Anda di halaman 1dari 23

Proposal Teknis

Waste Water Treatment Plant


PT. Madusari Nusa Persada
Boyolali – Jawa Tengah

PT. INDONESIA ENVIRON MENT CONSULTANT


th
Address Menara Hijau Building 13 Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078

www.iec.co.id
Desain Sistem
Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu/ IPAL
Untuk Pengolahan Limbah Pabrik Sosis
(Kapasitas 180m3-240m3 Per Hari)

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
I. Pendahuluan

Kondisi dan Kebutuhan Air Saat Ini


Air merupakan sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam kehidupan,
Air dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan; rumahtangga, sektor pertanian,
peternakan, perikanan, pertambangan, pariwisata, industri dsb. Realita kebutuhan
tersebut telah menempatkan air sebagai sarana yang vital dalam kehidupan.

Kualitas air terutama di daerah perkotaan dan wilayah-wilayah tertentu yang terdapat
berbagai aktivitas tersebut di atas sedikit banyaknya mulai mempengaruhi sumber
sumber mata air menjadi tercemar berbagai macam kontaminan seperti logam berat,
garam, pestisida, herbisida, bakteri, virus dan bahan–bahan beracun lainnya. Tidak
sedikit sumber sumber air yang ada telah mengalami kerusakan sehingga jumlah
cadangan air yang memenuhi standar kelayakan untuk dipergunakan semakin
berkurang. Dengan adanya kondisi tersebut, sudah sepatutnya kita semua untuk turut
berpartisipasi dalam menjaga, memperbaiki sumber sumber air tersebut dengan hal-hal
yang dapat kita lakukan, minimal dengan cara memperlakukan dan memanfaatkan air
sebaik mungkin.

Salah satu langkah yang kami lakukan untuk turut berperan dalam mengatasi hal tersebut
di atas, kami turut mengembangkan teknologi khususnya teknologi proses untuk
mengolah air yang mengandung berbagai kontaminan menjadi air yang memenuhi
standar kelayakan untuk dikembalikan kelingkungan, dipergunakan sebagai air
sanitasi/bersih atau siap dikonsumsi/minum.

Perkembangan Teknologi dan Industri


Perkembangan teknologi untuk pengolahan air saat ini dari mulai teknologi dengan
yang menggunakan proses secara Kimia, Mikro Biologi maupun proses secara Fisika
bayak digunakan pada berbagai bidang untuk mendapatkan kualitas air yang menuhi
standard kelayakan untuk digunakan.

Sejalan dengan pesatnya perkembangan kegiatan dalam sektor Limbah Domestik, maka
keberadaan Limbah Domestik akan selalu menimbulkan dampak negatif berupa
terjadinya pencemaran lingkungan akibat pembuangan dari limbah cair yang tidak
memenuhi ketentuan baku mutu. Hal ini disebabkan karena dampak dari pencemaran
limbah cair tersebut adalah terganggunya kualitas lingkungan hidup dan masyarakat
sekitarnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Keberadaan kegiatan Limbah Domestik yang menggunakan sumber air dan


membuang limbah cairnya ke perairan umum, merupakan salah satu permasalahan yang
harus diantisipasi dengan baik. Hal ini disebabkan, karena badan air merupakan salah satu
sumber kehidupan bagi masyarakat, sehingga limbah yang dibuang ke perairan tersebut
wajib memenuhi ketentuan baku mutu yang ditetapkan. Apabila hal tersebut ditangani
dengan baik, maka semua pihak akan diuntungkan karena Limbah Domestik tidak
melakukan pencemaran dan masyarakat dapat menggunakan sumber air yang baik dan
tidak tercemar.
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
Pengolahan limbah cair hasil kegiatan Limbah Poduksi Makanan memerlukan teknologi
dan pengetahuan yang sangat khusus, karena karakteristik limbah cair yang dihasilkan
berbeda dengan Limbah Domestik lainnya. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)/ Waste
Water Treatment Plant (WWTP) yang dibuat harus mampu mengolah seluruh volume limbah
dengan kualitas limbah yang ada, sehingga hasil olahannya akan dapat memenuhi
ketentuan baku mutu dan stabil.

Pemanfaatan Teknologi
Untuk memanfaatkan berbagai perangkat atau media dari hasil perkembangan
teknologi pengolahan air yang telah berkembang saat ini harus memiliki analisis dan
perencanaan yang matang baik dari sisi desain maupun material yang akan digunakan,
hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap nilai efektivitas dan efisiensi terhadap
perangkat yang dibuat.

Proses desain pada setiap Paket Modul/perangkat pengolahan air, baik untuk proses
pengolahan Waste/Sewage & Reuse Water Treatment, Well & Peat Water Treatment
maupun Brackish & Sea Water Purifying ada beberapa faktor pokok yang mendasar untuk
dijadikan sebagai parameter, Parameter tersebut diantaranya :

1. Raw Water
Kondisi/ Kualitas bahan/air baku yang akan diproses baik dari tingkat kekeruhan
maupun
Senyawa/ zat-zat lain yang terkandung
didalamnya.

2. Output Process
Hasil akhir yang diharapkan baik dari segi Kualitas maupun Kuantitas

3. Safety Modul
Sistem untuk menjaga konsistensi kualitas hasil yang diperoleh, Pengamanan
bertingkat pada komponen inti modul dan Pengamanan pada prosedur
pengoperasian.

4. Economic Value
Efisiensi dan Efektivitas Komponen modul yang digunakan, Biaya Operasional Produksi
(LifeTime Spare part, Maintenance Cost & Operational Cost) secara keseluruhan

Tujuan dari Proposal Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL/STP ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai sistem pengolahan yang akan dibangun sesuai


dengan karakteristik limbah yang dihasilkan dan target kualitas hasil olahan yang akan
dihasilkan.
2. Memberikan gambaran mengenai desain, biaya investasi dan prediksi biaya
operasional STP.

Adapun detail Type dan Spesifikasi Teknis Paket Modul yang kami desain dapat dilihat pada uraian

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
teknis/ Technical Description.

II. Lingkup Pekerjaan Yang Dilaksanakan Dalam Pembuatan WWTP


Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam proses pembuatan WWTP, sebagai berikut :
A. Desain WWTP (Desain Proses, Mekanikal, Elektrikal dan Layout Sipil)
B. As Build Drawing.
C. Pekerjaan Sipil
D. Perakitan/ Assembling dan Instalasi Unit-Unit Proses
E. Pengadaan dan Pemasangan Komponen/Peralatan
F. Instalasi Electric/Listrik dan Piping/Pemipaan WWTP
G. Commisioning (Start Up dan Pelatihan Operator WWTP).

III. Data Umum Dan Dasar Perhitungan Desain WWTP


A. Data Umum
1. Jenis Limbah : Limbah cair pabrikasi prooduk makanan sosis
2. Estimasi Volume Limbah :
a. Sumber dan Kareateristik Air Limbah
Air limbah yang akan diolah merupakan air yang bersumber dari proses produksi
kegiatan produksi makanan sosis.
b. Karakteristik Influen
Karakteristik air limbah dari kegiatan produksi dapat di golongkan sebagai air
limbah berkekuatan menegah (medium Strenght Domestik Wastewater) dengan
karakteristik air limbah pada umumnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Karakteristik dari “Medium Strenght Domestic Wastewater”

NO PARAMETER UNIT TYPICAL


1 Total Solid (TS) Mg/l 720
2 Total Dissolved Solids (TDS) mg/l 500
3 Fixed 300
4 Volatile mg/l 200
5 Suspended Solids (SS) mg/l 220
6 Fixed mg/l 55
7 Volatile mg/l 165
8 Seatleable Solids ml/l 10
9 Biochemical Oxigen Demand 5 days (BOD 5) mg/l 220
10 Total Organic Carbon Mg/l 160
11 Chemical Oxigen Demand (COD) Mg/l 300
12 Organic Mg/l 15
13 Free Ammonia mg/l 25
14 Total Nitrogen (as TKN) mg/l 40
15 Nitrites mg/l 0
16 Nitrates mg/l 0
17 Total Phosporous mg/l 8
18 Organic mg/l 3
19 Inorganic mg/l 5
20 Sulfate mg/l 50
21 Alkalinity 100
22 Grease mg/l 100
23 Volatile Organic Compound (VOCs) mg/l 100-400

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
3. Estimasi Kapasitas Produksi
Kapasitas desain WWTP untuk mengolah limbah domestik yang dibutuhkan sebesar
240m3/hari dengan kemampuan untuk meredam beban puncak sebesar 360m 3/hari
selama maksimal 2 hari.

4. Target Kualitas Hasil Olahan


Hasil olahan dari instalasi WWTP yang akan didesain adalah memenuhi Baku Mutu
Limbah Cair (BMLC) yang disyaratkan oleh pemerintah.

B. Data Kelengkapan Fasilitas & Perlengkapan Pendukung


1. Pekerjaan Sipil
a. Sumber Air Baku 8 – 10 m3/jam (influent WWTP)
b. Bak Penampungan Unit Proses (Reservioirs)
 Bar Screen & GreaseTrap
Type : Manual Cleaning Gravity Separator & Screen
Dimensi : 700 cm x 195 cm x 320 cm (T) approx
Material : Beton Bertulang (rangka ganda, tebal 30 cm, K 275)
Kapasitas : 20 m 3 (volume basah)
HRT : 120 menit
Jumlah : 1 Unit

 Equalizing Tank
Type : Closed Rektangular tank
Material : Beton Bertulang (rangka ganda, tebal 30 cm, K-275)
Kapasitas : 35 m 3 (volume basah)
Dimensi : 350 cm x 160 cm x 160 cm (T) approx
Hyd. Detention Time : + 8 Jam
Jumlah : 1 Unit

 Biological Anoxic Tank


Type : Continous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Material : Beton Bertulang (rangka ganda, tebal 30 cm, K-275)
Volume basah : 50 m 3
Dimensi : 350 cm x 150 cm x 160cm (T) approx
Nominal Ret. Time : + 6 jam
Actual Re. time : + 1 jam
Total Denitrif. rate : 0.73 mg NO3-N/mg/day
Internal Recycle ratio : 0 - 5 x influent
MLSS : 2.000 mg/l

 Biological Aerobic Tank


Type : Completely Mixed Activated Sludge
Material : Beton Bertulang (rangka ganda, tebal 30 cm, K-275)
Volume basah : 90 m 3
Dimensi : 350 cm x 200 cm x 160 cm (T) approx
Detention Time : + 10 jam
Actual Re. Time : + 1.6 jam
Keb. Udara :13.1 m 3 / menit (teoritis)
Suplai Udara : 2.9 m3 /min
Voumetrik Load : 0.66 kg BOD 5/m3.d
F/M Ratio : 0,49 kg BOD5 applied/kg MLVSS.d
MLSS : 2.000 mg/l
Jumlah : 1 Unit

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
 Secondary Clarifier
Type : Rectangular Gravity Settler with Tube Settler(Honey Come)
Kapasitas : + 12.5 m3
Dimensi : 250 cm x 150 cm x 160 cn (T) approx
Hyd. Detention Time : + 1 – 2 jam
Settling Area :+ 11.5 m2
Overflow Rate : 0.3 m3/m2.jam (didasarkan pada 30% RAS)
Sludge Hoper Vlm : 1.000 liter approx.
Material Tangki : Beton Bertulang (rangka ganda, tebal 30 cm, K-275)
Jumlah : 1 Unit

2. Fasilitas Pendukung
a. Instalasi Pemipaan Ekternal System (Piping)
 Unit modul Media Treatment (Finishing Process)
 Instalasi jaringan pemipaan untuk air baku proses
 Instalasi jaringan pemipaan untuk interkoneksi bak penampungan dan unit-unit modul
proses
 Instalasi jaringan pemipaan untuk penampungan dan distribusi hasil proses

b. Instalasi Catu Daya (Power)


 Catu daya yang dipersiapkan 25kW/33kVA-50Hz-380V-420V-3Phasa untuk memenuhi
seluruh kebutuhan operasional proses WWTP.
 Instalasi jaringan Kabel dan Panel Induk
 Instalasi jaringan Kabel dan Aksesoris untuk Perangkat Proses WWTP
 Instalasi jaringan Kabel dan Aksesoris untuk Perangkat Proses unit-unit modul WWTP

IV. Ilustrasi Desain & Deskripsi Teknis


A. Data Umum WWTP
1. Peruntukan : Pengolahan Air Limbah Dari Produksi Makanan (Sosis)
2. Sistem WWTP : Mikro Biologi, Kimia & Fisika Proses
3. Klasifikasi Unit Proses : WWTP - Memenuhi Standard Air Untuk Dikembalikan Ke lingkungan
4. Rekayasa Teknis ISTP : Div. Workshop/ R & D Green Technology, IEC

B. Data Desain Sistem dan Komponen Unit Proses WWTP


1. Data desain sistem proses WWTP (General Data Design Process)
a. Sistem Proses : - Pre-Treatment (Bar Screen & Grease Trap, Equalizing Tank & Inject Chemical/ Caustic)
- Secondary Treatment ( Anoxic, erobic, Clarifier, Ultraviolet & Chemical
Treatment/ Tablet Chlorinator (TCL)
- Finishing Process (Unit Modul Media & Particle Filtration)
b. Kapasitas Proses : 7.5 m3-10m3 Per Hour (+/-240m3 Per Day)
c. Sistem operasi : Semi Automatic, 24 hour Operating System
d. Kebutuhan Daya : - Power Prepared 25kW/ 33kVA-50 Hz, 380V-420V
- Power Consumption 12kWh
e. Luas Area Proses : Area used for the placement of the facility and the WWTP Module
units1500cm x 600cm

2. Komponen Unit Proses


a. Intake Pump
Merk : Groundfos /Ebara (atau setara)
Type : Submersible Pump
Discharge Size : 2” dia
Kapasitas : 75 L/min
(max) Head :8m
Power : 1.5 KW, 380 V, 3 Phase,50 Hz
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
Asesoris : Piping, Butterfly Valve
Jumlah : 1 Unit

b. Filter Pump
Merk : Grounfos/Ebara (setara)
Type : Filter Pump
Diameter : 2.5”
Kapasitas : 150 L/min
Sistem : mendorong air dengan filtrasi
Jumlah : 1 Unit

c. Cutting Pump
Merk : Groundfos/Ebara (setara)
Type : Submersible Pump
Diameter : 2.5”
Kapasitas : 150 L/min
Jumlah : 1 Unit

d. Submersible Pump
Merk : Groundfos/ Ebara (setara)
Type : Submersible
Diameter : 2.5”
Kapasitas : 75 L/min
Jumlah : 1 Unit

e. Dosing Pump
Merk : CHEMTEC (atau setara)
Type : Actuated diaphragm pum
Kapasitas : 12.5 liter /jam
Total Head : 6 bar
Power : 0.125 kw, 220 V, 1 phase
Jumlah : 2 Unit

f. HiBlower
Merk : Groundfos/Ebara (atau setara)
Kapasitas : 6 m 3 /min (max)
Total Head : 4500 mm Aq.
RPM : 1.500 rpm
Power : 4kW / 380 V / 3 Phase
Asesoris : Silencer, T Joint Safety Valve, Pressure Gauge, Vane Belt, Pulley,
Frame, Motor (Teco atau setara)
Jumlah : 2 Unit

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
Skema Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah

Air Limbah

Menyaring padatan berukuran besar Barscreen / Bak Penampungan


dan menjebak lemak & minyak Lumpur, minyak & lemak
Grase Trap

Anoxic Chamber

Backwash
Diffuser Aerobic chamber

Disinfectant/
ultraviolet

Dosing chemical

Reaktor Tank

Sand Filter

Carbon Filter

Air Effluent Sungai

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id
Lay Out Gambar Rencana WWTP

Screen
Chamber/
Grase
Bak
Trap
lumpur

Anocide&
aeration
area

Pompa
filter/dosing Ultraviolet

Reaktor
SF CF
Tank

Ket: Untuk Bak Lumpur bisa menggunakan bangunan konkret seperti bak pengolahan limbah, atau
menggunakan tanki fiber yang ditumpangkan di atas bangunan bak limbah. Begitu pula pompa dan
sistem WWTP (RT, SF dan CF) ditempatkan di atas bak limbah. Namun jika memungkinakan bisa juga
ditaruh di samping bak limbah. Sehingga Space 6 x 15 meter dapat diaplikasikan unt

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
g. Ultraviolet
Merk : fabrikasi
Power : 0.5kW , 3 Phase, 380V, 50 Hz
Jumlah : 4 Unit (bekerja bersamaan)

h. Tangki Bahan Kimia (TK1)


Merk : Penguin (atau setara)
Type : Silinder
Material : Plastik
Kapasitas : 250 liter
Jumlah : 2 Unit

i. WWTP Unit Module Finishing Process (Media Treatment & Particle Filtration)
Type Modul : Media Treatment & Particle Filtration
Capacity Product : 10 m3/h
Operating Pressure : Pretreatment Process 1.5-3 Bar
Motor Power : 2kW-50 Hz, 380V-420V
Operating Modul : Semi Automatic
Size Package Module : L 150cm, W500cm, H300cm
Empty Weight : +/- 1.000Kg
Unfilled load : +/- 1250Kg
Jumlah : 1 Package

j. 1 Lot pemipaan untuk sistem STP


 Material pipa menggunakan kombinasi pPVC AW Grey (Wavin / maspion / setara) untuk
pemipaan air dan G.I.P medium tipis untuk pemipaan udara.
 Material konektor menggunakan kombinasi PVC, SS304, Galvaniz & Bronz)

k. 1 Lot sistem mekanis, sistem kontrol & sistem STP


 High Pressure Switch
 Pressure Gauge/indikator tekanan
 valve otomatis/ Solenoid UWS-Y or Z
 Batterfly valve
 Balvave Valve
 Check Valve

l. 1 Set Electricity System STP (Panel Box)

V. Deskripsi Sistem/ Fungsi Utama Bak Proses dan Komponen-Komponen Unit Proses STP
Secara umum, mekanisme kerja dan fungsi kolam beserta masing-masing komponen
yang terangkai dalam Unit proses pengolahan limbah yang didesain dapat kami
uraikan sebagai berikut :

A. Proses Pengolahan Awal (Pretreatment)


Proses pengolahan awal (pretreatment) ini berfungsi untuk mempersiapkan air
limbah sehingga dapat diolah tanpa terlalu membebani unit proses utama (secondary
treatment). Adapun sistem yang diterapkan sebagai proses pengolahan tahap
awal/ pretreatment sebagai berikut :

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
1. Bar Screen & Grease Trap
Fungsi Utama : Perangkap minyak/lemak dan penyaringan sampah
padat
Pengolahan awal yang akan dilakukan dibagi menjadi 2 macam, yang pertama air
limbah yang berasal dari berbagai sumber mengalir menuju Bar Screen & Grease
Trap yang ditempatkan di lokasi dekat STP untuk menghindari masuknya
minyak/lemak dan sampah yang tersisa pada sistim pengolahan air limbah.

2. Equalizing Tank
Fungsi : Penampungan air sebelum di pompa menuju Anoxic Tank
Air limbah yang telah bersih dari sampah dan minyak/lemak mengalir secara gravitasi
menuju Equalizing Tank dimana air limbah dari berbagai sumber ditampung dan
diaduk hingga homogen dengan pengadukan udara.
Dalam Equalizing Tank juga dilakukan pengaturan pH dengan penambahan asam
atau basa sesuai dengan kondisi pH yang dikehendaki. Di sini terjadi pembubuhan
bahan kimia Kemudian air limbah dipompa menuju unit Secondary Treatment
dengan menggunakan 1 unit Intake Pump

B. Proses Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)


Proses pengolahan sekunder secara definisi adalah proses yang melibatkan reaksi-reaksi
biologis dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah air limbah. Air limbah
yang telah menjalani pengolahan awal (Pretreatment) dialirkan dari Tangki Ekualisasi
menuju tangki pengolahan biologi yang menggunakan sistem penghilangan Nitrogen
dengan proses “Modified Ludzack Ettinger/MLE”.

Ilustrasi process pada Modified Ludzack Ettinger


(MLE)
Modified Ludzack Ettinger (MLE) process merupakan Single Sludge Preanoxic Biological Nitrogen Removal system yang paling
banyak digunakan karena kesederhanaan dan kemampuannya yang sangat baik dalam penghilangan nitrogen. Meskipun hasil
akhirnya tidak sebaik proses Bardenpho namun pengendalian proses yang lebih mudah justru lebih menjamin keberhasilan
prosesnya. Berikut ini adalah diagram penggunaan proses-proses BNR di Maryland amerika serikat yang dihasilkan dari survey
yang dilakukan oleh “Maryland Department of the Environment”

Proses Modified Ludzack Ettinger adalah proses penghilangan Nitrogen secara biologis dimana proses Denitrifikasi dilakukan
sebelum proses Nitrifikasi dijalankan. Proses ini memanfaatkan influen air limbah yang kaya akan substrat sebagai sumber
karbon yang sangat diperlukan oleh bakteri heterotroph yang bertanggung jawab terhadap terjadinya proses Denitrifikasi. Berikut ini
adalah skema dan penjelasan dari proses MLE.

Gambar. Skema Proses Modified Ludzack Ettinger

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
 Aliran 1
Pada aliran 1 (influen) air limbah mengandung Nitrat, Nitrite, ammonia, Nitrogen organik dan yang
paling penting mengandung cukup banyak Rapidly Biodegradable organic matter yang sangat
dibutuhkan dalam proses denitrifikasi.

 Aliran 2
Bersama dengan Internal Recycle flow yang mengandung sejumlah besar Nitrat yang terbentuk
pada proses aerobik serta R.A.S, Influen mengalir menuju zona anoxic. Dalam keadaan ini maka
kandungan Nitrat pada aliran 2 akan cukup besar.
Dalam tangki Anoxic terjadi proses denitrifikasi. Nitrat akan direduksi menjadi Nitrit dan Nitrit
direduksi

lebih lanjut menjadi gas nitrogen sebagaimana reaksi berikut ini

NO3 + RBOM --------------- N2(gas) + CO2+ H2O +OH + New cells

Mengingat bahwa dalam metabolismenya denitrifier menggukanan BOD sebagai sumber


karbon, maka dalam proses ini terjadi proses penghilangan COD/BOD yang cukup signifikan.
Penurunan ini akan menurunkan kebutuhan oksigen pada tangki aerobik (Carbonaceous oxygen
demand) sehingga terjadi penghematan energi yang cukup besar. Konsentrasi amonia tidak
mengalami perubahan yang signifikan dalam zona ini.

 Aliran 3
Amonia, nitrat/nitrit dan BOD yang tersisa dalam proses ini akan memasuki tangki aerobik, dalam
zona aerobik terjadi proses oksidasi Amonia menjadi Nitrit dan berlanjut pada pembentukan Nitrat
(Nitrifikasi) dengan reaksi berikut ini.

Reaksi Nitrifikasi

BOD yang tersisa dari proses anoxic juga mengalami oksidasi dengan reaksi berikut

Disamping terjadi reaksi diatas mungkin pula terjadi reaksi amonifikasi dimana senyawa
nitrogen organik mengalami penguraian menjadi amonia namun hal ini tidak menjadi masalah
karena amonia yang terbentuk akan segera terurai menjadi Nitrat.
Dengan demikian kandungan nitrogen yang paling banyak pada tangki aerobik akan didominasi
oleh

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
Nitrat. Nitrat yang ada dikembalikan lagi menuju tangki anoxic melalui
Internal Recycle. Semakin tinggi kapasitas internal recycle, maka semakin tinggi pula efektifitas
penghilangan nitrat. Namun kapasitas internal recycle dibatasi oleh praktis efisiensi
pemompaan serta kandungan oksigen pada tangki anoxic. Dengan mempertimbangkan hal
tersebut maka internal recycle yang optimum berada pada kisaran 200 – 400% kapasitas harian air
limbah.

 Aliran 4
Pada aliran 4 hampir seluruh amonia dan nitrit yang tersisa telah diubah menjadi nitrat, sehingga
menyisakan Nitrat sebagai konstituen terbesar dalam Effluent Total Nitrogen.

 Aliran 5
Pada aliran ini hampir seluruh Total Nitrogen telah dihilangngkan dengan menyisakan
kandungan TN pada kisaran 5 – 10 Mg/liter

 Aliran 6
Pada Aliran ini kandungan Nitrat mendominasi sehingga sering kali aliran ini disebut sebagai
Nitrate recycle. Recycle Nitrat ini merupakan alat pengendalian proses yang paling utama pada
proses MLE selain dari R.A.S dan W.A.S

3. Biological Anoxic Tank


Fungsi : Denitrifikasi (Reduksi nitrat menjadi nitrit & nitrit menjadi gas nitrogen)
Dalam proses biologi, air diolah secara biologis oleh koloni dari bermacam-macam
mikroorganisme, mikroorganisme ini memanfaatkan bahan pencemar dalam air limbah
untuk sumber energi dan perkembangannya (oksidasi biologis).
Tahapan proses biologi diawali dengan dimasukkannya air limbah pada Anoxic Tank
untuk menjalani proses denitrifikasi. Dalam tangki ini air limbah dikontakkan dengan
Lumpur aktif tanpa adanya udara (anoxic) untuk merubah Nitrate menjadi Nitrit dan
selanjutnya Nitrit dirubah menjadi Nitrogen (gas).

4. Biological Aerobic Tank


Fungsi : Dalam tangki aerobic terjadi proses nitrifikasi.
Tahap berikutnya air limbah dialirkan menuju Aerobic Tank yang berfungsi menurunkan
kadar BOD, COD serta merubah Ammonia menjadi Nitrate yeng akan diresirkulasikan
kembali oleh menuju Anoxic Tank untuk penghilangan Nitrat (Denitrifikasi).

5. Secondary Clarifier
Fungsi : Pengendapan Lumpur aktif
Sebagian dari air limbah dialirkan menuju Secondary dialirkan menuju Secondary Clarifier
untuk memisahkan air yang telah bebas pencemar dengan lumpur aktif. Dalam
Secondary Clarifier, lumpur aktif akan mengendap dan dengan R.A.S Pump endapan
tadi dikembalikan ke dalam Anoxic Tank. Dalam keadaan tertentu terdapat Lumpur
yang mengapung pada permukaan secondary clarifier, Lumpur ini harus dikembalikan
menuju Anoxic tank dengan bantuan Skimmer/ Pump.
Air limbah yang telah bersih disinari ultraviolet untuk membunuh sisa-sisa
Mikroorganisme.
Kelebihan lumpur aktif akibat dari pertumbuhan mikroorganisme, secara berkala
dibuang untuk menjaga agar konsenterasi lumpur aktif di dalam bak aerasi tetap stabil,
lumpur dibuang melalui truk dinas kebersihan.

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
C. Proses Akhir (Finishing Process WWTP)
1. Media Filtration Finishing Pretreatment Process
Media Filtration merupakan material filtrasi berbahan dasar batuan mineral yang telah
diproses melalui pengolahan secara khusus dengan menggunakan teknologi mutakhir,
sehingga material tersebut memiliki daya serap/Absorbtion yang sangat kuat dan
mampu bertahan dalam kurun waktu yang relatif lama. Material media filter yang
digunakan unuk proses akhir ditempatkan pada satu unit Housing Media filter/FRP yang
berbentuk selider berbahan dasar viber dan mampu menahan tekanan kerja pompa
sampai dengan 8 Bar. Material media filter yang digunakan terdiri dari campuran
Gravel, Manganese Green sand/MGS, Calgon USA/ dan Multiramp yang diadopsi dari
teknologi German. Ketiga jenis material tersebut terbuat dari bahan dasar batuan
mineral yang telah ditreatment secara khusus melalui technology mutakhir yang ada
pada saat ini agar memiliki kemampuan daya serap/Adsorbtion yang optimal dan
dapat bertahan dalam kurun waktu penggunaan yang relatif lama (1-3 Tahun). Secara
Fungsi, penggunaan ketiga material tersebut dimaksudkan untuk menjamin kualitas air
yang akan dikembalikan ke lingkungan terutama pada tahapan proses treatment
yang dapat Menangkap/ Mengeliminir/ Menghilangkan Senyawa/ Zat yang terdapat
pada air. Adapun kemampuan dari material yang digunakan dapat mengarasi
senyawa/ zat yang terlarut dalam air sebagai berikiut :
 Manganese Green Sand, Calgon merupakan Carbon Aktif/CA yang terbuat dari
bahan mineral dan berfungsi mengeliminir bau busuk pada air yang disebabkan
adanya kandungan H2S dengan menurunkan kandungannya sampai 6ppm apabila
pH tidak lebih rendah dari 6,7, menghilangkan bau seperti bau amis, bau tanah,
bau akibat sifat karbon yang dapat mengikat gas, selain itu sampai batasan tertentu
dapat menyerap chemical taste seperti pestisida dan herbisida.
 Multiramp merupakan material yang terbuat dari bahan mineral berbentuk granural,
kualifikasi material multiramp disebut sebagai membran 3 dimensi dimana dengan
penerapan komposisi tertentu dapat menghilangkan kandungan zat/ senyawa terlarut
dalam air seperti : Besi, Mangan, Kapur, Amonia, Nitrit, Nitrat, Warna, Bau, Organik,
Timbal, Radiasi, Air Raksa, serta Zat racun lain yang dapat merugikan.

2. Particle Filtration Process


Komponen Housing & Cartridge Partikel Filtrasi merupakan housing berbahan dasar
Stainless Steel (SS304) yang mampu menahan tekanan kerja pompa sampai dengan 4
Bar. Housing multi catridge berisi Catridge Micro Filtrasi berbahab dasar Carbon yang
dipadatkan (Carbon Block (CB) 20”. Pada rancangan unit Finishing process, CB
catridge merupakan komponen modul yang dipasang setelah tabung media filter dan
berfungsi sebagai filtrasi pada tingkat partikel untuk menangkap partikel tersuspensi dan
zat terlarut yang telah terikat/membentuk gumpalan halus yang tersuspensi.

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
VI. Pengadaan Material dan Pemeliharaan Komponen Unit Proses STP/ Operational
& Maintenance Process
Berdasarkan sistem proses dan prinsip kerja setiap komponen yang diterapkan pada
WWTP, dibutuhkan pendukung utama lainnya untuk menjamin kelangsungan operasional
proses treatment dapat berjalan dengan baik, dari segi Pengelolaan/ Manpower,
Pengadaan material untuk proses treatment, Konsumsi power/ Listrik dan Proses
Maintenance.
Adapun kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas beserta mekanisme sistem
penanganan
proses maintenance yang berpengaruh besar pada biaya proses produksi dapat
diuraikan sebagai berikut :

Pemeliharaan/ Maintenance Process


1. Maintenance unit proses pengolahan awal/ Pretreatment
Perawatan pada unit proses pengolahan awal/pretreatment khususnya bak-bak
proses seperti Bar Screen & Greas Trap dan Equalizing Tank didesain untuk
dilakukan secara berkala dalam kurun waktu yang relatif panjang (6 bln s/d 1
Tahun) satu kali atau pada saat bak tersebut sudah terdapat endapan lumpur yang
melebihi toleransi seharusnya. Pembersihan bak proses dapat dilakukan dengan
cara membersihkan/ menguras tersebut dengan menggunakan alat batu khusus
(Pompa khusus untuk mengangkat endapan lumpur).
Adapun perawatan terhadap komponen mekanik dan elektrik yang terangkai
pada sistem proses tersebut hanya dilakukan dengan cara mengontrol fungsi dan
kondisi dari masing-masing komponen yang digunakan secara reguler (Per hari, Per
tiga hari atau Per minggu).
Detail Maintenance Process pada seluruh sistem proses pretreatment
dapat diaplikasikan dengan mengacu pada buku panduan yang dipersiapkan.

2. Maintenance unit Proses Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)


Perawatan pada unit proses pengolahan sekunder (Biological Anoxic Tank,
Biological Aerobic Tank dan Secondary Clarifier) secara teknis sama halnya
dengan proses perawatan yang harus dilakukan pada unit proses pre-treatament,
hanya pada sistem ini khususnya pada sistem proses clarifier/ bak pengendapan
lumpur harus dilakukan secara berkala per 1 atau 3 hari satu kali untuk
mengeluarkan/ memindahkan lumpur ke bak peanmpungan sementra khusus
lumpur sebelum dibuang. Untuk perawatan terhadap komponen mekanik dan
elektrik yang terangkai pada sistem proses tersebut hanya dilakukan dengan cara
mengontrol fungsi dan kondisi dari masing-masing komponen yang digunakan
secara reguler (Per hari, Per tiga hari atau Per minggu). Detail Maintenance Process
pada seluruh sistem proses Sekunder dapat diaplikasikan dengan mengacu pada
buku panduan yang dipersiapkan.

3. Unit Finishing Process


Perawatan pada sub unit media treatment/proses akhir dapat dilakukan secara
reguler dengan cara mengoperasikan proses Backwas, Rinse pada tabung FRP Media
Filter dan pembersihan cartridge Partikel filtrasi secara manual. Untuk
melakukan proses backwash pada media filter dilakukan dengan cara memutar
tuas Tree Way Valve keposisi Backwash, Rinse & Filter secara bergantian dan
bertahap satu per satu (per tree way valve) yang berada pada masing-masing
tabung media filter.

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
Berdasarkan design flow process, spesifikasi teknis material yang digunakan dan
batas maksimum kualitas input air baku proses produksi yang diolah, prediksi waktu
untuk melakukan bacwash pada masing-masing Media Filter diperkirakan dapat
dilakukan per 3.360m3 s/d 6.720m3 in-put proses air atau pada kurun waktu per 14-
28 hari satu kali. Hal tersebut diprediksi berdasarkan perhitungan akumulasi partikel
tersusfensi, zat/senyawa yang terserap dan kemampuan dari tingkat kejenuhan
masing masing material media filter yang digunakan. Pembersihan pada cartridge
Partikel & Micro Filtrasi dilakukan secara manual dengan cara mengeluarkan dan
membersihkan cartridge menggunakan air bersih, tatacara/teknik pembersihan
cartridge dapat dilihat pada buku panduan yg disiapkan.
4. Penggantian Komponen–Komponen Unit Proses STP
Perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk mengganti beberapa komponen/ spare-
part
yang terinstal pada seluruh sistem proses STP pada dasarnya akan sangat
bergantung pada proses perawatan, hal tersebut dikarenakan komponen-
komponen yang dipergunakan merupakan material yang relatif dapat bertahan
dalam kurun waktu yang cukup lama (rata-rata 3-5 tahun) dan pelaksanaan
penggantian atau perbaikan terhadap komponen-komponen tersebut hanya
dilakukan apabila sudah tidak berfungsi/ rusak.

VII. Garansi Paket Modul IPAL / Module Package Guarantee


Kami memberikan jaminan dan kemudahan berupa fasilitas setiap unit modul yang
akan atau telah kami keluarkan dengan kriteria sebagai berikut :

A. Masa Garansi
1. Jaminan Kualitas Hasil Proses Produksi
Kami memberikan Garansi/Jaminan Selama Satu Tahun Untuk System yang
dterapkan dan Tiga Bulan Atas Komponen-Komponen Unit Module.
Selain hal tersebut kami memberikan jaminan atas standar kualitas hasil proses
dari sistem yang Kami terapkan yang mengacu pada Baku Mutu Limbah Cair
(BMLC) Pemerintah (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup), dengan konsentrasi
pada pencemar.

2. Jaminan Komponen/ Spare-Part yang Digunakan Pada Unit Module


Kami menjamin ketersediaan setiap komponen yang digunakan pada unit
modul apabila dimasa mendatang komponen-komponen tersebut
memerlukan untuk diganti dengan konponen yang baru. (Masa/ Life Time Spare
Part).

B. Fasilitas
Kami berikan sebagai jaminan terhadap setiap unit modul yang kami keluarkan,
kami menyiapkan beberapa fasilitas yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh
pihak Customer baik yang akan maupun yang telah membeli unit modul. Fasilitas
tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Jaminan ketersedian spare part untuk setiap unit modul yang dikeluarkan.
2. Penyediaan fasilitas untuk Kontrak pengelolaan unit proses IPAL dan
atau Maintenance/Perawatan secara berkala (Apabila dibutuhkan)
3. Kontrak pengadaan Perangkat dan mempersiapkan seluruh Fasilitas untuk
instalasi unit modul yang akan diterapkan.
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
VIII. Keterangan :
A. Pemipaan untuk sistem STP
Pemipaan yang disediakan di dalam proposal ini adalah pemipaan Internal
STP, Pemipaan transfer air limbah dari Pump Pit ke STP dan pemipaan air hasil
olahan ke saluran umum. Material pipa menggunakan kombinasi PVC AW Grey
(Rucika atau setara) untuk pemipaan air dan G.I.P medium untuk pemipaan udara.
Material konektor menggunakan kombinasi PVC, SS304, Galvaniz & Bronz

B. Sistem mekanis, sistem kontrol & sistem STP


Sistem kontrol mekanis STP yang disediakan di dalam proposal ini merupakan
komponen mekanik dan elektrik yang dipasang pada Instalasi pemipaan Internal
proses STP, Pompa-pompa Proses, Dosing Pump, Blower, pH Controller, Tangki
Bahan Kimia.

InPIRED by: IEC


PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
GREEN TECHNOLOGY DIVISION
ANDRE SANTANA
TELP. +62 21 798 6077
MOBILE +62 811 900913

PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT


Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

www.iec.co.id
PT. INDONESIA ENVIRONMENT CONSULTANT
Address Menara Hijau Building 13th Floor, Jl. MT. Haryono Kav. 33 South Jakarta 12770, Indonesia
Telephone 021.798.6077 Facsimile 021.798.6078 Email customerservice@iec.co.id

Anda mungkin juga menyukai