EMAIL : dselaras@yahoo.com
PROSES STP EXTENDED AERATION
4 PH 6–9 6–9
SCHEMATIC DIAGRAM Extended Aeration
GREASE TRAP
INLET from
KITCHEN
Overflow ke
Equalizing Tank
INLET from
TOILET BAR SCREEN
Overflow ke
Equalizing Tank
Bar Screen
Equalizing Pump
Supply udara ke :
1. Diffuser yg terdapat pada bak Equalizing
dan Aeration
2. Airlift dan Scum skimmer pada bak Clarifier
FLOW CONTROL BOX
Overflow Overflow
Diffuser
Menuju ke Bak
Clarifier (Bejana
berhubungan)
Dalam bak ini, merupakan suspended growth system yaitu system dimana bakteri tumbuh
secara tersuspensi dalam air limbah. Dan terjadi Pengolahan secara Biologis dan process yang
terjadi adalah aerobic digestion process yaitu penguraian polutan terlarut (P,N,S,O,Na,K) oleh
bakteri dengan menggunakan Oksigen. Oksigen didapat dari air blower melalui DIFFUSER yang
dipasang dalam bak aerasi.
Supply udara
dari Blower
CLARIFER TANK
Ke Supply udara dari
Sludge Blower
Holding Dialirkan ke
Tank Sludge Holding Dialirkanke Sludge
Tank Holding Tank
Adalah bak tempat pemisahan materi2 padat dengan air hasil proses, secara gravitasi. Bak ini dibuat sedemikian rupa
sehingga materi-materi padat tsb terkumpul pada satu titik. Materi-materi padat tersebut berupa lumpur aktif (activated
sludge), yaitu kumpulan dari mikroorganisme2 dan materi-materi organik yang berguna untuk makanan bagi bakteri
aerobik yang terdapat pada bak aerasi. Lumpur aktif ini akan dipompakan kembali ke bak aerasi dengan menggunakan
AirLift. Pada kondisi tertentu lumpur aktif tersebut juga dipompakan ke bak penampungan lumpur (sludge holding
basin). Air yang telah dipisahkan dengan materi-materi padat akan melimpah (over flow) ke saluran (gutter) yang dibuat
sedemikian rupa sehingga hanya air yang bersih yang bisa mengalir. Selanjutnya air akan dialirkan secara gravitasi ke
Chlorinasi.
CHLORINATION TANK
Chemical Feeder
Setelah melewati proses pemisahan padatan pada bak clarifer, air akan mengalir secara
gravitasi dan akan dibubuhkan oleh CHLORINE, gunanya untuk membunuh micro organisme yg
masih terdapat pada air. Dan akan dialirkan secara gravitasi menuju bak selanjutnya (Effluent).
EFFLUENT TANK
Saluran
Overflow dari
Kota/Drainage
Chlorination
Tank
Effluent Pump
Dalam bak ini terdapat 2 buah pompa (Effluent Pump), dan dilengkapi dengan Water meter dan
Y-Strainer, yg gunanya untuk membuang hasil akhir proses ke saluran kota (drainage).
Hasil akhir tersebut telah teruji dlm hasil Laboratorium Pengujian layak air buang.
SLUDGE HOLDING TANK
Lumpur mati dibuang
dengan menggunakan
Mobil Tinja
Overflow ke Bak
Aerasi
Lumpur aktif setelah beberapa waktu lamanya menjadi tidak aktif, hal ini
dapat diindikasikan dengan melakukan sludge settle ability test.
Apabila pada hasil test didapat lumpur yang konsentrasinya lebih dari
30% atau mixed liquor suspended solid (MLSS) pada bak aerasi mencapai 6000
ppm, maka dapat disimpulkan bahwa lumpur aktif yang disirkulasikan dari bak
pengendap ke bak aerasi sudah tidak aktif lagi. Dapat juga dilakukan
dengan cara memperhatikan warna air pada bak aerasi, jika warna air
pada bak aerasi berwarna coklat muda atau coklat tua berarti lumpur
aktif yang disirkulasikan dari bak pengendap ke bak aerasi masih aktif, apabila
warna air pada bak aerasi berwarna coklat tua kehitam-hitaman berarti
lumpur aktif yang disirkulasikan dari bak pengendap ke bak aerasi
tersebut sudah tidak aktif lagi, sehingga perlu dipisahkan dari sistim. Caranya dengan menutup valve yang menuju ke
bak aerasi dan membuka valve yang menuju ke bak penampungan lumpur. Kemudian lakukan sludge settleability test
atau lakukan pengamatan terhadap air pada bak aerasi sekali lagi, jika hasil test didapat konsentrasi lumpur dibawah
30% (MLSS-nya 3000 ppm) atau warna air pada bak aerasi berwarna coklat muda atau coklat tua, kembalikan posisi
valve seperti keadaan semula. Daya tampung bak penampung lumpur suatu saat akan tercapai, sehingga lumpur
tersebut perlu dibuang.