Tiga buah pendekatan yang umum
digunakan pada tahap ini adalah fixed film, suspended
film dan lagoon system.
4. Pengolahan Akhir (Final Treatment)

Fokus dari pengolahan akhir (Final Treatment) adalah


menghilangkan organisme penyebab penyakit yang ada
pada air. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menambahkan khlorin ataupun dengan menggunakan
sinar ultraviolet
5. Pengolahan Lanjutan (Advanced
Treatment)

Pengolahan lanjutan diperlukan untuk membuat


komposisi air limbah sesuai dengan yang
dikehendaki. Misalnya untuk menghilangkan
kandungan fosfor ataupun amonia dari air
limbah.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BERDASARKAN
KARAKTERISTIK

1. Pengolahan Secara Fisika

2. Pengolahan Secara Kimia

3. Pengolahan Secara Biologi


Tekniknya adalah pemisahan/ pengolahan menggunakan
cara FILTRASI dan GRAVITASI

Water Screening Grease Trap


Pengolahan Secara Fisika
 Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan
lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar
bahan-bahan tersuspensi berukuran besar & yg
mudah mengendap atau bahan-bahan yg
terapung disisihkan terlebih dahulu.
 Penyaringan (screening) merupakan cara yg
efisien dan murah untuk menyisihkan bahan
tersuspensi yang berukuran besar.
 Bahan tersuspensi yang mudah mengendap
dapat disisihkan secara mudah dengan proses
pengendapan.
Pengolahan Secara Fisika

Pengolahan limbah secara fisik sebenarnya dalah proses


pemisahan bagian-bagian limbah yang tidak larut dalam
limbah sehingga tidak mengganggu proses pengolahan
berikutnya
Mencakup:
– Penapisan
– Pengendapan
– Flotasi
– Filtrasi
– adsorpsi
Pengolahan Secara Fisika
 Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-
bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak
mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat
digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi
(clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge
thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air
flotation).

 Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya


dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses
reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan
sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak
mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang
dipergunakan dalam proses osmosa.
Pengolahan Secara Fisika
 Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan
untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan
senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan
untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.

 Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan


untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan
ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah.
Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
Prinsipnya PENAMBAHAN BAHAN KIMIA, untuk
MENGENDAPKAN/MEMISAHKAN/MENGHILANGKAN
zat-zat PENGOTOR dalamLimbah Cair tersebut

Honda WWT
Pengolahan Secara kimia

Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-
partikel
yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-
logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik
beracun; dengan membubuhkan bahan kimia
tertentu yang diperlukan.
Penyisihan bahan-bahan tersebut pada
prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat
bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat
diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi
oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai
hasil reaksi oksidasi
Pengolahan Secara kimia
 NETRALISASI : REAKSI ANTARA ASAM DGN BASA  AIR DAN
GARAM
Utk menjaga pH 6,0 - 9,0 (diluar tsb bersifat racun bagi kehidupan air
maupun bakteri)
Limbah bersifat asam : Ca(OH)2 atau NaOH
Limbah bersifat basa : H2SO4, HCl, HNO3, H3PO4, atau gas CO2

 PRESIPITASI : pengurangan bhn-bhn terlarut dgn penambahan bhn kimia


terlarut shg terbentuk padatan (floc)
Tujuan : menghilangkan heavy metal, sulfat, fluorida dan fosfat
Zat kimia yg digunakan : CaCO3 yg dikombinasikan dengan Kalsium klorida,
magnesium klorida, Aluminium klorida dan garam besi
Pengolahan Secara kimia

 Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah


larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang
berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid
tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan.

 Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan


larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida
logam-
logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.
Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk
hidroksiapatit pada pH > 9,5.
Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida
[Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan
membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau Na2S2O5).
Pengolahan Secara kimia
 KOAGULASI DAN FLOKULASI, Konversi polutan (koloid
tersuspensi) menjadi gumpalan-gumpalan yg dpt
diendapkan, disaring atau diapungkan :
 Bentuk koloid (sebagian besar dari polutan) sulit
mengendap  kekeruhan, shg perlu digumpalkan
dgn proses koagulasi/flokulasi
 Proses penambahan koagulan/flokulan:
• Destabilisasi sistem koloid (pengurangan daya
tolak /netral elektrostatik)
• Terbentuk microfloc
• Terbentuknya macrofloc yang dapat diendapkan,
disaring, diapungkan
Prinsipnya adalah menggunakan BIOTA hidup/
MIKROBA,untuk menguraikan zat-zat pencemar didalam
limbah cair
Eceng Gondok
Bacteria Aeration Tank
Pengolahan Secara Biologi

Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah


secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan
secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling
murah dan efisien
Pada dasarnya, pengolahan secara biologi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
– Reaktor pertumbuhan tersuspensi
(suspended growth)
– Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth)
Suspended growth

Mikroorganisme tumbuh dan berkembang dlm keadaan


tersuspensi
Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung
dalam jenis ini.
Kolam oksidasi dan lagoon, baik yang diaerasi maupun
yg tidak, juga termasuk dalam jenis reaktor pertumbuhan
tersuspensi
Attached growth

Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme


tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk
lapisan film untuk melekatkan dirinya.
Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama
iniantara lain:
– trickling filter
– cakram biologi
– filter terendam
– reaktor fludisasi
Pengolahan limbah dengan cara biologi
dapat dilakukan dengan dua cara , yaitu :

(1) AEROBIC TREATMENT dan


(2) ANAEROBIC TREATMENT.
Kedua metode ini mempunyai proses yang berbeda, karena
proses aerobic membutuhkan oksigen dalam prosesnya,
sedangkan proses anerobic harus memimumkan oksigen,
agar proses perombakan limbah dapat berlangsung secara
sempurna

Proses AEROB, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;


Proses ANAEROB, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob
masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob.
Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi
lebih ekonomis.
Pengolahan Aerob

Pengolahan limbah cair secara aerob dilakukan dengan


berbagai cara diantaranya adalah lumpur aktif dan trickling filter
Trickling filter merupakan salah satu cara pengolahan
limbah cair dengan memanfaatkan media padat sebagai
tempat mikroorganisme menempel dan limbah cair
dialirkan dari atas
Activated sludge (lumpur aktif) adalah proses penanganan
limbah dimana udara atau oksigen akan masuk ke dalam
cairan limbah untuk mengembangkan pembentukan flok
bilogis sehingga mengurangi kandungan oraganik dalam
limbah
Pengolahan secara aerob

• Activated Sludge
Trickling Filter
Lagoon
Pengolahan air limbah secara biologi AEROB dengan model Aerated
lagoons (basins) membutuhkan luas lahan yang cukup besar, hal ini
dilakukan mengingat jumlah air limbah yang akan dilakukan
pengolahan sangat besar
Pada model ini dapat terjadi 2 (dua) proses yaitu AEROB dan
FAKULTATIF.
Proses aerob terjadi pada permukaan air limbah yang teraduk dengan
motor dan berkontak dengan udara sekitar
Pengolahan An aerob

Pengolahan limbah anaerob adalah sebuah metode biological untuk


mengolah limbah organik
Produk akhir dari degradasi anaerob adalah gas, paling banyak
metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan sebagian kecil hidrogen
sulfide (H2S) dan hydrogen (H2).
Proses yang terlibat adalah fermentasi asam dan fermentasi metana
Pemilihan Teknologi

Teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik
limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan
studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium :

Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri


dari proses-proses yang sesuai
dengan karakteristik limbah yang akan diolah.
Mengembangkan dan mengumpulkan
data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi
pengolahan yang diharapkan.
Menyediakan informasi teknik dan
ekonomi yang diperlukan untuk
penerapan skala sebenarnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai