Anda di halaman 1dari 16

SEWAGE TREATMENT PLANT (STP)

EXTENDED AERATION SYSTEM


GUDANG MULTIGUNA ALAM SUTERA T8 NO.35
ALAM SUTERA SERPONG TANGERANG
PHONE : 021 29047345
FAX : 021 29047346

EMAIL : dselaras@yahoo.com
PROSES STP EXTENDED AERATION

Proses Extended Aeration terdiri dari 2


tahap :
1. Proses Awal (Pre-Treatment)

2. Pengolahan Biologis (Biological Treatment)


- Sedimentasi (Pengendapan)
- Klorinasi
- Effluent (Output)
PARAMETER DESIGN STP

No Parameter Design Inlet Outlet STP

1 BOD 350 ppm 30 ppm

2 COD 500 ppm 50 ppm

3 Total Suspended Solid 300 ppm 30 ppm

4 PH 6–9 6–9
SCHEMATIC DIAGRAM Extended Aeration
GREASE TRAP

INLET from
KITCHEN

Overflow ke
Equalizing Tank

Dalam bak tsb dipasang “Basket


Screen” terbuat dari Stainless
Steel SUS-304 yg mana gunanya
untuk pemisahan lemak da minyak
yg tercampur dalam air limbah dan
dikumpulkan pada bak grease
collector yg melalui pipa inlet dari
Kitchen, kita harapkan tidak ada
grease yg lewat. Dan selanjutnya
dialirkan melalui pipa ke Equalizing
Tank.
INFLUENT CHAMBER

INLET from
TOILET BAR SCREEN

Overflow ke
Equalizing Tank
Bar Screen

Dalam bak tersebut dipasang “Bar Screen” (yg


terbuat dari Stainless Steel SUS 304). Gunanya
untuk menyaring sampah yg lewat melalui pipa inlet
dari Toilet, seperti : Tissue, pembalut wanita atau
jenis sampah yg tidak bisa terurai/lolos dari alat tsb
dan selanjutnya dialirkan gravitasi ke Equalizing Tank.
EQUALIZING TANK

Overflow dari Supply Udara dari


INFLUENT Blower
CHAMBER
Dipompa kan ke Flow
Control Box

Equalizing Pump

Bak Equalizing ini mendapatkan Dalam bak ini dipasang :


supply air dari :
1. Diffuser, gunanya menyuplai
1. Bak Influent Chamber. udara dengan melalui Blower.
2. Bak Grease Trap 2. Equalizing Pump, gunanya Diffuser
untuk mengaliran air ke dalam
Flow Control Box.
BLOWER

Supply udara ke :
1. Diffuser yg terdapat pada bak Equalizing
dan Aeration
2. Airlift dan Scum skimmer pada bak Clarifier
FLOW CONTROL BOX

Supply limbah dari bak


Equalizing yg dipompakan
dg pompa

Overflow Overflow

Air berlebih kembali ke Air menuju ke Aeration


Equalizing Tank Tank

Dalam bak Flow Control dipasang V-Notch :


Flow Control Box ini mendapatkan air dari Equalizing Pump dari bak Equalizing dan jika aliran
limbah yg masuk ke Pengolahan , akan diatur masuknya berapa m3/jam dan kontinyu selama 24
jam, maka diperlukan alat pengatur aliran (Flow Control Box) dan di pasang V-Notch (terlampir
pada halaman selanjutnya), sehingga bisa diatur debit yang diinginkan masuk ke bak selanjutnya
(Aeration Tank), dan jika berlebih akan kembali ke bak Equalizing.
TABEL V-NOTCH FLOW CONTROL BOX
AERATION TANK
Supply air dari Flow Supply Udara dari Supply Udara dari
Control Box Blower Blower

Diffuser
Menuju ke Bak
Clarifier (Bejana
berhubungan)

Dalam bak ini, merupakan suspended growth system yaitu system dimana bakteri tumbuh
secara tersuspensi dalam air limbah. Dan terjadi Pengolahan secara Biologis dan process yang
terjadi adalah aerobic digestion process yaitu penguraian polutan terlarut (P,N,S,O,Na,K) oleh
bakteri dengan menggunakan Oksigen. Oksigen didapat dari air blower melalui DIFFUSER yang
dipasang dalam bak aerasi.
Supply udara
dari Blower
CLARIFER TANK
Ke Supply udara dari
Sludge Blower
Holding Dialirkan ke
Tank Sludge Holding Dialirkanke Sludge
Tank Holding Tank

AIRLIFT Overflow ke Chlorination


Tank

Dari Aeration Tank

Adalah bak tempat pemisahan materi2 padat dengan air hasil proses, secara gravitasi. Bak ini dibuat sedemikian rupa
sehingga materi-materi padat tsb terkumpul pada satu titik. Materi-materi padat tersebut berupa lumpur aktif (activated
sludge), yaitu kumpulan dari mikroorganisme2 dan materi-materi organik yang berguna untuk makanan bagi bakteri
aerobik yang terdapat pada bak aerasi. Lumpur aktif ini akan dipompakan kembali ke bak aerasi dengan menggunakan
AirLift. Pada kondisi tertentu lumpur aktif tersebut juga dipompakan ke bak penampungan lumpur (sludge holding
basin). Air yang telah dipisahkan dengan materi-materi padat akan melimpah (over flow) ke saluran (gutter) yang dibuat
sedemikian rupa sehingga hanya air yang bersih yang bisa mengalir. Selanjutnya air akan dialirkan secara gravitasi ke
Chlorinasi.
CHLORINATION TANK
Chemical Feeder

Overflow dari Overflow ke


Clarifier Tank Effluent Tank

Setelah melewati proses pemisahan padatan pada bak clarifer, air akan mengalir secara
gravitasi dan akan dibubuhkan oleh CHLORINE, gunanya untuk membunuh micro organisme yg
masih terdapat pada air. Dan akan dialirkan secara gravitasi menuju bak selanjutnya (Effluent).
EFFLUENT TANK

Saluran
Overflow dari
Kota/Drainage
Chlorination
Tank

Effluent Pump

Dalam bak ini terdapat 2 buah pompa (Effluent Pump), dan dilengkapi dengan Water meter dan
Y-Strainer, yg gunanya untuk membuang hasil akhir proses ke saluran kota (drainage).
Hasil akhir tersebut telah teruji dlm hasil Laboratorium Pengujian layak air buang.
SLUDGE HOLDING TANK
Lumpur mati dibuang
dengan menggunakan
Mobil Tinja

Dialirkan dari Dialirkan dari Scum


AirLift Skimmer

Overflow ke Bak
Aerasi

Lumpur aktif setelah beberapa waktu lamanya menjadi tidak aktif, hal ini
dapat diindikasikan dengan melakukan sludge settle ability test.
Apabila pada hasil test didapat lumpur yang konsentrasinya lebih dari
30% atau mixed liquor suspended solid (MLSS) pada bak aerasi mencapai 6000
ppm, maka dapat disimpulkan bahwa lumpur aktif yang disirkulasikan dari bak
pengendap ke bak aerasi sudah tidak aktif lagi. Dapat juga dilakukan
dengan cara memperhatikan warna air pada bak aerasi, jika warna air
pada bak aerasi berwarna coklat muda atau coklat tua berarti lumpur
aktif yang disirkulasikan dari bak pengendap ke bak aerasi masih aktif, apabila
warna air pada bak aerasi berwarna coklat tua kehitam-hitaman berarti
lumpur aktif yang disirkulasikan dari bak pengendap ke bak aerasi
tersebut sudah tidak aktif lagi, sehingga perlu dipisahkan dari sistim. Caranya dengan menutup valve yang menuju ke
bak aerasi dan membuka valve yang menuju ke bak penampungan lumpur. Kemudian lakukan sludge settleability test
atau lakukan pengamatan terhadap air pada bak aerasi sekali lagi, jika hasil test didapat konsentrasi lumpur dibawah
30% (MLSS-nya 3000 ppm) atau warna air pada bak aerasi berwarna coklat muda atau coklat tua, kembalikan posisi
valve seperti keadaan semula. Daya tampung bak penampung lumpur suatu saat akan tercapai, sehingga lumpur
tersebut perlu dibuang.

Anda mungkin juga menyukai