Karakteristik Biologis
Karakteristik Kegunaan
Padatan
Padatan tersuspensi merupakan padatan yang tersaring di dalam filter. Ukuran pori filter
dapat bervariasi antara 0.45 µm – 2.0 µm.
Padatan terlarut merupakan padatan yang lolos saring dari filter yang digunakan.
Padatan tersuspensi dapat berupa tanah liat, lumpur, bakteri, alga, dan buangan industri.
Konsentrasi SS yang tinggi dapat mempengaruhi kehidupan akuatik karena menurunkan DO,
mengurangi proses fotosintesis karena terhalangi padatan, meningkatkan turbiditas,
menghambat pernapasan, memusnahkan spawning bed
Padatan terlarut seperti senyawa besi dapat memberi warna di air, senyawa karbonat
membuat kerak di boiler.
diklasifikasikan:
Padatan volatil merupakan padatan yang menguap dan terbakar pada temperatur 500 ± 50oC.
Padatan tetap merupakan sisa padatan yang masih tertinggal saat padatan dipanaskan pada
temperatur 500 ± 50oC.
• Padatan terendapkan dapat diukur dengan alat Imhoff cone dengan cara melihat
endapan di dalam air limbah yang dimasukkan ke dalam alat tersebut selama 30
menit.
pH
• pH yang sesuai dengan kehidupan makhluk hidup berada pada rentang 6-9. Perairan
yang baik memiliki rentang pH antara 6-8 (air tawar) dan 8.1-8.4 (air laut).
• Asam seperti asam sulfat dapat menyebabkan iritasi bagi mata, korosi.
• Basa seperti soda kaustik pada konsentrasi 25 ppm dapat membuat ikan mati,
kerapuhan, mengganggu pembentukan flok, merusak vegetasi.
Nitrogen
• Nitrogen merupakan salah satu kebutuhan nutrien yang diperlukan oleh makhluk
hidup.
-III 0 I II III IV V
• Amonia di dalam air dengan konsentrasi 1 mg/L dapat menjadi racun bagi ikan dan
organisme air.
• Bentuk nitrogen yang umum ditemui di dalam air limbah adalah : amonia (NH3 ; -III), ion
amonium (NH +; -III), ion nitrit
Nitrogen
Ion Amonium
NH + NH +
4 4
Nitrit
NO - NO -
2 2
Nitrat
NO - NO -
3 3
Fosfor
• Apabila kosentrasi fosfor juga terlalu tinggi, fosfor juga dapat menyebabkan
eutrofikasi di lingkungan.
• Bentuk fosfor yang umum ditemukan di perairan adalah orthofosfat, polifosfat, dan
fosfat organik.
• Polifosfat berbentuk molekul dengan dua atau lebih atom P, O dan H. Polifosfat perlu
dihidrolisis terlebih dahulu dan membentuk senyawa orthofosfat.
Sulfur
• Sulfat direduksi secara anaerobik menjadi H2S dengan reaksi sebagai berikut:
• H2S ini dapat dioksidasi lebih lanjut secara biologis menjadi asam sulfat yang bersifat
korosif.
• Minyak dan lemak (oil and grease) merupakan parameter yang meliputi lemak,
minyak, lilin, dan senyawa-senyawa yang terkait.
• Jika senyawa minyak dan lemak tidak dihilangkan dari air limbah, senyawa ini dapat
mengganggu dengan cara (1) membentuk lapisan di permukaan air, (2) mencegah
penetrasi sinar, (3) menjadi racun bagi beberapa ikan tertentu, (4) bahaya kebakaran.
• Bahan B3 meliputi logam berat (ferrous dan non-ferrous) dan zat kimia
• Logam berat mencakup Al, Sb, As, Ba, Be, Cr, Co, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, Mo, Ni,
Se, Ag, Ti, V, Zn.
• Logam berat ini bersifat racun dalam konsentrasi rendah terhadap makhluk hidup.
• Senyawa kimia yang beracun meliputi: pestisida, sianida, sulfida, fenol, dsb.
BOD
• BOD atau Biochemical Oxygen Demand merupakan parameter yang dapat mengukur
konsentrasi senyawa organik di dalam air limbah.
B. Karakteristik air limbah industri
• Secara umum BOD adalah pengukuran tak langsung terhadap banyaknya oksigen
yang digunakan mikroorganisme untuk mendekomposisi materi organik.
• BOD dilakukan dengan menguji sampel air dengan membiarkan pada suhu konstan
20oC selama 5 hari.
COD
• COD atau Chemical Oxygen Demand merupakan ukuran tak langsung terhadap
banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi materi organik limbah
dengan menggunakan senyawa kalium dikromat (K2Cr2O7) atau kalium permanganat
(KMnO4) dalam pelarut asam.
• Nilai COD selalu lebih tinggi dari BOD karena banyak bahan organik yang dapat
dioksidasi secara kimiawi tetapi tidak secara biologis.
TOD
• TOD atau Total Oxygen Demand merupakan parameter lain selain BOD dan COD
yang mampu mengukur kebutuhan oksigen total yang diperlukan untuk
mengoksidasi senyawa organik.
• Analisis TOC atau Total Organic Carbon dilakukan dengan mengoksidasi senyawa
organik menjadi CO2 dengan pemanasan. Teknik ini sangat cepat dan hasilnya akurat.
• TOC berbeda baik dengan BOD, COD, maupun TOD karena analisis TOC
menentukan banyaknya atom karbon dan tidak memberikan kebutuhan oksigen yang
diperlukan untuk oksidasi.
• Analisis TOC membutuhkan peralatan yang mahal dan teknisi khusus. Selain itu data
perbandingan untuk TOC sangat terbatas.
Karakteristik Biologis
• Di dalam air limbah terdapat berbagai jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri,
jamur, protozoa, nematoda, dll.
B. Karakteristik air limbah industri
• Tujuan dari pengujian mikrobial adalah untuk mendeteksi bakteri- bakteri patogen
yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Namun, bakteri pembuat penyakit ini
tidak mudah diidentifikasi.
Daftar Pustaka
• Henze, M.; Harremoes, P.; Jansen, J.C.; Arvin, E. 1995. Wastewater Treatment:
Biological and Chemical Processes. Springer-Verlag: Berlin