Anda di halaman 1dari 8

B.

Karakteristik air limbah industri

Karakteristik Fisik Kegunaan

Padatan total Menilai potensi penggunaan kembali air


limbah dan
menentukan tipe unit pengolahan yang cocok

Padatan terendapkan Menentukan apakah padatan dapat


mengendap secara gravitasi pada waktu
tertentu

Distribusi ukuran partikel Meniliai Kinerja unit proses pengolahan

Turbiditas Menilai kualitas dari air limbah yang telah


diolah
Warna Menentukan kondisi dari air limbah (aestetik)

Transmitansi Menilai kecocokan efluen untuk disinfektan


UV

Bau Menentukan apakah ada gangguan bau

Temperatur Penting sebagai parameter perancangan unit


proses biologis

Densitas Konduktivitas Menilai kecocokan efluen untuk penggunaan


pertanian

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)

Karakteristik Kimiawi (Anorganik)

Karakteristik Anorganik Kegunaan

Nitrogen total Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat


dekomposisi di dalam air limbah

Fosfor Total Mengukur konsentrasi nutrisi dan derajat


dekomposisi di dalam air limbah

pH Mengukur tingkat keasaman/kebasaan di


dalam air limbah

Alkalinitas Mengukur tingkat ‘buffer’ di dalam air


limbah

Klorida (Cl-) Menilai kecocokan air limbah untuk


penggunaan kembali di bidang pertanian

Sulfat Mengukur potensi bau dan berdampak pada


pengolahan lumpur yang dihasilkan
B. Karakteristik air limbah industri

Logam Menilai penggunaan kembali air limbah dan


efek racun selama pengolahan.

Unsur/senyawa anorganik spesifik Melihat keberadaan unsur tertentu di dalam


air limbah

Berbagai gas Melihat keberadaan gas tertentu di dalam air


(O2, CO2, NH3, H2S, CH4) limbah

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)

Karakteristik Kimiawi (Organik)

Karakteristik Anorganik Kegunaan

BOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk


mengolah air limbah
secara biologis

COD Dapat digunakan untuk menggantikan tes


BOD

NOD Mengukur kebutuhan oksigen untuk


mengolah komponen nitrogen di dalam air
limbah menjadi nitrat

TOC Dapat digunakan untuk menggantikan tes


BOD

Senyawa spesifik Menentukan keberadaan senyawa organik


tertentu dan menilai apakah perancangan
tertentu perlu dilakukan untuk
menghilangkan senyawa tersebut

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)

Karakteristik Biologis

Karakteristik Kegunaan

Bakteri Coliform Melihat keberadaan bakteri patogen

Mikroorganisme spesifik Melihat organisme tertentu untuk melihat


penggunaan
kembali

(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)


B. Karakteristik air limbah industri

Batasan Air Limbah untuk Industri di Indonesia

Parameter Konsentrasi (mg/L)


COD 100-300
BOD 50-150
Minyak Nabati 5-10
Minyak Mineral 10-50
Zat Padatan Tersuspensi (TSS) 200-400
pH 6.0-9.0
Temperatur 38-40 oC
Amonia Bebas (NH3) 1.0-5.0
Nitrat (NO3-N) 20-30
Senyawa Aktif biru metilen 5-10
Sulfida (H2S) 0.05-0.10
Fenol 0.5-1.0
Sianida (CN) 0.05-0.50
(Sumber: Lampiran C Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995)

Padatan

• Air limbah mengandung berbagai jenis padatan.

• Berdasarkan ukuran partikel, Padatan itu dapat diklasifikasikan:

– Padatan tersuspensi (suspended solid)

Padatan tersuspensi merupakan padatan yang tersaring di dalam filter. Ukuran pori filter
dapat bervariasi antara 0.45 µm – 2.0 µm.

– Padatan terlarut (dissolved solid)

Padatan terlarut merupakan padatan yang lolos saring dari filter yang digunakan.

• Padatan tersuspensi (suspended solid)

Padatan tersuspensi dapat berupa tanah liat, lumpur, bakteri, alga, dan buangan industri.

Konsentrasi SS yang tinggi dapat mempengaruhi kehidupan akuatik karena menurunkan DO,
mengurangi proses fotosintesis karena terhalangi padatan, meningkatkan turbiditas,
menghambat pernapasan, memusnahkan spawning bed

• Padatan terlarut (dissolved solid)

Padatan terlarut dapat berupa garam-garam anorganik.

Padatan terlarut seperti senyawa besi dapat memberi warna di air, senyawa karbonat
membuat kerak di boiler.

• Berdasarkan tingkat volatilitas, Padatan itu dapat


B. Karakteristik air limbah industri

diklasifikasikan:

– Padatan volatil (volatile solid)

Padatan volatil merupakan padatan yang menguap dan terbakar pada temperatur 500 ± 50oC.

– Padatan tetap (fixed solid)

Padatan tetap merupakan sisa padatan yang masih tertinggal saat padatan dipanaskan pada
temperatur 500 ± 50oC.

• Padatan terendapkan dapat diukur dengan alat Imhoff cone dengan cara melihat
endapan di dalam air limbah yang dimasukkan ke dalam alat tersebut selama 30
menit.

pH

• pH yang sesuai dengan kehidupan makhluk hidup berada pada rentang 6-9. Perairan
yang baik memiliki rentang pH antara 6-8 (air tawar) dan 8.1-8.4 (air laut).

• Asam seperti asam sulfat dapat menyebabkan iritasi bagi mata, korosi.

• Basa seperti soda kaustik pada konsentrasi 25 ppm dapat membuat ikan mati,
kerapuhan, mengganggu pembentukan flok, merusak vegetasi.

• Perubahan pH dapat mempengaruhi kelarutan logam-logam beracun.

Nitrogen

• Nitrogen merupakan salah satu kebutuhan nutrien yang diperlukan oleh makhluk
hidup.

• Apabila kandungan nitrogen di dalam air berlebih, eutrofikasi akan terjadi.

• Bentuk Nitrogen di alam dapat bervariasi sesuai dengan tingkat oksidasinya :

-III 0 I II III IV V

NH3 – N2 – N2O – NO – N2O3 – NO2 – N2O5

• Amonia di dalam air dengan konsentrasi 1 mg/L dapat menjadi racun bagi ikan dan
organisme air.

• Konsentrasi nitrat yang tinggi di dalam air dapat mengakibatkan


methemoglobinemia, kelainan darah bagi anak di bawah 3 bulan.

• Bentuk nitrogen yang umum ditemui di dalam air limbah adalah : amonia (NH3 ; -III), ion
amonium (NH +; -III), ion nitrit

(NO -; +III) dan ion nitrat (NO -; +V)


B. Karakteristik air limbah industri

• Kandungan nitrogen diukur dengan berbagai metoda, lihat Tabel berikutnya

Nitrogen

Bentuk-bentuk nitrogen didefinisikan dalam berbagai bentuk:

Bentuk Nitrogen Singkatan Definisi


Gas Amonia
NH3 NH3

Ion Amonium
NH + NH +
4 4

Total Amonia Nitrogen


TANa NH3 + NH4+

Nitrit
NO - NO -
2 2

Nitrat
NO - NO -
3 3

Total Anorganik Nitrogen


TINa NH3 + NH4+ +
NO2- + NO3-
Total Kjeldahl Nitrogen N organik + NH3 +
TKNa
NH4+
Nitrogen Organik TKN- (NH3 +
N organika
NH4+)
Total Nitrogen
TNa N organik + NH3 +
NH4+ + NO2- +
NO3-
(Sumber: Metcalf and Eddy, 2004)

Fosfor

• Fosfor juga merupakan nutrien yang penting bagi makhluk hidup.


B. Karakteristik air limbah industri

• Apabila kosentrasi fosfor juga terlalu tinggi, fosfor juga dapat menyebabkan
eutrofikasi di lingkungan.

• Bentuk fosfor yang umum ditemukan di perairan adalah orthofosfat, polifosfat, dan
fosfat organik.

• Orthofosfat dapat berbentuk dalam : PO 3-, HPO 2-, H PO -,H3PO4.

• Polifosfat berbentuk molekul dengan dua atau lebih atom P, O dan H. Polifosfat perlu
dihidrolisis terlebih dahulu dan membentuk senyawa orthofosfat.

Sulfur

• Sulfur di dalam air limbah umumnya berbentuk dalam ion sulfat.

• Sulfat direduksi secara anaerobik menjadi H2S dengan reaksi sebagai berikut:

• H2S ini dapat dioksidasi lebih lanjut secara biologis menjadi asam sulfat yang bersifat
korosif.

Minyak dan Lemak

• Minyak dan lemak (oil and grease) merupakan parameter yang meliputi lemak,
minyak, lilin, dan senyawa-senyawa yang terkait.

• Jika senyawa minyak dan lemak tidak dihilangkan dari air limbah, senyawa ini dapat
mengganggu dengan cara (1) membentuk lapisan di permukaan air, (2) mencegah
penetrasi sinar, (3) menjadi racun bagi beberapa ikan tertentu, (4) bahaya kebakaran.

Bahan Berbahaya dan Beracun

• Bahan B3 meliputi logam berat (ferrous dan non-ferrous) dan zat kimia

• Logam berat mencakup Al, Sb, As, Ba, Be, Cr, Co, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, Mo, Ni,
Se, Ag, Ti, V, Zn.

• Logam berat ini bersifat racun dalam konsentrasi rendah terhadap makhluk hidup.

• Senyawa kimia yang beracun meliputi: pestisida, sianida, sulfida, fenol, dsb.

BOD

• BOD atau Biochemical Oxygen Demand merupakan parameter yang dapat mengukur
konsentrasi senyawa organik di dalam air limbah.
B. Karakteristik air limbah industri

• Secara umum BOD adalah pengukuran tak langsung terhadap banyaknya oksigen
yang digunakan mikroorganisme untuk mendekomposisi materi organik.

• BOD dilakukan dengan menguji sampel air dengan membiarkan pada suhu konstan
20oC selama 5 hari.

• Perairan yang baik memiliki nilai BOD 1-2 ppm.

COD

• COD atau Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran tak langsung terhadap
banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi materi organik limbah
dengan menggunakan senyawa kalium dikromat (K2Cr2O7) atau kalium permanganat
(KMnO4) dalam pelarut asam.

• Nilai COD selalu lebih tinggi dari BOD karena banyak bahan organik yang dapat
dioksidasi secara kimiawi tetapi tidak secara biologis.

• COD tidak dapat mengoksidasi senyawa amonia

• Analisis COD dapat dilakukan dengan cepat selama 2 jam.

TOD

• TOD atau Total Oxygen Demand merupakan parameter lain selain BOD dan COD
yang mampu mengukur kebutuhan oksigen total yang diperlukan untuk
mengoksidasi senyawa organik.

• Analisis TOD dilakukan dengan menggunakan katalis tertentu (platinum) dan


dioksidasi dengan temperatur tinggi (900oC)

• Hasil dari TOD lebih tinggi dibandingkan COD dan BOD.TOC

• Analisis TOC atau Total Organic Carbon dilakukan dengan mengoksidasi senyawa
organik menjadi CO2 dengan pemanasan. Teknik ini sangat cepat dan hasilnya akurat.

• TOC berbeda baik dengan BOD, COD, maupun TOD karena analisis TOC
menentukan banyaknya atom karbon dan tidak memberikan kebutuhan oksigen yang
diperlukan untuk oksidasi.

• Analisis TOC membutuhkan peralatan yang mahal dan teknisi khusus. Selain itu data
perbandingan untuk TOC sangat terbatas.

Karakteristik Biologis

• Di dalam air limbah terdapat berbagai jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri,
jamur, protozoa, nematoda, dll.
B. Karakteristik air limbah industri

• Tujuan dari pengujian mikrobial adalah untuk mendeteksi bakteri- bakteri patogen
yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Namun, bakteri pembuat penyakit ini
tidak mudah diidentifikasi.

• Tes yang digunakan untuk menentukan kontaminasi umumnya menggunakan


mikroorganisme coliform.

Daftar Pustaka

• Davis, M.L. 2010. Water and Wastewater Engineering :

Design Principles and Practice. McGrawHill: New York

• Henze, M.; Harremoes, P.; Jansen, J.C.; Arvin, E. 1995. Wastewater Treatment:
Biological and Chemical Processes. Springer-Verlag: Berlin

• Metcalf dan Eddy. 2004. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse.


McGrawHill: New York

Anda mungkin juga menyukai